FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
STRATEGI CALEG DALAM UPAYA MEMENANGKAN PEMILU LEGISLATIF DI DAPIL II KABUPATEN SUMENEP Rusnani1, Bambang Hermanto2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected] 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected]
ABSTRAK Kehidupan demokrasi Indonesia saat ini menganut domokrasi Pancasila yang merupakan perpaduan sitem parlementer dan sistem presidential yang memberikan semangat baru terhadap perjalanan demokrasi di Indonesia. Dalam perkembangannya penerapan demokrasi Indonesia telah mendapatkan angin segar setelah memasuki era reformasi pada limabelas tahun terakhir ini, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembenahan-pembenahan konstitusi baik melalui amandemen UUD 1945 ataupun revisi undang-undang yang berkenaan dengan penerapan demokrasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan caleg dalam memenangkan pemilu legislatif, dan strategi apa saja yang dilakukan.Sedangkan metode penelitiannya adalah kualitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan sampel sumber data adalah caleg (tim sukses) dan pemilih di dapil II Sumenep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan para caleg di dapil II pada umumnya adalah politik uang mereka beranggapan dengan memberikan uang akan mendapatkan dukungan yang banyak dari masyarakat. Kata kunci : Strategi Caleg, Menang dalam Pemilu memberikan
PENDAHULUAN Dalam kehidupan berbangsa dan
Indonesia.
penting
sebelumnya,
masyarakat
dan
semangat
baru
terhadap perjalanan penerapan demokrasi di
bernegara, demokrasi mempunyai peranan bagi
ruh
yang
Berbeda sejak
dengan orde
lama
era yang
menerapkannya. Karena dengan demokrasi
menggunakan sistim demokrasi terpimpin
hak masyarakat untuk menentukan sendiri
dengan sedikit mengarah pada pola otoriter
jalan hidupnya sesuai dengan prinsip dan
penguasa pemerintahan, walaupun juga
pandangan hidup sebagai landasan yang
pada masa perjalanan orde baru demokrasi
menjadi payung dalam penerapannya pada
pancasila
sebuah negara. Oleh sebab itu demokrasi
kekuatan status quo untuk mempertahankan
selalu saja memberikan posisi penting bagi
kekuasaan oleh penguasa.
rakyat, walaupun implikasi dan praktek
Indonesia
kehidupan saat
ini
demokrasi yang
saja
terpasung
oleh
Dalam perkembangannya penerapan
pada masing-masing negara tentu berbeda. Pada
masih
demokrasi di Indonesia telah mendapatkan
di
angin segar setelah memasuki era reformasi
menganut
pada
lima
belas
tahun
terakhir,,hal
demokrasi pancasila dengan perpaduan
demikian dapat dibuktikan dengan adanya
sistim
pembenahan-pembenahan konstitusi baik
parlemen
dan
presidential
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
18
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
melalui amandemen UUD 1945 ataupun revisi
undang-undang
dengan
penerapan
yang
Maka berdasar pada perkembangan
berkenaan
demokrasi.
demokrasi itulah, peneliti bermaksud untuk
Sejarah
mendalami lebih jauh bagaimana proses
pernah mencatat bahwa sistim kepartaian
pergeseran paradigma pemilu itu terjadi,
pada masa orde baru, partai peserta pemilu
yang berpijak pada bagaimana seorang
sangat begitu ramping, yaitu hanya ada tiga
calon
partai pemilu diantaranya adalah Golkar,
strategi pemenangan dalam sebuah pemilu.
PDI, dan PPP. Setelah memasuki zaman
Di samping itu, melalui penelitian ini
reformasi, kran demokrasi mulai dibuka
peneliti juga berusaha untuk mengukur
selebar-lebarnya sehingga partai politik
kualitas
peserta pemilu bertambah drastis hingga
dalam
mencapai kurang lebih empat puluh lima
berbangsa dan bernegara yang lebih ber-
partai politik (1999).
demokrasi.
Seiring dengan perkembangannya, undang-undang
kepemiluan
anggota
legislator
pemilu rangka
yang
menerapkan
diselanggarakan
mewujudkan
kehidupan
Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk
terus
mengetahui strategi yang dilakukan caleg
diperbaharui dengan dilakukan revisi, salah
dalam memenangkan pemilu legislative, 2.
satu hasil dari revisi tersebut adalah tentang
Strategi apa saja
pencalegan (pemilu 2004). Dimana pada
dalam memenangkan pemilu
pemilu ini menggunakan sistim kompetisi
Sedangkan luaran yang diharapkan dalam
penuh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
sebuah internal partai
tertentu. Pada sistim pemilu 2009 sampai
yang dilakukan caleg legislatif
1. Strategi yang tepat dan baik dalam
pada pemilu berikutnya terjadi pergeseran
pemenangan pemilu
paradigma dari pemilu sebelumnya, kalau
2. Menang sesuai aturan
dilihat pada pemilu sebelumnya partai tertentu sangat mempunyai peranan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
memenangkan
1. Demokrasi di Indonesia
dan
menempatkan
legislatornya dalam sebuah parlemen. Akan
Sebagaimana dijelaskan oleh
tetapi pada pemilu 2009 sampai pada
Prof
Mahfud
pemilu 2014 yang baru saja dilaksanakan,
menyatakan bahwa demokrasi sebagai
peranan calon legislatif sangat besar dalam
dasar
memenangkan
dirinya sebagai anggota
pengertian bahwa pada tingkat terakhir
legislatif sekaligus juga akan menentukan
rakyat memberikan ketentuan dalam
elektabilitas partai (keterpilihan partai)
masalah-masalah pokok yang mengenai
dalam sebuah pemilu.
kehidupannya, termasuk dalam menilai
hidup
kebijaksanaan
MD
(2003)
bernegara
negara,
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
19
yang
memberi
karena
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
kebijaksanaan
tersebut
menentukan
demokrasi terpimpin yang hendak
kehidupan rakyat. Pada prinsipnya
membawa
negara demokrasi adalah negara yang
kabinet
diselenggarakan berdasarkan kehendak
pembentukan lembaga negara yang
dan kemauan rakyat. Atau ketika dilihat
di luar konstitusi yaitu membentuk
dari fungsi dan peranannya, merupakan
Dewan
pengorganisasian
yang
diketuai oleh Soekarno sendiri
dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas
dengan tugas memberi nasihat pada
persetujuan
kabinet. Dengan demikian harus
negara
rakyat
disebabkan
kedaulatan ada di tangan rakyat.
juga
masuk
dalam
menyebut-nyebut
Nasional
dibentuk
Dalam penyelenggaraan negara
PKI
yang
kabinet
baru
akan
yang
melibatkan semua partai termasuk
di Indonesia yang menggunakan sistim
PKI
demokrasi
penasehat tertinggi dengan nama
seperti
telah
sedikit
serta
dibentuk
sebuah
disingung pada latar belakang masalah
Dewan
dalam penelitian ini bahwa ada dua
beranggotakan wakil-wakil seluruh
model
golongan fungsional.
demokrasi
yang
menjadi
Nasional
yang
landasan dalam kehidupan berbangsa
Demokrasi terpimpin timbul karena
dan bernegara. Diantara masing-masing
telah
model keduanya, hidup dalam dua era
politik dari parlemen yang dapat
yang
menekan
pemerintah
parlemen
yang
berbeda
yaitu
demokrasi
terpimpin yang hidup pada
masa
terjadi
perubahan
sistim
menjadi
bekerja
sama
presiden Soekarno (era orde lama) dan
dengan pemerintah untuk menjamin
demokrasi pancasila yang diterapkan
pembangunan
masyarakat.
pada masa presiden Soeharto dari era
Parlemen
memberikan
orde baru sampai pada munculnya era
kelonggaran-kelonggaran
reformasi.
memperkuat
a. Demokrasi Terpimpin
parlemen sendiri tidak mungkin
Konsepsi
demokrasi
terpimpin
dapat
bahkan
pemerintah
mengikuti
dan karena
perkembangan
muncul pada tahun 1957 setalah
masyarakat modern yang semakin
dua tahun pemilu pertama 1955.
terus dinamis dengan keragaman
Demokrasi terpimpin dilontarkan
karakteristik bangsa Indonesia yang
oleh
sangat kompleks.
presiden
soekarno
sebagaimana ditulis oleh Adam
Mainstream demokrasi terpimpin
Malik dalam otobiografinya (1979).
ini
Dalam
meningkatkan
konsepsi
Bung
Karno
sebenarnya
ingin
peranan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
20
lebih presiden
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
dalam merumuskan segala yang
menggantinya dengan undang-
menyangkut kepentingan negara,
undang kepartaian serta undang-
yang
undang pemilu.
mana
akibatnya
sangat
melemahkan fungsi dan peranan
b. Demokrasi Pancasila
parlemen. Penerapan Demokrasi
Demokrasi
Terpimpin di indonesia disebabkan
mengkristal di dalam UUD 1945
oleh faktor dinamika politik yang
dan yang saat ini berlaku di
terjadi krisis. Menurut sejarahnya
indonesia biasa disebut “Demokrasi
bahwa ada beberapa partai pada
Pancasila”. Meskipun sebenarnya
masa orde lama yang menolak
dasar-dasar
terhadap model sistim demokrasi
demokrasi
terpimpin
semakin
sebagaimana yang berlaku sekarang
mengarah pada sistim kenegaraan
ini sudah ada dan berlaku jauh
yang otoriter.
sebelum tahun 1965 tetapi istilah
Namun ada beberapa alasan yang
“Demokrasi Pancasila” itu baru
menguatkan
dipopulerkan sesudah lahir Orde
dalam
ini
karena
presiden
soekarno
menerapkan
sistim
yang
secara
resmi
konstitusional di
bagi
Indonesia
Baru (1966).
Demokrasi Terpimpin, diantaranya
Istilah ini lahir sebagai lawan
adalah sebagai berikut:
(dilawankan)
1. Demokrasi sesuai
istilah
lebih
“Demokrasi Terpimpin”di bawah
kepribadian
pemerintah Soekarno. Sejak tahun
Terpimpin
dengan
terhadap
bangsa Indonesia.
1957/1958 Soekarno mencetuskan
2. Dewan perancang nasional akan
ide “Demokrasi Terpimpin”sebagai
membuat blue print masyarakat
usaha pemusatan kekuatan berada
yang adil dan makmur.
di
3. Lembaga
konstituante
tidak
tangannya.
kemudian
menjadi tempat berdebat yang
secara
berlarut-larut
ketetapan
sehingga
tidak
Gagasan
berhasil
yuridis
ini
dibakukan
dalam
bentuk
MPRS
No.
dapat menyelesiakan tugas-tugas
VII/MPRS/1965 tentang “Prinsip-
parlemen.
Prinsip Musyawarah untuk Mufakat
4. Perlu
penyederhanaan
kepartaian
dengan
sistem
dalam
mencabut
Demokrasi
Terpimpin
sebagai Pedoman bagi Lembaga-
maklumat pemerintah tanggal 3
Lembaga
November
Permusyawaratan/Perwakilan”.
1945
yang
telah
memberi sistem multi partai dan
Ketika Orde Baru lahir gagasan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
21
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Demokrasi secara
Terpimpin
ditolak
terang-terangan
Sedangkan
sehingga
konsep
Pancasila
juga
Demokrasi
mengutamakan
pada tahun 1968 kembali MPRS
musyawarah untuk mufakat, tetapi
mengeluarkan
No.
pemimpin tidak diberi hak untuk
XXXVII/MPRS/1968
tentang
mengambil keputusan dalam hal
Pencabutan
MPRS
“mufakat bulat” tidak tercapai.
No.VII/MPRS/1965 dan tentang
Bagi Demokrasi Pancasila sesuai
Pedoman Pelaksanaan Kerakyatan
Tap
MPRS
No.
yang
XXXVII/MPRS/1968
untuk
Ketetapan
ketetapan
Dipimpin
oleh
Hikmah
Kebijaksanaan
dalam
mengatasi kemacetan karena tidak
Permusyawaratan/Perwakilan atau
dapat dicapainya “mufakat bulat”
sesuai dengan diktum Tap tersebut
maka jalan voting (pemungutan
tentang
Pancasila.
suara) bisa ditempuh sesuai dengan
dalam
prosedur yang dikehendaki Pasal 2
aturan
Ayat (3) dan Pasal 6 Ayat (2)
hukum baik Demokrasi Terpimpin
UUD1945. Perumusan Demokrasi
maupun Demokrasi Pancasila itu
Pancasila sebagaimana diatur Tap
adalah berisi teknis pelaksanaan
No.
pengambilan
sekedar
Demokrasi
Dengan
demikian
perwujudannya
sebagai
keputusan
permusyawaratan.
dalam
XXXVII/MPRS/1968 mengatur
yang teknis
Menurut
musyawarah ini pada tahun 1973
Demokrasi Terpimpin inti dari
kembali dicabut dengan Tap No.
permusyawaratan
V/MPR/1973
adalah
bersama
dengan
“musyawarah untuk mufakat”yang
pencabutan
bilamana hal itu tidak dapat dicapai
produk
maka
dianggap tidak dapat dipakai lagi
musyawarah
harus
menempuh salah satu jalan berikut.
sebagai
1. Persoalannya diserahkan kepada
undangan.
pemimpin
untuk
kebijaksanaan memperhatikan
mengambil
c. Peranan
dengan
terhadap
MPR
beberapa
lainnya
peraturan
yang
perundang-
Anggota
Legislatif
dalam Kehidupan Demokrasi
pendapat-
Anggota legislatif yang ada di
pendapat yang bertentangan.
parlemen
merupakan
2. Persoalannya ditangguhkan.
pengejewantahan
3. Persoalannya ditiadakan sama
demokrasi
sekali.
dari yang
proses sudah
diselenggarakan melalui pemilu. Anggota
legislatif
ini
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
22
sebagai
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
representasi dari keinginan dan
Dari begitu besarnya peran dan
kehendak rakyat Indonesia. Ada
fungsi anggota legislatif tersebut,
beberapa fungsi yang melekat pada
ada sebuah anggapan bahwa baik
anggota
tidaknya
legislatif
diantaranya
sebuah
sebagai legislasi (pembuat undang-
tergantung
undang),
dengan
sebagai
penetapan
pada baik
anggaran dan sebagai kontroling
parlemennya.
terhadap eksekutif dalam hal ini
apapun
pemerintah.
(pemerintah)
Dalam
menjalankan
fungsinya
berfungsinya dari
anggota
Karena
lembaga
sekuat
eksekutifnya
ketika
tidak
ada
penetapan yang baik sesuai dengan
anggota legislatif tentunya akan
proporsinya
membawa
rakyat,
harapan
pemerintahnya
terhadap
demi
ataupun
kepentingan tidak
adanya
kehidupan masyarakat yang baik,
pengawasan yang baik terhadap
sejahtera dan berkeadilan. Dalam
semua kebijakan pemerintah tentu
kehidupan sosial masyarakat ada
penyelenggaraan
beberapa persoalan-persoalan sosial
sesaui dengan harapan rakyat yang
yang akan ditampung oleh masing-
semata-mata untuk kemakmuran
masing anggota parlemen sesuai
dan keadilan. Jadi perlu ditegaskan
dengan
sekali lagi bahwa baik tidaknya
partai
politik
yang
negara
mengusungnya. Diantara beberapa
penyelenggaraan
mekanisme
anggota
sangat tergantung pada berfungsi
aspirasinya
dan berperanya secara optimal
parlemen
bagaimana membawa
adalah pertama, yaitu dengan hasil keputusan partai
negara
tidak
juga
anggota parlemennya.
sebagai suatu
2. Pengertian Strategi
kebijakan partai sesuai dengan
Menurut Kotler dan Armstrong
mainstrem atau idiologi partai.
(2008) Strategi merupakan alat untuk
Kedua, untuk mengetahui keadaan
mencapai
yang sebenarnya dalam kehidupan
dengan tujuan jangka panjang, program
masyarakat, maka anggota legislatif
tindak lanjut, serta prioritas alokasi
secara
sumber daya.
lansung
masyarakat
turun
dalam
kaitannya
menyerap
Menurut Tjiptono dan Chandra
aspirasi baik berupa usulan ataupun
(2012) Strategi merupakan tindakan
pendapat dengan
untuk
pada
tujuan
yang masa
biasa
dikenal
yang bersifat incremental (senantiasa
resesi
sebagai
meningkat) dan terus-menerus dan
kewajiban konstitusi.
dilakukan berdasarkan sudut pandang
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
23
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
tentang apa yang diharapkan oleh para
Armstrong
pelanggan di masa depan. Dengan
Distinctive Competence dalam suatu
demikian perencanaan strategi hampir
organisasi meliputi :
selalu dimulai dari “apa yang dapat
1. Keahlian Tenaga Kerja
terjadi” bukan dimulai dari “apa yang
2. Kemampuan Sumber Daya
terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi
Dua faktor tersebut menyebabkan
sasaran baru dan perubahan pola
perusahaan ini dapat lebih unggul
konsumen memerlukan kompetensi inti
dibandingkan dengan pesaingnya.
(core competencies). Perlu mencari
Keahlian sumber daya manusia yang
kompetensi inti di dalam kegiatan yang
tinggi
dilakukan.
membentuk fungsi khusus yang
Definisi strategi pertama yang dikemukakan Armstrong
oleh
Kotler
(2008:13)
(2008),
identifikasi
muncul dari kemampuan
lebih efektif dibandingkan dengan
dan
pesaing. Misalnya, menghasilkan
menyebutkan
program yang kualitasnya lebih baik
bahwa “Strategi adalah tujuan jangka
dibandingkan
panjang dari suatu kegiatan, serta
pesaing dengan cara memahami
pendayagunaan dan
secara detail keinginan masyarakat.
alokasi
semua
dengan
memiliki
program
sumber daya penting untuk mencapai
Dengan
kemampuan
tujuan tersebut”.
melakukan riset yang lebih baik,
Konsep-konsep tersebut adalah sebagai
caleg dapat mengetahui secara tepat
berikut :
semua
a. Distinctive Competence : Tindakan
sehingga dapat menyusun strategi-
keinginan
masyarakat
yang dilakukan oleh perusahaan
strategi
(caleg)
dibandingkan dengan pesaingnya.
agar
dapat
melakukan
yang
kegiatan lebih baik dibandingkan
Semua
dengan pesaingnya.
diciptakan
Suatu
perusahaan
kekuatan
lebih
tersebut
melalui
baik
dapat
penggunaan
(caleg)
yang
seluruh potensi sumber daya yang
yang
tidak
dimiliki caleg, seperti peralatan dan
pesaing
proses penyampaian program yang
perusahaan
canggih, penggunaan jaringan cukup
(caleg) yang memiliki “Distinctive
luas, penggunaan sumber daya yang
Competence”.
punya
memiliki mudah
kekuatan ditiru
dipandang
Competence kemampuan
oleh
sebagai
Distinctive menjelaskan spesifik
organisasi. Menurut Kotler
keahlian
tinggi,
dan
penciptaan brand image positif serta
suatu
sistem
dan
reverensi
terkomputeriasi.
Semua
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
24
yang itu
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
merupakan keunggulan-keunggulan
persaingan yang selalu berubah agar
yang
tercapai
dapat
diciptakan
memperoleh
untuk
kemenangan
dan
tujuan
yang
diharapkan,
adapun dari manfaat strategi yaitu
mengalahkan pesaing.
sebagai berikut :
b. Competitive Advantage : Kegiatan
a. Memberikan pedoman yang terarah
spesifik yang dikembangkan oleh
dalam
perusahaan
memanfaatkan peluang yang baik.
agar
lebih
unggul
dibandingkan dengan pesaingnya.
mengantisipasi
dan
b. Memberikan suatu alternatif dalam
Keunggulan bersaing disebabkan
mengambil keputusan sehubungan
oleh pilihan strategi yang dilakukan
dengan kebijakan yang dilakukan.
untuk merebut peluang yang besar.
c. Dapat
Menurut Porter, ada 3 strategi yang
dijadikan
cara
untuk
memenuhi keinginan masyarakat.
dapat dilakukan untuk memperoleh
d. Memberikan suatu alternatif untuk
keunggulan bersaing yaitu :
meningkatkan persaingan
- Cost Leadership
4. Penyusunan Strategi
- Diferensiasi
Dalam
upaya
- Fokus
persaingan
Caleg juga dapat melakukan strategi
strategi baik dibidang bisnis maupun
diferensi
kegiatan lainnya. Dalam penyusunan
dengan
menciptakan
persepsi terhadap nilai tertentu pada masyarakat terhadap
misalnya,
persepsi
keunggulan
kinerja
kita
memenangkan
harus
melakukan
strategi ada 3 fase yaitu : a.
Penilaian
keperluan
penyusunan
strategi
inovasi produk, pelayanan yang
Sebelum strategi disusun perlu
lebih baik, dan brand image yang
dilakukan penilaian mengenai perlu
lebih unggul. Selain itu, strategi
tidaknya menyusun strategi. Hal ini
fokus, juga dapat diterapkan untuk
terkait
memperoleh keunggulan bersaing
dilakukan memang sesuai dengan
sesuai
tuntutan perubahan dilingkungan
dengan
masyarakat
segmentasi sasaran
dan yang
apakah
strategi
yang
atau sebaliknya.
diharapkan.
b.
Analisis Situasi Pada tahap ini kita perlu melakukan
3. Manfaat Strategi Menurut Kotler & Armstrong
analisis mengenai kekuatan dan
(2008:155) : manfaat dari strategi dapat
kelemahan
yang
dimiliki
dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
menganalisis
mengarahkan kegiatan dalam kondisi
tantangan yang dihadapi hal ini
peluang
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
25
serta dan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
dikenal dengan analisis SWOT.
6. Strategi Pemenangan Partai Politik
Analisis SWOT yaitu Strength
Sebagai
usaha
untuk
dalam
setiap
(kekuatan), Weakness (kelemahan),
memenangkan
merupakananalisis
mengenai
penyelenggaraan pemilu ada beberapa
faktor-faktor internal, Opportunities
langkah yang harus dilakukan oleh
(peluang),
partai politik diantarannya adalah ;
Treath
(tantangan),
analisis ini terkait dengan faktor-
a. Konsolidasi organisasi sampai ke
faktor ekternal.
tingkat desa Peran
5. Pemilihan Strategi Setelah internal
melakukan
dan
ekternal
analisis
maka
partai
pengaruhnya
kita
sangat
besar
terhadap
usaha
memenangkan
dalam
melakukan strategi yang akan kita
penyelengaraan pemilu, maka yang
ambil dari tiga alternatif yaitu :
harus dilakukan oleh partai adalah
a. Strategi yang cendrung mengambil
menghidupkan struktur partai dari
resiko (menyerang atau agresif),
pusat sampai ke tingkat desa sebagai
b. Strategi yang cedrung menghindari
mesin politik partai. Hal demikian
resiko (bertahan atau defensive)
dilakukan
c. Strategi yang memadukan antara
koordinasi
mengambil
resiko
dan
mempermudah
dalam
menangkap
permasalahan kepartaian.
menghindari resiko (turn-around
b. Membentuk
strategy). Jika
untuk
dan
mengaktifkan
organisasi sayap partai banyak
Salah satu mesin partai politik yang
kelebihan dan berhadapan dengan
paling berperan adalah sayap partai
peluang yang tinggi maka strategi
politik.dengan adanya sayap partai
yang
politik
ofensif
kita
memiliki
diambil atau
adalah
strategi
agresif.
Jika
berbagai
sebagai
representasi
segmen
sosial
akan
kelemahan lebih banyak dimiliki
memberikan
dan berhadapan dengan tantangan
menjelaskan pada masyarakat sesuai
yang tinggi maka strategi yang
segmen
dipilih defensif, jika peluangnya
menginformasi
tinggi namun banyak kelemahan
mensosialisasikan program-program
atau
dan mainstream partai.
kekuatan
tinggi
dan
tantangannya juga tinggi maka
warna
dari
sosialnya
untuk
dalam
rangka dan
c. Optimalisasi peran dan fungsi DPR,
yang digunakan turn around.
DPRD
Prov.
DPRD
Kab/Kota,
sebagai etalase partai Sesuai dengan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
26
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
fungsi dan perannya seperti yang telah
diuraikan
di
atas
METODE PENELITIAN
maka
Adapun yang menjadi fokus penelitian
integritas dan kredibilitas seorang
yang akan diamati adalah:
yang
a. Strategi calon legislatif sebagai upaya
telah
duduk
dalam
parlemen
merupakan
tantangan
dalam
kursi sebuah
memenangkan dirinya dalam
mengemban
legislatif di dapil 2 DPRD Kabupaten
amanah rakyat melalui partainya,
Sumenep.
untuk melakukan fungsi legislatif, penetapan
anggaran,
pengawasan
b. Mengukur kualitas pelaksanaan pemilu
dan
terhadap
pemilu
legislatif di dapil 2 DPRD Kabupaten
jalannya
sumenep
pemerintahan. Jika hal itu dilakukan
Jenis data kualitatif
diperoleh di
sesuai fungsi dan perannya maka
lapangan yang dilakukan kepada calon
kinerja pemerintah akan baik,yang
legislative dan tim suksesnya serta para
semuanya
kepada
pendukungnya, sedangkan data kuantitatif
kehidupan sosial masyarakat yang
diperoleh dari hasil pelaksanaan pemilu
lebih baik.
legislative 2014
akan
d. Responsif
kembali
terhadap
persoalan-
Sumber data primer dilakukan langsung
persoalan sosial kemasyarakatan.
melalui wawancara dengan calon anggota
Inti dari adanya tingkat kepercayaan
legislative dan masyarakat pemilih, data
masyarakat terhadap partai politik
sekunder diperoleh dari hasil laporan,
adalah ketika sebuah partai politik
seminar dan sumber data hasil pelaksanaan
memberikan
pemilu.
konstribusi terhadap
kehidupan sosial. Suatu hal yang mungkin politik
dilakukan adalah
oleh
adanya
Teknik pengumpulan data dilakukan
partai
dengan: 1.Observasi secara langsung ke
responsif
lokasi
penelitian
untuk
mendapatkan
terhadap persoalan-persoalan sosial
gambaran yang jelas tentang strategi yang
dalam
dilakukan
kehidupan
masyarakat.
oleh
calon
legislative.
Kepekaan tersebut akan memberikan
2.Wawancara terstruktur melalui tanya
citra positif bahwa partai politik itu
jawab secara langsung dengan pihak-pihak
tersebut betul-betul memperhatikan
terkait dan calon legislative. 3. Kuesioner
kepentingan rakyat.
yaitu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memilih calon anggota legislatif
di
wilayah
Dapil
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
27
II
pada
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
pelaksanaan sumber
pemilu
data
legislatif.
Sampel
Analisis data ini antara lain :
diambil
melalui
a. Data Reduction (Reduksi Data)
yang
purposive sampling yaitu sampel yang
Reduksi data berarti merangkum,
ditentukan
memilih
terlebih dahulu
disesuaikan
hal-hal
yang
pokok
dengan kebutuhan penelitian.
memfokuskan pada hal-hal yang
Teknik Analisis Data
penting.
Dalam penelitian terkumpul
akan
ini data yang
dianalisis
b. Data Display (Penyajian Data)
dengan
Penyajian data dalam penelitian
menggunakan analisis data antara lain :
kualitatif
a. Deskriptif,
singkat yang bersifat naratif.
adalah
memberikan
analis
gambaran
dengan
secara
jelas
adalah
bentuk
uraian
c. Conclusion Drawing/Verification
mengenai situasi, usaha dan strategi
Verifikasi
calon legislatif.
menjawab rumusan masalah yang
b. Analisa untuk mengetahui hasil yang
dilakukan
dirumuskan sejak awal, dan akan
dicapai calon anggota legislatif sebagai
berkembang
usaha
berada di lapangan.
pemenangan
dalam
untuk
pemilu
setelah
penelitian
legislatif. Adapun tahapan-tahapan analisa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
harus dijalankan adalah sebagai
Gambaran Umum Obyek Penelitian
berikut:
Daerah pemilihan II (Dapil II) adalah
1. Analisa sebelum di lapangan Analisa
sebelum
di
batas-batas wilayah yang dijadikan acuan
lapangan
dalam menentukan daerah pemilihannya.
dilakukan terhadap data hasil studi
Daerah pemilihan II meliputi
pendahuluan, atau data sekunder
Gili
yang
kecamatan Saronggi, kecamatan Bluto.
akan
digunakan
untuk
menentukan fokus penelitian.
Genteng,
kecamatan
kecamatan
Lenteng,
Keadaan Demografi
2. Analisa data di lapangan model
Sebagian besar wilayah Daerah Pemilihan
Miles and Huberman
Dua adalah daerah kering dan pegunungan.
Adalah analisis data yang dilakukan
Mata pencaharian penduduk kebanyakan
pada
sebagai
saat
berlangsung
pengumpulan dan
setelah
data
petani,
nelayan,
buruh,
dan
selesai
sebagian pegawai, iklim tertinggi 34,4 C
pengumpulan data dalam periode
dan terendah 23,6 C. Jumlah curah hujan
tertentu dengan melakukan secara
terbanyak
intensif dan berlangsung secara terus
penyinaran Matahati terlama di bulan
menerus sampai selesai.
Agustus.
di
bulan
Desember
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
28
dan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Jumlah Penduduk Daerah Pemilihan II No. Kecamatan Jumlah Penduduk 1. Gili Genteng 26.524 2. Lenteng 56.777 3. Saronggi 34.282 4. Bluto 45.142 Jumlah 162.725 Sumber data : Badan Pusat statistik Sumenep Jumlah Penduduk yang berhak Memilih Jumlah Pemilih No. Kecamatan Pemilih (Lk) 1. Gili Genteng 20.761 9.538 2. Lenteng 48.807 23.123 3. Saronggi 29.468 13.604 4. Bluto 37.100 17.728 Jumlah 136.136 Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Sumenep data diolah
Pemilih (Pr) 11.223 25.684 15.864 19372
Pembagian Wilayah terdiri dari Kecamatan Jumlah Penduduk Gili Genteng 26.524 Lenteng 56.777 Saronggi 34.282 Bluto 45.142 Jumlah 162.725 Sumber data : Badan Pusat statistik data diolah No. 1. 2. 3. 4.
Luas Wilayah Daerah Pemilihan II Jumlah Jumlah No. Kecamatan Penduduk Desa 1. Gili Genteng 26.324 8 2. Lenteng 56.777 20 3. Saronggi 34.282 14 4. Bluto 45.142 20 Jumlah 162.725 62 Sumber data : Badan Pusat statistik data diolah
Jumlah Desa 8 20 14 20 62
Luas Wilayah (km2) 30,32 71,41 67,71 51,25 120,69
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
29
Jumlah TPS 60 160 99 132
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Jumlah Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep Dapil II No. Nama Partai Jumlah 1. Partai Nasdem 6 2. Partai Kebangkitan Bangsa 8 3. Partai Keadilan Sejahtera 8 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 5 5. Partai Golongan Karya 8 6. Partai Gerindra 8 7. Partai Demokrat 8 8. Partai Amanat Nasional 8 9. Partai Persatuan Pembangunan 6 10. Partai Hati Nurani Rakyat 8 11. Partai Bulan Bintang 1 12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 5 79 Jumlah Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Sumenep data diolah Perhitungan Perolehan Kursi Daerah Pemilihan II Jumlah Suara Sah Seluruh Partai
: 106.063
Alokasi Kursi
:8
Angka Bilangan Pembagi Pemilihan
: 13.258 Tahap I
Suara Sah
Prlhn. Kursi
Sisa Kursi
Tahap II Sisa Suara
No
Partai Politik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10 11 12
NASDEM 1.948 0 1.948 PKB 16.678 1 3.420 PKS 7.211 0 7.211 PDIP 13.644 1 386 GOLKAR 8.222 0 8.222 GERINDRA 11.571 0 11.571 DEMOKRAT 18.937 1 5.679 PAN 10.292 0 10.292 PPP 12.654 0 12.654 5 HANURA 4.330 0 4.330 PBB 214 0 214 PKP 362 0 362 JUMLAH 106.063 3 5 66.289 Sumber data : Komisi Pemilihan Umum data diolah
Prkt. sisa suara 9 8 5 10 4 2 6 3 1 7 12 11
Prlhn. Kursi dari Sisa Terbanyak 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
30
Jml Perolehan Kursi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Daftar Calon Terpilih di Daerah Pemilihan II Sumenep No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
No. Urut Nama Calon Terpilih DCT PKB 1 H.Moh.Ruqi Abdillah,SH PKS 5 Jubriyanto,S.Pdi PDIP 5 Ummul Hasanah GOLKAR 1 A.Fajar Hari Ponto,SH GERINDRA 4 Jonaidi,SE DEMOKRAT 1 KH.Kurdi HA,S.Pd PAN 1 Faisal Muhlis,S.Ag PPP 1 H.Subaidi,SE.MM Sumber data : Komisi Pemilihan Umum data diolah Partai Politik
Suara Sah 4.968 3.893 6.368 3.151 5.279 5.040 6.277 5.320
Perolehan Kursi 11 11 11 11 11 11 11 11
d. Money Politik
Strategi yang Dilakukan Calon Legislatif Dapil II
Strategi ini dilakukan oleh hampir
a. Stategi Persuasif
semua caleg yang ada di daerah
Strategi ini dilakukan oleh beberapa
pemilihan II Bahkan setiap caleg
Caleg dengan melakukan silaturrahmi
bersaing untuk saling memberikan yang
ke tokoh-tokoh masyarakat yang ada di
lebih
daerah pemilihan II dengan tujuan agar
dilakukan oleh tim suksesnya masing-
mendapat
masing yang terjun
dukungan
dari
tokoh
masyarakat dan pengikutnya.
masyarakat
b. Sosialisasi Visi dan Misi Strategi
ini
dilakukan
banyak.
Pemberian
uang
langsung ke
sedangkan
jumlahnya
bervariasi mulai dari Rp 20.000 sampai oleh
caleg
Rp 50.000,- dan di daerah tetentu
dengan cara mengundang masyarakat
bahkan sampai Rp 100.000,-
dengan tujuan memperkenalkan diri PEMBAHASAN
dan menjelaskan tentang visi dan misi serta
janji-janjinya
apabila
a. Penilaian Keperluan Penyusunan
nanti
Strategi
terpilih.
Pemilihan Umum anggota Legislatif
c. Sumbangan Sosial
adalah
Sumbangan ini dilakukan oleh beberapa
dimana
caleg dengan memberikan bantuan
masyarakat menentukan
wakil-wakilnya yang akan duduk di
kepada pembangunan masjid, langgar, pembangunan
pemilihan yang dilakukan
Dewan Perwakilan Rakyat yang dapat
jalan di kampung dan
dipercaya dan bisa membawa aspirasi
lain-lain dengan tujuan agar masyarakat
rakyat
simpati dan memberikan dukungannya.
program
untuk
diwujudkan
pemerintah.
Agar
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
31
dalam bisa
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
memenangkan dalam persaingan maka
c. Penentuan Strategi
diperlukan strategi yang baik dan tepat.
Dari analisis SWOT yang dilakukan akan terlihat kekuatan dan kelemahan
b. Analisis Situasi Analisis
mengenai
kelemahan
yang
kekuaatan,
dimiliki
dari calon legislatif serta peluang dan
calon
tantangan yang dihadapi calon maka
legislatif serta analisis peluang dan
dari hasil itu akan dapat ditentukan
tantangan yang dihadapi oleh setiap
strategi
calon legislatif, dalam hal ini perlu
dilaksanakan.
dipertimbangkan dengan menggunakan analisis
SWOT.
Analisis
mana
yang
tepat
untuk
d. Jumlah Penduduk Daerah Pemilihan
SWOT
II
dilakukan untuk menentukan strategi
Daerah Pemilihan II yang terdiri dari 4
yang tepat dalam
mempengaruhi
kecamatan dengan jumlah penduduk
mendapatkan
sebanyak 162.725 orang ini akan
masyarakat
agar
dukungan yang banyak.
memberi peluang yang besar untuk memenangkan dalam pemilihan calon anggota legislatif.
Jumlah Penduduk yang berhak Memilih No. Kecamatan Jumlah Pemilih Pemilih (Lk) Pemilih (Pr) 1. Gili Genteng 20.761 9.538 11.223 2. Lenteng 48.807 23.123 25.684 3. Saronggi 29.468 13.604 15.864 4. Bluto 37.100 17.728 19372 Jumlah 136.136 Sumber data : Komisi Pemilihan Umum Sumenep data diolah
Jumlah TPS 60 160 99 132
Dilihat dari jumlah penduduk yang
umumnya menggunakan politik uang
mempunyai hak untuk memilih sangat
dengan jumlah nominalnya bervariasi
banyak
sehingga caleg yang mempunyai uang
tetapi
jumlah
yang
mencalonkan sebagai anggota legislatif
yang
banyak
sebanyak 79 orang, sedangkan jumlah
mendapatkan
suara yang harus diperoleh sebanyak
masyarakat. Hal ini tentunya tidak
13.258 suara. Jadi dalam hal ini
menutup kemungkinan bagi caleg yang
persaingan sangat ketat sehingga perlu
melakukan pendekatan secara persuasif
menggunakan strategi yang tepat.
dan yang lainnya. Tetapi cara politik uang ini akan
e. Strategi yang Dilakukan Calon
akan
lebih
banyak
dukungan
dari
menimbulkan hal-hal
Legislatif Dapil II
yang tidak baik karena menyalahi
Strategi yang dilakukan calon anggota
aturan
legislatif daerah pemilihan II pada
terpilih dengan cara politik uang akan
yang
berlaku.
Caleg
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
32
yang
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
berpotensi untuk menjadi wakil-wakil
g. Fungsi Partai Politik sebagai sarana :
rakyat yang tidak amanah (koruptor),
1. Pendidikan
bagi
anggota
dengan maksud untuk menutupi biaya
masyarakat
luas
agar
yang
Sehingga
warga Negara Indonesia yang sadar
aspirasi masyarakat tidak diperhatikan
akan hak dan kewajibannya dalam
dan tidak menepati janji-janji yang
kehidupan
diucapkan sebelum pemilihan. Jor-joran
berbangsa, dan bernegara.
sudah
politik
dikeluarkan.
kekuasaan
bermasyarakat,
2. Menciptakan iklim yang kondusif
menciptakan perimbangan bahkan akan
bagi persatuan dan kesatuan bangsa
berakibat
Indonesia
bagi
berbagai
pembentukan berbagai kebijakan yang
efektifitas maka
dan
perlu
kualitas
3. Penyerap,
demokrasi,
pembangunan
penyalur
budaya
kesejahteraan
penghimpun,
dan
aspirasi
politik
masyarakat dalam merumuskan dan
politik Indonesia yang kritis, korektif dan produktif.
untuk
masyarakat.
tidak berkualitas. Untuk menuju ke
menetapkan kebijakan Negara.
Sesuai dengan tujuan
4. Partisipasi politik warga Negara
dan fungsi partai politik maka setiap
f.
menjadi
akan
fatal
tidak
dan
Indonesia
anggota partai harus berupaya untuk
5. Rekrutmen politik dalam proses
mewujudkan tujuan dan fungsi partai
pengisian jabatan politik melalui
politik.
mekanisme
Tujuan Partai Politik
memperhatikan
1. Mewujudkan bangsa
cita-cita
nasional
Indonesia
sebagaimana
dalam
Pembukaan
dimaksud
Undang-Undang
Dasar
dilakukan
maka
dari
analisis
dan
pembahasan
menunjukkan bahwa semua calon anggota
kehidupan
legislatif melakukan strategi politik yang
demokrasi berdasarkan Pancasila
bermacam-macam
tinggi
sesuai
dengan
kemampuannya tetapi ada satu strategi
kedaulatan rakyat dalam Negara
dimana hampir semua calon legislatif
Kesatuan Republik Indonesia. kesejahteraan
tentang strategi caleg dalam
upaya memenangkan pemilu Legislatif
Negara Republik Indonesia.
4. Mewujudkan
dan
Berdasarkan hasil penelitian yang
Negara
menjunjung
kesetaraan
KESIMPULAN
2. Menjaga dan memelihara keutuhan
dengan
dengan
keadilan jender.
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Mengembangkan
demokrasi
melakukan yaitu politik uang. Mereka
bagi
beranggapan bahwa dengan politik uang ini
seluruh rakyat Indonesia.
merupakan senjata yang paling ampuh Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
33
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
untuk
mempengaruhi
calon
pemilih
5. Untuk
mempromosikan
diri
calon
sehingga akan mendapatkan dukungan yang
legislatif harus aktif di kegiatan sosial,
banyak. Kejadian seperti ini melanggar
kemasyarakatan sehingga masyarakat
peraturan
simpati dan mendukungnya.
perundang-undangan
anti
korupsi, sedangkan dalam beberapa tahun
6. Calon legislatif sebaiknya sopan tidak
belakangan hal ini sudah bukan rahasia lagi
sombong, familiar, jujur dan amanah,
semua orang sudah tahu tetapi tidak ada
mengutamakan kepentingan masyarakat.
tindakan dari aparat terkait sehingga politik uang ini selalu terulang lagi pada pemilu
DAFTAR PUSTAKA
berikutnya. Hal ini berpotensi bahwa wakil-
Abdul Mukthie, Fajar (2013), Partai Politik Dalam Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia, Setara Press, anggota IKAPI Malang.
wakil yang dipilih nantinya kurang amanah dan kurang memperhatikan aspirasi rakyat. Calon
anggota
legislatif
Danang, Widoyoko J (2013), Oligarki dan Korupsi Politik Indonesia, Intrans Publishing (Setara Press) Malang
pada
umumnya tidak melakukan pendekatan secara
kekeluargaan, misalnya dengan
melibatkan
diri
kemasyarakatan
pada dan
kegiatan lainnya
Huraerah, Abu (2011) Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (Model & Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan
sosial,
sehingga
masyarakat mengenalnya.
Machiavelli, Thucydidas (2005), Politcal Theory, Kajian Klasik dan Kontemporer edisi 2, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta
SARAN Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh maka disarankan :
MD,
1. Pelaksanaan pemilihan umum harus jujur dan adil sesuai dengan azas Pemilu 2. Setiap orang yang akan mencalonkan hendaknya politik
diberi
sehingga
bekal tahu
tanggungjawabnya
Samuel P, Huntington (2004), Tertib Politik, Pada Masyarakat yang Sedang Berubah, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta
pendidikan tugas
sebagai
dan
anggota
Samuel P, Huntington (2003), Tertib Politik, Ditengah Pergeseran Kepentingan Massa PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
legislatif. 3. Adanya
aturan
yang
jelas
tentang
larangan money politik serta akibatnya.
Tim Redaksi LP3 ES (2003), Politik Editorial Media Indonesia, Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta
4. Anggota Panitia Pengawas Pemilu harus aktif melakukan pengawasan jangan hanya
monitoring
pelaksanaannya,
hal
pada ini
Mahfud (2003) Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Studi Tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan, PT.Rineka Cipta, Jakarta
hari
Tholkhah, Imam, Azyumardi (2004), Anatomi Konflik Politik di Indonesia, PT.Raja Grafindo Perada, Jakarta
untuk
mengurangi money politik.
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
34