BABV
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya yakni tentang
'Pengaruh Sistem Pengawasan Pendidikan
Melalui Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Pengawas Dan
Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi Deskriptif pada Kecamatan Ciamis, Kecamatan Cisaga, dan Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis)', maka pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Sistem Pengawasan Pendidikan Melalui Pelaksanaan
Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Pengawas TK.SD mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas kinerja guru. Dalam melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan pemerintah (KepMenpan
No.118/1996),
pengawas TK.SD mempunyai dua fungsi, yaitu
melaksanakan pengawasan secara administratif dan pengawasan secara
akademik. Kenyataan menunjukkan bahwa kegiatan supervisi yang dilakukan Pengawas TK, SD sebagai wujud fungsi pengawasan secara
akademik mempunyai determinasi yang tinggi (96,9 %) terhadap kualitas
kinerja guru. Artinya peranan Pengawas TK, SD sebagai supervisor
mempunyai pengaruh yang lebih tinggi (r=0,984) terhadap kualitas kinerja 159
160
guru dibandingkan dengan peranannya dalam melaksanakan fungsi pembinaan administratif.
2. Pelaksanaan Sistem Pengawasan Pendidikan Melalui Pelaksanaan
Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Kepala sekolah mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas kinerja guru. Pada berbagai jenjang pendidikan khususnya di sekolah dasar, Kepala Sekolah memegang peranan kunci {key person) dalam meningkatkan kemajuan sekolah tersebut. Keberhasilan sekolah dalam mewujudkan harapannya
banyak ditentukan oleh orang-orang yang terlibat langsung dalam proses
pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Guru merupakan personil sekolah yang mempunyai peran utama dalam mewujudkan keberhasilan sekolah yang diharapkan, dan secara ril kemampuan guru untuk melaksanakan tugasnya turut dipengaruhi (97,7 %) oleh peranan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi supervisi pengajaran terhadap mereka. Oleh karena itu, supervisi pengajaran yang dilakukan kepala
sekolah mempunyai korelasi yang signifikan (r=0,988) dengan kualitas kinerja guru.
3. Pelaksanaan Sistem Pengawasan Pendidikan Melalui Pelaksanaan
Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Oleh Pengawas dan Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas kinerja
guru. Secara konsepsional, pekerjaan guru sudah selayaknya dikategorikan sebagai jabatan profesi, sehingga pelaksanaan tugas-tugas mereka hendaknya dilakukan secara mandiri berdasarkan landasan
161
keilmuan yang dimi.ikinya sebagai salah satu kriteria suatu jabatan profesi. Bersamaan dengan itu, sikap self propelling growth sudah barang tentu harus dimiliki oleh setiap guru. Namun demikian dalam
perkembangannya sikap tersebut tidak dengan sendirinya dimiliki oleh para guru di sekolah. Mereka senantiasa membutuhkan kontribusi pihakpihak lain di lingkungan sekolah (kepala sekolah dan pengawas) untuk memperbaharui kemampuannya setiap saat. Jadi, tidak mengherankan dalam kenyataannya bahwa pelaksanaan supervisi pengajaran yang
dilakukan oleh Pengawas dan Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas kinerja guru (r=0,991). B. Implikasi
Berdasarkan pada kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut.
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi pengajaran oleh pengawas turut menentukan kualitas kinerja guru, bahkan determinasinya termasuk kategori tinggi. Dalam konteks ini secara jelas memberikan gambaran bahwa pelaksanaan fungsi supervisi yang dilakukan pengawas TK.SD mesti mendapat prioritas utama
dibandingkan dengan pelaksanaan fungsi administratif sekalipun berdasarkan ketentuan yang berlaku saat ini pengawas masih dituntut untuk melaksanakan kedua fungsi tersebut dalam melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap sekolah binaannya.
162
2. Pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah sangat
berpengaruh terhadap kualitas kinerja guru. Karena itu, fokus kepemimpinan kepala sekolah perlu diarahkan pada peningkatan profesional guru.
3. Pelaksanaan supervisi pengajaran oleh pengawas dan kepala sekolah mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kualitas kinerja guru.
Kerjasama yang erat dan terprogram antara keduanya dalam melaksanakan supervisi pengajaran akan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap peningkatan kemampuan profesional guru. Pengawas harus lebih banyak mengidentifikasi program-program
pembinaan kepala sekolah dan secara sinergi kepala sekolah lebih intensif mengembangkan serta mewujudkan pola-pola pembinaan profesi terhadap guru-gurunya. C. Rekomendasi
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, tergambar
adanya SWOT dalam pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran terhadap kualitas kinerja guru sekolah dasar yakni:
Kekuatan (Strengths), Pelaksanaan pengawasan pendidikan
melalui pelaksanaan supervisi pengajaran sebagai suatu kebijaksanaan pemerintah yang disamping memiliki kekuatan hukum, juga secara
operasional telah dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan supervisi
163
pengajaran sebagai pembinaan profesional guru merupakan satu cara sebagai upaya ke arah perbaikan kegiatan belajar mengajar. Kelemahan (Weakness) ; kelemahan pelaksanaan sistem
pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran, relatif masih terletak pada sudut operasional di lapangan. Indikasinya teriihat masih ada supervisor yang membuat perencanaan/persiapan dengan membuat program tanpa melibatkan yang disupervisi, karena keterbatasan waktu supervisor teknik supervisi pengajaran secara kolektif/kelompok lebih sering dilaksanakan daripada teknik supervisi secara individual, dan masih ada sebagian kecil supervisor yang melaksanakan kegiatan evaluasi
atau
tindak
lanjut
supervisi
pengajaran
dengan
memperhitungkan faktor waktu supervisor dengan guru yang disupervisi, sehingga adakalanya hasil evaluasi disampaikan melalui kepala sekolah atau dilaksanakan beberapa hari setelah kegiatan supervisi pengajaran. Peluang (Opportunities): Pelaksanaan sistem pengawasan
pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran, terutama dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan kualitas kinerja guru memiliki peluang untuk terus dikembangkan (dioptimalkan) meiihat indikasi hubungan antara tingkat efektivitas pelaksanaan sistem pengawasan
pendidikan melalui supervisi pengajaran dengan tingkat kualitas kinerja guru tergolong 'besar'. Artinya, optimalisasi dalam pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran
164
berpeluang dalam meningkatkan tenaga guru yang profesional dalam bidangnya.
Tantangan (Threats); Tantangan yang dihadapi secara ekstemal dalam pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran adalah, berkaitan dengan kondisi dimana
pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran dihadapkan pada para supervisor yang harus menjalankan berbagai macam kegiatan, baik secagai administrator, supervisor maupun pemimpin pendidikan. Dalam kondisi demikian keleluasaan waktu untuk melaksanakan supervisi pengajaran
secara kualitatif
maupun kuantitatif, relatif terbatas.
Menunjuk pada kelemahan, peluang dan tantangan tersebut di atas, berikut diajukan beberapa rekomendasi, yakni:
1. Pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran di lapangan (operasional), perlu terus dikembangkan dengan mengupayakan pelaksanaan baik secara kualitatif maupun kuantitaf, untuk itu (1) pemberian kesempatan kepada pengawas dan
kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuannya baik melalui kesempatan tugas belajar guna meningkatkan pendidikan maupun
kesempatan mengikuti pelatihan di tingkat kabupaten dan propinsi; (2) sering diadakan sosialisasi tingkat propinsi maupun kabupaten kepada pengawas, kepala sekolah dan guru tentang pentingnya pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi
165
pengajaran sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan; (3) Pemerintah Kabupaten Ciamis, dalam membuat kriteria tentang calon
pengawas dan kepala sekolah hendaknya kemampuan dan ketrampilan sebagai supervisor pengajaran menjadi salah satu kriterianya; (4) Harus ada lembaga atau dinas khusus yang menerima dan memeriksa kinerja pengawas dan kepala sekolah khususnya
dalam pelaksanaan pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran.
2. Banyaknya keluhan guru dalam meningkatkan kualitas kinerjanya akan mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik yang
diajarnya.Oleh karena itu diperiukan upaya yang sungguh-sungguh dari para pembina (pengawas dan kepala sekolah) untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan pembinaan dan bimbingan kepada guru-guru agar kemampuan dan ketrampilan mengajarnya meningkat dan lebih baik dari keadaan sekarang. Karena hanya dengan demikian
baru dapat diharapkan pelaksanaan proses belajar mengajar lebih meningkat dan lebih baik. hal ini membawa konsekwensi dimana para
pengawas dan kepala sekolah harus lebih banyak meluangkan waktunya untuk melaksanakan supervisi pengajaran dari pada waktu yang sekarang.
3. Hasil penelitian mengungkapkan karena keterbatasan kemampuan, waktu dan fasilitas yang ada, masih ada beberapa masalah yang
dihadapi guru dalam kegiatan belajar mengajar yang mungkin belum
166
terekam oleh pengawas dan kepala sekolah, hal ini dapat dimengerti
mengingat para pengawas dan kepala sekolah tidak dipersiapkan dan didik khusus untuk menduduki jabatan tersebut. Pengawas diangkat dari kepala sekolah yang dianggap prestasinya baik, berpengalaman dan senioritas. Begitu pula kepala sekolah diangkat dari kalangan guru
yang dianggap berprestasi baik dalam mengajar, berpengalaman dan senioritas. Sehubungan dengan telah digulirkannya otonomi daerah, maka Kabupaten Ciamis memiliki keleluasaan dalam menentukan kriteria calon pengawas dan kepala sekolah di masa yang akan datang, juga mempunyai keleluasaan dalam menentukan pelatihan atau pembinaan apa yang harus ditempuh oleh calon pengawas dan kepala sekolah sebelum menduduki jabatannya.