www.pajak.com
Surat Edaran
Nomor : SE-69/PJ/2010 Hal : Target Rasio Pembetulan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Berbasis Profil Wajib Pajak Pada Tahun 2010
27 Mei 2010
Direktur Jenderal Pajak, Sehubungan dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tentang pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh) pada tahun 2010 sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah surat himbauan pembetulan SPT yang dikirimkan kepada Wajib Pajak (WP), dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut: I. PENGERTIAN Dalam surat edaran ini, yang dimaksud dengan: 1. Surat Pemberitahuan (SPT) terdiri dari SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi dan SPT Tahunan PPh WP Badan, untuk sementara ini diprioritaskan terhadap SPT tahun pajak 2007, 2008 dan 2009; 2. Pembetulan SPT adalah pembetulan SPT Tahunan PPh yang dilakukan oleh WP berdasarkan surat himbauan berbasis profil WP (tidak termasuk pembetulan SPT atas kemauan sendiri oleh WP sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, KUP); 3. Himbauan Pembetulan SPT Berbasis Profil adalah surat konfirmasi data dan himbauan yang diterbitkan dan dikirimkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) kepada WP untuk konfirmasi data dan/atau himbauan melakukan pembetulan SPT berdasarkan hasil analisis profil WP yang bersangkutan. Untuk selanjutnya disebut Surat Himbauan; 4. Jumlah profil WP yang menjadi dasar penerbitan surat himbauan pembetulan SPT adalah jumlah profil WP yang wajib dibuat oleh: a. KPP di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) DJP WP Besar, Kanwil DJP Jakarta Khusus, dan KPP Madya meliputi seluruh WP yang terdaftar di KPP tersebut per 31 Desember 2009; b. KPP Pratama sebanyak 1.000 (seribu) WP terbesar penentu penerimaan. Dalam hal jumlah profil WP pada huruf a dan b terdapat WP yang berstatus cabang/lokasi, bendahara, joint operation dan lainnya yang hanya mempunyai kewajiban SPT masa, maka yang menjadi dasar penerbitan surat himbauan adalah hanya atas WP yang berstatus domisili/pusat saja. Untuk selanjutnya disebut Profil WP Wajib SPT; 5. Rasio Himbauan Pembetulan SPT adalah perbandingan antara jumlah Surat Himbauan dengan jumlah Profil WP Wajib SPT sebagaimana dalam angka 4; 6. Rasio Pembetulan SPT Tahunan PPh adalah perbandingan antara jumlah pembetulan SPT yang disampaikan WP dengan jumlah Surat Himbauan. Untuk selanjutnya disebut Rasio Pembetulan SPT. II.
TARGET RASIO PEMBETULAN SPT 1. Untuk mencapai target rasio pembetulan SPT pada tahun 2010, ditetapkan target minimal untuk masing-masing Kanwil DJP dan KPP sebagai berikut:
No. 1)
2)
Target Rasio Himbauan Target Rasio Pembetulan SPT Pembetulan SPT terhadap Jumlah Terhadap Jumlah Surat Profil WP Wajib SPT Himbauan Kanwil KPP KPP Madya Kanwil KPP KPP Madya Kanwil DJP WP Besar 32,50% 22,50% - KPP WP Besar Satu 50,00% 25,00% - KPP WP Besar Dua 50,00% - KPP BUMN 30,00% - KPP WP Besar Orang 30,00% Pribadi Kanwil DJP Jakarta Khusus 35,00% 22,50% - KPP Badora Satu 25,00% 25,00% Uraian
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com
3)
- KPP Lainnya (Badora Dua, PMA dan PMB) Kanwil DJP Lainnya (Selain angka 1) dan 2) di atas) - Pulau Jawa dan Bali 50,00% - Pulau Sumatera dan Pulau 42,50% Sulawesi (dan sekitarnya) - Pulau Kalimantan, Pulau 32,50% Nusa Tenggara dan Pulau Papua (dan sekitarnya)
40,00%
55,00% 45,00%
40,00%
25,00%
30,00%
25,00%
35,00%
*) KPP selain KPP Madya. 2.
Untuk mencapai target rasio sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatas dan dalam rangka pencapaian target IKU per triwulanan, maka target rasio himbauan dan pembetulan SPT yang harus dicapai untuk setiap triwulan selama tahun 2010 sebagai berikut: No. Uraian Target Rasio 1) Target rasio himbauan per triwulan terhadap total target rasio satu tahun (100%) : - s.d Triwulan II 40,00% - Triwulan III 40,00% - Triwulan IV 20,00% 2) Target rasio pembetulan SPT per triwulan terhadap total target rasio satu tahun (100%) : - s.d Triwulan II 30,00% - Triwulan III 30,00% - Triwulan IV 40,00%
3.
4.
KPP dapat menerbitkan dan mengirimkan surat himbauan lebih dari 1 (satu) tahun pajak terhadap 1 (satu) WP dengan ketentuan 1 (satu) surat himbauan hanya untuk 1 (satu) tahun pajak. Untuk penghitungan jumlah surat himbauan adalah sebanyak surat himbauan yang dikirim. Dalam hal WP menyampaikan pembetulan SPT lebih dari 1 (satu) kali untuk tahun pajak yang sama, maka penghitungan jumlah pembetulan SPT tersebut dihitung hanya 1 (satu) kali pembetulan.
III.
KRITERIA PENILAIAN TARGET RASIO Kanwil DJP/KPP dinyatakan tercapai apabila Kanwil DJP/KPP tersebut telah mencapai minimal target sesuai dengan kualifikasinya sebagaimana dalam Romawi II angka 1 dan angka 2.
IV.
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN Untuk mengamankan tercapainya target rasio pembetulan SPT pada tahun 2010, beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. KPP a. Melakukan inventarisasi atas Profil WP Wajib SPT dari profil WP yang wajib dibuat sebagaimana dimaksud pada Romawi I angka 4; b. Menyempurnakan Profil WP Wajib SPT sesuai dengan data terbaru/terkini yang telah diperoleh; c. Melakukan penelitian kembali hasil pengujian atas data permanen dalam Profil WP Wajib SPT sesuai dengan data dan informasi terkait dengan WP yang diperoleh dari berbagai pihak; d. Menganalisis data dan informasi hasil pengujian data permanen, data akumulatif dan data lainnya dari Profil WP Wajib SPT untuk menentukan WP yang akan dihimbau serta penggalian dan penghitungan potensi pajaknya; e. Menginventarisir perbedaan data dan informasi antara SPT dengan profil WP, serta menghitung besarnya potensi pajak; f. Meyakinkan kebenaran data pada huruf d dan e di atas sebagai dasar penerbitan surat himbauan kepada WP; g. Menentukan WP yang akan dihimbau; h. Menetapkan jumlah Surat Himbauan yang akan diterbitkan dan dikirimkan kepada WP dengan jumlah paling sedikit sebagaimana target yang telah ditetapkan pada Romawi II angka 1 dan angka 2; i. Mengirimkan surat konfirmasi data dan/atau himbauan melakukan pembetulan SPT kepada WP untuk melakukan pembetulan SPT dengan format sebagaimana dalam lampiran 1 surat edaran ini;
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com j. k. 2.
Membuat administrasi pengawasan atas surat himbauan yang telah dikirimkan dan pembetulan SPT yang disampaikan WP dengan format sebagaimana dalam lampiran 2 surat edaran ini; Bila dipandang perlu atau atas permintaan WP, dapat dilakukan konseling.
Kanwil DJP a. Mengawasi pembuatan profil WP yang wajib dibuat oleh setiap KPP; b. Memberikan asistensi kepada KPP dalam menganalis profil WP, sehingga menghasilkan data yang berkualitas sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Himbauan; c. Mengawasi pelaksanaan pembuatan dan pengiriman Surat Himbauan serta pembetulan SPT yang disampaikan WP; d. Memantau pencapaian target penerbitan dan pengiriman Surat Himbauan serta pembetulan SPT yang disampaikan WP
V.
PELAPORAN 1. Guna memantau perkembangan pencapaian target rasio pembetulan SPT, pelaporannya dilakukan secara triwulanan. Untuk laporan pertama dilakukan atas kegiatan sampai dengan triwulan II (Januari sampai dengan Juni) tahun 2010; 2. Kepala KPP membuat dan mengirimkan laporan triwulanan kepada Kepala Kanwil DJP paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah triwulan dimaksud berakhir dengan format sebagaimana lampiran 2 dan lampiran 3 surat edaran ini; 3. Kepala Kanwil DJP mengompilasi laporan triwulanan dari seluruh KPP di lingkungannya dan mengirimkannya kepada Direktur Jenderal Pajak u.p. Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah triwulan dimaksud berakhir dengan format sebagaimana lampiran 4 surat edaran ini; 4. Guna memudahkan pengolahan data lebih lanjut, selain laporan dalam bentuk hardcopy juga agar dikirimkan dalam bentuk softcopy dalam format Microsoft Excel melalui e-mail ke :
[email protected]
VI.
LAIN-LAIN 1. 2.
3. 4.
Prinsip pembetulan SPT yang diakui sebagai SPT yang diterima oleh DJP dalam surat edaran ini tetap mengikuti ketentuan dalam Pasal 8 UU KUP; Untuk memudahkan administrasi dan konsistensi, maka jumlah pembetulan SPT yang dilaporkan dalam lampiran 3 dan 4 huruf D surat edaran ini agar disesuaikan dengan jumlah pembetulan SPT pada lampiran 3.a dan 3.b Romawi VI Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-10/PJ/2010 tanggal 1 Pebruari 2010 tentang Target Rasio Kepatuhan SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai Pada Tahun 2010; Surat edaran ini merupakan satu kesatuan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-10/PJ/2010 tanggal 1 Pebruari 2010 dan nomor SE-60/PJ/2010 tanggal 5 Mei 2010; Surat edaran ini berlaku mulai kegiatan bulan Januari 2010.
Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2010 DIREKTUR JENDERAL, ttd, MOCHAMAD TJIPTARDJO
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-69/PJ/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP ........................... KANTOR PELAYANAN PAJAK ..........................
Telp. ................................................... Jln. ............................................................ Faks. .................................................. .................................................................. Homepage : http://www.pajak.go.id
Nomor Lampiran Hal
: S- /WPJ.0.../KP. 0.../2010 : ............ Konfirmasi Data dan/atau Himbauan Melakukan Pembetulan SPT Tahunan PPh : ........ Tahun Pajak ..............
................ 2010
Yth. Sdr / Pimpinan ..................... .......................................... .......................... Terima kasih kami sampaikan atas pelaksanaan kewajiban perpajakan yang telah Saudara laksanakan, di antaranya pembayaran pajak dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh) tahun pajak ........ Dari pembayaran pajak tersebut, telah dapat membiayai pembangunan nasional sebagaimana adanya sekarang ini. Namun demikian, berdasarkan profil Wajib Pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang datanya kami peroleh dari berbagai sumber dan dari hasil analisis yang dilakukan ternyata terdapat perbedaan data dan kewajiban perpajakan antara SPT Tahunan PPh dengan data dan kewajiban perpajakan berdasarkan profil Wajib Pajak sebagai berikut :
No
Uraian
Perbedaan Data antara SPT Tahunan PPh dengan Profil Wajib Pajak Data Menurut (Rp) SPT Tahunan PPh Profil Wajib Pajak
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. dst Jumlah Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami mengharapkan respon Saudara dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak surat ini diterima. Dalam hal Saudara membutuhkan penjelasan lebih lanjut, silahkan menghubungi Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi .......... di nomor telepon ........ atau datang ke kantor kami untuk konselling pada hari dan jam kerja. Apabila data dan kewajiban perpajakan yang Saudara sampaikan dalam SPT Tahunan PPh belum sesuai dengan yang semestinya, mohon agar Saudara segera menyesuaikan pelaksanaan kewajiban perpajakan Saudara dan melakukan pembetulan SPT. Demikian diinformasikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih. Semoga usaha Saudara semakin maju dan berkembang.
Kepala Kantor,
.......................... NIP ....................
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com
Lampiran 2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-69/PJ/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 PENGAWASAN PENGIRIMAN SURAT HIMBAUAN DAN PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KANTOR PELAYANAN PAJAK .................................................................. SAMPAI DENGAN TRIWULAN : .............2010
No
Nama Wajib Pajak
(1)
(2)
Surat Himbauan Respon Wajib Pajak PPh Terutang (Rp) Pembetulan SPT Tahunan PPh Tanggal Tanggal NPWP Tahun Tanggal SPT Hasil PPh Nomor Tanggal Pengiriman Respon Tambahan Pajak Tahunan Analisis Konseling Tanggal Terutang kepada WP Wp Masuk Pembayaran PPh Profil WP (Rp) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Diteliti, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi .........
Keterangan
Account Representative,
.................................................. NIP
.................................................. NIP Diketahui, Kepala Kantor,
.................................................. NIP
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
(15)
www.pajak.com
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN 2 (1) : (2) : (3) : (4) : (5) : (6) : (7) : (8) : (9) : (10) : (11) : (12) : (13) : (14) :
(15) :
Diisi dengan nomor urut Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dihimbau Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak dari Wajib Pajak yang dihimbau Diisi dengan nomor surat himbauan Diisi dengan tanggal surat himbauan Diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan PPh yang dihimbau Diisi dengan jumlah PPh terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh Diisi dengan jumlah PPh terutang berdasarkan hasil analisis profil Wajib Pajak Diisi dengan tanggal pengiriman surat himbauan kepada Wajib Pajak Diisi dengan tanggal respon Wajib Pajak , antara lain dapat berupa tanggal Wajib Pajak menyampaikan surat jawaban atas surat himbauan, melalui telepon dll Diisi dengan tanggal Wajib Pajak melakukan konseling (jika dilakukan) sebagai tindak lanjut surat himbauan Diisi dengan tanggal penerimaan pembetulan SPT Tahunan PPh Diisi dengan jumlah PPh terutang berdasarkan pembetulan SPT Tahunan PPh Diisi dengan jumlah tambahan pembayaran pajak terutang berdasarkan pembetulan SPT Tahunan PPh. Jumlah ini merupakan nilai SSP (kekurangan PPh Pasal 29) yang dibayar WP akibat dari adanya pembetulan SPT atau merupakan selisih antara PPh terutang pada pembetulan SPT dikurangi dengan PPh terutang SPT Tahunan PPh sebelum dilakukan himbauan. Diisi dengan informasi/catatan penting lainnya yang diperlukan
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com Lampiran 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-69/PJ/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 LAPORAN RASIO PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh PADA TAHUN 2010 KANTOR PELAYANAN PAJAK .......................................... TRIWULAN : ................ 2010
................,.......... ........................... 2010 Kepala Kantor,
........................... ......... NIP. ........................... ..
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com CONTOH PENGISIAN LAMPIRAN 3 LAPORAN RASIO PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh TAHUN 2010 CONTOH : KPP Pratama A di Pulau Sumatera mempunyai target pembuatan profil sebanyak 1.000 WP penentu penerimaan. Dari hasil inventarisir 1.000 WP yang wajib dibuat profil tersebut, diketahui terdiri dari 800 WP Domisili/Pusat (meliputi 600 WP Badan dan 200 WP Orang Pribadi), 125 WP Cabang/Lokasi dan 75 WP Bendahara. Dari realisasi profil WP yang dilakukan selama tahun 2010, KPP Pratama A telah menerbitkan surat himbauan yang dikirimkan kepada WP sebanyak 325 surat untuk WP Badan dan 120 surat untuk WP Orang Pribadi (OP). Atas surat himbauan tersebut, pembetulan SPT yang disampaikan WP kepada KPP Pratama A sebanyak 115 SPT untuk WP Badan dan 55 SPT untuk WP Orang Pribadi Berdasarkan angka Romawi II surat edaran ini, ditetapkan target rasio tahun 2010 untuk KPP Pratama di Pulau Sumatera adalah : 1. Target rasio himbauan ditetapkan sebesar 45% dari jumlah Profil WP Wajib SPT 2. Target rasio Pembetulan SPT ditetapkan sebesar 30% dari jumlah Surat Himbauan PENYELESAIAN : a. Terhadap 1.000 WP tersebut, yang digunakan sebagai dasar penerbitan surat himbauan pembetulan SPT adalah WP yang mempunyai kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh, yaitu sebanyak 800 WP terdiri dari 600 WP Badan dan 200 WP OP. b. Target minimal penerbitan surat himbauan = 45% x 800 WP = 360 surat. c. Target minimal penerimaan pembetulan SPT = 30% x 360 surat = 108 SPT d. Realisasi penerbitan surat himbauan sebanyak 445 surat terdiri dari 325 surat WP Badan dan 120 surat WP OP e. Realisasi penerimaan pembetulan SPT sebanyak 170 SPT terdiri dari 115 SPT WP Badan dan 55 SPT WP OP Berdasarkan data realisasi tersebut di atas, maka hasil penghitungan rasio surat himbauan dan rasio pembetulan SPT selama tahun 2010 sebagai berikut : TARGET REALISASI URAIAN MINIMAL TAHUN 2010 *) Jumlah Profil WP Wajib SPT tahun 2010 (A.1+A.2) = 800 800 1 WP Badan = 600 600 2 WP Orang Pribadi = 200 200 **) Jumlah Surat Himbauan yang dikirim (B.1+B.2) = 360 445 1 WP Badan = 270 325 2 WP Orang Pribadi = 90 120 ***) Rasio Himbauan Pembetulan SPT (B : A) = 45.00% 55.63% 1 WP Badan (B.1 : A.1) = 45.00% 54.17% 2 WP Orang Pribadi (B.2 : A.2) = 45.00% 60.00% Jumlah Pembetulan SPT Tahunan PPh yang diterima ****) 2 Hasil dari Surat Himbauan (berdasarkan profil WP) (D.2.a+D.2.b) = 108 170 a. SPT Tahunan PPh WP Badan = 81 115 b. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi = 27 55 *****) Rasio Pembetulan SPT Tahunan PPh hasil himbauan (D.2 : B) = 30.00% 38.20% 1 WP Badan (D.2.a. : B.1) = 30.00% 35.38% 2 WP Orang Pribadi (D.2.b. : B.2) = 30.00% 45.83% Data yang diisi ke lampiran 3 adalah hanya yang berdasarkan realisasi pada masing-masing triwulan saja. Dengan realisasi rasio himbauan sebesar 55,63% dan realisasi rasio pembetulan SPT sebesar 38,20%, maka target rasio KPP Pratama A dinyatakan "TERCAPAI" Catatan : Pengisian untuk laporan triwulan II dan III menyesuaiakan dengan data jumlah surat himbauan dan pembetulan SPT pada triwulan bersangkutan.
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online
www.pajak.com
Lampiran 4 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-69/PJ/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 LAPORAN RASIO PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh PADA TAHUN 2010 KANTOR WILAYAH DJP ................................. TRIWULAN : ....... 2010
................,..................................... 2010 Kepala Kantor,
.................................... NIP. ............................. © www.pajak.com
www.pajak.com - situs informasi perpajakan online