STUDENTS GUIDE
BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail :
[email protected]
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
PENANGGUNG JAWAB BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR
Wakil Dekan I,
dr. Rina Gustia, SpKK NIP. 196408191991032001
Koordinator Blok 3.2
dr. Masrul Syafri SpPD, SpJP (K) NIP. 196210141989111001
1
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas DAFTAR ISI
Halaman Penanggung Jawab Daftar Isi Dafftar Lampiran Pendahuluan Lingkup bahasan Metode pembelajaran Daftar referensi Evaluasi Daftar kuliah pengantar Modul 1. Skenario 1 : “JARI ANAKKU BENGKAK” Modul 2. Skenario 2 : “TN. AHMAD YANG BINGUNG” Modul 3. Skenario 3 :”DAHULU NYERI SEKARANG SESAK NAFAS” Modul 4.Skenario 4:” JANTUNG TN. KARDOGALI” Modul 5. Skenario 5 :”TN. GAWAT” Modul 6. Skenario 6 :”DAG DIG DUG JANTUNG DINA” Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tim pengelola blok kardiovaskuler Lampiran 2. Daftar nama tutor blok kardiovaskuler Lampiran 3. Daftar nama moderator dan narasumber diskusi pleno Lampiran 4. Metode seven jump Lampiran 5. Lembaran evaluasi tutorial
2
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan sistim kardiovaskula dan gangguannya merupakan salah satu bagian dari kurikulum inti pendidikan kedokteran dengan sistim baru yang menggunakan metode “problem based learning” dalam pengembangan kurikulumnya, dengan berbagai topik dan skenario yang berisi poin penting yang harus dipelajari. Penyebba maupun faktor risiko terjadinya gangguan kardiovaskular dapat bersiaft kongenital, ataupun didapat, yaitu yang berkaitan dengan faktor usia, nutrisi, gaya hidup maupun disebabkan oleh faktor-faktor resiko lainnya. Seperti yang telah kita ketahui, salah satu jenis penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, masih merupakan penyakit yang menempati posisi pertama penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Blok ini mempelajari berbagai aspek klinik yang berhubungan dengan sistik kardiovaskular yang terdiri dari 6 skenario yagn membahas kelainan kongenital, infeksi jantung, penyakit degeneratif, gagal jantung dan kelainan irama jantung. Kuliah pakar, tutorial, skills lab, dan praktikum merupakan metode yagn digunakan untuk memahami Blok ini. Bila ditemukan satu masalah yang berhubungan dengan Blok ini, mahasiswa dapat bertanya kepada dosen pakar, agar diperoleh kompetensi yang sama. Pengetahuan dasar yang harus didalami sebelum memasuki Blok ini antara lain: 1. Anatomi-Histologi sistim kardiovaskular 2. Sistim sirkulasi darah fetus 3. Fisiologi sistim kardiovaskular
Bidang ilmu yang terkait dalam Blok ini adalah Anatomi-Histologi, Fisiologi, Biokimia, Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, IKA, Patologi Klinik, Radiologi, Farmakologi, Gizi. Penyusunan Blok ini mengacu pada 7 area kompetensi: Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Tujuan Blok ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi, gambaran klinik serta membuat diagnosis dan pengelolaan kelainan kardiovaskuler
3
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Adapun topik skills lab terkait yang dilatihkan dalam blok ini adalah: 1. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan EKG
Untuk memahami dan mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam Blok ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan hal-hal terkait gangguan kardiovaskular, terutama bagaimana mekanisme patogenesis dan patofisiologi terjadinya masing-masing gangguan kardiovaskular, gambaran klinis, prinsip diagnosis, tatalaksana komprehensif meliputi usaha promotif, preventif, edukasi, kuratif maupun rehabilitatif. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengetahui komplikasi masing-masing kelainan sistim kardiovaskular dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Kurikulum berbasis kompetensi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk digunakan sebagai acuan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan dokter di Institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia diterapkan dengan menggunakan pendekatan SPICES (student-centered, problem-based, integrated, community based, elective, early exposure to clinical situation, systematic). Dengan demikian, terjadi perubahan metode pendidikan, dari metode pengajaran (teaching method) yang bersifat teachercentered, menjadi metode pembelajaran (learning method) yang bersifat student-centerd. Metode PBL yang menggunakan pendekatan SPICES, merupakan metode pembelajaran yang dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis (critical thinking) dan belajar mandiri (self-directed learning) yang sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian yang mengarah kepada pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Karena itu, metode PBL dianggap merupakan metode pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa pada level pendidikan dasar umum dan pendidikan dasar kedokteran yang merupakan pendidikan kedokteran terintegrasi yang dilaksanakan pada semester satu sampai semester tujuh.
4
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan dalam blok kardiovaskular berdasarkan pada masalah kesehatan yang terjadi pada sistim kardiovaskular sesuai dengan lampiran daftar penyakit pada standar kompetensi dokter. Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan standar dan insiden penyakit.
Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan dokter: Tingkat Kemampuan 1 Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, dokter segera merujuk.
Tingkat Kemampuan 2 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.
Tingkat Kemampuan 3 3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat) 3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi tearpi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)
5
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas. No
Cardiac disorder
Tingkat Pencapaian
1
Angina pectoris
1
2
3A
3B
4
2
Unstabel angina
1
2
3A
3B
4
3
Myocardial infarction
1
2
3A
3B
4
4
Imminent myicardial infarction
1
2
3A
3B
4
5
Cardiac aneurysm
1
2
3A
3B
4
6
Heart failure
1
2
3A
3B
4
7
Cardiorespiratory arrest
1
2
3A
3B
4
8
Mitral stenosis
1
2
3A
3B
4
9
Mitral regurgitation
1
2
3A
3B
4
10
Aortic stenosis
1
2
3A
3B
4
11
Aortic regurgitation
1
2
3A
3B
4
12
Other valvular heart disease
1
2
3A
3B
4
13
VSD
1
2
3A
3B
4
14
ASD
1
2
3A
3B
4
15
Sinus tachycardia
1
2
3A
3B
4
16
Supraventricular tachycardia
1
2
3A
3B
4
17
Atrial fibrillation
1
2
3A
3B
4
18
Atrial flutter
1
2
3A
3B
4
19
Supraventricular extrasystole
1
2
3A
3B
4
20
Ventricular extrasystole
1
2
3A
3B
4
21
BBB
1
2
3A
3B
4
22
Other arrhythmias
1
2
3A
3B
4
23
Endocarditis
1
2
3A
3B
4
6
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
24
Pericarditis
1
2
3A
3B
4
24
Myocarditis
1
2
3A
3B
4
25
Cardiomyopathy
1
2
3A
3B
4
Aorta-arteries disorders 26
Essential hypertension
1
2
3A
3B
4
27
Secondary hypertension
1
2
3A
3B
4
28
Pulmonary hypertension
1
2
3A
3B
4
29
Raynaud’s disease
1
2
3A
3B
4
30
Arterial thrombosis
1
2
3A
3B
4
31
Coarctation aorta
1
2
3A
3B
4
32
Burger’s disease
1
2
3A
3B
4
33
Arterial embolism
1
2
3A
3B
4
34
Atherosclerosis
1
2
3A
3B
4
35
Subclavian steal syndrome
1
2
3A
3B
4
36
Aortic aneurysm
1
2
3A
3B
4
37
Dissecting aneurysm
1
2
3A
3B
4
38
Claudicatio
1
2
3A
3B
4
39
Cardiogenik Shock
1
2
3A
3B
4
40
Septic shok
1
2
3A
3B
4
41
Hypovolemic shock
1
2
3A
3B
4
Veins 42
Varices (primer, sekunder)
1
2
3A
3B
4
43
Obstructed venous return
1
2
3A
3B
4
44
Deep vein thrombosis
1
2
3A
3B
4
45
Thrombophlebitis
1
2
3A
3B
4
7
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas METODE PEMBELAJARAN
A. Aktifitas Pembelajaran a. Tutorial Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2x24 jam
b. Skills Lab Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik
c. Praktikum Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori
d. Kuliah pengantar Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik
e. Konsultasi dengan fasilitator/instruktur/pakar Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya
f. Belajar mandiri Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktifitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah
8
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tidak akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
g. Diskusi kelompok tanpa tutor Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teroritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.
9
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas DAFTAR REFERENSI
1. Hurst’s the Heart, 13th edition. Editors: O’Rourke, Poole-Wilson, Walsh, McGraw Hills Company. 2011 2. Braunwald’s Heart Disease, a textbook of cardiovascular medicine, 9th ed. Editors: Bonow, Braunwald, Libby, Mann, Zipes, Elsevier, 2011 3. Opie Drugs for the Heart. 7yh ed. Editor: Lionerl H. Opie, Elsevier. 2010 4. Pediatric Cardiology for Practitioners. 5th ed. Editor: Myung K. Park. Mosby. Elsevier. 2008 5. Essential of Bedside Cardiology. 2nd ed. Editor: Jules Constant. Humana Press. 2003 6. Moss and Adams. Heart Diseases in Infant, Children, and Adolescents. Edisi-VII, Lippincot. 2008 7. Peter Koenig dkk, Essential Pediatric Cardiology. New York, 2004 8. Myung K Park, The Pediatric Cardiology for Practitioner. St. Lous, 2003 9. John F Keane. Nadas’ Pediatric Cardiology. Philadelphia, Saunders. 2006
10
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
EVALUASI NO KOMPONEN 1 Penilaian Tutorial 2 Ujian Skills Lab 3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ)
BOBOT 20% 20% 60%
Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut: a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006 Nilai Angka 85-100 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 40-49 <40
Nilai Mutu A AB+ B BC+ C CD E
Angka Mutu 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.25 2.00 1.75 1.00 0.00
Sebutan Mutu Cemerlang Hampir cemerlang Sangat baik Baik Hampir baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Gagal
Blue print ujian tulis NO 1 2 3 4 5 6
KOMPONEN Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6
PERSENTASE (%) 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7
11
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
NAMA-NAMA DOSEN PEMBERI KULIAH PENGANTAR BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIVASKULAR TAHUN AJARAN 2013/2014
Minggu Topik Kuliah 1. Pengenalan Blok 3.2 I
II
III
Kode Topik KP 3.2.1.1
KP 3.2.1.3 KP 3.2.1.4
Nama Dosen Dr. Masrul Syafri, SpPD SpJP (K) Prof. dr. Hj. Rahmatina B. Herman, Ph.D, AIF Prof. Dr. Asnil Sahim, SpJP dr. Didik Hariyanto, SpA (K)
KP 3.2.1.5 KP 3.2.1.6 KP 3.2.1.7
dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Rozetti, Sp.Rad
KP 3.2.1.6 KP 3.2.2.1
dr. Yuli Ismail, SpBTKV dr. M. Syukri, SpJP (K)
KP 3.2.2.2
dr. M. Syukri, SpJP (K)
KP 3.2.2.3
dr. Rahmatini, M.Kes
KP 3.2.2.4
Prof. dr. Rismawati Yaswir, Sp.PK (K) Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc., Ph.D, Sp.GK Prof. Dr. Asnil Sahim, Sp.JP
2. Perubahan Anatomi-fisiologi sirkulasi fetus, bayi dan dewasa 3. Pemeriksaan fisik jantung pada dewasa 4. Pengantar PJB (faktor resiko, etiologi dan peranan genetik pada kelainan PJB) 5. Penyakit jantung bawaan sianotik 6. Penyakit jantung bawaan non sianotik 7. Pencitraan pada kelainan sistim kardiovaskular secara umum 8. Tindakan operatif pada PJB 1. Penyakit jantung koroner dan sindroma koroner akut (SKA) I 2. Penyakit jantung koroner II (penatalaksanaan termasuk modify pola hidup) 3. Farmakologi obat kardiovaskuler I (obat-obat pada penyakit jantung koroner dan SKA) 4. Pemeriksaan laboratorium pada kelainan sistim kardiovaskuler 5. Nutrisi pada penyakti jantung
KP 3.2.1.2
6. Rehabilitasi dan prevensi penyakti jantung koroner 1. Penyakit infeksi jantung (perikarditis, endokarditis) 2. Demam reumatik akut 3. Penyakit katup jantung (akibat demam rematik akut) dan penyakit katup jantung lainnya 4. Penatalaksanaan lanjutan (tindakan
KP 3.2.2.6
KP. 3.2.2.5
KP 3.2.3.1 KP 3.2.3.2 KP 3.2.3.3
dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K)
KP 3.2.3.4
dr. Yuli Ismail, SpBTKV 12
Buku Panduan Tutor
5. IV
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. V
VI
1. 2. 3. 4.
operatif dan rehabilitatif) Aspek mikrobiologi bakteri penyebab infeksi pada jantung Hipertensi I Hipertensi II Penyakit jantung hipertensi Hipertensi pada anak Penyakit vaskuler sentral dan perifer (Raynaud disease, Buerger disease, deep vein trombosis, varises dan trombophlebitis) Tindakan operatif pada penyakit vaskuler Farmakologi obat kardiovaskuler II (obat antihipertensi, antiaritmia) Penyakit jantung kongestif pada dewasa Penyakit jantung kongestif pada anak Kardiomiopati Cor pulmonale
5. Interpretasi pemeriksan EKG pada penyakti jantung 1 6. Syok 7. Terapi cairan pada penyakit jantung 1. Aritmia I (klasif, diagnosis, tatalaksana) 2. Aritmia II 3. Aritmia pada anak 4. Interpretasi pemeriksaan EKG pada penyakit jantung II 5. Temuan otopsi pada sudden cardiac death
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
KP 3.2.3.5 KP 3.2.4.1 KP 3.2.4.2 KP 3.2.4.2 KP 3.2.4.4 KP 3.2.4.5
dr. H.A. Aziz Djamal, M.Sc, DTM & H, Sp.MK dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Mefri Yanni, SpJP dr. Aumas Pabuti, Sp.A, MARS dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K)
KP 3.2.4.6
dr. Raflis Rustam, SpBV
KP 3.2.4.7
dr. Rahmatini, M.Kes
KP 3.2.5.1 KP. 3.2.5.2 KP 3.2.5.3 KP 3.2.5.4
Dr. Hauda El Rasyid, SpJP dr. Didik Hariyanto, SpA (K) Dr. Mefri Yanni, SpJP dr. Akmal M. Hanif, Sp.PD, MARS dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) dr. Nasman Puar, Sp.An dr. Yose Wizano, Sp.An, KAKV dr. M. Syukri, SpJP (K) dr. M. Syukri, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpJP (K) dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) dr. Rika Susanti, SpF
KP 3.2.5.5 KP. 3.2.5.6 KP. 3.2.5.7 KP 3.2.6.1 KP 3.2.6.2 KP 3.2.6.3 KP 3.2.6.4 KP. 3.2.6.5
13
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas SKENARIO BLOK 3.2.GANGGUAN KARDIOVASKULER TAHUN 2013 MODUL 1 PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
SKENARIO 1 : JARI ANAKKU BENGKAK Tiva, seorang anak perempuan, umur 6 tahun dirujuk dari puskesmas ke RS.Dr. M. Djamil karena sesak nafas dan sering letih sejak 2 tahun yang lalu. Dari anamnesis terhadap ibunya diketahui bahwa bibir dan jarinya sering biru terutama setelah ia bermain dengan temannya dan kelihatan letih sehingga ia sering duduk jongkok. Ibu Tiva juga mengatakan sejak bayi sering terlihat biru dan ketika menyusu pada ibu sering berhentisebentar kemudian di ulang lagi.Pertumbuhan badannya lebih kecil dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada pemeriksaan dokter didapatkan takipneu, sianosis, gizi kurang, bising jantung, dan clubbing finger. Dokter menerangkanpada keluarga bahwa Tiva menderita kelainan jantung dan akan dilakukan pemeriksaan seperti EKG, foto toraks dan Ekokardiografi. Orang tua Tiva heran karena ada anak saudaranya juga menderita kelainan jantung tetapi tidak ada biru dan kelainan pada jari. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tiva dan saudaranya?
14
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 2 PENYAKIT JANTUNG KORONER
SKENARIO 2 : TN. AHMAD YANG BINGUNG Tn. Ahmad 56 tahun, mengeluh rasa tidak enak pada ulu hati, kadang-kadang mual, kembung sejak 6 bulan yang lalu. Tn. Ahmad sudah sering berobat ke dokter keluarga dan Puskesmas, dan di diagnosis sebagai Sindroma dispepsia dengan hipertensi stadium I. Diberi obat ranitidin, lansoprazol, sukralfat dan amlodipin, namun keluhannya tidak berkurang. Akhirnya Tn. Ahmad berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. M Djamil Padang. Dari serangkaian pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, kolesterol total 300 mg/dl, kolesterol LDL 200 mg/dl, gula darah 115 mg/dl dan pada EKG didapatkan gambaran Q patologis di Lead II, III dan aVF. Dokter menerangkan pada dokter muda yang mendampinginya bahwa Tn. Ahmad menderita beberpa penyakit yaitu, hipertensi stadium I, dislipidemia dan old inferior MCI. Dokter memberi beberapa obat antara lain valsartan, isosorbid dinitrat dan simvastatin serta menganjurkan diet rendah lemak. Tn. Ahmad tidak habis pikir dan bingung bagaimana bisa ia menderita dislipidemia dengan postur badannya yang kurus ini. Apakah karena pola makannya selama ini yang gemar makan makanan yang bersantan dan berminyak serta tidak suka sayur ? Apalagi ada penyakit jantung karena selama ini Tn. Ahmad tidak pernah mengeluh nyeri dada. Selain itu Tn. Ahmad juga cemas, apakah penyakit ini bisa disembuhkan? Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Ahmad?
15
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MODUL 3 PENYAKIT INFEKSI JANTUNG DAN PENYAKIT KATUP
SKENARIO 3 : DAHULU NYERI SEKARANG SESAK NAFAS Desi, usia 12 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas karena nafasnya bertambah sesak sejak satu hari yang lalu. Dari anamnesis dokter mendapatkan Desi sudah mengalami sesak sejak tiga bulan yang lalu, sesak bertambah bila berjalan lebih kurang 10 meter dan beraktivitas. Bila tidur ia lebih suka memakai bantal tinggi sampai dua bantal. Demam sejak lima bulan yang lalu, tidak tinggi dan hilang timbul. Terdapat riwayat nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak demam. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan tachycardia, tachypnea, JVP 5+3 cmH2O, dan pada pemeriksaan jantung terdapat bising, tachycardia dan hepatomegali serta edema pada ekstremitas. Dokter menerangkan kepada ibu Desi kemungkinan penyakit anaknya dan segera merujuk ke RS Dr. M. Djamil untuk pemeriksaan EKG, foto toraks, ekhokardiografi dan pemeriksaan penunjang lainserta penatalaksanaan selanjutnya. Bagaimana anda menjelaskan penyakit Desi?
16
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 4 HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI
SKENARIO 4 : JANTUNG TN. KARDOGALI
Tn. Kardogali, 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala. Keluhan sakit kepala ini sudah lebih 1 tahun dirasakan Tn. Kardogali, namun dengan memakan parasetamol atau asam mefenamat keluhan berkurang dan tidak mengganggu aktifitasnya sehari hari sebagai petani. Dari pemeriksaan, dokter mendapatkan tekanan darah 165/105 mmHg dan pada pemeriksaan jantung didapatkan iktus kordis bergeser kelateral bawah dan kuat angkat. Dokter menyimpulkan Tn. Kardogali menderita hipertensi esensial stadium II dan telah terjadi pembesaran pada jantungnya akibat hipertensi tersebut. Dokter menanyakan pada Tn. Kardogali apakah ada orang tua atau saudara kandungnya yang menderita hipertensi? Seingat Tn. Kardogali tidak ada riwayat hipertensi pada keluarganya, namun ayah Tn. Kardogali meninggal mendadak pada usia 50 tahun. Kemudian dokter memberikan kombinasi obat anti hipertensi yaitu Captopril dan HCT dengan nasehat Tn. Kardogali harus kontrol teratur dan rutin memakan obat untuk jangka panjang. Tn. Kardogali bertanya pada dokter, apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau berlanjut menjadi payah jantung seperti tetangganya? Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Kardogali?
17
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 5 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF DAN SYOK
SKENARIO 5 : TUAN GAWAT
Tn. Gawat, laki-laki 70 tahun dilarikan ke UGD RS DR. M. Djamil karena sesak nafas hebat sejak 2 jam sebelumnya. Di UGD pasien langsung dilakukan pemeriksaan vital sign, pemasangan oksigen, dan infus. Pemeriksaan EKG dan foto torakpun segera diminta oleh dokter. Selama pemeriksaan, Dokter jaga melakukan anamnesis kepada pengantar yang kebetulan seorang mahasiswa kedokteran berumur 24 tahun yang mengantarkan Tn. Gawat. Pengantar menyampaikan bahwa Tn. Gawat memiliki hipertensi, diabetes dan dislipidemia, tapi kontrol tidak teratur. Menurut istrinya adik laki-laki Tn. Gawat mengalami kondisi serupa, namun meninggal dunia dalam perawatan di RS kira-kira setahun yang lalu. Dari pemeriksaan, dokter menemukan tekanan darah pasien 70/50 mmHg, denyut jantung 130x/menit, frekuensi nafas 36x/menit. Ditemukan juga peningkatan JVP, irama jantung gallop, ronki basah halus di paru, serta akral yang dingin. Pemeriksaan EKG dan foto torak menunjukkan pembesaran jantung dan tanda bendungan. Dokter menyimpulkan bahwa Tn. Gawat menderita gagal jantung akut dengan subtipe syok kardiogenik. Diagnosis dokter ini sesuai dengan perkiraan mahasiswa yang mengantarkan, dimana dia telah mempelajari berbagai jenis syok. Pasien menjalani perawatan intensif di CVCU seperti pemberian oksigen, drip dopamin, dan lain-lain. Tn. Gawat pulang setelah dirawat 13 hari, sebelum pulang mendapat berbagai macam obat untuk mengatasi penyakit jantung kongestifnya dan anjuran untuk menjalani rehabilitasi jantung serta program prevensi sekunder penyakit jantung. Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?
18
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 6 GANGGUAN IRAMA JANTUNG
SKENARIO 6 : DAG DIG DUG JANTUNG DINA Dina, seorang mahasiswi berumur 17 tahun mengeluhkan dadanya berdebar2 sejak 2 jam yang lalu. Keluhan ini sering dirasakan terutama bila sedang banyak pikiran atau kesibukan, namun biasanya hilang sendiri dengan batuk atau mengedan, tetapi debaran ini tidak hilang juga. Dina menjadi sangat cemas dan segera pergi ke UGD diantar temannya. Di UGD dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, dan EKG. Dina kemudian didiagnosis dengan gangguan irama jantung berupa SVT. Dina ketakutan, karena pernah menonton di TV tentang artis yang tiba-tiba kejang dan meninggal dunia, dilaporkan karena memiliki kelainan gangguan irama jantung. Dalam hal ini dokter dapat menentukan penyebab kematian karena mempunyai data yang lengkap. Dina juga takut melihat adegan di TV berupa pemberian kejut listrik dan pijat jantung yang terlihat sangat tidak manusiawi. Dokter meyakinkan bahwa gangguan irama jantung yang diderita Dina merupakan tipe yang tidak berbahaya dan dapat diobati. Namun dokter juga menganjurkan bila keluhan Dina sering sekali timbul, sebaiknya Dina dirujuk untuk pemeriksaan lebih lengkap seperti studi elektrofisiologi. Dina kemudian meminta penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit dan pengobatannya. Bagaimana anda menjelaskan penyakit Dina tersebut?
19
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 1 :
TIM PENGELOLA BLOK KARDIOVASKULAR TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Koordinator Sekretaris Anggota
: dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) : dr. Rita Hamdani : dr. Mefri Yanni, SpJP dr. Eka Fithra Elfi
08159491342 081363460402 081381193127 08126770340
20
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 2
Daftar Nama Tutor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Tutor Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes Prof.Dr.dr. Eryati Darwin, PA(K) Prof.dr. Salmiah Agus, Sp.PA(K) dr. Nora Haminarti, M.Biomed Dr.dr. Masrul, MSc, Sp.GK dr. Yenita, M.Biomed, Sp.PA dr. Tofrizal, M.Biomed, Sp.PA Prof.Dr.dr. Yanwirasti, PA(K) dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med dr. Erly, Sp.MK dr. Netty Suharti, M.Kes dr. Yulistini, M.Med.Ed dr. Rima Semiarti, MARS dr. Yuniar Lestari, M.Kes dr. Ida Rahman Burhan Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO dr. Zulkarnain Edward, MS, PhD Prof.Dr.dr. Rizanda Machmud, M.Kes dr. Husnil Kadri, M.Kes dr. Sofina Rusdan, Cert.Med dr. Edison, MPH dr. M Setia Budi Zein, PA dr. Henny Mulyani, M.Biomed, Sp.PA dr. Eka Novita dr. Hasnar Hasjim dr. Nurhayati, M.Biomed dr. Susila Satri, M.Biomed dr. Lili Irawati, M.Biomed
Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Tempat Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D ) Ruang E1 ( Gedung E / F ) Ruang E2 ( Gedung E / F ) Ruang E4 ( Gedung E / F ) Ruang E5 ( Gedung E / F ) Ruang E6 ( Gedung E / F ) Ruang Tutorial Bagian Kimia
Tutorial dilaksanakan setiap hari Selasa jam 11.00 – 12.50 dan Jumat jam 09.30 - 11.20 Wib.
21
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 3 :
DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER DISKUSI PLENO BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR MG KE 1
HARI/ TANGGAL Rabu/ 16-10-13
JAM
NAMA MODERATOR
NAMA NARASUMBER
09.00 – 10.50
dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K)
1. dr. MasrulSyafri, SpPD, SpJP (K) 2. Prof.dr.Hj.RahmatinaB.Herman, Ph.D, AIF 3. Prof. dr. AsnilSahim, SpJP 4. dr. Didik H, SpA (K) 5. Rozetti, Sp.Rad 6. dr. Yuli Ismail, SpBTKV
2
Senin/ 21-10-13
09.00 – 10.50
dr. DidikHariyanto, SpA (K)
1. dr. M. Syukri, SpJP (K) 2. dr.Rahmatini, M.Kes 3. Prof.dr.Rismawati Yaswir,Sp.PK(K) 4. Prof.dr.Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc.,Ph.D, Sp.GK 5. Prof. dr. AsnilSahim, SpJP
3
Senin/ 28-10-13
09.00 – 10.50
dr.Hauda el RasyidSpJP
1. 2. 3. 4. 5.
4
Senin/ 04-11-13
09.00 – 10.50
dr.EkaFithraElfi
5
Senin/ 11-11-13
09.00 – 10.50
dr.MefriYanniSpJP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4.
6
Senin/ 18-11-13
09.00 – 10.50
dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K)
dr. MasrulSyafri, SpPD, SpJP (K) dr. DidikHariyanto, SpA (K) dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr. Yuli Ismail, SpBTKV dr.H.A.Aziz Djamal, M.Sc,DTM&H,Sp.MK
dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr.Aumas Pabuti, Sp.A, MARS dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr. RaflisRustam, SpBV dr.Rahmatini, M.Kes Prof. Dr. AsnilSahim, SpJP (K) dr. DidikHariyanto, SpA (K) dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr.Akmal M. Hanif, Sp.PD, MARS 5. dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) 6. dr.Nasman Puar, Sp.An 7. dr.Yose Wizano, Sp.An, KAKV
1. Dr. M. Syukri, SpJP (K) 2. Dr. DidikHariyanto, SpA (K) 3. Dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) 4. Dr. Rika Susanti, SpF
22
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 4 : METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti) • Proses Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dari anggota-anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti •
Alasan Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawasi proses belajar
•
Output tertulis Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan tujuan pembelajaran (learning objectives)
LANGKAH 2. Menetapkan masalah • Proses Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas •
•
Alasan Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawal intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya. Output tertulis Daftar masalah yang akan dijelaskan
LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan • Proses Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotesis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detil. Dalam konteks ini: 23
Buku Panduan Tutor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detil dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian. Misalnya. “penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak” lebih baik dan lebih tepat daripada “topik global pertumbuhan” LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri • Proses Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku Blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses •
Alasan Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa
•
Output tertulis Catatan individual mahasiswa
LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri • Proses Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasi area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah •
Alasan Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ‘pemicu’ yang tepat terjadi di masa datang
•
Output tertulis Catatan individual mahasiswa 24