STUDI POTENSI AIRTANAH BEBAS DI DAERAH KEBUMEN JAWA TENGAH
T 553.79 BAS
Daerah penelitian terletak di bagian selatan Propinsi Jawa Tengah, termasuk dalam rangkaian Pegunungan Serayu Selatan dan daerah depresi bagian tengah Jawa. Morfologi daerah Kebumen terbagi tiga satuan yaitu satuan lereng kerucut gunung api, satuan perbukitan bergelombang dan satuan dataran rendah. Satuan dataran rendah ini menempati daerah selatan membentang dari barat sampai timur Kebumen. Litologi penyusun daerah penelitian didominasi oleh endapan aluvium dan endapan pantai dengan material lempung, lempung pasiran, pasir, kerikil dan kerakal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis akuifer dan potensi airtanah bebas di daerah Kebumen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa akuifer bebas pada daerah ini merupakan akuifer antar butiran yang tersusun oleh pasir halus, pasir medium, pasir kasar, kerikil dan kerakal. Sebaran akuifer tersebut di bagian selatan membentang dari barat ke timur daerah penelitian. Lapisan dasar akuifer tersebut terletak pada kedalaman 30 - 40 meter. Dengan ketebalan akuifer kurang lebih 30 meter. Arah aliran airtanah bebas pada umumnya dari utara menuju ke selatan (laut). Nilai transmisivitas (T) berkisar antara 3,7 x 10-4 - 9,55 x 10-3 m²/detik, konduktivitas hidrolik (K) antara 2,06 x 10-5 - 5,3 x 10-4 m/detik. Dari hasil perhitungan potensi airtanah bebas daerah penelitian didapat debit aliran 93.019 m³/hari = 93.019.000 liter/hari. Kebutuhan air untuk daerah penelitian yang meliputi 16 kecamatan dengan jumlah penduduk 875.310 jiwa (tahun 1999) adalah = 90.671.960 liter/hari. Dengan pertumbuhan penduduk 0,56% pertahun maka kebutuhan air untuk tahun 2005 adalah = 93.718.538 liter/hari. Dari segi kualitas air pada umumnya memenuhi syarat untuk golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Kecuali air dari sumur TW – KBM 04, 05, 09 dan 16 kandungan CI nya sangat tinggi sehingga tidak memenuhi syarat air untuk golongan B, bahkan untuk sumur dari TW – KBM 04, 05 dan 09 tidak memenuhi syarat untuk air irigasi karena kandungan CI nya > 1500 mg/l. Fasies air daerah penelitian terdapat empat golongan fasies air yaitu : Kalsium – Magnesium – Khlorida – Sulfat – Bikarbonat, Kalsium – Magnesium – Khlorida – Sulfat, Kalsium – Sodium – Khlorida – Sulfat – Bikarbonat dan Sodium – Kalsium – Khlorida – Sulfat – Bikarbonat.
The study was carried out in the southern of Central Java Province, covering area of Serayu mountain range of java depression in the middle of Java. Morphology of Kebumen area is grouped into three units, i.e. slope of volcanic cone, undulating hill, and low plain. The plain is located in the south, lie, from west to east of Kebumen. Lithology of the area is dominated by alluvial deposit and coastal deposit, consist of loam, sandy loam, sand, pebble and gravel. The aim of the research is to study the kind of aquifer and potential of groundwater in the Kebumen basin. The result shows that the unconfined aquifer in the research is an intermatrices aquifer composed of fine sand, medium sand, coarse sand, pebble and gravel. The distribution of aquifer is in the Southern part of research area, lies from west to east. The depth of bases, impermeable layers of the aquifer is 30 - 40 m. The average thickness of aquifer about 30 m. The flow direction of aquifer commonly is from north to the south (sea). The transmissivity (T) is ranged from 3.7 x 10-4 – 9.55 x 10-3 m²/second, the Hidraulic Conductivity (K) is ranged from 1.12 x 10-5 - 3.47 x 10-4 m/second, the storativity (S) is ranged from 6.6 x 10-5 – 1.2 x 10-4. From the calculation of groundwater potential in the research area, it result : Debit is 93,019 m³/day or 93 million l/day. Consumption rate in the research area, covering 16 districts, populated by 877,310 people (1999) is 91 million l/day. The quality of the water commonly is suitable for drink water or grade B according to standard. Except for well TW-KBM 04, 05, 09 and 16, because Cl content is > 1,500 mg/l. Water facies in the research area are grouped into four facies, i.e., Calcium – Magnesium – Chloride – Sulphate – Bicarbonate, Calcium – Magnesium - Chloride – Sulphate, Calcium -- Sodium – Chloride – Sulphate – Bicarbonate, and Sodium – Calcium – Chloride - Sulphate – Bicarbonate.