Sub Sektor : Air Limbah No.
Faktor Internal
%
1.00
Skor 2.00 3.00
4.00
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 1.2 2 2.1
Adanya struktur organisasi kelembagaan pengelola limbah domestik pada PU BMCK
Memiliki Program kegiatan yang berkelanjutan pada penanganan Air Limbah Aspek Keuangan
Ada dana/Anggaran untuk program limbah domestik pada BMCK setiap tahunnya
50%
2
1.00
50%
2
1.00
25%
2
0.50
2.2 Alokasi anggaran terarah untuk pengembangan Sudah adanya rincian hasil retribusi pengelolaan Air 2.3 Limbah
25% 25%
0.00
2.4 Ada alokasi dari APBN untuk peningkatan dan pengadaan
25%
0.00
3 3.1 3.2 3.3 3.4 4 4.1 4.2 4.3 5 5.1
Aspek Teknis Operasional
Adanya IPLT yang sudah siap operasional Adanya Petunjuk Teknis (SOP) pengawasan Adanya Program pendukung seperti Sanimas Termaktup dalam dokumen RPI2JM Aspek Komunikasi melibatkan media dikabupaten Kampanye oleh Bidang terkait Kampanye oleh dinas kesehatan SDM
Adanya personel dalam SKPD yang menangani air limbah domestik
0.25
1
25% 25%
4 2
25% 25%
3
35% 30% 35%
1
100%
1
2
4
3
1.00 9.00
JUMLAH NILAI KEKUATAN KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Peran kelembagaan Masih belum baik 1.2 Belum memiliki Masterplan ataupun sejenisnya Kurangnya koordinasi antar instansi dalam penanganan air 1.3 limbah 2 Aspek Keuangan 2.1 Proporsi anggaran masih sangat kecil 2.2 Penghasilan PAD tidak diawasi. Anggaran operasional IPLT masih belum menjadi perhatian 2.3 pada pengambil kebijakan 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Sarana dan Prasarana Air Limbah belum optimal 3.2
Belum ada sistem pengolahan limbah domestik yang berjalan baik
4 Aspek Komunikasi 4.1 Belum dimanfaatkan media komunikasi belum Terlibatnya kepala daerah secara langsung dalam 4.2 memberikan pengarahan. 5 SDM 5.1 5.2
Keterbatasan kapasitas SDM dalam pengelolaan air limbah Kurangnya tenaga manajemen pengelolaan air limbah
JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
1.00 0.50 1.00 0.75 0.00 0.35 0.60 1.05 0.00
3
35% 25%
1
1.05 0.25
40%
1
0.40
35%
30%
2
35%
2
50%
4
0.70 3
50%
2
0.00 1.40 0.60 0.00 1.50 1.00
50%
1
0.00 0.50
50%
1
0.50
50%
2
1.00
50%
2
1.00 8.90 0.10
No.
Faktor Eksternal
1.00
Skor 2.00 3.00
4.00
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 ada kemungkinan dapat kerjasama dengan pihak swasta mempunyai hubungan kedekatan dari jarak dengan 1.2 Ibukota Provinsi 2 Aspek Keuangan 2.1 memiliki potensi pembiayaan sumber dana lainnya (CSR) 2.2 3 3.1 3.2 3.3 4 4.1 5
Memanfaatkan bantuan hibah APBN dengan sebaiknya menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah daerah Aspek Komunikasi kerjasama dengan pihak lain Mengajak tokoh agama terlibat dalam dakwah agama Melibatkan tokoh adat Aspek Teknis Operasional Kerjasama dengan daerah pemerintahan tetangga Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender
Adanya partisipasi swasta dalam pengolahan limbah 5.1 domestik Adanya kelompok masyarakat yang melakukan pengelola 5.2 limbah domestic 6
Aspek Sosial Budaya Mayoritas penganut agama adalah muslim "Kebersihan adalah sebahagian dr Imam" 7 Demografi dan LH 7.1 pertumbuhan penduduk 3,25 % per tahun 7.2 JUMLAH NILAI PELUANG 6.1
ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Kurangnya peran swasta dalam pengelolaan air limbah 1.2 Peran swasta yg ada belum diorganisir 2 Aspek Keuangan Lambat menginvestasikan kegiatan bidang sanitasi akibat 2.1 tidak mendapat kepercayaan Masyarakat tidak patuh dalam pembayaran retribusi air 2.2 limbah Sektor Swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha 2.3 bidang limbah domestik tidak menguntungkan 3 Aspek Komunikasi 3.1 timbul kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat 4 Aspek Teknis Operasional 4.1 Belum tersedia SPAL 4.2 Pemakaian Tangki Septik Suspek tidak aman Industri rumah tangga belum menerapkan pengelolaan 4.3 limbah yang sesuai dengan standar teknis Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan 5 Kesetaraan Gender Kelompok perempuan tidak dilibatkan dalam perencanaan 5.1 sanitasi 6 Aspek Sosial Budaya 6.1 Potensi Buang Air Besar Sembarang (BABS) 6.2 7
pencemaran karena pembuangan isi tangki septik ke saluran drainase dan sungai
Demografi dan LH Pergeseran kawasan bisnis dan permukiman diperbatasan 7.1 dengan Kota Banda Aceh JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
Angka
0.00 50%
2
1.00
50%
2
1.00 0.00
50%
3
1.50
50%
2
1.00
30% 35% 35%
2 2 2
100%
2
0.60 0.70 0.70 0.00 2.00 0.00
50% 50%
2
1.00
2
1.00 0.00
100%
4
4.00 0.00 1.00 1.50 15.50
50% 50%
2
50% 50%
2
30%
2
0.60
40%
2
0.80
30%
2
0.60
100%
2
2.00
20% 40%
2
3
0.00 1.00 1.50 0.00
3
0.40 1.20
3 2
0.80
2
2.00
60%
2
0.00 1.20
40%
2
0.80
40%
100%
0.00 100%
3
3.00 15.90 -0.40
Posisi Air Limbah 1.40 0.90 0.40
-1.50
-1.00
-0.50
-0.10 -0.60 -1.10 -1.60
0.00
0.50
1.00
1.50
Sub Sektor : Persampahan No.
Faktor Internal
KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Adanya bidang khusus pengelola Persampahan 1.2 Memiliki kemampuan dalam pengelolaan 1.3 Adanya retribusi (qanun) persampahan 2 Aspek Keuangan 2.1 Ada dana/Anggaran untuk program Persampahan 2.2 Alokasi anggaran terarah 2.3 Ada PAD dari sektor persampahan 3 Aspek Teknis Operasional
Adanya sarana dan prasarana pengelolaan sampah dengan adanya TPA Regional 3.2 Adanya Perda penggelolaan persampahan 3.1
4 4.1 4.2 4.3 5 5.1
Aspek Komunikasi melibatkan media dikabupaten Kampanye oleh Bidang terkait Kampanye oleh dinas kesehatan SDM
Adanya personel dalam SKPD yang menangani air limbah domestik
5.2 dilakukannya penungkatan kemampuan JUMLAH NILAI KEKUATAN
KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Peran kelembagaan Masih belum baik 1.2 Belum memiliki peta jaringan layanan persampahan 1.3 Kurangnya koordinasi antar instansi. 1.4 Ketersediaan data masih belum dikelola dengan baik 2 Aspek Keuangan 2.1 Proporsi anggaran masih sangat kecil 2.2 Penghasilan PAD tidak diawasi. Anggaran operasional TPA dan lainnya masih belum 2.3 menjadi perhatian pada pengambil kebijakan 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Sarana dan Prasarana persampahan belum optimal
Jumlah sarana masih kurang dibandingkan luasnya layanan 3.3 TPA Regional masih belum berfungsi 3.4 Jangkauan pelayanan sampah masih terbatas 3.2
4 Aspek Komunikasi 4.1 Belum dimanfaatkan media komunikasi Belum adanya inovasi yang baik dalam mengajak 4.2 masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah 5 SDM
Keterbatasan kapasitas SDM dalam pengelolaan air limbah 5.2 Kurangnya tenaga manajemen persampahan 5.1
Jumlah personil penanganan sampah masih kurang JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
%
1.00
Skor 2.00 3.00
40%
3
30% 30%
2
40%
20% 40%
4.00
3
1.20 0.60 0.90
3
0.80 0.20 1.20
2 1
Angka
50%
2
1.00
50%
2
1.00
35% 30% 35%
0.35 0.30 0.35 0.00
1 1 1
50% 50%
1
25% 25% 25% 25%
1 1 1
0.50 9.40
3
35%
30%
2
35%
2
25%
0.00 1.40 0.60 0.70
2
0.00 0.75 0.50
1 2
50% 50%
0.75 0.25 0.25 4
3
25% 25% 25%
1.00
2
3
0.00 1.50 0.50
1
50%
2
1.00
50%
2
1.00 9.20 0.20
No.
Faktor Eksternal
1.00
Skor 2.00 3.00
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 ada kemungkinan dapat kerjasama dengan pihak swasta dapat bekerjasama dengan Kota Banda Aceh, Kota 1.2 Sabang dalam pengeloalaan sampah (basajan) 2 Aspek Keuangan 2.1 memiliki potensi pembiayaan sumber dana lainnya Memanfaatkan bantuan hibah APBN dengan sebaiknya 2.2 dengan menyelaraskan dengan kebijakan daerah 3 Aspek Komunikasi 3.1 kerjasama dengan pihak lain 3.2 Mengajak tokoh agama dan tokoh adat 4 Aspek Teknis Operasional 4.1 Kerjasama dengan daerah pemerintahan tetangga Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan 5 Kesetaraan Gender
Adanya partisipasi swasta dalam pengolahan Persampahan Adanya kelompok masyarakat yang melakukan 5.2 Persampahan dengan sistem 3R 5.1
Aspek Sosial Budaya Mayoritas penganut agama adalah muslim " Kebersihan 6.1 adalah sebahagian dr Imam" 7 Demografi dan LH 7.1 pertumbuhan penduduk Masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan JUMLAH NILAI PELUANG
4.00
Angka
0.00 50%
2
1.00
50%
2
1.00
100%
2
0.00 2.00 0.00
50% 50%
2 2
1.00 1.00
100%
2
2.00 0.00
50%
2
1.00
50%
2
1.00
6
0.00 2
100% 50% 50%
2.00 0.50 1.00 12.50
1 2
ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Peran swasta belum diorganisir oleh pemerintah daerah.
100%
1.2 Peran swasta yg ada belum diorganisir
50%
2 2.1 2.2 3 3.1 3.2 4
Aspek Keuangan Lambat menginvestasikan kegiatan bidang sanitasi akibat tidak mendapat kepercayaan Pembayaran retribusi tidak sesuai dengan pelayanan Aspek Komunikasi tidak terjalin komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah tidak adanya pengawasan dari unsur masyarakat Aspek Teknis Operasional
Jangkauan pelayanan sampah masih belum mencapai
4.1 Rumah tangga
4.2 Belum ada pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya Prilaku masyarakat yang membuang sampah 4.3 sembarangan masih tinggi Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan 5 Kesetaraan Gender Sektor Swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha 5.1 bidang limbah domestik tidak menguntungkan 6 Aspek Sosial Budaya 6.1 Potensi Buang sampah sembarangan 6.2 pencemaran udara karea pembakaran sampah 7 Demografi dan LH Pergeseran kawasan bisnis dan permukiman 7.1 diperbatasan dengan Kota Banda Aceh JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
2.00
2 3
1.50
50%
2
1.00
50%
2
1.00
50%
2
1.00 0.00 0.00
40% 40% 20%
0.80
2 3
1.20 0.40
2
0.00 100%
2.00
2
60% 40%
3 3
1.80 1.20
100%
3
3.00 16.90 -4.40
Posisi Persampah dalam SWOT 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 -0.35
-0.25
-0.15
0.00 -0.05 -1.00 -2.00 -3.00 -4.00 -5.00
0.05
0.15
0.25
0.35
Sub Sektor : Drainase No.
Faktor Internal
%
1.00
Skor 2.00 3.00
4.00
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS) 1 Aspek Kelembagaan
100%
2
2.00
Ada dana/Anggaran untuk pembangunan / rehabilitasi 2.1 drainase
100%
2
2.00
3.1
50%
2
1.00
1.1 2
3
Adanya STOK yang menangani pembangunan drainase Aspek Keuangan
Aspek Teknis Operasional
Adanya biaya perawatan untuk pembersihan drainase
4 Aspek Komunikasi 4.1 Adanya kampanye oleh Bidang terkait 5 SDM
35%
5.1
50%
Adanya personel untuk melakukan pengawasan kelancaran drainase
0.35 0.00
1
1.00
2
6.35
JUMLAH NILAI KEKUATAN
KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Masih belum memiliki masterplan drainase 1.2 Data jaringan drainase tidak komprehensif 1.3 Perencanaan jaringan drainase masih bersifat parsial 2 Aspek Keuangan 2.1 Proporsi anggaran APBD masih sangat kecil terjadi pemborosan anggaran disebabkan sering terjadi 2.2 genangan dan banjir. 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 jaringan primer drainase masih belum memadai. 3.2 Data jaringan drainase tidak komprehensif 4 Aspek Komunikasi 4.1 Belum dimanfaatkan media komunikasi Belum terlibat SKPD dalam menginformasikan pentingnya 4.2 penggelolaan drainase tingkat masyarakat 5 SDM 5.1
kurangnya partisipasi pengelola air dalam pengawasan
JUMLAH NILAI KELEMAHAN SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
25% 25% 50%
2 1 1
50%
4 2
50%
1.00
50% 50%
3
50%
3
50%
100%
0.50 0.25 0.50 0.00 2.00
4
0.00 1.50 2.00 0.00 1.50 0.50
1
2
2.00 11.75 -5.40
No.
Faktor Eksternal
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Aspek Kelembagaan Program pemberdayaan masyarakat cukup berperan 1.1 dalam pembangunan drainase Topografi Aceh besar sangat mendukung karena berbukit 1.2 sehingga cukup dengan alran grafitasi 2 Aspek Keuangan 2.1
mengharapkan bantuan hibah APBN dalam pembangunan saluran primer
3 Aspek Komunikasi 3.1 kerjasama dengan pihak lain Mengajak tokoh agama dan tokoh adat dalam 3.2 pemeliharaan kebersihan drainase 4 Aspek Teknis Operasional Kerjasama dengan daerah pemerintahan tetangga 4.1 dikarenakan buangan air banyak ke kota banda aceh untuk saluran sekunder dan tersier dapat mengunakan 4.2 saluran tanah. Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan 5 Kesetaraan Gender 5.1 6
dapat melibatkan masyarakat dalam pengelolaan drainase
Aspek Sosial Budaya Mayoritas penganut agama adalah muslim " Kebersihan 6.1 adalah sebahagian dr Imam" 7 Demografi dan LH 7.1 pertumbuhan penduduk Masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan 7.2 untuk daerah tangkapan air JUMLAH NILAI PELUANG ANCAMAN (THREATS) 1 Aspek Kelembagaan Pembangunan saluran drainase yang dilakukan parsial 1.1 dikhawatirkan akan sia - sia Saluran drainase masih dimanfaatkan sebagai saluran 1.2 buang rumah warga 2 Aspek Keuangan 2.1 sulit mencari donor lainnya Lembaga swasta yang bergerak di sektor drainase tidak 2.2 ada 3 Aspek Komunikasi tidak terjalin komunikasi antara pemerintah dan 3.1 masyarakat dalam pemeliharaan jaringan drainase 3.2 tidak adanya pengawasan dari unsur masyarakat 4 Aspek Teknis Operasional 4.1
masih tingginya sedimentasi dan pembuangan sampah ke drainase
masih adanya industri kecil/rumah tangga yang 4.2 membuang ke saluran drainase saluran drainase masih dimanfaatkan sebagai saluran 4.3 spal Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan 5 Kesetaraan Gender
1.00
Skor 2.00 3.00
4.00
Angka
50%
2
1.00
50%
2
1.00
100%
2
2.00
50%
2
1.00
50%
2
1.00
100%
2
2.00
50%
2
1.00
100%
2
2.00
50%
0.50
1
50%
1.00
2
100%
11.50
2.00
2 3
50%
1.50
50%
1
0.50
50%
1
0.50
50%
2
1.00
50%
2
1.00 0.00
40%
2
0.80
40%
2
0.80
20%
2
0.40 0.00
5.1
kesadaran kelompok masyarakat dalam memelihara jaringan yang sudah dibangun masih sangat rendah keterlibatan kelompok perempuan dan masyarakat tidak mampu dalam perencanaan drainase masih kurang sehingga kegiatan drainase tidak tepat sasaran
50%
2
1.00
50%
2
1.00
6
Aspek Sosial Budaya
Potensi Buang sampah sembarangan termasuk ke 6.1 saluran drainase
100%
Demografi dan LH Pergeseran kawasan bisnis dan permukiman diperbatasan 7.1 dengan Kota Banda Aceh JUMLAH NILAI ANCAMAN SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
2.00
2
7
100%
2.00
2
14.50 -3.00
Posisi Drainase 3.00
2.00
1.00
-6.00
-4.00
-2.00
0.00
-1.00
-2.00
-3.00
-4.00
0.00
2.00
4.00
6.00
Air Limbah Faktor Internal Kekuatan (S) 1 Adanya struktur organisasi kelembagaan pengelola limbah domestik pada PU BMCK 2 Memiliki Program kegiatan yang berkelanjutan pada penanganan Air Limbah 3 memiliki potensi pembiayaan sumber dana lainnya (CSR) 4 Memanfaatkan bantuan hibah APBN dengan sebaiknya menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah daerah 5 kerjasama dengan pihak lain 6 Mengajak tokoh agama terlibat dalam dakwah agama 7 Melibatkan tokoh adat 8 Kerjasama dengan daerah pemerintahan tetangga
Faktor Eksternal Peluang (O) 1 ada kemungkinan dapat kerjasama dengan pihak swasta
Kelemahan (W) 1 Peran kelembagaan Masih belum baik 2 Belum memiliki Masterplan ataupun sejenisnya 3 Kurangnya koordinasi antar instansi dalam penanganan air limbah 4 Proporsi anggaran masih sangat kecil 5 Penghasilan PAD tidak diawasi. 6 Anggaran operasional IPLT masih belum menjadi perhatian pada pengambil kebijakan 7 Sarana dan Prasarana Air Limbah belum optimal 8 Belum ada sistem pengolahan limbah domestik yang berjalan baik 9 Belum dimanfaatkan media komunikasi 10 belum Terlibatnya kepala daerah secara langsung dalam memberikan pengarahan. 11 Keterbatasan kapasitas SDM dalam pengelolaan air limbah 12 Kurangnya tenaga manajemen pengelolaan air limbah
1 Pembentukan STOK untuk lebih memudahkan kerjasama dgn swasta
1 melibatkan swasta dalam pelatihan penanganan sampah
2 mempunyai hubungan kedekatan dari jarak dengan Ibukota Provinsi
2 Dapat membuat kerjasama dengan Ibukota Provinsi terkait kerjasama penaganan persampahan
3 memiliki potensi pembiayaan sumber dana lainnya (CSR)
3 melakukan lobby dan menyelaraskan anggaran daerah dan pusat untuk mendukung kerjasama dengan sektor swasta
2 membuat masterplan air limbah dengan bantuan provinsi maupun pusat dan kerjasama dengan Kota Banda aceh mengenai daerah pinggiran yg berbatasan dengan aceh besar 3 Melibatkan swasta dengan menyepakati target PAD yg harys tercapai.
4 Memanfaatkan bantuan hibah APBN dengan sebaiknya menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah daerah 5 kerjasama dengan pihak lain
5 mengajak aktif tokoh agama untuk terliat melalui syariah Secara kaffah
6 Mengajak tokoh agama terlibat dalam dakwah agama 7 Melibatkan tokoh adat
4 Sudah adanya IPLT di kota janto tetapi perlu peningkatan SDM agar manfaat IPLT dan TPA yg berdampingan bisa berjalan sesuai prosedur 5 Prasarana Air Limbah yg masih belum kedap sebiknya dapat melibatkan tokoh agama agar ada kesadaran dr masyarakat dalam menganti tangki septik menjadi kedap. 6 spal dan tangki septik merupakan kewajiban masyarakat yg harus terbenahi dan bisa memanfaatkan tokoh agama dan masyarakat
8 Kerjasama dengan daerah pemerintahan tetangga 9 Adanya partisipasi swasta dalam pengolahan limbah domestik 10 Adanya kelompok masyarakat yang melakukan pengelola limbah domestic 11 Mayoritas penganut agama adalah muslim "Kebersihan adalah sebahagian dr Imam" 12 pertumbuhan penduduk 3,25 % per tahun
Ancaman (T) 1 Kurangnya peran swasta dalam pengelolaan air limbah 2 Peran swasta yg ada belum diorganisir
3 Lambat menginvestasikan kegiatan bidang sanitasi akibat tidak mendapat kepercayaan 4 Masyarakat tidak patuh dalam pembayaran retribusi air limbah 5 Sektor Swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha bidang limbah domestik tidak menguntungkan 6 timbul kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat 7 Belum tersedia SPAL
6 membentuk kelompok pengelola limbah domestik untuk pupuk dan gas sebagai energi secara RT
7 penyadaran terhadap pelaku sedot tinja utk tidak menjual hasil sedot kepada masyarakat
7 Mengantisipasi eningkatan jumlah penduduk dan perpindahan penduduk kota banda aceh wilayah aceh besar
8 Menerapkan IMB pada perumahan yang berada di wilayah perbatasan dengan pengawasan tangki septik yg benar2 kedap.
1 membuat gambaran tata kelola air limbah secara komprehensif dan berkelanjutan 2 Pemerintah berperan aktif untuk mengubah perilaku masyarakat dengan memindahkan BABs menjadi kerumah dan merubah yg di rumah dengan tangki septik yang kedap air. 3 mencari alternatif lain pendanaan dan bagi yg sudah ada prasarananya dilakukan perawatan dengan baik. 4 Dengan adanya retribusi seharusnya dapat disosialisasikan kepada masyarakat agar sadar pentingnya pembayaran. 5 memberikan kesempatan dengan membuka peluang swasta dan meminta masukan agar keterlibatan swasta dapat berkembang. 6 Mengajak radio swasta untuk mengkampanyekan pentingnya sanitasi dengan melakukan dialog dengan pemuka agama. 7 melakukan triger dengan mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam penyadaran agar membuat tangki septik kedap.
8 Pemakaian Tangki Septik Suspek tidak aman 9 Industri rumah tangga belum menerapkan pengelolaan limbah yang sesuai dengan standar teknis 10 Kelompok perempuan tidak dilibatkan dalam perencanaan sanitasi 11 Potensi Buang Air Besar Sembarang (BABS) 12 pencemaran karena pembuangan isi tangki septik ke saluran drainase dan sungai 13 Pergeseran kawasan bisnis dan permukiman diperbatasan dengan Kota Banda Aceh
8 Lebih meningkatkan efisiensi lingkungan yang sehat dengan menerapkan IMB dgn benar 9 Meningkatkan koordinasi antar SKPD
Persampahan Faktor Internal Kekuatan (S) 1 Adanya bidang khusus pengelola Persampahan 2 Memiliki kemampuan dalam pengelolaan 3 Adanya retribusi (qanun) persampahan 4 Ada dana/Anggaran untuk program Persampahan 5 Alokasi anggaran terarah 6 Ada PAD dari sektor persampahan 7 Adanya sarana dan prasarana pengelolaan sampah dengan adanya TPA Regional Adanya Perda penggelolaan persampahan melibatkan media dikabupaten
Kelemahan (W) 1 Peran kelembagaan Masih belum baik 2 Belum memiliki peta jaringan layanan persampahan 3 Kurangnya koordinasi antar instansi. 4 Ketersediaan data masih belum dikelola dengan baik 5 Proporsi anggaran masih sangat kecil 6 Penghasilan PAD tidak diawasi. 7 Anggaran operasional TPA dan lainnya masih belum menjadi perhatian pada pengambil kebijakan 8 Sarana dan Prasarana persampahan belum optimal 9 Belum ada komunikasi antara instansi pengelola dengan masyarakat selaku penerima layanan persampahan 10 Pemanfaatan media komunikasi yang ada belum bervariasi dan belum optimal
Kampanye oleh Bidang terkait Faktor Eksternal Peluang (O) 1 adanya potensi kerjasama dengan pihak swasta 2 Banyaknya program kementerian di bidang sanitasi 3 Adanya potensi peningkatan pembiayaan APBN 4 potensi menggunakan media cetak dan website resmi pemda simeulue sebagai alat komunikasi 5 menggunakan media internet, facebook dan BBM dan telepon sebagai alat komunikasi dengan masyarakat 6 Adanya usulan untuk mengadakan TPA pada RPJMD
WO 1 Perlu STOK yg menanggani persampahan sehingga memunculkan kepercayaan pihak swasta. 2 usulan kegiatan sebaiknya dikaji dari masyarakat. 3 sebaiknya membuat perencanaan persampahan dengan baik sehingga memudahkan pendanaan dari APBN dan lainnya gampang masuk. 4 penanganan persampahan oleh lembaga khusus. 5 Melengkapi sarana prasarana persampahan 6 Melakukan pemilahan sampah pada sumbernya
potensi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan Ancaman (T) 1 belum terorganisirnya peran swasta dan dunia usaha 2 tidak maksimalnya penanganan persampahan 3 tidak tersosialisasinya pentingnya menjaga lingkungan 4 Tidak adanya pemilahan sampah dari sumber 5 rusaknya badan air dan lingkungan 6 berkurangnya kenyamanan dan kebersamaan 7 terjadinya kerusakan lingkungan
1 2 3 4 5 6
perlu melibatkan pihak swasta dalam penanganan persampahan peraturan persampahan masih hanya sebatas retribusi perlu peningktan pendanaan dari apbd khususnya untuk bidang sanitasi perlu pembentukan kelompok - kelompok masyarakat Membuat regulasi terkait persampahan oparasional
Drainase Faktor Internal Kekuatan (S) 1 Adanya STOK yang menangani pembangunan drainase 2 Ada dana/Anggaran untuk pembangunan / rehabilitasi drainase 3 Adanya biaya perawatan untuk pembersihan drainase 4 Adanya kampanye oleh Bidang terkait 5 Adanya personel untuk melakukan pengawasan kelancaran drainase
Kelemahan (W) 1 Masih belum memiliki masterplan drainase 2 Data jaringan drainase tidak komprehensif 3 Perencanaan jaringan drainase masih bersifat parsial 4 Proporsi anggaran APBD masih sangat kecil 5 terjadi pemborosan anggaran disebabkan sering terjadi genangan dan banjir.