1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2012) 2301-928X DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR Herdita Patriandi Narangga, dan Dr.Ir Bambang Iskandriawan, M,Eng Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak— Becak wisata kota Blitar adalah sarana transportasi wisata dalam berkeliling mengunjungi objek wisata kota Blitar, sebagai transportasi utama dalam tujuan wisata maka pengembangan desain dan konsep baru perlu dilakukan, tujuan utama pengembangan desain becak wisata dengan konsep baru adalah memberikan alternatif solusi dalam memperbaiki factor kenyamanan dan keamanan pengguna sebagai factor kebutuhan penting transportasi tetapi dengan tetap mempertahankan ciri khas becak di mata masyarakat, serta pengadaan transportasi wisata yang mendukung image kota Blitar yaitu kota sejarah. Gagasan awal yang melatarbelakangi perancangan becak ini berawal dari kebutuhan dan ketertarikan konsumen (dalam hal ini adalah wisatawan) akan becak. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek mekanisme, kerangka bentuk dan warna sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna dan memiliki ciri khas, agar aman, nyaman, menarik dan mudah mengingatnya, juga pengembangan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan ini mempunyai fungsi utama, becak sebagai alat transportasi wisata yang hanya beroperasi didalam pusat kota Blitar. Melalui perancangan ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi nyata yaitu meningkatkan perekonomian kota Blitar melalui sektor pariwisata serta keuntungan tersendiri bagi pengelola bisnis yang terkait di dalamnya. Kata kunci : wisata, kemudahan operasional, keamanan pengguna I. PENDAHULUAN
Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilainilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi, dan lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai
dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini. Dalam upaya membangun iklim yang kondusif sebagai kota Patria yang didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengemnbangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar. Dalam mengembangkan pariwisatanya Kalimat Sapta Pesona menjadi kunci penting kota Blitar. Sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau Negara kita, agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) disuatu daerah serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya. Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu : AMAN, TERTIB, BERSIH, SEJUK, INDAH, RAMAH, DAN KENANGAN. Wisatawan umumnya mengharapkan tujuh unsur tersebut terealisasi di setiap daerah wisata dan objek wisata meliputi akomodasi, rumah makan/restoran, travel, dan prasarana pendukung dunia pariwisata lainnya, yang merupakan tanggung jawab bersama, Pemerintah dan masyarakat. Pemerintah kota Blitar mengatur perkembangan wisata kota yang terdiri dengan kegiatan : • Pengembangan kawasan wisata kota • Peningkatan promosi wisata kota • Pengembangan Penunjang wisata kota • Peningkatan event wisata daerah • Pengembangan obyek dan daya tarik wisata. Salah satu dari program pemerintah kota yaitu mengembangkan penunjang wusata kota yaitu dalam segi sarana transportasi pendukung wisata dalam kota. Sarana transportasi pendukung wisata dalam kota adalah Becak wisata, becak wisata adalah kendaraan satu-satunya yang memang harus digunakan dalam berkendara pada trayek wisata dalam kota, Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu didukung dengan memfasilitasi wisatawan agar memberikan nilai tambah akan wisata kota serta memberikan faktor nyaman dan aman bagi pengguna. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek bentuk dan warna sehingga memberikan ciri khas agar menarik dan orang mudah mengingat, juga
2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2012) 2301-928X mengembangkan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan becak ini mengkombinasikan becak sebagai alat transportasi wisata dan sarana pendukung promosi baru di kota Blitar.
b.
c.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.
Akses naik turun becak kurang nyaman, dikarenakan groundcleareance becak yang terlalu tinggi, yaitu 300 mm Tidak ada keamanan untuk penumpang / bemper depan becak yang melindungi penumpang jika ada resiko tumbukan dari depan
Komponen becak yang kurang mendukung kenyamanan pengemudi becak saat mengoperasikan becak, antara lain : a.
Sistem belok becak, meliputi handling serta sistem belok dengan menggunakan poros, jika muatan berlebihan dapat menyebabkan selip ketika belok.
3.2 Konsep desain • •
Becak wisata adalah User friendly yaitu memberikan keamanan bagi pengguna, serta kemudahan operasional. Pemberian tampilan image yang menggambarkan ciri khas kota Blitar yang mempunyai image historis namun juga religious.
3.3 Analisa Sistem Mekanis
Gambar. 1. Skema penelitian
Analisa sistem mekanis digunakan untuk mengetahui sistem belok yang paling mudah dan efisien. Berikut ini adalah 3 konsep sistem mekanisme belok
III. STUDI ANALISA 3.1 Kebutuhan Desain Kebutahan desain diperoleh dari hasil analisa masalah, analisa aktifitas, dan analisa user Masalah secara Khusus : Tampilan becak yang antara becak wisata dan becak lokal di Kota Blitar tidak ada perbedaan dari segi desain. Permasalahan Teknis pada Becak 1. Komponen becak yang kurang mendukung saat menaiki becak antara lain : a. Tempat duduk penumpang yang kurang lebar untuk 2 orang penumpang, hanya 55cm.
Dari hasil analisa maka system mekanisme yang
Gambar. 2. Alternatif sistem belok
3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2012) 2301-928X Yang paling memungkinkan untuk menjawab analisa kebutuhan adalah alternatif 2 dengan konsep mekanis belok pada roda depan tetapi posisi as roda statis, sehingga posisi kabin penumpang tetap stabil ketika belok.
Gambar 6. Sketsa Terpilih
3.5 Analisa Ergonomi Ergonomi pada becak yang akan didesain mengacu pada ukuran becak eksisting. Adapaun perubahan ukuran dikarenakan adanya permasalahan ergonomic pada becak eksisting. Gambar. 3. Sistem belok
3.4 Analisa Bentuk Studi dan analisa bentuk bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk sesuai kebutuhan pengguna dan sesuai sosial budaya masyarakat kota Blitar. Dari pengembangan bentuk yang diperoleh nantinya akan diterapkan pada bentuk becak wisata kota Blitar dengan tetap mempertahankan kesan dan ciri khas becak tradisional sebagai daya tarik bagi wisatawan. Gambar 7. Rekayasa perubahan desain
Gambar 4. Skema Analisa bentuk
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa bentuk becak tidak menghilangkan kesan tradisional atau cirikhas becak itu sendiri, dengan kata lain konfigurasi tetap sama dengan becak jawa pada umumnya yaitu konfigurasi penumpang pada bagian depan, sedangkan pengemudi di belakang.
Gambar 8. Anthropometri pengemudi
Gambar 9. Layout perubahan desain
Gambar 5 Brainstorming bentuk
4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2012) 2301-928X IV. DESAIN AKHIR
Berdasarkan konsep desain yang diperoleh dari analisa diatas berikut • • •
Desain becak digunakan oleh tiga orang, yaitu dua penumpang didepan dan satu orang pengemudi dibelakang Sistem belok becak menggunakan sistem belok roda depan Ukuran becak dan bentuk disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Maka desain final adalah sebagai berikut
pesatnya perkembangan trend dan tekhnologi modern. Padahal disisi lain becak memiliki potensi yang besar untuk dapat dimaksimalkan. Melalui perancangan becak wisata Blitar ini diharapkan mampu memperbaiki kesan negatif terhadap becak dan mampu mempertahankan cirikhasnya di mata masyarakat, khususnya di kota Blitar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan nilai lebih agar kendaraan tradisional tidak tergeser oleh perkembangan jaman dan tetap diprioritaskan sebagai kendaraan yang mampu memberikan daya tarik tersendiri dan menambah nilai jual sehingga dapat memperoleh keuntungan. Pada penelitian ini masih banyak yang dapat diperbaiki, antara lain kursi pengemudi yang dapat dirubah tinggi –rendahnya tapi tetap kuat konstruksinya pada ukuran yang disesuaikan, estetika struktur rangka yang masih bisa dikembangkan tetapi tidak mengurangi kekuatan konstruksi, bentuk body yang juga masih bisa dikembangkan. Desain becak wisata Blitar direkomendasikan hanya untuk kendaraan wisata dalam trayek kota yang luasnya tidak terlalu jauh dan medannya tidak terlalu berat, keterbatasan ini disebabkan karena penerapan sistem gerak kayuh (pengembangan system mekanis masih dapat terus dilakukan).
VI. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis H.P.N. mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Iskandriawan selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan akademis maupun dukungan moral..
VII. DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, Eko, (1998). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Candimas Metropole, Jakarta
Gambar. 10. Desain Final
Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta
V. KESIMPULAN Becak adalah kendaraan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk dapat dijadikan ikon suatu wilayah, oleh sebab itu kendaraan ini perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Becak, kendaraan yang telah lama digunakan oleh masyarakat semakin tergeser keberadaannya akibat
Wahyudi, Erwin(2003).”Jogja Fun Tourist eCab”.Dalam Proyek Tugas Akhir Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan”.Surabaya Putranto, Bayu Dwi, 2009: DESAIN BECAK BETA SEBAGAI KENDARAAN WISATA DALAM KOTA
5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2012) 2301-928X UNTUK MENDUKUNG PROMOSI HOTEL STUDI KASUS : HOTEL TUGU MALANG, Desain Produk Industri – FTSP – ITS Surabaya. Hapsoro, Tities (2008). “Tugas Akhir Desain Bajaj Babe sebagai alat transportasi Angkutan Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata”, Despro-ITS.
http://pipp.blitarkota.go.id/index.php?p=2&cat=Obye k%20Wisata http://id.wikibooks.org/wiki/Profil_Becak_di_Indone sia/Becak_kayuh http://en.wikipedia.org/wiki/Tricycle http://www.blitar.go.id/