STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA Khalifatur Rahman Jurusan Fisika PRODI Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi muatan lokal (kemampuan siswa dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi kebebasan dalam menentukan indikator pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan secara nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian tujuan pendidikan pada tiap-tiap jenjang pendidikan. SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan. SMAN 2 Pamekasan merupakan sekolah yang selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Informasi yang diperoleh dari observasi awal yang telah dilakukan yaitu pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 yang dilakukan oleh guru subjek penelitian, pembelajaran tersebut masih belum memenuhi standar proses BNSP. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan pelaksanaan KTSP SMAN 2 Pamekasan di kelas X-3 pada mata pelajaran fisika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitan kelas, karena pada penelitian ini terfokus pada perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian hasil dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas.Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, dan dokumentasi perangkat pembelajaran. Data dokumentasi perangkat pembelajaran seperti PROTA, PROMES, silabus, dan RPP, serta perangkat evaluasi pembelajaran. Selain dokumen sumber data penelitian ini adalah video pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran fisika kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan (informan). Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut: wawancara, observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kesesuaian sebesar 78,08% dengan katagori cukup sesuai KTSP, sedangkan secara khusus pada perencanaan mencakup perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika. Perangkat tersebut dikembangkan secara kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh guru fisika dengan melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP sesuai ketentuan KTSP, sedangkan kesesuaian produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%, PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar 85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar 72,5%, sehingga rata-rata kesesuaian perencanaan secara keseluruhan sebesar 83,34% dengan kata gori sesuai KTSP. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika secara sudah sesuai ketentuan KTSP dengan prosentase kesesuain sebesar 81,33% kegiatan guru dengan katagori sesuai KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori cukup sesuai KTSP. Pada penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian kompetensi, sedangkan kesesuaiannya dengan KTSP sebesar 70%. Katakunci: KTSP, Pelajaran Fisika.
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dipasrahkan
PENDAHULUAN Pada pembelajaran
dasarnya yang
semua menggunakan
pengelolaan
sepenuhnya
kepada
kurikulum
pendidikan
sesuai
guru dengan
di
tingkat
kemampuan
satuan dan
kebutuhan. Pemerintah melalui BNSP hanya
Tahap perencanaan merupakan tahap awal
memberikan rambu-rambu secara umum berupa
yang dilakukan guru untuk melakukan kegiatan
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
pembelajaran. Tahap ini meliputi penyusunan
(KD)
yang harus
dikuasai
siswa,
sehingga
program tahunan, program semester, silabus dan
kemampuan
guru
dalam
RPP. Oleh karena itu, guru memiliki kewajiban
menjabarkan SK dan KD dalam bentuk indikator-
untuk membekali diri dengan keahlian menyusun
indikator pencapaian hasil belajar. Indikator-
perangkat pembelajaran untuk memenuhi tahap
indikator inilah yang dijadikan guru pengajar
perencanaan tersebut.
membutuhkan
sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran
Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan yang
agar kompetensi yang harus dikuasai siswa tercapai
dilaksanakan guru pada saat di dalam kelas. Tahap
secara optimal.
pelaksanaan
KTSP
merupakan
berpengaruh
terhadap
yang
keberhasilan pembelajaran apabila dibandingkan
berorientasi pada muatan lokal (kemampuan siswa
dengan tahap perencanaan. Hal ini dikarenakan
dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi
tahap pelaksanaan pembelajaran lebih bergantung
kebebasan
pada keahlian guru dalam mengelola kelas serta
dalam
kurikulum
lebih
menentukan
indikator
pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa dan
bersinggungan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di
langsung.
dengan
peserta
didik
secara
sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan
Tahap tindak lanjut dilakukan apabila guru
kompetensi dasar yang telah ditentukan secara
tidak merasa puas dengan hasil belajar yang
nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian
didapatkan oleh peserta didik. Hal ini menjadi hal
tujuan
yang baik ketika guru berusaha melakukan tindak
pendidikan
pada
tiap-tiap
jenjang
pendidikan.
lanjut pembelajaran, sehingga hasil belajar yang
Prosedur pembelajaran dalam KTSP sangat
dicapai peserta didik semakin meningkat. Tindak
penting untuk diketahui dan dilakukan oleh guru
lanjut dapat dilakukan dengan memberikan tugas
agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
yang bersifat kontekstual kepada peserta didik agar
dan baik. Menurut Purwanto (2007: 1) prosedur
pembelajaran tidak terhenti hanya pada saat
pembelajaran
pembelajaran di kelas.
memiliki
tiga
tahap
yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu
Ketiga prosedur pembelajaran tersebut memiliki
SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan,
fungsi yang berbeda-beda dalam pembelajaran.
sekolah ini selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Untuk maksud tersebut,
SMA Negeri 2 Pamekasan akan menerapkan KTSP
Permasalahan tersebut dirinci menjadi beberapa
mulai tahun pelajaran 2007/2008. Penerapan KTSP
sub permasalahan, rincian tersebut sebagai berikut.
di SMA Negeri 2 Pamekasan didahului dengan
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Fisika
perumusan dokumen-dokumen yang diperlukan
di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan
sebagai pedoman pelaksanaannya. Dalam hal ini,
kesesuaiannya dengan ketentuan KTSP?
dokumen-dokumen yang dirumuskan meliputi: (1)
2. Bagaiman pelaksanaan proses pembelajaran
Pedoman Umum KTSP SMA Negeri 2 Pamekasan,
Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan
(2) Standar Isi Muatan Lokal, (3) Kegiatan
dan kesesuaiannya dengan KTSP?
Pengembangan
Diri,
dan
(4)
Silabus
Mata
Pelajaran.
di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan
Peneliti telah melakukan observasi awal dengan
3. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran Fisika
mendatangi
SMAN
2
Pamekasan,
kemudian melakukan wawancara dengan semua guru fisika di SMAN 2 Pamekasan. Berdasarkan observasi tersebut terdapat temuan bahwa para guru mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan RPP, yang merupakan salah satu ranah permasalahan dalam pelaksanaan KTSP, serta yang bersedia dijadikan informan atau subjek penelitian hanya guru pengajar kelas X-3. Informan bersedia diwawancara
mendalam,
dipinjami
pembelajaran
yang disusun,
kesesuaiannya dengan KTSP?
perangkat
diobservasi
dan
LANDASAN TEORI Pelaksanaan KTSP di tingkat kelas meliputi perencanaan
pembelajran, dan penilaian hasil belajar. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran meliputi program-program (PROTA dan PROMES), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Program-Program (PROTA dan PROMES) Sebuah program bukan hanya kegiatan
singkat,
tetapi
merupakan
kegiatan
yang
berkesinambungan karena melaksanakan suatu
FOKUS PENELITIAN Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan
pelaksanaan
tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu
diambil video pelaksanaan pembelajarannya.
dirumuskan
pembelajaran,
penelitian,
kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh
yaitu:
karena itu penyusunan program tahuan dan
“Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulun Tingkat
program semester tentu merupakan satu sistem
Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas X-3 SMA
yang saling terkait.
Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika?”
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183).
silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan
mandiri
adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran
sekolah/madrasah
setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara
kelompok Musyawarah. Guru Mata Pelajaran
efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu
(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
Dinas Pendidikan (Standar Proses BSNP;2007).
atau
berkelompok atau
dalam
sebuah
beberapa
sekolah,
tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pengembangan program semester. Menurut Mulyasa (2007:252-253) PROTA minimal mencakup penetapan dan pengembangan SK dan jumlah KD, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan KD, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan,
Sedangkan
penjabaran
dari
PROMES
program
merupakan
tahunan
sehingga
program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Umumnya PROMES mencakup tentang bulan, pokok bahasan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan.
RPP
dijabarkan
dari
silabus
untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan
berlangsung menyenangkan,
sistematis secara
agar
pembelajaran
interaktif,
inspiratif,
menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan RPP
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
memuat identitas mata pelajaran atau tema
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan
pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
di satuan pendidikan (BSNP;2007).
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
Komponen RPP terdiri dari Judul, Identias
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Matapelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan
Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan
berdasarkan
Standar
Isi
Pembelajaran,
Kompetensi
lulusan
(SKl),
(SI)
dan serta
Standar panduan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan
Materi
Ajar,
Alokasi
Waktu,
Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian Hasil Pembelajaran, dan Sumber Ajar.
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan kemampuan
pembelajaran untuk
mengembangkan
mengetahui,
memahami,
melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan
inti
menggunakan
metode
yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
mengaktualisasikan diri. Berdasarkan hal tersebut,
Dalam kegiatan eksplorasi guru melakukan:
kegiatan pembelajaran perlu (Suciati, 2002):
1)
berpusat pada peserta didik, mengembangkan
yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
kreativitas peserta didik, menciptakan kondisi yang
yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
mnyenangkan dan menantang, bermuatan nilai,
alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka
etika,
sumber, 2)
estetika,
logika,
dan
kinestetika,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Pelaksanaan
menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
merupakan
belajar lain, 3) memfasilitasi terjadinya interaksi
implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, 4)
kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan,
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan
kegiatan pembelajaran; dan 5)
fisik
peserta
untuk
mengajukan mengaitkan
pembelajaran
melibatkan peserta didik mencari informasi
mengikuti
proses
pembelajaran,
pertanyaan-pertanyaan pengetahuan
melakukan
percobaan
di
laboratorium, studio, atau lapangan.
dengan
Dalam kegiatan elaborasi guru melakukan: 1)
materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan
membiasakan peserta didik membaca dan menulis
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang
dicapai,
bermakna. 2) memfasilitasi peserta didik melalui
menyampaikan
sebelumnya
yang
didik
memfasilitasi
cakupan
materi
dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
Kegiatan Inti, pelaksanaan kegiatan inti
memunculkan gagasan baru baik secara lisan
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
maupun tertulis, 3) memberi kesempatan untuk
KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
dan bertindak tanpa rasa takut, 4) memfasilitasi
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kolaboratif, 5)
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
prestasi belajar, 6)
memfasilitasi peserta didik
memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
belajar peserta didik, 5) menyampaikan rencana
lisan maupun tertulis, secara individual maupun
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
kelompok, 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kelompok,
hasil 8)
kerja
individual
memfasilitasi
maupun
peserta
produk yang dihasilkan, 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah peserta
didik,
2)
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) didik
untuk
memperoleh
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
keberhasilan
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil
didik
melakukan pameran, turnamen, festival, serta
terhadap
Penilaian Hasil Pembelajaran
dilakukan
yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam kegiatan penutup, guru melakukan: 1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, 3) memberikan umpan balik
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
sistematik,
dan
dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. Penilaian
dilakukan
untuk
memperoleh
informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan
penguasan
materi
pembelajaran.
Penilaian di sekolah dan madrasah (internal) dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan pengugasan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar di kelas. Penilaian di sekolah dan madrasah digunakan untuk penentuan perbaikan, pengayaan dan penentuan kenaikan kelas. Penilaian proses pembelajaran merupakan
terhadap proses dan hasil pembelajaran, 4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
konsisten,
terprogram dengan menggunakan tes dan nontes
memfasilitasi peserta pengalaman
secara
bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan di kelas, guru
berwenang
untuk
menentukan
kreteria
keberhasilan, cara, dan jenis penilaian. Penilaian
tersebut berorientasi pada : 1. acuan/patokan
dicantumkan pada produk PROTA yang dibuat
kriteria, 2. ketuntasan belajar, 3. multi alat dan
oleh guru fisika kelas X-3, sehingga kesesuaian
cara penilaian, 4. kriteria penilaian.
komponen ini sebesar 0%. Berdasarkan rata-rata keseluruhan komponen kesesuaian PROTA yang
METODE PENELITIAN
dengan KTSP dibuat sebesar 83,33 % dengan katagori sesuai.
Observasi awal dan penentuan masalah
Tabel. 2 Kesesuaian Tiap Komponen PROMES dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
Pembuatan alat ukur dan persiapan:
No 1 2 3 4 Reduksi data
Memaparkan Data
Pengumpulan dan pengecekan keabsahan data
5 6
Komponen PROMES Judul dan Identitas Bulan dan Minggu Efektif serta minggu tidak efektif Jumlah kompetensi Jumlah UH dan Ulangan Umum Alokasi waktu Keterangan
Berdasarkan
Mencari Konklusi / Verifikasi
Penulisan Laporan
Tabel
Kesesuaian (%) 100 100 100 100 50 100
2,
sebagian
besar
komponen PROMES dicantumkan dengan lengkap sehingga sehingga muncul pada deskriptor alat
Gambar 1 Prosedur penelitian Sumber : Model Miles and Huberman dalam Sugiono (2011:246)
ukur kesesuaian dengan KTSP dan mempunyai kesesuaian 100%, kecuali komponen alokasi waktu
HASIL DAN PEMBAHASAN
mempunyai kesesuaian 50% dengan KTSP. Hal
Tabel 1 Kesesuaian Tiap Komponen Prota dengan KTSP Tahun Pelajaran 2011/2012 No 1 2 3 4 5 6
Komponen PROTA Judul dan Identitas Semester Jabaran SK dan KD Alokasi Waktu Untuk Menyelesaikan KD Jumlah Ulangan Harian dan Ulangan Umum Jumlah Waktu Cadangan
Berdasarkan
Tabel
Kesesuaian (%) 100 100 100
waktu PROMES ada beberapa KD alokasi waktunya tidak sama dengan alokasi waktu di PROTA sehingga beberapa deskriptor alokasi
100
waktu pada alat ukur kesesuaian PROMES dengan
100
KTSP mendapat skor nol.
0
1,
tersebut terjadi karena pada komponen alokasi
sebagian
Secara keseluruhan
kesesuaian PROMES yang dibuat dengan KTSP besar
sebesar 91,66 % dengan katagori sangat sesuai.
komponen PROTA dicantumkan dengan lengkap sehingga mempunyai kesesuaian 100%, kecuali komponen waktu cadangan karena memang tidak
Tabel 3 Kesesuaian Tiap Komponen Silabus dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
No 1 2 3 4
Komponen Silabus Judul dan Identitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KD Kegiatan Pembelajaran Materi Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
5 6 7 8 9
Kesesuaian (%)
silabus misalnya alokasi waktu tidak sesuai dengan
100 100 100
promes yang disusun. Berdasarkan paparan hal
100
secara keseluruhan sebesar 85,88% dengan kriteria
100 100 40 33 100
sesuai.
tersebut diperoleh penilaian kesesuaian silabus
Berdasarkan
tabel
4,
pada
beberapa
komponen RPP terdapat nilai keseuaian 0% yaitu pada
komponen
metode
pembelajaran
pada
besar
pertemuan ke 2dan komponen sumber belajar pada
komponen silabus dicantumkan dengan lengkap
pertemuan ke 3 KD 5.1 – 5.3. Hal tersebut terjadi
sehingga memiliki kesesuaian 100% dengan KTSP
karena
Berdasarkan
Tabel
3,
sebagian
pada
kompoenen-komponen
Tabel 4 Kesesuaian Komponen RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012
berdas arkan
Komponen RPP
alat
Judul dan Identitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pemb. Materi Pemb. Alokasi Waktu Metode Pemb. Kegiatan Pemb. Penilaian Sumber Belajar
ukur kesesu aian silabus denga n
RPP KD 4.1 – KD 4.3 Pertemuan Ke 1 2 3 4
Kesesuaian (%) RPP KD 5.1 – KD 5.3 Pertemuan Ke 1 2 3 4
RPP KD 3.1 – KD 3.2 Pertemuan Ke 1 2 3
tersebut memang tidak
RataRata
dicant
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
umkan
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
pada
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
RPP.
75 50 100 50 33 62,5 50 50
75 100 100 100 33 62,5 25 50
75 100 100 100 33 62,5 25 50
75 100 100 100 100 100 50 50
100 100 100 100 33 62,5 25 50
50 100 100 100 0 75 25 100
75 50 100 100 33 62,5 25 0
25 50 67 100 33 50 25 25
25 100 100 100 67 62,5 25 50
100 100 100 100 67 62,5 25 50
100 100 100 50 67 100 25 75
70 86 97 91 45 69 29.5 50
Pada kompo nen RPP
KTSP, kecuali pada komponen penilaian dan
Penilaian banyak yang memiliki kesesuaian 25%
alokasi waktu. Masing-masing komponen tersebut
hal terjadi karena banyak deskriptor pada alat ukur
memiliki kesesuaian 40% dan 33%. Pada penilaian
kesesuaian tidak muncul pada RPP yang dibuat
ada beberapa deskripotor yang tidak muncul pada
oleh guru misalnya kesesuaian alat penilaian
silabus yang dibuat misalnya wujud penilaian yang
dengan indikator, tidak ada kriteria penilaian yang
kurang jelas dan tidak sesuai dengan indikator
jelas,
pencapaian kompetensi, kriteria penilaian yang
dicantumkan secara jelas dan tepat. Komponen lain
ditetapkan tidak ada pada silabus. Sedangkan pada
yang mempunyai kesesuaian yang sama pada
alokasi waktu juga terdapat beberapa deskriptor
beberapa RPP sebesar 25% yaitu komponen
alat ukur kesesuaian silabus tidak muncul pada
indikator karena indikator yang dirumskan kurang
rubrik
penyekoran/kunci
jawaban
menggambarkan pengetahuan,
KD
sikap,
dan dan
tidak
Berdasarkan
mencakup
keterampilan.
Pada
tabel
3.5
diatas,
dapat
dikatakan bahwa guru masih belum bisa menyusun
komponen RPP metode pembelajaran banyak yang memiliki kesesuaian 33%, hal ini karena pada RPP metode yang digunakan banyak tidak disesuaikan dengan indikator dan kompetensi, serta tidak
RPP yang sesuai dengan tuntutan KTSP, dengan rata-rata kesesuaian secara keseluruhan adalah sebesar 72,5% dengan katagori cukup sesuai.
tercermin dalam langkah pembelajaran. Sedangkan Berdasarkan paparan perencanaan diatas,
komponen lain yang memiliki kesesuaian 45%, 50%, 62,5% pada deskriptor sudah muncul tetapi masi kurang sempurna misalnya pada komponen sumber belajar, kegiatan pembelajaran, metode, penilaian,
dan
alokasi
waktu.
Berikut
juga
Tabel 3.5 Kesesuaian RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012
1
2
3
Kompetensi Dasar KD 4.1 – KD 4.3
KD 5.1 – KD 5.3
KD 3.1 – KD 3.2
RPP Pertemuan pertama Pertemuan ke dua Pertemuan ke tiga Pertemuan ke empat Pertemuan pertama Pertemuan ke dua Pertemuan ke tiga Pertemuan ke empat Pertemuan pertama Pertemuan ke dua Pertemuan ke tiga
Kesesuaian (%) 64 71 71 89
dikalkulasi
kesesuaian
pembelajaran dengan KTSP secara keseluruhan dari PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP. Secara prosedur
guru
telah
melakukan
77 62 61 70 76,5 83
prosedur
seperti paparan diatas yang sesuai dengan KTSP. Kesesuaian
secara
produk
perencanaan
Katagori
pembelajaran dengan KTSP yaitu PROTA sebesar
Cukup sesuai Cukup sesuai Cukup sesuai Sesuai
83,33%, kesesuaian PROMES sebesar 91,66%, kesesuaian Silabus sebesar 85,88%, RPP sebesar 72,5%.
Secara
keseluruhan
Cukup sesuai Cukup sesuai Cukup sesuai Cukup sesuai Cukup sesuai Cukup sesuai Sesuai
perencanaan
mempunyai rata-rata kesesuaian sebesar 83,34% dengan katagori sesuai KTSP.
73
perencanaan
pembuatan PROTA, PROMES, Silabus dan RPP
disajikan kesesuaian RPP dengan KTSP:
No.
dapat
Berdasarkan Tabel 3.6, tahapan pembelajaran yang
Berdasarkan tabel 3.7, secara keseluruhan
mempunyai kesesuaian dengan KTSP paling kecil
kesesuaian proses pembelajaran yang dilaksanakan
adalah tahapan
pendahuluan dengan tahapan
oleh guru fisika kelas X-3 dengan rata-rata 81,33%
motivasi kesesuaian kegiatan guru sebesar 50%
kegiatan guru dengan katagori sesuai KTSP,
dan kegiatan siswa 50%. tahapan apersepsi
sedangkan kegiatan siswa mempunyai rata-rata
kesesuaian kegatan
Tahapan Pembelajaran
guru sebesar 67%
dan
kegiataan siswa 67%. Hal ini dikarenak
sebesar 77,66%
Tabel 3.6 Tabel Kesesuaian Tahapan Pembelajaran dengan KTSP
Pendahu luan Inti
Motivasi Apersepsi Eksporasi Elaborasi Konfirmasi Penutup Penyimpulan Penilaian dan refleksi Penggunaan bahasa, pengaturan aktu, percaya diri dan penampilan
Kesesuaian (%) Pertemuan Pertemuan Pertemuan ke 1 ke 2 ke 3 Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa 50 50 50 50 50 50 67 67 67 67 67 67 100 100 80 80 100 100 89 89 89 89 89 89 71 71 86 86 71 71 100 100 100 100 100 100
dengan Rata-Rata
katagori
Guru 50 67 100 89 76 100
Siswa 50 67 100 89 76 100
100
60
100
80
100
60
100
67
75
-
75
-
75
-
75
-
cukup sesuai KTSP.
an guru tersebut pada tahap motivasi guru hanya membuka pembelajaran dengan salam dan doa kemudian
langsung
apersepsi,
melakukan
mempersiapkan peserta didik terlebih melalui
Tabel 3.7 Kesesuaian Proses Pembelajaran dengan KTSP
tidak
dahulu kegiatan
misalnya
Proses Pembelajaran Pertemuan pertama tanggal 16 Mei 2012 Pertemuan Ke dua tanggal 21 Mei 2012 Pertemuan ke tiga tanggal 24 Mei 2012
Kesesuaian (%) Guru Siswa 81,5 77 81 79 81,5 77
Guru Sesuai Sesuai Sesuai
Katagori Siswa Cukup Sesuai Cukup Sesuai Cukup Sesuai
yang
menarik. Pada tahapan apersepsi guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
Tabel 3.8 Kesesuaian Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran
dicapai pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu pada kegiatan penutup pada tahap penilaian kegiatan siswa
hanya
60%
dikarenakan siswa tidak melakukan refleksi pada
No. 1 2 3
Komponen Penilaian Perencanaan Penilaian Pelaksanaan Penilaian Pengelolaan Penilaian Hasil Pembelajaran
Kesesuaian (%) 77 33 100
saat pembelajaran. Berdasarkan paparan tersebut, kesesuaian proses pembelajaran dengan KTSP pada Tabel 3.7
Berdasarkan Tabel 3.8, kesesuaian paling rendah adalah pelaksanaan penilaian sebesar 33%, hal tersebut dikarenakan pada pelaksanaan penilaian
beberapa deskriptor pada alat ukur kesesuaian tidak
pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2
muncul misalnya melakukan penilaian sesuai
Pamekasan
pada
perencaan yang dibuat oleh pendidik, pendidik
Perangkat
tersebut
menganalisis kualitas instrumen yang digunakan
kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh
untuk menilai. Berdasarkan paparan tersebut
guru
kesesuaian pada penilaian hasil belajar dengan
pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan
KTSP secara keseluruhan sebesar 70% dengan
RPP sesuai ketentuan KTSP, sedangkan
katagori cukup sesuai KTSP.
kesesuaian produk perencanaan pembelajaran
Secara keseluruhan dari segi perencanaan pembelajaran, penilaian
pelaksanaan
hasil
pembelajaran,
pembelajaran
dapat
fisika
Mata
dengan
Pelajaran
Fisika.
dikembangkan
secara
melakukan
prosedur
dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%,
dan
PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar
dilahat
85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar
kesesuaian pelaksanaan KTSP ditingkat kelas.
72,5%,
Kesesuaian perencanaan pembelajaran sebesar
perencanaan
83,34%, pelaksanaan pembelajaran kegiatan guru
83,34% dengan kata gori sesuai KTSP.
sebesar 81,33% dan kegiatan siswa sebesar 77,66%, penilaian hasil pembelajaran
sehingga secara
rata-rata
kesesuaian
keseluruhan
sebesar
2. Pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA
secara
Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran
keseluruhan sebesar 70%, sehingga mempunyai
Fisika secara sudah sesuai ketentuan KTSP
rata-rata 78,08% dengan katagori cukup sesuai
dengan prosentase kesesuain sebesar 81,33%
KTSP.
kegiatan guru dengan katagori sesuai KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori
KESIMPULAN
cukup sesuai KTSP. Namun pembelajaran
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kesesuaian sebesar 78,08% dengan katagori cukup sesuai KTSP, sedangkan secara khusus
dari
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
penilaian hasil dan proses pembelajaran sebagai berikut. 1. Pada
yang dilakukan tidak sesuai dengan RPP yang dirancang oleh guru fisika tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan standar proses oleh BNSP, yang menetapkan keselarasan antara
perencanaan
dengan
pelaksanaan
pembelajaran. 3. Penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran
perencanaan
pembelajaran
yang
mencakup digunakan
perangkat dalam
Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan
tengah semester dan ulangan akhir semester,
DAFTAR PUSTAKA
serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai
A.
tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian
kompetensi,
sedangkan
kesesuaiannya dengan KTSP sebesar 70%. SARAN Adapun saran pada penelitian ini adalah 1. Dalam kegiatan pembelajaran ada baiknya disesuaikan
dengan
perencanaan
pembelajaran, serta guru tetap mengikuti seminar atau workshop untuk menambah dan memperbaharui perencanaan
pengetahuan pembelajaran,
tentang pelaksanaan
pembelajaran yang baik serta sesuai KTSP dan penialaian hasil pembelajaran yang sesuai dengan KTSP. 2. Pihak
Sekolah
Kabupaten
dan
Pamekasan
Dinas
Pendidikan
sebaiknya
sering
mengadakan workshop pembuatan perangkat untuk mempermudah guru dalam memahami komponen
perangkat
pembelajaran
dan
melakukan pemantauan terhadap kegiatan guru dalam
merencankan
pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran dan melakukan penilaian hasil pembelajaran supaya terjadi keselarasan antara perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Malik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin Abdul. 2004. Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BNSP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: BNSP BNSP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP Departemen Agama. 2003. Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama. Hernawan, Herri. 2008. Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Lexy, J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, Edy. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Suciati. 2002. Belajar dan Pembelajaran II. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Tim Penyiapan Naskah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Ke Lima. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI). Malang: Universitas Negeri Malang Press. Tim Penyusun Buku Petunjuk Teknis Praktek Pengalaman Lapangan. 2006. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Malang: UPT PPL Universitas Negeri Malang. Tim Redaksi Fokusmedia. 2005. Standar Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Bandung: Fokusmedia.