6/5/2010
1
STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU Disampaikan p oleh: Yayi Suryo Prabandari, PhD Minat Perilaku dan Promosi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM 2009
2
POKOK BAHASAN SESI
1
6/5/2010
3
4
Penyebab kematian terbanyak Perilaku sebagai faktor risiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, teori terjadinya j di perilaku il k dan d perubahan b h perilaku il k Strategi perubahan perilaku
PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK
2
6/5/2010
Penyebab Kematian Terbanyak 5
Negara berkembang
Negara Maju
Berat badan kurang
Penyakit yang berhubungan dengan penggunaan tembakau
HIV/AIDS
Penyakit jantung iskemik
Infeksi saluran pernafasan bawah
Depresi unipolar dan penyakit serebrovaskular
Kondisi perinatal dan penyakit diare
Gangguan akibat konsumsi alcohol
Malaria
Kehilangan pendengaran – onset dewasa
Kondisi maternal
PPOK
Depresi unipolar
Kecelakaan lalu lintas
Penyakit jantung iskemik
Kanker paru/tracheal dan bronchial
Campak
Alzheimer dan demensia lainnya
TBC
Cidera yang disebabkan diri sendiri
Deaths in 2000 attributable to selected risk factors 2000 in developed Countries - World Health Report 2002 Blood Pressure Tobacco Cholesterol High body mass index Poor fruit and vegetalble intake Lack of physical activityInactividad fisica Alcohol Urban air pollution Lead exposure Carcinogenos ocupacionales
6
0
500
1000 1500 2000 2500 3000 Number of deaths (000s)
3
6/5/2010
Deaths in 2000 attributable to selected risk factors 2000 in high mortality developing countries World Health Report 2002 Low weight Unsafe sex Presion arterial Unsafe water Cholesterol Tobacco Indoor Air Contaminants Deficient intake of fruits and vegetables Zinc Deficit Vitamin A deficit 0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Number of deaths (000s)
7
Deaths in 2000 attributable to selected risk factors 2000 in low mortality developing countries - World Health Report 2002 Blood Pressure Tobacco Cholesterol Alcohol Poor fruit and vegetable intake High Body mass index Indoor smoke from solid fuels Physical inactivity Urban air pollution Low weight 0
500
1000
1500
2000
2500
8 Number of deaths
4
6/5/2010
9
Perilaku sebagai faktor risiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah
Sepuluh perilaku utama sebagai faktor risiko yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit 10
Berat badan kurang pada anak dan ibu
Perilaku seksual tidak aman
Tekanan darah tinggi
Merokok
Alkohol
Air yang tidak aman, sanitasi dan hygiene yang buruk
Kolesterol tinggi
Asap di dalam ruang
Defisiensi besi
BMI rendah atau berlebihan
5
6/5/2010
Tiga perilaku yang perlu dihindari agar p sehat ((WHO)) tetap 1. 2. 3 3.
Cara/pola makan yang tidak teratur Merokok Kurang olah raga
11
1 2 3
11
11
12
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, teori terjadinya perilaku dan perubahan perilaku
6
6/5/2010
Health Belief Model (Rosenstock, 1974, cited in Jones, 2003) 13
Basic Components of The Health Belief Model (Rosenstock, 1990, cited in Simon-Morton, Green & Gottlieb, 1995) 14
7
6/5/2010
Teori perilaku individu : Teori Belajar: 15
dgn aplikasi “mengapa remaja menjadi peminum alkohol?”
Classical Conditioning: Pergi ke pub (US) merasa rileks (UR) Pergi ke pub (US) minum (CS) Minum (CS) merasa rileks (CR) Operant conditioning Minum alkohol agar diterima dikelompoknya Observational/modelling Artis sinetron minum alkohol ikut2an Orang tua minum alkohol ikut2an Cognitive Minum alkohol meningkatkan citra diri
Teori Kognitif: Dengan merokok aku akan bisa seperti ini 16
8
6/5/2010
17
Teori kognitif: Merokok akan membuatku berani berpetualang seperti cowok-cowok di gambar ini
18
Strategi perubahan perilaku
9
6/5/2010
PENDEKATAN UNTUK MENGUBAH PERILAKU 19
IInformasi f i
Pemasaran
Insentif
Restriksi
Indoktrinasi
Peraturan
Tid k memaksa Tidak k
Memaksa
19
Mengubah perilaku dengan informasi 20
10
6/5/2010
Transtheoretical theory tahapan perubahan perilaku (Prochaska, 1988): 21
Prekontemplasi (belum mau b b h/ d ingin) berubah/sadar, i i ) Kontemplasi (sudah sadar/ingin/berpikir tapi belum beraksi) Persiapan (langkah awal utk bertindak) Tindakan Pemeliharaan
Tahapan Perubahan Perilaku transtheoretical theory 22
(Simon-Morton, Greene & Gottlieb, 1995)
Tahapan p
Pendekatan Intervensinya y
Prekontemplasi
Informasi terkini, komunikasi persuasif, pengalaman
Kontemplasi
Informasi, komunikasi persuasif, pengalaman
Persiapan
Cara untuk melakukan perubahan, pengembangan keterampilan, perubahan sikap
Aksi
Keterampilan untuk mempertahankan perilaku yang sudah diubah, penguatan, dukungan, manajemen diri, perubahan sikap
Mempertahankan
Keterampilan pencegahan kekambuhan, manajemen diri, dukungan sosial dan lingkungan
11
6/5/2010
Sumber: Kredibilitas Ketertarikan Power Pesan: Tipe dan penampakan Isi pesan Diskrepansi Saluran: Media: tatap muka, audio visual, media interaktif Modalitas:pandang, dengar, taktil Penerima: Demografis: umur, jenis kelamin, ras dsb Psikologis: g p pengetahuan, g , kepercayaan p y dsb Tujuan/hasil: Waktu Ruang lingkup:fakta atau perilaku Target: perilaku, pengetahuan ???
23
24
Perubahan perilaku: Komunikasi persuasif
Mengubah perilaku dengan Pemasaran
12
6/5/2010
Pemasaran Sosial 25
Penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk mengenalkan ide atau perilaku Program pemasaran umum yg diperuntukkan bagi minat perorangan & masyarakat spt yg ditentukan oleh agen perubahan Tidak menguntungkan tenaga pemasaran, tetapi menguntungkan t k masyarakat k t yg dituju dit j dan d masy pada umumnya
Proses Pemasaran Sosial 26
1. Riset
pasar, untuk menentukan strategi pemasaran dan faktor penentunya 2. Segmentasi pasar 3. Manfaat untuk konsumen 4. Empat “P” dalam pemasaran
13
6/5/2010
Empat “P” dalam Pemasaran: Marketing Mix 27
Produk
Price
Place
Promotion
28
MENGUBAH PERILAKU DENGAN PROMOSI KESEHATAN
14
6/5/2010
POSTER KAMPUS BEBAS ROKOK DI FK UGM 29
Promosi Kesehatan: 30
“Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve their health” (The Ottawa Charter, 1986)
15
6/5/2010
PROMOSI KESEHATAN?
Ilmu dan seni untuk membantu individu mengubah gaya hidup hid ke k arahh keadaan k d kesehatan k h optimal i l (O’Donnell, 1987, cit. Edelman & Mandel, 2006) Proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatan kemungkinan personal (individu, keluarga & masyarakat), swasta (profesional dan bisnis) serta pemerintah (nasional, propinsi, lokal) untuk mendukung praktek kesehatan positif menjadi norma sosial (Dwore & Kreuter, 1980)
31
Target Promosi Keshatan Multi Level
Individual: pengetahuan, sikap, perilaku Organisasi: kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dan sumber Komunitas: kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dan sumber Pemerintah : kebijaksanaan, program, fasilitas, sumber, koordinasi/ legistasi, peraturan dan penguatan
32
16
6/5/2010
Health Promotion Approaches: The Example of (Naido and Wills, 1994) Healthy Eating Approach
Aims
Methods
Medical
To identify those at risk from disease
Primary health care Expert led. consultation, e.g. Passive, conforming measurement of client BMI
Behaviour Behaviour change
To encourage To encourage individuals to take responsibility for their own health and choose healthier lifesyle
Persuasion through Persuasion through one‐to‐one advice information, mas campaigns, e.g. “Look after your heart’, dietary message
33
Worker/client Worker/client relation ship
Expert led. Expert led. Dependent client. Victim blaming ideology
Health Promotion Approaches: The Example of (Naido and Wills, 1994) Healthy Eating Approach Aims
Methods
Worker/client Worker/client relation ship
Educational
To increase knowledge and skills about healthy life styles
Information, Exploration of attitudes through small group work, Development of skills, e.g. women’s health group
May be expert led. May also involve client in negotiation of issues for discussion
Empower ment
To work with clients or communities to meet their perceived needs
Advocacy, Negotiation, Networking, Facilitation, e.g. food co‐op, fat women’s group
Health promoter is facilitators Client become empowered
34
17
6/5/2010
Health Promotion Approaches: The Example of (Naido and Wills, 1994) Healthy Eating Approach Aims
Methods
Worker/client Worker/client relation ship
Social change To address inequalities in health based on class, race, gender and geography
Development of Entails social organizational policy, e.g. regulation and is hospital catering policy. top‐down Public health legislation, e.g. food labeling. g g Lobbying fiscal controls, e.g. subsidy to farmers to produce lean meat
35
Tahapan Promosi Kesehatan 36
Community Analysis Targeted assessment Evaluation
Program Plan Development Implementation
18
6/5/2010
37
MENGUBAH PERILAKU DENGAN PENDEKATAN PERILAKU: INDIVIDU (INSENTIF) INTERPERSONAL SOSIAL DAN KOMUNITAS
Apa yang akan membuat: 38
Anak kecil melakukan dengan g senang g hati Anak kecil tidak mau melakukan
Apa yang akan kita lakukan untuk :
Membuat anak kecil mau melakukan sesuatu
19
6/5/2010
Cara orang belajar: 39
Coba dan salah (trial & error)
Diberi tahu (being told)
Peniruan (Imitation)
Berpikir (thinking)
Perubahan perilaku: Teori Belajar 40
Classical conditioning: Terapi aversif minum alkohol (CS)
rileks (UR)
makanan yg agak basi yg menyertai minum (US)
mual (CR)
20
6/5/2010
Perubahan perilaku: Teori belajar operant 41
Positive reinforcement: memberikan penguat dengan konsekuensi yg disukai (ibu datang ke Posyandu diberi senyuman) Negative reinforcement: menguatkan perilaku dengan meniadakan stimulus yg tak menyenangkan (Tablet besi dilapis gula dan dihilangkan efek mualnya) Extinction: menghilangkan hadiah/akibat yg disukai yg berhubungan dengan perilaku buruk (bonus lebaran tdk diberikan utk karyawan yg tak disiplin)
Perubahan perilaku: Teori kognitif sosial 42
Self management: Self S lf observation b ti Self judgment Self reaction Modelling: Diberi contoh perilaku Menggunakan tokoh panutan/idola Æ profesional kesehatan sebaiknya mengaplikasikan perilaku sehat Skill training: Diberikan latihan keterampilan
21
6/5/2010
43
Perubahan komunitas dan sosial: Proses perubahan sosial
Planned vs uplanned change Level of change Top down vs bottom up change The Health Educator as change agent: Mengembangkan kebutuhan utk berubah Menetapkan hubungan pertukaran informasi Mendiagnosis problem Menciptakan intensi klien utk berubah Menterjemahkan intensi ke tindakan Menstabilkan adopsi dan mencegah ketiadaan tindak lanjut Mencapai hubungan terminal
Perubahan komunitas dan sosial: Pendekatan utk perubahan sosial 44
Empirical-rational education Normative Re-education:
Community organizing:
Agen perubah mempunyai tugas: observasi partisipan di komunitas yg dituju, bkj dgn orang kunci, toma, sintesiskan ide dr populasi target, & memberikan simbol dan citra balik utk komunitas Aksi sosial politik Pengembangan lokal: pemberdayaan, kompetensi komunitas,& partisipasi
Advocacy:
Media: agenda setting setting, issue framing Policy: partisipasi populasi target, koalisi, mempengaruhi pengambil keputusan
22
6/5/2010
POSTER KAMPUS BEBAS ROKOK DI FK UGM 45
46
Mengubah Perilaku dengan Retriksi dan Indoktrinasi
23
6/5/2010
Retriksi 47
Memberikan pembatasan untuk mencegah perilaku tertentu tertent Contoh: Manfaat
asuransi dikurangi bila mempunyai kebiasaan merokok Studi di Jepang menunjukkan bahwa retriksi di dalam pemberian b i manfaat f t asuransii mengurangii perokok k k
Indoktrinasi 48
Memberikan “paksaan” untuk perilaku tertentu Contoh: C h
keikutsertaan ke dalam keluarga berencana di masa lampau dilakukan dengan mengirim “tentara” untuk menjemput para ibu
24
6/5/2010
49
MENGUBAH PERILAKU DENGAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN KASUS TOBACCO CONTROL
50
25
6/5/2010
Best practices in tobacco control 1.
2.
3.
4.
Increasing taxes (optimally 65 % of retail price minimum) on tobacco products to make them less affordable. affordable Banning all forms of direct and indirect tobacco advertising, promotions and sponsorship, including at point of sale. Implementing 100 % smoke free workplaces and public places. Requiring large, prominent, pictorial health warning covering at least 50% of the principial display areas.
(SEATCA, 2007)
51
Beberapa slide berikut diambilkan dari presentasi :
The Importance of Design in the Evaluation of Tobacco Control Policies Geoffrey T. Fong, Ph.D. University of Waterloo and Ontario Institute of Cancer Research
52
Measuring the Effectiveness of Tobacco Control Policies—Training Workshop Bangkok, Thailand—October 27, 2008
52
26
6/5/2010
53
ITC Evaluation of FCTC Policies (Partial List)
Warning labels – UK (2003): Text – UK (2009): Graphic – Thailand (2006): Graphic – Australia (2006): Graphic – Canada (2010): Graphic, Rd 2 – China (2008): Text – Mexico (2008): Graphic – Uruguay (2006,09): Graphic – Brazil (2008/09): Graphic, Rd 3 – Malaysia (2008): Graphic – India (2008/09): Graphic
– UK (2003): Comprehensive – Thailand (2006): POS bans – China (2011): Comprehensive – Mexico (2008): Comprehensive
Taxation Product policies – UK (EU): 10-1-10 regulation – US/Canada: RIP – All: product; product x behavior
54
Illicit trade – China (2008): prevalence
Smoke-free – Ireland (2004) – Scotland (2005) – England (2007) – Uruguay (2006) – France (2007/08) – Germany (2007/08) – China (partial in 2008) – Netherlands (Part 2–2008) – Mexico (2008) – Brazil (2008+)
– Multiple countries (ongoing)
Advertising/Promotion
Light/mild – UK (2003) – Australia (2005) – Canada (2006)
54
27
6/5/2010
Conceptual Model of the ITC Project Policy-Specific Variables
55
Policy
• Label salience • Perceived cost • Ad/promo awareness • Awareness of alternative products • Proximal behaviors (forgoing a cigarette because of labels)
Psychosocial Mediators • Outcome expectancies • Beliefs & Attitudes • Perceived Risk • Perceived Severity • Self-Efficacy/ Perc. Beh Control • Normalization beliefs • Quit intentions
Policy-Relevant Outcomes • Quit Attempts • Successful Quitting • Consumption changes • Brand switching • Tax/price avoidance • Attitude/belief changes (e.g., justifications)
Moderators Country Sociodemographics ((e.g., g age, g sex, SES, ethnic background) Past Behavior (e.g., smoking history, CPD, quit attempts) Personality (e.g., time perspective) Psychological State (e.g., stress) Potential Exposure to Policy (e.g.,employment status)
Economic Impact
Public Health Impact p
Warning Labels: Article 11 of the FCTC Evidence from the ITC Project
56
56
28
6/5/2010
Evaluating Graphic Warnings in Thailand 2005
FCTC Minimum – 30% on front and back – Text-only labels
57
2006
FCTC Recommendation – 50% on front and back – Graphic images
Evaluating the impact of changing from the FCTC minimum to the recommended level within a single country (rather than making comparisons across countries)
57
Evaluating Graphic Warnings in Thailand 2005
2006
Thailand
Malaysia 58
58
29
6/5/2010
59
60
Enlarging the labels and adding graphic images led to substantial increases in the percentage of Thai smokers reporting that warnings make them think about health risks 59
Enlarging the labels and adding graphic images also led to large increases in the percentage of Thai smokers reporting that warnings make them more likely to quit
60
30
6/5/2010
The Impact of Smokefree Legislation (Article 8)
61
61
ITC Project Evaluation of Smoke-Free Laws
62
Ireland (2004)
Scotland (2006)
England (2007)
France (2007–08)
Germany (2007–08)
Thailand (2007–08)
Ongoing subnational evaluation in Canada and the U.S.
Mechanisms and consequences of smoke-free homes: Borland et al. (2006): smoke-free homes predict future quitting 62
31
6/5/2010
ITC Ireland/UK Survey
Telephone Survey – Ireland: 1,000 randomly selected adult smokers – U.K.:
600 randomly selected adult smokers
Cohort Design Wave 1: Dec 2003—Jan 2004 Workplace Ban: March 29, 2004 Wave 2: Dec 2004—Jan 2005
63
64
Key Measures: reported smoking in key venues, support for ban, changes in behavior since the ban (thoughts of quitting, quit attempts, rules on smoking at home, visits to pubs, restaurants)
63
64
32
6/5/2010
65
66
65
66
33
6/5/2010
67
67
Brazil’s New Warnings
The ITC Project is partnering with the National Cancer Institute of Brazil and the Brazil Ministry of Health to conduct an ITC Brazil Survey to evaluate the impact of these labels—in partnership with the 68neuropsychologists who developed the warnings
34
6/5/2010
69
SELAMAT TERIMA KASIH, DATANG DI SELAMAT DATANG KAMPUS BEBAS DI YOGYAKARTA ROKOK FK UGM
35