63 and Tustin H. 1993. Ant (Pheidole F.) : Mealybug (D. brevjps
Ckll.) Relationship in Pineapples in South Africa. Horticultural; 334: 387-395. W and 6e8rdsley 3W. 1990. Effectiveness of Hydmmthylnon and Fenoxycarb for Control of 6ighedd Ant (Hymenoptera: Formicidae), an Ant Associated with Mealybug Wilt of Pineapple in Hawaii. Department of Entomobgy, University of Hawaii. 1. Econ. Enomol. 8x1):74-80. ~i D, S. Sosromarsono, D. Buchori, B. Suryobroto. 1999. Keragaman spesies kutu putih (Hemiptera : Pseudococc~dae) pada tanaman buah-bwhan di Bogor dan sehrnya. F m . P f I Cabang Bogor. Peranan Entomdogi dalam Pengendalian Hama yang Ramah Lingkungan dan Ekonomis. PEI Cabang Bogor. DM and 1.5. Hu. 2002. Yield impact and spread of pineapple mealybug wilt associated virus 2 and mealybug wilt of pineapple in Hawaii. Plant Diseases. 86 : 867 - 874. In, SFM. 2000. Effect of Pesticidal PreTreatments of Pineapple Plants on The lmidence of Mealybug Wilt Disease. Acta Hort. (ISHS) 529 : 273 - 279. 5, 0 J and G.W. Watson. 1998. The Sca!e Insects of the Tropical South Pacific. Part 2. The Mealybugs (Pseudococcidae). CAB International, Wallingford.
-
STRUKTUR SEKRETORI TANAMAN BAHAN RAMUAN OBAT DIABETES
ABSTRACT SECRETORY STRUCTURE I N DIABETES MEDICINAL PLANTS Anatomical structure of medicinal plank which are used in diabetic therapy is not yet completely identified. This research was conducted to study the structure of their secretory tissues. Observation of anatomical structure of leave was done by making paradermal and transversal sections, while observation of anatomical structure of stern, fruib, and rhizomes were perfomed by making transversal sections. Microscopic observation found several types of secretory structure in plant organs observed. Glandular hairs were found in kiurat (Planfago mayor L. ) leaves, sambiloto (Andropraphis paniculata (6urm.f) Wallich ex Nees) leaves, and kurnis kucing (Orthosiphonaristafus (Blume) Miq.) leaves; littrocysts cells were found in sambiloto leaves; oil cavity/cells were found in salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) leaves, jambu (Psidurn guajava L.) leaves, lada (Piper nigwm 1.) fruib, and jahe (Zingikr officinaleRoscoe) rhizomes; idioblast cells which contained starch grains were found in brotowali Tinospora crispa (1.)Miers) sterns, lada fruits, and jahe rhizomes; and latex cells were found in brotowali stems. Keywords r grandular hairs, lythocyst ceI4 idioblast cell, diabetic, medicinal plant
ABSTRAK Tanaman bahan ramuan obat diabetes yang digunakan dalam penetitian ini belum diidentifikasi secara lengkap struktur anatominya. Penelitian ini bertujuan mengamati struktur jaringan sekretori bebetapa tanaman yang digunakan sebagai obat diabetes. Untuk organ daun dibuat sediaan berupa irisan paradermal dan lransversal, sedangkan untuk organ batang, buah dan rirnpang dibuat sedian berupa irisan transversal. Dari hasil pengamatan secara mikroskopis pada sediaan ir~sanbahan tanaman vang digunakan sebagai obat diabetes dijurnpai beberapa macam tipe struktur jaringan sekretori. Bulu kelenjar dijumpai pada daun tanaman kiurat (#antago mayor L.), sambi loto (Andrographis paniculata (6um.f) Wallich ex Nees), dan kurnis kucing ( W o s i p h o n aristatus (Bl ume) Miq.); sel litosis terdapat pada daun sambiloto; ronggalsel minyak dijumpai pada daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.), daun jambu biji (Psidium guajava L.), buah lada (Piper nigrum L.), dan rirnpang jahe (Zingikr o#cinaIe Roscoe); idioblas berisi butir-butir pati terdapat pada batang brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers), buah lada dan rimpang jahe; dan sel getah dijumpai pada batang brotowali.
Kata kunci bulu kelenjar, sel litosis, sel idioblas, diabetes, tanaman obat
PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi. Staf Pengajar Departemen B ~ o l o qFMlPA ~ IPB
Di sini tumbuh sek~tar 10% spesies tanaman berbunga yang met~puti 30.000 spesies tumbuhan darat. Diduga 25% dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat (Dardjatun et a/., 2001).
Penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat alami terus meningkat, ha1 didorong oleh bebera~a faktor, yaitu efek sarnpinq dari senyawa slntetik yang dikhawatirkan kurang- baik bagi kesehatan; harga obat sintetik yang cukup mahal sehingga perlu adanya alternatif untuk pemeliharaan kesehatan dengan harga yang murah; peningkatan penelit~an yang berhubungan dengan peningkatan mutu dan keamanan produk obat a tami sehingga kepercayaan masyarakat sernakin meningkat; promosi dan informasi yang baik sehingga mampu meningkatkan pengetahuan rnasyarakat tentang kekayaan dan manfaat produk obat alami. Saat in1 telah banyak ilmuwan yang rneneliti khasiat turnbuhan obat disettai dengan identif~kasi dan isolasi senyawa bahan aktif yang memiliki aktivitas biologis. Contohnya adalah ditemukannya katarant~n, polipeptida P, dan alkalo!d dari pare (Momordtca charantla) yang rnemiliki aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalarn darah) yang berperan dalam pengobatan diabetes rnellitus (Rafi, 2003). Potensi ini bila dikelola dengan baik dan terarah tidak saja akan mampu secara langsung meningkatkan mu tu kesehatan masyarakat
J.II. Pert-lndon.Vol. 1 l ( 1 ) .2006
kita tetapi juga a kan meningkatkan perekonomian bangsa melalui penghernatan devisa dengan cara mengurangi impor bahan obt-obatan dan menlngkatkan ekspor bahan dan produk obat alami. Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang struktur sekretori dari organ tanaman yang digunakan untuk bahan ramuan obat diabetes.
BAHAN DAN METOOE Bahan Sampel tanaman obat yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Kebun Koleksi Tanaman Obat Pusat Penelitian Biofarmaka, Darmaga. Tanaman yang diamati adalah bahan rarnuan obat diabetes yang terdiri atas beberapa tanaman obat, yaitu Daun Sarnbiloto (Andropraphis paniculata (8urm.f.) Wallich ex Nees), Daun Kumis kucing (Orthosiphon anstatus (Blume) Miq.), Batang Brotowali ( tinospora crispa (L.) Miers), Buah Lada (Piper nigrunl L.), Rimpang Jahe Merah (Z,i ofictnale Roscoe), Daun Salam (Syzygium pulyanthum (wight) Walp.), Daun Kiurat (Plantago mayorL.), dan Daun liambu Biji (Psidiurn guajava L.).
Identifikasi Struktur Sekretor Studi anatomi melalui pengamatan mikroskopi dllakukan terhadap bagian tanaman yang dlmanfaatkan sebagai obat diabetes. Untuk organ daun dibuat sediaan berupa irisan paradermal dan transversal, sedangkan untuk organ batang, buah, dan rimpang dibuat sediaan berupa irisan transversal dan longitudinal. Sampel tanaman untuk sediaan irisan paradermal difiksasi dalam etanol 70 ?/o, sedangkan sampel untuk irisan transversal dan longitudinal difiksasi dalam larutan FAA (etanol 70% : asam asetat glasial : formaldehid 37 4'0 = 90 : 5 : 5 ) . Irisan paradermal dibuat dalam bentuk sedlaan semipermanen dengan pewarnaan safranln 1% mengikcrtl metode wholemount (Sass, 1951) yang d~modlhkas~.Irisan transversal dan longitudinal dibuat dengan menggunakan rrietode parafin (Johansen, 1940). '
Struktur sekretori pada masing-masing tanaman sampel diamati letak, tipe, bentuk, ukuran, dan kerapatannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanaman Kiurat (Plantago major L . )
Irisan Paradermal Daun Pada kedua permukaan perrnukaan daun dijumpai bulu kelenjar dan stomata. Bulu kelenjar tersusun atas 2 sel kepala yang berbentuk jorong dengan 1 sel tangkai. Kerapatan bulu kelenjar pada kedua permukaan daun dljumpai relatlf sama, yatu 4/mm2 hingga 111 mm2 pada sisi atas daun dan 5/mrn2 hingga 9/mm2 pada sisl atas daun. Ukuran kepala kelenlar dan sel tangkai pada kedua permukaan daun juga relatif sarna seperti halnya kerapatan bulu. Panjang kepala kelenjar dan sel tangkai pada permukaan atas daun masing-masing adalah 23 hingga 48 rim dan 13 hingga 25 pm, sedangkan panjang kepala dan sel tangkai pada permukaan bawah daun berturut-turut yaitu 28 hingga 50 pm dan 15 htngga 25 um. Irisan Transversal Daun Jaringan palisade terdiri dari 2 sarnpal 3 lapis sel berbentuk tubula. Jaringan bunga karang terdlri dari beberapa laprs sel yang tersusun jarang dengan ruang-ruang antar sel. Dari hasil pengamatan pada sediaan irisan daun kiurat dijumpai struktur sekretorl berupa rambut kelen~ar. Hingga saat in1 belum ada lnformasi yang rneiaporkan tentang kandungan senyawa yang di sekresikan oleh rambut kelenjar pada daun kiurat. Daun kiurat berkhasiat untuk pengobatan penyakit diabetes karena memiliki efek farmakologl diuretik (Purwakusumah, 2003) dan astringensia (Depkes, 1977). Kandungan bahan aktif dalam daun kiurat telah diteliti, yaitu antara lain glikosida, asam srtrat invertin, dan tan~n(Depkes, 1977).
Tanaman Sambiloto {Andrographis paniculata (Burm.f.) Walllch ex Nees.)
Irisan Paradermal Daun Pada kedua permukaan daun d~~urnpal sel fitosis yang berisi sistolit, bulu kelenjar yang tersusun atas 4 sel kepala yang membulat dengan 1 sel pangkal berukuran pendek dan bulu non kelenjar tlpe uniseriat yang terdiri dari 2 sampai 3 sel. Set litosis berbentuk bu!at telur atau jorong dan umumnya berukuran lebih besar dari sel-sel epidermis. Ukuran sel litosit pada permukaan atas daun dijumpai lebih besar dibanding pada permukaan bawah daun, yaitu :
40 hingga 250 11rn x 23 hingga 33 prn pad daun dan 40 hingga 178 Ilm x 20 hingga 3: sis~ bawah dam. Kerapatan sel litc perrnukaan bawah daun dijumpai relatif IE dlbandlng pada permukaan atas daun di terkalt dengan ukuran sel litosit yang berub pada slsi bawah daun tersebut. Kerapatan pada 5151 atas daun 19/mm2 hingga sedangkan pada sisi bawah daun 27/mmz t mm'. Bulu kelenjar pada permukaan ? dijumpai berukuran lebih besar dengan lebih rendah dibanding pada permukaan bai D~ameter bulu kelenjar pada permukaan bawah daun masing-rnas~ngyaitu : 30 hing dan 25 hingga 30 pm, sedangkan kerapatan hingga 3/mm2pada permukaan atas daun d hingga 10/mm2 pada permukaan bawah dau
Irisan Transversal Daun
Daun sambiloto bersifat bifasia jaringan palrsade hanya dijumpai di salah yaitu sisi atas daun. laringan palisade ters lsampai 2 lap~ssel. Jaringan bunga karang 1 beberapa lapis sel yang tersusun longgar banyak dijumpai rongga udara.
Khasiat tanaman sambiloto sebz diabetes telah banyak diteliti (Rahayu & ! 1996). Ekstrak daun sarnbiloto menunjul farmakologi bersifat hipoglikemik yaitu rnc kadar glukosa dalam darah (Indofarm Nuratmr et a/. ,1996). Kadar kandungan andrcgrafolid d~jumpai tinggi di data sambiloto. Senyawa lni ban yak mengandu unsur mineral seperti kalium, natrium, kal asam kersat. Unsur kalium memiliki efek fa sebagai diuretik pada penderita diabetes (PI Marianto, 2003). Kandungan mineral ya sesuai dengan hasil pengamatan mikroskr dijumpai pada daun sambiloto. Pada iri! d~lumpaistruktur sekretori berupa sel litc sistol~t yang umumnya mengandung gari mineral dengan kerapatan yang tinggi.
Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon , (Blume) Miq.)
Irisan Paradermal Daun
Bulu tipe kelenjar dan non keler: stomata dtjumpai di ke dua sisi permukaa Bulu kelenjar terdiri dari dua tipe: yaitu bull dengan dua sel kepala dilengkapi dengan tangkai pendek, dan bulu kelenjar yang ten
ue6uap Jesaq uelnlnlaq y eAu!lu !s!Jaq ua6!s!l e66uo1 !eduinl!p Gue~eye6unq ue6u!~etuep apes!led ue6u!1e[ unsnAuad 13s-(asu a u e !a 'unep yeMeq !s!s !p 6ue~ey e6unq unsnAuad \as s!del edcl~aqaq uep unep sele ~sls!p apes!led /as s!del @np !edures ue6uap jelseyq ~ e ~ s ~ueles a q unea
c !.iep !d!plal GueA ~eCualaynlnq uep 'qapuad py6uej las naps ue6uap !dey6ual!p eleday /as enp ue6uap JeCualay nlnq n~leA:ad!g enp !Aep ! J I ~ J ~~raCua(a8 I nlna xnpp ueeeynu~ad!s!s enp ay ~p !edunC!p ejeulols eyas ~erualay uou uep ~elualay ad!^ nlng
rips
- c ~ ~ ~ /ledlues o g s , u r w / ~n$eA ~~ 166~13 6ueA ueqede~ayue6uap (yiyse!p ad^ eAulunlun) j ~ ! s e uep ! ~ y!g!sowoue ad!g eqeluo~5~ e d e p ~ aunep j *166u!g 6ueA ue~ede~ay ue6uap Iiaau!ur y eMeq ue@yn u a d eped uey 6uepas 'ejeuols !edlunC!p ure~e6-ure~e6 6unpue6uau eAuwnun 6ueA ylo~s!s yepR unep s q e ueeynwad s!cu~ap!da @ped !s!Jaq s!so~!llas edn~aqI J O J ~as J ~ mlynJIs !edunl~p unep ues!Jj eped 'ojol!quJes unep eped !edurnl!p 6ueA s!doyso~y!u ue1eue6uad [!spy ue6uap !ensas 1 6 6 ~6ueA ~ teJau!w ue6unpuey ' ( ~ 0 0 ' ~ o]ue!~e~ 9 e~utadeld)sa]aqe!p ej!~apuadeped y!laAn!p !e6eqas !6oloyew~e4y a p !y!l!waur uln!ley Jnsun qeuay u e s e uep lun!sjey 'wn!~jeu'lun!ley !padas leJau!ru Jnsun .!jsed ue6uap -Ansun 6unpue6uau yeAueq !u! e~eAuaS .o]ol!ques !nyejayp lunlaq lnqaslaq ~etualayntnq yajo !sa~yas!p unep urelep !p 166~13 !edunl~p p!la~e~6ojpue 6ueA PMPAu~s uebunpuey unlueu '~elny!lnyqns P M P ~ U ~ ue6unpu~y S lepen '(9661' ye J J Iwlemhl 6uen~wqep unqu!yal 6ueA ! ~ ! qyeAu!lu e !saAyasualu IOOOZ 'ew~e4opu1) qelep urerep esoynl6 Jepey e6np!p ~eCua(aynlng p~eluataynlnq ad!] ule3ew ueyunlnuaw n$eA y!uay1160dlqIq!sjaq !6oloyelu~ej enp nyeA ' l ~ o ~ a ~ ymlynJls as ehuepe !edurnr!p 6upny yaja uey y nlunua~uojol!qlues utlep yerjsy3 '(9661 s!luny unep uesp! eped s!doyso~y~lu uejecue6uad I!sey '9e~oAlaS3 nAeqe1) !l!laj!p y eAueq yela1 sajaqe!p !Aeg '(0002 ' e l ~ l ~ e j o p uu!uodes ~) ems j oj~sw I eAuepe geqo 1e6eqas o~ol!ques uelueuea le\seyn 166~13 6ueA 1 uo! ue6unpu~yue6uap yeyJaq e6np!p JnqasAaj yaj3 ysnuecu uep ueMay d e p e y ~ a~~r neped .eJepn e66uo~!edlun!!p yeAueq yj~sodI!sey ueyyaqluatu !6oloyelure4 ya43 'y!laJn!p e66ulyas ~ ~ 6 6 ~ unsnsAal 0 1 6ueA 13s s!de( ede~aqaq !fioloye~ule~ yaja !y!l!uaul 6u12ny s!luny unea ! ~ @!A!plal p 6ueley e6unq ue6u!~e['13ss!dq ! e d w e s ~ seje unsnwaq apes!l~due6u!~e[ .unep seje !s!s nq!eA .(eAajeloy ad!yaq uflep !s!s nqes yeles !p !@dunC!p eAuey apes!led U P ~ U I A ~ ~ 6uelnl unsnAuad ynlnqwad seyJag .un@pyemeq !s!s euadey le!sej!q qej!sJaq olopqlues unea !p 6ueiey e6unq las s!del ede~aqaquep unep seje !s!s !p eAuyejal 6ueA ap@s!(ed(as s!del enp !edlues npr; ue6uap le!siq!q jej!sJaq Gu13ny s!wny unea wnep y e m q ueeynw~adeped z ~ e66u!4 ~ / ~ J L L Iuep / P unep s e p ueeynur~adeped,wru/~ e66u!y '(,luw/o~ e66urq ,wcu/z) unep sew u~eyncu~ad ,UJUJ~eAuuqede~ayuey6uepas 'luli OE e66u!y sz uep eped Bu!pueq!p !66u14 yqal !edlunbp (,utw/g~ ' C U ) ~ s~@66u!y 0~ : nl!eA 6u!se~-6u!sewunep qemeq ~ 6 6 ~ ,ulu/g) 14 unep y m e q !s!seped nlnq u e ~ e d e ~ a y uep sele ueeynur~ad eped ~eCuala~ nlnq lajawe!a unureu 'unep qeMeq ISIS eped WTI 05 e66u14 5b .unep yemeq ueeynullad eped 6uipueq1pyepual y!qal uep unep seje !s!s eped lull 85 e66uly sb ny@Aewes ueqed~~ay ue6uap Jesaq 4!qal uelnynlaq !edwn!!p gjelal !edwnr!p unep ueeyncu~adenp ay eped ! e y 6 u ~ ~ unep seje u ~ e y n l u ~ a eped d ~erualay nlng .,luur !as ue6uap ejeday las eAunwn n~!eA enp-ay /g+ e66u1y ,UU/LZ unep yeMeq lsrs eped u~y6uepas ',ur~u/zs e66u!y ,urw/6~ unep sele ISIS eped 6ueA ad11 ~elualaynlnq JaIawe!p uemy n -(tuu/b? '-1~11) unep sew ueeynu~ad~ p 6u1pueq1p ~ d s~soyijas ue~ede~ay -InqasJalunep qemeq rs!s eped !edlunhp (,LUUJ/LI e66u1y L ~ w / ~ ) pay ueJnynAaq 6ueA ysol!~las uemyn urzbuap geyml ulad eped ~dualaynlnq ue~ede~a] IUI ley uep unep seie ueeynuad eped Gu!pueq~p i 6 6 u 1 ~y!qal j!gelaJ !edlunl!p unep yeMeq ueeynw~ad .ePqJW delay unweu luri OE e66uy FZ n~!eAelups uwnynJaq unep u~eyncuiadenp ay eped eped s!soy~ las uelede~an wnep yeMeq ISIS eweyad ad!g ~elualaynlnq Aajaure!a -1ey6uejlas riles eped w7-i SE e66u!y oz x wll 8 ~ 1266~14 1 0b uep unep ue6uap (eledaq las eAuwnun) eleday (as 9 e66u1y seIe !s!s eped urlf EE e66u1y 52: x lull O S e66u1q ~ op
~
: n y ~ 'unep h yeMeq ueeynw~adeped 6u!pueq yiqal !edunhp unep seje ueeynlu~adeped uemy n .s!u~ap!dalas-las !Aep m a q 4!qal ue eAuunun uep 6uo~olneje Inla1 plnq qn s!so$l la5 -[as E Iedues 2 !dep !.r!pJaj 6ueA 1 ad!q ~etualayuou nlnq uep yapuad uelnynmq la5 5 ue6uap lelnqwaur GueA eteday las unsns~al6ueA JeCualay nlnq '~!yols!s rs!Jaq 6u las !edwnirp unep ueeynu~ad enpay eped
( ' s a a ~xa y q e M (': ejqn3!ued s!yde~60~puv) olol!qur g ue
' ( ~ ~ 'saydaa) 61 u!uW UeP JeAys Lupse 'ep!soy46 u!el elewe ny PA '!g!la leJn!y unep welep j!jye ueyeq ue6unpuen 'sa~daa) e!sua6u!~pe uep (~002'qeunsn y lgaln!p !6ojoyeurej yap !y!t!uratu euaJey 11yeAuad ue~eqobuadyngun $e!seqyJaq JeJn! . J P J ~ unep !~ eped ~elualayjnqured qalo ue: !p 6ueh e ~ e A u a s ue6unpuey 6 u q u a ~U P 6ueA !SPWJO~U! epe tunlaq !u! lees e66u! .~elualayjnqwed ~ ~ o qas a ~Jnlyngs y !edwnT!p je.rn!y unPp ues!~ eped utljeue6uad l!seq !lea 'las JRue 6uen tlebuap 6ue~efunsnval 6ueA l a s!del d w a !A!pJaj 6 u e ~ ~e6unq y u ~ 6 u ! ~ e*elnqnl [ qnya s!dq E !edwes !lep !J!pJal apes!led u e h ! ~ e
unm 1-RIJ r .urri sz e66uy sf uep ul-r 0s 8; n#eA ~ n ~ n l - l n ~ n y unrzp aq qeMeq uee eped !ey6uel las uep elday Guelued u 'urn sz e66u14 ET uep urd 8+ e66u!q €2 ~ 6u!sei1~-6u!seu1 unep s q e ueeynuuad eped
las u@p ~e[ua(ayeleday 6utZ@ed -nlnq ue eAuley !wadas ewes jljela e h [ unep ue enpay ~ p e d !ey6ue~ ps uep ~erualay uelnyn unep s a e !s!s eped ,urur/6 e66u!y uep unep sew !s!s eped ,wu /IT e66u!y nyeA 'euos j!gela !edurnr!p unep uepynw eped ~ejualay nlnq ugdera] . ! q 6 u ~ ys I 6uolot ynquaqlaq 6ueA elday las 2 sele u ~ejualay nlnfi 'ejeuols usp detualay nlnq ! unep ueeynwlad u e ~ y n w denpay leped
- I
-
UnW l w P J P (.i ~ofew o6pJuw))tun!)( ue
NVSVWVBW3d UVO 1ISVW
J.II. Pert.lndon. Vol. 11(1). 2006
diameter 28 prn sampai 93 prn. Rongga minyak tersebut menyebar secara aca k dengan kerapatan 33/mm2 hingga 54/mm2.
Tanaman Miers)
Brotowali ( Tinospora crispa (L.)
Irisan Transversal Batang Daun salam diketahui rnengandung minyak atsiri seperti sitral, eugenol, dan juga mengandung kelornpok saponin, triterpenoid, steroid, dan tanin (Anonim, 1980; Pudjiastuti et a / , 1999; Dalimartha, 2002). Pudjiastuti et al. (1999) melaporkan bahwa ekstrak daun salam rnempunyai efek hipoglikemik pada tikus. Selain itu, daun salam juga bersifat sebagai astringensia (Dalimartha, 2002). Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.1
Irisan Paradermal Daun Pada permukaan sisi bawah daun dijumpai banyak stomata dan bulu tipe non kelenjar, sedangkan pada permukaan sisi atas daun dijumpai bulu non kelenjar tetapi tidak ditemukan stomata.
In-
TransversalDaun
Jaringan epidermis pada permukaan atas dan bawah daun terdiri dari satu lapis sel. Di sebelah bawah jaringan epidermis atas dijumpai jaringan hipodermis yang tersusun atas dua sampai tiga lapis sel yang tersusun rapat dan berukuran lebih besar dibanding sel epidermis. Mesofil daun sulit dibedakan atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang karena bentuknya relatif sama. Dua lapisan pertama di bawah jaringan hipodermis berbentuk tubular, berukuran besar dan tersusun sangat rapat, sedangkan tiga sampai 4 lapisan sel berikutnya berukuran lebih kecil dengan susunan sel-sel yang relatif tidak terlalu rapat namun rongga udara tidak terlalu terl~hat. Rongga minyak berupa sel lisigen berukuran besar dengan diameter 35 prn sampai 95 um dijumpai tersebar dl antara jaringan hipodermis dan jaringan mesofil di sisi atas maupun sisi bawah daun dengan kerapatan 32/mm2 hlngga 55/mm2. Hasil pengamatan secara mikroskopis, terlihat bahwa rongga minyak pada daun jambu terbentuk secara lisigen di antara sel-sel hipodermis dan sel-sel parenkim mesofil. Pada daun jambu terkandung minyak atsiri, minyak lemak, asam malat, saponin, flavonoid dan tanin (Depkes, 1977; Indofarma, 2000). Daun jambu memiliki efek farmaklogi sebagai pada pengobatan d~a betes astringensia (Pumakusumah, 2003).
Sel epidermis tersusun atas 1 lapis berbentuk persegi empat dengan lapisan kutikula yang tebal. Di sebelah dalam jaringan epidermis terdapat jaringan periderm yang terdiri dari beberapa lap15 sel gabus yang berdinding tebal dan beberapa lapis sel kambium gabus yang tersusun rapat dan berbentuk persegi empat memanjang. Ja ringan korteks terdir~ dari sel-sel parenkirn dengan bentuk membuIat dan berisi butir-butir pati, minyak, atau kristal. Berkas pembuluh dikelifingi oleh jaringan sklerenk~m yang tersusun melengkung sehingga membentuk serabut sklerenkim yang tidak terputus. Enipulur tersusun atas sel-sel parenkim yang berisi butir pat1 dan sel-sel getah. Dari hasif analisis kimia, diketahui bahwa batang brotowali rnengandung antara lain pati, alkaloid, glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, dan harsa (Depkes, 1978; Dalimartha, 2002). Efek farmakologi hipoglikemik untuk pengobatan diabetes dari ekstrak batang brotowali telah menunjukkan hasil yang positif pada uji terhadap rnencit dan kelinci (Adnan eta/,,1998; Rasan, 1998).
Tanaman Lada (Pipernigrum L.)
Irisan Transversal Buah Dinding buah lada dibedakan ke dalam 3 bagian yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Lapisan eksokarp terd~ridari satu lapis sel epidermis. Di sebelah dalam lapisan eksokarp terdapat lapisan hipdermis yang terdiri darr jarrngan parenkim berdinding tipis dan kelompok sel-sel sk!ereid y ang berlignin. Mesokarp merupakan bagian terlebar yang terdiri dari lapisan sel-sel parenkim yang berbentuk poligonal berisi butir-butir pall, sel-sel sekresi berukuran besar berisi minyak, beberapa lapis set parenkim berdinding tipis yang berukuran lebih kecil dari sel sekresi, berkas pembuluh, dan sel-sel minyak berbentuk poligonal, berukuran besar yang dijumpai di bagian terdalam dar~mesokarp. Endokarp terdiri 1 lapis sel yang berdinding tebal dan berlignin. Di sebelah dalam endokarp terdapat jaringan perisperm. Jaringan perisperm tersusun atas sel-sel parenkim berbentuk polihedral berukuran besar yang ter~si penuh oleh butir-butir pati. Butir-butir pati yang dijumpai berbentuk tidak teratur dengan diameter 2,s pm hingga 5 pm. Di antara jaringan perisperm terdapat sel-sel sekresi yang berukuran besar.
J-II. PerLlndon. Vol. 1 '1(1).2006
Minyak atsiri pada buah lada I feladrena, dtpentena, kariofilena, entoksil atkalo~dplperrna, dan kavisina (Oepkes, 1' ramuan tradts~onat,lada sering ditarnbahl formula untuk pengobatan diabetes. I tldak memberikan efek farmakologi Ian! pengobatan d~abetes, akan tetapi berl mengatask kompl~kasi ~mpotensi akib dengan cara menlngkatkan gairah seksu (Muztabadihardja, 2004').
Tanaman lahe Merah (Zingiber Offic1
Jaringan korteks tersusun a parenkim isodiarnetrik, berdinding t~pi butir-butir pati. Bentuk butir pati dijump yaitu bulat telur, lonjong atau persegi en ukuran 8 prn hingga 23 pm x 3 pm hinggi idioblas berisi minyak terdapat di an parenkim penyusun korkes dan empulur.
Minyak atsiri yang terkandung dal jahe antara lain zingiberena, iimonena, dal (Depkes, 1978,; WHO, 1999). Sama ha lada, jahe merah sering dipakai untuk ramuan obat diabetes yang juga berkh menrngkatkan gairah seksual p (Muztabadihardja, 2004~). Di sarnping itu jhga berkhasiat untuk mengobatt komplil akibat diabetes (WHO, 1999).
KESIMPULAN
Dari has11 pengamatan secara terhadap sediaan irisan daun kiurat, dam daun kumis kucing, daun salam, daun jarr brotowali, buah lada, dan rimpang digunakan untuk pengobatan diabete! beberapa macam tipe struktur sekretori kelenjar, sel litosis, rongga/sel rninyak, idi butir-butir pati, dan sel getah.
Bulu kelenjar dijumpai pada dau kiurat, sambiloto, dan kumis kucing; terdapat pada daun samblloto; ronggal dijurnpai pada daun salam, daun jambu, dan rimpang jahe; idlobla5 berisi butir terdapat pada batang brotowali, buah rimpang jahe; dan sel getah dijumpai pi brotowali.