AGRlmEDIA
16 WAWANCARA DR. IR. ERIYA:rNO, MSAE
STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SEBAGAI TEROBOSAN PENGEMBANGAN AGAiBISNIS 01 INDONESIA Salah satu sektor yang paling dekat dengan proses mensejahterakan rakyat banyak atau rakyat kecil adalah pertanian. Dengan demikian kita gunakan suatu pendekatan baru yaitu sistem ekonomi kerakyatan, dimana pembangunan atau secara khusus pengembangan teknologi harus diarahkan pada kepentingan dalam rangka mensejahterakan rakyat banyak. ICalalu kita sudah sependapat bahwa pembangunan Republik Indonesia ini ke arah sana, maka pengembangan teknologi untuk mesejahterakan rakyat banyak harus dijadikan landasan atau titik tolak, begitulah komitmen Dr.lr.Eriyatno,MSAE dalam usaha pengembangan teknologi untuk memajukan rakyat kecil. Disela-sela kesibukannya sebagai pengajar Pasca Sarjana dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian-FATETA IPB, ICepala Biro Bantuan Pengembangan Regional I BAPPENAS, serta direktur BIC-I, Beliau berkesempatan menerimareporter Dudi Setiadi Hendrawan dan Agus Winarno untuk wawancara di Gedung BAPPENAS, Lt. III, Jakarta. Berikut ini hasil petikan wawancaranya. Salah satu unsur dalam pengembangan agribisnis adalah penguasaan teknologi. Ada sebagian pendapat bahwa pengembangan teknologi (high tech.) tinggi di Indonesia arahannya masih behim mendukung pengembangan agribisnis. Menurut pendapat saya, pendapat anda terse but tidak betul bila pengembangan teknologi di Indonesia ini belum diarahkan kepada pengembangan agribisnis. Bukti-bukti kongkrit sudah ada, seperti di swasta sudah mengembangkan. perusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi,' misalnya PT. INAGRO sudah mengembangkan produksi mikoriza dengan berbasis bioteknogi. Dilembagakmbaga perguruan tinggi sudah dikembangkan pusat-pusat pengembangan teknologi seperti FTDC (Food Technologi development center/Pusat Pengembangan TekIi.ologi Pangan, red), pusat antar universitas (PAU) di bidang teknologi (bioteknolgi)
Volume 2 No.2 Septem6er 1996
dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari lembaga-Iembaga pemerintahan maupun perguruan Sudah berapa PHD tinggi. (Doktor, red) di bidang .pertanian yang sudah dihasilkan? yang tentunya mereka tersebut mempunyai akses teknologi:
nologi dalam upaya mendukung agribisnis ini? Nah itu masalahnya. sebenamya sudah banyak investasi kita untuk teknologi di bidang agribisnis, baik berupa perangkat kerasnya (hardware) maupun perangkat lunak (software! sumberdaya manusia). Anda bisa cari informasi sendiri berapa biaya-biaya penelitian yang sudah dan akan dikeluarkan oleh lembaga-Iembaga baik pemerintahan atau pun lembaga lainnya untuk pengembangan teknologi. Nah sekarang kembali pada pertanyaanya anda, kok rasanya belum mengena. Oleh karena itu dalam mengembangakan teknologi harus tepat sasaranya, saya mengistilahkannya adalah teknologi tepat sasaran. ,
Jadi Tetapi sebagian dari masyarakat belum tahu banyak mengenai pengembangan tek-
.
menurut Bapak untuk mengembangkan teknolog i sasarannya siapa'? IGta harus kembali pada tujuan pembangunan. kita, yang pada
ISSN: 0853.-8468
17
AGRlmEDIA
intinya adalah bagaimana supaya nengah, sektor perbankan dekalau Oia sudah mengatakan ngan usaha-usaha memberikan bisa mensejahterakan seluruh begitu maka dia sudah memrakyat (intonasi suara ditinggikan modal kepada pengusaha golobunuh peternak-peternak kecil pada kata seluruh, .red) bukan sengan lemah, begitu juga untuk yang hanya mempunyai ratusan sektor pertaniannya, itu kan bagian tapi seluruh rakyat Indoekor ternak, karena dia di angnesia, dengan demikian orientasi masing-masing sektor mempungap tidak layak. Pada prinsippembangunan pad a rakyat bayai program yang berbeda. prinsip us aha kecil ada yang nyak (common people). Kebetulan mengatakan untuk usaha jumrakyat banyak pada kondisi deMenumt Bapak bagaimana lahnya sekian, kalau mau wasa ini masih miskin atau strategi p,engembangan tekmenanam jambu mete harusnya nologi untuk mendukung sekian, kalau beternak harus kurang sejahtera. Jadi orientasi kita mestinya ke arah situ. Kesekian. Nah kalau sudah dibapengembangan agribisnis yang dikaitkan dan diselaraskan betulan salah satu sektor yang tasi dengan hal semaeam itu dengan tujuan pembangunan paling dekat dengan proses menyang kecil-kecil merasa tidak nasional? sejahterakan rakyat banyak atau terpakai. rakyat kecil tersebut adalah perTeknologi yang harus dikemtanian. Nah ini dulu landasanbangkan adalah teknologi perMungkin konsep yang digunya, dengan demikian kita gutanian yang harus memajukan nakan berorientasi pada Break nakan suatu pendekatan baru Even Point? kesejahteraan rakyat. Karena dengan sistem ekonomi kerakkebanyakan petani kita petani Nah itu konsep BEP-nya dariyatan, dimana pembangunan mana ?, dan itu harus diatau seeara khusus pengemjelaskan supaya tidak bangan teknologi harus Teknologi yang hams dikembangkan adal~h membunuh yang kecil-kecil teknologi pertanian yang han.is memajukan diarahkan pada kepentingan itu. Tapi kalau kita mau kesejahteraan rakyat Karena kebanyakan dalam rangka menseberprinsip .begitu maka , petani kita petani kedl yang tidak memjahterakan rakyat banyak. landasannya pun harus puyai tanah sampai yang hanya mempunyai berbeda. Kalalu kita sudah sependapat Bahwasannya tanah seperampat atau sete~gah hek4-r. bahwa pembangunan Repurakyat kita yang keeil itu blik Indonesia ini ke arah given, mereka akan menu rut Kalaukita sudah menetapkan sasarannya sana, maka pengembangan apa yang kita katakarl. yaitu para petani dan rielayan keeil maka. teknologi untuk meseOengan pnnslp usaha jahterakan rakyat banyak semua pemikiran baikyang bersifatteoritis terkecil yang mereka kemaupun teknis seyogya mengarah ke sana. harus dijadikan landasan atau mukakan, saya tidak tidak titik tolak dalam diskusi ini. tahu dengan teknik apa kecil yang tidak mempuyai tanah menghitungnya, akibatnya apa ? sampai yang hanya mempunyai Berbicara menggenai landasan Kenyataan aktual maka petani tanah seperampat atau setengah ekonomi kerakyatan dalam yang kedl seperti sayuran, peKeMpa saya sampaikan hektar. rangka mewujudkan keseternak kedl dan sebagainya dia ini, karena kalau kita berbicara jahteraan rakyat, apakah iklim tidak punya hak hid up karena mengenai teknologi sasarannya yang ada di sini belum atau usahanya dianggap tidak layak. ditentukan siapa dulu. Kalau sudah menuju sana ? Oalam praktreknya bila dia pergi kita sudah menetapkan sasaranSedang menuju sana. Memang ke lembaga perbankan tidak nya yaitu para petani dan neusaha-usaha sudah banyak didiberikan uang (kredit) karena layan kecil maka semua pemilakukan dan persoalannya nanti dianggap usahanya tidak layak, kiran baik yang bersifat teoritis akan mengarah pada bagaimana lembaga itu merujuk kepada apa maupun teknis seyogya mengamembuat pereneanaannya. Tapi yang dikatakan oleh para pakar rah ke sana. Salah satu contoh, kalau .kita sudah mempunyai tersebut. Maka hati-hatilah jadi saya tidak bertentangan dengan persamaan persepsi terhadap pakar itu bila berbicara. Saya pemikiran-pemikiran yang pengembangan tekIi.ologi ini, kita berbicara tersebut berangkat dari dikembangkan oleh rekan-rekan melangkah pada bagaimana landasan pemikiran saya yang kita, ada yang mengatakan mewujudkannya. Perwujudandisebutkan di atas, saya tidak bahwa kalau beternak ayam nya menuju arah sana bisa di menyalahkan pemikirankalau mau usaha terse but layak lihat misalnya dari sektor indutri pemikiran yang lain. SHakan harus di atas 5000 ekor. Nah dengan program usaha kecil meVolume 2 NO'. 2 Se"tem6er 1996
ISSN:
0853~8468
18
AGRlmEDIA
. semula? Dalam ekonomi kerakyatan hitungannya tidak hanya didasarkan pada perhitungan ekonomi bisnis tetapi harus mengacu pada seberapa jauh peningkatan pendapatan rakyat di tempat itu untuk hidup secara layak.
Saja toh, orang menganalisanya dengan teori-teori sendiri.
kembali apakah kita berpikir pada kontek ekonomi kerakayatan itu. Kalau "te-rjadi akumulasi lahan, kapital, tenaga kerja berpendidikan dsb. bagaimana dengan rakyat kita.
Apakah B.apak bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan teknologi tepat sasaran dan apa bedanya dengan Bila kita bertitik tolak---pada teknologi tepat gun a yang biasa didengungkan dewasa ini? ekonomi kerakyatan tersebut, Apakah dalam ekonomi kerakTeknologi . itu bisa dilihat dari bagaiman strategi pengemsegi kegunaannya tapi bisa juga yatan itu kaidah-kaidah ekobangan teknologi agar tepat nomi bisnis tetap dipegang? . pada sasarannya ? dilihat dari segi targetnya atau Bukan berarti kaidah bisnis tiSaya tidak akan mengoreksi yang sasaran. Kalau seorang engedak diterapkan, tetapi saya sekarang terjadi, tetapi saya neer mau mengenalkan mesin akan memberikan pemikiranmelihat titik tolaknya dari itu pengolahan tanah, maka akan pemikiran yang suatu saat bisa saja dulu (ekonomi kerakyatan, mengenalkan traktor atau cangSaya kira ada dikembangkan. red), artinya kita tidak memperkul biasa. Kalau saya akan melitiga langkah utama, yang pertentangkan seperti yang anda hat siapa yang menggunakantama kita harus mengembangkan sebutkan bisnis komersial denya/sasarannya, dalam penerakonsep difusi teknologi pannya harus tepat sasaran(technology diffusion), bukan nya baru ditentukan tekn- .Kita sudah menguasai teknologi terutama penerapan teknologi (appliologi apa yang akan diguteknologi pertanian dari mulai teknolgi cation technology). Kalau anda nakan, karena bila tidak setradisional sampai pada bioteknologi, suai dengan sasaran maka masalahllya sekarang bagaimana teknologi mengerti ten tang konsep difusi, secara sederhana dapat tidak akan banyak memberitersebut diaplikasikan tepat· pada sasaran~ dianalogikan seperti air yang kan manfaatnya. Jadi dalam nya: Kalau diaplikasiJqlnnyapada suatu meresap pada pasir sesuai depenerapannya harus sesuai sasaran yaI\g.ke~iru.· m~ yangmem~m ngan pori-porinya, artinya dengan target atau sasaranfaatkannya hanya s~~agblI\ or~n.g seperti apa ? dalam mengembangkan nya. Kalau dalam manajemen industri~indt1stri besarl'perkebun~n~ .' teknologi harus disesuaikan adalah management by objective. perkeb~naI\ bes~fdll"Jtusemita bagUs. dengan budaya dari Nah bila hanya dilihat keguTetapi l.<elP:bali apakabJq? berpi1d.f pad~ masyarakat itu sendiri. Itu naannya jelas secara efisiensi ~ontekel
c
Volume 2 No.2 SeptemfJer 1996
•
'.
ISSN:
0853~8468
19
AGRlmEDIA
Unggulan Terpadu), hibah bersebagai sasaran. Itu merupakan jadi kelesuan dalam melakukan saing dU. milyaran uang telah inovasi-inovasi. proses yang sulit. Memang sulit kalau kita mau bertitik tolak dikeluarkan. Pemerintah pun jengkel' sudah kadang-kadang pada konsep ekonomi kerakApa saja langkah-Iangkah unmengembangkan penelitian koq yatan. Tetapi kalau ingin lebih tuk mewujudkan komersialisasi tersebut ? masih belum ada yang banyak mudah ya bangun saja industriHarus dimasukan terlebih daaplikatif, temyata kita belum industri besar atau perkebunankomerhulu pola kebijakan nasional, mempunyai konsep perkebunan besar, seleksi saja sarna halnya dengan difusi teksialisasi teknologi. orang-orang dari perguruan tinggi, misalnya lulusan IPB nologi. Ss:bena1nya ada langkahyang pintar, pasti jalan. Tetapi Apa yang dimaksud komerlangkahnya tetapi in harus ada bagaimana nasib yang orangsialisasi teknologi ? studi lain dengan eara seminarorang 27 juta itu. Bukan berarti Komersialisasi Teknologi adalah seminar dan sebagainya. Kalau saya tidak menyetujui dengan suatu upaya pemberian insentif kita kembali pada pengempembangunan industri-industri agar supaya antara pihak pengbangan usaha keeil menengah guna (swasta) dan lembaga besar atau yang lainnya, tapi maka komersialisasi teknologi penghasil teknologi bisa bekeryang kita bicarakan bagaimana yang dapat memberdayakan jasama dalam penelitian. Nah agroindustri kedl dan menengah peranan pemerintah. Kalau untuk membangun industri-indutri sekarang sudah dikembangkan yang sekaligus memberikan insentif kepada litbang-litbang dan dan perkebunan - pei:kebunan riset kemitraan unggulan tapi besar serahkan saja ke swasta, konsepnya belum jelas, sistem Perguruan Tinggi untuk mereka itu kalau bic~ra bisnis berkarya. Kalau kondisi terlebih pintar dari pada pakarsebut ada' maka dana-dana Kornersialisasi Teknologi adalah suatu pakar. Tetapi mereka harus untuk hi bang bersaing, RUT upaya pernberian insentifagar supaya dan sebagainya akan ditujudikasih patokan-patokan dimana untuk daerah-daerah antara pihak pengguna (swasta) dan lern- kan ke arah sana. baga penghasil te~ologi :bfsa bekertertentu, rakyat itu harus jasanta dalam peri.etitiari~· Nah:seRarang Strategi selanjutnya setelah dipentingkan. sudah dikembangkaJ:lriset,kernitraan kornersialisasi teknologi ? unggulan upikonsepnya belum jelas, Apakah strategi 101 sudah Langkah Ketiga adalah kita sistem, insentifnyaapa 1, buat swastaapa diadakan sebelumnya ? harus membangkitkankegi. dan bua~ peneliti~p~' Sebenamya konsep ini sudah atan-kegiatan ilmiah yang ada seperti terbentuknya PPL dan sebagainya saya kurang tahu persisnya, tetapi yang belum ada integrated approach (pendekatan yang terpadu, red) antara departemen dalam melakukan difusi teknologi. Yang selama ini adalah bagaimana menerapkan teknologi. Bagaimana strategi selanjutnya? yang kedua adalah komersialisasi teknologi, technology commercialitation, ini sudah berkembang di negara-negara lain, tetapi di kita belum ada. Banyak research development (penelitian dan pegembangan) di lembaga-Iembaga, baik itu lembaga pendidikan (peguruan tinggi) maupun pemerintah, melalui RUT (Riset Volume 2 No.2 September 1996
insentifnya apa ?, buat swasta apa dan buat peneliti apa, kalau itu dibicarakan seeara mendalam saya akan bicara terlalu teknis. Sekarang sudah banyak dibiearakan di Thailand di Korea. Tetepi di Indonesia belum ada. Salah satu eontoh adalah hak milik. intelektual, misalnya saya sebagai peneliti dari IPB menemukan mesin pemeeah buah kemiri, saya raneang, dibuat digunakan dan diaplikasikan. Sudah jadi begitu digunakan oleh pihak lain, sehingga setelah selesai tidak dapat apa-apa, jadi yang hilang adalah insentifnya. I(arena tidak ada insentifnya, maka gairah untuk meneliti hi" lang dan bila terus berkelanjutan seperti itu maka yang akan ter-
bemafaskan teknologi bagi generasi mud a khususnya para genarasi muda petani,' seperti anak-anak petani, nelayan dan sebagainya. Bukan berarti anakanak kita dididik tetapi sudah itu meninggalkan desa untu tinggal di kota. Tetapi generasi mudanya dis ana diberi motivasi dan rangsangan untuk membangkitkan kegiatan-kegiatan yang bernafaskan teknologi, melalui pendidikan, latihan, lomba atau apa saja untuk maksud itu, ada nggak program sejenis itu sekarang ? Begitu juga untuk disekolahsekolah harus digalakan, seperi dibentuknya Kelompok I1miah Remaja, yang dilanjutkan dengan lomba-Iomba karya ihniah remaja yang diselenggarakan ISSN: 0853-8468
2 0 '
AGRlmEDIA
oleh LIPI, atau Lomba Karya yayasan, lembaga swadaya Kalau swasta yang besat pasti Inovatif dan Produkif yang ditumasyarakat, perguruan tinggi akan datang. Tetapi bila industri dan sebagainya ikut berperan jukan untuk mahasiswa-mahakedl dan menengah, kitalah serta. Oi lain pihak kalau siswa yang menghasilkan karyayang harus menjemput bola. karya yang penuh inovatif dan pengembangan-pengembangan IGta datang ke sana, kita identiproduktif. Hal-hal semacam itu pertanian mode{n dalam skala fikasikan, kita lihat persoalanbesar untuk menghasilkan koperlu digalakkan karena unuk nya, kita bangkitkan kemammempercepat proses terjadinya moditi-komoditi unggulan yang puan untuk meningkatkan budaya teknologi. Oapat dibukmembutuhkan investasi dan teknologi setaraf diatas yang sutikan sekarang, bahwa orangteknologi tinggi silakan samadah ada. Jangan sampai terjadi sarna start. Bagi mereka (swasta orang yang sekarang' banyak loncatan, karena dia tidak suka besar,red) itu tidak perlu banyak berkarya di bidang teknologi, dengan loncatan-loncatan tersedi atur berikan saja kemudahanpada saat mahasiswanya pernah but. Oianalisis, dikembangkan kemudahan dan insentif, jangan atau menjadi juara pada lombadan direkayasa lalu dimasukkan lomba terse but. Hal ini karena ban yak dirusuhin, mereka akan lagi ke mereka. budaya ilmiah dan teknologinya berkembang sendiri. Jangan beranggapan bahwa swasta itu tidak mempunyai sudah terpegang oleh mereka. Karena untuk mengembangmasalah dengan teknologi, padahal pada kenyataannya kan teknologi kita harus banyak sekali. Misalnya saya berpikiran ilmiah, makanya Jadi menurut pendapat saya ada tiga pergi ke indutri pengolahan untuk mewujudkan penge'mstrategi dalam upaya pengembangan ikan teri di Madura, kita banbangan teknologi yang baik teknologi dalam mengahadapi era yak menemukan masalah sepharus diwujudkan budaya globalisasi, yaitu difusi teknologi, komererti pada teknologi pengerinteknologi sedini mungkin siallsasi teknologi dan budaya. teknologi gan, banyak yag rontok, renlewat kegiatan-kegiaan Hmiah yang dapat dirripleinentasikan ke dalam demen yang rendah, sinar yang bernafaskan teknblogi suatu kebijakan pemerint~, Tapi anda mulai dari awal. matahari tidak datang pada jangan s3J.ah tanggap bahw~ 's~ya tidak waktunya dan sebagainya. Jadi menurut pendapat saya mendukung teknologi ti,nggi, seperti. Kalau dia itu usaha kedldan ada tiga strate&i dalam upaya pengembangan bioteknologi uhttik tanamau menjerit, pengembangan teknologi mari pisang atau yang lainnya; silakan saja menengah menjerit kepada siapa? Tapi dalam mengahadapi era itu berjalan, itu m~mang perIu. Tapi globalisasi, yaitu difusi tek- kep~ntingan rakyat banyak yahgnantinya . lain halnya bila itu terjadi pada industri-industri besar. . nologi, komersialisasi tekmerupakail. kekuatan nasional kita atau nologi dan budaya teknologi Hal itu tidak akan menjadi stabilita~ nasional harus dipikirkan paikyang dapat diimplementasimasalah karena mereka mem. baik, . '. kanke dalam suatu kebijapunyai R & 0 'sendiri, tetapi kan pemerintah. Tapi and a bila terjadi pad a industri kecil Yang Bapak kemukakan tadi jangan salah tanggap bahwa saya ? Apa yang terjadi ? adalah merupakan strategitidak mendukung tek-nologi stretegi pokok yang yang Bagiamana peranannya denti nggi , seperti pengembangan tentu di dalamnya ada salah bioteknologi untuk tanaman gan KUD, apakah bisa bersatu proses, yaitu transfer pisang atau yang lainnya, silakan peran dalam "usaha menjemteknologi, Bagaimana menurut saja itu berjalan, itu memang put bola" tersebut ? Bapak? perlu. Tapi kepentingan rakyat Saya belum mau berkomentar Masih ada persoalan yang utama banyak yang nantinya merumenganai KUO, kalau suatu saat . dalam transfer teknologi, yaitu pakan kekuatan nasional kita Yang jelas lembaga boleh. masih bersifat statis pada indutri atau stabilitas nasional harus ekonomi pedesaan harus berkedl dan menegah. Oleh karena dipikirkan baik-baik, disitulah peran di situ, dalam art! kata itu dalam pengembangan tekperanan pemerintah harus dilembaga ekonomi pedesaan, nologi itu kita harus. jemput rekayasa dan dikembangkan. apakah itu koperasi nelayan, bola. IGta harus datang ke sana Oengan catatan, bahwa hal itu kelompok tani, mungkin juga mengambil persoalannya lalu bukan merupakan kcwajiban KUO, saya juga tidak tahu. Undiselesaikan, ke sana lagi untuk pemerintah saja tetapi semua tuk berperan itu maka mereka evaluasi lalu selesaikan lagi. warga, termasuk swasta besar, itu harus mengerti aspek-aspek Volume 2 No.2 Septem6er 1996
ISSN: 0853-8468
AGRlmEDIA
21 mengenai manajemen teknologi itu sendiri. Pertumbuhan dari lembaga perekonomian pedesaan seyogyanya tumbuh dari kekuatan bawah. Artinya dari bawah 'bukan berarti dari masyarakat yang bodoh, tetapi pengusaha dari pedesaan. Lebih mikro lagi pada proses transfer teknologi, terdapat dua cara, yaitu in wall dan outwall.
lalu di latih mengenai teknologi dsb kemudian dalam satu minggu saya kembalikan lagi, biayanya relatif murah, kan efisien itu, tetapi belum tentu efektif. Saya tidak mengatakan itu tidak efektif silakan saja analisa sendiri seberapa jauh pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh PT-PT dan Litbang-litbang itu efektifitasnya 7. Apalagi kadang-kadang judulnya itu lebar, misalnya teknologi pengolahan pangan semuanya diberikan, mulai dari pengeringan, pengolahannya, penga-
explosion anda akan mendapatkan ledakan informasi, believe or not, itu menurut pendapat saya. Bukan saya mempromosikan model BIC-I, tetapi kalau saya datang ke industri kedl, lalu menemukan masalah, misalnya pengeringan, yang dilihat adalah cara pe-ngeringannya, lalu melakukan action research bersama-sama, sudah itu kita pantau dan datang lagi untuk mengevaluasinya.
Apa perbedaanya' anta'ra in Pada cara outwalliembaga apa wall dan outwall ? yang banyak berperan ? Pada cara inwall kita mengunDalam cara ini ada yang saya dang para petani atau pengusaha kedl tersebut, kita latih katakan sebagai lembaga paralel. Konsep organisasi disuatu tempat bisa diperguDalam cara ini ada yang saya katakan pararel ini relatif masih baru, ruan tinggi atau tempat lainsebagai lembaga parale!. Konsep or- ' nya lalu kita lepas lagi, ini yang salah satu fungsinya bisa ganisasi pararel ini relatif masih baru, mempercepat proses transfer biasa kita sebut inkubatori. yang salah satu fungsinya bisamempeiteknologi. Dimana dia berSedangkan pada cara outwall, cepat prose transfer teknologi. Dimana peran sebagai katalisator, dipara pakar de-ngan segala dia berperan sebagaikatalisat<;)r, dinaminamisator dan mediator. Lemkepandaiannya keluar sator dan mediator. Lembaga pwarel iui baga pararel ini bisa berbentuk melakukan suatu deteksi bisa berb~ntu~ lembaga peplenntahan,' lembaga peme-rintahan, lemlangsung untuk melakukan lembaga siaday~. m~sYM~t, ,ata~yay" baga swadaya masyarakat, atau kaji tindak atau action reseach asan.Carnpurtang~le~bagap.~<\lrel,,' untuk men transfer teknologi yayasan. Cam pur tangan lembila man~diperl~~~aja".{llJ:p:d.clak ' " baga pararel itu bila mana tersebut langsung pada lokasi menggan~ eijsiensfd~!i.~i!.~xf(.agli.~is~ diperlukan saja, dan tidak dan pokok-pokok persoalan, nis" tereb!-'t Jli:t.iJ}y~dia beJ-e3k,si Apai)ila mengganggu efisiensi dari sitem nya. Konsep ini yang dit>erl~b,Il,ka1~ll tidal
~;{\~:;a,~bisriisriy~,tfi~i~I),,(;;,:: ',c,,";'/ kalau tidak diperlukan lagi Indonesia/Pusat Inovasi Bismaka dia keluar, sehingga nis Indonesia, dimana bapak wasannya dan sebagainya, ya sistem agribisnisnya . efisien. Eriyatno sebagai ketuanya, red). pusing orang itu, ini pendapat Keuntungan dan kerugiannya Karcna sepengetiliuan saya biPara praktisi susah saya 10. ada pada dua cara tersebut, dualamana intervensi itu dilembagakalau mikir itu, mikir seJangkah duanya baik yaitu inkubator kan maka akan timbul dampak ke depan saja bingung, apalagi positif dan negatifnya adalah yang sekarang ada di perguruan diberikan ilmu begitu sekaligus, munculnya pungutan-pungutan tinggi (IPB, red), dan konsep bingung dia itu. Apalagi yang yang menyebabkan akan menginovation dimana kita mencoba ngajar itu kualifikasinya tinggi ganggu efisiensi dari sistem agrimembantu inovation terse but dengan berbagai macam disiplin bisnis itu. menjadi real bisnis di dunia ilmu dan berbagai macam cara, usaha dan ini tidak bisa dilakusatu doktor ekonomi, doktor Kalau begitu, masuknya lemkan di Perguruan Tinggi. Keunengeneering, doktor pengolahan, baga pararel itu ke sistem tungannya cara outwall ini adadoktor pengawasan mutu, diajar agribisnis itu dalam bentuk lah efektifitasnya 'tinggi, kelemeoleh orang pinter-pinter semua, Apa saja? hannya secara masal sulit, ditambah bingung yang dilatih itu. Paling dasar fungsinya adalah masalkan bisa tetapi biaya relatif Andaikan cara penyampaiannya sebagai mediator, diman memtinggi, sehingga efisiensi rendah. bagus, tapi dalam seminggu anda pertemukan antara pengusaha Tetapi kalau misalkan saya dijejali ilmu dengan bermacamkedl dengan mitranya. Yang panggil 200 petani handalan dari macam itu you will got, information kedua penyedia informasi, yang berbagai daerah dibawa ke IPB Volume 2 No.2 Septem6er 1996 '
ISSN: 0853-8468
AGRlmEDIA
22 tidak mengambil persentase dari neraea keuangan sistem. Yang ketiga akses terhadap teknologi, dan akses terhadap keuangan. Akses terhadap keuangan, misalnya dana dari yayasan, BUMN dan sebagainya, ini kan aksesnya ada dua maeam, apakah mereka itu tidak tahu atau tahu tetapi tidak mampu untuk menindaklanjutinya, sebagai lembaga paralel bisa menjadi penjamin, atau personal garantie. Terus terang dengan BIC. saya bisa sebagai personal garantie, misalnya sekarang SUCCOFINDO membantu sebesar 50 juta untuk petani sayuran di Cipanas, Puneak, sebenamya Sueeofindo tidak tahu siapa petani itu ? Tetapi kalau lembaga paralel yang menjaminnya maka mereka akan pereaya. Bilang saja bahwa kelompok tani ini sedang di bina oleh kami. lalu perkenalkankanlah bahwa saya Eriyatno sebagai dosen IPB ini,ini.ini.... dan sebagainya maka penerimaannya akan beda. Kenapa diantara kita ini hanya berani untuk menjamin . pengusaha-pengusaha tingkat atas saja. tetapi kenapa kita tidak be rani memasang nama untuk kepentingan membantu industri/pengusaha kecil dan itu merupakan k~wajiban sosial. dan saya sendiri merasa bangga dapat dipereaya oleh para petani. Saya tekankan lagi itu fungsi dari lembaga paralel dimana dapat berupa yayasan, perorangan dan sebagainya, yang prinsipnya bagaimanapun terjadi intervensi tidak mengganggu neraea rugi laba. dari sistem agribisnis tersebut. Bagaimana dengan konsep Bapak dan anak angkat itu ? Saya tidak setuju dengan istilah bapak dan anak angkat.tersebut. tetapi kemitraan us aha. Masalahnya kalau istilah bapak dan VDlume 2ND. 2 September 1996
anak angkat itu eenderung akan menguntungkan bapaknya dimana kalau anaknya nakal dikemplang oleh Bapaknya, tetapi sebaliknya kalau Bapaknya nakai, siapa yang akan ngemplangin. Jadi istilahnya mitra usaha artinya mitra sejajar. Banyak agroindustri kita mati. karena menganggap mereka (bapak, red) lebih tinggi dari anaknya yang biasa sebagai pemas ok bahan baku atau barang, setengah jadi. Saya juga hilang pada ternan-ternan mitra usaha industri laut di Madura, Jawa Timur jangan main-maian sarna nelayan. kalau harga ekspor turun jangan diturunkan juga harganya seeara drastis ke nelayan, kalau bisa stabilkan. Kenapa. kalau nelayan itu tidak mau lagi memasukan ikan ke anda. and a mau jualan apa ? Jangan merasa lebihtinggi dari mereka. kalau and a merasa lebih kaya silakan itu. Itu yang dinamakan sistem kemitraan usaha. Oleh karena itulah yang harus dikembangkan oleh industri kita ini ada keterikatan kemitraan. Bukan merupakan inti plasma, dimana inti bilang. bahwa. plasma sebagai pelengkap saja. ngga ada plasma gua juga masih bisa jalan. Nah bila berpikiran begitu maka disanalah sudah menemukan kesalahan besar. pada saat itu dia sudah merusak apa yang disebut dengan kemitraan yaI)g saling membutuhkan dan saling menghidupi. Karena maaf saja ya. plasma sekarang ini hanya sebagai pelengkap saja. artinya apa bila pada suatu· saat mengalami goneangan maka dibuanglah plasma itu begitu saja, kembali pada perhitungan bisnisnya, kalau sudah begini plasmanya akan terbengkalai dan kembali rakyatnya akan susah. Pada sistem outwall ada yang dinamakan lembaga paralel.
dari manakah lembaga parale! mendapatkan dananya ? Saya tidak akan menjawab darimana asalnya dana terse but, tetapi prinsipnya apa pun yang dilakukan lembaga paralel itu jangan mengambil dana dari sistem agribisnis yang berjalan. Dari mana asalnya ya terserah, bisa dari kantong sendiri (banyak orang yang kaya) , bisa diambil dari sumber dana yang lain seperti dana jimbaran, dana keuntungan BUMN yang dialokasikan untuk pengembangan usaha keeil atau dari yang lainnya. banyak itu. Seperti kita SUCCOFINDO membina pengusaha sayur-mayur itu, ada perhitungannya sekian juta untuk petaninya dan sekian untuk pendampingnya (lemhaga paralel, red) itu benar itu. Artinya apa, petani dan pelaku agribisnis itu benar-benar tidak terganggu sistem agribisnisnya, malah Soal Ijia mendapat bantuan. akan mengembalikan dalam bentuk gratitude apakah itu bentuk uang penghargaan atau yang lainnya, itu adalah merupakan bentuk ueapan terimakasih atau penghargaan kepada lembaga pendamping. Tapi jangan sampai meminta dan mematok fee atau uang untuk urusan lembaga pendamping misalnya untuk uang administrasi atau yang lainnya dari sistem itu. Tetapi yang terjadi sekarang sebagian besar bentuknya seperti itu Pak ? Nah itulah. saya ngga mau ngomongo and a bisa menilai sendiri.
Jadi bagaimana seharusnya ? Oleh karena itu, maka organisasi paralelitu harus dikembangkan: Kalau organisasi paralel itu mau intervensi maka sistemnya harus begitu, kalau tidak punya uang ya jangan mas uk.
ISSN:
085~~8468
AGRlmEDIA
23 Jadi bagaimana keberadaan dari organisasi paralel itu ? Organisasi paralel itu ngga usah di jadikan suatu standar, siappun, apakah itu personal atau lembaga yang melaksanakan kegiatan atau pembinaan tanpa mengambil suatu fee dari sistem itu, makanya dalam hal ini saya belum mau bicara KUD.
tantangan-tantangan apa yang akan dihadapi ? Saya pikir, saya akan bicara mengenai institutional development system kalau menerapkan ketiga strategi tersebut. Sistem pengembangan kelembagaan tersebut bukan pada bentuk organisasi tetapi pada sistem nilainya yaitu pada pengorganisasiaannya, how to organize, dan itu merupakan tugas bersama, baik lembaga pemerintah, swasta perguruan tinggi atau lembaga swadaya lainnya. Harus ad... reorientasi bersama yang
padahal di sana persaingannya ketat dengan berbagai budaya, bahasa dan sistem nilai yang berbeda.
Jadi kesalahan ada pada sistemnya? Ya itu tadi, kalau menurut saya SDM kita setelah kemerdekaan kita selama 51 tahun ini sudah bagus. Yang menjadr pokok perApakah itu perlu dilembagasoalannya ini adalah bagaimana kan? membangun perekonomian rakDi masyarakat itu sebaiknya beyat ini agar supaya negara Rerupa gerakan saja, kan banyak publik Indonesia menjadi tangdimasayarakat dewasa ini guh, dan kebetulan salah satu gerakan kemitraan, tidak sektor yang terdekat dengan perlu dilembagakan secara ini adalah sektor agribisnis Sistem pengembangan kelembagaan tersebaku. Apakah itu perlu yang mengandalkan sumberbut bukan pada bentuk organisasi tetapi dikembangkan atau difordaya alam sebagai salah satu pada sistem nilainya yaitu pada pengormalkan, - masing-masing modal dasar pembangunan. ganisasiaaimya, how to organize, dan itu mempunyai aturan sendiriBukan berarti mengedamerupakaI\ tugas bersama, baik lembaga sendiri. Misalnya - BIC-I pankan sektor ini, tetapi mepemerintah, swasta p~rguruan tinggi atau mempunyai aturan sendiri mang sebenarnya itu. Oleh l~mbaga swadaya lainnya, Ha:rus ada-rebegitu juga dengan kelompok karena itu pada pelita VII ,orientasi bersama yang mempunyai Reryang lain silakan, sejauh teknologi tinggulan mestinya . sepsi yang saxnauntukmemajukan 4an. mereka ini bisa membangun diarahkan pad a teknologi permeningkatkan kesejahteraanrakyat,~- itu perekonomian rakyat tersetanian yang tepat sasaran, h~rus .ll\et;1jadikoxn iunen (Qa~,i~.~al, -, Saya but yang bertujuan untuk artinya teknogi tahap kedua ldra pak S~harto (Presiden RI, red) ielah sebesar-besarnya mensesetelah budidaya pertanian, menyampaikan hal ini, dengaJ:i gerakan jahterakan rakyat silakan yaitu teknologi yang mendu. , : · c ' ,:,J<,eriUtraahnya.,· " ',,: ikut berpartisipasi dan pekung pada agroin
ISSN: 0853-8468