41558.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
S
TE R
BU
KA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM
PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN PERIKANAN
BUDIDAYA (PUMP-PB) DI DINAS PERIKANAN
KABUPATEN KAPUAS HULU
(Studi di Kecamatan Putussibau Selatan)
U
N
IV
ER
SI
TA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
RUSLAN SUTRISNA
NIM: 015976964
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
"([)o 'a itu senjata ora1lf3 ya1lf3 5eriman aan tia1lfJnya aaama serta cafiaya fangit aan 5umi." (Jf.'1(Jfakjm eljI5u 'Ya'afa)
KA
·Seorang efi,gnom fiarus menjcufi ·alili matematif@, sejarawan,negarawan,fiCsuf aafam 5e5erapa fiaL.se5e5as aan tid"a{~rup sepertiseniman, aan ter{ad"a.1lf3 menjcufi seora1lf3 pofitisi sef@Ggus. "(Jofin7l1aynara 1Vynes)
TE
R
BU
·Sesu1lfJgufinya sesuaafi I(gsufitan itu aaa I(gmwfafian, aan apa5ifa tefafisefesai (aari sesuatu urusan), I(grjaRsmfafi ae1lfJan sunggufi-sunggufi(urusan)ya1lfJ fain." (S~ jIfam !Nasyrafi, 6-7)
TA S
Seiri1lf3 rasa syu{ur f(g.rya ini {upersem5afif(g.n untu{:
U
N
IV ER
SI
.:. jIyafianaa aan I5unaa tercinta Isf@nad"a.r ([)an 7I1aspawati yang sefa(u menaoaf(g.n aan mem5im5ing{u aengan cinta aan {asifi saya1lfJ ya1lf3 tu(us. •:. jI na{;ana{ {u tersaya1lf3 Jifian aan Cinta yang tefafi mem5eri warna aafam fiitfup{u aan menyemangati{u. •:. jI(marummafi Istri{u !Nu1jumiati ya1lf3 {ucintai aan mencintai{u aafam su{a aan au{a.
Putussi5au, Septem5er
'Rusfan Sutrisna
ABSTRAK
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
2013
41558.pdf
Pemberdayaan Nelayan Oalam Program Pengembangan Usaba Mina Perdesaan Perikanan Budidaya Oi Kecamatan Putussibau Selatan RuslBO SutriSOB
Universitas Terbuka Email: ruslansutrisnal(wgmail.com : Implikasi, Prioritas Pemberdayaan, Program PUMP PB
KA
Kata Kunci
BU
Studi tentang pemberdayaan masyarakat nelayan sebagian besar berfokus
TE R
pada aspek sosial ekonomi. Hasil studi tersebut menunjukkan babwa masyarakat nelayan merupakan salab satu kelompok sosial dalam masyarakat kita yang sangat intensif didera kemiskinan. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor
kemampuan
masyarakat
TA S
kompleks yang saling terkait serta merupakan sumber utama yang melemabkan dalam
membangun
wilayab
dan
meningkatkan
SI
kesejabteraan sosial. Oleh karena itu, kemiskinan merupakan salab satu isu utama
ER
dalam pembangunan kawasan perikanan. Jumlab masyarakat perikanan yang hidup di bawab garis kemiskinan di Kapuas Hulu masih cukup besar. Salab satu
IV
upaya untuk mengatasi hal tersebut adalab melaJui program-program intervensi
N
pembangunan, seperti Program BLM-PUMP PB. Program BLM-PUMP PB
U
bertujuan meningkatkan kesejabteraan masyarakat Perikanan melalui kegiatan ekonomi, peningkatan SOM, dan penguatan kelembagaan sosial.
Penelitian ini secara desktriptif be11ujuan untuk mengetabui apa yang menjarli prioritas pemberdayaan nelayan dalam Program BLM-PUMP PB dan implikasi Program BLM-PUMP PB terhadap keragaman sosial budaya, tekhnologi. kelembagaan, dan ekonomi masyarakat nelayan di Kecamatan Putussibau Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan Subjek penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subjeknya adalah seluruh masyarakat perikanan yang tergabung ke dalam berbagai kelompok budidaya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11
41558.pdf
perikanan di Kecamatan Putussibau Utara dan infonnan yang memahami tentang Progam BLM-PUMP PB. Teknik penglUllpulan data yang digunakan oleh peneliti berupa; wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui model interaktif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pemberdayaan Nelayan dalam Program PUMP PB hams memprioritaskan strategi perbaikan pemberdayaan pennodalan,
pengembangan
KA
masyarakat dalam hal pengembangan akses
tekhnologi dan skala usaha perikanan, pengembangan akses pemasaran,
perikanan
berba~is
masyarakat,
sarana
prasara
penunjang,
dan
R
daya
BU
penguatan kelembagaan masyarakat pembudidaya perikanan, pengelolaan sumber
memberikan
kontribusi
terhadap
perubahan
ma~yarakat
U
N
IV ER
SI
ikan (pengusaha)
Program PUMP PB telah sosial
budaya,
teknologi,
dari status buruh menjadi pembudidaya
TA S
pemberdayaan, dan ekonomi
TE
pengembangan diversifikasi pengolahan ikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka III
41558.pdf
ABSTRACT
Empowerment Fishermen in Mina Rural Enterprise Development Program
Aquaculture In the District of South Putussibau
Ruslan Sutrisna
KA
The Open University
Email:
[email protected]
Keywords: lmplications, Empowerment Priority, Program PUMP PB
BU
The study of the fishing community empowerment has largely focused on the socio-economic aspects. The study results showed that the fishing community
TE R
is one of the social groups in our society are very intensive suffer in poverty. Poverty is caused by complex factors are interrelated and constitute a major
S
source weakens the ability of the community to build the area and improve social
TA
welfare. Therefore, poverty is one of the main issues in the development of
SI
fisheries areas. Number of fishing communities living below the poverty line in
ER
Kapuas Hulu is still quite large. One effort to overcome this is through the development of intervention programs, such as BLM - PUMP PB Program.
IV
BLM - PUMP PB program aimed at improving the welfare of fishing
N
communities through economic activities, human resource development, social
U
and institutional strengthening.
Desktriptif This research alms to determine what the priorities empowerment of fishermen in thc BLM program and implications PB - PUMP PUMP PB BLM program for social and cultural diversity, technological, institutional, economic and fishing communities in the District of North Putussibau. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Determination of the subject of this study using purposive sampling technique. The whole subject is a fishing community incorporated into various groups Putussibau aquaculture in the North District and informants who understand about the BLM - PUMP PB Program. Data collection techniques used
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IV
41558.pdf
by researchers such as ; interview, observation and documentation. In this research, the data analysis techniques used are qualitative analysis through interactive models.
This study concludes that the Fishermen's Empowerment Program PUMP PB should prioritize improvement strategies of community empowerment in developing access to capital, technology development and scale fisheries,
KA
development of market access, strengthening community institutions farmers fisheries, fisheries resource management, community-based facilities supporting
BU
infrastructures, and development of fish processing diversification. PUMP PB
R
program has contributed to the socio- cultural change, technology, empowerment,
U
N
IV E
R
SI TA
S
TE
and economic status of the community of workers to fish farmers (employers).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka v
41558.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PERNYATAAN
KA
TAPM yang berjudul "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB) di Dinas Perikanan
BU
Kabupaten Kapuas Hulu (Studi di Kecamatan Putussibau Selatan)" adalah hasil
TE
R
karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutif maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya
SI
TA
S
penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.
Jakarta, I Desember 2013
W '{ang menyatakan
ER
METERAI.• TEMPEL '"''''''''''''''VN''''''''''' ,
IV
TGl.
>0" ,; •. '.
.-A
6:~~~;~.}90B066 ~ .. .•
L.r",-..-",~ ...
U
N
~"''''' ~ ~ co.@. ' Ii! ...
. Sutrisna
Ian
NIM.015976964
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TAPM
Judul TAPM
Penyusun TAPM NIM Program Studi HarilTanggal
RUSLAN SUTRISNA
015976964
TE R
BU
ADMINISTRASI PUBLlK
KA
PEMBERDAYAAN NELAYAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP PB) DI KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN
S
Menyetujui :
ER
SI
TA
Pembimbing I,
DR. Agus Santoso, M.Si NIP, 19640217 199303 1 00 I
U
N
IV
DR. Zulkarnaen
NIP, 19640208198801 1001
Mengetahui,
Ketua Bidang Ilmu I Program M gister Administras'
PascasaIjana,
1
~
\.
Florentina Ratih Wulandari NIP, 19710609 199802200
~,
.;>
P;M \.\
\.\
'-...-
- ~.,.,~~--~----'_.:...
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
,
41558.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN
Nama NIM Program Studi Judul TAPM
RUSLAN SUTRISNA
015976964
TE R
BU
KA
ADMINISTRASI PUBLIK PEMBERDAYAAN NELAYAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP PB) DI KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji TAPM Program PascasaIjana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Terbuka pada :
SI TA
S
Hari/Tanggal : Minggu /1 Desember 2013 Waktu : 21.00 - 23.00 WIB
ER
Dan telah dinyatakan LULUS
IV
PANITIA PENGUJI TAPM
N
Ketua Komisi Penguji
U
Ir. Edward Zubir, MM
Penguj i Ahli DR. Zulmasyhur, M.Si
Pembimbing I
DR. Zulkarnaen
Pembimbing II
..."--......-::
DR. Agus Santoso, M.Si Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
KATAPENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kekadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahrnat-Nya, saya dapat menyelesaikan TAPM (Tesis) ini. Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Sains Program Pasca SaIjana Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa. tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
KA
dari mulai perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan TAPM ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh karena itu, saya
BU
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada Bapak DR. Zulkarnaen
TE R
dan Bapak DR. Agus Santoso, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II saya yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan TAPM ini. Ucaran dan penghargaan yang sama disampaikan
TA S
kepada:
I. Rektor Universitas Terbuka Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed. Ph.D.
SI
2. Direktur Program Pasca SaIjana Universitas Terbuka Suciati, M.Sc. Ph.D.
ER
3. Ketua Bidang IImu Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Florentina Ratih Wulandari, S.IP. M.Si.
IV
4. Kepala UPBJJ-UT Pontianak Ir. Edward Zubir. MM.
N
5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya selama saya menempuh
U
perkuliahan Pasca SaIjana pada Program Administrasi Publik; 6. Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir, SH, yang telah memberikan saya kesempatan ijin belajar untuk menempuh program Pasca Sarjana: 7. Kepala Dinas Perikanan Kab. Kapuas Hulu H. Mohammad Zaini. MM dan Seluruh Staf Dinas Perikanan Kab. Kapuas Hulu, yang telah memberikan bantuan dan motivasinya selama ini: 8. Camat Putussibau Selatan Serli. S.Sos, yang telah banyak membantu selama penelitian ini dilakukan; 9. Seluruh Masyarakat Nelayan Kec. Putusssibau Selatan dan Ketualanggota Kelompok Citra Mulya Abadi
yang telah banyak membanlu dan tidak
keberatan dalam memberikan informasi guna penyusunan penelilian ini:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka VBI
41558.pdf
10. Penyuluh Perikanan di Kec. Putussibau Selatan Yusuf Winata S.Pi. yang telah banyak membantu dan tidak keberatan dalam memberikan informasi guna penyusunan penelitian ini; II. Jafari' SE dan Juliana, SE, kakak dan Adik ku yang telah memberikan bantuan, dukungan dan motivasinya selama ini; 12. Abang Hasbi, S.Sos. Sahabatku yang telah banyak membantu dan memotivasi dalam penyelesaian TAPM ini;
BU
bantuan, dukungan dan motivasinya selama ini;
KA
13. Seluruh Staf Balai Benih Ikan (BBI) Kelansin yang telah memberikan
R
Akhir kata, saya berharap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa berkenan
maaf apabila terdapat
TE
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis meminta kesalahan-kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan
TA S
TAPM ini. Maka dari itu kritik dan saran saya harapkan guna memperbaiki demi kesempurnaan penulisan ini. Semoga TAPM ini membawa manfaat bagi
U
N
IV ER
SI
pengembangan ilmu pengetahuan.
Putussibau,
September 2013
Penulis
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IX
41558.pdf
DAFTARISI
Halaman
Moto dn Persembahan
,
i
ii
Lembar Persetujuan
vi
KA
Abstrak
Lembar Pengesahan
BU
Kata Pengantar
R
Daftar lsi
TE
Daftar Gambar Daftar Tabel.
x
xiii
xiv
xv
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Fokus Penelitian
8
D. Perumusan Masalah
9
N
IV
A. Latar Belakang
ER
SI
BAB 1 PENDAHULUAN
viii
TA
S
Daftar Lampiran
vii
9
F. Kegunaan Hasil Penelitian
10
U
E. Tujuan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1I
I. Konsep Pemberdayaan
11
2. Lingkup dan TingkatanPemberdayaan
16
3. FaklOr yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat
17
4. Konteks Masyarakat Nelayan
20
5. Pengertian dan Penggolongan Nelayan
24
6. Alasan Pemberdayaan Nelayan
26
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x
41558.pdf
7. Strategi Pemberdayaan Nelayan
28
8. Pemberdayaan Masyarakat Secara Partisipasi
30
B. Kerangka Pikir Penelitian
33
BAB III METODEPENELITIAN 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian
36
C. Subjek Penelitian
37
KA
A. Jenis Penelitian
D. Tehnik Pengumpulan Data
BU
E. Alat Pengumpulan Data
G. Teknik Keabsahan Data
S
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
TE R
F. Tehnik Analisa Data
SI TA
A. GambaranUmum Lokasi Penelitian I. GambaranUmum Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu
ER
a. Visi dan Misi
39
39
40
.42
.42
42
45
c. Susunan pegawai dan Perlengkapannya
.47
d. Tugas Pokok, Fungsi dan Stmktur Organisasi
.49
N
IV
b. Struktur Organisasi
2. Gambaran Umum Kecamatan Putussibau Selatan
U
38
55
a. Karakteristik Lokasi Penelitian
55
b. Visi dan Misi Kecamatan Putussibau Selatan
56
c. Keadaan Demografis
58
3. Gambaran Umum Program BLM PUMP PB
59
a.
Keterian dan penetapan Calon Penerima BLM PUM PB
59
b.
Tata Cara dan Prosedur Penyaluran BLM PUMP
62
c.
Verifikasi Dokumen KUB
64
d.
Prosedur Pemanfaatan Dana BLM-PUMP
68
e.
Organisasi Pelaksana PUMP
69
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Xl
73
41558.pdf
a) Prioritas Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Putussibau
Selatan
73
I. Pengembangan Akses Permodalan
73
2. Pengembangan Teknologi dan Skala Usaha Perikanan
78
3. Pengembangan Akses Pemasaran
80
4. Penguatan Kelembagaan Masyarakat Kecamatan
Putussibau Selatan
82
KA
5. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat...85
Perikanan
TE R BU
6. Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Usaha
7. Pengembangan diversifikasi Pengolahan Ikan
87
88
b) Implikasi Program BLM-PUMP PB Terhadap Sistem
SI TA S
Usaha Perikanan
89
89
2. Implikasi Terhadap Sosial dan Budaya
91
3. Implikasi Terhadap Ekonomi
93
IV ER
I. Potensi Sumberdaya Ikan
4. Kelembagaaan
96
A. Simpulan
98
B. Saran
99
U
N
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
101
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XII
41558.pdf
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1.1, Siklus Pemnerdayaan Masyarakat dalam Satu Komonuitas
Wilson, 1996
KA
14
R BU
Gambar 1.2, Empat Tahapan dalam Proses Pemberdayaan Wilson, 1996 Gambar 1.3, Kerangka Pikir
Gambar 1.5, Organisasi Pelaksana
TE
Gambar 1.4, Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu
15
33
.46
69
75
Gambar 1.7, Kegiatan Wawancara Penulis dengan Ketua Pokdakan
77
SI
TA S
Gambar 1.6, Kegiatan Monitoring KABlD Perikanan Budidaya
ER
Gambar 1.8, Kepala Dinas Perikanan Beserta Pokdakan Saat
Memanen Ikan
IV
78
U
N
Ganlbar 1.9, Aktivitas Wawancara Penulis dengan Petugas Penyuluh
Pendamping BLM PUM PB
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 'Oil
80
41558.pdf
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Rekapitulasi Rumah Tangga Perikanan ( RTP ) Areal Usaha
KA
Tabel 2.1,
Daftar Data Kelompok Pembudidaya Ikan Calon Penerima
R
Tabel 2.2,
5
BU
Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu
TE
Bantuan BLM PUMP-PB Kabupaten Kapuas Hulu Tahun
6
Tabel 2.3
Jadwal Pe!aksanaan Penelitian
37
Tabel 2.4,
SI T
AS
Anggaran 2013
Kondisi sarana dan Prasarana Dinas Perikanan Kabupaten
49
Tabel 2.5,
Luas Wilayah Kecamatan Putussibau Selatan
58
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan dan
U
N
Tabel 2.6,
IV E
R
Kapuas Hulu Tahun 2013
Tabel 2.7,
Tenaga Kerja
59
Jumlah Bantuan Permodalan yang diberikan kepada Pokdakan
di Kabupaten Kapuas HuluTahun 2013
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XIV
76
41558.pdf
DAFTAR LAMPlRAN
Lampiran.
Halaman
KA
1. Pedoman Wawancara
R BU
2. Pedoman Observasi
4. Surat Izin PeneIitian
U
N
IV
ER SI
6. Biodata PenuIis
TA S
5. Surat Peryataan Tidak PIagiat...
TE
3. Surat Izin Belajar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka xv
104
106
107
108
.l09 110
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Konsep Pemberdayaan
Konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu
KA
dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan.
BU
Pada dasamya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan
TE R
sosial. Menurut Hikmat (2006), pemeberdayaan diartikan sebagai pemahaman secara psikologis pengaruh kontrol individu terhadap keadaan sosial, kekuatan
TA S
politik, dan hak-haknya menurut undang-undang. Sementara itu, McArdle (1989) mengartikan pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputusan
SI
oleh orang-orangyang secara konsekwen melaksanakan keputusan tersebut.
ER
Orang-orangyang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui
IV
kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan untuk lebih diberdayakan
U
N
melalui usaha mereka sendiri dan a..lcumulasi pengetahuan. keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa bergantung pada pertolongan dari hubungan ekstemal. Soekanto (2004:97). mengemukakan bahwa taraf pendidikan yang rendah menimbulkan akibat tingkat respon petani dalam sektor pertanian relatif rendah.
dengan demikian pemikiran petani
lebih konservatif,
menimbulkan kesukaran penggunaan teknologi baru dalam bidang pertanian bagi petani dalam menggunakan teknologi tersebul. Selanjutnya taraf pendidikan didaerah pedesaan relatif rendah merupakan hambatan bagi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11
41558.pdf 12
penerapan
teknologi
bam
kepada
masyarakat,
guna
meningkatkan
produktivitas mutu kelapa. Dikatakan konservatif maksudnya adalah sikap petani yang cenderung memandang penggunaan teknologi bam akan merusak tradisi dan kebiasaan mereka, sehingga timbul keengganan dikalangan petani untuk menggunakan teknologi bam.
KA
Memberdayakan orang lain pada hakikatnya merupakan perubahan budaya, sehingga pemberdayaan tidak akan jalan jika tidak dilakukan
BU
perubahan seluruh budaya organisasi secara mendasar. Perubahan budaya
TE R
sangat diperlukan untuk mampu mendukung upaya sikap dan praktik bagi pemberdayaan yang lebih efektif (Sumaryadi, 2005: 105).
dapat
diartikan
sebagai
upaya
untuk
memulihkan
atau
SI
masyarakat
TA S
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara umum pemberdayaan
ER
meningkatkan kemampuan suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai
IV
dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan selaku
anggota
masyarakat.
Dengan
adanya
N
tanggungjawabnya
U
pemberdayaan, diharapkan masyarakat memiliki budaya yang proaktif untuk kemajuan bersama, mengenal diri dan lingkungannya serta memiliki sikap bertanggung jawab dan memposisikan diri!lya sebagai subjek dalam upaya pembangunan di lingkungannya. Rubin dalam Sunlaryadi (2005: 94-96) mengemukakan 5 pnnslp dasardari konsep pemberdayaan masyarakat sebagai berikut: I. Pemberdayaan masyarakat memerlukan break-even dalam seliap kegiatan yang dikelolanya, meskipun orientasinya berbeda dari organisasi bisnis, dimana dalam pemberdayaan masyarakat keuntungan yang diperoleh
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 13
2. 3.
4.
KA
5.
didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya. Pemberdayaan masyarakat selalu melibatkan partisipasi masyarakat baikdalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan. Dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisiko Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah, swasta maupun sumber-sumber lainnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro.
BU
Pemahaman mengenai konsep pemberdayaan tidak bisa dilepaskan
TE
R
dari pemahaman mengenai siklus pemberdayaan itu sendiri, karena pada hakikatnya pemberdayaan adalah sebuah usaha berkesinambungan untuk
SI TA S
menempatkan masyarakat menjadi lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan dalam komunitasnya sendiri. Artinya program pemberdayaan tidak
ER
bisa hanya dilakukandalam satu siklus saja dan berhenti pada suatu lahapan
IV
tertentu. akan tetapi harus terus berkesinambungan dan kualitasnya terus
U
N
meningkat dari satu tahapan ketahapan berikutnya. Menurut
Wilson
(1996)
terdapat
7
tahapan
dalam
siklus
pemberdayaan masyarakat. Tahap pertama yaitu keinginan dari masyarakat sendiri untuk berubah menjadi lebih baik. Pada lahap kedua, masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan-halangan atau factor-faktor yang bersifat resistensi terhadap kemaj uan dalam dirinya dan komunitasnya. Pada tahap ketiga, masyarakat diharapkan sudah menerima kebebasan tambahan dan merasa memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan dirinya dan komunitasnya. Tahap keempal lebih merupakan kelanjulan dari lahap keliga
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 14
yaitu upaya untuk mengembangkan peran dan batas tanggungjawab yang lebih luas, hal ini juga terkait dengan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Pada tahap kelima ini hasil-hasilnyata dari pemberdayaan mulai kelihatan, dimana peningkatan rasa memiliki yangJebih besar menghasilkan keluaran kineIja yang lebih baik. Pada tahap keenam telah perubahan
perilaku
dan
kesan
terhadap
dirinya,
dimana
KA
teIjadi
keberhasilandalam peningkatan kineIja mampu meningkatkan perasaan
BU
psikologis di atasposisi sebelurnnya. Pada tahap ketujuh masyarakat yang
TE R
telah berhasil dalam memberdayakan dirinya, merasa tertantang untuk upaya yang lebih besar guna mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Siklus
SI TA
S
pemberdayaan ini menggambarkan proses mengenai upaya individu dan komunitas untuk mengikuti peIjalanan kearah prestasi dan kepuasan individu
ER
dan pekeIjaan yang lebih tinggi. Gambar dibawah ini menunjukkan siklus
IV
pemberdayaan masyarakat dalam suatu komunitas.
U
N
GAMBARl.l SIKLUS PEMBERDAYAAN WILSON, 1996
T
oF'an _ Ta.UIp 6
dan
W!'" y""! Iebil re..r
P=baban J>'Iilil..-.: d:m b..... todDdop,;;"",~
.
-=-ahap 7
~~~E:wml
~,_""'n
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
t fahoJp 3 Ra,. ",,,m1;\., IY.
41558.pdf 15
Proses bisa diartikan sebagai runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu (Depdiknas, 2003), jadi proses pemberdayaan bisa dimaknai sebagai runtutan perubahan dalam perkembangan usaha untuk membuat masyarakat menjadi lebih berdaya. Wilson (1996) memaparkan empat tahapan dalam proses pemberdayaan sebagai berikut:
SI TA S
TE
R
BU
KA
I. Awakening atau penyadaran, pada tahap ini masyarakat disadarkan akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif. 2. Understanding atau pemahaman, lebih jauh dari tahapan penyadaran masyarakat diberikan pemahaman dan persepsi barn mengenai diri mereka sendiri, aspirasi mereka dan keadaan umum lainnya. Proses pemahaman inimeliputi proses belajar untuk secara utuh menghargai pemberdayaan dan tentang apa yang dituntut dari mereka oleh komunitas. 3. Harnessing atau memanfaatkan, setelah masyarakat sadar dan mengerti imengenai pemberdayaan, saatnya mereka memutuskan untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitasnya. 4. Using atau menggunakan keterampilan dan kemampuan pemberdayaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
AU"".AKENlNG PEl\'TAD.-\PA'
U
N
IV
ER
GAMBAR 1.2 EMPAT TAHAPAN PROSES PEMBERDAYAAN WILSON 1996
lJr\"0 i'£N"OOV'NAAZ, ..HAl"
l::\DEFSr.-\..'llC'G IDL·\.HAU,\S
IDIBlASAA.' \j
li-U'')''ES;Sr\G PBl~'''Fi\.ArA.''
SlIDllx!r rrJlson 1()CJ6
Pemberdayaan adalah sebuah proses, sehingga tidak bisa dipahami sebagai proyek tunggal dengan awal dan akhir. Suatu eara atau filosofi dimana
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 16
pelaksanaan dan penyesuaJannya memerlukan pembinaan dan proses yang cukup lama (Wilson, 1996). 2. Lingkup dan TingkatanPemberdayaan Agar kita dapat melakukan analisis dan pemahaman yang tepat mengenai pemberdayaan, harns dipahami dulu kerangka konseptual mengenai
KA
lingkup dan tingkatan pemberdayaan. Dari kajian-kajian empiris pelaksanaan
BU
pemberdayaan dimasyarakat, Aishop dan Heinshon (2005) menggambarkan 3
TE R
hal dalam lingkup pemberdayaan, yaitu pemberdayaan politik, pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan sosial, sedangkan Ndraha (dalam Sumaryadi,
politik
lebih
mengarah
kepada
upaya
untuk
SI TA
Pemberdayaan
S
2005) menyebutkan satu lingkup lainnya pemberdayaan lingkungan.
menyadarkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik dan meningkatkan
ER
posisi tawar masyarakat terhadap pemerintah atau pihak-pihak lainnya, yang kepemimpinan politik,
dan
IV
meliputi aspek-aspek penegakan keadilan,
N
pelayanan publik.
U
Pemberdayaan ekonomi adalah pendekatan yang diutamakan kepada
masyarakatkelas bawah untuk mampu beraktifitas dalam bidang ekonomi dan memiliki penghasilan yang lebih baik, sehingga mampu menanggung dampak negatif dari pertumbuhan yang terjadi. Pemberdayaan sosial lebih merupakan upaya
untuk
meningkatkan
kemampuan
sumber
daya
manusia
dan
menyadarkan posisi dan peran seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial dalam komunitasnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 17
Pennberdayaan lingkungan adalah upaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjain hubungan baik dalam interaksi manusia dengan lingkungannya.Tingkatan pemberdayaan adalah semacam batasan luasan wilayah dalamproses pemberdayaan. Alshop dan Heinshon (2005) menjabarkan tingkatan pemberdayaan menjadi tiga tingkatan yaitu local
KA
level, intermediary level, danmacro level. Fujikake (2008) mengemukakan tingkatan pemberdayaan yang serupa dengan Alshop dan Haeinshon yaitu
BU
sebagai berikut: micro level, mesolevel dan macro level. Maksud dari tingkatan
TE
R
micro atau lokal yaitu dalarn batasan wilayah lingkungan sekitar masyarakat tersebut atau pada tataran desa atau sekitar tempat tinggal. Tingkatan meso atau
SI TA S
intermediary meliputi wilayah kota, jaringan atau hubungan antar organisasi dan pihak ekstemallain. Tingkatan macro adalah tingkatan yang lebih luas dari
ER
tingkatan-tingkatan sebelumnya, yaitu setingkat pengambilan keputusan dalam
IV
lingkup nasional.
U
N
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat
Konsep pemberdayaan dalam paradigma pembangunan masyarakat
pada sebuan komunitas bisa dianggap sebagai konsep yang relatif lebih baik dan membawa manfaat yang lebih besar, namun dalam implementasinya masyarakat tidak akan serta merta ikut dan berpartisipasi penuh dalam program tersebut.
Hal
tersebut
dikarenakan
ada
beberapa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemberdayaan masyarakat, yang oleh Sumaryadi (2005: 154 158) dijabarkan menjadi 8 faktor yang berpengaruh sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 18
TA
S
TE
R
BU KA
I. Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada situasi yang dihadapinya. 2. Pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya persepsi dari pemegang kekuasaan dalam komunitas tersebut bahwa pemberdayaan dapat mengorbankan diri mereka sendiri. 3. Ketergantungan adaJah budaya, dimana masyarakat sudah terbiasa berada dalam hirarki, birokrasi dan kontrol manajemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan berbuat dalam rutinitas. 4. Dorongan dari para pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan kekuasaannya. karena inti dari pemberdayaan adalah berupa pelepasan sebagian kewenangan untuk diserahkan kepada masyarakat sendiri. 5. Adanya batas pemberdayaan, terutarna terkait dengan siklus pemberdayaan yang membutuhkan waktu relatif lama dimana pada sisi yang lain kemampuan dan motivasi setiap orang berbeda-beda. 6. Adanya kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan pemberdayaan dan mengubah persepsi mereka tentang anggota komunitasnya. 7. Pemberdayaan tidak kondusifbagi perubahan yang cepat. 8. Pemberdayaan membutuhkan dukungan sumber daya (resource) yang besar, baik dari segi pembiayaan mauplL'l waktu.
SI
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka hasil dari sebuah
ER
upaya pemberdayaan akan sangat tergantung dari kondisi masyarakat dan
IV
peran sertasemua stakeholder yang terlibat dalam program pemberdayaan
N
tersebut.
U
Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang. kbususnya kelompok
rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a)memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (fTeedom), dalam arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat.
melainkan bebas dari kelaparan. bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-surnber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 19
yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto 2005). Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan
KA
merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapOO oleh sebuah perubahan
BU
sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
TE R
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya book yangbersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki kepecayaan diri,
SI TA
S
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tuagas
ER
kehidupannya.
Menurut Ife (1995), pemberdayaan memuat dua pengertian kunci,
N
IV
yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan disini diartikan bukan
U
hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit, melainkan kekuasaan atau penguasaan klien atas: 1) Pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup: kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai gaya hidup, tempat tinggal, pekerjaan. 2) Pendefinisian kebutuhan, kemampauan menentukan kebutuhan selaras dengan aspirasi dan keiniginannya. 3) Ide atau gagasan, kemampuan mengekspresikan dan menyumbangkan gagasan dalam suatu forum atau diskausi secara bebas tanpa tekanan. 4) Lembaga-Iembaga, kemarnpuan menjangkau, menggunakan dan mempegaruhi pranata-pranata masyarakat. seperti lembaga-lembaga sosial. pendidikan dan kesehatan 5) Sumber-sumber; kemampuan memobilisasi sumber-sumber formal, informaldan kemasyarakatan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
20 6) Aktivitas ekonomi. kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme prodiuksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa. 7) Reproduksi, kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran, perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi, dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai
KA
tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin
BU
dicapai oleh sebuah perubahan sosial: yaitu masyarakat yang berdaya,
TE R
memiliki kekuasaan atau mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun
S
sosial, seperti memiliki kepercaayan diri, mampu menyampaikan aspirasi,
dalam
melaksanakan
SI
mandiri
TA
mempunyai mata pencaharian,berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
ER
pemberdayaan sebagai
tugas-tugas
tujuan seringkali
kehidupannya.
digunakan
sebagai
Pengertian indikator
N
IV
keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses.
U
4. Kooteks Masyarakat Nelayao Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakal yang hidup,tumbuh, dan berkembang di kawasan Perikanan, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan wilayah laut. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiriatas kategori-kategori sosial yang membentuk kekuatan sosial. Mereka juga memiliki sistem nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari. Faktor budaya ini menjadi pembeda masyarakat nelayan darikelompok masyarakat lainnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 21
Sebagian besar masyarakat Perikanan, baik langsungmaupun tidak langsung, menggantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelola potensi surnberdaya perikanan. Mereka menjadi komponen utama konstruksi masyarakat maritim Indonesia (Kusnadi 2009). Menurut Kusnadi (2003) ada dua sebab yang menyebabkan
KA
kemiskinan nelayan, yaitu sebab yang bersifat internal dan bersifat eksternal. Kedua sebab tersebut saling berinteraksi dan melengkapi. Sebab kemiskina
BU
yang bersifat internal berkaitan erat dengan kondisi internal surnber daya
TE R
manusia nelayan dan aktivitas keIja mereka. Sebab-sebab internal ini mencakup masalah :
IV
ER
SI TA
S
I. Keterbatasan kualitas sumber daya manusia nelayan, 2. Keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi penangkapan, 3. Hubungan keIja (pemilik perahu nelayan buruh) dalam organisasi penangkapan yang dianggap kurang menguntungkan nelayan buruh, 4. Kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan, 5. Ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut, dan 6. Gaya hidup yang dipandang boros sehingga kurang berorientasi ke masa depan.
U
N
Sebab kemiskinan yang bersifat eksternal berkaitan dengan kondisi di
luar diri dan aktivitas keIja nelayan. Sebab-sebab eksternal ini mencakup masalah : (I) kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi pada produktivitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan parsiaL (2) sistim pemasar<;n hasil perikanan yang lebih menguntungkan pedagang perantara, (3) kerusakan ekosistem perikanan dan laut karena pencemaran dari wilayah darat, praktik penangkapa!1 dengan bahan kimia, pengerusakan terumbu karang, dankonservasi hutan bakau di kawasan Peri kanan, (4) penggunaan peralatan tangkap yang tidak ramah lingkungan, (5) penegakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 22
hukum yang lemah terhadap perusak lingkungan, (6) terbatasnya teknologi pengolahan hasil tangkapan pasca panen, (7) terbatasnya peluang-peluang kerja di sektor non perikanan yang tersedia di desa-desanelayan, (8) kondisi alam dan fluktuasi musim yang tidak memungkinkan nelayan melaut sepanjang tahun, dan (9) isolasi geografis desa nelayan yang mengganggu
KA
mobilitas barang, jasa, modal dan manusia Selanjutnya Mulyadi (2007) mengatakan bahwa sesungguhnya, ada
BU
dua haluan utaama yang terkandung dalam kemiskinan, yaitu kerentanan dan
TE R
ketidakberdayaan, Dengan kerentanan yang dialami, orang miskin akan mengalami kesulitan untuk menghadapi situasi darura!. lni dapat dilihat pada
SI TA
S
nelayan perorangan misalnya, mengalami kesulitan untuk membeli bahan bakar untuk keperluan melau!. Hal ini disebabkan sebelumnya tidak ada hasil
ER
tangkapan yang bisa dijual, dan tidak ada dana cadangan yang dapat
IV
digunakan untuk keperluan yang mendesak, Hal yang sama juga dialami oleh
N
nelayan buruh,mereka merasa tidak berdaya dihadapan para juragan yang
U
telahmempekerjakannya, meskipun bagi hasil yang diterimanya dirasakan tidak adil. Keterbatasan kepemilikan aset adalah ciri umum masyarakat nelayan yang miskin, hal ini tergambar dari kondisi rumah. Rumah nelayan terletak di pantai, dipinggir jalan kampung umumnya merupakan bangunan non parmenen atau semlparmenen. berdinding bambu, berlantai tanah. ventilasi rumah kurang baik sehingga sehari-hari bau anyir ikan menyengat dan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 23
meskipun siang hari, di dalam rumah cukup gelap, sementara juru mudi atau juragan jauh lebih baik berbentuk pennanen (Siswanto 2008). Sebagai suatu masyarakat yang tinggal di kawasan Perikanan, masyarakat nelayan mempunyai karakteristik sosial tersendiri yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daratan. Di beberapa kawasan Perikanan
KA
yang relatif berkembang pesat, struktur masyarakatnya bersifat heterogen, memiliki etos keIja tinggi, solidaritas sosial yang kuat, serta terbuka terhadap
BU
perubahan dan interaksi sosial. Sekalipun demikian, masalah kemiskinan
TE R
masih mendera sebagaian masyarakat Perikanan, sehingga fakta sosial ini terkesan ironis di tengah-tengah kekayaan sumber daya perikanan dan lautan,
TA
S
(Kusnadi 2009).
SI
Seperti juga masyarakat yang lain, masyarakat nelayan menghadapi
ER
sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang kompleks. Masalah
IV
masalah tersebut diantaranya adalah sebagai beikut: (I) kemiskinan,
N
kesenjangan sosial,dan tekanan-tekanan ekonomi yang datang setiap saat, (2)
U
keterbatasan akses modal, teknologi dan pasar, sehingga mempengaruhi dinamika usaha, (3) kelemahan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang ada. (4) kualitas SDM yang rendah sebagai akibat keterbatasan akses pendidikan. kesehatan,dan pelayanan publik, (5) degradasi sumberdaya lingkungan. baik di kawasan perikanan, laut maupun pulau-pulau kecil, dan (6) belum kuatnya kebijakan
yang
berorientasi
pada kemaritiman
pembangunan nasional (Kusnadi 2009).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
sebagai
pilar
utama
41558.pdf 24
Masalah-masalah di atas tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu samalain. Misalnya, masalah kemiskinan. Masalah ini disebabkan oleh hubungan-hubungan korelatif antara keterbatasan akses, lembaga ekonomi belum berfungsi, kualitas SDM rendah, degradasi sumber daya lingkungan. Karena itu persoalan penyelesaian kemiskinan dalam masyarakat Perikanan
KA
hams bersifat integralistik. Kalaupun hams memilih salah satu faktor sebagai basis penyelesaian persoalan kemiskinan, pilihan ini benar-benar menjangkau
BU
faktor-faktor yang lain atau menjadi motor untuk mengatasi masalah-masalah
TE
R
yang lain. Pilihan demikian memang sulit dilakukan, tetapi harus ditempuh untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia yang
Pengertian dan Penggolongan Nelayan
SI
s.
TA S
memang terbatas.
IV ER
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil
laut,
baik dengan carOl melakukan
U
N
penangkapan ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal dipantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya (Mulyadi 20(7). Nelayan identik dengan keterbatasan aset, lemahnya kemampuan modal, posisi tawar dan akses pasar (Siswanto 2008). Sesungguhnya. nelayan bukanlah suatu entitas tunggaL mereka terdiri dari beberapa kelompok. Dilihat dari segi kepemilikar! alat tangkap, nelayan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. yaitu nelayan buruh. nelayan juragan. dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah ndayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
25
lain. Sebaliknya, nelayan juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh orang lain. Adapun nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain (Mulyadi 2007). Nelayan dapat didefinisikan pula sebagai orang atau komunitas orang
KA
yangsecara keseluruhan atau sebagian dari hidupnya tergantung dari kegiatan
BU
menangkap ikan. Beberapa kelompok nelayan memiliki beberapa perbedaan dalam karakteristik sosial dan kependudukan. Perbedaan tersebut dapat dilihat
TE R
pada kelompok umur, pendidikan status sosial, dan kepercayaan. Dalam satu kelompok nelayan juga sering ditemukan perbedaan internal, dalam
TA
S
pengertian hubungan diantara sesama nelayan maupun di dalam hubungan
SI
bermasyarakat (Widodo dan Suadi 2006).
ER
Menurut Charles (200 I), kelompok nelayan dapat dibagi empat
IV
kelompokyaitu: (I) nelayan subsisten (subsistence fishers). yaitu nelayan yang
N
menangkap ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, (2) nelayan asli
U
(native/indigenous/aboriginal fishers). yaitu nelayan yang sedikit banyak memiliki karakter yang sama dengan kelompok pertama, namun memiliki juga hak untuk melakukan aktivitas secara komersial walaupun dalam skala yang sangat keci!. (3) nelayan rekreasi (recreational/sport fishers). yaitu orang orangyang secara prinsip melakukan kegiatan penangkapan hanya sekadar untuk kesenangan atau berolah raga, dan (4) nelayan komersial (commercial fishers), yaitu mereka yang menangkap ikan untuk tujuan komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 26
Disamping pengelompokan tersebut, terdapat beberapa terminologi yang sering digunakan untuk menggambarkan kelompok neJayan, seperti nelayan penuh untuk mereka yang menggantungkan keseluruhan hidupnya dari menangkap ikan; nelayan sambilan untuk mereka yang hanya sebagian dari hidupnya tergantung dari menangkap ikan; juragan untuk mereka yang
KA
memiliki sumberdaya ekonomi untuk usaha perikanan seperti kapal dan alat tangkap; dan anak buah kapal untuk mereka yang mengalokasikan waktunya
BU
dan memperoleh pendapatan dari hasil mengoperasikan alat tangkap ikan,
TA S
6. Alasan Pemberdayaan Nelayan
TE R
seperti kapal milik juragan (Widodo dan Suadi 2006).
Nelayan tradisional adalah masyarakat kecil, masyarakat miskin yang
SI
sudah ada sejak zaman dulu. Salah satu alasan kemiskinan ini adalah rendah
ER
produktivitas dan pendapatan nelayan. Secara struktur, nelayan terkungkung
IV
dalam kemiskinan. Nelayan tidak berdaya dan tidak punya kekuatan untuk
U
N
keluar dan kemiskinan. Begitu miskinnya, masyarakat nelayan senng disebut kelompok
miskin dianatara yang miskin (the poorest of the poor). Kecuali mereka diberdayakan, ada yang mengangkat mereka berupa memberikan daya dan kekuatan dari luar mereka. maka mereka bias keluar dari kemiskinan. Jika tidak. kemiskinan itu akan tetap ada di antara mereka. Kemiskinan itu akan makin parah, mencip!akan kemelaratan massal, dalam berbagai segi dan bidang kehidupan. Diawali dengan kemiskinan secara ekonomi, seterusnya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
27 berkembang menjadi kemiskinan dan kemelaratan sosial, budaya, hukum, dan pada akhirnya kemiskinan dalam politik. Suara mereka tidak ada harganya. Dapat dibeli dan dijual dengan harga murah. Ketika suara mereka sudah terbeli, mereka tidak ada apa-apanya lagi. Hanya hidup itu sendiri yang mereka punyai. Hidup yang bermakna bagi
Hikmat
(2006),
mengemukakan
KA
mereka sendiri (Dault 2008). bahwa
pemberdayaan
dapat
BU
merupakan salah satu upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah
TE
R
dimiliki oieh masyarakat. Dengan kata lain, keberhasilan pemberdayaan masyarakat dalam konteks pembangunan antara lain bermakna bahwa suatu
TA S
masyarakat tersebut menjadi bagian dari pelaku pembangunan itu sendiri.
SI
Berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat,
IV ER
antara lain bagaimana suatu inovasi yang lebih maju dapat bermanfaat bagi masyarakat, bagaimana budaya lokal (termasuk kearifan lokal), bagaimana
N
pula mekanisme pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan tersebut.
U
Atas dasar uraian di atas, pemberdayaan masyarakat nelayan sangat
diperlukan. Pemberdayaan masyarakat nelayan diartikan sebagai usaha-usaha yang bersifat terencana, sistematik. dan berkesinambungan untuK membangun kemandirian sosiaL ekonomi dan politik masyarakat nelayan dengan mengelola potensi
sumberdaya yang mereka miliki untuk mencapai
keejahteraan sosial yang bersifat berkelanjutan. Kemandirian masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan posisi tawar (bergaining position) mereka
dalam
pembangunan kawasan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
dan
pemanfaatan
sumberdaya
41558.pdf 28
lingkungan. Dengan demikian, diharapkan pada masa mendatang masyarakat nelayan menjadi subyek pembangunan di daerahnya dan kawasan Perikanan memiliki perkembangan ekonomiyang dinamis. Program pemberdayaan hams bisa mendorong terciptanya mobilitas vertikal masyarakat nelayan (Satria 2001).
menentukan
keberhasilan
pemberdayaan
KA
Kemandirian masyarakat nelayan merupakan tahapan yang san gat secara
berkelanjutan.
Tanpa
BU
kemandirian akan sulit dicapai kesejahteraan sosial. Unsur-unsur kemandirian
TE R
masyarakat tersebut ditentukan oleh kemampuan ekonomi yang dirniliki, kapasitas politik pembangunan, dan memegang teguh prinsip-prinsip sosial
TA S
yang diyakini bisa menciptakan tata kehidupan yang lebih baik (Kusnadi
SI
2009).
ER
7. Strategi Pemberdayaan Nelayan position
IV
Dalam
Kelautan
dan
pemberdayaan
Perikanan
masyarakat
disebutkan,
bahwa
Perikanan berdasarkan
U
N
Departemen
paper
karakteristik masyarakat Perikanan (nelayan) dan cakupan pemberdayaan, maka
pemberdayaan
nelayan
patut
dilakukan
secara
komprehensif.
Pembangunan yang komprehensif, yakni pembangunan dengan memiliki ciri ciri: (1) berbasis lokal (melibatkan sumberdaya lokal sehingga return /0 local
resource dapat dinikmati oleh masyarakat lokal. Sumberdaya lokal yang patut digunakan adalah sumberdaya manusia dan sumberdaya alam, (2) berorientasi pada peningkatan kesejahteraan <menitikberatkan kesejahteraan masyarakat dan bukannya peningkatan produksi),(3) berbasis kemitraan (kemitraan yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 29
mutualistis antara orang lokal atau orang miskin dengan orang yang lebih mampu, untuk membuka akses terhadap teknologi, pasar, pengetahuan, modal, manajemen yang lebih baik atau profesional, serta pergaulan bisnis yang lebih luas, (4) secara holistik atau multi aspek (pembangunan mencapai semua aspek, setiap sumberdaya lokal patut diketahui dan didayagunakan), dan (5)
KA
berkelanjutan (keberlanjutan dari pembangunan itu sendiri, mencakup aspek
BU
ekonomi dan sosial) (DKP 2002).
Disebutkan pula, bahwa khusus pembangunan di kawasan Perikanan
TE R
dan umumnya pembangunan perikanan dan kelautan, masalah k:ua1itas SDM dan lingkungan sepatutnya mendapat perlakuan khusus, karena secara umum
TA
S
masyarakat perikanan memiliki pendidikan dan kesehatan yang masih rendah.
SI
Oleh karena itu dalam investasi SDM masyarakat Perikanan sudah sepatutnya
ER
mempertimbangkan kedua hal tersebut. Adapun sasaran pemberdayaan
IV
masyarakat Perikanan. khususnya nelayan diformulasikan sebagai berikut:
U
N
I) Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. 2) Tersedianya prasarana dan sarana produksi lokal yang memungkinkan masyarakat dapat mengakses dengan harga murah dan berkualitas yang baik. 3) Meningkatnya peraIl kelembagaan masyarakat sebagai wadah aksi kolektif untuk mencapai tujuan tujuan individu. 4) Terciptanya kegiatan-kegiatan ekonomi produktif di daerah yang memiliki ciri-ciri berbasis sumberdaya lokal, pasar yang jelas, berkelanjutan berdasarkan kapasitas sumberdaya, dimiliki dan dilaksanakan serta berdampak bagi masyarakat lokal, dan dengan menggunakan teknologi maju tepat guna yang berasal dari proses pengkajian dan penelitian. 5) Terciptanya jaringan transponasi dan komunikasi yang memadai, sebagai basisjaringan ekonomi. baik antara kawasan Perikanan maupun antara Perikanan dan pedalaman. 6) Terwujudnya struktur ekonomi Indonesia yang berbasis pada kegiatan ekonomi di wilayah Perikanan dan laut sebagai wujud pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya perairan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 30
Menurut Nikijuluw (2002), ada lima pendekatan pemberdayaan masyarakat nelayan yaitu: (I) penciptaan lapangan kerja altematif sebagai sumber pendapatan lain bagi keluarga; (2) mendekatkan masyarakat dengan sumber modal dengan penekanan pada penciptaan mekanisme mendanai dirisendiri (self financing mechanism); (3) mendekatkan masyarakat dengan
KA
sumber teknologi barn yang lebih berhasil dan berdaya guna; (4) mendekatkan
masyarakat.
Ke1ima
pendekatan
1lll
dilaksanakan
dengan
R
ditengah
BU
masyarakat dengan pasar; serta (5) membangun solidaritas serta aksi kolektif
TE
memperhatikan secara sungguh-sungguh asplrasl, keinginan, kebutuhan,
SI TA S
pendapatan, dan potensi sumberdaya yang dimiliki masyarakat nelayan.
8. Pemberdayaan Masyarakat Secara Partisipasi
ER
Lahimya pemikiran pembangunan partisipasi di latarbelakangi oleh
IV
program,proyek, dan kegiatan pembangunan masyarakat yang datang dari atas
N
atau dari luar komunitas. Faktanya, konsep pembangunan ini sering gaga! dan
U
tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Para praktisi pembangunan juga sering mengalami frustasi terhadap kegagalan program tersebut. Karena itu, orentasiterhadap strategi pembangunan masyarakat adalah keniscayaan. Kemunculannyalebih
mengedepankan
partisipasi
dan
pemberdayaan
masyarakat sebagai strategidalam pembangunan masyarakat. Untuk itu, diperlukan seperangkat teknik-teknikyang dapat menciptakan kondisi adanya keberdayaan masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat secara partisipatif (Hikrnat 2006).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 31
Pemberdayaan dan partisipasi merupakan hal yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembangunan belakangan ini di berbagai negara. Kemiskinan yang terus melanda dan menggerus kehidupan umat manusia akibat resesi intemasional yang terus bergulir dan proses restrukturisasi, agen agen
nasional-internasional,serta
negara-negara
setempat
menunjukkan
sarana
percepatan
proses
KA
perhatian yang sangat besar terhadap strategi partisipasi masyarakat sebagai pembangunan.Karena
itu perlu
ditekankan
BU
peningkatan tentang pentingnya pendekatan altematif berupa pendekatan
TE R
pembangunan yang diawali oleh proses pemberdayaan masyarakat lokal (Craig and Mayo 1995).
TA S
Pemberdayaan dan partisipasi merupakan strategi yang sangat
SI
potensial dalam rangka meningkatkan ekonomi, sosial dan transformasi
ER
budaya. Proses ini,pada akhimya, akan dapat menciptakan pembangunan yang
IV
lebih berpusat pada rakyat. Salah satu agen intemasional, Bank Dunia
N
misalnya, percaya bahwa partisipasi masyarakat di negara dunia ketiga
U
merupakan sarana efektif untuk menjangkau masyarakat termiskin melalui upaya pembangkitan semangat hidup untuk dapat menolong diri sendiri (Hikrnat 2006). Dalam hal ini cara terbaik untuk mengatasi masalah pembangunan adalah
membiarkan
semangat
wiraswasta
tumbuh
dalam
kehidupan
masyarakat berani mengambil resiko, berani bersaing, menumbuhkan semangat untuk bersaing, dan menemukan hal-hal baru (inovasi) melalui partisipasi
masyarakat.Strategi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
pembangunan
meletakkan
paartisipasi
41558.pdf
32
masyarakat sebagai fokus isusentral pembangunan saat ini. Partisipasi masyarakat di negara-negara duniaketiga merupakan strategi efektif untuk mengatasi masalah urbanisasi dan industrialisasi (Craig and Mayo 1995). Sementara itu, strategi pemberdayaan meletakkan partisipasi aktif masyarakat ke dalarn efektivitas, efisiensi, daan sikap kemandirian. Seca
KA
rakhusus, pemberdayaan dilaksanakan melalui kegiatan keIja sarna dengan para sukarelawan, bukan bersumber dari pemerintah, tetapi dari LSM,
BU
termasuk organisasi dan pergerakan masyarakat (Hikmat 2006).
TE R
Dikatakan juga bahwa partisipasi masyarakat melalui LSM, saat ini merupakan kunci partisipasi efektif untuk mengatasi masalah kemiskinan.
TA S
Dengancara ini, masyarakat kecil (kelompok grassroot) dapat memperoleh
SI
keadilan, hak asasi manusia, dan demokrasi. Kini, pemberdayaan masyarakat
ER
miskin sudah menjadi slogan umum. Dalarn bidang pembangunan dan
IV
partisipasi masyarakat,pemberdayaan merupakan hal penting bagi negara
U
N
negara yang belum berkembang dan miskin di bagian Utara dan Selatan. Hikmat (2006) mengemukakan pula bahwa partisipasi masyarakat
dalarn melaksanakan gerakan pembangunan harus selalu di dorong dan ditumbuh kembangkan secara bertahap, mantap dan berkelanjutan. Jiwa partisipasi masyarakat adalah semangat solidaritas sosiaL yaitu
hubung~m
sosial yang selaludidasarkan pada perasaan moral, kepercayaan dan cita-cita bersarna. Karena itu seluruh warga masyarakat harus selalu bekeIjasama, bahu membahu. saling membantu dan mempunyai komitmen moral dan sosial yang tinggi dalam masyarakat. Sementara Hermanto (1989) mengemukakan bahwa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 33
political
willpemerintah
harus
tuntas
dalam
menangam
kemiskinan
masyarakat pantai(terrnasuk nelayan), terrnasuk pembinaan keluarga nelayan (anak dan isteri). Penanganan yang dilakukan melalui pendekatan partisipasif dapat membangkitkan peran kelompok masyarakat nelayan sehingga kelompok
KA
tersebut menjadi mandiridan harrnonis terhadap mitra usaha (Iembaga
BU
ekonomi dan keuangan).
TE R
B. Kerangka Poor Penelitian
TA S
Gambar 1.3
Kerangaka Pikir Penelitian
N
U
,l,
IV
ER
SI
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dalam program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan Budidaya
I
Prioritas pemberdayaan masyarakat nelayan
-1 Implikasi program BLM-PUMP PB terhadap keragaman sosial,teknologi,ekonomi dan kelembagaan masyarakat
Meningkatnya Produksi Perikanan, dan Kesejahteraan masyarakat
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 34
Keterangan :
Masyarakat pembudidaya perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu yang Illdup di kawasan-kawasan pesisir masih menghadapi masalah-masalah sosial dan hams terbelenggu dengan kemiskinan. Hermanto (1989), mengatakan bahwa secara garis besar ada beberapa faktor penyebab kemiskinan
KA
masyarakat pembudidaya perikanan yaitu (I) kurangnya sarana prasarana penunjang (2) rendahnya penerapan teknologi perikanan (3)lemahnya
BU
kelembagaan masyarakat dan (4) lemahnya sumberdaya keluarga. Kegiatan
TE
R
pemberdayaan yang berbasis pada pendekatan kelembagaan merupakan satu strategi untuk mengatasinya. Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan adalah
terwujudnya
SI TA S
pemberdayaan
kesejahteraan
sosial
masyarakat
pembudidaya perikanan secara berkelanjutan, kelembagaan sosial ekonomi
ER
berfungsi optimal, akses sumberdaya semakin mudah diperoleh, kelangsungan
IV
Illdup sumberdaya lingkungan terpelihara, dan dinamika ekonomi masyarakat
U
N
berkembang.
Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang menggunakan
pendekatan kelembagaan adalah program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB). Setelah prograrnPUMP-PB ini berjalan beberapa tahun, tentunya perlu dievaluasi sejauh mana programini mempengaruhi kesejahteran masyarakat dan bagimana keberlanjutan program Illl.
Atas dasar pemikiran tersebut, setidaknya ada tiga tahap yang menjadi fokus penelitian ini. Tahap pertama adalah melihat implikasi program PUMP
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 35
PB terhadap keragaman sistem usaha masyarakat, yaitu: sosial, teknologi, ekonomi dan kelembagaan. Untuk mengetahui keragaman sistem usaha masyarakat tersebut digunakan analisis deskriftif kualitatif. Tahap kedua adalah menilai dampak program PUMP·PB terhadap pendapatan Kelompok Masyarakat Pemanfaat. Berdasarkan analisisi ini akan diketahui dampak
kajian
keragaan
dan
dampak
PUMP·PB
KA
program PUMP-PB terhadap pendapatan KMP. Tahap tiga, berdasarkan terhadap
pendapatan akan
U
N
IV
ER
SI
TE R
TA S
Kabupaten Kapuas Hulu.
BU
memberikan informasi sejauh mana keberhasilan pelaksanaan PUMP-PB di
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam proses penelitian, oleh karena penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah, maka metode penelitian
KA
dapat diartikan sebagai ilmu untuk mengungkapkan dan menerangkan gejala
prosedur
keIja
yang
sistematis,
teratur
dan
dapat
R
mempergunakan
BU
gejala alam atau gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia, dengan
TE
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun metode penelitian yang
SI TA S
digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Nawawi (1996:63), Metode Deskriptif adalah proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
ER
keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga masyarakat. dan
IV
lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan dengan fakta-fakta yang tampak
U
N
sebagaimana adanya.Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu prosedur pemecahan masalah dengan cara menggambarkan kondisi penelitian berdasarkan apa adanya dan teIjadi pada saat sekarang (Nawawi. 1996:23).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu. Dasar pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 36
41558.pdf 37
I) Lokasi penelitian merupakan tempat budidaya perikanan skala kecil dan telah menjalan program PUMP-PB. 2) Adanya
koperasi
sebagai
lembaga
pengelola
Dana
Ekonomi
Produktif(DEP) BLM-PUMP PB di Kabupaten Kapuas Hulu terletak di Kecamatan Putussibau Selatan.
KA
Adapun waktu penelitian dilakukan selama empat bulan yakni bulan
R
penelitian diuraikan dalam tabel di bawah ini.
BU
Mei sampai dengan bulan Agustus 2013. Untuk lebih jelasnya tahapan dalam
TE
Tabel2.3
AS
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan
1.
Pengajuan Proposal Penelitain Pen sunan Instrument Penelitian Penelitian dan Pen urn ulan Data
Pengolahan Data dan Penyusunan
Penelitan Analisa Data PeJa oran Hasil Penelitian
Mei
Juni-Juli
Juli-Agustus
IV E
5.
U
N
4.
6.
B u I an
R
2. 3.
SI T
No
C. Subyek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat perikanan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu yang tergabung ke dalam berbagai kelompok budidaya perikanan yang ditentukan secara purposive dan memahami betul tentang program PUMP-PB, penulis juga mengambil beberapa intorman yaitu :
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 38
a. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu Bapak H. M. Zaini, MM b. Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas. c. Camat Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu Bapak Serli, S.Sos d. Petugas PenyuluhlPendamping program PUMP-PB Bapak Muhammad
KA
Yusup Winata,S.Pi e. Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Citra Mulia Abadi Putussibau Selatan
BU
Bapak H. Achmad Syah, Kelompok penerima BLM-PUMP PB
TE
R
D. Tehnik Pengumpulan Data
Di dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mempergunakan 2 (dua)
SI TA S
cara tekhnik pengumpulan data yaitu:
a. Wawancara, yaitu: penulis mengadakan tanya jawab secara lisan kepada
ER
informan dengan cara tatap muka dan dengan berdasarkan pedoman yang mengadakan wawancara secara langsung dengan
N IV
telah ditentukan dan
beberapa informan yang telah ditetapkan.
U
b. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung kepada objek dan subjck yang
akan
diteliti
terhadap
pelaksanan
pelayanan
administrasi
kepeududukan. Penulis dalam penelitian ini menggunakan observasi akti£ dalam observasi peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. SambiI melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikeIjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 39
tajam dan sampai mangetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak. c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti seperti ; data sekunder, arsip-arsip, fotocopy, catatan resmi dan bahan-bahan literatur pendukung lainnya.
KA
E. Alat Pengumpul Data
BU
Dalam mempermudah penulis di dalam melakukan tehnik tersebut,
R
maka alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa:
TE
a. Panduan wawancara, yaitu daftar pertanyaan yang telah disiapkan
SI TA S
mengenai hal-hal yang akan dipertanyakan kepada informan agar wawancara tersebut terarah, efektif dan efisien. b. Pedoman observasi, yaitu berisi hal-hal yang diamati sehubungan dengan
ER
obyek yang diteliti.
IV
c. Alat Dokumentasi, yaitu alat yang digunakan penulis untuk menyimpan,
U
N
meliput, dan mengumpulkan data. Alat yang digunakan berupa kamera, plash disk MP3 dan pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian seperti peraturan-peraturan.
F. Teknik Analisis Data Teknik Analisis data yang penulis gunakan teknik analisa data secara kualitatif, artinya data yang telah dikumpulkan dilapangan, diolah dan disusun berdasarkan kategori-kategori sesuai dengan sifat dan jenisnya. Teknik analisa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 40
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan analisa model interaktifyaitu melalui 3 (tiga) komponen diantaranya : I. Reduksi Data yaitu membuat catatan penting atau rangkuman inti dari data
yang diperoleh melalui wawancara dan telaah kepustakaan. 2. Penyajian Data yaitu menyajikan semua data dan informasi yang telah
KA
disusun dan diklasifikasikan dalam bentuk catatan dan tulisan. 3. VerifikasilKesimpulan Data yaitu membuat kesimpulan dari data yang telah
BU
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dari permasalahan penelitian.
TE R
(Moleong, 2000:47).
TA S
G. Teknik Keabsaban Data
Tehnik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
ER
SI
Triangulasi. Triangulasi menurut Susan Stainback dalam Sugiyono (2007:330) merupakan "the aim is not to determinate the truth about same social
N
IV
phenomenon, rather than the purpose ojiriangulation is to increase
U
one'sunderstanding of whaT ever is being investigated. " . Dengan demikian
triangulasi
bukan
bertujuan
mencan
kebenaran,
tapi
meningkatkan
pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya. Triangulasi
dalam
penguJlan
kredibilitas ini
diartikan
sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. dan berbagai waktu. Dengan demikian menurut Sugiyono (2007:333) terdapal Iriangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 41
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang program pemberdayaan masyarakat melalui program PUMP-PB di Kecamatan Putussibau Selatan. Data sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data tersebut. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sarna dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih Ianjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain. Atau mungkin semua benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda. 3. Triangulasi Waktu Triangulasi Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, sehingga akan memberikan data yang lebih valid dan lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.Triangulasi juga dapat dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41558.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 1) Prioritas
strategi
pembudidaya
perbaikan
pemberdayaan
masyarakat
masyarakat
perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai
KA
berikut: (1) pengembangan akses permodalan; (2) pengembangan teknologi
penguatan
kelembagaan
masyarakat
R BU
dan skala usaha perikanan: (3) pengembangan akses pemasaran; (4) pembudidaya
perikanan;
(5)
TE
pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat; (6) pembangunan
TA S
sarana prasarana penunjang usaha perikanan; dan (7) pengembangan diversifikasi pengolahan ikan. Ketujuh prioritas pemberdayaan Masyarakat
ER SI
di Kecamatan Putussibau Selatan merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya Namun yang menjadi
IV
prioritas utama dalam pemberdayaan masyarakat pembudidaya perikanan
U
N
adalah pengemb9l1gan akses pemasaran. Hal ini didasarkan pada potensi perikanan di Kecamatan Putussibau Selatan yang sampai saat ini masyarakatnya masih kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya. Namun berdasarkan temuan penelitian pengembangan akses pemasaran belum optimal, hal ini didasarkan pada temuan yang menunjukkan bahwa masyarakat pembudidaya perikanan masih kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya. 2)
Implikasi Program BLM-PUMP PB di Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu berdampak pada peningkatan potensi sumberdaya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 98
41558.pdf 99
ikan,
memicu perubahan sosial budaya, ekonomi dan kelembagaan
masyarakat pembudidaya perikanan. Berdasarkan hasil penelitian Program BLM-PUMP PB belurn memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pembudidaya perikanan. hal ini dapat dilihat dari kesejahteraan
masyarakat
Kecamatan
Putussibau
Selatan
yang
KA
mengantungkan nafkahlkehidupannya terhadap surnberdaya peri kanan, masih jauh dari layak (belurn sejahtera). Kondisi ini disebabkan oleh (I) kualitas
surnberdaya
manusJa;
(2)
BU
rendahnya
keterbatasan
akses
TE R
permodalan, teknologi, pasar; (3) degradasi sumberdaya lingkungan; dan (4) kebijakan pembangunan yang belurn memihak secara optimal pada
SI TA
S
masyarakat Kecamatan Putussibau Selatan.
B. Saran
ER
1) Program BLM-PUMP PB merupakan program nasional. tentunya dalam
IV
implementasi di daerah menghadapi kendala aspek lokalitas dan tipologi.
U
N
Kedepanny'l program ini perlu mengakomodasi inisiatif-inisiatif bersifat lokalitas.
agar dalam
transformasi
nilai-nilai
pemberdayaan
pada
masyarakat pembudidaya perikanan setempat dapat beIjaian dengan baik dan berkelanjutan. Hal yang mesti dikembangkan dalam program BLM PUM PB adalah akses pemasaran produksi perikanan. Karena akses pemasaran
merupakan kendala serius dalam pengembangan usaha
perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu. Keterbatasan akses pasar ini telah berdampak pada harga ikan yang rendah. Bahkan pada saat musim ikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 100
para pedagang ikan tidak sanggup memasarkan hasil budidaya masyarakat pembudidaya perikanan. 2) Implikasi
program
BLM-PUMP
PB
semestinya
mengedepankan
pendekatan kelembagaan sosial. Atas dasar itu, perlu program untuk penguatan kapasitas kelembagaan tersebut agar bisa turnbuh dan
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
berkembang secara mandiri dan berkelanjuatan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Allison, Edward H and Ellis F. 2001. The livelihoods Approach and Management of Small-Scale Fisheries. Marine Policy Journal 25:377-388. Arikunto S. 2000. Manajemen Penelitian, Edisi Baru. Jakarta: Rieneka Cipta. 645
Wm.
KA
Bakkoro MS dan A Effendy. 2005. Tingkah Laku Ikan: Hubungan dengan Metode Pengoperasian Alat Tangkap Ikan. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. 131 him.
TE
R BU
Bogar, W. 2009. Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Tradisional (Studi Pada Nelayan Tradisional di Pulau Siau Kabupaten Sitaro). Jurnal AGRITEK 17 (6): 1205-1212.
TA S
Charles AT. 2001. Sustainable fishery systems. Canada: Blakwell Science Ltd. 370 p.
SI
Craig, G. and Mayo, M. (eds) (1995) Community Empowerment. A Reader in Participation and Development. London: Zed Books. Pp. 1-11.
ER
Dahuri R, J. Rais, S. P. Ginting, M. J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Ioutan secara Terpadll. Pradnya Paramita, Jakarta.
U
N
IV
Dault A. 2008. Pemuda Dan Kelautan. Jakarta: Pustaka Cidesindo. 222 him. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu. 2007. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dall Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2007. Kapuas Hulu: DKP Kabupaten Kapuas Hulu. 48 him. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara. 2005. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Tahun 2007. Maluku Utara: DKP Provinsi Kapuas Hulu. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas Hulu. 2008. Rencana Induk Pengemoangan Wi/ayah Pesisir Kabupatcll Kapuas Hulu. Kapuas Hulu: DKP Kabupaten Kapuas Hulu. 5:1-21. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002. Dara Kelompok Masyarakw Pemanfaat (KA1P) BLM-PUMP PB TA 2002. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Keeil. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan Rl.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 101
41558.pdf 102
[DKP)
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Pedoman Umum Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan R!.
Hermanto F. 1989. Jlmu Usaha Tani. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. Hikrnat A, 2006, Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press. 240 him.
KA
Ife, Jim. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives Vision, Analysis and Practice. Australia: Longman. 297 p.
BU
Kusnadi, SurnaIjono, Sulistiowati,Yunita, Subchan, Puji. 2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.
TE
R
Kusnadi. 2003. AkaI' Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.136 him.
TA
S
Kusnadi. 2007. Jaminan Sosial Nelayan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. 172 him.
ER
SI
Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Pusat Penelitian Wilayah Pesisir Dan Pula'.l-Pulau Keci!. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember. 152 Wm.
N
IV
Lind DA, WG Marchal, SA Wethen. 2007. Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Edisi ke-13. Jakarta: Salemba Empat. 502 Him.
U
McArdle, 1. (1989). "Community Development Tools of Trade". Community Quar-terly Journal J6: 47-54 p. Mulyadi S. 2007. Ekoncmi Kelautan. Jakarta: PT Raja Gratlndo Persada. J48 him. Nasution A, Badaruddin. 2005. lsu-Isu Kelautan Dari Kemishnan f/ingga Bajak Laut. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. J30 him. Nasution Z, Sastrawidjaja, Hartono, Mursidin, Priyatna. 2007. Sosial Budaya Masyarakat Nelayan Konsep dan lndikatol' Pemberdayaoil. Jakarta: Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. J47 Wm. Nazir M. 2005. Metode Penelitian.lakarta: Ghalia Indonesia. 250 him. NikijuJuw PHV. 200 J. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka dalam Konteks PengeloJaan Sumberdaya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf 103
Pesisir Secara Terpadu. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Proyek Pesisir. Bogar. Jurnal Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan PKSPL: 16 hJm. Nikijuluw PHV. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan: P3R. Jakarta: Pustaka Cidesindo. 254 hIm. Nurani TW. 2008. Analisis SWOT (Strength, Weakness. Opportunities, and Threats). Bogar: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 20 hIm.
KA
Pomeroy RS and MJ Williams. 1999. Fisheries Co-management dan Small-scale Fisheries: A Policy Brief. Fisheries Co-management Project. Manila,
R
BU
Philippnes. ICLARM (International Center for Living Aqualic Resource Managemenl) Journal: 15 p.
TE
Rangkuti R. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 188 hJm.
TA
S
Saaty, Thomas L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Peminpin. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 202 him.
ER
SI
Satria A. 2001. Dinamika Modernisasi Perikanan: Formasi Sosial dan Mobilitas Nelayan. Bandung: Humaniora Utama Press. 153 hIm.
IV
Siswanto B. 2008. Kemiskinan dan Perlawanan Kaum nelayan. Malang: Laksbang Mediatama. HIm 193-216.
U
N
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati/ dan R&D. Ed ke-2. Bandung: Alfabeta. 306 hJm. Suharto E. 2005, Membangun Masyarakal Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Widodo J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres~. 252 him.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
104
41558.pdf
PANDUAN WAWANCARA
A. Pertanyaan untuk Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu dan Carnat Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu: 1. Bagaimana pola pemberdayaan masyarakat nelayan melalui program BLM PUMPPB? 2. Bagaimana merumuskan perbaikan pemberdayaan masyarakat nelayan di
KA
Kecamatan Selimbau?
BU
3. Bagaimana penentuan prioritas pemberdayaan masyarakat nelayan di Kecamatan Selimbau
PB? 5. program BLM-PUMP PB di
TE
R
4. Apa saja manfaat yang didapatkan masyarakat dari program BLM-PUMP
Kabupaten Kapuas Hulu khususnya
AS
Kecamatan Selimbau apakah sudah berhasil, apa saja yang menjadi
SI T
indikator keberhasilan program BLM-PUMP PB?
R
B. Pertanyaan Ulltuk Petugas Penyuluh/Pendamping program PUMP-PB
IV E
I. Apa saja yang bapak/ibu lakukan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan
melalui program PUMP-PB?
U
N
2. Apa saja yang menjadi kendala bapak/ibu dalam pemberdayaan masyarakat nelayan melalui program PUMP-PB?
3. Apa saja dukungan instansi terkait terhadap pelaksanaan tugas bapaklibu selaku Petugas Penyuluh/Pendamping program PUMP-PB? 4. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terhadap upaya pendampingan yang bapak ibu lakukan'J 5. Apa saja bentuk pendampingan Petugas Penyuluh/Pendamping dalam program PUMP-PB
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
105
41558.pdf
C. Pertanyaan untuk Ketua Kelompok Budidaya Perikanan. I. Sudah berapa lama kelompok budidaya perikanan ini berdiri? 2. Apa sajajenis ikan yang dibudidayakan? 3. Pemahkah bapak/ibu mendengar adanya program PUMP-PB? 4. Pemahkan bapak/ibu menyampaikan usulan terkait adanya program PUMP-PB? 5. Apakah bapak/ibu tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan
KA
usulan/proposal bantuan usaha tersebut? 6. Ketika mendapatkan kesulitan, apakah bapak/ibu menanyakannya ke
BU
petugas penyuluh/pendamping?
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
7. Bagaimana bapak/ibu menilai kineIja petugas penyuluh pendamping?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
106
41558.pdf
PEDOMAN OBSERVASI
KA
Nomor Observer Tempat Waktu
Penilaian
Objek Yang diamati
Tanggapan masyarakat terhadap petugas pendamping
BU
2.
R
Penilaian masyarakat terhadap Program BLM-PUMP PB
,
Keberhasilan program BLM-PUMP PB
4.
Tingkat produksi masyarakat pembudidaya perikanan
IV ER
N U
5.
Tingkat pendapatan
6.
Ketersediaan anggaran
7.
lntensitas penyuluhan
8.
-J
SI
J.
I
Kurang baik
-J
TA S
1.
CukupBaik
Baik
TE
No.
-J
-J I
-J -J .,;
Dukungan instansi terkait
'i I
I
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41558.pdf
BIODATA PENULIS
Ruslan Sutrisna
Tempat/TanggaI Lahir
Putussibau, 07 September 1977
Agama
Islam
PekeIjaan
Pegawai Negeri Sipil
Instansi
Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu
Riwayat Pendidikan
SDN No.5 Nanga Embaloh Tamat Tahun 1990 SMPN 1 Nanga Embaloh Tamat Tahun 1993 SMAN I Putussibau Tamat Tahun 1996 Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Pontianak Tamat Tahun 2001 - Masuk Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Tahun 20 II
KA
Nama
TE R
BU
-
TA
: Iskandar : Maspawati : Jln. Beringin No.1 I Kelurahan Hilir Kantor Kecamatan Putussiba Utara Kabupaten Kapuas Hulu
Nama Isteri
N IV
PekeIjaan
ER
SI
a. Ayah b.Ibu c. Alamat Orang Tua
S
Nama Orang Tua
U
NamaAnak
: NuIjumiati (Almarhum)
Jihan Nur Fadillah - Cinta Klrana
Semboyan Hidup
: Hidup Adalah PeIjuangan
Alamat
: Jin. Ahcmad Dogom No. 1A Kelurahan Hilir Kantor Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu
Putussibau.
( Ruslan Sutrisna )
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 110
2013