Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 127- 136
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SD NEGERI UNGGUL MONTASIK Riza Rosita1, Djailani AR 2, Khairuddin3 1)
2,3)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstract: Effort headmaster to the make-up of professional interest of teacher can support the attainment of education target at school. Research Target to know the program of execution and resistance to increase professional interest of teacher. This research use the descriptive method with the approach qualitative. Technique of data collecting used by is observation, interview, and documentation. Subjek Research is: Headmaster, Proxy of Headmaster and Pre-Eminent teacher SD Country of Montasik. Result of research indicate that the 1) Program ofis make-up of professional interest of teacher executed by Pre-Eminent headmaster SD Country of Montasik for example: training of compilation RPP and analyse the ( SKL, KI And KD), activating KKG, make-up of extracurricular activity and improvement of kualisifikasi teacher. 2) Execution of is make-up of professional interest learn by Pre-Eminent headmaster SD Country of Montasik that is training of compilation of Syllabus and RPP, applying of study PAIKEM of there no improvement program but execution have been executed, following Teacher Team-Work, following training and upgrading of both for executed at school and also extramural and improve the kualifikasi learn the higher kejenjang 3) natural by resistance of headmaster in improving kompetensiprofesional learn at Pre-Eminent SD Country of Montasik is the lack of medium and prasarana, lack of tanggungjawab learn to school. Keywords: The Influence of Teacher Certification and Performance.
Abstrak: Usaha kepala sekolah untuk peningkatan kompetensi profesional guru dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan Penelitian untuk mengetahui program pelaksanaan dan hambatan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru SD Negeri Unggul Montasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program peningkatan kompetensi profesional guru yang dilaksanakan oleh kepala sekolah SD Negeri Unggul Montasik antara lain: pelatihan penyusunan RPP dan analisis (SKL, KI dan KD), mengaktifkan KKG, peningkatan kegiatan ekstrakurikuler dan peningkatan kualisifikasi guru. 2) Pelaksanaan peningkatan kompetensi profesional guru oleh kepala sekolah SD Negeri Unggul Montasik yaitu pelatihan penyusunan Silabus dan RPP, penerapan pembelajaran PAIKEM tidak ada program peningkatan namun pelaksanaan sudah dilaksanakan, mengikuti Kerja Kelompok Guru, mengikuti pelatihan-pelatihan dan penataran-penataran baik yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah dan meningkatkan kualifikasi guru kejenjang lebih tinggi. 3) Hambatan-hambatan yang dialami kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensiprofesional guru pada SD Negeri Unggul Montasik adalah kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya tanggungjawab guru terhadap sekolah. Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru
127 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan sasaran sekolahnya melalui program yang
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
bagian
dari
dilaksanakan secara terencana. Kepala sekolah
pembangunan nasional yang bertujuan untuk
dituntut untuk menentukan kualitas kinerja
meningkatkan harkat dan martabat bangsa
kelembagaan pendidikan yang efektif dan
serta kualitas sumber daya manusia. Menurut
produktif.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 (2013:39) pendidikan
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
adalah: “usaha sadar dan terencana yang
Tentang Standar Kepala Sekolah menetapkan
dilakukan dalam proses yang sistematis untuk
bahwa kepala sekolah harus memiliki standar
mewujudkan suasana belajar dan proses
kompetensi
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
(2) kompetensi manajerial, (3) kompetensi
mengembangkan potensi dirinya”. Pendidikan
kewirausahaan, (4) kompetensi supervisi dan
bertujuan untuk meningkatkan mutu manusia
(5) kompetensi sosial”. Berdasarkan ketetapan
melalui pengembangan potensi diri dalam
tersebut diharapkan kepada kepala sekolah
ranah afektif, kognitif, psikomotor secara
mampu mewujudkan kepemimpinan dalam
Optimal. Manusia yang terdidik akan memiliki
keseluruhan proses pendidikan di sekolah.
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
Keberhasilan pendidikan di sekolah ditentukan
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
oleh
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
membimbing, menggerakkan, dan memotivasi
masyarakat, bangsa, dan negara.
individu (guru) yang terlibat dalam tujuan
Menurut Purwanto (2010:106) Kepala sekolah “sebagai administrator pendidikan bertanggung
jawab
pelaksanaan
pendidikan
kemampuannya
mempengaruhi,
pendidikan yang disepakati. Agar
guru
mampu
dan
memiliki
kelancaran
kompetensi yang baik dalam melaksanakan
pengajaran
tugas dan tanggungjawabnya, maka pembinaan
disekolahnya”. Oleh karena itu, untuk dapat
terhadap peningkatan kompetensi guru kelas
melaksanakan tugasnya dengan baik, kepada
menjadi perhatian serius, terutama usaha dari
sekolah hendaknya memahami, dan mampu
kepala sekolah yang menjadi tanggung jawab
melaksanakan
sepenuhnya
berkenaan
terhadap
“(1) kompetensi kepribadian,
dan
kegiatan-kegiatan dengan
fungsinya
yang sebagai
administrator pendidikan.
dalam
mutu
hasil
belajar
mengajar di sekolah. Proses pembelajaran pada SD Negeri
Kepala sekolah mempunyai peranan penting
terhadap
Unggul Montasik tidak sepenuhnya menguasai
mengkoordinasi,
materi yang akan diajarkan, karena guru SD
menggerakkan, dan menselaraskan sumber
Negeri Unggul Montasik kebanyakan tidak
daya
kepala
menguasai materi, hal ini berdampak kepada
sekolah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan
siswa. Tentunya peran kepala sekolah sangat
pendidikan.
Kepemimpinan
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 128
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diharapkan dalam meningkatkan kompetensi
melakukan tindakan dan perbuatan dalam
profesional guru SD Negeri Unggul Montasik.
mencapai tujuan bersama. Kutipan di atas kepemimpinan
KAJIAN KEPUSTAKAAN Konsep Strategi Pemimpin Pendidikan
perencanaan
terlebih
merupakan
tindakan
mendapat kerjasama dari seseorang untuk
Membangun sebuah organisasi harus mempunyai
itu
menjelaskan bahwa
dahulu,
mencapai
sesuatu.
Kepemimpinan
bila
dikaitkan dengan kepala sekolah merupakan
begitu juga dengan kepala sekolah dalam
pola
memimpin
strategi
mempengaruhi komponennya dalam mencapai
pelaksanaan kegiatan dalam proses belajar
tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah satu
mengajar, supaya organisasi yang dilaksanakan
proses untuk memberikan pengaruh secara
tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
sosial kepada orang lain, sehingga mudah
Sesuai dengan pendapat Hamdani (2011:18)
menjalankan
sekolah
mengemukakan
adanya
bahwa:
“strategi
adalah
kerja
kepala
proses
sekolah
sebagimana
dalam
yang
dikehendaki pemimpin.
sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
Pengertian kepemimpinan tidak dapat
seseorang atau organisasi untuk sampai pada
dibatasi secara pasti, termasuk pengertian
tujuan” .
kepemimpinan efektif di sekolah. Namun,
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
sejumlah
rujukan
menjelaskan
bahwa
suatu
kepemimpinan efektif di sekolah dapat berkait
organisasi karena sebagian besar keberhasilan
dengan kepemimpinan kepala sekolah yang
dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh
efektif. Atas dasar pandangan ini, maka
kepemimpinan
kepemimpinan efektif
dalam
organisasi
tersebut.
Adapun menurut Purwanto (2010:26) bahwa: kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak dipaksa. Sedangkan menurut Daryanto (2011:99)
di sekolah dapat
dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan
kepada
pencapaian
prestasi
akademik dan non akademik sekolah. Dengan demikian pemimpin pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan faktotfaktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah.
Peran dan Tugas Kepala Sekolah
yang
Dalam menjalankan perannya, seorang
dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang
kepala sekolah tentu saja harus mampu
lain untuk mau bekerja sama agar mau
membuat perencanaan yang sistematis, terpadu
kepemimpinan
adalah:
kemampuan
berkelanjutan, dan komprehensif. Target utama 129 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perencanaan
dalam
pendidikan
adalah
sekolah dibantu oleh seorang wakil kepala
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
sekolah. Sebagai pemimpin, kepala sekolah
dan efisien dengan mutu pendidikan yang
memiliki tugas-tugas yang sangat strategis
memuaskan para pelanggan atau stakeholder-
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
nya. Perencanaan yang mencakup penegasan
Menurut Herabudin (2009:202) tugas-tugas
dan kejelasan visi, misi, tujuan, dan strategi
kepala sekolah adalah sebagai berikut:
organisasi, merupakan hal penting untuk dicermati
oleh
semua
pihak
yang
berkepentingan terhadap pendidikan, agar organisasi secara ajeg dapat bergerak meraih keberhasialan dan kesuksesan. Menurut Daryanto (2011:168) dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional,
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah
1. Membuat perencanaan; perencanaan ini berkaitan dengan program pengajaran, kesiswaan, pembinaan guru, pengembangan kurikulum, pelaksanaan pengembangan aktivitas siswa yang bersifat intra dan ekstrakurikuler; 2. Pengembangan dan pemberdayaan kepegawaian; 3. Pengelolaan administrasi keuangan sekolah; 4. Pengembangan sarana dan prasarana.
yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berdasarkan pendapat di atas, maka
Kepala sekolah sebagai edukator Kepala sekolah sebagai manajer Kepala sekolah sebagai administrator Kepala sekolah sebagai supervisor Kepala sekolah sebagai leader Kepala sekolah sebagai wirausahawan Peran kepala sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
kutipan
di
dijelaskan
bahwa
kepala
sekolah
mempunyai tanggung jawab penuh dalam memimpin suatu sekolah, dari perencanaan sampai mencapai tujuan akhir.
Pengertian Kompetensi
atas,
Menurut Sagala (2011:23) dalam Undang-
menyadari adanya peranan-peranan tersebut
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
kiranya sangat berfaedah bagi para kepala
dan Dosen pasal 1, ayat 10, disebutkan
sekolah dan pemimpin pemimpin pendidikan
“kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
lainnya untuk menjalankan tugasnya dengan
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
lebih hati-hati dan menuju ke arah yang lebih
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
baik lagi.
dalam melaksanakan tugas keprofesional”.
Sebagai
dari
dapat
kepala sekolah, ia juga
Adapun
kompetensi
kepala
sekolah
berfungsi sebagai pemimpin yang menjalankan
sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri
kepemimpinannya di sekolah. Para guru dan
Pendidikan
karyawan sekolah adalah bawahannya yang
Nomor 13 Tahun 2007 Wahyudi (2012:29),
berada di bawah otoritas kepala sekolah dalam
tentang
standar
melaksanakan
tugas-tugasnya.
Dalam
Kepala
sekolah
menjalankan
kepemimpinannya,
kepala
kompetensi, yaitu:
Nasional
Republik
kepala harus
Indonesia
sekolah/madrasah, memiliki
Volume 4, No. 1, Februari 2016
lima
- 130
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Kompetensi
Kepribadian,
yang
harus
5. Kompetensi
Sosial
yaitu:
bekerjasama
dimiliki seorang pemimpin menurut penulis
dengan pihak lain untuk kepentingan
adalah: berakhlak mulia. mengembangkan
sekolah/madrasah dan berpartisipasi dalam
budaya akhlak mulia sebagai suriteladan
kegiatan
bagi komunitas sekolah /madrasah.
memiliki kepekaan sosial terhadap orang
2. Kompetensi Manajerial yang harus di miliki
yaitu:
menyusun
sosial
kemasyarakatan,
serta
atau kelompok lain.
perencanaan
Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa
sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
seorang pemimpin harus menggayomi semua
perencanaan, mengembangkan organisasi
tugasnya
sesuai
melaksanakan
dengan
kebutuhan,
mulai tugas
dari
merencanakan,
dengan
baik
serta
memanfaatkansumberdaya secara optimal,
mengevaluasinya supaya mencapai tujuan
mengelola perubahan dan pengembangan
yang diharapkan.
sekolah/madrasah. 3. Kompetensi
kewirausahaan
yaitu:
Kompetensi-Kompetensi Guru
menciptakan inovasi yang berguna bagi
Guru adalah orang dewasa yang secara
pengembangan sekolah/madrasah, bekarja
sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
keras
keberhasilan,
mengajar, dan membimbing peserta didik.
memiliki motivasi yang kuat agar sukses
Orang yang disebut guru adalah orang yang
dalam melaksanakan tugas pokok dan
memiliki kemampuan merancang program
fungsinya sebagai pemimpin dan pantang
pembelajaran
menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
mengelola kelas agar peserta didik dapat
dalam menghadapi kendala, serta memiliki
belajar dan pada akhirnya dapat mencapai
naluri kewirausahaan dalam mengelola
tingkat kedewasaan sebagai tujuan dari proses
kegiatan produksi/jasa sekolah /madrasah
pendidikan.
untuk
mencapai
sebagai sumber belajar peserta didik.
serta
mampu
menata
dan
Dalam PP Nomor 17 Tahun 2007 Alma
4. Kompetensi supervisi yaitu merencanakan
(2012:135) dinyatakan bahwa “kompetensi
program supervisi akademik dalam rangka
yang harus dimiliki guru meliputi, kompetensi
peningkatan
guru,
pedagogik,
melaksanakan supervisi akademik terhadap
kompetensi
guru dengan menggunakan pendekatan dan
profesional.” tersebut memiliki kompetensi
teknik
dalam bidangnya.
profesionalisme
supervisi
yang
tepat,
serta
menindaklajuti hasil supervisi akademik
kompetensi sosial,
dan
kepribadian, kompetensi
Adapun uraian kompetensi guru akan
terhadap guru dalam rangka peningkatan
dijelaskan sebagai berikut:
profesionalisme guru.
1. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi
131 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala guru itu sendiri yang kelak harus memiliki
dokumentasi,
nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam
triangulasi”.
perilaku sehari-hari.
dan
dengan
menggunakan
Lokasi penelitian ini adalah di Montasik
2. Kompetensi sosial merupakan kemampuan
Aceh Besar. Dengan fokus penelitian strategi
guru untuk memahami dirinya sebagai
kepala
bagian dari yang tak terpisahkan dari
kompetensi profesional guru pada SD Negeri
masyarakat yang memiliki kemampuan,
Unggul
keterampilan yang cukup luas, ikut secara
strategis dan kondusif untuk belajar dan
aktif dalam proses pembangunan.
mengajar tidak terlepas dari bimbingan dan
3. Kompetensi profesional merupakan salah
sekolah
dalam
Montasi.
Kondisi
meningkatkan
sekolah
pengawasan
kepala
satu kemampuan dasar yang harus dimiliki
meningkatkan
kompetensi
seorang guru.
penelitian yang penulis laksanakan mulai bulan
4. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
berdasarkan
pada
pengalaman
dan
bakat pendidikan
guru
guru.
dalam Proses
April sampai dengan bulan Juni 2014.
mengelola pembelajaran peserta didik.
Subjek dalam
Kompetensi profesional guru, selain
sekolah
yang
penelitian ini adalah:
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan
unsur
guru. Subjek penelitian yang dipilih ini
memegang
diharapkan dapat memberikan sumber data dan
peranan yang sangat penting. Pendidikan guru,
informasi
sebagai suatu usaha yang berencana dan
berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam
sistematis melalui berbagai program yang
meningkatkan kompetensi profesional guru
dikembangkan oleh LPTK dalam rangka usaha
pada SD Negeri Unggul Montasik.
penigkatan kompetensi guru.
serta
Data-data
peristiwa-peristiwa
yang
akan
yang
dikumpulkan
sesuai dengan kebutuhan penelitian, menurut Satori
METODE PENELITIAN
dan
Komariah
(2010:105)
dalam
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dengan menggunakan pendekatan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam
kualitatif, tehnik pengumpulan data yang
pendekatan ini, peneliti berusaha keras agar
digunakan adalah:
pembahasannya dapat mendekati makna dan
1. Wawancara
ketajaman analisis-logis. Sesuai dengan Satori
2. Observasi
dan Komariah (2010:25) mengungkapkan
3. Studi Dokumentasi.
bahwa “penelitian tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data tetapi desekripsi tersebut
HASIL PEMBAHASAN
hasil dari pengumpulan data yang sohih yang
Berdasarkan data hasil penelitian yang
dipersyaratkan kualitatif yaitu wawancara
diperoleh melalui wawancara dengan guru SD
mendalam,
Negeri
observasi
partisipasi,
studi
Unggul Montasik terungkap bahwa,
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 132
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala semua
guru
juga
diikutsertakan
dalam
Dari hasil penelitian pada SD Negeri
penyusunan program kerja sekolah. Adapun
Unggul
mekanismenya
pelaksanaan pembelajaran, yaitu:
menurut
hasil
wawancara
dengan guru selanjutnya adalah: Dalam penyusunan program kerja sekolah dapat dilihat dari perancangan media belajar, implementasinya dengan mengadakan pertemuan di KKG, yang diadakan setiap hari sabtu dengan pembahasan yang berbeda dan mengikut sertakan guru dalam pelatihan-pelatihan berhubungan dengan kompetensi profesional guru, semua guru diikut sertakan dalam program KKG.Program KKG dilaksanakan setiap sabtu, minggu pertama pertemuan untuk guru kelas 1 minggu.Selanjutnya, guru kelas 2 begitu seterusnya sampai kelas 6 dan dilanjutkan dengan guru agama dan guru olah raga. Pembahasannya tentang pembuatan RPP, penyusunan silabus, program media pembelajaran dan semua hal yang dianggap perlu untuk dibahas bersama.
Montasik
Kegiatan
awal
tahun
a) Merencanakan kebutuhan guru setiap mata pelajaran b) Pembagian tugas mengajar c) Menyusun program mengajar dan kalender sekolah d) Menyusun kebutuhan guru dan kelengkapan pelajaran e) Mengadakan rapat guru f) Memeriksa keuangan sekolah g) Mengadakan supervisi kelas. Di samping itu sekolah SD Negeri Montasik dalam pelaksanaan program kegiatan sekolah
untuk
meningkatkan
kompetensi
profesional guru dalam bidang administrasi sampai
sekarang
kemungkinan
belum
perlengkapan
terwujud, di
bidang
administrasinya belum terpenuhi sepenuhnya Hasil
wawancara
tersebut
di
atas
menunjukkan bahwa secara umum kepala sekolah SD Negeri
Unggul Montasik telah
sesuai rencana yang telah disusun kegiatan program
secara
keseluruhan
dijalankan
dan
mendelegasikan wewenangnya kepada wakilwakilnya.
mengajar di SD Negeri Unggul Montasik membuat program kegiatan sekolah dengan penggunaan
laptop, Proses
penggunaan menggairahkan
Komputer/infokus
Belajar
Mengajar
audio
visual
siswa
dengan
dan
tahun
Ditinjau dari bidang ketenagaan (guru dan pegawai) dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa
inggris
belum
maksimal
dalam
megadakan kursus bahasa inggris secara
inggris belum 100% terlaksana dengan baik dengan rencana program kegiatan yang sudah ada,
harapan
Mengajar mengikuti perkembangan zaman untuk kemajuan mutu pendidikan. Volume 4, No. 1, Februari 2016
dan
pada
PAIKEM
penerapan sebagian
pembelajaran guru
belum
menerapkannya.
dapat
dibuatnya program tersebut agar Proses Belajar
133 -
awal
kontinu, jadi dalam proses kursus bahasa
Selanjutnya dalam bidang proses belajar
penunjang
pada
pembelajaran.
melakukan pengorganisasian dengan semua komponen sekolah sebelum program kerja
kegiatan
Hambatan-hambatan kepala
sekolah
untuk
yang
dihadapi
meningkatkan
kompetensi profesional guru pada SD Negeri Unggul Montasik adalah kurangnya dukungan sarana dan prasarana, tanggung jawab guru
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang masih rendah, komite sekolah kurang
Berdasarkan
hasil
penelitian,
memahami tugasnya sehingga kurang berperan
peningkatan strategi kepala sekolah dalam
aktif dalam mendukung program peningkatan
meningkatkan kompetensi profesional guru
profesional guru.
pada SD Negeri Unggul Montasik merupakan salah satu strategi utama kepala sekolah dengan
Pembahasan Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
menerapkan
perannya
sebagai
emaslim. Pembinaan kepala sekolah dalam
diperoleh dari observasi, wawancara dan studi
meningkatkan
dokumentasi
telah
guru dilakukan secara kontinu, dimana segala
dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
bentuk kegiatan pembinaan diarahkan untuk
kesimpulan
meningkatkan mutu pendidikan dan maju
tahunan
sebagaimana
bahwa
sekolah
yang
penyusunan merupakan
program
salah
satu
kompetensi
profesionalisme
sesuai dengan perkembangan zaman.
perencanaan yang dilakukan kepala sekolah.
Pelaksanaan peningkatan kompetensi
khususnya mengenai program peningkatan
profesional guru oleh kepala sekolah SD
kemampuan profesional guru dalam setiap
Negeri Unggul
program kerjanya dan juga adanya upaya
penyusunan Silabus dan RPP, penerapan
pembinaan
tenaga
pembelajaran PAIKEM tidak ada program
program
supervisi.
kependidikan
melalui
Program
untuk
Montasik yaitu pelatihan
peningkatan
namun
meningkatkan kompetensi profesional guru
dilaksanakan,
mengikuti
tersebut antara lain adalah dengan pelatihan
Guru,
atau penataran, workshop, dan seminar.
penataran-penataran baik yang dilaksanakan
Kepala sekolah selaku pemimpin di
mengikuti
disekolah
maupun
pelaksanaan
sudah
Kerja Kelompok
pelatihan-pelatihan
diluar
sekolah
dan
dan
sekolah, memiliki tanggung jawab terhadap
meningkatkan kualifikasi guru ke jenjang lebih
kemajuan sekolah dan profesionalisme guru.
tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah
Menurut Fattah (2011:89) banyak faktor
memotivasi guru dalam bentuk bimbingan,
yang mempengaruhi keberhasilan seseorang
saran
dengan
pimpinan dalam mengelola organisasi, yaitu
memberikan pemahaman kepada guru tentang
mencakup: “(a) intelektualitas, (b) hubungan
perlunya
sosial, (c) kemampuan emosional, (d) keadaan
teguran
dan
dorongan
peningkatan
profesionalisme.
telah
fisik, (e) imajinasi, (f) kekuatan jasmani, (g)
berupaya secara maksimal dalam memainkan
kesabaran, (h) kemauan berkorban, dan (i)
peran
dapat
kemauan bekerja keras.” Ciri-ciri yang telah
menemukan gagasan baru dalam mencari
tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
dan
Kepala
kompetensi
fungsinya
sekolah
sehingga
strategi dan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru.
Hambatan-hambatan kepala
sekolah
dalam
yang
dihadapi
meningkatkan
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 134
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kompetensi profesional guru pada SD Negeri
peningkatan kegiatan ekstrakurikuler dan
Unggul Montasik adalah kurangnya dukungan
peningkatan kualisifikasi guru.
sarana dan prasarana, tanggung jawab guru
2. Pelaksanaan
peningkatan
kompetensi
yang masih rendah, komite sekolah kurang
profesional guru oleh kepala sekolah SD
memahami peran dan tugasnya sehingga
Negeri Unggul
kurang berperan aktif dalam mendukung
penyusunan Silabus dan RPP, penerapan
program peningkatan profesional guru.
pembelajaran PAIKEM tidak ada program
Montasik yaitu pelatihan
Keberhasilan atau kegagalan seorang
peningkatan namun pelaksanaan sudah
kepala sekolah tidak hanya ditentukan oleh
dilaksanakan, mengikuti Kerja Kelompok
dirinya sendiri, akan tetapi juga ditentukan
Guru, mengikuti pelatihan-pelatihan dan
oleh akumulasi subsistem yang terlibat, yaitu
penataran-penataran
baik
kepala sekolah sendiri dengan seperangkat
dilaksanakan
maupun
potensinya,
sekolah dan meningkatkan kualifikasi guru
karakteristik
bawahan,
karakteristik situasi, kondisi, organisasi di luar
disekolah
yang diluar
kejenjang lebih tinggi.
manusianya, dan karakteristik situasi dan
3. Hambatan-hambatan yang dialami kepala
kondisi luar sekolah. Keberhasilan sekolah
sekolah dalam meningkatkan kompetensi
mengandung
pemimpin
profesional guru pada SD Negeri Unggul
sekolah. Untuk menunjang kemampuan kepala
Montasik adalah kurangnya sarana dan
sekolah di samping kemampuan akademik
prasarana, kurangnya tanggung jawab guru
yang telah dimiliki, perlu adanya penambahan
terhadap sekolah. Dari hasil pembahasan
yang berasal dari luar akademik seperti
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pelatihan, workshop dan seminar.
pelaksanaan strategi kepala sekolah dalam
arti
keberhasilan
meningkatkan kompetensi profesional guru KESIMPULAN DAN SARAN
pada SD Negeri Unggul Montasik belum
Kesimpulan
terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dari
Berdasarkan
dan
faktor hambatan pengawasan dari kepala
pembahasan yang telah dikemukakan dapat
sekolah dan juga kurangnya dukungan dari
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
komite sekolah, sehingga strategi yang
1. Program
hasil
penelitian
peningkatan
kompetensi
digunakan pada sekolah SD Negeri Unggul
profesional guruyang dilaksanakan oleh
Montasik ini belum terlaksana secara
kepala
Unggul
maksimal.
Montasik Unggul Montasik antara lain:
Saran-Saran
sekolah
SD
Negeri
pelatihan penyusunan RPP dan analisis (SKL, KI dan KD), mengaktifkan KKG,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis
laksanakan,
peneliti
mengajukan
beberapa saran antara lain sebagai berikut: 135 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Penyusunan
program
peningkatan
pemerintah dalam pengadaan sarana dan
kompetensi profesional guru oleh kepala
prasarana serta pembiayaan pendidikan,
sekolah hendaknya lebih memperhatikan
menyebabkan dukungan serta partisipasi
dan meningkatkan lagi kualitas kinerja guru
masyarakat
dalam proses belajar mengajar, agar guru
terutama
memiliki kinerja sesuai dengan apa yang
langsung dengan sekolah.
diharapkan
dalam
pendidikan,
dan
meningkatkan kepala
mutu sekolah
meningkatkan lagi kompetensi profesional kepada guru SD Negeri Unggul Montasik dengan membina dan memotivasi guruguru ikut KKG, dan mengirim guru untuk mengikuti seminar dan wokshop. 2. Pelaksanaan
peningkatan
kompetensi
profesional guru oleh kepala sekolah harus lebih giat lagi membina, membimbing, melatih, serta mengevaluasi kegiatan guru, agar tercapai tujuan dengan baik.Guru hendaknya lebih meningkatkan kompetensi profesional, sehingga diharapkan proses belajar mengajar bisa tercapai dengan maksimal. 3. Untuk
mengatasi
hambatan
dalam
peningkatan kompetensi profesional guru, kepala sekolah, komite atau masyarakat harus mendukung sepenuhnya, dalam hal ini dukungan dari komite dan masyarakat menjadi
penting
karena
menjadi
semakin
penting,
masyarakat
yang
berkaitan
DAFTAR KEPUSTAKAAN Alma, B., 2012. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta. Daryanto, 2011. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Fattah, N., 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar Bandung: CV Pustaka Setia. Herabudin, 2009. Administrasi & Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Purwanto, N., 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S., 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Satori, D. dan Komariah Aan, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Wahyudi, 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.
keterbatasan
Volume 4, No. 1, Februari 2016
- 136