Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
54
STUDI DOKUMEN DALAM PENELITIAN KUALITATIF Oleh : IDA FARIDA Dosen PNSD Fisipol Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK.
Melakukan penelitian naturalistik tidak berarti hanya melakukan observasi dan wawancara, walaupun kedua cara itu yang paling dominan. Bahan dokumentasi juga perlu mendapat perhatian selayaknya. Sering bahan ini kurang dimanfaatkan. Keuntungan bahan tulisan ini antara lain ialah bahwa bahan telah ada, telah tersedia dan siap pakai. Menggunakan bahan tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Banyak pengetahuan yang dapat ditimba dari bahan itu bila dianalisis dilakukan dengan cermat akan berguna bagi penelitian yang dijalankan. Bahan tulisan banyak ragamnya. Masing-masing dapat memberikan manfaat tersendiri, seperti notula rapat, laporan berkala , jadwal pekerjaan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, formulir isisan , raport murid, kitab induk, surat-surat resmi, dan sebagainya.
____________________________________ Keywords : Dokumen, penelitian kualitatif PENDAHULUAN Dokumen resmi banyak terkumpul di setiap kantor atau lembaga. Di antaranya ada yang mudah diperoleh dan terbuka bagi umum untuk dibaca akan tetapi ada juga yang bersifat intern bahkan ada yang sangat dirahasiakan.demi kepentingan dan keamanan perusahaan, lembaga atau negara. Dengan usaha sungguh-sungguh dan mungkin dengan perantara kenalan dapat diperoleh dokumen yang bersifat intern dan confidensial. Diantara dokumen resmi ada yang berasal dari pihak atasan yang ditujukan kepada pihak bawahan, ada pula dokumen dari arus baliknya. Ada dokumen yang disebarkan dalam lingkungan internal. Oleh sebab itu bahan dokumen besar manfaatnya dalam penelitian hendaknya diselidiki apakah bahan ini tersedia di lembaga yang dijaikan lapangan penelitian. Dokumen berguna karena dapat memberikan Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–62(2010)
latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data, dan merupakan bahan utama dalam penelitian historis. Bagaimanakah peneliti menghadapi bahan dokumen ? Dokumen dapat dipandang sebagai narasumber, yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Apakah tujuan dokumen itu ditulis ? Apa latarbelakangnya? Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada peneliti? Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis? Untuk siapa ? dan sebagainya. Dokumen itu disuruh bicara seakan-akan peneliti mengadakan wawancara dengannya. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan yang bersifat emic pada tarap permulaan. Bagaimana pandangan dokumen itu mengenai dunia kenyataan kemudian dengan berlanjutnya penelitian peneliti dapat mengajukan pertanyaan yang lebih bersifat etic. Tentu saja dokumen
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
hanya dapat bereaksi sejauh apa yang tertulis, namun banyak yang dapat ditafsirkan dari tulisan itu, tidak tersurat akan tetapi tersirat. PEMBAHASAN Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Guba dan Lincoln (1981:228) mendefinisikannya record sebagai berikut: Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain, Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen dan record digunakan untuk keperluan penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981:235), karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan seperti : 1) Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong. 2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian. Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
55 3) Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks. 4) Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan. 5) Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi. 6) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Berkenaan dengan studi dokumentasi ini Bogdan (1982) mengklasifikasikannya sebagaimana berikut ini: Dokumen pribadi Kebanyakan tradisi-tradisi riset kwalitatif, ungkapan dokumen pribadi digunakan dengan luas dan mengacu pada setiap orang pertama. Naratif yang dihasilkan masing-masing menguraikan tindakan-tindakan, pengalaman-pengalaman, dan. kepercayaan-kepercayaannya. Alasan untuk kriteria dokumen pribadi material yang ditulis adalah pernyataan diri sendiri pandangan dari pengalaman-pengalaman seseorang (Allport, 1942). Tujuan tentang pengumpulan bahan-bahan seperti itu memperoleh bukti yang terperinci seperti muncul situasisituasi sosial kepada para aktor dan untuk maksud berbagai faktor-faktor peserta-peserta" (Angell, 19-45. p.178). Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. Jika guru atau peneliti meminta siswa atau subjek untuk menuliskanpengalaman berkesan mereka, hal itu dipandang juga sebagai dokumen pribadi Berikut ini adalah beberapa bentuk dari dokumen pribadi. Buku harian Yang Menyentuh Hati. Sebagaimana yang diyatakan Allport: "Buku harian secara spontan, yang menyentuh hati adalah keunggulan persamaan dokumen pribadi" (Allport. 1942, p.95). Buku harian ini mengacu pada produk dari seseorang yang memelihara suatu secara teratur, menjalankan uraian dan komentar yang reflective dari kejadian dalam hidup nya. Sementara characterization ini bisa suatu stereotype, ini juga reflective dari jenis dari buku harian. Apapun juga sumber dari buku harian, peneliti-peneliti bidang pendidikan belum dikenal untuk mempekerjakan mereka dalam riset kepunyaan mereka. Karena suatu buku harian biasanya ditulis di bawah pengaruh dari suatu pengalaman, terutama sekali efektif dalam menangkap suasana hati orang-orang dan pemikiran paling menyentuh hati. Surat pribadi. Surat pribadi antara para anggota para teman dan keluarga menyediakan sumber lain dari data kualitatif yang kaya. Bahan-bahan ini terutama sangat menolong dalam menyatakan hubungan-hubungan antara orang-orang yang bersesuaian. Surat-surat menulis menguraikan hidup di rumah dan pengalamanpengalaman mereka yang sifat alami Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
56 menawarkan data kaya sekitar sistim bidang pendidikan. Meski tidak digolongkan sebagai pribadi, tulisan yang diterbitkan oleh para editor surat kabar tentang sekolah bersifat sumber lain yang mungkin untuk informasi peneliti kwalitatif. Harus diingat, tentu saja, bahwa surat-surat yang diterbitkan bukanlah secara acak terpilih. Surat tersebut menunjukkan pilihan dari staf penulis redaksi.. Autobiografi Autobiografi diterbitkan menyediakan suatu sumber data untuk peneliti kwalitatif. Hampir ribuan dokumen seperti itu dapat diterbitkan dan kebanyakan berisi diskusi-diskusi pengalaman luas orang-orang bidang pendidikan. Ada autobiografi-autobiografi yang ditulis oleh sekolah drop-outs, para guru besar, para pemimpin dunia, anak remaja, sarjana-sarjana, para dokter, pemalsu cek, ketagihan obat, dan orang-orang biasa. Autobiografiautobiografi dengan sangat mencakup dari teman karib dan pribadi (berisi bahan-bahan seperti ditemukan dalam buku harian yang kaya). Semua dokumen pribadi adalah penting untuk memahami tujuan penulis dalam menghasilkan dokumen. Tujuan autobiographer itu dapat bertukar-tukar secara luas. Beberapa pertimbangan untuk terlibat dalam tugas seperti itu termasuk: 1)Spesial bertindak sebagai seorang pengacara orang itu sendiri atau suatu penyebab,2) Kecenderungan untuk bertingkah laku yang bukan-bukan, 3) Keinginan untuk memberi pesan kepada hidup seseorang, 4) Berkaitan kesenangan kesusteraan), 5)
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
Pengamanan perspektif pribadi, 6) Pengurangan dari ketegangan, 7) Keuntungan moneter, 8) Untuk menulis tekanan-tekanan dari luar, 9) Membantu dalam ilmu pengobatan dalam terapi, 10) Penebusan dan reincorporation sosial, 11) minat ilmiah, 12) Jabatan dalam Pemerintahan dan teladan, 13) Inginkan untuk kekekalan (Allport, 1942,). Motivasi akan mempengaruhi isi dari dokumen. Suatu autobiografi, kaya dan detil, yang ditulis untuk tujuan menceritakan kisah seseorang yang pernah dialami nya, peran yang serupa dalam suatu penuturan yang asli merupakan kunci akan memainkan untuk suatu peneliti. Itu bisa merupakan suatu pengenalan kepada dunia, anda ingin belajar. Dokumen Resmi Dokumen resmi mencakup halhal seperti memo-memo, beberapa menit dari pertemuan-pertemuan, laporan berkala, dokumen kebijakan, proposal-proposal, kode etik, kumpulan dokumen penting (tentang seseorang), catatan-catatan para siswa', statemen-statemen dari filsafat, siaran berita, dan semacamnya. Bahan-bahan ini telah dipandang oleh banyak peneliti seperti sangat subjektif, menggambarkan penyimpanganpenyimpangan dari penyelenggarapenyelenggara dan, ketika yang tertulis untuk konsumsi eksternal, mempresentasikan satu gambar dengan tidak realistik hangat bagaimana organisasi berfungsi. Banyak dari kita memasukkan dokumen resmi siap tersedia kepada Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
57 peneliti walaupun beberapa dilindungi sebagai pribadi atau rahasia. Dengan singkat kita mendiskusikan beberapa bentuk dari dokumen resmi, penggunaannya, dan permasalahan khusus yang anda peroleh. Dokumen Internal. Dokumen Internal ini adalah memo-memo dan komunikasikomunikasi lain yang diedarkan dalam satu organisasi seperti suatu sistem persekolahan. Informasi ini menuju untuk mengikuti kursus yang hirarkis, beredar mengarah ke bawah dari kantor pusat untuk membangun para guru dan staf. Aliran informasi cara kebalikannya, tentu saja, hanya itu jarang arus mengarah ke bawah. Dokumen internal dapat mengungkapkan informasi tentang rangkaian (rentetan) resmi dari perintah, dan aturan-aturan dan peraturan-peraturan internal. Dokumen Internal juga dapat menyediakan petunjuk-petunjuk tentang gaya kepemimpinan dan pengertian mendalam yang potensial tentang nilai para anggota organisatoris. Jika suatu peneliti sudah mendirikan hubungan baik, dia akan sudah mengakses dan menghasilkan bagi sebagian besar dokumen secara internal. Komunikasi Eksternal. Komunikasi eksternal mengacu pada bahan-bahan yang dihasilkan oleh sistim sekolah tersebut untuk konsumsi masyarakat: laporan berkala, siaran berita, buku tahunan, catatan mengirim rumah, statemen-statemen publik dari filsafat, memprogram
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
rumah tempat terbuka. Ketika kita mengusulkan sebelumnya, material ini bermanfaat dalam mengerti perspektifperspektif resmi dalam programprogram, struktur administratif, dan aspek lain dari sistim sekolah tersebut. haruslah diingat, terus meningkat, sistem persekolahan mengadakan ahliahli hubungan masyarakat untuk menghasilkan material seperti itu sehingga mereka tidak perlu secara langsung mengalir dari pena-pena penguasa. Komunikasi eksternal menunjukkan suatu ungkapan nilainilai langsung dari mereka yang mengurus sekolah tersebut. Dokumen eksternal Dokumen eksternal adalah dolu,en yang sifatnya lebih terbuka dan biasanya mudah untuk mendapatkannya. Sebenarnya, dokumen eksternal sering dihasilkan dalam jumlah yang sedemikian bahwa mereka jauh melebihi permintaan mereka. Kantor-kantor administratif sering kali menyimpan buku naskah tempel dan file-file untuk menyimpan bahan-bahan ini sebagaimana mereka keluarkan dari tahun ke tahun. Buku tempel boleh berisi pemenuhan surat kabar lokal dari kejadian terkait dengan sekolah. Student Records dan Personnel Files. Sebagai tambahan terhadap dokumen resmi yang telah dibahas, sekolah-sekolah menyimpan file-file individu setiap siswa dan dalam banyak kasus di masing-masing karyawan. File-file para siswa terutama sekali merinci dan penting. Student Records termasuk laporanJurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
58 laporan psikologis, catatan-catatan dari semua ujian, kehadiran, komentar-komentar anekdot dari para guru, informasi tentang sekolahsekolah yang lain menghadiri, dan profil-profil dari keluarga. File ini mengikuti sepanjang karier anak di sekolah nya. Fotografi Fotografi dengan seksama bergabung dengan riset kwalitatif. Foto-foto menyediakan data deskriptif dengan menarik, sering digunakan untuk memahami subjektif, dan produk-produk nya sering dianalisa secara induktif. Salah seorang awal para tukang foto yang melakukan dalam ilmu sosial bentuk dokumen fotografis adalah Yohanes Thomson, bukunya Street Life in London, a portrayal of London's poor, was published in 1877 (Thomson and Smith, 1877). Sementara beberapa membantah keadaan terakhir ini, kebanyakan sarjana pengetahuan sosial tidak menerima maupun menolak fotografi samasekali palsu. Photographs boleh jadi digunakan dalam riset bidang pendidikan kwalitatif yang dapat diceraikan ke dalam dua kategori: mereka yang lain sudah mengambil dan memilih bahwa peneliti ikut campur menghasilkan. Sugiyono (2006) Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya. Sedangkan Danim (2002:145) mengungkapkan bagi peneliti kualitatif, foto bermanfaat untuk halhal seperti: 1) Menambah nilai artistik
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
laporan penelitian 2) Menghilangkan sifat-sifat laporan yang terlalu verbalistik. 3) Memperoleh pemahaman yang lebih baik, 4) Memperkaya hasil dan menu laporan akhir penelitian, 5) Mempresentasikan keganjilan-keganjilan yang terdapat dalam penelitian, dan Memeriksa cara orang mendefinisikan dunianya Peneliti-Mempotret Potret yang diambil oleh Researchers di lapangan menyediakan gambar-gambar untuk pemeriksaan yang kuat yang kemudiannya tentang petunjuk-petunjuk kepada hubunganhubungan dan aktivitas. Lambang dan lencana-lancana yang menandakan keanggotaan organisatoris, penampilan dari orang yang menghadiri kejadian tertentu, pengaturanpengaturan tempat duduk, tata letak kantor, dan isi-isi dari kasus-kasus buku dapat dipelajari dan digunakan sebagai data ketika kamera itu dipekerjakan sebagai bagian dari teknik pengumpulan data. Pemotretan lengkap suatu kelas dapat memudahkan pelaksanaan suatu budaya inventori. Ketika Menganalisa Photographs Sampai sekarang kita sudah membahas foto-foto sebagai data atau sebagai suatu stimulans untuk menghasilkan data. Dalam diskusi yang ada mengenai peran fotografi dalam riset ilmu sosial, penggunaanpenggunaan ini adalah paling sedikit orang yang controversial. Lebih pokok perdebatan adalah penggunaan analitik dari foto-foto; ,ketika peneliti mengaku bahwa bersiap-siap mempertahankan diri sendiri sebagai Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
59 satu statemen abstrak, atau sebagai satu sasaran yang menyumbangkan suatu pengaturan atau isu (Goffman, 1979; Trachtenberg, 1979). Fotografi bisa merupakan suatu alat peneliti bidang pendidikan, tetapi itu harus dipahami sebagai suatu produsen budaya dan sebagai suatu produsen dari kultur. Official Statistics dan Data Kuantitatif lain Sementara pelaksanaan belajar, Peneliti kwalitatif kebetulan sering kali bertemu data kuantitatif lain yang sudah disusun. Sekolah-sekolah, seperti kita telah katakan, menyimpan dan menghasilkan sejumlah data yang luar biasa. Administrasi mengumpulkan data komposisi rasial, bahasabahasa pembicara, kondisi-kondisi yang menghalangi, banyaknya lukaluka atletis, pengaruh kehadiran, daftar gugur biaya pengiriman barangbarang, score prestasi, banyaknya aksiaksi kekerasan dan pengasingan, dan sejumlah besar perhitunganperhitungan kwantitatip yang lain. Data kuantitatif dapat digunakan dalam riset kwalitatif konvensional. Itu dapat menunjukkan trend suatu pengaturan; sebagai contoh, apakah, melayani para siswa sudah meningkat atau berkurang. Itu dapat juga menyediakan informasi deskriptif (usia, ras, jenis kelamin, status ekonomi-sosial) sekitar populasi yang dilayani oleh program bidang pendidikan tertentu. Data statistik dapat juga bertindak sebagai suatu memeriksa gagasan-gagasan anda selama mengembangkan riset. Memperhatikan statistik resmi secara
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
aktual dan membandingkannya dengan hal-hal secara lisan laporan dapat sangat menolong dalam menjelajah persepsi-persepsi. Danim (2002:149) Statistik dapat membantu peneliti kualitatif untuk: 1) Menghindari hasil penelitian yang terlalu verbalistik, hanya mengandalkan kata-kata melulu. 2) Melihat kecenderungan-kecenderungan yang terj adi dalam situasi yang tampak di permukaan. 3) Memperoleh informasi deskriptif tentang populasi dalam situasi yang tampak. 4) Membuka jalan bagi penyususnan pertanyaanpertanyaan penelitian. 5) Mencetak gagasan-gagasan yang berkembang selama penelitian berlangsung. 6) Membuat hipotesis kerja dalam penelitian (hipotesis kerja dalam penelitian kualitatif tidak untuk dibuktikan). 7) Mengeksplorasi implikasi dari gagasan peneliti. Para peneliti Kwalitatif berpegang teguh bukan hanya pada sekitar data kuantitatif pada penggumpalan nilai nominal. Mereka memperhatikan proses-proses sosial melibatkan dalam pengumpulan data kwantitatip dan melaksanakan hitungan bagaimana orang-orang berpikir dan bertindak sebagai important subjects untuk studi. Pendekatan kwalitatif ke data kuantitatif focuse pada pemahaman bagaimana hitungan benar-benar berlangsung, bukan bagaimana itu perlu berlangsung. Berikut ini menguraikan delapan pendekatan untuk data kuantitatif, anda boleh menemukan di suatu sekolah atau human service organization (Bogdan, 1930) untuk Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
60 membuat anda sensitize terhadap perspektif kwalitatif: 1) Konsep dari "daftar biaya pengiriman barang-barang riil" adalah suatu istilah tidak cocok, 2) Memilih orang-orang, object, dan kejadian untuk mengukur perubahan-perubahan, maksud mereka, 3) Penjumlahan mempunyai suatu dimensi sementara. 4) Hitungan melibatkan beraneka peserta dan hanya dapat dipahami sebagai suatu peristiwa bertingkat-tingkat. 5) Dua orang dan untuk menghitung motivasi nya mempengaruhi arti, proses, dan figurfigur yang dihasilkannya. 6) Menghitung membebaskan proses-proses sosial dalam pengaturan di mana 7) Orang-orang yang menghasilkan data dalam setting bidang pendidikan adalah tunduk kepada prosesproses sosial dan perubahan struktural serupa dengan mereka yang menyentuh kelompok kerja lain. 8)Penyebutan satu Per satu dan produk-produk nya mempunyai kecenderungan secara kuat dan bermaksud taat pada aturan keagamaan dalam sistim bidang pendidikan kita. SIMPULAN Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan kebijakan Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian
Ida Farida : Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif
nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian Dokumen resmi mencakup halhal seperti memo-memo, beberapa menit dari pertemuan-pertemuan, laporan berkala, dokumen kebijakan, proposal-proposal, kode etik, kumpulan dokumen penting (ttg seseorang), catatan-catatan para siswa', statemen-statemen dari filsafat, siaran berita, dan semacamnya. Informasi ini menuju untuk mengikuti kursus yang hirarkis, beredar mengarah ke bawah dari kantor pusat untuk membangun para guru dan staf. Dokumen eksternal adalah dolu,en yang sifatnya lebih terbuka dan biasanya mudah untuk mendapatkannya. DAFTAR PUSTAKA Hoefl, M.C. (1997) “Choosing Qualitative Research: a Primer for Technology Education Researcher.” Journal Technology of Education. Volume 9 No. I, Fall 1997. www.scholar.lib.vt.edu Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications, Inc. Maxwel, J.A. (2004) “Causal Explatnation, Qualitative Research,
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)54–61(2010)
61 and Scientific Inquiry in Education”. Eduational Researcher, Vol. 33 No. 2 hal 311. Maret 2004. McMillan J.H. & Schumacher, S. (2001) “Research in Education. A Conceptual Introduction”. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Moleong, L. J. (2007) “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oldfather, P. & West, J. (1994) “Qualitative Research as Jazz. Educational” Researcher. November 1994. Patilima, H. (2005) “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Alfabeta. Noeng Muhadjir. (2000) Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin. Sudarwan Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Patton, M. Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods (2nd ed.). Newbury Park, CA: Sage Publications, Inc.