STIE DEWANTARA
Kontrak Bisnis
Hukum Bisnis, Sesi 3
Urgensi Kontrak Dalam Bisnis
Aktivitas manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan atau ambisi hidupnya tidak dapat dilepaskan dari hubungan hukum dengan pihak lain. Hubungan antara para pihak yang terlibat dalam aktivitas komersial diwujudkan dalam suatu perikatan hak dan kewajiban yang memberikan konsekuensi adanya pihak yang berkewajiban melaksanakan sesuatu yang bagi pihak lain menjadi haknya. Perikatan hak dan kewajiban yang dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan akan memberikan keuntungan yang menjadi sasaran komersial sebagaimana diharapkan. Perlu ada kepastian formal bahwa para pihak yang melakukan perikatan tundduk untuk melaksanakannya dengan niat baik dan konsekuen.
STIE DEWANTARA
Pengertian Istilah
Terdapat dua istilah berkaitan dengan kontrak, yaitu: perikatan (verbintenis) dan perjanjian (overeenkomst). Perikatan didefinisikan sebagai hubungan hukum antara 2 pihak yang memberi hak pada yang satu untuk menuntut sesuatu dari yang lainnya, sedangkan pihak yang lainnya diwajibkan memenuhi tuntutan tersebut. Perjanjian didefinisikan sebagai suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dimana 2 orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Perjanjian yang dibuat tertulis dan menimbulkan konsekuensi hukumlah yang disebut dengan kontrak.
STIE DEWANTARA
Sumber Perikatan
Undang-Undang Ps. 1352 BW
Verbintenis Ps. 1233 BW Perjanjian
UU saja - Karena perkawinan Ps. 104 BW - Karena hubungan darah Ps. 321 BW - Karena bertetangga Ps. 625 BW
Perbuatan Manusia Ps. 1353 BW
Perbuatan Halal Mewakili urusan orang Lain secara sukarela Ps.1354 BW
Melawan Hukum Melakukan sesuatu yang merugikan pihak lain Ps. 1365 BW
STIE DEWANTARA
Perjanjian Vs Perikatan
Item Perbedaaan
Perjanjian
Perikatan
Sifat
Konkrit
Abstrak
Hal yang dirujuk
Peristiwa hukum
Hubungan hukum
Pemaknaan
Terbatas pada janji
Lebih luas (tidak terbatas hanya pada janji)
Eksistensi
Lahir lebih dulu sebelum perikatann
Setelah adanya perjanjian atau UU
STIE DEWANTARA
Asas Dalam Perjanjian
1.
Prinsip Konsensualitas Perjanjian dianggap sudah dilahirkan sejak saat terjadinya kesepakatan.
2.
Prinsip Kebebasan Berkontrak Para pihak bebas untuk menentukan isi dari perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, kesusilaan, dan kepatutan.
3.
Prinsip Pacta Sunt Servanda Prinsip penghargaan pada kesepakatan, dimana perjanjian berlaku sebagai UU bagi yang membuatnya.
STIE DEWANTARA
Obyek Perikatan – Ps. 1234 BW
a. Memberikan sesuatu Mis. Jual beli dimana satu pihak memberikan barang/jasa dan pihak lain memberikan pembayaran/harga. b. Berbuat sesuatu Mis. Artis yang dikontrak untuk menyanyi dalam beberapa album. c. Tidak berbuat sesautu Mis. Dalam bisnis frechising dimana frenchisor meminta frechisee untuk tidak memberi lisensi ke pihak lain untuk membuat yang baru.
STIE DEWANTARA
Syarat Sahnya Kontrak – Ps.1320 BW
1. Sepakat Bertemunya dua kehendak mengenai hal yang pokok tanpa adanya kekhilafan, paksaan dan penipuan. 2. Cakap Telah dewasa dan tidak di bawah pengampuan. 3. Hal tertentu Obyek kontrak terukur dan dapat ditentukan. 4. Sebab yang halal Obyek kontrak tidak dilarang UU dan berlawanan dengan kesusilaan atau ketertiban umum. STIE DEWANTARA
Konsekuensi Tidak Terpenuhi Syarat
• Tidak terpenuhi point 1 dan 2 (syarat subyektif) adalah DAPAT DIMINTAKAN PEMBATALAN melalui putusan pengadilan (ex nunc). Kontrak dianggap tidak berlaku setelah adanya putusan hakim. • Tidak terpenuhi point 3 dan 4 (syarat obyektif) adalah BATAL DEMI HUKUM. Kontrak dianggap tidak pernah ada (ex tunc).
STIE DEWANTARA
Unsur – Unsur Kontrak
Unsur Kontrak
Essensialia
Naturalia
Accidentalia
STIE DEWANTARA
Essensalia
Unsur yang sangat penting dan merupakan hal pokok yang mutlak harus dipenuhi untuk dapat dikatakan telah ada atau telah lahirnya suatu kontrak. Ketiadaaan unsur ini akan berkonsekunsi hukum kontrak dianggap batal atau tidak pernah ada. Misal: Dalam kontrak sewa menyewa, harga sewa dalam kontrak harus jelas. Begitu juga dengan hak-hak dari si penyewa untuk dapat menikmati pengggunaan objek yang disewa tersebut tanpa adanya gangguan dari phak lain selama masa sewa.
STIE DEWANTARA
Naturalia
Kaedah-kaedah hukum atau ketentuan-ketentuan yang pada umumnya melekat diatur dalam UU (BW buku ke-III tentang perikatan). Keberlakuan unsur ini dapat dikesampingkan oleh para pihak yang berkontrak melalui suatu kesepakatan yang tegas. Misal: Dikesampingkannya keberlakuan hak istimewa (Ps. 1831 BW) dalam kontrak pertanggungan/penjaminan.
STIE DEWANTARA
Accidentalia
Unsur-unsur yang oleh para pihak ditambahkan dalam kontrak dimana UU tidak mengaturnya. Merupakan kehendak para pihak berdasarkan prinsip keterbukaan yang bersifat melengkapi terhadap kontrak tersebut. Misal: Dalam kontrak jual beli, si pembeli dapat membayar secara angsuran.
STIE DEWANTARA
Tahapan Pembuatan Kontrak
1. Negosiasi 2. Pembuatan Draft Kontrak 3. Penandatanganan Kontrak (penutupan Kontrak) 4. Pelaksanaan Kontrak
STIE DEWANTARA
Anatomi Kontrak
1. 2. 3. 4. 5.
Judul Kontrak Pembukaan (hari, tanggal dan tempat) Para Pihak/Komparisi Recital/premis (latar belakang) Isi/batang tubuh (hak & kewajiban para pihak dlm pasal2) 6. Penutup 7. Tanda-tangan para pihak STIE DEWANTARA
Jenis Kontrak Berdasarkan pembuatannya Kontrak Dibawah Tangan, yang terdiri dari: 1. Kontrak Dibawah Tangan biasa (dibuat dan ditulis oleh para pihak); 2. Kontrak Dibawah Tangan yang dicatatkan di Kantor Notaris (Waarmerking); 3. Kontrak Dibawah Tangan yang dilegalisasi. Kontrak Notariil yaitu perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak di hadapan Notaris.
STIE DEWANTARA
MOU Vs Kontrak
MOU merupakan tahapan pendahuluan sebelum dibuatnya kontrak yang menimbulkan hubungan hukum antara para pihak. MOU berisikan hal-hal yang pokok saja seputar kehendak/komitmen para pihak untuk saling bekerjasama. Berbeda dengan kontrak yang telah mengatur secara detil hak dan kewajiban para pihak di dalamnya. MOU lebih bersifat sebagai gentlement agreement, dimana hanya berfungsi sebagai pengikat moral tanpa disertai adanya konsekuensi sanksi (tidak bersifat memaksa kepada para pihak).
STIE DEWANTARA
Eksistensi MOU
Pembuatan MOU tetap harus merujuk kepada syarat-syarat sahnya sebuah kontrak sebagaimana di atur dalam Ps.1320 BW. Sekalipun tidak sedetil kontrak, namun MOU tetap dianggap sebagai sebuah perjanjian, karenanya kekuatan mengikat MOU kedudukannya sama dengan kontrak.
STIE DEWANTARA
SKB
TERIMA KASIH
STIE DEWANTARA