STRATEGI PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 20 MALANG
Angga Dwi Saputra Drs. Suwarno Winarno Dra. Sri Untari, M.Si
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, (2) mendeskripsikan kegiatan inti yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, (3) mendeskripsikan kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, (4) mendeskripsikan faktor penunjang pelaksanaan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, (5) mendeskripsikan kendala – kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, (6) mendeskripsikan upaya mengatasi kendala penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang. Data dikumpulkan dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara dengan guru PKn, dan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru PKn masih termasuk dalam pembelajaran konvensional; (2) kegiatan inti yang dilakukan oleh guru PKn sudah termasuk pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; (3) kegiatan menutup pelajaran yang dilakukan oleh guru PKn termasuk pembelajaran yang aktif dan menyenangkan; (4) Faktor penunjang dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) guru bisa memaparkan materi dalam bentuk power point dan guru bisa membuat beragam evaluasi. (b) SMP Negeri 20 Malang memilki 2 ruang media juga tiga buah LCD dan dua buah sound system yang bisa di bawa ke ruang kelas, di perpustakaan juga mempunyai koleksi buku penunjang pelajaran yang cukup banyak; (5) Kendala dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) ada siswa yang kurang bisa berkomunikatif dengan temannya dan ada siswa yang ramai saat diskusi. (b) kurangnya jumlah LCD yang digunakan oleh guru untuk memaparkan materi dalam bentuk power point; (6) Upaya untuk 1
2
mengatasi kendala dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) guru memberi perhatian lebih kepada siswa yang kurang bisa berkomunikatif dengan temannya dan bagi siswa yang ramai guru langsung menghampirinya untuk dikondisikan. (b) guru harus memesan LCD di bagian perlengkapan jauh hari sebelumnya sehingga mengetahui apakah akan menggunakan ruang media atau membawa LCD ke ruang kelas dan bila terpakai semua maka guru harus mencari hari lain untuk menggunakannya. Kata Kunci: PAIKEM, Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pemerintah memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang dikenal KTSP. Guna meningkatkan pendidikan bagi siswa, maka perlu untuk melakukan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektive, dan Menyenangkan atau yang disebut dengan PAIKEM. Dengan ini diharapkan seorang guru akan mampu mencapai profesionalisme guru sesuai dengan amanat Undang-undang, sehingga dapat diharapkan tercapainya peningkatan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang? 2. Bagaimana kegiatan inti yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang? 3. Bagaimana kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang? 4. Apa saja faktor penunjang pelaksanaan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang? 5. Apa saja kendala – kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang? 6. Bagaimana upaya mengatasi kendala penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang?
3
PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) PAIKEM adalah suatu model dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari (Rosdijati, 2010:116). Sesuai dengan namanya, PAIKEM memuat lima karakteristik utama, yakni pembelajaran yang aktif, pembelajaran yang inovatif, pembelajaran yang kreatif pembelajaran yang efektif, dan pembelajaran yang menyenangkan (Khoiru & Amri, 2011:30). a. Pembelajaran yang aktif Pembelajaran yang aktif mengandung makna bahwa sebuah proses belajar harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. b. Pembelajaran yang inovatif Pembelajaran yang inovatif merupakan proses belajar dimana guru harus memunculkan hal-hal yang baru yang belum pernah dialami. c. Pembelajaran yang kreatif Pembelajaran yang kreatif mengandung arti bahwa seorang guru harus dapat menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Dalam hal ini, guru perlu memahami perbedaan tingkat kemampuan tiap siswa dan kelasnya. d. Pembelajaran yang efektif Pembelajaran yang efektif berkaitan dengan pernyatan: “sejauh mana proses belajar yang dijalankan mampu membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”. Situasi belajar yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tersebut tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang seharusnya dikuasai siswa setelah pelajaran berlangsung.
4
e. Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan dengan suasana belajar yang aman, mnyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga mereka tergerak untuk terlibat dan memusatkan perhatianya secara penuh pada kegiatan tersebut. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam naskah lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan rumusan dalam naskah Kurikulum 2004 menyatakan bahwa Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio - kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Menurut Untari (2009: 3) mengutip dari pernyataan Depdiknas tujuan dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut. (1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan berrnasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti – korupsi, (3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memudahkan dalam menerapkan strategi PAIKEM untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran PKn.
5
2. Bagi SMP Negeri 20 Malang Hasil penelitian ini menjadi salah satu masukan dan sebagai evaluasi untuk perbaikan sistem pembelajaran di sekolah khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran PAIKEM pada mata pelajaran PKn. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini berguna untuk melatih peneliti dalam melakukan penelitian tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran yang PAIKEM pada mata pelajaran PKn sesuai dengan profesi yang akan dijalani peneliti di kemudian hari. 4. Bagi jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Penelitian ini berguna sebagai bahan dokumentasi dan dapat menambah perbendaharaan karya ilmiah yang berkaitan dengan materi perkuliahan juga berguna sebagai bahan acuan dalam melakukan studi lanjutan bagi mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang berminat melakukan penelitian. 5. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian selanjutnya yang serupa dan diharapkan pula hasilnya akan lebih baik.
Metode 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang berakar pada latar ilmiah sebagai keutuhan dan dan mengandalkan manusia sebagai alat peneliti. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai alat peneliti. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek peneliti (seseorang lembaga, masyrakat) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana mestinya. 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti di SMP N 20 Malang dimulai dengan melakukan observasi misalnya untuk mengetahui gambaran umum kondisi sekolah, peraturan sekolah, fasilitas penunjang pendidikan yang ada, dan mengamati sekaligus melakukan studi data proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas yang terkait denganinovasi pembelajaran terutama untuk mata pelajaran PKn, dan sikap siswa disekolah.
6
3. Lokasi Penelitian Lokasi yang ditetapkan menjadi obyek penelitian adalah SMP Negeri 20 Malang, di khususkan penelitian ditujukan kepada guru mata pelajaran yang notabene adalah orangorang yang berperan penting atas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah standart nasional tersebut. 4. Sumber Data a) Sumber Data Primer Data primer ini diperoleh melalui wawancara dan pengamatan di lapangan. Sumber data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan pada saat penelitian dilakukan, baik diperoleh dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi peneliti di lapangan. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara kepada guru mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang yaitu Ibu Nurul Sri rejeki S.Pd dan Dra. Tatik Suprihatin. b) Sumber Data Sekunder Sumber data dalam penelitian ini antara lain Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, profil sekolah dan foto – foto pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SMP Negeri 20 Malang. 5. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang dipakai dalam pengumpulan data, yaitu:, (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi sebagai berikut. 1.
Observasi Alasan peneliti melakukan metode observasi ini dilakukan adalah dengan beberapa
pertimbangan sebagai berikut: a) Peneliti dapat secara langsung mengamati objek yang menjadi fokus penelitian, yaitu mengenai bagaimana penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang b) Peneliti dapat memperoleh keyakinan terhadap data di lapangan secara lebih objektif. Observasi dilakukan untuk mengamati semua pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti secara terstruktur di dalam kelas untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
7
2.
Wawancara Wawancara ini ditujukan langsung kepada guru mata pelajaran PKn, digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang bagaimana perencanaan strategi PAIKEM, kendala yang dihadapi, upaya mengatasi kendala tersebut dan juga bentuk evaluasi yang digunakan. 3.
Dokumentasi Dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa hasil wawancara,
foto-foto, dan hasil observasi di lapangan mengenai penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang. 6. Analisis Data a. Reduksi Data Analisis ini dilakukan melalui proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. b. Penyajian atau pemaparan Data Pemaparan data yaitu dengan membuat dan menyusun satuan-satuan informasi dari hasil reduksi data untuk memperluas temuan data, yang selanjutnya disusun sebagai dasar pembuatan teori kategori. Dengan kata lain analisis data ini di buat dengan cara memasukkan informasi ke dalam kategori-kategori yang berbeda untuk di teliti. Selanjutnya pembuatan kategori dilakukan dengan cara menarik kategori tersebut. c. Kesimpulan Tahap ini melibatkan penafsiran dan kesimpulan peneliti sejalan dengan hasil pemahamannya atas reduksi dan pemaparan data yang telah dihasilkan. Artinya peneliti berusaha untuk mencari makna di balik data yang tergali. 7. Pengecekan Keabsahan Temuan Teknik pengecekan keabsahan data sebagai berikut: 1.
Ketekunan Pengamatan Moleong, (2007: 329) ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti bahwa peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap
8
faktor-faktor yang menonjol, dan pengamatan diarahkan langsung pada fokusnya, sehingga ditemukan batas yang sebenarnya. 2.
Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2010: 330). Sugiyono (2010: 83) menyatakan “Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Selanjutnya, Sugiyono (2010: 83) juga menjelaskan bahwa triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber bararti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dalam penelitian ini triangulasi teknik dilakukan peneliti dengan membandingkan antara teknik wawancara dan teknik observasi. Cara membandingkan pertama-tama peneliti melakukan observasi pendahuluan di SMP Negeri 20 Malang, setelah itu peneliti mencari informasi dengan teknik wawancara kepada para informan. Dengan cara demikian peneliti dapat mengetahui secara langsung kebenaran yang diobservasi dengan hasil wawancara yang telah dilakukan. Sedangkan penggunaan triangulasi sumber dalam penelitian ini yaitu dengan menanyakan kebenaran data atau informasi tertentu yang diperoleh dari seorang informan kepada informan lainnya, dengan demikian teknik pengecekan keabsahan data dapat diketahui kebenarannya. 8. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) Tahap persiapan, (2) Tahap pelaksanaan, (3) Tahap penyelesaian, sebagai berikut: 1.
Tahap Persiapan a.
Menyusun rancangan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan suatu penelitian kualitatif
berupa proposal penelitian yang berisi latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah penelitian, pemilihan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisis data, rancangan perlengkapan yang diperlukan dalam penelitian, rancangan pengecekan kebebasan data.
9
b.
Studi eksplorasi Studi eksplorasi merupakan kunjungan ke lokasi penelitian sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan maksud dan tujuan berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam lokasi penelitian. Peneliti melakukan kunjungan ke SMP Negeri 20 Malang, kemudian ditindaklanjuti sebelum penelitian mengajukan surat izin penelitian. c.
Perizinan Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan di luar kampus, maka untuk menjaga
kelancaran pelaksanaan penelitian ini, peneliti memerlukan izin dengan prosedur sebagai berikut: Permintaan surat pengantar dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang sebagai permohonan izin penelitian yang diajukan kepada kepala Dinas Pendidikan Kota Malang. d.
Penyusunan instrumen penelitian Kegiatan dalam penyusunan instrumen penelitian meliputi, (1) Penyusunan daftar
pertanyaan untuk wawancara, (2) pencatatan dokumen yang diperlukan. Untuk memudahkan jalannya penelitian sebelum peneliti ke lapangan, peneliti membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, dan lembar pencatatan dokumen yang berkaitan dengan penerapan strategi PAIKEM oleh guru pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang. 2.
Tahap Pelaksanaan a)
Pengumpulan data Dalam tahap ini, peneliti mengupulkan data hasil wawancara, observasi, dan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerapan strategi PAIKEM oleh guru pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang. b) Pengolahan data Pengolahan data dari hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah nantinya dalam analisis data. c)
Analisis data Analisis data merupakan proses pengaturan data. Setelah data yang diperoleh dari
hasil penelitian terkumpul dan disusun selanjutnya data tersebut dianalisis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriftif yaitu memaparkan dan menggambarkan hasil dari penelitian.
10
d) Menarik kesimpulan Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil sesuai dengan data yang telah terkumpul, dan analisis yang telah dilakukan dengan seobjektif mungkin. 3.
Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian merupakan tahap terakhir dari penelitian, semua data yang telah
diolah dan dianalisis oleh penulis dituangkan dalam bentuk karya tulis yang berjudul “Strategi PAIKEM Pada Mata Pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang”. Hasil 1.
Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada matapelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Kegiatan membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan awal yang harus dilakukan
oleh guru agar memberikan kesan awal yang harmonis sebelum memulai pelajaran. Ini digunakan untuk memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa sebelum memulai pelajaran. Sebelum memulai pelajaran guru harus menunjukkan sikap ramah kepada siswa agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang adalah sebagai berikut: a. Guru mengucapkan salam pembuka, menyapa siswa dan berdoa. b. Guru melakukan absensi kehadiran siswa c. Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan peralatan belajarnya d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Guru sedikit menanyakan kembali materi yang telah diajarkan kemarin dengan menunjuk siswa agar menjawabnya. 2.
Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru dalam penerapan PAIKEM pada matapelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang penggunaan
strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Dalam
11
penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang pada kegiatan inti guru melakukan kegiatan sebagai berikut: a.
Pertama guru memberikan pancingan dengan memberikan soal – soal secara lisan kepada siswa berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
b.
Guru memaparkan materi dengan menggunakan media power point.
c.
Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok diskusi untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan materi.
d.
Salah satu kelompok secara bergantian memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lain memperhatikan.
e.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan kepada kelompok yang sedang persentasi di depan.
3.
Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada matapelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Menjelang akhir pelajaran guru harus melakukan penutupan pelajaran ini berguna
agar siswa bisa memperoleh gambaran utuh dari pembelajaran yang dilakukan hari ini. Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan kesimpulan dari materi yang baru saja diajarkan dan memberikan umpan balik untuk mengetahui bagian mana yang siswa belum dapat pahami. Dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang guru melakukan tiga hal, yaitu: a. Siswa diberi evaluasi dalam bentuk lembaran soal atau pertanyaan langsung tanya jawab seputar materi yang baru saja di terangkan untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang baru saja di pelajari. b. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari pembelajaran yang baru saja dilakukan. c. Guru memberikan tugas rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang
12
4.
Faktor penunjang pelaksanaan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Disetiap proses pembelajaran tentu tidak akan berhasil secara maksimal tanpa ada
beberapa faktor penunjang dalam melakukan kegiatan mengajar belajar di kelas. Faktor penunjang guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang yaitu: a. Kreativitas guru Kretivitas guru sebagai faktor penunjang dalam penerpan strategi PAIKEM di SMP Negeri 20 Malang pada mata pelajaran PKn yaitu: (1) guru menyampaikan materi dalam bentuk power point supaya siswa bisa lebih fokus melihat materi di depan sehingga guru juga bisa mengawasi jalannya pembelajaran. (2) guru membuat evaluasi yang disajikan dalam bentuk tes tulis dan juga pertanyaan lisan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi yang telah diberikan. b. Sarana dan sumber belajar Sarana dan sumber belajar sebagai faktor penunjang dalam penerapan strategi PAIKEM di SMP Negeri 20 Malang pada mata pelajaran PKn yaitu disana terdapat dua ruang media yang dilengkapi dengan LCD dan sound system, juga mempunyai tiga buah LCD dan dua buah sound system yang bisa di bawa keruang kelas. SMP Negeri 20 Malang juga mempunyai koleksi buku penunjang yang cukup banyak sebagai referensi bagi guru dan siswa. 5.
Kendala-kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Pelaksanaan suatu strategi pasti tedapat kendala – kendala yang mengganjal sehingga
strategi tersebut masih belum bisa diterapkan secara maksimal. Kendala – kendala tersebut tanpa terkecuali dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata palajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang yang dihadapi oleh guru pengajar disana. Kendala yang dihadapi guru PKn dalam penerapan strategi PAIKEM terdapat dalam tiga aspek, yaitu:
13
a. Aspek siswa Aspek siswa yang menjadi kendala adalah (1) adanya siswa yang sifatnya kurang bisa berkomunikatif dengan teman – temannya, hal ini akan membuat teman kelompok diskusinya menjadi tidak nyaman karena ada salah satu anggota kelompoknya yang tidak mau bergabung untuk menyelesaikan tugas kelompok. (2) adanya siswa yang ramai saat diskusi berlangsung, hal ini membuat siswa yang lain menjadi ikut ramai dan tidak konsentrasi untuk mengerjakan tugas sehingga waktu diskusi menjadi molor mengurangi jam yang telah direncanakan. b. Sarana dan prasarana Aspek sarana dan prasarana yang menjadi kendala adalah kurangnya jumlah LCD yang digunakan untuk mempresentasikan materi dalam bentuk power point. 6.
Upaya mengatasi kendala penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Kendala – kendala yang dihadapi guru PKn dalam menerapkan strategi PAIKEM di
SMP Negeri 20 Malang tentu saja tidak diabaikan begitu saja. Guru tetap berupaya agar pelaksanaan pembelajaran PKn dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapakan. Untuk mengatasi kendala – kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn adalah: a. Aspek siswa Upaya mengatasi kendala dari aspek siswa yaitu guru memberikan perhatian lebih bagi siswa yang kurang dapat berkomunikasi dengan teman lainya dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan saat awal pelajaran dan juga setelah akhir kegiatan diskusi sehingga siswa memicu siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama dengan teman – temannya dan untuk mengatasi siswa yang ramai guru langsung mendekati siswa tersebut untuk mengkondisikannya agar bisa tenang dan tidak menggangu teman yang lainnya sehingga tugas yang diberikan bisa cepat selesai. b. Aspek sarana dan prasarana Upaya untuk mengatasi kendala dari aspek sarana dan prasarana yaitu guru harus memesan LCD di bagian perlengkapan jauh hari sebelumnya sehingga mengetahui apakah akan menggunakan ruang media atau membawa LCD ke ruang kelas dan bila terpakai semua maka guru harus mencari hari lain untuk menggunakannya.
14
Pembahasan A. Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Berdasarkan hasil penelitian tersebut sesuai dengan yang di paparkan oleh Usman (2011:92) tujuan membuka pelajaran adalah sebagai berikut: (1) Menyiapkan mental siswa. Kegiatan membuka pelajaran bertujuan untuk menyatukan jiwa dan raga siswa dalam satu tempat dan waktu agar ia ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan memicu minat serta pemusatan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran, (2) Menumbuhkan semangat, motivasi, dan perhatian siswa agar siswa menyadari batas-batas tugasnya, (3) Agar siswa memahami hubungan antara materi yang telah dikuasainya dengan materi yang akan dipelajarinya, (4) Agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapainya. Berdasarkan pembahasan pada kegiatan membuka pelajaran yang di atas, peneliti berpendapat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh guru PKn sudah cukup baik, namun kegiatan tersebut belum terdapat dalam karakteristik strategi PAIKEM. Jadi kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan guru PKn masih termasuk dalam pembelajaran konvensional. B. Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru dalam penerapan PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Berdasarkan hasil penelitian dari kegiatan inti yang telah dilakukan guru tersebut, sesuai dengan pendapat Khoiru & Amri (2011:30) karakteristik PAIKEM adalah a. Pembelajaran yang aktif Pembelajaran yang aktif mengandung makna bahwa sebuah proses belajar harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. Kegiatan ini terlihat ketika siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan persoalan yang telah diberikan oleh guru. b. Pembelajaran yang inovatif Pembelajaran yang inovatif merupakan proses belajar dimana guru harus memunculkan hal-hal yang baru yang belum pernah dialami. Kegiatan ini terlihat ketika guru
15
membuat soal - soal pertanyaan dan munculnya berbagai jawaban atau pendapat siswa mengenai soal yang diberikan oleh guru. c. Pembelajaran yang kreatif Pembelajaran yang kreatif mengandung arti bahwa seorang guru harus dapat menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Dalam hal ini, guru perlu memahami perbedaan tingkat kemampuan tiap siswa dan kelasnya. Kegiatan ini tampak pada guru menyampaikan materi dalam bentuk power point yang diberi dengan gambar - gambar dan siswa mencatat atau membuat rangkuman dari materi yang di tampilkan oleh guru. d. Pembelajaran yang efektif Pembelajaran yang efektif berkaitan dengan pernyatan: “sejauh mana proses belajar yang dijalankan mampu membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”. Situasi belajar yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tersebut tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang seharusnya dikuasai siswa setelah pelajaran berlangsung. Kegiatan ini tampak pada saat guru sudah menyampaikan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang direncanakan sudah terlaksanakan tepat waktu. e. Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan dengan suasana belajar yang aman, mnyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga mereka tergerak untuk terlibat dan memusatkan perhatianya secara penuh pada kegiatan tersebut. kegiatan ini terlihat pada saat siswa berani untuk menjawab pertanyaan dari guru, siswa berinteraksi dengan teman kelompoknya dan siswa mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi. C. Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Berdasarkan hasil penelitian dari kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru tersebut, sesuai dengan pendapat Khoiru & Amri (2011:30) karakteristik PAIKEM adalah
16
a. Pembelajaran yang aktif Pembelajaran yang aktif mengandung makna bahwa sebuah proses belajar harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. Kegiatan ini terlihat ketika siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan dengan suasana belajar yang aman, mnyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga mereka tergerak untuk terlibat dan memusatkan perhatianya secara penuh pada kegiatan tersebut. kegiatan ini terlihat pada saat siswa mendapatkan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. D. Faktor penunjang pelaksanaan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti berpendapat bahwa dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran guru harus mempunyai kreativitas dan keterampilan untuk membuat suatu kegiatan belajar yang menarik, sehingga siswa bisa menangkap semua pelajaran yang diberikan oleh guru dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. Kreativitas guru tersebut tidak dapat tersalurkan secara maksimal apabila tidak ada sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai maka guru akan bisa lebih kreatif lagi dalam melakukan pengembangan pembelajaran. E. Kendala – kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Dalam menerapkan strategi PAIKEM guru PKn di SMP Negeri 20 Malang menemukan kendala – kendala yang terdapat dalam tiga aspek yaitu: a. Aspek siswa Dari hasil penelitian diatas, berdasarkan Puskur Balitbang Diknas (dalam Ahmadi & Amri: 27) PAIKEM menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative „baik‟, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.. hal ini karena PAIKEM menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubungkan), kemampuan eksploratif dan elaborative (menemukan dan menghubungkan). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model PAIKEM sangat sulit dilaksanakan.
17
b. Sarana dan prasarana Aspek sarana dan prasarana yang menjadi kendala adalah kurangnya jumlah LCD yang digunakan untuk mempresentasikan materi dalam bentuk power point. F. Upaya mengatasi kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala – kendala dalam penerapan strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn adalah dengan cara: c. Aspek siswa Upaya mengatasi kendala dari aspek siswa yaitu guru memberikan perhatian lebih bagi siswa yang kurang dapat berkomunikasi dengan teman lainya dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan saat awal pelajaran dan juga setelah akhir kegiatan diskusi sehingga siswa memicu siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama dengan teman – temannya dan untuk mengatasi siswa yang ramai guru langsung mendekati siswa tersebut untuk mengkondisikannya agar bisa tenang dan tidak menggangu teman yang lainnya sehingga tugas yang diberikan bisa cepat selesai. d. Aspek sarana dan prasarana Upaya untuk mengatasi kendala dari aspek sarana dan prasarana yaitu guru harus memesan LCD di bagian perlengkapan jauh hari sebelumnya sehingga mengetahui apakah akan menggunakan ruang media atau membawa LCD ke ruang kelas dan bila terpakai semua maka guru harus mencari hari lain untuk menggunakannya. Penutup Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan mengenai strategi PAIKEM pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Malang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru PKn masih termasuk dalam pembelajaran konvensional. b. Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru termasuk pembelajaran (a) aktif yaitu terlihat ketika siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan persoalan yang telah diberikan oleh guru, (b) inovatif yaitu terlihat ketika guru membuat soal - soal pertanyaan dan munculnya berbagai jawaban atau pendapat siswa mengenai soal yang
18
diberikan oleh guru, (c) kreatif yaitu tampak pada guru menyampaikan materi dalam bentuk power point yang diberi dengan gambar - gambar dan siswa mencatat atau membuat rangkuman dari materi yang di tampilkan oleh guru, (d) efektif yaitu ini tampak pada saat guru sudah menyampaikan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang direncanakan sudah terlaksanakan tepat waktu, (e) menyenangkan yaitu terlihat pada saat siswa berani untuk menjawab pertanyaan dari guru, siswa berinteraksi dengan teman kelompoknya dan siswa mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi. c. Kegiatan menutup pelajaran yang dilakukan guru termasuk pembelajaran (a) aktif yaitu terlihat ketika siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, (b) menyenangkan yaitu terlihat pada saat siswa mendapatkan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. d. Faktor penunjang dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) guru bisa memaparkan materi dalam bentuk power point dan guru bisa membuat beragam evaluasi. (b) SMP Negeri 20 Malang memilki 2 ruang media juga tiga buah LCD dan dua buah sound system yang bisa di bawa ke ruang kelas, di perpustakaan juga mempunyai koleksi buku penunjang pelajaran yang cukup banyak. e. Kendala dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) ada siswa yang kurang bisa berkomunikatif dengan temannya dan ada siswa yang ramai saat diskusi. (b) kurangnya jumlah LCD yang digunakan oleh guru untuk memaparkan materi dalam bentuk power point. f. Upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan strategi PAIKEM adalah (a) guru memberi perhatian lebih kepada siswa yang kurang bisa berkomunikatif dengan temannya dan bagi siswa yang ramai guru langsung menghampirinya untuk dikondisikan. (b) guru harus memesan LCD di bagian perlengkapan jauh hari sebelumnya sehingga mengetahui apakah akan menggunakan ruang media atau membawa LCD ke ruang kelas dan bila terpakai semua maka guru harus mencari hari lain untuk menggunakannya.
19
Saran Dari temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut. 1. Agar tercipta suasana yang menyenangkan dari awal pelajaran seyogyanya guru PKn mengajak siswa untuk bernyanyi saat membuka pelajaran agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. 2. Agar siswa tidak jenuh dalam pelajaran seyogyanya guru PKn lebih kreatif dan inovatif dalam merancang metode dan media pembelajaran. 3. Untuk dapat mengatasi siswa yang kurang bisa komunikatif dengan temannya dan mengatasi siswa yang ramai seyogyanya guru mempelajari psikologi pendidikan agar pembelajaran berlangsung secara maksimal. 4. Guru PKn seyogyanya menstimulus siswa dalam diskusi agar mereka aktif bertanya dan menanggapi sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik. 5. Guru PKn seyogyanya lebih sering memberi semangat dan motivasi kepada siswa sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti proses pembelajaran. 6. Pihak sekolah seyogyanya bisa mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah sehingga guru bisa lebih berinovasi dalam pembelajaran. Daftar Rujukan Ahmadi dan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: Prestasi Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Syaifudin. 2004. Pengantar Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Omar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hanifah, Nanang. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
20
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi Paikem. Jakarta: Pustaka Raya Moleong, J. Lexy. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Moleong, J. Lexy. 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurhadi, dkk. 2004. pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sudrajat, Akhmad. 2011. Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran, (online), (http://smacepiring.wordpress.com/) diakses pada tanggal 12 Januari 2012 Sugiyono. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka Suparlan, dkk. 2009. Pembelajaran PAIKEM. Bandung: PT Grafindo. Rosdijati, dkk. 2010. Panduan PAIKEM. Jakarta: Erlangga Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (online), (http:// www.hukumonline.com/) diakses pada tanggal 12 Januari 2012. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Edisi Kelima. Malang: UM PRESS. Usman, Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Untari, Sri. 2009. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Malang : Universitas Negeri Malang.