STUDI EVALUATIF KUALITAS PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR SWASTA FAVORIT DI LINGKUNGAN PERGURUAN RAKYAT SARASWATI PUSAT DENPASAR
Putu Sri Astuti Universitas Mahasarswati Denpasar
[email protected] ABSTRACT The background of this research is the low quality of primary school management in general. Management in this research referred to the responsibility of schools to provide learning facilities, qualifications, dedication, and the ability of teachers to use learning tools. This is apparent in student achievement score ( NEM ) and the percentage of graduates who go on to public or private schools is not maximized. Participation of the parents also have a significant influence on student achievement. The purpose of this study is to determine the quality of the management in favorite primary schools in the PR Saraswati Denpasar with the problems mentioned above. Subjects in this study is a private elementary school in the PR Sawarswati, 6 in total . Then 3 schools are selected for sample, by using purposive sampling area . For the purposes of data collection we use interviews techniques, observation, and recording of documents . Then the data were analyzed using qualitative techniques. Based on the analysis related to the management of the school in the provision of facilities and infrastructure, the management of the learning process and improving the qualifications of teachers has been pursued by both of which are oriented towards the acquisition of NEM and the graduation eligibility. Average NEM in the school year 2011/2012 are as follows SD Saraswati 1 = 26.40, SD Saraswati 3 = 26.42, SD Saraswati 5 = 26.46. Based on that score all of the students passed the graduation standard, and about 80 % is absorbed in the Public Junior High School and the rest of them, despite of the fact that there are some people who are qualified to be accepted in public schools , but still choose a favorite private junior high. Parent participation in helping to support the learning process in the school expressed by providing learning facilities are complete and take a part in the developments at the student achievement test results and schools through regular meetings. Keywords : Quality , Management , Favorite private elementary school
I. PENDAHULUAN Denpasar sebagai pusat perekonomian dam pusat pemerintahan Propinsi Bali menampakkan latar belakang siswa yang cukup bervariasi dan heterogen. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kecenderungan yang berorientasi pada status yang salah satu diantaranya dalam memilih sekolah dasar sebagai suatu kepercayaan dalam kelanjutan pendidikan putra-putrinya setelah lembaga pendidikan keluarga. Dewasa ini orang tua cukup selektif dalam memilih sekolah untuk pendidikan putra-putrinya, hal ini banyak didasarkan pada pertimbangan kualitas. Berbicara kualitassudah tentu didasari pengelolaan yang mengarah pada profesional secara menyeluruh. Menurut Kartadinata, perilaku seorang guru sebagai pekerja profesional secara garis besarnya mesti mencerminkan tiga hal pokok, yaitu (1) Throughfullness, (2) adaptability, dan (3) cohesiviness. Pada dimensi pertama (thoroughness) perilaku seorang guru mestinya mencerminkan kepemilikan landasan keilmuan dan keterampilan mandiri yang dicapainya dalam suatu proses panjang baik selama berada di dalam pendidikan prajabatan maupun tambahan pengalaman yang didapatnya selama berada di dalam jabatan. Dimensi yang kedua (Adaptability menyiratkan makna bahwa guru professional di dalam melaksanakan tugasnya akan senantiasa melakukan penyesuaian teknis dann kondisional sesuai tuntutan situasi dan kondisi dengan tetap berorientasi pada usaha tercapainya disered out comes. Dimensi yang ketiga (cohesiveness) mengandung makna bahwa, di dalam melakukan pekerjaanya seorang guru professional akan menyikapi pekerjaanya dengan penuh dedikasi dengan senantiasa berpedoman pada kaedah-kaedah teknis, procedural dan kaedah filosofi sehingga 555
menjadikan unjuk kerjanya taat azas dan tepat makna yang ditujukan sebagai layanan arif bagi kemaslahatan orang lain. Keberadaan sekolah dasar negeri dan swasta di Denpasar cukup bervariasi peminatnya. Beberapa sekolah dasar negeri cukup favorit di mata masyarakat dan tidak kalah pentingnya juga banyak sekolah dasar swasta yang favorit. Istilah favorit menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah yang disukai dan digemari (Badudu: 405). Banyaknya peminat untuk melanjutkan pendidikan di suatu sekolah dasar tertentu belum menjamin suatu sekolah berkategori favorit. Pemilihan sekolah dasar tersebut bila ditelusuri secara lebih jauh beberapa sekolah khususnya sekolah swasta yang peminatnya jauh dari tempat asal siswa, mesti pembayaran setiap bulan jauh melebihi sekolahsekolah lain. Bahkan mereka rela putra-putrinya kena ongkos transportasi yang disediakan sekolah tersebut disenangi dan digemari oleh orang tua dengan beberapa alasan. Alasan yang paling jitu adalah banyaknya siswa sebagai output tertampung di SLTP negeri terdekat dan punya nama yang cukup baik. Orang tua mengharapkan anaknya mendapat perlakuan dan bimbingan optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sehubungan dengan hal tersebut Amstrong membagi tugas dan tanggung jawab guru menjadi lima kategori, yakni (a) tanggungjawab dalam pengajaran, (b) tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, (c) tanggungjawab mengembangkan kurikulum, (d) tanggungjawab dalam mengembangkan profesi, (e) tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat (Sudjana,1989:5). Di Kotamadya Denpasar beberapa sekolah dasar yang prestasi akademiknya menyamai sekolah dasar negeri yang terkategori baik bahkan melebihi sekolah negeri, hal tersebut dapat dipakai salah satu pertimbangan oleh orang tua dalam memilih sekolah dasar untuk pendidikan putra-putrinya. Sekolah dasar dengan kualitas bagus akan menjadi rebutan dari siswa baru yang kalau diterima sangat jauh melebihi kapasitas jumlah daya tampung. Sekolah dasar swasta yang ada di Kotamadya antara lain: SD Saraswati 1, 2, 3, 4, 5. Setiap tahunnya jumlah siswa yang diterima oleh sekolah dasar tersebut biasanya terbatas dan tidak dapat menampung keseluruhannya. Untuk mendapat informasi dan mengungkap tentang kualitas berbagai faktor pada SD Swasta yang tergolong favorit tersebut maka dilakukan penelitian ini. Berkaiatan dengan hal tersebut maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tanggung jawab sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana belajar?, (2) Bagaimanakah kualifikasi dan dedikasi guru terhadap tugas serta tanggungjawabnya dalam mengajar?, (3) Bagaimanakah intensitas dan ketrampilan guru dalam pemanfaatan alat/media belajar?, (4) Bagaimana prestasi belajar siswa dalam perolehan UN dari tahun ke tahun?, (5) Seberapa besar prosentase lulusan dapat terserap pada sekolah negeri?, (6) Bagaimana partisipasi orang tua dalam menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah?
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Kualitas Sekolah Dasar Berbicara masalah mutu atau kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, seperti : pengangkatan guru, peningkatan kualifikasi guru setara D2, mengadakan penataran-penataran, pemberian sarana dan prasarana, serta aktif mengadakan pembinaan langsung ke sekolahsekolah. Dr.Ing. Wardiman Djojonegoro (1996:20) mengatakan bahwa kualitas pendidikan dapat menunjuk kepada kualitas proses dan kualitas produk. Suatu pemdidikan disebut bermutu dari segi proses (yang juga
556
sangat dipengaruhi kualitas masukannya) jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna, ditanggung oleh sumber daya (manusia, dana, sarana dan prasarana) yang wajar. Besarnya jumlah penduduk kita dalam usia sekolah yang mengharapkan pula usaha yang cukup besar dan pemerintah untuk menyediakan lembaga pendidikan sekolah dasar agar dapat tertampungnya anak-anak pada usia sekolah. Di Propinsi Bali terdapat 2691 sekolah dasar. Jumlah tersebut terpencar di seluruh desa dan kota baik yang berstatus negeri atau swasta. Keadaan sekolah dasar khususnya yang ada di kota Denpasar dapat dijabarkan dalam tabel berikut. Kecamatan
Status Sekolah Swasta 7 9 1
Negeri 93 71 60
Denpasar Barat Denpasar Timur Denpasar Selatan Denpasar utara Jumlah 224 Tabel : 01 Keadaan Sekolah dasar di Kota Denpasar
Jumlah 100 80 61
17
241
Berdasarkan tabel tersebut maka penyelenggaraan pendidikan bukan hanya terbatas usaha pemerintah tetapi juga usaha pihak swasta yang keberadaanya merupakan mitra dari pemerintah. Dalam pengembangannya sekolah dasar swasta yang dikelola secara profesional akan dapat dan mampu memberkan sumbangan dalam memajukan pendidikan dasar kita. Bali sebagai daerah tujuan wisata mancanegara akan mampu dan dapat menggugah para orang tua untuk berpikir kearah masa depan dengan wawasan yang cukup luas khususnya dalam pendidikan putra-putrinya. Atas dasar tanggungjawab sebagai orang tua, maka orang tua banyak yang tertarik menyekolahkan anaknya pada sekolah yang memiliki kualitas yang baik. Berbicara kualitas sekolah dasar tidak dapat terlepas dari usaha guru sebagai ujung tombak dalam menyupayakan proses pembelajaran sehingga dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Guru pada umumnya adalah idola di mata anak-anak didik. Guru harus berusaha untuk mempertahankan apa yang sudah ada serta mengadakan penyempurnaan praktek pengajaran agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat ditingkatkan (Nana Sudjana, 1984;16). Penempatan guru secara profesional akan dapat membantu peningkatan mutu pendidikan karena pada masing-masing sekolah telah memiliki guru sesuai ratio jumlah murid. Dalam pengamatan awal pada beberapa sekolah dasar swasta ternyata pengadaan jumlah tenaga kerja guru melebihi jumlah kelas bahkan ada sekolah yang masing-masing kelas dipegang oleh dua guru. Untuk menunjang tercapainya kualitas sekolah mestinya banyak upaya yang harus dilakukan oleh lembaga sekolah, seperti: pemberian pelajaran tambahan di luar jam formal. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti: pramuka, olahraga, kesenian tradisional, drumband, kelompok karya ilmih, dan sebagainya. Berbagai jenis kegiatan tersebut ikut memberikan andil dalam mempopulerkan sekolah di tengah-tengah masyarakat sehingga berpengaruh pada penerimaan siswa yang berasal dari berbagai tempat (tidak fokus pada daerah sekitar sekolah saja). Terlaksananya kegiatan sekolah dalam peningkatan kualitas tidak terlepas dari kualitas pengelolaan lain, diantaranya; tanggungjawab sekolah dalam menyediakan prasarana dan sarana belajar, kualifikasi, dan dedikasi guru. Fungsi guru yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sekolah dan lulusan, sehingga upaya dan kreativitas guru benar-benar diharapkan mampu menjawab tantangan perkembangan saat ini. Hal ini ditunjang oleh hasil penelitian AA. Gde Agung bahwa kualitas Guru sekolah dasar dalam mengelola belajar mengajar di Propinsi bali berada pada kategori baik. 557
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan masalah yang cukup komplek dimana berbagai faktor dapat berpengaruh baik secara internal maupun eksternal. Pada prinsipnya belajar itu merupakan kegiatan yang tidak mandiri. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata (1983:7) bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dan hasil belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut 1) faktor luas dan 2) faktor dalam. Sementara itu pula Klausmeier dan Goodwin (1971:13) mengatakan bahwa kemampuan-kemampuan yang mempengaruhi proses belajar di sekolah adalah (1) karakteristik anak, (2) faktor guru, (3) faktor bahan yang dipelajari,(4) media pelajaran dan faktor situasional, dan (5)kurikulum dan tujuan pengajaran. Karakteristik anak dibedakan atas tujuan pengajaran, karakteristik prikologis dan faktor fisik. Karakteristik psikologis ini meliputi kemampuan intelektual, dan kemampuan non intelektual, seperti motivasi belajar, minat perhatian, bakat, sikap, kebiasaan-kebiasaan, perasaan, pengamatan, fantasi, persepsi. Demikian juga Harold Silvius (1976:205) mengatakan bahwa prestasi akademis sebagai perubahan perilaku akan meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar (prestasi akademik) itu merupakan tingkat kemampuan aktual yang dapat diukur berupa penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai hasil usaha mereka mengenai apa yang telah dipelajari. Oleh karena proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, maka selalu ada perbedaan hasil belajar antara individu, antara kelas maupun antara sekolah. Hal ini dapat terjadi oleh karena belajar itu merupakan hasi interaksi yang bersifat kompleks antara faktor internal dengan eksternal. Di antara faktor-faktor yang berpengaruh itu, antara lain: 1.
Raw Input dalam masukan pendidikan sekolah dasar, seperti kemampuan awal, motivasi akademis siswa, aspirasi pendidikan siswa, konsep diri siswa,sikap siswa terhadap sekolah.
2.
Instrumental input adalah masukan pendidikan, seperti a) sarana dan prasarana yang meliputi tersedia tidaknya buku pelajaran yang cocok dengan kurikulum, perkembangan kognitif siswa, alat peraga atau media pelajaran, tersedia tidaknya ruang atau tempat belajar yang memadai, b) jumlah dan kualifikasi guru yang memadai c)waktu belajar memadai.
3.
Enviromental input yaitu lingkunga pendidikan dan suasana belajar yang.
4.
Proses belajar mengajar yaitu interaksi belajar mengajar dalam semua komponen pendidikan yang baik.
5.
Output adalah hasil jangka pendek dari suatu proses pendidikan yang dapat berupa a) nilai UN siswa tiap SD, b) prosentase lulusan tiap SD dalam satuan tertentu
6. Outcame adalah hasil jangka panjang dari suatu proses pendidikan, seperti a) jumlah lulusan yang bekerja, b) kesan umum tentang penerimaan masyarakat terhadap lulusan SD, c) siswa tamat diterima pada sekolah lanjutan favorit.
III. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, kualitatif, dalam bentuk evaluatif. Masalah-masalah yang akan di deskripsikan dan dievaluasi (1) tanggungjawab sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana belajar, (2) dedikasi guru terhadap tugas dan tanggung jawab dalam mengajar, (3) intensitas, kemampuan dan 558
keterampilan guru memanfatkan metode dan media belajar, (4) prestasi belajar siswa, (5) prosentase lulusan, (6) partisipasi orang tua murid terhadap sekolah,dan (7) kualifikasi guru.
2. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sekolah dasar swasta kota denpasar yang berjumlah 17 SD. Dari 17 SD tersebut ditetapkan sebanyak 5 sekolah dasar berdasarkan purposive area sampling, artinya penentuan sampel berdasarkan tujuan yakni meneliti sekolah dasar favorit dengan perhitungan lokasi sekolah, yaitu dari SD 1 Saraswati sampai dengan SD 5 Saraswati.
3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi mendalam, wawancara, dan pencatatan dokumen.
4. Analisis Data Analisis data yang dilakukan sepanjang berlangsungnya penelitian dan dilakukan secara terus menerus, dari awal sampai akhir penelitian. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penggalian data yang intensif disertai pula dengan interpretasi dan kategori data.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berikut ini dipaparkan hasil analisis deskriptif masing-masing sekolah dasar yang dipakai subjek penelitian.
1.
SD 1 Saraswati Pusat Denpasar
1.1 Tanggungjawab sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana: (1) halaman sekolah memadai dan tertata rapi; (b) lapangan untuk kegiatan olahraga menggunakan lapangan Stadion Ngurah rai dan untuk pembinaan prestasi seperti basket, tenis meja, dan bulutangkis (lapangan sekolah) dan untuk pembinaan renang menggunakan kolam renang Tiara Dewata, Denpasar; (c) jumlah ruang bilik belajar memadai sesuai dengan jumlah kelas dan siswa; (d) tersedia alat-alat belajar di kelas seperti gambar-gambar, peta yang menunjang untuk semua mata pelajaran; (e) memiliki ruang perpustakaan khusus dengan jumlah buku dengan koleksi yang cukup menunjang proses pembelajaran di kelas. Ruang kepala sekolah dan tata usaha tersendiri. 1.2 Kualifikasi dan dedikasi guru dalam mengajar: (a) latar belakang pendidikan guru: Ijasah S1 (sarjana) 21 orang, ijazah D2 PGSD 3 orang, SPG/SGO/SLTA 0 orang (b) penataran-penataran yang pernah diikuti meliputi: seminar-seminar kependidikan, pembinaan profesional, penataran-penataran mata pelajaran; (c) Dalam mengajar guru sudah siap dengan rancangan pembelajaran dan kegiatan proses; (d) guru memberi layanan bimbingan kepada siswa baik dalam proses belajarnya maupun dalam penanganan masalahmasalah khusus; (e) waktu belajar dan istirahat sangat efektif dilaksanakan dengan orientasi pada belajar dan benar-benar diawasi kepala sekolah, (f) pengawasan kepala sekolah dan staf intensif terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, seperti : matching band, bleganjur,pramuka, tari bali, komputer, 559
bulutangkis, basket, bina vokalia, taekwondo dan lain-lain; (g) penilaian hasil belajar segera dikembalikan kepada siswa dan untuk melaporkan kemajuan siswa digunakan sejenis buku penghubung, (h) kepala sekolah secara rutin melaksanakan pertemuan rutin dengan staf untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas. 1.3 Kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan metode dan media belajar: (a) adanya variasi metode pembelajaran seperti ceramah,tanya jawab, diskusi,metode tugas; (b) media pembelajara telah disipakan sebelum mengajar sehingga proses pembelajaran sangat efektif dan efisien; (c) Dari pengaruh metode dan media yang digunakan kemandirian siswa dalam belajar khususnya dalam mengerjakan tugas-tugas sangat tinggi kecuali diskusi yang memerlukan kerjasama. 1.4 Prestasi belajar siswa SD Saraswati 1 Pusat Denpasar Tabel 02. Keadaan UN dalam tahun terakhir 2010/2011 Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata
BI 9.80 7,40 8,79
MAT 10,00 8,25 9,64
IPA 9,75 7,25 8,54
Total
IPA 9,75 6,50 8,82
Total
26,97
Tabel 03. Keadaan UN dalam tahun terakhir 2011/2012 Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata
BI 9.40 6,00 8,09
MAT 10,00 7,00 9,49
26,40
Selain prestasi UN SD Saraswati 1 Denpasar juga memperoleh kejuaraan yang bertaraf lokal, regional maupun nasional. 1.5 Prosentase kelulusan dan siswa yang melanjut Tabel 04. Prosentase Kelulusan SD Saraswati 1 Denpasar % diterima di SLTP Negeri
% Lulusan 2010/2011 2011/2012
159 (100%) 150 (100%)
100 (63%) 98 (65%)
% diterima di SLTP swastadan tidak memilh negeeri 59 (37%) 52 (35%)
1.6 Partisipasi orang tua murid terhadap sekolah: (a) partisipasi orang tua terhadap pendidik- an anaknya disekolah tergolong tinggi; (b) latar belakang sosial ekonomi orangtua yang sebagian besar wiraswasta dengan kategori kelas menengah keatas memungkinkan penyediaan fasilitas belajar yang cukup lengkap.
2. SD Saraswati 3 Pusat Denpasar 2.1 Tanggungjawab sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana: (a) halaman sekolah kurang memadai dengan jumlah siswa yang ada, dan tertata rapi; (b) lapangan untuk kegiatan olahraga menggunakan lapangan Bajra Sandi, dan pembinaan
renang di Tiara Dewata, serta bulu tangkis, basket, tenis meja
memanfaatkan lapangan Sekolah; (c) jumlah ruang bilik belajar cukup memadai yakni 32 bilik; (d) alatalat belajar seperti gambar-gambar, peta, globe, dan bangun-bangun ruang lengkap,Lab Kit, Matematika, IPA, Multi Media Lab Komputer lengkap LCD dan Leptop tersedia sesuai dengan keperluan; dan (e)
560
Memiliki ruang perpustakaan khusus dengan jumlah buku (1200 exp.)yang cukup memadai sesuai dengan kebutuhan siswa. 2.2 Kualifikasi dan dedikasi guru dalam mengajar. a. Latar belakang pendidikan guru: (a) Ijasah S1 (Sarjana Pendidikan) 32 orang, D2 PGSD 3 orang, S2 1 orang dan sedang S3 2 orang; (b) Penataran-penataran yang pernah diikuti meliputi: pembinaan profesional, penataran-penataran guru mata pelajaran yang dilaksanakan oleh Depdiknas dan seminarseminar kependidikan; (c) guru sudah menyiapkan rancangan pembelajaran dan kegiatan prosesnya; (d) layanan bimbingan dalam proses pembelajaran secara intensif; (e) Waktu belajar sangat efektif dilaksanakan yang dipantau oleh kepala sekolah; (g) penilaian hasil belajar dikembalikan dan hasil karya siswa dalam bentuk cerpen, puisi dan gambar-gambar yang baik dipajang di mading untuk memotivasi siswa; dan (h) pertemuan-pertemuan dengan kepala sekolah rutin dilaksanakan. 2.3 Kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan metode dan media belajar: (a) memvariasikan sikap dan metode dalam belajar seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan; (b). memanfaatkan media pembelajaran secara memadai sehingga cukup menarik perhatian siswa; dan (c) keseriusan dan bekerja sendiri sangat tinggi dalam melaksanakan tugas menjawab soal-soal.
2.4 Prestasi belajar siswa SD Saraswati 3 Pusat Denpasar Tabel 05. Keadaan UN dalam tahun terakhir 2010/2011 Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata
BI 9.80 6,40 9,39
MAT 10,00 8,00 9,50
IPA 10,00 8,00 9,48
Total
IPA 10,00 6,00 9,27
Total
28,27
Tabel 06. Keadaan UN dalam tahun terakhir 2011/2012. Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata
BI 9.40 6,00 7,95
MAT 10,00 5,00 9,24
26,46
Selain prestasi UN SD Saraswati 3 Denpasar juga memperoleh kejuaraan yang bertaraf lokal, regional maupun nasional. 2.5 Prosentase kelulusan dan siswa yang melanjut Tabel 07. Prosentase Kelulusan SD Saraswati 3 Denpasar % Lulusan 2010/2011 2011/2012
% diterima di SLTP Negeri 130 (100%) 171 (100%)
109 (83,85%) 141 (82,46%)
% diterima di SLTP swastadan tidak memilh negeeri 21 (16,15%) 30 (17,54%)
2.6 Partisipasi orang tua murid terhadap sekolah: (a) para orang tua sangat memperhatikan pendidikan anaknya di sekolah, dan (b) penyediaan sarana belajar khususnya pemenuhan buku bahan ajar yang ditetapkan sekolah mendapat perhatian yang sangat serius dari siswa.
561
3. SD Saraswati 5 Pusat Denpasar 3.1 Tanggungjawab sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana seperti : (a) halaman sekolah cukup memadai dan tertata rapi; (b) untuk kegiatan olahraga menggunakan lapangan umum yang terdekat (lapangan Kapten Japa),untuk menuju lapangan menggunakan kendaraan milik sekolah yang khusus. Disamping itu di sekolah tersedia kolam renang untuk kegiatan ekstra bagi siswa yang memilih kegiatan tersebut; (c) jumlah ruang bilik belajar cukup memadai jika dilihat dari jumlah siswa yakni 18 ruang belajar untuk kapasitas tiap ruang 44 orang (yang terpakai hanya 14 ruang); (d) tersedia alat-alat belajar di kelas baik untuk belajar sendiri maupun berkelompok, seperti : kapur tulis, papan, gambar-gambar, peta, almari, media belajar yang menunjang untuk semua bidang studi. Juga tersedia seperangkat gambelan (gong) utnuk kegiatan ekstra bagi siswa; (e) memiliki ruang perpustakaan khusus sebagai penunjang proses belajar mengajar, dengan koleksi buku cukup memadai (3000 exp), 3.2 Kualifikasi dan dedikasi guru dalam mengajar : (a) latar belakang pendidikan guru Ijasah S1 (sarjana) 31 orang, Ijasah D2 1 orang, S2 4 orang; (b) penataran-penataran yang pernah diikuti meliputi : lokakarya manajemen, seminar-seminar kependidikan, pembinaan profesional, lokakarya Bahasa Asing, penataran penggunaan alat peraga, pembauran pendidikan bersifat nasional; (c) motivasi kepala sekolah terhadap peningkatan kualifikasi guru : kepala sekolah sangat mendukung para guru-guru untuk selalu mengikuti kegiatan-kegiatan ilmih di bidang pendidikan; (d) semua guru membuat rancangan pembelajaran; (e) guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa secara umum dan terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar; (f) pemanfaatan waktu secara efektif sesuai dengan jam kerja sekolah, mulai jam 07.15 sampai dengan pukul 13.15; (g) guru kelas dan kepala sekolah ikut serta mendampingi kegiatan ekstra yang dilaksanakan oleh siswa; (h) penilaian hasil belajar : ulangan sumatif dipajang di papan khusus dan papan pengumuman; (i) kepala sekolah secara rutin melaksanakan pertemuan-pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas. 3.3 Kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan metode dan media belajar: (a) guru dalam memilih dan menggunakan metode mengajar sangat bervariasi, dan (b) kemampuan dan keterampilan guru menggunakan alat/media belajar, tidak mengalami hambatan, artinya berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaannnya dan penyediaan bekerjasama dengan yayasan. 3.4 Prestasi belajar siswa SD 5 Pusat Denpasar a)
Keadaan UN dalam dua tahun terakhir ( 2010/2011 dan 2011/2012) disajikan dalam tabel di bawah ini Tabel 08 Keadaan UN dalam tahun terakhir 2010/2011 Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata
BI 9.60 6,40 8,90
MAT 10,00 6,00 9,53
IPA 10,00 7,25 9,24
Total
IPA 9,75 7,00 9,28
Total
27,57
Tabel 06. Keadaan UN dalam tahun terakhir 2011/2012. Mata Pelajaran Tertingi Terendah Rata-rata b)
BI 9.60 6,20 8,69
MAT 10,00 4,75 9,70
27,67
Kebijakan yang diambil sekolah bagi siswa yang berprestasi mewakili sekolah adalah memberi pembebasn bagi siswa dari kewajiban membayar SPP selama 6 bulan. 562
c)
Di samping pembelajaran di kelas secara wajib, juga diberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah diatur sebagai berikut : kelas VI les di sekolah, siswa yang mencapai ranking I sampai X harus les di luar, kelas I – IV les pada guru kelas secara pribadi, dan kelas V-VI untuk bidang studi bekerjasama.
3.5 Prosentase kelulusan dan siswa yang melanjut % Lulusan 2010/2011 1999/2000
% diterima di SLTP Negeri 90 (100%) 93 (100%)
87 (96,7%) 89 (95,7%)
% diterima di SLTP swastadan tidak memilh negeeri 3 (3,3%) 4 (4,3%)
3.6 Partisipasi orang tua murid terhadap sekolah: (a) suasana hubungan di sekolah (guru-murid, guru-guru, murid-murid cukup akrab; (b) keikutsertaan orang tua murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat menunjang. Hal ini direalisasikan melalui oraganisasi BP3, yang diwujudkan dalam kegiatan memberi sumbangan kepada sekolah berupa seperangkat gambelan (satu barung). Disamping juga partisipasi orang tua berupa sumbangan pemikiran untuk kemajuan sekolah.
V. SIMPULAN DAN SARAN a.
Simpulan Berdasarkan analisis data yang dikemukakan di atas, maka simpulan dalam penelitian ini adalah
Tanggung jawab sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana pada 3 sekolah dasar di lingkungan PR Saraswati cukup memadai. Kualifikasi dan dedikasi guru terlihat dari sebagian sudah sarjana dan sedang kuliha (S1), bahkan ada yang tamat Magister (S2). Intensitas dan keterampilan guru dalam memanfaatkan alat/media belajar adalah bervariasi sesuai dengan indikator pembelajaran. Prestasi belajar siswa dalam perolehan NEM rata-rata 27 ke atas dari 3 mata pelajaran. Prosentase lulusan rata-rata 100% dan dapat diserap di SLTP Negeri favorit. Partisipasi orang tua dalam menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah diwujudkan dengan memenuhi fasilitas belajar di seklah dan mengikuti perkembangan belajar di sekolah. b.
Saran Banyaknya jumlah siswa pada SD swasta yang diterima, maka penyediaan halaman yang cukup sebagai
tempat istirahat dan bermain sangat diperlukan. Selaras dengan instruksi pemerintah dalam meningkatkan profesionalisme guru, agar pihak SD mendorong guru-gurunya untuk mengikuti minimal program Sarjana dan aktif mengikuti seminar-seminar dan pelatihan mengenai kependidikan. Media yang dipergunakan oleh guru perlu ditambah jumlah dan jenisnya sehingga lebih bervariasi. Pemantapan dalam proses pembelajaran Matematika diperlukan karena NEM khusunya mata pelajaran ini sangat bervariasi. Ketepatan dalam memberikan informasi tentang pemilihan SLTP sangat diperlukan untuk menambah penyerapan jumlah siswa di SLTP Negeri. Perhatian orang tua sudah cukup bagus namun perlu ditingkatkan lagi agar hasil lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Agung, AA Gede. (1997). Pengantar Evaluasi Pengajaran. Singaraja: STKIP. Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: CV Rajawali. Djamarah, Syaiful Bakri. (1991). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Kartadinata dan N Dantes. (1997). Landasan-landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud. 563
Nursid, Sumaatmaja. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni Raka Joni. (1996). Pembelajaran Merangkap Kelas. Jakarta: Depdikbud. Ratna Wilis Dahar. (1998). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Robert M, Gagn. (1974). Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pembelajaran. Surabaya: Usaha Nasional. Roestiyah NK. (1991). Strategi Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Slameto. (1987). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Surakhmad, Winarno. (1973). Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Bandung: Tarsito.
564