SURVEY TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DI BEKAS TERMINAL CIKOKOL
TUGAS AKHIR
Laporan penelitian ini disusun sebagai kewajiban memenuhi persyaratan program pendidikan Strata Satu (S1) guna menyandang gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh: Nama :
Furi Dhany Prasetyanto
NIM :
01602-018
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Furi Dhany Prasetyanto
NIM
: 01602 – 0018
Jurusan
: TEKNIK INDUSTRI
Fakultas
: TEKNOLOGI INDUSTRI
Universitas
: MERCU BUANA
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali pada bagian yang telah di sebutkan sumbernya.
Jakarta, Agustus 2008
( Furi Dhany prasetyanto )
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN Judul :
KAJIAN ANALISIS TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DI BEKAS TERMINAL CIKOKOL
Nama
: Furi Dhany Prasetyanto
NIM
: 01602 – 018
Jurusan
: TEKNIK INDUSTRI
Fakultas
: TEKNOLOGI INDUSTRI
Universitas
: MERCU BUANA
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Jakarta, Pembimbing Tugas Akhir
(Ir Sonny Koeswara, M.Sc)
Agustus 2008
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN Judul :
KAJIAN ANALISIS TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DI BEKAS TERMINAL CIKOKOL
Nama
: Furi Dhany Prasetyanto
NIM
: 01602 – 018
Jurusan
: TEKNIK INDUSTRI
Fakultas
: TEKNOLOGI INDUSTRI
Universitas
: MERCU BUANA
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Jakarta, Agustus 2008 Koordinator Tugas Akhir
(Ir. Kholil, MT)
ABSTRAKSI
Objek penelitian adalah kendaraan angkutan kota yang melayani di bekas terminal Cikokol, dengan pengertian bahwa angkutan kota yang hanya melintasi atau memutar arah. Metode pengumpulan data menggunakan pengamatan untuk mengetahi angka volume serta waktu kedatangan angkutan kota selama satu bulan. Metode pengolahan data dengan sampling acak berlapis, Sampling acak sederhana, penjumlahan dan Mean (rata-rata hitung) pada jumlah sample (n) = 12 angkutan kota. Dengan besarnya waktu headaway antar kendaraan pada saat jam sibuk yaitu sekitar 6.386 menit perhari. Dengan kata lain telah terjadi pemborosan sumber daya, dan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Direktorat Bina Marga Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Diretorat Jendral Perhubungan Darat, yang menyatakan bagwa waktu antara angkutan kota yang berhimpitan trayeknya kurang dari 1 menit pada saat jam sibuk dan 5 menit pada saat jam normal. Maka dapat dinyatakan bahwa angkutan kota yang melayani Bekas Terminal Cikokol telah melewati waktu yang telah ditentukan, tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Darat, dan melakukan pemborosan Sumber daya
ABSTRACTION
Object of Research is vehicle of city transport serving in secondhand of terminal Cikokol, with congeniality that city transport which is only getting through or turning around direction. Method of data collecting use perception for mengetahi of number of volume and also time of arrival of city transport of during one month. Method of data processing with laminated random sampling, Random sampling modestly, quantifying and Mean at amount sample ( n) = 12 city transport. With the level of time of headaway of between vehicle at the busy hours that is 6.386 minute perhari. Equally have been happened by the resource extravagance, and disagree with what have been specified by Direktorat Bina Marga Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Diretorat Jendral Perhubungan Darat, expressing that time of among city transport which at close quarters ts route less than 1 minute at the busy hours and 5 minute at the normal hour. Hence can be expressed by that city transport serving Secondhand of Terminal of Cikokol have pass of time which have been determined, disagree with which have been specified by Directorate of General of Communication Land, and Resource extravagance
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Karen nikmat dan rahmat yang telah dibekikan serta ijin-Nya yang telah dirasakan oleh penulis sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir yang menjadi keinginan mahasiswa/I Mercu Buana pada umumnya dan saya pribadi pada khususnya. Penulisan tugas akhir merupakan kewajiban untuk memenuhi persyaratan kurikulum pendidikan Strata satu (S1) bagi mahasiswa/I Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri khususnya dan Universitas Mercu Buana pada umumnya. Sebuah keluh kesah dari seorang teman yang selalu terlambat kerja jika melewati daerah Cikokol, membuat penulis melakukan penelitian untuk tujuan mengetahui apakan sudah sesuai angkutan yang ada sekarang dengan jumlah pengguna layanan angkutan kota.
Sebagai sebuah karya tulis yang begitu berarti dan bernilai, penulisan tugas akhir tak mungkin tercapai tanpa dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak, diantaranya kelembagaan Universitas Mercu Buana.. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih yang ditujukan kepada: 1.
Bapak Ir Sonny Koeswara, M.Sc. sebagai pembimbing Tugas Akhir.
2.
Bapak Ir. Kholil, MT sebagai Kepala Program Studi, Jurusan Teknik Industri, dan juga sebagai coordinator Tuga Akhir Teknik Industri, Sekaligus sebagai Pembimbing Akademik Jurusan Teknik Industri tahun ajaran 2002, Fakultas Teknologi Industri, universitas Mercu Buana.
3.
Bapak Ir. Thorik, MT, Ir. Herry Agung Prabowo, M.Sc, Ir Arief. S dan para dosen-dosen Jurusan Teknik Industri yang belum Saya Sebutkan.
4.
Seluruh Jajaran Tata Usaha Fakultas Teknologi Industri
5.
Seluruh Jajaran Biro Administrasi Keuangan Universitas Mercu Buana
6.
Seluruh Jajaran Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Mercu Buana.
Dan ucapan terima kasih yang di peruntukan khusus (special Thanks) bagi 1.
Ibunda Sri Mulyati, kesetiaan dan kesabaran, sumber kekuatan dalam menghadapi kehidupan.
2.
Ayahanda Djumino, bijaksana dan kikhlasan, pelajaran yang patut diteladani.
3.
Adinda Luluk Widiyanti, cantik dan selalu mendukung, terima kasih atas doanya.
4.
Sahabat-sahabat Teknik Industri (2002), Jaim, Devi Husein, Lele, Louhan, Kingkong, Nano, Djurie, Reni, Bejo, Citra, Iskandar, Yogi yang selalu ceria dan gembira.
5.
Rekan-rekan Ikatan Mahasiswa Teknik Industri 2000, 2001,2003,2004 (Winda yang telah meminjamkan modul dan buku),2005.
6.
Untuk si “Ijo” yang selalu menemani baik panas maupun hujan, senang maupun susah tanpa mengeluh.
Betapa besarnya kegunaan sebuah penelitian, oleh karenanya penelitian ini sematamata bukan sebagai salah satu bentuk sebuah jawaban dari sebuah asumsi, namun untuk menyalurkan dasrat dalam mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan untuk menemukan fakta masalah yang dihadapi, sehingga tercapai kenyataan yang sebenar-benarnya. Haparan penulis, yaitu mampu memberikan sajian informasi ilmiah yang terbaik untuk manambah wawasan . Sebagai jalan menuju kesempurnaan penulisan, dibutuhkan kritik dan Saran Terima Kasih. Tangerang, 24 Agustus 2008 Penulis,
Furi Dhany Prasetyanto.
DAFTAR ISI
Abstraksi……………………………………………………………..
ii
Abstraction…………………………………………………………..
iii
Lembar pernyataan…………………………………………………..
iv
Lembar persetujuan…………………………………………………..
v
Lembar Pengesahan…………………………………………………..
vi
Kata pengantar………………………………………………………..
vii
Daftar isi………………………………………………………………
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakan Penelitian…………………………………...
1
1.2
Tujuan Penelitian…………………………………………..
3
1.3
Pembatasan Masalah……………………………………….
4
1.3.1
Ruang Lingkup…………………………………….
4
1.4
Metode Pengumpulan Data………………………………..
5
1.5
Sistematika Penulisan………………………………………
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Trasnportasi………………………………………
6
2.2
Teori dan Konsep Terminal……………………………..
9
2.2.1
Pengertian Terminal……………………………..
9
2.2.2
Fungsi Terminal………………………………….
10
2.2.3
Jenis Terminal…………………………………..
12
2.2.4
Tipe dan Fugsi Terminal Penumpang……………
12
2.3
Angkutan Umum………………………………………..
12
2.3.1
Trayek………………………………………….
13
2.3.2
Kapasitas Kendaraan…………………………..
15
2.3.3 Jumlah Armada…………………………………
16
2.4
Jaringan Jalan…………………………………………...
17
2.5
Teori dan Konsep Arus Lalu Lintas……………………..
17
2.6
Definisi dan Pengertian Statistik………………………..
19
2.6.1
Sampel…………………………………………..
19
2.6.2
Data…………………………………………….
19
2.6.2.1
Syarat Data Yang Baik………………
20
2.6.2.2
Jenis Data…………………………..
21
2.6.2.3
Sumber Data………………………..
21
2.7
Perhitungan Statistik……………………………………
22
2.8
Populasi…………………………………………………
24
2.9
Sensus……………………………………………………
24
2.10
Beberapa Jenis Sampling………………………………
25
2.11
Pentingnya Penyajian Data………………………………..
BAB III
27
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pendekatan Studi………………………………..
30
3.2
Desain Survey……………………………………………
31
3.3
Data Yang Dibutuhkan…………………………………
31
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BABIV 4.1
Gambaran Umum Wilayah Studi………………………….
36
4.2
Sistem Transportasi Kota Tangerang……………………...
36
4.2.1
Jaringan Jalan……………………………………..
37
4.2.2
Arus Lalu Lintas………………………………….
37
4.2.3
Volume Lalu Lintas……………………………….
37
4.2.4
Round Trip………………………………………..
38
4.2.5
Layover Time……………………………………..
40
4.2.6
Lintasan Trayek Kota-Kabupaten……………….
40
4.2.7
Rute ngkutan Kota Yang melayani Terminal Cikokol
41
4.2.8 Jumlah Armada……………………………………. BABV
43
ANALISA PEMBAHASAN
5.1
Lalu lintas dibekas Termunal Cikoko……………………..
44
5.2
Metode Sampling Acak Berlapis…………………………
46
5.3
Metode Sampling Acak sederhana…………………………
47
5.4
Metode Penjumlahan………………………………………
48
5.5
Perhitungan Rata-rata dengan Metode Mean…………….
51
5.6
Rata-rata Headway Minimum…………………………..
52
BABVI KESIMPULAN Dan SARAN 6.1
Kesimpulan……………………………………………..
53
6.2
Saran…………………………………………………….
54
Daftar pustaka
Pendahuluan
Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Tranportasi merupakan bagian yang sangat penting di dalam masyarakat. Ia menunjukan hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup, jangkauan dan lokasi dari kegiatan produktif, dan selingan serta barang-barang dan pelayanan yang tersedia untuk dikonsumsi. Di dalam kota kita dihadapkan oleh suatu paradoks. Di satu pihak terdapat suatu perjuangan untuk merangsang suatu system sirkulasi untuk mengakomodasikan perubahan-perubahan besar dalam kecepatan transportasi, dilain pihak kita dengan susah payah mencari suatu tempat untuk berhentinya kendaraan-kendaraan tersebut. Kebebasan bergerak yang ditimbulkan oleh revolusi dalam bertransportasi telah mencapai suatu titik yang pada saat ini menjadi masalah untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan kendaraan-kendaraan bermotor terperangkap dalam system jaringan jalan yang kacau, tetapi bila rute transportasi diperbaiki harus ada suatu tempat untuk parkir di tempat tujuan. Fungsi system sirkulasi perkotaan memungkinkan pergerakan manusia dan barang, dari pergerakan seorang yang jalan kaki sampai kelompok orang yang bolak-balik masuk dan keluar kota dari titik yang jauh. System tersebut mencakup kendaraan bermotor, bus, truk, dan kereta api di permukaan tanah, di bawah tanah, dan pesawat udara. Sistem ini terdiri dari serangkaian rute-rute untuk berbagai tujuan bekerja, hiburan, belanja,
Universitas Mercu Buana
1
Pendahuluan
Tugas Akhir
pengiriman bahan baku dan bahan jadi, pendidikan, istirahat, tugas Negara, penegak hukum. Dengan adanya bauran tuntutan transportasi ini dan kendaraan yang melayaninya,membentuk persamaan bagi sitem teresebut. System tadi mencakup juga trotoar, jalur pelayanan, jalan besar, jalan raya, jalan bebeas hambatan, daerah jalan milik kereta api, dan rute pesawat udara.jumlah kendaraan semakin banyak memenuhi jalanjalan dan terperangakap dalam kemacetan lalu lintas yang dibuatnya sendiri. Kendaraan bermotor yang dulu dikaitkan dengan status sosial dan kebebasan seseorang untuk bergerak kapan saja, dimana saja, dan dengan kecepatan apapun, sekarang merupakan angan-angan yang mengambang. Pada dasarnya suatu kota akan selalu tumbuh dan berkembang. Besar kecilnya pertumbuhan sangat ditentukan oleh faktor-faktor perkembangannya. Ada dua faktok utama yang secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota, yaitu aspek penduduk dan kegiatan social ekonominya. Peningkatan jumlah penduduk dan social ekonomi suatu kota akan menyebabkan tuntutan kebutuhan ruang kota yang lebih besar. Hal ini terlihat dari perubahan pola penggunaan lahan suatu kota. Selanjutnya, perkembangan kegiatan social ekonomi penduduk mengakibatakan meningkatnya intensitas pergerakan penduduk. Kegiatan pergerakan penduduk ini biasa disebut sebagai kegiatan perangkutan atau transportasi. Kegiatan perangkutan terjadi karena adanya perpindahan manusia atau barangdari satu tempat ke tempat yang lainnya. Bentuk perpindahan manusia atau barang dapat dilihat dari besarnya arus lalulintas yang melalui suatu prasarana perhubungan, baik itu jalan, sungai latau laut, dan udara. Sistem transportasi dirancang untuk dapat meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainya, agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat makin meningkat. Dari waktu ke waktu kemajuan teknologi dari Negara maju, selain volumenya makin meningkat juga bentuk dan jenisnya pun makin beragam. Kemajuan ini menumbulkan masalah-masalah baru yang belum terbayangkan sebelumnya seperti system pengendalian masalah kemacetan, perparkiran, rambu-rambu lalu lintas, system perangkutan dan masalah lingkungan, keterpaduan infrastruktur jalan yang tepat untuk kawasan kota dan luar kota.
Universitas Mercu Buana
2
Pendahuluan
Tugas Akhir
Kota Tangerang yang terus tumbuh dan berkembang ke berbagai arah, membawa dampak terhadap perkembangan transportasi angkutan kota didaerahnya. Kemacetan lalu lintas dimana-mana. Di kawasan Cikokol, dibangunlah Fly Over yang dikenal sebagai Proyek JASUNBATA ( jalan susun bawah tanah) yang menghubungkan jalan M.H Thamrin, Perintis Kemerdekaan, Teuku Umar dan Sudirman (By pass), untuk mengatasi kemacetan dikawasan tersebut, membawa konsekwensi ditutupnya Terminal Cikokol. Seltelah Terminal Cikokol ditutup, semua rute yang melayani Terminal Cikokol dialaihkan ke Terminal Tanah Tinggi, tetapi dalam kenyataannya yang melayani terminal Tanah Tinggi hanya dua rute, itupun karena rute lintasan tersebut melalui Terminal Tanah Tinggi. Sedangkan rute angkutan yang lainya tetap berputar di Fly Over Cikokol (dahulu Terminal Cikokol). Penutupan Terminal cikokol ini pula mengakibatkan terjadinya titik-titik baru dimana ankutan kota berhenti (Ngetem) menunggu penumpang, sehingga mengakibatakan kemacetan. Kemacetan masih sering terjadi di jam-jam sibuk terutama pada saat masuk kantor, masuk dan pulang sekolah, ini diperparah dengan ulah pedagang kaki lima di Pasar Cikokol yang mengelar dagangannya hingga kebadan jalan.
1.2
Tujuan Penelitian
Dengan banyaknya angkutan kota R03A yang melayani trayek di sekitar bekas terminal cikokol, dibandingkan dengan jurusan yang satu arah dengan trayek R03A tersebut, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki tujuan, yaitu: 1. Mengetahui lokasi simpul angkutan kota di sekitar bekas terminal Cikokol, agar lebih optimal dan efektif. 2. Mengetahui waktu tempuh, dan lay over time, head time yang efektif agar lebih optimal. 3. Mengetahui rata-rata volume angkutan kota R03 A per hariagar lebih efektif dan tidak terjadi penumpukan.
Universitas Mercu Buana
3
Pendahuluan 1.3
Tugas Akhir
Pembatasan Masalah
Penyusunan skripsi ini memiliki batasan pengkajian yang di artikan sebagai batasan penelitian, untuk mencapai hasil yang optimal dan tepat pada sasaran atau tujuan penelitian. Adapun batasan yang ditetapkan, sebagai berikut: 1.
Penelitian hanya dilakukan pada daerah bekas terminal cikokol yang terletak di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.
2.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode sampling acak sederhana, perhitungan rata-rata (mean).
3.
Penelitian ini hanya dilakukan pada angkutan kota yang melayani bekas terminal cikokol.
1.3.1
Ruang Lingkup
Untuk kejelasan penelitian ini, perlu adanya pembatasan materi penelitian. Pembatasan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan dan menghindari penyimpangan dari masalah yang akan diteliti, di mana ruang lingkup dari studi ini adalah: 1.
Melakukan peninjauan terhadap kondisi ektsisting tentang system transportasi Kota Tangerang, terutama jaringan jalan dan terminal. Hasil tujuan ini diharapkan memberikan gambaran umum tentang kawasan Cikokol.
2.
Identifikasi permasalahan eksisting kawasan fly over Cikokol dan sekitarnya dengan memaparkan pola jaringan transporttasi, rute/trayek yang melayani fly over Cikokol dan pola pergerakan penumpang dari dan ke fly over Cikokol
3.
Melakukan identifikasi mengenai arus lalu lintas, di mana karakteristik arus lalu-lintas menjelaskan ciri-ciri secara kualitatif maupun kuantitatif dalam kaitannya dengan kecepatan, besarnya arus dan kepadatan lalu lintas serta hubungannya dengan waktu maupun jenis kendaraan yang menggunakan ruang jalan.
Universitas Mercu Buana
4
Pendahuluan 4.
Tugas Akhir
Melakukan identifikasi tentang lokasi simpul di daerah bekas Terminal Cikokol. Pada kajian ini akan diketahui titik singgung sebagian besar rute angkutan kota yang melayani daerah bekas Terminal Cikokol dan sirkulasi jaringan jalan di daerah bekas Terminal Cikokol.
1.4
Metode Pengumpulan Data Penulis menggunakan metoda penelitian sebagai berikut : 1.
Penelitian Lapangan Metodologi ini ditempuh dengan melakukan observasi langsung ke lapangan dan melakukan interview (wawancara).
2.
Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literature-literature, buku-buku serta catatan kuliah
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisiskan tentang latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitain yang meliputi lingkup wilayah studi, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORITIS
Pada bab ini berisi tentang teori dan konsep terminal, teori dan konsep angkutan umum, dan teori serta konsep arus lalu lintas yang akan digunkan untuk memberikan arahan analisis dalam pembahasan materi selama penelitian berlangsung. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisikan tentang pendekatan studi , desain, dan survey.
Universitas Mercu Buana
5
Pendahuluan BAB IV
Tugas Akhir PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini penulis melakukann pengumpulan data dengan melihat gambaran geografis. BAB V
ANALISA PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan hal-hal yang dibahas dan di analisis, hasil pengamatan dalam kaitan dengan sirkulasi angkutan kota di daerah bekas Terminal Cikokol. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran berdasarkan dari hasil temuan di lapangan.
Universitas Mercu Buana
6
Landasan Teori
Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Transportasi
Peningkatan pergerakan penduduk kota menyebabakan meningkatnya kebutuhan akan ketersediaannya prasarana dan sarana transportasi kota. Kebutuhan pengembangan prasarana dan sarana transportasi kota pada umumnya mencakup: 1.
Pembangunan jalan baru.
2.
Peningkatan kapasitas yang ada dan perbaikan desain geometris persimpangan.
3.
Peningkatankinerja pelayanan umum (bis, kereta api, terminal, dsb.)
4.
Pengembangan fasilitaas penunjang transportasi, sepereti terminal, parkir, halte, traffic light, rambu lalu lintas dan marka jalan.
5.
Peningkatan kinerja traffic light melalui traffic management
Pertambahan jaringan jalan kota harus mampu mengimbangi pertambahan jumlah kendaraan yang melintasinya. Bila di antara keduanya tidak seimbang, maka masalah transportasi kota sering kali terjadi, seperti penurunan kecepatan perjalanan dan kemacetan lalu lintas. Kemacetan pada satu ruas jalan lebih di sebabkan oleh meningkatnya permintaan perjalanan pada satu waktu tertentu dan apabila jumlah pemakai jalan sudah melebihi dari kapasitas dari kapasitas jalan yang ada. Malvin L. Manheim (1979) seorang pakar transportasi mengemukakan bahwa system transportasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perubahan system kegiatan Universitas Mercu Buana
7
Landasan Teori
Tugas Akhir
social ekonomi daerah yang bersangkutan. Demikian pula sebaliknya perubahan system social ekonomi akan berpengaruh terhadap system transportasi yang ada. Berdasarkan teori “Hubungan Kerangka Dasar Trasportasi” yang dikemukakan oleh Manheim, bahwa dalam menganalisa system transportasi pada dasarnya ditentukan oleh tiga variable utama, yaitu system Transportasi (T), Sistem Aktivitas Penduduk (A), dan Pola Arus Lalu Lintas (F). ketiga vasiabel tersebut mempunyai hubungan sebab akibat satu sama lain.
Sistem Transportasi (T)
Arus Lalu Lintas (F)
Aktivitas Penduduk (A)
Gambar 2.1 Kerangka Dasar Hubungan Transportasi
Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkut yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai penunjang stidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi dari suatu Negara. Untuk tiap tingkat perkembangan ekonomi dari suatu Negara diperlukan kapasitas angkutan yang optimum.
Adapun tujuan yang yang hendak dicapai dengan pengembangan ekonomi adalah: 1.
Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata antara penduduk, bidang-bidang usaha dan daerah-daerah.
2.
Meningkatakan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
Universitas Mercu Buana
8
Landasan Teori 3.
Tugas Akhir
Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta mensupply pasaran dalam negeri
4.
Menciptakan dan memelihara tingkat kesempatan kerja bagi masyarakat
5.
Transportasi memegang peranan penting dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pengembangan ekonomi tersebut.
2.2
Teori dan Konsep Terminal Terminal merupakan bagian yang sangat penting dalam hal bertransportasi, bagaimana tidak, terminal merupakan tempat berkumpulnya(mangkal) kendaraan umum untuk menuju suatu lokasi tertentu, selain itu terminal juga sebagai salah satu cara agar tidak terjadi kemacetan karena menunggu penumpang.
2.2.1
Pengertian Terminal
Terminal merupakan sebuah prasarana transportasi jalan dengan kepasitas besar, untuk keperluan memuat, menurunkan dan pindah kendaraan, bagi orang dan atau barang, serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum sekaligus sebagai tempat kendaraan umum berpangkal, sehingga terminal menjadi sebuah lokasi pengumpulan berbagai arah(rute) angkutan umum untuk menuju lokasi tertentu seperti rumah, kantor, sekolah ,pasar, dan lain-lain. Juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasia lalu lintas untuk efisiensi pergerakan. Selain itu terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi pelayanan umum, yang merupakan bagian dari suatu system lalu lintas dan angkutan jalan raya, sekaligus juga menjadi bagian dari system tata ruang kota yang membantu efisiensi pemanfaatan jalan. Dengan kata lain terminal merupakan tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluar objekobjek yang akan diangkut entah itu penumpang atau barang, menuju dan dari system pergerakan menghindari terjadinya kongesti (kesumpekan/kemacetan).
Universitas Mercu Buana
9
Landasan Teori 2.2.2
Tugas Akhir
Fungsi Terminal
Fungsi utama dari terminal transportasi adalah, untuk penyediaan fasilitas masuk dan keluar objek-objek yang akan diangkut, penumpang atau barang, menuju dan dari system. (Morlok) Fungsi-fingsi terminal yang lain adalah sebagai berikut: a.
Memuat penumpang atau barang ke atas kendaraan transport, serta membongkar atau menurunkan; memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lain.
b.
Menampung penumpang atau barang dari waktu tiba sampai waktu berangkat; kemungkinan untuk memproses barang, membungkus untuk diangkut;menyediakan kenyamanan penumpang (misalnya pelayanan makan dan sebagainya)
c.
Menyiapkan dokumentasi perjalanan; menimbang muatan, menyiapkan rekening, memilih rute; menjual tiket penumpang, memeriksa pesanan tempat.
d.
Menyiapkan kendaraan (dan komponen yang lain), memelihara, dan menentukan tugas selanjutnya.
e.
mengumpulkan penumpang dan barang di dalam grup-grup berukuran ekonomis untuk diangkut dan menurunkan mereka sesudah tiba di tempat tujuan.
Gambaran terminal yang terinci akan menghasilkan suatu bagan arus proses seperti terlihat pada gambar 2.2. Gambar meperlihatkan terminal angkutan penumpang antar kota yang controversial, termasuk proses kendaraan (misalnya pesawat udara), penumpang dan bagasi. Ia mengangkut penumpang yang tiba pada suatu kendaraan dalam kota melalui berbagai sarana untuk kegiatan’lapormasuk’ (check in) memasuki kendaraan. Karena kendaraan yang akan keluar terminal, dan akhirnya sampai keberangkatan kendaraan., kedatangan kendaraan tersebut juga diperlihatkan, di mana penumpang ke luar dari kendaraan, melalui jalan masuk ke kendaraan dalam kota atau pindah ke kendaraan yang mengadakan perjalanan antara kota lainya. Universitas Mercu Buana
10
Landasan Teori
Tugas Akhir START
Kebutuhan Penumpang yang akan berangkat
Kedatangan kendaraan dalam kota Pengurusan bagasi penumpang yang berangkat
Proses untuk penumpang yang akan berangkat
Peralaihan penumpang ke kendaraan dalam kota
Kendaraan meninggalkan system dengan penumpang
Proses untuk peralihan penumpang
Proses untuk kendaraan antar kota
Kedatangan kendaraan antar kota
Peralihan penumpang ke terminal
Pengurusan bagasi penumpang yang datang
Proses untuk penumpang yang datang
Keberangkatan kendaraan dalam kota
Penumpang yang datang meninggalkan sistem
Sumber : Morlok, Edward K, 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, erlangga, Jakarta, Hal 276
Gambar 2.2 Bagan Alir Proses Yang Terinci Untuk Suatu Terminal Penumpang Umum Universitas Mercu Buana
11
Landasan Teori 2.2.3
Tugas Akhir
Jenis Terminal Secara umum fungsi terminal telah disebutkan di atas, namun terdapat dua jenis terminal berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu: 1.
Terminal penumpang, yaitu prasarana transportasi jalan untuk keperluan manaikan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum.
2.
terminal barang , yaitu prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan membonkar barang serta perpidahan intra atau antar moda trasnportasi
2.2.4
Tipe dan Fungsi Terminal Penumpang
Berdasarkan keputusan Mentri perhubungan No.31/1995 tentang terminal trasportasi jalan tipe dan fungsi terminal terbagi dalam: a.
Terminal penumpang tipe A, berfungsi melyani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi dan atau angkutan lintas batas Negara, angkutan antar kota dalam propinsi dan atau angkutan kota dan angkutan pedesaan.
b.
Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kotan dan atau angkutan pedesaan
c.
Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
2.3 Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki, atau mengirim brang dari tempat asalanya ke kempat tujuannya. Sedangkan angkutan umum adalah angkutan yang dilakukan dengan system sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota (bus, MiniBus, Universitas Mercu Buana
12
Landasan Teori
Tugas Akhir
dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. Tujuan utam keberadaan angkutan umum adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan nyaman. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Perhubungan
No.84/1999
tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di jalan dengan Kendaraan Umum disebutkan bahwa: 1.
Angkutan adalah pemindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
2.
Angkutan antar kota adalah angkutan dari kota ke kota lainnya dengan menggunakan bus umum atau mobil penumpang umum yang terkait dalam trayek tetap dan teratur.
3.
Angkutan kota adalah angkutan angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam wilayah kota dengan mempergunakan mobil bus umum dan atau mobil penumpang umum yang terkait dalam trayek tetap dan teratur.
4.
Angkutan perkotaan adalah angkutan dari suatu kawasan ke kawasan lain yang terletak dalam dua atau lebih wilayah kota dan kabupaten dengan menggunakan mobil bus umum dan atau mobil penumpang umum yang terkait dalam trayek tetap dan teratur yang mempunyai sifat perjalanan ulang-alik (komuter).
2.3.1
Trayek Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa anagkutan barang dengan mobil, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Dalam Kep.Men.Hub. No.84/1999, pelayanan angkutan kota diselenggarakan dengan cirri-ciri sebagai berikut: a.
Trayek Utama: 1.
Mempunyai jadwal tetap, sebagaimana tercantum dalam jasa perjalanan kartu pengawasan kendaraan yang di operasikan.
Universitas Mercu Buana
13
Landasan Teori 2.
Tugas Akhir Malayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan utama dan pendukung dengan cirri melakukan perjalanan secara bolak balik secara tetap.
3.
Dilayani hanya oleh mobil bus umum.
4.
Pelayanan secara terus menerus, berhenti pada tempat-tempat menaikan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota.
b.
Trayek Cabang 1.
Berfungsi sebagai trayek penunjang terhadap trayek utama.
2.
Mempunyai jadwala tetap sebagai tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang dioperasikan.
3.
Melayani angkutan pada kawasan pendukung, antar kawasan pendukung dan pemukiman.
4.
c.
Dilayani hanya oleh mobil bus umum.
Trayek Ranting 1.
Tidak mempunyai jadwal tetap.
2.
Pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada tempattempat untuk menaikan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota.
d.
3.
Malayani angkutan dalam kawasan pemukiman.
4.
Dilayani oleh angkutan bus umum dan atau mobil penumpang umum.
Trayek Langsung 1.
Mempunyai perjalanan tetap sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawas kendaraan yang diopersikan.
2.
Pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada tempattempat untk menaikan dan menurunkan penumpang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota.
Universitas Mercu Buana
14
Landasan Teori 3.
Tugas Akhir Malayani angkutan antara kawasan utama dengan kawasan pendukung dan kawasan pemukiman.
4.
Dilayani oleh mobil bus umum.
Overlapping/tumpang tindih trayek harus sedapat mungkin dihindari , karena dapat mengakibatkan pemborosan dalam sumberdaya. Overlap lebih dari dua trayek dapat ditoleransi di pusat kota, tetapi di pinggiran kota atau daerah perkotaan yang bukan pusat kota hanya dapat di toleransi satu overlap. Pertimbangan yang dapat diterima untuk dapat membiarkan overlapping adalah sebagai berikut: ¾ Selang waktu (headway) antara angkutan yang berhimpitan trayeknya lebih besar dari 3 menit di jam puncak dan 6-8 menit di luar jam sibuk. Bila selang waktu antara angkutan berada di bawah angka yang disebutkan di atas, maka perlu untuk melakukan perubahan rute. ¾ Load factor pada lintasan yang tumpang tindih lebih besar dari 60 persen. ¾ Panjang lintasan yang tumpang tindih boleh melebihi 50 persen dari penjang lintasan. Panjang trayek angkutan kota agar dibatasi tidak terlalu jauh, maksimal 2 sampai 2,5 jam perjalanan pulang pergi. Dan sedapat mungkin perjalanan pulang dan pergi melalui rute yang sama. Tetapi bila melalui jalan satu arah, maka harus diusahaakan agar rute pergi dan kembali tidak melebihi 300-400 meter.
2.3.2
Kapasitas Kendaraan Kapasitas kendaraan adalah daya muat penumpang pada setiap kendaraan angkutan umum, baik yang duduk maupun berdiri. Daya muat tiap jenis angkutan umum dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini.
Universitas Mercu Buana
15
Landasan Teori
Tugas Akhir Tabel 2.1 Kapasitas Kendaraan
Jenis Angkutan
Kapasitas
Kapasitas Kendaraan Duduk
Berdiri
Total
Penumpang Per Hari/Kendaraan
Mobil Penumpang umum
11
-
11
250-300
Bus Kecil
14
-
14
300-400
Bus sedang-
20
10
30
500-600
Bus Besar (single decker)
49
30
79
1000-1200
Bus Besar (double decker)
85
35
120
1500-1800
Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2004 Catatan : ¾
Angka-angka kapsitas bervariasi, tergantung pada susunan tempat duduk kendaraan.
¾
Ruang untuk berdiri per penumpang dengan luas 0,17 m2 /penumpang.
Penentuan kapasitas kendaraan yang menyatakan kemungkinan penumpang adalah kendaraan dengan tinggi lebih dari 1,7 m dari lantai bus bagian dalam dan ruang berdiri seluas 0,17 m2/penumpang. Load factor (factor muat) adalah merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang bisa dinyatakan dalam persen (%). 2.3.3
Jumlah Armada Untuk menentukan jumlah armada yang melayani satu trayek atau lintasan dengan memperhataikan selang kedatangan antar kendaraan atau lama waktu tunggu penumpang dapat dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut. (Sekertariat Badan penelitian dan Pengembangan Perhubungan) Rumus : Kt = JT/V.H Di mana : Kt = Jumlah kendaraan maksimum untuk satu trayek. JT = Jarak trayek atau lintasan yang dijalani (Km) V = Kecepatan Kendaraan (Km/jam) H = Headway (Jam/jumlah kendaraan)
Universitas Mercu Buana
16
Landasan Teori
Tugas Akhir
2.4 Jaringan Jalan Kapasitas jalan adalah volume kendaraan maksimum yang dapat dilewati jalan per satuan waktu dalam kondisi tertentu. Besarnya kapasitas jalan tergantung khususnya pada lebar jalan dan gangguan terhadap arus lalu lintas yang melalui jalan tersebut. Menurut
peranannya,
jalan
dikelompokan
atas
tiga
golongan
dengan
karakteristiknya masing-masing, yaitu : 1.
Jalan arteri Melayani angkutan utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dengan cirri-ciri sebagai berikut :
2.
Perjalanan jarak jauh.
Kecepatan rata-rata tinggi.
Jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien.
Jalan Kolektor Melayani angkutan penumpang cabang dari pedalaman ke pusat kegiatan dengan cirri-ciri sebagai berikut :
3.
Perjalanan jarak sedang.
Kecepatan rata-rata sedang.
Jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan lokal Melayani angkutan setempat dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Perjalanan jarak dekat.
Kecepatan rata-rata rendah
Jalan masuk tidak dibatasi.
2.5 Teori dan Konsep Arus Lalu Lintas
Karakteristik arus lalu lintas menjelaskan cirri arus lalu lintas secara kualitatif maupun kuantitatif dalam kaitannya dengan kecepatan, besarnya arus dan kepadatan lalu lintas serta hubungannya dengan waktu maupun jenis kendaraan yang menggunakan ruang jalan. Universitas Mercu Buana
17
Landasan Teori
Tugas Akhir
Volume ialah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada suatu jalur gerak per satuan waktu. (Morlok, 1995 : 189-190)
Q= n/T
Di mana
Q = Volume lalu lintas yang melewati satu titik N = Jumlah kendaraan yang melewati titik tersebut T = Interval waktu pengamatan
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui satu titik yang tetap pada jalan dalam satuan waktu. Volume biasanya dihitung dalam kendaraan/hari atau kendaraan/jam. Volume dapat juga dinyatakan dalam periode waktu yang lain.
Q= 1/H
Di mana
Q = Arus lalu lintas H = Waktu antara (time headway)
Time Headway (waktu antara kendaraan) yaitu waktu yang diperlukan antara satu kendaraan dengan kendaraan berikutnya untuk melalui satu titik tertentu yang tetap. Waktu antara kendaraan rata-rata = 1/Volume
Space Headway (jarak antara kendaraan) jarak antara bagian depan satu kendaraan dengan bagian depan kendaraan berikutnya. Jarak antara kendaraan rata-rata = 1/kepadatan
Waktu tempuh (Travel Time) adalah waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan dari titik awal ke titik akhir. Round Trip adalah jarak yang dibutuhkan oleh kendaraan pulang pergi yaitu dari titik awal ke titik akhir kembali lagi ke titik awal. Universitas Mercu Buana
18
Landasan Teori
Tugas Akhir
Lay Over Time adalah waktu yang diperlukan yang dapat ditambahkan pada akhir perjalanan, atau ditengah perjalanan, yang dilakukan untuk mengatur operasi dan memberikan kesempatan pengemudi beristirahat.
2.6 Definisi dan Pengertian Statistik
Secara umum, statistic adalah suatu metode ilmiah dalam mengumpulkan, mengklasifikasi, meringkas, menyajikan, menginterprestasikan, dan menganalisa data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid dan berguna sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang mesuk akan. Dalam pengertian terbatas, terminology statistic digunakan untuk menyebutkan data itu sendiri, atau fakta berupa angka yang dihasilkan dari data, yang menggambarkan karakteristik suatu sampel.
2.6.1
Sampel Sampel adalah sebagian atau subshet (himpunan bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang sangat besar sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan untuk melalukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja.
2.6.2
Data Data satatistik adalah data ringkasan berbentuk angka seperti penjumlahan,ratarata persentase, pemerintah memerlukan data statistic seperti pendapatan nasional maupun regional, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, jumlah ivestasi, jumlah penerimaan Negara, jumlah bantuan luar negeri, jumlah eksport. Sedangkan perusahaan memerlukan data jumlah penjualan, jumlah produksi, jumlah karyawan, jumlah kebutuhan modal, rata-rata tingkat kepuasan pelanggan. Kegunaan data pada umumnya adlah sebagai berikut: a.
data bermanfaat untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan. Misalnya, setelah mdi lakukan
Universitas Mercu Buana
19
Landasan Teori
Tugas Akhir analisis dengan membandingkan jumlah penduduk dengan produksi beras, di ketahuimasih ada kekurangan beras. Hasil penjualan merosot, harga bahan mentah meningkat, biaya atau modal kurang, gedung sekolah kurang dan lain-lain.
b.
Untuk membuat keputusan atau pemecahan persoalan. Setiap soal yang timbul pasti memiliki factor penyebab. Memecahkan persoalan berarti menghilangkan factor penyebabnya. Factor penyebab lebih dari satu, seperti: pekerja tidak produktif, karena sudah lama tidak naik jabatan, gaji yang tidak mencukupi kebutuhan dan lain sebagainya. Pemecahan persoalan biasanya dilakukan melalui perencanaan. Dengan demikian, data berguna untuk dasar perencanaan dalam rangka pemecahan persoalan. Data diperlukan untuk perencanaan agar: 1. Kita mengetahui persoalan apa saja yang harus dipecahkan 2. perencanaan sesuai dengan kemampuan sehingga dapat dihindari perencanaan yamg ambisius yang sukar di capai.
2.6.2.1 Syarat Data Yang Baik
Penggunaan data yang salah, sebagai dasar pembuatan keputusan, menghasilkan keputusan yang salah(perencanaan tidak tepat, control tidak efisien dan evaliasi tidak
mengenai
sasaran).
Keputusan
yang
baik
hanya
berasal
dari
pembuatankeputusan yang baik, jujur, berani, ojektif dan mengetahui sasaran serta didukung dengan data yang baik pula. Data yang tidak baik dapat menyesatkan. Berikut ini syarat data yang baik dan berguna antara lain: 1.
Data harus objektif Artinya, data itu dapat menggambarkan keadaan seperi apa adanya, sesuai dengan apa yang terjadi.
2.
Data harus dapat mewakili. Data prakiraan dikatakan mewakili, apabila nilai data tersebut dekat dengan data ysebenarnya yang di prakirakan.
Universitas Mercu Buana
20
Landasan Teori 3.
Tugas Akhir Data harus mempunyai kesalahan (sampling error) yang kecil (apabila data merupakan prakiraan).
4.
Data harus tepat waktu. Syarat tepat waktu penting sekali jika data ingin digunakan untuk mengkontrol pelaksanaan suatu perencanaan sehinggga persoalan yang terjadi dapat diketahui untuk segera diatasi, dikoreksi, dan di pecahkan.
5.
Data harus mempunyai hubungan dengan persoalan yang akan di pecahkan.
2.6.2.2 Jenis Data
Data dapat dibagi menurut sifatnya, menurut sumber dan Menurut sifatnya, data dibagi menjadi dua, yaitu: 1.
Data Kuantitatif Adalah data yang berbentuk angka, seperti keterangan jumlah, ratarata, persentase dan ratio. Misalnya, ju,lah armada angkutan kota meningkat di tahun 2006 sekitar 20 unit, kenaikan BBM berimbas kepada kenaikan tarif sebesar 3%.
2.6.2.3 Sumber Data Menurut sumbernya data dibagi menjadi dua yaitu: 1.
Data Internal Adlah
data
yang
dikumpulkan
oleh suatu organisasi untuk
menggambarkan keadaan atau kegiatan organisasi yang bersangkutan serta berguna untuk keperluan kegiatan harian dan pengawasan internal 2.
Data Eksternal Adalah data yang dikumpulkan untuk menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar organisasi tersebut. Data ekternal menggambarkan factor-faktor yang mungkin menjadi penyebab merosotnya penjualan. Dta ekternal yang dimaksudkan disisni misalnya , data penduduk, data
Universitas Mercu Buana
21
Landasan Teori
Tugas Akhir pendapatan nasional dan data harga-harga, termasuk indeks biaya hidup dan harga sembilan bahanpokok, yang dikumpulkan oelh Badan Pusat Satistik (BPS)
2.7 Penghitungan Statistic Agar penghitungan itu bisa berlaku umum, maka perlu menggunakan rumusrumus yang sudah di buat untuk keperluan penelitian. Perlu diperhatikan bahwa perhitungan-perhitungan hanya untuk sampel. Oleh karena penyelidikan satatistik pada umumnya terdapat sampel. Penelitian ini mengunakan penghitungan rata-rata. Sedangkan dalam statistic pada umumnya ada tiga jenis rata-rata yang amatpenting dalam statistic, yaitu. 1.
Mean (rata-rata hitung) Adalah suatu nilai yang diperoleh denga jalan membagi seluruh nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan. Dengan rumus sebagai berikut: X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X n n n 1 X = ∑ Xi n i =1
X =
Misalkan, ada lima orang sebagai suatu sampel dari supir didaerah “N”, pendapatan mereka perhari masing-masing sebesar Rp 50.000,00, Rp
45.000,00,
Rp
47.000,00,
Rp
43.000,00,
Rp40.000,00
→ sampel : X 1 , X 2, X 3 , X 4 , X 5 (X menunjukan pendapatan)
X1 + X 2 + X 3 + X 4 + X 5 5 50.000 + 45.000 + 47.000 + 43.000 + 40.000 → Rata − rata = = 45.000 5 → Rata − rata =
Jadi rata-rata prakiraan pendapatan supir perhari di daerah “N” sebesar Rp. 45.000,00 2.
Data Kualitatif Adalah data tidak berbentuk angka, seperti: naik, turun, lancar dan sebagainya. Misalnya, arus lalu lintas di Banten lancar, pengguna
Universitas Mercu Buana
22
Landasan Teori
Tugas Akhir angkutan umum meminta agar tarif angkutan umum tidak naik terlalu tinggi, dan lain-lain.
2.
Median Adalah suatu nilai tengah setelah data statistic di urutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. Pengamatan yang tepat di tengah bila banyaknya pengamatan ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan yang tengah bila banyaknya pengamatan genap. Misalkan, 97, 68, 85, 77, 95.
68, 77, 85, 95, 97.
Misalkan 6, 7, 3, 1, 9, 8, 2, 4 →
3.
maka Md = 85
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9
4+6 = 5 → makaMd = 5 2
Modus Adalah suatu nilai yang paling sering atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi. Misalkan 4, 5, 4, 2, 5, 5, 1, Nilai 1 ada 1 Nilai 2 ada 2 Nilai 4 ada 2 Nilai 5 ada 3 Kemudian dibuat table yang disebut table frekuensi Tabel frekuensi adalah yang menunjukan beberapa kali nilai X terjadi Tabel 2.2 X
f
1
1
2
1
4
2
5
3
f = frekuensi (bilangan yang menunjukan berapa nilai X terjadi) maka Modus atau X = 5 terjadi 3 kali
Universitas Mercu Buana
23
Landasan Teori
Tugas Akhir
2.8 Populasi
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. Jadi pengertian populasi dalam statistic tidak terbatas sekelompok / sekumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi focus perhatian suatu kajian. Suatu amatan/survey terhadap seluruh anggota populasi disebut sensus.
2.9 Sensus Sensus adalah cara pengumpulan data jika seluruh elemen diselidiki satu per satu sehingga sensus di sebut pencatatan atau perhitungan yang dilengkapi dari seluruh elemen populasi. Menurut definisi sensus memberikan data dengan nilai yang sebenarnya. (true value atau parameter). Sedangkan sampling adlah pengumpulan data jika hanya elemen sampelnya saja yang diselidiki, tidak seluruhnya. Hasil sampling merupakan data dengan nilai prakiraan (estimate value). Jika mendengar kata sensus, kita akan selalu menghubungkan dengan kegiatan nasional seperti sensus penduduk, sensus industri, sensus pertanian dan sebagainya. Sebenarnya, walaupun bukan kegiatan nasional seluruh elemen di selidiki, sebenarnya kita telahmelakukan sensus,. Misalnya, seluruh pegawai suatu perusahaan di selidiki mengetahui persentase yang tamatan SLTA, universitas dan sebaaginya. Yang jelas, pad umumnya biaya sensus itu mahal, tenaga yang dibutuhkan banyak, sedangkan waktu yan di perlukan untuk pengolahan data juga lama. Ada kemungkinan data hasil sensus tidak lagi up to date. Sebetulnya pengolahan data bisa dipercepat dengan mengunakan computer elektronik namun biayanya cukup mahal.
Untuk
menghemat,
waktu
dan
tenaga
teori
statistic
modern
telahmengembangklan teknik sampling yang merupakan metode pengumpulan data yang efisien. Maksudnya, dengan biaya, tenaga dan waktu yang sama metode yang efisien bisa memberikan hasil data dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Universitas Mercu Buana
24
Landasan Teori
Tugas Akhir
Untuk mudahnya, suatu nilai prekiraan di katakana baik jika, selisihnya atau jarak nilai sebenarnya kecil, selisih tersebut sinamakan kesalahan prakiraan (error estimate) atau kesalahan sampling (sampling error). Dengan bahasa teknis statistika, bisa dikatakan bahwa suatu prakiraan dengan kesalahan baku (standard error) yang kecil dan rata-rata sama dengan “nilai yang sebenarnya”, dikatakan sebagai prakiraan terbaik. Kesalahan baku merupakan suatu nilai yang secara rata-rata mengukur jarak nilai prakiraan seluruh kemungkinan sampel terhadap nilai sebenarnya yang sering si sebut nilai harapan (expected value)
2.10 Beberapa Jenis Sampling Pada dasarnya sampling dibagi menjadi dua, yaitu probability sampling yakni pemilihan elemennya dilakukan secara acak ‘random’dan non probability sampling yakni pemilihan elemennya dilakukan secara subjektif (tidak objektif). (Suparno.J.2001) Beberapa contoh probability sampling : a.
Sampling acak sederhana (simple random sampling) Jika probability sample dipilih sedemikina rupa sehingga seluruh pengelompokan dengan ukurna tertentu yan mungkin akan memiliki kesempatan yansg sama terambil dan setiap anggota populasi memiliki kesematan yang sama untuk terpilih, maka sampelnya disebut simple ramdom sample. Cara samplingnya adalah setiap anggota dalam suatu populasi di beri nomor, kemudian diambil secara acak nomor tersebut sebanyak jumlah sampel yang dikehendaki, maka setiap anggita yang nomornya terpilih tersebut membentuk random sample. Pengambilan nomor tersebut juga bisa dengan menggunakan bantuan random number (bilangan acak).
b.
Sampling acak sistematis (systematic random sampling) Anggota populasi diberi nomor dan diurutkan. Kemudian ditentukan satu nomor sebagai titik awal sampling. Nomor berikut dari anggota yang ingin dipilih ditentukan dengan mengikuti suatu sitematika,
Universitas Mercu Buana
25
Landasan Teori
Tugas Akhir misalnya tiap-tiap unit nomor ke n dari titik awal dipilih sebagai anggota sampel. Misalkan, jika ada populasi dengan N=10, kemudian di ambil sampel sebanyak 10%= 1 x10 = 2(n = 2) →k = N =10 = 5 nilai interval adalah jarak dari elemen yang satu dengan yang lainnya, yang harus di perhatikan dalam penerapan sampling acak sistematis. Misalnya, elemen pertama yang dipilih secara acak X1 maka elemen yang satunya harus berjarak 5 yaitu : X1, X6, X11, X16jika yang pertama X5, selanjutnya X10, X15, X20.
c.
Sampling acak berlapis (stratified random sampling) Populasi terlebih dahulu dibagi kedalam kelompok-kelompok yang relative homogen, atau dalam strata. Anggota sampel ditarik dari setiap strata untuk menghasilkan strata secara keseluruhan, yang disebut stratified sampling. Stratified sampling biasanya dilakukan apabila terdapat variasi besar dalam populasi, dan penelitinya terlebih dahulu mengetahui struktur populasi tersebut yang dapat digunakan untuk menetapkan stratanya. Hasil sampel dari setiap stratum kemudian diberi pembobotan dan dihitung dengan hasil sampel dari strata lainnya untuk mendapatkan estimasi yang menyeluruh.
d.
cluster sampling populasi terlebih dahulu dibagi atas kelompok-kelompok berdasarkan area atau cluster, dan angota kelompok tidak perlu homogen. Kemudian pilihlah beberapa cluster sebagai sampel, selanjutnya dipilih lagi anggota dari cluster (seluruhnya/sebagian) tersebut sebagai sampel.
Universitas Mercu Buana
26
Landasan Teori
Tugas Akhir
Beberapa contoh Non probability sampling : a.
Purposive atau Judgment Sampling Sering disebut juga sebagai selected sampling, yaitu sampling di mana pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sempel di dasarkan atas pertimbangan yang tidak acak, biasanya sangat subjektif sifatnya. Setiap elemen tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk di pilih. Teknik ini menghasilkan prakiraan yang baik apabila dilakuakan oleh orang-orang yang sudah berpengalaman atau sangat menguasai dibidangnya. Teknik sampling yang tidak acak tidak bisa digunakan untuk memprakirakan besarnya prakiraan, jadi tidak dipoeleh gambaran berapa jumlahnya nilai prakiraan tersebut terhadap “nilai sebenarnya”. Perlu ditegaskan di sini, bahwa metode analisissatiitika, pengujian hipotesa
serta membantu prakiraan interval hanya bisa digunakan
untuk sampling yang acak. b.
Quota Sampling Quota sampling hamper sama dengan sampling acak berlapis tetapi pemilihan elemen-elemen dari setiap stratum tidak ditentukan berdasarkan jatah(Quota) Uraian diatas sudah cukup untuk menunjukan pentingnya teknik sampling sebagai alat pengumpulan data yang murah, capat mengahilkan an memerlukan sedikit tenaga. Sampling menjad lebih berguna jika jumlah elemn-elemen populasi sudah ratusan atau ribuan. Ilustrasi diatas N = 10 hanya sekedar untuk memudahkan perhitungan saja.
2.11 Pentingnya penyajian Data
Data statistic tidak cukup dikumpulkan, diolah, dan dianalisa. Akan tetapi disajikan delam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti. Penyajian data bisa dalam bentuk table-tabel atau gambar-gambar grafik. Banyak orang berpendapat, bahwa suatu gamba sama nilainya dengan seribu kata, maksudnya adalah Universitas Mercu Buana
27
Landasan Teori
Tugas Akhir
penyajian data akan lebih cepat bisa ditangkap atau dimengerti dari pada dengan kata-kata. Itulah sebabnya sering kali dalam laporan selalu disertai tabel atau grafik. Bentuk penyajian data lebih bersifat seni dari pada sains dan sangat di pengaruhi oleh tujuan pengumpulan data itu. selain itu juga dipengaruhi oleh analisis data yang akan kita buat. Penyajian memang bisa berupa angka-angka ringkasan secara terpisah, misalkan, jumlah pekerja 100 orang, produksi 600 unit, biaya Rp100.000.000,00 hasil penjualan Rp 200.000.000,00 dan lain sebagainya. Penyajian data berupa angka ringkasan tersebut Waupun berguna akan tetapi manfaatnya masih kurang, sebab sukar untuk dipergunakan sebagai bahan analisa dari 100 orang pekerja itu, misalkan beberapa pekerja laki-laki dan beberapa perempuan, berapa yang tamatan sarjana, SLTA, SMP, SD. Dari 600 unit berapa barang yang jenis A dan B, misalkan televise 14 inci dan 21 inci. Dari biaya sebanya 100.000.000,00 berapa untuk biaya produksi, misalkan peralatan, bahan baku, dan berapa jumlah investasi, misalkan pembelian mesin, prabot kantor,. Dari hasil penjualan 200.000.000,00 berapa untuk barang jenis A, dan berapa untuk barang jenis B. Selain berupa angka-angka ringkasan penyajian data juga bisa berbentuk tabel atau grafik. Tabel merupaka kumpulan angka-angka yang di susun sedemikian rupa menurut kategori-kategori(misalkan, jumlah pekerja menurut jenis kelamian, menurut pendidikan, dan lain-lain). Bentuk tabel bisa bermacam-macam mulai dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang rumit da sukar membacanya. Table yang paling sederhana adalah tabel satu arah, yaitu table yang menunjukan satu arah saja. Tabel dua arah menunjukan dua hal sekaligus dan table tiga arah menunjukan tiga hal sekaligus. Tabel mana yang harus digunakan bergantung pada tujuan pengumpulan dan analisis data. Kebanyakan tabel yang dibuat dalam praktek merupakan table satu arah atau table dua arah, jarang sekali yang menggunakan tabel tiga arah atau lebih.memang perlu diakui makin banyak informasi yang dipoeroleh dari suatu table makin rumitlah bentuk tabel dan sering kali membingungkan bagi yang membacanya.
Universitas Mercu Buana
28
Landasan Teori
Tugas Akhir
Sebenarnya tabel tiga arah saja sudah cukup rumit, akan tetapi manfaat dan kegunaannya lebih besar dari pada tabel satu arah atau dua arah. Garafik merupakan ganbar-gambar yang menunjukan data secara visual berupa angka(mungkin juga dengan symbol) yang biasanya juga berasal dari tabel-tabel yang dibuat. Baik tabel maupun grafik digunakan untuk menyajikan cross section data dan time series data.
Universitas Mercu Buana
29
Metodelogi Penulisan
Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan studi ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini dilakukan kajian sirkulasi angkutan kota di daerah bekas terminal Cikokol (fly over Cikokol) dengan interprestasi peneliti yang didapatkan dari hasil pengamatan dan pengumpulan data dan fakta.
3.1
Metode Pendekatan Studi Dalam melakukan studi kajian sirkulasi angkutan kota di daerah sekitar bekas terminal Cikokol (fly over Cikokol) ini, dilakukan beberapa tahap pendekatan, yang merupakan proses dari keseluruhan studi ini. Tahap pertama, dilakukan tinjauan terhadap system transportasi Kota Tangerang. Kebijaksanaan ini meliputi jaringan jalan dan system terminal
di Kota
Tangerang. Diharapkan dari tinjauan tersebut didapatkan sebuah gambaran tentang angkutan di Kota Tangerang. Tahap kedua, adalah melakukan kajian sirkulasi angkutan kora di daerah sekitar bekas Terminal Cikokol. Kajian tersebut berupa identifikasi dan perbandingan antara kondisi yang ada dilapangan pada saat ini dengan standart-standar studi ini. Kajian tersebut bersifat kumulatif dan akan menjadi sebuah kesimpulan yang utuh mengenai sirkulasi angkutan kota di daerah bekas Terminal Cikokol. Kedua variable tersebut adalah:
Universitas Mercu Buana
30
Metodelogi Penulisan a.
Tugas Akhir
Arus lalulintas, diperlihatkan oleh volume angkutan kota yang melayani Fly Over cikokol, headway antara angkutan kota dalam satu trayek, travel time, round trip, dan layover time.
b.
Lokasi simpul pergerakan kawasan Cikokol atau lokasi yang dapat melayani kebutuhan perjalanan orang/barang keberbagai tujuan dan menghubungkan berbagai pusat-pusat pelayanan primer dan sekunder secara efisien (murah) dan efektif (cepat). Diperlihatkan oleh titik singgung trayek angkutan kota yang melayani Fly Over Cikokol, arah pergerakan penduduk , lokasi pusat kegiatan, dan sirkulasi jaringan jalan. Tahap ketiga, merupakan tahap yang akan menyimpulkan hasil
c.
kajian dan identifikasi sirkulasi angkutan kota di daerah sekitar Terminal cikokol berdasarkan kedua variable diatas.
3.2
Desain Survey Sebagai langkah yang tersusun sistematik dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan untuk sebuah penelitian, maka pada bab ini berisi metode-metode penelitian yang bertujuan memberi arh terhadap suatu proses pelaksanaan penelitian tugas akhir dan memberikan penjelasan mengenai pela dan jalannya penelitian.
3.3
Data Yang Dibutuhkan Bahan-bahan literature yang berkaitan dengan terminal dan penyelenggaraan angkutan umum. 1.
Data sekunder mengenai: a. Tipe terminal dan kapasitasnya. b. Lokasi simpul meliputi:
Titik singgung angkutan umum, dibutuhkan data mengenai jaringan trayek angkutan umum yang menangani Terminal Cikokol.
Arah pergerakan pengguna angkutan umum, meliputi:
Universitas Mercu Buana
31
Metodelogi Penulisan
Tugas Akhir
a.
Tingkat pengisian angkutan umum (load factor) setiap trayek, sehingga diketahui arah demand tertinggi terhadap angkutan umum di kawasan cikokol.
b.
Jumlah armada tiap trayek dan jenis armada yang melayani. Lokasi kegiatan penduduk, dibutuhkan data mengenai pusatpusat kegiatan yang berada di sekitar Fly Over Cikokol.
Sirkulasi jaringan jalan, dibutuhkan data mengenai sirkulasi jaringan jalan di sekitar fly over Cikokol.
2.
Data Primer
Data primer mengenai: a. Arus lalulintas, meliputi:
Volume angkutan umum tiap trayek.
Headway antar angkutan tiap trayek.
Travel time yang dibutuhkan oelh angkutan umum dari titik awal ke titik akhir.
Roun trip, jarak yang dibutuhkan oleh angkutan umum dari titik aakhir kembali ke titik awal.
Layover time, waktu yangu digunakan untuk menaikanm dan menurunkan penumpang, mengayur operasi antar kendaraan dalam satu trayek dan istirahat pengendara angkutan umum tersebut.
b. Kondisi jaringan jalan di sekitar fly over Cikokol, yang meliputi kelas jalan, lebar jalan, kondisi aspal dan penyempitan jalan akibat kegiatan lain selain lalu lintas.
A. Pencacahan arus lalu lintas (Traffic Counting) Survey ini di lakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi lalu lintas harian rata-rata. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah data volume angkutan umum per trayek, fluktuasi besar arus kendaraan per jam, headway antar angkutan dalam satu trayek dan load factor.
Universitas Mercu Buana
32
Metodelogi Penulisan
Tugas Akhir
Kerangka teori yang digunakan dalam survey ini adalah pencacahan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada ruas jalan atau persimpangan. Lokasi pencacahan lalu lintas pada ruas jalan:
Jl. Perintis Kemerdekaan (Satu Titik) Pencacahan dilakukan pada lokasi ini dikarenakan pada lokasi ini terjadi overlap kendaraan paling tinggi yaitu mencapai 11 trayek.
Jl. Sudirman
(Dua Titik)
Pencacahan dilakukan pada lokasi ini dikarenakan pada lokasi survey pertama (Jl. Perintis Kemerdekaan) B.07 tidak melalui jalan tersebut.
B. Pengamatan Bergerak dan Hambatan Lalu Lintas Maksud dari survey ini adalah untuk mengevaluasi kualitas pergerakan lalu lintas sepanjang rute jalan yang berupa waktu tempuh rata-rata (Average Time Travel) dan untuk menentukan lokasi, tipe dan panjang dari tundaan lalu lintas. Jenis survey ini mengharuskan peneliti turut bergerak dalam lalu lintas dengan menggunakan kendaraan roda empat atau dua dengan kecapata yang sesuai dengan kondisi lalu lintasnya. Ruangblingkup survey ini adalah angkutan umum eksisting yang melayani fly over Cikokol.
C. Pengamatan Visual Dengan survey ini dihadapkan beberapa kondisi yang tidak tercakup dalam survey-survei sebelumnya dapat terpenuhi dan tidak luput dalam analisa. Pengamatan visual di lapangan baik itu persimpangan, teminal dan lain-lain maupun pada ruas jalan membutuhkan suatu dokumentasi yang lengkap agar hal yang luput pada saat analisa dapat dikaji kembali. Ruang lingkup survey 1. Dapat dilakukan pada saat survey-survei transportasi seperti traffic counting ataupun moving observer baik pada ruas jalan ataupun pada persimpangan.
Universitas Mercu Buana
33
Metodelogi Penulisan
Tugas Akhir
2. Untuk pengamatan visual dengan teknik dokumentasi pengambilan gambar dilakukan pada ruas-ruas jalan yang diamati pada survey traffic counting.
Universitas Mercu Buana
34
Metodelogi Penulisan
Tugas Akhir Gambar.3.1 START Persiapan
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data 1. Observasi Data Primer
2. Interview
Data Sekunder
3. Literatur pengkonsepan
Pengolahan Data
Analisis Data
Pemeriksaan Penyajian
Diagram penulisan Skripsi
Universitas Mercu Buana
35
Metodelogi Penulisan
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir
36
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tugas Akhir
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Gambaran Umum Wilayah Studi Secara umum kondisi lalu lintas pada beberapa ruas jaringan jalan primer yang melalui kota Tangerang menunjukan kemacetan. Kemaceta-kemacetan ini selain disebabkan oleh ratio antara volume jalan yang didominasi kendaraan berat dengan kapasitas jalan, juga disebabkan oleh gangguan local seperti; pedagang kaki lima, pejalan kaki, pangkalan becak/ojek, dsb, serta kurangnya penyediaan persimpangan yang menimbulkan antrian kendaraan. Kemacetan tersebut disebabkan karena banyaknya benturan antara arus lalu lintas regional dan local di ruas jalan tersebut.
4.2
Sistem Transportasi kota Tangerang Jaringan jalan di Kota Tangerang saat ini terlihat telah membentuk pola grid walaupun tidak terlalu simetris untuk lalu lintas kota, sedangkan lalu lintas regional membentuk pola sirkulsi radial, memanfaatkan jaringan jalan kolektor kota yang umumnya lebih besar dan berkondisi lebih baik. Jalan Negara di Kota Tangerang memiliki lebar antara 7 hingga 14 meter sepanjang 42 Km, jalan propinsi memiliki lebar 18 meter sepanjang 28,440 Km, dan jalan kota berkisar 3 hingga 14 meter sepanjang 193,605 Km.
Universitas Mercu Buana
36
Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.2.1
Tugas Akhir
Jaringan Jalan Secara umum kondisi lali lintas pada beberapa ruas jaringan jalan primer yang melalui Kota Tangerang nenunjukan kemacetan. Kemacetan-kemacetan ini selain disebabkan oleh nilai ratio antara volume jalan yang didominasi kendaraan berat dengan kapasitas jalan, juga di sebabkan oleh gangguan-gangguan local (seperti pedagang kaki lima, pejalan kaki, becak, ojek) serta kurangnya penyediaan persimpangan yang menimbulkan antrian kendaraan. Kemacetan tersebut juga disebabkan karena banyaknya aktivitas seperti perdagangan dan jasa serta andanya benturan lalu lintas regional dan lokas pada ruas jalan terserbut.
Dikota Tangerang terdapat 5 buah terminal dengan Terminal Cikokol (eks), sebagai terminal utama dan sebuah terminal regional (Terminal Cimone), dan 3 buah sub terminal yaitu Terminal Ciledug, Terminal Pasar Baru, dan Terminal Cibodas Sari. Selai ke 5 terminal yang resmi terdapat di Kota Tangerang, terdapat beberapa lokasi terminal bayangan, yang merupakan sebuah titik perhentian informal angkutan kota. Terminal Cikokol adalah sebuah terminal bertipe A dengan luas 10.000m2, yang teretak di persimpangan jalan antara Jalan Sudirman dan Jalan Perintis Kemerdekaan, yang melayani angkutan dalam kota, antar kota, antara Tangerang dengan DKI.
4.2.2
Arus Lalu lintas Arus lalu lintas dirancang untuk dapat meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya, agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahterqaan masyarakat semakin meningkat.
4.2.3
Volume Lalu lintas Berdasarkan hasil survey traffic counting di dua lokasi pemantauan di dapat data volume lalu linta sangkutan kota yang melayani fly over cikokol sebagai berikut.
Universitas Mercu Buana
37
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tugas Akhir Tabel 4.1
Volume Lalu Lintas Angkutan Kota (kendaraan/jam) Jam
Kode Trayek RB B.02 C.06A G.06 R.03A R.06A R.11 R.14 B.04 B.09 B.01 B.07 85
100
5
31
178
31
185
47
52
15
50
50
07.00-08.00 101
104
9
36
199
40
240
52
69
19
59
59
08.00-09.00
75
104
7
33
179
33
181
42
49
18
58
63
09.00-10.00
65
74
13
17
129
19
115
29
31
19
45
29
10.00-11.00
68
83
7
25
170
34
123
42
49
15
44
32
11.00-12.00
61
88
13
21
148
27
120
36
511
14
42
31
12.00-13.00
80
90
6
42
133
42
144
43
47
25
76
29
13.00-14.00
74
87
6
33
137
33
130
36
41
22
55
31
14.00-15.00
72
84
8
25
144
35
117
33
38
20
41
29
15.00-16.00
62
84
6
25
108
26
100
26
34
15
38
25
16.00-17.00
66
84
1
30
115
30
103
31
38
14
44
27
17.00-18.00
83
95
1
33
150
35
129
38
46
13
41
30
892 1077
82
351
1790
385
1687
455
545
209
593
435
74
7
29
149
32
140
38
45
17
49
36
06.00-07.00
Jumlah Rata-rata
90
Sumber : Hasil Survey Lapangan
4.2.4
Round Trip Jarak yang di butuhkan oleh angkutan kota yang melayani fly over Cikokol berbeda-beda untuk masing-masing rute. Rute terjauh angkutan kota yang melayani Fly Over Cikokol adalah rute B.07 (Kalideres-Cikokol-SerpongMuncul) yaitu sepanjang 64,4 Km dengan jarak waktu 138 menit dengan kecepatan rata-rata sebesar 28 Km/Jam Sedangkan rute terpendek adalah rute RB yang melayani Fly Over Cikokol-Ps Baru Ps.Anyar sepanjang 11,7 Km dengan waktu tempuh 37 menit, dengan kecepatan rata-rata sebesar 19,81 km/jam.
Universitas Mercu Buana
38
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tugas Akhir Tabel 4.2 Round Trip
Route/Trayek
RB
Jarak
Waktu
Jarak
Waktu
Titik awal
Titik awal
Titik awal-
Titik awal-
titik akhir-
titik akhir-
Titik akhir
Titik akhir
Titik awal
Titik awal
(km)
(Menit)
(km)
(Menit)
7
20
11.7
37
19.81
9.8
35
23.3
68
20.62
18.5
45
37
90
24.67
14.1
34
28.2
68
24.96
17.6
35
35.2
70
30.09
32.2
69
64.4
138
28
14.2
30
29.4
62
28.54
15
39
30.5
73
25
7.6
27
18.9
66
10.27
12.1
37
24.2
74
19.67
21.7
50
43.4
100
25.99
12.5
27
23
60
23
Kecepatan
(T.Cikokol-ps.Baru-ps.Ayar)
R.14 (perumnasII-Cimone-T.Cikokol)
C.06A (T.Ciledug-Cipete-T.Cikokol)
B.04 (BSD-T.Cikokol-Serpong)
R.03A (Jl.Marga-T.Cikokol-Serpong)
B.07 (Kalideres-T.Cikokol-Muncul)
B.02 (T.Ciledug-Cipondoh-T.Cikokol)
B.01 (Cengkareng-T.Cikokol)
R11 (Perumnas II-T.Cikokol-JL.Marga)
R.06A (Bonang-T.Cikokol-JL.Marga)
B.09 (T.Cikokol-Dadap
G06 (T.Cikokol-Gembor Sumber : Hasil Survey Lapangan
Universitas Mercu Buana
39
Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.2.5
Tugas Akhir
Layover Time Berdasarkan hasil survey lapangan dengan metode pengamatan bergerak dan hambatan lalu lintas, didapat data mengenai Layover time untuk setiap angkutan kota yang melayani fly over Cikokol sebagai berikut: Tabel : 4.3 Layover Time (menit) Kode Trayek
Titik awal-Titik
Layover Time
akhir
(menit)
(km) RB
7
24
B.02
14.2
28
C.06A
18.5
18
G.06
12.5
34
R.03A
17.6
26
R.06A
12.1
39
R.11
7.6
26
R.14
9.8
26
B.04
14.1
50
B.09
21.7
35
B.01
15
26
B.07
32.2
22
Sumber : Hasil Survey Lapangan
4.2.6
Lintasan Trayek Kota-Kabupaten (KOKAB) Trayek KOKAB yang melintasi Terminal Cikokol terdiri dari 1.314 kendaraan dan semuanya menggunakan jenis mode minibis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
Universitas Mercu Buana
40
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tugas Akhir
Tabel 4.4 Lintasan KOKOB di Terminal Cikokol No
Kode Trayek
Lintasan Trayek
Jumlah
Jenis Mode
Armada 1
R.03A
Serpong-Priang-
355
Minibis
95
Minibis
190
Minibis
18
Minibis
258
Minibis
916
Minibis
Cikokol-JL.Marga 2
R.14
PerumII-CimoneJL.Shinta-Cikokol
3
B.04
BSD-CikokolBabakan-Jl.Marga
4
B.09
Cikokol-PAP IIDuta GardenBenda-Dadap
5
R.11
PerumnasCikokol-JL.Marga
Jumlah
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang,Tahun 2004
4.2.7
Rute Angkutan Kota Eksisting Yang Melayani Terminal Cikokol
Dari sekian banyak rute angkutan kota yang mewakili dan mengakhiri perjalanan di Fly Over Cikokol, yang terus melayani hingga kini ada 12 trayek dengan jumlah armada 1.732 kendaraan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 rute eksisting yang melayani fly over Cikokol.
Universitas Mercu Buana
41
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tugas Akhir Tabel 4.5
Rute Eksisting Yang Melayani Fly Over Cikokol
No
Kode Trayek
Rute
1
R.11
Perum II-T.Cikokol-JL.Marga
2
R.03A
Serpong-Priang-T.CikokolJL.Marga
B.04
3
BSD-T.Cikokol-BabakanJL.Marga
R.06A
4
Bonang-Jembatan BaruT.Cikokol-Jl.Marga
5
G.06
Gembor-Sangiang-T.Cikokol
6
C.06A
T.Ciledug-Cipete-T.Cikokol
7
B.01
T.Cikokol-T.Kalideres
8
B.02
T.Ciledug-CipondohT.Cikokol
B.09
9
T.Cikokol-PAP II-Duta Garden-Benda-Dadap
R.14
10
Perum II-Cimone-JL.ShintaT.Cikokol
11
RB
T.Cikokol-Ps.Baru-Ps.Anyar
12
B.07
Kalideres-T.cikokol-SerpongMuncul
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang,Tahun 2004
Universitas Mercu Buana
42
Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.2.8
Tugas Akhir
Jumlah Armada Jumlah armada yang melayani fly over Cikokol dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.6 Jumlah Armada Tiap Trayek
No
Kode Trayek
Jumlah Armada
1
R.11
258
2
R.03A
355
3
B.04
190
4
R.06A
104
5
G.06
63
6
C.06A
50
7
B.01
170
8
B.02
275
9
B.09
56
10
R.14
95
11
RB
76
12
B.07
40
Jumlah
1.732
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang,Tahun 2004
Jumlah armada eksisting yang melayani fly over cikokol adalah sebesar 1.732 armada. Dengan jumlah terbesar pada rute R.03A yang melayani Ps.Anyar-Serpong dengan jumlah armada 355 minibis.
Universitas Mercu Buana
43
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
BAB V ANALISA PEMBAHASAN
5.1
Lalu Lintas di Bekas Terminal Cikokol
Berdasarkan hasil survey lapangan, didapat bahwa volume lalu lintas mengalami peningkatan pada jam-jam sibuk (peak our) yaitu jam 07-08, 12-13, 17-18. Hal ini di sebabkan pada jam 07-08 adalah saat masuk sekolah dan masuk kerja, sedangkan pada jam 12-13 adalah saat pulang sekolah untuk yang masuk pagi dan masuk untuk yang sekolah siang, sementara itu pada jam 17-18 pada saat bersamaan adalah saat pulang sekolah dan pulang kerja. Volume angkutan kota akan mengalami peningkatan jumlah yang besar pada saat jam puncak pagi, siang dan sore hari. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan volume lalulintas yang terjadinya kemacetan lalu lintas di lokasi sekitar bekas terminal Cikokol, terutama jalan Perintis Kemerdekaan. Kemacetan ini terjadi karena banyaknya angkutan kota yang menunggu dan menaikan penumpang di badan jalan Dalam system trasnportasi kota yang dikeluarkan oleh Direktorat Dina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Direktorat Perhubungan Darat, dinyatakan bahwa tumpang tindih trayek harus sedapat mungkin dihindari, karena dapat mengakibatkan pemborosan sumberdaya. Dengan adanya tumpang tindih trayek sehingga trayek yang satu dengan yang lain dapat berakibat menumpuknya angkutan kota pada titik-titik tertentu. Volume
Universitas Mercu Buana
44
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
yang besar ini, mempengatruhi sirkulasi angkutan kota yang ada, di mana angkutan kota yang akan mengalami hambatan lalu lintas yaitu menurunkan kecepatan atau bahkan berhenti sebentar, sehingga timbullah titik-titik kemacetan terutama pada titik-titik singgung antar trayek. Oleh karena itu tumpang tindinh yang terjadi pada rute yang melayani Fly Over Cikokol harus dapat dihindari dengan cara melakukan perubahan rute apabila selang waktu antara angkutan yang berhimpitan trayeknya kurang dari 1 menit pada jam sibuk dan 5 menit di luar jam sibuk, load factor kurang dari 60% dan panjang lintasan tumpang tindih lebih dari 50% dari total panjang lintasan/rute. Dari sebuah asumsi tentang tingginya volume kendaraan pada jam sibuk di sekitar bekas Terminal Cikokol, penulis melakukan pengumpulan dan pengolahan data dengan hasil yang dicapai sebagai berikut.
Tabel 5.1 Data waktu Head Headway angkutan kota di Bekas Terminal Cikokol
kode trayek RB R.14 C.06A B.04 R.03A B.07 B.02 B.01 R11 R.06A B.09 G06
Data waktu Head Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) A B C D E F G H I J K L 0.7 0.8 0.92 0.88 0.98 0.75 0.81 0.83 0.96 0.91 0.72 1 0.6 0.57 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63 12 6.66 8.57 4.61 8.57 4.61 1 7.5 10 15 1 5 1.2 1.87 1.22 1.93 1.22 1.17 1.27 1.46 1.58 1.76 1.58 1.3 0.3 0.3 0.33 0.46 0.35 0.4 0.45 0.44 0.41 0.55 0.52 0.4 1.2 1.3 0.95 2.06 1.87 1.93 2.06 1.93 2.06 2.4 2.22 2 0.6 0.6 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63 1.2 1.01 1.03 1.33 1.36 1.42 0.79 1.09 1.46 1.58 1.36 1.46 0.3 0.25 0.33 0.52 0.49 0.5 0.41 0.46 0.51 0.6 0.58 0.46 1.9 1.5 1.8 3.16 1.76 2.22 1.43 1.81 1.7 2.3 2 1.7 7 3.15 3.33 3.15 4 2.29 2.4 2.75 3 4 4.29 4.61 1.9 1.66 1.81 3.52 2.4 2.85 1.43 1.81 2.4 2.4 2 1.81
Perlu ditekankan di sini, bahwa sampel adalah kumpulan elemen yang merupakan bagian kecil dari populasi sedangkan sampling adalah suatu cara mengumpulkan data apabila Universitas Mercu Buana
45
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
dikumpulkan data yang mencakup sumua elemen di dalam sampel. Jika yang dicakup seluruh elemen di dalam popolasi satu-persatu diselidiki, maka cara pengumpulan data tersebut disebut sensus.
5.2
Metode Sampling Acak Berlapis Metode Sampling Acak Berlapis yang mana pengambilan samplenya di bagi-bagi terlebih dahulu menjadi kelompok yang (relative) homogen, guna memudahkan penulisan dalam melakukan pengolahan dan perhitungan data. Pengelompokan dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan waktu Headtime (waktu antara kendaraan) 1.
Stratum 1 lebih kecil dari 1 menit Tabel 5.2 Stratum 1 (x < 1 menit)
kode trayek R11 R.03A R.14 B.02
A 0.3 0.3 0.6 0.6
2.
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 0.25 0.33 0.52 0.49 0.5 0.41 0.46 0.51 0.6 0.58 0.46 0.3 0.33 0.46 0.35 0.4 0.45 0.44 0.41 0.55 0.52 0.4 0.57 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63 0.6 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63 Stratum II = 1 Menit Tabel 5.3 Stratum 1I (x = 1 menit)
kode trayek RB B.01 B.07 R.06A
A 0.7 1.2 1.2 1.9
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 0.8 0.92 0.88 0.98 0.75 0.81 0.83 0.96 0.91 0.72 1 1.01 1.03 1.33 1.36 1.42 0.79 1.09 1.46 1.58 1.36 1.46 1.3 0.95 2.06 1.87 1.93 2.06 1.93 2.06 2.4 2.22 2 2 1.5 1.8 3.16 1.76 2.22 1.43 1.81 1.7 2.3 1.7
Universitas Mercu Buana
46
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
Stratum III > 1 Menit
3.
Tabel 5.4 Stratum II1 (x > 1 menit) kode trayek G06 B.04 B.09 C.06A 5.3
A 1.9 1.2 7 12
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 2 1.66 1.81 3.52 2.4 2.85 1.43 1.81 2.4 2.4 1.81 1.87 1.22 1.93 1.22 1.17 1.27 1.46 1.58 1.76 1.58 1.3 4 2.29 2.4 2.75 3 4 4.29 4.61 3.15 3.33 3.15 1 7.5 10 15 6.66 8.57 4.61 8.57 4.61 1 5
Metode Sampling Acak Sederhana Metode sampling acak sederhana di lakukan guna pengelompokan elemen-elemen
dengan tujuan agar sampel yang terpilih secara acak tidak menimbulkan nilai ekstrem, yang dimaksudkan adalah terpilih nilai yang besarnya saja sehingga over estimate atau nilai yang kecilnya saja sehingga under estimate. Dengan pengelompokan ini akan terjamin bahwa sampel akan terwakili nilai-nilai ektrem besar dan nilai-nilai ekstrem kecil. 1.
Kelompok 1 lebih kecil dari 1 menit Tabel 5.5 kelompok 1 (x < 1 menit)
kode trayek R11 R.03A R.14 B.02
A 0.3 0.3 0.6 0.6
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 0.25 0.33 0.52 0.49 0.5 0.41 0.46 0.51 0.6 0.58 0.46 0.3 0.33 0.46 0.35 0.4 0.45 0.44 0.41 0.55 0.52 0.4 0.57 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63 0.6 0.57 0.81 0.72 0.68 0.66 0.69 0.71 0.71 0.71 0.63
Universitas Mercu Buana
47
Analisa Pembahasan 2.
Tugas Akhir
Kelompok II = 1 Menit Tabel 5.6 kelompok 1I (x = 1 menit)
kode trayek RB B.01 B.07 R.06A
A 0.7 1.2 1.2 1.9
3.
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 0.8 0.92 0.88 0.98 0.75 0.81 0.83 0.96 0.91 0.72 1 1.01 1.03 1.33 1.36 1.42 0.79 1.09 1.46 1.58 1.36 1.46 1.3 0.95 2.06 1.87 1.93 2.06 1.93 2.06 2.4 2.22 2 2 1.5 1.8 3.16 1.76 2.22 1.43 1.81 1.7 2.3 1.7 Kelompok III > 1 Menit Tabel 5.7 Kelompok 1II (x > 1 menit)
kode trayek G06 B.04 B.09 C.06A 5.4
A 1.9 1.2 7 12
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) B C D E F G H I J K L 2 1.66 1.81 3.52 2.4 2.85 1.43 1.81 2.4 2.4 1.81 1.87 1.22 1.93 1.22 1.17 1.27 1.46 1.58 1.76 1.58 1.3 4 2.29 2.4 2.75 3 4 4.29 4.61 3.15 3.33 3.15 1 7.5 10 15 6.66 8.57 4.61 8.57 4.61 1 5
Metode Penjumlahan
Metode penjumlahan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah data waktu Head time dalam satu bulan pada masing-masing sampel yang telah dikelompokan. 1.
Penjumlahan variable pada kelompok I Tabel 5.8 ∑ variable kelompok I
kode trayek R11 R.03A R.14 B.02
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) ∑(B+G+L) 2.28 1.15 1.86 1.9
Universitas Mercu Buana
48
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
kode trayek, 0 ,0 B.02, 1.9
R11, 2.28
kode trayek R11 R.03A R.14
R.14, 1.86
R.03A, 1.15
B.02
Diagram. 5.1
2. Penjumlahan variable pada kelompok II Tabel 5.9 ∑ variable kelompok II kode trayek RB B.01 B.07 R.06A
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) ∑(B+G+L) 2.47 3.26 5.36 4.63
Universitas Mercu Buana
49
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
kode trayek, 0 ,0 RB, 2.47 R.06A, 4.63
kode trayek RB
B.01, 3.26
B.01 B.07 R.06A
B.07, 5.36
Diagram. 5.2
3. Penjumlahan variable pada kelompok III Tabel 5.10 ∑ variable kelompok III kode trayek G06 B.04 B.09 C.06A
Data waktu Headway angkutan Kota Dibekas Terminal Cikokol (menit) ∑(B+G+L) 4.6 4.44 10.16 12.66
Universitas Mercu Buana
50
Analisa Pembahasan
Tugas Akhir
kode trayek, 0 ,0 G06, 4.9 kode trayek C.06A, 12.66 B.04, 4.44
G06 B.04 B.09 C.06A
B.09, 10.16
Diagram. 5.3 5.5
Penghitungan Rata-rata Dengan Metode Mean (Rata-rata hitung) Mean (rata-rata hitung) yaitu nilai yang di peroleh dengan jalan membagi seluruh nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan. Dengan rumus sebagai berikut:
X 1 + X 2 + ... + X i + ... + X n n n 1 X = ∑ Xi n i =1 X =
Dalam menghitung mean (rata-rata hitung) diambil dari masing-masing kelompok sampel. 1.
Kelompok Sampel I
2.28 + 1.15 + 1.86 + 1.9 4 7.19 Χ= 4 Χ = 7.19 Χ=
Universitas Mercu Buana
51
Analisa Pembahasan
2.
Tugas Akhir
Kelompok Sampel II 2.47 + 3.26 + 5.36 + 4.63 4 15.72 Χ= 4 Χ = 3.93
Χ=
3.
Kelompok Sampel III
4.9 + 4.44 + 10.16 + 12.66 4 32.16 Χ= 4 Χ = 8.04 Χ=
5.6
Rata-rata Headway minimum
Perhitungan rata-rata yang diambil dari masing-masing kelompok sampel akan menghasilkan angka rata-rata yang mewakili masing-masing kelompok sampel. Angka rata-rata yang sesungguhnya atau dengan kata lain sebagai angka rata-rata Waktu Headtime aebuah angkutan kota. 7.19 + 3.93 + 8.04 3 66.1332 Χ= 3 Χ=
Χ = 6.386
Merupakan Waktu rata-rata headway tiap angkutan kota dalam satu hari 6.386 menit.
Universitas Mercu Buana
52
Kesimpulan dan Saran
Tugas Akhir
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Dari tinjauan transportasi Kota Tangerang khususnya di bekas Terminal Cikokol dapat disimpulkan bahwa: 1.
volume angkutan kota mengalami peningkatan jumlah yang besar pada saat jam puncak yaitu: pagi, siang, sore.volume yang besar mempengaruhi sirkulasi angkutan kota atau bahkan angkutan barang lainnya sehingga menurunnya tingkat kecepatan kendaraan karena adanya hambatan lalu lintas.
2.
Headway yang terjadi menunjukan nilai yang tidak efektif dan efisien, karena nilai headway yang terjadi lebih kecil dari nilai puncak maupun normal, yaitu 1-2 menit pada waktu puncak dan 5-6 menit pada waktu normal. Sehingga jarak antar angkutan kota dalam satu trayek cukup rapat, ini mengakibatkan terjadinya hambatan lalu lintas, juga mengakibatkan terbentuknya titik ngetem angkutan kota di lokasi-lokasi yang baru.
Universitas Mercu Buana
53
Kesimpulan dan Saran 3.
Tugas Akhir
Round trip yang masih terbilang dalam batas toleransi yaitu panjang trayek tidak melebihi 2 sampai 2,5 jam untuk 1 perjalanan pulang pergi.
6.2
Saran
Dari hasil kesimpulan tersebut di atas, saran yang dapat diberikan oleh penulis agar sirkulasi angkutan kota berfungsi secara efektif adalah sebagai berikut: 1.
Merubah trayek angkutan kota yang terdapat tumpang tindih yang melanyi hampir 75% jalan yang sama dari total panjang lintasan, yaitu antara R03A, B04 dan B.07.
2.
mengganti model transportasi dengan kapasitas muat yang lebih besar, seperti bus, untuk menghindari penumpukan volume angkutan kota di daerah bekas Terminal Cikokol.
Universitas Mercu Buana
54
Daftar Pustaka
Harinaldi,2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk teknik dan Sains, Jakarta: Erlangga Sudjana, 1996. Metoda Statistika, Edisi Ke Enam Bandung:Tarsito Walpole.Ronald E.1993 Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Indonesia Morlok, Edward,1995, Pengantar Teknik Dan PErencanaan Transportasi