Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas VIII 9 Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Strategi Inkuiri di SMPN 21 Padang Risdawati1, Pebriyenni2, Muslim2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP 2 Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Bung Hatta e-mail :
[email protected] Abstract This study is based on the lack of activity students learn to answer and make conclusions in Civics subject in eighth grade at Junior High School 21 9 Padang. This result is achieved learning outcomes are not as expected. Formulation of the problem in this study is how to improve student learning activities in answering questions and making inferences Civics subjects in class VIII 9 SMPN 21 Padang. This research is a classroom action research. The subjects were students of class VIII 9 SMPN 21 Padang, amounting to 31 people. Instruments used in this study was the observation of student activity sheets, activity sheets teacher observations, and field notes. The purpose of this study was to determine the increase in the ability to answer questions and make the conclusion that the subject matter increased students / no. Based on the analysis of the studies that have been done have shown the average percentage of students answering questions on the activity of the first cycle of 64.26%, 45.31% making inferences, the second cycle activity percentage 75.83% of students answering questions, making inferences 81.07% . Furthermore percentage of teacher activity activity cycle I 76.67%, 83.33% in the second cycle. With an average percentage of teacher activity cycle I to cycle II 80%. Conclusions of research using inquiry strategies can improve student learning activities eighth grade 9 SMP 21 Padang. Keywords: Learning Activity, Learning Civics, Strategic Inquiry, PTK. kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
A. Pendahuluan Pendidikan mengembangkan
nasional
berfungsi
kemampuan
dan
yang demokratis dan bertanggung jawab. Dengan ketentuan tersebut Pendidikan
membentuk watak dan peradaban bangsa
Kewarganegaraan
yang bermartabat dalam rangka untuk
pelajaran yang paling tepat dan cocok
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk membentuk warga negara yang
untuk berkembangnya potensi peserta didik
memiliki kebangsaan dan cinta tanah air.
agar menjadi manusia yang beriman dan
Merujuk pada Badan Standar Nasionaal
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa,
Pendidikan (BSNP 2006: 1)menjelaskan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
bahwa
secara
merupakan
garis
besar
mata
pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan mencakup 1
:1) dimensi pengetahuan Kewarganegaraan
disesuaikan dengan karakteristik peserta
(sivics
didik .
knowledge),
keterampilan skiils),
2)
dimensi
kewarganegaraan
dan
3)
watak
atau
(sivics karakter
kewarganegaraan (civics dispositions).
pengertian
bahwa
hasil
pengamatan
pendahuluan peneliti sebagai guru PKn di SMPN 21 Padang. Terdapat beberapa
Dari penjelasan di atas dapat diambil suatu
Berdasarkan
pembelajaran
masalah
dalam
proses
pembelajaran,
terutama di kelas VIII 9 masalah tersebut
Pendidikan Kewarganegaraan mencakup
sebagai
tiga ranah pembelajaran yakni, ranah
memperhatikan dalam proses pembelajaran
kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap
berlangsung, suka berbicara dengan teman,
dan
kalau diberi tugas tidak diselesaikan tepat
nilai),
serta
ranah
psikomotor
(keterampilan).
waktu,
berikut:
diberi
siswa
pertanyaan
yang
tidak
tidak
bisa
PKn adalah salah satu mata pelajaran
menjawab, banyaknya siswa tidak bisa
pokok yang digunakan sebagai wahana
membuat kesimpualn pelajaran, sehingga
untuk mengembangkan dan melestarikan
perencanaan pembelajaran yang ditetapkan
nilai luhur dan moral yang berakar pada
satu kali pertemuan tidak terlaksana, maka
kebudayaan bangsa
(KTSP:
terakhir diberi tugas rumah, itu pun nanti
2006).BerartiPendidikan Kewarganegaraan
tidak semuanya yang mengerjakan. Hal ini
merupakan suatu program pembelajaran
berpengaruh terhadap target pencapaian
inti yang mempelajari nilai-nilai luhur
hasil belajar siswa baik ranah kognitif,
Pancasila. Dengan demikian diharapkan
ranah afektif, dan ranah psikomotor.
Indonesia
intelektual Indonesia memiliki kepribadian
Menurut
Gulo
dalam
Trianto
sebagai warga negara yang demokratis,
(2002:135) Strategi Inkuiri berarti suatu
religius, kemanusiaan, dan berperadapan.
rangkaian kegiatan yang melibatkan secara
Pembelajaran PKn akan menjadi suatu pengetahuan,
serta
mencari dan menyelidiki secara sistematis,
penanaman sikap dan nilai bagi peserta
kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
didik jika guru mampu menentukan metode
merumuskan sendiri penemuannya dengan
yang tepat
penuh percaya diri.
pada
keterampilan,
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
dalam menyampaikan materi
pembelajaran
PKn.
satu
Sasaran utama Inkuiri adalah (1)
caranya, guru harus mampu dan terampil
keterlibatan siswa secara maksimal dalam
dalam memilih metode, memanfaatkan
proses kegiatan belajar; (2) keterarahan
sumber-sumber
media
kegiatan secara logis dan sistematis pada
pembelajaran yang efektif dan efesien yang
tujuan pembelajaran; (3) mengembangkan
belajar
Salah
serta
2
sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses Inkuiri. Depdiknas
(2003:12)
Pembelajaran
Inkuiri merupakan strategi pembelajaran dengan menemukan sendiri. Pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh siswa diharapkan
bukan
hasil
mengingat
seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kata kunci
dari
B. Kajian Teori Dalam
salah satu bidang kajian yang mengemban misi
nasional
koridor
“value-based
mengamati
atau
melakukan
observasi
kurikuler
dirancang
untuk
mengembangkan
negara
Indonesia
mulia,
cerdas,
yang
berakhlak
partisipatif,
dan
bertanggung jawab. b.
PKn secara teoritik dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat
Sejalan dengan rumusan permasalahan
dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan
di atas, peneliti ingin mendeskripsikan
psikomotor.
bagaimana peningkatan aktivitas siswa c.
PKn programatik dirancang sebagai subjek
pembelajaran
yang
menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai (content embedding values)
untuk : 1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan pada
secara
potensi individu agar menjadi warga
mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
secara terperinci penelitian ini bertujuan
PKn
bertujuan
menyajikan hasil dalam tulisan. Serta
Inkuiri kelas VIII 9 SMPN 21 Padang
education”
sebagai subjek pembelajaran yang
data. Menganalisis data yang didapat dan
dalam pembelajaran PKn melalui Strategi
melalui
dibangun atas dasar paradigma sebagai
membaca buku sumber dan mengumpulkan
karya pada teman sekelas.
Indonesia
konfigurasi atau kerangka sistemik PKn
a.
dengan
mencedaskan
bangsa
sendiri”. Terhadap tugas yang diberikan solusi
untuk
kehidupan
berikut:
mencarikan
Education,
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
strategi Inkuiri adalah, “Siswa menemukan
siswa
Civic
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan Strategi Inkuiri. 2. Mendeskripsikan aktivitas
siswa
peningkatan dalam
membuat
kesimpulan pada proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Inkuiri
dan pengalaman belajar (learning experiences) dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tuntutan hidup bagi warga negara dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide, nilai, konsep,
dan
moral
Pancasila,
3
Kewarganegaraan yang demokratis,
271)
dan bela negara.
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
Secara khusus, dapat dicermati pada penjelasan pasal 37 ayat 1 (Sisdiknas: 2003),
“Pendidikan
1.
dalam
2.
Berpartisipasi bertaggung
(2010:
menanggapi
isu
kewarganegaraan.
kebangsaan dan cinta tanah air”. Yusrizal
Pendidikan
Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dimaksudkan untuk membentuk peserta
Menurut
pelajaran
didik memiliki kemampuan:
Kewarganegaraan
didik menjadi manusia yang memiliki rasa
mata
2-5)
secara
secara jawab,
cerdas
aktif
dan
dan
bertindak
dalam
kegiatan
karakteristik PKn merupakan suatu bidang
masyarakat, berbangsa, dan bernegara,
berkaitan dengan peradigma baru yaitu
serta anti korupsi.
PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah
Berkembang
secara
dan program pendidikan di sekolah dan
demokratis
dan
diterima sebagai wahana utama serta
berdasarkan
ensensi pendidikan demokratis di Indonesia
masyarakat
yang dilaksanakan melalui:
hidup bersama dengan bangsa-bangsa
a.
lainnya.
Civic Intelegtual, yaitu kecerdasan dan daya molar warganegara baik dalam
b.
3.
4.
dan
membentukdiri karakter-karakter
Indonesia
agar
dapat
Beinteraksi dengan bangsa-bangsa lain
dimensi spriritual, rasional, emosional
dalam percaturan dunia sacara lansung
maupun sosial.
atau
tidak
lansung
dangan
Civic Responsibility, yaitu kesadaran
memanfaatkan
teknologi
informasi
akan hak dan kewajiban sebagai warga
dan komunikasi.
negara yang bertanggung jawab. c.
positif
Banyak ahli berpendapat tentang
Civic Participation, yaitu kemampuan
pengertian Inkuiri, ada yang mengatakan
berpartisipasi warganegara atas dasar
Inkuiri
tanggung
secara
strategi pembelajaran, dan pendekatan.
individual, sosial pimpinan dimasa
Pembelajaran Inkuiri merupakan model
depan.
pembelajaran dengan menemukan sendiri.
jawab,
Pembelajaran dapat
PKn
mempersiapkan
menjadi komitmen
warganegara kuat
mempertahankan
baik
dan
diharapkan
peserta yang
model
pembelajaran,
Pengetahuan dan keterampilan yang di
didik
peroleh siswa diharapkan bukan hasil
memiliki
mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi
konsisten
Negara
sebagai
untuk
hasil dari menemukan sendiri.
Kesatuan
Suryosubroto dalam Trianto (1993:
Republik Indonesia. Menurut KTSP (2006:
135), inkuiri sebagai suatu proses umum
4
yang dilakukan manusia untuk mencari
3) Penanya,
atau memahami informasi. Menurut
Gulo
menyadarkan
dalam
Trianto
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
4) Administrator , bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas. 5) Pengarah, memimpin kegiatan siswa
secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk
untuk mencari dan menyelidiki secara
diharapkan.
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga dapat
merumuskan
utama
kegiatan
mencapai
tujuan
yang
6) Manajer, mengelola sumber belajar,
sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran
dari
kekeliruan yang mereka buat.
(2002:135), Strategi Inkuiri berarti suatu
mereka
siswa
waktu, dan organisasi kelas. 7) Rewarder, memberi penghargaan pada
pembelajaran
prestasi yang dicapai siswa.
Inkuiri adalah 1) Keterlibatan siswa secara
Ada tiga ciri utama dalam Inkuiri, yaitu
maksimal dalam proses kegiatan belajar, 2)
sebagai berikut:
Keterarahan kegiatan secara logis dan
1)
Pendekatan
Inkuiri
aktivitas
menekankan
sistematis pada tujuan pembelajaran, 3)
kepada
siswa
Mengembangkan sikap percaya pada diri
maksimal.
siswa tentang apa yang ditemukan dalam
menempatkan siswa sebagai subjek
proses Inkuiri.
belajar. Dalam proses pembelajaran,
Artinya,
secara Inkuiri
Kondisi umum yang merupakan
siswa tidak hanya berperan sebagai
syarat timbulnya kegiatan Inkuiri bagi
penerima pelajaran melalui penjelasan
siswa adalah:
guru secara verbal, tetapi mereka
1) Aspek sosial di kelas dan suasana
berperan untuk menemukan sendiri
terbuka
yang
mengundang
siswa
berdiskusi
inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2)
Seluruh
aktivitas
yang
dilakukan
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis, dan
siswa diarahkan untuk mencari dan
3) Penggunaan fakta sebagai evidensi
menemukan
(informasi, fakta). Untuk menciptakan kondisi seperti
jawaban
sendiri
dari
sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
itu, peranan guru adalah sebagai berikut:
percaya diri (self bealive). Dalam
1) Motivator, memberi rangsangan agar
proses
pembelajaran
Inkuiri,
siswa aktif dan bergairah berpikir.
menempatkan guru bukan sebagai
2) Fasilitator, menunjukan jalan keluar
sumber belajar, akan tetapi sebagai
jika siswa mengalami kesulitan.
fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas
pembelajaran
biasanya
5
dilakukan melalui proses tanya jawab
Inkuiri sesuai dengan proses Inkuiri itu
antara guru dan siswa.
sendiri.
3) Tujuan dari penggunaan Inkuiri adalah
Aktivitas
yaitu
semua
bentuk
mengembangkan kemampuan berpikir
kegiatan yang dilakukan siswa dalam
secara sistematis, logis, dan kritis, atau
upaya mereka untuk memperbaiki hasil
mengembangkan
belajarnya.
kemampuan
Pendidikan
modern
lebih
intelektual sebagai bagian dari proses
menitik beratkan pada aktivitas sejati,
mental. Dalam pembelajaran Inkuiri,
dimana siswa belajar sambil bekerja.
siswa
Dengan
tidak
hanya
dituntut
agar
bekerja,
siswa
memperoleh
menguasai materi pelajaran, akan tetapi
pengetahuan,
bagaimana mereka dapat menggunakan
keterampilan,
potensi yang dimilikinya. Siswa akan
lainnya,termasuk
dapat
Sehubungan dengan hal tersebut sistem
mengembangkan kemampuan
pemahaman, serta sikap
perilaku dan
pembelajaran
materi pelajaran.
menekankan pada pendayagunaan azas
“Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran
berbasis
ini
nilai.
berpikirnya jika ia bisa menguasai
(Trianto, 2007:109) menyatakan bahwa:
dewasa
dan
sangat
keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan
Menurut Munandar dalam Trianto
yang diperoleh siswa diharapkan bukan
(1990: 136), kreativitas adalah kemampuan
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta,
berdasarkan data atau informasi yang
tetapi
tersedia,
hasil
dari menemukan sendiri.
menemukan
banyak
Strategi Inkuiri merupakan suatu proses
kemungkinan jawaban terhadap sesuatu
yang bermula dari merumuskan masalah,
masalah
mengamati
kuantitas, ketepat gunaan, dan beragam
atau melakukan observasi,
dimana
penekanannya
pada
menganalisis dan menyajikan hasil dalam
jawaban. Makin banyak
bentuk tulisan, gambar, laporan, bagan,
jawaban yang dapat diberikan terhadap
tabel,
dan
suatu masalah makin kreativitas seseorang.
mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
Tentu saja jawaban itu harus sesuai dengan
karya pada pembaca, teman sekelas, guru,
masalahnya.
atau audien yang lain”.
banyaknya jawaban yang dapat diberikan
dan
karya
lainnya,
Pembelajaran akan bermakna jika seorang guru dalam menggunakan Strategi
Jadi
tidak
kemungkinan
semata-mata
menentukan keaktivan seseorang tetapi juga kualitas jawabannya.
6
Aktivitas macamnya.
belajar
Menurut
banyak
Dierich
7.
dalam
Kegiatan-kegiatan merenungkan,
mental: mengingat,
(Hamalik, 90) membagi aktivitas belajar
memecahkan masalah, menaganalisis
menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:
faktor-faktor, menemukan hubungan-
1.
hubungan, membuat keputusan.
Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
membedakan, berani, tenang, dan
mengamati orang lain bekerja, atau
sebagainya. C. Metode Penelitian
Kegiatan-kegiatan mengemukakan
suatu
Jenis
akan
suatu
penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut
pertanyaan,
Arikunto (2002), “PTK adalah penelitian
mengemukakan
tindakan yang dilakukan di kelas dengan
mengajukan
pendapat, berwawancara, diskusi.
tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu
Kegiatan-kegiatan
praktik pembelajaran”.
mendengarkan:
mendengarkan
penyajian
bahan,
Penelitian ini terdiri dari dua
mendengarkan
percakapan
atau
siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali
mendengarkan
pertemuan. Setelah siklus pertama berakhir
suatu permainan instrumen musik,
dilakukan tes pertama dan setelah siklus
mendengarkan siaran radio.
kedua berakhir dilakukan tes kedua.
Kegiatan-kegiatan menulis: menulis
1.
kelompok,
Lokasi penelitian Penelitian ini di lakukan di SMPN
karangan,bahan-bahan kopi, membuat
21 Padang Jalan Lapangan Golf Gadut
sketsa, atau rangkuman, mengerjakan
pada kelas VIII 9 dengan jumlah siswa 31
tes, mengisi angket.
orang.
Kegiatan-kegiatan menggambar,
6.
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
cerita, menulis laporan, memeriksa
5.
penelitian
atau
kejadian,
saran,
(oral):
fakta
menghubungkan
diskusi
4.
lisan
prinsip,
memberi
3.
Kegiatan-kegiatan emosional: minat,
eksperimen, demonstrasi, pameran,
bermain. 2.
8.
menggambar: membuat
2.
grafik,
Subjek penelitian Subjek penelitian adalah kelas VIII
diagram, peta, pola.
9 dengan jumlah siswa 31 orang terdiri dari
Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan
15 orang laki-laki 16 orang perempuan
percobaan,
3.
melaksanakan
memilih pameran,
alat-alat, membuat
Waktu/ lama penelitian Penelitian dilaksanakan semester II
model, menyelenggarakan permainan
tahun pelajaran 2012/2013 selama 1 bulan
(simulasi), menari berkebun.
dibantu oleh dua orang observer.
7
Prosedur penelitian tindakan kelas ini
didapat dari pengalaman peneliti sebagai
adalah sebagai berikut:
guru PKn di lapangan.
a.
Perencanaan
Teknik pengumpulan data yang di
1. Menetapkan SK-KD
gunakan
2. Membuat RPP
lembaran observasi siswa dan lembaran
3. Membuat lembaran observasi
observasi guru.. Lembaran observasi siswa
siswa
b.
dalam
digunakan
penelitian
untuk
ini
mengamati
adalah
aktivitas
4. Membuat soal C1,C2,C3
belajar siswa. Lembaran observasi guru
Pelaksanaan
untuk melihat tindakan-tindakan apa saja
Pada tahap pelaksnaan ini guru akan melakukan tindakan dengan Strategi
yang telah dilakukan guru. Teknik
analisis
data
yang
Inkuiri.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Langkah-langkah Strategi Inkuiri sebagai
kuantitatif
berikut:
meningkatkan aktivitas belajar siswa C3
1.
Merumuskan masalah.
(penerapan).
2.
Mengamati atau melakukan observasi.
3.
Menganalisis dan mengajukan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya.
4.
Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain.
Adapun Indikator Keberhasilan : 1. Aktivitas
siswa
dalam
menjawab
pertanyaan meningkat dari 40% menjadi 75%. 2. Aktivitas
siswa
dalam
data
yang
N= Jumlah siswa keseluruhan yang diteliti Secara kualitatif dengan kata-kata atau kalimat apakah aktivitas siswa sangat baik, baik, cukup, kurang. Untuk itu dipakai kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (1989:71) yaitu:
dipergunakan
nilai UH sebelum dilakukan tindakan dan
81-100%
Baik sekali
61-80%
Baik
41-60%
Kurang
0-20% Sangat kurang sekali
dalam penelitian ini adalah lembaran
guru. Sumber data yang digunakan adalah
Untuk
F= Frekuensi siswa yang aktif
membuat
observasi siswa dan lembaran observasi
kualitatif.
Keterangan : P= Persentase aktifitas siswa
kesimpulan dari 50% menjadi 80%. Jenis
dan
D. Hasil dan Penelitian
Hasil terhadap
pengamatan
aktivitas
siswa
observer dalam
nilai UH setelah dilakukan tindakan. Ini
8
pembelajaran dapat dilihat pada tabel rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut:
berikut:
Tabel 05: Persentase Hasil Aktivitas Tabel 07 :Data Hasil Tes pada Siklus I Siswa dalam Pembelajaran PKn melalui No Uraian Nilai Target Strategi Inkuiri pada Kelas VIII 9 Jumlah SMPN 21 Padang siswa Ratayang Indikat rata Keteran No mengikuti or persent gan 1 tes 26 ase Jumlah 1 I 64,26% Baik siswa 2 II 45,31% Kurang yang Rata-rata 55,03% Kurang 2 tuntas tes 15 Jumlah Siswa Jumlah Keterangan : siswa yang Indikator I: Siswa menjawab pertanyaan tidak Indikator II: Siswa membuat kesimpulan 3 tuntas tes 11 Berdasarkan lembar obsevasi Persentase Ketuntasan tes 57,69% 75% aktivitas guru dalam pembelajaran pada Rata-rata nilai siklus I, maka jumlah skor dan tes 67.61% 75 Hasil pengamatan observer persentase aktivitas guru dalam aktivitas siswa dalam mengelola pembelajaran pada siklus I terhadap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 06: Persentase Aktivitas Guru dalam
Pembelajaran
PKn
Melalui
Strategi Inkuiri. No 1 2
Pertemuan I II Rata-rata Target
Persentase
Keterangan
73,33%
Baik
80 %
Baik
76,67%
Baik 75%
Berdasarkan hasil tes siklus I, persentase siswa yang tuntas dan rata-
Tabel 11: Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran PKn Melalui Strategi Inkuiri pada Kelas VIII 9 SMPN 21 Padang Ratarata Keter No Indikator perse angan ntase 75,8 1 I 3% Baik 81,0 Baik 2 II 7% sekali 80,0 Rata-rata 5% Baik Jumlah Siswa
9
Keterangan :
No
Indikator I: Siswa menjawab pertanyaan Indikator II: Siswa membuat kesimpulan
Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase
aktivitas
guru
dalam
mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 12 : Persentase Aktivitas Guru dalam
Pembelajaran
PKn
melalui
Strategi Inkuiri No
Pertemuan
Persentase
Keterangan
1
I
80%
2
II
Baik Baik sekali Baik sekali
86,66 %
Rata-rata 83,33% Target
Uraian
Nilai
Target
Jumlah siswa yang mengikuti 1 tes 27 Jumlah siswa yang 2 tuntas tes 25 Jumlah siswa yang tidak 3 tuntas tes 2 Persentase Ketuntasan tes 92,59% 75% Rata-rata nilai tes 80 75 Hal ini dapat dilihat dari tabel peningkatan aktivitas siswa, aktivitas guru, dan ketuntasan hasil belajar
75%
pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan hasil tes siklus II, dalam persentase siswa yang tuntas tes dan melalui strategi Inkuiri dari siklus I dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada siklus II, berikut: Tabel 14 : Persentase Aktivitas Siswa, tabel berikut: Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Tabel 13 : Ketuntasan dan Rata-rata Pembelajaran Melalui Strategi Inkuiri. Hasil Tes pada Siklus II.
No
1.
2. 3.
Aspek Aktivitas Siswa Menjawab Pertanyaan Aktivitas Siswa Membuat Kesimpulan Aktivitas Guru
Rata-Rata Persentase Siklus Siklus I II
Target
64,26%
75,83%
75%
45,31%
81,07%
75%
76,67%
83,33%
75%
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari
10
dua kali pertemuan dan satu kali tes pembelajaran, hasil
belajar
pada
akhir
menyusun
lembar
siklus. observasi aktivitas siswa, menyusun
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan lembar observasi aktivitas guru, catatan menggunakan
Strategi
Inkuiri. lapangan, dan menyusun tes hasil
Penelitian ini menggunakan instrumen belajar siswa. Selanjutnya, pada proses penelitian berupa: lembar aktivitas pelaksanaan pembelajaran yang dimulai siswa, lebar observasi aktivitas guru, dari kegiatan awal berdoa, apersepsi, catatan lapangan serta tes hasil belajar. Menurut
Sudjana
motivasi, kegiatan inti berisi rumusan
dalam masalah dibagikan kepada tiap-tiap
Trianto (1989:142) ada lima tahapan kelompok untuk dibahas, pembelajaran yang ditempuh dalam melaksanakan menggunakan Strategi Inkuiri, cara pembelajaran Inkuiri: 1. Merumuskan
guru masalah
dalam
melaksanakan
proses
untuk pembelajaran yaitu eksplorasi, elaborasi
dipecahkan oleh siswa
dan
konfirmasi.
2. Menetapkan jawaban sementara kegiatan
Kemudian
pada
akhir pembelajaran berisi
atau lebih dikenal dengan istilah evaluasi dan untuk memperkuat data hipotesis
kejelasan tersebut maka diadakan tes
3. Mencari informasi, data, dan fakta hasil belajar akhir siklus. yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan
Dalam penelitian ini, indikator aktivitas belajar yang diukur dengan
4. Menarik kesimpulan jawaban atau menggunakan Strategi Inkuiri adalah generalisasi, dan 5. Mengaplikasikan kesimpulan
menjawab pertanyaan dan membuat kesimpulan. Untuk lebih jelasnya dapat
Berdasarkan gambaran serta dilihat pada tabel dibawah ini. penjelasan tentang Strategi Inkuiri, Tabel
15:
Persentase
Rata-Rata
peneliti memulai penelitian dengan Aktivitas Siswa pada Siklus I Siklus II merancang beberapa tahapan, mulai menetapkan SK-KD, kemudian peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP). Selanjutnya peneliti memilih buku pegangan lalu menyiapkan media
11
Indika tor No Aktivi tas Siswa
1
2
Rata-Rata Persentase Sik lus Sikl I us II
menggunakan Keteran gan
Mengal Menja ami 64, wab 75,8 kenaika 26 pertan 3% n % yaan (11,57 %) Mengal Memb ami 45, uat 81,0 kenaika 31 kesim 7% n % pulan (35,76 %) Keberhasilan siswa dalam
dari
pengelolaan
penelitian berupa: lembar aktivitas siswa, lebar observasi aktivitas guru, catatan lapangan serta tes hasil belajar. Menurut
dalam
yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran Inkuiri: 1. Merumuskan
masalah
untuk
dipecahkan oleh siswa 2. Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis 3. Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan
hipotesis atau permasalahan
pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui Strategi Inkuiri pada tabel
Sudjana
Trianto (1989:142) ada lima tahapan
pelaksanaan
pembelajaran pada persentase aktivitas
Inkuiri.
Penelitian ini menggunakan instrumen
pembelajaran pada umumnya dilihat juga
Strategi
4. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan
dibawah ini: Tabel 16: Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II Rata-Rata Per No Siklus Siklus 1 I 76,67% 2 II 83,33% Rata-rata persentase 80% Target 75% Penelitian ini terdiri dari 2
5. Mengaplikasikan kesimpulan Keberhasilan
siswa
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat juga
dari
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran pada persentase aktivitas guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui Strategi Inkuiri pada tabel
siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dibawah ini: dua kali pertemuan dan satu kali tes hasil
belajar
pada
akhir
siklus.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
12
Tabel 16: Persentase Aktivitas Guru KTSP.2006.Standar isi Pendidikan pada Siklus I dan Siklus II Dasar dan Menengah. RataTrianto. 2007. Pembelajaran Inovatif Rata Per Berorientasi Konstrutivistik. No Siklus Siklus Jakarta: Prestasi Pustaka. 1 I 76,67% 2 II 83,33% Winataputra, Udin,dkk.2007. Civic Rata-rata Education. Bandung: Universitas persentase 80% Pendidikan Kewarganegaraan Target 75% DAFTAR PUSTAKA Yusrizal. 2010. Bahan Ajar Pembelajaran PKn SD Kelas Arikunto, suharsimi,dkk. 2006. Tinggi. Padang Hamalik, Oemar. Penelitian Tindakan Kelas. ......Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta: Bina Aksara Depdiknas.2003. Pendekatan Kontekstual.
13