perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : Arfilia Ahtiningrum NIM. F3108001
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ABSTRAK commit to user
i
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO ARFILIA AHTININGRUM F3108001
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara-cara penetapan harga pada, untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah yang ditempuh dalam proses penetapan harga, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menetapkan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama di Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu metode penelitian mmengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu penelitian. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari PT. Indolok Bakti Utama dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir. Hasil dari penelitian ini bahwa penetapan harga yang digunakan di PT. Indolok Bakti Utama dengan melakukan orientasi pasar, Cost Plus Pricing, melihat persaingan pasar, dan melihat supply and demand dari tahun-tahun sebelumnya. Metode penetapan harga yang digunakan dalam proses penetapan harga oleh PT. Indolok Bakti Utama yaitu cost plus mark up yaitu harga total ditambah dengan profit yang telah ditentukan perusahaan. Hambatan yang terjadi dalam proses penentuan harga yaitu perbedaan antar divisi, persaingan dengan perusahaan lain, pemerintah, dan terjadinya inflasi. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini antara lain dalam menentukan kebijakan penetapan harga lebih baik agar PT. Indolok Bakti Utama dapat lebih berkembang. Dalam pengambilan mark up, sebaiknya PT. Indolok Bakti Utama lebih memperhitungkan profit agar konsumen dapat bertambah, dan untuk menghadapi hambatan yang terjadi dapat dilakukan dengan membaca kondisi pasar yang terjadi agar dapat membuat keputusan yang terbaik.
Kata Kunci : Costing and Pricing, Cost Plus Mark Up, Analisis diskriptif
commit to user
ii
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat
untuk
memperoleh
gelar
Ahli
Madya
Bisnis
Internasional.
Surakarta, Juni 2011 Tim Penguji Tugas Akhir
1.
Drs. Hari Murti, M. Si
(……………………………)
NIP. 19561214 188403 1 001
Pembimbing
2. Dra. Nunung Sri Mulyani
(……………………………)
NIP. 19580805 198601 2 001
Penguji
commit to user
3 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN Tugas
Akhir
dengan
judul
“STRATEGI
PENETAPAN
HARGA
PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, 28 Mei 2011 Diterima dan disetujui oleh Pembimbing
Drs. Hari Murti, M.Si NIP. 19561214 198403 1 001
commit to user
iv
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya orang yang mengerti apa yang tidak ia ketahui adalah orang yang lebih baik dari orang yang mengerti apa yang diketahuinya. (Aries Toteles)
Death is not the greatest loss in life The greatest loss in life is what dies within us while we live (Norman Causins)
Orang yang sabar, taat kepada Tuhan, setia pada keluarga, yang bekerja keras bagi kebaikan hidup sesama adalah jiwa yang pantas untuk beristirahat dengan damai dalam jaminan bahwa semuanya akan indah pada waktunya (Mario Teguh)
Comfort and Convenience possess a magical power. Little by little they suck in even people with strong wills (Anton Pavlovich Chekhov)
A pessimist is one who makes difficulties of his opportunities and an optimist is one who makes opportunities of his difficult (Truman)
commit to user
v
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada : 1. Papa, Mama dan adikku tercinta yang telah mendukungku dalam segala aktivitasku.
2. Kekasihku tersayang, Yopi Yunianto yang senantiasa menemani dan membantu dalam segala hal.
3. Dosen
Pembimbingku
Drs.
Hari
Murti,
M.Si
yang
telah
membimbing hingga Tugas Akhir ini selesai.
4. Sahabatku yang selalu ada, Adityas Kartikasari, Estika Paramita Sani, Novi Ria Rahma, dan Chatarina Wahyu Titimurti.
5. Keluarga besarku yang selalu memberikan support.
6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
commit to user vi
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada penulis, sehingga tugas akhir dengan judul “STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas akhir disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Bisnis Internasional Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis telah berusaha untuk menyusun Tugas Akhir ini sebaik mungkin, namun penulis yakin bahwa Tugas Akhir ini masih kurang sempurna. Oleh sebab itu, segala saran dan kritik dari siapapun yang sifatnya memperbaiki Tugas Akhir ini, akan penulis terima dengan senang hati. Penulis mengakui bahwa selesainya Tugas Akhir ini merupakan hasil kerja penulis dan juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporang magang ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Hari Murti, Msi., selaku pembimbing Tugas Akhir dan Ketua Prodi DIII Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. commit to user
vii
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Seluruh jajaran dosen Jurusan Bisnis Internasional, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Aris Hindriatmoko, selaku Branch Manager PT. INDOLOK BAKTI UTAMA yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan magang. 5. Hartati, selaku Branch Admin PT. INDOLOK BAKTI UTAMA yang telah membantu penulis selama kegiatan magang berlangsung. Terima kasih telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam proses penyelesaian penulisan laporan magang. 6. Seluruh staf dan karyawan PT. INDOLOK BAKTI UTAMA yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 7. Teman-teman Bisnis Internasional angkatan 2008. 8. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini, dapat memberikan manfaat bagi yang membaca dan menambah pengetahuan di bidang ekonomi.
Surakarta, 31 Mei 2011
Penulis
commit to user
viii
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN ABSTRAKSI ...................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................
v
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................
6
commit to user E. Metode Penelitian ..................................................................................
7
ix
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Perusahaan Mutinational Coorporate ..................................
10
B. Sifat Perusahaan Multinasional .............................................................
11
C. Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multinasional .................................
12
D. Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional.............................................
13
E. Pengaturan MNC oleh Negara Penerima ................................................
15
F. Pengertian dan Metode Penetapan Harga ...............................................
17
G. Faktor Pendorong Penetapan Harga .......................................................
19
H. Dasar Penetapan Harga ...........................................................................
22
I.
Strategi Penetapan Harga ........................................................................
25
J.
Perbedaan Penetapan Harga dengan Negara Lain ..................................
27
BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ...............................................................
30
1. Identitas Perusahaan ........................................................................
32
2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................
32
3. Struktur Organisasi ..........................................................................
33
4. Deskripsi Jabatan .............................................................................
34
5. Produk PT. Indolok Bakti Utama ....................................................
36
B. Pembahasan Masalah .............................................................................
39
1. Kebijaksanaan Harga ........................................................................
39
2. Metode Penetapan Harga .................................................................
41
3. Hambatan yang Dihadapi ................................................................
43
4. Perhitungan Penetapan Harga ...................................................... commit to user
45
x
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV. PENUTUPAN A. Kesimpulan ............................................................................................
47
B. Saran ......................................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49 LAMPIRAN
commit to user
xi
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Formula Penetapan Harga Cost Plus Mark Up ....................................
41
Tabel 3.2. Formula Subsidized price .....................................................................
42
commit to user
xii
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Indolok Bakti Utama
33
commit to user xii
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN MULTINATIONAL COORPORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO ARFILIA AHTININGRUM F3108001
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui cara-cara penetapan harga pada, untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah yang ditempuh dalam proses penetapan harga, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menetapkan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama di Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu metode penelitian mmengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu penelitian. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari PT. Indolok Bakti Utama dan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir. Hasil dari penelitian ini bahwa penetapan harga yang digunakan di PT. Indolok Bakti Utama dengan melakukan orientasi pasar, Cost Plus Pricing, melihat persaingan pasar, dan melihat supply and demand dari tahun-tahun sebelumnya. Metode penetapan harga yang digunakan dalam proses penetapan harga oleh PT. Indolok Bakti Utama yaitu cost plus mark up yaitu harga total ditambah dengan profit yang telah ditentukan perusahaan. Hambatan yang terjadi dalam proses penentuan harga yaitu perbedaan antar divisi, persaingan dengan perusahaan lain, pemerintah, dan terjadinya inflasi. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini antara lain dalam menentukan kebijakan penetapan harga lebih baik agar PT. Indolok Bakti Utama dapat lebih berkembang. Dalam pengambilan mark up, sebaiknya PT. Indolok Bakti Utama lebih memperhitungkan profit agar konsumen dapat bertambah, dan untuk menghadapi hambatan yang terjadi dapat dilakukan dengan membaca kondisi pasar yang terjadi agar dapat membuat keputusan yang terbaik.
Kata Kunci : Costing and Pricing, Cost Plus Mark Up, Analisis diskriptif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam era bebas, semakin banyak perdagangan marak berkembang di dunia. Perusahaan-perusahaan asingpun banyak muncul di berbagai negara dan masuk ke dalam pasar domestik. Investor luar negeri banyak yang melakukan penanaman modal di negara tersebut. Perusahaaan besar lainnya pun juga giat membuka cabang di berbagai negara di belahan dunia. Indonesia menjadi salah satu pilihan dari para pengusaha asing tersebut sehingga banyak muncul perusahaan asing di Indonesia. Perusahaan asing di luar wilayahnya inilah yang disebut dengan Perusahaan Multinational Coorporate. Perusahaan multinasional merupakan aktor dalam bisnis internasional. Jenis perusahaan ini berperan sangat penting untuk sebagian besar transaksi. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan multinasional semakin menarik perhatian pemerintah karena semakin besar pengaruhnya bagi transaksi ekonomi di Indonesia.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan oleh perusahaan multinasional dalam aktivitas operasinya meliputi perusahaan cabang (Branch), subsidiary (wholly owned subsidiary), perusahaan patungan (joint-venture), perusahaan go public atau public company, perusahaan dengan bentuk lain. Perusahaan multinasional memiliki banyak bentuk kegiatan bisnis, yaitu usaha patungan, proyek putar kunci, dan lisensi. PT. Indolok Bakti Utama cenderung menggunakan lisensi karena pemerintah dalam negeri dapat melarang Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI). Resiko lain yang dihindari yaitu penyebaran pengetahuan perusahaan multinasional. Lisensi memiliki berbagai macam jenis meliputi Lisensi dasar, kontrak manajemen, franchising, dan kontrak manufaktur. PT. Indolok Bakti Utama merupakan perusahaan multinasional dimana pengertian perusahaan tersebut telah dijelaskan secara rinci di atas. Perusahaan ini melakukan kegiatan bisnis dengan cara menggunakan perlisensian. Sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan pengoperasiannya. PT. Indolok Bakti Utama bergerak di bidang safety and fire. Melakukan pengolahan barang di Cibitung, Jakarta Pusat kemudian dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya itu, perusahaan ini melakukan juga melakukan ekspor maupun impor.
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan yang berpusat di Gothenburg-Swedia ini tidak hanya merambah kanca pasar di Indonesia saja. Ada 28 negara lain yang juga membuka perusahaan serupa dengan karyawan sebanyak 5900 yang tersebar di 29 negara tersebut. Wilayah tersebut meliputi Eropa, Asia, Australia dan Amerika Utara. PT. Indolok Bakti Utama merupakan distributor tunggal dari perusahaan Gunnebo dan Chubb Safes yang berasal dari Swedia. Penetapan harga suatu produk pada PT. Indolok Bakti Utama didasarkan atas biaya produksi yang dilakukan dan atas dasar biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Sehingga terjadi perbedaan harga antara negara satu dengan negara lainnya. Dalam hal ini perusahaan induk tidak ikut campur dalam penetapan harganya. Perusahaan induk hanya mendapatkan upah dari kegiatan lisensi yang dilakukan oleh PT. Indolok Bakti Utama. Dengan menggunakan sistem online, perusahaan dapat langsung berhubungan dengan perusahaan pusat di Swedia. Sehingga, dalam setiap transaksi pengeluaran barang dan pemasukan barang
beserta harga yang
ditetapkan dapat langsung diketahui oleh perusahaan induk. Berdasarkan hal tersebut, PT. Indolok Bakti Utama merupakan salah satu perusahaan multinasional dengan penggunaan lisensi sebagai bentuk kegiatan bisnisnya. Dapat dikatakan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan dengan profesionalitas dan legalitas yang tinggi.
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keunggulan perusahaan multinasional ini sangatlah beragam antara lain memiliki pengetahuan yang khas, atau bersifat monopolistis. Keunggulan tersebut merupakan bagian dari studi dan perkembangan organisasi industrial yang dipelopori oleh Stephen Hymer. Dengan demikian keunggulan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat berbentuk teknologi dan intangible assets. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan pembahasan tentang strategi penetapan harga dengan menyusun laporan tugas akhir dengan judul “STRATEGI
PENETAPAN
HARGA
PERUSAHAAN
MULTINATIONAL CORPOORATE PADA PT. INDOLOK BAKTI UTAMA DI SUKOHARJO”.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara tepat dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek yang diteliti dan penelitian dapat dilaksanakan secara fokus juga maksimal. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut :
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Bagaimana penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama? 2. Metode apa yang digunakan dalam proses penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama? 3. Hambatan apa yang dihadapi dalam penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan oleh penulis dan memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui cara penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama. 2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dan langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penetapan harga pada PT. Indolok Bakti Utama. 3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menetapkan harga pada PT. Indolok Bakti Utama.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki oleh pihak-pihak yang membutuhkan hasil dari penelitian ini. Pihak-pihak tersebut antara lain : 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini semoga memberikan manfaat bagi “PT. INDOLOK BAKTI UTAMA” untuk dijadikan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan dan evaluasi perusahaan agar dapat lebih baik lagi. 2. Bagi pemerintah Hasil penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai strategi penetapan harga perusahaan multinasional dan memberikan informasi kepada pemerintah untuk menentukan kebijakan pada perusahaan multinasional. 3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau penelitian tujuan.
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu metode penelitian mengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu penelitian yang terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi berbagai tahapan-tahapan dalam proses penetapan harga yang dijalankan oleh PT. Indolok Bakti Utama di Sukoharjo. 2. Jenis Sumber Data a. Jenis Data 1) Data Primer Data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau obyek penelitian mengenai data-data yang diperoleh dari PT. Indolok Bakti Utama. Contoh : proses pemberian harga pada customer dan price list dari seluruh produk yang disediakan oleh PT. Indolok Bakti Utama.
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Data Sekunder Data pendukung yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian. Contoh : penulis memperoleh
studi pustaka yang berupa
fakta-fakta, dokumen-dokumen dari buku, media internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan strategi penetapan harga.
b. Alat Pengumpul Data 1) Wawancara Merupakan
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
mengadakan tanya jawab baik langsung ataupun tidak langsung dengan pihak perusahaan PT. Indolok Bakti Utama. Contoh : mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan secara langsung tentang strategi penetapan harga pada perusahaan. 2) Studi pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Contoh : penulis mempelajari referensi, membaca atau mengutip dari buku yang berkaitan dengan strategi penetapan
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harga pada perusahaan multinasional untuk dijadikan sebagai bahan acuan dan pedoman dalam pengerjaan Tugas Akhir. 3) Observasi Dalam penelitian ini penulis secara langsung melihat setiap kegiatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Contoh : penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. Indolok Bakti Utama.
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perusahaan Multinational Corpoorate Pengertian dari Perusahaan MNC (Multinational Coorporate) pada dasarnya adalah perusahaan internasional yang menjalankan bisnis di beberapa negara. Beberapa pakar berpendapat tentang pengertian perusahaan multinasional antara lain : 1.
Sebuah perusahaan yang wilayah operasinya meliputi beberapa negara dan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan di luar negaranya sendiri (Winardi, 1982).
2.
Sekelompok perusahaan yang mempunyai kendali operasi langsung di berbagai negara yang berbeda yang mempunyai kecenderungan dan mengarah pada pandangan global akan penguasaan perusahaan secara geosentris (Prof. Perlmutter).
3.
Perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di berbagai negara (Nopirin, 1990).
4.
A firm with conducts operations on an international basic similar operations being conducted in several countries, or operations at different stage of the same industry in different countries, or both; such
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
firms are integrated across national boundaries, horizontally or vertically, or both (Gilpin,1977).
B. Sifat Perusahaan Multinasional Karakter Multinational Coorporate sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola kepemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di berbagai negara juga berbeda. Tidak banyak pula MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh ekspansi vertikal misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. Perusahaan multinasional akan mempertimbangkan sebelum membuka cabang produksi di luar negeri. Langkah yang diambil perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
konsumen serta pemerintahan negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi resiko yang tinggi. C. Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multinasional Ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan oleh perusahaan multinasional dalam aktivitas operasinya : 1.
Perusahaan cabang (Branch) Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kantor atau pusat usahanya (MNC induk)
2.
Subsidiary (Wholly owned subsidiary) Merupakan anak perusahaan yang berbadan hukum sendiri. Saham perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan sebagai partner.
3.
Perusahaan Patungan (Joint-Venture) Merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan sebagai partner.
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Perusahaan Go Public atau Public Company Merupakan perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya dipegang masyarakat.
5.
Perusahaan dengan bentuk lain Pembentukannya dapat didasarkan pada ketentuan perundangan yang ada, seperti di bidang perbankan, pertambangan minyak bumi dan gas bumi, perdagangan ataupun jenis lainnya (Sumantoro, 1987).
D. Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional memiliki banyak bentuk kegiatan bisnis, yaitu usaha patungan, proyek putar kunci, dan lisensi. Berikut penjelasan dari bentuk kegiatan bisnis tersebut : a.
Usaha Patungan Usaha patungan dilakukan oleh perusahaan multinasional dengan mitra lokal.
Perusahaan
multinasional
yang
bersangkutan
membawa
Keunggulan Spesifik Perusahaan (KSP) dlam pengetahuan, teknologi, ataupun modal. Mitra negara sebagai tuan rumah secara tradisional membawa pengetahuan tentang lingkungan lokal. b.
Proyek Putar Kunci Proyek putar kunci merupakan suatu transaksi paket yang mengharuskan perusahaan multinasional membangun suatu fasilitas produksi dan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja yang diperlukan untuk
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengoperasikannya, sehingga fasilitas itu dalam keadaan siap untuk mulai beroperasi setelah selesainya proyek. Proyek putar kunci merupakan suatu alternatif atas ekspor atau atas aktivitas perusahaan multinasional apabila pemerintah tuan rumah mengadakan pembatasan atas hal yang tidak diinginkan. Suatu keuntungan tambahan pada proyek putar kunci bagi perusahaan multinasional, mereka juga mengharapkan untuk member lisensi keahlian manajerial dan teknologi tambahan bagi tuan rumah. c.
Lisensi Kebanyakan pengaturan perlisensian menyediakan penggunaan teknologi, paten merk dagang, atau KSP lainnya dari sebuah perusahaan luar negeri dengan pertukaran upah. Upah itu biasanya meliputi suatu pembayaran minimum dan mungkin juga mencakup suatu persentase dari penjualan atau laba perusahaan luar negeri yang dihasilkan dari penggunaan lisensi. Perusahaan lebih cenderung menggunakan lisensi karena pemerintah dalam negeri dapat melarang Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI).
Resiko
lain
yang
dihindari
yaitu
penyebaran
pengetahuan perusahaan multinasional. Lisensi memiliki berbagai macam jenis :
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Lisensi dasar Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional, atas suatu biaya, mengizinkan teknologi paten atau merek dagangnya dipergunakan oleh perusahaan lain. 2) Kontrak Manajemen Pengaturan kontraktual, dengan itu perusahaan multinasional atas suatu biaya menyediakan keahlian manajemen di bidang tertentu pada perusahaan lain. 3) Franchising Pengaturan kontraktual, yang dengan perusahaan multinasional atas suatu biaya bertindak sebagai pemasok dan mengizinkan perusahaan lain untuk menjual produk jasanya. 4) Kontrak munufaktur Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional akan
membayar
biaya
pada
suatu
produsen
lokal
untuk
memanufaktur produk dengan cap dagang perusahaan multinasional itu.
E. Pengaturan MNC oleh Negara Penerima Ada beberapa cara dalam mengatur MNC (nopirin, 1995: 124) a.
Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan ini meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila ditemukan efek di kemudian hari sangat buruk, maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b.
Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan kepemilikan, sehingga memberi peluang usaha pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
c.
Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut. Misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan kredit,
kepemilikan
serta
pengaturan
tentang
efeknya
terhadap
lingkungan. d.
Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk.
e.
Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam menerima Multinational
Coorporate Company. Misalnya Filipina, lebih pada pengaturan masuknya MNC, India lebih pada pengaturan kegiaatan/operasi, Brazilia sedikit lebih bebas, Jepaang umumnya memberi toleransi untuk patungan, sedangkan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Pengertian dan Metode penetapan Harga Harga merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis. Penentuan harga setiap produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yang melakukan proses produksi adalah langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Harga sebagai nilai atau kekayaan suatu produk yang mampu menarik pembeli untuk menukarkan uangnya dengan sejumlah produk tertentu. Harga berpengaruh terhadap pendapatan. Harga pada tingkat tertentu mengandung perhitungan komponen modal ditambah dengan biaya-biaya tertentu, dan juga laba yang diinginkan. Pendapatan akan semakin besar diterima produsen jika laba yang ditentukan semakin besar. Pada tingkat harga yang disesuaikan dengan daya beli konsumen akan mampu membuat produk tetap eksis/ bertahan di pasar. Jika konsumen tidak mampu / mau membeli produk pada tingkat harga tertentu, maka produk tersebut tidak akan laku dan tergeser oleh produk pesaingnya. Semakin tinggi kualitas produk maka harga untuk mendapatkannya biasanya semakin tinggi pula. Namun pernyataan ini tidak berlaku untuk produk-produk langka. Produk langka dibeli bukan atas kualitasnya, namun lebih menekankan pada aspek historisnya. Pada kisaran harga tertentu akan memacu produsen untuk melakukan aktivitas promosi. Intensitas promosi tergantung pada tingkat harga dan
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harapan pencapaian penjualan. Ada beberapa metode dalam menetapkan suatu harga (Warren & Keegan:2008). Metode tersebut antara lain : a) Ethnocentric Perusahaan induk menetapkan harga produk di setiap perusahaan cabang di negara berbeda adalah sama. Pelanggan / importir diminta menanggung biaya transportasi barang dan bea impor. Kebijakan ini sederhana dan tidak rumit namun tidak mampu mendeteksi kemajuan pesaing dan perkembangan kondisi pasar. b) Polycentric Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga tanpa ada campur tangan dari pihak perusahaan induk. Tidak ada ketentuan harga harus diseragamkan oleh perusahaan induk. Strategi ini cukup efektif untuk mendongkrak laba yang diinginkan, namun mengalami kendala dalam hal penentuan besar kecilnya bea transfer dan transportasi. Perusahaan cabang dapat membeli produk di pasar yang harga produknya murah kemudian menjual lagi di pasar yang mau membeli produk tersebut dengan harga lebih tinggi. c) Geocentric Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga namun perusahaan induk tetap melakukan kendali atas harga yang ditetapkan perusahaan cabang. Perlunya koordinasi dengan perusahaan induk dimaksudkan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Penetapan
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harga ini tidak begitu berbeda dengan pola polycentric, yakni tetap memperhatikan daya beli masyarakat lokal dan bea transportasi.
G. Faktor Pendorong Penetapan Harga Dalam menentukan kebijakan harga, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi terjadinya penetapan harga.
Kombinasi dari faktor-faktor
penetapan harga tersebut antara lain dari faktor perusahaan itu sendiri (company), konsumen, faktor persaingan (competition), dan faktor distribusi. Selain faktor tersebut,
penetapan harga perusahaan multinasional juga
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti kebijakan adanya pengendalian harga, perpajakan dan biaya import yang diberlakukan di suatu negara. Berikut garis besar faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi penetapan harga : 1.
Company Goals Saat mengembangkan strategi penetapan harga, perusahaan perlu memutuskan apa yang diinginkan untuk mencapai strateginya. Goals-nya dapat mencakup untuk memaksimalkan laba yang sudah ada, penetrasi pasar, atau untuk mengupayakan memperoleh image sebagai produk premium. Tujuan perusahaan untuk melakukan penetapan harga, selalu berubah-ubah. Perusahaan multinasional memiliki kebijakan otonomi lokal yang besar. Saat sebuah perusahaan masuk ke dalam suatu negara,
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka biasanya menetapkan harga relatif rendah dibanding negara lain. Setelah perusahaan mapan, maka tujuan perusahaan juga akan berubah dan penetapan harganya juga akan berubah sesuai tujuan perusahaan yang baru. 2.
Company cost Biaya perusahaan jelas mempengaruhi penetapan harga. Biaya merupakan dasar dari penetapan harga terendahnya. Perusahaan selalu menetapkan harga paling sedikit untuk menutup biaya membuat dan menjual produknya. Biaya perusahaan mencakup variable cost dan fixed cost. Perbedaan biaya yang cukup kelihatan di antara berbagai negara, dapat memicu adanya selisih harga yang lebar.
3.
Customer Demand Permintaan konsumen adalah fungsi dari buying power (daya beli), tastes (selera), habits (perilaku) yang bervariasi dari satu negara ke negara lainnya. Buying Power adalah pertimbangan utama dalam penetapan harga. Negara dengan income per kapita rendah merupakan dilema. Perusahaan asing yang menargetkan masuk ke pasar yang sedang tumbuh, akan menawarkan produk berbiaya rendah dengan merubah bentuk produknya. Pilihan penetapan harga lain disebabkan atas dorongan konsumen adalah menggunakan harga sesuai portofolio produk untuk mendapatkan konsumen yang berbeda tingkat pendapatannya. Atau dapat pula dengan
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan alternatif lain yaitu dengan memberikan harga lebih rendah pada produk lama untuk pasar yang memiliki buying power rendah. Sifat dari permintaan yang berasal dari dorongan konsumen adalah selalu berubah setiap saat. Di negara yang akan dimasuki oleh investor asing, perusahaan dapat menggunakan upaya simulasi melalui program discount (potongan harga), atau strategi penetrasi harga lainnya (Low Price), sedangkan dalam pasar yang sudah matang, strategi tersebut (discount/Low Price) memungkinkan diperoleh repeat buyers. Saat telah didapat Brand Loyalty dari konsumen, maka harga bukan lagi menjadi citra dalam melakukan pembelian. 4.
Competition Perbedaan situasi persaingan di antara berbagai negara biasanya menjadikan adanya perbedaan harga di antara negara juga. Perbedaan di berbagai negara dapat terjadi disebabkan oleh adanya jumlah pesaing dan sifat persaingannya.
5.
Distributor Chanels Tekanan harga yang dipengaruhi oleh jalur distribusi dapat terjadi karena adanya variasi dalam margin dagang dan panjangnya jalur yang harus dilalui, mempengaruhii harga pabrik (ex-factory price) yang telah ditetapkan perusahaan. Tarik menarik antara distribusi dengan harga perusahaan, pada akhirnya akan menentukan penetapan harga pasar suatu produk.
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Goverment Policies Kebijakan pemerintah dapat memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung dalam penetapan harga. Faktor yang memiliki pengaruh langsung dalam penetapan harga seperti kebijakan pemerintah tentang diberlakukannya pajak penjualan (termasuk PPN), tariff, dan control harga lainnya. Keterlibatan pemerintah dalam penetapan harga sangatlah mencolok. Misalnya saja, pemerintah menetapkan harga minimum suatu produk tertentu. Faktor yang memiliki pengaruh tidak langsung dalam penetapan harga seperti kebijakan tingkat bunga yang ditunjuk untuk mengurangi defisit neraca pembayaran negara yang bersangkutan, atau pengaturan fluktuasi mata uangnya, atau adanya kebijakan yang diambil untuk mengatasi inflasi. Kebijakan pemerintah tersebut akan mempengaruhi biaya produksi karena inflasi yang terjadi juga akan mempengaruhi biaya tenaga kerjanya.
H. Dasar Penetapan Harga Dalam
menentukan
harga,
suatu
instansi/perusahaan
akan
mempertimbangkan berbagi faktor dalam proses penetapan harga tersebut. Dalam hal ini, ada berbagai faktor yang mempengaruhi. Akan tetapi faktor
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang paling utama dalam penetapan harga oleh perusahaan. Antara lain terdiri dari faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal. a.
Faktor Internal Perusahaan : 1) Tujuan Pemasaran Perusahaan Tujuan pemasaran perusahaan merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan harga. Tujuan tersebut bias berupa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab perusahaan. 2) Strategi Bauran Pemasaran Harga merupakan salah satu komponen penting dalam bauran pemasaran. Bagaimana suatu perusahaan dalam menentukan harga akan memiliki dampak besar dalam kemajuan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi, dan promosi. 3) Biaya Biaya merupakan faktor yang menentukan harg minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar terhadap aspek
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
struktur biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya, seperti out of pocket cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost. 4) Organisasi Manajemen perlu memutuskan siapa dalam organisasi yang harus menetapkan harga, setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga sesuai menurut dengan caranya masing-masing. Masalah penetapan harga ditangani oleh divisi tertentu dalam perusahaan tersebut. Divisi inilah yang akan menghitung berapa cost yang akan dikeluarkan dalm setiap produksinya dan berapa upah tenaga kerja dalam setiap melakukan kegiatan produksi. b.
Faktor Eksternal Perusahaan : 1) Sifat Pasar dan Permintaan Setiap perusahaan perlu memahami karakteristik pasar yang dihadapinya. Ada beberapa jenis persaingan dalam pasar misalnya: pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, persaingan oligopoli atau pasar dengan persaingan monopolistic. 2) Pesaing Ada beberapa kekuatan pokok dalam persaingan suatu industri. Untuk itu, perlu adanya analisis pasar dalam mengahadapi pesaing yang akan melakukan persaingan usaha.
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya Elastisitas permintaan juga menjadi faktor yang tak kalah pentingnya dengan faktor-faktor yang lain. Faktor kondisi ekonomi (inflasi, resesi, dan tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).
I. Strategi Penetapan Harga Strategi penetapan harga sangat bervariasi. Hal ini tergantung pada manajemen perusahaan untuk mengelola biaya menjadi harga. Beberapa strategi harga yang dapat dilakukan antara lain : 1.
Efisiensi Biaya Memperhatikan efisiensi pada pengeluaran akan menghasilkan harga yang kompetitif. Efisiensi dapat dilakukan dengan cara : a) Mengurangi pemborosan management b) Mengurangi pemborosan bahan c) Mempercepat sirkulasi barang dengan memperpendek flow of production dan flow of chard d) Mengurangi pemborosan tenaga listrik e) Memperpendek pemutara uang (cash flow)
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Peningkatan Kinerja Efisiensi sendiri belum cukup untuk menghasilkan hargaa barang yang competitive di pasar global / internasional. Efisiensi perlu didukung dengan peningkatan kinerja perusahaan dengan : a) Meningkatkan ketrampilan sumber daya manusia b) Meningkatkaan etos kerja sumber daya manusia c) Mengurangi pemborosan waktu oleh sumber daya manusia d) Meningkatkan kinerja alat
3.
Pemberian Diskon Agar barang yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen, pemberian diskon akan lebih menarik konsumen. Semakin besar angka/presentase diskon akan semakin menarik buyer untuk melakukan transaksi penjualan.
4.
Instan Kalkulasi atau Instan Harga Salah satu strategi menentukan harga agar bisa cepat dan tidak memberikan kesempatan buyer negosiasi dengan produsen lain adalah mengajukan harga dengan angka persentase atas harga yang sudah tercantum di dalam catalog / brosur. Misalkan dengan memberikan diskon sebesar 25% dari harga yang tercantum dalam brosur/catalog. Penentuan harga ini bisa dilakukan dalam waktu cepat sehingga buyer akan lebih senang dalam melakukan transaksi perdagangan.
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
5.
digilib.uns.ac.id
Master Lose Menjual barang yang banyak dibutuhkan oleh konsumen dengan harga yang tidak dibebani profit. Disebut master lose karena merupakan barang kebutuhan yang utama, tetapi perusahaan berani menjual dengan tidak mengambil untung atau bahkan rugi karena biaya-biaya lain. Tujuannya untuk mendapatkan buyer sebanyak mungkin. Sehingga mamu bersaing dengan perusahaan lain yang terlebih dahulu.
J. Perbedaan Penetapan Harga dengan Negara Lain Setiap negara memiliki dasar penetapan harga yang berbeda. Negara satu dengan negara lain memiliki peraturan yang berbeda. Perbedaan harga barang tersebut didasarkan pada : 1.
Biaya Biaya atau cost yang dikeluarkan dalam setiap transaksi bisnis dalam suatu negara memiliki perbedaan. Dalam suatu negara tertentu, memiliki peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan yang melakukan proses produksi. Perhitungan biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi tergantung pada kondisi ekonomi di negara itu sendiri. Biaya merupakan sejumlah pengorbanan ekonomis tertentu biasanya berwujud uang untuk menghasilkan atau mendapatkan suatu produk tertentu.
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Pesaing Dalam bisnis yang dilakukan oleh suatu pelaku produksi, setiap perusahaan akan memiliki pesaing. Pesaing tersebut yang akan menjadi hambatan dalam setiap kegiatan bisnis. Persamaan produk yang ditawarkan dapat menjadi kendala dalam bisnis tersebut. Harga yang ditawarkan juga menjadi kompetitif. Untuk itu sebagai Menurut Potter, ada 5 kekuatan yang mempengaruhi kekuatan bersaing antara lain : 1) Pesaing yang sudah ada di pasaran internasional 2) Ketersediaan Pemasok faktor produksi 3) Besar kecilnya dan daya beli konsumen 4) Pesaing baru dengan produk baru dan harga baru 5) Pesaing dengan produk subtitusi yang mampu menarik minat konsumen
3.
Pelanggan Pelanggan merupakan kunci dalam proses produksi oleh suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dapat ditentukan melalui pelanggan yang diperoleh. Semakin banyak pelanggan yang memakai produk dari perusahaan tersebut, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut berhasil. Sebaliknya, apabila berkurangnya pelanggan, maka sebuah perusahaan harus melakukan koreksi terhadap perusahaannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi pendapatan dari perusahaan tersebut.
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan juga merupakan identitas dari perusahaan tersebut. Beberapa konsumen akan memperhatikan harga suatu produk. Bukan selera atupun aspek kemanfaatannya. 4.
Pemerintah Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di negara tertentu terkadang membawa dampak harus ditingkatkannya harga produk. Kebijakan yang sering terjadi perubahan yang akhirnya juga membuat terjadinya perubahan harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan.
5.
Nilai mata uang Penetapan harga produk internasional juga dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai mata uang suatu negara atas negara lainnya. Nilai mata uang harus disesuaikan agar profit yang dikehendaki dapat terhitung. Sebuah negara yang memiliki mata ung kuat maka harga yang ditetapkan tinggi. Akan tetapi apabila negara memiliki nilai mata uang yang rendah maka harga yang ditetapkan juga akan turun. Sesuai dengan ekonomi di suatu negara tersebut.
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN & PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Indolok Bakti Utama merupakan salah satu perusahaan asing atau Multinational Coorporate Company. Sebuah Perusahaan yang memiliki berbagai cabang di belahan dunia. Sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bergerak di bidang safety and fire. Berdiri di Indonesia sejak tahun 1972 memiliki 21 anak cabang di Indonesia yaitu Solo, Semarang, Balikpapan, Pontianak, Kupang, Mataram, Surabaya, Bali, Jambi, Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, Makasar, Manado, Palembang, Pekanbaru, Malang, Jayapura, Medan, Padang. Perusahaan yang memakai lisensi sebagai bentuk kegiatan bisnisnya. Berkantor pusat di Jakarta, PT. Indolok Bakti Utama melakukan proses produksi dan menjadi pusat kegiatan bisnis pada setiap anak cabang lainnya. Perusahaan yang berasal dari Gothenburg-Swedia ini, memiliki 5900 staff dan karyawan di 29 negara. Antara lain, Eropa, Asia, Afrika, Australia dan Amerika Utara. Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengatasi masalah keamanan meliputi bank security, cash handling, entrance security, and secure storage untuk konsumen dalam negeri ataupun di luar negeri.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PT. Indolok Bakti Utama merupakan distributor tunggal dari Gunnebo group dan PT. Chubb Safes Indonesia. Perusahaan yang memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat, bangunan dan properti lainnya serta menciptakan lingkungan yang aman bagi konsumen, karyawan, dan rekan kerja. Melakukan proses produksi di Cibitung, Jakarta Pusat, perusahaan ini tidak hanya menjalankan perdagangan dalam negeri saja. PT. Indolok Bakti Utama juga melakukan proses ekspor maupun impor. Ekspor ditujukan pada negara yang tidak memiliki anak cabang atau tidak menjadi anggota dari Gunnebo Group.
Kemudian impor
yang
dilaksanakan
yaitu
untuk
memasukkan barang produksi yang tidak diproduksi di Indonesia berupa tabung pemadam. Jumlah perusahaan multinasional di Indonesia semakin tahun kian meningkat. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perdagangan yang kian pesat juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi para investor luar negeri untuk melakukan penanaman modal di Indonesia. Jumlah pesaing yang ada juga semakin banyak. Hal ini disebabkan adanya perdagangan bebas yang makin marak di dunia. Dalam perjalanannya,
PT.
Indolok
Bakti
Utama
mempertahankan
kualitas
produknya. Meskipun harga yang ditawarkan lebih tinggi dari perusahaan
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lain, customer tetap mempercayai PT. Indolok Bakti Utama sebagai perusahaan yang terjamin kualitasnya.
1. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan
: PT. Indolok Bakti Utama
Website
: www.gunnebo.com
Berdiri
: 1972
Jenis Perusahaan
: Perusahaan Multinasional
Kantor cabang Solo Alamat
: Ruko Grogol B-19 Jl. Raya Solo-Grogol Sukoharjo 57552
Telepon
: (0271) 626293
Faximile
: (0271) 626294
2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menjadi mitra dalam keamanan dan keselamatan pelanggan melalui keandalan teknoligi dan sumber daya manusia. Komitmen terhadap mutu dimengerti dan merupakan tanggungb jawab dari setiap karyawan dalam perusahaan.
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Misi Perusahaan Mengupayakan perbaikan yang berkelanjutan dan meningkatkan kinerja dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, menurunkan jumlah keluhan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan bekerja sebagai tim untuk depan.
3. Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indolok Bakti Utama
Branch Manager
Personal Support Manager
Branch Admin
Sales Supervisor
Sales Marketing
Technition
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : a. Branch Manager
: Aris Hndriatmoko
b. Personal Support Manager
: Hendra Irawan
c. Sales Supervisor
: Adib Retarifa Daras
d. Branch Admin
: Hartati
e. Sales Marketing
: 1. Agus Dwi Atmoko 2. Indiarto Krismunandar 3. Prasat Suharnoko 4. Agung Sanyoto 5. Wahyu Nurhadi
f. Technition
: Deni Farizal
4. Deskripsi Jabatan a. Branch Manager Branch Manager bertugas secara langsung terhadap : 1) Mengawasi proses kinerja perusahaan 2) Kontrol terhadap order penjualan 3) Kontrol terhadap stock barang yang ada 4) Kontrol terhadap tagihan konsumen
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Personal Support Manager 1) Memberikan support bagi sales marketing apabila order yang di dapat kurang memuaskan 2) Membantu Sales Marketing dalam mempresentasikan barang (untuk tender besar) 3) Melakukan evaluasi terhadap kinerja Sales Marketing
c. Sales Supervisor 1) Menerima sales order dari Marketing 2) Mengevaluasi Sales Order yang diberikan oleh Sales Marketing 3) Memberikan pengarahan pada sales marketing 4) Langsung terjun ke lapangan untuk membantu Sales Marketing dalam bernegosiasi dengan customer d. Branch Admin 1) Mengelola keuangan perusahaan 2) Memberikan dana untuk pengiriman barang 3) Menerima Sales Order dari Sales Supervisor 4) Menginput order yang masuk pada system “symix” 5) Membuat dan mengeluarkan dokumen sebagai kelengkapan transaksi jual-beli. 6) Menerima pembayaran dari customer (untuk pembelian secara langsung)
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Membuat laporan stock barang baik masuk atau keluar 8) membuat laporan keuangan dalam setiap akhir periode e. Technition 1) Melakukan pengiriman barang pada customer 2) Melakukan service bagi produk yang rusak 3) Melakukan pengambilan barang untuk produk service yang tidak bisa diperbaiki di tempat.
5. Produk PT. Indolok Bakti Utama Produk PT. Indolok bakti Utama sangat beragam. Terdiri dalam secure storage dan fire. a. Secure Storage Secure storage yaitu produk keamanan berupa brankas atau lemari besi. Terdiri dari berbagai jenis lemari besi. Tergantung pada pemakaian customer. Jenis-jenis lemari besi tersebut antara lain : 1) Cobra Cobra merupakan produk yang sering digunakan oleh perusahaan untuk menyimpan barang berharga. Cobra sendiri memiliki berbagai ukuran. Menurut size, ada size 0 sampai dengan size 5. Perusahaan yang besar seperti bank, toko emas biasanya menggunakan ukuran besar karena barang berharga sangat
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
banyak. Disamping itu, produk ini memiliki keunggulan tahan api, kunci disediakan dalam 2 jenis yaitu kombinasi dan handle biasa. 2) Kasteel Kasteel memiliki ukuran lebih berat dari cobra. Produk ini memiliki kegunaan sama dengan cobra, begitu pula dengan keunggulannya. Pada dasarnya seluruh produk PT. Indolok Bakti Utama tahan api. Akan tetapi, ketebalan pada pintunya juga merupakan keunggulan dari kasteel. Sehingga bagi perampok yang akan mengambil kesulitan dalam membukanya. Kunci disediakan dalam 3 jenis. Terdiri dari kunci kombinasi, kunci manual dan handle. Keunggulan lain dari produk ini adalah apabila ada pencuri/perampok yang mencoba mengebor dan tidak pas maka, bukan kunci yang tterbuika akan tetapi semakin kunci tersebut menutup rapat. Memiliki 4 size, size 1 sampai dengan 4. Sesuai dengan permintaan customer. 3) RPF Lemari bessi ini merupakan lemari yang terdiri dari beberapa laci. Berfungsi untuk menyimpan dokumen. Biasanya, digunakan oleh perusahaan seperti PT. Taspen, Leasing ataupun bank. Selain tahan api, produk ini juga memiliki 2 kunci pada masing-masing lacinya yaitu kunci kombinasi dan kunci manual. Memiliki 3 ukuran. Mulai dari RPF 2 laci, 3 laci dan RPF 4 laci.
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Fire PT. Indolok Bakti Utama menyediakan berbagai produk tahan api yaitu : 1. Apar (tabung pemadam) Tabung pemadang merupakan produk yang paling laku. Selain produk ini sangat dibutuhkan oleh berbagai perusahaan ataupun instansi. Terdiri dari berbagai ukuran. 3kg, 4,5kg, 6kg, 9kg, 12kg, 48kg. sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tabung ini dibuat dari Jerman. Sehinggga memiliki kualitas yang sangat bagus. 2. Hydrant Salah satu kelengkapan dari alat pemadam kebakaran. Hydrant merupakan sejenis selang yang dipakai oleh pemadam kebakaran untuk memadamkan api. 3. Mobil pemadam Merupakan alat transportasi yang digunakan oleh dinas pemadam kebakaran untuk menjalankan tuigasnya. Akan tetapi, mobil pemadam hanya akan diproduksi ketika ada permintaan dari buyer. 4. Baju tahan api Perlengkapan lain yang digunakan pemadam kebakaran. Ketika sseorang pemadam akan masuk ke dalam bangunan yang sedang
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengalami kebakaran, maka baju tersebut sangat safety sehingga seorang pemadam yang masuk ke dalam api tidak akan terluka. 5. Helm Digunakan oleh seorang pemadam kebakaran untuk melindungi kepala dan wajahnya dari asap, api ataupun benda terbakar yang jatuh di atas kepalanya agar tidak terjadi kecelakaan dalam menjalankan tugasnya.
B. PEMBAHASAN MASALAH 1.
Kebijaksanaan Harga a. Orientasi Pasar Penentuan harga diarahkan untuk mendapat laba tinggi dengan volume lebih rendah. Disebabkan permintaan pasar yang tinggi, citra tinggi, konsumen tingkat atas dengan persaingan agak longgar (exclusive good). Penurunan harga diharapkan dapat mendongkrak, menaikkan volume penjualan dengan beberapa segmen pasar tambahan. Tingkat harga tinggi diharapkan dapat menutupi biaya-biaya operasional. b. Cost Plus Pricing Penetapan harga dengan menambahkan (%) keuntungan terhadap total biaya atau sering disebut dengan mark-up. Pola ini banyak dilakukan oleh tingkatan retailer ataupun distributor. Penggunaan mark-up sanagt dipengaruhi oleh :
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Jumlah komponen atau unit biaya dalam operasionalnya. 2) Jangka perputaran atau turn-over produk yang diperdagangkan, yang harus membayar biaya financial. 3) Macam barang (multi atau single product). 4) Tinggi rendahnya mark-up juga dipengaruhi merek atau brand. c. Persaingan (Competition) Penentuan harga di suatu target pasar disebabkan adanya pengaruh persaingan ketat dalam suatu pasar. Penentuan harga menjadi sangat penting sebagai acuan untuk mengontrol tingkat persaingan, sebab dalam operasional (di lapangan) akan selalu dihadapkan pada berbagai resiko. Dalam suatu segmen pasar tertentu, bilamana harga-harga dari perusahaan yang kuat yaitu sudah mendominasi suatu segmen pasar, harga bisa dijadikan barometer dan bisa menentukan posisi harga jual, maka bila ada suatu penurunan harga dari perusahaan itu, akan diikuti penurunan harga oleh perusahaan-perusahaan lain. d. Supply and Demand Bukan hanya biaya yang akan mempengaruhi tingkat harga, karena permintaan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi tingkat harga pada suatu penjualan yang harus diturunkan pada tingkat terendah meraih penjualan secara cepat di pasar terbuka. Kebijakan harga (rendah) ini diharapkan akan mengubah posisi dan mendorong
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daya persaingan guna mencapai target di segmen pasar. Untuk itu, elastisitas permintaan perlu terukur.
2.
Metode Penetapan Harga Pola penentuan harga jual sangat bervariasi, hal itu tergantung dari kekuatan produk yang dihasilkan dan politik dagang yang diterapkan oleh masinng-masing perusahaan. Ada 4 (empat) metode untuk menentukan harga jual : a. Cost plus mark up (seller’s market price) Penentuan harga jual dari metode ini yaitu jika penetapan harga jual untuk didasarkan atas perhitungan biaya total (penjumlah semua biaya yang dikeluarkan mulai dari pengadaan bahan, tenaga kerja, freight) ditambah dengan prosentase laba yang diinginkan. Pola kalkulasi semacam ini disebut dengan Pola progresif.
Table 3.1 formula penetapan harga cost plus mark up
Harga Pokok + profit = Harga Jual
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Current Market price (buyer’s market price) Metode ini merupakan kebalikan dari cost plus mark up yaitu bila penetapan harga jual disesuaikan dengan harga jual di pasaran pada saat itu atau harga yang ditentukan oleh pembeli. Laba diperoleh dari selisih antara harga jual di market dengan total biaya. Asumsi dari metode ini bahwa pasar mempunyai posisi yang kuat, sedangkan penjual mempunyai posisi yang lemah sehingga seller harus menyesuaikan harga yang telah ditentukan oleh buyer. c. Subsidized Price Subsidized price yaitu penentuan harga jual yang didassarkan pada total biaya sebagaimana pada cost plus mark up dikurangi dengan komponen biaya tertentu (overhead cost). Tujuan dari adanya subsidi ini
adalah
untuk
menekan
harga
pokok
produksi
sehingga
memperkuata daya saing di pasar. Subsidi ini meliputi biaya overhead
Tabel 3.2 formula subsidized price
harga pokok + Subsidi = harga jual
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Dumping (marked Penetration Price) Harga dumping adalah harga jual dari buyer ditetapkan lebih rendah dari harga jual komoditi yang sama di pasaran. Hal ini dimungkinkan bila di dalam negeri produsen komoditi ini memegang monopoli sehingga dapat menjual komoditi itu dengan harga tinggi di dalam negeri.
Dumping dilakukan dengan
tujuan untuk mematikan
persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Setelah pesaing mati, para pengusaha akan menaikkan harga untuk menutup kerugian pada saat melakukan dumping. Dumping ini bersifat sementara. Karena tujuannya yang hanya menciptakan pasar bagi produk baru dari suatu perusahaan sehingga kegiatan ini dapat diterima sebagai promosi penjualan.
3.
Hambatan yang Dihadapi Dalam proses penetapan harga, tak ayal perusahaan multinasional menghadapi
kendala.
Masalah
yang sering
kali
dihadapi
oleh
multinational coorporate company salah satunya yaitu mengkoordinasi tentang kebijakan harga yang diberlakukan. Kurangnya koordinasi ini yang menyebabkan terjadinya perdagangan paralel (perdagangan import). Melalui perdagangan import, perantara mendapatkan laba dengan mengirimkan produk dari negara yang memiliki harga lebih rendah ke
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
negara yang harganya lebih tinggi. Import dari produk tersebut akan menyaingi harga jual impor oleh importir aslinya. Selain itu, perbedaan kepentingan antara berbagai divisi dalam perusahaan itu sendiri (bagi perusahaan multinasional yang menggunakan sistem lisensi). Hal tersebut diakibatkan dalam masing-masing divisi yang bersangkutan memiliki asumsi, analisis dan perkiraan harga untuk produk yang akan dikeluarkan oleh suatu instansi/perusahaan. Perlu diadakan kesepakatan dalam menentukan kebijakan harga. Agar dalam penentuan penetapan harga dapt terlaksana dengan baik. Perusahaan akan mempertimbangkan berbagai hal dalam kegiatan ini. Sehingga tidak mudah bagi perusahaan yang menerapkan kebijakan harga. Selain itu, munculnya perusahaan lain yang memiliki persamaan dalam produksi dan memiliki penawaran harga yang kompetitif sehingga perusahaan harus benar-benar membuat kebijaksanaan harga yang relevan, sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh perusahaan. Kebijaksanaan pemerintah juga mempengaruhi harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Perhitungan pajak dan biaya lain yang dibeban oleh pemerintah kepada perusahaan akan berpengaruh pada harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan. Terjadinya inflasi juga berdampak pada
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kenaikan harga produk. Apabila terjadi inflasi, maka sebuah perusahaan akan menutup cost yang dikeluarkan oleh perusahaan pada saat inflasi. Hal ini ditujukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang begitu besar yang diakibatkan oleh terjadinya inflasi.
4.
Perhitungan Penetapan Harga Unsur biaya produksi pada dasarnya terdiri dari tiga komponen biaya, antara lain : a. Biaya bahan (materials cost) b. Biaya tenaga kerja (labor cost) c. Biaya umum (overhead cost) Biaya umum atau overhead cost merupakan biaya diluar biaya pengadaan bahan dan biaya tenaga kerja. Pola dari struktur harga adalah sebagai berikut : I. Production Cost Raw Materials
Rp 100.000.000,00
Accessories
Rp 25.000.000,00
Direct labour
Rp 55.000.000,00 Rp 180.000.000,00
Rejection Rate
3%
Rp
5.400.000,00
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rp 185.400.000,00 Factory Overhead
Rp 10.000.000,00
Harga Pokok Produksi
Rp 195.400.000,00
II. Marketing and Admin cost Harga Pokok Produksi
Rp 195.400.000,00
Marketing and admin cost
Rp 55.000.000,00 Rp 250.400.000,00
Interest per bulan (13% per th)
Rp
2.712.700,00
Rp 253.112.700,00 Mark up 45%
Rp 113.900.715,00
Total
Rp 367.012.700,00
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dari hasil penellitian tentang strategi penetapan harga maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Di dalam menentukan harga, PT. Indolok Bakti Utama harus memperhatikan komponen-komponen dalam menentukan penentuan kebijakan harga. Perlu diketahui bahwa, harga merupakan unsur pokok dalam kegiatan bisnis internasional. Dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komponen biaya yang dikeluarkan oleh PT. Indolok Bakti Utama terdiri dari : biaya produksi, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. 2. Cara penetapan harga yang digunakan dalam penetapan harga PT. Indolok Bakti Utama adalah dengan cost plus mark up yaitu penentuan harga jual yang ditetapkan atas dasar harga total ditambah dengan profit yang dikehendaki oleh perusahaan. 3. PT. Indolok Bakti Utama merupakan perusahaan multinasional atau merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA) yang memiliki bentuk kegiatan lisensi sebagai acuan kegiatan perusahaan.
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Walaupun pusat tidak langsung berperan dalam operasional perusahaan, kantor pusat tetap ikut bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan bisnisnya. 4. Sebuah keputusan untuk menetapkan harga sebuah produk, perusahaan perlu mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil sehingga perusahaan dapat berkembang dalam pengoperasionalan yang baik. Kebijakan perusahaan ditetapkan oleh dewan direksi perusahaan di bidang financial.
B. SARAN 1. Diharapkan PT. Indolok menambah tenaga kerja admin di kantor cabang khususnya cabang Solo. Agar kinerja perusahaan bisa lebih cepat dan lebih baik dalam menangani transaksi perdagangan. 2. Diharapkan agar dalam pengambilan tagihan kepada konsumen, tidak hanya dilakukan oleh salesman saja. Akan tetapi ada petugas yang mengambil tagihan kepada konsumen. 3. Dalam penanganan customer, pada dasarnya PT. Indolok Bakti Utama sudah baik. Akan tetapi masih dibutuhkan pelayanan customer yang lebih baik lagi dan juga lebih memperhatikan apabila ada keluhan dan juga order yang masuk. Hal tersebut bertujuan : a. Lebih memahami kebutuhan customer. b. Mempermudah dalam menjalankan transaksi.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Memberi kepuasan terhadap customer. d. Menjaga kepercayaan konsumen. e. Meningkatkan loyalitas perusahaan.
commit to user 49