Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
STRATEGI ADAPTASI TUKANG BECAK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus Tukang Becak di Kelurahan Bontobiraeng Kecamatan Mamajang Kota Makassar) Baihaqi Hendri Mangatta NIM. 0908175013
ABSTRACT Some of them are still can found a means traditional transportation of Becak in several regions of general and especially the Makassar City. For the past few years little by little the number of Becak began to unravel, because literally irreplaceable with a vehicle which is much more modern and fast. Becak drivers is a livelihoods just have to rely on physical force. Paddling are is not a matter easy and is done daily from morning to afternoon sometimes into the evening. But, they realized just a job this is what they can do to support their families. Fulfill their needs is felt difficult by a few people if what they produced from his job not in accordance with the need to be. Therefore they must be able to prioritise what has been need or just a desire. The becak drivers only a few comes from the town of Makassar most are from regional the province of south sulawesi, as Jeneponto, Gowa, Maros, Pangkep, etc. One of the reasons they work as becak drivers is because apart from people interested transportations service of becak there are still, the job is also one of the that does not require the level of education high or did not even need to seek the education formal. Keywords: becak, transportation, informal.
1
Pendahuluan
dilalui
Kebutuhan akan alat transportasi sangat dirasakan dalam menunjang mobilitas seseorang setiap
harinya,
terutama
di
zaman modern seperti sekarang. Ada
berbagai
jenis
alat
transportasi yang bisa dijumpai di zaman sekarang, baik itu yang modern (mobil, motor, pesawat, kereta api, dll.) atau tradisional (bendi,
becak
dll).
Dalam
perkembangannya, banyak alat transportasi
yang mulai
angkutan
belum
umum
banyaknya
dan
pilihan
transportasi umum, becak juga menggunakan menawar’, daraan
sistem
tidak
umum
‘tawar-
seperti lainnya
kenyang
tarifnya sudah ditentukan. Jadi, tarif antara becak satu dengan becak
lainnya
berbeda,
kadang
kala
jarak
yang
walau
ditempuh
sama,
semuanya
tergantung kesepakatan antara pengguna dengan tukang becak.
ber-
Sejak beberapa tahun terakhir
tranformasi mengikuti perkem-
ini era keemasan para tukang
bangan zaman, seperti kereta/
becak
mobil
yang
meredup. Sedikit demi sedikit
terbaru adalah mobil yang sudah
jumlah becak mulai berkurang,
bisa terbang. Namun di tengah
karena
semakin
alat
kendaraan
bisa
modern
listrik,
bahkan
modernnya
transportasi,
kita
masih
dan
becaknya
tergantikan yang dan
mulai
dengan
jauh
cepat.
lebih Apalagi
menjumpai di beberapa daerah
masyarakat
di Indonesia pada umumnya dan
memilih
Makassar
sarana
pribadi. Karena selain mudah
yang
didapatkan dengan cara kredit,
khususnya
transportasi
tradisional
sekarang
memiliki
lebih
kendaraan
masih bertahan sampai saat ini,
tentunya
salah satunya adalah becak.
pribadi akan menaikkan gengsi
becak
mereka.
menjadi pilihan bagi sebagian
Para
Salah
satu
alasan
memiliki
tukang
kendaraan
becak
hanya
masyarakat Kota Makassar kala
sedikit yang berasal dari Kota
itu adalah karena selain ken-
Makassar
daraan tersebut bisa melewati
dari kabupaten-kabupaten yang
jalan-jalan
ada di Provinsi Sulawesi Selatan,
2
yang
tidak
dapat
kebanyakan
berasal
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
seperti Jeneponto, Gowa, Maros,
merupakan
Pangkep, dll. Salah satu alasan
menyangkut pada kesejahteraan
mereka bekerja sebagai tukang
dan
becak
selain
hidup orang banyak. Kini, Kota
peminat jasa transportasi ter-
Makassar tidak dapat lagi kita
sebut
itu,
lihat seperti sepuluh atau dua
ditambah kurangnya lapangan
puluh tahun yang lalu, seperti
kerja, pekerjaan tersebut juga
tidak adanya kemacetan, polusi
merupakan salah satu pekerjaan
kendaraan, serta sepeda dan
yang tidak memerlukan tingkat
becak yang bisa melaju dengan
pendidikan
bebasnya
adalah cukup
karena
besar kala
yang
tinggi
atau
problem
pemenuhan
di
yang
kebutuhan
jalan
raya.
bahkan tidak perlu menempuh
Kendaraan roda dua, empat dan
pendidikan formal sedikitpun.
sarana
transportasi
modern
lainnya
semakin
banyak
Sejalan dengan pertumbuhan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
memiliki
menghiasi Kota tersebut.
kebutuhan
Kehidupan para tukang becak
yang semakin banyak dan ber-
yang masih bertahan kini cukup
aneka
memprihatinkan.
ragam.
Kebutuhan-
Semakin
ba-
kebutuhan hidup tersebut dapat
nyaknya saingan secara otomatis
dipenuhi dengan baik apabila
membuat pendapatan mereka
adanya pendapatan yang men-
menurun. Belum lagi ditambah
dukung. Namun, tidak semua
harga kebutuhan pokok yang
kebutuhan tersebut dapat dipe-
semakin mahal dan tidak adanya
nuhi oleh masyarakat, terutama
perhatian khusus dari Peme-
bagi masyarakat ekonomi lemah.
rintah Kota Makassar tentang
Tidak dapat dipungkiri bahwa
becak,
membuat
manusia dalam hidupnya selalu
mereka
semakin
dihadapkan
dulunya
menjadi
pada
berbagai
kehidupan sulit.
Yang
‘Primadona
masalah baik itu masalah sosial
Transportasi’ yang selalu di cari,
maupun
ekonomi.
kini tidak lebih hanya sekedar
merupakan
‘ada atau tidaknya mereka tidak
Masalah
masalah ekonomi
masalah yang sangat penting bagi
setiap
manusia.
menjadi masalah’.
Karena 3
Kebudayaan
manusia
Kebudayaan adalah blueprint atau pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah masyarakat yang
memiliki
kebudayaan
tersebut. Dalam perspektif ini sebagai terdiri atas perangkat-
maupun
sebagai
tanggapan-tanggapan stimulisasi
atau
atas
rangsangan-
rangsangan yang berasal dari lingkungannya (Parsudi Suparlan, 1995a). Menurut
Spradley,
kebu-
perangkat yang menjadi sistem
dayaan sebagai sebuah sistem
acuan atau model kognitif yang
pengetahuan
berlaku pada berbagai tingkat
manusia melalui proses belajar,
pengetahuan,
yang mereka gunakan untuk
kesadaran. dayaan
perasaan,
Pendukung yang
menggunakan
dan kebu-
yang
diperoleh
menginterpretasikan
dunia
bersangkutan
sekeliling mereka dan sekaligus
model-model
menyusun
strategi
perilaku
kognitif tersebut secara selektif,
dalam
yang mereka rasakan sebagai
sekeliling mereka (1972).
paling cocok atau yang terbaik, untuk
dijadikan
acuan
bagi
interpretasi yang penuh makna atas berbagai gejala dan situasi yang mereka hadapi dan untuk mewujudkan
tindakan-tindakan
dalam menghadapi lingkungannya.
Dan
berbagai
memanfaatkan
sumber
terkandung
daya
yang
didalamnya.
Tin-
dakan-tindakan
tersebut
dila-
kukan sesuai dengan dan berada dalam batas-batas pranata sosial yang paling cocok. Tindakantindakan tersebut dapat dilihat sebagai
dorongan-dorongan
menghadapi
Semakin
sedikitnya
penumpang banyaknya
dunia jumlah
dan alat
mulai
transportasi
modern, tentunya membuat para tukang becak belajar untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang sedang dan masih akan terus
berlangsung
di
kota
Makassar. Mereka mau tidak mau akan menggunakan segala pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki. Sektor Informal Di
kota-kota
Indonesia
besar
termasuk
di Kota
untuk pemenuhan kebutuhan-
Makassar begitu banyak jenis-
kebutuhan
jenis pekerjaan di sektor informal
4
hidup
sebagai
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
yang
menyediakan
pekerjaan.
Di
lapangan
kota
terdapat
menuntut jarang
keterampilan dimiliki
oleh
yang para
kesempatan ekonomi yang lebih
pendatang dari daerah. Oleh
luas dibandingkan di pedesaan.
karena itu, banyak diantara para
Alasan inilah yang mendorong
pendatang itu bekerja di sektor
sebagian masyarakat pedesaan
informal. Menurut Hart, pekerja
mencari
kota.
sektor informal umumnya miskin,
Termasuk masyarakat pedesaan
kebanyakan berada dalam usia
di
kerja utama, berpendidikan dan
pekerjaan
di
Kabupaten-kabupaten
di
Sulawesi Selatan yang memilih
berpenghasilan
untuk mencari pekerjaan di Kota
memiliki modal usaha yang kecil.
Makassar
Akibatnya
dan
salah
satu
rendah, sektor
serta
informal
pekerjaan sektor informal yang
dianggap sebagai jawaban yang
cukup menjanjikan
tepat dan murah atas masalah
saat itu di
Kota Makassar adalah menjadi
ketenagakerjaan
Tukang Becak.
(Keith Hart, 1996)
Banyaknya
persayaratan
Konsep
di
perkotaan
sektor
informal
untuk bekerja disektor formal
pertama kali digunakan oleh
membuat mereka (tukang becak)
seorang
harus
bernama
rela
bekerja
disektor
antropolog Keith
Inggris
Hart
dari
informal. Menarik becak adalah
University of Manchester pada
sebuah pekerjaan yang hanya
tahun
mengandalkan kekeuatan fisik
gambarkan
dan
itu,
informal adalah bagian angkatan
sebagai salah satu pekerjaan di
kerja di kota yang berada diluar
sektor informal, menarik becak
pasar
tidaklah
terorganisir. Kemudian konsep
stamina
saja.Selain
membutuhkan
status
pendidikan yang tinggi. Pekerjaan
di
kota
1973
yang
meng-
bahwa
sektor
tenaga
kerja
yang
informal di kembangkan oleh dapat
dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu formal, informal dan tidak sah. Sebagian besar pekerjaan formal dapat di peroleh di kota
ILO
(International
Organization Buruh
atau
Labour Organisasi
Internasional)
dalam
berbagai penelitian di Negara Dunia
Ketiga.
Sejak
Hart 5
memperkenalkan konsep sektor informal,
konsep
sering
untuk
menjelaskan
syarat
dasar
tertentu
bahwa sektor informal dapat
dapat
tetap
melangsungkan
mengurangi pengangguran di
kehidupannya dalam lingkungan
kota yang Negaranya sedang
tempatnya
berkembang,
digunakan
adalah beberapa ngunan
ini
Adaptasi adalah suatu proses
untuk
memenuhi
beberapa
hidup.
untuk
Adaptasi
salah
satunya
manusia, dengan konsep utama
Indonesia.
Bahkan
penyesuain
pemba-
lingkungannya didasarkan pada
sedang
pola
pengamat di
Negara
manusia
terhadap
kebudayaan
manusia
berkembang memandang sektor
mencakup
informal
sebagai
strategi
keputusan
alternatif
pemecahan
masalah
dengan tepat dalam menang-
kerja.
gulangi masalah-masalah yang
keterbatasan Sektor
peluang
informal
berfungsi
timbul
pemikiran untuk
dari
dan
bertindak
lingkungan
yang
sebagai ‘katup pengaman’ yang
berubah itu. Dengan demikian
dapat meredam ledakan sosial
adaptasi
akibat
tingkah
meningkatnya
pencari
merupakan laku
yang
pola
memung-
kerja, baik dalam kota maupun
kinkan orang perorangan atau
pendatang dari desa.
kelompok
Strategi
lingkungan dan perubahannya
Strategi
adalah
merupakan
pola-pola yang dibentuk oleh berbagai
usaha
canakan memecahkan
yang
manusia
direnuntuk
masalah-masalah
yang dihadapi. Strategi tersebut muncul dari hasil interpretasi manusia dengan menggunakan kerangka pemikiran tertentu atas lingkungan atau situasi yang dihadapi (Ahimsa-Putra, 1988). Adaptasi 6
dapat
mengatasi
(John W. Bennet ,1969). Strategi adaptasi merupakan suatu
upaya
dilakukan
oleh
yang
harus
individu
atau
kelompok dengan harapan dapat mempertahankan hidupnya dan melakukan
aktifitas
dengan
mudah. Upaya manusia dalam mempertahankan dalam
hal
ini
hidupnya, harus
bisa
beradaptasi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Proses ini merupakan proses
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
yang
harus
dihadapi
oleh
tentunya dibutuhkan berbagai
seseorang dalam menghadapi
strategi adaptif.
lingkungannya sehingga dapat
Tukang Becak di Makassar
menciptakan
keserasian
dan
keselarasan dalam menghadapi kehidupannya. Manusia
sebagai
makhluk
sosial, tentunya memiliki kebutuhan yang semakin banyak dan beranekaragam. Berbagai kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan
baik
apabila
adanya
pendapatan yang mendukung. Namun tidak semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, terutama bagi masyarakat ekonomi lemah. Dalam kehidupan manusia tidak bisa dihindarkan dari berbagai
masalah
baik
itu
masalah sosial maupun masalah ekonomi.
Masalah
ekonomi
merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap manusia. Karena permasalahan ekonomi merupakan
problema
yang
menyangkut pada kesejahteraan orang
banyak.
Hal
tersebut
tentunya dirasakan pula oleh para tukang becak yang masih bertahan di Kota Makassar, dan untuk
mengatasi
berbagai
permasalahn ekonomi tersebut
Tukang becak adalah sebuah realitas kehidupan yang tetap bertahan ditengah derasnya arus modernisasi. Setiap definisi mengenai modernisasi sedikit banyaknya tidak saja mencakup perubahan tetapi, lebih penting lagi, mencakup pengertian mengenai efisiensi, meningkatnya interaksi antara manusia dan ruang, dan sangat mejemuknya hubungan sosial. Tanpa kecuali, pengertian-pengertian itu juga ada hubungannya dengan kota dan yang menyebabkan bertambahnya urbanisasi masyarakat. Sejarah Tukang becak sendiri pada awalnya adalah masyarakat pedesaan yang mencoba merasakan dinamika kerasnya kehidupan perkotaan. Mereka adalah contoh dari kaum urban yang memilih meninggalkan desanya demi mencari pekerjaan di kota. Ini pula yang terjadi pada sebagian besar masyarakat pedesaan di Sulawesi Selatan yang mencoba mencari peruntungannya di Kota Makassar.
7
Sebagai sekaligus
kota
terbesar
Ditambah
merupakan
ibukota
juga
keterampilan
rendah,
yang
membuat
dari Provinsi Sulawesi Selatan,
banyak
yang
membuat Kota Makassar mena-
kerjakan
di
warkan peluang kerja yang lebih
banyak lapangan pekerjaan yang
banyak, baik itu disektor formal
bisa mempekerjakan mereka.
maupun informal. Tapi tentunya untuk bisa bersaing dalam hal pekerjaan di kota besar seperti Makassar
tidak
cukup
hanya
sekedar bermodalkan nekad saja. Diperlukan
keterampilan
dan
tingkat pendidikan yang memadai, disamping itu membutuhkan sedikit keberuntungan. Lemahnya
Di
Kota
pernah
kota
tidak
sendiri,
pembatasan
jumlah maupun aktifitas tukang becak. Hal ini terjadi pada tahun 1970-an. Hal ini tampak pada Catatan
Dean
Commodity
Forbes
“Petty
Production
and
Under-Development : The Case of
eko-
Ujung Pandang, Indonesia” pada
nomi dipedesaan serta kurang-
tahun
nya
menggambarkan
dan
dan
Makassar
terjadi
mereka
Pedlars and Trishaw Riders In
kehidupan
sarana
bisa
tidak
prasarana
1979.
Catatan
ini
bagaimana
infrastruktur terutama disektor
ekonomi sektor informal seperti
pendidikan,
membuat
tingkat
tukang becak, pedagang kaki
pendidikan
mayoritas
masya-
lima, bersaing dengan ekonomi
hanyalah
kapitalis atau pemilik modal.
rakat
pedesaan
tamatan SD, SMP dan SMA.
Misalnya
Bahkan
tidak
jumlah becak yang beroperasi di
menempuh pendidikan formal
Kota Makassar sekitar 17.500
sedikitpun. Ini merupakan hal
unit, pemiliknya sekitar 6.817
yang lumrah terjadi dipedesaan,
orang,
apalagi
68.000 jiwa keluarganya, atau
ada
bagi
yang
pedesaan
yang
pada
tahun
menghidupi
12,11
pulalah yang dialami oleh para
penduduk Kota Makassar pada
tukang becak di Kota Makassar
saat itu yang berjumlah 561.501
yang
dari
jiwa. Keadaan ini menjadi alasan
memiliki
Pemerintah Kota Makassar untuk
status pendidikan yang rendah.
melakukan pembatasan produksi
pedesaan.
8
berasal
Mereka
dari
total
sekitar
masuk kategori tertinggal. Ini
mayoritas
%
1976,
jumlah
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
becak. Becak hanya diproduksi
Bahasa
untuk
Becak
disuplai
Kemudian,
keluar
kota.
Pemerintah
Kota
Makassar mengajukan kebijakan transportasi
yang
disebut
Layanan Khusus Angkutan Kota (LKAK), yakni mini bus (angkutan kota atau di Makassar disebut ‘pete-pete’). Sebanyak 176 unit mini bus yang beroperasi di dua jalur utama dalam kota dengan tarif murah, yakni Rp. 50 jauhdekat.
Dampak
dari
adanya
kebijakan tersebut adalah jumlah becak pada tahun 1985 semakin menurun menjadi 16.000 unit. Namun, hingga kini jumlah becak tidak bertambah malah terus berkurang secara drastis. Mereka tidak mampu bersaing dengan
kendaraan-kendaraan
modern lainnya. Hanya sedikit dari
mereka
tetap
mencoba
bertahan. Becak telah tergerus oleh arus modernisasi dan kini ada atau tidaknya perda No 3 tersebutpun
tidaklah
berpe-
ngaruh sama sekali, karena pada kenyataannya masyarakat sendirilah yang mulai meninggalkan mereka.
Sehari-hari
Tukang
Pemahaman akan bahasa asli masyarakat yang diteliti oleh seorang Antropolog sangatlah penting. bahasa
Dengan asli
menguasai
masyarakat
yang
diteliti, akan membuat proses pengumpulan
data
terutama
ketika sedang wawancara akan lebih mudah dan data yang didapatkan
bisa
lebih
diper-
tanggung jawabkan. Bahasa
sehari-hari
yang
digunakan oleh tukang becak tergantung dengan siapa mereka berbicara. Jika dengan keluarga, sesama
tukang
becak
atau
siapapun yang mengerti mereka akan
menggunakan
Makassar. orang
Tapi
yang
jika
tidak
bahasa dengan mengerti
bahasa Makassar mereka biasa menggunakan bahasa campuran (Makassar dan Indonesia) yang mudah di mengerti. Hanya ada tambahan beberapa kata (dalam bahasa Makassar) yang berfungsi sebagai penguat sebuah kalimat (yang tidak memiliki arti, namun memiliki makna) seperti ‘ji’, ‘mi’, ‘iyya’, ‘bede’, ‘mami’, ‘tong’, ‘ka’, ‘maki’, ‘jaki’, ‘na’, ‘tawwa’, ‘pi’, ‘ki’, 9
‘ta’.
Kata-kata
akan
Di mana mereka mulai ikut
ketika
menggunakan teknologi seperti
berbincang dengan orang-orang
telepon genggam agar lebih
Makassar termasuk dengan para
memudahkan para penumpang
tukang becak.
untuk
sering
tersebut
kita
Kehidupan
dengar
Sosial
Tukang
Becak Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
dalam
kehidupannya. nyendirinya mereka
menjalani
Seberapa seseorang
tetap
pepun
membutuhkan
orang lain. Keterbatasan kemampuan berfikir dan kemampuan fisik dari masing-masing manusia menjadi alasan mengapa setiap manusia saling membutuhkan satu sama lain. Hal tersebut sudah merupakan kodrat dari Sang Pencipta. Kehidupan
menghubungi
mereka
atau siapapun yang membutuhkan bantuan mereka. Mereka juga mulai menganggap bahwa pendidikan formal untuk anak di zaman
sekarang
itu
sangat
penting (ini di buktikan dengan mereka
berupaya
sekeras
mungkin untuk menyekolahkan anak mereka setinggi mungkin agar kelak memiliki kehidupan yang
lebih
baik
dari
orang
tuanya). Mereka juga kini lebih aktif
berpartisipasi
dengan
segala kegiatan di lingkungan sekitarnya (baik itu lingkungan tempatnya
tinggal
maupun
lingkungan tempatnya mencari tukang
uang). Misalnya di Kelurahan
becak erat kaitannya dengan
Bontobiraeng yang setiap hari
pola
sesama
Jumat diadakan kegiatan kerja
becak
bakti, mereka para tukang becak
dengan lingkungan sekitarnya
yang sehari-harinya mangkal di
dan
Kelurahan
interaksi
tukang
becak,
tukang
sosial antara tukang becak
dengan
tersebut
ikut
pula
penumpang. Selain itu, peru-
berpatisipasi
bahan sosial yang tengah terjadi
tersebut
pada masyarakat Kota Makassar
mereka
secara umum, membuat pola
Kelurahan tersebut. Inilah yang
pikir prilaku secara sosial para
menyebabkan mengapa warga
tukang becak juga ikut berubah.
sekitar terlihat akrab dengan
10
dalam
kegiatan
walaupun
sejatinya
bukanlah
warga
di
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
mereka dan kerap memanggil
ditunggu-tunggu
mereka
sedang
tersebut (selain panjat pinang).
membutuhkan bantuan. Ketika
Momen yang paling ditunggu
hari raya Idul Adha (biasa juga
selama
disebut lebaran haji atau lebaran
adalah ketika becak berbelok
kurban), mereka juga kerap ikut
dengan kecepatan yang tinggi.
membantu
proses
Pada momen ini akan banyak
atau
terdengar suara tepuk tangan
ketika
selama
penyembelihan
sapi
kambing.
saat
proses
acara
balap
becak
dan histeris dari para penonton
Ada satu kegiatan sosial yang dulunya selalu melibatkan para tukang becak yang tidak akan pernah kita jumpai lagi di Kota Makassar yaitu ‘Lomba Balap Becak’. Perlombaan ini hanya akan diselenggarakan di daerahdaerah di Kota Makassar yang memiliki jalan yang lebar dan di Kecamatan perlombaan
Mamajang
sendiri
tersebut
selalu
dipusatkan di Kelurahan Bonto-
(terutama ibu-ibu). Karena pada momen inilah kita akan melihat bagaimana sebelah ban depan dari
becak
akan
terangkat
selama beberapa detik. Makanya tidak jarang pada momen ini terjadi kecelakaan (tabrakan atau terjatuh menjaga
karena
tidak
bisa
keseimbangan).
Kemampuan dan
pengalaman
para tukang becak akan terlihat pada perlombaan tersebut.
biraeng (lebih tepatnya di Jln
Secara keadaan sosial mereka
Tupai, startnya selalu di depan
secara umum termasuk kategori
Masjid Nurul Jihad kemudian
keluarga
berputar mengelilingi SD Negeri
menurut BKKBN, yang hanya
Mamajang 2 dan finis di awal
mampu memenuhi kebutuhan
tempat
dasarnya secara minimal tetapi
mereka
start)
karena
sejahtera
(miskin)
struktur jalannya yang sangat
belum
mendukung.
ini
kebutuhan sosial psikologisnya.
saat
Secara umum mereka juga tidak
memperingati acara 17 Agustus.
memiliki rumah pribadi di Kota
Lomba balap becak adalah salah
Makassar
satu
atau kos), karena sebagian besar
biasa
Perlombaan
diadakan
kegiatan
pada
yang
paling
mampu
I
(hanya
memenuhi
mengontrak
11
tukang becak yang ada di Kota
kecepatannya jauh lebih cepat
Makassar berasal dari Desa-desa
karena
sudah
di
tenaga
mesin.
Kabupaten
yang
ada
di
Provinsi Sulawesi Selatan.
menggunakan Dalam
rentan
waktu hanya beberapa tahun
Tukang Becak Sebagai Mata
saja, jumlah bentor yang ada di
Pencaharian Utama
Kota Makassar semakin banyak.
Di setiap daerah di Indonesia memiliki
berbagai
ciri
khas
Di setiap dekat kawasan strategis seperti
tempat
perbelanjaan,
masing-masing entah itu kuliner,
pasar, dan sekolah kita pasti
cagar
sarana
akan menjumpai mereka. Tidak
transportasi, sehingga dengan
seperti becak yang sudah tidak
melihat atau mendengar kata
dilarang,
atau benda tersebut saja orang-
melarang bentor untuk melintasi
orang secara spontan mengingat
jalan-jalan utama seperti di dekat
suatu daerah tertentu. Begitu
kantor
pula halnya di Kota Makassar,
Gubernur Makassar, di sekitar
ada berbagai macam hal yang
area
menjadi ciri khas dan salah
sepanjang area Pantai Losari,
satunya
yang
Benteng Fort Rotterdam dan
pengayuhnya di Makassar akrab
sampai kawasan Pelabuhan. Di
di
kawasan-kawasan
inilah
yang
‘Daeng becak’. Bahkan, sekarang
menjadi
lokasi
‘steril’
bagi
Pemerintah Kota Makassar telah
bentor.
Pelarangan
medirikan sebuah tugu becak,
seharusnya menjadi keuntungan
yang
tersendiri
alam,
hingga
adalah
panggil
becak,
dengan
berlokasi
di
sebutan
kawasan
becak.
anjungan Pantai Losari. Kehadiran membuat
bentor
penghasilan
semakin tukang
becak semakin menurun. Banyak masyarakat yang lebih memilih kendaraan tersebut, dikarenakan 12
Pemkot
Walikota
Makassar
dan
lapangan
bagi
kantor karebosi,
para
Namun,
tersebut tukang
faktanya
kini
masyarakat sendirilah yang mulai meninggalkan
mereka.
Hanya
sedikit masyarakat yang hingga kini masih tetap menggunakan jasa tukang becak.
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
Alasan dan Motivasi Menjadi
diri individu yang mendorong
Tukang Becak
keinginan individu untuk mela-
Secara umum, yang menjadi alasan awal setiap orang untuk mencari pekerjaan adalah masalah
ekonomi.
semua
dari
Namun, mereka
tidak bebas
memilih pekerjaan, terutama di perkotaan yang membutuhkan kemampuan
dan
pendidikan
formal yang memadai. Tukang becak adalah sebuah profesi
yang
hanya
perlu
boleh
dibilang
mengandalkan
kekuatan fisik saja. Mengayuh becak
di
siang
hari
apalagi
terkadang penumpangnya lebih berat dari tukang becak itu sendiri,
bukanlah
sebuah
kukan kegiatan-kegiatan tertentu guna menjadi tujuan. Motivasi sangat
mempengaruhi
seseorang
kerja
sehingga
dapat
dikatakan motivasi adalah faktor penting bagi keberhasilan kerja. Mereka berharap bahwa kelak anak
mereka
harus
memiliki
kehidupan yang lebih baik dari orang tua mereka. Karena anak yang hebat merupakan cermin dari ketekunan, kerja keras, doa dan orang tua yang luar biasa. Penghasilan Sebagai Tukang Becak Penghasilan atau pendapatan merupakan suatu unsur penting
perkara yang mudah dan itu
dalam
dilakukan setiap hari dari pagi
keluarga.
hingga sore bahkan terkadang
memiliki
sampai malam hari. Tapi, mereka
silan tersendiri. Ada yang banyak
menyadari hanya profesi inilah
dan ada yang sedikit. Semuanya
yang bisa mereka lakukan untuk
tergantung jenis pekerjaannya.
menghidupi keluarga mereka.
Untuk memiliki penghasilan yang
Tukang
becak
merupakan
pekerjaan utama mereka, sebuah profesi yang tidak gampang. Setiap orang memiliki motivasi tersendiri
dalam
hidupnya.
Motivasi sebagai keadaan dalam
besar,
perekonomian Setiap
sebuah pekerjaan
penghasilan-pengha-
tentunya
harus
mem-
punyai kemampuan yang hebat dan
disamping
pendidikan
formal
itu
tingkat
pun
juga
menentukan. Bagi mereka yang memiliki kemampuan pas-pasan tentunya memiliki penghasilan 13
yang besar
hanyalah sebuah
yang
juga
menentukan
pen-
angan semata. Bisa memberi
dapatan harian mereka yaitu jam
makan keluarga dalam sehari,
kerja.
bisa menyekolahkan anak, mem-
mereka bekerja sebagai tukang
bayar
becak dalam artian kerja harian,
kontarakan
belum
punya
bila
yang
rumah,
dan
Artinya
maka
semakin
semakin
lama
besar
pula
menyisihkan sedikit buat tabu-
kemungkinan pendapatan yang
ngan, itu sudah lebih dari cukup.
bisa mereka hasilkan. Karena
Penghasilan rata-rata sebagai tukang
becak
dalam
sehari
berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000, bahkan kalau sedang beruntung ada yang bisa sampai Rp
80.000
dalam
sehari
semakin lama mereka bekerja, secara otomatis semakin besar pula
kemungkinan
mereka
mendapatkan penumpang yang lebih. Jadwal kerja mereka dimulai
tergantung jumlah penumpang.
pada
Namun, jika kurang beruntung
berakhir
terkadang mereka bahkan hanya
malam. Ini berarti jika dihitung
mendapatkan
di
dalam hitungan jam maka dalam
bawah Rp 30.000 sebagai tukang
satu hari mereka bisa bekerja
becak,
semuanya
disebabkan
selama 12 sampai 13 jam.
karena
semakin
sedikitnya
penghasilan
penumpang yang bisa mereka dapatkan dalam sehari. Selain itu,
ini
menunjukkan
penghasilan
sebagai
bahwa tukang
becak dalam sehari sangatlah tidak tetap. Di
06.00
pada
pagi
pukul
dan 07.00
Dorongan untuk bekerja di perkotaan bagi para pendatang apalagi yang berasal pedesaan tentunya dengan
harus
disesuaikan
kemampuan
yang
dimiliki oleh para pendatang tersebut. Kesempatan bekerja di
Kelurahan
sendiri
pukul
ada
Bontobiraeng
beberapa
lokasi
kota bagi para migran dari desa pada umumnya mereka berada
favorit para tukang becak untuk
disektor
mangkal.
SD
tingkat keterampilan dan status
SMP
pendidikan mereka yang rendah.
PGRI. Setelah jumlah penum-
Selain itu, tingkat persaingan
pang, jarak tempuh, dan satu lagi
pada sektor formal di perkotaan
Negeri
14
Seperti
didekat
Mamajang
dan
informal,
ini
karena
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
apalagi di kota besar seperti
becak mereka bisa dengan bebas
Makassar sangat ketat sehingga
menentukan waktu istirahat. Jika
mereka pada akhirnya hanya
mereka sedang lelah, dengan
mampu
mudah bisa istirahat atau bahkan
bekerja
pada
suatu
pekerjaan yang hanya mengan-
ketika
dalkan
penumpang
kekuatan
Dengan
kata
tukang
becak
fisik
lain,
saja.
menjadi
sedang
mereka
isi
menunggu
sekalipun dengan
bisa
istirahat.
sebenarnya
Selain itu mereka tidak terikat
merupakan ‘keterpaksaan’ bagi
oleh aturan-aturan yang ketat
mereka. Dalam artian bahwa
dan mengekang.
karena tidak adanya keteram-
Strategi
pilan
yang
sehingga
mereka
mereka
miliki,
‘terpaksa’
menjadi tukang becak. Profesi sebagai tukang becak secara sosial dianggap sebagai pekerjaan yang susah, kasar dan tidak memiliki masa depan yang baik. Namun, bagi mereka yang bekerja dibidang ini, tentunya memiliki
pemikiran
yang
berbeda.
Adaptasi
Tukang
Becak Setiap orang selalu dihadapkan
pada
bagaimana
persoalan mereka
tentang berusaha
memenuhi kebutuhan pokoknya. Tentunya untuk bisa memenuhi segala
kebutuhannya,
setiap
orang harus bekerja. Hal ini merupakan perspektif awal dari munculnya
berbagai
strategi
adaptasi yang dilakukan para
Walaupun pekerjaan sebagai
individu. Strategi adaptasi pada
tukang becak itu susah, tapi jika
hakekatnya merupakan cara-cara
dibandingkan dengan pekerjaan-
bertahan hidup yang dilakukan
pekerjaan
informal
setiap orang untuk dapat tetap
lainnya yang juga membutuhkan
mempertahankan kelangsungan
kekuatan
hidupnya.
di
sektor
fisik,
seperti
buruh
(entah itu buruh pabrik atau buruh
bangunan)
misalnya,
menjadi tukang becak
relatif
sedikit lebih luwes. Ini disebabkan
karena
menjadi
tukang
Sebenarnya, sudah
‘akrab’
namanya
setiap
orang
dengan
yang
strategi
adaptasi.
Hanya mereka terkadang tidak
15
menyadari
apa
yang mereka
saja hanya akan menjadi salah
lakukan adalah sebuah strategi
satu koleksi museum. Melihat
adaptasi. Mereka secara naluri
kondisi tersebut, sebagian besar
akan mencari sebuah cara atau
tukang becak di Kota Makassar
ide ketika mereka dihadapkan
memilih meninggalkan pekerjaan
pada
tersebut, karena semakin ber-
suatu
lingkungan
atau
suasana baru. Misalnya ketika
kurang
seorang anak kecil yang baru
penum-pang.
pertama
dari
kali
masuk
sekolah.
drastisnya
mereka
jumlah
Namun,
sedikit
memilih
tetap
Pada awalnya mereka merasa
bertahan hingga kini. Mereka
malu, canggung dan sebagainya.
memilih untuk bertahan sebagai
Namun,
berjalannya
tukang becak. Dalam konteks
waktu mereka akan membaur
kehidupan sosial ekonomi yang
dengan
barunya
dihadapi oleh tukang becak, ada
dengan cara mereka masing-
sejumlah strategi adaptasi yang
masing.
mereka
setelah
lingkungan Lama
atau
tidaknya
lakukan
untuk
mereka beradaptasi tergantung
dapat bertahan hidup.
dari individu.
Pekerjaan Sampingan
Satu-satunya hal didunia ini yang pasti adalah perubahan. Cepat
atau
lambat
setiap
manusia akan menghadapi perubahan. Ini pula yang dirasakan oleh
para
tukang
becak
di
Indonesia pada umumya dan Makassar
khususnya,
terkecuali
tukang
tidak
becak
di
Kelurahan Bontobiraeng. Mereka harus
menghadapi
bahwa
masa-masa
kenyataan kejayaan
mereka sebagai tukang becak kini
sudah
tanduk
dan
berada mungkin
diujung dalam
beberapa tahun lagi becak bisa 16
tetap
Penghasilan mereka sebagai tukang
becak
kini
semakin
sedikit, berkisar di angka Rp 30.000 sampai Rp 50.000 / hari. Bahkan
dalam
kesempatan,
beberapa penda-patan
mereka tidak menyentuh angka Rp 20.000 / harinya. ini semua dikarenakan semakin sedikitnya jumlah
penumpang
mereka.
Sebuah kenyataan yang cukup menyedihkan ditengah semakin mahalnya pokok.
harga
kebutuhan
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
Hubungan Tukang
Baik
Becak,
Sesama
Bentor
dan
Penumpang Kehadiran bentor merupakan sebuah
sebuah
fenomena
tersendiri
di
Makassar.
Kota
Setiap harinya apabila kita melintas di seputaran Jl. Boulevard khususnya
di
sekitar
Mall
antara tukang becak dan tukang bentor dalam memperebutkan penumpang.
Namun,
sampai
sekarang
tidak
pernah
ditemukan terjadi konflik antara kedua
belah
beberapa akan
pihak.
Dalam
tempat
malah
kita
menjumpai
becak
dan
pada
satu
bentor
mangkal
Panakukang, akan banyak kita
tempat yang sama.
jumpai bentor. Begitu pula di
Memanfaatkan Tenaga Kerja
pasar tradisional yang berlokasi
Keluarga (Istri & Anak)
di Jl Todopulli (hanya berjarak beberapa
meter
Panakukang),
dari
disamping
Mall Mall
Ratu Indah di Jl Ratulangi, yang dulunya merupakan lokasi favorit para tukang becak, kini sudah sesak dipenuhi dengan bentor. Untungnya di Makassar tidak ada tukang ojek (kecuali daerah pinggiran,
seperti
di
Daya,
Antang dan Tamalanrea). Tukang ojek ada di Kota Makassar, bisa dipastikan becak akan semakin ditinggalkan.
Karena
seperti
bentor, ojek juga menggunakan tenaga mesin motor sebagai penggeraknya.
Untuk
menambah
patan, mereka juga memanfaatkan tenaga kerja keluarganya. Mereka
juga
memanfaatkan
tenaga kerja keluarganya dalam menambah pendapatan. Saling bekerja sama dalam mencari pendapatan sebagai satu unit keluarga,
merupakan
sebuah
solusi yang dilakukan oleh para tukang
becak.
bahwa
Mereka
penghasilan
sadar sebagai
tukang becak yang kini semakin tidak stabil, dan penghasilan sampingan mereka yang juga tidak tetap dan jarang tersebut, membuat
Jumlah bentor yang semakin
penda-
mencari
mereka solusi
akhirnya
lain
banyak dan kini menguasai jalur-
menambah
jalur becak, berpotensi menye-
dengan memanfaatkan tenaga
babkan
terjadinya
pendapatan
dalam yaitu
gesekan 17
kerja keluarga dalam hal ini
semuanya
adalah istri dan anaknya.
masih mengontrak rumah. Tidak
Menghemat Pengeluaran
memiliki rumah sendiri, tentunya
Kebutuhan selalu
hidup
manusia
berkembang
sejalan
dengan tuntutan zaman, tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan saja, akan tetapi menyangkut kebutuhan lainnya seperti kebutuhan akan pakaian, rumah, pendidikan, dan kesehatan. Namun, tidak semua bisa memenuhi
semua
kebutuhan
tersebut dengan layak. Terutama bagi
mereka
yang
memiliki
pendapatan rendah dan tidak tetap seperti para tukang becak. Ditengah
semakin
pendapatan becak,
sedikitnya
sebagai
belum
lagi
tukang harga
kebutuhan pokok yang semakin mahal. Mau tidak mau membuat mereka (tukang becak) harus pintar dalam mengatur pengeluaraan. Adanya
tempat
tinggal
membuat mereka tidak perlu merasa
cemas
keluarganya
meninggalkan
ketika
sedang
mencari uang. Semua tukang becak yang diteliti, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rumah secara pribadi. Mereka 18
sampai
sekarang
membuat pengeluaran mereka semakin bulannya.
bertambah
setiap
Ditambah
biaya
sekolah anak-anak mereka, uang makan sehari-hari, belum lagi ditambah
harga
kebutuhan
pokok yang semakin mahal dan berkurang
drastisnya
penda-
patan mereka sebagai tukang becak,
membuat
mereka
tentunya harus cerdas dalam mengatur
keuangan
rumah
tangga mereka. Memenuhi kebutuhan hidup merupakan hal yang terasa sulit dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat jika apa yang mereka hasilkan dari pekerjaannya
tidak
sesuai
dengan
besarnya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Oleh karena itu mereka harus bisa memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan atau hanya sekedar keinginan. Penghasilan mereka sebagai tukang becak hanya berkisar di angka Rp 30.000 sampai Rp 50.000 / hari. Dengan kebutuhan tersebut, mereka dituntut untuk bisa
memenuhi
hidupnya.
kebutuhan
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
Ada beberapa kebiasaan para tukang
becak
hilangkan
yang
demi
becak
sampai
mereka
sudah
mereka
tidak mampu lagi mengayuh
menghemat
becaknya, karena mereka sudah
pengeluaran. Mereka meyakini
terlanjur
dengan
melakukan
peng-
tersebut, ditambah lagi tentunya
hematan,
mereka
tetap
ada sedikit kebanggaan bahwa
bertahan hidup ditengah harga
mereka adalah salah satu ikon
kebutuhan pokok yang semakin
kota (sayangnya sudah mulai
mahal.
mengingat
dilupakan) yang terkenal. Yang
penghasilan mereka yang tidak
bisa mereka lakukan sekarang
tetap tersebut.
hanyalah
bisa
Apalagi
Kini, eksistensi para tukang becak di Kota Makassar benarbenar sedang terancam. Terakhir jumlah
becak
banyak
sekitar
Setelah
itu
masih
cukup
tahun
2009.
mereka
mulai
‘menghilang’ satu persatu. Yang tersisa sekarang hanyalah para
mencintai
profesi
bersabar
mengenang
sembari
kembali
lembar-
lembar sejarah kejayaannya dulu dan
sekaligus
menyaksikan
bagaimana
manusia-manusia
yang
berubah
terus
secara
perlahan-lahan, yang sayangnya perubahan-perubahan itu tidak banyak memberikan efek positif
tukang-tukang becak lanjut usia.
bagi mereka (tukang becak).
Faktor utama mengapa sampai
Kesimpulan
sekarang becak
masih
yang
ada
tetap
tukang bertahan
adalah karena masih ada sedikit masyarakat
yang
menggunakan
mau
jasa
tetap
mereka.
Tanpa sedikit dari masyarakat tersebut, entah bagaimana nasib mereka. Namun pada akhirnya sederas apapun arus perubahan zaman yang terjadi di Kota Makassar, mereka akan tetap terus bertahan sebagai tukang
Para tukang becak di Kota Makassar sebagian besar berasal dari Kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan (Jeneponto,
Gowa,
Maros,
Pangkep dll) dan hanya sedikit yang
berasal
dari
Makassar.
Alasan utama mereka bekerja sebagai tukang becak adalah untuk
memenuhi
hidup
dan
dipilih
selain
profesi
kebutuhan tersebut
karena
tidak 19
membutuhkan kemampuan atau
membuat kehidupan ekonomi
pendidikan yang tinggi, profesi
para tukang becak mengalami
tersebut juga dipilih karena pada
kesulitan karena pendapatannya
saat itu becak sangat digemari
yang
oleh masyarakat Kota Makassar
semakin
sebagai
harga kebutuhan pokok yang
sarana
transportasi
umum. tukang
becak
yang
tersisa
para
tukang
becak
hanyalah
lanjut usia. Tukang becak yang dulunya banyak yang berusia muda kini telah beralih profesi salah
satunya
adalah
menjadi tukang bentor (becak motor). Bentor sendiri kini ibarat fenomena
baru
di
Kota
Makassar. Jumlahnya mencapai ribuan unit dan masih bisa terus bertambah. Kehadiran
bentor
dan
semakin mudahnya masyarakat memiliki
kendaraan
pribadi
melalui sistem kredit, akhirnya
20
menurun.
diperparah
Ini
dengan
semakin mahal. Hal-hal tersebut
Kini, di Kota Makassar para
dan
semakin
pada akhirnya membuat para tukang
becak
yang
masih
bertahan harus memiliki strategistrategi untuk bisa beradaptasi dengan
lingkungan
barunya
menyangkut masalah ekonominya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa
satrategi
adaptasi mereka adalah dengan mencari pekerjaan sampingan, menjaga hubungan baik sesama tukang becak, tukang bentor dan penumpang,
memanfaatkan
tenaga kerja keluarga (Istri & Anak), kemudian terakhir dengan melakukan penghematan.
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli - Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA Ahimsa-Putra, H.S, 1988. Minawang: Hubungan Patron-Klien di Sulawesi Selatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. __________________, 2009. Paradigma Ilmu Sosial Budaya: Sebuah Pandangan. Makalah Makalah disampaikan dalam KuliahUmum ”Paradigma Penelitian Ilmuilmu Humaniora”, diselenggarakan oleh Program Studi Linguistik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, di Bandung, 7 Desember. Alland, A.Jr, 1970. Ekologi & Adaptation To Parasitic Diseases, Dalam A.P.Vanda (ed) Environment Cultural Behaviour: Ecological Studies in Cultural Anthropology. Garden City: Natural History Press. Azumi Yoshifumi, 2001. Abang Beca, Sekejam-kejamnya Ibu Tiri Masih Lebih Kejam Ibu Kota. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Bennet, John, W, 1976. Adaptation & Human Behaviour in the Ecological Transition: Cultural Anthropologi & Human Adaptation. New York: Pergamon Press. _________________,1969. Anticipation, Adaptation & Concept of Culture in Anthropologi. Dalam Science 192. Bintarto, R, 1989. Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta : Ghalia Indonesia. Geertz Clifford, 1973. Penjaja dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi di Dua Kota Indonesia. Terjemahan S. Supomo Jakarta: Indonesia Raya 1973. Hart Keith, 1996. Sektor Informal Dalam Meaning, Chris & Tadjuddin, Noer Effendy, Urbanisasi Pengangguran & Sektor Informal di kota. Jakarta: Gramedia.
21
Poerwadarminta, W.J.S, 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta. Smith. A. Oliver, 1982. Here There is Life: The Sosial and Cultural Dynamics of Succesful Resistence to Resettlement in Postdisaster Peru in Involuntary Migration and Resttlement the Problems and Respons of Dislocated People. Boulder, Colorado: Westview Press. Spradley, J.P, 1972. Foundations of Cultural Knowledge, dalam Culture and Cognition: Rules, Maps, and Plans. (editor oleh: James P. Spradley), San Francisco: Chandler. _________________,1997. “Metode Etnografi” (terjemahan). Yogyakarta: PT Tiara Wacana Suparlan Parsudi, 1995a. “Transmigrasi dan Transformasi Budaya”. Makalah pada Seminar Sembilan Puluh Tahun Transmigasi di Indonesia, Universitas Lampung. Departemen Transmigasi dan PPH, R.I., Bandar Lampung, 5 september 1995. __________________, 1995b. “Antropologi Dalam Pembangunan”. Makalah pada Ceramah Umum Kuliah Perdana, Kajian Antropologi, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia Jakarta, 12 September 1995.
22