MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR ELEKTRO SUB SEKTOR ELEKTRONIKA BIDANG/SUB BIDANG INDUSTRI PENGENDALIAN MOTOR TIGA PHASE DENGAN INVERTER ELK.EL.02.026.00
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon 021-8841147 Fax.021-8841146
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien serta meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi. Modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Bekasi,
........................ 2009
KEPALA BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI – CEVEST BEKASI
Drs. Edy Dawud, M.Si NIP. 19570228 197903 1 002
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 1 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------
1
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------
2
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) -------------------------------------A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) -------------------------------B. Unit Kompetensi Prasyarat ----------------------------------------------------C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
5 5 7 8
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN ------------------------------------------A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------D. Pengertian-Pengertian -----------------------------------------------------------
10 10 10 10 10
BAB III MATERI PELATIHAN -----------------------------------------------------------------A. Diagram Alir Kompetensi ------------------------------------------------------B. Dasar-Dasar Inverter ------------------------------------------------------------1. Blok diagram Inverter -----------------------------------------------------2. Prinsip kerja bagian konverter -------------------------------------------3. Arus input peralatan inverter ---------------------------------------------4. Rangkaian penghambat aliran arus -------------------------------------5. Rangkaian pengereman ---------------------------------------------------6. Prinsip kerja rangkaian Inverter -----------------------------------------7. Pengontrol output ----------------------------------------------------------8. Prinsip modulasi PWM -----------------------------------------------------9. Bagian rangkaian kontrol -------------------------------------------------10. Fungsi pengaman ----------------------------------------------------------11. Pengontrol tegangan/frekuensi (V/f control) --------------------------12. Vektor pengontrolan -------------------------------------------------------13. Pengukuran tegangan, arus, daya listrik rangkaian inverter --------14. Karakteristik motor apabila Inverter sedang running-----------------15. Karakteristik start-up dan percepatan motor dengan Inverter ------16. Karakteristik pengendalian dan perlambatan (driving and slowdown) dengan inverter -----------------------------------------------------
11 11 12 12 14 15 16 17 17 19 20 21 22 23 24 25 28 29
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
30
Halaman: 2 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
C. DASAR PENGOPERASIAN PERALATAN INVERTER --------------------------1. Prosedur dan cara mengatur beberapa fungsi Inverter --------------2. Bagaimana mengendalikan Inverter ------------------------------------3. Dasar pengoperasian -------------------------------------------------------
31 31 33 34
D. PENGATURAN KERJA ------------------------------------------------------------1. Mengatur peningkatan torsi (kopel) -------------------------------------2. Mengatur batas frekuensi terendah/penekan --------------------------3. Mengatur frekuensi dasar -------------------------------------------------4. Mengatur banyak langkah kecepatan -----------------------------------5. Penyetelan waktu ----------------------------------------------------------6. Pengaturan panas elektronik ---------------------------------------------7. Mengatur pengereman DC ------------------------------------------------8. Mengatur frekuensi start-up ----------------------------------------------9. Pemilihan beban yang tersedia ------------------------------------------10. Pengaturan input panas eksternal ---------------------------------------11. Pengaturan batas arus tingkat operasional ----------------------------12. Pemilihan banyak langkah kecepatan pada input tambahan --------13. Pemilihan daetah perintah frekuensi tegangan ------------------------14. Memilih model pengatur kecepatan -------------------------------------15. Mengatur pembangkitan rem dengan menggunakan perbandingan frekuensi ---------------------------------------------------16. Lonjakan frekuensi ---------------------------------------------------------17. Pengaturan secara otomatis penguatan torsi --------------------------18. Pengaturan letak terminal output----------------------------------------19. Pengaturan lebar pengoperasian frekuensi yang dicapai ------------20. Pengaturan deteksi frekuensi output------------------------------------21. Pengaturan kedua fungsi kontrol ----------------------------------------22. Pengaturan kedua pencegah kemacetan tingkat operasional -------23. Pemilihan monitor, output dan sinyal -----------------------------------24. Pemilihan fungsi pengatur remote---------------------------------------25. Menggerakan kembali setelah berhenti sejenak ----------------------26. Kecanggihan pemilihan mode --------------------------------------------27. Fungsi untuk mencoba kembali ------------------------------------------28. Pemilihan motor yang tersedia -------------------------------------------29. Pengaturan frekuensi pembawa PWM ----------------------------------30. Pemilihan output kode alarm ---------------------------------------------31. Memilih mode pengendalian ----------------------------------------------32. Memilih vektor pengontrolan fluk magnetik----------------------------33. Pengaturan penguat dan pembias sinyal pengesetan frekuensi -----
38 38 40 40 41 42 45 46 47 47 48 49 50 51 53
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
55 56 57 58 59 60 60 62 63 64 65 69 69 71 72 73 74 75 76
Halaman: 3 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
E. PENGENDALIAN DENGAN UNIT PILIHAN PERALATAN --------------------1. Program pengendalian ----------------------------------------------------2. Menjalankan kontrol PI -----------------------------------------------------
78 78 81
BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI -------------------------------------------------------------------------A. Sumber-sumber perpustakaan ------------------------------------------------1. Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------2. Buku Referensi--------------------------------------------------------------B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan---------------------------------------------
86 86 86 86 86
TIM PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------------
87
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 4 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) KODE UNIT : JUDUL UNIT : DESKRIPSI UNIT :
ELKA.EI.24.01.02.01 Mengendalikan Motor Induksi Tiga Phase Dengan Inverter Unit ini berhubungan dengan keahlian, pengetahuan dan sikap dari teknik-teknik motor induksi tiga phasa, membuat program kendali untuk menggerakkan motor induksi tiga phasa.
Persyaratan pendahuluan: EL.02.004.01 : Penerapan Dasar-dasar listrik di tempat kerja BSDC-0107 : Penggunaan alat ui dasar untuk memeriksa, merawat dan memperbaiki kesalahan peralatan listrik/elektronik. .................. : Motor listrik induksi 3 phasa ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01. Memahami dasar-dasar inverter
a. b. c. d.
Blok diagram inverter digambarkan. Prinsip kerja bagian-bagian inverter dijelaskan Tegangan, arus, dan daya listrik diukur. Karakteristik motor linduksi istrik dikendalikan dengan inverter
02. Mengoperasikan peralatan inverter
a. b. c.
Cara mengendalikan inverter didemonstrasikan Pengaturan fungsi parameter diperagakan. Program pengendalian motor induksi listrik tiga phase yang telah didemonstrasikan.
Batasan Variabel 1. Batasan konteks: Standar kompetensi ini digunakan untuk mengendalikan motor induksi tiga phase. 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: a. Spesifikasi pabrik motor induksi 3 phase b. Spesifikasi inverter c. SOP (Standard Operation Procedures) d. Persyaratan di tempat kerja/industri e. Kebutuhan pelanggan 3. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 5 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
4. Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: penilaian pendengaran, visual dan fungsi. 5. Persyaratan khusus: Motor induksi tiga phasa. 6. Variabel lain dapat termasuk: a. Panduan Penilaian 1. Konteks: a. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. b. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi. c. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. d. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan. 2. Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut: mengikuti prosedur pengendalian motor tiga phasa dengan inverter 3. Pengetahuan dasar: a. Dasar kelistrikan b. Peralatan ukur dan instrumentasi c. Motor listrik tiga phasa. d. Persyaratan keamanan perlengkapan kerja e. Persyaratan keselamatan diri 4. Penilaian praktek: a. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik b. Mendeteksi koneksi bagian inverter c. Menginstal motor induksi tiga phasa dan inverter d. Program pengendali motor induksi tiga phasa e. Mengoperasikan motor induksi tiga phasa f. Sikap kerja (performance) 5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan: a. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas. b. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas. c. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya. Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 6 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Kompetensi Kunci No 1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Tingkat 1 2 1 1 2
B. UNIT KOMPETENSI PRASYARAT Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi “Mengendalikan Motor Tiga Phasa Dengan Inverter” ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut: EL.02.004.01 : Penerapan dasar-dasar listrik di tempat kerja BSDC-0107 : Penggunaan alat ui dasar untuk memeriksa, merawat dan memperbaiki kesalahan peralatan listrik/elektronik. ………… : Motor induksi (3 phasa)
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 7 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
C.
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
Judul Unit Kompetensi Kode Unit Kompetensi Deskripsi Unit Kompetensi Perkiraan Waktu Pelatihan Tabel Silabus Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi
1. Memahami dasar-dasar inverter
: : : : :
Kriteria Unjuk Kerja
a. Blok diagram inverter dijelaskan
Mengendalikan motor tiga phasa dengan inverter ELK.EL.02.026.00 Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengendalikan motor listrik 3 phase 24 Jp @ 45 Menit
Indikator Unjuk Kerja
1) Dapat menjelaskan fungsi setiap blok diagram inverter 2) Dapat menjelaskan prinsip kerja inverter 3) Dapat menjelaskan prinsip kerja converter 4) Dapat mengidentifikasi rangkaian converter dan inverter
b. Karakteristik motor 1) Dapat menjelaskan induksi listrik tiga karakteristik motor saat running. phasa dikendalikan 2) Dapat menjelaskan dengan inverter karakteristik pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter
Judul Modul: Mengendalikan motor induksi tiga phasa dengan inverter Buku Informasi Versi: 2009
Materi Pelatihan Pengetahuan a) Blok diagram inverter b) Prinsip kerja inverter c) Arus input peralatan inverter d) Rangkaian penghambat aliran arus e) Rangkaian pengereman f) Prinsip kerja rangkaian inverter g) Pengontrol output h) Prinsip modulasi PWM i) Bagian rangkaian pengontrol j) Fungsi pengamanan k) Pengontrol tegangan/frekuensi l) Vektor pengontrol m) Pengukuran tegangan, arus daya listrik rangkaian inverter n) Karakteristik pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan 4 1
Melakukan pengecek Cermat Teliti kondisi rangkaian inverter dan converter Tekun Sopan/ santun
Halaman: 8 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Materi Pelatihan Pengetahuan
Keterampilan
1) Dapat mengatur beberapa a) Dasar pengoperasian 2. Mengoperasikan a. Cara a) Menguji beberapa peralatan mengendalikan fungsi inverter peralatan inverter fungsi parameter inverter inverter untuk 2) Dapat mengendalikan b) Pengesetan parameter b) Membuat program mengendalikan didemonstrasikan inverter (pemilihan parameter) kendali motor tiga untuk mengendalikan kerja c) Menjalankan phasa b. Pengaturan fungsi Dapat memperagakan motor induksi tiga phasa. progam parameter penggunaan beberapa fungsi diperagakan. parameter untuk mengendalikan motor induksi tiga phasa
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan 4 15
Cermat Teliti Tekun Sopan/ santun
1) Dapat membuat program c. Pengendalian pengendalian motor induksi listrik tiga phase 2) Dapat mengoperasikan inverter untuk yang telah didemonstrasikan mengendalikan motor induksi tiga phasa Asesmen Pelatihan 8
Judul Modul: Mengendalikan motor induksi tiga phasa dengan inverter Buku Informasi Versi: 2009
16
Halaman: 9 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN
A.
LATAR BELAKANG : Teknologi industri yang semakin pesat perkembangannya kalau dunia pendidikan khususnya yang non formal seperti pelatihan tenaga kerja tidak segera menyesuaikan maka akan semakin jauh tertinggal dan akan sulit untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan antara lain ”MENGENDALIKAN MOTOR TIGA PHASA DENGAN INVERTER”
B.
TUJUAN
: Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta mampu • Menggambarkan blok diagram peralatan inverter • Mengendalikan motor induksi tiga phasa dengan inverter
C.
RUANG LINGKUP
:
Memahami Dasar-dasar Inverter
Mengoperasikan Peralatan Inverter Untuk Mengendalikan Motor Induksi Tiga Phasa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Blok diagram inverter Prinsip kerja inverter Arus input peralatan inverter Rangkaian penghambat aliran arus Rangkaian pengereman Prinsip kerja rangkaian inverter Pengontrol output Prinsip modulasi PWM Bagian rangkaian Pengontrol Fungsi pengamanan Pengontrol tegangan/frekuensi Vektor pengontrol Pengukuran tegangan, arus daya listrik rangkaian inverter 14. Karakteristik pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter 1. Dasar pengoperasian peralatan inverter 2. Pengesetan parameter (pemilihan parameter) untuk mengendalikan kerja motor induksi tiga phasa.
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN Motor listrik : adalah peralatan listrik yang berja merubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak dengan menggunakan elektromagnit. Induksi : Motor induksi : Phasa : Vektor : Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 10 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB III MATERI PELATIHAN
A. DIAGRAM ALIR UNIT KOMPETENSI
MULAI Mempersiapkan bahan, fasilitas pelatihan Mempersiapkan peserta pelatihan untuk menerima materi pelatihan Menyampaikan materi pelatihan
Dasar-dasar Inverter Menyampaikan materi pelatihan
Dasar Pengoperasian Peralatan Inverter Menyampaikan materi pelatihan
Pengaturan Kerja Menyampaikan materi pelatihan
Pengendalian Motor Induksi 3 Phase Dengan Inverter
SELESAI
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 11 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
B. DASAR-DASAR INVERTER 1. Blok diagram lnverter
Gambar 1-1 Blok diagram Inverter lnverter adalah suatu peralatan yang dapat merubah sinyal-sinyal AC pada frekuensi 50Hz/60H2 (sumber daya dari PLN) menjadi DC, dan kemudian diubah ke dalam tegangan AC dengan frekuensi yang dapat diubah-ubah sesuai yang diinginkan. Dengan demikian, frekuensi sumber daya yang diberikan pada motor listrik dapat diubah-ubah, sehingga kecepatan putaran motor listrik dapat diatur-atur. Pada gambar 1-1, rangkaian penyearah daya yang merubah ac ke dc disebut converter, dan pengubah daya yang merubah dc ke ac disebut lnverter. Biasanya, peralatan inverter secara umum disebut lnverter, termasuk di dalamnya bagian converter dan rangkaian pengendali yang merupakan satu kesatuan. Bagian rangkaian utama inverter merupakan kombinasi dari dua alat pengubah sumber daya. Tetapi dalam inverter, ada berapa jenis rangkaian formulasi atau rangkaian dasar.
Gambar 1-2 Jens-jenis Inverter
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 12 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Gambar 1-3 menunjukkan blok diagram perangkat keras (Hardware) inverter yang mana dalam mikroprosesor dilengkapi dengan konverter A/D. Pada inverter terdapat beberapa rangkaian khusus lainnya seperti PROM, RAM yang menyebabkan mikroprosesor bekerja dengan baik. Adapun rangkaian-rangkaian itu adalah : 1. Rangkaian penggerak basis yang menyebabkan transistor dapat bekerja. 2. Rangkaian input sequensial untuk memberikan perintah input sehingga dapat menjalankan atau menghentikan motor. 3. Rangkaian input frekuensi untuk memberikan komando frekuensi input yang diberikan pada inverter. 4. Rangkaian output sequensial untuk menampilkan frekuensi otuput atau melihat gangguan-gangguan yang ada. 5. Memori sementara untuk menyimpan sementara pengaturan (pengesetan) V/f ataur kecepatan motor. 6. Operator yang menunjukkan keadaan di dalam inverter, dan pengesetan-pengesetan yang telah ditetapkan. Juga termasuk susunan rangkaian pembangkit gelombang PWM atau rangkaian pendeteksi gangguan.
Gambar 1-3 Blok diagram hardware inverter.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 13 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
2. Prinsip kerja bagian konverter
Gambar 1-4 Rangkaian Konverter Pada gambat 1-4 menunjukkan rangkaian konverter yang mengubah tegangan sumber AC menjadi tegangan DC yang digunakan pada inverter. Bagian konverter terdiri dari : 1. Konverter 2. Kondensator perata 3. Rangkaian penghambat arus. Ketiga kaki katoda Du+ - Dw+ dihubungkan satu dengan lainnya menjadi satu. Pada keadaan ini maka energi potensial (tegangan) pada anoda lebih besar sehingga dioda bekerja (on), selain itu dioda mati (off). Bila ketiga kaki anoda Du- - Dw- dihubungkan menjadi satu, maka potensial listrik (tegangan) pada katoda lebih rendah sehingga dioda bekerja (on). Bila anda mengetahui bahwa dioda telah kerja (on), anda dapat mengetahui potensial listrik (energi) pada vp, vq pada tiiik p, q maka bisa digambarkan tegangan phasa Vu * Vw seperti pada gambar 1-5. Tegangan output jembatan 3 phasa Vd = Vp - Vq dan bentuk gelombangnya seperti gambar 1-6.
Gambar 1-5
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Gambar 1-6
Halaman: 14 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
3. Arus input peralatan inverter
Gambar 1-7
Gambar 1-8
Gambar 1-9 Apabila gelombang AC 3 (tiga) fasa semua telah disearahkan oleh rangkaian penyearah seperti pada gambar 1-7, tiap-tiap dioda akan menghantar pada saat seperti gambar 1-8. Sehingga bentuk gelombang arus input tiap-tiap fasa akan berubah menjadi seperti pada gambar 1-9. Apabila tegangan input inverter tidak sama, maka tegangan input bisa menjadi sama sekali tidak seimbang. Hal ini akan terjadi apabila tegangan bus-bar Dc (DC bus-bar voltage) tinggi dan bebannya ringan. Pada keadaan yang demikian akan menimbulkan kerusakan/gangguan pada fasa. Sehingga untuk mengukur tegangan input inverter, anda perlu mengukur tegangan input tiap-tiap fasa dan membandingkannya. Bila inverter berhenti (mati), tegangan bus-bar DC akan menjadi dua kali QXl4 dari tegangan input AC (200volt AC) sehingga kira-kira menjadi 280 V. Tetapi hal ini bisa naik menjadi 400 V pada waktu terjadi tegangan balik maksimum. Anda dapat mengukur tegangan bus-bar antara terminal P - N pada inverter dengan tester.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 15 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
4. Rangkaian penghambat aliran arus Pada arus input inverter, arus kejutan yang besar mengalir dan mengisi kondensator perata. Sehingga aliran arus kejutan yang besar ini dihambat oleh resistor" Setelah kondensator perata selesai rnengisi muatan (penuh), maka kedua ujung resistor penghambat akan dihubung-singkatkan oleh saklar penghubung.
Gambar 1-10. Rangkaian penghambat arus kejutan Gambar 1-11 Arus normal
Apabila saklar sumber tegangan inverter sering hidup-mati (on-off) oleh kontaktor elektromagnet, maka arus yang mengalir ke rangkaian konverter akan menjadi besar, sehingga bisa merusak dioda. Hal ini juga akan menyebabkan saklar rangkaian penghambat arus menjadi tidak awet (cepat rusak). Aliran arus adalah berbanding terbalik dengan impedansi sumber.
Gambar 1-12. Tegangan/Arus start-up inverter
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 16 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
5. Rangkaian pengereman
Gambar 1-13. Rangkaian Pengereman lnverter dilengkapi dengan rangkaian pengereman putaran motor dengan memanfaatkan energi baru yang dihasilkan oleh perubahan fungsi motor (pada saat ada beban) menjadi generator (pada saat tanpa beban). Rangkaian pengereman yang terpasang seperti pada gambar 1-13, tegangan E pada kondensator perata akan bertambah naik dengan adanya energi baru tersebut. Apabila tegangan pada kondensator perata tersebut melewati batas tegangan pengesetan yang telah ditetapkan (kira-kira 370V), maka transistor Trd pada rangkaian pengereman akan menghantar, sehingga arus ld akan mengalir melewati resistor R. Dengan adanya arus ini, maka resistor akan menjadi panas, dan membuang energi baru tersebut. Kemudian pengisian energi pada kondensator perata akan turun dan tegangan E juga akan berkurang. Apabila tegangan E berkurang (lebih rendah) dari nilai pengesetan, maka transistor Trd pada kondisi tidak menghantar, sehingga arus ld pada rangkaiana pengereman tidak mengalir. Operasi ini akan memperlambat kecepatan, tetapi apabila energi baru (regenerative energi) menjadi kecil, (torsi yang diperlukan untuk memperlambat kecil) batas pemakaian arus pada rangkaian pengereman menjadi lebih kecil atau menjadi sama sekali tidak berfungsi. Batas penggunaan rangkaian pengereman telah ditetapkan pada 2o/o * 3,/o dari kapasitas panas. Bila resistor pengereman diganti dengan nilai yang tidak sama (sembarangan), maka akan menimbulkan panas yang berlebihan atau meyebabkan transistor rnenjadi rusak.
6. Prinsip kerja rangkaian lnverter
Gambar 1-14.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 17 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Prinsip kerja inverter dijelaskan di bawah ini dengan mengambil contoh inverter tipe tegangan yang merupakan rangkaian utama dari inverter pada umumnya. Gambar 1-14 adalah merupakan struktur dasar rangkaian utama pada inverter transistor tipe tegangan. Tetapi untuk mengetahui prinsip kerjanya, maka 6 (enam) buah transistor tersebut diumpamakan sebagai 6 (enam) buah saklar yaitu s1 - s6. Anda bisa menggambarkan bentuk gelombang AC (frekuensi) yang dibentuk oleh saklar on/off sesuai dengan time chart yang telah ditentukan.
Gambar 1- 1 5, Rangkaian dasar inverter 3 fasa Bila saklar 51 SO anda on/off kan seperti gambar 1-16, maka bentuk gelombang pulsa akan sama dengan interval antara U-V, U-W, W-U dan dapat diatur-atur. Tegangan AC yang berbentuk pulsa (segi empat) ini yang dipakai (yang dihubungkan) ke motor.
Gambar 1-1 6. Bagaimana cara mengatur tegangan AC 3 fasa Dengan perubahan waktu waktu on/off, sesuai dengan frekuensi yang diinginkan dan outputnya dihubungkan ke motor. Apabila tegangan DC E anda rubah, pada saat yang sama maka tegangan input motor juga berubah.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 18 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Pengontrol output lnverter kontrol PWM dan kontrol PAM adalah sebagai cara untuk mengontrol tegangan dan frekuensi. Pada kontrol PWM (Pulse Width Modulation), tegangan yang telah ditentukan (ditetapkan) pada output konverter (AC -+ DC) atau bentuk gelombang yang dikeluarkan oleh output frekuensi pada bagian inverter (DC -+ AC) akan dibentuk oleh beberapa pulsa tegangan. Dengan cara mengubah lebar pulsa ini, maka tegangan output rata-rata yang dipilih bisa ditentukan.
(a). Blok diagram inverter kontrol PWM
(b). Blok diagram inverter kontrol PAM Gambar 1-17.Blok diagram kontrol PWM dan kontrol PAM
Pada kontrol PAM (Pulse Amplitude Modulation), tegangan pada bagian konverter (AC -+ DC) bisa dirubah-rubah atau pada tingkat terakhir. Tegangan ini dirubah ke tegangan gelombang persegi (square) yang menentukan frekuensi output pada bagian inverter (DC + AC) ke output. lnverter tipe tegangan ini lebih sering digunakan untuk beberapa kepentingan umum diperusahaan adalah inverter jenis kontrol PWM karena tidak memerlukan banyak bagian hanya dengan cara mengontrol tegangan dan frekuensi.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 19 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
8. Prinsip modulasi PWM
Output Gambar 1-18 Prinsip pembangkitan sinyal PWM dengan Komparator Sinyal basis transistor dari output inverter PWM dibuat pada rangkaian susunan gerbang (gate array) di dalam rangkaian pengontrol. Formula yang umum diperlihatkan pada gambar 1-18. Di sini digunakan komparator. Pada komparator ada 2 (dua) terrninal input. Terminal input inverting (-) diberikan input gelombang segi tiga (sebagai frekuensi pembawa) dan terminal non inverting diberikan input tegangan komando (gelombang sinus). Komparator akan bekerja sebagai berikut : • Tegangan komando > gelombang segi tiga -+ di outputkan ke + Vcc • Tegangan komando > gelombang segi tiga + di outputkan ke bias tegangan negatip Vse Dengan menggunakan garis gelombang pulsa dari komparator, banyak pensaklaran bisa dibuat dalam satu perioda output inverter. Sehingga dengan mengatur perioda pensaklaran tersebut, maka amplitudo gelombang dasar dari tegangan output dapat dikontrol, dan frekuensi harmonik yang tinggi bisa dihilangkan.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 20 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
9. Bagian rangkaian pengontrol
Gambar 1-19 Rangkaian pengontrol adalah untuk memberikan sinyal pengontrol ke bagian rangkaian utama yang mensuplai sumber daya supaya tegangan/frekuensi yang ke motor induksi dapat diatur". Bila hanya rangkaian kontrol bagian A yang dipasang pada rangkaian kontrol, seperti yang digambarkan dengan garis putus-putus pada gambar 1-19 di atas, maka rangkaian pendeteksi kecepatan tidak bisa dikeluarkan (exit). Sehingga hal ini menjadi rangkaian kontrol loop terbuka. Dengan menambahkan rangkaian kontrol bagian B pada rangkaian pendeteksi kecepatan akan menjadi peralatan kontrol loop tertutup yang memungkinkan untuk mengontrol kecepatan motor induksi listrik yang lebih teliti sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. •
•
• •
Rangkaian penghitung Rangkaian ini menentukan tegangan/frekuensi dari inverter, membandingkan dan menghitung arus, tegangan dan sinyal dari rangkaian pendeteksi dengan yang dioperasikan dari luar (yang diinginkan) seperti torsi, atau kecepatan. Rangkaian pendeteksi tegangan/arus Rangkaian ini akan mendeteksi teganga/arus isolasi yaitu potensial listrik yang berasal dari rangkaian utama. CT, shunt, lubang CT, PT, resistansi tekanan parsial yang berfungsi untuk metoda pendeteksian. Rangkaian penggerak. Rangkaian ini menggerakkan elemen rangkaian utama, dan meng-on/off-kan tegangan isolasi dari rangkaian pengontrol. Rangkaian pendeteksi kecepatan Sinyal yang berasal dari detektor kecepatan (TG,PLG, dll) ditempelkan pada poros motor induksi listrik untuk dikirimkan ke rangkaian penghitung sebagai sinyal kecepatan. Dengan perintah penghitungan, motor induksi dan digerakkan sesuai dengan kecepatan yang diperintahkan (diinginkan).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 21 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
•
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Rangkaian pengaman Rangkaian pengaman ini mendeteksi tegangan/arus rangkaian utama. Pada waktu ada gangguan seperti kelebihan beban (over load) atau kelebihan tegangan (over voltage), maka rangkaian ini teganganiarus atau menghentikan inverter untuk inverter atau pada motor induksi listrik.
10. Fungsi Pengaman
Gambar 1-20 Rangkaian yang membatasi fungsi pengamanan lnverter mempunyai fungsi pengamanan yang bervariasi. Tujuannya secara garis besarnya adalah untuk melindungi inverter sendiri dan juga untuk melindungi motor induksi listrik. Demikian pula, inverter dilengkapi dengan fungsi alarm yang memberi tanda atau isyarat apabila ada bagian atar.l kondisi yang tidak bekerja (tidak sesuai).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 22 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
11. Pengontrol tegangan/frekuensi (V/f control)
V : Terminal tegangan E : Tegangan lnduksi internal I1 : Arus primer I2 : Arus sekunder Io : Arus bantu (exciting current) F : Frekuensi output inverter Fs : Frekuensi slip.
R1 : Resistansi primer R2 : Resistansi sekunder L1 : Kerugian induktansi primer L2 : Kerugian induktansi sekunder Lm : lndukstansi bantu (Exciting inductance) S : Slip
Gambar 1-21. Ketentuan rangkaian ekivalen motor induksi listrik satu fasa
Rangkaian pengubah DC -+ AC di dalam inverter yang diatur tidak hanya frekuensi AC yang dipilih tetapi juga tegangan Jumlah putaran motor induksi listrik ditentukan oleh frekuensi dan jumlah kutub.
Ns =
120 f ( RPM ) p
Bila jumlah putaran hanya dikontrol oleh frekuensi, perubahan rasio (perbandingan) daya, efisiensi, dan torsi per jumlah putaran dapat ditentukan. Sehingga ketetapan karakteristik motor listrik tersebut tidak bisa diperoleh. Berkaitan dengan hal ini, maka di dalam inverter dilengkapi dengan alat pengontrol tegangan dan frekuensi yang telah ditetapkan. Pada gambar 1-23,
E = I2 I2 =
R2 f = I 2 R2 S fs
fs.E R2 . f
Fluk magnetik $ yang berhubungan dengan konduktor sekunder dari motor induksi listrik adalah
φ = Lm.Io = Lm
E 2πfLm
Pembangkitan torsi akan ditimbulkan oleh fluk magnetik 0 yang menghubungkan dengan arus sekunder lz dan konduktor sekunder.
Toc.φ .I 2 = Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
fs E 2 2πR2 f Halaman: 23 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Fluk magnetik S dapat ditetapkan dengan mencampur perbandingan antara frekuensi f dan tegangan induksi E. Torsi T adalah sebanding dengan arus sekunder 12. (Arus yang sebanding dengan torsi yang mengalir ker beban). Jumlah putaran yang stabil dalam jangkah yang luas dapat dikontrol dengan cara ini.
12. Vektor Pengontrolan Sebagai penyuplai arus primer ke motor induksi listrik yang menyalurkan ke arus torsi lz dan arus pembangkitan lm di dalam motor induksi listrik, vektor pengontrol adalah metode untuk mengontrol frekuensi, ukuran arus primer dan fasa (Arus vektor). Hal ini akan memperluas jangkah penggunaan motor induksi listrik di dalam sistim pengaturan kecepatannya.
Gambar 1-22 Dari rangkaian ekivalen pada gambar 1-22.(b), hubungan antara arus primer 11 , srUS pembangkitan lm dan arus torsi I, adalah diperlihatkan sebagai berikut :
I 1 = I m + I 22
……………………………. (1)
2πf1 MI m = I 2
r2 …………………………. (2) S
2
Rumus (2) dijelaskan sebagai berikut, bahwa fs = sfr ( fs : frekuensi slip)
fs =
J 1 . 2 2πTz ' I m
dimana, Tz'. (=Mlrz) Waktu konstan rangkaian sekunder. Demikian pula, hubungan antara frekuensi primer fi dan frekuensi slip fs adalah fr = fs + fn. Sehingga, apabila jumlah putaran motor induksi listrik fn diketahui, anda bisa memperoleh pengesetan frekuensi slip fs yang telah diset dengan kebalikan dari pengoperasian f1. Dengan kondisi demikian, dan dengan rumus berikut ini, anda bisa menggerakkan fasa S dari arus primer. Kemudian vektor pengontrol tanpa dengan pergeseran getaran ke pembangkitan torsi dapat direalisasikan.
θ = tan −1 I 2 I
P( Ns − N ) Ps Ns * fs = = = S f1 120 120 Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
m
Halaman: 24 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pada waktu inverter melakukan vektro kontrol, apabila pada waktu motor berputar kemudian beban naik, inverter akan merubah arus sekunder dari lz menjadi 121 seperti pada gambar 1-23, dengan perubahan ini maka perlu torsi. Di dalam penambahan, hal ini, pengontrol arus yang layak akan merubah arus fase dari 0 ke 01. Perubahan inverter akan membangkitkan komponen arus sekunder tanpa dengan merubah arus pembangkitan [o, dan akan membuat membangkitkan torsi yang lebih cepat. (Pada keadaan ini, frekuensi slip fs akan berubah sesuai dengan perubahan torsi). Hal ini akan menjaga agar tegangan induksi di dalam motor induksi listrik tetap konstan, untuk melawan pergeseran fluktuasi beban. Dan ini akan merubah torsi tanpa dengan merubah pergeseran fluk magnetik. Pengontrol akan merespon dengan baik. Gerakan ini dapat dianggap sebagai pembangkit arus lo dari motor induksi listrik yang cocok untuk arus medan motor listrik DC, dan arus sekunder lz cocok untuk arus angker pada motor listrik DC. Gambar 1-23 Pengontrol vektor dapat dicapai dengan tingkat pengontrolan motor induksi listrik yang tinggi, dan memperluas jangkauan pemakaiannya. Hal-hal berikut ini adalah keistimewaan pokok untuk membandingkan pengontrol Vlf yang konstan. 1. Lebar jangkauan pengatur kecepatan. Mengatur kecepatan mulai dari 0 2. Bisa digunakan untuk mengontrol torsi 3. Respon kontrol yang baik. 4. Karakteristik pengatur kecepatan baik.
13. Pengukuran tegangan, arus, daya listrik rangkaian inverter
Gambar 1-24.Bentuk gelombang input dan output
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 25 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Gambar 1-25. Peralatan pengukuran dan titik+itik yang diukur
Pengukuran tegangan, arus, dan daya listrik rangkaian inverter. 1. Bagian input dan bentuk gelombangnya. Gunakan singkroskop (osiloskop) yang sesuai untuk mengukur bentuk gelombangnya. Bentuk gelombang penggerak dasar atau input-output dapat diamati dengan menggunakan sinkroskop (osiloskop) yang berkemampuan kira-kira 10 Mhz. Tetapi apabila anda mengukur gelombang sinyal stant yang berubah dengan cepat, anda memerlukan sinkroskop (osiloskop) yang rnempunyai kemampuan lebih dari 200 MHz. 2. Cara mengukur tegangan dan arus. Sumber daya inverter, arus.tegangan pada sisi output terdapat frekuensi harmonik yang lebih tinggi. Sehingga, hasil data pengukuran akan berbeda tergantung peralatan ukur atau rangkaian pengukuran yang digunakan. Sebagai contoh, peralatan ukur dan titik-titik yang diukur pada inverte tipe FR- 200 adalah diperlihatkan pada tabel 1-1.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 26 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 1-1 Pealatan pengukuran dan titik-titik pengukuran
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 27 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
14. Karakteristik motor apabila inverter sedang running
Gambar 1-26
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 28 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pada keadaan motor induksi listrik sedang berputar, yang digerakkan dengan inverter, biasanya arus akan meningkat dibandingkan dengan motor yang digerakkan untuk komersial. Bentuk gelombang tegangan yang ditimbulkan oleh motor akan terpuntir, sehingga arus motor yang mempunyai torsi standar menjadi lebih kuat kira-kira 10% dari pada sumber daya komersial. Hal ini mungkin akan menjadi masalah untuk frekuensi 50 Hz di dalam ruangan yang sangat kecil bertentangan dengan nilai normalnya. Pada umumnya, apabila anda menjalankan motor terus menerus pada frekuensi ini, maka anda akan menahan torsi beban sampai pada 85%. Pada keadaan frekuensi 60 Hz, adalah untuk ruangan dengan temperatur standar. Jadi apabila arus naik, nilai standar dapat dipertahankan. Sehingga anda tidak perlu menurunkan nilai torsinya.
15. Karakteristik Start-up dan percepatan motor dengan inverter
Gambar 1-27.
Gambar 1-28.
Apabila motor mulai berputar yang dikendalikan dengan inverter, adalah merupakan frekuensi output start-up dari inverter, dan motor akan membangkitkan torsi. Bila torsi start-up motor lebih kuat dari torsi start-up beban pada frekuensi start-up, maka motor mulai berputar. Apabila torsi beban lebih besar, maka motor dalam keadaan terkunci dan frekuensi output akan berangsur-angsur naik, hal ini akan memutar motor jika torsi output lebih besar dari pada torsi beban seperti pada gambar 1-27. Akan tetapi bila frekuensi pada waktu start-up lebih kuat, maka arus pengunci motor juga menjadi lebih besar, dan inverter terjadi trip. Setelah motor mulai berputar, anda naikkan frekuensi output perlahanlahan untuk nilai frekuensi komando, sesuai dengan nilai pengesetan waktu percepatannya. Percepatan motor mengalami penundaan slip selama s menit dari kecepatan sinkronus yang sebanding dengan frekuensi output f. Pada saat ini, ukuran perbedaan slip tergantung pada jumlah beban GDr, torsi beban dan pembangkitan torsi pada motor. Apabila anda mengeset percepatan dalam waktu yang lama, frekuensi output f adalah hampir sebanding dengan jumlah kenaikan putaran motor N. Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 29 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Gambar 1-29 Operasi pengaman kemacetan pada waktu percepatan. Apabila dalam percepatan, arus motor melebihi 150% hal ini akan menyebabkan frekuensi output melonjak naik (melebihi jumlah beban yang diizinkan pada inverter) dan pengaman kemacetan beroperasi sebelum pengaman pemutus kelebihan arus
16. Karakteristik pengendalian dan perlambatan (driving and slow-down) dengan inverter
Gambar 1-30 Karakteristik perlambatan
Gambar 1-3I Operasi pencegah kemacetan pada waktu perlambatan
Apabila frekuensi output inverter cocok dengan nilai frekuensi pengesetan, percepatannya adalah penuh dan kecepatan putaran mulai konstan. Selama kecepatan putaran konstan, apabila arus motor melebihi 150% (jumlah overload yang diizinkan inverter), frekuensi output akan turun. Apabila arus motor di bawah 150o/a, maka frekuensi output akan kembali ke putaran yang rata.Setelah input sinyal pengendalian berhenti, frekuensi outpur inverter perlahan-lahan turun sesuai dengan nilai pengesetan waktu (perlambatan) slowdown. Pada waktu perlambatan (slow-down), jumlah putaran motor akan melebihi frekuensi output seperti pada gambar 1-3O. Motor, akan menjadi generator, karena merubah energi putar menjadi energi listrik dan kembali ke inverter ( Hal ini disebut regenerasi). Tegangan kondensator perata pada bagian konvertera akan menjadi naik. Apabila anda menghentikan motor dengan sumber daya komersial, yang bisa mengerem motor dan menghentikannya hanyalah beban torsinya saja. Tetapi bila dengan inverter, untuk menghentikan motor adalah dengan menggunakan energi pembangkitan (regeneration) oleh nilai pengesetan waktu perlambatan (slow-down) seperti tersebut di atas. Atau bila nilai pengesetan waktu perlambatan (slow-down) adalah lebih lama dari pada waktu putaran berhenti, hal ini akan menghentikan motor dengan perlahan-lahan sebagai daya running. Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 30 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Kondisi pembangkitan pengereman akan terjadi bila nilai pengeseten waktu perlambatan (slow-down) lebih singkat (pendek) dari pada waktu bebas putaran" Motor, akan rnenjadi generator, dan akan rnengisi kondensaton perata pada bagian komparator. Sehingga tegangannya akan bertambah naik. Apabila nilai tegangan ini melebihi nilai tegangan normal, atau bila arus motor pada saat perlambatan (slow-down) melebihi nilai normalnya, maka pencegah kemacetan akan bekerja untuk menurunkan frekuensi output.
C. DASAR PENGOPERASIAN PERALATAN INVERTER 1. Prosedur dan cara mengatur beberapa fungsi inverter Garis besar prosedur pengoperasian Pada umumnya “untuk menggerakkan inverter menggunakan sinyal external”, prosedurnya adalah sebagai berikut : Sumber tenaga ON
Pada bagian input menggunakan kontak magnit listrik ( MC ON)
Fungsi pengesetan
Perlu mengatur fungsi nilai dengan unit parame-ter ( penga-turan awal )
Start
Mulai bergerak (start-up) dan percepatan, sinyal start-up. STF-SD ON.
Kerja
Kecepatan dapat dirubah dengan mengatur sinyal frekwensi.
Stop
Sumber tenaga OFF
Perlambatan dan stop, menghentikan sinyal start-up. STF-SD OFF.
Pada bagian input menggunakan kontak magnit listrik ( MC OFF)
Cara mengatur beberapa fungsi Inverter mempunyai bermacam-macam fungsi, bilamana beberapa fungsi telah di set pada beban, sehingga bisa berjalan tanpa setting. Pengaturan beberapa fungsi dengan menentukan pengendalian khusus. 1. Pada pengaturan nilai beban yang tepat. Anda tidak harus mengatur beberapa fungsi pada peralatan inverter 2. Beberapa fungsi yang sering diatur. Perbedaan beberapa fungsi dari pengendalian khusus, tetapi beberapa fungsi berikut ini adalah khas, contoh dari seringnya mengatur beberapa kondisi.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 31 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
FUNGSI
Fungsi Dasar
NO. PARA METER
NAMA
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
TAMPILAN
SKALA
PENAMBAHAN MIN.
PENGATURAN DARI PABRIK
0
Kenaikan torsi ( manual )
Trq. Bst1
0 - 30 %
0,1 %
6%/3%
1
Frekuensi maksimum
Max. F1
0 - 120 Hz
0,1 %
120 Hz
2
Frekuensi minimum
Min. F1
0 - 120 Hz
0,1 %
0 Hz
3
Frekuensi Dasar
VFbaseF1
0 - 400 Hz
0,1 %
60 Hz
4
Pengatur multi kecepatan ( kecepatan tinggi )
PresetF1
0 - 400 Hz
0,1 %
60 Hz
0,1 %
30 Hz
5
Pengatur multi kecepatan ( kecepatan menengah )
PresetF2
0 - 400 Hz
6
Pengatur multi kecepatan ( kecepatan rendah )
PresetF3
0 - 400 Hz
0,1 %
10 Hz
Waktu percepatan
Acc.T1
0,1 det / 0,01 det
Waktu perlambatan
Dcc.T1
0,1 det / 0,01 det
5 det/15 det
8
0 - 3600 det / 0 - 360 det 0 - 3600 det / 0 - 360 det
5 det/15 det
7
9
Relai O/L panas Elektronik
Set THM
0 - 500 A
0,01 A
Nilai arus output
10
Frekuensi kerja rem injeksi DC
DC.Br.F
0 - 120 Hz, 9999
0,01 Hz
3 Hz
11
Waktu kerja rem injeksi DC
DC.Br.T
0 - 10 det, 8888
0,1 det
0,5 det
12
Tegangan rem injeksi DC
DC.Br.V
0 - 30 %
0,1 %
6%/3%
13
Frekuensi Start
Start F
0 - 6- Hz
0,01 Hz
0,5 Hz
14
Memilih pemakaian beban
Load VF
1,2,3,4,5
1
0
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 32 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
2. Bagaimana mengendalikan inverter INVERTER NFB
MC
MOTOR
FR-1200 R S T
Sumber daya
Start-up/Stop
STF(ST R) SD RH RM RL 10 2
Pengendalian Frekuensi dipilih dengan sakelak titik kontak Mengatur volume Frekuensi
Sinyal input bagian dalam
0.0
5 Sinyal digital (BCD Biner )
FR-APA FR-APE FR-APB FR-APC
Hubungan dengan alat hitung Hubungan dengan data (kabel optic)
Pengendalian dengan sinyal external
Pengendalian dengan unit parameter
Gambar 2-1 Cara pengendalian inverter
Inverter dapat dikendalikan dengan bermacam-macam sinyal. Cara mengendalikan (StartUp, Stop, mengatur kecepatan).secara kasar adalah sebagai berikut :
Pengendalian dengan unit parameter ---- Pengendalian hanya dengan kerja tombol dari unit parameter ( FR-PU02) Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 33 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
3. Dasar pengoperasian
Tombol Help (bantuan)
•
•
•
Tampilan/tayangan
•
Biasanya disebut menu help pada layar untk memilih beberapa item bantu. Bertindak sebagai alat untuk memonitor daftar atau tombol untuk menayangkan daftar parameter pa-da monitor atau pengaturan mode. Tekan tombol ini untuk pengaturan beberapa parameter yang menun-jukkan hubungan grafik parameter yang ditampilkan pada layar mo-nitor.
FR-PU02 E
Tombol Clear (penghapusan) • Biasanya menghapus data yang sudah diatur atau nilai yang salah dalam pengeturan mode. • Bertindak sebagai tombol untuk menghentikan penayangan suatu grafik.Tekan tombol ini hanya untuk kembali dari mode help ke mode sebelumnya. Tombol Shift (pemindahan) • Biasanya untuk memindahkan ke item berikutnya dalam pengaturan atau memonitor mode. Tekan tombol ini dan salah satu • dari tombol ( ) atau ( ) bersamaan dengan menu pada layar
PARAMETER
MON
SET
EXP OP
HELP
SHIFT
CLEA R
7
PU OP
•
7
•
ACCE L
FWD
Tombol fungsi dan angka Digunakan untuk memilih bebera-pa fungsi dasar dan memasukan Frekuensi, angka parameter dan pengaturan nilai.
WRITE
STOP
READ
• • •
Juga digunakan sebagai tombol titik desimal Ditekan setalah angka parameter dimasukan dalam pengaturan mode. Sebagai tombol untuk memilih item pada menu di layar seperti daftar parameter atau daftar memonitor. Sebagai tombol untuk menampil-kan pendefinisian alarm dalam tampilan mode alaram. Sebagai tombol read penentu te-gangan dalam mengkalibrasi mode.
•
Biasanya untuk menaikan atau menurunkan getaran Frekuensi. Tekan salah satu tombol untuk mengatur mode pada layar dengan merubah parameter sehing-ga nilainya berubah terus sela-ma tombol ditekan.
Pada saat memonitor, parameter atau menu help pada layar, tom-bol-tombol ini digunakan untuk menggeser kursor.Tekan tombol SHIFT dan tekan salah satu tombol untuk kembali ke level atas yang ditampilkan dalam satu Tombol perintah kerja
•
Tombol Read (membaca)
• •
Tombol pemilih mode • Biasanya memilih PU Op. dan EXT.Op.(pengope-rasiannya menggunakan sakelar, pengatur Frekuensi, potensiometer dsb) pengaturan mode dan memo-nitor mode. Tombol-tombol untuk merubah Frekuensi
REV
•
Menampilkan 13 karakter x 4 baris untuk menunjukan tayang-an grafik parameter dan perba-ikan gangguan dan juga memo-nitor 20 tipe data seperti fre-kwensi, arus motor dan terminal I/O.
Digunakan untuk memberikan putaran maju, putaran balik dan perintah stop dalam unit para-meter pengoperasian mode.
Tombol Write (menulis)
•
• •
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Digunakan untuk menulis suatu pengesetan nilai di dalam peng-aturan mode. Melayani seperti tombol clear dalam seluruh parameter clear atau alarm mode clear Bertindak sebagai tombol reset dalam inverter mode reset.
Halaman: 34 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Mengendalikan motor dengan unit parameter a. Pengendalian dengan dengan pengesetan input langsung (awal) untuk frekuensi yang diinginkan (Pengesetan langsung). Tekan tombol PU
Ketik Frekuensi yang diinginkan
Tekan tombol Write
Pilih putaran maju/mundur
Tekan tombol Stop
Mengatur pengendalian frekuensi -- Kecepatan putaran motor dapat dirubah dengan mengulangi langkah kerja ini. b. Untuk merubah pengesetan langsung pada input pengendalian Frekuensi (Pengesetan langsung) Tekan tombol PU
Ketik Frekuensi yang diinginkan
Tekan tombol Write
Pilih putaran maju/mundur
Tekan tombol Stop
Mengatur pengendalian Frekuensi -- Kecepatan putaran motor dapat dirubah mengulangi langkah kerja ini. c. Pengesetan Frekuensi yang diinginkan dengan menekan tombol menerus. ( Langkah pengesetan ) Tekan tombol PU
atau
Tekan tombol Write
Pilih putaran maju/mundur
/
dengan
terus-
Tekan tombol Stop
d. Pengendalian JOG Tekan tombol PU
Shift
Pilih putaran maju/mundur
Mengendalikannya hanya jika putaran motor normal (membalik) di tekan. Pada pengendalian JOG, pengedalian Frekuensi, dengan mengatur nilai pada parameter 15.
Pengaturan parameter 1. Untuk dapat menggunakan parameter dengan menekan langsung tombol set, kemudian ketik nomor parameternya. Tekan tombol PU
Tekan tombol SET
Nomor parameter
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Tekan tombol
Nilai pengesetan
Tekan tombol
Halaman: 35 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
2. Untuk mendapatkan daftar parameter tekan tombol set. Tekan tombol PU
Tekan tombo
Tekan tombol
Tekan tombol
Nilai pengeseta
Tekan tombol
Monitor Memilih monitor untuk menampilkan beberapa item “beban meter”, “arus penguat motor”, “posisi pulsa” dan “waktu membangkitkan tenaga komulatif”. Bilamana “beban meter”, “arus penguat motor” telah dipilih, arus outputnya ditampilkan pada layer monitor. Bilamana “posisi pulsa” atau dan “waktu membangkitkan tenaga komulatif” telah dipilih, tegangan outputnya ditampilkan pada layar monitor. Bilamana dari empat item ini telah dipilih, arus output atau tegangan output tidak dapat ditayangkan bersama.sama.
Prioritas tampilan
MONITOR
|
|
Bilamana monitor telah memilih “posisi pulsa” atau “saat energi komulatif diperlu-kan”, akan ditampil-kan pada layar.
Bilamana monitor “beban meter“ atau “penguat arus motor” telah dipilh, akan ditampilkan pada layar.
|
SHIF
0.00
|
|
|
SHIF
0.00
HZ ---STOP EXT Monitor Frekuensi output
< HELP >
|
V ---STOP EXT Monitor tegangan output
SHIF OTHERS
|
0.00
A ---STOP EXT Monitor arus output
SHIF
|
ALARM HISTORY < READ >
Memilih “monitor arus” atau “monitor tenaga” Menurut data bahwa arus tidak melebihi 5 % dari arus inverter yang telah ditentukan sehingga tidak dapat dideteksi dan ditampilkan. Menurut data bahwa relay panas elektronik tidak bekerja berdasarkan pada arus. Untuk pengaman motor, pemeriksaan menggunakan detektor suhu external dan lain-lain sejenisnya. Contoh : Bilamana motor kecil ( 0,4 kW ) bekerja pada inverter berkapasitas besar (55 kW), tenaga yang dimonitor lamban.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 36 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Fungsi HELP Tekan tombol HELP dua kali untuk beberapa operasi mode untuk ditampilkan pada menu HELP, dengan bemacam-macam fungsi dapat dilakukan.
Layar menu tayangan 1 1. 2. 3. 4.
MONITOR PU Uper Pr. List Pr. Clear
1. MONITOR Tayangan daftar monitor dan memperbolehkan layar monitor diubah dan prioritas layar pertama untuk di set.
2. PU OPERATION ( PU Op ) Menginformasikan bagaimana memilih mode PU Op dan PU dibantu operasi mode jog melalui input langsung (pengaturan langsung dari sepuluh bantalan tombol) dan bagaimana mengoperasikan tombol-tombol itu.
3. PARAMETER Tekan tombol SHIFT dan ( ) bersamasama untuk diproses ke tayangan berikutnya.
Tayangan menu parameter dan menunjukkan empat item berikut ini untuk dipilih dan dilaksanakan. 1. Setting 2. Pr. List 3. Set Pr. List 4. Def. Pr. List.
4. PARAMETER CLEAR Layar menu tayangan 2 1. 2. 3. 4.
Alarm Hist Alarm Clear Inv. Reset T/Shootong
Menayangkan menu parameter dan menunjukkan tiga item untuk dipilih dan dilaksanakan. 1. Clear Pr. 2. Clear All 3. Clear None
5. ALARM HISTORY Menayangkan isi dari delapan alarm terdahulu.
6. ALARM HISTORY CLEAR Membersihkan semua alarm data. Tekan beberapa tombol [MONOTOR],[SET],[EX T OP] dan [PU] dengan sakelar penghubung mode
7. INVERTER RESET Mereset inverter.
8. TROUBLE SHOOTING Tampilan inverter sangat mungkin tak sebanding kerja inverter dengan pengoperasian / pengaturan atau penyebab dari kesalahan inverter
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 37 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
D. PENGATURAN KERJA 1. Mengatur peningkatan torsi ( kopel ) 100% Tegangan output
Pr.0
Batas pengesetan Frekuensi output (Hz)
Frekuensi dasar
Gambar 3-1 Peningkatan torsi (kopel)
- Mengatur torsi (kopel) motor dalam daerah (range) Frekuensi rendah sesuai dengan beban. Tegangan output inverter dikontrol dengan V/f = konstan, dibawah Frekuensi dasar (Frekuensi jika dibandingkan dengan perbandingan torsi motor). Tetapi Resistansi lilitan primer R1 dan penurunan impedansi disebabkan adanya kebocoran induktansi L1, sehingga torsi yang dibangkitkan oleh motor induksi akan turun.
V’ = V-∆V R1
L1 ∆V R2 S
V
V
Lm Gambar 3-2.
Jika beban ringan, arus primer I1 kecil sehingga anda dapat mengabaikan penurunan impedansi. Sehingga kira-kira V/f menjadi konstan dan torsi rata-rata sebanding dengan Frekuensi. Pada motor standart, kumparannya dibuat dengan memperhatikan tegangan jatuh pada Frekuensi komersial. Bilamana anda melakukan suatu pengendalian inverter, pemakaian tegangan adalah rendah selama pengendalian kecepatan juga rendah (jika Frekuensinya rendah). Bilamana penurunan impedansinya besar. Kemudian pembangkitan torsi motor sangat kecil sehingga daerah Frekuensinya rendah, tegangan dinaikkan dari porsi ∆V pada rumus untuk mencocokkan dengan penuruan tegangan. Pengurangan tegangan motor diperlambat seperti gambar 3-1 Pr.0, penambahan tegangan dari pengaturan porsi disebut kenaikan torsi. Pada Inverter tipe Mitsubishi FR-200. anda dapat mengatur pada daerah 0 - 30 % dengan nomor parameter 0.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 38 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Kenaikan torsi max.
T o 10 r 0 s i (%) 50
Kenaikan torsi normal
Kenaikan torsi besar
0 Melewati batas arus
A r u s (%)
100 Kenaikan torsi cukup
Batas arus inverter
150 A r u 100 s (%)
Kenaikan torsi kecil 0 Ukuran beban (%)
50
0 Kecepatan putar an(rpm)
Gambar 3-3. Contoh torsi motor
Gambar 3-3. Contoh daerah beban arus pada start-up dan arus motor
Hubungan torsi motor dan arus ketika tegangan dinaikkan dengan peningkatan torsi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3-3. Batas arus yang diperbolehkan (150% dari arus yang diizinkan) dalam menjalankan inverter. Pada saat start-up nilai torsi maksimum dan arusnya besar. Jika nilai peningkatan torsi diatur terlalu tinggi, fungsi pengaman arus lebih akan bekerja. Pada
beban ringan ---
Pada beban berat -----
Fluks magnit dari motor inti besi akan jenuh dan arus akan menjadi besar. Fungsi pengaman arus lebih bisa bekerja. Menambah peningkatan torsi pada lilitan primer motor dan penurunan porsi tegangan dengan kabel. Untuk membangkitkan torsi motor yang besar dan penurunan slip sehingga arus lebih banyak turun jika beban ringan. (Gambar 3-4 berhubungan dengan contoh daerah beban dan arus).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 39 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
2. Mengatur batas Frekuensi terendah/penekan
100%
Daerah pengaturan Frekuensi penekan
Frekuensi output Batas daerah pengaturan Frekuensi terendah
Sinyal pengatur Frekuensi
5V (10V) (20mA)
Gambar 3-5
- Batas klem terendah/teratas dari Frekuensi output. Penekanan Frekuensi. Dengan PU, Frekuensi penekan yang keluar dapat diatur. Pengaturan pada parameter 1 jika Frekuensi penekan pada daerah 0 - 120 Hz, dan pengaturan pada Pr.18 pada daerah 120 - 400 Hz. Batas Frekuensi terendah. Dengan PU, batas Frekuensi terendah dapat keluar selama pengesetan pengendali konstan. Batas Frekuensi terendah dapat di set di bawah Frekuensi start-up, bilamana tidak dapat mengeluarkan Frekuensi output. Bilamana anda menggunakan pengatur Frekuensi sinyal input dengan analog. Frekuensi output tertahan dan tidak akan berada di bawah batas Frekuensi terendah meskipun sinyal dibawah Pr.2 batas Frekuensi terendah(sama jika inputnya nol). Anda dapat mengatur di bawah batas Frekuensi terendah dengan PU, tetapi Frekuensi output tidak berada dibawah batas Frekuensi terendah (kecuali Frekuensi JOG).
3. Mengatur Frekuensi dasar Pengaturan batas Frekuensi dasar
100%
Pr.19 Tegangan output
Tegangan Frekuensi dasar
Pr.3
Frekuensi dasar
400 Hz
Gambar 3-6
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 40 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
• •
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Memungkinkan untuk mengatur Frekuensi dasar (Frekuensi standart pada saat torsi motor yang diizinkan) dengan memilih pada skala 0 -400 Hz sesuai dengan peringkat motor. Dengan mengatur Pr.19 ( tegangan Frekuensi dasar ) anda dapat menggunakan sebuah motor dengan nilai tegangan lebih rendah dari tegangan sumber daya inverter yang optimal. Hal itu baik sekali jika anda menggunakan sebuah motor dengan tegangan 200V pada power supply 230V.
Selain itu bagaimana untuk menentukan Frekuensi dasar dari motor yang dimaksud secara umum adalah sebagai berikut : a. Pada kenyataanya mesin sekarang ini dapat mengeluarkan 60 Hz untuk mesin yang Frekuensinya 50 Hz. Selain itu anda dapat menggunakan torsi motor dengan efektif, jika Frekuensi dasar tidak pada 50 Hz tetapi 60 Hz, sehingga Frekuensi 60 Hz sangat berguna. b. Bilamana anda menggunakan mesin inverter sudah tidak bisa dipungkiri dari pengendalian sumber daya komersil pada Frekuensi 50 Hz, anda atur pada 50 Hz. c. Umumnya tidak bermanfaat nilai Frekuensi dasar terlalu tinggi dari 60 Hz, jika anda bekerja pada Frekuensi dasar lain, anda memerlukan motor yang didesain untuk Frekuensi dasar itu.
4. Mengatur banyak langkah kecepatan
Frekuensi output (Hz)
Kecepatan1 (Kecepatan
Kecepatan.-5
Kecepatan2 (Kecepatan
Kecepatan.-6
Kecpt.-4 Kecepatan3 Kecepatan
Kecepatan7
Waktu RH - SD RM - SD
RL - SD
ON ON ON
ON ON
ON ON
ON
ON ON ON
Gambar 3-7 • Pilih setiap kecepatan dengan kontak saklar sinyal pada bagian luar ( RH-SD, RM-SD atau RL-SD ). • Memungkinkan untuk mengatur dengan optimal setiap kecepatan (Frekuensi) di dalam daerah 0 - 400 Hz selama pengendalian inverter. Memungkinkan untuk mengatur dengan tombol ∆ atau ∇. • Memungkinkan untuk mengatur pada kecepatan-10 di maksimum dengan mengkombinasikan Frekuensi JOG (Pr.15), Frekuensi penekan (Pr.1), batas Frekuensi terendah (Pr.2).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 41 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-1 Pengaturan banyak langkah kecepatan Terminal input RH-SD
RM-SD
RL-SD
No. parameter
Daerah pengesetan Frekuensi
Kecepatan-1 (kecepatan Tinggi)
ON
OFF
OFF
Pr.4
0 - 400 Hz
Kecepatan-2 (kecepatan menengah)
OFF
ON
OFF
Pr.5
0 - 400 Hz
Kecepatan -3 (kecepatanrendah)
OFF
OFF
ON
Pr.6
0 - 400 Hz
Kecepatan-4
OFF
ON
ON
Pr.24
0 - 400 Hz, 9999
Kecepatan-5
ON
OFF
ON
Pr.25
0 - 400 Hz, 9999
Kecepatan-6
ON
ON
OFF
Pr.26
0 - 400 Hz, 9999
Kecepatan-7
ON
ON
ON
Pr.27
0 - 400 Hz, 9999
Pengaturan external
OFF
OFF
OFF
Pengatur Frekuensi
0 - nilai maksimum
Kecepatan
5. Penyetelan waktu
Pr.20 Pengendalian Frekuensi
Pr.8 Perlambatan
Pr.7 Percepatan
Waktu
Gambar 3-8
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 42 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
• •
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Waktu percepatan (Pr.7) adalah waktu mengatur dari 0 Hz untuk m=pengaturan nilai Frekuensi standart (Pr.20). Waktu perlambatan adalah waktu mengatur dari pengaturan nilai Pr.20 ke 0 Hz. Penyetelan unit waktu Pr.21 dapat dipakai untuk mengatur batas waktu yang lama atau singkat. Nilai pengaturan 0 : 0 - 3600 detik (pengaturan minimum 0,1 detik) Nilai pengaturan 1 : 0 - 360 detik (pengaturan minimum 0,01 detik)
Motor akan berjalan dari Frekuensi rendah dan secara berangsur-angsur Frekuensi naik, pada saat start arus motor akan terkendali dibawah pemutus arus lebih dari inverter. Juga dalam hal perlambatan, anda menurunkan Frekuensi secara berangsur-angsur untuk mencegah tegangan bus-bar linier menjadi lebih besar dari tegangan balik. Oleh sebab itu anda perlu mengatur waktu untuk merubah Frekuensi output dari inverter, yaitu pada waktu penyetelan.. Anda harus mengatur waktu yang lama dari waktu percepatan atau perlambatan yang diperoleh dari energi beban (GD2), motor, beban torsi, pembangkit torsi motor yang dikendalikan oleh inverter. Jika waktu percepatan terlalu singkat, fungsi pengaman arus lebih akan bekerja untuk menghentikan inverter. Jika waktu perlambatan terlalu singkat, fungsi pengaman arus lebih atau fungsi pengaman tegangan balik akan bekerja untuk menghentikan inverter. Bilamana anda tidak tahu beban torsi yang lain (GD2) anda untuk sementara waktu mengatur penyetelan waktu cukup lama, kemudian anda monitor arus percepatan dan penurunannya dan mengubah pengesetan yang waktunya dapat diatur dalam daerah 100 - 140 % dari yang diperbolehkan. Seperti gambar 3-9, Bilamana anda menginginkan percepatan motor, yang mana penyetelan kecepatan Frekuensi dasar diatur pada 60 Hz untuk 10 detik dari 45 rpm (15 Hz) ke 1350 rpm ( 45 Hz) selama mengendalikan pengaturan waktunya adalah :
Mengatur kecepatan Frekuensi dasar ( Pr.20 ) 1800 rpm (60 Hz) 1350rpm (45 Hz
450rpm (15 Hz) 10 det 0 rpm Pengaturan waktu percepatan t (det)
Gambar 3-9 a. Waktu percepatan Menurut penggunaan beban dan kondisi motornya, anda periksa waktu percepatan yang linier dapat dilakukan untuk penggunaan Frekuensi maksimum .Kemudian anda rubah waktu percepatannya dari stop ke penyetel kecepatan Frekuensi dasar (Pr.20) dengan rumus berikut ini :
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 43 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pengaturannilai waktu percepatan = Penyetelk ecepatan frekwensidasar(Pr .20) × (waktu percepatan sampai penggunaanfrekmaks) Penggunaanfrek maks− frek start up (Pr .13) Waktu perlambatan adalah sebagai berikut :
60( Hz ) × 10 = 20 (det) 45( Hz ) − 15( Hz )
b. Waktu perlambatan Menurut penggunaan beban dan kondisi motornya, anda periksa waktu perlambatan yang linier dapat dilakukan untuk penggunaan Frekuensi maksimum ke stop. Kemudian anda rubah waktu perlambatanya dari penyetel kecepatan Frekuensi dasar (Pr.20) ke stop dengan rumus berikut ini
Pengaturan nilai waktu perlambatan = Penyetel kecepatan Frekuensi dasar (Pr.20) x (waktu perlambatan dari peng Penggunaan frek. maks - frek. pada saat pegunaan frek. maks. ke stop. ngereman linier Pengaturannilai waktu perlambatan = Penyetelk ecepatan frekwensidasar(Pr .20) × (waktu perlambtan dari frek makskke stop) Penggunaanfrek maks− frek saat pengeremanlinier
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 44 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
6. Pengaturan panas elektronik Jika anda atur 50% nilai- Jika anda atur nilai nya (nilai arus) inverter arus output (3A jika dari penilaian arus output FR_A200-0,4K 30Hz
30 Hz 180
Bukan daerah kerja
0..5Hz
0. 5Hz
Daerah kerja Daerah kanan dari kurva karakteristik
Karakteristik bilamana pengaman pa-nas elektronik dari motor tidak beker-ja (OFF), (Target nilai pengesetan adalah 0 Ampere)
120
60 Panas elektronik untuk transistor pengaman
52. 5%
0
50
105%
100
150
180 200
Arus motor listrik (%) ( % batas arus output yang menuju inverter ) Karakteristik panas elektronik
Gambar 3-10 Karakteristik opersional panas elektronik
Cara mengatur panas elektronik. Karakteristrik pengaman panas elektronik didasari pada nilai arus motor yang diperbolehkan. Nilai pengaturan = penilaian nilai arus x a (A) 200v50Hz .........................1,0 a: 200/220c60Hz ...................1,1 Pengaturan pada nilai ampere dengan unit parameter ( Fungsi Pr.9 ) Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 45 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Mengatur pengereman DC
Frekuensi output
Pr.10 Frekuensi kerja Waktu Pr.12 Tegangan penge-reman
Tegangan kerja Pr.11
Waktu Saat bekerja
Gambar 3-11 - Aturlah torsi pengereman DC (tegangan) saat berhenti dan Frekuensi pada saat startup dan bekerja. Kemudian anda dapat mengatur ketepatan saat stop setiap posisi pengendalian sesuai dengan beban. Metoda pengereman mengikuti arus DC pada kumparan motor listrik, dan pemakain tenaga listrik pada rotor. Khususnya peralatan yang tidak perlu dapat disederhanakan dan metodenya tidak menyulitkan. Juga porsi tegangan DC inverter dapat diberikan ke motor listrik. Tetapi tenaga pengeremannya antara 40 - 60%. Tugas pengendalian ditentukan sekitar 3 - 5% yang dikendalikan dengan panas motor listrik (sesuai gambar 3-12). Jika pengereman DC berhenti, motor listrik terbebani sebab ditekan tegangan DC, sehingga anda perlu hati-hati untuk tidak menambah tekanan pada jumlah tegangan DC yang tidak diperlukan.
Inverter
Tegangan DC
Energi panas Motor Listri k
Sumber daya
Arus DC
Beban
Energi putar
Gambar 3-12
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 46 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
8. Mengatur Frekuensi start-up
Frekuensi output (Hz)
Batas pengaturan Pr.13
Pengaturan sinyal Frekuensi (V)
Waktu Waktu
Gambar 3-13 - Frekuensi start-up diatur pada daerah (range) 0 - 60 Hz. Bilamana sinyal start-up pada terminal STF (atau STR) ON, Frekuensi start-up diatur. Pemilihan Frekuensi start-up sebagaian besar digunakan pada pengaturan torsi dengan pengikatan torsi Pr.0. Kenaikan Frekuensi start-up sangat besar sesuai tegangan output. Arus start-up maupun torsi start-up akan naik. Agar arus start-up tidak melebihi arus pengopersian yang aman, nilainya harus sesuai dengan ketentuan. Pada pemakaian normal 0,5 Hz (Pengaturan nilai muatan) untuk menaikkan/menurunkan alat 3 Hz. Jika anda melepaskan rem mekanik pada saat startup, muatan itu akan bergerak turun dengan cepat sebab Frekuensi start-up menjadi turun. Untuk pencegahannya, mengingat Frekuensi di atas. Inverter tidak dapat start jika pengaturan nilai Frekuensinya di bawah Frekuensi start.
9. Pemilihan beban yang tersedia Nilai pengaturan 0 ( untuk muatan )
Nilai pengaturan 1
Untuk bebab torsi yang konstan (Conveyer, truk, dll)
Untuk mengurangi beban torsi (Kipas angin, pompa)
100%
100%
Tegangan output
Tegangan output
Frekuensi dasar Frekuensi output (Hz)
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Frekuensi dasar Frekuensi output (Hz)
Halaman: 47 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pengaturan nilai 2
Pengaturan nilai 3
Untuk menaikkan/menurunkan beban Menaikkan putaran normal ----------Pengaturan nilai Pr.0 Penguatan yang berlawanan ----------Pengaturan nilai 0%
Untuk menaikkan/menurunkan beban Menaikkan putaran normal -----------Pengaturan nilai 0% Penguatan yang berlawanan -----------Pengaturan nilai Pr.0
100%
Tegangan output
100% Putaran normal
Putaran mundur
Tegangan output
Putaran mundur
Pr.0
Putaran normal
Pr.0 Frekuensi output (Hz)
Frekuensi dasar
Frekuensi output (Hz)
Frekuensi dasar
Gambar 3-14 Anda dapat memilih karakteristik output optimal (karakteristik V-F) untuk pemakaian atau karakteristik beban dengan Pr.14.
10. Pengaturan input panas eksternal Nilai pengesetan 0
Nilai pengesetan 1 Relay panas
FR-A
FR-A JOG/OH
U V
JOG
Motor
IM
W
SD
Motor
JOG/OH Output Stop
SD
MRS
Output Stop MRS
SD
SD
Nilai pengesetan 2
Nilai pengesetan 3
FR-A
FR-A
JOG/OH
Relay panas Motor
U V
JOG
IM
Motor
W JOG/OH
SD Output Stop
SD
MRS MRS
SD
OutputStop Stop Output
SD
Gambar 3-15 Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 48 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Anda pilih fungsi terminal input JOG/OH dengan pengaturan nilai ) dan 1. JOG adalah sebuah fungsi untuk mengendalikan input JOG dalam menyeleksi titik kontak sinyal jika relay panas diatur pada bagian external inverte, atau ketika sensor temperatur dilengkapi dengan motor. Gunakan Pr.17. Jika anda menggunakan pengaturan nilai 2, 3 , anda hubungkan fungsi terminal MRS ke spesifikasi input titik kontak b.(Kontak input tertutup). Tabel 3-2
Nilai pengaturan Pr.17 0 1 2 3
Fungsi terminal JOG/OH Mode JOG OH (Input panas eksternal) O O O O
Fungsi terminal MRS Kontak input Kontak input terbuka tertutup O O O O
11. Pengaturan batas arus tingkat operasional Pr.23
Jika nilai pembebanan= 9999
Pr.22
Batas arus tingkat operasional (%) Pr.23 uruan (%)
Pr.66
Frekuensi output 400Hz
Gambar 3-16 Anda atur untuk memperlambat pengamanan tingkat operasional (tingkat batas arus) dengan Pr.22. Pada umumnya diatur pada 150 (%) (pada pembebanan). Bilamana anda kendalikan pada kecepatan tinggi lebih dari 120 Hz, anda dapat mengurangi tingkat batas arusnya pada daerah Frekuensi tinggi. Untuk menambak karakteristik percepatan motor. Dengan Pr.66 Frekuensi start-up dikurangi. Dengan Pr.23 prosentase dikurangi. Umumnya diatur pada 60 Hz untuk Pr.66 dan 100% untuk Pr.23. Jika andan atur 9999 ( pada nila pembebanan ) dengan Pr.23, tingkat batas arus telah mengatur nilainya dengan Pr.22 dan akan konstan sampai 400Hz. Inverter mempunyai fungsi untuk mengendalikan arus motor. Jika arus melebihi sekitar 150%, anda hentikan kenaikan Frekuensi selama percepatan, untuk mengurangi arus beban. Anda juga menurunkan Frekuensi output selama pengendalian kecepatan konstan, dan menunggu penurunan arus beban. Ketika menerima arus balik 150%, Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 49 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
anda naikkan Frekuensi lagi dan percepat sampai pada pengaturan Frekuensi untuk menggerakkannya.
Selama percepatan
Selama pengendalian kecepatan konstan
Selama perlambatan kecepatan
Arus
150%
100%
Waktu
Frekuensi output
rasi kerja pencegah kemacetan Waktu
Gambar 3-17
12. Pemilihan banyak langkah kecepatan pada input tambahan Kecepatan tinggi
penambahan Tambahan daerah(range) untuk mwngabaikan kecepatan medium
Frekuensi output
Kecepatan rendah
Gambar 3-18. Kecepatan tambahan untuk banyak langkah kecepatan Anda masukkan sinyal tambahan untuk tambahan pada terminal input/ Kemudian anda dapat menambah kecepatan (Frekuensi) terhadap bagian pengatur banyak langkah kecepatan yang dipilih pada terminal RH, RM, RL.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 50 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-3 Nomor parameter
Nilai pengaturan
Menambah dengan input tambahan
28
0
Tanpa tambahan (mengatur pembebanan)
1
Memungkinkan untuk ditambah
Bilamana Pr.28 cocok dengan adanya penambahan, berikut ini tiga macam penambahan eksternal yang dapat dilakukan dengan pengaturan dari Pr.73. a. Mengabaikan penambahan (pengaturan nilai dengan Pr.73 yaitu 4 atau Penambahan sinyal tegangan input analog antara 1 - 5. Penambahan sinyal arus input analog antara 4 - 5. b. Mengabaikan penambahan (pengaturan nilai dengan Pr.73 yaitu 4 atau Penambahan sinyal tegangan input analog antara 1 - 5. Penambahan sinyal arus input analog antara 4 - 5. c. Tambahan penambahan yang dapat mengendalikan putaran normal atau kebalikkannya dengan porlaritas. ( pengaturan nilai Pr.73 yaitu 10 - 13 ). Terminal input analog antara 1 - 5.
13. Pemilihan daerah perintah Frekuensi tegangan Pr.73 Pengaturan nilai 0
Terminal sinyal AU
Terminal 1 tegangan input 0 ∼ ± 10 V
Terminal 4 tegangan input X
Mengabaikan fungsi
OFF
Terminal 2 tegangan input 0 ∼ 10 V
X
Polaritas dapat dibalik *3
1
OFF
0∼5 V
0 ∼ ± 10 V
X
X
*3
2
OFF
0 ∼ 10 V
0∼±5 V
X
X
*3
3
OFF
0∼5 V
0∼±5 V
X
X
*3
4
OFF
0 ∼ 10 V
0 ∼ ± 10 V
X
O
*3
5
OFF
0∼5 V
0∼±5 V
X
O
*3
Pr.73 Pengaturan nilai 10
Terminal sinyal AU
Terminal 1 tegangan input 0 ∼ ± 10 V
Terminal 4 tegangan input X
Mengabaikan fungsi
OFF
Terminal 2 tegangan input 0 ∼ 10 V
X
Polaritas dapat dibalik O
11
OFF
″
0 ∼ ± 10 V
X
X
O
12
OFF
0∼5 V
0∼±5 V
X
X
O
13
OFF
″
0∼±5 V
X
X
O
14
OFF
0 ∼ 10 V
0 ∼ ± 10 V
X
O
O
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 51 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
15
OFF
0∼5 V
0∼±5 V
X
O
O
0
ON
X
0 ∼ ± 10 V
O
X
*3
1
ON
X
0 ∼ ± 10 V
O
X
*3
2
ON
X
0∼±5 V
O
X
*3
3
ON
X
0∼±5 V
O
X
*3
4
ON
0 ∼ 10 V
X
O
O
*3
5
ON
0∼5 V
X
O
O
*3
10
ON
X
0 ∼ ± 10 V
O
X
O
11
ON
X
0 ∼ ± 10 V
O
X
O
12
ON
X
0∼±5 V
O
X
O
13
ON
X
0∼±5 V
O
X
O
14
ON
0 ∼ 10 V
X
O
O
O
15
ON
0∼5 V
X
O
O
O
*1 *2 *3
: Terminal 1 ( pengaturan Frekuensi input tambahan ) ditambah terutama pengaturan sinyal kecepatan pada terminal 2 atau 4. : Bilamana anda memilih untuk mengabaikannya, terminal 1 atau 4 menjadi pengatur kecepatan penuh. : Sinyal komando Frekuensi dari polaritas minus memungkinkan untuk diterima.
Catatan : 1. Tanda X, maksudnya tidak dapat menerima sinyal. 2. Pengatur dari penguatan sinyal pengatur Frekuensi dan penyetelan waktu tidak dipengaruhi oleh perubahan pengaturan Pr.73. 3. Tanda O adalah pengaturan pembebanan. Spesifikasi input dari terminal 1,2,4 dan ada atau tidaknya pengabaian fungsi untuk diatur. Jumlah penambahan dan pengaturan penolak sinyal. 150%
Penambaha 100% n jumlah α 50% 0
2,5 (5)
5V (10V)
Terminal 2
Gambar 3-19
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 52 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Dalam hal ini jika input penambahan normal, jumlah penambahan secara tetap digunakan setiap kecepatan. Jika anda merubah setiap kecepatan sama, anda dapat melakukannya dengan mudah dengan menggunakan fungsi penolakan (override). Anda setel Pr.73 salah satu nilai dari 4,5,14,15. Kemudian anda dapat merubah arus input diantara terminal 3-5 atau input analog antara 1-5 atau mengatur kelipatan tingkat kecepatan dengan parameter melalui sinyal analog yang inputnya dari luar diantara terminal 1-5 pada daerah 50 ∼ 150%. Untuk mencari kecepatan (Frekuensi f).
f = fpr x
10 ∝ fpr : Pengaturan nilai kecepatan (Hz) ∝ : Jumlah penolakan tambahan (%) Conveyer ( ban berjalan )
Motor INVERTER
1M
Sumber daya Putaran normal Putaran balik
STF STR SD
Pemilih kecepatan
RH
10
RM
2
RL
5
Pengatur sinyal override (penolakan)
Gambar 3-20
14. Memilih model pengatur kecepatan
Pengaturan nilai 0 ( Penyetelan kecepatan linier )
Pengaturan nilai 1 Penyetelan kecepatan A seperti huruf S
fm
Pengaturan nilai 2 Penyetelan kecepatan B seperti huruf S f1
Frekuensi output (Hz)
fb
Waktu
f2
t
t
t
Gambar 3-21
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 53 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Anda dapat memilih model pengatur kecepatan, gunakan Pr.29. Pengaturan nilai 0 (penyetelan kecepatan linier) adalah model biasa dari pengatur kecepatan. Pengatur ini biasa digunakan. Pengaturan nilai 1 (penyetelan kecepatan A seperti huruf S ) digunakan jika anda mengatur kecepatan sampai pada daerah kecepatan tinggi lebih dari 60Hz untuk waktu singkat. fb (base frequency = Frekuensi dasar) adalah perubahan dari titik menjadi huruf S. Anda dapat mengatur waktu penyetelan kecepatan yang sesuai untuk mengurangai torsi motor pada daerah pengendalian output yang konstan pada Frekuensi lebih dari 60 Hz. Jika hal itu layak digunakan untuk poros utama peralatan mesin. Pengaturan nilai 2 (penyetel kecepatan B seperti huruf S) adalah untuk mengatur kecepatan f2 (Frekuensi sekarang) ke f1 (Frekuensi berikutnya) yang konstan membentuk huruf S. Menghindari penyetelan kecepatan yang mengejutkan sehingga mencegah jatuhnya muatan. Suatu kebalikan dari fungsi pengukuran slip-balik roda gigi mesin yang sederhana dapat dilakukan dari pengaturan nilai 3. Bilamana anda merubah Frekuensi output untuk sesaat pada pengatur kecepatan, pengkopelan mesin yang sederhan akan membangkitkan kejutan (slip balik roda gigi). Tetapi dapat disederhanakan dengan Pr.33 ∼ Pr.36 yang digunakan pada pengaturan parameter untuk mengukur perlawanan slip balik roda gigi.
Pengaturan nilai 3 Mengukur perlawanan slip balikroda gigi Frekuensi output
∆f2 Pr.35
∆f1 Pr.33 Waktu ∆f1 Pr.34
∆f2 Pr.36
Gambar 3-22
Tabel 3-5 No. Pr
Fungsi
33
Percepatan slip-balik roda gigi Menghentikan Frekuensi Percepatan slip-balik roda gigi Menghentikan Frekuensi Perlambatan slip-balik roda gigi Menghentikan Frekuensi Perlambatan slip-balik roda gigi Menghentikan Frekuensi
34 35 36
Daerah pengesetan (skala) 0 ∼ 400 Hz
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
0 - ∼ 360 detik 0 ∼ 400 Hz 0 - ∼ 360 detik
Pembebanan 1 Hz ( 9999 ) 0,5 detik ( 9999 ) 1 Hz ( 9999 ) 0,5 detik ( 9999 )
Halaman: 54 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
15. Mengatur pembangkitan rem dengan menggunakan perbandingan %ED = x 100 tc tb
Perbandingan waktu pembangkitan beban (Frekuensi kerja) * Contoh 1 Pemindahan penggerak
(melanjutkan waktu kerja)
* Contoh 2 Penggerak naik/turun
naik tb
Waktu
t
t turun
Waktu
tc t1
t2 t3 t4
Gambar 3-23
Pengaturan ini digunakan apabila menggunakan perbandingan dari pembangkitan rem yang dibutuhkan untuk memperbesar dengan Frekuensi start-up dan menghentikan penggerak. Dalam hal ini, kapasitas penghambat rem akan diperbesar sehingga menghambat Frekuensinya tingggi. Setelah anda mengatur pada nilai 1 dengan Pr.30 (menggunakan perubahan perbandingan yang ditetapkan) anda atur penggunaan perbandingan dengan Pr.70. Mitsubishi FR-200 0,4K dilengkapi dengan pengosongan resistor dari pembangkitan rem. Kapasitas panasnya anatara 100 ∼ 150% torsi dan khususnya untuk waktu singkat ( 5 detik ). Bilamana terjadi pengereman ini lebih dari yang dibutuhkan (pada saat pengereman yang dilakukan transistor melampaui kapasitas) pengaman resistansi panas pada rem akan berfungsi mematikan transistor. Jika pengosongan resistor diturunkan setelah pengereman dihentikan, anda dapat menggunakan rem lagi. Juga kapasitas panas dapat dinaikkan dengan menggunakan pengosongan resistor untuk rem eksternal.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 55 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-6 Beberapa fungsi dihubungkan dengan menggunaan tingkat pengereman No. fung si
Nama fungsi
Daerah pengesetan
Pembangkitan rem
Unit pengesetan min.
Pembebanan
Penggunaan kapasitas rem 3%
0%
dibawah 3,7K 200V 200V5,5K; 7,5K dibawah 7,5K 200V diatas 11K
atur dengan Pr.70
semua kapasitas
0
30 Penggunaan tingkat perubahan pilihan
O
1
Kapasitas inverter
2%
* nilai% ED ditunjukan pada daftar penggunaan kapasitas rem.
16. Lonjakan Frekuensi Daerah lompatan Pr.36 3B Pr.35 3A Frekuensi output (Hz)
Pr.34 2B Pr.33 2A
Pr.32 1B Pr.31 1A
Komando pengendalian Frekuensi dalam daerah pengesetan yang mengendalikan Frekuensi pada bagian •. Sinyal pengatur Frekuensi
Gambar 1-24 Bilamana anda menghindari resonansi dengan jumlah getaran alami dari sistem mekanik, pembangkitan Frekuensi resonansi dapat melonjak yaitu tiga titik lonjakan. Lonjakan Frekuensi dapat diatur pada titik atas atau bawah dari setiap tempat. Pengaturan nilai 1A, 2A dan 3A akan menjadi titik lonjakan dan penghendalian dilakukan pada Frekuensi ini. Daerah lonjakan Frekuensi yang dimaksudkan bukan lebar lonjakan tetapi daerahnya (range) ditentukan dengan pengaturan titik atas atau bawah yang pengendaliannya dihindari. Parameter A nama fungsi digunakan untuk mengatur titik lonjakan pada daerah lonjakan. Kira-kira anda mengatur daerah lonjakan pada 32 ∼ 38Hz. Bilamana didalamya ada sinyal pengatur Frekuensi, anda pilih 32Hz atau 38Hz untuk mengendalikannya.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 56 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pada gambar 3-25 sebelah kiri Frekuensinya 32Hz dan sebelah kanan Frekuensinya 38Hz.
38
38
Frekuensi output (Hz) 32
32
≈
≈ Sinyal pengatur Frekuensi
Sinyal pengatur Frekuensi
Gambar 3-25
17. Pengaturan secara otomatis penguatan torsi 100%
Tegangan output Frekuensi dasar
Frekuensi output (Hz)
Gambar 3-26 Tegangan output (torsi) inverter dikontrol secara otomatis dengan mendeteksi arus . Anda mendeteksi arus motor selama menggerakkan motor atau percepatan. Ketika torsi besar, (arus motor meningkat) anda tingkatkan torsi motor dengan manikkan tegangan output secara otomatis. Jika anda atur arus kerja saat start-up pada Pr.39, tegangan output akan meningkat dari yang ditentukan dengan penambahan jumlah dari Pr.38, berikut ini ukuran arus output inverter.
Tabel 3-7 Beberapa fungsi dihubungkan dengan penguatan torsi otomatis No. Fungsi
38 39
Nama Fungsi Penguatan torsi (otomatis) Penguatan torsi (otomatis) Pengoperasian arus start-up
Skala
Pengaturan unit min.
Pembebanan
0 ∼ 200%
0,1%
0
0 ∼ 500A
0,01A
0A
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 57 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pada istilah penguat torsi (otomatis) mengopersikan arus start-up, aturlah arus beban (A) debanding dengan torsi motor. Penambahan jumlah tegangan ∆V ∆V = (Pr.38) x R(IM-Pr.39)(V) R : Nilai resistansi kumparan primer IM : Arus motor efektif
18. Pengaturan letak terminal output
No. Pr
Nilai 0
1
2
Fungsi alamat kabel RUN
SU
IPF/UVT
3
OL
4
FU1
Hubungan Pr Fungsi
Penjelasan pengoperasian
Selama inverter bekerja
Untuk output selama beropera-si, bila inverter melebihi Frekuensi start Untuk output bila Frekuensi output melebihi Frekuensi setting Untuk output pada waktu penghentian atau ketiadaan tegangan Untuk output pada waktu pembatas arus bekrja Untuk output yang menandakan adanya kelebihan Frekuensi Untuk output yang menandakan adanya kelebihan Frekuensi Sebelum alarm output yang menggunakan perbandingan dari pengatur pengereman pada Pr.70 daik menjadi 85. Pada output bilamana panas elektronik digabungkan nilainya naik 85% Output selama mengendalikan mode penggerak output dalam hal ini memilih mode penggerak PU
Jangkauan Frekuensi Saat penghentian atau ketiadaan tegangan Tanda beban lebih
40
5
6
7
8
9
FU2
RBP
THP
PRG
PU
Pendeteksian Frekuensi Pendeteksian frekwensi sekunder Pengereman sebelum ada alarm Alarm panas elektronik Pada waktu pengendalian mode program Mode penggerak PU
-------------
Pr.41
-------------
Pr.22,23 Pr.42,43
Pr.50
Pr.70
Pr.9
Pr.79
-------------
Setiap fungsi terminal output termasuk SU, IPF, OL, atau FU dapat dirubah untuk menempatkan 10 macam fungsi yang berbeda. Penempatan ini dilakukan dengan 4 digit bilangan bulat dengan mengatur Pr.40. Jumlah setiap digit menunjukkan fungsi setiap terminal.
Pr.40 1-digit : 1-digit 2-digit Terminal : SU, IPF, OL, FU
3-digit
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
( pembebanan 1234 )
Halaman: 58 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
(Contoh) Bilamana nilai pengaturan pada Pr.40 adalah 3249. Terminal Terminal Terminal Terminal
SU : Sinyal OL ( Alarm beban lebih ) IPF : Sinyal IPF/UVT ( Alarm saat berhenti/tanpa tegangan ) OL : Sinyal FU1 ( Pendeteksian Frekuensi ) FU : Sinyal PU ( Selama PU bergerak )
19. Pengaturan lebar pengopersian Frekuensi yang dicapai Pengendalian Frekuensi
Mengatur jarak
Frekuensi output
Sinyal output SU-SE
Tingkat H
Tingkat L
Waktu
Tingkat H
Gambar 3-27 Anda dapat mengatur lebar pengopersian dalam jarak 0 ∼ ±100% dari Frekuensi kendali, jika Frekuensi output mencapai Frekuensi kendali. Hubungan pendeteksian beberapa sinyal ( sinyal RUN, SU, FU ) ditunjukkan pada diagram operasional berikut ini : OFF Sinyal selama inverter berjalan (RUN)
OFF
Sinyal jangkauan Frekuensi (SU)
OFF
Sinyal deteksi Frekuensi (FU)
OFF
Frekuensi output inverter
t
t
t t
Pengaturan Frekuensi FU Kerja rem DC t
fs t
Gambar 3-28 Contoh grafik pengoperasian sinyal RUN, SU, FU.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 59 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
20. Pengaturan deteksi Frekuensi output
Memungkinkan untuk mengatur deteksi Frekuensi
Frekuensi output
Pr.42
Sinyal output antara FU-SE
Level H
Level L
Level H
L : Transistor output ON H : Transistor output OFF
Putaran normal
Mendeteksi Frekuensi Pr.42 Frekuensi output
Waktu Pr.43 Mendeteksi Frekuensi Putaran balik
Gambar 3-29 Frekuensi output menjadi level L jika melebihi pengaturan Frekuensi pendektesian. (pengaturan nilai fengan Pr.42 deteksi Frekuensi output). Dan menjadi level H jika dibawah Frekuensi pendektesian. Ini digunakan untuk pengoperasian rem magnit listrik, sinyal terbuka. Pendeksian Frekuensi semata-mata untuk membalik yang dioperasikan dengan mengatur Pr.43. (Dalam hal ini, pengaturan pada Pr.42 hanya putaran normal). Hal ini efektif jika anda merubah waktu pengoperasian ren magnit listrik pada waktu naik/turun pada setiap putaran normal, (Naik) terbalik. (Turun) pembebanan, pengaturan 9999 dengan Pr.42 keduanya berputar normal dan terbalik.
21. Pengaturan kedua fungsi kontrol Dari sinyal kontrol external (antara terminal RT-SD ) anda dapat merubah penyetel waktu kecepatan, Pengaturan penguatan secara kolektip. Hal ini akan efektip jika dua buah motor denmgan pengaturan parameter yang berbeda untuk menaikkan/menurunkan atau gerakan menyilang.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 60 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
MC1
FR-200
IM 1 MC2
IM 2 Gambar 3-30
Waktu perlambatan Pr.8
Waktu percepatan Pr.7
Frekuensi output
Waktu percepatWaktu an keduapercepatan
Frekuensi Start-up Pr.13
Waktu perlambatan kedua Pr.45
Pengereman DC 3Hz
Pr.44
0,5H ON Antara terminal STF(STR)-SD
ON
ON
Antara terminal RT-SD
Gambar 3-31 Contoh penggunaan penyetel kedua kecepatan
Berikut ini adalah penggunaan fungsi pengatur dua kecepatan. 1. Sakelar untuk keadaan normal dan darurat. 2. Sakelar untuk keadaan beban berat dan ringan. 3. Merubah pengatur waktu kecepatan dengan mengatur garis sudut kecepatan. 4. Karakteristik saklar motor utama dan sub motor. 5. Keunggulan fungsi sakelar dan lain-lain. Mengatur waktu kecepatan, penguatan torsi dan Frekuensi dasar akan sesuai menurut keadaan diantara terminal RT-SD (lihat 3-31). 1) Bila keadaan terminal RS-SD terbuka, start dilakukan saat mengatur waktu percepatan dengan Pr.7, juga perlambatan dilakukan saat penyetelan waktu perlambatan dengan Pr.8. Pengendalian dibuat sehubungan dengan nilai pengatur Frekuensi dasar pada Pr.3, dan Pr.0 untuk penguatan torsi. 2) Bila anda hubungkan singkat terminal RT-SD, anda dapat mempercepat atau memperlambat dengan perbedaan waktu dari penyetelan waktu kecepatan (10. Dengan mengatur Pr.44 atau Pr.45. Penguatan torsi menggunakan suatu pengatur nilai penguatan torsi kedua dengan Pr.46, dan Frekuensi dasar menggunakan V/f kedua dengan Pr.47.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 61 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
22. Pengaturan kedua pencegah kemacetan tingkat operasional Mencegah pengurangan arus operasional Pr.48
Saat percepatan Pengaturan nilai (%) menunjukan rasio inverter menuju tingkatan arus output Saat percepatan perlambatan / kecepatan
Pr.49
Pengendalian kecepatan
Gambar 3-32
Anda dapat merubah pengurangan (batasan arus)untuk mencegah tingkat operasional dari skala 0 ke nilai pengesetan pada Pr.49. Hal ini menjadi efektif untuk berhenti sesaat yang mana membutuhkan torsi yang rendah. Fungsi ini hanya efektif saat perlambatan atau putaran konstan dan tidak efektif saat percepatan. Kedua fungsi pencegah kemacetan yang tidak bekerja bilamana Pr.49 diset pada 0 (pembebanan). Anda atur level arus (%nilai pada inverter mengukur arus output) yang mana mengurangi keselamatan kerja. Sinyal output (terminal OL pada pengaturan normal) juga dapat digunakan selama beroperasi. Gunakan kedua pecegah kemacetan level operasional dapat membatasi skala yang lebih besar. Tabel 3-10 Hubungan beberapa fungsi dengan kerja pencegah kemacetan No. Fungsi
Nama Fungsi
22
Pencegah kemacetan level operasional Kedua pencegah Arus kemacetan level operasional Frekuensi Pencegah Operasional kemacetan level 2 (arus) pada kecepatan Pengurangan ganda Frekuensi start-up
48
49 23
66
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Pengaturan skala 0 ∼ 200%
Unit Pengaturan min. 0,1%
Pembebanan
0 ∼ 200%
0,1%
150%
0 ∼ 400Hz 0 ∼ 200% 9999
0,01Hz 0,1%
0Hz 9999
0 ∼ 400Hz
0,01Hz
60Hz
150%
Halaman: 62 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Catatan : 1) Output sinyal pencegah kemacetan beroperasi pada kedua pengurangan untuk mencegah operasi. 2) Level operasional dari Pr.22 atau Pr.48. Dan memperkecil nilai pengaturan akan menjadi lebih baik. 3) Bilamana pengaturan level nilai arus menjadi 0, pencegah kemacetan tidak beroperasi. 4) Pencegah kemacetan kedua tidak bekerja pada percepatan.
23. Pemilihan monitor, output dan sinyal Tabel 3-11 Macam-macam sinyal
Unit indikator
Pr.51 LED utama
Tanpa indikator Frekuensi output Arus output Tegangan output
Hz A V
X 1 2 3
Indikasi kesalahan Pengaturan nila Frekuensi Pengendalian kecepatan
-
4
Hz
Penagaturan nilai parameter Pr.52 Pr.53 Pr.54 MoniLevel FM AM tor PU PU Termin termin utama meter al al X 0 X X 0 1 1 101 0 2 2 102 0 3 3 103
Nilai skala penuh FM, AM, level meter
X
X
X
Pr.55 Pr.56 400V atau 800V -
5
5
5
105
Pr.55
r/min
6
6
6
106
Torsi motor
%
7
7
7
107
Tegangan output converter Pemabangkitan ren menggunakan rasio Rasio panas beban elektronik
V
8
8
8
108
%
9
9
9
109
Nilai pada Pr.55 dikonversikan pada Pr.37 Nilai torsi motor yang sesuai 2X 400V atau 800V Pr.70
%
10
10
10
110
A
11
11
11
111
0
Tingkat operasional thermal Pr.56
Nilai arus puncak output Nilai puncak tegangan output converter Tegangan input
V
12
12
12
112
400V atau 800V
KW
13
13
13
113
Tegangan output
KW
14
14
14
114
Nilai tenaga listrik yang digunakan motor 2X Nilai tenaga listrik yang digunakan
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 63 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kondisi terminal input Kondisi terminal output Meter beban Tambahan arus motor Posisi pulsa Waktu operasional integral Tekanan tegangan dasar
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
-
X
X
X
X
motor 2X -
-
X
X
X
X
-
% A
17 18
17 18
17 18
17 18
117 118
Pr.56 Pr.56
hr
X X
19 20
X X
X X
X X
-
-
X
X
X
21
121
Output 1440Hz pada terminal FM dan Tegangan skala penuh pada terminal AM
Jika anda atur nilai pada tabel 3-11 pada monitor dan sinyal output, anda dapat memilih antara 21 maam sinyal. Ada dua macam sinyal output. Pertama adalah terminal FM dan yang lain adalah terminal AM dari output analog. Anda pilih salah sati diantara nya dengan mengatur nilai pada Pr.54.
24. Pemilihan fungsi pengatur remote Contoh pengoperasian Catatan) Nilai pengaturan pada Pr. 44/Pr.45 digunakan untuk menyetel watu kecepatan
Hubungan Putaran normal
STF
Putaran terbalik
STR
Percepatan
RH
Perlambatan
RM
Pembersihan
RL SD
Frekuensi output
Putaran normal (STF) Putaran terbalik (RH) Perlambatan (RM) Pembersihan (RL)
Gambar 3-33 Dengan mengatur pada angka 1 atau 2 pada Pr.59, anda dapat merubah fungsi terminal RH, RM terhadap funsi input pengatur remote.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 64 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-12 Pengaturan nilai Pr.59 0 1 2
Keterangan pengoperasian Fungsi pengatur remote Fungsi memori pengatur nilai Frekuensi X O O O X
X : ada O : tidak ada Jika kondisi terbuka dari terminal RH-SD dan terminal RM-SD memungkinkan lebih dari satu menit, nilai pengaturan Frekuensi kendali pada saat itu disimpan dalam memori. Walaupun sumber daya terputus dan dimasukkan lagi, pengendaliannya disesuaikan dengan pengaturan nilainya. Frekuensi output merupakan penambahan dari pengaturan Frekuensi dan penambahan input ( terminal 1 ). Bilamana kondisi terbuka dari terminal RH-D dan terminal RM-SD lebih dari satu menit, saat Pr.59 diset pada angka 1, pengaturan Frekuensi saat ini disimpan pada memori. (E2ROM) Juga, ketika terminal RH-SD hubung singkat, pengaturan Frekuensi akan dihapus dengan 0(Hz). Nilai yang disimpan dalam memori akan dihapus juga.
25. Menggerakan kembali setelah berhenti sejenak 15mdet ∼ 100mdet
15 mdet Sumber daya
Kecepatan putaran motor(N) output inverter (f)
Sumber daya
f
f N
N
f
15 mdet Pengereman luar
N Menghentikan putaran bebas motor
Bergerak terus t
(1) Berhenti sejenak kurang dari 15 mdet
Maintenance
Kesalahan output / indikasi
(2) Berhenti sejenak selama 15 ∼ 100 mdet
Jika berhenti sejenak, rangkaian kontrol tegangan sumber daya ke control inverter akan hilang. Tanpa membuat pengoperasia yang salah dar pengontrol, anda gunakan pengaman berhentisejenak untuk menghentikan output inverte dan menahan kondisi tersebut. Pencegahan pengopersian ini bisa berbeda, tergantung pada saat berhenti.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 65 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
1) Jika waktu berhenti kurang dari 15 mdet, fungsi pengaman tidak bekerja sehingga pengendalian dapat berjalan normal. 2) Jika waktunya 15 mdet ∼ 100 mdet, fungsi pengaman bekerja dan output inverter akan berhenti ( menghentikan putaran bebas motor ). 3) Jika lebih dari 100 mdet, pemulihan sumber daya secara otomatis, sehingga inverter akan dapat start lagi.
15 mdet ∼ 100 mdet
Sumber daya
f N
f
Pengereman luar
N Menghentikan putaran bebas motor
(3) Berhenti sejenak lebih dari 100 mdet. Waktu berhenti Sumber daya (R, T, S)
Kecepatan putaran motor N (r/min) Frekuensi output inverter (Hz)
Tegangan output inverter EV) 15 mdet (aktu reset) + (Waktu mendeteksi kecepatan putar) Nilai pengaturan Pr.57
Pengaturan nilai Pr.58 Waktu tegangan epelindung
Pengaturan nilai Pr.7 Waktu percepatan normal
Gambar 3-34 Anda dapat mulai menjalankan inverter tanpa menghentikan motor (pada kondisi bebes putaran) setelah berhenti sejenak, jika pemulihan atau jika anda menghubungkan pengendali komersial ke pengendali inverter. Pr.57 (waktu bebas putaran).
Tabel 3-13 Nilai pengaturan 9999 (pembebanan) 0; o,1 ∼ 5
Kebenaran/kesalahan menjalankan kembali Salah Benar
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 66 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Waktu bebas putaran menunggu waktu pengontrol start untuk mulai lagi setelah berputar. Jika anda atur dengan Pr.57 pada angka 0, waktu bebas putar akan diset pada waktu standart seperti dibawah. Umumnya anda dapat mengendalikan dengan cara mengatur, tetapi anda dapat menyetel waktu pada skala 0,1 ∼ 5 det sesuai dengan ukuran torsi atau energi beban momen. (GD2) 0,4K ∼ 1,5K --- 0,2 det. 2,2K ∼ 7,5K --- 0,4 det. lebih dari 11K --- 1,0 det. Pengaturan Pr.58 tegangan output (waktu pembangkitan) Umumnya parameter itu dapat dikendalikan dengan waktu 0,5 det. (pada pembebanan) Tetapi jika waktu pembangkitan tegangan output pengontrol bekerja lagi disetel pada ukuran beban khusus, (Enersi momen, torsi) anda dapat menyetel pada skala 0,1 ∼ 5 det. (1). Fungsi penghubung komersial dan mulai kerja lagi setelah berhenti sejenak.
Hati-hati
- Fungsi ini hanya dapat menyediakan jika ada sebuah motor yang dibuhubungkan dengan inverter.
Sakelar komersial
-Jika anda merubah dari pengendali komersial ke pengendalian inverter, inverter dapat start-up tanpa menghentikan motor (kondisi free-run).
Berjalan lagi setelah berhenti sejenak
-Jika berhenti sejenak dan start lagi , pengendalian dapat diteruskan tanpa menghentikan motor.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 67 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
AC220 Tegangan sumber daya
60 Hz 60 Hz
(B)
Frekuensi output 1800r/min
Bebas putaran motor
Kecepatan putaran motor
1800r/mi
A )
50 A
Pengaruh tegangan DC
Tegangan sumber daya
440mdet Saat istirahat sejenak
600mdet
300mdet 520mdet Saat pengurangan tegangan
Saat mendeteksi kecepatan putar 140mdet
Gambar 3-35 Contoh pengoperasian setelah istirahat sejenak
(2).
Pengoperasian kembali setelah berhenti sejenak a) Bilamana sumber daya motor mati pada saat pengendalian, motor akan berputar bebas. b) Bilaman tegangan DC dipengaruhi oleh motor ke inverter selama kondisi berputar bebas, arus DC akan mengalir ke motor.(lihar bagian A pada gambar 3-35_. Arus DC ini termasuk bagian dari periodok ripple yang sebanding dengan putaran motor. c) Pengambilan sinyal dari arus detektor dalam CPU, anda hitung periode bagian ripple. Dan anda pertimbangkan kecepatan putaran motor. d) Frekuensi pada output inverter sesuai dengan jumlah putaran (lihat bagian B gambar 3-35). Sesudah itu, berangsur-angsur anda naikkan tegangan outputnya.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 68 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
26. Kecanggihan pemilih mode 3-14. Kecanggihan mode pengendalian Nilai pengesetan Item Pr. 60 Mode Normal Pengaturan kecepatan terpendek mode I
Pengaturan kecepatan terpendek mode II Pengaturan mode kecepatan optimal
Mode penyimpan energi (V/F otomatis)
Mesin Naik/Turun mode I Mesin Naik/Turun mode I
•
I s i
Perubahan parameter
Mode pengendalian normal untuk mengeset parameter tersendiri Tidak ada hubungannya dengan nilai pengesetan waktu pengaturan kecepatan, hal ini akan mengatur kecepatan dalam waktu tersingkat, dengan batas operasi arus. Waktu batas arus 150% (I) 180% (II) Dengan sendirinya, nilai pengesetan penguatan torsi atau waktu pengaturan kecepatan bekerja secara otomatis sehingga arus selama pengaturan akan mendekati ukuran arus inverter. Untuk menjaga agar selama pemilihan te-gangan output agar selama pengendalian kecepatan konstan, tegangan outputnya dalam keadaan minimum. Untuk menjaga agar selama pemilihan penguatan torsi agar torsinya cukup kuat jika bebannya berat dan bila bebannya ringan tidak akan kelebihan eksitasi . Waktu batas arus 150% (I) 180% (II)
_______ Pr.7 : Waktu pengaturan kecepatan Pr.8 : Waktu slow-down Pr.22 : Nilai batas arus Pr. 0 : Penguatan torsi Pr. 7 : Waktu percepatan Pr. 8 : Waktu perlambatan (slow-down)
Pr. 0 : Penguat torsi Pr. 14: Pemilih penggunaan beban Pr. 0 : Penguat torsi Pr.13: Frekuensi start-up Pr.19: Tegangan jika frekuensi dasar Pr.22: Nilai batas arus
Dengan memilih beberapa parameter, anda dapat mengendalikan sebuag inverter dengan kondisi yang sama, jika anda atur nilai yang tepat atau cocok untuk tiaptiap parameter, tanpa dengan mengeset waktu pengaturan kecepatan atau model V/F Hal ini sangat bermanfaat jika anda berkeinginan hanya untuk mengendalikan tidak dengan pengesetan parameter secara mendetail. Inverter akan secara otomatis melilih parameter yang sesuai untuk mengenalikannya.
27. Fungsi untuk mencoba kembali Apabila alarm inverter berdering, inverter akan otomatis direset dan kembali lagi melanjutkan pengendalian. Anda dapat mengeset kembali waktu dimana alarm berdering pada Pr. 67.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 69 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Start kembali
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Penggantian kembali
Terjadi kesalahan Pr. 68
Pr. 68 X 5
Frekuensi output inverter
0
Jumlah penggantian + 1
Angka berapa kali penggantian kembali
Waktu
Gambar 3-36
Tabel 3-15 Nilai pengesetan Pr. 67 0 1 ~ 10
Angka berapa kali dicoba kembali Belum dicoba kembali 1 ~ 10
Setelah alarm inverter berdering pada Pr. 67, anda dapat mengeset waktu tunggu sampai start kembali. Inverter tidak bisa dicoba kembali pada nilai pengesetan. (Dalam pembebanan) Jika anda membaca pada Pr. 69, anda dapat mengetahui angka yang progresip, berapa kali dapat dicoba kembali. Bila pengesetannya 0 maka berarti untuk menghapus angka. Perhatian : Setelah mencoba mengeset waktu tunggu pada Pr. 68, inverter mulai mengendalikan secara otomatis. Mengumpulkan data termasuk panas elektronik, perbandingan yang digunakan untuk menghidupkan pengereman akan direset dari permulaan lagi. (Sama seperti mereset sumber daya).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 70 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
28. Pemilihan motor yang tersedia
O u t p u t T o r s i (%)
Torsi dekendalikan terus-menerus
Jika pengontrol vektor fluk magnetik
T 150 o r 130 s i (%) ( s 100 t 75 a n d a r 50
220 V 200 V
100 90 80
50
Torsi maksimum waktu paling singkat
Jika pengontrol V/F terus menerus mengendalikan torsi
60 Hz) 30 20 3
6
20
30
60
0
120
Frekuensi output (Hz)
1
6
20
30
120
Frekuensi output (Hz)
1. Contoh karakteristik torsi - frekuensi dasar
2. Contoh karakteristik torsi motor tetap
torsi- frekuensi
Gambar 3-16. Apabila anda menggunakan torsi motor Mitsubishi, anda set Pr. 71 pada 1. Panas elektronik akan diset pada karakteristik panas dari torsi motor tetap. Tabel 3-16 Nilai pengesetan Pr. 71 0 1
2
Karakteristik panas elektronik Karakteristik panas yang tertulis pada motor yang bersifat umum Karakteristik panas yang tertulis pada motor Mitsubishi dengan torsi motor tetap Karakteristik panas untuk motor-motor yang bersifat umum, V/F dapat diatur 5 poin. (Tidak mampu diset jika Pr. 19 = 9999) Pengendalian dengan model V/F yang diset tersendiri 5 poin sehingga terhubungkan.
1. Motor standar Apabila anda menjalankan inverter dengan motor standar, kenaikan temperatur motor akan lebih besar dari pada sumber daya komersial. Torsi bergerak terus menerus sampai batas-batas kemampuannya. Jika kecepatan rendah, efek pendinginan mungkin turun sehingga anda bisa mengurangi torsi output motor. 2. Torsi motor tetap Jika dengan metode kontrol V/F, torsi 100% dipakai sampai kecepatan rendah. Anda juga tidak bisa mengurangi beban torsi jika dijalankan terus menerus yang memungkinkan dalam kecepatan rendah. Torsi tetap berjalan terus-menerus 100% hanya mungkin dalam batas perbadingan kecepatan 1/10. (6 ~ 60Hz).
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 71 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
29. Pengaturan frekuensi pembawa PWM Bila frekuensi pembawa rendah
Setengah perioda
Bila frekuensi pembawa tinggi
Setengah perioda
Gambar 3-38. Perbedaan antara bentuk gelombang tegangan output dengan frekuensi pembawa Frekuensi pembawa PWM seri FR-A adalah 14.5 Khz. Tetapi anda dapat merubah frekuensi ini dari Pr. 72 bila hal ini diperlukan dalam hubungannya dengan frekuensi resonansi dari motor atau sistim mekanik. Apabila frekuensi pembawa PWM rendah, nois motor akan naik. Akan tetapi nois yang dibangkitkan dari inverter atau arus kebocoran akan turun. Pada gambar 3-38, jumlah pulsa output PWM dari inverter akan ditentukan oleh frekuensinya. Selama frekuensi pembawa lebih tinggi, maka bentuk gelombang arus akan menjadi baik. Akan tetapi kecepatan pensaklaran dari transistor daya adalah terbatas. Biasanya frekuensinya adalah sekitar 2 ~ 3 Khz. (Keadaan pada transistor IGBT, 10 ~ 15 Khz). Inverter seri A mempunyai getaran motor yang halus berkat gelombang sinus kontrol PWM mempunyai frekuensi pembawa yang tinggi. Akan tetapi dibandingkan untuk mengendalikan sumber daya komersial, hal ini getarannya sangat kecil pada waktu motor dihubungkan dengan mesin. Pembangkitan getaran ini menandakan ada perluasan lebar batas pengaturan kecepatam dalam beberapa keadaan. Hal-hal berikut ini dapat terjadi. 1. Getaran yang disebabkan oleh putaran bodinya tidak seimbang termasuk mesin atau pasangannya. 2. Resonansi yang disebabkan oleh jumlah getaran sistim mekanik. Anda harus berhati-hati apabila anda menambahkan pengaturan kecepatan pengendalian mesin yang mempunyai kecepatan konstan. Dengan memakai ban penghubung atau karet pencegah getaran akan berguna untuk menurunkan trasnsmisi getaran. Anda juga dapat menjauhkan dari tempat yang beresonansi jika anda menggunakan fungsi pnegganda frekuensi. Bila anda menjalankan motor bipolar pada lebih dari 60 Hz, mungkin akan terjadi kesalahan getaran. IGBT = Insulated Gate Bipolar Transitor (Transistor dwikutub gerbang terisolasi)
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 72 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
30. Pemilihan output kode alarm Tabel 3-17 Nilai Pengesetan 0 (Ada muatan) 1
2 3 Output pengendalian program
Terminal Output IPF OL FU Hal ini tergantung pada alokasi terminal output (Pr. 40) Kode Alarm Kode Alarm Kode Alarm Kode Alarm bit 3 bit 2 bit 1 bit 0 Jika putaran normal ---Sinyal kondisi pengendalian (Sama seperti nilai pengesetan 0) Jika terjadi kesalahan ---Sinyal kode alarm Jika kenaikan waktu (time-up) Kelompok tiga Kelompok dua Kelompok satu Output Berjalan Berjalan Berjalan SU
Anda dapat mengoutputkan isi kesalahan dengan 4 bit sinyal digital dengan mengeset Pr. 76 dari output fungsi terminal diatur pada nilai 1 (Selalu kode output alarm) atau 2 (output kode alarm hanya dalam kesalahan). Sinyal output adalah output yang berasal dari terminal output korektor terbuka yang biasanya dilengkapi dengan sebuah inverter. Penyesuaian antara kode alarm dengan isi kesalahan di perlihatkan di bawah ini. Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang isi dengan nomor indikasi, jika dengan unit parameter. Tabel 3-18 Daftar kode-kode alarm 0 : Transistor output OFF 1 : Transistor output ON (Terminal Common SE) Isi Kesalahan (Fungsi Pengamanan) Pengendalian normal Pemutus Selama percepatan kelebihan Selama kecepatan arus tetap Selama perlambatan Pemutus kelebihan tegangan regenerasi Panas Garansi motor Elektronik Garansi inverter Berhenti sesaat Kekurangan tegangan Kesalahan pada transistor pengereman Pembuangan arus lebih pada sisi output Operasi panas eksternal Berhenti dengan operasi macet Pilihan kesalahan yang dibuat Kesalahan parameter PU fall out Kelebihan jumlah percobaan Kesalahan CPU
Indikasi (LED bodi utama) -----E.OC1 E.OC2
Operasi terminal output SU IPF OL FU 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
Kode Alarm 0 1 2
E.OC3 E.OV1~3
0 0
0 1
1 0
1 0
3 4
E.THM E.THT E.IPF E.UVT E.BE E.GT
0 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 0 1
5 6 7 8 A B
E.OHT E.OLT E.OPT E.PE E.PUE E.RET E.CPU
1 1 1 1
1 1 1 1
0 0 1 1
0 1 0 1
C D E F
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 73 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
31. Memilih mode pengendalian Tabel 3-19 Nilai pengesetan 0 Nilai pengesetan 1 Nilai pengesetan 2 Nilai pengesetan 3 Nilai pengesetan 4 Nilai pengesetan 5
Pr. 79
Memungkinkan untuk menjalankan, merubah unit parameter atau pengendalian eksternal Memungkinkan untuk pengendalian hanya tempat parameter Memungkinkan untuk pengendalian hanya tempat pengerak luar Frekuensi pengendalian Sinyal start-up Frekuensi pengendalian Sinyal start-up Menjalankan program Mulai menjalankan --Memilih kelompok ----
-------------
Diset oleh unit parameter Input sinyal eksternal Input sinyal eksternal Diset oleh unit parameter
STF Mereset Timer RH, RM, RL
----
STR
Hal tersebut diatas semua dijalankan dengan unit parameter dan dengan sinyal eksternal dalam mode pengendalian inverter. Anda dapat membatasi salah satu dari semuanya atau digunakan bersama-sama pada waktu yang sama. 1. Sinyal-sinyal berikut ini adalah efektif jika digunakan bersama-sama antara parameter dan sinyal eksternal. Tabel 3-20 Nilai pengesetan 3
4
Frekuensi pengendalian Unit parameter Pengesetan langsung dan tombol pengesetan Frekuensi JOG (Pr. 15) Terminal sinyal Antara 2 - 5 DC 0 ~ 5V Antara 2 - 5 DC 0 ~ 10V Antara 4 - 5 DC 4 ~ 20mA Antara 1 - 5 DC 0 ~ ± 5V DC 0 ~ ± 10V Memilih kecepatan bertingkat banyak (Pr. 4 ~ 6, 24 ~ 27)
Sinyal start-up Terminal sinyal STF STR JOG/OH Unit parameter Tombol putaran normal Tombol putaran mundur Operasi JOG
Dengan fungsi pengendalian program, anda dapat mengeset frekuensi pengendalian putaran langsung yang dipilih dalam 3 (tiga) kelompok masing-masing 10 jenis. Sehingga pengendalian secara otomatis dapat dibuat dalam program dan pola yang telah dirancang. Apabila anda tidak ingin bila dihentikan sejenak program yang telah diset tidak hilang, anda perlu melengkapi dengan peralatan pilihan fugnsi kontrol otomatis tipe FR-APD. Unit ini terdapat batere cadangan.
Perhatian : Penulisan kembali nomor fungsi dapat pula dilakukan oleh mode pengendalian eksternal.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 74 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
32. Memilih vektor pengontrol fluk magnetic Tabel 3-21. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan vektor pengontrol fluk magnetik Nomor Fungsi 80
Nama Fungsional Kapasitas motor
81
Jumlah kutub motor
Batas Pengesetan 9999 0.4 ~ 55KW
Nilai Pengesetan 9999 0.4 ~ 55 9999 2,4,6
9999 2,4,6
12
12,14,16
14 16
71
Memilih jenis motor
0,1,2
0 1 2
Isi Untuk memilih kontrol V/F Untuk mengeset kapasitas motor Untuk memilih kontrol V/F Untuk mengeset jumlah kutub motor Hidupkan saklar pada terminal RT-SD. Waktu itu kontrol V/F memilihnya jika jumlah kutub motor telah dipilih Sesuai untuk kutub motor 12:2 Sesuai untuk kutub motor 14:4 Sesuai untuk kutub motor 16:6 Motor standar Motor torsi tetap Karakteristik Motor standar pola V/F yang bisa diatur 5 poin
Ada muatan O − O −
−
O − −
Panas elektronik adalah juga dipilih pada waktu yang sama. Apabila anda memilih mode pengontrol vektor fluk magnetik, anda perlu mengeset kapasitas motor dan jumlah kutub motor yang dipakai. (2,4,6). Apabila anda menggunakan motor dengan torsi konstan,anda harus mengeset Pr. 71 (Memilih motor yang dipakai) pada 1. (Motor dengan torsi konstan)
Perhatian : Apabila anda mempergunakan mode pengontrol vektor fluk magnetik, keadaan berikut ini perlu diperhatikan : 1. Kapasitas motor harus sama levelnya dengan kapasitas inverter, atau dibawah satu level dari kapasitas inverter. Motor seharusnya Mitsubishi yang digunakan secara umum jenis motor sangkar (Di atas 0.4 KW) atau motor dengan torsi yang telah ditetapkan oleh Mitsubishi (Di atas 0.4 KW). 2. Jumlah kutub motor 2,4,6 kutub 3. Satu motor dikendalikan oleh satu inverter. 4. Frekuensi output selaman pengendalian adalah selalu naik turun (berayun), dan tidak disamakan dengan pengesetan frekuensi. 5. Pengawatan antara motor dan inverter maksimum 30 m 6. Apabila hal-hal tersebut di atas dilaksanakan, maka kondisi pengendalian dapat dicapai dengan baik. Karakteristik dan penggunaan utama dari pengontrol vektor fluk magnetik adalah sebagai berikut : 1. Putaran yang rendah tidak teratur yang ke pengontrol V/F agak kecil 2. Pada waktu start-up keadaan penundaan operasinya adalah 0.1 ~ 0.2 detik. 3. Pengontrol vektor fluk magnetik cocok digunakan pada : • Mesin-mesin yang membutuhkan torsi start-up yang besar • Mesin-mesin yang membutuhkan torsi kecepatan yang cukup rendah. • Mesin-mesin dengan fluktuasi beban yang besar. Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 75 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
4. Pengontrol vektor fluk magnetik tidak sesuai bila digunakan untuk : • Mesin pengepak atau mesin pengasah. • Mesin-mesin yang memerlukan putaran yang tidak teratur.
33. Pengaturan penguat dan pembias sinyal pengesetan frekuensi Pengesetan frekuensi Nilai Pr.903
60 Hz Pr.903 Ada muatan
Pr.902
0 Hz 0V
5 V(10V)
Tegangan yang terpasang antara terminal 1-5
Pemilihan pada Pr.73
Gambar 3-39. Penguat dan bias tegangan pengesetan frekuensi Hubungan antara frekuensi output dan sinyal input pengesetan frekuensi yang merupakan input pengesetan pada terminal 1-5. Hubungannya diperlihatkan pada gambar 3-39. 1. Apabila anda mengeset penguat pengesetan frekuensi pada Pr. 903, (Nomor fungsional) anda tidak mempunyai pengaruh tegangan antara terminal 2 - 5. Di antara terminal 10 (10E) - 5 pada sumber daya untuk pengesetan frekuensi yang melengkapi bodi inverter, pemilih tegangan pada Pr. 73 (Pemilih batas tegangan komando frekuensi) akan distandarkan. − Jika Pr. 73 adalah 1,3,5,13,15 : 5V − Jika Pr. 73 adalah 0,2,4,10,12,14 : 10V Tegangan pada sumber daya diantara terminal 10 (10E) - 5 (DC 5V±0.2V atau DC 10V±0.4V) untuk komando pengesetan frekuensi pada setiap inverter tidak beraturan atau tidak sama. Sehingga pengesetan tegangna yang tepat untuk output frekuensi pada terminal 2 - 5 pengesetan frekuensi inputnya berbeda-beda pada setiap mesin. Apabila anda mengontrol beberapa inverter dengan sinyal input pengesetan frekuensi bersama-sama (common), maka anda perlu untuk mengoreksi hasilnya dengan penguat tegangan pengeset frekuensi Pr. 903 2. Jika dikendalikan pda mode eksternal, hubungan antara tegangan pengeset frekuensi analog dan output frekuensi adalah dengan mengeset pada 60 Hz dengan ada muatan. Hubungan yang proporsional diantaranya adalah diltunjukkan dengan garis tebal pada gambar 3-39. Hubungan ini dapat diatur secara bebas seperti pada garis putus-putus.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 76 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-22 Nomor Fungsi 902
Nama Fungsional Bias tegangan pengesetan frekuensi
Batas pengesetan 0 ~ 60 Hz
Unit pengesetan minimum 0.01 Hz
Ada muatan 0 Hz
903
Penguat tegangan pengesetan frekuensi
1 ~ 400 Hz
0.01 Hz
60 Hz
Hubungan frekuensi output dan sinyal input frekuensi yang merupakan input ke terminal 4 harus diset. Hubungan frekuensi output dan arus input pengesetan frekuensi akan tunjukkan seperti gambar 3-40 berikut ini.
Frekuensi 60 Hz
Pr.905
Ada muatan
Pr.904
0 Hz 0
4 mA
20 mA
Arus input antara terminal 4 - 5
Gambar 3-40 Penguat dan pembiasan arus pengesetan frekuensi 1. Apabila anda mengeset penguat pengeset frekuensi pada Pr. 905, anda tidak perlu memperhatikan arah aliran ke terminal 3-5. Tetapi impedansi input arus pengesetan frekuensi pada terminal 4 untuk setiap mesin tidak sama, (250Ω±2%). Sehingga, pengesetan arus input yang tepat pada setiap mesin akan berbeda-beda. Apabila anda mengendalikan beberapa inverter dengan sinyal input pengesetan frekuensi bersama-sama (common), anda anda perlu mengoreksi hasilnya dengan pembiasan Pr. 904 atau penguat arus penguatan frekuensi Pr. 905 2. Jika dikendlikan dengan mode eksternal, hubungan frekuensi output dan arus pengesetan frekuensi 4 ~ 20 mA adalah frekuensi output diset pada 0 Hz dan jika pada 4 mA dalam muatan atau frekuensi output diset pada 60 Hz, jika arus dalam muatan 20 mA. Hubungan yang sebanding diantaranya diperlihatkan pada garis tebal pada gambar 3-40.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 77 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 3-22 Nomor Fungsi 904
Nama Fungsional Bias arus pengesetan frekuensi
Batas pengesetan 0 ~ 60 Hz
Unit pengesetan minimum 0.01 Hz
Ada muatan 0 Hz
905
Penguat arus pengesetan frekuensi
1 ~ 400 Hz
0.01 Hz
60 Hz
E. PENGENDALIAN DENGAN UNIT PILIHAN PERALATAN 1. Program pengendalian
R U
Sumber daya
MOTOR
S V
FR-ARD
T Pilihan Sinyal untuk memulai menjalankan program Sinyal pemilih kelompok Sinyal waktu reset
Kelompok sinyal permulaan (time up)
W
STF
TST TG1 Sinyal batere TG2 cadangan
Sinyal untuk memulai menjalankan program Sinyal pemilih kelompok Sinyal waktu reset
RH RM
TG3
RL
TRS
STR
SD
SD FU
1
TU1
OL
2
TU2
IPF
3
TU3
SU SE
Sinyal kelompok dalam pengoperasian Sinyal selama pengendalian Sinyal permulaan (time up)
(Perhatian 1) Bila bukan FR-APD, andaikata Pr.79=5, fungsinya sebagai sinyal kiri
Pada saat Pr.76=3, berfungsi sebagai sinyal kiri
Gambar 4-1 Pengendalian program adalah untuk menjalankan peralatan secara otomatis oleh timer yang ada di dalam inverter, sesuai dengan arah putaran, frekuensi, waktu pengendalian yang mana telah diset sebelumnya. Apabila anda melengkapi inverter tipe FR-A200 dengan unit pemilih FR-APD, pengendalian program terus kontinyu sekalipun sumber daya inverter mati (OFF) karena ada batere cadangan (back-up). Tetapi bila anda tidak melengkapinya dengan unit pemilih FR-APD, pengendalian program dapat dibuat pada bodi utama inverter, tetapi bilamana sumber daya inverter mati (OFF) maka programnya akan hilang atau terhapus. Cobalah anda set pada pemilih mode pengendalian yaitu Pr. 79 pada posisi 5, dan saklar terminal output Pr. 76 pada 3.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 78 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 4-1. Penjelasan terminal SIMBOL TERMINAL TG1,TG2,TG3
NAMA TERMINAL Kelompok pemilih sinyal
TRS
Sinyal pereset waktu
TST
Sinyal yang mulai menjalankan program Kelompok sinyal permulaan
TU1 TU2 TU3
FUNGSI Untuk memilih kelompok pengendalian program Untuk memberikan input waktu standar menjadi 0 Untuk memberikan input jika anda menjalankan program Untuk meng-output-kan jika setiap kelompok dijalankan semua (lengkap) Untuk menghapus bila waktunya di-reset atau kelompok lain dijalankan
Sekalipun parameter nomor 79 pada setiap terminal STF, RH, RM, RL, STR pada bodi utama inverter diset pada angka 5, (Mode pengendalian program) dapat dikembalikan ke fungsi normalnya (STF : Putaran normal (ke kanan); STR : Putaran mundur (ke kiri); RH : Putaran tinggi; RM : Putaran sedang; RL : Putaran rendah (lambat) dengan menambahkan pilihan FR-APD. Tabel 4-2 Nomor Fungsional Pr. 200
Pr. 201 Pr. 202
Nama Pemilih pengendalian program menit/detik
Pengesetan pengendalian program
Pr. 203
Pr. 231
Pengesetan Timer
Jangkauan
Unit
Muatan
0~3
1
0
0~2 0 ~ 400 Hz 0-99:59
1 0,1Hz mnt det.
0 ~ 99,59
_
9999
0
Keterangan unit 0-mnt.⋅det. penayangan tegangan unit 1-jam ⋅ mnt. penayangan tegangan unit 1-mnt. ⋅ det. penayangan waktu standar unit 2-jam ⋅ mnt. penayangan waktu standar Arah putaran 0-berhenti 1-putaran normal (ke kanan) 1mundur (ke kiri) Pengesetan 5 9999 : Nomor pengesetan Waktu Mengirimkan waktu pengesetan timer (RAM)
Apabila anda merubah isi Pr. 200 sembarangan, unit Pr. 231 dan 201 ~ 203 akan ikut berubah. (Nomornya tidak berubah). Jika pengesetan Pr. 200 = 2 atau 3, penayangan waktu standar akan menimpa penayangan tegangan untuk menandakan penayangan waktu standar.
Pengesetan waktu pengendalian, frekuensi dan arah putaran. Kombinasi dari ketiga isi tersebut pada poin 1 di atas, anda bisa membagi ke dalam 2 kelompok masing-masing 10 poin. Pengesetan ini bisa dilakukan pada Pr. 200 ~ 232.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 79 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Poin pengesetan Kelompok 1
Arah putaran, frekuensi, waktu start-up
No. 1
Pr. Pr. Pr. Pr.
2 3 4 10 Kelompok 2
201 202 203 204
Pr.210
No. 11
Pr. 211 20
Kelompok 3
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pr. 220
No. 21
Pr. 221 30
Pr. 230
Gambar 4-2 Waktu standar Berdasarkan timer yang ada di dalam inverter, pengendalian program yang ada dalam (RAM) akan bekerja. Pada saat sumber daya mati (OFF), maka batere cadangan pada waktu itu pula akan berfungsi. Waktu standar akan direset oleh saklar sinyal reset yang di hidupkan (di-ON kan). (Antara terminal TRS - SD). Cara pengesetan frekuensi dan arah putaran
Cara pengesetan waktu
Indikasi layar PU
Indikasi layar PU
201 PRG set 1 Laporan 1 Pengesetan 30.00Hz Waktu
201 PRG set 1 Laporan 1 Pengesetan 30.00Hz Waktu 4:30S
Arah putaran 0 : Berhenti Unit jam mnt. - Mnt Pr. 200 = 1.3 1 : Putaran ke kanan Unit Mnt. det. - det Pr. 200 = 0.2 2 : Putaran ke kiri 3 ke atas : salah Frekuensi
Unit 0.1 Hz (0 ~ 400Hz)
Untuk menuliskan nilai arah putaran = 0, frekuensi dalam keadaan berhenti Untuk mengeset nilai 9999 jika belum di set.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Jika anda berikan input 1:80 (59 det.) lebih dari 59 det. akan menjadi salah) Untuk mengeset nilai 9999 jika belum di set.
Halaman: 80 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pemilihan unit waktu dapat dilakukan pada Pr. 200 (Pilih mnt./det. dari pengendalian program) Gambar 4-3 Setelah pengesetan, hidupkan (ON-kan) saklar pemilih sinyal pada kelompok pengendalian yang diinginkan. (Jika kelompok 1, TG1 - SD adalah singkat). Kemudian anda persingkat sinyal waktu start. (TST) timer yang ada di dalam inverter (Waktu standar) akan direset secara otomatis, dan kelompok pengendalian dapat bekerja yang sesuai dengan pengesetan. Setelah menjalankan kelompok, sinyal akan dikirimkan ke terminal output time-up. (Jika pada kelompok 1, antara kolektor TU1 - SE2 akan hidup atau ON). Pengesetan frekuensi outpur inverter kelompok 1
TST
TG1 f3 f2 Frekuensi output inverter
f1 f4
0f1
t1
t2
t3
t4
t5
0 t6
Pengesetan kelompok 1
TU1
Gambar 4-4
2. Menjalankan kontrol PI a. Blok diagram sistem kontrol PI Nilai yang diingnkan
Penyimpangan χ
+ −
y
Kuantitas FR-APD Rangkaian Kp ( 1 + 1 ) Operasional penggerak Ti . fi inverter Operasi PI
Kp : Perbandingan konstanta Ti : Integral waktu
Motor y
S : Operator
Gambar 4-5
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 81 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Pengontrolan proses kecepatan aliran, volume gas, dan tekanan dapat dilakukan oleh inverter. Garis besar cara kerja PI Cara kerja PI adalah merupakan gabungan dari cara kerja proporsional dan cara kerja integral. Gerakan ini adalah untuk memberikan jumlah operasional yang sesuai dengan perubahan waktu atau ukuran penyimpangan. Contohnya bila nilai pengukuran berubah perlahan-lahan.
Penyimpangan
Penyimpangan Nilai Pengukuran
Aksi P
t
Aksi I
t
Aksi PI
t
Aksi PI adalah merupakan penambahan aksi P/I Gambar 4-6
Gerakan normal
Gerakan mundur
Nilai pengukuran
Penyimpangan
Nilai yang diinginkan
Nilai yang diinginkan
Nilai pengukuran Penyimpangan
Gambar 4-7
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 82 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Gerakan normal dan kebalikannya (mundur) Gerakan normal : Apabila simpangan X (Nilai yang diinginkan - nilai pengukuran) hasilnya negatip, hal ini akan meningkatkan kuantitas operasinya dan pada saat hasilnya positip akan menurunkan kuantitasnya. (Misalnya pada pendingin udara) X>0 Nilai yang diinginkan
→
Ο
→
+
−↑
Terlalu dingin →
fi lebih kecil →
X<0 Panas
fi lebih
besar Nilai pengukuran
Gerakan mundur : Apabila simpangan X (Nilai yang diinginkan - Nilai pengukuran) hasilnya positip, hal ini akan menaikkan kuantitas operasionalnya (frekuensi output) dan seandainya hasilnya positip maka akan menurunkan kuantitasnya. (Misalnya pada mesin pemanas) X>0 Nilai yang diinginkan
→
Ο
→ Dingin
+
− ↑X<0
Panas
→
fi lebih besar
→
fi lebih kecil
Nilai pengukuran
Hubungan antara penyimpangan dan kuantitas operasional (frekuensi output)
Positip
Simpangan Negatip
Gerakan mundur Gerakan normal
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 83 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Inverter R S T
Sumber daya
FR-APD
Putaran normal
STF
FUP
Batas atas
Putaran mundur
STR
FDN
Batas bawah
SD
RLF
Output putaran normal
RLR
Output putaran mundur
10
Nilai pengesetan (Nilai pengesetan yang diingnkan)
2 5 1
Sinyal penyimpangan
4
PIS FBS SD
Pemilih kontrol PI
Bila menggunakan sistim 2 kabel Bila menggu nakan sistim Detektor 2 kabel
−
+
+
−
+
Pemilih input nilai pengukuran (CO M) (OU T) 24 V
SE2
(Nilai Pengesetan) 4~20mA
0 24 V Sumber daya
AC 1φ 200/220V 50/60Hz
Gambar 4-8. Diagram sambungan eksternal
Tabel 4-3 PIS
Terminal input
Untuk memilih antara terminal PIS - SD pada kontrol PI
pemilih kontrol PI
FBS
Nama
FUP
dan fungsi
FDN
terminal RLF
Terminal pemilih
Untuk memilih antara terminal FBS - SD bila anda memberikan
input nilai
sinyal input 4~20 mA pada pada bagian detektor sinyal nilai
pengukuran
pengukuran
Terminal output
Untuk meng-output-kan bila sinyal nilai pengukuran melebihi
batas atas
batas atas nilai pengesetan. Output kolektor terbuka
Terminal output
Untuk meng-output-kan bila sinyal nilai peng-ukuran kurang
batas bawah
dari batas bawah nilai pengesetan. Output kolektor terbuka
Terminal output
Untuk meng-output-kan bila indikasi output unit parameter
arah putaran
berputar normal. (FWD) output kolektor terbuka
normal RLR
Terminal output
Untuk meng-output-kan bila indikasi output unit parameter
arah putaran
berputar mundur. (FWD) output kolektor terbuka
mundur
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 84 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Tabel 4-4 Tabel Daftar Parameter Nomor Fungsional 128 129 130
Unit Mnt ___
Nama
Jangkauan
Pemilih grakan PI
______
Ban proporsional PI Waktu integral
0.1~1000% 9999 0.1~3600 det. 9999
0.1%
100%
0.1 det.
1 det.
Batas atas
0 ~ 100%
0.1%
9999
0.1%
9999
0.1%
0%
131
Muatan 0
9999 132
Batas bawah
0 ~ 100% 9999
133
Nilai kontrol PI yang dimaksud pada pengendali PU
Perhatian
0 ~ 100%
: Pengesetan fungsi pengendalian.
nomor
129,130,133
Keterangan 0 : Gerakan PI mundur 1 : Gerakan PI normal Jika 9999 hanya gerakan proporsional yang efektif. Jika 9999 hanya gerakan propor-sioanl yang efektif. Nilai batas atas Jika jumlah nilai umpan balik melebihi nilai pengesetan, maka outputnya adalah FUP Nilai batas bawah Jika jumlah nilai umpan balik kurang dari nilai pengesetan, maka outputnya adalah FDN Hal ini akan efektrif hanya jika perintah PU dari pengendalian PU atau digunakan bersamaan dengan hubungan luar.
dapat
dirubah-rubah
selama
Pengesetan Parameter Pemilih gerakan PI (Pr. 128) Gerakan normal dan gerakan mundur diset sesuai dengan objek yang akan dikontrol Contoh : Gerakan mundur (Pr. 128 = 0) Jika digunakan untuk mengontrol mesin pemanas, pengontrol tekanan dll. Gerakan normal (Pr. 128 = 1) Jika digunakan untuk mengontrol mesin pendingin udara dll.
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 85 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB IV SUMBER-SUMBERYANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN 1. Daftar Pustaka a. Motor listrik induksi 3 phase b. Peralatan Ukur Listrik/ELektronika c. Inverter
2. Buku Referensi a. Manual trainer inverter
b. c.
B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN Daftar Peralatan/Mesin No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Peralatan/Mesin
Keterangan
Trainer Inverter Media dasar mesin listrik induksi Mesin induksi 3 phase Avo meter Dst
Daftar Bahan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Bahan
Keterangan
Transformator 3A Dioda 3A Elco 2200uF/50V Resistor 10K/5W Kabel serabut NYM PCB lobang Timah 60/40
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 86 dari 88
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
TIM PENYUSUN
No.
Nama
Institusi
1.
Drs. Hismadi T.P., MM
BBPLKLN – CEVEST BEKASI
2.
Budi Wikaningtyas, M.Eng
BBPLKLN – CEVEST BEKASI
3.
Sri Hardono, A.Md
BBPLKLN – CEVEST BEKASI
Judul Modul: Mengendalikan Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Informasi Versi: 2009
Keterangan
Halaman: 87 dari 88
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR ELEKTRO SUB SEKTOR ELEKTRONIKA BIDANG/SUB BIDANG INDUSTRI PENGENDALIAN MOTOR TIGA PHASE DENGAN INVERTER ELK.EL.02.026.00
BUKU KERJA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon 021-8841147 Fax.021-8841146
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
DAFTAR ISI Tugas Praktik V ----------------------------------------------------------------------Tugas Praktik Dst --------------------------------------------------------------------TUGAS TEORI -------------------------------------------------------------------------
3
A. Tugas Teori I ---------------------------------------------------------------------
3
BAB II URAIAN PRAKTIK ---------------------------------------------------------------------
7
A. Tugas Praktik I -------------------------------------------------------------------
7
B. Tugas Praktik II -------------------------------------------------------------------
10
C. Tugas Praktik III ------------------------------------------------------------------
17
D. Tugas Praktik IV ------------------------------------------------------------------
23
2.1 BAB I
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 2 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB I TUGAS TEORI
A. TUGAS TEORI Perintah Tugas
:
Waktu Penyelesaian Tugas
:
Soal Tugas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat 1 JP
1. Gambarkan blok diagram inverter dan jelaskan! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 2. Jelaskan prinsip kerja converter! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 3 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
3. Jelaskan prinsip kerja inverter! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
4. Jelaskan garis besar pengoperasian peralatan inverter! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 5. Jelaskan cara menggunakan unit parameter untuk mengendalikan motor dengan mengatur : a. Frekuensi ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 4 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
b. parameter ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 6. Sebutkan urutan membuat program pengendali motor tiga phase! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 5 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Lembar Evaluasi Tugas Teori : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No.
Benar
Salah
No.
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
Benar
Salah
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 6 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB II URAIAN PRAKTIK
Pada bagian ini berisikan tentang tugas pelaksanaan praktek kerja unit kompetensi untuk masing-masing elemen sesuai yang tertera pada silabus kolom keterampilan yang mencakup nama tugas, waktu penyelesaian tugas, tujuan tugas, daftar peralatan/mesin dan bahan, keselamatan dan kesehatan kerja, instruksi kerja, daftar cek unjuk kerja.
A.
TUGAS PRAKTIK I 1. Nama Tugas I
: Memeriksa terminal-terminal modul Converter dan modul Inverter dari rangkaian utama inverter.
2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 1 JP 3. Tujuan Tugas I
: Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter, peserta mampu menguji/memeriksakan terminal terminal modul Converter dan modul Inverter dari rangkaian utama inverter.
4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. A. 1. 2. 3. B. 1. 2.
Nama Barang Peralatan/Mesin Trainer Inverter Motor Induksi 3 phase AVO meter Bahan
Spesifikasi
Keterangan
Sanwa
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: - Bekerjalah dengan tertib dan selalu utamakan keselamatan kerja. - Jangan menghubungkan rangkaian yang saudara buat ke POWER SUPPLY, sebelum diperiksa oleh Instruktur. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. - Bekerjalah sesuai dengan SOP. Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 7 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
6. Instruksi Kerja Tugas I : a) Persiapan : Hubungkan motor induksi listrik dengan kabel pada terminal U, V, W dan hubungkan power supply dengan kabel pada terminal R,S,T dari luar. Dan atur polaritas multitester pada range x1Ω. b) Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi pada terminal dasar inverter dan catat hasil pengukuran pada tabel yang sudah disediakan di bawah ini.
Data hasil pengukuran rangkaian modul converter dan modul inverter dari rangkaian utama inverter
MO DUL
Kompo Probe tester nen + D1 R P P R CON D2 S P VERT P S ER D3 T P P T TR1 U P P U IN V P VER TR2 P V TER TR3 W P P W
Hasil Pengukuran
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Kompo Probe tester nen + D4 R N N R D5 S N N S D6 T N N T TR4 U N N U TR5 V N N V TR6 W N N W
Hasil Pengukuran
Halaman: 8 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I : Check List Ya Tidak
NO
Langkah Kerja / Aktivitas Yang Dilakukan
1.
Menghubungkan motor induksi listrik dengan kabel pada terminal U, V, W
2.
Menghubungkan power terminal R,S,T dari luar
3.
Mengatur polaritas multitester pada range x1Ω.
4.
Memeriksa terminal-terminal modul Converter rangkaian utama inverter dengan AVO meter.
5.
Memeriksa terminal-terminal modul Inverter dari rangkaian utama inverter dengan AVO meter.
6.
Memeriksa sekali lagi, apakah ada kesalahan pada hubungan peralatan inverter dengan motor induksdi listrik/power supply.
7.
Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
supply
dengan
kabel
pada
dari
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 9 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
B.
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
TUGAS PRAKTIK 2 1. Nama Tugas 2
:
2. Waktu Penyelesaian Tugas 2 : 3. Tujuan Tugas 2
Dasar Pengoperasian Inverter 3 JP
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter, peserta mampu : a) Mengendalikan motor induksi 3 phase dengan unit parameter. b) Mengoperasikan motor listrik 3 phase dengan menggunakan parameter (Pr.). c) Memilih monitor untuk menampilkan beberapa item d) Menggunakan beberapa operasi yang ditampilkan pada menu HELP e) Membuat karakteristik V/f motor induksi listrik. f) Membuat karakteristik Torsi motor induksi listrik
4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No.
Nama Barang
A. 1. 2. B. 1. 2.
Peralatan/Mesin Trainer Inverter Motor Induksi 3 phase Bahan
Spesifikasi
Keterangan
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: - Bekerjalah dengan tertib dan selalu utamakan keselamatn kerja - Jangan menghubungkan rangkaian yang saudara buat ke POWER SUPPLY, sebelum diperiksa oleh Instruktur. - Jaga jangan sampai oli berceceran ditempat kerja. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. - Bekerjalah sesuai dengan SOP.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 10 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
6. Instruksi Kerja Tugas 2 : ⇒ MENGENDALIKAN MOTOR DENGAN INVERTER *. Garis besar prosedur pengoperasian : 1) Sumber tenaga ON menggunakan kontak magnit listrik (MC-ON). 2) Lakukan pengesetan dengan unit parameter. 3) START, motor mulai berputar dengan percepatan (sinyal start-up STF-SD ON). 4) Motor beroperasi pada Frekuensi yang telah ditentukan. 5) STOP, motor mulai melakukan perlambatan dan stop (sinyal start-up STF-SD OFF). 6) Sumber tenaga OFF (MC-OFF). a. Pengendalian dengan pengesetan langsung Frekuensi input (awal) : 1) Tekan tombol PU 2) Ketik Frekuensi yang diinginkan 3) Tekan tombol Write 4) Pilih putaran maju/mundur (tekan tombol FWD atau tombol REV) 5) Tekan tombol STOP b. Merubah pengesetan langsung Frekuensi input (awal) : 1) Tekan tombol PU 2) Ketik Frekuensi yang diinginkan 3) Tekan tombol Write 4) Pilih putaran maju/mundur (tekan tombol FWD atau tombol REV) 5) Tekan tombol STOP c. Pengesetan Frekuensi dengan menggunakan tombol ∆ / ∇ terus menerus : 1) Tekan tombol PU 2) Tekan tombol / terus menerus sampai diperoleh nilai Frekuensi yang diinginkan. 3) Tekan tombol Write 4) Pilih putaran maju/mundur (tekan tombol FWD atau tombol REV) 5) Tekan tombol STOP d. Pengendalian JOG : 1) Tekan tombol PU. 2) Tekan tombol SHIFT 3) Pilih putaran maju/mundur (tekan tombol FWD atau tombol REV) Pada pengendalian JOG, pengendalian Frekuensi dengan mengatur nilai parameter 15.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 11 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
⇒ MEMILIH MONITOR Lihat gambar kerja
⇒ MENGGUNAKAN PARAMETER a. Menggunakan parameter untuk mengoperasikan motor listrik : 1) Tekan tombol PU. 2) Tekan tombol SET. 3) Ketik nomor parameter yang diperlukan. 4) Tekan tombol READ. 5) Ketik nilai pengesetannya 6) Tekan tombol WRITE 7) Ulangi langkah 2 s/d 6, apabila menggunakan lebih dari satu parameter. b. Untuk mendapatkan daftar parameter : 1) Tekan tombol PU. 2) Tekan tombol SET. 3) Tekam tombol HELP. 4) Tekan Tombol 5) Tekan tombol READ. 6) Ketik nilai pengesetan yang diinginkan. 7) Tekan tombol WRITE.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 12 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
⇒ MENAMPILKAN FUNGSI HELP Tekan tombol HELP dua kali (2x) untuk beberapa operasi mode yang ditampilkan pada menu HELP dengan bermacam-macam fungsi dapat dilakukan.
Layar menu tayangan 1 1. 2. 3. 4.
MONITOR PU Oper Pr. List Pr. Clear
1. MONITOR Tayangan daftar monitor dan memperbolehkan layar monitor dirubah dan prioritas layar pertama untuk di set. 2. PU OPERATION ( PU Op ) Menginformasikan bagaimana memilih mode PU Op dan PU dibantu operasi mode jog melalui input langsung dan bagaimana mengoperasikan tombol-tombol itu.
Tekan tombol SHIFT dan ( ) bersama-sama untuk diproses ke tayangan berikutnya
Layar menu tayangan 2 5. 6. 7. 8.
Alarm Hist Alarm Clear Inv. Reset T/Shooting
3. PARAMETER Tayangan menu parameter dan menunjukkan empat item berikut ini untuk dipilih dan dilaksanakan. 1. Setting 2. Pr. List 3. Set Pr. List. 4. Def. Pr. List. 4. PARAMETER CLEAR Menayangkan menu parameter dan menunjukkan tiga item untuk dipilih dan dilaksanakan 1. Clear Pr. 2. Clear All 3. Clear None 5. ALARM HISTORY Menayangkan isi dari delapan alarm terdahulu.
Tekan beberapa tombol [MONITOR],[SET],[EXT OP] dan [PU] dengan sakelar penghubung
6. ALARM HISTORY CLEAR Membersihkan semua alarm data. 7. INVERT RESET Mereset invereter 8. TROUBLE SHOOTING
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 13 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
⇒ KARAKTERISTIK V/f Setelah anda atur nilai Frekuensi seperti pada tabel di bawah ini, terus jalankan motor induksi listrik, kemudian anda lihat pada monitor nilai tegangan dengan menekan tombol SHIFT. Catat hasil pengamatan dan buatlah karakteristik V/f nya.
Frekuensi kerja (Hz)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Tegangan Output (V)
T E G A N G A N (V)
FREKUENSI (HZ)
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 14 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
⇒ KARAKTERISTIK TORSI Hitunglah nilai torsi motor dari dibawah ini, jika nilai k = 1. Buatlah karakteristik torsinya.
Frekuensi (Hz)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tegangan (V) Arus (I) Torsi T = k.V.I/f
T O R S I
FREKUENSI (HZ)
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 15 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas 2 : Check List Ya Tidak
No.
Langkah Kerja / Aktivitas Yang Dilakukan
1.
Mengendalikan motor induksi 3 phase dengan unit parameter. Mengoperasikan motor listrik 3 phase dengan menggunakan parameter (Pr.). Memilih monitor untuk menampilkan beberapa item Menggunakan beberapa operasi yang ditampilkan pada menu HELP Membuat karakteristik V/f motor induksi listrik. Membuat karakteristik Torsi motor induksi listrik
2. 3. 4. 5. 6.
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 16 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
C.
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
TUGAS PRAKTIK 3
1. Nama Tugas 3
:
Pengesetan Parameter Pada Inverter
2. Waktu Penyelesaian Tugas 3
:
8 JP
3. Tujuan Tugas 3
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter, peserta mampu : a) Membuat karakteristik penguatan torsi. b) Membuat grafik hubungan antara tegangan dan Frekuensi output pada setiap perubahan torsi. c) Mengatur daerah Frekuensi kerja motor listrik dengan menggunakan Pr.1 dan Pr.2. d) Mengatur Frekuensi dasar dan tegangan Frekuensi dasar sesuai dengan peringkat motor listrik yang digunakan dengan inverter. e) Merubah kecepatan motor dari kecepatan 1 s/d 7 dengan penggunakan beberapa parameter dan kontak saklar sinyal dari luar. f) Mengatur waktu percepatan untuk mengendalikan putaran motor saat start. g) Mengatur waktu perlambatan untuk mengendalikan motor akan behenti. h) Mengatur Frekuensi start-up motor induksi listrik. i) Mengatur pengereman dengan tegangan DC sampai motor berhenti. 4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. A. 1. 2. B. 1. 2.
Nama Barang
Spesifikasi
Keterangan
Peralatan/Mesin Trainer Inverter Motor Induksi 3 phase Bahan
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: - Bekerjalah dengan tertib dan selalu utamakan keselamatn kerja - Jangan menghubungkan rangkaian yang saudara buat ke POWER SUPPLY, sebelum diperiksa oleh Instruktur. - Jaga jangan sampai oli berceceran ditempat kerja. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. - Bekerjalah sesuai dengan SOP.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 17 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
6. Instruksi Kerja Tugas 3 : ⇒ PENGUATAN TORSI Atur nilai penguatan torsi dengan parameter 0 (Pr.0), lihat tabel dan aturlah nilai Frekuensi seperti pada tabel. Ukurlah nilai arus dan tegangan setiap pengaturan Frekuensi outputnya serta buatlah grafiknya! Frekuensi (Hz) Tegangan dan Arus Torsi Boost (%) 3 6 10 20
10 Teg. (V)
20 Arus (A)
Teg. (V)
30 Arus (A)
Teg. (V)
40 Arus (A)
Teg. (V)
50 Arus (A)
Teg. (V)
60 Arus (A)
Teg. (V)
Arus (A)
200
T E G A N G A N (V)
100
0
10
20
30
40
50
60
70
FREKUENSI (HZ)
⇒ MENGATUR BATAS FREKUENSI OUTPUT
Frekuensi output
Pr.1 (Frekuensi maksimum)
Pr.2 (Frekuensi minimum)
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 18 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Dengan menggunakan PU (Parameter Unit), anda dapat mengatur Frekuensi output. Dengan menggunakan parameter 1 (Pr.1), anda dapat mengatur Frekuensi output dari 0 s/d 120 Hz; atau dengan menggunakan parameter 18 (Pr.18) anda dapat mengatur Frekuensi output dari 120 s/d 400 Hz. Untuk percobaan, tentukan batas Frekuensi maksimum dan Frekuensi minimum, kemudian lakukan pengesetan Frekuensi output dengan PU ( lihat tabel ); ukur Frekuensi, tegangan dan arus outputnya!
PENGATURAN FREKUENSI Dengan Parameter
PENGATURAN FREKUENSI Secara Langsung
FREKUENSI OUTPUT (lihat monitor)
TEGANGAN OUTPUT (lihat monitor)
ARUS OUTPUT (lihat monitor)
10 Hz 20 Hz Pr.1 ( 60 Hz )
30 Hz
dan
40 Hz
Pr.2 ( 20 Hz )
50 Hz 60 Hz 70 Hz
⇒ MENGATUR FREKUENSI DASAR
Pr.19 (tegangan Frekuensi dasar)
Pr.3 (Frekuensi dasar)
Memungkinkan untuk mengatur Frekuensi dasar dengan memilih pada skala 0 - 120 Hz sesuai dengan peringkat motor. Dengan mengatur Pr.19 anda dapat menggunakan sebuah motor dengan nilai tegangan lebih rendah dari tegangan sumber inverter yang optimal. Hal itu baik sekali jika anda menggunakan sebuah motor dengan tegangan 200V pada power supply 230V.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 19 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Untuk percobaan, lakukan pengesetan dengan menggunakan Pr.3 dan Pr.19 serta pengesetan Frekuensi secala langsung dengan menggunakan PU (lihat tabel), ukurlah tegangan outputnya! Pr.3 ( 60 Hz ), Pr.19 ( 120V) Frekuensi
20 Hz
40 Hz
60 Hz
80 Hz
100 Hz
Tegangan
⇒ MENGATUR BANYAK KECEPATAN
Tentukan beberapa kecepatan dan mengatur kecepatan pada terminal input dari kecepatan pertama sampai kecepatan ketujuh sebagai berikut : • Gunakan parameter 4,5, dan 6 untuk kecepatan pertama, kedua dan ketiga. • Gunakan parameter 24, 25, 26 dan 27 untuk kecepatan keempat sampai dengan ketujuh. • Pilih setiap kecepatan dengan kontak saklar sinyal pada bagian luar (RHSD, RM-SD, atau RL-SD). • Memungkinkan untuk mengatur kecepatan dengan mengkombinasikan Frekuensi JOG (Pr.15), Frekuensi maksimum (Pr.1), batas Frekuensi terendah/minimum (Pr.2). NOMOR
FREKUENSI
TERMINAL INPUT
KECEPATAN
PARAMETER
( Hz )
RH-SD
KECEPATAN-1
4
KECEPATAN-2
5
KECEPATAN-3
6
KECEPATAN-4
24
KECEPATAN-5
25
KECEPATAN-6
26
KECEPATAN-7
27
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
RM-SD
RL-SD
Halaman: 20 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
⇒ PERCEPATAN DAN PERLAMBATAN Pr.20
percepatan (Pr.7)
perlambatan (Pr.8)
Untuk mengatur waktu percepatan gunakan Pr.7 dan waktu perlambatan gunakan Pr.8 dan tentukan Frekuensi kerjanya. Untuk mengatur waktunya ada 2 pilihan dengan Pr.21, Yaitu : pilih angka 0 untuk 0 - 3600 detik (long time) atau pilih angka 1 untuk 0 - 360 detik (short time). ⇒ FREKUENSI START DAN PENGEREMAN DC Frekuensi output
Batas pengaturan Pr.13
Pengaturan sinyal Frekuensi (V)
Waktu
Frekuensi Output
Pr.10 (Frekuensi kerja) Waktu
Tegangan pengereman DC
Pr.12 (tegangan Waktu
Pr.11 (saat bekerja) Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 21 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas 3 :
No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Check List Ya
Langkah Kerja / Aktivitas Yang Dilakukan
Tidak
Membuat karakteristik penguatan torsi. Membuat grafik hubungan antara tegangan dan Frekuensi output pada setiap perubahan torsi Mengatur daerah Frekuensi kerja motor listrik dengan menggunakan Pr.1 dan Pr.2 Mengatur Frekuensi dasar dan tegangan Frekuensi dasar sesuai dengan peringkat motor listrik yang digunakan dengan inverter Merubah kecepatan motor dari kecepatan 1 s/d 7 dengan penggunakan beberapa parameter dan kontak saklar sinyal dari luar Mengatur waktu percepatan untuk mengendalikan putaran motor saat start Mengatur waktu perlambatan untuk mengendalikan motor akan behenti Mengatur Frekuensi start-up motor induksi listrik Mengatur pengereman dengan tegangan DC sampai motor berhenti.
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 22 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
D. TUGAS PRAKTEK 4
1. Nama Tugas 4
:
2. Waktu Penyelesaian Tugas 4 :
3. Tujuan Tugas 4
Mengendalikan Otomatis
Putaran
Motor
Secara
4 JP
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi pengendalian motor induksi tiga phasa dengan inverter, peserta mampu : a) Membuat program untuk mengendalikan motor induksi 3 phase sesuai time chart. b) Memasukkan program melalui unit paramater c) Mengoperasikan inverter untuk mrngendalikan motor induksi 3 phase
4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. A. 1. 2. B. 1. 2.
Nama Barang
Spesifikasi
Keterangan
Peralatan/Mesin Trainer Inverter Motor Induksi 3 phase Bahan
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: - Bekerjalah dengan tertib dan selalu utamakan keselamatn kerja - Jangan menghubungkan rangkaian yang saudara buat ke POWER SUPPLY, sebelum diperiksa oleh Instruktur. - Jaga jangan sampai oli berceceran ditempat kerja. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. - Bekerjalah sesuai dengan SOP.
6. Instruksi Kerja Tugas 4
:
a) Buatlah program untuk mengendalikam motor induksi seperti gambar diagram dibawah ini. Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 23 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Putaran maju 90
40 20 0
15detik 5detik
25 detik
35 detik
30
Putaran mundur No.
No. Parameter
Arah putaran
Frekuensi (Hz)
Waktu (detik)
Keterangan
b) Buatlah program pengendalian motor sesuai gambar diagram dibawah ini : Putaran maju 60
20
6 detik
12 detik
20 detik
0 20
10detik
8detik
10detik
15detik
60
Putaran mundur Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 24 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
No.
No. Parameter
Arah putaran
Frekuensi (Hz)
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Waktu (detik)
Keterangan
c) Buatlah program untuk diagram sebagai berikut : Grup
No. Parameter
Arah Putaran
Frekuensi (Hz)
Waktu (detik)
Putaran mundur
Putaran maju 10 det 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 30 Hz
10 det
60 Hz
10 det
100Hz 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 20 Hz
10 det
20 Hz
10 det 30 Hz
10 det
60 Hz
10 det
120Hz
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
10 det
10 det
20 Hz
10 det
20 Hz
10 det
20 Hz
10 det
Halaman: 25 dari 26
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas 4 : Cecklist Ya Tidak
No.
Langkah Kerja / Aktivitas Yang Dilakukan
1.
Membuat program untuk mengendalikan motor induksi 3 phase sesuai time chart. Memasukkan program melalui unit paramater Mengoperasikan inverter untuk mrngendalikan motor induksi 3 phase
2. 3. 4. 5. 6.
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 26 dari 26
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR ELEKTRO SUB SEKTOR ELEKTRONIKA BIDANG/SUB BIDANG INDUSTRI PENGENDALIAN INDUKSI TIGA PHASE DENGAN INVERTER ELK.EL.02.026.00
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon 021-8841147 Fax.021-8841146
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------
2
BAB I
PENILAIAN TEORI ------------------------------------------------------------------
3
A. Kunci Jawaban Tugas Teori I -------------------------------------------------
3 7
BAB II
BAB III
BAB IV
PENILAIAN PRAKTIK ---------------------------------------------------------------
7
A. Lembar Penilaian Praktik I ----------------------------------------------------
7
B. Lembar Penilaian Praktik II ----------------------------------------------------
7
C. Lembar Penilaian Praktik III ---------------------------------------------------
8
D. Lembar Penilaian Praktik IV ---------------------------------------------------
9
REKAPITULASI TUGAS --------------------------------------------------------------
10
A. Rekapitulasi Tugas Teori ------------------------------------------------------
10
B. Rekapitulasi Tugas Praktik -----------------------------------------------------
10
CHECK LIST INDIKATOR UNJUK KERJA -----------------------------------------
11
Cacatan: Tidak copy paste dari buku kerja? MUK terpisah dari teori buku kerja?
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 2 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB I PENILAIAN TEORI
A. Kunci Jabawan Tugas Teori I 1. Gambarkan blok diagram inverter dan jelaskan. Jawab :
lnverter adalah suatu peralatan yang dapat merubah sinyal-sinyal AC pada frekuensi 50Hz/60H2 (sumber daya dari PLN) menjadi DC, dan kemudian dirubah ke dalam tegangan AC dengan frekuensi yang dapat diubah-ubah sesuai yang diinginkan. Dengan demikian, frekuensi sumber daya yang diberikan pada motor listrik dapat diubah-ubah, sehingga kecepatan putaran motor listrik dapat diatur-atur. Rangkaian penyearah daya yang merubah ac ke dc disebut converter, dan pengubah daya yang merubah dc ke ac disebut lnverter. Biasanya, peralatan inverter secara umum disebut lnverter, termasuk di dalamnya bagian converter dan rangkaian pengendali yang merupakan satu kesatuan.
2. Jelaskan prinsip kerja converter! Jawab :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 3 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Apabila bagian converter dihubungkan dengan power supply, maka 6 biuah dioda akan bekerja bergantian, 2 dioda ON dan 1 dioda OFF seperti gambar di bawah ini :
(a)
(b)
(c)
3. Jelaskan prinsip kerja inverter! Jawab :
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 4 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Prinsip kerjanya, jika 6 buah transistor tersebut diumpamakan sebagai 6 buah saklar yaitu s1 - s6. Anda bisa menggambarkan bentuk gelombang AC (frekuensi) yang dibentuk oleh saklar on/off sesuai dengan time chart yang telah ditentukan. Bila saklar 51 SO anda on/off kan seperti gambar 2-16, maka bentuk gelombang pulsa akan sama dengan interval antara U-V, U-W, W-U dan dapat diatur-atur. Tegangan AC yang berbentuk pulsa (segi empat) ini yang dipakai (yang dihubungkan) ke motor. Dengan perubahan waktu waktu on/off, sesuai dengan frekuensi yang diinginkan dan outputnya dihubungkan ke motor. Apabila tegangan DC E anda rubah, pada saat yang sama maka tegangan input motor juga berubah.
4. Jelaskan garis besar pengoperasian peralatan inverter! Jawab : Pada umumnya “untuk menggerakkan prosedurnya adalah sebagai berikut : Sumber tenaga ON
Pada bagian input menggunakan kontak magnit listrik ( MC ON)
Fungsi pengesetan
Perlu mengatur fungsi nilai dengan unit parameter ( penga-turan awal )
Start
inverter
Kerja
Mulai bergerak (startup) dan perce-patan, sinyal startup. STF-SD ON.
Kecepatan dapat dirubah dengan mengatur sinyal frekwensi.
menggunakan
Stop
sinyal
external”,
Sumber tenaga OFF
Perlambatan dan stop, menghentikan sinyal start-up. STF-SD OFF.
Pada bagian input menggunakan kontak magnit listrik ( MC OFF)
5. Jelaskan cara menggunakan unit parameter untuk mengendalikan motor dengan mengatur : a. Frekuensi b. parameter Jawab : a). Frekuensi • Untuk merubah pengesetan langsung pada input pengendalian Frekuensi. (Pengesetan langsung) Tekan tombol PU
Ketik Frekuensi yang diinginkan
Tekan tombol Write
Pilih putaran maju/mundur
Tekan tombol Stop
Mengatur pengendalian Frekuensi -- Kecepatan putaran motor dapat dirubah dengan mengulangi langka kerja ini.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 5 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
• Pengesetan Frekuensi yang diinginkan dengan menekan tombol terus-menerus. ( Langkah pengesetan ) Tekan tombol PU
Tekan tombol Write
atau
/
Pilih putaran maju/mundur
Tekan tombol Stop
b). parameter • Untuk dapat menggunakan parameter dengan menekan langsung tombol set, kemudian ketik nomor parameternya. Tekan tombol PU
Tekan tombo
Nomor parameter
Tekan tombol
Nilai pengesetan
Tekan tombol
• Untuk mendapatkan daftar parameter tekan tombol set. Tekan tombol PU
Tekan tombo
Tekan tombol
Tekan tombol
Nilai pengesetan
Tekan tombol
6. Sebutkan urutan membuat program pengendali motor induksi tiga phase! Jawab : • • • •
Pr.79 Pr. 76 Pr.200 Pr.231
pilih pilih pilih pilih
5 3 0 0
Poin pengesetan Kelompok 1
No. 1 2 3 4 10
Kelompok 2
No. 11
No. 21
Pr. Pr. Pr. Pr.
201 202 203 204
201 PRG set 1 Laporan 1 Pengesetan 30.00Hz Waktu 4:30S
Pr.210 Pr. 211 20
Kelompok 3
Arah putaran, frekuensi, waktu start-up
30
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Pr. 220 Pr. 221
Pr. 230
Halaman: 6 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB II PENILAIAN PRAKTIK
A. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK I PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik I
No. 1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
:
Memeriksa terminal-terminal modul Converter dan modul Inverter dari rangkaian utama inverter
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Menghubungkan motor induksi listrik dengan kabel pada terminal U, V, W Menghubungkan power supply dengan kabel pada terminal R,S,T dari luar Mengatur polaritas multitester pada range x1Ω.
Rekomendasi
Power OFF Ohm meter terkalibrasi
Memeriksa terminal-terminal modul Converter dari rangkaian utama inverter dengan AVO meter. Memeriksa terminal-terminal modul Inverter dari rangkaian utama inverter dengan AVO meter. Memeriksa sekali lagi, apakah ada kesalahan pada hubungan peralatan inverter dengan motor induksdi listrik/power supply. Mengembalikan peralatan ukur pada tempatnya.
Dilakukan sesuai table pada buku kerja Dilakukan sesuai table pada buku kerja
Ketepatan Waktu Kerja
B. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK II PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik II
No. 1. 2. 3
:
Dasar pengoperasian inverter
Indikator Penilaian Praktik Melakukan persiapan dengan mengecek instalasi inverter Mengendalikan motor induksi 3 phase dengan unit parameter. Mengoperasikan motor listrik 3 phase dengan menggunakan parameter (Pr.).
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
K
BK
Rekomendasi
Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP
Halaman: 7 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
4. 5 6 7.
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
Memilih monitor untuk menampilkan beberapa item Menggunakan beberapa operasi yang ditampilkan pada menu HELP Membuat karakteristik V/f motor induksi listrik Membuat karakteristik Torsi motor induksi listrik
Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP
8. Ketepatan Waktu Kerja
C. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK III PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik III : No. 1. 2.
3
4.
5
6
7. 8. 9.
Pengesetan parameter pada inverter
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Rekomendasi
Membuat karakteristik penguatan torsi. Membuat grafik hubungan antara tegangan dan Frekuensi output pada setiap perubahan torsi. Mengatur daerah Frekuensi kerja motor listrik dengan menggunakan Pr.1 dan Pr.2. Mengatur Frekuensi dasar dan tegangan Frekuensi dasar sesuai dengan peringkat motor listrik yang digunakan dengan inverter Merubah kecepatan motor dari kecepatan 1 s/d 7 dengan penggunakan beberapa parameter dan kontak saklar sinyal dari luar. Mengatur waktu percepatan untuk mengendalikan putaran motor saat start.
Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP
Mengatur waktu perlambatan untuk mengendalikan motor akan berhenti Mengatur Frekuensi start-up motor induksi listrik Mengatur pengereman dengan tegangan DC sampai motor berhenti.
Lakukan sesuai SOP
Lakukan sesuai SOP
Lakukan sesuai SOP
Lakukan sesuai SOP
Lakukan sesuai SOP
Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP
Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 8 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
D. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK IV PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik IV No. 1. 2. 3
:
Mengendalikan putaran motor secara otomatis
Indikator Penilaian Praktik Membuat program untuk mengendalikan motor induksi 3 phase sesuai time chart. Memasukkan program melalui unit paramater Mengoperasikan inverter untuk mrngendalikan motor induksi 3 phase
K
BK
Rekomendasi Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP Lakukan sesuai SOP
4. 5 6 7. 8. Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 9 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB III REKAPITULASI TUGAS
A. REKAPITULASI TUGAS TEORI REKAP TUGAS TEORI TUGAS
BENAR
SALAH
CATATAN
I. II. III. IV. V. VI.
B. REKAPITULASI TUGAS PRAKTIK REKAP TUGAS PRAKTIK
TUGAS
I.
II.
JUDUL TUGAS
HASIL BELUM KOMPETEN KOMPETEN
CATATAN
Memeriksa terminalterminal modul Converter dan modul Inverter dari rangkaian utama inverter Dasar pengoperasian inverter
III.
Pengesetan parameter pada inverter
IV.
Mengendalikan Putaran Motor Secara Otomatis
V. VI.
Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 10 dari 11
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Elektro Subsektor Elektronika Bidang/Subbidang Industri
Kode Modul ELK.EL.02.026.00
BAB IV CHECK LIST INDIKATOR UNJUK KERJA
IUK Memahami dasar-dasar inverter
TUGAS
HAL YANG DIAMATI
a. Menjelaskan blok diagram inverter
1. Dapat menjelaskan fungsi setiap blok diagram inverter 2. Dapat menjelaskan prinsip kerja inverter 3. Dapat menjelaskan prinsip kerja converter 4. Dapat mengidentifikasi rangkaian converter dan inverter 1. Dapat menjelaskan karakteristik motor saat running. 2. Dapat menjelaskan karakteristik pengendalian motor induksi tiga phase dengan inverter 1. Dapat mengatur beberapa fungsi inverter 2. Dapat mengendalikan inverter Dapat memperagakan penggunaan beberapa fungsi parameter untuk mengendalikan motor induksi tiga phase 1. Dapat membuat program pengendalian 2. Dapat mengoperasikan inverter untuk mengendalikan motor induksi tiga phase
b. Mengendalikan karakteristik motor induksi listrik tiga phase dikendalikan dengan inverter Mengoperasikan peralatan inverter untuk mengendalikan motor tiga phase
a. Cara mengendalikan inverter didemonstrasikan b. Pengaturan fungsi parameter diperagakan
c. Pengendalian motor induksi listrik tiga phase yang telah didemonstrasikan
PENILAIAN K BK
CATATAN : ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………
Tanda Tangan Asesi Tanda Tangan Asesor Judul Modul: Pengendalian Motor Tiga Phase Dengan Inverter Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 11 dari 11