STRATEGI PEMBERITAAN KORAN TRIBUN TIMUR DALAM MEMPERTAHANKAN PASAR DI SULAWESI SELATAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam
SUN AN AGA YO G KALIJ A YAKART
Oleh: MUHLIS NIM: 04210116 Dosen Pembimbing: DR. H. AKHMAD RIFA’I, M.Phil NIP: 196009051986031006
FAKULTAS DAKWAH JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009
v
vi
MOTTO Kita dan mereka memang berbeda tetapi mereka adalah bagian dari kita dan kita adalah bagian dari mereka.
Jangan menjadikan perbedaan menjadi penyebab munculnya konflik atau perselisihan karena perbedaan adalah rahmat dari Tuhan
Perbedaan kita dan mereka akan melengkapi satu sama lain karena perbedaan itu akan mengantarkan kita menuju pada titik kesempurnaan atau setidaknya mendekati.
“Seruhlah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasehat yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Ialah yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari Jalan-Nya dan Ia-lah yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. 16:125)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini khusus saya persembahkan kepada; Kedua Orang Tua (Alm.) Saya: Halide & Martuo Mereka adalah orang yang paling berjasa dalam setiap perjalan hidup saya, terlebih kepada my mom (Alm. Martuo). Dia adalah my super hero karena menjadi my single parent sejak saya masih kecil. Dedikasinya kepada saya tidak bisa tergantikan dengan materi apapun dan dengan cara apa pun. Dia rela menghabiskan sebahagian besar waktunya untuk bekerja keras, tanpa kenal lelah, untuk mendukung segala aktivitas saya. Meski akhirnya, dia sudah kembali kepada Sang Khalik sebelum saya mampu membahagiakannya sebagai hadiah yang pantas dia terimah sebagai orang tua. Mom, engkau pergi di tahap akhir masa studi saya. Pada hal, saat itulah saya sangat membutuhkan kehadiranmu. Ya Allah, berikanlah mereka tempat yang terbaik di sisi-Mu.
Kakek & Nenek Saya Mappiare (Alm.) & Dauga Selain orang tua saya, merekalah orang yang paling berjasa dalam hidup saya. Saat mereka seharusnya sudah menikmati masa tuanya justru mereka masih harus bekerja keras untuk saya. Bahkan, saya memakai sebagian gaji kakek saya (Alm.,) sebagai pensiunan guru tahun 1980, untuk membiayai pendidikan saya.
My Uncle & Brothers Sakir dan Istri (Uncle) Lia, Cunding n Naima (Alm.) (Brother & Sisters) Engkaulah keluarga terdekat saya saat ini, tempat saya berkeluh kesah. Terimah kasih yang tak terhingga atas semua dukungan baik moral dan materil yang selama ini engkau berikan kepada saya. Semoga di waktu mendatang saya dapat membalas semua kebaikanmu meski saya tahu kebaikanmu tidak terbalaskan dengan cara apa pun.
My Cousin & Nephew Isna n Putri (cousin) Nina n Male’ (nephew) Aku kangen ma kalian semua. Rajin belajar ya, gantungkan cita-cita-mu setinggi langit tapi harus tetap realistis.
v
ABSTRAK MUHLIS. Strategi Pemberitaan Koran Tribun Timur dalam Mempertahankan Pasar di Sulawesi Selatan. Skripsi: Yogyakarta. 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stratregi atau kiat-kiat pemberitaan yang dilakukan Koran Tribun Timur dalam mempertahankan pasar di tengah ketatnya persaingan pemberitaan di Sulawesi Selatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui variasi berita yang disajikan dalam pemberitaan di Koran Tribun Timur. Hal ini didasari karena dalam waktu yang relatif singkat Koran Tribun Timur mampu melakukan penetrasi pasar dan menjadi kekuatan baru di tengah persaingan pemberitaan antar koran di Sulawesi Selatan. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan tiga cara pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah Koran Tribun Timur di Makassar, Sulawesi Selatan sedangkan informan-nya adalah pemimpin redaksi, sekertaris redaksi dan wartawan Koran Tribun Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesuksesan Koran Tribun Timur dalam merebut hati pembaca di Makassar tidak lain karena koran tersebut hadir dengan kiat pemberitaan tersendiri yang berbeda dengan koran sejenis yang sudah eksis lebih dulu. Kiat pemberitaan yang dimaksud adalah landasan penulisan berita, melibatkan partisipasi masyarakat dan unsur kecepatan dan kedalaman berita yang ditawarkan. Selain itu, Harian Tribun Timur menyajikan variasi berita yang cukup beragam. Secara reguler Harian tersebut memberitakan berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti: ekonomi, politik, pendidikan, olahraga, gaya hidup, leisure dan komunitas. Aspek lain yang tidak diberitakan secara reguler juga mendapat peluang yang sama untuk diberitakan. Hukum, agama, atau budaya misalnya, berita-berita seperti itu dapat dimuat secara proporsional dalam pemberitaan Harian Tribun Timur di headline atau rubrik tempat berita tersebut terjadi.
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat melanjutkan aktivitas keseharian kita menuju jalan yang Ia ridhoi. Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabiullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia ke kehidupan yang dipenuhi dengan cahaya ilmu yang memerdekakan umat manusia dari kebodohan dan keangkuhan. Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, penulis bermaksud menyampaikan ucapan rasa terimah kasih yang tak terhingga kepada mereka, lebih terkhusus kepada: 1. Dekan Fakultas Dakwah, Prof. Dr. HM. Bahri Ghazali, MA, beserta jajarannya di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Dra. Hj. Evi Septiani TH, M.Si, saran dan masukannya selama ini sangat berharga bagi penulis. 3. Bapak Dr. H. Akhmad Rifa’i, M.Phil. selaku pembimbing penulis. Di tengah kesibukannya, dia senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan arahan yang sangat berguna selama penulisan skripsi ini hingga selesai. 4. Khoiro Ummatin, S. Ag, M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Dia sudah banyak membantu penulis selama belajar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 5. Team penguji, Bapak Hamdan Daulay dan Bapak Saptoni. Keduanya sangat membantu kesempurnaan penulisan skripsi ini. 6. Pihak Koran Tribun Timur, khususnya Dahlan (Pemimpin Redaksi) beserta jajarannya M. Rusdy Embas, Furqon Madjid dan Firmansyah. Mereka adalah informan yang senantiasa membantu penulis untuk mendapatkan data yang terkait dengan penelitian ini. 7. Kedua orang tua (Alm/Almarhumah) saya. Mereka adalah my super heros, terlebih kepada my mom (Martua. Alm.). Dialah yang senantiasa mendukung setiap langkah yang saya ingin tempuh, termasuk melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 8. Keluarga besar penulis yang lainnya, Mappeare (Alm.) n Dauga (grandfa/grandma), Sakir (uncle) n wife, Lia, Cunding, n Naima (Alm.)
vii
(Broher/Sisters), Isna n Putri (cousins), Nina n Male (nephews) serta keluarga-keluargaku yang lain. 9. My best friend (Irwansyah Arif, S.H, Sabiruddin, S.Sos.I dan Ahmad Sahide, S.IP). We are the top of four. Even we have different ways but in the future we will meet again in the end of this game with a new smile and a high proudness. You will be proud of having a friend like me and also me because of our success. 10. Special thanks to Ka’Asep n the gents di Jakal. Dialah yang menjadi pembimbing informal saya selama proses penulisan skripsi ini. 11. Special thank to teman-teman yang pernah bersama dan berjuang di oraganisasi (HMI Kom-Fak Dakwah, FKMB, dan IKAMI SS Cab. DIY). Di HMI ada (Alamsyah Mandaloni, Lala, A’in, Yanti, Nida, Darsi, Hani, Ria, Ihsan Nasution, Majid dan Didik), FKMB (Ihsan, Sukardi, Ayunk, Lina, Acca, Mare), IKAMI ada (Yunan, Yadin, Aqua, Fajar, Rahim, Edwin) dan lain-lain. 12. Teman-teman di organisai yang pernah saya ikuti selama ini (SPBA, Kopma, Arena, KAMASUKA, HMI Cab. Yogyakarta, PIKN, IKPMD). 13. Special thanks to Keluarga Besar Wisma Merapi Empat Yogyakarta, baik warga maupun alumni. (Ansir, Konco, Fatwa, Rasdin, Ulla, Rukman Syah Cumi-Cumi, A. Fahrul, Uchenk, Ka’ Ucil, Udin dan lain-lain) 14. Teman-teman Angkatan 2004 KPI (Nurul Amalia, Nunu, Chotija, Tajri, Mohan, Risna, Panca, Brahma, dll). All of You are always in my mind. 15. Semua pihak yang turut membantu proses penyelesaikan skripsi ini yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu karena keterbatasan ruang. Dengan penuh rasa hormat I say thank’s a lot to them. Tentunya, skripsi ini belum bisa dikatakan baik apalagi sempurna. Pembaca “mungkin” masih dapat menemui banyak kekeliruan di sana-sini. Maka dari itu, penulis menanti segala masukan, saran, termasuk kritikan yang sifatnya konstruktif demi perbaikan di masa mendatang. Amiiiiiiiiiiiinnnnnnn. Yogyakarta, 27 Oktober 2009 Penulis,
Muhlis Lamuru
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................
vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
ix
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................
1
A. Penegasan Judul ................................................................................
1
B. Latar Belakang Masalah ...................................................................
3
C. Rumusan Masalah ............................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
7
F. Tinjuan Pustaka ................................................................................
7
G. Kerangka Teoritis .............................................................................
9
1. Tinjauan tentang Strategi ...........................................................
9
2. Tinjauan tentang Pemberitaan ....................................................
12
3. Relasi Berita dan Khalayak ........................................................
18
H. Metode Penelitian ...........................................................................
20
1. Jenis Penelitian ...........................................................................
20
2. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................
21
3. Objek dan Subjek Penelitian ......................................................
21
4. Jenis Data dan Pendekatan .........................................................
22
5. Cara Pengumpulan Data .............................................................
23
6. Analisis Data ..............................................................................
24
I. Sistematika Pembahasan ..................................................................
25
ix
BAB II : PEMBERITAAN KORAN TRIBUN TIMUR .................................
26
A. Profil Tribun Timur ........................................................................
26
1. Sejarah Perkembangan Tribun Timur .....................................
26
2. Visi dan Ikon Tribun Timur ....................................................
33
3. Pangsa Pasar Tribun Timur ....................................................
35
4. Wilayah Sirkulasi Tribun Timur .............................................
36
5. Struktur Organisasi dan Personil Tribun Timur .....................
36
B. Pemberitaan Koran Tribun Timur ..................................................
38
1. Konsep Pemberitaan ...............................................................
38
a. What Happen? .................................................................
41
b. What Does It Mean? ........................................................
41
c. What Should I Do? ..........................................................
42
2. Proses Lahirnya Berita ............................................................
43
BAB III: KIAT-KIAT DAN VARIASI PEMBERITAAN KORAN TRIBUN TIMUR ................................................................
46
A. Kiat-kiat Pemberitaan Koran Tribun Timur ..................................
46
1. Landasan Penulisan Berita ......................................................
47
a. Masyarakat Diposisikan sebagai Pasar .............................
47
b. Berita Seremonial Tidak Menarik ....................................
49
c. Leisure ..............................................................................
49
2. Tribun Melibatkan Partisipasi Masyarakat .............................
50
a. Public Service ...................................................................
51
b. Opini .................................................................................
52
c. SMS PSM .........................................................................
53
d. Tribun Health ...................................................................
54
3. Diferensiasi Pemberitaan Tribun Timur .................................
55
a. Kecepatan dan Kedalaman ...............................................
55
b. Nuansa Lokal Lebih Banyak ............................................
57
c. Rubrik Berita yang Dinamis .............................................
58
x
B. Variasi Pemberitaan Koran Tribun Timur .....................................
60
1. Ekonomi dan Bisnis ................................................................
63
2. Politik ......................................................................................
64
3. Pendidikan ..............................................................................
64
4. Olahraga ..................................................................................
65
5. Gaya Hidup dan Leisure .........................................................
67
6. Komunitas ...............................................................................
68
C. Rubrik Keagamaan .........................................................................
69
BAB IV: PENUTUP ...........................................................................................
72
A. Kesimpulan ....................................................................................
72
B. Saran-saran .....................................................................................
73
C. Kata Penutup ..................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN: Interview guide Kartu nama informan Grafik Profil Pembaca Harian Tribun Timur Struktur Organisasi Harian Tribun Timur Foto Kantor Redaksi Harian Tribun Timur Berita di Harian Tribun Timur Surat-surat ijin penelitian Curriculum Vitae Kartu Mahasiswa Sertifikat-Sertifikat
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul Skripsi ini berjudul “Strategi Pemberitaan Koran Tribun Timur dalam Mempertahankan Pasar di Sulawesi Selatan”. Namun sebelum lebih jauh membaca isi skripsi ini, penulis akan memberikan penegasan terhadap maksud judul tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemahaman yag keliru terhadap isi skripsi ini. Selain itu, penegasan judul ini juga diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam memahami skripsi ini. 1.
Strategi Pemberitaan Kata strategi berasal dari bahasa Inggris yaitu strategy. Dalam kamus
Oxford Advanced Learner’s Dictionary dijelaskan bahwa “strategy is a plan that is intended to achieve a particular purpose”.1 Artinya, strategi adalah sebuah rencana yang bertujuan untuk mencapai tujuan khusus. Sedangkan definisi strategi dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kiat pemberitaan atau cara pemberitaan yang diterapkan oleh Koran Tribun Timur untuk mencapai tujuan, yakni pemimpin baru berdasarkan kepercayaan pembaca.3 Pemimpin baru dalam pengertian adalah pemimpin dalam pemberitaan. Dalam hal ini,
1
A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (UK: Oxford University Press, 2000), hal. 1284. 2 Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hal. 964. 3 Profil Tribun Timur di www.tribun-timur.com. (19/3/08), 04:29.
1
kiat-kiat pemberitaan dalam pemproduksi berita yang berkualitas dan dapat diterima oleh pasar atau pembaca. 2.
Koran Tribun Timur Koran Tribun Timur yang dimaksud dalam skripsi ini adalah koran
harian yang terbit di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Harian Tribun Timur merupakan koran lokal yang dikelola oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Bosowa Group. Koran tersebut berkantor di Jln. Cenderawasih No. 430 Makassar. 3.
Pasar Maksud dari pasar adalah pembaca Koran Tribun Timur itu. Keberadaan
Tribun Timur di Sulawesi Selatan relatif baru, yaitu terbit perdana 9 Februari 2004 (± lima tahun). Namun dalam waktu yang relatif singkat, Harian tersebut sudah mampu eksis di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat di Sulawesi Selatan. Bahkan, Tribun Timur telah memiliki pangsa pasar atau pembaca tersendiri yang menjadikannya sebagai salah satu koran lokal yang banyak diminati masyarakat. Dengan demikian, maksud dari Judul “Strategi Pemberitaan Koran Tribun Timur dalam Mempertahankan Pasar di Sulawesi Selatan” adalah kiat pemberitaan Koran Tribun Timur untuk dapat terus eksis di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat di Sulawesi Selatan. Pada poin inilah, peneliti akan melihat kiat-kiat yang dilakukan Koran Tribun Timur dalam menyajikan berita yang berbeda dengan koran atau harian lain di Sulawesi Selatan sehingga
2
Tribun Timur dapat eksis dan mempertahankan pasar di tengah arus persaingan pemberitaan yang semakin ketat. B. Latar Belakang Masalah Deregulasi bidang pers di awal era reformasi (1998) disambut luar biasa oleh Insan Pers Indonesia. Puluhan penerbitan baru bermunculan. 4 Keadaan ini pun menguntungkan masyarakat. Mereka sebagai pembaca berita dapat memilih informasi yang lebih bervariasi. Media massa menawarkan berita yang beragam, misalnya; pendidikan, ekonomi, politik, kriminal, hingga mistik. Keberadaan media massa sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup masyarakat. Ia tidak lagi sebatas berbagai sumber jenis informasi, melainkan bisa berfungsi sebagai media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Selain itu, media massa atau pers bisa berfungsi sebagai lembaga ekonomi.5 Fungsi media massa yang begitu strategis membuat prospek bisnis dalam industri media massa terbuka lebar. Jenis media massa, khususnya media cetak, beragam, yaitu: koran atau surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya tetapi koran lebih populer dari yang lainnya. Berdasarkan sirkulasai, segmentasi dan pangsa pasar, koran terbagi menjadi lima kelompok, yakni: koran komunitas, koran lokal, koran nasional, koran regional dan koran internasional.6 Di Indonesia ada dua tipe koran yang lebih banyak menghiasi bisnis media cetak. Pertama, koran nasional. Jenis koran ini ialah memiliki covered area atau jangkauan lebih luas. Koran nasional bisa 4
Sikirit Syah, Media Massa di Bawah Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999),
hal. 140. 5
UU No. 40 tahun 1999, Bab II, Pasal 3. AS Haris Sumadiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana (Bandung: Sembiosa Rekatama Media, 2004), hal. 116-117. 6
3
mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia dan biasanya berkedudukan di ibukota negara, misalnya: Kompas, Tempo, Seputar Indonesia, Media Indonesia dan lain-lain. Kedua, koran lokal. Ciri koran lokal adalah berada di daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dan memiliki covered area yang lebih sempit. Muatan atau content koran jenis ini lebih didominasi oleh berita lokal. Contoh: Kedaulatan Rakyat dan Bernas di Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo Pos di Solo, Fajar, Ujung Pandang Ekspres dan Tribun Timur di Sulawesi Selatan. Pada umumnya baik lokal maupun nasional, koran terbit setiap hari secara periodik, teratur dan berkelanjutan. Oleh karena itu, koran bisa ditemui setiap saat. Sebagai bagian dari produk jurnalistik, koran memuat empat unsur yaitu berita (news), komentar (views), iklan (advertisement) dan publisitas (publicity). 7 Keempat unsur tersebut dipadukan menjadi satu dan menjadi kekuatan dalam menjaga keberlanjutan penerbitan suatu koran. Kini keberadaan koran tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai bagian dari produk pers, koran sudah menjadi salah satu bagian terpenting dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut teori demokrasi, koran telah menjadi pilar keempat demokrasi di samping tiga pilar demokrasi lainnya (eksekutif, legislatif dan yudikatif).8 Secara ekonomi, koran memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan. Informasi atau berita sebagai komoditas utama dalam industri koran sudah menjadi kebutuhan dasar manusia modern. Proses produksi berita pun relatif mudah. Maka tidak mengherankan, kalau banyak koran baru bermunculan. 7 8
Kustadi Suhandang, Manajemen Pers Dakwah (Bandung: Marja, 2007), hal. 140. Muhammad Amin Rais, Selamatkan Indonesia (Yogyakarta: PPSK Press, 2008), hal.
115.
4
Bahkan, koran sudah menjadi salah satu industri terbesar di dunia. 9 Ia mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Dalam dunia politik, keberadaan koran pun sangat dibutuhkan. Ketika moment Pemilihan Umum (PEMILU) atau Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) tiba, para politisi berusaha memanfaatkan media massa (koran) sebagai media dalam berkampanye politik. Belanja iklan politik pun meningkat tajam. Menurut riset AC Nielsen, sepanjang 2008, belanja iklan politik menghabiskan dana Rp 2,2 triliun atau naik 66 persen dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 1,31 triliun.10 Dewasa ini keberadaan koran semakin banyak bermunculan. Koran-koran tersebut berusaha untuk tetap bertahan di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat. Koran dituntut untuk bisa menghadirkan informasi atau berita yang berkualitas kepada khalayak. Maka dari itu, Mereka harus dikelola secara profesional dan bernilai profit oriented untuk menjamin keberlanjutan penerbitan koran tersebut. Harian Tribun Timur di Sulawesi Selatan misalnya, koran ini mampu bersaing dengan koran lokal yang telah eksis lebih dulu. Pengelolaan Tribun Timur berada di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Bosowa Group. Keberadaan Tribun Timur sangat fenomenal. Kurang dari tiga tahun sejak pertama kali terbit (9/2/04), Tribun Timur mampu melakukan penetrasi pasar dan merebut kepercayaan pembaca di Makassar, Sulawesi Selatan.11 Artinya, dalam waktu yang relatif singkat, Tribun
9
John R. Bittner, Mass Communication: An Introduction, (USA: Preotice-Hall, 1986),
hal. 22. 10
Berita, Belanja Iklan Politik Habiskan Dana Rp. 2,2 Triliun di www.liputan6.com, (1/2/09), 18:01. 11 Profil Tribun Timur di www.tribun-timur.com, (19/3/08), 04:31.
5
Timur sudah mampu menunjukkan eksistensinya dan menjadi idola baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Keberadaan Tribun Timur sebagai media komunikasi memberikan sebuah pilihan atau alternatif dalam mengetahui dan mengerti berita suatu masyarakat, isu, atau pun kondisi kekinian yang terjadi di sekitar kita. Keberadaan koran seperti Tribun Timur sangat membantu pembaca untuk mengetahui berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan di mana mereka berada. Pada persoalan ini, dapat dilihat bahwa fungsi koran atau harian sangat besar dan dibutuhkan dalam rangka melengkapi fasilitas informasi yang hadir selama ini. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut di atas, ada dua rumusan masalah yang akan menjadi fokus pembahasan pada skripsi ini. Pertama, apa kiat-kiat pemberitaan yang dilakukan Koran Tribun Timur dalam mempertahankan pasar di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat di Sulawesi Selatan? Kedua, variasi berita apa saja yang disajikan dalam pemberitaan di Koran Tribun Timur hingga mampu mempertahankan pasar di tengah persaingan pemberitaan yang semakin ketat Sulawesi Selatan? D. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui kiat-kiat pemberitaan yang dilakukan Koran Tribun Timur dalam mempertahankan pasar di tengah ketatnya persaingan pemberitaan di Sulawesi Selatan.
2.
Mengetahui variasi berita yang disajikan dalam pemberitaan Koran Tribun Timur dalam mempertahankan pasar di Sulawesi Selatan.
6
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat secara teoretis dan praktis yaitu: 1. Secara Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Secara Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan referensi bagi pengelola industri media massa di tanah air, khususnya di Sulawesi Selatan. Hal ini didasarkan pada realitas bahwa arus globalisasi meniscayakan persaingan kapital, profesionalitas, pelayanan, dan kualitas produk sehingga harus disikapi secara tepat oleh pengelola media massa. F. Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelusuran pustaka, penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini, diantaranya: pertama, “Politik Pemberitaan Media: Analisis Framing Kasus Pemberitaan Pusang Bima Jaya S.H di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (KR) dan Radar Jogja pada Tanggal 24 Desember 2004”. Penelitian tersebut adalah skripsi karya Ariani Hasanah Soejoeti dari Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2006). Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa ada unsur keberpihakan dalam pemberitaan kasus Pusang di Media Massa (Surat Kabar Kedaulatan Rakyat dan Radar Jogja) sesuai dengan historis kedua surat kabar tersebut. Keberpihakan tersebut terlihat dari pemberitaan kasus Pusang di Radar Jogja yang
7
diidentifikasikan sebagai penindasan terhadap kebebasan pers. Sedangkan Koran Kedaulatan Rakyat mengidentifikasikan kasus Pusang sebagai law enforcement. KR cenderung membela Wohonito atas putusan PN Sleman yang memvonis Pusang 9 bulan.12 Kedua, ”Strategi Radio PTDI dalam Persaingan Antar Radio di Purworejo”. Judul penelitian tersebut adalah skripsi karya Antik Fitriah dari Jurusan Ilmu Komunikasi APMD Yogyakarta (2005). Dijelaskan dalam penelitian tersebut bahwa persaingan antar radio di Purworejo semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan empat stasiun radio di daerah itu. Selain itu, masuknya siaran radio dari daerah lain semakin memperketat persaingan radio di Purworejo. Meski demikian, Radio PTDI mampu bersaing dengan radio lain dengan menerapkan strategi jitu yaitu menciptakan brand image “Citra Seni Budaya Bangsa”. Brand Image ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa melalui siaran musik dengan khas etnik daerah dan islami.13 Ketiga, “Strategi Pencarian Berita dalam Majalah Suara Muhammadiyah”. Penelitian tersebut adalah skripsi karya Fungki Sofia Alwi dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008). Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa pencarian berita
12
Ariani Hasanah Soejoeti, Politik Pemberitaan Media: Analisis Framing Kasus Pemberitaan Pusang Bima Jaya S.H di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Radar Jogja pada Tanggal 24 Desember 2004, (Skripsi, FISIPOL UMY, Yogyakarta, 2006), hal. 119-120. 13 Antik Fitriah, Strategi Radio PTDI dalam Persaingan Antar Radio di Purworejo, (Skripsi, Ilmu Komunikasi APMD, Yogyakarta, 2005).
8
dalam Majalah Suara Muhammadiyah melalui berbagai cara yaitu: wawancara, riset dokumen, internet dan pengamatan di lapangan.14 Sesuai hasil penelusuran pustaka tersebut menunjukkan bahwa tema yang terkait dengan strategi media massa (surat kabar/majalah/radio/) sudah pernah diteliti. Meskipun demikian, penelitian-penelitian tersebut masih terfokus pada kajian pencarian berita dan persaingan media. Artinya, belum ditemukan adanya penelitian yang secara spesifik membahas strategi persaingan pemberitaan atau kiat-kiat pemberitaan di surat kabar. Maka dari itu, penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut karena fokus kajiannya lebih spesifik pada strategi atau kiat pemberitaan dalam persaingan pemberitaan, yaitu strategi pemberitaan Koran Tribun Timur untuk dapat terus eksis dan mempertahankan pasar di tengah persaingan pemberitaan antar koran yang semakin ketat di Sulawesi Selatan. G. Kerangka Teoretis Kerangka teoretis memiliki posisi yang sangat penting dalam penelitian ilmiah. Ia akan menjadi acuan dalam pelaksanaan penelitian. Maka dari itu, kerangka teoretis mutlak adanya. 1.
Tinjauan tentang Strategi Puncak prestasi adalah tercapainya pertemuan antara impian atau harapan
dan kenyataan secara sinergis. Setiap individu, kelompok, ataupun lembaga memiliki impian yang hendak dicapai. Impian itulah yang disebut dengan
14
Fungki Sofia Alwi, Strategi Pencarian Berita dalam Majalah Suara Muhammadiyah, (Skripsi, KPI UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008).
9
tujuan. Namun, untuk mencapi tujuan yang ideal tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan dibutuhkan strategi yang jitu. a.
Definisi Strategi Dunia akademik tidak mengenal definisi tunggal tentang strategi.
Setiap ahli mendefinisikan strategi sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Menurut James Brian Quinn, a strategy is the pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action sequences into a cohesive whole. 15 (strategi adalah pola atau rencana yang terintegrasi dengan tujuan utama, kebijakan dan rangkaian tindakan sebuah organisasi hingga keseluruhan secara kompak). Menurut Sondang P. Siagian, strategi bagi manajemen organisasi pada umumnya dan organisasi bisnis pada khususnya adalah rencana berskala besar yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan
sedemikian
rupa
sehingga
memungkinkan
organisasi
berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan sebagai sasaran organisasi yang bersangkutan.16 Sedangkan Kinnier dan Taylor (1987) mendefinisikan strategi yaitu broad principles as to how the marketing program is to operate in achieving objective (prinsip besar bagaimana program pemasaran
15
Hendry Mintzberg and James Brian Quinn, The Strategy Process: Concept, Contest, Cases, (New Jersey: Prentice-Hall, 1991), hal. 5. 16 Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.17.
10
dioperasikan untuk mencapai tujuan. 17 Dari definisi-definisi tersebut kesemuanya mengarah pada pencapaian tujuan. Artinya, pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh strategi itu sendiri. b. Merumuskan Strategi Merumuskan strategi yang handal dibutuhkan analisis situasi sebagai langkah awal. Analisis situasi diperlukan sebagai bagian dari strategi efektif untuk mencapai tujuan. Dalam analisis situasi dikenal dengan rumus: analisis SWOT yang merupakan akronim dari strengths (kekuatan-kekuatan), weakness (kelemahan-kelemahan), opportunities (peluang-peluang) dan threats (ancaman-ancaman).18 Analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal disamping peluang dan ancaman eksternal. Analisis SWOT diperlukan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam perumusan strategi untuk mencapai tujuan. c.
Strategi Efektif Untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan atau mencapai tujuan
diperlukan strategi dan strategi tersebut harus efektif. Ada beberapa kriteria strategi yang efektif yaitu: pertama, clear, decisive objective (tujuan yang jelas). Kedua, maintaining the initiative (berinisaitif). Ketiga,
concentration
(fleksibel).
17
Kelima,
(konsentrasi/fokus). coordinated
and
Keempat, committed
flexibility leadership
A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Asmara Books, 2003),
hal. 23. 18
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, ter, (Yogyakarta: Andi, 2003), hal. 193.
11
(kepemimpinan yang terkordinasi). Keenam, surprise (unsur surprise) dan security (keamanan).19 2.
Tinjauan tentang Pemberitaan Pemberitaan adalah proses pembuatan dan memberitakan suatu peristiwa
atau kejadian. Ribuan bahkan jutaan peristiwa yang terjadi setiap detik di muka bumi ini. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dikemas menjadi berita untuk diinformasikan kepada masyarakat luas. Teknologi informasi yang semakin canggih pun mendukung penyampaian berita secara lebih cepat dan akurat. Apalagi, kini dunia sudah memasuki era informasi di mana informasi sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Pertanyaannya adalah apakah jutaan (semua) peristiwa tersebut layak dikemas menjadi berita hingga menjadi konsumsi publik? Peristiwa apa saja yang dapat dikemas menjadi berita? Atau apa standarisasi suatu peristiwa yang dapat diolah menjadi berita? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui pemaparan berikut ini. a.
Berita Perbincangan masalah definisi berita masih menjadi topik yang
sangat menarik, bahkan tidak pernah selesai. Beberapa ahli pernah memberikan definisi berita tetapi sampai saat ini belum ada kesepahaman tentang definisi berita yang baku atau tunggal. Nothclife misalnya, dia mendefinisikan berita dengan anekdot, (if a dog bites a man, it is not
19
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, op. cit., hal. 11-12.
12
news. But if a man bites a dog is a news). Jika anjing menggigit orang, itu bukan berita. Tetapi jika manusia menggigit anjing itulah berita.20 Namun demikian, definisi tersebut mudah terbantahkan. Bagaimana jika seandainya Barack Obama (Presiden Amerika Serikat) yang digigit anjing. Tentu, peristiwa itu akan menjadi headline di berbagai media massa internasional. Sebagai contoh, ketika seorang jurnalis melempar sepatu ke arah Goerge W. Bush (mantan Presiden Amerika Serikat) saat menyampaikan pidato di Irak (2008), peristiwa itu menjadi headline media massa internasional. Pada hal, jika orang biasa yang dilempar sepatu, mungkin peristiwanya tidak akan bermakna apa-apa. Definisi lain diungkapkan oleh Micthel V Charnley. Menurutnya, berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka.
21
Sedangkan menurut Kustadi
Suhandang, berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian banyak orang.22 Dari sekian banyak definisi terungkap bahwa tidak semua peristiwa atau fakta yang terjadi layak disebut berita. Definisi-definisi tersebut nampaknya belum cukup kuat untuk memahami berita secara tuntas. Maka dari itu, dibutuhkan batasan atau kharakteristik sebagai dasar penentuan suatu berita. Batasan itulah yang disebut dengan nilai berita.
20
Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Praktis, ( Bandung: Rosda, 2000), hal. 2. Ibid, hal. 3. 22 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, (Bandung: Nuansa, 2004), hal. 103-104. 21
13
b.
Nilai Berita Jutaan peristiwa yang terjadi di muka bumi ini. Peristiwa-peristiwa
tersebut dapat diolah menjadi berita. Namun, tidak semua peristiwa dapat diterima sebagai berita untuk kepentingan publik. Maka dari itu, diperlukan pemahaman tentang batasan atau kharakteristik suatu berita. Berdasarkan dari beberapa definisi berita yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kata kunci yang dapat menjadi kharakteristik utama (nilai berita) suatu berita yaitu cepat, nyata, penting dan menarik.23 Artinya, berita harus sampai kepada publik secara cepat dan akurat. Berita itu harus berdasarkan fakta atau tidak dibenarkan adanya manipulasi. Selain itu, berita harus benar-benar penting dan menarik bagi masyarakat. Selain keempat kharakteristik utama berita, beberapa pertimbangan lain yang harus diperhatikan sebagai fakta yang layak diolah menjadi berita. Pertama, significance (penting atau bermakna), yaitu kejadian yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat banyak, baik diharapkan maupun tidak. Kedua, magnitude (besar), yaitu suatu fakta menyangkut angka dalam jumlah yang besar dan atau menimbulkan efek yang besar. Ketiga, timeliness (waktu kebaruan), yaitu peristiwa mengandung unsur kebaruan. Keempat, proximity (kedekatan) yaitu pembaca atau publik memiliki kedekatan dengan peristiwa atau fakta dalam barita, bisa kedekatan
23
Asep Syamsul M Romli, op cit, hal. 3.
14
secara geografis ataupun secara psikologis. Kelima, prominence (terkenal), yaitu fakta atau peristiwa yang dimaksud dikenal luas oleh publik. Sebagai contoh: politisi, olahragawan, artis dan lain-lain. Terakhir, human interest (manusiawi), yaitu peristiwa yang bisa menyentuh sisi kemanusiaan bagi pembaca berita.24 c.
Sumber Berita Berita yang bermutu didasarkan pada sumber berita yang bermutu
pula. Berita yang tidak jelas sumbernya layak dipertanyakan akurasinya atau tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, masyarakat harus selektif menerima informasi atau berita yang sumbernya berasal dari media massa. Sumber berita dapat diperoleh secara langsung di lokasi peristiwa atau pun dari sumber lain yang dapat dipercaya seperti: pertama, kantor berita atau agen berita, misalnya: Antara, Bernama, Reuters, AP dan lainlain. Kedua, press release. Sumber berita jenis ini disediakan oleh institusi atau lembaga. Ketiga, hubungan telepon rutin yaitu reporter melakukan hubungan telepon secara rutin kepada orang-orang tertentu yang dianggap penting. Keempat, observasi reporter yaitu pengamatan reporter terhadap peristiwa atau fakta. Hal ini dilakukan apa bila tidak ditemukan informan. Kelima, informasi dari lokasi. Sumber informasi yang paling baik adalah data yang dihimpun oleh reporter dari mereka yang terlibat. 24
Aunur Rohim Fakih, Dasar-Dasar Jurnalistik, (Yogyakarta: LPPAI UII, 2004), hal.
38.
15
Keenam, follow up, yaitu mengamati berita-berita yang dimuat dari surat kabar atau radio. Follow up bisa menjadi inspirasi bagi seorang jurnalis untuk memperoleh bahan berita. Terakhir, wawancara yaitu dialog yang terjadi antara jurnalis dengan narasumber untuk memperoleh data kemudian diolah menjadi berita.25 d.
Strategi Meliput Berita Ketika seorang wartawan ingin meliput berita, Ia harus membekali
diri pengetahuan yang cukup terkait dengan materi yang akan ditulis. Tanpa bekal yang cukup, dia akan mengalami kesulitan dalam tugas peliputan. Sebelum tugas peliputan dilaksanakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang jurnalis, yakni: 1) Sebelum melakukan liputan, wartawan harus memiliki bekal tentang materi yang akan diliput. Bila diperlukan, buat TOR (term of reference). 2) Seorang wartawan harus menguasai topik pembicaraan. 3) Sebaiknya pelajari terlebih dahulu peristiwanya dan pastikan peristiwa tersebut memiliki nilai berita.26 e.
Strategi Penulisan Berita Berita yang baik adalah berita yang sederhana, singkat dan mudah
dipahami. Namun sampai kini belum ada teknik khusus yang dapat menjamin seseorang mahir menulis berita, selain menulis berita itu sendiri. Dibutuhkan pengalaman yang banyak (latihan menulis). 25 26
Deddy Iskandar Muda, Jurnalisme Televisi, (Bandung: Rosda, 2003), hal. 78. Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, (Yogyakarta: Andi, 2005),
hal. 17.
16
Ketika hasil liputan sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah menulis laporan hasil liputan menjadi berita yang menarik. Dalam penulisan berita seorang wartawan dapat memerhatikan beberapa poin penting berikut ini: 1) Communicative: seorang wartawan harus mengenali semua peristiwa yang akan diliput. Tujuannya adalah supaya dia dapat memperoleh data untuk ditulis menjadi berita yang baik. 2) Communication
is
the
goal:
saat
berita
ditulis
harus
menggunakan bahasa tulisan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada pembaca. 3) Clarity is the keynote of good writing: kejelasan terhadap fakta merupakan kunci penulisan berita yang baik. 4) Writing is a process: penulisan berita membutuhkan keahlian khusus. Latihan, kejelian menganalisa peristiwa dan kesabaran untuk terus mencoba menulis berita yang menarik perhatian anda akan sangat membantu penulisan berita yang baik.27 Penulisan berita difokuskan untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan fakta yang akan diberitakan. Pertanyaan yang dimaksud terangkum dalam enam unsur berita yang dikenal dengan rumus 5W+1H, yaitu: what (apa) yang terjadi, who (siapa) yang terlibat, when (kapan) peristiwanya terjadi, where (di mana) peristiwa itu terjadi, why
27
Ibid, hal. 26-27.
17
(mengapa)
peristiwa
itu
terjadi
dan
how
(bagaimana)
proses
kejadiannya.28 3.
Relasi Berita dan Khalayak Surat kabar adalah bagian dari media cetak. Seperti halnya media massa
lainnya, main message dari surat kabar adalah berita. Artinya, surat kabar menyajikan berita kepada masyarakat. Sebab, salah satu fungsi utama surat kabar adalah untuk menyampaikan informasi atau berita kepada khalayak umum (pembaca). Surat kabar dan pembaca/khalayak memiliki relasi saling ketergantungan atau membutuhkan. Pembaca membutuhkan berita dan berita itu dapat diperoleh melalui surat kabar sedangkan surat kabar membutuhkan pembaca, karena pembaca adalah konsumen yang dapat menjamin keberlanjutan penerbitan surat kabar itu sendiri. Tanpa pembaca yang memadai, kontinuitas penerbitan surat kabar dapat terancam. Khalayak atau pembaca surat kabar sangat heterogen, karenanya hendak menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, khalayak surat kabar selektif memilih berita atau surat kabar sesuai dengan keinginannya. Menurut hasil penelitian Wilbur Schramm dan David Manning, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pembaca dalam memilih berita di surat kabar yaitu: Usia, pendidikan, jenis kelamin dan status sosio-ekonomi.29 Secara umum, pembaca muda menyukai artikel-artikel hiburan, sedangkan pembaca yang sudah berumur menyukai informasi dan masalah28
Ibid., hal. 17. William L. Rivers-Jay W. Jensen & Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern, ter, (Edisi 2; Jakarta: Kencana, 2003), hal. 303. 29
18
masalah umum. Pembaca dewasa lebih tertarik membaca berita-berita ketimbang pembaca muda yang lebih tertarik pada gambar atau foto-fotonya saja. Mereka yang berpendidikan cenderung mencari informasi, sedangkan yang kurang berpendidikan lebih suka dengan artikel-artikel hiburan. Pembaca pria biasanya lebih serius menyimak berita ketimbang pembaca wanita. Mereka yang berstatus sosio-ekonominya lebih tinggi cenderung lebih banyak membaca berita, artikel olahraga dan masalah-masalah sosial. Meski demikian, mereka sama senangnya menyimak gambar atau foto seperti kalangan yang statusnya lebih rendah.30 Pengelola surat kabar harus menyadari bahwa khalayak tidak mempunyai banyak waktu untuk membaca surat kabar. Mereka mempunyai kesibukan lain, selain membaca berita. Maka dari itu, pengelola surat kabar harus kreatif, mereka harus bisa mengemas berita semenarik dan seefektif mungkin untuk menarik pembaca, tidak hanya bagi pembaca setia atau langganan melainkan adalah menggait pembaca yang baru. Dalam menggait pembaca baru, pengelola surat kabar harus kreatif dan inovatif. Mereka dapat melakukan berbagai cara untuk menarik pembaca. Pertama, mereka menggunakan warna. Surat kabar yang dipenuhi dengan warna-warni dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi khalayak untuk membacanya. Kedua, mereka mengubah gaya penulisan dan pengeditan. Pembaca umumnya menyukai hal baru. Perubahan gaya tulisan dan pengeditan berita dalam surat kabar dapat membuat pembaca menjadi penasaran. Dengan rasa
30
Ibid.
19
penasaran tersebut, pembaca ingin mengetahui yang pada akhirnya mereka membaca surat kabar. Terakhir, mereka mengubah conten of the paper (isi surat kabar).31 Perubahan isi surat kabar sangat diperlukan. Selain untuk menjaga ritme penerbitan, perubahan juga dimaksudkan untuk memenuhi selera pembaca yang cenderung berubah (tidak monoton). Surat kabar dapat menyajikan beragam berita, seperti: gaya hidup, mode, hiburan, hingga artikel bisa disajikan sebagai berita.32 Di Amerika Serikat banyak surat kabar yang berusaha menarik pembaca dengan
mengubah
fokus
dan
format
pemberitaan.
Mereka
mulai
berkonsentrasi pada berita lokal. Selain itu, surat kabar di Amerika lebih menekankan berita tentang pendidikan, kedokteran dan ekonomi.33 Beragam materi berita lain, misalnya: hukum atau budaya, dapat menjadi pilihan alternatif yang bisa ditawarkan kepada pembaca. Mereka tinggal memilih sajian berita yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. H. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Ditinjau dari tempatnya, penelitian ini merupakan field research atau
penelitian lapangan. Field Research adalah penelitian yang dilakukan di
31
Joseph R. Dominick, The Dynamics Of Mass Communication: Media In The Digital Age, (New York: McGraw-Hill, 2005), hal. 105. 32 Ibid. 33 Ibid, hal. 106
20
lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan (sosial) maupun lembaga-lembaga pemerintah.34 Penelitian ini akan dilakukan di lembaga pers yaitu Koran Tribun Timur di Makassar, Sulawesi Selatan. Tribun Timur adalah koran lokal yang beradah di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Bosowa Group. Wilayah sirkulasi Koran Tribun Timur mencakup di dua provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Barat. 2.
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009 di Makassar,
Sulawesi Selatan tempat di mana Koran Tribun Timur eksis. Keberadaan koran lokal di Sulawesi Selatan cukup banyak, misalnya: Fajar, Ujung Pandang Ekspres, Pare Pos dan lain sebagainya tetapi Harian Tribun Timur lebih menonjol dibanding koran yang lainnya. Tribun Timur sudah menjadi idaman di provinsi yang mendiami Suku Bugis dan Makassar tersebut. 3.
Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian dalam skripsi ini
adalah Koran Tribun Timur di Sulawesi Selatan, yaitu strategi pemberitaan Koran Tribun Timur. Sedangkan subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.35
34
Hadari Nawawi, M\etode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), hal. 31. 35 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Yogyakarta: UII Press, 2007), hal. 121.
21
Dalam penelitian kualitatif, istilah subjek penelitian sering disebut informan yaitu pelaku yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.36 Jadi informan adalah orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.37 Informan dalam penelitian ini terbagi dua yaitu: informan primer (utama) dan informan sekunder atau pendukung: a.
Informan Primer adalah pimpinan redaksi, sekretaris redaksi, redaktur Koran Tribun Timur.
b. 4.
Informan Sekunder adalah wartawan Koran Tribun Timur.
Jenis Data dan Pendekatan Data penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan
kualitas atau mutu dari sesuatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian/peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan. 38 Sedangkan bentuk operasional data penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berupa narasi cerita, penuturan informan, dokumendokumen pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku, gerak tubuh dan banyak hal lain yang tidak didominasi angka-angka sebagaimana penelitian kuantitatif. 39
36
M Burhan Bungis, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2007), hal. 76. 37 Muhammad Idrus, op. cit., hal. 121. 38 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Istrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: UGM Press, 1995), hal. 49. 39 Muhammad Idrus, op. cit., hal. 35.
22
5.
Cara Pengumpulan Data a.
Observasi Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 40 Teknik observasi yang akan dilakukan ialah observasi tidak langsung (nonparticipant observation). Maksudnya, pengamatan yang tidak melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian selain hanya mengamati aktivitas sasaran penelitian. Observasi dalam penelitian ini akan difokuskan pada aktivitas pemberitaan Koran Tribun Timur, meliputi: rapat redaksi, teknik peliputan hingga penyajian berita. b.
Interview (wawancara) Interview atau wawancara adalah sebuah percakapan antara peneliti
(seseorang yang ingin mendapatkan informasi terkait dengan subjek penelitian) dan informan (seseorang yang sekiranya mempunyai informasi terhadap subjek).41 Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari informan, yaitu: pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, redaktur, dan wartawan Koran
Tribun
Timur.
Peneliti
bertindak
sebagai
interviewer
(pewawancara) yang mengajukan pertanyaan kepada informan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Sedangkan informan bertugas untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Meskipun 40
Hadari Nawawi, op. cit., hal. 100. Arthur Aga Berger, Media and Communication Research Methods: An Introduction To Qualitative And Quantitative Approaches, (London: Suge Publication Inc, t.t), hal 111. 41
23
demikian, informan berhak untuk tidak menjawab pertanyaan yang menurut mereka tidak dapat dipublikasikan. Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur, yaitu proses wawancara yang dilakukan secara terencana. Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu menyiapkan interview guide sebagai panduan dalam mewawancarai informan. c.
Dokumentasi Selain wawancara dan observasi, cara pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis. 42 Teknik ini sering disebut sebagai studi dokumenter. Secara praktis, studi dokumenter dalam penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen Tribun Timur, yaitu: Koran Tribun Timur atau pun arsip-arsip lain yang terkait dengan Koran Tribun Timur. 6.
Analisis Data Analisa Data (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat diolah, mengintensifkannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.43 Langkah analisa data akan melalui beberapa tahap yaitu; pengumpulan data, pengelompokan data, memilah data, dan menganalisa data. Analisa data
42 43
Hadari Nawawi dan Martini Hadari, op. cit., hal. 169. Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda, 2007), hal. 248.
24
ini berupa narasi dari rangkaian hasil penelitian yang muarahnya untuk menjawab rumusan masalah. I.
Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, sistematika pembahasan
akan dibagi menjadi empat Bab yaitu: Bab I: Pendahuluan, Bab ini merupakan acuan atau perencanaan dari seluruh rangkaian isi penelitian ini, yaitu: penegasan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoretis, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II: Bab ini akan lebih fokus membahas gambaran umum dari objek penelitian meliputi: profil Koran Tribun Timur dan pemberitaan Koran Tribun Timur. Dalam Bab ini, konsep dan proses lahirnya suatu berita di Harian Tribun Timur akan diulas panjang lebar. Bab III: Bab ini berisi tentang kiat-kiat pemberitaan Koran Timur Timur dan variasi Pemberitaan Koran Tribun Timur. Bab IV: Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian ini yang akan berisi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup.
25
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Merujuk pada data yang telah dihimpun dan dianalisa dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini maka dapat disimpulkan bahwa Koran Harian Tribun Timur dapat menuai sukses besar dan mampu eksis di tengah persaingan pemberitaan di Sulawesi Selatan karena Harian tersebut menerapkan strategi pemberitaan yang jitu. Berita Harian Tribun dapat diterimah sebagai salah satu sumber informasi yang layak dipercaya oleh masyarakat di Sulawesi Selatan. Dari sudut pandang pemberitaan, kesuksesan Harian Tribun Timur merebut hati pembaca dalam waktu yang relatif singkat tidak lepas dari strategi pemberitaan dan variasi berita yang disajikan. Strategi pemberitaan Koran Tribun Timur yang efektif dapat melahirkan berita yang berkualitas. Strategi pemberitaan dapat dilihat dari: landasan penulisan berita, melibatkan masyarakat dalam pemberitaan, dan diferensiasi berita yang ditawarkan. Landasan penulisan berita Harian Tribun adalah masyarakat diposisikan sebagai pasar, berita seremonial yang monoton dianggap tidak menarik, dan leisure atau waktu luang. Tribun melihat dan memperlakukan masyarakat sebagai mitra. Maka dari itu, informasi yang diberitakan berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat. Harian Tribun Timur melibatkan masyarakat sebagai subjek pemberitaan yaitu dengan menyediakan beberapa rubrik yang khusus memuat berita yang ditulis oleh 72
masyarakat yaitu: public service, opini, SMS PSM, dan tribun health. selain itu, diferensiasi pemberitaan yang ditawarkan Harian tersebut yaitu unsur kecepatan dan kedalaman muatan berita, porsi berita yang bernuansa lokal lebih banyak, dan rubrik berita yang sangat dinamis. Selain itu, Harian Tribun Timur menyajikan variasi berita yang cukup beragam. Secara reguler Harian tersebut memberitakan berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti: ekonomi, politik, pendidikan, olahraga, gaya hidup, leisure dan komunitas. Selain itu, aspek lain pun mendapat peluang yang sama untuk diberitakan meskipun tidak mendapat rubrik secara reguler. Berita-berita yang tidak secara reguler diberitakan bisa dimasukkan di headline atau disesuaikan dengan rubrik tempat terjadinya berita tersebut. B. Saran-saran Pada
dasarnya
Harian
Tribun
Timur
telah
melaksanakan
tugas
dan
tanggungjawabnya sebagai media massa. Terbukti dalam waktu yang relatif singkat Harian tersebut mampu merebut hati pembaca dan menjadi kekuatan baru dalam persaingan pemberitaan antar koran di Sulawesi-Selatan meski tidak berarti bahwa Harian Tribun sudah sempurna dan telah melakukan segalanya. Maka dari itu, penulis menyarankan beberapa hal yang sikiranya dapat diwujudkan oleh Harian tersebut agar kehadirannya bisa memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat umum yaitu: 1. Sebaiknya Harian Tribun menyediakan rubrik opini yang diperuntukkan khusus bagi mahasiswa seperti suara mahasiswa, kolom kampus, mahasiswa 73
bicara dan sebagainya. Rubrik tersebut bisa menjadi ruang untuk mengaktualisasikan ide atau gagasan mahasiswa di Makassar. 2. Sirkulasi diperluas ke desa-desa. Pada dasarnya secara umum sirkulasi Harian Tribun sudah menjangkau seluruh daerah Kab./kota di Sulawesi Selatan dan Barat tetapi belum menjangkau seluruh masyarakat di daerah-daerah atau desa-desa terpencil. 3. Rubrik agama dan budaya mungkin bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat diberitakan secara reguler oleh Harian tersebut karena masyarakat Sulawesi Selatan dikenal sebagai penganut agama yang taat sembari tetap mempertahankan budaya Bugis Makassar. C. Kata Penutup Tidak ada kata lain yang pantas selain ungkapan rasa syukur yang tak terhingga patut penulis haturkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya yang telah Ia berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tak lupa pula penulis kirimkan selawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita ke kehidupan yang dipenuhi dengan cahaya ilmu yang memerdekakan umat manusia. Penulis menyadari bahwa karya ini belum bisa dikatakan baik apalagi sempuna. Di dalamnya “mungkin” masih dapat dijumpai segudang permasalahan dari segala hal, baik dari segi penulisan, pengungkapan data, bahkan analisa yang dapat keliru meski penulis sudah berusaha sekuat tenaga dan memanfaatkan semua daya dan pikiran untuk mempersembahkan karya terbaik tetapi hasilnya baru seperti ini. Maka 74
dari itu, penulis sangat mengharapkan segala masukan, saran, dan kritik yang konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini. Berawal dari skripsi ini, penulis berharap karya-karya ilmiah yang lebih besar bisa ditorehkan lebih banyak lagi di masa mendatang. Semoga karya ini bisa memberikan setitik manfaat bagi para pembaca. Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita berserah diri atas segala upaya yang telah, sedang dan akan kita lakukan karena Dialah yang Maha segalannya. Wabillahi taupiq walhidayah, wassalamu alaikum Wr.Wb
75
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Fungki Sofia. 2008. Strategi Pencarian Berita dalam Majalah Suara Muhammadiyah, Skripsi, (Yogyakarta: KPI UIN Sunan Kalijaga) Anwar, Rosihan 2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi, (Yogyakarta: Media Abadi) A S Hornby. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (UK: Oxford University Press) A Usmara. 2003. Strategi Baru Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Asmara Books) Berger, Arthur Aga. t.t.. Media and Communication Research Methods: An Introduction To Qualitative And Quantitative Approaches, (London: Suge Publication, Inc) Bittner, John R. 1986. Mass Communication: An Introduction, (USA: PreoticeHall) Bungis, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group) Dominick, Joseph R, 2005. The Dynamics Of Mass Communication: Media In The Digital Age, (New York: McGraw-Hill) Fakih, Aunur Rohim. 2004. Dasar-dasar Jurnalistik, (Yogyakarta: LPPAI UII) Fitriah, Antik. 2005. Strategi Radio PTDI dalam Persaingan Antar Radio di Purworejo, Skripsi, (Yogyakarta: Ilmu Komunikasi APMD) Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis, ter, (Yogyakarta: Andi) Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Yogyakarta: UII Press) Mintzberg, Hendry and James Brian Quinn. 1991. The Strategy Process: Concept, Contest, Cases, (New Jersey: Prentice-Hall) Moeliono, Anton M., dkk. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda) Muda, Deddy Iskandar. 2003. Jurnalisme Televisi, (Bandung: Rosda) 76
Nawawi, Hadari. 2006. Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press) Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: UGM Press) Rais, Muhammad Amin. 2008. Selamatkan Indonesia (Yogyakarta: PPSK Press) Rivers, William L. – Jay W. Jensen & Theodore Peterson, Edisi 2, 2003, Media Massa dan Masyarakat Modern, ter, (Jakarta: Kencana) Romli, Asep Syamsul M. 2000. Jurnalistik Praktis, ( Bandung: Rosda) Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, (Yogyakarta: Andi) Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara) Soejoeti, Ariani Hasanah, 2006, Politik Pemberitaan Media: Analisis Framing Kasus Pemberitaan Pusang Bima Jaya S.H di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (KR) dan Radar Jogja pada Tanggal 24 Desember 2004, Skripsi, (Yogyakarta: FISIPOL UMY) Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik, (Bandung: Nuansa) Suhandang, Kustadi. 2007. .Manajemen Pers Dakwah (Bandung: Marja) Sumadiria, AS Haris. 2004. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana (Bandung: Sembiosa Rekatama Media) Syah, Sikirit. 1991. Media Massa di bawah Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
Berita, Belanja Iklan Politik Habiskan Dana Rp. 2,2 Triliun di www.liputan6.com, (1/2/09) Data kependudukan tahun 2004, di www.makassarkota.go.id, (29/06/09/) Profil Tribun Timur di www.tribun-timur.com, (19/3/08)
Koran Harian Tribun Timur
77
INTERVIEW GUIDE A. Pemimpin Redaksi 1.
Apa yang melatari kehadiran Koran Tribun Timur di Makassar, Sulawesi Selatan?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan Koran Tribun Timur?
3.
Apa yang membedakan Koran Tribun Timur hingga bisa diterima oleh masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya, pemberitaan Koran Tribun Timur?
4.
Bagaimana caranya memilih topik berita yang akan dimuat di Koran Tribun Timur sehingga beritanya benar-benar berbeda dari yang lain?
5.
Darimana sumber berita yang dimuat Tribun Timur?
6.
Berita-berita apa yang menjadi menu utama Koran Tribun?
7.
Khusus berita-berita lokal, topik-topik apa saja yang cenderung diberitakan di Tribun Timur (olah raga, pendidikan, budaya, ekonomi, politik, hukum dan gaya hidup).
8.
Bagaimana respons masyarakat terhadap kehadiran Tribun Timur?
B. Redaktur dan Wartawan 1.
Bagaimana konsep berita Harian Tribun Timur?
2.
Apa-apa saja yang diperlukan dalam meliput berita di Tribun Timur?
3.
Bagaimana cara penyajian/Penulisan di Koran Tribun Timur?
4.
Apakah ada Standar Penulisan Berita di Tribun Timur?
CURRICULUM VITAE A. Identitas Pribadi Nama
: Muhlis
Tempat/Tgl. Lahir : Masumpu, 12 April 1983 Alamat Sul-Sel
: Ds. Masumpu, Des. Maspul, Kec. Lamuru, Kab. Bone. Sul-Sel.
Alamat Jogja
: Jln, Sunaryo No. 4 Kota Baru Yogyakarta
Pekerjaan
: Mahasiswa
Telp.
: 085 228 758 712
Nama Orang Tua : Halide n Martuo (Alm.)
B. Riwayat Pendidikan Formal 1.
MI 43 Pising, Lamuru, Bone,
1990 – 1996
2.
SLTPN 1 Lamuru, Kab. Kab. Bone,
1996 – 1999
3.
SMK Panca Marga Makassar,
1999 – 2002
4.
(S1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2004 – 2009
C. Riwayat Pendidikan Nonformal 1. 2. 3.
Dialog Kebuadayaan Etnis di Dinas Kebudayaan DIY, tanggal 23 Agustus 2009 Dialog Pemuda Tingkat Regional di Audit UNY, tanggal 4 Agustus 2009 Pemantau Pemilu (Pilpres) di Yogyakarta bersama HMI Cab. Yogyakarta, tanggal 8 Juli 2009
4. 5. 6.
Pelatihan Penulisan Essai (IMPULSE) di Yogyakarta, 2009 Pelatihan Valunter Anti-Napsa di Wisma Eden Kaliurang, Yogyakarta, 2008 Short Course Metodologi Penelitian Sosial, Agama dan Budaya di Dialog Center Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008 7. Kemah Kebangsaan di Ilmugiri Bantul Yogyakarta, 2008 8. Pelatihan Hak Asasi Manusia oleh PERMAHI Yogyakarta di UMY Yogyakarta, 2007 9. Pelatihan Terobosan Hukum oleh PERMAHI Yogyakarta di UMY Yogyakarta, 2007 10. Magang Reporter di Metrotv Biro Yogyakarta, 2007 11. Pelatihan Bahasa Inggris di Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006 12. Relawan dan KKN Gempa Bumi Ja-Teng/DIY di Dusun Mejing, Ds. Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul Yogyakarta, 2006
13. Pemimpin Redaksi Buletin “Intuitif”, HMI Kom-Fak Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006
14. Live In di Gayam Harjo, Sleman, Yogyakarta, 2006 15. Pelatihan Advokasi Kebijakan Publik di HMI Cab. Yogyakarta, 2006 16. Pelatihan Penelitian Interdisipliner Bidang Keagamaan di Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005 17. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Perkoperasian di KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005 18. In Hause Training di Lembaga Pers Mahasiswa ARENA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005 19. Kursus Bahasa Prancis di Lembaga Indonesia Prancis (LIP) Yogyakarta, 2005 20. Latihan Kepemimpinan Nasional di IKAMI Sul-Sel Cab. DIY , 2005 21. Pelatihan Jurnalistik di Dept. Pers Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2005 22. Wokrshop Jurnalistik Dasar oleh Kompas di Gedung KPTU Fak. Teknik UGM, 2005 23. Latihan Bahasa Inggris di SPBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004 24. Latihan Kader (Basic Training) di HMI Komisariat Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004 25. Kursus Bahasa Inggris “Reading & Translation” di KRESNA English Language Institute, Pare Kediri Jawa Timur, 2004 26. Kursus Bahasa Inggris “Pre Class, Pre Grammer, Mid Class dan High Class” di Smart, Pare Kediri Jawa Timur, 2003-2004 27. Kursus Bahasa Inggris “Step One, Step Two dan Pre-Intermediate” di Daffodil, Pare Kediri Jawa Timur, 2004 dan 2006 28. Kursus Bahasa Inggris “Pronounsation” di Able n Final, Pare Kediri Jawa Timur 2004 29. Kursus Bahasa Inggris “Basic Speaking II” di Able n Final, Pare Kediri Ja-Tim 2004 30. Kursur Bahasa Inggris “Mastering Intensive English” di Harvad English Language Course, Pare Kediri Jawa Timur, 2003 31. On The Job Training di C.V Indonesia Muda Corp, 2003 32. Pelatihan Teknik Las di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Makassar, 2003 33. Kursus Bahasa Inggris di Pusat Bahasa Makassar 2001 34. On The Job Training di PT. Makassar Raya Motor Makassar, 2001 35. On The Job Training di PT. Makassar Raya Motor Bone, 2001 36. Kursus Komputer di Makassar, 1999
D. Pengalaman Organisasi 1. 2. 3. 4.
Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan, Kec. Depok, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta, 2009 Ketua Ikatan Kekeluargaan Pelajar/Mahasiswa Indonesia (IKAMI) Sulawesi Selatan Cab. Daerah Istiwa Yogyakarta, 2008-2010 Presedium Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional (PIKN) Kepulauan Sulawesi, 2008/2009 Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta, bidang Pembinaan anggota, 2007-2008
5.
Ketua Lembaga Pers, Forum Komunikasi Mahasiswa Bone Yogyakarta (FKMB-Y), 2006-2007 6. Ketua HMI Komisariat Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 20062007 7. Anggota, Lembaga Pers Mahasiswa ARENA UIN Sunan Kalijaga Yogyakartta, 2005 8. Anggota, UKM KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UIN Suna Kalijaga Yogyakarta, 2005 9. Anggota, UKM SPBA (Studi Pengembangan Bahasa Asing) UIN Sunan Kalijaga Yogyajarta, Dept. Bahasa Inggris, 2004 10. Anggota, Keluarga Mahasiswa Sunan Kalijaga (KAMASUKA) Sulawesi Selatan, 2004 11. Anggota, ASSET (Association of Sulawesi Students/Himpunan Pelajar Asal Sulawesi), Pare-Kediri Jawa Timur, 2003 – 2004