Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia Tri Karyanti Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Sumpah Pemuda was a pledge of Indonesian nationalism which expressly stated the unity of nation, language and homeland..This Pledge
indicated the existence of a clear
determination among youth organizations in Indonesia
growing rapidly in the early 20th
century. Among the organizations, Studieclub was the organization of national movements and it was developed regionally and racially. Through the Sumpah Pemuda, youth organizations had agreed to waive the nature of regionalism and racism that emphasized more on the spirit and sense of nationalism
as an important
struggle against capitalism for gaining
independence.
Key words: nasionalism, organization, Studieclub. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang
Pendahuluan Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia
Satu, Tanah Indonesia). Kedoea Kami
Poetera
dan
Poeteri
yang mengikrarkan satu tanah air, satu
Indonesia, Mengakoe Berbangsa
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda
Jang
dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
(Kami Putra dan Putri Indonesia,
hasil rumusan dari
Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Kongres Pemuda II
Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Satoe,
Bangsa
Indonesia.
Bangsa Indonesia). Ketiga
Kami
Poetera
dan
Poeteri
Adapun isi dari sumpah pemuda yang
Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
diikrarkan tanggal 28 oktober 1928 adalah
Persatoean,
sebagai berikut:
(Kami Putra dan Putri Indonesia,
Pertama Kami
Poetera
dan
Poeteri
Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Menjunjung
Bahasa
Bahasa
Indonesia.
Persatuan,
Bahasa Indonesia).
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. -89-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Sumpah Pemuda merupakan
bukti
mutlak dan utama adalah kemauan dan tekad
konkrit nasionalisme bangsa Indonesia pada
bersama (Frank Dhont: 2005, 8). Menurut
abad ke 20 dimana pada masa itu
Hans Kohn(1948)
di
Nasionalisme secara
kalangan bangsa Hindia Belanda ( Indonesia)
fundamental timbul dari adanya National
berkembang kesadaran bahwa bangsa yang
Counciousness.
berada di bawah kolonialisme Belanda ini
nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
adalah satu bangsa telah terwujud melalui
rasionalisasi
ikrar yang menyatakan adanya persatuan
berbangsa
bangsa, tanah air dan persatuan bahasa. Ikrar
kesadaran nasional inilah yang membentuk
ini menunjukkan semangat nasionalisme
nation dalam arti politik, yaitu negara
yang kemudian berkembang lebih tegas lagi
nasional.
menuju Negara Indonesia merdeka
Dari definisi itu nampak bahwa negara dan
Ada
banyak
pendapat
nasionalisme, antara lain
Dengan
dari dan
perkataan
kesadaran
bernegara
lain
nasional
sendiri.
Dan
mengenai
bangsa adalah sekelompok manusia yang:
Nasionalisme
a. memiliki cta-cita bersama yang mengikat
adalah paham atau ajaran untuk mencintai
warga negara menjadi satu kesatuan;
bangsa, tanah air dan budaya sendiri (
b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga
Suparno: 1993,106) .Ernest Renan (Frank
tercipta rasa senasib sepenanggungan;
Dhont, ,2005:8)mengatakan bahwa etnisitas
c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang
tidak
sama sebagai akibat pengalaman hidup
diperlukan
nasionalisme
untuk
,nasionalisme
kebangkitan bisa
terjadi
bersama;
dalam komunitas yang multi etnis, persatuan
d. menempati suatu wilayah tertentu yang
agama juga tidak diperlukan sedangkan
merupakan kesatuan wilayah; dan e.
persatuan
untuk
teroganisir dalam suatu pemerintahan
perkembangan nasionalisme namun tidak
yang berdaulat sehingga mereka terikat
mutlak dalam kebangkitan nasional. Dalam
dalam suatu masyarakat hukum.
bahasa
mempermudah
hal nasionalisme syarat mutlak dan utama
Suatu
negara
kebangsaan
akan
adalah adanya kemauan dan tekad bersama ..
menjadi kuat bila timbul hasrat
Persatuan
mempermudah
mengembangkan negaranya. Hasrat untuk
perkembangan nasionalisme tetapi tidak
berkuasa itu mendorong negara tersebut
mutlak
perkembangan
memperkuat angkatan perang. Bila telah
nasionalisme, Dalam hal nasionalieme, syarat
merasa diri mereka kuat, maka berbagai
-90-
bahasa
diperlukan
untuk
untuk
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia (Tri Karyanti)
alasan dicari-cari sehingga bisa timbul
Hoevel, Frans Van Deputte, dan Mr. C.T.
penjajahan yang sesungguhnya. Semangat
Van
dan nafsu untuk berkuasa atas bangsa lain ini
menganjurkan “Politik Etisch”, yaitu politik
merupakan
balas
salah
satu
sebab
adanya
kolonialisme dan imperialisme. Sudah Indonesia
ratusan
berada
budi.
Ketiga
Menurut
tahun bawah
Bangsa
Van
ini
Deventer,
tiga hal penting bagi bangsa Indonesia, yaitu: 1.
Irigasi atau pengairan
Belanda dan bangsa Eropa lainnya. Rakyat
2.
Transmigrasi,
hidup
tokoh
Pemerintah Belanda harus memperhatikan
kekuasaan
Indonesia
di
Deventer.
dalam
yaitu
pemindahan
penderitaan,
penduduk dari tempat yang padat ke
kemiskinan, dan kemelaratan, di tanah airnya
tempat yang lebih sepi atau berpenduduk
yang kaya akan alam yang melimpah. Rakyat
sedikit
Indonesia digambarkan sebagai “Ayam yang
3.
Pendidikan dan pengajaran
tidur di atas padi, tapi mati kelaparan” atau
Ketiga
hal
tersebut
akhirnya
“Itik yang berenang di atas air, tapi mati
dijalankan oleh pemerintah Belanda, tetapi
kehausan”. Bangsa Belanda yang sudah
tidak bertujuan untuk mensejahterakan rakyat
menginjakkan kakinya di Indonesia sejak
Hindia
abad ke 16 itu benar-benar membuat Bangsa
kepentingan kaum penjajah sendiri. Irigasi,
Indonesia
sejak
jalan raya, sekolah, stasiunpun dibangun,
masih jaman kerajaan, rakyat Indonesia
tetapi semua itu tidak dapat digunakan oleh
sudah
orang Indonesia secara mudah.
menderita.
melakukan
Sebenarnya,
perlawanan
dengan
Belanda,
melainkan
untuk
Dalam
dipimpin raja masing-masing daerah. Tapi
bidang ekonomi, dengan politik etis Belanda
perlawanan
mengembangkan
yang
dilakukan
bersifat
bidang
perkebunan,
kedaerahan sehingga tidak dapat memukul
industry dan perdagangan dan sangat banyak
mundur tentara Belanda dari tanah Indonesia.
modal yang diinvestasikan Belanda ( Frank
Pada
masa
penjajahan,
rakyat
Dhont, 2005:16-17). Bahkan pemerintah
Indonesia tidak mendapatkan pendidikan
colonial membangun infrastruktur lalu lintas
sedikitpun. Rakyat Indonesia hidup dalam
baik lalu lintas darat maupun laut yang
kebodohan,
kemelaratan,
menghubungkan antar pulau, dibangun juga
keterbelakangan.
Namun,
di
dan kalangan
sarana
komunikasi
yang
meningkatkan
kesemuanya
Belanda ternyata ada segelintir orang yang
bertujuan
taraf
hidup
berhati mulia. Mereka adalah, Baron Van
masyarakat pribumi. Evolusi politik sejak -91-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
tahun 1850 dan wujud bersatunya wilayah
menjadi pelopor kesadaran nasionalisme
Hindia Belanda pada awal abad ke 20
Indonesia.
merupakan bingkai latar belakang tempat
Kaum
terpelajar
modernisasi dan industrialisasi serta segala
intelektual
gejala yang lain bisa diterapkan ( Frank
organisasi-organisasi
Dhont, 2005: 15).
perjuangan
Perkembangan
industry
dan
ini
atau
kemudian
golongan mendirikan
sebagai
membebaskan
media
negeri
dari
penjajahan. Antara lain adalah organisasi
modernisasi pada abad ke 20 di wilayah
Studieclub
hindia
adanya
pergerakan nasional seperti Budi Oetomo,
permintaan yang tinggi terhadap karyawan
sarekat Islam,Indische Partai, PNI, dll. Ada
yang berpendidikan. Selain itu, sebagai
tiga studieclub yang memiliki peran penting
kelanjutan politik etis, pemerintah Belanda
dalam
mengambil keputusan untuk memberikan
perhimpoenan
pendidikan kepada kaum
pribumi Hindia
organisasi mahasiswa Indonesia yang sedang
Kesempatan pendidikan tidak
menempuh pendidikan di Belanda. Para
hanya diberikan di wilayah Hindia Belanda
anggota studieclub ini setelah pulang ke
saja, namun juga diberi kesempatan untuk
Indonesia
menempuh pendidikan di negri Belanda
melalui
meskipun hanya untuk kalangan tertentu saja
organisasi yang lain. Di Surabaya berdiri
dan jumlahnya sedikit. Sedangkan di wilayah
Indonesische Studieclub yang didirikan oleh
Hindia
Soetomo
Belanda
Belanda.
Belanda
mengakibatkan
sendiri,
ada
dua
dan
organisasi-organisasi
pergerakan
nasional
Indonesia
melanjutkan organisasi
setelah
merupakan
perjuangannya
studieclub
pulang
dari
Belanda,
sedangkan
untuk kaum elit yang bertujuan untuk
Algemeene Studieclub yang dipimpin oleh
menyediakan karyawan administrasi untuk
Soekarno, Soenario, Anwari dan Ishaq
pemerintah dan swasta serta sekolah untuk
Tjokrohadisoerjo. Selain ketiga studieclub
rakyat kecil yang bertujuan untuk belajar
tersebut, berdiri juga organisasi-organisasi
membaca, menulis dan berhitung. ( Frank
pergerakan nasional seperti budi Oetomo,
Dhont, 2005: 18-19). Dampak besar dari
Sarekat Islam, indische Partai, PNI, dll serta
politik etis dalam bidang pendidikan ini
organisasi-organisasi pemuda di berbagai
adalah munculnya golongan terpelajar dan
daerah
kaum
nasionalisme belum menjadi sesuatu yang
-92-
terpelajar
inilah
yang
kemudian
Bandung
maupun
penggolongan sekolah pribumi yaitu sekolah
di
di
yaitu
Indonesia.
juga
Pada
berdiri
masa
itu,
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia (Tri Karyanti)
nyata. Kata Indonesia sendiri belum terlalu
bersekolah di Jakarta. Pada tahun 1918, nama
dikenal, jadi tidak mengherankan kalau
Tri Koro Darmo diganti menjadi Jong Java
organisasi atau perkumpulan pemuda pada
(Pemuda Jawa) sehingga anggotanya terbuka
waktu itu masih bersifat kedaerahan.
bagi seluruh pemuda Jawa termasuk dari
Tujuh tahun setelah Budi utomo
Jawa Barat( Leirissa, 1989: 4) Lebih lanjut
berdiri, para pemuda Indonesia membentuk
disebutkan bahwa keanggotaan yang terbatas
organisasi yang diharapkan dapat berfungsi
ini hanyalah bersifat sementara karena tri
sebagai penengah solidaritas social, penyalur
koro
dan
mempersatukan seluruh bangsa di Hindia
pemupuk
cita-cita
mereka
yang
Dharmo
belum
mampu
untuk
dimaksudkan untuk mendidik kader-kader
Belanda..
pemimpin
masa
Organisasi ini mempunyai asas dan tujuan,
organisasi
–organisasi
kesukuan
depan.
atau
Pada
awalnya
tersebut
bersifat
kedaerahan
yang
yaitu: 1.
Menimbulkan pertalian di anatar murid-
mengutamakan ikatan antara sesama pelajar
murid bumiputera dan sekolah-sekolah
sedaerah serta membangkitkan perhatian
menengag dan kursus kejuruan
terhadap kebudayaan daerah masing-masing
2.
( RZ. Leirissa,dkk, 1989: 7-8). Hal ini bisa dilihat pada organisasi Tri Koro Dharmo ( kemudian Sumatranen
menjadi Bond,
Jong jong
Menambah
pengetahuan
umumbagi
anggotanya 3.
Membangkitkan
dan
Java),
jong
perasaan
Ambon,
Jong
kebudayaan Hindia
Minahasa, Jong Batak, Sekar rukun, Pemuda
buat
segala
mempertajam bahasa
dan
Nama tri Koro Dharmo ini kemudian
Betawi, dll.
dirubah menjadi Jong Java pada konggres
Tri Koro Darmo
yang pertama tanggal 12 Juni 1918 dengan
Organisasi ini didirikan pada 9 Maret
maksud
untuk
memudahkan
kerjasama
1915 di Jakarta atas inisiatif para pemuda
dengan
pemuda-pemuda
seperti Satiman, Kadarman, dan Sunardi.
Madura, Bali dan Lombok ( Leirissa,1989:4).
Organisasi ini merupakan organisasi pemuda
Meskipun nuansa Jawa masih sangat terasa
pertama di Indonesia. Tri Koro Darmo berarti
dengan
perubahan nama tersebut, namun
Tiga Tujuan Mulia, yaitu Sakti, Budi, dan
dalam
hal keanggotaan sudah lebih luas
Bakti. Organisasi berawal dari anak-anak
dibanding tri Koro Dharmo. Setelah Jong
pelajar
sunda,
sekolah menengah dari Jawa Madura yang -93-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Java kemudian disusul organisasi pemuda di
anggotanya
berbagai daerah di Hindia Belanda
menghargai
Jong Sumatranen Bond
kerajinan, pertanian dan sejarah Sumatra.
Jong Sumatranen Bond berdiri pada
dan
orang
luar
pakaian,kesenian,
untuk bahasa,
Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha-usaha
tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta.
yang ditempuh adalah:
Organisasi ini didirikan oleh para pemuda
perasaan prasangka ras di kalangan orang
pelajar yang berasal dari Pulau Sumatera.
Sumatra,
Seperti
Jong
membantu dan bersama mengangkat derajat
Sumatranen Bond juga didirikan di Gedung
rakyat Sumatra dengan jalan menggunakan
STOVIA
alat propaganda khusus, ceramah-ceramah
juga
Tri
Koro
Darmo,
Jakarta.
memperkuat
menghilangkan
perasaan
saling
Tujuan dari organisasi ini adalah mempererat
dan lain-lain (Leirissa, 1989:7).
hungungan dan persaudaraan antara oemuda-
demikian
usaha
pemuda pelajar yang berasal dari Sumatera.
persatuan
Sumatra bukan masalah yang
Dalam kegiatannya, Jong Sumatra berusaha
mudah.
mendidik para pemuda yang berasal dari
Jong Minahasa Bond
Sumatera untuk menjadi pemimpin bangsa.
untuk
Pemuda-pemuda
Namun
membangun
Minahasa
dari
Kepada pemuda ditanamkan rasa cinta
Sulawesi Utara tidak mau ketinggalan. Pada
terhadap kebudayaan sendiri. Dalam waktu
tahun 1918, mereka mendirikan perkumpulan
singkat berdiri cabang-cabang Jong Sumatra
pemuda yang terkenal dengan nama Jong
di berbagai kota, seperti Bogor, Bandung,
Minahasa atau pemuda Minahasa. Maksud
Padang, Bukittinggi, dan lain-lain. Tokoh-
dan tujuan organisasi ini adalah menggalang
tokoh
dan
Jong
Sumatranen
Bond
adalah
mempererat
persatuan
dan
tali
Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, M.
persaudaraan di kalangan para pemuda
Tamsil, Bahder Johan, Assaat, Abu Hanifah,
pelajar yang berasal dari Minahasa. Tokoh
Adnan Kapau Gani, dan lain-lain Adapun
Minahasa antara lain adalah, G.R Pantouw.
tujuan organisasi ini adalah: 1).mempererat
Jong Celebes
ikatan Sumatra
antara
membangkitkan
pelajar
Jong
Celebes
adalah
organisasi
perasaan
pemuda yang menghimpun para pemuda
bahwa mereka dipanggil untuk menjadi
pelajar yang berasal dari Selebes atau Pulau
pemimpin dan pendidik bagi bangsanya. 2)
Sulawesi. Maksud dan tujuannya ialah
Membangkitkan
mempererat
-94-
dan
pemuda-pemuda
perhatian
anggota-
rasa
persatuan
dari
tali
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia (Tri Karyanti)
persasudaraan di kalangan pemuda pelajar
hilangnya persatuan kesukuan mereka dan
yang berasal dari Pulau Sulawesi. Tokoh-
berganti
tokohnya
misalnya
Waworuntu,
dan
dengan
perasaan
kebangsaan
Arnlod
Monotutu,
Indonesia. Ide dan semangat Perhimpunan
Magdalena
Mokoginta
Indonesia
ini
kemudian
banyak
(yang kemudia dikenal dengan Ibu Sukanto,
mempengaruhi organisasi-organisasi pemuda
Kepala
di tanah air yang kemudian berkembang
Kepolisian
Wanita
Negara
RI
pertama).
kesadaran akan perlunya mempersatukan
Masih banyak organisasi pemuda
organisasi-organisasi pemuda di tanah air.
lainnya, seperti Islamieten bond (1924), Jong
Dalam
usaha
mempersatukan
Ambon, Sekar Rukun dan Pemuda Kaum
organisasi-organisasi pemuda di tanah air,
Betawi, dll. Semua organisasi tersebut masih
berkembang berbagai pandangan antara lain
bersifat kedaerahan.
Sementara itu faham
ada yang menghendaki organisasi pemuda
persatuan dan Indonesia merdeka makin
dalam wadah sentral atau yang disebut fusi
berkembang
masyarakat
dan ada yang menghendaki bentuk federasi .
Indonesia termasuk para pemudanya.Selain
Dalam bentuk sentral , semua organisasi
organisasi
pemuda akan berfusi dalam satu persatuan
di
kalangan
yang
kedaerahan,berkembang
bersifat pula
organisasi
yang
bulat
atau
melebur
dalam
satu
yang dengan tegas menghendaki persatuan
organisasi besar. Sedangkan dalam bentuk
Indonesia. Organisasi yang pertama kali
federasi , masing-masing organisasi akan
menghendaki
tetap
persatuan Indonesia adalah
hidup
sebagai
organisasi
namun
Perhimpunan Indonesia yang didirikan oleh
bergabung dalam suatu organisasi yang lebih
mahasiswa-mahasiswa
besar. Pendapat mengenai fusi atau federasi
sedang belajar
Indonesia
yang
di Belanda. Anggotanya
ini
menjadi
perbedaan
pendapat
oleh
terdiri dari pemuda dari berbagai daerah di
beberapa organisasi pemuda yang kemudian
Indonesia. Perhimpunan Indonesia awalnya
sepakat
hanya
pemuda yang menurut istilah waktu
mengurus
kepentingan
para
menyelenggarakan
Konggres itu
mahasiswa Indonesia selama belajar di negeri
disebut” Kerapatan Besar” yang kemudian
Belanda,
disebut sebagai Konggres pemuda I (Leirissa,
namun
kemudian
berkembang
menjadi organisasi politik yang berfaham
dkk, 1989: 11-13).
persatuan dan memperjuangkan kemerdekaan
Kongres Pemuda I
Indonesia. Hal ini sejalan dengan semakin -95-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
Para pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi pemuda seperti Pemuda
2. Mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan
Indonesia dan Perhimpunan Indonesia sangat mendambakan golongan
adanya para
nasionalisme
pemuda.
Dalam kongres itu pemuda-pemuda
di
dianjurkan untuk menempatkan nasionalisme
Mereka
dan persatuan di atas kepentingan pribadi,
menginginkan agar organisasi yang bersifat
agama,
kedaerahan yang ada melebur menjadi satu
Kongres
perkumpulan atau organisasi yang bersifat
menghasilkan suatu keputusan yang dapat
nasional. Keinginan itu belum dapat terwujud
memepersatukan
karena masih adanya kalangan pemuda yang
Indonesia secara nasional. Walaupun begitu,
menganggap masih perlu adanya organisasi
kongres ini telah menambah rasa cinta tanah
yang bersifat kedaerahan.
air yang tinggi pada diri para pemuda
Dalam keadaan yang demikian itu,
golongan,
agama,
Pemuda
I
dan
suku.
belum
para
dapat
pemuda-pemuda
Indonesia. Karena itu, para pemuda tersebut
maka pada tanggal 30 April sampai 2 Mei
tidak
menyerah
begitu
saja.
Mereka
1926, di Jakarta diadakan suatu Kerapatan
berencana mengadakan Kongres Pemuda
Besar Pemuda-Pemuda Indonesia. Sejarah
yang kedua.
mencatat bahwa Kerapatan Besar Pemuda-
Setelah konggres Pemuda I, lahir
Pemuda Indonesia itu biasa disebut Kongres
organisasi baru yang dengan tegas memakai
Pemuda I.
nama Indonesia yaitu Perhimpunan Pelajar-
Kongres Pemuda ini dihadiri oleh
Pelajar
Indonesia
(
PPPI)
yang
wakil-wakil organisasi pemuda seperti Jong
berpandangan bahwa perasaan kedaerahan
Java (1915), Jong Sumatranen Bond (1917),
akan
Jong Islamieten bond (1924), Jong Batak,
memiliki
Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon,
Belajar” . Kemudian disusul berdirinya Jong
dll.
Indonesia pada tanggal 20 februari 1927. Tujuan dari diadakannnya Kongres
Pemuda
I
semboyan”
Indonesia
Berjuang
berasaskan
serta sambil
kebangsaan
nasional Indonesia yang berasaskan kesatuan.
perkumpulan pemuda yang satu, dengan
Dua organisasi baru yang dengan tegas
maksud:
menginginkan persatuan Indonesia ini sama-
kebangsaan -96-
untuk
perjuangan
membentuk
1. Memajukan
ialah
Jong
memperlemah
paham
persatuan
dan
sama menghendaki bentuk fusi di antara organisasi
pemuda
di
Indonesia.
PPPI
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia (Tri Karyanti)
berusaha
mengadakan
pendekatan-
atas inisiatif PPPKI, dibentuklah penitia
pendekatan pada Jong Indonesia untuk sama-
Konggres Pemuda II
sama mengadakan fusi diantara organisasi
Kongres Pemuda II
pemuda di Indonesia dan Jong Indonesiapun
Kongres
pada akhirnya sepakat dengan PPPI untuk
mendirikan suatu organisasi pemuda yang
menginkan bentuk fusi diantara organisasi
bersifat nasional, namun para pemuda tidak
pemuda untuk lebih menggalang persatuan
patah
kebangsaan. Namun bentuk fusi ini ditolak
Kongres Pemuda untuk kedua kalinya. Pada
oleh beberapa organisasi pemuda yang lain
bulan Juni 1928, dibentuklah sebuah panitia
seperti jong Java dan Jong Minahasa yang
untuk Kongres Pemuda II. Susunannya
lebih menghendaki bentuk federasi.
adalah:
Di Kalangan Permufakatan
dewasa terbentuk
Perhimpunan
Politik
Pemuda
semangat.
Ketu
I
belum
Mereka
berhasil
mengadakan
: Sugondo Joyopuspito
Wakil Ketua : Joko Marsaid
Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tanggal
Sekertaris
: Muh Yamin
17 Desember 1927. Organisasi ini didirikan
Bendahara
: Amir Syarifuddin
sebagai upaya mencapai dan menyamakan
Kongres Pemuda II dimulai pada
arah aksi kebangsaan, memperkuat dan
tanggal 27 Oktober 1928. Rapat pertama
memperbaiki organisasi dengan kerjasama
diselenggarakan
antara anggota-anggotanya serta menghindari
Jongelingen Bond di Lapangan Banteng.
perselisihan
anggotanya.
Rapat kedua diselenggarakan pada tanggal 28
Terbentuknya PPPKI ini membawa pengaruh
Oktober 1928 pukul 08.00 sampai pukul
besar
di
12.00 bertempat di Gendung Oost Java
semangat
Bioscoop (sekarang Jln. Medan Merdeka
di
terhadap
Indonesia
yang
antara
organisasi
pemuda
mempunyai
persatuan dan nasionalisme yang tinggi .
di
Gedung
Katholieke
Utara nomor 14).
Oleh karena ada perbedaan pandangan di
Rapat ketiga diselenggarakan tanggal
antara organisasi pemuda mengenai bentuk
28 Oktober 1928 pukul 17.30 bertempat di
fusi atau federasi yang kemudian tercapai
Gedung Indonesia Clubhuis Jl. Kramat Jaya
kesepakatan untuk membicarakan masalah
106
tersebut dalam suatu “Kerapatan Besar” atau
Sumpah Pemuda).
konggres di antara organisasi pemuda dan
Jakarta
(sekarang
disebut
Gedung
Dalam Kongres Pemuda II ini hadir kurang lebih 750 orang utusan dari berbagai -97-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 3 September 2010
organisasi pemuda seperti Jong Java (1915), Jong
Sumatranen
Bond
(1917),
Jong
Pada saat istirahat, seorang pemuda yang berprofesi sebagai
wartawan dan
Islamieten bond (1924), Jong Batak, Jong
musisi, W.R. Supratman, meminta ijin
Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, dll.
kepada Sugondo untuk memperdengarkan
Kongres Pemuda II berjalan lebih
lagu ciptaannya yang berjudul “Indonesia
baik dari yang pertama. Ditambah lagi seruan
Raya”. Sugondo, selaku
Sugondo, “Perangilah Pengaruh Bercerai-
sangat kagum dengan isi lagu tersebut.
berai dan majulah terus kearah Indonesia
Setelah mendapat ijin dari ketua siding, W.R.
bersatu
Pemerintah
Supratman memperdengarkan lagu Indonesia
betapa
Raya di depan Konggres Pemuda II.. Lagu
yang
Indonesia Raya diperdengarkan dengan biola.
tergabung dalam Kongres tersebut, maka
Hari itulah, lagu Indonesia Raya pertama
Kongres tersebut diawasi ketat oleh tentara
kalinya diperdengarkan di hadapan umum.
Belanda.
Akhirnya, pada akhir Kongres tersebut,
Pidato dilakukan oleh beberapa orang.
lahirlah sebuah sumpah dan pernyataan oleh
Diantaranya, Poernomowoelan dan Sarmidi
para pemuda yang lebih dikenal dengan
Mangoensarkoro, yang berpendapat bahwa
“SUMPAH PEMUDA”.
anak harus mendapat pendidikan kebangsaan,
ISI SUMPAH PEMUDA:
harus
Pertama
yang
Belanda
kita
yang
bersemangatnya
pula
ada
cintai”. mendengar
para
pemuda
keseimbangan
antara
: Kami
ketua Kongres,
Putera
dan
Puteri
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak
Indonesia mengaku bertumpah
juga harus dididik secara demokratis.
darah
Pada
sesi
berikutnya,
Soenario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi Sedangkan
selain
gerakan
Ramelan
satu,
tanah
dan
Puteri
Indonesia. Kedua
kepanduan.
: Kami
Putera
Indonesia mengaku berbangsa
mengemukakan,
gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
yang
yang satu, bangsa Indonesia Ketiga
: Kami
Putera
dan
Puteri
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan
Indonesia menjunjung bahasa
sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
persatuan, bahasa Indonesia.
mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Isi sumpah tersebut berintikan SATU NUSA, SATU BANGSA, dan SATU BAHASA. Inilah yang selalu menjiwai pemuda-pemudi
-98-
Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia (Tri Karyanti)
bangsa
Indonesia
dalam
merebut
dan
memeprtahankan serta mengisi kemerdekaan
mencintai tanah air,bangsa dan bahasa Indonesia.
Indonesia. Kongres Pemuda dipelopori oleh beberapa
pemuda,
Muhammad
antara
Yamin,
lain
Wongso
Mr.
Negoro,
Kuncoro Purbopranoto, dan teman-teman
Daftar Pustaka Abu Hanifah. Renungan Perjuangan Bangsa Dulu dan sekarang. Jakarta: Yayasan Idayu,1978.
lainnya. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Clifford Geertz. Politik Yogyakarta: Kanisius
Kebudayaan.
adalah Cerminan dari tekad dan ikrar para Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa. Pada saat itu mereka tidak membeda-bedakan Suku, Pulau, dan Organisasi mana, karena tekad mereka
ingin
bersatu
untuk
merebut
Kemerdekaan dari para penjajah. Semangat Persatuan pada waktu itu sangat menonjol, mereka bertekad hidup atau mati tiada jalan
Frank Dhont. Nasionalisme Baru Intelektual Indonesia Tahun 1920-an. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005 Hans Kohn. The Ideas Nationalism. New York: McMillan,1948. Mc T, Kahin. Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press, 1952
lain untuk merebut kemerdekaan kecuali RZ.
bersatu padu. Isi
dari
dipatuhi
ikrar
oleh
Sumpah
semua
Pemuda
perkumpulan
kebangsaan Indonesia. Keyakinan persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuan, yaitu Kemauan, Sejarah, Bahasa,
Hukum
adat
dan
Pendidikan.
Leirissa, dkk. Sejarah Pemikiran Tentang sumpah Pemuda. Jakarta: Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, 1989.
Sartono Kartodirdjo. Pembangunan Bangsa. Yogyakarta: Aditya Media Soeparno. Glosarium: Kata Serapan Dari Bahasa barat Dengan Etimologinya. Semarang: Media Wiyata1993.
Adapun makna Sumpah Pemuda menjadi tonggak penegas yang sangat penting dalam sejarah atau lebih jelasnya, bahwa kita wajib menjujung
tinggi
persatuan
Indonesia
berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Taufik
Abdullah,dkk. Manusia Dalam Kemelut Sejarah. Jakarta: LP3ES, 1979.
Taufik Abdullah. Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika,2001
Kita bangga bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia; Karena itu kita wajib -99-