StudJ Produksi Sarung (Marga Utama)
Tangan Bedah Berprotein Rendah dan Latelcs A lam lradiasi dalam Skala Industn
Rumah Tangga
STUDI PRODUKSI SARUNG TANGAN BEDAH BERPROTEIN RENDAH DARI LATEKS ALAM IRADIASI DALAM SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA Marga Utama 1,Yanti S. Soebiantol, Marsongkol, Made SumarW, daD Siswantol I
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi-BA TAN 2 Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor
ABSTRAK STUDI PRODUKSI
SARUNG T ANGAN BEDAH BERPROTEIN
RENDAH DARI LA TEKS ALAM lRADIASI
DALAM SKALA INDUSTRI RUMAH T ANGGA. Empat faktor renting pada pembuatan sarong tangan bedah dengan teknik pencelupan penggumpalan yaitu proses pencelupan, kualitas lateks, jenis bahan penggumpal, dan jenis bahan antioksidan telOO dipelajari. Sifat lateks daD sarong tangan bedah yang dihasilkan, yaitu pH, kadar padatan, kekentalan,bilangan VFA, kadar magnesium, kerataan tebal, kebocoran, tegangan putus, modulus, perpanjangan putus, dan kandungan protein larut air dari sarong tangan bedOOyang dihasilkan dievaluasi. Hasilnya menunjukkan bOOwauntuk mendapatkan sarong tangan bedah yang berkualitas standar, maka kadar padatan, kekentalan, dan bilangan VFA dalam lateks masing-masing bernilai 50%,17 cP, daD dibawah 0,02 serta harus ditambOO antioksidan 2,2 isobutylidine-bis- (4. 6-dimetyl phenol) pada kompon lateksnya. Sedang proses yang cocok adalOOproses pencelupan, penggumpalan dengan bOOanpenggumpallarutan kalsium nitrat daIam air 30% herat. Dengan menggunakan kondisi terse but maka sarong tangan bedah yang dihasilkan setelOOdicuci air panas selama 1jam, kandungan protein larut air adalOO200 J1Igdan sifat fisik mekaniknya memenuhi standar ASTM yaitu antara lain bernilai tegangan putus diatas 24 MPa.
ABSTRACT STUDY ON THE PRODUCTION OF LOW PROTEIN SURGICAL GLOVES FROM IRRADIATED NATURAL RUBBER LATEX IN HOME INDUSTRY SCALE. Four factor for producing glovese.i. dipping process factor, quality of latex, kinds of coagulant and antioxidant have been studied. The properties of latex and surgical gloves such as : pH, total solid content, viscosity, VF A number, magnesium content, homogenious of thickness, pinehole, tensile strength, modulus, elongation at break, and extratable protein content in surgical gloves were evaluated. The results showed that for producing good quality surgical gloves, the value oftotal solid content, viscosity and VF A number of compounding latex were 50%, 17 cP, and less then 0.02. The latex should be added with isobutylidine-bis- (4. 6-dimethyl phenol) as an antioxidant. While the coagulant dipping process are satisfy technique for producing the gloves with calcium nitrate 30% by weigh in water as coagulant agent. By using this condition the gloves produced after leaching in hot water for 1 hour, the soluble protein content was 200 J1Ig and the quality are require with ASTM standart such as tensile strenth more than 24 MPa. Kata kunci: Latek, Iradiasi
PENDAHULUAN Sejak dikernukannyakasus kernatianpaSteDyang bekeIjadi rumah sakitdi Amerikapadatahun 1992akibat pemakaian barang jadi karet alam misalnya sarong tangan bedah, yang diduga mengandung protein alergen larut air, maka penelitian tentang barang celup karet alam molal digaIakkan[1]. Menurut [2] protein larut air dalam sarung tangan bedah yang berpotensi rnenyebabkanalergi pacta kulit manusia adalah protein larut air yang berat molekulnya14,20,27,30, clan45 kDa. Para iImuwanterdahulu telah melaporkan bahwa untuk memproduksi barang celup karet alam berprotein larut air rendah sebaiknya dilakukan 3 cara yaitu : pencucian yang effisien pacta proses produksi barang celup karel, pemberian enzime protease pacta lateks
pekat sebelum digunakan, clan proses iradiasi pacta lateks kebun [3-5]. Berdasarkan data tersebut, maka dalam makalah ini akan dilaporkan basil penelitian tentang cara memproduksi sarong tangan bedah berprotein larut air rendah daTi lateks alam iradiasi skala industri rumah tangga, dengan tujuan disamping mencari kondisi optimum proses produksi sarong tangan bedah skala industri rumah tangga (home industry), juga membuktikanhipotesa yang telah diuraikan di alas yaitu dengan teknik pencucian yang efisien pactapembuatan sarong tangan bedah dart lateks alam yang divulkanisasi radiasi (Iateks alam iradiasi), maka akan didapat sarong tangan bedah berprotein lamt air rendah. Dipilihnya industri rumah tangga karena pacta masa depan industri kecil clan menengah merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia [6J, sedang
41
Prosiding Pertemuan llmiah llmu Pengetahuan don Teknologi Bahan'99
-
Serpong, 19 20 Oktober 1999
ISSN 1411-2213
dipilihnya sarong tangan bedah karena sampai saat ini pemakaian sarong tangan bedah di Indonesia sebanyak 2 juta pasang/tahun, 90% lebih masih diimpor [7], walaupun Indonesia merupakan negara produksen karet alam Bomar2 di dunia, sementara itu kebutuhan sarung tangan bedah dunia sekitar 540juta pasang [8]. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pengusaha yang ingin memproduksi sarung tang an bedah berprotein larut air rendah, karena menjanjikan peluang bisnis yang menguntungkan.
BAHAN DAN MET ODE. Bahan Lateks alam iradiasi produksi bulan Desember 1998 sid Februari 1999 dengan spesifikasiteknis seperti Tabell. Bahan penggumpal kalsium nitrat, serta bahan antioksidan: Lowinox P24S, Lowinox 22IB46 dengan spesifIkasiseperti Tabel 2.
type RI buatan Toyoseiki, mikrometer clan sebagainya. Metode
Skema pembuatan sarong tangan bedah skala industri rumah tangga di sajikan di Gambar 1, dengan rincian pengoperasian sebagai berikut : Setelah lateks alam iradiasi dari lateks kebun basil vulkanisasi radiasi dipekatkan lalu dimasukan ke dalam tangki C, maka pekerjaan pencelupan selanjutnya adalah sebagai berikut : Bersihkanlah cetakan sarong tangan dengan air sampaitidak ada lemak dipermukaan cetakan, karena lemak ini dapat menimbulkan kebocoran sarong tangan yang dihasilkan. Cetakan yang sudah bersih dikeringkan di udara bebas, diulas dengan bahan penggumpal (B). Cetakan yang sudah basah dengan bahan penggumpal dicelupkan ke dalam bahan penggumpal lagi, dibiarkan 20 detik, kemudian dicelupkan ke dalam lateks selama 10 detik (C), ditarik dengan kecepatan tertentu pula, dibalik, clandibiarkan di udara bebas sampai kering (D).
Alat Peralatan utuk membuat sarung tangan skala industri rumah tangga : cetakan sarong tangan, bak plastik, ember aluminium, kompor. Peralatan uji sifat lateks : pH meter, viskometer, klaxon stirrer. Peralatan uji sifat fisik mekanik sarung tangan : Strograph Tabel 1. Spesifikasiteknis lateks alam iradiasiproduksi P3TIR BATAN pada bulan Desember 1998 sampai dengan Februari 1999 SiCat
LAI 1
LAI2
LAI3
52,5 51,7 0,8 10,4
64,80 64,4 0,4 10,2
62,9 61,7 0,8 10,6
50 0,03 0,004 0,315
101 0,029 0,005 0,31
95 0,303 0,025 0,410
F. Kadar padatan (KP), 'Yo. kadar karet kering (KKK), %.
KP- KKK, % pH Kekentalan,
cPo
Bilangan VFA. Kadar magnesium, % Kadar protein, mglg
I Serbuk! serbuk
I pink! Titikleleh,°C. i-I
putih
Kadarabu,%. I 0,2 Kelarutan, % i
- Etanol
-Toluena -Air . """.,
42
i-!
i
-
j
0
-
20
i-liS!
i
L"
155 0,1
I j
HASIL DAN PEMBAHASAN
,J
i
0
i
ii
209 i i 0,5 ! j
.
I
43
i
0
L
2
larut air rendah skala industri rumah tanggga
Sarong tangan kering yang masih melekat di cetakan dikupas dengan bahan anti lengket (E). Sarong tangan yang lepas dari cetakan direndam dalam air panas 1jam dibilasi 3 kali dengan air bersih (F). Sarong tangan basah dijemur di udara bebas sampai kering (G), kemudian dievaluasi kualitasnya. Sekali produksi sarur,g tangan bedah yang lokasinya di P3TIR dihasilkan 20 pasang sarong tangan (Gambar 2). Uji kualitas sarung tangan bedah. Sarung tangan bedah yang dihasilkan diuji kebocorannya, kerataan tebal, tegangan putus, modulus, perpanjangan putus, clan kandungan protein dengan menggunakan standar ASTM [9,10], sedang uji kandungan protein larut air disesuaikandengan metode BCA [11].
...r '44825 "'1 serbuk putih
i
pengenngan Sarung langan
Gambar 1. Proses produksi sarong tangan bedah
Tabel 2. Spsifikasi teknis lateks alam iradiasi produksi P3TIR-BATAN pada bulan Desember 1998 samapi dengan Februari 1999 "1(>248"\221846
G.
berprotein
LA1 I - Lateks pekat cikumpai diradiasi dengan sinar gamma pada dosis 35 kGy. LA! 2 = Lateks kebun Jalupang diradiasi dengan sinar gama 60Co pada dosis 35 kGY, dipekatk LA! 3 = Latcks kebun cikumpai diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 35 kGy, dipekatkan.
""8itiif Bentuk WarDa
Pencucian Sarung tanga"
I Ii
J
Dalam penelitian ini ada 4 faktor yang dibahas yaitu : proses pencelupan, kualitas lateks, jenis bahan
Studt Produksi Sarung Tangan Bedah Berprotein Rendah dart Lateks A lam lradiasl dalam Skala Industrl Rumah Tangga (Marga UltIma)
penggumpal. Bentuk cetakan.
Gamba, 2. Pengeringan 20 pasang sarong tangan bedah
di udarabebas ~"" ""'t
' "
I
.
"
"'-..
b; ".. ,. ,fj ... rf/1 ,. 'r~t-~dad3OlWO% .
0
ID
.'
Dalam upaya mendapatkan sarong tangan bedah yang enak dipakai, maka ada 2 bentuk cetakan yang harus dipilih yaitu seperti tertera di Gambar 4. Sarong tangan bedah yang dihasilkan daTi Gambar 4A hila dipakai tangan terasa lebih enak, sedang sarong tangan basil dari Gambar48 hila dipakai, tangan terasa terjepit. Hal ini disebabkan karena postur tangan sewaktu istirahat seperti Gambar 4A, jadi tidak ada gaya yang menariklmengikat tangan seperti hila memakai sarong tangan basil dati cetakan 48. Dengan demikian untuk selanjutnya digunakan cetakan seperti Gambar 4A. , Disamping itu ada 3 jenis penamp,ilan sarong tangan bedah yang beredar dipasaran yaitu seperti pada Gambar 5. 01eh karena daya sobek sarung tangan bedah dari lateksalam iradiasirendah, maka penampilansarung tangan bedah yang diproduksi sebaiknya seperti Gambar5A.
--L
Gamba, J. Proses Pembuatan sarong tangan bedah skala pabrik
penggumpal, clan jenis bahan antioksidan dengan bahasan secara terinci sebagai berikut : Proses pencelupan. Proses pencelupan yang dikerjakandi dalam penelitianini diagramalirnya seperti Gambar 1, sedang proses pencelupan di pabrik sarong tangan bedah diagramnya seperti Gambar 3. Darikedua gambar ini menunjukkan adanya 2 perbedaan yaitu pertama dengan menggunakan lateks alam iradiasi senyawa karbamat tidak dipakai, kedua dengan menggunakan lateks alam iradiasi pemanasan cukup dengan udara bebas, karena fungsi pemanasan disini hanya untuk menghilangkan air. Sedang hila menggunakan lateks alam vulkanisasi belerang, disamping menggunakan senyawa karbamat clan sebagainya, pemanasan harus dilakukan pada suhu 100°C, karena' fungsi pemanasan untuk vulkanisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses vulkanisasi radiasi hemal bahan kimia clanenergi panas. Selanjutnya untuk mendapatkan sarong tangan yang enak dipakai clanberpenampilan menarik, tidak bocor serta homogen tebalnya, maka ada 4 faktor penting yang akan dievaluasi yaitu : bentuk cetakan, kebersihan cetakan, kecepatan pencelupan, clankonsentrasi bahan
Gambar 4. Dua bentuk cetakan sarong tangan bedah
Gambar 5. Penampilan sarong tangan bedah yang beredar di pabrik
43
Pros/ding Pertemuan IlmJah limu Pengetahuan dan Teknologl Bahan'99
-
Serpong, 19 20 Oktober 1999
ISSN 1411-2213
Kebersihan cetakan. Cetakan sarong tangan dapat diibuat dari bahan porselin, aluminium, fiber BIas, atau kayu. MasingroBBing eetakan terse but punya kelemahan clan kelebihan misalnya porselin mudah dibersihkan dan tahan panas, tetapi tidak tahan asam atau basa daD mudah peeah. Berbeda halnya dengan aluminium yang mudah dibersihkan tidak mudah peeah, tahan panas tetapi tidak tahan asam, sementara itu fiber BIastidak mudah peeah, tahan asam clanbasa, tetapi tidak tahan panas, sedans eetakan dari kayu tidak mudah peeah tetapi tidah tahan asam, basa daDpanas. Oleh karena proses pembuatan sarung tangan bedah duj lat~ks alam iradiasitidak memerlukanpanas, maka cetakannya membersilikan dibuat daTifiber BIas.SelanjumYI\ammk cetakan digunakan 3 macam sabamyaim : sabun anion, sabun kation, clansabun netrat. Untuk menguji eetakan bersih atau tidak, maka ceta1
sabun lainnya. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan sabun netral, lemak yang berada di permukaan eetakan larut semua, sehingga bahan penggumpal kalsium nitrat lebih mudah menempel di permukaan eetakan. Di samping itu lobang keeil pada eetakan dapat menyebabkan keboeoran sarong langan, kItTenSbagian lobang tersebut tidak terisi oleh bahan penggumpal, sehingga lapisan lateks yang menutupi eetakan tipis sekali, akibatnya sarong tangan menjadi berlubang. Kecepatan pencelupan. Penyebab yang dominan ketidak rataan tebal sarong tangan adalah keeepatan peneelupan. Tabel 4. menampilkan kerataan tebal sarung tangan dengan kecepatan peneelupan berbeda-beda. Temyata dengan Tabe/3. Nilai Kerataan (%) cetakan sarong tangan, setelah dicuci dengan menggunkan 3 macacm sabun pencuci Jumlah cetakan
....
Jenis sabun
Yang dicud
Netral
Kation
Tabel 4. Tebal rataan (mm) sarung tangan dengan kecepatanpenarikancetakanyang kecepatannyaberbedabeds POlis'
Kecepatan II1Imenitm/menlt 50
0,01
50 ke 0,10
ASTM*
0,23
0,21
0,24
0,15
Telapak tangan
0,25
0,21
0,24
0,15
Pergelangan
0,30
0,30
0,23
0,15
Jari-jari
.Nilai minimum menurut ASTM
menggunakan keeepatan penarikan 50 m/menit, kemudian setelah sampai ditelapak tangan keeepatan penarikan dikurangi menjadi 0,1 m Imenit, tebal sarong tangan diseluroh permukaan lebih merata daripada kecepatanpenarikan langsung 50 mlmenit, atau 0,10 mI detik Baja.Hal ini disebabkan karena adanya kompetisi pembekuan lateks antara aliran lateks akibat sara grafitasi pada keeepatan penarikan tinggi clan rendah dengan penetrasi bahan penggumpal ke dalam lapisan lateks yang berada diudara. Bila kecepatan penarikan tinggi (50 m/menit) maka lateks yang menempel di cetakan lebih banyak, tetapi konsekuensinya akan lebih ban yak lateks mengalir ke bawah, sementara itu penetrasi bahan penggumpal ke dalam lateks lebih rendah. Akibatnya bagian bawah Gari-jari) lebih tebal daripada bagian alas (pergelangan tangan) . Bila k"epatan penarikan rendah (0, I m/menit) maka waktu penetrasi bahan penggumpal ke dalam lateks yang menempel pada bagian bawah cetakan Gari-jari tangan) lebih banyak akibatnya bagian bawah lebih tebal daTi bagian alas. Selanjutnya apabila kedua keeepatan tersebut dikombinasikanyaitu pertama kecepatannya 50 m/menit sampai telapak langan, kemudian keeepatan penarikanditurunkan menjadi 0,I mlmenit maka didapat tebal film karet diseluroh permukaan sarong tangan bedah relatip lebih merata. Kadar bahan penggumpal. Pada umumnya bahan penggumpal yang digunakan untuk memproduksi sarong tangan adalah kalsium klorida (CaCI2) atau kalsiUialnitrat {Ca(N°J}2' Dari basil penelitianterdahulu menunjukkan bahwa kalsium nitrat lebih baik daripada kalsium klorida, karena tegangan putus film karet yang dihasilkanrelatif lebih tinggi [14],maka dalam penelitian ini bahan penggumpal yang digunakan kalsium nitrat. Hubungan antara tebal rata-rata sarong tangan bedah dengan konsentrasi kalsium nitrat dalam air tertera di Gambar 6, yang menunjukkan bahwa untuk
-
pencucl, Anion
mendapatkan tebal an tara 0,20 0,25 rom, maka diperlukan kadar kaIsium nitrat antara 25 30%.
-
10
100
40
85
Spesifikasi teknis kompon lateks.
30
98
35
90
40
99
39
87
Rata-rata
99
39
87,3
Sesuai dengan standar ASTM, kualitas lateks yang diperdagangkan leTters di Tabel 5, BedBug spesifikasi teknis 3 maeam kompon lateks iradiasi yang digunakan dalam penelitianini disajikandi Tabell. Tabel 5 menunjukkan bahwa kandungan protein
Studi Produksi Sarung Tangan Bedah Berprotein Rendah darl Lateks A/am lradiasi dIllam Skala Industrl RumJIh Tangga (Marga UtanuI)
0.3 0
.
0.25
.
A
0 A
E E 0.2 0.15
A a
6
.
6 . 0
&
bilangan VFA kompon lateks yang berbeda-beda. Temyata dengan lebih tingginya bilangan VFA, jumlah kebocoran meningkal Hal ini disebabkan karena OOanya gelembung udara yang berada di dalam lateks lebih baByak, sehingga pada waktu pemanasan gelembung udara peeah, akibatnya timbul lobang keeil ("pine hole") pada sarong tangan tersebut. 100
tJ
80 0.1
-
5
10 15 20 25 30 Kadar kalslun nitrat, %
35
Gambar Il Hubungan antara tebal rata-rata dengan kadar baban pengumpal kalsium nitrat.
e pergelangan . telapak 6
jari jari
C I!
80
j
40 20
Tabel S. Kualitas lateks pekat menurut ASTM [IS] LA
HA
61,S
61,S.
Kadar karet kenng (KKK), %
60,0
60,0.
TSC-KKK
1,5
1,5"
Bil. MST, dt.
650
650"
Bilangan VFA
0,2
0,2..
Kadar Mg, % TSC.
O,OOOS"
O,OOOS..
Sirat Karet Kadar padatan ([sq,
%
.nilai minimum,.. nilai maksimum
dalam lateks alam tidak dipersyaratkan dalam standar ASTM, karena kasus alergi hanya terjadi daDdilaporkan pada orang berkulit putih (orang bole) saja , sedang pada orang kulit berwama sampai saat ini belum ada laporan. Namun demikian ada kemungkinan bahwa produk eelup karet dari lateks alam harus diberi label kandungan protein larut air rendah. Nilai kadar padatan di Tabel 6 jauh lebih keeil daripada di Tabel 1, karena pada Tabel 1 adalah lateks alam sebelum dibuat kompon, sedang pada Tabel 6 sudah dibuat kompon yaitu sudah dieampur dengan antioksidan berupa dispersi sehingga lebih enter. Akibat adanya pengeneeran, maka viskositas daft bilangan MST menurun. Gambar 7 menyajikanjumlah keboeoran sarong tangan yang dihasilkan pada
0 0.01
0.02 0.3 0.8 BilanganVFA.
Gambar 7. Pengaruh sarong tangan
kebocoran
Pada umumnya setiap pembuatan kompon lateks untuk barang eelup karet selalu diberikan bahan antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal oksidasi baik oleh udara bebas, pemanasan, maupun radiasi. Film karet yang teroksidasi kekuatan fisik mekaniknya menurun dan menjadi lebih lengket daDwamya berubah kecoklatan.Dari basil penelitianterdahulu menunjukkan bahwa bahan antioksidan terbaik untuk lateks alam iradiasi adalah tris(nonylated phenyl) phosphate, tetapi karena gugus nonylated dapat menyebabkan kelainan enzim pada manusia [17], maka pada penelitian ini dicari penggantinya yaitu dengan menggunakan bahan antioksidan seperti pOOaTabel 2 dengan rumus kimia seperti pada Gambar 8. Temyata lowinox 44B25 yaitu 4,4- Butylidine-bis- (2-ter.butyl-5-methyl-phenol) merupakan bahan antioksidan yang paling eoeok, karena disamping WarDasarong tangan tidak berubah sebelum daDsesudah iradiasi, juga persentase turunnya LG'MnoxP24S
LG'Mnox44825 CH.
I.ooMnox 22846
~
Sirat kompon lateks aIam iradiasi
Sirat
LAIl
LAI2
Kadar plldatan (TS),% Kadar karet kering(KKK),°4
51,94 51,23 OPl 17,20 259 0,20
50,48 54,68 48,87 51,96 1,61 2,72 15,411 25,411 6IW 114 0.15 0.17
-
1SC KKK Vlskositas, cPo Bilangan MST, dt.
Kadar total protein,...ug Keterangan Tabel 6
VFA terhadap
Bahan antioksidan.
OH Tabelll
bilangan
0.9
= Tabel
LAI3
~~6~ (cH.)IC C~~I~
Ot1~-(t
AWJ,.
H\t9~ CHa
SIerenaIedphenols
4.4~ bIt,1-5-meIII)i phenol)
Gambar 8. Nama pads
penelitian
CHa
~ (4,umelh)1
phenol)
dan rumus molekulyang digunanakan
ini
I
45
Pros/ding Pertemaan llmiah lima Pengetahuan dan Teknologi Bahan '99
-
Serpong, 19 20 Oktober 1999
ISSN 1411-2213
Tabel 7. Persentase turunnya sifat fisik dan mekanik sarong tangan bedah selfish diiradiasi pads dosis steril (25 kGy) SiCatflsik
Jenis anti oksida dan lowinox ACP
221846
44825
23 0 Pink
6 39 0 Pink tua
.f
Tegangan POlUS Modulus 600% Perpanjangan putus Perubahan warna menjadi:
4 0 Tetap
sifat fisik daDmekanik lebih rendah daTiyang lainnya (Tabel7). Kualitas sarong tangan bedah. Tabel 8 menunjukkan nilai sifat fisik dan mekanik sarung tangan bedah daTi lateks alam iradiasi balk sebelum maupun sesudah dipanaskan pada suhu 70 °C selama 168 jam. Temyata nilainya tidak saja memenuhi standar pemakaian sarong tangan bedah menurut ASTM (13], tetapijuga terbukti bahwa kandungan protein larut
air lebih rendah daripada yang diproses dengan vulkanisasi belerang atau densan teknlk enlimatis (Gambar9). Hal ini disebabkan karena adanya iradiasi pada lateks kebun (Gambpr I), maka protein dalam lateks terdegradasi menjadi asam amino yang mudah tarot Tabel B. Sirat mekanik sarung tangan bedah berprotein rendah dati IQteks aiam iradiasi dan persyaratan ASTM SICal
LAII
LAn
L.\U
ASTM
0,19
0,21
0,20
5,5++
26,9 20,7
25,1 21,2
26,1 20,2
24 18+
1000 1000
1100 1000
1100 1000
750+ 650+
dalam air [18]. Setelah lateks kebun iradiasi tersebut dipekatkan, maka protein larut air tersebut akan ikut pada lateks skim, sehingga lateks pekat yang digunakan untuk pembuatan sarong tangan bedah ini lebih sedikit proteinnya, Dengan lebih sedikitnya protein ini, maka diharapkan sifat alerginya berkurang atau bahkan malah hUang (walaupun hal ini belum dibuktikan). Disamping itu karena proses vulkanisasi tidak menggunakan senyawa karbamat yang dapat menimbulkan nitrosamin (penyebab kanker), maka dapat dikatakan bahwa sarong tangan bedah lateks alam iradiasi disamping bebas nitrosamin, juga protein tarot air yang dikandungnya sangai rendah sehingga diharapkan tidak menyebabkan atergi pada tubuh manusia.
f(ESIMPULAN Dari uraian tersebut 'dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum proses pembuatan sarong tangan bedah dati lateks alam iradiasi dalam skala industri rumah
tangga telah dikuasai yaltu : menggunakan teknik pencelupan peoggumpalan, deogan tarutao kalsium oitrat 30% sebagai bahan penggumpal, daD kadar padatan lateks 50%. Deugan menggunakan kondisi tersebut sanmg tangan bedah yang dihasilkan setelah dicuci dengan air panas disamping kualitasnya memenuhi standar ASTM, juga terbukti mengandung protein lamt air lebili rendah daripada sarong tangan bedah lakal lUauimport.
Modulus 500 %, Mpa
a. Tegangan putus
a. b. Perpanjangan putus, %
a. b.
Keterangan: .nilai minimum, "nilai maksimum LAII, LAI2, LAB keterangan seperti Tabel I A & B = sebelum dan sesudah pengusangan 70 oC/l68 jam
1200
I
i
1000 .; 2 800 .. 600
I LAI1 (8) I LAl3(C)
i
I:
i
~ CL
LAl2(A)
II ST.Malaysia(0)
400
I !,~,;.~ III
200-1/;
ST.Indonesia(E)
ST.medis 1Il1o (F)
m ST.Japan+Protease (G)
0 ABC
0 E F G
Jenis sarulY,JtalY,Jan
Gambar 8. Kandungan protein larut air dalam sarong tangan bedah lateks slam iradiasi daD lateks slam vulkanisasi belerang
DAFf AR PUST AKA [I].
ABDUL AZIZ S.A.KADIR., Latex protein and glove industry,RRIM, Kuala Lumpur (1994). [2\]. ANR WHITE,Immediateproblemin latexallergy, Japanese Journal of Latex Allergy, Vol. I No.2 (1997)8, [3]. AMIR HASHIM MOHD YATIM, Effect of leaching on extractable protein content, Proc. IRTC' 93,RRIM,KuaIaLumpur(l993). [4], PATENT,Low proteinnatural rubberlatex. [5]. MA'ZAM MD SAID.,WANMANSHOL W.ZIN, Extractableproteincontentof RVNRL film, Proc. The second internationalSymposiumon RVNRL, RRIM,KualaLumpur(1996)126. [6]. MA'RIE MUHAMAD, Usaha kecil dan koperasi lebih tahan banting, Kompas, Jakarta, Sabtu 7 Februari1998. [7]. ANNONIME,BuletinKaret,XVII,8,(1998). [8]. IRSG, Rubber StatisticalBulletin, Wembley, UK, (1999)22 [9]. ASTM, Test for rubber properties in tension, Annual Bookof ASTM,Part 37 (1982) D 414. [10]. ASTM, Standart test method for analysis of protein in natural rubber and its product, ASTM D 5712-95,AnnualBookof ASTM,Vol. 14.02.
[II]. ANNONIMOUS,InstructionDCAproteinassay
Siudi Produksi Sarung Tangan Bedah Berprole/IJRendah da!i Lateks Alam !radJosi dalam SIuIltJIndusirl Rumoh Tangga (MargaUlama) .. ,
reagent kit, Pierce, Rockford, II 61105. [12]. CURTIS HAMMANN"Rev~ewof natural robber latex protein allergy, American Journal of Contact Dennatoitis, Vol. 4 No. I (1993). [13]. ASTM, Standard Spesification for surgical gloves, ASTM D 377-79. [14]. T. SAITO., FUMIO YOSHII., K. MAKUUCHI., I. ISHIGAKI, Effect of coagulant on mechanical properties ofRVNRL film, Proc. The International Symposium on RVNRL, Tokyo (1990) 207. [IS]. ASTM, Standard specification ofNRL, ASTM D 1070-81.
'
[16]. HAFSAH MOHO. GHAZALY, Properties of NR latex low protein, Latex protein and glove industry,RRIM,Kuala Lumpur(1994) 81.
[17]. CHYAGRID SIRI-UPHATHUM, Ageing properties ofRVNRL film, RCA Regional Training Cource on Quality ofRVNRL, PAIR-BATAN, Jakarta, 21-25 July (1997).
[18]. K. MAKUUCHI, Progress in radiation vulcanization of natural rubber latex, Proc. International Rubber Conference 1997, RRlM, KualaLumpur(1997) 107-116.
Ke Daftar Isi 47