Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU DAN MUTU SEKOLAH DASAR Oleh: Irma Anggraeni1 Aan Komariah2 Taufani C. Kurniatun3 Prodi Administrasi Pendidikan Email:
[email protected] Abstrak Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Namun, tidak semua sekolah memiliki mutu yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara fenomena empiris dengan teori yang berlaku. Penelitian bertujuan mendeskripsikan dan menganalisa pengaruh dari kinerja manajerial kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap mutu sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dengan kuisioner. Objek penelitian adalah guru dan kepala sekolah dasar di Kota Bandung yang berjumlah 397 guru dan 33 kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan, secara parsial maupun bersama-sama keduanya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu sekolah. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu para kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja manajerialnya, khususnya dalam kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, dan para guru bisa memperbaiki kinerja mengajarnya dengan menambah pengetahuan, wawasan, dan keilmuannya, khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar guna mewujudkan pembelajaran yang efektif. Kata kunci: Kinerja manajerial kepala sekolah, Kinerja mengajar guru, Mutu Sekolah Abstract School is the place for the learning process in order to achieve national education goals. However, not all schools have high quality for achieving these objectives. This research is motivated by the gap between empirical phenomena with the prevailing theory. The study aims to describe and analyze the influence of managerial performance of school principals and teachers teaching performance to the quality of public elementary school in Bandung. The method used is descriptive method with quantitative approach and data collection by questionnaire. The research objects were teachers and principals of elementary schools in the city of Bandung which amounted to 397 teachers and 33 principals. The results showed, partially or together they have a significant influence on the quality of schools. Recommendations from this research that the principals can improve managerial performance, especially in the ability of making the right decisions, and teachers can improve their teaching performance by increasing knowledge, insight, and scientific, especially in the implementation of the learning process in order to create effective learning. Keywords : managerial performance of principals, teachers teaching performance , quality of schools .
PENDAHULUAN Pendidikan yang bermutu merupakan
pengguna (user) pendidikan yaitu peserta didik,
harapan bagi seluruh warga, maka dari itu
orang
pengembangan dalam bidang pendidikan harus
berkepentingan. Mutu pendidikan adalah nilai
dilaksanakan
dan
manfaat yang sesuai dengan standar nasional
berkesinambungan. Peningkatan mutu pendidikan
pendidikan atas input, proses, output dan outcome
dapat dicapai antara lain melalui pendekatan sistem
pendidikan yang dirasakan oleh pemakai jasa
atau pendekatan proses pada setiap pelaksanaan
pendidikan. Sejalan dengan itu, Danim (2008)
pendidikan.
berpendapat bahwa kualitas pendidikan dilihat dari
secara
menyeluruh
Mutu pendidikan sering diartikan sebagai
tertentu
untuk
memenuhi
serta
pihak-pihak
lainya
yang
hasil pendidikan dianggap bermutu jika mampu
karakteristik jasa pendidikan yang sesuai dengan kriteria
tua
melahirkan
kepuasan 134
keunggulan
akademik
dan
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
ekstrakurikuler pada peserta yang dinyatakan lulus
untuk memiliki kemampuan manajerial untuk
untuk satu jenjang pendidikan.
dapat meningkatkan mutu sekolah masing-masing.
Mutu menjadi
sebuah keharusan dan
Sejalan dengan penelitian Nuchiyah (2007:2) yang
merupakan konsep yang paling manjur dalam
menyatakan
bahwa
kepala
menjawab berbagai tantangan kompleks yang
professional
akan
dihadapi oleh sebuah lembaga. Mutu sekolah
perubahan tidak lagi berfikir bagaimana suatu
merupakan standar atau ukuran yang dicapai oleh
perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak
sekolah untuk memenuhi harapan konsumen. Mutu
terlindas oleh perubahan tersebut.
berfikir
sekolah untuk
yang
membuat
sekolah menjadi salah satu langkah untuk
Faktor lain yang mempengaruhi mutu
meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya
sekolah adalah kinerja mengajar guru. Salah satu
mencapai tujuan pendidikan.
komponen sekolah yang utama adalah guru atau
Definisi mutu menurut Sallis (2012 : 54)
pendidik, sebagaimana yang tercantum dalam
menyatakan bahwa mutu memiliki dua aspek,
Standar Nasional Pendidikan, standar pendidik
pertama
dengan
telah ditetapkan melalui Permendiknas Nomor 16
spesifikasi dan kedua adalah memenuhi kebutuhan
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
pelanggan. Sedangkan menurut Hoy dan Miskel
dan Kompetensi Guru. Dalam Permendiknas ini
(2013:449)
yang
ditetapkan bahwa setiap guru harus memiliki
berhubungan dengan hasil / output adalah prestasi
kualifikasi minimum S1 serta memiliki empat
siswa, kepuasan kerja, ketidakhadiran, tingkat
kompetensi,
putus sekolah dan kualitas secara menyeluruh.
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian
adalah
menyesuaikan
menyatakan
Berdasarkan
studi
diri
bahwa
mutu
eksplorasi
yaitu
kompetensi
pedagogik,
dengan
dan kompetensi sosial. Guru merupakan sumber
beberapa kepala sekolah, pengawas juga dinas
daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan
pendidikan terkait, diperoleh kesimpulan bahwa
penentu tercapainya tujuan pendidikan.
mutu sekolah dasar negeri di Kota Bandung belum
Tujuan Penelitian
optimal. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis menilai
kurang
sekolah
Terdeskripsikannya mutu Sekolah Dasar Negeri di
faktor-faktor
Kota Bandung, (2) Terdeskripsikannya kinerja
pendukung mutu sekolah. Banyak faktor yang
manajerial kepala Sekolah Dasar Negeri di Kota
mempengaruhi mutu suatu sekolah.
Bandung, (3) Terdeskripsikannya kinerja mengajar
disebabkan
oleh
optimalnya
mutu
Tujuan penelitian dilakukan guna: (1)
ketercapaian
Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu
guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung, (4)
sekolah adalah kinerja manajerial kepala sekolah.
Mengetahui besaran pengaruh kinerja manajerial
Kemampuan seorang kepala sekolah dalam
kepala sekolah terhadap mutu Sekolah Dasar
mengelola segala aktivitas pendidikan akan
Negeri di Kota Bandung, (5) Mengetahui besaran
berdampak pada mutu pendidikan. Sukses dan
pengaruh kinerja mengajar guru terhadap mutu
tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah
Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung, (6)
sangat dipengaruhi oleh kinerja kepala sekolah
Mengetahui besaran pengaruh kinerja manajerial
dalam memenej setiap komponen sekolah. Kepala
kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap
sekolah yang memegang peran penting dituntut
mutu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. 135
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
berkenaan
Mutu Sekolah Tidak ada orang yang dapat mendefinisikan
dengan
pemberdayaan
dalam
memecahkan segala persoalan yang ada.
mutu secara tepat. Hal itu dikarenakan pandangan
Dalam
rangka
melakukan
peran
dan
yang berbeda-beda mengenai konsep mutu.
fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus
Kristianty (2005:107) mengatakan “tidak ada
memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan
definisi
Menurut
tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
Sukmawati (2011:2) mutu adalah gambaran dan
kooperatif, memberi kesempatan kepada guru
karekteristik
yang
untuk meningkatkan profesinya dan mendorong
menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam
kebutuhan yang memuaskan kepada pelanggan.
berbagai kegiatan yang menunjang program
Berkaitan dengan mutu atau kualitas sekolah,
sekolah. Dengan demikian kinerja manajerial
Komariah dan Triatna (2010:8) mengemukakan
kepala sekolah adalah penampilan hasil kerja
bahwa kualitas sekolah dapat diidentifikasi dari
kepala sekolah dalam pengelolaan optimalisasi
banyaknya siswa yang memiliki prestasi baik
sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai
prestasi akademik maupun prestasi bidang lainnya,
tujuan sekolah dengan mengimplementasikan
serta lulusan yang relevan dengan tujuan.
fungsi-fungsi
tunggal
mengenai
dari
barang
mutu”.
atau
jasa
manajemen
yang
terdiri
dari
Menurut Hoy K. And Miskel (2013:292)
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
bahwa sekolah yang bermutu yang berhubungan
pengawasan (Suwarni:2009, Tim Dosen AP:2010).
dengan hasil / output adalah prestasi siswa,
Kinerja Mengajar Guru
kepuasan staf, rerata kehadiran, rerata angka
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas
mengulang, dan kualitas keseluruhan. Maka dari
utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan
itu, dapat diambil kesimpulan akan definisi
ranah cipta, rasa dan karsa siswa sebagai
operasional mutu sekolah yaitu hasil penilaian
implementasi konsep ideal mendidik. Bahri
yang dilakukan selama proses pendidikan sesuai
(2011:3) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas
dengan harapan yang tinggi untuk dicapai, yang
pokok guru tersebut dapat mencerminkan kinerja
meliputi: prestasi siswa, kepuasan kerjarerata
mengajarnya karena kinerja guru dapat dilihat dan
kehadiran, rerata angka mengulang, dan kualitas
kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
keseluruhan (Hoy & Miskel: 2013, Komariah &
Johnston, dkk. (2007:1) menyebutkan bahwa
Triatna:2010).
“Teaching is a skill that is best developed over time”.
Kinerja Manajerial Kepala Sekolah
Mengajar berkaitan dengan bagaimana seseorang
Bernadin dan
Russel (dalam Solihin,
(guru) bisa menjadikan orang lain (siswa) menjadi
2007:24) mengemukakan bahwa kinerja adalah
tahu akan hal-hal yang belum diketahuinya,
hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan
menjadi mengerti akan hal-hal yang masih terasa
tertentu
awam olehnya.
selama
satu
periode.
Manajemen
mengandung pengertian optimalisasi sumber-
Secara operasional, kinerja mengajar guru
sumber daya yang ada atau pengelolaan dan
adalah pencapaian hasil kerja yang menunjukkan
pengendalian (Suwarni, 2009:3). Optimalisasi
kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar, dimana kemampuan tersebut guru dapat mengelola 136
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
proses kegiatan belajar mengajar secara optimal,
pembelajaran
mulai
Barge:2012)
dari
merencanakan
pembelajaran,
(James:2006,
Johnston:2007,
melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dengan kuisioner. Desain penelitian merupakan gambaran hubungan antar variabel sebagai dugaan dari pengajuan hipotesis dimana kinerja manajerial kepala sekolah sebagai variabel X1, kinerja megajar guru sebagai variabel X2, dan mutu sekolah sebagai variabel Y. Hubungan antar variabel ditandai dengan simbol garis r1 yang berarti pengaruh variabel kinerja manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah, simbol garis r2 yang berarti pengaruh kinerja menagajr guru terhadapa mutu sekolah, dan simbol garis R yang berarti pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan kinerja mengajar guru secara bersama-sama terhadap mutu sekolah. Hubungan dalam penelitian ini digambarkan sebagao berikut:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Mutu sekolah diperoleh skor rata-rata sebesar 3,92
Nilai koefisien korelasi antara variabel
dengan kategori tinggi. Hal ini berarti mutu
kinerja manajerial kepala sekolah dengan mutu
sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung
sekolah sebesar 0,459 yang berarti pengaruhnya
memiliki nilai mutu yang baik. Kinerja manajerial
cukup kuat, dan nilai signifikansi sebesar 2,878
kepala sekolah diperoleh skor rata-rata sebesar
yang artinya positif dan signifikan. Pengaruh
4,42. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
variabel X1 terhadap Y diperoleh nilai sebesar
manajerial kepala sekolah pada Sekolah Dasar
0,211. Hal ini menunjukkan bahwa mutu sekolah
Negeri
di Kota Bandung memiliki nilai yang
(Y) dipengaruhi oleh kinerja manajerial kepala
sangat tinggi. Kinerja mengajar guru diperoleh
sekolah (X1) sebesar 21,1% sedangkan sisanya
skor rata-rata sebesar 4,19. Hal ini menunjukkan
yaitu sebesar 78,9% dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa kinerja mengajar guru pada Sekolah Dasar
Fakta empirik terkait pengaruh kinerja
Negeri di Kota Bandung memiliki nilai yang baik.
manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah
Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah
juga diperkuat oleh beberapa hasil penelitian. Hasil
(X1) terhadap Mutu Sekolah (Y)
penelitian Pauji (2014:5) tentang penelitian 137
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
pengaruh kinerja kepala sekolah, komite sekolah,
Besarnya
pengaruh
kinerja
manajerial
dan guru terhadap mutu sekolah menyimpulkan
kepala sekolah dan kinerja mengajar guru secara
bahwa kinerja kepala sekolah berpengaruh positif
bersama-sama terhadap mutu sekolah adalah
terhadap mutu sekolah.
sebesar 0,531 dengan kategori cukup kuat, dan
Pengaruh
Kinerja
Mengajar
Guru
nilai signifikansi sebesar 5,890 yang artinya positif
(X2)
dan signifikan. Pengaruh kinerja manajerial kepala
terhadap Mutu Sekolah (Y) Nilai koefisien korelasi antara variabel
sekolah (X1) dan kinerja mengajar guru (X2)
kinerja mengajar guru dengan mutu sekolah
terhadap mutu sekolah (Y) sebesar 0,282. Hal ini
sebesar 0,448 yang berarti pengaruhnya cukup
menunjukkan bahwa koefisien determinasi atau
kuat, dan nilai signifikansi sebesar 2,787 yang
pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah (X1)
artinya positif dan signifikan. Pengaruh variabel X2
dan kinerja mengajar guru (X2) terhadap mutu
terhadap Y diperoleh nilai sebesar 0,200. Hal ini
sekolah (Y) sebesar 28,2% sedangkan sisanya
menunjukkan bahwa mutu sekolah (Y) dipengaruhi
sebesar 71,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
oleh kinerja mengajar guru (X2) sebesar 20,0% sedangkan
sisanya
yaitu
sebesar
Hasil
80,0%
penelitian
ini
menunjukkan
memberikan informasi; pertama, variabel kinerja
dipengaruhi oleh faktor lain.
manajerial kepala sekolah dan kinerja mengajar
Fakta empirik terkait pengaruh kinerja
guru memberikan sumbangan yang cukup berarti
manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah
terhadap
juga diperkuat oleh beberapa hasil penelitian. Hasil
meningkatkan
penelitian Hidayat (2015) tentang penelitian
meningkatkan kinerja manajerial kepala sekolah
pengaruh kinerja mengajar guru dan pemanfaatan
yang lebih baik dan kinerja menagajr guru yang
sumber
sekolah
lebih optimal. Ketiga, temuan penelitian ini
menyimpulkan bahwa kinerja mengajar guru
memberikan penegasan terhadap teori-teori yang
berpengaruh positif terhadap mutu sekolah.
menyatakan kinerja manjerial kepala sekolah
Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah
maupun kinerja mengajar guru merupakan faktor-
(X1) dan Kinerja Mengajar Guru (X2) terhadap
faktor yang mempengaruhi mutu sekolah.
belajar
terhadap
mutu
mutu
sekolah. mutu
Kedua,
sekolahdapat
untyk dengan
Mutu Sekolah (Y)
SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dan pengolahan
Mengenai pengaruh antar variabel, kinerja
data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
manajerial kepala sekolah berpengaruh positif dan
dapat disimpulkan bahwa mutu Sekolah Dasar
signifikan, dan pengaruhnya cukup kuat terhadap
Negeri di Kota Bandung termasuk dalam kategori
mutu sekolah. Sejalan dengan kinerja manjerial
sedang, kinerja manajerial kepala sekolah pada
kepala sekolah, kinerja mengajar guru juga
Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung termasuk
berpengaruh
dalam kategori tinggi, dan kinerja mengajar guru
pengaruhnya cukup kuat terhadap mutu sekolah.
pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung
Dan untuk kedua variabel bebas tersebut, kinerja
termasuk dalam kategori sedang.
manajerial kepala sekolah dan kinerja mengajar 138
positif
dan
signifikan,
dan
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
guru secara simultan (bersama-sama) memberikan
meningkatkan
pengaruh yang positif dan signifikan, dan
pengambilan
pengaruhnya cukup kuat terhadap mutu sekolah.
kemampuan kecerdasan/intelegensi, meningkatkan
SARAN
keterampilan/keahlian,
Hasil penelitian menganai gambaran mutu
kemampuannya keputusan
yaitu:
dibidang meningkatkan
mengembangkan
sikap
kreatif penuh inisiatif untuk berkembang lebih
sekolah, indikator prestasi siswa berada di angka
baik,
yang paling rendah. Hal tersebut menjadi rujukan
emosional dan meningkatkan keberanian dalam
bagi kepala sekolah serta para guru dan staf
pengambilan keputusan dan tanggung jawab.
pengajar di setiap sekolah yang berada di Kota
menjaga
keseimbangan
/kestabilan
Untuk gambaran kinerja mengajar guru,
Bandung untuk memberikan perhatian khusus
indikator
terhadap pencapaian prestasi siswa, karena prestasi
melaksanakan proses belajar mengajar. Proses
siswa lebih dekat dengan peranan guru dan kepala
pembelajaran yang baik menuntut kesiapan peserta
sekolah maka upaya untuk meningkatkan kualitas
didik
prestasi siswa dapat
mempersiapkan strategi pembelajaran yang lebih
lebih diarahkan
pada
optimalisasi peran guru dalam pembelajaran.
terendah
dan
guru
terdapat
itu
pada
sendiri.
indikator
Guru
perlu
bervariasi dan tidak monoton, serta menyiapkan
Pada gambaran kinerja manajerial kepala
sumber belajar yang tepat. Oleh karena itu,
sekolah, indikator paling rendah terdapat pada
peningkatan dan penggiatan kegiatan keprofesian
indikator
seperti
pengambilan
keputusan
dengan
In
House
Training
(IHT)
ataupun
menggunakan strategi yang tepat. Kegagalan dan
Kelompok Kerja Guru (KKG) oleh pihak-pihak
keberhasilan kegiatan sekolah banyak ditentukan
yang
oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah
pengawas, maupun dinas pendidikan menjadi
merupakan
kebijakan
sangat penting, karena di dalamnya guru bisa
pengambil keputusan dalam pencapaian visi, misi
mengolah dan menambah kemampuan profesional
dan tujuan sekolah. Oleh karena itu ada beberapa
maupun sosial yang sangat dibutuhkan dalam
upaya yang dapat di tempuh kepala sekolah dalam
rangka menambah mutu kinerja mengajarnya.
pengendali,
penentu
berwenang,
seperti
kepala
sekolah,
DAFTAR PUSTAKA Bahri, Syamsul. 2014. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Guru
SD
di
Hidayat, Edi. 2015. Pengaruh Kinerja Mengajar
Dataran
Guru Dan Pemanfaatan Sumber Belajar
Tinggimoncong Gowa. Jurna I MEDTEK.
Terhadap Mutu Sekolah Dasar Kecamatan
Vol. 3 No. 2.
Indramayu Kabupaten Ndramayu. Tesis. Upi.
Barge, John. 2012. Teacher Keys Effectiveness System
Handbook.
Georgia:
Georgia
Hoy, K, W, & Miskel. 2013. Educational Administration9th. New York : Higher
Department of Education.
Education.
Danim, S. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah dari Unit Birokrasi ke Lembaga Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 139
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIII No.2 Tahun 2016
James dkk. (2006). How Very Effective Primary
Sallis, E. 2012. Total Quality Management In
Schools Work. London : Paul Chapman
Education. Jogyakarta: IRCiSoD.
Publishing.
Solihin, A.M. 2007. Pengaruh Motivasi Kerja dan
Johnston, Jane, dkk. 2007. Developing Teaching
Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja
Skills in the Primary School. New York:
Mengajar Guru Bantu (Studi Kasus Pada
Open University Press.
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tasikmalaya. Tesis. Bandung: Program
Komariah, A. Dan Triatna, C. 2010. Visionary
Pascasarjana UPI.
Leadership. Bandung: Bumi Aksara.
Sukmawati. 2011. Strategi Meningkatkan Mutu
Kristianty, Theresia. 2005. Peningkatan Mutu
Pendidikan melalui Manajemen Berbasis
Pendidikan Terpadu Cara Deming. Jurnal
Sekolah. Jurnal Cakrawala Kependidikan.
Pendidikan Penabur. Vol. 4 No. 4.
Vol.9 No.2. Nuchiyah, Nunu. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Suwarni. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar
Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
dan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan
Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 5 No.7.
terhadap Kinerja Guru-guru Ekonomi Pauji, Ai Dasril. 2014. Pengaruh Kinerja Kepala
SLTA di Kota dan Kabupaten Blitar. Jurnal
Sekolah, Komite Sekolah, Dan Guru
Ekonomi Bisnis. Tahun 14 No.2.
Terhadap Mutu Sekolah (Studi Pada Mts Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan.
Di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pascasarjana
2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung:
Administrasi
Jurusan Administrasi Pendidikan
Pendidikan Vol. 2, No 4.
140