Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 19- 29
KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU PADA SMA NEGERI 2 PULO ACEH ACEH BESAR Saifullah1, Cut Zahri Harun2, Yusrizal3 Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia Email:
[email protected]
Abstract: Managerial competence will be very determining toward the advancement of educational institution. A good managerial competence of principal will help improving professionalism of teachers in order to improve the quality of education in State Senior High School (SMA Negeri ) 2 of Pulo Aceh of Aceh Besar. This study aimed to describe the managerial program, the implementation of managerial competence, and the professionalism of teachers in SMA Negeri 2 of Pulo Aceh. To achieve the aim, this study used qualitative approach with descriptive method. The techniques of data collection were observation, interview, and documentation study. The procedures of data analysis were data reduction, data display, and data verification. The subjects of the study were principal, vice principal, and teachers. The result of the study showed that: (1) the principal of SMA Negeri 2 of Pulo Aceh had the skill to encourage staffs, teachers, and employees, optimize the school resources, guide students, and give good model in teaching. The principal has been fully responsible in advancing the school. The attitudes were patient, careful, work hard, and discipline. Therefore, the principal has tried to put himself as a leader that suited the expectation of teachers and other related stakeholders, that the principal had already had managerial programs in improving professionalism of teachers. (2) The principal in improving professionalism of teachers gladly accepted advices and critiques from his subordinates and communicated the policies and problems together. (3) The obstacles faced by the principal in implementing managerial program to improving professionalism of teachers were the inadequate of numbers of teachers and the lack of facilities and infrastructure to support the educational process. Keywords: Managerial Competence, Principal, and Professionalism of Teacher Abstrak: Kompetensi manajerial akan sangat menentukan terhadap kemajuan suatu lembaga pendidikan. Apabila kompetensi manajerial kepala sekolah baik, maka akan mampu meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Pulo Aceh Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan mendesripsikan program manajerial, pelaksanaan kemampuan manajerial, dan hambatan dalam pelaksanaan manajerial oleh kepada sekolah dalam meningkatkan kemampuan profesional guru di SMA Negeri 2 Pulo Aceh. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Prosedur analisis data adalah Reduksi Data, Display Data, dan Verifikasi data. Sedangkan subjek penelitian adalah: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepala sekolah SMA Negeri 2 Pulo Aceh memiliki kemampuan menggerakkan staf, guru, dan karyawan, mengoptimalkan sumber daya sekolah, serta memiliki kapasitas membimbing siswa, serta mampu memberi contoh mengajar yang baik. Kepala sekolah telah bertanggungjawab penuh dalam memajukan sekolah. Sikap yang telaten, hati-hati, giat bekerja, dan disiplin waktu. Dengan demikian, kepala sekolah telah berusaha menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang sesuai dengan harapan para guru dan semua pihak yang terkait, sehingga kepala sekolah sudah memiliki program manajerial dalam meningkatkan profesional guru. (2) Kepala sekolah dalam meningkatkan pelaksanaan kemampuan profesional guru, meningkatkan profesional dan senang menerima saran dan kritik dari bawahan, serta mengkomunikasikan kebijakan dan masalah secara bersama, dan (3) Hambatan kepala sekolah dalam pelaksanaan manajerial untuk meningkatkan kemampuan profesional guru berupa: gurunya belum mencukupi dan masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang kelancaran proses pendidikan. Kata kunci: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah, dan Profesional Guru .
19 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tua/masyarakat.
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
salah
satu
Permasalahan dalam peningkatan kualitas
konsekuwensi sebagai akibat bangsa Indonesia
pendidikan
tengah
kembang
pembangunan pendidikan, yang selama ini lebih
berbangsa dan bernegara dalam transisi dari
bersifat input oriented. Strategi tersebut didasarkan
sentralistik
semakin
kepada asumsi bilamana semua input pendidikan
menguatnya pemberlakuan Otonomi Daerah
telah dipenuhi, maka secara otomatis lembaga
sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo
pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang
Pemerintahan
Undang-Undang
diharapkan. Untuk dapat mengembangkan maksud
Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
tersebut, secara efektif dibutuhkan kepemimpinan
Keuangan Pusat dan Daerah, yaitu penyerahan
yang handal, agar dapat memberikan perubahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah
yang sangat berarti dalam suatu sistem yang
untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
diharapkan, untuk meningkatkan efektivitas dan
menjalani
ke
proses
tumbuh
desentralistik.
Daerah
dan
Masalah ini membawa implikasi tersendiri
produktivitas
berkaitan
pelayanan
dengan
strategi
pendidikan,
untuk
dalam manajemen penyelenggaraan pendidikan
mewujudkan sistem manajemen sekolah yang
di tingkat sekolah. Salah satu pendekatan yang
berbasis keunggulan.
mengakomodasi tuntutan terbaru pengelolaan pendidikan
Manajemen
organisasi, yang dirasakan langsung pada sistem
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
kepegawaian, motivasi dan kualitas kehidupan
yang ditetapkan melalui Permendiknas Nomor
kerja organisasi.
053/U/2001.
di
daerah
Konsep
adalah
Hal ini berakibat pada seluruh tatanan sistem
untuk
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat
mendirikan dan memberikan otoritas kepada
ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
kepala sekolah dalam memberdayakan sekolah,
dalam mengelola tenaga kependidikan yang
keleluasaan mengembangkan program sekolah,
tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan
dan mengelola sumber daya dan potensi yang ada
salah
di sekolah, sehingga akan terwujud sekolah
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
efektif dan bermutu.
Kepala
Globalisasi diharapkan
lebih
ini
bertujuan
pendidikan modern
dan
masa
kini
profesional,
satu
komponen
sekolah
penyelenggaraan administrasi
pendidikan
bertanggung kegiatan
sekolah,
jawab
yang
atas
pendidikan,
pembinaan
tenaga
sehingga mampu mewujudkan peranannya secara
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta
efektif dengan keunggulan dalam kepemimpinan,
pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal tersebut
staf, proses belajar mengajar, pengembangan staf,
menjadi lebih penting sejalan dengan semakin
kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah,
kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang
penilaian diri, komunikasi, dan keterlibatan orang
menghendaki dukungan kinerja yang semakin Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 20
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala efektif dan efisien.
personal sekolah; Mengelola keuangan sekolah;
Sebagai seorang manajer di sekolah, kepala
Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat;
sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab
Mengelola
yang besar dalam membuat keputusan. Berbagai
sistem informasi sekolah; Mengevaluasi program
studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
sekolah; dan Memimpin sekolah.
dalam suasana perubahan lingkungan yang cepat,
administrasi
sekolah;
Mengelola
Salah satu upaya peningkatan kompetensi
salah satu hal yang menyebabkan prestasi
profesional
sekolah dan mutu lulusan menurun adalah
pengajaran. Pelaksanaan supervisi pengajaran
kepemimpinan kepala sekolah yang kurang
perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala
berhasil (Departement of education Sptate of
sekolah dan pengawas sekolah yang bertujuan
Delaware,
sebagai
memberikan pembinaan kepada guru-guru agar
pimpinan di sekolah memiliki peran strategis
dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
efisien.
2001).
Kepala
sekolah
guru
adalah
melalui
supervisi
yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu
Purwanto (2007:115) mengemukakan bahwa:
lulusan, yang mampu menunjukan daya dan sifat
supervisi sebagai salah satu fungsi pokok dalam
kompetitifnya dalam persaingan global. Kepala
administrasi pendidikan, bukan hanya merupakan
Sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan
tugas para pengawas, tetapi juga tugas kepala
fungsinya, dituntut untuk memiliki kemampuan.
sekolah terhadap guru-guru dan pegawai sekolah.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Tugas Kepala Sekolah sebagai supervisor berarti
Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007
bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari
tentang
Sekolah/Madrasah,
dan menemukan syarat-syarat mana saja yang
disebutkan ada lima kompetensi yang harus
diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga
dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu: Kompetensi
tujuan-tujuan
kepribadian;
Kompetensi
manajerial;
semaksimal mungkin dapat tercapai. Ia harus
Kompetensi
kewirausahaan;
Kompetensi
dapat meneliti dan menentukan syarat-syarat
Standar
Kepala
supervisi; Kompetensi sosial.
kompetensi kepala sekolah di bidang manajerial. Ruang lingkup tugas manajerial kepala sekolah,
sekolah
itu
diusahakan dan dipenuhi. Dari pendapat
di atas, jelas bahwa tugas
seorang kepala sekolah sangatlah komplek,
(2010:23) bahwa: tugas manajerial ini meliputi
karena ia bukan sekedar pimpinan yang duduk di
aktivitas sebagai berikut: Menyusun rencana
belakang meja, akan tetapi ia harus berjalan,
pengembangan
Mengelola
mencari, dan menemukan kendala dan hambatan
program pembelajaran; Mengelola kesiswaan;
yang dihadapi oleh guru dan stafnya dalam
Mengelola sarana dan prasarana; Mengelola
pelaksanaan tugas mereka dan memberikan
sekolah
oleh
belum ada atau kurang mencukupi yang perlu
Mulyasa,
21 -
dikemukakan
di
mana yang telah ada dan mencukupi, mana yang
Dari sejumlah kompetensi tersebut di atas,
sebagaimana
pendidikan
(RPS);
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bantuan dan pembinaan
atas masalah yang
dihadapi. Keberhasilan supervisi dari sekolah
sangat
tergantung
pada
kepala
berbeda, sehingga semua permasalah tersebut perlu segera teratasi.
program
perencanaan supervisi, pelaksanaan sampai pada
KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA
evaluasi dan tindak lanjut yang terarah dan
SEKOLAH
terencana dari supervisi yang dilaksanakan
PROFESIONAL GURU
kepala sekolah kepada guru.
Dalam
DAN
KEMAMPUAN
peraturan
Menteri
Pendidikan
Dengan adanya pembinaan dan bantuan yang
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
diberikan oleh kepala sekolah melalui supervisi
Kepala Sekolah/madrasah telah ditetapkan bahwa
pengajaran
mewujudkan
ada 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: “1)
lahirnya motivasi kerja (keberhasilan seseorang
kepribadian, 2) manajerial, 3) kewirausahaan, 4)
dalam melaksanakan pekerjaannya), dan dengan
supervise, dan 5) sosial”.
motivasi
diharapkan
kerja
yang
dapat
baik
tentunya
akan
Menurut
Purwanto
(2009:55)
Kepala
meningkatkan prestasi kerja guru ke arah yang
sekolah/madrasah harus memiliki sifat yaitu: “a)
lebih baik.
rendah hati, b) suka menolong, c) sabar dalam
Untuk melahirkan guru yang profesional sangat
diperlukan
pengembangan
adanya
pembinaan
yang kontinyu
oleh
dan
kepala
menghadapi bawahan,d) percaya diri, e) jujur, adil dan dapat dipercaya, f) memiliki keahlian dalam jabatan”.
sekolah. Seorang kepala sekolah sangat dituntut
Susanto
(2008:86)
menyebutkan
profesionalitasnya dalam membina kedisiplinan
kompetensi
dan mengarahkan guru dalam melaksanakan
menampakkan hal berikut :
manajerial
yang
bahwa sukses
tugasnya. Di Kabupaten Aceh Besar para guru
1) Manajemen harus mampu mengkritisi
SMA sudah banyak yang dibekali pengetahuan
diri sendiri, mampu mengakui, menerima,
atau keterampilan melalui berbagai kegiatan
serta belajar dari kesalahan masa lalu,
pelatihan. Melalui pelatihan tersebut para guru
2) Mendorong konfrontasi yang terbuka
terus
ditingkatkan
keterampilannya
pengetahuan
sehingga
diharapkan
dan
maupun
konstruktif
akan
sebagai
sebuah
menjadi guru yang benar-benar profesional.
dan
metode
dipandang pemecahan
masalah,
Permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 2
3) Keputusan dengan konsensus, keputusan
Pulo Aceh Aceh Besar adalah gurunya belum
bersama yang dibuat harus didukung
mencukupi, mutu pendidikan masih lemah,
sepenuhnya., posisi dalam organisasi
kurangnya sarana dan prasarana penunjang
tidak menjamin kualitas ide,
kelancaran
proses
pendidikan,
terjadi
4) manajemen yang terbuka dan berlaku
kesenjangan informasi antara hasil rapat dengan
sesuai dengan etika dengan mengatakan
kepala sekolah dan penyampaiannya kepada guru
hal yang sebenarnya dan memberikan Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 22
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perlakuan
yang
sama
bagi
setiap
karyawannya,
keyakinan
seorang
kemampuan
5) percaya pada prinsip kerja keras, dimana
pimpinan
bawahannya.
terhadap
Artinya
gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi,
produktifitas yang tinggi adalah sesuatu
sebagai
yang dibanggakan, memiliki komitmen
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan
jangka panjang, jika terjadi masalah
seseorang
dengan karir pengunduran diri lebih baik
mempengaruhi kinerja bawahannya.
daripada pemberhentian. Moeheriono
hasil
pemimpin
Menurut
dari
ketika
Anwar
falsafah,
ia
mencoba
(2013:99)
fungsi
kompetensi
kepemimpinan pendidikan menunjuk kepada
pengetahuan,
berbagai aktivitas atau tindakan yang dilakukan
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
oleh seorang kepala sekolah dalam upaya
dalam
bertindak.
menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan
Menjelaskan bahwa “kompetensi merupakan
anggota masyarakat atau berbuat sesuatu guna
perilaku rasional guna mencapai tujuan yang
melaksanakan program-program pendidikan di
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
sekolah.
merupakan
(2009:32)
kombinasi
perpaduan
kebiasaan
dari
berpikir
dan
diharapkan”.
Standar Sekolah/Madrasah
Kompetensi
Kepala
telah
melalui
ditetapkan
Permendinas No. 13 Tahun 2007 yang ditetapkan
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
pada
tanggal
17
April
2007.
Dalam
(2001:174) disebutkan bahwa pemimpin artinya
Permendiknas ini disebutkan bahwa untuk
orang yang memimpin atau cara memimpin.
diangkat sebagai kepala madrasah seseorang
Menurut Mulyasa (2009:107) mengatakan
wajib
memenuhi
standar
kualifikasi
dan
bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk
kompetensi. Untuk standar kualifikasi meliputi
mempengaruhi
kualifikasi umum dan khusus. Kualifikasi umum
orang-orang
yang
diarahkan
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Rivai
dan
Mulyadi
kepala (2012:42)
sekolah/madrasah
akademik
(S1),
usia
yaitu,
maksimal
kualifikasi 56
tahun,
mengungkapkan bahwa: gaya kepemimpinan
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
adalah pola menyuluruh dari tindakan seseorang
(lima) tahun, dan pangkat serendah-rendahnya
pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak
III/c atau yang setara. Sedangkan kualifikasi
tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpina
khusus
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
pendidik, dan memiliki sertifikat kepala sekolah.
falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang
Sampai dengan tahun 2008 sebagian guru
mendasari
(termasuk
kepemimpinan
perilaku
menunjukkan
Gaya
berstatus
kepala
guru,
bersertifikat
sekolah/madrasah)
telah
secara
memiliki sertifikat pendidik sedangkan seluruh
langsung maupun secara tidak langsung tentang
kepala sekolah sampai saat ini belum ada yang
23 -
yang
seseorang.
yaitu
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memiliki sertifikat pendidik.
HASIL PEMBAHASAN Kompetensi
METODE PENELITIAN Pendekatan
yang
Manajerial
Kepala
SMA
Negeri 2 Pulo Aceh
digunakan
dalam
Kepala sekolah harus mampu menggerakkan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
seluruh warga sekolah baik itu guru, tata usaha
menggunakan metode deskriptif. Data yang
maupun warga sekolah yang lain. Menggerakkan
diperoleh dari responden digunakan sebagaimana
merupakan aktivitas kepala sekolah dalam
adanya.
mempengaruhi warga sekolah agar kegiatan
Lokasi dan waktu penelitian merupakan
sekolah dapat berjalan seperti yang diharapkan.
salah satu bagian yang sangat penting dalam
Disamping
kelapa
suatu penelitian. Lokasi penelitian adalah SMA
dengan cara menggerakkan, kepala sekolah perlu
Negeri 2 Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.
juga
Waktu penelitian sejak tanggal 10 Januari 2014
dilaksanakan
sampai dengan 09 Juni 2014.
menunjukkan hasil yang efektif dan efisien. Oleh
memberikan oleh
sekolah
motivasi, warga
mempengaruhi
agar
kegiatan
sekolah
semakin
Sesuai dengan fokus penelitian tentang
kerena itu peranan kepala sekolah sangat penting.
kompetensi manajerial kepala sekolah dalam
Faktor penting yang berpengaruh terhadap mutu
meningkatkan
dalam
pendidikan
meningkatkan mutu pendidikan, maka sumber
pemimpin.
profesional
guru
adalah
kepala
sekolah
sebagai
data atau subjek dalam penelitian ini, adalah: (1)
Menurut peneliti, Kepala Sekolah SMA
Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh. (2) Wakil
Negeri 2 Pulo Aceh telah menjalankan perannya
Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh. (3) Guru SMA
sebagai manajer. Peran manajer ini terlihat dari
Negeri 2 Pulo Aceh.
kepala sekolah memberikan kesempatan yang
Metode pengumpulan data sangat erat
cukup kepada seluruh warga sekolah untuk
hubungannya dengan masalah penelitian yang
berpartisipasi menyusun dan mengembangkan
ingin dipecahkan, masalah dapat memberi arah
program
dan
metode
kepengurusan sekolah yang dilakukan oleh
pengumpulan data karena banyak metode untuk
kepala sekolah merupakan perwujudan dari
memperoleh data yang diperoleh tidak dapat
adanya hubungan antara kepala sekolah sebagai
menghasilkan data seperti yang diinginkan. Ada
pemimpin dan guru sebagai yang dipimpin.
beberapa cara teknik pengumpulan data menurut
Hubungan yang dijalin oleh kepala sekolah
Bungin (2007:108-121) yaitu sebagai berikut:
merupakan kemampuan kepala sekolah menjalin
(1)Wawancara, (2) Observasi,(3) Dokumentasi.
kerja sama, berkomunikasi dan memahami
mempengaruhi
penentuan
Analisa data yang didapat dari penelitian dianalisa dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga menghasilkan temuan.
kegiatan.
Pembentukan
struktur
individu dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 24
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala di SMA Negeri 2 Pulo Aceh, menurut salah
guru, serta melaksanakan model pembelajaran
seorang guru saat ditanyakan bagaimana sosok
yang menarik.
kepala sekolah, menyatakan bahwa: “Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pulo Aceh adalah pemimpin yang baik, tegas, dan pemimpin yang suka bergaul dengan semua warga sekolah”.
Pelaksanaan Pembinaan, Pelatihan dan Pengembangan dalam Meningkatkan Kemampuan Profesionalisme Guru oleh Kepala Sekolah
Dari hasil wawancara dengan seorang guru SMA Negeri 2 Pulo Aceh
(wawancara
pada tanggal 15 Januari 2014) pada saat di tanyakan mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah
yang
menuturkan
bahwa:
“Dalam
mengambil keputusan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pulo Aceh selalu mengambil dengan jalan
musyawarah,
melakukan
pendekatan
kepada para guru dan staf tata usaha untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi”. Jawaban
yang
sama
juga
dinyatakan
(wawancara tanggal 17 Januari 2013) yang menyatakan:
“Pada
saat
mengambil
keputusan,
kepala kepala
sekolah sekolah
mengadakan rapat dengan staf dewan guru dan tata usaha dan memintakan usul dan saran dari staf dewan guru dan tata usaha”. Dalam konteksnya
Kompetensi
Aceh Aceh Besar mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, organisasi
sekolah
sesuai
dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal, memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh 25 -
efektif dan efisien, kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika diselami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
jenis
kompetensi,
sebagaimana
disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi kepala sekolah yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan
kompetensi
tenaga
pendidik
diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehenshif. Dapat dipaparkan bahwa ada berbagai Strategi Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pulo Aceh dalam meningkatkan mutu guru di sekolah, baik melalui pelatihan, pembinaan tenaga
dengan
Manajerial, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pulo
mengembangkan
Agar proses pendidikan dapat berjalan
pendidik
pendidik
agar
dan
membimbing
tenaga
lebih
berkompeten
dalam
mewujudkan visi dan misi lembaga pendidikan ini. Untuk
menjelaskan
point-point
yang
terdapat pada strategi peningkatan mutu tenaga pendidik, akan dijelaskan dari tahap awal perencanaan, pelaksanaan, sampai pada akhir monitoring
dan
evaluasi
pada
strategi
peningkatan tersebut. Oleh karena itu penulis memperoleh
hasil
penelitian
dengan
hasil
wawancara yang dilakukan dengan skala prioritas ruang lingkup strategi Peningkatan Kemampuan
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Profesionalisme Guru pada SMA Negeri 2 Pulo
ruang kelas juga mengenai persedian buku
Aceh.
pustaka yang masih kurang sehingga tidak semua
Kepala
sekolah
yang
memiliki
siswa dapat membacanya, disamping itu semua
profesionalitas yang tinggi akan memberikan
wakil kepala sekolah juga melihat pola pikir
dampak positif dan perubahan yang cukup
orang
mendasar dalam pembaharuan sistem pendidikan
tertinggal dari pola pikir siswa yang ada di
di sekolah, diantaranya kemampuan manajerial
perkotaan, ini disebabkan daerah pinggiran laut
kepala sekolah yang tinggi dalam memimpin
berada di pedesaan yang masyarakatnya sebagian
lembaga pendidikan di lingkungan kerjanya
besar
masing-masing. Kegagalan dan keberhasilan
pendidikan yang rendah.
sekolah sangat ditentukan oleh kepala sekolah itu sendiri,
karena
kepala
sekolah
tua dan siswa itu sendiri yang masih
petani
dan
nelayan
dengan
tingkat
Wawancara dengan kepala sekolah selain
merupakan
yang diutarakan oleh guru dan wakil kepala
pengendali dan penentu arah yang hendak
sekolah, hambatan yang masih dirasakan oleh
ditempuh oleh sekolah menuju keberhasilan serta
guru SMA Negeri 2 Pulo Aceh Aceh Besar dalam
menciptakan sekolah yang unggul. Oleh karena
meningkatkan professional guru pendidikan salah
itu, strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
satunya penggunaan IT yang masih kurang, ini
mutu guru yaitu dengan melakukan penilaian dan
disebabkan sarana dan prasarana IT itu sendiri
pembinaan terhadap kinerja guru.
yang masih kurang, selanjutnya gedung serba guna tidak ada di SMA Negeri 2 Pulo Aceh Aceh
Kompetensi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan manajerial untuk meningkatkan kemampuan profesional guru pada SMA Negeri 2 Pulo Aceh
Besar, sehingga banyak kegiatan yang tidak
Hambatan dalam peningkatan kompetensi
Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah SMA Negeri
guru pada SMA Negeri 2 Pulo Aceh menurut
2 Pulo Aceh Aceh Besar dalam meningkatkan
wawancara dengan guru ada beberapa hal yang
professional guru perlu memahami berbagai
mempengaruhinya
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan.
terutama
penyebarangan
dapat dilaksanakan secara maksimal dikarenakan gedung serba guna tidak ada. Dari hasil wancara
lautan dan prasarana yang belum memadai
Lebih
terutama ruang kelas yang tidak cukup atau tidak
kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan
sesuai rombel belajar dengan kelas yang tersedia,
dan tantangan untuk mendorong visi menjadi
dimana kelas yang ada di SMA 2 Pulo Aceh 3
aksi. Realisasi program peningkatan mutu guru
kelas sedangkan rombel belajar ada 4 kelas.
kemampuan profesional pada SMA Negeri 2
Selanjutnya melalui wawancara dengan wakil
kepala
sekolah
hambatan
dari
itu,
dengan guru, Wakil
bagaimana
memanfaatkan
Pulo Aceh Aceh Besar telah dilaksanakan sesuai
dalam
dengan rencana yang disusun. Hasilnya dapat
peningkatan profesional guru selain kekurangan
dikatakan cukup baik, terutama pada aspek Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 26
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala realisasi program. Begitu
penggunaan gedung serba guna di kecamatan
banyaknya
hambatan
yang
kurang optimal.
dirasakan oleh SMA Negeri 2 Pulo Aceh Aceh Besar
ini
sehingga
dalam
peningkatan
professional guru menjadi kendala tersendiri,
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
walaupun sekarang ini kepala sekolah peserta
1. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
para guru dan staf lainnya yang ada di sekolah
pada SMA Negeri 2 Pulo Aceh untuk
telah melakukan berbagai cara untuk peningkatan
meningkatkan
kompetensi di SMA Negeri 2 Pulo Aceh Aceh
melaksanakan proses pembelajaran yang
Besar, terutama mengenai kekurangan guru kelas
diterapkan adalah:
tadi, bisa disiasati dengan adanya guru bakti, tapi
a.
kompetensi
guru
dalam
Memberi kesempatan kepada tenaga
demi kemajuan sekolah cara ini yang dianggap
pengajar untuk melakukan berbagai
efektif untuk sementara waktu akibat dari
usulan
kekurangan guru kelas tadi, disamping usaha
pembelajaran maupun unit produksi.
sekolah untuk pengadaan guru bakti , guru yang
b.
kegiatan,
baik
dalam
Memberi kesempatan pada tenaga
professional terus dilakukan dengan komite
pengajar untuk melakukan kegiatan
terutama dengan pemohonan melalui proposal ke
kewirausahaan.
Dinas Pendidikan Aceh Besar tetapi untuk saat
c.
ini masih belum ada hasilnya.
Memberi arahan dan penaran yang jelas agar tenaga pengajar dapat
Mengenai sarana dan prasarana IT yang
menjalankan
masih kurang, upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan membeli infokus dan
funsinya
dan
perannyadengan baik. 2. Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh dalam
perangkatnya serta menganjurkan guru untuk
pelaksanaan
atau
memiliki labtop, satu guru satu labtop agar
profesionalisme
guru
penerapa
maksimal.
demokratis. Hal ini dapat dilihat dalam hal;
Sedangkan kekurangan guru yang professional,
Kepala sekolah menganggap bawahan/guru
sekolah terus berupaya mengadakan penataran,
sebagai saudara yang sama-sama harus
walaupun melalui dana BOS atau bantuan dana
diberikan
lainnya. Selanjutnya masalah gedung serba guna
profesionalisme dan senang menerima saran
yang sangat penting untuk pengembangan siswa,
dan
sekolah terus berupaya untuk pendirian gedung
mengkomunikasikan kebijakan dan masalah
serba guna tadi dari perbagai pihak, tetapi karena
secara bersama. Selain itu Kepala SMA
belum ada pihak sekolah untuk sementara waktu
Negeri 2 Pulo Aceh menaruh kepercayaan
menggunakan gedung serba guna, walaupun
kepada bawahan, dan membangun tim kerja
sering beradu dengan jadwal kecamatan sehingga
secara
27 -
IT
di
sekolah
lebih
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
peluang
kritik
meningkatkan memiliki
untuk
dari
kekeluargaan
gaya
meningkatkan
bawahan
serta
serta
dalam
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala meningkatkan
profesional
adalah
agar dapat memimpin lembaga pendidikan
strategi kolaboratif. Artinya memandang dan
dengan baik dan tidak lupa pula agar selalu
memperhatikan terhadap perilaku pribadinya
memberikan pembekalan terhadap para guru
dan
nya,
situasi
atau
guru
keadaan
guru,
karena
hal
itulah
akan
sangat
mendengarkan ide dan saran dari para guru,
berpengaruh sekali terhadap guru dalam
menyelesaikan
mengklarifikasi
melaksanakan tugasnya, dengan asumsi
kesalahan pada pribadi kepala sekolah dan
supaya program pendidikan di sekolah SMA
kesalahan guru, mengemukakan keinginan,
Negeri 2 Pulo Aceh bisa berjalan sesuai
memberikan
berusaha
dengan yang diharapkan dan out put nya pun
memecahkan masalah guru, membagi tugas
lebih cepat dan mudah di serap oleh
secara
masyarakat,
dan
masukan
bersama,
dan
memberikan
teladan,
terlebih
lagi
dapat
bertindak sesuai dengan kemampuan guru,
diperhitungkan kualitasnya dibandingkan
memberikan perhatian yang lebih terhadap
dengan
yang rajin.
disekitarnya.
3. Adapun hambatan yang dihadapi Kepala Sekolah
SMA
Negeri
2
Pulo
Aceh
sekolah-sekolah
yang
ada
2. Bagi Sekolah dalam meningkatkan mutu gurunya ini dapat didukung dari peran
Kabupaten Aceh Besar dalam pelaksaan
sentral
manajerial untuk meningkatkan kemampuan
membina, membimbing, dan juga sebagai
profesional guru berupa gurunya belum
fasilitator dan motivator kepada guru dan
mencukupi, kurangnya sarana dan prasarana
staf terkait dalam memimpin lembaga
penunjang kelancaran proses pendidikan,
pendidikan dengan baik. Karena maju
sehingga hambatan tersebut perlu segera
mundurnya pendidikan di sekolah salah
teratasi
dapat
satunya ditentukan oleh kualitas kepala
lancar
sekolah dan guru nya.
berjalan
agar
proses
dengan
pendidikan
baik
dan
sebagaimana diharapkan.
kepala
sekolah
yang
bertugas
3. Bagi guru sebagai ujung tombak dari proses pendidikan
Saran
yang
ada
di
sekolah
ini
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut,
sebaiknya harus lebih rajin dan terampil lagi
ada beberapa saran dan masukan yang penulis
dalam melakukan kegiatan pembelajarannya,
pandang sebagai hal yang positif. Saran-saran
kegiatan pembelajaran ini pun harus ada
tersebut adalah sebagai berikut:
relevansinya
1. Kepala
sekolah
sebagai
orang
dengan
Rencana
program
yang
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
bertanggung jawab penuh dalam kesuksesan
Disamping itu pula guru masa sekarang itu
lembaga pendidikan pada sekolah yang
harus
dipimpinnya, hendaknya selalu berusaha
perkembangan
lebih
melek
lagi
terhadap
informasi
dan
teknologi
menggali ilmu dan menambah wawasan Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 28
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terkini, dengan kata lain guru sekarang itu tidak lagi gagap teknologi.
DAFTAR PUSTAKA Anwar,
Moch, I. (2013). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Bungin,
B. (2007). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Ghalia Indonesia Mulyasa (2010) . Kepemimpinan Bandung:
Manajemen dan Kepala sekolah. Bumi Aksara.
………. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya Purwanto, N. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Rosdakaraya. Rivai, V. dan Mulyadi D. (2012), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. Susanto, A.B. (2008). A Strategic Management Approach Corporate Culture & Organization Culture, Divisi Penerbitan The Jakarta Consulting Group,Jakarta. http://Riyowanto obeeth .wordpress.com/203-2/kompetensi manajerial- kepala-sekolah
29 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016