STUDI PERBANDINGAN KADAR LOGAM BERAT (Fe,Mn, Zn, Pb, Cu, Al) Dan Na PADA DEBU ERUPSI GUNUNG SINABUNG DAN TANAH SEBELUM ERUPSI Malemta Tarigan1, Zul Alfian1, Harry Agusnar1 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan Email:
[email protected]
ABSTRAK Kadar logam berat yang terkandung di dalam debu hasil erupsi gunung Sinabung di tanah karo telah dianalisa, acuan logam-logam berat yang dianalisa antara lain logam Fe ,Mn , Zn , Pb , Cu , Al dan Na. Masing-masing logam berat pada sampel debu erupsi selanjutnya diukur konsentrasinya menggunakan alat Inductively Coupled Plasma (ICP). Masing-masing konsentrasi logam berat pada sampel debu erupsi diperoleh sebagai berikut : Fe (37,06 ppm), Mn (0,20 ppm), Zn (1,76 ppm), Pb (0,03 ppm), Cu (0,05 ppm), Al (94,20 ppm) dan Na (19,21 ppm). Debu erupsi yang terdapat pada tanaman juga turut dianalisis konsentrasi logam beratnya dengan cara mengekstraksi bagian daun dari tanaman Kol, Cabai merah, terong belanda, tomat, daun prey dan jeruk. Hasil uji konsentrasi logam berat yang diperoleh sebagai berikut: tanaman kol (Fe 0,56 ppm , Mn 0,189 ppm, Zn 0,133 ppm, Pb tidak terdeteksi, Cu 0,019 ppm, Al 0,45 ppm, Na 0,15 ppm); Tanaman cabai merah (Fe 0,10 ppm, Mn 0,014 ppm, Zn 0,017 ppm, Pb 0,016 ppm, Cu 0,04 ppm, Al 0,024 ppm, Na 7,11 ppm); Tanaman terong belanda (Fe 0,28 ppm, Mn 0,012 ppm, Zn 0,019 ppm, Pb 0,03 ppm, Cu 0,002 ppm, Al 0,25 ppm, Na 6,757 ppm); Tanaman tomat (Fe 0,39 ppm, Mn 0,002 ppm, Zn 0,044 ppm, Pb 0,017 ppm, Cu 0,021 ppm, Al 0,186 ppm, Na 6,857 ppm); Tanaman daun prey (Fe 0,26 ppm, Mn 0,033 ppm, Zn 0,015 ppm, Pb 0,017 ppm, Cu 0,004 ppm , Al 0,337 ppm, Na 7,157 ppm); Tanaman jeruk (Fe 0,208 ppm, Mn 0,018 ppm,, Zn 0,021 ppm, Pb 0,03 ppm, Cu 0,009 ppm, Al 0,123 ppm, Na 7,15 ppm). Kata kunci : Debu erupsi gunung Sinabung ,ICP , logam
Fe ,Mn , Zn , Pb , Cu , Al , Na
COMPARATIVE STUDY OF HEAVY METAL CONTENT ( Fe,Mn, Zn, Pb, Cu, Al ) And Na IN DUST ERUPTION SINABUNG AND LAND BEFORE ERUPTION ABSTRACT
Levels of heavy metals contained in the dust from the eruption of Mount Sinabung in Karo land has been analyzed , reference to heavy metals were analyzed include metals Fe , Mn , Zn , Pb , Cu , Al and Na . Each of these heavy metals in dust samples eruption subsequently measured concentration using Inductively Coupled Plasma tool ( ICP ) . Each concentration of heavy 1
metals in dust samples eruption obtained as follows: Fe ( 37.06 ppm ) , Mn ( 0.20 ppm ) , Zn ( 1.76 ppm ) , Pb ( 0.03 ppm ) , Cu ( 0 , 05 ppm ) , Al ( 94.20 ppm ) and Na ( 19.21 ppm ) . Eruption dust contained in the plant were also analyzed the concentration of heavy metals by extracting the leaves of the plant cabbage , red chili , Dutch eggplant , tomatoes , and citrus leaves prey . The result of heavy metal concentrations were obtained as follows : cabbage ( 0.56 ppm Fe , Mn 0.189 ppm , 0.133 ppm Zn , Pb was not detected , 0,019 ppm Cu , Al 0.45 ppm , 0.15 ppm Na ) ; Red pepper plant ( 0.10 ppm Fe , Mn 0,014 ppm , 0,017 ppm Zn , Pb 0.016 ppm , 0.04 ppm Cu , Al 0.024 ppm , 7.11 ppm Na ) ; Dutch eggplant plant ( 0.28 ppm Fe , Mn 0.012 ppm , 0.019 ppm Zn , Pb 0.03 ppm , 0,002 ppm Cu , Al 0.25 ppm , 6,757 ppm Na ) ; Tomato plants ( 0.39 ppm Fe , Mn 0.002 ppm , 0.044 ppm Zn , Pb 0.017 ppm , 0.021 ppm Cu , Al 0.186 ppm , 6.857 ppm Na ) ; Plant leaves prey ( 0.26 ppm Fe , Mn 0.033 ppm , 0.015 ppm Zn , Pb 0.017 ppm , 0.004 ppm Cu , Al 0.337 ppm , 7.157 ppm Na ) ; Citrus plants ( Fe 0.208 ppm , 0.018 ppm Mn ,, 0,021 ppm Zn , Pb 0.03 ppm , 0,009 ppm Cu , Al 0.123 ppm , 7.15 ppm Na ) . Keywords : Dust eruption of Mount Sinabung , ICP , Fe , Mn , Zn , Pb , Cu , Al ,Na
1. Pendahuluan Debu vulkanik akibat erupsi gunung berapi terus beterbangan ke berbagai daerah di sekitar gunung tersebut. Abu vulkanik dari gunung berapi yang terbawa angin ke berbagai arah banyak membahayakan warga sekitar terutama menggangu kesehatan pernafasan , mata dan kulit. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma , maka asmanya akan kumat bila terkena abu vulkanik. Dampak lain diantaranya iritasi pada mata seperti berair hingga kebutaan. Debu vulkanik akibat erupsi gunung berapi bila mengandung logam logam berat dalam jumlah kecil berbahaya bila dihirup terus menerus karena teakumulasi dalam tubuh. Sehingga mengakibatkan keracunan bahkan lebih fatal hingga berakibat kematian. Logam berat merupakan komponen alami tanah , elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Adanya beberapa logam berat pada debu gunung berapi dapat menyebabkan bermacammacam gangguan kesehatan tergantung jenis logamnya, Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan tergantung pada bagian mana dari logam
berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan . Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh menyebabkan alergi , bersifat mutagen , teratogen atau karsinogen , bagi manusia maupun hewan . Polutan logam mencemari lingkungan , baik dilingkungan udara , air dan tanah yang berasal dari proses alami. Proses alami antara lain siklus alami sehingga debu gunung berapi bisa menghasilkan kontribusi kelingkungan udara , air dan tanah. Pencemaran didarat yakni ditanah ,selanjutnya akan mencemari bahan pangan , baik dari tanaman atau hewan dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Pencemaran logam dari debu gunung akhirnya sampai ke sungai/laut dan selanjutnya mencemari manusia melalui ikan , air minum atau air sumber irigasi lahan pertanian sehingga tanaman sebagai sumber pangan manusia tercemar logam (Widowati W , 2008). Pada tahun 2013 terjadi lagi erupsi debu gunung sinabung secara besar besaran , ribuan penduduk harus diungsikan .Erupsi debu ini tidak 2
dapat diprediksi kapan berhentinya .bila debu erupsi mengandung logam berat maka erupsi dalam jangka panjang , logam logam berat akan merusak tanaman penduduk yang terkena erupsi sekaligus mengganggu perekonomian rakyat karena itu penulis ingin meneliti kandungan logam berat pada debu vulkanik hasil erupsi gunung sinabung.
-
Pipet volum 5 mL, 10 mL, 25 mL, 50 mL Gelas ukur 100 ml Pipet tetes
3.4 Sampel Pengambilan Sampel secara Accidental. 1. Debu vulkanik hasil erupsi gunung sinabung tahun 2013 diambil di sekitar desa Naman Teran , desa Sigarang-garang kecamatan simpang empat Kabupaten Karo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengumpulkan debu yang melengket di daun tanaman , debu tersebut belum bersentuhan dengan tanah, caranya debu ditampung dengan plastik , demikian dikerjakan diberapa tempat semua abu dikumpulkan , diayak , disatukan , dihomogenkan , dimasukkan dalam pot plastik. debu ini diambil dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti. 2. Sampel tanah yang belum tercemar oleh debu erupsi gunung sinabung juga diambil di desa Naman Teran dan desa Sigarang-garang kecamatan simpang empat Kabupaten Karo. 3. Sampel kol, cabe merah, terung belanda, tomat, daun prei, dan jeruk yang dianalisa adalah yang masih tumbuh di daerah erupsi di desa Naman Teran dan desa Sigaranggarang kecamatan simpang empat Kabupaten Karo.
3.Metode Penelitian 3.1 Tempat dan waktu penelitian Untuk penentuan kadar logam - logam berat pada penelitian ini dilakukan dengan 1. Pengujian menggunakan alat Inductively coupled plasma (ICP) di Laboratorium BTKL Medan 2. Uji XRD dilakukan di Laboratorium Fisika UNIMED Medan Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2013 s/d Maret 2014 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini merupakan eksprimen laboratorium dengan uji kualitatif memakai alat XRD dan uji kuantitatif memakai alat ICP-OES Variant Liberty 3.3 Bahan Reagensia dan Peralatan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Debu erupsi gunung sinabung - Tanah yang belum tercemar debu erupsi gunung sinabung Reagensia yang digunakan dalam penelitian ini : - Standar Multielemen 100 ppm - HNO3 pekat - Aquadest
3.5 Persiapan Sampel 3.5.1. Persiapan sampel debu. Timbang 5 gram debu dengan teliti , tambah 5mL HNO3 pekat tambah aquades sampai dengan 50 ml , panaskan selama 2 jam, dinginkan , saring dengan kertas saring whatman bila ada endapan , tambahkan dengan aquades hingga pas 50mL. Ekstrak
Peralatan yag digunakan dalam penelitian ini adalah : - ICP-OES Varian Liberty - XRD Shimadzu 6100 - Microwave Digestion - Labu takar 100 mL, 1000 mL 3
yang diperoleh ini siap dibaca dengan alat
ICP-OES Variant Liberty.
3.5.2. Persiapan sampel daun/buah Prosedur analisa : 1. Sampel padatan ditimbang sebanyak 0,5 gram kedalam vial 2. Ditambahkan 10mL HNO3 pekat 3. Vial dimasukkan kedalam microwave digestion pada suhu 180◦C selama 20 menit 4. Setelah proses digestion selesai , vial dibiarkan mencapai suhu ruang 5. Larutan pada vial ditambahkan aquadest sampai volume larutan mencapai 50 mL 6. Kandungan logam pada larutan ekstrak dianalisa dengan menggunakan instrument ICP-OES Variant Liberty
Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Fe 5,0 ppm. 3.7.2. Mn Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Mn 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Mn 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Mn 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Mn 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Mn 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Mn 5,0 ppm.
3.6. Pembuatan Larutan HNO3 5 % Diukur 76,9 mL HNO3 pekat 65 %, diencerkan dengan aquadest hingga 1000 mL 3.7. Pembuatan Larutan Standar 3.7.1. Fe Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Fe 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL, diperoleh larutan standar Fe 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Fe 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Fe 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Fe 2,5 ppm.
3.7.3. Zn Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Zn 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Zn 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Zn0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Zn 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Zn 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Zn 5,0 ppm. 4
3.7.6. Al Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Al 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Al 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Al 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Al 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Al 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Al 5,0 ppm.
3.7.4. Pb Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Pb 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Pb 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Pb 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Pb 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Pb 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Pb 5,0 ppm.
3.7.7. Na Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Na 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Na 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Na 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Na 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Na 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Na 5,0 ppm.
3.7.5. Cu Dari larutan standar Multi Elemen mengandung Cu 100 ppm dipipet 10mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga pas 100 mL diperoleh larutan standar Cu 10 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 5 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Cu 0,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 10 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Cu 1,0 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 25 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Cu 2,5 ppm. Dari larutan standar 10 ppm, dipipet 50 mL, diencerkan dengan HNO3 5 % hingga 100 mL, diperoleh larutan standar Cu 5,0 ppm.
3.8. Bagan Penelitian
5
Perlakuan ini dilakukan terhadap tanah yang tidak terkena erupsi , debu erupsi gunung sinabung dan sayur/buah yang tumbuh didaerah erupsi.
4.Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Pengukuran Larutan Standar dengan Alat ICP OES Variant Liberty 4.1.1. Fe Kadar Fe (ppm) Intensitas Konsentrasi Konsentrasi Label (c/s) Standar sebenarnya Blanko 0,00000 0,0000 0,0000 Standar 1 26324.66 0,5000 0,5672 Standar 2 51462.8 1,0000 0,9008 Standar 3
77016.8
2,5000
2,5716
Standar 4
99948.2
5,0000
4,9871
4.1.2. Mn Label Blanko Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4
Kadar Mn (ppm) Intensitas Konsentrasi (c/s) Standar 0,00000 0,0000 15016.4 0,5000 32987.6 1,0000 52012.4 2,5000 69948.6 5,0000
Konsentrasi sebenarnya 0,0000 0,4995 0,9998 2,5304 5,0120
Kadar Zn (ppm) Intensitas Konsentrasi
Konsentrasi
4.1.3. Zn Label
6
Blanko Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4
(c/s) 0,00000 9235.6 19987.6 32012.6 43948.1
Standar 0,0000 0,5000 1,0000 2,5000 5,0000
sebenarnya 0,0000 0,5031 0,9828 2,5063 4,9008
4.1.4. Pb Label Blanko Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4
Kadar Pb (ppm) Intensitas Konsentrasi (c/s) Standar 0,00000 0,0000 1505.526 0,5000 3344.21 1,0000 5234.5 2,5000 7084.39 5,0000
Konsentrasi sebenarnya 0,0000 0,5317 0,9878 2,5444 4,9988
Kadar Cu (ppm) Intensitas Konsentrasi (c/s) Standar
Konsentrasi sebenarnya
4.1.5. Cu Label Blanko
0,00000
0,0000
0,0000
Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4
3835.5 8736.7 13502.1 17957.3
0,5000 1,0000 2,5000 5,0000
0,4964 0,9998 2,5124 4,9726
4.1.6. Al Label Blanko Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4
Kadar Al (ppm) Intensitas Konsentrasi (c/s) Standar 0,00000 0,0000 9274.3 0,5000 20987.6 1,0000 35012.2 2,5000 49938.8 5,0000
Konsentrasi sebenarnya 0,0000 0,5664 0,9558 2,5493 4,9961
Kadar Na (ppm) Intensitas Konsentrasi (c/s) Standar 0,00000 0,0000 15616.7 0,5000
Konsentrasi sebenarnya 0,0000 0,5124
4.1.7. Na Label Blanko Standar 1
7
Standar 2 Standar 3 Standar 4
32987.4 54012.8 76948.5
1,0000 2,5000 5,0000
1,1058 2,5103 4,9876
4.2. Debu hasil erupsi gunung Sinabung yang diuji dengan Alat ICP OES Variant Liberty No
Parameter
Hasil Analisa ( ppm )
1
Besi
37.0625
2
Mangan
0.2041
3
Seng
1.7655
4
Timbal
0.0398
5
Tembaga
0.0502
6
Aluminium
94.2051
7
Natrium
19.2158
4.3. Kandungan logam berat pada tanah tidak terkena erupsi yang diuji dengan alat ICP OES Variant Liberty Hasil Analisa No Parameter ( ppm ) 1 Besi 4.0250 2 3
Mangan Seng
8.0970 0.3800
4
Timbal
0.0055
5
Tembaga
0.0028
6
Aluminium
7.1220
7
Natrium
1.2250
4.4. Hasil Uji logam berat pada sayuran dan buah dengan alat ICP OES Variant Liberty4.5 Data kualitatif debu erupsi gunung tertera pada tabel 3 Sinabung uji dengan alat XRD dihasilkan senyawa kimia seperti yang Kadar logam berat pada debu erupsi gunung tertera dalam tabel 4. sinabung lebih tinggi daripada kadar logam berat pada tanah yang tidak terkena erupsi terhadap sayuran maupun buah yang 4.6. Pembahasan Setelah dilakukan penelitian ditanam di daerah erupsi maka yang terhadap tanah yang tidak terkena erupsi , menjadi pembahasan adalah sebagai berikut debu erupsi gunung sinabung dan penelitian 8
Dari data penelitian diperoleh kadar logam berat pada debu erupsi gunung sinabung lebih tinggi daripada kadar logam berat pada tanah yang tidak terkena debu erupsi seperti diagram balok gambar 4.6
penelitian ini yang masih ada tersisa di daerah erupsi yang diambil di areal ± 3 km dari puncak gunung. Pemilihan areal ini karena merupakan pemaparan debu yang maksimal sesuai arah angin, Kadar logam berat pada sayuran maupun pada buah masih kecil karena belum diserap hasil penelitian ini masih data awal, tetapi lama kelamaan debu masuk dalam ketanah menyebabkan kadar logam berat pada tanah melebihi standar sehingga sangat berbahaya karena mencemari tanaman dimasa yang akan dating
Pada penelitian ini digunakan destruksi basah sesuai prosedur alat ICP OES Variant Liberty, sampel debu gunung sinabung yang diambil masih berada diatas daun-daunan untuk menghindari terkontaminasi dengan logam – logam yang sudah ada sebelumnya ditanah . Pemilihan alat uji ICP OES Variant Liberty pada penelitian ini karena alat ini sangat sensitive dan akurat dapat mendeteksi bermacam macam unsur sekali gus, hasil pengukuran dapat diprogram menjadi konsentrasi logam berat (ppm)
Walaupun kadar logam berat pada debu erupsi gunung sinabung tidak terlalu tinggi , bila erupsi terjadi berkepanjangan maka bahaya yang ditimbulkan sulit diprediksi karena itu diperlukan penelitian berkelanjutan
Konsentrasi (ppm)
Buah dan sayur yang diambil pada
100 80 60 40 20 0
Tanah yang tidak kena erupsi Debu Erupsi
Fe Mn Zn Pb Cu Al Na Gambar 4.6 perbandingan kadar logam berat pada tanah yang tidak kena erupsi dan pada debu erupsi Gunung Sinabung Sampel
Fe Tanah yang tidak 4.0250 kena erupsi Debu erupsi 37.0625
Mn 0.0570
Kadar Logam (ppm) Zn Pb Cu 0.3800 0.0055 0.0280
Al 7.1220
Na 1.2250
0.2041
1.7655
94.2051
19.2158
9
0.0398
0.0502
Tabel 4.6 perbandingan kadar logam berat pada tanah yang tidak terkena erupsi dan debu erupsi gunung sinabung. yang tidak terkena erupsi maka kandungan Dari tabel ini kadar logam berat pada debu logam berat pada sayuran lebih kecil erupsi lebih tinggi daripada kadar logam daripada kadar logam berat pada tanah berat pada tanah yang tidak kena erupsi, karena tanah belum tercemar oleh debu terjadinya erupsi debu berkepanjangan erupsi gunung sinabung menyebabkan logam berat dari semburan debu erupsi akan mencemari tanah dimasa Kadar logam berat pada debu erupsi : Fe mendatang di areal yang terkena paparan 37.0625 ppm , Mn 0.2041 ppm , Zn 1.7655 debu tersebut. ppm , Pb 0.0398 ppm , Cu 0.0502 ppm , Al 94.2051 ppm , Na 19.2158 ppm Kadar logam berat pada sayuran/buah yang terkena erupsi Kadar logam berat pada sayuran dan buah Ekstrak kol : Fe 0.5681ppm , Mn yang terkena erupsi 0.1914ppm , Zn 0.1355 ppm , Pb 0.0003 Ekstrak kol : Fe 0.5681ppm , Mn ppm , Cu 0.0194 ppm , Al 0.4537 ppm , 0.1914ppm , Zn 0.1355 ppm , Pb 0.0003 Na 6.2338 ppm ppm , Cu 0.0194 ppm , Al 0.4537 ppm , Ekstrak cabe merah : Fe 0.1192 ppm , Mn Na 6.2338 ppm 0.0155 ppm , Zn 0.0172 ppm , Pb 0.0179 Ekstrak cabe merah : Fe 0.1192 ppm , Mn ppm , Cu 0.0042 ppm , Al 0.0247 ppm , 0.0155 ppm , Zn 0.0172 ppm , Pb 0.0179 Na 7.1170 ppm ppm , Cu 0.0042 ppm , Al 0.0247 ppm , Ekstrak terong belanda : Fe 0.2111 ppm , Na 7.1170 ppm Mn 0.0129 ppm , Zn 0.0195 ppm , Pb Ekstrak terong belanda : Fe 0.2111 ppm , 0.0309 ppm , Cu 0.0020 ppm, Al 0.2516 Mn 0.0129 ppm , Zn 0.0195 ppm , Pb ppm , Na 6.7903 ppm 0.0309 ppm , Cu 0.0020 ppm, Al 0.2516 Ekstrak tomat : Fe 0.3942 ppm , Mn ppm , Na 6.7903 ppm 0.0026 ppm , Zn 0.0043 ppm , Pb 0.0173 Ekstrak tomat : Fe 0.3942 ppm , Mn ppm , Cu 0.0214 ppm , Al 0.1845 ppm , Na 0.0026 ppm , Zn 0.0043 ppm , Pb 0.0173 6.6418 ppm ppm , Cu 0.0214 ppm , Al 0.1845 ppm , Na Ekstrak Daun prei : Fe 0.2611 ppm , Mn 6.6418 ppm 0.0353 ppm , Zn 0.0153 ppm , Pb 0.0184 Ekstrak Daun prei : Fe 0.2611 ppm , Mn ppm , Cu 0.0044 ppm , Al 0.3427 ppm , 0.0353 ppm , Zn 0.0153 ppm , Pb 0.0184 Na 7.1833 ppm ppm , Cu 0.0044 ppm , Al 0.3427 ppm , Ekstrak Jeruk : Fe 0.2101 ppm , Mn Na 7.1833 ppm 0.0185 ppm , Zn 0.0218 ppm , Pb Ekstrak Jeruk : Fe 0.2101 ppm , Mn 0.0309ppm , Cu 0.0096 ppm , Al 0.1240 0.0185 ppm , Zn 0.0218 ppm , Pb ppm , Na 7.1941 ppm 0.0309ppm , Cu 0.0096 ppm , Al 0.1240 ppm , Na 7.1941 ppm Kadar logam berat pada tanah yang tidak Bila dibandingkan kadar logam berat pada terkena erupsi : Fe 4.0250 ppm , Mn debu erupsi dengan kadar logam berat pada 0.0570 ppm , Zn 0.3800 ppm , Pb 0.0055 sayuran/buah maka kadar logam berat pada ppm , Cu 0.0280 ppm , Al 7.1220 ppm , sayuran/buah lebih rendah daripada kadar Na 1.2250 ppm logam berat pada debu erupsi hal ini karena Bila dibandingkan kadar logam berat pada logam berat pada debu belum diserap tapi sayuran dan kadar logam berat pada tanah lama kelamaan debu berbahaya karena 10
masuk kedalam tanah yang menyebabkan kadar logam berat pada tanah melebihi standar sehingga sangat berbahaya bagi tanaman.
DAFTAR PUSTAKA Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI. Agustina, Y., Bintal, A., dan Thamrin. 2012. Analisis Beban Dan Indeks Pencemar Ditinjau Dari Parameter Logam Berat Di Sungai Siak Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan. 6 (2): 162-172.
5.Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Adapun sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Pada debu erupsi gunung sinabung kadar logam berat yang dominan adalah Fe 37,0625 ppm, Mn 0,2041 ppm, Zn 1,7655 ppm, Pb 0,0398 ppm, Cu 0,0502 ppm, Al 94,2051 ppm, dan logam Na 19,2158 ppm. Pada tanah yang belum terkena erupsi debu gunung sinabung kadar logam berat Fe 4,0250 ppm, Mn 0,0570 ppm, Zn 0,3800 ppm, Pb 0,0055 ppm, Cu 0,0280 ppm, Al 7,1220 ppm, dan logam Na 1,2250 ppm Jenis sayuran yang diteliti adalah kol, daun prei kadar logam terendah yang didapat Tembaga 0,0002 - 0,0004 ppm sedang kadar logam tertinggi Natrium 6,7408 – 7,6521 ppm. Jenis buah-buahan yang diteliti adalah cabe merah, terong belanda, tomat dan jeruk, kadar logam terendah Tembaga 0,0018 – 0,0022 ppm sedang kadar logam tertinggi Natrium 6,0532 – 7,5601 ppm. Kadar logam-logam ini semua masih dibawah standar SNI No. 73872009.
Anonim. 2005. Environmental Health Impacts From Exposure To Metals. New Delhi: WHO Regional Office For South-East Asia. Barasa, R.F., Abdul, R., dan Mariani, S. 2013. Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Kadar Cu, Pb, dan B Tanah Di Kabupaten Karo. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.1. No.4. Hasan, W. 2012. Pencegahan Keracunan Timbal Kronis Pada Pekerja Dewasa Dengan Suplemen Kalsium. Makara Seri Kesehatan. 16 (1): 1-8. Hidayati, E.N. 2013. Perbandingan Metode Dekstruksi Pada Analisis Pb Dalam Rambut Dengan AAS. Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
5.2. Saran Kepada peneliti selanjutnya supaya meneliti pengaruh peningkatan kadar logam berat akibat debu erupsi gunung sinabung bila telah bercampur antara tanah dengan debu erupsi yang terjadi, setelah satu tahun, dua tahun, tiga tahun kedepan, dalam hal ini yang perlu diteliti adalah tanah, sayuran maupun buah yang ditanam di tanah yang terkena erupsi tersebut.
Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI. Mukono, H.J. 2008. Pencemaran Udara Dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan saluran Pernapasan. Surabaya: Airlangga University Press.
11
Palar,
H. 2008. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Bogor: Indonesia. Widowati, W., Astiana, S., dan Rymond, J.R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.
Slamet, J.S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suriadikarta, 2010. Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah Dan Air Di
12