Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta Ina Maraliana dan Sumaryati Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta 55161 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Peraturan Walikota Yogyakarta No 41 Tahun 2010 pada Pasal 24 Ayat 1 menyebutkan adanya peraturan untuk setiap sekolah melakukan kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap hari sebelum proses belajar mengajar. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sikap nasionalisme. Kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dilakukan akan dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu: pengetahuan, keinginaan dan keahlian. Sehingga diharapkan dalam melakukan kebiasaan tersebut dapat membentuk kebiasaan yang bermanfaat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Yang menjadi lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 Yogyakarta. Populasi berjumlah 286 siswa, sampel penelitian diambil sebanyak 75 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta. Data diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data angket atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasi!kasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta selalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan hasil data penelitian sebanyak (77,5%) dan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi dengan hasil sebanyak (76,4%). Sehingga dapat dikatakan dengan terbiasa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maka akan menumbuhkan sikap nasionalisme yang tinggi pada siswa. Kata kunci: Kebiasaan, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Sikap Nasionalisme
PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan dan perkembangan masyarakat kearah yang lebih komplek sehingga menimbulkan masalahmasalah sosial dan tuntutan-tuntutan barat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengakibatkan munculnya gejala yang sangat memprihatinkan yaitu terhadap nasionalisme dan patriotisme. Kini banyak anak-anak yang tidak peduli terhadap tanah air dan bangsannya. Mereka justru lebih suka menyanyikan lagu-lagu barat dibandingkan lagu di Indonesia. Padahal kita sebagai warga negara harus mempunyai sikap nasionalisme terhadap bangsa sendiri. Nasionalisme sendiri dapat diartikan sebagai sikap politik dan sosial dari kelompokkelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan cita-cita kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian, merasakan adanya kesetiaan mendalam terhadap kelompok bangsa itu. Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai ikatan antar manusia yang didasarkan atas ikatan kekeluargaan, klan dan kesukuan (Budiyanto, 2005:31). Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
1
Ina Maraliana dan Sumaryati
Nasionalisme merupakan kunci untuk mengatasi keberagaman adat istiadat, agama, budaya serta etnis. Tanpa nasionalisme sebagai alat pemersatu maka sulit untuk mencapai titik temu dari berbagai masalah etnik sehingga perbedaan itu bukan dipandang sebagai kon!ik melainkan kekayaan budaya. Sikap cinta tanah air merupakan mencintai dan mau membangun tanah air menjadi lebih baik, sikap bangga, ikut serta dalam pembelaan negara, mempertahankan kemerdekaan, dan menghormati adanya bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan indonesia. Bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang 1945 pada pasal 27 ayat 3 “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara”, menghormati dan mencintai bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang 1945 bahwa pada pasal 35 yang berbunyi “bendera negara Indonesia adalah sang merah putih”, pasal 36 yang berbunyi “bahasa negara ialah bahasa Indonesia”, pasal 36 A yang berbunyi “lambang negara ialah garuda pancasila dengan semboyang bhineka tunggal ika”, dan pasal 36 B yang berbunyi “lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya”. Sedangkan aturan lebih lanjutnya diatur dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara serta Lagu Kebangsaan ini disahkan pada 9 Juli 2009 yang memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik penetapan dan tata cara penggunaan bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan (UUD 1945 dan UU No 24/2009). Menurut Riri Satria (2010) Herry Zudianto Walikota Yogyakarta mengungkapkan pendapatnya “bahwa seluruh siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta mulai tahun ajaran 2010/2011 wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum jam pelajaran dimulai”. Kegiatan ini cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi tidak memerlukan biaya untuk melakukannya. Selain menyanyikan lagu kebangsaan pada awal jam pelajaran, siswa juga diwajibkan menyanyikan lagu-lagu nasionalisme setelah jam pelajaran berakhir, seperti Padamu Negeri. Kegiatan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan tersebut juga untuk menjadikan dunia pendidikan memiliki karakter pembentukan wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kuat. Aturan tersebut juga merupakan upaya menegaskan bahwa Yogyakarta adalah kota perjuangan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia .(http://penulis165.esqnews.com/ pendidikan/2010/03/01/1596/seluruhsekolah-di-yogya-wajib-nyanyikan-indonesia-raya. html). Pemerintah kota Yogyakarta mengeluarkan peraturan Walikota No 41 tahun 2010 tentang Pedoman Peyusunan Tata Tertib Sekolah yang didalamnya mengingatkan pada UU No 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa dan lambang Negara serta lagu kebangsaan. Peraturan dari walikota Yogyakarta No 41 tahun 2010, pasal 24 berbunyi “Pada setiap
2
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
hari saat akan dimulainya kegiatan belajar mengajar, peserta didik pada masing-masing rombel diwajibkan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan pada akhir dilaksanakannyakegiatan belajar mengajar ditutup dengan Lagu Wajib Padamu Negeri”. Realisasi pada perwal antara lain kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap upacara hari Senin dan kebiasaan setiap hari untuk melakukan kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Walaupun sebenarnya kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya telah dilakukan waktu upacara bendera pada setiap hari Senin tapi dirasa belum sepenuhnya dapat menumbuhkan sikap nasionalisme sehingga dengan adanya peraturan untuk melakukan kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilakukan setiap hari. Dengan harapan dapat menumbuhkan sikap nasionalisme dan wawasan tentang sikap nasionalisme pada peserta didik akan lebih kuat. Sikap nasionalisme pada sekarang ini tidak terlihat lagi dalam menyanyikan lagu kebangsaan, banyak warga dan banyak para siswa atau pelajar yang tidak memperlihatkan sikap hormat secara !sik, ketika menyanyikan atau mendengarkan lagu Indonesia Raya (kalau hanya menghormati dalam hati tentu tidak nyata dan tidak terlihat). Dapat kita lihat pada kenyataan banyak orang saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang tidak sempurna. Padahal saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya diharapkan dapat memperlihatkan sikap !sik sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pendidikan kurang memberikan bobot tentang materi nasionalisme, kurang menanamkan jiwa kebangsaan, kurang melatih membiasakan diri untuk bersikap menghormati lambang-lambang negara, sehingga mereka kurang bangga memiliki bangsa yang merdeka dan kurang bangga memiliki lagu kebangsaan. Padahal pendidikan di Indonesia, sejak awal kemerdekaan menganut paham ajaran Ki Hajardewantara yang sangat erat dengan nilai-nilai perjuangan dan nilai-nilai nasionalisme. Apalagi sekarang banyak temuan di lapangan bahwa siswa banyak yang tidak hafal dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya Jelas ini merupakan hal yang cukup memprihatinkan bagi bangsa dan bagi dunia pendidikan. Fenomena demikian merupakan salah satu wujud dari lunturnya kecintaan generasi muda terhadap bangsanya. Dari pihak pendidik juga sudah semestinya bisa memberikan arahan pada siswa bahwa lagu kebangsaan itu merupakan salah satu identitas bangsa. Sehingga siswa itu tidak hanya diberi suguhan budaya barat setiap harinya. Di sekolah itu merupakan tempat yang bisa digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi anak didik. Salah satunya dengan menyanyikan lagu kebangsaan secara langsung, siswa diharapkan dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu itu sehingga memunculkan semangat dan jiwa kebangsaan. Tetapi pada kenyatanyan belum semua sekolahan yang menerapkan kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada sebelum dimulai proses belajar mengajar. Padahal seharusnya kegiatan ini sudah dimulai pada tahun ajaran 2010/2011. SMA Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kegiatan
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
3
Ina Maraliana dan Sumaryati
menyanyikan lagu kebangsaan sebelum jam pelajaran di mulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan setelah jam pelajaran selesai (pulang sekolah) menyanyikan lagu nasionalisme padamu negeri, kegiatan ini dimulai dari tanggal 19 juli 2010 pada tahun ajaran 2010/2011. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan sikap sempurna dan berdiri dimanapun mereka berada saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan, mereka harus bersikap sempurna dan menyanyikan lagu dengan iringan musik. Ini berlaku siapa saja yang berada di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sikap nasionalisme melalui kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan yang dalam lagunya terdapat makna yang seharusnya dapat menumbuhkan semangat kebangsaan, apalagi kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan dilakukan setiap hari dan diulang terus-menerus yang menjadikan kebiasaan. Dengan demikian perlu ditanamkan arti penting rasa nasionalisme pada generasi penerus bangsa baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat, harus mengarahkan dan memberikan wawasan atau materi yang mendukung tentang nasionalisme, dalam menyanyikan lagu kebangsaan dapat terlihat sikap nasionalisme dalam menyanyikannya, maka siswa dapat memperlihatkan sikap hormat secara !sik dan merasa bangga terhadap bangsanya, ketika menyanyikan atau mendengarkan lagu Indonesia Raya.Seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa Dan Lambang Serta Lagu Kebangsaan pada pasal 62 yang berbunyi “setiap orang yang hadir pada saat lagu kebangsaan diperdengarkan danatau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat”. Di dalam pasal ini diharapkan akan membentuk sikap nasionalisme pada siapa saja yang menyanyikanya atau mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Di sekolah merupakan tempat yang bisa digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi anak didik. Salah satunya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara langsung, siswa diharapkan dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu itu sehingga memunculkan semangat dan jiwa kebangsaan. KAJIAN PUSTAKA 1.
Kebiasaan
Menurut Covey Stephen dalam bukunya The 7 Habits Of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif) yang diterjemahkan oleh Budijanto (1997:36) Pengertian kebiasaan adalah Satu proses kegiatan yang dilakukan berulang-ulang. Kebiasaan mengandung tiga unsur yang saling berkaitan: a. Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang bersifat teoritis mengenai sesuatu yang ingin dikerjakan. b. Keinginan, yaitu adanya motivasi atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu. c. Keahlian, maksudnya kemampuan atau kesanggupan untuk melakukannya.
4
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
2.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
a.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya 1) Pengertian Lagu kebangsaan Indonesia Raya Menurut Wikipedia (2012) Lagu kebangsaan adalah lagu yang menjadi simbol suatu negara atau daerah. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Lagu kebangsaan merupakan perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Yang merupakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Dan juga pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia. Indonesia Raya yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara kolonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia. Lagu kebangsaaan menempati kedudukan yang khusus dan dihormati oleh seluruh rakyatnya. Lagu kebangsaan selalu dinyanyikan atau diperdengarkan pada setiap acara resmi kenegaraan. (http://id.wikipe-dia.org/wiki/Lagu_kebangsaan). 2) Makna Lagu kebangsaan Indonesia Raya a) Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya terdapat makna dan tujuan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, tanpa mengerti arti dan maknanya maka akan menghilangkan arti dan makna lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut. Hal ini bisa berakibat memperlemah jiwa kebangsaan, dan menurunnya rasa berbangsa dan bernegara. Jenahudin pada wordpress 2009 berpendapat tentang arti dan makna dari setiap kalimat dan bait pada lagu Indonesia Raya, terdapat dalam 12 item sebagai berikut Indonesia Tanah Airku, kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga memiliki tanah air yaitu Indonesia, (2) Bahwa setiap warga memilik hak dan kewajiban terhadap tanah airnya. (3) Bahwa setiap warga mengaktualisasikan dirinya dalam upaya Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
5
Ina Maraliana dan Sumaryati
b)
c)
d)
e)
f)
g)
6
merealisasikan makna sumpah pemuda. Tanah tumpah darahku, kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga telah memiliki wadah/ruang/tempat, yaitu di tanah yang termasuk wilayah Indonesia (2) Bahwa Tanah Air Indonesia adalah tempat untuk berusaha, berjuang, dan berdarma bakti dengan kerja keras membanting tulang, menguras keringat dan air mata, sampai menumpahkan darah. Disanalah aku berdiri, kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga telah berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa lainnya, (2) Bahwa di tanah air Indonesia kita semua memiliki derajat yang sama dengan bangsa lainnya di dunia ini. Jadi pandu ibuku, kata ibuku maksudnya adalah ibu pertiwi atau pemerintahan yang sah. Kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa pemerintahan yang sah, mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam berperan menjadi pandu atau penuntun atau pembimbing bagi semua warga negaranya untuk meningkatkan kesejahteraan semua warganya; (2) Bahwa sikap setiap warga terhadap ibu pertiwi harus bersikap sama seperti sikapnya terhadap ibu kandung/orang tua. Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga memiliki kebangsaan yaitu berbangsa Indonesia, berkewarganegaraan Indonesia. (2) Bahwa setiap warga bersikap tegas dalam pengakuannya berkebangsaan Indonesia dan bertanah air Indonesia. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga berseru, bersikap dan berusaha membina persatuan dan kesatuan Indonesia agar Indonesia benar-benar bersatu, baik melalui sikap, kata, tingkahlaku dan perbuatan sehari-hari. (2) Bahwa setiap warga berusaha sedapat mungkin menjauhkan semua hal yang dapat memecah belah Indonesia. Hiduplah tanahku, Hiduplah negeriku, Bangsaku rakyatku, Semuanya, bait ini terdiri dari empat kalimat menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga selalu berusaha agar Indonesia menjadi tanah air yang hidup untuk waktu yang tidak terbatas. (2) Bahwa setiap warga, setiap rakyat , semuanya, harus menjadi penduduk yang benar-benar hidup, benar-benar dinami dan kreatif untuk merubah keadaan, agar keadaan selalu berubah menjadi lebih baik.
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
(3) Bahwa semua rakyat, semua warga berusaha agar jangan sampai rakyat mati dan berusaha agar Indonesia jangan sampai mati, punahatau bubar. h) Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran. (1) Bahwa setiap warga lebih mengutamakan dalam berusaha membangun jiwa kebangsaan, ruh nasionalisme, semangat berbangsa dan bernegara, mental spiritual dengan sangat prima, dan menjadi prioritas utama. (2) Bahwa setiap warga juga membangun badannya, melaksanakan pembangunan !sik dengan sangat maksimal untuk kesejahteraan lahir batin. i) Untuk Indonesia Raya, kalimat ini menanamkan kesadaran, (1) Bahwa setiap warga dalam berusaha disemua bidang, harus merupakan bagian kegiatan yang integral dalam suatu strategi besar untuk pembangunan Indonesia seutuhnya, (2) Bahwa semua warga dalam melaksanakan usahanya dalam bidang apapun harus maju bersama, berjalan seiring menuju Indonesia Raya, harus saling bersinergi, dan harus diupayakan tidak boleh ada yang saling menghambat. j) Indonesia Raya merdeka merdeka, dalam kalimat ini kata merdeka diucapkan dua kali, menanamkan kesadaran, (1) Bahwa seluruh wilayah Indonesia harus benar-benar merdeka, tidak ada lagi penjajahan, penyerobotan dari pihak asing, tidak ada penguasaan daerah oleh pihak asing. (2) Bahwa setiap warga harus berusaha untuk tidak ada lagi penjajahan di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk apapun, dalam bidang apapun. k) Tanahku negeriku yang kucinta, kalimat ini menanamkan kesadaran, Bahwa setiap warga dalam semua usahanya untuk berprestasi, berproduksi, berkreasi, berinovasi berdasarkan atas cintanya kepada negerinya dan tanah airnya. l) Hiduplah Indonesia Raya, kalimat ini menanamkan kesadaran Bahwa cita-cita tertinggi dari setiap warga adalah Indonesia mampu berjuang hidup untuk waktu yang tidak terbatas, mampu bersaing dalam globalisasi internasional di semua bidang. Dan Indonesia hidup terus menjadi negara yang besar dan menjadi negara yang disenangi dunia internasional. (http:// jenahudin.wordpress.com/2009/02/21/makna-lagu-kebangsaan/).
3.
Sikap
a.
Pengertian sikap Sarlito Wirawan Sarwono (2003:94) mengemukakan bahwa “sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu hal-hal tertentu.” Selanjutnya dia menjelaskan
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
7
Ina Maraliana dan Sumaryati
b.
c.
d.
8
bahwa sikap ini dapat positif dan dapat pula bersikap negative. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu” (Sarlito Wirawan Sarwono, 2003 :94). Adapun struktur sikap yang dikemukakan oleh Saifuddin Azwar (2007:2426) “terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative)”. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut : 1) Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. 2) Komponen Afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. 3) Komponen Konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Ciri-ciri sikap Ciri-ciri sikap antara lain bahwa sikap selalu berhubungan dengan objek, tidak dibawa sejak lahir, dapat berubah-ubah, mengandung motivasi, tidak menghilang, dan bermacam-macam. Hal diatas diperjelas dengan apa yang diuraikan oleh Sarlito Wirawan Sarwono (2003:93) sebagai berikut : 1) Dalam sikap selalu terdapat hubungan objek-objek. Tidak ada sikap yang tanpa objek-objek, ini bisa berupa benda, orang, hukum, lembaga masyarakat dan sebagainya. 2) Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman. 3) Karena dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah sesuai denagn keadaan lingkungan disekitar individu yang bersangkutan pada saat-saat yang berbedabeda. 4) Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan. 5) Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi. 6) Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap Saifuddin Azwar (2007:30-35) mengungkapkan bahwa : “faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap objek sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, pengaruh faktor emosional” Pengukuran sikap Menurut Saifuddin Azwar (2007:106-107) “Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai objek setiap yang hendak diungkap.” Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan yang favorable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negative mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan tidak favorable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorabel dan tidak favorabale dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negative yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali objek sikap. 4.
Nasionalisme
Menurut Soeprapto (1996:5-6) Nasionalisme adalah sebuah faham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa yang ditunjukkan negara sendiri. Manifestasi faham kebangsaan ini akan nampak pada : a. Kesadaran seseorang bahwa dirinya adalah merupakan anggota atau warga negara bangasanya. b. Kebanggaan seseorang akan negaranya sendiri. c. Kecintaan seseorang akan negara bangsaanya. d. Kesetiaan dan ketaatan seseorang terhadap negara bangsanya. e. Perjuangan seseorang bagi kepentingan negara bangsanya. f. Kerelaan berkorban bagi negara bangsanya. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan data yang akurat dan mendalam sesuai yang diinginkan, dengan mengacu pada sifat pengkajian yang dikembangkan, dalam penelitian ini maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Angket atau Kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Metode angket digunakan untuk menemukan data tentang hubungan kebiasaan siswa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap nasionalisme siswa. 2. Observasi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk meyakinkan data tentang hubungan kebiasaan siswa untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap nasionalisme siswa di sekolah. Dalam penelitian ini selain melakukan pencatatan secara seksama dengan cara pengamatan, observasi akan diperkuat dengan fotofoto siswa saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan tujuan untuk memperkuat data angket sikap nasionalisme siswa saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
9
Ina Maraliana dan Sumaryati
Sebagai rambu-rambu dalam penyusunan instrument terlebih dahulu dibuat kisi-kisi dengan tujuan untuk memudahkan penyusunan instrument. Instrument angket kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme yang diambil atau turunan dari kajian teori kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme yeng kemudian dianalisis menjadi kisi-kisi atau indikator untuk mengukur kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme menjadi 9 indikator. Jadi kisi-kisi skala kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme pada siswa di SMA Negeri 2 Yogyakarta terdiri dari 2 variabel 9 indikator dan 30 item soal sikap nasionalisme.
Variabel Kebiasaan
1. 2. 3. 1.
2. Sikap Nasionalisme 3. Siswa 4. 5. 6.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator Pengetahuan Keinginan Keahlian Kesadaran terhadap Hak dan kewajiban sebagai warga negara Bangga terhadap negaranya Cinta tanah air Setia dan taat pada negara Rela berkorban Bekerja keras bagi kepentingan negaranya
No. Item 1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12,13 14,15,16 17,18,19,20 21,22,23,24 25,26,27 28,29,30
Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan langkahlangkah; reduksi data, klasi!kasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Adapun kriteria penyimpulannya merujuk pada Suharsimi Arikunto (2012:387) yaitu: jika lebih dari 75% berarti baik, atau dalam arti digunakan, jika berada diantara 60% - 75% berarti cukup, dalam arti kadang digunakan dan kadang tidak digunakan, dan jika kurang dari 60% berarti tidak baik atau tidak digunakan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini terdiri dari kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.Berdasarkan data yang didapat dari angket yang diberikan kepada responden tentang kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Yogyakarta.. Berikut akan di deskripsikan dan dibahas data kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Yogyakarta sebagai berikut :
10
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
1.
Variabel kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang didapatkan dari 3 indikator yaitu indikator pengetahuan, keinginan dan keahlian, maka data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gra!k, adapun data angket tersebut sebagai berikut : Tabel 2. Data tentang kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta Jawaban Persentase Indikator Total Ya Tidak Ya Tidak Pengetahuan 191 34 225 84,9% 15,1% Keinginan 181 44 225 80,4% 19,6% Keahlian 152 73 225 67,6% 32,4% Jumlah 524 151 675 Presentase 77,6% 22,4%
Sedangkan gambaran data dalam bentuk gra!k dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 1. Kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta
Berdasarkan tabel dan gra!k tersebut maka dapat dijelaskan bahwa data variabel kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang didapat dari indikator pengetahuan, keinginan dan keahlian. Data untuk indikator pengetahuan siswa kelas XI SMA negeri 2 Yogyakarta tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya yaitu menghasilkan total jawaban sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban untuk jawaban “ya” sebanyak 191 responden (84.9%) dan jawaban “tidak” sebanyak 34 responden (15,1%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa banyak siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta yang memiliki pengetahuan tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya hasil total dari jawaban tentang indikator keinginan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yaitu menghasilkan total jawaban sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban “ya” Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
11
Ina Maraliana dan Sumaryati
sebanyak 181 responden (80,4%) dan jawaban “tidak” sebanyak 44 responden (19,6%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa banyak siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta yang mempunyai keinginan untuk melakukan kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian untuk yang terakhir dari indikator keahlian siswa dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dari hasil total jawaban yaitu sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 39 responden (52%) dan yang memberikan jawaban “tidak” sebanyak 36 responden (48%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keahlian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori cukup. Berdasarkan data dari masing-masing indikator diatas maka untuk variabel kebiasaan dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya menghasilkan total jawaban 675 dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 524 (77,6%) sedangkan untuk jawaban “tidak” sebanyak 151 (22,4%). Berdasarkan perolehan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori selalu melakukan kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 2.
Variabel sikap Nasionalisme
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel sikap nasionalisme yang didapatkan dari dalam 6 indikator yaitu indikator kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara, bangga terhadap negaranya, cinta tanah air, setia dan taat pada negaranya, rela berkorban dan bekerja keras demi kepentingan negaranya, maka data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gra!k, adapun data angket tersebut sebagai berikut: Tabel 3. Data tentang Sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta Jawaban Persentase Indikator Total Ya Tidak Ya Tidak Kesadaran terhadap Hak dan kewajiban 226 74 300 75,3% 24,7% sebagai warga negara Bangga terhadap negaranya 193 32 225 85,8% 14,2% Cinta tanah air 253 47 300 84,3% 15,7% Setia dan taat pada negara 157 143 300 52.3% 47,7% Rela berkorban 162 63 225 72% 28% Bekerja keras bagi kepentingan negaranya 213 12 225 94,7% 5,3% Jumlah 1204 371 1575 Presentase 76,4% 23,6%
Selanjutnya, data di atas dapat digambarkan dalam bentuk gra!k seperti dapat dilihat berikut :
12
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
Gambar 2. Sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta
Berdasarkan tabel dan gra!k tersebut dapat dijelaskan bahwa data variabel sikap nasionalisme yang didapat dari 6 indikator yaitu : indikator kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara, bangga terhadap negaranya, cinta tanah air, setia dan taat kepada negaranya, rela berkorban, dan bekerja keras bagi kepentingan negaranya. Data tentang indikator kesadaran terhadap hak dan kewajiban siswa SMA negeri 2 Yogyakarta yaitu menghasil total jawaban sebanyak 300 responden dengan rincian jawaban untuk jawaban “ya” sebanyak 226 responden (75,3%) dan jawaban “tidak” sebanyak 74 responden (24,7%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap kesadaran terhadap hak dan kewajibannya pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarata dalam kategori banyak. Selanjutnya hasil total dari jawaban tentang indikator bangga terhadap negaranya yaitu sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 193 responden (85,8%) dan jawaban “tidak” sebanyak 32 (14,2%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap bangga terhadap negaranya pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori banyak. Selanjutnya hasil total dari jawaban tentang indikator cinta tanah air yaitu sebanyak 300 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 253 responden (84,3%) dan jawaban “tidak” sebanyak 47 responden (15,7%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap cinta tanah air pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori banyak. Selanjutnya hasil total dari jawaban tentang indikator setia dan taat kepada negaranya yaitu sebanyak 300 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 157 responden (52,3%) dan yang memberikan jawaban “tidak” sebanyak 143 responden (47,7%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sikap setia dan taat kepada negaranya pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori cukup. Selanjutnya hasil total dari jawaban tentang indikator rela berkorban yaitu sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 162 responden (72%) dan jawaban “tidak” sebanyak 63 responden (28%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
13
Ina Maraliana dan Sumaryati
sikap rela berkorban pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori banyak. Kemudian untuk yang terakhir dari hasil total jawaban tentang indikator bekerja keras bagi kepentingan negaranya yaitu sebanyak 225 responden dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 213 responden (94,7%) dan jawaban “tidak” sebanyak 12 responden (5,3%). Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap bekerja keras bagi kepentingan negaranya pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam kategori banyak. Berdasarkan data dari masing-masing indikator diatas maka untuk variabel sikap nasionalisme menghasilkan jawaban total 1575 dengan rincian jawaban “ya” sebanyak 1204 (76,4%) sedangkan untuk jawaban “tidak” sebanyak 371 (23,6%). Berdasarkan perolehan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi. KESIMPULAN Penelitian tentang studi kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sikap nasionalisme siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kebiasaan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam kategori selalu melakukan kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta no 41 tahun 2010 pada pasal 24 ayat 1. Hal ini telah dibuktikan melalui data pada penelitian ini dengan adanya siswa selalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang telah menghasil data dengan total sebanyak (77,5%) siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta. 2. Siswa kelas XI SMANegeri 2 Yogyakarta mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi. Hal ini telah dibuktikan melalui data pada penelitian ini bahwa sikap nasionalisme menghasilkan data dengan total sebanyak (76,4%) siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Pius dan Danu Prasetya. (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Akola. Amir, Hendarsana. (2009). Buku Pintar Politik, Sejarah, Pemerintahan Dan Ketatanegaraan. Yogyakarta: Great Publisher. Azwar, Saifuddin. (2007). Sikap Manusia, Teori Dan Pengukuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Covey, Stephen R. (1997). The 7 Habits Of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif) diterjemahkan oleh Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Moelong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sarwono, Wirawan Sarlito. 2003). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang
14
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan ...
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sularto, St. (1983). ”Wage Rudolf Supratman Menunggu Pelurusan Fakta Sejarah”, Prisma. No 5, Mei Tahun XII. Soeprapto. (1996). Membangun Kekuatan Kebangsaan Saat Ini Dan Dimasa Mendatang. Jakarta: Kepala BP-7 Pusat. Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Peraturan Walikota Yogyakarta No 41 Tahun 2010 Tentang Pedoman Peyusunan Tata Tertib Sekolah. Sumber internet Jenahudin. (2009). Makna Lagu Kebangsaan. Diunduh tanggal 20 desember 2011,http:// jenahudin.wordpress.com/2009/02/21/makna-lagukebangsaan/. Riri Satria. (2010). Seluruh Sekolah Di Yogyakarta Wajib Nyanyikan Indonesia Raya. Diunduh tanggal 19 desember 2011. http://penulis165.esq-news.com/ pendidikan/2010/03/01/1596/seluruhsekolah-di-yogya-wajib-nyanyikanindonesia-raya.html. Wikipedia. (2012). Lagu Kebangsaan. Diunduh tanggal 2 januari 2012, http://id.wikipedia. org/wiki/Lagu_kebangsaan.
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
15
Ina Maraliana dan Sumaryati
16
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013