Presentasi Workshop RKDM Kemenristek, 24 September 2014
Strategi Perolehan Air Bersih dari Beberapa Kegiatan dan Aktivitas Masyarakat serta Industri di Indonesia
Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. dan Team RKDM
Bebarapa Fakta Hasil Penelitian
World Water Day 2002 Serious concern about water resources
Lebih dari 1 milyar umat manusia di dunia kesulitan mendapatkan AIR BERSIH yang AMAN Lebih dari 5 juta umat manusia di dunia meninggal karena PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR BERSIH PBB memperkirakan: sekitar 2/3 penduduk dunia akan HIDUP DENGAN KEKURANGAN AIR BERSIH PADA 2025 Di negara-negara maju, sekitar 20 % AIR PERMUKAAN telah terancam kontaminasi dan polusi serius. Di negara-negara berkembang, ancamannya lebih besar dan rumit...! Indonesia merupakan negara yang pertumbuhan industrinya no. 2 terbesar setelah China mengalami ancaman kekurangan air bersih yang paling serius Biaya pengelolaan dan pengolahan air meningkat pesat semenjak 1990an, sekitar 200 % bahkan lebih...!
Produksi Polutan dari Industri
Masalah Ketersediaan Air
Proyeksi Kebutuhan Air
Beberapa Keterkaitan yang Teridentifikasi 1.
Ketersediaan air, semakin lama dirasakan semakin mengecil dan kritis, terutama sekali akibat aktivitas kehidupan manusia itu sendiri: penebangan hutan, konversi lahan-lahan pertanian/perkebunan produktif (tidak berwawasan lingkungan, menjadi area industri, gedung, perumahan, dll.), industrialisasi (lahap air namun boros pencemaran), penataan area perkotaan (kurang memperhatikan lingkungan, saling tumpang-tindih dengan infrastruktur sektor-sektor lainnya).
2.
Karena terjadinya penggaraman atau buruknya drainase, banyak lahan pertanian beririgasi yang memerlukan reklamasi.
3.
Pertumbuhan penduduk di kawasan perkotaan dapat mencapai lebih dari 3,5% per tahun. Di daerah kumuh perkotaan atau hunian yang lebih padat dan termiskin dapat mencapai 7% setahun.
Kecenderungan Konservasi Negatif Penggunaan air bagi industri seringkali tidak efisien, Instalasi Pengolahan Air milik PEMDA (PAM/PDAM) tidak mampu memenuhi kebutuhan air bagi industri, Perusahaan/industri mengembangkan sendiri jaringan airnya secara swasta, Konservasi sering terabaikan, Kebijakan yang keliru atau belum tepat, merupakan masalah terbesar.
Masalah dan Kaitan Lainnya Urbanisasi: dapat mengakibatkan masalah serius dalam hal penyediaan dan pemeliharaan layanan air bersih di daerahdaerah perkotaan, Konservasi sumber-sumber daya: penggunaan air yang belum efisien, Penyediaan layanan: belum berkesinambungan, terjangkau dan diterima bagi setiap orang, Penggunaan teknologi: masih sering membutuhkan subsidi besar yang cenderung bermasalah hanya dalam waktu singkat, Masalah Kebiajakan Pemerintah: belum banyak yang berbasis pada hasil-hasil penelitian, Kesadaran akan pentingnya peranan air bersih: paradigma dan budaya yang belum terbentuk.
Skematisasi Sederhana
Faktor-faktor Dominan 1. Peranan dan fungsi Pemerintah Pusat atau Daerah, 2. Kinerja dari perusahaan pengolah air (PAM atau PDAM), 3. Kondisi sumber air, 4. Perilaku dan budaya masyarakat pemakai air.
Keikutsertaan Masyarakat dan Swasta Dublin Statement, Irlandia (1992) dan Agenda 21 PBB
• Pengelolaan sumber air secara efektif dan efisien sebagai sumberdaya alam holistik, dikaitkan dengan proses pembangunan sosial dan ekonomi, dengan menjaga kelestarian sumber daya alam lainnya. • Pengelolaan sumberdaya air harus dikaitkan dengan seluruh elemen yang terkait/terlibat yaitu: pemakai, perencana, dan pengambil kebijakan di semua tingkatan. • Mengingatkan peran wanita dalam pengelolaan dan konservasi air. • Kesadaran akan air yang memiliki nilai ekonomis.
Ragam Peranan dan Partisipasi Masyarakat Masyarakat di Hulu Sungai
? Industri
Masyarakat Rural
Masyarakat Bantaran (di Tepi Sungai)
Instalasi Air Bersih Masyarakat Urban (yang memanfaatkan Air Tanah)
? SUNGAI
Masyarakat Pantai
Nelayan
Sistem Distribusi Air Bersih
Pemukiman
LAUT
Industri
Masyarakat Urban (yang memanfaatkan Air Bersih)
Perumusan Masalah • Konservasi air untuk industri: pemanfaatan sumberdaya air yang terkendalikan untuk industri, • Konservasi air untuk perkotaan dan pemukiman: pemanfaatan sumberdaya air yang terukur dan terkendali, • Kajian komprehensif tentang teknologi penyediaan air bersih, yang saat ini digunakan di industri dan perusahaanperusahaan air minum (PAM atau PDAM), • Kajian penerapan teknologi dari sistem-sistem pengolahan yang tepat, layak dan memiliki keandalan serta ketahanan (sustainability) yang baik untuk daerah setempat • Rangkuman berbagai teknologi, yang paling tepat dan andal dalam proses-proses penyediaan air bersih bagi masyarakat, untuk kemudian dijadikan rekomendasi bagi Pemerintah Republik Indonesia.
Beberapa Masukan untuk Penyelesaian Masalah Pola pikir pemanfaatan air dari industri, daerah perkotaan dan pemukiman dikaitkan dengan konservasi air, Sikap dan cara penanganan industri-industri terhadap limbah-limbah yang mereka hasilkan, Kinerja dari teknologi-teknologi pengolahan dan penyediaan air bersih yang ada, Kontribusi dan kelayakan produk RUT untuk diterapkan, Bentuk rekomendasi yang diusulkan terhadap berbagai permasalahan dalam penyediaan dan pengolahan air bersih.
Kegunaan dan Tujuan Khusus • Memanfaatkan dan merangkum berbagai hasil penelitian RUT V sampai XII, yang sesuai dan memiliki keunggulan khas dan dapat diterapkan sebagai usulan-usulan teknologi pengolahan, perbaikan teknologi proses pengolahan/penyediaan air bersih. • Membantu dan mengusulkan berbagai alternatif kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam menjalankan program-program kebijakan nasional tentang penyediaan air bersih, dan pemanfaatan seoptimal mungkin semua sektor yang berkaitan dengan sumber-sumber daya air.
Kajian Hasil Penelitian RUT (V-XII) Konsep-konsep teknologi pengolahan air secara konvensional: proses-proses biologis dan mikrobiologis (activated sludge processes). Teknologi pemrosesan secara fisika: terutama proses-proses pemisahan dengan teknologi membran dan atau filtrasi. Teknologi dan proses-proses pengolahan secara kimiawi dan sanitasi produk: khususnya proses disinfeksi, oksidasi cepat dan teknologi ozonasi. Teknologi material aktif permukaan (solid-state surface active): sebagai adsorben ataupun sebagai katalis (zeolit alam, bentonit, arang aktif, karang, kapur, dll). Proses-proses dengan teknologi tinggi dan teknologi maju, termasuk juga kajian futuristiknya (fotokatalisis dengan energi surya, dll).
Rancangan Usulan dan Rekomendasi Berkaitan dengan strategi-strategi pengolahan air dengan: •
Teknologi sederhana (yang ekonomis, dan mendasar)
•
Teknologi madya,
•
Teknologi menengah-tinggi (terutama ditinjau dari kualitas air bakunya); dan
•
Teknologi tinggi (dengan penerapan yang tepat, mempertimbangkan masalah-masalah keekonomisan termasuk penggunaan energinya, serta kajian futuristiknya, sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang ada).
Implementasi Proses dan Teknologi
Skematisasi Imperatif Bekerjasama dengan berbagai NARASUMBER, pemerintahan dan swasta, masyarakat, dll. Bekerjasama dengan peneliti lain, baik dari kalangan mantan peserta RUT ataupun non RUT.
Hasil Utama: Produk-produk komprehensif berupa rekomendasi yang berwawasan nasional
Tim Peneliti RKDM • Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. (FTUI): Teknologi Ozon, Disinfeksi, dan Sanitasi Air Bersih • Prof. Dr. Ir. Roekmijati W.S., Msi. (FTUI): Teknologi Permukaan dan Adsorben Zeolit • Dr. Ir. Tjandra Setiadi, MEng. (FTI-ITB): Teknologi Membran dan Proses Pengolahan Konvensional • Dr. Ir. Bambang Sunarko (Puslitbang LIPI - Bogor): Teknologi Penyisihan Senyawa Kimia Berbahaya dengan Proses Biologis • Ir. Katharina Oginawati, MS. (LP-ITB): Teknologi Pemrosesan Limbah Pertanian • Dr. Ir. Slamet, MSi. (FTUI): Teknologi Fotokatalitik dan Proses-proses Baru
Narasumber dan Peneliti lain • Ir. Leila Kalsum , MT. (PPLH-UNSRI): Pengolahan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit • Dr. Barti Setiani Muntalif (LP-ITB): Pengolahan Limbah Cair Domestik yang Mengandung Deterjen • Dr. Ir. Feliatra , DEA. (Pusat Penelitian Kawasan Pantai dan Perairan UNRI ): Bioteknologi Purifikasi Air Tambak