STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI CAROCOK PAINAN
Indra Padli , Antoni , Nurul Huda Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT Painan Carocok beach is one of the tourism assets that became the mainstay of the South Coastal District. However, the development of beach tourism Painan Carocok is still not maximized. This research was conducted by using the SWOT analysis method that will formulate the right strategy to be applied in the construction and development of beach tourism Carocok Painan. By analyzing the internal factors of strengths and weaknesses and the external factors of opportunities and challenges. The method used in data collection is the primary and the secondary. From the results of this study indicate that the potential is the main attraction beach location Carocok Painan close and easily accessible by four wheel drive and two-wheel. Of the potential there is still a threat to the development of Coastal Tourism Painan Carocok this, but the threat is still low compared to the potential of the community that is the irresponsible and ruin the beauty of the beach as well as other supporting facilities. The main weakness lies in the implementation of certain events in locations attraction is still lacking. The main opportunities that can make Carocok Beach Painan into a tourist destination .. From this we can conclude that the right strategy is to use the ST strategies that harness the potential of the strategy to deal with the threat and WO strategy is a strategy that minimizes the weaknesses in order to seize opportunities in the development of Painan Carocok beach tourism.
Keywords: Internal, External, SWOT
1
PENDAHULUAN Tabel.1 Perkembangan Jumlah Pengunjung Pantai Carocok Painan Tahun 2007-2013
Latar Belakang Indonesia
merupakan
negara
kepulauan yang sangat kaya dengan sumber
Tahun
Wisatawan Mancanegara (Orang)
Wisatawan Nusantara (Orang)
flora dan fauna, adat istiadat, seni dan
2007
229
28.291
28.520
budaya serta peninggalan sejarahnya yang
2008
388
82.132
82.520
dapat dijadikan sebagai modal untuk dapat
2009
317
13.333
13.650
1,1
meningkatkan pariwisata di Indonesia.
2010
357
110.906
111.263
8,9
Sumatera Barat yaitu Pesisir Selatan
2011
431
116.127
116.558
9,3
memiliki pesona alam dan pantai yang indah
2012
476
306.670
307.146
24,6
dan putih yang salah satunya tepatnya
2013
577
587.056
587.633
47,1
daya alam, pantai-pantainya yang indah,
berada di Pantai Carocok Painan. Painan merupakan
ibukota
Kabupaten
Pesisir
Jumlah (Orang)
Persentase Perkembangan (%) 2,3 6,6
Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan. 2014
Selatan yang berada di Kecamatan IV Jurai
Dari tabel.1 di atas terlihat bahwa
dan juga sangat berdekatan dengan lokasi
pada tahun 2007 sampai 2010 jumlah
Pantai Carocok Painan.
wisatawan
Potensi objek wisata yang menjadi
sementara
mancanegara jumlah
wisatawan
berfluktuasi nusantara
andalan Pantai Carocok Painan adalah
mengalami fluktuasi pada tahun 2007
keadaaan pantainya yang indah dan bersih
sampai 2009. Sehingga, jumlah wisatawan
dan airnya yang berwarna biru, terdapat dua
yang datang ke Pantai Carocok Painan pada
pulau yang dapat dikunjungi yaitu Pulau
tahun 2007 sebanyak 28.520 orang atau
Batu Kareta dan Pulau Cingkuak dan juga
sekitar 2,3% dari jumlah pengunjung pada
tersedia
dan
tahun 2007 sampai 2013, pada tahun 2008
benteng
naik menjadi 82.520 orang atau 6,6% dari
peninggalan Portugis yang tepatnya terletak
jumlah pengunjung pada tahun 2007 sampai
di Pulau Cingkuak. Di sekitar Pantai
2013, pada tahun 2009 turun menjadi 13.650
Carocok Painan juga berdekatan dengan
orang atau 1,1% dari jumlah pengunjung
Bukit Langkisau dimana disana juga sering
pada tahun 2007 sampai 2013, pada tahun
diadakan kegiatan para layang.
2010 naik menjadi 111.263 orang atau 8,9%
speedboat
permaian serta
banana
boat
terdapat
2
dari jumlah pengunjung pada tahun 2007
3. Untuk
mengetahui
sampai 2013, pada tahun 2011 naik menjadi
pengembangan
116.558 orang atau 9,3% dari jumlah
Carocok Painan.
strategi
Pariwisata
Pantai
pengunjung pada tahun 2007 sampai 2013, pada tahun 2012 dan 2013 mengalami
TINJAUAN PUSTAKA
kenaikan yang tinggi yaitu pada tahun 2012
Menurut Tri Maya Yulianingsih
berjumlah 307.146 orang 24,6% dan pada
(2010), pariwisata adalah suatu perjalanan
tahun 2013 berjumlah 587.633 orang atau
yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan.
47,1% dari jumlah pengunjung pada tahun
Yang ditunjukkan dengan adanya perjalanan
2007 sampai 2013.
yang singkat dan sementara dari orangorang menuju daerah tujuan wisata di luar
Perumusan Masalah
tempat kebiasaan mereka hidup dan bekerja
1. Bagaimana potensi dan kelemahan terhadap pengembangan objek Pariwisata Pantai Carocok Painan di Pesisir Selatan. 2. Bagaimana peluang dan tantangan
dan di luar kegiatan mereka.
terhadap
pengembangan
objek
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009, bab I pasal I Tentang
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
Pesisir Selatan. strategi
oleh
terhadap
potensi
waktu sementara. .
pengembangan
2. Wisatawan
adalah
orang
yang
melakukan kegiatan wisata.
di Pesisir Selatan mengetahui
atau
(DTW) yang dikunjungi dalam jangka
dan
objek Pariwisata Pantai Carocok Painan
2. Untuk
pribadi,
mempelajari keunikan daya tarik wisata
Tujuan Penelitian
kelemahan
atau
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
mengetahui
seseorang
sekelompok orang dengan mengunjungi
pengembangan
Pariwisata Pantai Carocok Painan.
1. Untuk
kepariwisataan
adalah:
Pariwisata Pantai Carocok Painan di
3. Bagaimana
Kepariwisataan,
peluang
3. Pariwisata
dan
adalah
berbagai
macam
pengembangan
kegiatan wisata dan didukung berbagai
objek Pariwisata Pantai Carocok Painan
fasilitas serta layanan yang disediakan
tantangan
terhadap
di Pesisir Selatan. 3
oleh
masyarakat,
pengusaha,
8. Pengusaha pariwisata adalah orang atau
pemerintah, dan Pemerintah Daerah. 4. Kepariwisataan
adalah
sekelompok orang yang melakukan
keseluruhan
kegiatan usaha pariwisata.
kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat
multidisiplin
multidimensi yang
muncul
9. Industri pariwisata adalah kumpulan
serta
usaha pariwisata yang saling terkait
sebagai
dalam rangka menghasilkan barang
wujud kebutuhan setiap orang dan
dan/atau
negara serta interaksi antara wisatawan,
kebutuhan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
penyelenggaraan pariwisata.
Pengusaha.
jasa
bagi
pemenuhan
wisatawan
dalam
10. Kawasan strategis pariwisata adalah
5. Daya Tarik Wisata (DTW) adalah
kawasan yang memiliki fungsi utama
segala sesuatu yang memiliki keunikan,
pariwisata atau memiliki potensi untuk
keindahan, dan nilai
pengembangan
keanekaragaman
yang berupa
kekayaan
alam,
pariwisata
yang
mempunyai pengaruh penting dalam
budaya, dan hasil buatan manusia yang
satu
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
pertumbuhan
wisatawan.
budaya, daya dukung lingkungan hidup,
6. Daerah
tujuan
pariwisata
yang
atau
lebih
aspek,
ekonomi,
seperti
sosial
dan
serta pertahanan dan keamanan.
selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata
11. Kompetensi
adalah
seperangkat
adalah kawasan geografis yang berada
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku
dalam
wilayah
yang harus dimiliki, dihayati, dan
administratif yang di dalamnya terdapat
dikuasai oleh pekerja pariwisata untuk
daya tarik wisata, fasilitas umum,
mengembangkan profesionalitas kerja.
satu
atau
lebih
fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
12. Sertifikasi adalah proses pemberian
masyarakat yang saling terkait dan
sertifikat kepada usaha dan pekerja
melengkapi
pariwisata
terwujudnya
kepariwisataan.
mendukung
peningkatan mutu produk pariwisata,
7. Usaha pariwisata adalah usaha yang
pelayanan,
menyediakan barang dan/atau jasa bagi
dan
pengelolaan
kepariwisataan.
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
untuk
Menurut James Spillane (1987), jenis-jenis pariwisata ada dua macam yang 4
ditinjau dari tujuan perjalanan dan
objek
Untuk mewujudkan pembangunan
yang dikunjungi.
pariwisata harus memperhatikan hal-hal
1. Ditinjau dari tujuan perjalanan meliputi
sebagai berikut (Rina Kurniawati.2013) :
Pleasure Tourism, Recreation Tourism, Cultural
Tourism,
Sports
Business
Tourism
and
1. Kemampuan untuk mendorong dan
Tourism,
meningkatkan perkembangan kehidupan
Convention
ekonomi dan sosial budaya.
Tourism.
2. Nilai-nillai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup
2. Jenis-jenis pariwisata ditinjau dari objek
dalam masyarakat.
yang dikunjungi meliputi wisata alam,
3. Kelestarian
wisata budaya, wisata agama, wisata
budaya
dan
mutu
lingkungan hidup.
ziarah, wisata belanja, wisata satwa,
4. Kelanjutan dari usaha pariwisata itu
wisata sejarah, dan wisata arkeologi.
sendiri.
Menurut Yoeti (2008) yang menjadi daya tarik wisata (DTW) ada empat, yaitu: 1. Keindahan
Alam
,
yaitu
meliputi
Penelitian Terdahulu Soebagyo,
keindahan bukit, sungai, danau, gunung,
2012
melakukan
ngarai, dan lainnya yang berasal dari
penelitian dengan menggunakan variabel
alam.
faktor
2. Bangunan , yaitu seperti bangunan-
yaitu
dan
eksternal
Strategi
Pengembangan Pariwisata di Indonesia. Hasil dari penelitian adalah pariwisata di
bangunan budaya daerah, 3. Kebudayaan,
internal
seperti
pesta
Indonesia memilki kekuatan serta peluang yaitu dalam pariwisata daerah tempat wisata
kesenian daerah.
yang masih tradisional dan alami, sementara
4. Olahraga, yaitu seperti olympiade. (1995),
kendala yang dimiliki masih rendahnya
pengembangan pariwisata memiliki tiga
kualitas sumber daya manusia dan gangguan
fungsi,
keamanan yang sering timbul serta jaminan
Menurut
yaitu
memelihara
Joyosuharto
menggalakkan kepribadian
ekonomi,
bangsa
dan
kelestarian fungsi dan lingkungan hidup, dan
perlindungan dan keamanan bagi para wisatawan yang masih kurang. Dewi Kusuma Sari, 2011 melakukan
memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa.
penelitian Pengembangan Pariwisata Objek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang 5
dengan variabel yaitu biaya perjalananan
Sementara yang menghambat adalah interusi
pantai Sigandu, biaya perjalanan objek
budaya dan pengrusakan lingkungan
wisata lain ( Pantai Widuri), penghasilan, pendidikan,
umur,
dan
jarak.
Hasil
penelitian yaitu yang berpengaruh secara
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian
signifikan pada frekuensi kunjungan ke Pantai
Sigandu
ialah
variabel
Penelitian ini dilakukan di Pantai
biaya
Carocok Painan Nagari Painan Selatan
perjalanan Pantai Sigandu, biaya perjalanan
Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
obyek wisata lain (Widuri), penghasilan, dan
Selatan. Luas Nagari Painan Selatan adalah
jarak pada tingkat signifikan 5% .
32,56 km2 (Badan Pusat Statitik, 2013).
Kartini La Ode Unga, I Made Benyamin dan Roland Alexander Barkey,
Defenisi Operasional Variabel
2011 melakukan penelitian tentang Strategi
Dalam
penelitian
ini
dilakukan
Pengembangan Kawasan Kepulauan Banda
dengan menggunakan metode SWOT yaitu
dengan
dan
melakukan analisis melalui faktor internal
eksternal. Hasil penelitian yaitu faktor
(potensi dan kelemahan atau strenghts dan
internal yang mendukung pengembangan
weaknesses) dan faktor eksternal (peluang
pariwisata
dan ancaman atau opportunity dan Threats).
variabel
faktor
Kepulauan
internal
Banda
yaitu
keragaman atraksi, image kawasan yang sudah
terkenal
sejak
VOC,
sifat
Metode Pengumpulan Data
keterbukaan, keamanan, dan kemudahan
Adapun metode yang digunakan
mencapai lokasi, sementara sifat terhadap
dalam pengumpulan data yaitu melalui data
lingkungan yang sangat rendah, SDM
primer dan sekunder.
bidang pariwisata masih rendah, dan belum memadainya
infrastruktur
pendukung.
Faktor-faktor eksternal yang mendukung pengembangan pariwisata Kepulauan Banda adalah
aksesibilitas,
perkembangan
teknologi dan informasi, regulasi, serta tingginya potensi dan minat wisatawan.
Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah seluruh objek
yang
ditulis,
diamati
atau
diwawancarai, dimana akan menarik suatu kesimpulan dari
objek tersebut
sesuai
dengan tujuan penelitiannya (Abdurrahmat Fathoni, 2006)..Adapun yang akan menjadi populasi adalah pengunjung yang datang ke 6
kawasan Pantai Carocok Painan Kabupaten
n=
Pesisir Selatan dan instansi yang terkait yaitu
Dinas
Pemuda
dan
Kebudayaan dan Pariwisata
Olahraga
n = 99,99 dibulatkan menjadi 100
Kabupaten
Pesisir Selatan yang terdapat di Kota Painan.
Metode Analisis SWOT Dalam analisis SWOT ini penulis
Adapun jumlah pengunjung/wisatawan ke Pantai Carocok Painan pada tahun 2013
akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata
yaitu 587.633 orang. Sampel merupakan sebagian dari unit populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah ditarik secara proporsional
587.633 1 + 587.633 (0,1)²
(proportional
random
sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling sesuai dengan ukuran atau proporsi unit sampling. Untuk menentukan besar sampel yang di gunakan rumus
baik dari sisi internal maupun ekternal. Kemudian disusun dalam bentuk sebuah matriks yang disertai dengan strategi yang harus digunakan. Analisis SWOT dapat menganalisis faktor-faktor internal yang termasuk didalamnya adalah kekuatan atau potensi dan kelemahan (Strenghts dan Weaknesses), faktor-faktor eksternal yang di dalamnya adalah peluang dan ancaman (Opportunity
(Umar, 2006) sebagai berikut :
dan
Threaths),
(Nurul,H.
2007).
Dimana :
n=
1+
( )²
GAMBARAN UMUM WILAYAH Gambaran
Umum
Kawasan
Objek
Penelitian n = ukuran sampel
Berdasarkan
N = ukuran populasi e
=
persentase kesalahan
data
Badan
Pusat
Statistik (BPS) Sumatera Barat: Kecamatan kelonggaran
pengambilan
karena sampel
(10%)
IV Jurai Dalam Angka (2013), kawasan Pantai Carocok Painan berada di Nagari Painan Selatan Kecamatan IV Jurai terletak pada 100º32’’ - 100º47” BT dan 1º09,7” -
Dari rumus di atas maka diperoleh sampel
1º22,7” LS dengan luas daerah sebesar
sebagai berikut
328,24 km² atau 6,5 persen dari luas
7
Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan luas
pantai, potensi yang ketiga terletak pada S4
daerah Painan Selatan 32,56 km².
dimana pemerintah daerah Pesisir Selatan memberikan
dukungannya
terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengelolaan objek wisata Pantai Carocok,
Hasil Bobot dan Skor SWOT Objek
dan potensi yang keempat terletak pada S3
Pariwisata Pantai Carocok Painan
dimana pantai dan air laut di kawasan objek wisata bersih dan nyaman.
Tabel.2
Dari hasil perhitungan
Bobot dan Skor S
Bobot Skor B x S
O
Bobot(%) Skor
tabel.2 di
BxS
samping terlihat bahwa kekuatan atau
(%) S1
30
4
120
O1
30
4
120
potensi (strength) yang dimilki objek wisata
S2
35
4
140
O2
40
4
160
Pantai carocok Painan bernilai 400.
S3
15
4
60
O3
10
4
40
S4
20
4
80
O4
20
4
80
Dari hasil perhitungan tabel.2 di atas
400
dapat terlihat kelemahan yang dimiliki oleh
Jumlah
100
400 Jumlah
W Bobot Skor B x S
T
100 Bobot (%) Sko
(%)
BxS
r
W1
20
3
60
T1
10
3
30
W2
40
3
120
T2
40
3
120
W3
30
3
90
T3
20
3
60
10
3
30
T4
30
3
W4 Jumlah
100
300 Jumlah
100
90 300
Sumber: Data hasil olahan, 2014 Dari hasil perhitungan tabel.2 di di samping terlihat
bahwa
yang menjadi
kekuatan atau potensi terbesar yaitu pada S2, yaitu dimana lokasi objek wisata Pantai Carocok
Painan
dekat
serta
mudah
dijangkau baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua dan seperti yang terlihat
juga
dekat
dengan
pusat
pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Kota Painan, potensi yang kedua terletak pada S1 dimana keindahan serta pemandangan objek wisata Pantai Carocok
objek
wisata
Pantai
Carocok
Painan,
kelemahan yang pertama terletak pada W2 yaitu dimana penyelenggaraan terhadap event-event tertentu di lokasi objek wisata masih kurang, kelemahan kedua terdapat pada
W3
yaitu
manajemen
dalam
pengelolaan objek wisata Pantai Carocok Painan masih kurang maksimal, kelemahan ketiga terletak pada W1 yaitu dimana promosi Carocok
terhadap objek wisata Pantai Painan
kurang
maksimal,
kelemahan keempat terdapat pada W4 yaitu hubungan dan kerjasama antara pengelola objek wisata Pantai Carocok Painan dengan dinas-dinas terkait kurang. Dari hasil perhitungan tabel.2 di atas dapat dilihat bahwa kelemahan (weaknesses)
Painan masih asli yaitu salah satunya seperti 8
yang dimilki objek wisata Pantai Carocok
dalam pengembangan setiap objek wisata
Painan bernilai 300.
baik sama-sama berupa objek wisata pantai
Dari tabel.2
di atas dapat dilihat
maupun tidak ditingkat nasional ataupun
bahwa hasil perhitungan peluang bagi
ditingkat
internasional,
ancaman
ketiga
stretegi pengembangan objek wisata Pantai
terletak pada T3 yaitu adanya bencana alam
Carocok painan yang paling utama terdapat
seperti gempa bumi dan gelombang laut atau
pada O2 dimana Pantai Carocok Painan
tsunami, ancaman keempat terletak pada T1
menjadi daerah tujuan wisata, peluang kedua
yaitu adanya pengembangan objek wisata
terletak pada O1 dimana pendapatan asli
lain yang dapat mengancam pengembangan
daerah (PAD) dapat meningkat, peluang
objek wisata Pantai Carocok Painan.
ketiga terletak pada O4 dimana pendapatn
Dari hasil perhitungan tabel.2 di atas
masyarakat yang berada di sekitar objek
dapat dilihat bahwa ancaman (treaths) yang
wisata
dimilki objek wisata Pantai carocok Painan
Pantai
Carocok
Painan
dapat
meningkat, peluang keempat terletak pada
bernilai 300.
O3 dimana dengan ada dan berkembangnya objek wisata Pantai Carocok Painan dapat
Penetapan Skala Prioritas
terciptanya lapangan pekerjaan baru di
Strategi SO yaitu aplikasi dari strategi
sektor pariwisata.
yang mengurangi S dengan O, dimana
Dari hasil perhitungan tabel.2 di atas
400 – 400 = 0, artinya strategi untuk
dapat dilihat bahwa peluang (opportunities)
memanfaatkan potensi dalam rangka
yang dimiliki objek wisata Pantai Carocok
meraih peluang tidak menjadi prioritas
Painan bernilai 400.
dalam pengembangan pariwisata Pantai
Dari perhitungan tabel.2 di atas dapat
Carocok Painan ini ( S tidak urgen
dilihat bahwa ancaman/tantangan (treaths)
dengan O)
utama yang dihadapi objek wisata Pantai
analsis SWOT yang digunakan. Strategi WO yaitu aplikasi dari strategi
Carocok Painan dalam pengembangannya yaitu
terdapat
pada
T2
yaitu
yang berdasarkan dari
adanya
yang mengurangi W dengan O, dimana
masyarakat yang merusak keindahan pantai
300 – 400 = -100, artinya strategi untuk
serta sarana penunjang lain yang terdapat di
meminimalkan
Pantai Carocok Painan, ancaman kedua
rangka meraih peluang menjadi prioritas
terletak pada T4 yaitu adanya kompetisi
utama 9
dalam
kelemahan
pengembangan
dalam
objek
pariwisata Pantai Carocok Painan ini (O lebih
urgen
daripada
W)
1. Kebijakan
yang
Internal
(Potensi
dan
Kelemahan)
berdasarkan dari analsis SWOT yang
Dalam kebijakan internal ini dimana
digunakan.
kita melihat potensi serta kelemahan yang
Strategi ST yaitu aplikasi dari strategi
terdapat dalam pengembangan pariwisata
yang mengurangi S dengan T, dimana
Pantai Carocok Painan. Kebijakan internal
400 – 300 = 100, artinya strategi untuk
ini adalah kebijakan yang memanfaatkan
memanfaatkan potensi dalam rangka
potensi
menghadapi ancaman menjadi prioritas
meminimalkan kelemahan yang terdapat
utama dalam pengembangan pariwisata
pada
Pantai Carocok Painan ini (S lebih
pariwisata Pantai Carocok Painan dimana
urgen daripada T) yang berdasarkan dari
potensi yang dimiliki objek wisata ini
analisis SWOT yang digunakan.
masih sangat baik dan dapat menjadi
yang
dimiliki
program
dalam
strategi
rangka
pengembangan
Strategi WT yaitu aplikasi dari strategi
kekuatan untuk terus berkembang yaitu
yang mengurangi W dengan T, dimana
seperti lokasi objek wisata yang dekat dan
300 – 300 = 0, artinya strategi untuk
mudah dijangkau dengan kendaraan roda
meminimalkan
dalam
dua dan roda empat dan juga berdekatan
tidak
dengan pusat pemerintahan daerah Pesisir
rangka
kelemahan
menghadapi
ancaman
menjadi prioritas dalam pengembangan
Selatan.
Meskipun
objek
wisata
pariwisata Pantai Carocok Painan ini (W
memiliki potensi yang sudah baik dimana
tidak urgen dengan T) yang berdasarkan
menjadi
dari analisis SWOT yang digunakan.
pengembangannya
kekuatan
kelemahan
dalam
namun
yang
ini
masih
terdapat
ada
seperti
penyelenggaraan kegiatan ( event ) yang
Implikasi Kebijkan Setelah adanya penetapan strategi-
masih kurang di lokasi objek wisata. Untuk
strategi yang dipaparkan maka perlu adanya
itu, kepada pihak yang terkait dalam
suatu kebijakan untuk menjadi pendukung
pengembangan
terhadap program strategi pengembangan
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
pariwisata Pantai Carocok Painan. Adapun
terdapat
kebijakan tersebut yaitu :
pengadaan event dilokasi objek wisata
yaitu
pariwisata
dengan
ini
agar
memperbanyak
seperti pameran seni dan lomba masakan 10
daerah Pesisir Selatan serta perlombaan
dalam setiap pengembangan objek wisata
dan pertandingan olahraga. Karena dari
baik
hasil penelitian yang dilakukan masih
internasional.
sangat
kurang
terhadap
pengadaan
tingkat
nasional
maupun
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir
kegiatan-kegiatan (event-event)di lokasi
Selatan
sehingga
Berusaha mengatur tata ruang Pantai
menjadi
penghambat
dalam
pengembangannya.
Carocok Painan. Seperti yang terlihat di
2. Kebijakan Eksternal ( Peluang dan
lapangan bahwasanya lokasi Pantai Carocok
Tantangan)
Painan sangat berdekatan dengan tempat
Dalam program strategi pengembangan
pelelangan
ikan(TPI),
tepanya
sangat
pariwisata Pantai Carocok Painan dimana
berdekatan dengan tempat pentas kesenian
kita berusaha memanfaatkan peluang yang
dan
ada yaitu menjadikan
Pantai Carocok
mengurangi rasa nyaman pengunjung yang
Painan menjadi daerah tujuan wisata di
disebabkan oleh bau busuk yang dihasilkan
Sumatera Barat. Hal ini terbukti dari
dari ikan tersebut. Apabila hal ini tidak
kunjungan wisatawan khususnya pada saat
diperbaiki dan diambil tindakan cepat oleh
liburan seperti yang telah dipaparkan pada
pemerintah daerah Pesisir Selatan bersama
latar belakang. Tidak cukup dari peluang
stakheholder dan masyarakat mengenai tata
yang diteliti saja, masih ada peluang-
ruang Pantai Carocok Painan, maka hal ini
peluang lain seperti dapat mengenalkan
dapat menjadi ancaman bagi pengembangan
makanan khasnya serta adat dan budaya
pariwisata Pantai Carocok Painan sendiri.
kawasan
parkir.
Hal
ini
dapat
daerah Painan dan Pesisir Selatan. Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
pengembangannya yaitu agar sebagian
Kesimpulan
masyarakat yang tidak bertanggungjawab
Dari hasil penelitian yang telah
dan merusak keindahan pantai dan juga
dilakukan terhadap Strategi pengembangan
sarana penunjang objek wisata
yang
pariwisata Pantai Carocok Painan dengan
terdapat di kawasan Pantai Carocok Painan
menggunakan metode SWOT sehingga pada
diberikan pengarahan agar bekerjasama
akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan
dalam mengawasi dan mengembangkan
dalam aspek positif kekuatan dan ancaman
pariwisata ini sehingga dapat berkompetisi 11
serta kelemahan dan peluang terhadap
ialah penyelengaraan terhadap kegiatan-
pengembangan objek wisata ini selanjutnya.
kegiatan (event-event) di lokasi objek
1. Potensi
wisata baik itu event olahraga, lomba
utama
pengembangan
dalam
strategi
pariwisata
Pantai
masakan
tradisional,
dan
lainnya.
Carocok Painan terletak pada lokasi
sementara peluang utama yang dimiliki
objek wisata Pantai Carocok Painan
yaitu dapat menjadikan Pantai Carocok
yang dekat
Painan sebagai daerah tujuan wisata
dan mudah dijangkau
sehingga dengan hal tersebut membuat
yang
keinginan masyarakat untuk berkunjung
khususnya
ke Pantai Carocok Painan menjadi
internasional
tinggi dan tidak terlepas dari itu
tersebut dapat disimpulkan strategi yang
bahwasanya Pantai Carocok Painan
dapat digunakan yaitu stategi ST yaitu
memiliki keindahan serta pemandangan
strategi yang memanfaatkan potensi
objek wisatanya yang masih asli dan
untuk menghadapi ancaman dan strategi
terawat sehingga membuat masyarakat
WO yaitu meminimalkan kelemahan
menjadi tertarik untuk berkunjung baik
dalam rangka meraih peluang dalam
disaat libur akhir pekan maupun pada
pengembangan
saat liburan lainnya. Dari stratergi
Carocok Painan.
pengembangan
pariwisata
dan
Sumatera
Barat
nasional
serta
umumnya.
Dari
Pariwisata
hal
Pantai
Saran
pengembangan
Untuk dapat terwujudnya tujuan-
Pariwisata Pantai Carocok Painan ini,
tujuan dalam pengembangan pariwisata
akan tetapi ancaman tersebut masih
Pantai
rendah dibandingkan dengan potensi
diusahakan hal-hal sebagai berikut :
yang dimiliki yaitu adanya masyarakat
1. Kepada
yang
pada
di
Pantai
Carocok Painan ini masih terdapat ancaman
popular
tidak
bertanggungjawab
dan
Carocok
Painan
pemerintah
stakheholder
agar
maka
perlu
daerah
dan
mengatur
dan
merusak keindahan pantai serta sarana
memperbaiki tata ruang Pantai Carocok
penunjang lainnya. Adapun kelemahan
Painan agar terlihat lebih indah dan
yang paling dominan yang terdapat
lebih nyaman.
dalam
strategi
pengembangan
2. Pemerintah
pariwisata Pantai Carocok Painan ini
daerah,
pihak
swasta,
masyarakat, dan pihak terkait lainnya 12
harus bekerjasama dalam mengawasi
dilakukan oleh sebagian masyarakat
pengelolaan objek pariwisata Pantai
yang tidak bertanggungjawab.
Carocok dukungan
Painan
serta
memberikan
yang
penuh
terhadap
pengembangannya
yaitu
dengan
memperbanyak promosi terhadap objek wisata baik media cetak, elektronik, dan media
promosi
lainnya
serta
memperbanyak penyelenggaraan eventevent di lokasi objek wisata yaitu event olahraga, penampilan kesenian daerah dan kesenian lainnya, serta lomba masakan tradisional. Sehingga, dengan hal tersebut dapat menjadikan Pantai Carocok Painan sebagai tujuan wisata
DAFTAR PUSTAKA Anonimus., 2014. Jumlah Kunjungan Objek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan. Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan. _________., Undang - Undang RI No 10 Tahun 2009, Bab I Pasal I, Tentang Kepariwisataan, Citra Umbara: Bandung. __________., 2013, Kecamatan IV Jurai Dalam Angka, Badan Pusat Statistik : Sumatera Barat. Maya
yang sangat diminati dan menjadi populer di seluruh kalangan masyarakat yang
nantinya
akan
memberikan
Yulianingsih,Tri., 2010. Jelajah Wisata Nusantara:berbagai pilihan wisata di 33 propinsi, Cetakan Pertama, MedPress: Yogyakarta.
Spilane, James., 1987. Sejarah dan Prospek Pariwisata, Penerbit Kanisius.
dampak positif dengan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat. 3. Masyarakat, dan stakheholder harus berusaha
dan
bekerjasama
dalam
mengawasi dan menjaga kelestarian alam serta sarana pariwisata Pantai
Yoety, Oka A., 2008. Ekonomi Pariwisata; intriduksi,informasi dan aplikasi, Kompas: Jakarta. Joyosuharto, S., 1995 ., Aspek Ketersediaan dan Tututan Kebutuhan Dalam Pariwisata, dalam “Dasar-Dasar ManajemenKepariwisataan Alam ,Editor: Ch.Fandeli, Liberty, Yogyakarta
Carocok Painan sehingga terawat dan baik. 4. Stakheholder,
masyarakat,
dan
pemerintah harus bekerjasama dalam mengawasi dan mengelola objek wisata agar terhindar dari kerusakan yang
Kurniawati, Rina., 2013. Modul Pariwisata Berkelanjutan (http://rinakurniawati.files.wordpress.c om/2013/01/modul-pariwisataberkelanjutan.pdf) diunduh tanggal 22 Juni 2014
13
Soebagyo., 2012. Strategi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia, Jurnal Liquidity, Volume 1 No 2 hlm 153158 (http://www.liquidity.stiead.ac.id/wpcontent/uploads/2012/10/8_Soebagyo-Liquidity-STIEAD.pdf) diunduh tanggal 22 April 2014 Sari, Dewi Kusuma., 2011. Pengembangan Pariwisata Objek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang, (http://eprints.undip.ac.id/28512/1/Full _Text.pdf) diunduh tanggal 22 Juni 2014 Unga, Kartini La Ode dkk., (2011). Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Banda, (http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/7d 487d5b29255da5c0a6f6886ae4a654.p df) diunduh 22 April 2014 Fathoni, Abdurahman., 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Rineka Cipta : Jakarta. Sekaran, Umar., 2006. Metoologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat: Jakarta. Huda, Nurul., 2007. Teknik Perencanaan Pembangunan, Bung Hatta University Press: Padang.
14