Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Studi Deliverability Produksi Gas di Lapangan “X” Field “X” Gas Production Deliverability Study Oleh: Miftah farid
Sari Deliverabiliy sumur gas merupakan kemampuan suatu sumur gas untuk memproduksikan gas dengan laju alir dan tekanan tertentu. Untuk menentukan deliverability suatu sumur gas, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap sumur tersebut (multipoint test). Ada 3 metode yang berkembang dalam melakukan multipoint test , yaitu Back Pressure Test, Isochronal Test dan Modified Isochronal Test. Penggunaan ketiga metode ini akan didapatkan harga Absolute Open Flow Potential (AOF) untuk masing – masing reservoir. Dalam menentukan laju produksi suatu lapangan gas, seringkali digunakan harga rate sebesar 30% dari AOF (rule of thumb). Akan tetapi AOF yang digunakan adalah AOF hasil penjumlahan dari AOF semua lapisan yang akan diproduksikan. AOF hasil penjumlahan ini belum tentu sama dengan AOF lapangan yang sebenarnya. Pada umumnya AOF nyata lebih rendah dibandingkan dengan cara penjumlahan sederhana. Hal ini terjadi karena adanya crossflow gas antar layer. Layer dengan tekanan yang lebih besar akan menekan bahkan menginjeksi layer yang bertekanan lebih rendah. Selain itu crossflow juga dapat terjadi di manifold sehingga sumur yang memiliki tekanan kepala sumur lebih rendah akan mengalami tekanan balik. Demikian juga dengan studi deliverability yang dilakukan di Lapangan gas ”X”. Saat ini lapangan X berproduksi dengan laju harian rata – rata 140 MMscfd. Dengan mempertimbangkan harga tekanan reservoir saat ini, Lapangan ”X” diharapkan dapat ditingkatkan laju produksinya menjadi 200MMscfd. Berdasarkan tujuan tersebut, maka studi ini dilaksanakan agar didapatkan skenario produksi yang sesuai dengan harapan. Dalam pengerjaannya, studi ini menggunakan software gasdel agar dapat dilihat langsung pengaruh dari backpressure yang terjadi. kata kunci : Deliverability Gas, AOF, Peramalan Laju Produksi. Abstract Gas Well Deliverability is capability of gas well to produce with certain rate and pressure. before determining deliverability of gas well, well testing is conducted to obtain the Absolute Open Flow Potential (AOF). By using 3 commonly known multipoint test method, the AOF value will be gain layer by layer During estimating production rate of gas field, its commonly used 30% of AOF value (rule of thumb). The Field AOF is calculated by adding cummulative all AOF of producing layer. This AOF value not absolutely same with practical Field AOF. Generally, the practical AOF field is lower than Field AOF estimated by summation all AOF layer. This phenomena happened because the effect of crossflow between layer. The higher pressure layer will press, even inject, the lower pressure layer. Crossflow also occured in manifold. The crossflow will cause the lower wellhead pressure well suffer backpressure. This phenomena also occurred in deliverability study conducted in “X” gas field. Lately, “X” gas field produce gas with average rate 140 MMscfd. Based on reservoir pressure condition lately, the daily production “X” gas field probably can be increased into 200 MMscfd. Therefore, the study is conducted to get the best production scenario. During this study, gasdel software is used to include the effect of backpressure that occurred. Keywords: Gas well Deliverability, AOF, Production Forecasting. * Mahasiswa Program Studi Teknik perminyakan ITB.
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
1
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 I). Pendahuluan Lapangan “X” adalah salah satu lapangan penghasil gas alam yang ada di Indonesia. Lapangan ini memiliki satu reservoir utama yang menghasilkan gas alam. Gas tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi di Pulau Jawa. Sejarah Lapangan ”X” pertama kali ditemukan pada tahun 1972 dengan menggunakan sumur ekplorasi L – 2. Selanjutnya pada tahun 1979 Lapangan ”X” pertama kali diproduksikan secara komersial dengan menggunakan enam buah sumur produksi (LA – 2, LA – 3, TA – 1, TA – 2, TC – 1, TC – 2). Selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas produksi, pada tahun 1985 dilakukan penambahan enam sumur produksi (TD – 1, TD- 2, TE – 1, TE – 2, TF – 1, TF – 2). Saat ini Lapangan “X” memproduksikan rata – rata 140 MMscfD dengan menggunakan 11 sumur dari 6 platform yang ada.
4.
perubahan saturasi air dan porositas terhadap perubahan tekanan diabaikan
Selain itu dalam mensimulasikan kehilangan tekanan sepanjang pipa, software gas del memberikan pilihan korelasi yang dapat digunakan, yaitu: 1. aliran vertikal: a. Average P-T b. Cullender – Smith 2. Aliran Horizontal: a. Panhandle - A b. Panhandle – B c. Weymouth d. Standard
II). Data Sebelum dilakukan simulasi deliverability, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data – data yang diperlukan. Data – data yang diperlukan dapat digolongkan menjadi:
1) Data Permukaan PT ”X” E&P selaku perusahaan yang mensuplai kebutuhan gas alam di pulau jawa saat ini hanya dapat memenuhi kebutuhan gas 85% dari kontrak yang ada, dimana 38% total pasokan gas PT ”X” E&P berasal dari Lapangan ”X”. Oleh karena itu PT ”X” E&P berencana meningkatkan laju produksi gas Lapangan ”X” hingga mencapai 200 MMscfD agar dapat memenuhi suplai gas sesuai dengan kontrak permintaan. Studi ini menggunakan software gasdel untuk menentukan deliverability sumur – sumur. Software gasdel adalah software yang melakukan perhitungan perkiraan laju produksi gas dengan mempertimbangkan faktor backpressure maupun crossflow. Dengan menggunakan simulator ini, dapat dilihat pengaruh langsung dari fenomena backpressure saat gas dari berbagai sumur bertemu di manifold. Agar dapat melaksanakan simulasi, diperlukan model produksi dari bawah sumur hingga kompressor yang representatif dengan kondisi nyata. Dalam pelaksanaan simulasi estimasi cadangan dan tekanan reservoir, software ini menggunakan metoda P/Z vs Gp, dengan asumsi yang digunakan yaitu: 1. resevoir diasumsikan sebagai model tangki yang memiliki volume yang tetap 2. perubahan tekanan akan tersebarkan secara merata ke seluruh reservoir 3. data PVT tersedia dan mewakili reservoir bersangkutan
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
i. Jumlah sumur produksi ii. Konfigurasi peralatan permukaan iii. Tekanan dan temperatur peralatan permukaan 2) Data Sumur i. Laju produksi setiap sumur ii. Konfigurasi peralatan produksi setiap sumur. iii. Data IPR setiap sumur 3) Data Lapisan i. Sejarah tekanan reservoir dan temperatur ii. Sifat fisik fluida reservoir.
2.1 Data Permukaan 2.1.1. Jumlah sumur produksi Saat ini Lapangan “X” memiliki enam buah platform dan 11 buah sumur produksi, yaitu: • sumur LA – 2 dari platform LA • TA – 1 dan TA – 2 dari platform TA • TC – 1 dan TC – 2 dari platform TC • TD – 1 dan TD – 2 dari platform TD • TE – 1 dan TE – 2 dari platform TE • TF – 1 dan TF – 2 dari platform TF. 2.1.2. Konfigurasi peralatan permukaan Lapangan ”X” memiliki sebelas sumur produksi dan 6 platform. Yang digunakan untuk memproduksi dan mengalirkan gas menuju stasiun kompressor di onshore. Besar dan panjangnya jalur aliran gas dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
2
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 33 Miles 24”
TA
Compressor
6..3 Miles 14”
Processing Platform
1.4 Miles 20”
2.07 Miles 12”
TD 2.14 Miles 16”
LA
1 Mile 12”
TE
TF
2.2 Data Sumur 2.2.1. Laju produksi setiap sumur Data laju produksi setiap sumur adalah parameter penting dalam melakukan perhitungan jumlah gas yang sudah diproduksikan (Gp). Berikut ini adalah gambar grafik dari laju produksi harian sumur TA – 2:
TC Laju Produksi Harian vs Waktu
Gambar 2.1 Kofigurasi Peralatan Permukaan
Tabel 2.1 Sejarah Tekanan Kompressor Time (day)
Q field P comp Gp Date (MMscfd) (psia) (MMscf) 155.889 177.8 1310727 3/8/2005 155.413 174.9 1310882 3/9/2005 155.413 174.9 1311038 3/10/2005
9 Tekanan kepala sumur Harga tekanan kepala sumur untuk setiap sumur dimiliki mulai dari awal produksi hingga data terakhir tanggal 6 Desember 2007. Sebagai contoh, akan ditampilkan grafik sejarah tekanan kepala sumur dari sumur TA – 2 berikut ini.
40
q (MMscfd)
2.1.3. Tekanan dan temperatur peralatan permukaan Data tekanan dan temperatur permukaan yang dimiliki dalam studi ini antara lain: 9 Tekanan kompressor. Harga tekanan kompressor yang tersedia dalam studi ini hanya harga tekanan pada saat 8 Maret 2005 hingga 10 Maret 2008, seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
50
30
20
10
0 1978
1988
waktu
1998
2008
Gambar 2.3 Sejarah Laju Produksi Harian TA - 2
2.2.2. Konfigurasi peralatan produksi setiap sumur Konfigurasi peralatan produksi setiap sumur di Lapangan ”X” umumnya menggunakan tubing tunggal untuk memproduksikan gas. Panjang, diameter dalam, serta faktor kekasaran pipa menjadi parameter penting dalam pelaksanaan studi ini. Berikut ini adalah gambar skema konfigurasi peralatan produksi dari sumur TF – 1:
Tubing Pressure vs Waktu 1000 900
Pressure (psig)
800 700 600 500 400 300 200 100 0 1994
1999
waktu
2004
Gambar 2.2 Sejarah Tekanan Kepala Sumur TA – 2
9 Temperatur peralatan permukaan Temperatur peralatan permukaan umumnya diasumsikan konstan 138 0 F
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
3
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 TF - 1 WELL COMPLETION DIAGRAM STRING EQUIPMENT DESCRIPTION
DEPTH
LONG STRING EQUIPMENT DESCRIPTION
DEPTH
44 jts 7" jts 5 1/2" 2 x 10' 5 1/2 PUPS 1 x 8 7" PUP 1 x 10' 7" PUP No. collar
290.3
FMC TBG Hanger TC-1A-EN 8 PUP jt. no. callar 6 jt 7" 6' flowcoupling BAN1033
295.9
6" BA-6 sfty valve Nipple 6" x 5.937" td. BAN 981
298.4
6" flowcoupling BAN1078
41 jt. 7"
2106.89
End of seal assy
2000.5
7" x 5 1/2 X-Over 1 jt. 5 1/2
2041.14
CAMCO5 1/2 MMG side pocket BAM 754 1 jt 5 1/2
2088.89 2090.74
Top of seal assy BAE 330A CAMCODEW-15 Seal Receptacle with relatch aude and hah sfty jt. BAE 330 CAMCO HSP-1 9 5/8 x 5 1/2 PKRseals BAE 329B 5 1/2 x 10' PUP jt.
2111.04
2125.89
DB-5 Nipple 4.562 ID BAN 997 1 jt 5 1/2 Tubing
2167.15
DB-5 Nipple 4.5 ID BAN 1003 10 x 5 1/2 Pup
2179 2180
PE-500 Pump out sub (4.5 ID) End of tubing
PARIGI GAS : 2193 - 2273
PBTD@ 2295
9 5/8 Casing @ 2339
Gambar 2.4 Konfigurasi Peralatan Produksi Sumur TA2 Sedangkan harga panjang, diameter dan faktor kekasaran tubing untuk setiap sumur dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.2 Konfigurasi Tubing T u b in g
Sum ur ID (in )
R o u g h n e s s (in )
D e p th (ft)
L A -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
1987
T A -1
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2002
T A -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2034
T C -1
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2180
T C -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2154
T D -1
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2069
T D -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2091
T E -1
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2218
T E -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2208
T F -1
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2180
T F -2
6 .3 6 6
0 .0 0 0 6
2131
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
2.2.3. Data IPR setiap sumur Data IPR setiap sumur menjadi parameter penting dalam studi ini. Data tersebut akan digunakan sebagai input data dalam pembuatan model layer yang memproduksikan gas. Data IPR umumnya diperoleh dari hasil interpretasi data pengujian sumur, baik itu isochronal test maupun modified isochronal test. Karena ketiadaan data pengujian sumur yang dimiliki, maka studi ini mengambil data IPR sumur berdasarkan studi yang dilakukan sebelumnya. Selain itu harga C dan n dari IPR setiap sumur diasumsikan konstan. Berikut ini ditampilkan tabel data C dan n dari setiap sumur: Tabel 2.3 C dan n setiap sumur
Sumur
C
N
LA-2 TA-1 TA-2 TC-1 TC-2 TD-1 TD-2 TE-1 TE-2 TF-1 TF-2
0.015 0.000151 0.00339 0.017 0.000585 0.00226 0.02 0.002656 0.002656 0.000165 0.000367
0.602 0.973 0.595 0.656 0.96 0.815 0.616 0.75 0.75 0.975 0.921
Date Taken 20-12-2004 11-02-2005 11-02-2005 29-12-2004 26-12-2004 13-01-2005 16-01-2005 12-08-2004 10-08-2004 02-01-2004 02-01-2004
2.3 Data Lapisan 2.3.1. Sejarah tekanan reservoir dan temperatur Data sejarah tekanan reservoir dan temperatur didapatkan dengan melakukan pengujian sumur. Berikut ini ditampilkan sejarah tekanan reservoir dari masing – masing sumur:
4
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Tabel 2.4 Sejarah Tekanan Setiap Sumur NO. SUMUR Bln.Uji Tekanan 1 857.22679 LA - 2 1-Oct-82 2 833.93679 LA - 2 1-Nov-84 3 794.86679 LA - 2 1-Jan-88 4 675.74679 LA - 2 1-Mar-94 5 590.49679 LA - 2 20-Aug-97 6 538.23679 LA - 2 1-Mar-00 7 455.86679 LA - 2 15-Dec-04 8 851.9791 TA - 1 1-Oct-82 9 814.8191 TA - 1 1-Dec-84 10 536.4391 TA - 1 11-Feb-05 11 853.32124 TA - 2 1-Oct-82 12 815.59124 TA - 2 1-Dec-84 13 754.64124 TA - 2 1-Feb-88 14 661.64124 TA - 2 1-Apr-94 15 621.26124 TA - 2 28-Aug-97 16 588.04802 TA - 2 6-Mar-00 17 524.64802 TA - 2 11-Feb-05 18 908.63836 TC - 1 1-Oct-82 19 892.68753 TC - 1 1-Nov-84 20 597.35753 TC - 1 1-Mar-00 21 517.06753 TC-01 26-Dec-04 22 835.91686 TC - 2 1-Nov-84 23 538.02686 TC - 2 13-Mar-00 24 458.21686 TC - 2 26-Dec-04 25 539.01429 TD - 1 8-Mar-00 26 454.56329 TD - 1 13-Jan-05 27 451.29101 TD - 2 14-Jan-05 28 587.32948 TE - 1 23-Aug-97 29 535.84004 TE - 1 10-Mar-00 30 479.80374 TE - 1 11-Aug-04 31 489.95216 TE - 2 10-Aug-04 32 588.79166 TF - 1 24-Aug-97 33 540.48248 TF - 1 3-Mar-00 453.53248 34 TF - 1 31-Dec-04 35 455.06756 TF - 2 31-Dec-04
2.3.2. Sifat fisik fluida reservoir Sifat fisik fluida menjadi data yang sangat penting dalam pelaksanaan studi ini. Data sifat fisik fluida selanjutnya akan dimasukkan ke dalam software. Data sifat fisik fluida Lapangan X dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.5 Data PVT PVT ANALYSIS GAS LAPANGAN "X" Tekanan (PSIA)
1,100.0
Z-Faktor -
0.9158
Viskositas (CPS)
0.01356
FVF (BG) (CF/MMSCF)
0.01410
1,000.0
0.9218
0.01333
0.01559
900.0
0.9281
0.01309
0.01741
800.0
0.9348
0.01286
0.01969
700.0
0.9418
0.01262
0.02261
600.0
0.9492
0.01239
0.02650
500.0
0.9568
0.01217
0.03190
400.0
0.9647
0.01194
0.03992
300.0
0.9729
0.01172
0.05305
200.0
0.9817
0.01150
0.07843
100.0
0.9899
0.01128
0.18100
Tabel 2.6 Komposisi Gas Lapangan “X” SUMUR Lapisan Selang pelubangan, m
GAS Tanggal am: Tanggal an: O2 , N2 , CO2 , C1 , C2 , C3 , i-C4 , n-C4 , i-C5 , n-C5 , C6+ ,
% mol % mol % mol % mol % mol % mol % mol % mol % mol % mol % mol
TA - 1 Lapangan "X" 618.7-629.4 632,5-637,0
16-12-97 24-12-97 0.00 0.90 0.00 98.83 0.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00
BM rata-rata SG (dihitung, udara =1) Nilai kalori (dihitung), BTU/ Cuft
16.1 0.5589 1050
III). Pengolahan Data Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan membuatan model jaringan pipa produksi dari dasar sumur dengan menggunakan software Gasdel. Sebelum model dibuat, terlebih dahulu harus dilakukan pemahaman tentang jaringan pipa produksi dari Lapangan “X”.
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
5
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Berikut ini akan ditampilkan hasil penyelarasan terbaik yang didapatkan: • Penyelarasan Laju Produksi Total
3.1 Pembuatan Model Jaringan Flowline
Field Rate vs Time 200 190 180
Rate, MMscfD
170 160 150 140 130 120 110 100 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date History Field Rate
Hasil Run Final
Gambar 3.1 Matching Rate Total
•
Penyelarasan Tekanan Kompressor Data Tekanan vs Waktu
350.000 330.000 310.000
Tekanan, Psia
290.000 270.000 250.000 230.000 210.000 190.000 170.000 150.000 6-Mar-05
7-Mar-05
8-Mar-05
9-Mar-05
10-Mar-05
11-Mar-05
12-Mar-05
Time Offshore
Inlet Cilamaya
Header 24"
Hasil Run Final
Gambar 3.2 Matching Tekanan Kompressor
•
Penyelarasan Laju Produksi Harian dan Tekanan Kepala Sumur Plot Rate LA-2 vs Time
15
10 Rate, MMscD
Seperti yang terlihat pada Gambar 2.1, Lapangan “X” memproduksikan gas menggunakan enam buah platform produksi plus satu platform pengolahan. Masing – masing platform umumnya memiliki lebih dari satu sumur produksi. Setelah mengalir sampai wellhead, gas dialirkan menuju manifold. Dengan demikian, hanya digunakan satu buah pipa flowline untuk mengalirkan gas dari satu platform menuju platform pengolahan. Hal ini terjadi pada sumur – sumur di platform LA dan TA. Setelah dipisahkan dari uap air yang terkandung, gas dialirkan menuju compressor station yang terletak 33 miles di onshore. Akan tetapi skema jalur pipa aliran gas tersebut yang digunakan platform LA dan TA berbeda pada sumur – sumur yang terletak di platform TC, TD, TE dan TF. Karena letak keempat platform tersebut yang berdekatan, gas hasil produksi dari keempat platform tersebut dialirkan menuju manifold yang terletak di platform TD. Selanjutnya gas tersebut dialirkan menuju platform pengolahan menggunakan pipa tunggal berdiameter 20”. Kegiatan studi dilanjutkan dengan memasukkan semua data yang dibutuhkan software gasdel dari data lapisan hingga data permukaan. Skema jalur pipa gas yang dibangun gasdel dapat dilihat dalam lampiran. 3.2 History Matching Setelah model gasdel selesai dibangun, hasil running tersebut perlu divalidasi dengan cara melakukan penyelarasan / history matching. Ada tiga hal yang perlu dilakukan penyelarasan, yaitu: • Penyelarasan Laju Produksi Total • Penyelarasan Tekanan Kompressor • Penyelarasan Laju Produksi Harian • Penyelarasan Tekanan Kepala Sumur
5
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date LA-2 History
Untuk mendapatkan hasil simulasi gasdel yang selaras, dilakukan sensitivitas match factor layer, match factor tubing, dan match factor flowline. Match factor ialah faktor pengali yang dimasukkan ke dalam proses perhitungan software gasdel. Dengan adanya match factor, besarnya pressure drop di tubing dan flowline dapat disesuaikan agar mendekati data history. Sedangkan pada layer, match factor berpengaruh terhadap laju penurunan tekanan terhadap laju produksi.
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
Hasil Run Final
Gambar 3.3 Matching Laju Produksi Harian sumur LA-2
6
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Plot Pwh LA-2 vs Time
Plot Pwh LTA-2 vs Time
600
600
500
500
400
Pwh, Psia
Pwh, Psia
400
300
300
200 200
100 100
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
0 3/1/2005
Date
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date
LA-2 History
Hasil Run Final
LTA-2 History
Gambar 3.4 Matching Tekanan Kepala Sumur LA – 2
Hasil Run Final
Gambar 3.8 Matching Tekanan Kepala Sumur TA – 2 Plot Rate LTC-1 vs Time
Plot Rate LTA-1 vs Time
40
30 35
Rate, MMscfD
30
Rate, MMscfD
20
25
20 10 15
10 3/1/2005 0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date 6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
LTC-1 History
12/8/2007
Hasil Run Final
Date LTA-1 History
Gambar 3.9 Matching Laju Produksi Harian Sumur TC – 1
Hasil Run Final
Gambar 3.5 Matching Laju Produksi Harian Sumur TA – 1
Plot Pwh LTC-1 vs Time 600
Plot Pwh TLA-1 vs Time 600
500
500
Pwh, Psia
400
Pwh, Psia
400
300
300 200
200 100
100 0 3/1/2005 0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Time 6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
LTC-1 History
Hasil Run Final
Date TLA-1 History
Hasil Run Final
Gambar 3.6 Matching Tekanan Kepala Sumur TA – 1
Gambar 3.10 Matching Tekanan Kepala Sumur TC – 1 Plot Rate LTC-2 vs Time 30
Plot Pwh LTA-2 vs Time 25
25 20
Rate, MMscfD
Rate, MMscfD
20 15
10
15
10 5
5 0 3/1/2005
9/17/2005
4/5/2006
10/22/2006
5/10/2007
11/26/2007
Time LTA-2 History
Hasil Run Final
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date
Gambar 3.7 Matching Laju Produksi Harian Sumur TA – 2
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
LTC-2 History
Hasil Run Final
Gambar 3.11 Matching Laju Produksi Harian Sumur TC – 2
7
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Plot Pwh LTC-2 vs Time
Plot Pwh LTD-2 vs Time 450
600
400 500 350
300
Pwh, Psia
Pwh, Psia
400
300
200
250
200
150
100 100 50
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
0 3/1/2005
12/8/2007
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
LTC-2 History
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date
Date Hasil Run Final
LTD-2 History
Gambar 3.12 Matching Tekanan Kepala Sumur TC – 2
Hasil Run Final
Gambar 3.16 Matching Tekanan Kepala Sumur TD – 2
Plot Rate LTD-1 vs Time
Plot LTE-1 Rate vs Time
40 12 35 10 30
8 Rate, MMscfD
Rate, MMscfD
25
20
15
6
4 10
5
0 3/1/2005
2
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
0 3/1/2005
Date
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date LTD-1 History
Hasil Run Final
LTE-1 History
Gambar 3.13 Matching Laju Produksi Harian Sumur TD – 1
Hasil Run Final
Gambar 3.17 Matching Laju Produksi Harian Sumur TE – 1
Plot Pwh LTD-1 vs Time
Plot Pwh LTE-1 vs Time
450
600
400 500 350
400
Pwh, Psia
300
Pwh
250
200
150
300
200
100 100 50
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
0 3/1/2005
12/8/2007
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
Date LTD-1 History
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date Hasil Run Final
LTE-1 History
Gambar 3.14 Matching Tekanan Kepala Sumur TD – 1
Hasil Run Final
Gambar 3.18 Matching Tekanan Kepala Sumur TE – 1
Plot LTD-2 Rate vs Time
Plot Rate LTE-2 vs Time
30
16
14 25 12 20 Rate, MMscfD
Rate, MMscfD
10
15
8
6 10 4 5 2
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date LTD-2 History
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date Hasil Run Final
Gambar 3.15 Matching Laju Produksi Harian Sumur TD – 2
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
LTE-2 History
Hasil Run Final
Gambar 3.19 Matching Laju Produksi Harian Sumur TE – 2
8
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Plot Pwh LTE-2 vs Time
Plot Pwh LTF-2 vs Time 500
600 450 400
500
350 400
Pwh, Psia
Pwh, Psia
300
300
250 200 150
200
100 100 50
0 3/1/2005
0 3/1/2005 6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
Date LTE-2 History
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
12/8/2007
9/4/2006
Gambar 3.20 Matching Tekanan Kepala Sumur TE – 2
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date LTF-2 History
Hasil Run Final
Hasil Run Final
Gambar 3.24 Matching Tekanan Kepala Sumur TF – 2
IV). Hasil Simulasi Setelah didapatkan model gasdel yang matching dan dapat mewakili kondisi real maka didapatkan harga estimasi IGIP dari Lapangan “X”. Selain itu prediksi produksi akan datang juga dapat dilakukan dengan menggunakan software gasdel. 4.1 Estimasi Harga IGIP Harga IGIP diperoleh dari hasil running simulasi ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
Plot Rate LTF-1 vs Time 30
25
Rate, MMscfD
20
15
10
5
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date LTF-1 History
Hasil Run Final
P/z vs Gp
Gambar 3.21 Matching Laju Produksi Harian Sumur TF – 1
1000 900 800 700
Plot Pwh LTF-1 vs Time
600 P/z
600
500 400
500
300 y = -0.018x + 3925.5 R2 = 1
200
Pwh, Psia
400
100 0 0
300
50000
100000
150000
200000
250000
Gp 200
Data Produksi
100
0 3/1/2005
matching
Linear (matching)
Gambar 4.1 P/Z vs Gp Sumur LA – 2 6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
P/z vs Gp
Date LTF-1 History
Hasil Run Final
1200
Gambar 3.22 Matching Tekanan Kepala Sumur TF – 1
1000 800
y = -0.0033x + 1101.3 R2 = 1
P/z
Plot Rate LTF-2 vs Time 35
600 400
30
200 25
Rate, MMscfD
0 20
0
50000
100000
150000
200000
250000
Gp 15
Data Produksi 10
Matching
pz initial
Linear (Matching)
Gambar 4.2 P/Z vs Gp Sumur TA – 1
5
0 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Time LTF-2 History
Hasil Run Final
Gambar 3.23 Matching Laju Produksi Harian Sumur TF – 2
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
9
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 P/z vs Gp 1200
1000
1000
800
800 P/z
P/z
P/z vs Gp 1200
600 400
600 400
200 0
y = -0.003x + 970.77 R2 = 1
200
y = -0.0037x + 977.32 R2 = 1
0
0
50000
100000
150000
200000
250000
0
50000
100000
150000
Gp Data Produksi
matching
pz initial
Linear (matching)
Data Produksi
Gambar 4.3 P/Z vs Gp Sumur TA – 2
matching
pz initial
Linear (matching)
P/z vs Gp
1200
1200
1000
1000
800
800 P/z
P/z
250000
Gambar 4.7 P/Z vs Gp Sumur TD – 2
P/z vs Gp
600 400
600 400
y = -0.0044x + 1185 R2 = 1
200
y = -0.0118x + 1209.2 R2 = 1
200
0
0
0
20000
40000
60000
80000 100000 120000 140000 160000 180000 200000
0
10000
20000
30000
40000
Gp Data Produksi
matching
Linear (matching)
Data Produksi
60000
70000
80000
matching
pz initial
Linear (matching)
Gambar 4.8 P/Z vs Gp Sumur TE – 1
P/z vs Gp
P/z vs Gp
1200
1200
1000
1000
800
800 P /z
600 y = -0.0086x + 1218.2 R2 = 1
400
50000
Gp
Gambar 4.4 P/Z vs Gp Sumur TC – 1
P/z
200000
Gp
600 y = -0.0049x + 970.76
400
200
2
R =1
200
0 0
20000
40000
60000
80000
100000
0
120000
0
Gp
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
Gp Data Produksi
matching
pz initial
Linear (matching)
Data Produksi
Gambar 4.5 P/Z vs Gp Sumur TC – 2 P/z vs Gp
Linear (matching)
P/z vs Gp
1200
1200
1000
1000
800
800
600
P/z
P/z
matching
Gambar 4.9 P/Z vs Gp Sumur TE – 2
400
400
y = -0.0038x + 970.77 R2 = 1
200
600
y = -0.0101x + 969.57 R2 = 1
200
0 0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
0 0
10000
20000
30000
Gp Data Produksi
matching
40000
50000
60000
70000
Gp
pz initial
Linear (matching)
Gambar 4.6 P/Z vs Gp Sumur TD – 1
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
Data Produksi
matching
pz initial
Linear (matching)
Gambar 4.10 P/Z vs Gp Sumur TF – 1
10
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 menggunakan korelasi tekanan vs z – factor dari PVT analisis maka diperoleh data tekanan estimasi. Metoda ini digunakan untuk masing – masing sumur dengan masing – masing grafik P/Z vs Gp. Hasil interpretasi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
P/z vs Gp 1200 1000
P/z
800 600 400 y = -0.0051x + 966.62 2
R = 0.9999
200 0 0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
Gp Data Produksi
matching
pz initial
Linear (matching)
Gambar 4.11 P/Z vs Gp Sumur TF – 2
Harga IGIP diperoleh dengan cara mengekstrapolasi Grafik P/Z vs Gp diatas agar memotong sumbu X. Berikut ini adalah tabulasi dari IGIP masing – masing sumur: Tabel 4.1 Tabulasi IGIP Sumur LA-2 TA-1 TA-2 TC-1 TC-2 TD-1 TD-2 TE-1 TE-2 TF-1 TF-2 Total
OGIP (MMScf) 218083.33 333727.27 264140.54 269318.18 141651.16 255465.79 323590 102474.57 198114.29 95997.03 189533.33 2,392,095.49
Berdasarkan data produksi harian bahwa Lapangan “X” telah memproduksikan 1.46 Tscf gas. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa Lapangan “X” sudah diproduksikan dengan recovery factor sebesar 61%. 4.2 Peramalan Laju produksi Peramalan produksi dilakukan dengan cara yang sama dengan perhitungan cadangan, yakni dengan menjalankan simulasi gasdel menggunakan konfigurasi yang sudah dilakukan matching. Peramalan laju produksi dilakukan pada masa produksi di tanggal 6 Desember 2007. Hambatan dalam melakukan peramalan ini adalah ketidaktersediaan data tekanan reservoir pada saat 6 Desember 2005. oleh karena itu dilakukan interpolasi Sebagai contoh, pada tanggal 6 Desember 2007 sumur TE – 2 telah berproduksi sebesar 105.85 Bscf. Lalu dengan menggunakan grafik P/Z vs Gp hasil matching, masukkan harga kumulatif produksi tersebut. Tarik garis vertikal ke atas hingga memotong garis P/Z vs Gp. Selanjutnya tarik garis horizontal hingga didapatkan harga P/Z. Selanjutnya dengan
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
Tabel 4.2 Estimasi Harga Tekanan Reservoir Well Gp Pr/z Pr LA-2 197,945 362.48 351.89 TA-1 185,454 489.30 470.92 TA-2 133,092 484.88 466.81 TC-1 163,885 463.90 447.25 TC-2 100,524 353.69 343.56 TD-1 151,300 395.83 383.39 TD-2 184,422 417.50 403.78 TE-1 64,467 448.49 432.84 TE-2 105,850 452.10 436.21 TF-1 59,105 372.61 361.47 TF-2 115,942 375.32 364.03
Ada beberapa skenario produksi yang akan dicoba dilakukan untuk mencari skenario produksi terbaik untuk Lapangan “X”, yaitu: 1. Gas langsung dialirkan menuju Main line tanpa melewati kompressor dengan tekanan 250 Psi dan laju produksi 120 MMscfd 2. Optimalisasi kompressor di Compressor Station, seperti yang terlihat pada Gambar 4.12. a. Suction Compressor sebesar 150 psi, laju produksi 130 MMscfd b. Suction Compressor sebesar 50 psi, laju produksi 130 MMscfd 3. Instalasi kompressor di TD Platform, seperti yang terlihat pada Gambar 4.13. a. Suction Compressor sebesar 50 psi, laju produksi 130 MMscfd b. Suction Compressor sebesar 50 psi, laju produksi 157 MMscfd c. Suction Compressor sebesar 50 psi, laju produksi 220 MMscfd
Gambar 4.12 Skema Kompressor di Onshore
11
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 minimum inlet kompressor seperti yang terlihat pada Gambar 4.15 (bintang biru). Besarnya Recovery Factor dari skenario ini adalah 83.1% (Gp = 1987974 MMscf)
TD Platform Processing Platform
Skenario 3a, 3b, 3c
Gambar 4.13 Skema Kompressor di TD Platform
Setelah dilakukan running simulasi setiap skenario maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.14, laju produksi Lapangan “X” langsung drop dari 101 MMscfd hingga mencapai rate minimum 20 MMscfd. Hal ini disebabkan karena tekanan inlet Main Line yang mencapai 250 psi. Berdasarkan IPR kompresor yang terlihat dalam Gambar 4.15, rate maksimum yang dihasilkan dari inlet pressure 250 psi (bintang merah) adalah 101 MMscfd. Recovery factor dari skenario ini sebesar 74.31% (Gp = 1777729 MMscf)
Gambar 4.16 Rate Skenario 2.a
b.
Skenario 2.b memberikan laju produksi plato 130 MMscfd selama 450 hari. Pada awal masa simulasi, tekanan inlet kompressor sebesar 152 psi. Dengan demikian, Lapangan “X” dapat berproduksi plato hingga tekanan inlet kompressor mencapai 50 psi. Recovery factor yang dihasilkan dari skenario ini adalah sebesar 90.4% (Gp = 2162481 MMscf)
Gambar 4.14 Rate Skenario 1
Gambar 4.17 Rate Skenario 2.b
#1 #2a #2b
3.
Setelah dilakukan simulasi penempatan kompressor di Platform TD, diperoleh gambar IPR kompressor sebagai berikut:
Gambar 4.15 IPR Compressor
2.
Hasil optimalisasi kompressor di Onshore dapat dilihat sebagai berikut: a. Lapangan “X” hanya dapat memproduksikan gas sebesar 130 MMscfd sesaat lalu mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan tekanan inlet kompressor sudah sangat dekat dengan harga
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
12
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
c.
#3a #3b
#3c
Skenario 3.c memberikan laju produksi 220 MMscfd plato selama 720 hari. Pada awal masa simulasi tekanan inlet kompresssor adalah 247.4 psi. Recovery factor yang dihasilkan oleh skenario 3.c sebesar 91.05% (Gp = 2178035 MMscf)
Gambar 4.18 IPR Compressor di Platform TD
Dimana Hasil skenario 3.a diwakili dengan bintang merah, skenario 3b diwakili oleh bintang biru dan skenario 3.c diwakili oleh bintang hijau. Hasil setiap skenario dijabarkan sebagai berikut: a. Skenario 3.a memberikan laju produksi 130 MMscfd plato selama 2970 hari. Pada awal masa simulasi tekanan inlet kompressor adalah 322.7 psi. Recovery factor yang dihasilkan oleh skenario 3.a sebesar 91.11% (Gp = 2179642)
Gambar 4.21 Rate Skenario 3.c
V). Kesimpulan Setelah dilakukan pembuatan model fasilitas produksi Lapangan “X”, penyelarasan model, dan peramalan laju produksi maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. 2.
3.
4.
Lapangan “X” adalah lapangan gas kering dengan cadangan sebesar 2.392 Tscf. Berdasarkan data sejarah produksi hingga tanggal 6 Desember 2007, Lapangan ”X” memiliki recovery factor sebesar 61%. Model gasdel yang digunakan cukup “match” dan dapat merepresentasikan kondisi nyata. Peramalan setiap skenario memberikan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.19 Rate Skenario 3.a Tabel 5.1 Tabulasi Peramalan
b.
Skenario 3.b memberikan laju produksi 157 MMscfd plato selama 1950 hari. Pada awal masa simulasi tekanan inlet kompressor adalah 305.2 psi. Recovery factor yang dihasilkan oleh skenario 3.b sebesar 91.07% (Gp = 2178488 MMscf)
No
Skenario
1 Q = 120 MMscfD
74.31%
1777.729
2a Q = 130 MMscfD
130
0 Day
83.10%
1987.974
Pcomp = 150 Psi
MMscfd 130
450 Days
90.40%
2162.481
MMscfd 130
2970 Days
91.11%
2179.642
3b Q = 157 MMscfD
MMscfd 157
1950 Days
91.07%
2178.488
Pcomp = 50 Psi 3c Q = 220 MMscfD Pcomp = 50 Psi
MMscfd 220 720 Days MMscfd
2b Q = 130 MMscfD Pcomp = 50 Psi
5.
6.
Gp Bscf
0 Day
Pcomp = 50 Psi
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
Plato Time Rec Factor
101 MMscfd
Pcomp = 250 Psi
3a Q = 130 MMscfD
Gambar 4.20 Rate Skenario 3.b
Rate Simulasi
91.05%
Dengan skema produksi saat ini, restaging kompressor di compressor station tidak cukup untuk meningkatkan laju produksi menjadi 200 MMscfd Instalasi kompresor di TD platform dengan inlet pressure 50 Psi menjadi
13
2178.035
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
7.
skenario terbaik untuk meningkatkan recovery factor skenario 3.c adalah skenario yang sesuai untuk memenuhi target produksi harian diatas 200 MMscfd.
DAFTAR SIMBOL AOF Pcomp Gp C n IGIP z SG Bg
= Absolute Open Flow, MMscfD = Compressor Pressure, Psi = Cummulative Production, Bscf = Well Constant = Gas Turbulency Constant = Initial gas In Place, Tscf = Deviation Factor = Gas Specific Gravity = Formation Volume Factor, res ft3 / scf
DAFTAR PUSTAKA 1.Abdassah. Doddy, “Teknik Gas Bumi”, Bandung, 1998. 2.Beggs, H.D., “Production Optimization Using NODAL Analysis”, OGCI Publications, Tulsa 1991. 3.Craft, B.C., Hawkins, “Applied Petroleum Reservoir Engineering”, Revised by Terry, R.E.,Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ (1991). 3.Kurnia Permadi. Asep, ”Diktat Teknik Reservoir I”, Bandung, 2004. 4.Smith, C.R., Tracy, G.W., and Farrar, R.L., “Applied Reservoir Engineering Volume 1”, OGCI Publications, Tulsa, 1992.
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
14
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Lampiran
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
15
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
TF
TA
LA
TD
Processing Station
TE TC Compressor
Gambar F.1 Skema Jaringan Produksi Gas Lapangan X
Gambar F.2 Skema Model Jalur Pipa Produksi Simulator
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
16
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
SIFAT-SIFAT FISIK GAS 1.00
0.20
y = -7E-05x + 0.9954 R2 = 0.9968
0.15
Z-Faktor
y = 20.984x-1.044 0.90
0.10
0.85
FVP, BG atau Ug
0.95
0.05 y = 2E-06x + 0.011 R2 = 0.9998
0.80 0
200
400
600
800
1000
0 1200
TEKANAN, Psia
Gambar F.3 PVT Gas Lapangan ”X”
Period TLA-01 TLA-02 LA-02 TLD-01 TLD-02 TLF-01 TLF-02 TLC-01 TLC-02 TLE-01 TLE-02 Period TLA-01 TLA-02 LA-02 TLD-01 TLD-02 TLF-01 TLF-02 TLC-01 TLC-02 TLE-01 TLE-02
Day 0 Day 35 Day 50 Day 65 Day 160 Day 175 Day 185 Day 245 Day 270 14 14 14 14 14 14 14 14 14 1 1 1 1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.01 0.005 0.005 0.005 18 18 20 20 20 20 3 3 3.5 3.5 3.5 3.5 2 4 4 0.01 0.01 1.9 1.9 0.00001 0.00001 0.00001 1 2 9 8 0.00001 0.00001 4.5 4.5 4.5 10 10 11 10 10 10 2 2 1 1 1 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.0001 1 1 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 20 19 19 20 0.001 0.01 11 0.01 18 15 15 15 20 20 20 18 20 20 Day 320 Day 355 Day 370 Day 380 Day 400 Day 435 Day 465 Day 495 Day 550 14 14 14 14 14 14 14 14 14 0.01 0.01 0.0001 0.0001 0.0001 2 2 2 0.001 20 20 20 20 20 20 20 20 20 4 4 4 4 4 1 1 4 4 2 2 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 1.2 1.2 10 20 20 20 0.5 0.5 9 9 9 1 1 1 1 12 12 12 1 1 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.0001 3 3 3 3 0.001 0.001 1.2 1.2 0.00001 18 18 18 18 8 8 8 8 1 18 18 18 18 20 12 12 12 22
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
17
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008 Period TLA-01 TLA-02 LA-02 TLD-01 TLD-02 TLF-01 TLF-02 TLC-01 TLC-02 TLE-01 TLE-02 Period TLA-01 TLA-02 LA-02 TLD-01 TLD-02 TLF-01 TLF-02 TLC-01 TLC-02 TLE-01 TLE-02
Day 585 Day 620 Day 640 Day 650 Day 680 Day 690 Day 715 Day 745 Day 795 14 14 14 14 14 14 14 14 14 0.001 0.001 1.5 1.5 1.5 1.5 13 13 4 20 20 20 20 20 20 20 0.0009 0.0009 4 1 1 1 3 3 3 3 5 1.2 0.001 0.001 0.001 1 1 1 1 2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 1 4 4 1 1 1 1 1 1 0.0001 0.0001 5 5 5 5 5 5 5 0.00001 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.001 8 8 9 9 20 20 20 20 12 15 15 15 15 15 15 18 17 Day 855 Day 965 Day 985 Day 1005 14 14 14 14 1 1 1 1 0.0009 0.0009 0.0009 0.1 3 0.1 0.1 0.1 2 2 0.0001 0.0001 9 9 9 9 1 1 1 1 5 0.7 0.7 0.7 0.1 0.0001 0.0001 0.0001 20 19 19 19 20 20 20 20
Gambar F.4 Match Factor Tubing Field Rate vs Time 200 190 180
Rate, MMscfD
170 160 150 140
130 120 110 100 3/1/2005
6/1/2005
9/1/2005
12/2/2005
3/4/2006
6/4/2006
9/4/2006
12/5/2006
3/7/2007
6/7/2007
9/7/2007
12/8/2007
Date History Field Rate
Hasil Run Final
Gambar F.5 Matching Rate Total Lapangan “X”
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
18
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Data Tekanan vs Waktu 350.000 330.000 310.000
Tekanan, Psia
290.000 270.000 250.000 230.000 210.000 190.000 170.000 150.000 6-Mar-05
7-Mar-05
8-Mar-05
9-Mar-05
10-Mar-05
11-Mar-05
12-Mar-05
Time Offshore
Inlet Cilamaya
Header 24"
Hasil Run Final
Gambar F.6 Matching Tekanan Kompressor Compressor Station
Skenario #1
Skenario #2.a
Skenario #2.b
Gambar F.7 IPR Compressor di Compressor Station
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
19
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Skenario #3.a
Skenario #3.b Skenario #3.b
Gambar F.8 IPR Compressor jika Compressor di Platform TD
Gambar F.9 Hasil Peramalan dengan Skenario 1
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
20
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Gambar F.10 Hasil peramalan dengan Skenario 2.a
Gambar F.11 Hasil peramalan dengan Skenario 2.b
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
21
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Gambar F.12 Hasil peramalan dengan Skenario 3.a
Gambar F.13 Hasil peramalan dengan Skenario 3.b
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
22
Miftah Farid, 12203003, Semester II 2008
Gambar F.14 Hasil peramalan dengan Skenario 3.c
TM-FTTM-ITB Sem2 2007/2008
23