Bul. Agron. 26(2) 8-12 (1998)
STUDI FENOLOGI DAN PENGARUH POSISIBUAH SERTAUKURAN BEl"illi TERHADAP VIAB~ITAS BENm GMELINA (GmelinaarboreaRoxb) Studyof Phenologyand Fruit PositionEffect and SeedSize on GmelinaSeedViability Jan Barlian1), HedianiYeni2), MasanoJ)
ABSTRACT The objective of this research was to study the development of theflower and fruit, to enable determining physiological maturity (PM) and the effect of fruit position and seedsize on seedviability ofGmelina. Gmelina seed reachs physiological maturity at the age 32 days after anthesis to have maximum potential viability, vigor and seed dry weight. Fruit position has significant effect on germination potential. Seed size do not affect parameter observed, and so is the interaction between seed position and seedsize. Fruit from the middle part of the tree s stand'has the highest germination potential and those
from the top has the lowe.\'t. Seed having small (size 15-20 mm) has better viability compared with the big one5'(> 20 mm) and seedfrom the fruit of the top and below which size 15-20 mm and > 20 mm.
RINGKASAN Percobaanini bertujuan untuk mempelajariperkembanganbunga dan buah, menentukanmasakfisiologik (MF) sertamengetahui pengaruh posisi buah dan ukuran benih terhadapviabilitas benih grnelina. Percobaanberlangsungsejakbulan FebruarisampaiJuni 1993. PercobaanI tidak menggunakanrancangan. Padapercobaanini dilakukan pengamatanterl1adapbobotkering,kadar air, kecepatantumbuh, daya berkecambah dan ukuran benili, belhubungan dengan hari setelahantesis(HSA). Percobaan II menggunakan rancanganacak lengkap yang terdiri dari dua faktor. F aktor pertama adalahposisi buah pada tegakan, terdiri dari tiga taraf yaitu bagian atas (P I ), tengah (P2) dan bawah (P3) tegakan. Faktor kedua adalah ukuran benih yang terdiri dari dua tarafyaitu benih berukuran 15 - 20 mm (UI) dan berukuran > 20 mm (U2). Pada percobaan I dilakukan pengamatan terhadap perkembangan bunga daDbuah (warDa, bentuk daD ukuran), kadar air, bobot kering, daya berkecambah, dan kecepatan tumbuh. Pada percobaan II pengamatan meliputi daya berkecambahbenih dan hobot kering kecambahnormal sebagaitolok ukur viabilitas potensial(V p), kecepatantumbuh sebagaitolok ukur vigor kecepatantumbuh (VKT), daDkeserempakantumbuh sebagaitolok ukur vigor daya simpan (VDS). Benih grnelina diduga mencapai saat masak fisiologis (MF) pada umur 32 HSA yang ditandai dengan viabilitas potensial,vigor daDbobot kering benih yang maksimum. Posisi buah hanyaberpengaruhnyata terhadap daya berkecambahbenih sebagaitolok ukur parameterviabilitas potensialbenih. Ukuran benih tidak berpengaruh terhadap semuatolok ukur yang diamati, demikian pula denganinteraksi antaraposisi buah denganukuran benih. 1)StafPengajar Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB ~)Mahasiswa Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB :3)StafPeneliti Litbang Kehutanan, Gunung Batu Bogor
8
8ul. Agron. 26(2) 8-12 (1998)
Buah yang berasaldari bagiantengahmempunyaidayabelkecambahtertinggi, sedangkanbuah dari bagian atastegakan yang terendah Benih dari bagian tengah tegakan dengan ukuran 15-20 rom cenderung merniliki viabilitas lebih baik daripada benih yang berukuran > 20 mm clanbenih yang berasaIdari buah pada posisi atasclan bawah yang berukuran 15 - 20 mm clan> 20 mm.
PENDAHULUAN Pengadaanbenihtanamanuntuk reboisasidan penghijauandewasa ini telah dirasakan sebagaisuatu rnasalahmendesakyangmernerlukanpenangananyang genus. Hal ini tirnbul tidak saja karena meningkatnya kebutuhan sehubugandengan sernakin luasnya areal reboisasiclanpenghijauan, tapi juga terutama karena belum adanya usaha yang khusus clanintensif untuk menangani rnasalah perbenihan tanaman tersebut. Pentingnyapengadaanbenih bermutu dewasaini juga disebabkan semakin berkembangnya pengusahaan Hutan TanarnanIndustri (Hn). Grnelina(Gmeli11acuborea Roxb.) tennasuk jenis tanarnanberdaur pendek (fast growing species). Jenispohonini baru sekitartahun 1987-andimasukkan kedalamjenis tanaman reboisasi (Soesilotomo et al; 1991). Tanarnan ini merupakan jenis yang mudah tumbuh clan dikelola seperti halnya jati yang silvikultumya sudah lama dikenal. Secara umum penggunaanbiji yang ditanam langsung pactamusim penghujanlebih dianjurkankarenaterbukti lebihmurah dancepatturnbuh dati pactadmgan pmggunaanstump batang,~ang, tunas,anakanstump. TegakangrneIina padaumur tiga tahun telah mulai menghasilkanbuah sebagaisumber biji untuk bibit tanarnan. Kegunaan tanarnanini yang terutarna adalah untukpilip, kertas,disarnpinguntuk veneer;chipboani danparticle board Di Indonesia menurut Lirnaye yangdikutip Wacuwanich dalam Charornaini (1989), jenis ini mempunyai kegunaan yang sangat banyak seperti.furniture, kotak, panel, alat musik, bak truk, bak gerbong kereta api, clan bangunan. Mengingat kegunaanyang lebih banyak, jenis tanarnan ini perlu mendapatkanperhatian dalam pengembangannyadi sampinguntuk menarnbahjenis tanarnanHTI. Benih yang dihasilkan dati suatupertanaman akanbermutu tinggi apabilapemanenannyadilakukan
JanBarlian, Hediani Yern,Masano
saat rnasakfisiologis. Benih dapat berkecambah sebelumtercapainyamasakfisiologis,tetapibenihyamg masih muda hanya menghasilkan daya berkecambah yang terendah(Kamil, 1982) Fenologi mmIpakan bagiandari eko1ogiyang mempelajari hubungan antara gejala-gejala alamiah dengan keadaan meteorologis atau klimatologis, misalnya saatberkembangnyabunga,kemasakanpada buah clan proses perubahan WarDapada clauDatau buah (Anonimous, 1980). Sturn fenologi diharapkan dapat mendukung penelitian yang bertujuan menentukanmasakfisiologis benih gmelina. Variasi vigor dapat terjadi karena asal-usul benih yang berbeda dari tanarnan induk. Selain itu perbedaan vigor juga ditentukan oleh tingkat pelnasakanbenih(umur panen)clanukuran benihdalam satu kultivar (Heydecker, 1974; Copeland, 1976). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fenologi perkembanganbunga dan buah, menentukan masak fisiologis benih gmelina, serta mengetahui pengaruh posisi buah clan ukuran benih terhadap viabilitasbellih gmelina. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis : (1) dengansturnfenologi,masakfisiologisdapatditentukan berdasarkanumur setelahantesis,bobot kering benih,
kadarairbffiih, ukuranbenih,dayaberk~ah benih clankecepatantumbuh benih ; (2) posisi buah clan ukuranbenihmempengaruhiviabilitaspotensialclan vigorbenih.
BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukandaribuIanFebruarisampai
Juni 1993 di Kebun Percobaan PUSLITBANG KehutananSindangbarangJera dan Laboratorium Drnu
clanTeknologi Benih IPB. Bahanyang digunakan adalahbenih gmelina, fungisida, pasir clantanah, sedangkanalat-alat yang digunakan adalahoven,
9
Bul. Agron. 26(2) 8-12 (1998)
timbang~ kotak plastikpengecambah, labelclan sprayer.
Delouche ( 1983) masak fisiologis benih tercapai pada
Penelitian terdiri dari dua percobaan. PercobaanI mengenaifenologi. Oalarn percobaanini dilakukan pengarnatan berat kering (BK), kadar air (KA), daya berkecarnbah (DB), kecepatan tumbuh (KCT) dan ukuran benih hubungannya dengan hari setelah antesis (HAS). Percobaan II menggunakan rancanganacak lengkapyang disusunsecarafaktorial. Sebagaifaktor pertarnaposisi buah padategakanyang terdiri dari tiga taraf yaitu bagian atas tegakan (P 1),
rnaksirnurn clan dapat terjadi kadar air benih masih tinggi
saat daya berkecarnbah; hobot keringdan vigor benih pacta saat hobot. kering rnaksimum.
Masak fisiologis benih gmelina dicirikan dengankriteria sebagaiberikut : buah berwarna hijau, agak lunak, wangi, panjang 32 rnm clandiameter 29 rnm, sedangkan benihnya berwarna coklat dengan bagianPangkalberwarna lebih tua, berukuran 23 rnrn, keras clanmudah dipisahkan dari buahnya.
tengah tegakan (P2) clan bawah tegakan (P3), sedangkan faktor yang kedua adalah ukuran benih yang terdiri dua taraf yaitu, benih berukuran langsung 15- 20 rnrn (U 1) dan benih berukuran > 20 rnrn (U2).
PercobaanD Posisibuah tidak berpengaruhterhadapvigor kekuatanttlmbuh dengantolok ukur kocepatantumbuh,
Tolok ukur yang diamati pada penelitian ini adalahwarna buah, umur setelahantesis,bobot kering benih, kadar air benih, ukuran benih, daya ba-ka:ambahdan kecepatantumbuh benih(percobaan
vigor daya simpan dengan tolok ukur keserempakan tumbuh danviabilitaspotensialdengantolok ukur hobot kering kecambah normal
berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah sebagai tolok ukur viabilitas potensial. Buah yang berasaldari bagian tengah tegakan mempunyai daya berkecambah tertinggi (44.08 %), dibanding daya berkecambah buah yang berasal dari bagian atas (23.18 %) dan buah yang berasal dari bagian bawah
I); daya berkecarnbah,bobot kering kecarnbahnormal, kecepatan tumbuh benih clan keserempakan tumbuh benih (percobaanII).
BASIL DAN PEMBAHASAN
tegakan (30.81 %). Ukuran benih tidak berPengaruhterhadap semuatolok ukur, demikian pula dengan interaksi antara posisi buah dengan ukuran benih (Tabel 2dan 3).
PercobaanI Dari basil pengamatanterhadap tujuh tingkat kemasakan buah gmelina, benih gmelina mencapai masak fisiologis pada saat berumur 32 HSA. Hal tersebut ditunjukkan oleh daya berkecambah, bobot kering clan vigor benih yang maksimum (Tabel1), walaupun kadar airnyamasih relatiftinggi.
Adanya pengaruh posisi buah terhadap daya berkecambah diduga berhubungan erat dengan perbedaan translokasi asirnilat pada tiap bagian pabon. Daun merupakan tempat fotosintesis, tempat tanaman mengakumulasi seluruh bahandasar makanannya, kemudian basil fotosintesis dari daun tersebut ditranslokasikan ke organ penyimpanan (Suseno, 1974). Secara visual di lapangan bagian
Sadjad( 1980) menyatakanbahwa tolok ukur yang obyektif untuk menentukan kemasakan benih adalah bobot kering clan vigor benih. Menurut
Tolok
Ukur
~
12
BK (gr/benih) KA (%) DB (%) KCT (% etmal) UkuranBenih (mm)
Studi Fenologi Dan Pengaruh
Tingkat Kemasakan(HAS)
-
0.13 73.13 0.00 0.00 12.00
22 -", 0.38 48.82 3.34 0.28 17.00
Posisi buah hanya
32 52 71 60. 00 2. 76 23 .00 o.
41.
38 0.46 41.60 10.00 0.37 23.00
43 0.45'" 33.33 10.00!, 0.42:' ...; 23.00
,
51
,
0 , 47 27.67
6.67
0,29 21.00
"' ; .,;
57 0.49 26.91 0.00 0.00 22.00
0
Bul. Agron. 26(2) 8-12 (1998)
Tabel2. Pengaruhinteraksiposisi buah clanukuranbenih terhadapviabilitas potensialbenih Posisibuah (23.23)
DayaBerkecambah(%)
15.15
:.22
Tengah Bawah
Tengah Bawah
1.33 .11
o.05 o.07 o.06
( 23.13 )
(47.69) 42.22 ( 33.87) 22.22 Bobot Kering KecambahNormal (gr) (0.74) 0.04 (0.76) 0.08 (0.75) 0.06
( 40.47 ) ( 27.75 )
( 0.74 ) ( 0.77 ) ( 0.75)
Keterangan: Nilai dalamkurung adalahbasil transforrnasiArc sin {% Pengaruh posisi buah dan ukuran. benih terhadapparametervigor kekuatantumbuh dan Tabel3 vigor dayainteraksi simpanbenih Ukuran Benih (mm)
PosisiBuah
.t
Atas Tengah Bawah
15-20 >20 .. KecepatanTumbuh( % etmal ) 1.79 ( 7.08 ) 0.46 (3.17 ) 2.59 (9.04) 1.67 ( 7.39 ) 0.99 (5.69) 0.98 (5.47 ) ... .Keserempakan Tumbuh ( % )..
Atas Tengah Bawah
22.22 42.22 31.11
(25.62) (40.36). ( 33.87)
13.13 35.56 20.00
( 20.98 ( 36.48 ( 26.03
Keterang~ : Nilai dalamkurung adalahbasil transfonnasiArc' sin {%
~
tengahdari pohon gmelina lebih rimbun atau memiliki jumlah daun yang lebih banyak daripada bagian atas clan bawah. Pada bagian atas clan bawah jumlah clauDrelatif sarna, tetapi clauD-clauDbagian atas berukuran lebih kecil clanbanyak yang masih muda. Daya berkecambah tertinggi dicapai benih yang berasal dari buah bagian tengah pabon dengan ukuran 15 - 20 mm clanterendah adalah benih dari buah bagian atas pabon yang berukuran > 20 mm. Daya berkecambah menggambarkan kemampuan benih untuk tumbuh clan berkembang menjaditanaman pada kondisi optimum, sedangkari bobot kering kecambahnormal rnerupakantolok ukur \
viabilitas potensialyang menggambarkanbanyaknya
Jan Barlian. HediaJll Yern. MasaJ10
cadangan makanan yang tersedia sehingga hila dikondisikanpadalingkunganyang sesuaimampu tumbuh dan berkembangdenganbaik (Sadjad, 1989). Bobot kering kecambah yang tinggi dapat menggambarkan pemanfaatan cadangan makanan dalambenihyang efisien. Dari basil pengarnatandapat dinyatakanbahwa tingginya daya berkecambahbenih dari buah yang berasal dari bagian tengah pohon didukung oleh tersedianya cadangan makanan yang cukup banyak. Vigor benih dipilih atas vigor kekuatan tumbuh (VKT) dan vigor daya simpan(VDS). Vigor adalahkemampuan benih atau bibit tumbuh menjadi tanaman normal yang berproduksi normal dalam
11
Bul. Agron. 26(2) 8-12 (1998)
keadaanyang sub-optimal, clandiatas nonnal dalam keadaan optimum, atau mampu disimpan dalam kondisi simpanyang suboptimum dan tahan disimpan lama dalam kondisi optimum (Sadjad, 1993). VKT benih dengantolok ukur kecepatantumbuh dan VDS dengan tolok ukur keserempakan tumbuh yang paling tinggi dicapai benih yang berasaldari buah bagian tengah pohon yang berukuran 15 - 20 mm clan
Charomaini,M. 1989. Perlakuanawal untuk mempercepatclanmeningkatkanperkecambahanbenih Gmelina arh(Jrea Roxb.BuletinPenel.Hutan.515 29-39.
terendah dari buah bagian atas pohon denganukuran > 20 mm.
Delouche and A. H. Boyd (ed.). Reference on seed
Copeland, L. O. 1976. Principle of seedscience and technology. Burgess Publ. Co. Minneapolis. Minnesota.
Operation for Workshop Secondary FoodCrop Seed SeedTech. MSU
KESIMPULAN DAN SARAN Benih gmelina mencapai masak tisiologis pada saat berumur 32 HSA. Pada umur tersebut benih gmelina mempunyai viabilitas potensial daD vigorrnaksimum. Posisi buah berpengaruh nyata terhadap viabilitas potensial, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap vigor benih. Benih yang berasal dari buah bagian tengah tegakan mempunyai viabilitas potensial paling baik. Ukuran benih dan interaksinya dengan posisi buah tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas potensial daDvigor benih. Pengunduhan benih gmelina disarankan lebih memperhatikan tingkat kemasakan dari pada posisi buah pada pabon daD ukuran benih. Mengingat banyaknya bunga daDbuah yang gugur, perlu penelitian mengenai persentase bunga yang menjadi buah daD buah muda yang dapat tumbuh hingga menjadi buah masak dalam satu rnalai.
DAFTARPUSTAKA
Heydecker, W. 1974. .Vigour.P: 209-252. fnE H. Roberts (ed.). Viability of seed Chapmanand Hill Ltd. London
Kamil, J 1982. TeknologiBenih
Angkasa
Bandung. Sadjad,S. 1980. PanduanPembinaanMutu Benih TanamanKehutanan di Indonesia. Ditsi IPB. Bogor. 301 halo
Sadjad,S. 1989. KonsepsiSteinbauer-Sadjad sebagai landasan pengembangan matematikabenih di Indonesia. IPB. Bogor. 35 hal Sadjad. S. 1,993. Dari Benih Kepada Benih Grasindo.Jakarta. 144halo Soesilotomo,R. SoenamoclanD. Hardjamihardja. 1991. Persemaian gmelina (Gmelina arborea Roxb.) denganstek cabangatau tunas. Duta Rimba XVII/133-134. Suseno,H. 1974. Fisiologi T umbuhan : Metabolisme
Anonimous. 1980. EnsiklopediaIndonesia(2). Ichtiar Baru van Hoeve. Jakarta
Studi Fenologi Dan Pengaruh.
Dasar dan BeberapaAspeknya. Biro Penataran IPB,Bogor.
12