DAFTAR IS I
HAL
STUDI TENTANG PENGETAHUAN MENGENAI PROGRAM KOMPUTER PADA MAHASISWA JURUSAN AP FIP UNM Faridah
1
STUDI ANALISIS ASPEK PSIKOLOGI ATLET BOLABASKET DI KOTA MAKASSAR Irvan Sir dan Arifudin Usman
8
DESAIN MULTI RING PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI Ridwansyah
14
PEMILIHAN SAMPEL PADA POPULASI Suhartono
20
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TUNGKAI KEKUATAN PERUT DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA PADA PERMA INAN SEPAKBOLA MAHASISWA FIK UNM MAKASSAR Anto Sukamto
29
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATDCA SISWA KELAS X3 SMAN 2 MAKASSAR MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) Muhammad Dinar
37
ANALISIS BERBAGAI UNSUR KOMPONEN KONDISI FISIK TERHADAP KEMAMPUAN SMASH SEPAKTAKRAW Arifuddin Usman dan Irvan Sir
42
APLIKASI CONJOINT ANALYSIS PADA PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN Muhammad Nusrang
49
MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK USIA DINI Suardi
65
OPTIMALISASI PENANAMAN KONSEP BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR II M. Shodiq AM. dan Sampara
76
ANALISIS KEANEKARAGAMAN MOLUSKA DI SEKITAR TAMBAK MUARA SUNGAI PANCANA KABUPATEN BARRU Ernawati S. Kaseng
86
HAMBATAN PAMONG BELAJAR DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SKB GOWA KABUPATEN GOWA Istiyani dan M. Ali Latief
99
ANALISIS PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH UMUM DI SULAWESI SELATAN A nsar dan A n d i Cudai N ur
106
Análisis Berbagai Unsur Komponen Kondisi Fisik Terhadap Kemampuan Smash Sepaktakraw______
ANALISIS BERBAGAI TJNSUR KOMPONEN KONDISI FISIK TERHADAP KEMAMPUAN SMASH SEPAKTAKRAW Arifuddin Usman dan Irvan Sir FIK UNM Makassar
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Kontribusi daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (2) Kontribusi kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (3) Kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; serta (4) Kontribusi berbagai unsur komponen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian “korelasional”. Populasinya adalah mahasiswa FIK UNM. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa putra sebanyak 40 orang. Teknik penentuan sampel adalah secara acak (random sampling) melalui undian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda tiga predictor, anlisis koefisien korelasi product moment (r), dan analisis korelasi ganda (R) pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada kontribusi daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw, sebesar 53,71 persen; (2) Ada kontrbusi kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw, sebesar 69,25 persen; (3) Ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw, sebesar 62,35 persen; dan (4) ada kontribusi berbagai unsur komponen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw, sebesar 60,22 persen.
Kata Kunci: Komponen Kondisi Fisik, Kemampuan Smash Sepaktakraw PENDAHULUAN Kondisi fisik seperti daya ledak, kelentukan, dan keseimbangan sangat penting bagi pemain sepaktakraw dalam melakukan smash maupun teknik dasar lainnya. Daya ledak dapat menunjang kemampuan smash sepaktakraw terutama pada saat melompat setinggi-tingginya untuk menyepak bola di atas not, dan pada saat menyepak bola dengan kekuatan dan kecepatan maksimal. Daya ledak tungkai dapat memberikan tenaga yang lebih besar untuk melakukan gerakan-gerakan smash sepaktakraw mulai dari loncatan ke udara, putaran badan disertai ayunan kaki sepak dengan tenaga maksimal dan perkenaan kaki dengan bola sehingga bola yang di smash akan lebih tajam. Kelentukan dapat menentukan kemampuan bergerak untuk melakukan smash secara luwes dan elastis karena ruang gerak persendian lebih luas dan elastis. Kelentukan dapat menentukan jangkauan gerakan pada persendian untuk menyepak bola pada saat melakukan smash tidak terhalang
42
JURNAL ALUMNI, SEPTEMBER 2007
gerakannya, sehingga posisi badan dan tungkai sepak akan mudah menjangkau bola dan mudah pula dikontrol gerakannya secara ccpat dan tepat. Kelentukan yang baik dapat menunjang gerakan yang lebih kualitas dan efisien sehingga akan menghemat tenaga pada saat melakukan smash sepaktakraw. Kemampuan untuk menguasai keseimbangan mulai pada saat melompat, memutar badan di udara, mengayunkan tungkai, perkenaan bola dengan kaki saat menyepak bola di atas net sampai posisi mendarat akan menunjang kualitas smash yang dilakukan. Proses gerakan smash sepaktakraw melibatkan perpindahan titik berat badan pemain sesuai posisi bola yang akan di smash. Perpindahan titik berat badan mengharuskan pemain berusaha menguasai keseimbangan agar mampu mengontrol gerakan untuk mengarahkan bola secara tepat. Permasalahan penelitian adalah; (1) Apakah ada kontribusi daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw?; (2) Apakah ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw?; (3) Apakah ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakaw?; dan (4) Apakah ada kontribusi berbagai unsur kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw? Smash dalam permainan sepaktakraw dapat dilakukan dengan menggunakan; (1) Kepala (dahi / kening, samping kanan kepala, samping kiri kepala, bahagian belakang kepala); dan (2) Kaki (kaki bahagian dalam, bahagian kura kaki, bahagian samping luar kaki, telapak kaki) (Darwis, 1992:69) Teknik-teknik smash sepaktakraw yaitu; pemain harus memusatkan perhatian pada tola, tidak boleh ragu-ragu untuk melakukan smash dan pemain harus mengambil keputusan yang tepat, tentukan ke mana smash akan diarahkan, melompat dengan ketinggian secukupnya sesuai dengan keperluan atau bila perlu lebih tinggi lagi agar smashnya lebih sempuma, menyepak bola di atas net dilakukan saat lompatan tertinggi, waktu smash net / jarring jangan sampai tersentuh, dan mata diarahkan ke bola. Kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkastan prestasi olahraga. Daya ledak sering pula disebut dengan istilah power. Daya ledak ditentukan oleh kualitas kekuatan dan kecepatan yang ditampilkan dalam suatu pola gerakan. “Di dalam power, kecuali ada strength terdapat pula kecepatan” (Harsono, 1988: 199). Seseorang dapat dikatakan mempunyai kualitas daya ledak yang baik apabila individu memiliki; (1) Tingkat kekuatan otot yang tinggi; (2) Tingkat kecepatan yang tinggi; dan (3) Tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasikan kecepastan dan kekuatan otot (Ateng, 1992: 140) “The importance o f power in athletics can be readily appreciated. In most sport activities, the greatest energy produced in the shortest period o f time is prime factor in successful performance” (Fox, 1984: 11). Bcban untuk latihan daya ledak tidak boleh terlalu berat sehingga transfer optimal dari strength ke daya ledak tidak teijadi. “Maximum aerobic pow er involves the highest oxygen uptake an individual can obtain during maximal physical muscular effort fo r 2 - 1 0 minutes with most large skeletal muscles in 43
r
Analisis Berbagai Unsur Komponen Kondisi Fisik Terhadap Kemampuan Smash Sepaktakraw______
action" (O ’Shea, 1976: 142). “Biasanya dipakai patokan berat beban yang bisa diangkat dengan repetisi range 1 2 - 1 5 RM” (Harsono, 1988:200). Jansen, et al (1983: 168) memberikan petunjuk umum dal am mengembangkan daya ledak bahwa “Power can be increasing by increasing strength without sacrificing speed, by increasing speed o f movement without sacrificing strength, or b increasing both speed and strength.” Kualitas kelentukan memungkinkan otot-otot atau sekelompok otot untuk memanjang atau memendek (berkontraksi) untuk memanfaatkan ruang gerak persendian secara maksimal untuk menyepak bola dalam melakukan smash sepaktakraw secara cepat, tepat, terarah, dan lebih keras. “Kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen” (Harsono, 1988: 163). Elastisitas otot memungkinkan untuk menguasai keterampilan teknik dalam berbagai cabang olahraga lebih cepat, oleh karena gerakan-gerakan yang sulit akan dapat dilakukannya dengan memanfaatkan kualitas kelentukan. Baley (1982: 153) mengemukakan bahwa “An improvement in flexibility can result in a improvement in athletic performance. An increase in flexibility permits the athlete to exert force over a greater distance and the thereby to generate greater force.” Beberapa teknik pengembangan kelentukan menurut Harsono (1988: 164-166) yaitu; (1) Peregangan dinamis; (2) Peregangan statis; (3) Peregangan pasif, dan (4) Peregangan kcntraksi relaksasi.” Keseimbangan tergantung pada syaraf-syaraf perasaan yang berasal dari labyrinth pada teliga bagian dalam khususnya organ otolith dan saluran semisircular. Reaksi labyrinthine ada dim jenis yaitu refleks ekselerasi dan refleks posisional. Refleks ekselerasi tenadi karena akselerasi, misalnya; pemain sepaktakraw pada saat menyepak bola dengan kakinya dia dibantu oleh akselerasi untu mengayunkan tungkai dalam melakukan smash. Refleks posisional normal sehingga keseimbangan dapat dipertahankan. Refleks posisional juga bertanggung jawab pada perbedaan imbangan pada mata ketika posisi kepala berubah. Menurut Harsono (1988: 223) bahwa “balance atau keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuskular dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak.” Menurut Singer (1980: 202) bahwa “the ability to maintain body position, refered to as balance, is necessary fo r the successful performance o f many gross motor skills.” Kemampuan mempertahankan posisi tubuh atau keseimbangan sangat penting bagi penampilan dari kemampuan gross motor. Keseimbangan itu sangat penting bagi olahraga dinamis yang membutuhkan perubahan mendadak pada gerakan seperti kemampuan smash sepaktakraw.
44
JURNAL ALUMNI, SEPTEMBER 2007
Kerangka pikir yang dikembangkan dalam penelitlan ini yaitu :
Alur kerangka pikir memberikan gambaran bahwa jika mahasiswa memiliki berbagai unsur komponen kondisi fisik yang baik seperti daya ledak, kelentukan, dan keseimbangan, maka diduga akan mampu menampilkan kemampuan smash scpaktakraw yang lebih baik. Hipótesis penelitian yaitu; (1) Ada kontribusi yang signifikan daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (2) Ada kontribusi yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (3) Ada kontribusi yang signifikan keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; dan (4) Ada kontribusi yang signifikan berbagai unsur komponen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Tujuan penelitian yaitu; (1) Untuk mengetahui kontribusi daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (2) Untuk mengetahui kontribusi kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (3) Untuk mengetahui kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; dan (4) Untuk mengetahui kontribusi berbagai unsur komponen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Manfaat hasil penelitian ini antara lain; (1) Berguna bagi Dosen Fakultas llmu Keolahragaan dan guru olahraga untuk mengetahui kondisi fisik mahasiswa atau siswa dalam upaya meningkatkan keterampilan bermain sepaktakraw; dan (20 Dapat menjadi bahan acuan bagi pembina olahraga khususnya cabang sepaktakraw sehingga perkembangan olahraga sepaktakraw di Sulawesi Selatan dapat lebih berkembang.
METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari; (1) Variabel bebas (independent variable) yaitu berbagai unsur kondisi fisik; dan (2) Variabel terikat {independent variable) yaitu kemampuan smash sepaktakraw. Penelitian ini adalah jenis peneltian deskriptif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi. Batasan kajian variabel-variabel penelitian ini adalah; (1) Berbagai unsur komponen kondisi fisik yang dimaksud mencakup daya ledak, 45
Análisis Berbagai Unsur Komponen Kondisi Fisik Terhadap Kemampuan Smash Sepaktakraw
kelentukan dan keseimbangan; dan 92) Kemampuan smash sepaktakraw yang dimaksud adalah tingkat kecakapan melakukan smash sepaktakraw dengan ketepatan sasaran. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di FIK UNM sehingga populasi penelitian secara keseluruhan adalah mahasiswa FIK UNM yang terdaftar pada tahun akademik 2005 / 2006. teknik penentuan sampel dilakukan secara acak (random sampling) terhadap seluruh mahasiswa putra FIK UNM yang aktif mengikuti perkuliahan. Banyaknya sampel yang digunakan adalah 40 orang mahasiswas FIK UNM. Data yang dikumpulkan adalah data berbagai unsur komponen kondisi fisik (daya ledak, kelentukan dan keseimbangan) dan kemampuan smash sepaktakraw. Untuk variabel daya ledak otot tungkai, pengukuran yang digunakan adalah vertical jum p test dari Jonson dan Nelson (1982: 201), dengan tingkat validitas 0,78 dan reliabilitas 0,93. Variabel kelentukan, pengukuran yang digunakan adalah sit and reach test dari Johnson dan Nelson (1982: 78), dengan tingkat validitas “face validity was accepted for this test” dan reliabilitas 0,93. Variabel keseimbangan, pengukuran yang digunakan adalah stork standar dari Johnson dan Nelson (1982: 227), dengan tingkat validitas “/ace validity was accepted fo r this tesf' dan reliabilitas 0,87. Variabel kemampuan smash sepaktakraw, pengukuran yang digunakan adalah tes smash sepaktakraw dengan ketepatan sasaran. Langkah-langkah analisis data; (1) Menentukan nilai standar (Tskor); 920 Analisis deskriptif; (3) Uji persyaratan analisis melalui uji normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors; dan (4) Pengujian hipótesis melalui analisis regresi ganda tiga predictor, analisis koefisien korelasi product moment (r), dan koefisien korelasi ganda (R) pada taraf signifikan a = 0,05.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis regresi ganda tiga prediktor berbagai unsur komponen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw, diperoleh nilai konstan atau koefisien a = -6,094, sedangkan koefisien regresi diperoleh bi = 0,077, koefisien l>2 = 0,260 dan koefisien b3 = 0,040. persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = -6.094 + 0,077X, + 0,260X2 + 0,040X3. Hasil analisis regresi dan koefisien korelasi product moment (r) data daya ledak dengan kemampuan smash sepaktakraw, diperoleh koefisien regresi bi = 0,077, setelah diuji signifikansi dengan uji signifikansi koefisien regresi ganda melalui uji-F, dperoleh nilai F0 = 42,205 lebi hebsar daripada nilai F tabel pada taraf signifikan a = 0,05 = 3,23. Diperkuat dengan nilai korelasi r0 = 0,733 lebih besar daripada nilai r tabel pada taraf signifikan c. = 0,05 = 0,316. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H t diterima, berarti ada hubungan yang significan daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Koefisien determinasi r2 = 0,7332 = 0,5372, berarti daya ledak dapat memberikan kóntribusi positif yang significan sebesar 53,72 persen terhadap kemampuan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 46,28 persen ditentukan oleh faktor lain. 46
JURNAL ALUMNI, SEPTEMBER 2007
Hasil analisis regresi dan keefisien korelasi product moment (r) data kelentukan dengan kemampuan smash sepaktakraw, diperoleh nilai koefisien regresi b3 = 0,040, setelah diuji signifikansi dengan uji signifikansi koefisien regresi ganda melali uji-F, diperoleh nilai F0 = 42,205 lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf significan a = 0,05 = 3,23. Diperkuat dengan nilai korelasi r0 = 0,790 lebih besar daripada nilai r tabel pada taraf significan a = 0,05 = 0,316. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada hubungan positif yang significan keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Koefisien determinasi r2 = 0.7902 = 0,6235, berarti keseimbangan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 62,35 persen terhadap kemampuan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 37,65 persen ditentukan oleh faktor lain. Hasil analisis regresi ganda tiga prediktor dan analisis koefisien korelasi ganda (R) data berbagai unsur komponen kondisi fisik dengan kemampuan smash sepaktakraw, diperoleh koefisien regresi bi = 0,077 setelah diuji signifikansi dengan uji signifikansi koefisien regresi ganda melalui uji-F diperoleh nilai F0 = 42,205 lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf signifikan a = 0,05 = 3,23, koefsien regresi t >2 = 0,260 setelah diuji signifikansi dengan uji-F diperoleh nilai F0 = 42,205 lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf signifikan a = 0,05 = 3,23, dan koefisien regresi b>3 = 0,040 setelah diuji signifikansi dengan uji-F diperoleh nilai F0 = 42,205 lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf signifikan a = 0,05 3,23. Diperkuat dengan nilai korelasi ganda Ro = 0,776 lebih besar daripada nilai r tabel pada taraf signifikan a = 0,05 = 0,316. Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Hj diterima, berarti ada hubungan positif yang signifikan berbagai unsur komonen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Koefisien determinasi R2 = 0,7762 = 0,6022, berarti berbagai unsur komponen kondisi fisik dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 60,22 persen terhadap kemampuan smash sepaktakraw dan «¡sanya sebesar 39,78 persen ditentukan faktor lain.
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa; (1) Terdapat kontribusi yang signifikan daya ledak terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (2) Terdapat kontribusi yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; (3) Terdapat kontribusi yang signifikan keseimbangan terhadap kemampuan smash sepaktakraw; dan (4) Terdapat kontribusi yang signifikan berbagai unsur componen kondisi fisik terhadap kemampuan smash sepaktakraw. Saran yang dikemukakan adalah; (1) Guru olahraga atau dosen diharapkan dapat meningkatkan kondisi fisik siswa astau mahasiswa, dan (2) Diharapkan agar pembina dan pelatih olahraga khususnya pada cabang olahraga sepaktakraw agar dapat membina siswa yang memiliki kondisi fisik yang lebih baik untuk mengembangkan potensinya pada cabang olahraga sepaktakraw.
47
Analisis Berbagai Unsur Komponen Kondisi Fisik Terhadap Kemampuan Smash Sepaktakraw______
I)AFTAR PUSTAKA Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Yakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi. Baley, James A. 1982, The Athletes Guide; Incresaing Strength, Power and Agility. West Nycak, N.Y: Parket Publishing Company Inc. Darwis, Ratinus. 1992. Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta: Ditjne Dikti, P2TK. Fox, E.L. 1984. Sport Physiology. 2nd ed. New York: Sounders College Publishing. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV.Tambak Kusuma. Janson, C.R. Gordon W. Bengester, B.L. 1983. Applied Kinesiology and Biomechanics. New Yoik: Mc Graw Hill Book Company. Johnson, Barry L. Nelson, Jack K. 1982. Practical Measurement for Evaluation in Physical Education. Delhi, India: Kolhapur Road, Kamla Nagar. O’Shea, John Parick. 1976. Scientific Principles and Methods o f Strength Fitness. 2nd ed. Menlo Park, California: Addison-Wesley Publishing Company. Singer, R.N. 1980. Motor Learning and Human Performance an Aplication to Motor Skills and Movement. New York: The Florida State University, Mc Millan Publishing Co., inc.,
48
ALUMNI Jurnal Pendidikan, Ilm u P engetahuan, T eknologi, dan Seni ISSN 0853 - 3571
I
IV O L.12 NO. 2 TH. 2007
Diterbitkan oleh Ikatan Alumni (IKA) UNM Makassar