1
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIIISMP NEGERI 1 TALUDITI
RUDI R. RORIMPANDEI NIM. 221411154
DOSEN PEMBIMBING
PEMBIMBING I
DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si NIP.19660903 199603 1 001 200003 1 002
PEMBIMBING II
Roni Lukum,S.Pd,M.Sc NIP.19730323
2
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIIISMP NEGERI 1 TALUDITI Rudi
R.
Rorimpandei, Nim. 221411154* DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si**Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo. ABSTRAK 1
Rudi R. Rorimpandei Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Kemasyarakatan Universitas Negeri Gorontalo, dengan Nomor Induk 221411154Angkatan 2011. Meningkatkan Kreatifitas Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Strategi Konstruktivisme Di Kelas SMP Negeri 1 Taluditi (Pembimbing DR. Sastro M. Wantu, SH. M.Si and Roni Lukum. S. Pd.M.Sc) Objek penelitian ini adalah untuk mengetahuibaik atau tidaknya penggunaan strategi konstruktivisme meningkatkan kreatifitas siswa di kelas VIII SMP Negeri 1Taluditi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang diterapkan pada siklus I dan siklus II. Subjek penelitian yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi tahun akademik. Untuk itu, siswa yang ditetapkan sebagai obyek penelitian adalah kelas VIII B yang terdiri dari 26 siswa. Dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Test dan Observasi Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan strategi konstruktivisme dapat meningkatkan kreatifitas siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I hanya 30,8% yang tidak mencukupi pada standar KKM. Jadi peneliti melanjutkan ke siklus II, hasil belajar siswa pada siklus ini yaitu 92,31% yang menunjukkan pencapaian standar KKM 70. Oleh karena itu strategi ini terbukti adanya kemajuan aktivitas siswa yang positif mulai dari siklus I ke siklus II. Hasil analisis yang dilihat dari strategi konstruktivisme meningkatkan kreatifitas siswa efektif dan penelitian ini memiliki suatu tujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya guna lebih menenkankan pada proses pembelajaran bagaimana bertatap muka dalam belajar. Dalam penggunaan metode ini, siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4 siswa setiap kelompok dan memberikan sebuah wacana untuk membuatkan/merumuskan 1
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
3
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Mereka menganalisis dan menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kemudian membuat ringkasan dan menyampaikannya kepada yang lain dengan memasukkan ide-ide pokoknya Kata Kunci: Kreatifitas Siswa, Mata Pelajaran PKn, Strategi Konstruktivisme 2 Proses pendidikan (educational process) merupakan interaksi edukatif, atau proses pembelajaran dan pengajaran. seperti proses pembelajaran, penggunaan media, metode mengajar, dan media pembelajaran atau alat peraga yang diperlukan. Proses pendidikan yang terjadi dalam bentuk proses belajar mengajar (teaching and learning process) kini perlu memperoleh perhatian yang lebih karena mutu pendidikan lebih banyak ditentukan oleh proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas (Suparlan,dkk,2008:20). Olehnya guru diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa yang memungkinkan siswa menemukan ide-ide baru, menciptakan caracara baru dan hasil-hasil baru yang dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada pembangunan bangsa dan negara untuk kesejahteraan dirinya, orang tua dan masyarakat (Suparlan,dkk, 2008:71). Kenyataan juga sebagian siswa dalam pembelajaran PKn di Kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi belum menampakkan kreativitasnya sebagaimana yang diharapkan, siswa sulit untuk untuk meningkatkan kreativitasnya sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi khususnya pada mata pelajaran PKn perlu dicari dan diterapkan satu model pembelajaran yang efektif. Berdasarkan pemikiran tersebut penulis berkeinginanuntukmenerapkan strategi
pembelajaran konstruktivisme,sebagai upaya guru dalam
meningkatkan 2
kreativitas
siswa.
Dengan
model
mengajar
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
4
konstruktivisme, penulis memvariasikan beberapa metode mengajar seperti ceramah, tanyajawab, pemecahan masalah dan kerja kelompok yang dipadukan denganketerampilan proses pembelajaran. Berdasarkanlatar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka penulis akan mengkaji dalam bentuk penelitian tindakan kelas tentang permasalahan dimaksud dengan memformulasikannya dalam judul “Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn melalui Srategi Pembelajaran Konstruktivisme di Kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi”. 3
(1)Widyatun,1999 (dalam cahyadisandi.blogspot.com) kreativitas
adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli yang bisa dipahami oleh manusia dan gampang dimengerti.(2)Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2007) Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan. (3)MenurutTakarisiswa yang memiliki kreativitas adalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) senang menjejaki lingkungannya, mengamati dan memegang segala sesuatu, mendekati segala macam tempat seakan-akan mereka haus akan pengalaman, b) mereka senang melakukan eksperimen,c) selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, ia senang melakukan macam-macam hal, senang bertualang dan terbuka, d) bersifat spontan dan cenderung menyatakan pikiran dan perasaan sebagaiman adanya, e) senang mengajukan pertanyaan dan seakan-akan tidak pernah puas dengan jawaban yang diberikan serta memiliki imajinasi yang kuat.(4)Ada beberapa pertimbangan dasar tentang perlunya pemupukan kreativitas siswa adalah : a) dengan berkreasi siswa dapat mewujudkan dirinya termasuk salah satu kebutuhan hidup manusia, b) kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kamampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap satu masalah,
3
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
5
merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian
dalam
pendidikan
Rokayah,dkk,2010:8).(5)Memperhatikan
arti
formal pentingnya
(Yayah pengembangan
kreativitas siswa maka dalam hal ini meningkatkan kreativitas belajar siswa perlu adanya lingkungan memiliki suasana belajar mengajar yang menguntungkan serta memberikan motivasi untuk menjadi bekal penting bagi siswa(Dahar R. W. 1988).(6)PengertianStrategi menurut Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1998/1999) berasal dari kata strategos yang mengandung makna jendral atau dalam hal bertanggung
jawab
ini perwira Negara (State officer) yang
merencanakan
suatu
strategi
dan
mengarahkan
pasukannya untuk mencapai kemenangan.(7)Menurut J.R. David, (1976) mengemukakan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu 4
perancangan yang berisi tentang suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang
didesain untuk mencapai pendidikan. (8)Menurut Senada N Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran dapat digunakan secara bersama-sama
untuk
menimbulkan
hasil
belajar
pada
siswa.(9)Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
yang
berbudaya
modern
(mulyanayutin.blogspot.com/2012/07/).(10)Metode-metode mengajar yang digunakan dalam model konstruktivisme adalah: Ceramah, Tanya jawab, Pemecahan masalah, Metode kerja kelompok(Riyanto, Yatim, 2001). (11)Hal-hal yang harus dipersiapkan dan direncanakan oleh guru sebelum melaksanakan ceramah adalah: a) membatasi waktu yang disesuikan dengan tingkat usia siswa, b) menentukan masalah yang akan diceramahkan dengan membuat iktisar atau dengan membuat catatan penting yang akan disampaikan kepada siswa, c) menyusun beberapa pertanyaan kepada siswa yang dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui sejauhmana
4
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
6
keaktifan siswadalam mengikuti pelajaran, d) membuat kesimpulan pokokpokok bahasan agar setiap anak akan memahami materi yang disampaikan, e) membuat alat evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan ceramah yang diberikan(Djamarah, 2005:243). (12)Penggunaan metode tanya jawab pada strategi konstruktif disebabkan oleh karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berpikir dan situasi kelas lebih hidup (Djamarah, 2005:241). (13)Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru dalam mempersiapkan metode pemecahan masalah adalah, sebagai berikut: a)merumuskan tujuan, b)mengemukakan alasan mengapa kita menggunakan metode pemecahan masalah, c)merumuskan
masalah dengan jelas,
d)petunjuk-petunjuk atau bimbingan yang perlu diberikan kepada anak-anak, e)menyusun alat eveluasi untuk menilai kemajuan siswa.(13)Metode pemecahan
masalah
harus
disempurnakan
dengan
metode
kerja
kelompok(HNR. Muhammad dan Muslimin Ibrahim, 2005).(14)Penggunaan keterampilan bertanya yang tepat akan bermanfaat,manfaat itu diantaranya membuat siswa lebih aktif, lebih cepat mengerti karena memberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, pertanyaan menarik dan dapat memusatkan perhatian siswa, lebih menghargai siswa 5dari pertanyaan, jawaban maupun keluhan siswa (Paul Suparno, 1997). (15)Dalam proses belajar mengajar, penghargaan atau pujian atas perbuatan yang baik dari siswa merupakan hal yang sangat diperlukan, sehingga dengan penghargaan atau pujian itu diharapkan siswa terus berusaha berbuat lebih baik. (DEPORTER, 2007 :188). Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi,Kecamatan
5
Taluditi
Kabupaten
Pohuwato
tempat
peneliti
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
7
melaksanakan tugas. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2013. Objek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi Kabupaten Pohuwato. Siswa yang ditetapkan sebagai obyek penelitian adalah terdiri dari 8 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Variabel Penelitian (1)Variabel input: siswa, guru, bahan ajar, sumber belajar, prosedur evaluasi,
dan
lingkungan
belajar
yang
menunjang
pelaksanaan
pembelajaran.(2)Variabel proses: tindakan yang telah direncanakan dengan memanfaatkan strategi konstruktivistik melalui metode bervariasi pada mata pelajaran PKn.(3)Variabel output: berupa peningkatan kreativitas siswa pada mata pelajaran PKn melalui strategi konstruktivistik. Tehnik Pengumpulan Data (1)Instrumen tes berupa tes tertulis.(2)Instrumen non tes berupa lembar observasi kegiatan guru, aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, serta pedoman wawancara. Tehnik Analisis Data (1)Teknik analisis datakuantitatif yakni data di analisis berdasarkan hasil tes siswa yang mengacu pada;a)diskusi hasil temuan peneliti dan guru mitra berdasarkan analisis dan refleksi, b)perkembangan hasil belajar siswa baik siklus I 6maupun II, c)hasil tes tertulis siswa untuk menentukan nilai ketuntasan siswa berdasarkan KKM dengan menggunakan rumus :
c)indikator keberhasilan yang ditentukan dengan menggunakan rumus:
6
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
8
(2)Analisi
kualitatif
antara
lain;
a)aktivitas
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung, b)kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah sesuai dengan acuan pada lembar pengamatan atau tidak. Skenario Penelitian 7
SMP
(1)Tahap Persiapan; a)permohonan untuk melakukan penelitian di
Negeri
1
Taluditi,
b)menyusun
administrasi
pembelajaran,
c)melaksanakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan, d)membuat lembar
observasi,
e)menyusun
draf
penelitian.(2)Pelaksanaan
Tindakan;a)siklus I, b)siklus II, (3)Tahap Observasi; a)observasi terhadap aktivitas belajar siswa,
dan c)keadaan kelas selama pembelajaran
berlangsung.(4)Tahap Refleksi. Jadwal Penelitian Penelitian ini direncanakan dalam waktu 3 (bulan)
yaitu bulan
Oktober sampai bulan Desember 2013.
7
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
9
Hasil dan Pembahasan 8
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pelajaran PPKn kelas VIII
semester Ganjil di SMP Negeri 1 Taluditi adalah untuk mencapai indikator kinerja yakni jumlah siswa yang kreatif dalam pembelajaran PPKn meningkat dari 67 % menjadi 90 %. Terkait dengan tindakan tersebut hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa jumlah siswa yang sangat kreatif dan kreatif adalah 8 orang (30,8%) dan hasil belajar yang ditunjukan dengan ketuntasan belajar adalah mencapai 30,77% dengan daya serap siswa 60 % berdasarkan teori tanya jawab. Berdasarkan hasil refleksi bersama dengan guru mitra sebagai anggota tim peneliti, ternyata pada siklus I, terdapat kelemahan-kelemahan seperti, kreativitas siswa dan hasil belajar serta pelaksanaan proses pembelajaran belum optimal dikaitkan dengan teori tanya jawab ,alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, langkah-langkah yang ditempuh dalam proses pembelajaran kurang tepat. Kelemahan lain yang sempat diamati dalam proses pembelajaran adalah guru tidak melaksanakan apersepsi dan motivasi, partisipasi siswa kurang nampak, bimbingan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar kurang nampak, serta masih banyak siswa yang tidak mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, maka perlu dilaksanakan tindakan siklus II, sekaligus melaksanakan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: a. Alat bantu dilengkapi dengan ringkasan materi pelajaran dan buku paket.
8
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
10
b. 9Langkah-langkah dalam proses pembelajaran lebih diarahkan ke teknik pembelajaran model kontruktivis dengan mengkombinasikan metode tanya jawab, diskusi dan pemecahan masalah. c. Apersepsi dan motivasi lebih diefektifkan. d. Guru mengelompokkan siswa yang mengalami kesulitan belajar kemudian dibimbing secara individual. e. Siswa yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih diarahkan pada kegiatan yang sifatnya operasional. Berdasarkan perbaikan strategi pembelajaran seperti di atas, maka pada siklus ke II telah terjadi perubahan-perubahan, baik dari segi kreativitas siswa, hasil belajar maupun kualifikasi pembelajaran. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut: a. Kreativitas meningkat yakni siswa yang sangat kreatif dan kreatif pada siklus I 46%, pada siklus II meningkat menjadi 92,30% . b. Hasil belajar siswa meningkat yakni jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I 30,8%, pada siklus II meningkat menjadi 92,31%, dan daya serap siswa pada siklus I 60%, pada siklus kedua meningkat menjadi 86,53%. c. Kualifikasi pembelajaran meningkat,
yakni
aspek-aspek
yang
memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik pada siklus I 13 aspek (59,09 %) pada siklus ke II meningkat menjadi 18 aspek (81,82 %). Jika dilihat hasil penilaian di atas, jelas telah menunjukkan peningkatan, baik dari segi kreativitas, hasil belajar maupun kualifikasi pembelajaran. Memperhatikan deskripsi hasil penelitian dan pembahasanya di atas, jelas bahwa model mengajar kontruktivisme dalam pembelajaran PPKn yang di laksanakan selama dua siklus telah dapat menunjukan adanya
9
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
11
peningkatan kreativitas siswa yang telah memberi dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar. 10
Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi “jika guru
menggunakan strategi konstruktivisme dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi, maka kreativitas siswa akan meningkat” dapat di terima. Selain itu indikator tindakan dalam penelitian dapat di capai.Jadi, kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik kemampuan mengembangkan informasi yang diperolehnya dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.Diantaranya dalam pemecahan masalah secara kreatif, mulai dari mampu mengumpulkan fakta, menemukan masalah, gagasan, dan jawabannya. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian tersebut bahwa pembelajaran model konstruktivisme dalam pembelajaran PKn, kreativitas siswa meningkat. Selanjutnya, dari uraian di atas penulis menyajikan analisis hasil penelitan dalam bentuk matriks, seperti dilihat pada tabel berikut.
10
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
12
11
REKAPITULASI HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian No
Rumusan Masalah
Indikator Kinerja
Hipotesis
Siklus I
Siklus II
60 %
86,53 %
Teori
Meningkatkan
Apabila 75 % dari
Jika dalam
kreativitas siswa
jumlah siswa
pembelajaran
pada mata pelajaran
sebanyak 26 orang
menggunakan
aktif dan terbiasa mencari
PKn melalui strategi
yang memiliki
strategi
informasi dari berbagai sumber.
pembelajaran
kreativitar dalam
konstruktivisme
2.Pemecahan Masalah
konstruktivisme di
pembelajaran PKn
pada mapel PKn
-Memecahkan masalah sesuai
kelas VIII SMP
dengan ketuntasan
maka kreativitas
dengan realita dan melatih siswa
Negeri 1 Taluditi
(KKM) sebesar 70.
siswa akan
untuk berpikir aktif dan kreatif
meningkat
1.Tanya jawab - Menumbuhkan minat siswa lebih
3.Kerja kelompok -Menciptakan suasana belajar yang saling melengkapi antara siswa dengan siswa sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
11
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
13
Kesimpulan dan Saran 12
(1)Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang di laksanakan selama tiga
siklus dengan menggunakan model mengajar kontruktivisme, telah dapat menunjukan adanya peningkatan kreativitas siswa. (2)Selain peningkatan kreativitas siswa, model pembelajaran kontruktif telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar.(3)Pelaksanaan poenelitian tindakan kelas yang di laksanakan selama dua siklus I yakni kreativitas siswa, hasil belajar dan proses pembelajaran belum optimal, alat bantu yang di gunakan dalam proses pembelajaran kurang tepat, dan guru pada awal pembelajaran tidak melasanakan apresepsai dan motivasi, serta bimbingan guru terhadap siswa yang kurang mampu melaksanakan tugas-tugas yang di berikan tidak terlalu nampak.(4)Setiap kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran di laksanakan perbaikan pada siklus berikutnya sebagai tindak lanjut, sehinga kualifikasi pembelajaran meningkat berdasarkan tahapan penelitian.(5)Adanya peningkatan kreativitas siswa, hasil belajar dalam kualifikasi pembelajaran, maka hipotesis yang berbunyi “jika guru menggunakan strategi konstruktivisme dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Kelas VIII SMP Negeri 1 Taluditi, maka kreativitas siswa akan meningkat” dapat di terima.
(1)Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada setiap siklus sebagai hasil analisis dan refleksi dari guru mitra, diharapkan agar guru sebagai praktisi dapat menerima dengan hati terbuka, serta bersedia untuk melakukan pebaikan-perbaikannya sebagai tindak lanjut.(2)Penerapan model mengajar konstruktif pada pelajaran PPKn kelas VIII, telah dapat menunjukan adanya peningkatan kreativitas siswa, kiranya dapat di ikuti oleh guru lainnya guna peningkatan kreativitas siswa dan dapat di ikuti oleh guru lainnya guna peningkatan mutu pembelajaran masing-masing. (3)Kepala sekolah sebagai penanggung jawab peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, di harapkan
12
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
14
13
senantiasa memberikan motivasi kepada Guru lainnya untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas yang sifatnya relevan.
Daftar Pustaka Badruli Martati. 2010. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi Penanaman Nilai. Bandung: Genesindo. DePorter, Bobbi. Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie. (2007). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung : Kaifa. Dinn Wahyudin, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Dahar R.W. 1988. Teori-Teori Belajar , Jakarta : Erlangga. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005.Guru Dan Anak Didik : Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Bineka Cipta. Enjah Takari R. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Genesindo. Enjah Takari R. 2010. Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (1). Bandung. Genesindo. HNR, Muhammad dan Muslimin Ibrahim (2005). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika. http://andrie-dedi.blogspot.com/2010/pengertian
-pendekatan-pembelajaran.html
diakses 26 Januari 2014. http://cahyadisandi.blogspot.com/2013/12/pengertian-kreatif-dan-inovatif.html, diakses 26 Januari 2014 http://mulyanayutin.blogspot.com/2012/07/pengertian
konstruktivisme.html,
diakses 26 Januari 2014. Poerwadarminta,W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet.IV: Balai Pustaka.
13
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.
15
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC 14
Subana dan Sunarti. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai Pendekatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran. Jakarta: Pustaka Setia.
Suparlan,dkk. 2008. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Bandung: Genesindo. Yayah Rokayah,dkk. 2010. Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia (2). Bandung: Genesindo.
14
*Rudi r. Rorimpandei, Nim. 221411154** DR.Sastro M.Wantu,SH,M.Si***Roni Lukum,S.Pd,M.Sc. Prodi PKn Jurusan Ilmu Hukum dan KemasyarakatanUniversitas negeri Gorontalo.