STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN KONDOTEL DI KOTA BATU BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL
NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
DIPO PRAMASIDA NIM. 125060100111001
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2016
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN KONDOTEL DI KOTA BATU BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL Dipo Pramasida, Indradi Wijatmiko, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur β Indonesia ABSTRAK Peningkatan pada kegiatan wisata di Kota Batu harus diikuti dengan sarana dan prasarana akomodasi yang memadai, khususnya akomodasi penginapan. Terdapat beberapa jenis penginapan di Kota Batu dan salah satu penginapan yang sedang berkembang adalah kondotel, sehingga PT Prima Lima Tiga memutuskan untuk membangun kondotel di Jl. Trunojoyo, No. 9, Kota Batu, Jawa Timur. Namun, dalam suatu proyek diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui keberhasilan proyek tersebut. Studi kelayakan dilakukan dengan menganalisa 3 Alternatif apabila konsep operasional banguna n tersebut dijalankan dengan konsep kondotel, kondomonium, atau hotel. Studi kelayakan dilakukan pada Kondotel (Alternatif-1), Kondomonium (Alternatif-2), dan Hotel (Alternatif-3). Dari ketiga alternatif tersebut memiliki aliran kas yang berbeda. Aliran kas pada setiap alternatif dihitung dari unit usaha yang terdapat pada masing-masing alternatif. Metode yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah dengan menggunakan parameter NPV, IRR, BCR, Simple Payback Period, dan Discounted Payback Period. Suatu proyek disimpulkan layak apabila memiliki nilai NPV bernilai positif, IRR bernilai lebih besar dari suku bunga, BCR bernilai lebih dari satu. Dalam studi kelayakan ini, suku bunga dihitung dengan menggunakan WACC sebesar 12,66%. Berdasarkan analisis kelayakan finansial dengan menggunakan NPV, IRR, BCR, Simple PP, dan Discounted PP, ketiga alternatif tersebut disimpulkan layak untuk dilaksanakan. Diantara ketiga alternatif, Alternatif-1 merupakan alternatif yang paling layak. Analisis sensitivitas dari Alternatif-1 dilakukan pada kondisi biaya konstruksi naik 10% , harga jual unit dan tarif sewa kamar turun 10%, atau saat biaya operasional 10%. Analisis sensitivitas menghasilkan perubahan nilai pada NPV, IRR, BCR, Simple PP, dan Discounted PP yang masih dapat disimpulkan layak. Selain itu, analisi sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kondisi saat proyek dinyatakan tidak layak. Hasilnya, Alternatif-1 tidak layak dilaksanakan apabila terjadi perubahan pada biaya konstruksi lebih dari 51%, harga jual dan tarif sewa kamar turun lebih dari 30%, atau biaya operasional naik lebih dari 125%.
Kata Kunci : Studi Kelayakan, Finansial, Kondotel, WACC, NPV, IRR, BCR, PP
1
ABSTRACT Growth of the tourism activities in Batu should be followed by an adequate infrastructure accomodation, specifically in lodging industry. There are several type of lodging, one of those types that is growing recently is Condotel. Then, PT. Prima Lima Tiga decided to build a condotel at Trunojoyo Street No. 9, Batu, East Java. Within planning a project, feasibility study is needed to analyze the success of the project. Feasibility study in this project, especially based on financial aspect, will analyze 3 alternatives with different operational concept. Feasibility study will analyze the project with an operational concept such as a Condotel (Alternative-1), a Condomonium (Alternative-2), or a Hotel (Alternative-3). Those 3 alternatives have different cash flow. Cash flow in each alternatives counted by bussiness units that run in each alternatives. There are 5 methods used on this feasibility study which is NPV, IRR, BCR, Simple PP, and Discounted PP. There are several parameters that will concluded a suitable project that can be implemented, such as when the value of NPV is positive, IRR's value is bigger than cost of capital, BCR's value is bigger than one. The result of WACC that will be used as a cost of capital in this feasibility study is 12,66%. According to the results of NPV, IRR, BCR, Simple Payback Period, and Discounted Payback Period, those three alternatives are a suitable project to be implemented. Alternative-1 has the best results among the three alternatives. The sensitivity analysis of Alternative-1 will be analyzed while construction cost increase 10%, selling price and rents of condotel unit decrease 10%, or operational cost increase 10%. The results of sensitivity analysis on Alternative-1 is those circumtances that might change will give an impact on the results of analysis feasibility, while the results of the impact remains Alternative-1 is a suitable project. However, the project is no longer a suitable project when construction cost increase up to 51%, selling price and rents of condotel unit decrease up to 30%, or operational cost increase up to 125%.
Keyword : Feasibility Study, Financial, Condotel, WACC, NPV, IRR, BCR, PP
2
PENDAHULUAN
besar, studi kelayakan ini dikhususkan
Pariwisata di Jawa Timur saat ini
pada aspek keuangan. Selain itu, untuk
sedang berkembang. Salah satu destinasi
mengetahui alternatif lain apabila lahan
yang
tersebut
dikembangkan
maupun dalam negri adalah daerah-
bangunan
selain
daerah di Kota Batu. Perkembangan
kelayakan
ini
kegiatan wisata di Kota Batu membuat
kelayakan lahan tersebut berdasarkan
peluang usaha di bidang jasa akomodasi
aspek keuangan. apabila dikembangkan
cukup
menjadi kondomonium atau hotel
dikunjungi
wisatawan
menjanjikan,
asing
khususnya
kondotel, akan
penginapan. Terdapat beberapa jenis
TINJAUAN PUSTAKA
penginapan yang terletak di Kota Batu,
Kondomonium Hotel
yaitu hotel, apartemen, kondomonium, dan
kondotel.
Salah
satu
menjadi studi
menganalisis
Kondomonium (condomonium) atau
jenis
condo adalah sejenis dengan apartemen
penginapan yang saat ini sedang banyak
yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas
dibangun adalah kondotel. Oleh karena
penunjang. Unit-unit pada kondomonium
itu, PT Prima Lima Tiga memutuskan
dapat dimiliki secara pribadi layaknya
untuk membangun kondotel.
apartemen. (Purnomo, Cita, & Iswi,
Pada prinsipnya, unit kondotel
2013).
akan dijual oleh pihak developer kepada calon
investor
layaknya
Hotel
adalah
salah
satu
jenis
konsep
akomodasi yang menggunakan sebagian
kondomonium. Selanjutnya, unit kamar
atau keseluruhan bangunan untuk jasa
kondotel tersebut akan dikelola oleh
pelayanan
operator hotel dan disewakan per hari
makanan dan minuman, serta jasa lainnya
kepada masyarakat umum layaknya
bagi masyarakat umum yang dikelola
konsep penginapan hotel.
secara komersial (Purnomo, Cita, & Iswi,
Dalam pembangunan kondotel ini,
penginapan,
penyedia
2013).
biaya yang diperlukan cukup besar
Kondomonium
hotel
(kondotel)
sehingga perlu adanya studi kelayakan
merupakan penginapan dengan gabungan
untuk
proyek
konsep dari hotel dan kondomonium.
kondotel tersebut yang berguna bagi
Bangunan kondotel berfungsi seperti
pihak perbankan selaku pihak yang
hotel dengan unit-unit kamar yang dibeli
memberikan
pihak
masyarakat umum layaknya konsep pada
developer selaku pihak yang meminjam.
kondomonium. Kamar yang dibeli dapat
menilai
kelayakan
pinjaman
dan
Terkait biaya yang dikeluarkan cukup 3
dihuni atau disewakan dengan bekerja
proporsi komponen dalam struktur modal
sama dengan pihak manajemen hotel
(Pratt, 2008).
untuk mengoperasikan kamar tersebut
Menurut Koller, Goedhart, dan
layaknya hotel (Purnomo, Cita, & Iswi,
Wessels (2010), rumus weighted average
2013).
cost of capital (WACC) adalah sebagai
Studi Kelayakan
berikut : !
ππ΄πΆπΆ =
Studi kelayakan adalah pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba
!
Nilai
atau investasi (Soeharto, 1999).
mengkaji
manfaat
dan
(disebut sebagai variabel π½ ) untuk menggambarkan
ekonomi, biaya
risiko
(Tandelilin,
2010). dengan rumus sebagai berikut :
bagi
π! = π
! + π½! πΈ π
! β π
!
masyarakat secara menyeluruh (Soeharto,
Net Present Value (NPV)
1999).
Konsep dari metode NPV ini
Discount Rate
adalah mendiskonto semua aliran kas
Discount rate merupakan tingkat pengembalian
(rate of return)
masuk dan keluar selama umur proyek
dari
(investasi) (Soeharto, 1999) dengan
investasi yang diharapkan oleh investor atau
yang
dan hanya menggunakan satu variabel
diukur dengan naiknya nilai saham. aspek
CAPM
pengembalian (return) secara sederhana,
kekayaan
perusahaan (maximize firms wealth) yang untuk
rumus
dengan
menggambarkan hubungan risiko dan
dalam aspek finansial tujuannya adalah
Sedangkan
dihitung
merupakan model keseimbangan yang
Pada umumnya, studi kelayakan meningkatkan
ke
menggunakan
Studi Kelayakan Aspek Keuangan
+
Γ π!
!
menyoroti segala aspek kelayakan proyek
untuk
Γ π! 1 β π!
!
kreditor
dalam
rumus sebagai berikut :
keputusannya
!
melakukan investasi. Biaya modal yang
πππ =
digunakan adalah biaya modal rata-rata
!!!
πΆ π‘ 1+π
! !
β !!!
πΆπ π‘ 1+π !
tertimbang (weighted average cost of
Dengan parameter apabila NPV
capital-WACC). Pada konsepnya, setiap
bernilai positif maka proyek tersebut
komponen dari suatu struktur modal
layak untuk dilaksanakan dan apabila
memiliki biaya, dan WACC merupakan
NPV bernilai negatif maka proyek tidak
jumlah
layak untuk dilaksanakan.
tersebut
rata-rata dengan
dari
seluruh
biaya
mempertimbangkan 4
Internal Rate of Return (IRR)
Payback Period (PP)
Internal rate of return merupakan penilaian
kelayakan
untuk
yang dibutuhkan untuk mengembalikan
pengembalian
modal suatu investasi, dihitung dari aliran
dimana NPV = 0 sehingga diperoleh
kas bersih. Periode pengembalian atau
tingkat presentase tertentu. Metode ini
Payback period umumnya dinyatakan
merupakan perluasan dari metode NPV.
dalam periode per tahun (Soeharto, 1999)
Sehingga rumusnya adalah
dengan rumus sebagai berikut :
menentukan
proyek
Payback period merupakan periode
tingkat
!
πΆ π‘ 1+π
πππ = !!!
! !
β !!!
!"#$# !"#$%&%
πΆπ π‘ = 0 1+π !
PP = !"#$%& !"# !"#$%! !"# !"!!" Perhitungan Discounted Payback
Indeks dari IRR adalah :
Period pada prinsipnya sama dengan
Γ Proyek layak apabila IRR lebih besar
Payback
dari discount rate yang digunakan. dari
discount
rate
yang
diubah menjadi nilai sekarang atau di"present-value"kan (Sartono, 2014).
(Johan, S., 2011)
Dalam analisis ekonomi teknik, analisis sensitivitas merupakan teknik
Benefit Cost Ratio (BCR)
non-probabilistik
Benefit Cost Ratio adalah rasio atau perbandingan
untuk
jumlah
nilai
memberikan informasi mengenai dampak
kas
selama
umur
potensial ketidakpastian dalam membuat
awal
beberapa estimasi faktor-faktor tertentu
dan
pengeluaran
proyek (Johan,S., 2011) dengan rumus
(DeGarmo,
sebagai berikut :
Wicks, 2001).
BCR =
PVproceed PVbiaya
Jenis
&
penelitian
ini
termasuk
penelitian evaluatif, dimaksudkan untuk
BCR lebih besar dari 1 layak
Bontandelli,
Profil Penelitian
Γ Proyek layak dilaksanakan apabila tidak
Sullivan,
METODOLOGI PEMBAHASAN
Indeks dari BCR adalah :
Γ Proyek
dasar
antara
arus
ekonomisnya
Payback
dilakukan dengan aliran kas bersih yang
digunakan.
sekarang
(Simple
Period), perbedaanya adalah perhitungan
Γ Proyek tidak layak apabila IRR lebih kecil
Period
menilai dilaksanakan
atau
mengukur
suatu
keberhasilan suatu proyek dengan subjek
apabila BCR lebih kecil dari 1.
penelitian yaitu studi kelayakan dan objek
penelitiannya
berupa
pembangunan kondotel Alpines. 5
proyek
Pengumpulan Data
dan data-data lainnya yang relevan
Pengumpulan data yang digunakan
dengan penelitian ini.
sesuai dengan jenis data dan sumber data,
Pengolahan Data
antara lain :
Berdasarkan
1. Data Primer
terkumpul,
data-data
selanjutnya
yang
dilakukan
Data-data primer diperoleh dengan
tinjauan dan analisis data dengan tahapan
observasi
lokasi.
sebagai berikut :
dengan
1. Melakukan Tinjauan terhadap luas
mengamati kondisi lahan proyek,
dasar bangunan, luas total bangunan
kondisi aksesibilitas lokasi objek
dan hal-hal terkait zonasi peruntukan
penelitian, kondisi lingkungan, dan
tanah
hal-hal lainnya terkait analisis studi
peruntukan tanah dari Pemerintah
kelayakan ini.
Daerah setempat (Kota Batu).
langsung
Observasi
ke
dilakukan
2. Data Sekunder
sesuai
dengan
ketentuan
2. Melakukan tinjauan terhadap rencana
Data sekunder yang digunakan
anggaran biaya yang telah disusun
pada penelitian ini antara lain :
oleh pihak developer dan struktur
Γ Data dari developer
modal kerja yang akan digunakan.
Peta bentuk dan luas tanah, data
3. Menyusun laba rugi dan arus kas
zonasi peruntukan tanah, rencana
terkait penjualan dan penyewaan unit
anggaran
pembangunan
kamar serta penyewaan fasilitas yang
jadwal
terdapat pada kondotel, fee manajemen
biaya
kondotel(RAB), penggunaan
dana
dan
proyek,
proyeksi
antara developer dan pemilik unit
arus kas, dan data lainnya yang
kondotel. Laba rugi dan arus kas
relevan dengan penelitian ini.
disusun
pembangunan
operasional,
Γ Data dari pihak selain developer
sesuai
operasional
Data yang berasal dari pihal selain
dan
yang
pembagian
dengan
hasil
konsep
terdapat
pada
masing-masing alternatif.
developer antara lain : data tingkat
4. Menyusun suatu proyeksi arus kas
hunian (occupancy rate) hotel,
bersih selama umur ekonomis dengan
harga jual kondotel dan tarif sewa
melakukan
kamar,
proyeksi laba rugi yang disusun oleh
tingkat
suku
bunga
pinjaman, beta industri (kondotel
developer.
atau hotel), equity risk premium, risk free rate (bunga bebas resiko), 6
penyesuaian
terhadap
5. Menentukan
tingkat
diskonto
dilakukan pada tiga variabel tersebut
(Discount Rate).
untuk mengetahui kondisi saat proyek tidak menerima keuntungan atau tidak
Analisis Kelayakan Finansial Analisis dilakukan
kelayakan
pada
3
layak untuk dilaksanakan.
finansial
alternatif,
yaitu
Diagram Alir Penelitian
Kondotel (Alternatif-1), Kondomonium
Di bawah ini merupakan langkah-
(Alternatif-2), dan Hotel (Alternatif-3)
langkah yang dijelaskan dalam diagram
dengan 5 metode analisis penilaian, yaitu
alir penelitian :
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Simple Payback Period, dan Discounted Payback Period (PP). Pemilihan Alternatif Pemilihan
alternatif
dilakukan
dengan membuat perbandingan untuk memilih satu alternatif terbaik diantara ketiga alternatif yang dianalisis. Terkait parameter NPV dan BCR, dipilih proyek yang memiliki nilai terbesar. Terkait parameter
IRR,
menggunakan
pemilihan
Incremental
dengan Rate
of
Return. Terkait periode pengembalian modal,
dipilih
satu
alternatif
yang
memiliki periode tercepat. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan pada alternatif yang paling layak apabila terjadi perubahan pada tiga variabel dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kondisi, yaitu pada saat biaya konstruksi
Proyeksi Keuangan
naik 10%, harga jual dan sewa unit turun
Arus kas disusun sesuai dengan
10%, atau biaya operasional naik 10%. Tiga
variabel
dan
kondisi
unit usaha yang terdapat pada masing-
tersebut
dianalisis satu per satu. Analisis juga 7
masing alternatif seperti yang dijelaskan
WACC = [(50% x 11,04% x (1-25%))
sebagai berikut : a.
+ (50% x 17,04%)] = [(50%x8,28%) + (50%x17,04%)]
Alternatif-1 (Kondotel) β Unit
Usaha
Penjualan
= 4,14% + 8,52% = 12,66%
Unit
Perhitungan discount rate di atas
Kamar Kondotel.
dapat dijelaskan dengan tabel 4.9 di
β Unit Usaha Penyewaan Unit
bawah ini :
Kamar Kondotel.
Tabel 4.9 Weighted Average Cost of
β Unit Usaha Penyewaan Ruang
Capital
Komersil. b.
Aternatif-2 (Kondomonium) β Unit
Usaha
Struktur Modal
Penjualan
Unit
β Unit Usaha Penyewaan Unit Kamar Hotel.
8,28%
4,14%
50,00%
17,04%
8,52%
135.508.756
100,00% 12,66%
discount
rate
digunakan
sesuai
perhitungan
WACC,
yang
akan
dengan yaitu
hasil sebesar
12,66%.
β Unit Usaha Penyewaan Ruang
Analisis Kelayakan Finansial
Komersil.
Hasil analisis kelayakan finansial
Discount Rate
yang dilakukan dengan menggunakan
Dalam studi kelayakan ini, discount dengan
Average
parameter Net Present Value (NPV),
menggunakan
Cost
of
Internal Rate of Return (IRR), Benefit
Capital
Cost ratio (BCR),
(WACC). Perhitungannya adalah sebagai
Simple Payback
Period, dan Discounted Payback Period
berikut :
adalah sebagai berikut :
Perhitungan Discount Rate
1. Net Present Value (NPV)
Γ CAPM
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Net
π! = π
! + π½! πΈ π
! β π
!
Present Value
π! = 7,665%+(0,97 x 9,65%)= 17,04%
Uraian
Satuan
Discount rate
Γ WACC WACC =
50,00%
67.753.022
tersebut,
Alternatif-3 (Hotel)
Weighted
67.755.734
Dana Sendiri
Berdasarkan perhitungan WACC
Komersil.
dihitung
Kontribusi Bobot
Weighted Average Cost of Capital (WACC )
β Unit Usaha Penyewaan Ruang
rate
Cost Of Capital
Pinjaman Bank Jumlah
Kamar Kondomonium.
c.
Jumlah Modal Komposisi
D V
Γ k d 1-Tm
+
PV Investasi
E Γ ke V
π! = 17,04%
Alternatif-2
Alternatif-3
12,66%
12,66%
12,66%
(Rp000)
(113.784.413)
(113.784.643) (112.379.622)
PV Proceed (Benefit) (Rp000)
154.773.432
131.746.286
117.564.472
40.989.019
17.961.643
5.184.851
Net Present Value
8
Alternatif-1
(Rp000)
2. Internal Rate of return (IRR)
Tabel 4.15 Hasil Analisis Kelayakan
Tabel 4.11 Hasil Peritungan Internal
Alternatif 1, 2, dan 3
Rate of return (IRR) Uraian
Uraian
Alternatif-1
Discount rate Internal Rate of Return
Alternatif-2
Alternatif-3
12,66%
12,66%
12,66%
19,007%
16,679%
13,021%
Alternatif-1 Alternatif-2 Alternatif-3
Discount rate Net Present Value (dalam ribuan rupiah)
12,66%
12,66%
12,66%
40.989.019
17.961.643
5.184.851
1,360
1,158
1,046
Benefit Cost Ratio
3. Benefit Cost Ratio (BCR) Tabel
4.12
Hasil
Simple Payback Period
Perhitungan
Discounted Payback Period
Benefit Cost Ratio (BCR) Uraian
Satuan
Discount Rate
Alternatif-1
Alternatif-2
Alternatif-3
12,66%
12,66%
12,66%
9 Tahun & 4 bulan
10 Tahun & 36 Tahun 7 bulan & 12 Bulan
hasil
analisis
kelayakan pada tabel 4.15 di atas, dapat
(Rp000)
154.773.432
131.746.286
117.564.472
disimpulkan
PV Investasi
(Rp000)
(113.784.413)
(113.784.643)
(112.379.622)
tersebut layak.
1,158
1,046
1,360
4 Tahun & 9 11 Tahun Bulan & 3 Bulan
Berdasarkan
PV Proceed
Benefit Cost Ratio
4 Tahun & 11 Bulan
bahwa
ketiga
alternatif
Pemilihan Alternatif 4. Simple Payback Period
Diantara ketiga alternatif tersebut,
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Simple
Alternatif-1 memiliki nilai NPV dan BCR
Payback Period
terbesar
Uraian
Alternatif-1 Alternatif-2 Alternatif-3
Simple Payback Period
4 Tahun & 11 Bulan
4 Tahun & 9 Bulan
11 Tahun & 3 Bulan
serta
periode
pengembalian
tercepat. Terkait dengan parameter IRR, hasil dari analisis Incremental rate of Return hasilnya adalah sebagai berikut: Γ Hasil Incremental Rate of Return
5. Discounted Payback Period Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Simple
Alternatif 1 dan 2 :
Payback Period
I1-2 = 27,28% < 12.66%
Uraian
Alternatif-1 Alternatif-2 Alternatif-3
Discounted Payback Period
9 Tahun & 4 10 Tahun & 36 Tahun bulan 7 bulan & 12 Bulan
Berdasarkan
Γ Hasil Incremental Rate of Return Alternatif 2 dan 3: I 3-2 = 11,45 % < 12.63% Berdasarakan hasil tersebut, terkait
parameter-parameter
dengan
tersebut, hasil analisis kelayakan pada
parameter
merupakan
masing-masing alternatif adalah sebagai
IRR,
alternatif
Alternatif-1
yang
terbaik
diantara alternatif lainnya. Oleh karena
berikut :
itu, proyek tersebut akan dilaksanakan
dengan menggunakan konsep operasional kondotel (Alternatif-1). 9
Analisis Sensitivitas Analisis
konstruksi naik hingga 51%, harga jual
sensitivitas
dilakukan
dan tarif sewa kamar turun hingga 30%,
untuk mengetahui dampak apabila terjadi
dan biaya operasional naik hingga 125%.
perubahan
KESIMPULAN DAN SARAN
variabel-variabel
tertentu.
Dalam studi kelayakan ini, analisis
Kesimpulan
sensiitivitas dilakukan dengan meninjau
Berdasarkan analisis yang telah
perubahan apabila biaya konstruksi naik
dilakukan mengenai "Studi Kelayakan
10%, harga jual dan tarif sewa kamar
Investasi Pembangunan Kondotel di Kota
turun 10%, atau biaya operasional naik
Batu
10%. Selain itu, analisis dilakukan untuk
dapat disimpulkan antara lain sebagai
mengetahui kondisi saat proyek sudah
berikut :
tidak layak untuk dilaksanakan. Analisis
1. Aliran
Berdasarkan
kas
Aspek
pada
Finansial",
masing-masing
sensitivitas dilakukan pada alternatif yang
alternatif dihitung berdasarkan biaya
paling layak, yaitu Alternatif-1.
investasi awal pembangunan dan unit
Tabel 4.15 Hasil Analisis Sensivisitas Alternatif -1
usaha yang terdapat pada setiap
Uraian
WACC
Kondisi Normal
12,66%
NPV Discounted Payback IRR BCR Payback Period (Rp000) Period 40.989.019 19,007% 1,360 4 tahun 11 tahun 9 tahun 4 bulan
- Naik 10%
12,56%
32.602.075 17,476% 1,271 5 tahun 2 bulan 11 tahun
11 bulan
- Naik 50%
12,25% 12,25%
367.298 13,107% 1,002 7 tahun 11 bulan 41 tahun (418.599) 13,024% 0,997 8 tahun 0 bulan
4 bulan
- Naik 51%
alternatif. Pada tahun ke-1 dan tahun ke-2 terdapat biaya investasi awal.
a. Biaya Konstruksi
Pada Alternatif-1 dan Alternatif-2, terdapat unit usaha penjualan unit
b. Harga Jual Condotel dan Tarif Kamar - Turun 10%
12,66%
- Turun 29%
12,66%
- Turun 30%
12,66%
27.029.421 16,593%
1,24 5 tahun 6 bulan 13 tahun
10 bulan
515.182 12,726% 1,005 9 tahun 0 bulan 41 tahun (850.256) 12,550% 0,993 9 tahun 2 bulan
2 bulan
kamar pada tahun ke-1 hingga tahun ke-5 dan unit usaha penyewaan ruang
c. Biaya Operasional - Naik 10%
12,66%
- Naik 124%
12,66%
- Naik 125%
12,66%
Dari
37.699.460 18,572%
1,33 4 tahun 11 bulan 9 tahun
10 bulan
198.483 12,698% 1,002 5 tahun 6 bulan 41 tahun
7 bulan
komersial (F&B) pada tahun ke-3
(130) 12,634% 0,999 5 tahun 6 bulan
ketiga
variabel
hingga tahun ke-42. Khusus pada
dengan
Alternatif-1 dan Alternatif-3, terdapat
kondisi-kondisi tertentu, perubahan pada
unit usaha penyewaan kamar dan unit
variabel-variabel tersebut memberikan
usaha ruang komersial (F&B) pada
dampak pada nilai WACC, NPV, IRR, BCR,
Simple
Payback
Period
tahun ke-3 hingga tahun ke-42. Biaya
dan
pada unit usaha penyewaan kamar
Discounted Payback Period. Namun,
Alternatif-1
dampak perubahan pada ketiga variabel proyek
tetap
layak
dengan
Alternatif-3 karena biaya terkait bagi
tersebut tetap memberikan kesimpulan bahwa
berbeda
hasil dengan pemilik unit Kondotel
untuk
dan jaminan ROI pada Alternatif-3
dilaksanakan. Selain itu, proyek tidak
tidak diperhitungkan.
layak untuk dilaksanakan apabila biaya 10
2. Berdasarkan
analisis
kelayakan
5. Perubahan
pada
variabel-variabel
finansial pada ketiga alternatif yang
tersebut memberikan dampak pada
dilakukan
nilai NPV, IRR, BCR, Simple Payback
dengan
menggunakan
parameter NPV, IRR, BCR, SImple
Period
PP,
ketiga
Period, khusus perubahan pada biaya
alternatif tersebut dinyatakan layak
konstruksi memberikan dampak pada
untuk dilaksanakan.
nilai
dan
Discounted
PP,
3. Berdasarkan hasil analisis kelayakan dengan
menggunakan
dan
WACC.
Discounted
Payback
Namun,
dampak
perubahan tersebut tetap memberikan
parameter
kesimpulan bahwa proyek tetap layak
periode
untuk dilaksanakan. Selain itu, apabila
pengembalian modal pada Alternatif-1
biaya konstruksi naik hingga 51%,
selama 4 tahun 11 bulan, Alternatif-2
harga jual dan tarif sewa kamar turun
4 tahun 9 bulan, dan Alternatif-3 11
hingga 30%, dan biaya operasional
tahun 3 bulan. Sedangkan, dengan
naik hingga 125%, proyek tidak layak
menggunakan parameter Discounted
untuk dilaksanakan.
Simple
Payback
Payback
Period,
Period,
pengembalian
periode
Alternatif-1
Saran
adalah
Berdasarkan
hasil
analisis
selama 9 tahun 4 bulan, Alternatif-2
kelayakan, peneliti memberikan saran
selama
sebagai berikut:
10
tahun
7
bulan,
dan
Alternatif-3 selama 36 tahun 12 bulan. 4. Di
antara
dianalisis,
ketiga
alternatif
Alternatif-1
1. Studi
kelayakan
proyek
ini
yang
dikhususkan pada aspek finansial,
merupakan
sedangkan aspek lainnya diasumsikan
Alternatif yang paling layak dengan
layak.
hasil sebagai berikut:
penelitian selanjutnya dapat dilakukan
Γ NPV
studi kelayakan pada aspek-aspek
:Rp40.989.019.000
Γ Incremental Rate of Return
Oleh
karena
itu,
untuk
lainnya.
I1-2 = 27,28% < 12.66%
2. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas,
I3-2 = 11,45% > 12,66%
pihak
developer
sebaiknya
Γ BCR
: 1,36
memerhatikan
Γ Simple PP
: 4tahun 11bulan
pada biaya konstruksi, harga jual & tarif
Γ Discounted PP : 9tahun 4bulan
sewa
operasional.
perubahan-perubahan kamar,
dan
Khususnya
biaya pada
perubahan pada harga jual dan tarif
11
sewa kamar karena perubahan pada
Sartono,
Agus.
(2014).
Manajemen
variabel tersebut lebih berpengaruh
Keuangan : Teori dan Aplikasi,
dibandingkan dengan variabel lainnya
Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Soeharto,
DeGarmo, E. P., Sullivan, W. G.,
I.
(1999).
MANAJEMEN
Bontandelli, J. A., & Wicks, E. M.
PROYEK (Dari Konseptual Sampai
(2001).
Operasional), Edisi Ketiga. Jakarta:
Ekonomi
(Engineering
Teknik
Economy
PENERBIT ERLANGGA.
Tenth
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan
Edition. Jakarta: PT Prenhallindo dan Pearson Education Asia Pte,
Investasi
Ltd.
Yogyakarta: Kanisius.
Johan,
S.
(2011).
Pengembangan
Studi Bisnis.
Kelayakan Jakarta:
GRAHA ILMU. Koller, T., Goedhart, M., & Wessels, D. (2010). Hotels & Motels Valuation and Market Studies. United States of America. Pratt, S. P. (2008). Valuing a Business The Analysis and Appraisal of Closely Held of Companies. New York:
The
McGraw-Hill
Companies.
12
(Teori
dan
Aplikasi).