STUDI TENTANG PRODUK KERAJINAN GERABAH MARON JAYA ART SHOP MILIK BAPAK NGADIONO DI SENTRA KERAJINAN GERABAH BETEK KOTA MALANG
ARTIKEL
OLEH REZA ANSHARI AZMI NIM 106251405256
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JANUARI 2013
LEMBAR PERSETUJUAN
Artikel oleh Reza Anshari Azmi, ini telah diperiksa dan disetujui.
Malang, Desember 2012 Pembimbing I
Dra. Hj. Purwatiningsih, M. Pd. NIP 195403311979032001
Malang, Desember 2012 Pembimbing II
Drs. Didiek Rahmanadji NIP 195705081985031004
STUDI TENTANG PRODUK KERAJINAN GERABAH MARON JAYA ART SHOP MILIK BAPAK NGADIONO DI SENTRA KERAJINAN GERABAH BETEK KOTA MALANG Reza Anshari Azmi, Dra. Hj. Purwatiningsih, Drs. Didiek Rahmanaji Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Sentra kerajinan gerabah di kota Malang terletak di Betek, salah satunya adalah Maron Jaya Art Shop milik Bapak Ngadiono yang khusus menghasilkan produk souvenir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan produk kerajinan keramik gerabah, bahan dan alat produksi serta, proses dan teknik produksi kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Data penelitian yang mencakup paparan produk kerajinan gerabah dalam bentuk visual didapat dari dokumentasi produk dan kegiatan berkaitan dengan produksi kerajinan dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Kata Kunci: kerajinan keramik gerabah, Maron Jaya Art Shop, Malang
Masyarakat Nusantara telah lama mengenal kerajinan gerabah. “Perkenalan awal dengan keramik gerabah dimulai sejak bangsa kita mengenal tradisi bercocok tanam. Perkenalan dan keakraban mereka dengan tanah membuat mereka mulai berkreasi untuk membuat peralatan yang mereka butuhkan dari tanah”(Kusnan, 2007:1). Keramik gerabah dikenal sebagai sebagai produk benda pakai tertua dalam kehidupan manusia. Kerajinan keramik gerabah di Kabupaten Malang telah ada sejak lama. Salah satu sentra yang cukup terkenal dan tetap eksis hingga sekarang adalah sentra kerajinan gerabah Betek Kelurahan Penanggungan kota Malang. Di sentra kerajinan gerabah Betek ini telah memiliki sejarah yang cukup panjang dan memiliki peran dalam hal pembangunan di kota Malang. Ada tiga sentra besar kerajinan keramik gerabah yang berada di Kota Malang yaitu sentra kerajinan keramik gerabah yang berbasis perkakas rumah tangga di Desa Pagelaran Kecamatan Gondang legi Kabupaten Malang, Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang dan di Desa Betek kelurahan Penanggungan kota Malang. Tiga sentra tersebut sama-sama memproduksi kerajinan Gerabah. Di Desa Pagelaran, kerajinan yang dihasilkan lebih pada alat—alat rumah tangga seperti Anglo, kendi, gentong, kendil, layah , cobek, dan pengaron. Di sentra kerajinan keramik gerabah desa Betek, kerajinan yang dihasilkan lebih beragam. Hal yang unik di sentra kerajinan keramik gerabah Desa Betek adalah beberapa pengrajin memproduksi keramik gerabah souvenir serta produk-produk keramik gerabah rumah tangga, produk-produk gerabah interior dan eksterior beraneka ragam ukuran, bentuk dan fungsi. Betek menjadi satusatunya sentra kerajinan keramik gerabah di kota Malang. Maron Jaya Art Shop milik Bapak Ngadiono adalah salah satu rumah produksi kerajinan keramik gerabah yang punya keunikan tersendiri. Produk keramik gerabah Bapak Ngadiono merupakan kerajinan keramik gerabah souvenir. Bapak Ngadiono mengkhususkan diri untuk memproduksi kerajinan gerabah dengan fungsi souvenir, Teknik pewarnaan pada hasik kerajinannya juga khas, dimana teknik pewarnaan tersebut didapat dari pelatihan beliau di desa Kasongan. serta teknik pembentukan
kerajinan keramik gerabah dengan menggunakan teknik putar cepat tradisional dengan meja putar miring. rumusan yang ingin dipaparkan penulis adalah Bagaimana produk yang dihasilkan Kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop milik Bapak Ngadiono berdasarkan jenis dan fungsinya, Apa saja alat dan bahan produksi kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop milik bapak ngadiono, Bagaimana proses dan penerapan teknik yang digunakan pada setiap produk Kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop milik Bapak Ngadiono. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan penelitian selanjutnya yang mungkin saja akan dilakukan lagi, karena tidak menutup kemungkinan bahasan soal kerajinan keramik gerabah dapat berkembang lebih luas. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan alternatif metode deskriptif yaitu proses dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini, karena penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia fungsinya hanya sebagai bahan pendukung peneliti sebagai instrumen utama. Instrumen pendukung yang dimaksud dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang digunakan sebagai panduan selama proses penelitian berlangsung dan berisi daftar data apa yang akan diteliti, serta pedoman wawancara yang digunakan sebagai penguat dalam melakukan wawancara dengan pengrajin dan pengusaha. Kerajinan gerabah MARON JAYA ART SHOP milik Bapak Ngadiono berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan 17a/72 Sentra Kerajinan Gerabah Betek di Desa Betek, Kecamatan Klojen, Kelurahan Penanggungan, Kota Malang, Kabupaten Malang. Sumber data dalam penelitian adalah dari mana data diperoleh. Hal ini erat hubungannya dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Untuk menjaring data secara langsung, maka sumber data dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengambilan dokumentasi yang dilakukan peneliti. Hasil dokumentasi ini berupa catatan hasil wawancara peneliti dengan sumber. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah data terkumpul dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Jika jawaban setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkannya sampai tahap tertentu hingga data yang diperoleh dianggap kredibel. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:246) mengemukakan bahwa ”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification”. Untuk menguji keabsahan pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sasuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu.
HASIL A. Produk Kerajinan Keramik Gerabah Maron Jaya Art Shop Produk kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop saat ini oleh bapak Ngadiono khusus membuat keramik gerabah souvenir, pada awal 1987 produk bapak Ngadiono masih beragam tidak khusus pada souvenir saja, sekitar tahun 1990-an dari pengakuan bapak Ngadiono sendiri minat masyarakat terhadap keramik Gerabah souvenir lebih tinggi. Produk kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop secara visual dapat dibedakan dalam 4 jenis, yaitu gerabah berbebtuk flora dan fauna dekoratif berupa tempat sabun loro blonyo, tempat pensil bebek, asbak daun jati, asbak ikan 2, asbak kura-kura, dan celengan kura-kura; gerabah dengan dekorasi flora dan fauna berupa tempat pensil bunga, asbak ikan 1, vas bunga: gerabah dengan bentuk tiruan benda sehari-hari berupa pajangan beduk dan tempat pensil mobil; dan gerabah dengan dekorasi loro blonyo berupa tempat sabun dan asbak loro blonyo. Klasifikasi yang telah dilakukan berpatokan pada produk yang diproduksi pada saat ini. Nantinya produk lain dengan bentuk berbeda mungkin saja diproduksi, bergantung pada pemesanan oleh konsumen. Produk yang diproduksi memiliki tinggi 2,5 cm sampai 12 cm, diameter 4 cm sampai 8 cm.
Tempat sabun loro blonyo, asbak ikan 2, vas bunga, asbak kura-kura (sumber: dokumentasi pribadi, 30 Juni 2012)
B.
Bahan dan Alat Produksi Kerajinan Keramik Gerabah Maron Jaya Art Shop Bahan baku tanah liat yang dipakai di Maron Jaya Art Shop didatangkan dari produsen tanah liat di daerah Wagir. Bahan baku tanah liat dari Wagir ini lebih tahan terhadap penyusutan saat proses pengeringan dan proses pembakaran. Kualitas bahan baku dirasakan lebih baik dan bahan baku untuk kadar campuran pasir pada bahan baku dapat dipesan sesuai keinginan pengrajin. Pewarna atau cat berupa cat tembok yang berbasis air, cat mobil dan cat kayu transparan. Pigment sablon ditambahkan pada cat tembok untuk variasi warna dan bubuk warna emas untuk memberikan kesan mengkilap yang ditambahkan pada cat mobil maupun cat kayu transparan. Penggunaan cat sebagai pewarna karena alasan desain yang diinginkan serta kemudahan dalam produksi. Desain yang sebagian besar merupakan permintaan konsumen menuntut penggunaan cat tembok atau cat mobil.
Bahan Baku Pewarna Keramik Gerabah Yaitu, Cat Tembok, Cat Mobil, Serbuk Berwarna Emas, Dan Lem Kayu (sumber: dokumentasi pribadi 30 Juni 2012)
Dalam pengaplikasian pewarna, beberapa bahan ditambahkan untuk memaksimalkan warna dan teknik pewarnaan. Cat tembok yang dipakai di Maron Jaya Art Shop membutuhkan tambahan lem putih PVAc untuk memperkuat warna cat dengan warna yang akan dikuas setelah diberi dasar cat tembok putih. Lem putih PVAc juga berguna untuk memberikan daya rekat yang lebih baik pada cat yang disapuhkan pada produk. Bahan pelengkap dekorasi ditambahkan pada beberapa produk kerajinan gerabah sesuai dengan desainnya. Untuk produk yang dihasilkan di Maron Jaya Art Shop, tali mendong dipilih pengrajin untuk diaplikasikan pada produk dengan desain yang dibuat antik dan berkesan alami. Sebelum penggunaan tali mendong, Meja putar tersebut dibuat miring dengan alasan kenyamanan pengrajin untuk membuat produk, Sebab, dengan posisi miring, tangan pengrajin dapat tetap lurus sehingga pengrajin tidak cepat lelah saat memproduksi kerajinan yang terbilang banyak dalam sekali proses pembentukan kerajinan gerabah. Alat lain yang dipakai adalah cetakan, alat ini dibuat sendiri oleh pengrajin menggunakan bubuk gipsum yang diencerkan dengan air dan dituangkan pada master cetakan. Cetakan dibuat untuk produk gerabah yang memiliki bentuk-bentuk tidak silinder, Ala-alat dekorasi di Maron Jaya Art Shop dibuat sendiri oleh Bapak Ngadiono dengan bahan-bahan yang bisa di dapat di sekitarnya, seperti selongsong ball point yang isinya dibuang atau sedotan kecil untuk melubangi dinding gerabah, pisau untuk menoreh, dan kapi yang dibuat dari tempat cat yang dipotong sedemikian rupa untuk memotong dan/atau menghaluskan dinding gerabah. Produk dengan dekorasi timbul seperti bunga atau daun dibuat dengan alat cetak dari gipsum.
Alat Pembentukan dan Alat Dekorasi Kerajinan Gerabah (sumber: dokumentasi pribadi 30 Juni 2012)
Alat utama lainnya yang berperan dalam proses produksi kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop adalah rak pengeringan. Produk yang dihasilkan dalam sekali proses bisa mencapai dua ratus produk, sedangkan bengkel kerja Maron Jaya Art Shop terbilang kecil, sehingga diperlukan rak-rak yang dapat memaksimalkan pemakaian ruang untuk mengeringkan produk-produk yang telah dibentuk. Pembakaran adalah proses penting dalam produksi kerajinan gerabah. Bapak Ngadiono memiliki tungku sendiri untuk membakar produk-produk kerajinan gerabahnya. Tungku yang dipakai adalah tungku tradisional berbentuk silinder dengan
diameter satu setengah meter dan tinggi dua meter yang mampu menampung sekitar tiga ratus produk ukuran sedang (lebih kurang 30 centimeter) dalam satu kali pembakaran. Maron Jaya Art Shop juga memiliki tungku pembakaran tradisional kecil dengan lebar lima puluh centimeter dan tinggi satu meter.
Tungku Pembakaran dan rak pengeringan (sumber: dokumentasi pribadi 30 Juni 2012)
Untuk pewarnaan produk, digunakan kuas berukuran dua dim, kuas kecil untuk pewarnaan yang detail dan peralatan lain berupa cotton bud untuk dekorasi berupa titiktitik. Tidak ada kuas khusus yang dipakai oleh Bapak Ngadiono. C.
Proses dan Teknik Produksi Kerajinan Keramik Gerabah Maron Jaya Art Shop Proses produksi kerajinan gerabah di Maron Jaya Art Shop ini menggunakan dua teknik, yaitu teknik putar cepat dan teknik cetak tekan. Penerapan tekniknya bergantung pada produk apa yang dihasilkan. Berikut ini akan dipaparkan proses-proses produksi dari persiapan bahan hingga proses pewarnaan kerajinan gerabah. Bahan baku tanah liat diberikan perlakuan khusus setelah bahan baku didapat dari tangan produsen tanah liat melalui proses pemesanan terlebih dahulu. Para pengrajin akan menyimpannya di dalam ruangan yang tak terkena sinar matahari langsung dan aliran udara yang ekstrim, disebabkan karakteristik tanah liat yang rentan kering jika terkena panas dan udara yang tidak sesuai. Jika bahan baku kering, maka akan memakan waktu dan tenaga untuk memprosesnya kembali sehingga layak pakai untuk produksi gerabah. Perlakuan lain selain ditempatkan dalam ruangan yang terhindar sinar matahari dan aliran udara. Tanah liat yang belum dipakai akan dibungkus plastik besar atau terpal agar tidak terjadi penguapan kadar air dan setiap hari bahan baku yang belum terpakai akan diperciki air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah agar mudah diproses jika diperlukan. Tahapan pertama dalam proses produksi kerajinan gerabah adalah persiapan bahan. Proses ini sangat penting dilakukan untuk memudahkan pembentukan kerajinan gerabah dan meminimalisir resiko kerusakan produk. Tanah liat hitam umumnya memiliki kadar air yang rendah, kadar pasir yang banyak dan mudah muncul gelembung udara ketika belum dipergunakan, sehingga perlu persiapan sebelum dipakai untuk produksi berupa pengulenan yang bertujuan untuk menghomogenkan bahan, menghilangkan gelembung udara di dalam bahan, mengatur keliatan bahan baku kerajinan keramik dan menyortir jika ada bahan yang tidak dinginkan seperti tanah liat
yang keras dan menggumpal maupun daun-daun atau akar-akar yang dapat mengganggu proses pembentukan. Proses pengulenan ini dilakukan manual dengan tangan dengan cara pengulenan yang hampir sama dengan pengulenan adonan kue. Lamanya pengulenan tergantung keadaan bahan yang ingin dicapai oleh pengrajin serta jika dirasa cukup untuk dapat dibentuk. Setelah melewati proses persiapan bahan dan bahan dirasa cukup liat dan siap bentuk, tahap selanjutnya adalah proses pembentukan. Di Maron Jaya Art Shop ada dua jenis teknik yang digunakan dalam proses pembentukan ini yaitu tenik putar dan cetak tekan. Teknik putar yang diterapkan di Maron Jaya Art Shop adalah teknik putar dengan meja putar miring yang digunakan untuk pembuatan gerabah berbentuk silinder. Teknik cetak tekan diperuntukkan bagi benda—benda gerabah yang bentuknya tidak silindris yang tidak dapat dilakukan dengan teknik putar. Teknik putar dilakukan untuk mendapat bentuk silinder pada produk kerajinan gerabah. Teknik putar di Maron Jaya Art Shop dilakukan dengan meja putar miring. Penggunaan meja putar miring digunakan karena tujuan kenyamanan pengrajin dalam membuat produk yang tidak sedikit. Teknik putar dengan meja putar miring memiliki tahapan yang sama dengan meja putar tegak. Tahapan-tahapan teknik putar dengan meja putar miring dijelaskan dalam tabel berikut. Teknik cetak tekan dipakai untuk produk-produk kerajinan gerabah yang tidak dapat dicapai dengan teknik putar, seperti bentuk mobil pada produk tempat pensil mobil. Berikut adalah tahapan pada teknik cetak tekan yang diterapkan di Maron Jaya Art Shop. Proses pembentukan dengan menggunakan teknik putar hanya mampu memberikan bentuk kerajinan yang silindris. Agar gerabah tidak monoton dengan bentuknya yang hanya silindris dan/atau permintaan dari konsumen, maka Bapak Ngadiono seringkali menambahkan ornamen-ornamen pada beberapa produknya. Ornamen flora sering diaplikasikan pada setiap produk beliau. Selain ornamen-ornamen flora, beberapa produk dengan desain tertentu seperti bentuk kura-kura, dan ikan perlu penambahan bentuk setelah produk diproduksi dengan teknik putar. Teknik dekorasi yang diterapkan di Maron Jaya Art Shop yaitu, teknik dekorasi tempel. Teknik-eknik yang digunakan pada dekorasi tempel di Maron Jaya Art Shop menggunakan cetak tekan, plototan dan pilin. Dekorasi tempel dengan cetak tekan dipakai untuk menambahkan ornamen flora atau ornamen kepala loro blonyo pada dinding keramik. Prosesnya seperti ornamen bunga dan daun. Bentuk bunga dan daun dipersiapkan dengan cetakan menggunakan gypsum. Ornamen bunga dan daun yang telah di cetak ditempelkan pada dinding keramik yang masih basah agar merekat kuat. Teknik dekorasi tempel menggunakan plototan menggunakan alat berupa plastik yang diisi dengan tanah liat cair. Teknik ini dipakai di Maron Jaya Art Shop pada produk vas bunga. Untuk membuat ornamen sulur tenik ini lebih efektif, ornament sulur dipakai untukmelengkapi ornamen bunga dan daun pada produk vas bunga. Teknik dekorasi tempel dengan Plototan dilakukan dengan cara mengalirkan tanah liat cair dari plastik yang telah dilubangi unuk jalan keluarnya tanah liat cair ke dinding keramik gerabah, sehingga mengasilkan jejak garis yang timbul. Tanah liat yang
dipakai adalah tanah liat yang sama dan diberi tambahan air sampai batas kekentalan tertentu. Produk kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop beberapa produk menggunakan dekorasi berupa bentuk hewan pada dinding keramik gerabahnya. Produk asbak ikan teknik dekorasi tempel dengan pilin diberikan untuk menambahkan bentuk ikan dekoratif. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan bentuk pilinan kecil menyerupai bentuk badan ikan dan pilinan-pilinan menyerupai bentuk sirip, lalu ditambahkan dengan menekan pilinan tersebut hingga menempel pada dinding keramik gerabah yang telah dibuat. Beberapa produk di hasilkan Maron Jaya Art Shop tidak hanya mengandalkan pewarnaan untuk memperindah produknya. Beberapa produk setelah diwarnai akan diberikan dekorasi tambahan sesuai keinginan pegrajin.
Penambahan Dekorasi Menggunakan Tali Mendong (sumber: Dokumentasi pribadi 1 Juni 2012)
Kerajinan gerabah yang telah melalui proses pembentukan dan dekorasi perlu melalui proses pengeringan untuk menghilangkan kadar air dari dinding gerabah. Proses ini dilakukan dengan mengunakan rak pengering di dalam ruangan yang tidak terkena sinar langsung matahari dan hembusan udara yang ekstrim. Produk yang telah melalui proses pembentukan langsung diletakkan pada rak yang telah tersedia di dalam ruang pengerjaan. Tungku yang digunakan di sentra kerajinan gerabah betek adalah tungku bak terbuka dengan bahan bakar kayu. Ada dua ukuran tungku yang digunakan di sentra kerajinan gerabah betek, ukuran besar yang muat untuk produk dengan ukuran besar, sekitar 150-200 produk ukuran sedang dan tungku ukuran kecil yang memiliki kapasitas 100-150 produk ukuran kecil (souvenir seperti asbak, tempat pensil, gelas-gelas kecil). Proses akhir dari produk-produk kerajinan gerabah di Maron Jaya Art Shop ini berupa pewarnaan dengan beberapa jenis cat dan teknik bagi masing-masing produk sesuai pesanan konsumen ataupun sesuai keinginan dari pengrajin sendiri atas produknya. Ada dua teknik pewarnaan yang dipakai oleh Bapak Ngadiono, yaitu teknik blorok dan teknik saput. Dua teknik ini memakai jenis cat yang berbeda. kedua teknik ini Bapak Ngadiono dapatkan dari pelatihan yang diadakan oleh pemerintah daerah. Bapak Ngadiono dikirim sebagai wakil dari para pengrajin Betek untuk mengikuti pelatihan di daerah sentra kerajinan gerabah desa Kasongan Yogyakarta pada tahun 1992. PEMBAHASAN
A.
Produk Kerajinan Keramik Gerabah Maron Jaya Art Shop Souvenir/ barang hias bukan satu-satunya jenis produk yang dapat di produksi bapak Ngadiono. Permintaan toko dan konsumen akan souvenir lebih banyak daripada jenis produk lain. Souvenir dengan ukuran kecil bukan lebih mudah diproduksi, alasan pengrajin lain di daerah betek tidak memilih produksi kerajinan souvenir berukuran kecil karena lebih merepotkan, menurut Bapak Suhartoko, produksi kerajinan gerabah souvenir berukuran kecil harus dalam produksi yang lebih banyak dibandingkan produk seperti pot-pot bunga, harga jualnya juga murah. Hal tersebut memicu minimnya produksi gerabah souvenir, tetapi permintaan toko akan stok gerabah souvenir masih tinggi. Harga yang murah lebih bersaing dengan kerajinan keramik stoneware yang sama-sama di jual di sentra keramik Dinoyo. Bentuk-bentuk produk kerajinan gerabah Bapak Ngadiono didominasi dengan bentuk flora dan fauna dekoratif. Bentuk flora dan fauna sangat mudah diterima masyarakat, karena bentuk ini sangat dekat dengan kehidupan manusia. Desain produk yang di produksi diperoleh dari permintaan konsumen. Desain yang di produksi mirip dengan desain dari daerah kasongan, desain yang diminta dari toko memang merupakan tiruan desain dari keramik gerabah yang telah ada, tetapi tidak secara mentah-mentah ditiru oleh bapak ngadiono, masih ada proses kreatif yang dituangkan dalam produknya, kebanyakan dalam bagian dekorasi banyak dilakukan perubahan. Desain merupakan kumpulan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang sangat kompleks dari seorang perancang yang memiliki visi jauh kedepan dan pandai membaca tanda-tanda jaman (suptandar, 2008:32). Produk yang dihasilkan merupakan desain yang telah ada sebelumnya, tetapi hal tersebut tidak membuat bapak ngadiono hanya menjadi peniru desain tersebut, masih berpatokan pada produk-produk yang laku dipasaran, bapak ngadiono mengembangkan desain produknya, dekorasi pada produk kerajinan keramik gerabahnya adalah yang paling mendapat sentuhan kreatifitas bapak ngadiono. B.
Bahan dan Alat Produksi Kerajinan Keramik Gerabah Maron Jaya Art Shop Pemilihan bahan baku dan kesesuaian bahan baku dengan keinginan pengajin merupakan bagian penting begitu pula dengan peralatan pendukung produksi kerajinan keramik gerabah. Bahan baku yang dipakai berupa tanah liat tidak diproduksi sendiri oleh Bapak Ngadiono, melainkan dibeli dari produsen tanah liat dari daerah Wagir, sama dengan pewarna dan bahan ornament tambahan. Sedangkan untuk alat—alat produksi, sebagian besar dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan Bapak Ngadiono. Untuk mendapat bahan dasar keramik, para pengrajin mencari tempat-tempat yang diduga mengandung tanah liat. Biasanya diperoleh dari pinggir-pinggir sungai, danau, empang atau lubang-lubang yang digali. Bahan ini kemudian diambil dan ditaruh di tempat penyiapan dalam daerah kerja para pengrajin tersebut (mahdiduri, 2012).Tanah liat dari daerah persawahan, ladang dan kaki gunung merupakan tanah residual hasil dari pelapukan alamiah dan pengendapan dari dataran yang lebih tinggi. Sifat tanahnya plastis dan mengandung banyak bahan yang tidak diperlukan tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut.
Bapak Ngadiono secara pribadi meminta penambahan kadar pasir hitam dan penggilingan yang lebih banyak dalam tanah liat yang akan beliau beli kepada produsen tanah liat dari daerah Wagir, kadar pasir dalam tanah liat akan menambah kekuatan saat tanah liat dibentuk, karena pasir difungsikan sebagai pondasi dalam tanah liat. Pewarna yang digunakan adalah cat berbasis air dan minyak. Gerabah memang dapat diwarnai dengan beberapa pewarna seperti glasur dan tanah liat dengan beda warna (teknik engobe). Kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop pada produknya tidak menggunakan glasur untuk pelapis dinding gerabah, dikarenakan produk-produk kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop tidak berfungsi sebagai wadah pakai yang memerlukan glasur untuk membantu menutup pori-pori produk. Cat yang digunakan adalah cat akrilik berbasis air (Cat waterbase) dan cat berbasis minyak (cat solvenbase). Penggunaan yang berbeda ini bergantung pada desain dan tujuan tertentu seperti apakah produk difungsikan untuk kedap air atau tidak dan teknik apa yang dipakai untuk pewarnaan pada kerajinan gerabah Tali mendong berasal dari tanaman mendong “mendong adalah sejenis rerumputan yang tumbuh di daerah rawa,.... mendong sering digunakan untuk membuat tikar. Tetapi saat ini tanaman mendong juga banyak digunakan sebagai bahan baku kerajinan yang lebih bervariasi (Waldjinah, 2007:2). Tali mendong ini digunakan sebagai pelengkap dari produk kerajinan gerabah sesuai desain dari produknya. Mendong umumnya dibuat sebagai kerajinan, seperti tas dari anyaman mendong, dompet, keranjang, sandal dan lain sebagainya, tali mendong pun biasa digunakan untuk pemanis sebuah produk kerajinan, bahan mendong yang mudah ditekuk dan diaplikasikan menjadikan mendong bahan favorit untuk kerajinan. Pada produk tempat pensil gelas kembang, penambahan tali mendong digunakan sebagai pemanis karena bentuk produk yang silindris dan sederhana. Produk-produk kerajinan gerabah dengan fungsi hiasan/souvenir dapat dikreasikan dengan bebas sehingga tidak menutup kemungkinan ada bahan lain yang dapat ditambahkan untuk memperindah produk-produk tersebut. Bahan pelengkap dekorasi ditambahkan pada beberapa produk kerajinan gerabah sesuai dengan desainnya. Meja putar di Maron Jaya Art Shop adalah meja putar cepat tradisional. Hal yang unik pada meja putar di Maron Jaya Art Shop adalah kemiringannya 450 dari lantai. Meja putar tersebut dibuat miring dengan alasan kenyamanan pengrajin untuk membuat produk, sebab dengan posisi miring, tangan pengrajin dapat tetap lurus sehingga pengrajin tidak cepat lelah saat memproduksi kerajinan yang terbilang banyak dalam sekali proses pembentukan kerajinan gerabah. Kenyamanan penggunaan meja putar menjadi alasan utama pengrajin keramik gerabah. di desa Pagerjurang Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Meja putar dibuat miring sama seperti di Maron Jaya Art Shop. Alasan meja putar di desa Pagerjurang Bayat dibuat miring berhubungan dengan adat dan norma pada jaman ketika meja putar tersebut dibuat. Gautama (2011: 40) menyatakan “Keramik gerabah pada awalnya dibuat untuk mengisi waktu senggang oleh para wanita. Busana para wanita saat itu manggunakan kain sebagai penutup tubuh bagian pinggang kebawah sehingga tidak memungkinkan mereka untuk
menghadap sejajar dengan meja putar, maka meja putar dibuat menyamping dan miring agar mudah digunakan”. Kenyamanan setiap orang berbeda-beda dalam pemakaian alat. Bapak Arif Sutarji lebih memakai menggunakan meja putar dengan posisi tegak lurus, karena alasan kenyamanan bapak arif sendiri, dengan meja putar miring bapak sutarji tidak nyaman dengan posisi duduk dengan kemiringan punggungnya. Dekorasi adalah unsur hiasan/ornamen atau bagian yang fungsinya sebagai penghias untuk memperindah penampilan suatu benda, termasuk juga keramik (Ponimin, 2010: 96). Diperlukan peralatan sendiri di luar peralatan pembentukan produk kerajinan keramik gerabah. Alat-alat dekorasi kerajinan keramik gerabah dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan pengrajin. Pada dasarnya alat seperti butsir, senar pemotong, slip container, kapi mempunyai fungsi masing-masing, tidak mutlak diperlukan alat-alat tersebut, jika alat sederhana lain yang terdapat di sekitar pengrajin mampu menangani fungsi yang diinginkan. Alat pengeringan berbeda-beda bagi setiap pengrajin sesuai dengan keadaan ketersediaan tempat, keinginan serta metode yang dipakai dalam pengeringan gerabah. Pengrajin tradisional seperti di desa Gelanggang melakukan pengeringan dengan menjemur produk di bawah sinar matahari langsung, para pengrajin tidak memerlukan alat khusus hanya dengan menaruh produk di pelataran rumah ketika siang hari. Penggunaan rak di Maron Jaya art Shop sangat membantu pengrajin, papan panjang yang difungsikan sebagai alas rak dengan mudah dapat dipindahkan berikut dengan produk yang ada di atasnya. Tungku pembakaran dapat dikategorikan berdasarkan bentuknya, cara kerja, bahan bakar, cara pemanasan, dan arah gerak nyala api. Tungku pembakaran di Maron Jaya Art Shop dapat dikategorikan sebagai tungku berbentuk persegi dan berbentuk oval, dengan cara kerja tungku periodik, berbahan bakar kayu, cara pemanasan api langsung dan tungku dengan gerak nyala api naik. Tungku pembakaran dibuat sesuai kebutuhan pengrajin. Setiap jenis tungku berbeda dalam bentuk, ukuran (berhubungan dengan kapasitas muat produk), suhu bakar dan bahan bakar. Pewarnaan dengan bahan baku cat umumnya menggunakan kuas. Bahan cat yang berbeda juga memerlukan kuas yang berbeda, tetapi hal tersebut tidak mutlak. Tidak ada kuas khusus yang dipakai oleh Bapak Ngadiono. Penggunaan alat-alat sederhana tersebut bukan karena keterbatasan pengrajin akan alat yang tersedia di pasaran. Kebutuhan dalam produksi kerajinan keramik gerabah tidak menuntut alat-alat khusus dalam mengaplikasikan pewarna kerajinan keramik gerabah Maron Jaya Art Shop. C.
Proses Produksi dan Penerapan teknik Kerajinan Keramik gerabah Maron Jaya Art Shop Proses produksi di Maron Jaya Art Shop sama dengan proses produksi kerajinan gerabah pada umumnya, tetapi proses pengolahan bahan tidak didapati di Maron Jaya Art Shop karena bahan tanah liat dibeli dari produsen tanah liat dari daerah lain. Bahan yang tersedia disimpan pada tempat khusus dengan tujuan menjaga kelembaban dan keliatan tanah. Purwatiningsih (1984 / 1985: 39) menyatakan. “tanah yang sudah diolah harus disimpan di tempat teduh, ditutup plastik agar tidak kering dan
sifatnya menjadi lebih plastis dan homogen kelembabannya”. Tanah tidak langsung habis dalam sekali produksi, penyimpanan yang memadai akan menjaga kualitas tanah yang merupakan bahan baku utama, jika sampai tanah megering karena kesalahan penyimpanan, hal tersebut dapat menimbulkan kerugian besar, karena proses untuk mengembalikan tanah agar dapat dipakai kembali dapat memakan waktu yang menghambat proses produksi. “Sebelum memulai bekerja, tanah liat harus dipersiapkan (digemblong/diadon) … Tujuannya untuk menghilangkan kandungan udara yang masih terdapat di dalam tanah liat, sehingga tidak ada rongga yang tersembunyi di dalam tanah” (Gautama, 2011:31). Proses persiapan bahan untuk tanah liat hitam ini selain menghilangkan kandungan udara, juga untuk memeriksa apakah ada bahan lain seperti kerikil, akar tumbuhan, daun dan sebagainya yang mungkin masih terdapat didalam tanah liat yang dapat menghambat proses pembentukan. Proses pengulenan dilakukan manual dengan tangan dengan cara pengulenan yang hampir sama dengan pengulenan adonan kue. Maron Jaya Art Shop menerapkan dua jenis teknik yang digunakan dalam proses pembentukan yaitu tenik putar dan cetak tekan. Teknik putar yang diterapkan di Maron Jaya Art Shop adalah teknik putar dengan meja putar cepat dengan tenaga manual (kaki) yang digunakan untuk pembuatan gerabah berbentuk silinder. Teknik cetak tekan digunakan untuk benda-benda kerajinan keramik gerabah dengan bentuk non silindris yang tidak dapat dilakukan dengan teknik putar. Teknik putar dilakukan untuk mendapat bentuk silinder pada produk kerajinan gerabah. Teknik putar di Maron Jaya Art Shop dilakukan dengan meja putar miring. Penggunaan meja putar miring digunakan karena tujuan kenyamanan pengrajin dalam membuat produk yang tidak sedikit. Ponimin (2010:25) menyatakan “Teknik pembentukan dengan meja putar miring bertujuan untuk memudahkan pembentukan pada benda-benda wadah yang bersifat melebar sehingga memudahkan pengontrolan bentuk apakah bentuk tersebut terlalu cekung atau terlalu cembung ketika membentuk”. Biasanya untuk keperluan industri, cetakan sangat diperlukan. Baik industry sklala kecil maupun besar. Cetakan diperlukan untuk membuat produk yang berulang dengan bentuk desain yang sama dalam jumlah banyak (Gautama 2010:39). Di Maron Jaya Art Shop, teknik cetak tekan dipakai untuk produk-produk kerajinan gerabah yang tidak dapat dicapai dengan teknik putar, seperti bentuk mobil pada produk tempat pensil mobil. Bentuk mobil yang tidak silindris akan sulit dibuat dan memakan waktu lebih lama jika menggunakan teknik putar. Teknik tempel, yaitu teknik menghias dengan cara menempelkan tanah liat basah berbentuk hiasan pada permukaannya. Ada dua jenis hiasan yang ditempelkan, pertama dari hasil cetakan dan kedua bukan hasil cetakan (mahdiduri, 2012). Teknik dekorasi yang dipakai di Maron Jaya Art Shop adalah teknik dekorasi tempel. Dekorasi tempel yaitu menghias dengan jalan menempelkan bagian-bagian elemen. Caranya yaitu setelah bentuk pokok sudah baik, baru bagian mana yang perlu diberi hiasan, sambil membuat hiasan langsung ditempelkan (Ponimin, 2010:98). Dekorasi ini dilakukan dengan tujuan memperindah produk-produk kerajinan keramik Maron Jaya Art Shop, seperti penambahan dekorasi flora berbentuk bunga daun dan sulur pada produk vas bunga. Ponimin (2010:96) menyatakan “dekorasi adalah unsur hiasan/ornamen atau bagian
yang fungsinya sebagai penghias untuk memperindah penampilan suatu benda termasuk keramik”. Dekorasi dengan tali mendong digunakan setelah selesai pembakaran dan pewarnaan. Untuk mencapai desain yang diinginkan terkadang bahan lain dapat dimanfaatkan oleh pengrajin, variasi dekorasi juga menjadi alasan agar produk pengrajin tidak monoton dan memiliki kesan yang berbeda. Dekorasi tempel dengan cetak tekan ini dilakukan dengan menyiapkan dekorasi dengan cetakan lalu ditempelkan pada dinding keramik gerabah. Teknik ini dapat dikatakan sebagai gabungan antara teknik relief dengan menggunakan cetakan. Teknik relief sendiri adalah efek hiasan timbul yang dapat ditampilkan dari hasil cetakan langsung dibuat di atas permukaan keramik.dekorasi relief yang langsung dibuat pada benda keramik pada dasarnya dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan tanah liat pada objek (Ponimin, 2010:109). Penggunaan cetakan dimaksudkan untuk mendukung kecepatan produksi di Maron Jaya Art Shop. Teknik dekorasi dengan plototan pada dasarnya adalah membuat relief pada dinding keramik seperti pada teknik dekorasi tempel dengan cetak tekan. Tetapi yang membedakan adalah penggunaan alat dan bahan tanah liat. Dalam produksi yang banyak dan menuntut kecepatan. Teknik plototan dalam penggunaan alatnya hampir sama dengan dekorasi teknik feathering dimana bahan tanah liat dalam hal ini memiliki warna berbeda di goreskan menggunakan slip trailer. Bentuk yang dihasilkan pada produk kerajinan gerabah dengan teknik plototan adalah bentuk timbul dari goresan sehingga menghasilkan relief.Teknik ini juga dipakai di sentra kerajinan keramik Dinoyo. Teknik-teknik yang dipakai untuk dekorasi di Maron Jaya Art Shop sangat sederhana, seperti teknik dekorasi tempel dengan pilin. Teknik pilin adalah teknik dasar pembentukan. Pada dekorasi tempel, tanah liat dibentuk dengan memilin hingga mencapai bentuk tertentu, lalu ditempelkan pada dinding keramik seperti yang dilakukan pada produk-produk Maron Jaya Art Shop. Digunakanya teknik ini untuk variasi dalam produk Maron Jaya Art Shop. Penggunaan cetakan hanya membatasi pada satu bentuk saja, dengan menggunakan pilin akan timbul kesan yang berbeda pada produk yang dibuat. Dekorasi lilitan tali yang dipakai pada beberapa produk dilakukan untuk memperindah keramik selain diperindah dengan pewarnaan. Teknik ini cukup sederhana karena tali mendong hanya dililitkan di seputar keramik atau dimasukkan ke dalam lubang-lubang yang sebelumnya telah dibuat, untuk memperindah keramik dan memberikan kesan antik dan alami. Teknik dengan menambahkan lilitan tali ataupun rotan pada badan keramik dapat juga ditemukan di desa Banyumalek kabupaten Lombok Barat. Produk gerabah berbentuk wadah dengan dekorasi anyaman sudah dilakukan secara turun-temurun, tali rotan yang telah diserut ditambahkan gerabah matang yang telah diwarnai dengan cara dianyam kan pada lubang-lobang yang telah dibuat atau sebagai anyaman pada lapisan dinding gerabah. Pengeringan produk kerajinan keramik gerabah bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam keramik gerabah seperti yang dinyatakan “tujuan pengeringan adalah menghilangkan air yang terkandung didalam badan keramik” (Ponimin, 2010:135).
Pengeringan dengan rak dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung dilakukan di Maron Jaya Art Shop karena kapasitas ruangan yang terbatas. Di sentra pegrajin lain di kabupaten Malang seperti di desa Gelanggang , pengeringan sering dilakukan dengan menaruh benda keramik di halaman rumah langsung terkena sinar matahari. Pengeringan dengan cara seperti ini mengandung resiko kemungkinan keretakan pada dinding keramik karena penyusutan yang terlalu cepat. Teknik pembakaran keramik banyak sekali sistemnya, tergantung dari besar kecilnya bentuk produk, jenis produk keramik yang ingin dihasilkan, banyaknya produk yang akan dibakar, lokasi tungku pembakaran, jenis bahan bakar yang digunakan dan kemampuan ekonomi pengrajin (Suptandar, 2008: 124). Tungku milik bapak Ngadiono yang merupakan tungku bak sederhana dengan bahan bakar kayu dibuat sesuai kebutuhan bapak Ngadiono sendiri dan produknya yang cukup dibakar dengan teknik yang sederhana. Sebenarnya teknik pembakaran dengan tungku sederhana memiliki resiko kerusakan produk yang tinggi, tetapi masih dapat diminimalisir dengan tahapan yang sesuai dan dengan pengalaman pengrajin yang telah bertahun-tahun Salah satu cara menghias gerabah adalah dengan member cat pada gerabah. Cara ini dapat dikatakan merupakan cara yang paling banyak dipakai untuk menghias gerabah (Kusnan, 2007: 39). Menggunakan cat pada gerabah terbilang mudah sehingga banyak pengrajin memakainya. Proses produksi kerajinan keramik di Maron Jaya Art shop tidak berhenti pada proses pembakaran. Produk Maron Jaya Art Shop tidak memakai glasir sehingga kerajinan keramik gerabah polos setelah dibakar, agar menarik, bapak Ngadiono melakukan pewarnaan menggunakan cat. Teknik pewarnaan yang sekarang dipakai bapak Ngadiono tidak semua pengrajin dapat melakukanya, Ada dua teknik yang dipakai yaitu yang disebut bapak Ngadiono sebagai teknik blorok dan teknik saput. PENUTUP Kesimpulan Dari pokok bahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Produk kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop berjenis keramik gerabah benda hias/souvenir. Produk kerajinan gerabah yang mempunyai karakter, dapat memenuhi keinginan konsumen dan harga relatif murah dapat bertahan lama. menariknya bentuk dan antiknya keramik gerabah masih dilirik masyarakat sebagai souvenir. Bapak Ngadiono sebagai pengrajin dapat melihat hal ini dan memberikan hal tersebut pada produk keramik gerabah yang dihasilkannya. 2. Peralatan adalah pendukung dalam produksi kerajinan keramik gerabah. Setiap produk dan teknik memakai peralatan yang berbeda. Kenyamanan dan kesesuaian peralatan bagi pengrajin dan produk keramik gerabahnya dapat disesuaikan. Pada prosesnya nanti, pengalaman, rasa dan kreatifitas Bapak Ngadiono lah yang mengambil peranan penting. 3. Proses produksi dan teknik yang digunakan dalam produksi kerajinan gerabah Maron Jaya Art Shop pada dasarnya sama dengan proses produksi kerajinan keramik gerabah pada umumnya.Keahlian pengrajin yang didapat secara turun-temurun dan juga didapat dari pelatihan yang diikuti adalah modal utama untuk dapat membuat kerajinan keramik gerabah.
Saran Penelitian yang telah dilakukan ini hanya mampu memotret sebagian kecil dari permasalahan yang ada. Dunia kerajinan, khususnya kerajinan keramik dimungkinkan akan terus berkembang dan banyak permasalahan-permasalahan yang dapat digali dengan mendalam.Penelitian mendatang dapat menggali dengan lebih dalam lagi tentang desain, konsep, estetika atau sosial budaya yang berkaitan dengan kerajinan gerabah, yang tidak digali dalam penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Gautama, Nia. 2011. Keramik untuk Hobi dan Karir: Yuk Berkreasi Mengolah Tanah Liat Menjadi Aneka Keramik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kusnan, M. Rosyid. 2007. Aneka Gerabah. Klaten: Saka Mitra Kompetensi. Ponimin. 2010. Desain dan Teknik Berkarya Kriya Keramik. Bandung: CV. Lubuk agung. Purwatiningsih. 1984/1985. Pengetahuan Dasar Kerajinan Keramik. Malang: PKPB/Diktat Perkuliahan Sub Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi IKIP Malang. Suptandar, J.Pamudji. 2008. Desain Keramik. Jakarta: Penerbit Universitas Tri Sakti. Waldjinah. 2007. Kerajinan dari Serat Tanaman. Klaten: Saka Mitra Kompetensi. Website Mahdiduri. 2012. BAB II Studi Keramik di Banten Lama. Artikel Lembaga Keilmu dan Kebudayaan, 3 (1). (Online), (https://sites.google.com/site/nimusinstitut/studikeramik-di-banten-lama), diakses 3 Desember 2013.