SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA
Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia • Strategi sumber daya manusia dapat menjadi keunggulan bagi suatu perusahaan di dalam mempertahankan segmen pelanggannya dan untuk merebut segmen pasar yang baru. Strategi ini dapat dilaksanakan apabila dapat memanfaatkan antara lain : dengan strategi produk, strategi proses, strategi perbedaan individu, strategi layout, strategi lokasi, dan penjadwalan kerja. Semua strategi ini akan sangat tergantung pada strategi rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia.
Strategi Sumber Daya Manusia 1. Strategi Produk – Keahlian yang dibutuhkan Ketika mewawancarai calon karyawan, seorang staf HRD harus mengikuti sejumlah prosedur baku untuk menguji kandidat tersebut. Antara lain dengan mencocokkan keahlian-keahlian yang dimiliki oleh kandidat, berikut karakteristik personalnya dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi pekerjaan yang akan ditempatinya.
Gambar HRD wawancara dengan calon karyawan
– Bakat yang dibutuhkan Menggunakan karyawan berbakat yang ada sampai efek maksimum, termasuk didalamnya memindahkan karyawan berbakat dengan ketrampilan, keahlian atau pengetahuan kehusus ke tempat atau fungsi organisasi yang paling dibutuhkan. Sebagai contoh, jika organisasi memperoleh karyawan yang berbakat menulis dengan baik, tempatkan mereka atau beri fungsi tambahan di public relation untuk hubungan dengan mass media.
– Keamanan kerja Analisis penyebab kecelakaan kerja : 1. Sebab-sebab mekanis : perlengkapan, peralatan, mesin, bahan-bahan, dan lingkungan kerja yang tidak berfungsi secara normal. 2. Sebab-sebab manusiawi : kurang hati-hati, melamun, obat-obat terlarang, keletihan, kejenuhan.
• Kriteria Kecelakaan Kerja : - Pekerja jatuh sakit sewaktu menjalankan pekerjaan - Pekerja yg luka dan cacat badan akibat kecelakaan pada saat bekerja - Pekerja yg meninggal sewaktu menjalankan pekerjaan
Kewajiban Perusahaan bila terjadi Kecelakaan Kerja : • Dept HRD wajib lapor ke Depnaker tentang daftar kecelakaan kerja beserta biaya ganti rugi • Ganti rugi sbb : 1. Biaya transportasi ke RS / rumah 2. Biaya pengobatan & perawatan 3. Biaya pemakaman bila wafat 4. Semua jenis tunjangan yang menjadi hak karyawan
2. Jadwal Kerja (Work Schedulling) • Di Indonesia dan USA jam kerja 5hari kerja terdiri dari 8 jam per hari. Artinya standar waktu kerja 8 jam per hari, termasuk 1 jam untuk beristirahat merupakan waktu jam kerja minimal yang berlaku secara umum di Indonesia atau USA. • Secara manajemen terdapat beberapa pendekatan berikut ini : 1. Flextime (waktu bebas) merupakan sistem kerja dengan penentuan batas waktu bagi karyawan untuk menyelesaikan tugasnya. Pendapat lain mengatakan flexitime yaitu sisitem yang membolehkan karyawan dengan batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing-masing kapan mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.
2.Flexible workweek (bekerja fleksibel dalam seminggu), yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal normal misalnya 10 jam kerja per hari selama 4 hari kerja per minggu, atau penerapan shift kerja. Artinya, penjadwalan kerja yang diberlakukan fleksibel, apakah pada hari tertentu karyawan dapat bekerja di bawah standar waktu delapan jam kerja per hari, tetapi harus dikompensasi dengan hari-hari lain untuk memenuhi kumulatif hari kerja karyawan di dalam seminggu 3.Part-time status (Bekerja sesuai kesepakatan), maksudnya adalah memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi part time status.
3. Strategi lokasi – Iklim – Suhu – Kebisingan , Pencahayaan – Kualitas udara
4. Strategi proses – Teknologi – Penggunaan mesin dan peralatan
PERENCANAAN TENAGA KERJA I. Kestabilan Tenaga Kerja Berkaitan dengan jumlah karyawan yang dipertahankan perusahaan atau organisasi II. Jadwal Kerja Contoh : di Amerika jadwal kerja standar 8 jam per hari, 5 hari per minggu.
Desain Kerja Menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok.
Terdapat 7 komponen desain kerja : 1. Spesialisasi pekerjaan 2. Rotasi pekerjaan 3. Komponen psikologis 4. Tim yang mandiri 5. Motivasi dan sistem insentif 6. Ergonomi dan metode kerja 7. Lingkungan kerja
1. Spesialisasi pekerjaan Pembagian tenaga kerja menjadi tugas-tugas yang unik atau khusus Contoh : dokter bedah memerlukan keahlian khusus
2. Rotasi pekerjaan Karyawan berpindah bagian atau pekerjaan yang khusus ke bagian yang lain. Tujuannya : memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas terhadap organisasi, fleksibelitas kerja meningkat 3. Komponen psikologis Memperkenalkan psikologi ke tempat kerja. Setiap individu memiliki nilai, sikap, dan emosi yang mempengaruhi hasil kerja
4. Tim yang mandiri Sekelompok individu bekerja sama untuk meraih tujuan yg sama. 5. Motivasi dan sistem insentif Dorongan sebagai penggerak psikologis sekaligus penggerak finansial. Sistem insentif : sistem penghargaan karyawan berdasarkan pada produktivitas perorangan atau kelompok.
6. Ergonomi dan metode kerja Penelitian terhadap kerja. Contoh : menentukan tinggi meja yg layak, tinggi dan posisi kursi. Metode kerja : mengembangkan prosedur kerja yg aman dan menghasilkan produk bermutu. .
Gambar Ergonomi
7. Lingkungan kerja Contoh : a. Penerangan • Penerangan di tempat kerja adalah sumber cahaya menerangi benda-benda di tempat kerja. • Sumber cahaya ada 2, yaitu : - cahaya alami dan cahaya buatan • Alat untuk mengetahui intensitas penerangan adalah Luxmeter • Pengaruh penerangan yang buruk : Kelelahan mata akibat dari berkurangnya daya dan efisiensi kerja
b. Mengurangi kebisingan
c. Suhu ditetapkan dengan baik agar nyaman