STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015
BPS KOTA SERANG
STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 ISSN : 2302-3716 No. Publikasi : 3673.1503 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 24 Halaman + iv Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan oleh : BPS Kota Serang
”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”
Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 diterbitkan oleh BPS Kota Serang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Serang yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Serang. Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 diterbitkan untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di wilayah Kota Serang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian, perencanaan dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di masa mendatang.
BPS Kota Serang Kepala,
R. Achmad Widijanto, S.Si, MM. NIP. 19701125 199211 1 001
Statistik Daerah Kota Serang 2015
iii
DAFTAR ISI
iv
1.
Geografi dan Iklim…….
1
10.
Energi……………………..
12
2.
Pemerintahan…………..
2
11.
Industri Pengolahan……….
13
3.
Penduduk………………
4
12.
Hotel dan Pariwisata……...
14
4.
Ketenagakerjaan……….
6
13.
Transportasi……………….
15
5.
Pendidikan……………..
7
14.
Harga-Harga………………
16
6.
Kesehatan……………...
8
15.
Pendapatan Regional……..
17
7.
Perumahan……………..
9
16.
Perbandingan Regional…..
18
8.
Indeks Pembangunan Manusia………………..
10
17.
Lapiran Tabel……………..
19
9.
Pertanian……………….
11
Statistik Daerah Kota Serang 2015
GEOGRAFI DAN IKLIM Pada tahun 2014 rata-rata curah hujan di Kota Serang turun signifikan sebesar 85,45 % dibandingkan tahun sebelumnya .
Tinjauan geografis wilayah Kota Serang dapat dilakukan melalui beberapa kajian, antara lain sebagai berikut : 1. Wilayah Kota Serang secara astronomis terletak antara 50 99’ - 60 22’ Lintang Selatan dan 1060 07’ - 1060 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat system UTM (Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari barat ke timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. 2. Jika dikaji berdasarkan posisinya terhadap daerah lain, hampir seluruh wilayah Kota Serang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Serang. Hanya di sebelah utara kota serang berbatasan dengan laut jawa 3. Kondisi topografi Kota Serang sebagian besar merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 25 mdpl. 4. Wilayah Kota Serang seluas 266,74 km2 membentang sepanjang 21,7 km dari utara ke selatan dan 20 km dari barat ke timur. Kota Serang berada pada kawasan beriklim tropis, curah hujan di wilayah ini cukup tinggi dan hari hujan banyak. Namun pada tahun 2014 rata-rata curah hujan yang turun sangat sedikit dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 55 mm menjadi 8 mm. Curah hujan tertinggi pada tahun 2014 terjadi pada bulan Agustus sebesar 17,8 mm. Suhu udara rata-rata di Kota Serang berkisar antara 22,20C sampai dengan 34,10C. Selisih terbesar antara suhu minimal dan maksimal ada di Bulan Oktober. Kelembaban udara bervariasi antara 20% sampai 97%. *** TAHUKAH ANDA Pada tahun 2014 kecepatan angin terbesar terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 16 km/jam dan terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 1,3 km/jam.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Data Geografis dan Iklim Kota Serang Uraian
Satuan
2013
2014
a. Luas wilayah
km2
266,74
266,74
b. Desa di pesisir
desa
2
2
c. Desa Bukan Pesisir
desa
64
64
d. Desa di Dataran
desa
66
66
1. GEOGRAFIS
2. IKLIM a. Rata-rata Suhu
o
C
27
27
b. Rata-rata Kelembaban
%
83
81
c. Jumlah Hari hujan
hari
206
182
d. Rata-rata Curah hujan
mm
55
8
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2014 & 2015
1
,
PEMERINTAHAN Jumlah Pegawai Pemerintah Kota Serang Bertambah Sebanyak 67 Orang selama tahun 2015
Statistik Pemerintahan di Kota Serang 2012-2014 Wilayah Administrasi
2012
2013
2014
1. Kecamatan
6
6
6
2. Desa
30
0
0
3. Kelurahan
36
66
66
2012
2013
2014
Golongan I
Jumlah PNS
22
17
24
Golongan II
781
589
544
Golongan III
2 868
2 914
2 993
Golongan IV
1 684
1 748
1 775
Jumlah
5 355
5 269
5 336
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2013, 2014 & 2015
Jumlah Anggota Legislatif per Fraksi Kota Serang
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
2
Pemerintahan kota Serang terdiri dari 6 kecamatan dan 66 kelurahan. Dimana sebelumnya pada tahun 2013 sebanyak 30 desa telah mengalami perubahan status dari desa menjadi kelurahan. Kecamatan Walantaka terdiri dari 14 kelurahan merupakan jumlah kelurahan terbanyak di Kota Serang. Sedangkan yang sedikit adalah Kecamatan Cipocok Jaya yang terdiri dari 8 kelurahan saja. Pemerintahan Kota Serang dipimpin oleh Walikota Bapak H. Tb. Haerul Jaman, SE dan wakilnya yaitu Bapak H. Sulhi, S.H., M.Si. Perangkat daerah Kota Serang terdiri dari Sekretariat daerah, 3 asisten daerah, Sekretariat DPRD, 1 inspektorat, 6 badan, 12 dinas, 2 kantor, 1 satuan, 1 komisi dan 6 kecamatan. Jumlah Pegawai Negeri Sipil daerah di Kota Serang pada tahun 2015 mengalami penambahan dibandingkan tahun 2014 sebesar 1,27 persen yaitu dari 5.269 orang menjadi 5.336 orang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah tersebut terdiri dari 24 orang PNS Golongan I, 544 orang Golongan II, 2.993 orang Golongan III dan 1.775 orang Golongan IV . Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang mempunyai 4 komisi yaitu Komisi I Hukum dan Pemerintahan, Komisi II Ekonomi dan Kesra, Komisi III Keuangan dan Aset Daerah dan Komisi IV Pembangunan dengan total anggota 45 orang yang terdiri dari 37 orang legislator laki-laki dan 8 orang legislator perempuan. Anggota DPRD tersebut berasal dari Fraksi Partai Golkar 7 orang, Fraksi PDI Perjuangan 8 orang, Fraksi Partai Demokrat 7 orang, Fraksi Gabungan Hanura 10 orang dan Fraksi Maslahat sebanyak 13 orang.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PEMERINTAHAN Penyerapan anggaran pemerintah Kota Serang pada tahun 2014 mencapai 87,24 persen dari total penerimaan daerah atau sebesar 949,970 milyar rupiah.
Pendapatan daerah dalam APBD Kota Serang selama kurun waktu 2010 - 2014 terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010-2011 sebesar 41,51 persen atau dari 530,93 milyar rupiah menjadi 751,33 milyar rupiah Penyerapan anggaran pemerintah Kota Serang untuk membiayai pembangunan di wilayahnya pada tahun 2014 mencapai 87,40 persen dari total penerimaan daerah atau sebesar 949,97 milyar rupiah.
Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran APBD Kota Serang (Juta Rupiah) 1200 000
1.088.910
1000 000
929.474
751.332
800 000 600 000 400 000
704.437
530.930
Penerimaan
0 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2011 - 2015
Sumber Penerimaan APBD Kota Serang SUMBER PENERIMAAN SISA TAHUN LALU PAD
2013 60 142 169 055
2014 64 398 385 047
65 422 138 704
97 827 597 434
DANA PERIMBANGAN
600 134 637 710
648 709 803 905
PENDAPATAN LAIN YANG SAH
203 775 791 455
277 974 901 628
JUMLAH
Kalau dilihat dari belanja menurut fungsi, maka pengeluaran untuk pendidikanlah yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 508,22 milyar rupiah atau sebesar 46,76 persen meningkat 4,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian urutan kedua adalah Pelayanan Umum yaitu sebesar 242,01 milyar rupiah dan urutan ketiga adalah Perumahan dan Fasilitas Umum yaitu sebesar 107,83 milyar rupiah. Sementara yang paling sedikit adalah belanja untuk keperluan Pariwisata dan Budaya yang hanya bernilai 0,26 persen atau sebesar 2,83 milyar rupiah
754.933
480.433
200 000
Pada tahun 2014, dari total realisasi pendapatan daerah sebesar 1,024 trilliun rupiah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang sebesar 97,82 milyar rupiah atau sebesar 8,98 persen. Sedangkan, dana perimbangan mencapai 648,71 milyar rupiah atau sebesar 59,57 persen yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 564,28 milyar rupiah dan sisanya sebesar 42,08 milyar rupiah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana bagi hasil pajak dan bukan pajak yang mencapai 42,35 milyar rupiah.
949.970 864.285
816.028
929 474 736 924 1 088 910 688 014
Komposisi Belanja Menurut Fungsi, 2014
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015 dan APBD 2015
Statistik Daerah Kota Serang 2015
3
PENDUDUK Penduduk Kota Serang pada tahun 2014 berjumlah 631.101 orang. Sebanyak 34,87 persen penduduk Kota Serang tinggal di Kecamatan Serang
Penduduk Kota Serang Menurut Kelompok Umur Tahun 2014
Sumber : BPS Kota Serang
Indikator Kependudukan Uraian
Satuan
Penduduk
2013
2014
orang
618.802
631.101
- Laki-laki
orang
317.501
323.701
- Perempuan
orang
301.301
307.400
persen
1,13
1,99
orang/km2
2.320
2.366
Pertumbuhan Penduduk per tahun Kepadatan Penduduk Sex Ratio
-
105
105
Dependency Ratio
%
50,28
50,28
- 0 - 14 tahun
%
31,22
31,00
- 15 - 64 tahun
%
66,39
66,54
- 65 tahun keatas
%
2,39
2,45
Komposisi Penduduk
Sumber : BPS Kota Serang
4
Tahun 2014 jumlah penduduk Kota Serang mencapai 631.101 orang, yang terdiri dari 323.701 laki-laki dan 307.400 perempuan. Dengan demikian, rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kota Serang pada tahun 2014 sekitar 105 atau terdapat 105 penduduk lakilaki diantara 100 penduduk perempuan. Bila dilihat dari komposisi umur maka kelompok umur 15 - 64 tahun mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kota Serang merupakan kota dengan populasi urutan ketujuh dari delapan kabupaten/kota se Propinsi Banten dan dengan sex ratio yang terbesar. Sedangkan sex ratio yang terkecil terdapat di Kota Tangerang Selatan, dengan perbandingan 102 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan. Komposisi penduduk Kota Serang menurut kelompok umur pada tahun 2014 didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) yakni mencapai 66,54 persen. Sedangkan komposisi penduduk usia muda (0-14 tahun) sebesar 31,00 persen dan usia tua (65 tahun keatas) sebesar 2,45 persen. Rasio ketergantungan atau dependency ratio sebesar 50,28 persen. Artinya 100 orang usia produktif akan menanggung 50-51 orang usia tidak produktif. Tingkat kepadatan penduduk Kota Serang pada tahun 2014 mencapai 2.366 penduduk per km2 atau untuk setiap satu kilometer persegi wilayah Kota Serang dihuni oleh sekitar 2.366 penduduk. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka Kota Serang semakin padat saja karena pada tahun 2013 per kilometer nya dihuni oleh 2.320 penduduk.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PENDUDUK Kecamatan Serang adalah kecamatan terpadat penduduknya Kecamatan Serang adalah kecamatan terbanyak dan terpadat penduduknya di Kota Serang, dengan tingkat kepadatan mencapai 8.404 penduduk per km2
Jumlah penduduk Kota Serang pada tahun 2014 adalah 631.101 orang, yang tersebar di enam kecamatan. Dengan Kecamatan Serang sebagai ibukota Serang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu mencapai 220.052 orang atau sebesar 34,87 persen. Sedangkan, yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Curug, dengan jumlah penduduk hanya 49.665 orang atau sebesar 7,87 persen. Proporsi penduduk laki-laki terbanyak terdapat di Kecamatan Kasemen, yaitu untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108 penduduk laki-laki, sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Walantaka dan Serang, dengan perbandingan 100 penduduk perempuan untuk setiap 104 penduduk lakilaki. Sex ratio Kota Serang di seluruh kecamatan berada di atas 100, yang menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan di setiap kecamatan. Dengan luas wilayah Kota Serang sekitar 266,74 kilometer persegi yang didiami oleh 631.101 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Serang adalah sebanyak 2.366 orang per kilometer persegi. Wilayah yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Serang yakni sebanyak 8.503 orang perkilometer persegi, terpadat kedua adalah Kecamatan Cipocok Jaya sebanyak 3.080 orang perkilometer persegi dan urutan ketiga adalah Kecamatan Taktakan yakni sebanyak 1.794 orang per kilometer persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Curug yakni sebanyak 1.001 orang perkilometer persegi.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Penduduk Kota Serang Menurut Kecamatan Tahun 2014
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Indikator Kependudukan Kecamatan di Kota Serang Tahun 2014
Rasio Seks
Jumlah Penduduk (Orang)
Kepadatan Penduduk (Orang/km2)
1. Curug
107
49.665
1.001
2. Walantaka
104
85.390
1.761
3. Cipocok Jaya
105
97.128
3.080
4. Serang
104
220.052
8.503
5. Taktakan
107
85.878
1.794
6. Kasemen
108
92.988
1.468
Kecamatan
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
5
KETENAGAKERJAAN Sektor jasa masyrakat merupakan lapangan pekerjaan utama di Kota Serang pada tahun 2014.
Indikator Ketenagakerjaan di Kota Serang Tahun 2012-2014 2012
2013
2014
Angkatan Kerja (persen)
Uraian
63,9
62,59
62,58
Bukan Angkatan Kerja (persen)
36,1
37,41
37,42
TPAK (persen)
63,9
62,59
62,58
TKK (persen)
89,3
89,12
89,97
TPT (persen)
10,7
10,88
10,03
Sumber : Sakernas Agustus 2012 - 2014
Komposisi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2014
Indikator keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan yang paling umum digunakan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPAK menggambarkan persentase penduduk berumur 15 tahun keatas yang termasuk ke dalam angkatan kerja. Pada tahun 2014 angkatan kerja di Kota Serang sebanyak 62,58 persen artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas 63 orang diantaranya termasuk ke dalam angkatan kerja. Persentase penduduk usia kerja yang bekerja dari tahun 2012 hingga 2013 mengalami penurunan dari 89,30 persen menjadi 88,12 persen. Sementara penduduk usia kerja pada tahun 2014 sebesar 62,58 persen relative sama dibandingkan tahun 2013. Angka pengangguran Kota Serang pada tahun 2014 mengalami penurunan, hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya nilai TPT dari 10,88 persen pada tahun 2013 menjadi 10,03 persen. *** TAHUKAH ANDA TPT Kota serang pada Agustus 2014 berada di urutan tetinggi ke-3 se Banten setelah Kab. Serang dan Kota Cilegon.
Sumber : Sakernas Agustus 2014
6
Bila diperhatikan komposisi lapangan usaha pekerjaannya, sektor jasa masyarakat mendominasi penyerapan tenaga kerja di Kota Serang, dengan persentase mencapai 65,46 persen. Disusul kemudian oleh sektor industri manufaktur sebesar 26,86 persen. Sisanya, sebesar 7,68 persen diserap oleh sektor Pertanian.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PENDIDIKAN Rata-rata lama sekolah dikota serang yaitu 8,58 tahun atau setara dengan kelas 2 SMA/sederajat. Yang menunjukkan program pemerintah wajib belajar 9 tahun telah tercapai
Berdasarkan data Susenas 2014, angka melek huruf mencapai 98,44 persen artinya masih ada sekitar 1,56 persen penduduk Kota Serang yang buta huruf. Dalam kurun waktu 2011-2014, persentase penduduk yang melek huruf mengalami peningkatan yakni dari 96,89 persen pada tahun 2011 kini pada tahun 2014 menjadi 98,44 persen. Angka melek huruf ini sangat kecil mengalami peningkatan dan akan sulit mencapai angka 100 persen karena pada umumnya orang lanjut usia yang tidak bisa membaca dan menulis malas dan tidak mau belajar untuk bisa membaca dan menulis. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Banten maka Kota Serang menduduki peringkat kedua yang memiliki persentase Angka melek huruf tertinggi. Peringkat pertama di tempati oleh Kota Tanggerang Selatan yaitu sebesar 98,94 persen. Sedangkan yang paling akhir adalah Kabupaten Tanggerang yaitu sebesar 97,25 persen. Salah satu indikator pendidikan adalah angka partisipasi sekolah (APS) yang menggambarkan besaran penduduk usia sekolah yang bersekolah tanpa memperhatikan jenjang sekolahnya. Berdasarkan hasil susenas 2014 menunjukkan bahwa APS diberbagai jenjang umur secara umum mengalami peningkatan. APS usia 7-12 tahun sebesar 98,51 persen artinya hampir seluruh penduduk Kota Serang berusia 7-12 tahun bersekolah aktif. Sementara APS 13-15 tahun sebesar 97,57 persen dan APS 16-18 tahun sebesar 77,27 persen. Terlihat semakin tinggi jenjang usia yang berarti semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin berkurang anak yang bersekolah.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Indikator Pendidikan di Kota Serang Tahun 2011 - 2014 Uraian
2011
Angka Melek Huruf (Persen)
96,89
2012 96,92
2013 97,35
98,44
2014
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
8,01
8,58
8,59
8,58
Angka Melek Huruf Menurut Kab/Kota di Prov Banten Tahun 2014
Sumber : BPS Kota Serang
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia di Kota Serang Tahun 2011-2014
Sumber : BPS Kota Serang
7
KESEHATAN Bidan sebagai penolong kelahiran utama Sebagian besar persalinan bayi di Kota Serang ditolong oleh tenaga medis terutama bidan . Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang menggunakan dukun bersalin sebagai penolong persalinan
Statistik Kesehatan Kota Serang (persen) Uraian
2011
2012
2013
2014
9,82
12,15
11,21
7,02
Praktek Dokter
28,31
34,17
38,39
26,1
Puskesmas
31,88
24,91
23,1
26,87
Petugas Kesehatan/batra
23,08
24,71
21,89
35,69
Pengobatan Tradisional
4,14
1,3
3,93
1,69
Lainnya
2,77
2,76
1,49
3,98
TEMPAT BEROBAT JALAN Rumah Sakit
PENOLONG KELAHIRAN Dokter
21,43
18,59
13,85
12,32
Bidan
52,19
56,5
51,94
52,63
0
0,91
0,87
0,00
Dukun Bersalin
26,38
23,55
33,34
33,76
Famili Keluarga
0
0
0
1,28
Tenaga Paramedis
Sumber : Susenas 2014
Angka Harapan Hidup di Kota Serang Tahun 2010-2014 (Tahun)
Sumber : BPS Kota Serang
Di Kota Serang, tempat rujukan kesehatan yang paling sering didatangi oleh penduduk untuk berobat jalan adalah petugas kesehatan/ batra yaitu mencapai 35,69 persen. Praktek dokter dan puskesmas pun banyak didatangi masyarakat dengan persentase masing-masing sebesar 26,10 persen dan 26,87 persen. Persalinan bayi di Kota Serang umumnya dibantu oleh tenaga medis terutama bidan yaitu dengan persentase sebesar 52,63 persen. Hal ini, menunjukkan bahwa tingkat pemahaman penduduk terhadap pentingnya keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan sudah cukup tinggi. Meskipun demikian, factor ekonomi dan biaya persalinan yang mahal menjadi salah satu penyebab masih banyaknya masyarakat Kota Serang yang menggunakan jasa penolong persalinan non medis. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya persentase proses persalinan anak yang masih dibantu oleh dukun bersalin yaitu sebesar 33,76 persen. Indikator kesehatan masyarakat dapat diukur dari angka harapan hidup (AHH) Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan mortalitas menurut umur. Semakin tingginya angka harapan hidup di Kota Serang menggambarkan bahwa kualitas kesehatan semakin baik. Pada tahun 2010 angka harapan hidup sebesar 67,20 tahun sementara di tahun 2014 angka harapan hidup sudah mencapai 67,23 tahun. *** TAHUKAH ANDA Pada tahun 2014 tifoid dan diabetes mellitus merupakan penyakit yang kasusnya banyak terjadi di Kota serang. Sumber : 3 Rumah sakit di Kota Serang
8
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PERUMAHAN Masih ada rumahtangga yang tidak mempunyai fasilitas buang air besar sendiri Walaupun status kota, ternyata 27,39 persen rumah tangga di Kota Serang belum mempunyai fasilitas buang air besar sendiri
Perumahan di Kota Serang terlihat sudah cukup baik apabila dilihat dari jenis lantai yang digunakan. Karena sekitar 94,93 persen perumahan di Kota Serang memiliki lantai bukan tanah atau kayu. Sebanyak 73,95 persen telah menggunakan marmer/keramik/granit, dan 15,26 persen menggunakan semen seta 5,73 persen menggunakan tegel/teraso. Sementara sebesar 5,07 persen masyarakat Kota Serang masih ada yang berlantai tanah dan kayu. Sebagian besar atap rumah masyarakat di Kota Serang yaitu 91,7 persen sudah menggunakan atap genteng. Ada pula atap yang menggunakan beton dan asbes masing masing sebesar 3,40 persen dan 3,50 persen. Sisanya sebesar 1,40 persen menggunakan atap sirap, seng dan juga ijuk. Sampai dengan tahun 2014 masih ada rumah tangga di Kota Serang yang tidak mempunyai fasilitas buang air besar sendiri yaitu mencapai 19,57 persen, sedikit berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas buang air besar, pembuangan akhirnya di tempat umum seperti pantai/tanah lapang/kebun yang mencapai 11,78 persen, lubang tanah 3,16 persen, sungai/danau/laut sebanyak 6,29 persen dan kolam/sawah sebesar 4,67 persen. Meskipun demikian 72,61 persen rumah tangga di Kota Serang sudah memiliki fasilitas tempat pembuangan akhir sendiri, dimana 73,22 persen pembuangan akhirnya memenuhi standar kesehatan yaitu menggunakan tangki/SPAL.
Persentase Rumahtangga berdasarkan Penggunaan Jenis Lantai Terluas di Kota Serang Tahun 2014
Sumber : Susenas 2014
Persentase Rumahtangga berdasarkan Penggunaan Atap Terluas di Kota Serang Tahun 2013
Sumber : Susenas 2014
Persentase Rumahtangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Di Kota Serang Tahun 2014
*** TAHUKAH ANDA Sepanjang periode tahun 2014, sebanyak 19,86 persen rumahtangga di Kota Serang tidak mempunyai sumber air minum milik sendiri. Sumber : Susenas 2014
Statistik Daerah Kota Serang 2015
9
PEMBANGUNAN MANUSIA IPM Kota Serang selalu berada di atas rata-rata IPM Provinsi Banten dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2014.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Serang Terhadap Provinsi Banten
Sumber : BPS Kota Serang
Komponen Pembentuk IPM Kota Serang Komponen Satuan Angka Harapan Tahun Hidup Harapan Lama Tahun Sekolah Rata-rata Lama Tahun Sekolah Pengeluaran per Kapita
Ribu Rupiah
2011
2012
2013
2014
67,22
67,23
67,23
67,23
11,27
11,82
11,92
12,34
8,39
8,48
8,56
8,58
11.834
11.880
11.950
12.091
Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang
Pembangunan manusia merupakan sebuah proses perubahan kualitas manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam bahasa sederhana, manusia yang unggul adalah manusia yang sehat, berpendidikan, dan kaya raya. Tingkat pencapaian pembangunan manusia di Kota Serang yang diukur dengan IPM selama periode 2010-2014 secara keseluruhan menunjukkan adanya perbaikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya angka IPM yang cenderung bertambah besar dan selalu di atas rata-rata IPM Provinsi Banten. IPM Kota Serang terus meningkat dari 68,25 pada tahun 2010 menjadi 70,26 pada tahun 2014. Peningkatan IPM Kota Serang tidak terlepas dari peningkatan komponen-komponen pembentuknya yaitu angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita. Angka Harapan Hidup meningkat dari 67,22 tahun di tahun 2011 menjadi 67,23 tahun di tahun 2014. Harapan Lama Sekolah dari 11,27 tahun di tahun 2011 menjadi 12,34 tahun di tahun 2014. Rata-rata lama sekolah yang semula 8,39 di tahun 2011 menjadi 8,58 tahun di tahun 2014. Serta pengeluaran perkapita yang pada tahun 2011 sebesar 11.834 ribu rupiah menjadi 12.091 ribu rupiah pada tahun 2014. *** TAHUKAH ANDA Tahun 2014 IPM Kota serang berada di posisi ke-3 dari 8 Kab/Kota di Provinsi Banten.
Sumber : BPS Kota Serang
10
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PERTANIAN Penghasil padi terbesar terdapat di Kecamatan Kasemen
Tanaman pangan terutama tanaman padi/ beras merupakan komoditas yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia. Sehingga, semua provinsi di Indonesia turut memproduksi tanaman tersebut. Begitu pula dengan Kota Serang pertanian masih menjadi sumber penghidupan bagi sebagian penduduk Kota Serang. Penghasil padi terbesar terdapat di Kecamatan Kasemen, urutan kedua adalah Kecamatan Walantaka. Sepanjang periode tahun 2013-2014, produksi padi Kota Serang mengalami penurunan sebesar 4,98 persen atau sebesar 4.178,65 Ton. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai factor diantaranya cuaca dan hama. Sepanjang periode tahun 2011-2013, produksi ubi kayu dan ubi jalar terus mengalami peningkatan. Sementara produksi jagung, kacang tanah dan kacang hijau hanya mengalami peningkatan pada periode 20112012, dan kembali menurun pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014 secara umum luas panen tanaman palawija mengalami penurunan sehingga mengakibatkan produksi jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan yang signifikan masing-masing sebesar 55,61 persen, 34,19 persen 61,86 persen, 50,18 persen dan 38,78 persen . Di Kota Serang tedapat 4 Kecamatan yang berpotensi dibidang pertanian, yaitu Kecamatan Curug, Walantaka, Kasemen dan Taktakan. Pada tahun 2014 ubi kayu merupakan komoditas palawija yang memiliki produktivitas tetinggi di Kota Serang yaitu sebesar 15,05 ton/ Ha. Tanaman kacang hijau hanya di produksi oleh Kecamatan Taktakan pada tahun 2014 dengan produktivitas sebesar 0,81 ton/Ha.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Statistik Tanaman Pangan Kota Serang Jenis Tanaman
2011
2012
2013
2014
PADI
- Luas Panen (Ha) - Produksi (ton) JAGUNG - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton) KACANG TANAH - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton) KACANG HIJAU - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton) UBI KAYU - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton) UBI JALAR - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton)
14.523,00
91.036,00 15.087,00
14.684,00
71.389,00
83.966,50 83.967,00
79.788,35
490
1.179,00 1.020,00
489,00
1.912,00
4.103,68 3.414,00
1.515,41
1.966,00
2.001.00 2.265.00
1489
2.734,00
4.162,30 3.421,00
2.251,35
107
182.00
233
105
128
309,96
223
85,05
327
391
211
4.400,00 6.374,00
3.175,00
253 3.289,00 100 1.487,00
187
102
810,6 2.289,00
100
1.401,26
KACANG KEDELAI - Luas Panen (Ha) - Produksi (ton)
0
0
150
0
0
0
210
0
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
Produktivitas Tanaman Pangan Kota Serang
Sumber : BPS Kota Serang
11
ENERGI Rumah tangga menyerap energi listrik dan air PDAM terbanyak di Kota Serang
Statistik Energi Listrik di UPJ Serang Uraian Jumlah Pelanggan (unit)
2013
2014
115.864
115.876
Jumlah Daya Terpasang (VA)
152.983.860
157.182.640
Tenaga listrik yang terjual (Kwh)
291.843.910
478.368.954
Nilai Penjualan Listrik (Rp)
223.053.788.523 406.115.826.665
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Komposisi Pelanggan PLN di Kota Serang Tahun 2014
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Komposisi Pelanggan PDAM Serang
Sebagai sumber penerangan dan energi lain baik di pelanggan rumah tangga maupun pelanggan usaha, listrik memegang peranan yang sangat vital. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 dari PLN cabang Serang tercatat ada 115.876 pelanggan dengan jumlah pemakaian 478.368.954 Kwh, sehingga nilai penjualan listrik mencapai 406,11 milyar rupiah. Kondisi ini meningkat 63,19 persen bila dibandingkan dengan jumlah tenaga listrik yang terjual pada tahun 2013. Sejumlah 115.876 pelanggan PLN, sebesar 89,92 persennya merupakan pelanggan rumah tangga. Dalam hal ini, pelanggan rumahtangga merupakan pelanggan yang mendominasi dalam pemakaian listrik terbanyak yaitu mencapai 320.586.642 Kwh. Pelanggan listrik terbanyak berikutnya adalah pelanggan usaha yaitu mencapai 7,33 persen dan sisanya 2,76 persen merupakan pelanggan sosial, pemerintah, industri dan jalan umum. Selain listrik, sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam penunjang kehidupan sehari-harinya adalah air. PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum, Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Serang jumlah pelanggan PDAM di Kota Serang tahun 2014 sebagian besar adalah rumah tangga yaitu sebanyak 92,61 persen dari 5.333 pelanggan, kemudian urutan kedua adalah pelanggan niaga sebesar 4,14 persen. Sementara pelanggan industri menempati urutan terakhir yaitu hanya sebesar 0,18 persennya saja.
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
12
Statistik Daerah Kota Serang 2015
INDUSTRI PENGOLAHAN Industri makanan paling dominan Industri makanan mendominasi perusahaan industri besar sedang Kota Serang yaitu terdapat sekitar 50 persen dari seluruh perusahaan industri besar sedang yang ada di Kota Serang
Selama periode 2012 - 2013, jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kota Serang tetap sama yaitu sebanyak 20 perusahaan dan mengalami peningkatan menjadi 22 perusahaan pada tahun 2014, Meningkatnya jumlah industri mengakibatkan meningkatnya jumlah tenaga kerja, yang semula berjumlah 877 orang pada tahun 2013 bertambah menjadi 948 orang pada tahun 2014. Dari 22 perusahaan tersebut, sebanyak 1 perusahaan merupakan industri besar sedangkan sisanya 21 perusahaan merupakan industri sedang. Sebagian besar perusahaan atau 50 persen perusahaan di Kota Serang merupakan Industri makanan.
Jumlah Industri Besar dan Sedang di Kota Serang Tahun 2011-2014
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan Industri Sedang dan Besar di Kota Serang Tahun 2012-2014
Pada tahun 2014 terdapat 3 perusahan baru dimana di tahun sebelumnya tidak ada, seperti 1 industri barang kimia, 1 perusahaan kendaraan bermotor, serta 1 perusahaan jasa reparasi dan pemasangan mesin. Juga terdapat beberapa perusahaan yang tidak beroprasi kembali pada tahun 2014 yang disebabkan karena biaya faktor produksi dan daya saing yang semakin tinggi. Seperti, yang semula pada tahun 2013 sebanyak 2 industri tekstil dan 3 industri logam bukan mesin, kini menjadi 1 industri tekstil dan 1 industri logam bukan mesin. Jumlah tenaga kerja terbanyak secara akumulatif terdapat di industri makanan yaitu sebanyak 537 orang dari 11 industri makanan Sehingga jika dihitung secara rata-rata satu industri makanan terdapat 50 orang tenaga kerja, hal tersebut lebih sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja industri tekstil yang memiliki tenaga kerja sebanyak 92 orang dari 1 industri tekstil yang ada di Kota Serang.
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015 Catatan :
Kode 10: industri makanan Kode 13: industri tekstil
Kode 16: industri kayu, barang dari kayu ( bukan furniture), anyaman bambu, rotan dan sejenisnya
Kode 20: Bahan Kimia dan barang-barang drai kimia
Kode 23: industri galian bukan logam
barang
Kode 25: industri logam bukan mesin dan peralatannya Kode 29 :Kendaraan bermotor, Trailer Kode 33: Jasa reparasi, pemasangan mesin dan peralatan
13
HOTEL DAN PARIWISATA Kota Serang terkenal dengan wisata sejarahnya salah satunya adalah situs Banten Lama
Statistik Hotel dan Pariwisata Kota Serang Uraian
2011
2012
2013
2014
Akomodasi Hotel Berbintang
4
5
5
5
Hotel Non Bintang
11
14
15
14
15
19
20
19
Total
Jumlah Wisatawan Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Total
95.926
146.021
232.281
290.119
4.642
2.679
8.896
6.702
100.568
148.700
241.177
296.821
NTB Subsektor Hotel ADHB (miliar Rp.) Laju Pertumbuhan (%)
6.891,82
7.717,29
8.711,47
10.665,68
8,48
5,54
3,89
11,81
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
Laju Pertumbuhan NTB Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Kota Serang 2011 - 2014 (%)
Kota Serang selama ini dikenal dengan wisata sejarahnya, salah satunya adalah situs Banten Lama. Letak situs Banten Lama tepatnya di Kecamatan Kasemen Desa Banten. Terdapat sebuah museum Situs Banten Lama yang berdiri diatas lahan seluas 10.000 m 2 dengan luas bangunan 778 m 2 . Museum tersebut diresmikan pada tanggal 15 Juli 1985. Pendirian Museum Situs Banten Lama didasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Pada tahun 2014 di Kota Serang terdapat 19 usaha akomodasi, berkurang satu dibandingkan pada tahun 2013. Jumlah hotel berbintang terdiri dari 5 unit dan hotel non bintang sebanyak 14 unit. Menurut data dari Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya Kota Serang, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Serang tercatat sebanyak 296.821 orang yang terdiri dari 290.119 orang wisatawan nusantara dan 6.702 orang wisatawan mancanegara. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kota Serang tahun 2014, Nilai Tambah Bruto (NTB) lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum menyumbang 10.665,68 miliar rupiah lebih besar dari tahun 2013 yang tercatat sebesar 8.711,47 miliar rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 22,43 persen. Laju pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum pada tahun 2014 sebesar 11,81 persen meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,89 persen
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
14
Statistik Daerah Kota Serang 2015
TRANSPORTASI Sebanyak 98,51 persen jalan di Kota Serang telah diaspal.
Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya bagi transportasi darat. Kota Serang merupakan salah satu kota jalur penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, sehingga ketersediaan jalan menjadi faktor yang sangat strategis. Pada tahun 2014, Kota Serang memiliki jalan sepanjang 273,26 km yang terdiri dari 11,34 km jalan negara, 53,76 jalan provinsi dan 208,16 jalan kota. Belum seluruh permukaan jalan diaspal, ada sekitar 98,51 persen jalan yang telah diaspal atau sebesar 269,19 km dan 4,07 km jalan yang belum diaspal. Dalam kurun waktu tahun 2011-2014 Pemerintah Kota Serang terus melakukan perbaikan kondisi jalan. Ini terbukti dari bertambahnya panjang jalan beraspal dari tahun-ketahun, yaitu dari 248,72 kilometer pada tahun 2011 menjadi 269,19 kilometer pada tahun 2014. Begitu pula dengan panjang jalan kerikil yang semakin berkurang dari 11,55 km pada tahun 2011 menjadi 1,47 km pada tahun 2014. Jika dilihat berdasarkan kondisinya, dari seluruh panjang jalan yang berada di bawah wewenang Pemerintah Kota Serang pada tahun 2014 yaitu sebesar 208,16 km, sebesar 55,50 persen dalam kondisi baik meningkat 3,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu sebesar 36,83 persen atau sebesar 76,66 km dalam kondisi sedang, kondisi tersebut sama seperti tahun 2013. Sisanya 7,67 persen dalam kondisi rusak, baik kondisi rusak biasa maupun rusak berat.
Statistik Jalan di Kota Serang Tahun 2011 - 2014 Uraian
2011
2012
2013
2014
Panjang Jalan (km) Jalan Negara
11,34
11,34
11,34
11,34
Jalan Provinsi
40,72
40,72
53,76
53,76
208,16 208,16
208,16
208,16
269,72
269,19
Jalan Kota
Jenis Permukaan (km) Diaspal
248,72 227,17
Kerikil
11,55
6,84
1,14
1,47
Tanah
0,00
0,00
0,00
0,00
Beton
0,00
37,85
1,4
1,6
Tidak Dirinci
0,00
1,4
0,996
0,996
108,76
115,53
Kondisi Jalan (km) Baik
142,78 142,78
Sedang
66,43
66,43
76,76
76,66
Rusak
26,21
26,21
17,1
14,5
24,8
24,8
5,54
1,47
Rusak Berat
Kondisi Jalan Otonom di Kota Serang Tahun 2014
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
Statistik Daerah Kota Serang 2015
15
HARGA-HARGA Inflasi Kota Serang 11,27 persen Laju inflasi pada tahun 2014 sebesar 11,27 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Perkembangan Laju Inflasi di Kota Serang
Sumber : BPS Kota Serang
Laju Inflasi Perkotaan Banten Kota
2012
2013
2014
Serang
4,41
9,16
11,27
Tangerang
4,44
10,02
10,03
Cilegon
3,91
7.98
9,93
Sumber : BPS Kota Serang
Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Komoditas di Kota Serang 2011-2014
Salah satu indikator ekonomi makro yang penting adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Indikator ini digunakan untuk mengukur inflasi suatu wilayah. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Tingkat stabilisasi harga di Kota Serang pada tahun 2014 tidak lebih baik dibanding tahun 2013. Hal ini ditandai oleh semakin meningkatnya laju inflasi atau tingkat kenaikan harga pada periode tersebut. Laju inflasi di Kota Serang pada tahun 2014 tercatat sebesar 11,27 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 9,16 persen. Dua tahun sebelumnya Kota Tangerang memiliki tingkat inflasi yang lebih tinggi dari 2 Kota Inflasi di Banten, akan tetapi pada tahun 2014 ini Kota Serang menduduki peringkat nomor satu, dan Kota Cilegon adalah yang terkecil tingkat inflasinya selama tiga tahun berturut-turut. Angka inflasi tiap kelompok komoditas memberikan sumbangan terhadap angka inflasi umum. Pada grafik di samping, ditampilkan perbandingan sumbangan per kelompok terhadap inflasi secara umum untuk tahun 2011 sampai dengan 2014. Kelompok transport, komunikasi dan keuangan memberikan andil terbesar pada inflasi 2013 yaitu sebesar 18,29 persen, sementara pada tahun 2014 penyumbang terbesar adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yakni sebesar 16,94 persen.
Sumber : BPS Kota Serang
16
Statistik Daerah Kota Serang 2015
PENDAPATAN REGIONAL Kontribusi Sektor Jasa-jasa Terbesar Perekonomian Kota Serang didominasi oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
PDRB dari sisi supply mencerminkan besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang ada di suatu daerah. Dari sisi demand, PDRB adalah jumlah permintaan akhir yang dilakukan oleh berbagai pelaku ekonomi, baik untuk kepentingan konsumsi rumahtangga, investasi, dan belanja pemerintah, maupun untuk kepentingan perdagangan antar daerah/luar negeri. Secara Nominal, level ekonomi Kota Serang pada tahun 2014 bertambah 2.499,81 milyar rupiah hingga menjadi 20.017,85 milyar rupiah. Penyumbang terbesar perekonomian Kota Serang adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi sebesar 28,6 persen dan posisi kedua adalah lapangan usaha konstruksi dengan kontribusi sebesar 17,34 persen. Perekonomian Kota Serang pada tahun 2014 mengalami percepatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Serang tahun 2014 mencapai 7,72 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 7,39 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 16,44 persen.
PDRB Kota Serang Tahun 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
PDRB ADHB (milyar rupiah)
15.506,67 17.518,04 20.017,85
PDRB ADHK (milyar rupiah)
14.604,64 15.683,99 16.895,57
Pertumbuhan Ekonomi (persen)
7,42
7,39
7,72
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
PDRB Perkapita Kota Serang, 2012-2014 Uraian
2012
2013
2014
PDRB Perkapita (Juta Rupiah)
25,58
28,31
31,72
PDRB Perkapita (US $)
2.722,60
2.703,11
2.672,70
7,21
10,69
12,04
Pertumbuhan PDRB Perkapita
Sumber : BPS Kota Serang
Kontribusi PDRB Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kota Serang (persen), 2014
Pada tahun 2014, secara agregat PDRB per kapita Kota Serang mencapai 31,72 juta rupiah, meningkat 12,04 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013 dengan PDRB perkapita sebesar 28,31 juta. Peningkatan tersebut, lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan pada tahun-tahun sebelumnya selama periode 2012-2013. Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Statistik Daerah Kota Serang 2015
17
PERBANDINGAN REGIONAL PDRB Kota Serang urutan keenam se Banten PDRB Kota Serang hanya menyumbang sebesar 4,60 persen terhadap PDRB Propinsi Banten.
Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih Tahun 2014
Berdasarkan penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014, peringkat IPM tertinggi di Provinsi Banten adalah Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 79,17, urutan kedua adalah Kota Tangerang dengan capaian IPM sebesar 75,87 dan urutan ketiga adalah Kota Cilegon yakni sebesar 71,57. Kota Serang sendiri berada pada peringkat keempat dengan capaian IPM sebesar 70,26. Posisi terbawah IPM di Banten yaitu Kabupaten Lebak dengan capaian IPM sebesar 61,64. Pengeluaran perkapita terbesar di Provinsi Banten adalah Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 14,36 juta rupiah per tahun dan yang terendah adalah Kabupaten Pandeglang dengan nilai sebesar 7,59 juta rupiah per tahun.
Sumber : BPS Kota Serang
Perbandingan PDRB di Banten Tahun 2014
Angka Harapan Hidup tertinggi berada di Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 72,11 tahun dan yang terendah adalah Kabupaten Pandeglang sebesar 62,91 tahun. Dari indikator pendidikan pun yang tertinggi masih Kota Tangerang Selatan, dengan rata-rata lama sekolah mencapai 11,56 tahun dan harapan untuk bersekolah selama 13,58 tahun. Dilihat dari kontribusi PDRB kabupaten/ kota terhadap PDRB Propinsi Banten, maka pada tahun 2014 Kota Serang menyumbang sebesar 4,60 persen yaitu merupakan penyumbang urutan ke enam di Propinsi Banten. Sedangkan penyumbang terbesar adalah Kota Tangerang yaitu sebesar 25,47 persen. Urutan kedua adalah Kabupaten Tangerang sebesar 21,43 persen.
Sumber : BPS Kota Serang
18
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Serang Tahun 2015 Luas (km2)
Persentase Terhadap Luas Kota Serang
Curug
49,60
18,59
Walantaka
48,48
18,18
Cipocok Jaya
31,54
11,82
Serang
25,88
9,70
Taktakan
47,88
17,95
Kasemen
63,36
23,75
266,74
100,00
Kecamatan
Kota Serang
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Statistik Daerah Kota Serang 2015
21
Tabel 2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2014
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan (hari)
Januari
15,1
25
Pebruari
8,8
24
Maret
5,4
19
April
4,8
15
Mei
6,3
18
Juni
4,0
16
Juli
17,8
13
Agustus
1,9
5
September
5,5
4
Oktober
5,3
4
November
9,1
17
Desember
6,3
22
Bulan
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
22
Statistik Daerah Kota Serang 2015
Tabel 3. Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Serang Tahun 2014
Jenis Pengeluaran
Nilai (Rp)
BELANJA TIDAK LANGSUNG
484.739.167.740,-
BELANJA PEGAWAI
468.837.435.780,-
BELANJA HIBAH
14.714.632.200,-
BELANJA BANTUAN SOSIAL
348.820.000,-
BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAH DESA
816.219.760,-
BELANJA LANGSUNG BELANJA PEGAWAI
465.230.974.348,59.925.243.734,-
BELANJA BARANG DAN JASA
185.898.388.880,-
BELANJA MODAL
151.309.166.795,-
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015
Statistik Daerah Kota Serang 2015
23
Tabel 4. Komponen IPM Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2014
Kabupaten/Kota
AHH
HLS
RLS
Pengeluaran per Kapita
IPM
(000 Rp) Kabupaten Pandeglang
62,91
13,38
6,45
7.589
62,06
Lebak
65,88
11,88
5,84
7.977
61,64
Tangerang
68,98
11,65
8,20
11.666
69,57
Serang
63,09
12,35
6,69
9.886
63,97
Tangerang
71,09
12,86
10,20
13.671
75,87
Cilegon
65,85
13,07
9,66
12.057
71,57
Serang
67,23
12,34
8,58
12.091
70,26
Tangerang Selatan
72,11
13,58
11,56
14.361
79,17
69,13 912,316, 87
8,19
11.150
69,89
Kota
Banten Sumber :
24
Badan Pusat Statistik Kota Serang Statistik Daerah Kota Serang 2015