BMKG
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN ISKANDAR MUDA BANDA ACEH Alamat : Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang – Aceh Besar
Telp : (0651) 24217
Fax : (0651) 31774 email :
[email protected]
IDENTIFIASKI KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH SUBULUSSALAM PROP ACEH PROPINSI ACEH, 2016
Oleh :
Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 1
1.
PENDAHULUAN Subulussalam, (Analisa). Banjir bandang yang terjadi di Kota Subulussalam Minggu (31/1) dini hari mengakibatkan sepuluh jembatan ambruk, tiga rumah hanyut dan 12 lainnya rusak berat setelah dihantam banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Kasman SSos kepada Analisa, Minggu (31/1) mengatakan, banjir bandang disebabkan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur “Bumi Sadakata” sejak Sabtu (30/1) malam. “Curah hujan tinggi sekali, akibatnya banyak jembatan yang ambruk,” katanya. Dijelaskannya, beberapa fasilitas umum yang rusak akibat banjir seperti jembatan di Desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri. Sedangkan di Kecamatan Penanggalan terdapat dua jembatan rusak yakni di Desa Penanggalan Timur dan Penutungan. Sementara, di Kecamatan Longkib, jumlah jembatan ambruk dihantam banjir mencapai tujuh titik, yakni Desa Sikerabang dan Rantau Panjang. Putusnya dua jembatan utama ini menyebabkan arus transportasi lumpuh total dan membuat Longkib menjadi terisolir. Ditambahkannya, di kecamatan yang sama, yakni Desa Bukit Alim, juga terdapat lima unit jembatan mengalami rusak berat setelah banjir melanda desa tersebut. Selain merobohkan jembatan, tiga rumah penduduk di Desa Bukit Alim hanyut terbawa arus banjir, sementara 12 unit lainnya rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini. Camat Longkib, Hal Haris, mengatakan, sebanyak sembilan desa di wilayahnya saat ini terisolir setelah dua jembatan utama ambruk sehingga masyarakat tidak bisa keluar untuk menuju ke Simpang Kiri ataupun ke Runding untuk belanja berbagai kebutuhan. Ditambahkannya, Pemko Subulussalam, melalui Sekdako Damhuri SP MM telah menetapkan Longkib darurat bencana sehingga perlu penanganan serius dari dinas terkait untuk segera menyalurkan bantuan masa panik selama lima hari ke depan. “Pak Sekda sudah memerintah dinas terkait, termasuk membuat rakit fiber, pada jembatan yang ambruk agar bisa kembali dilintasi warga,” ungkapnya.
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 2
Lokasi Kejadian Banjir,
Gambar 1. Lokasi Kejadian Banjir
2.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Citra Satelit Cuaca Dari citra satelit tanggal 30 dan 31 januari 2016 masih memperlihatkan tutupan awan-awan konvektif (awan hujan) di wilayah Selatan Aceh, Awan-awan tersebut memiliki suhu puncak yang 0
rendah utamanya pada malam hari berkisar lebih dari -75 C.
Citra Satelit 30/1/2016 08.00UTC IR
30/1/2016 09.30UTC IR
31/1/2016 08.00UTC IR
31 /1/2016 13UTC IR
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 3
Suhu Puncak Awan
Gambar 2. Citra Satelit dan Suhu Puncak Awan, tanggal 30-31 januari 2016
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomali OLR sekitar lokasi berkisar -40 s.d -50 W/m2. Nilai ini dapat menunjukkan tebal dan meratanya tutupan awan di Wilayah tersebut.
Gambar 3. Anomali Outgoing Longwave Radiation, tanggal 30 januari 2016 Sumber: http://jra.kishou.go.jp.
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 4
C. Suhu Muka Laut (SML) Nilai anomali suhu muka laut 5 (lima) harian sebelum kejadian banjir digunakan untuk melihat ketersedian uap air disekitar lokasi, berkisar +0.8 s.d + 1.0 0C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut relatif hangat dan dapat menambah peluang terbentuknya awan-awan hujan di wilayah tersebut.
Gambar 4. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Sumber: http://jra.kishou.go.jp
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 5
D. Analisa Angin/ Streamlines Analisa pola angin lapisan 3000 feet memperlihatkan perlambatan pergerakan massa udara, dan adanya daerah belokan (Shear). Dari prakiraan gradien angin tersebut diketahui umumnya angin bertiup dari Timur Laut.
Gambar 5. Prakiraan Angin, tanggal 30 Januari 2016
Gambar 6. Prakiraan Angin, tanggal 31 Januari 2016
E. Data Curah Hujan 1. Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan obs, data dari beberapa pos hujan yakni : Stasiun
Curah hujan terukur (mm) 30 jan 29 jan 2016 31 jan2016 2016 32
Hujan sedang
8 31
Hujan sedang Hujan Sangat lebat
Pos Hujan Rundeng Pos Hujan Sultan daulat Pos hujan penanggalan Sumber : Stasiun Klimatologi Indra Puri
Analisis Cuaca Ekstrem
20 428
Keterangan
Page 6
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP Berdasarkan pantauan citra satelit HIMAWARI 8 dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah propinsi Aceh pada saat kejadian banjir menunjukkan sebaran awan-awan konvektif cukup merata di wilayah Selatan propinsi Aceh. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) Negatif/ sangat rendah, mengindikasikan adanya daerah tutupan awan tebal disekitar lokasi kejadian, sementara nilai anomali Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan suhu muka laut pantai Selatan relatif hangat sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup untuk memberi peluang terbentuknya awan-awan hujan. Dari beberapa parameter dinamis diatas dan data curah hujan observasi wilayah Selatan Prop Aceh sekitarnya, menunjukkan bahwa telah terjadi akumulasi hujan harian dengan intensitas Sedang hingga Sangat Lebat begitu pula untuk curah hujan rata-rata jam-an nya, sebagai penyebab utama terjadinya banjir di Wilayah tersebut. Demikianlah laporan analisis kejadian banjir wilayah Selatan propinsi Aceh pada tanggal 30-31 Januari 2016, identifikasi ini dibuat berdasarkan data curah hujan dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut.
Banda Aceh,01 Januari 2016 Forecaster On Duty
SYAHRIR NIP.197005101994031005
Kepala Stasiun Meteorolgi Banda Aceh, TTD FACHKRURAZI, SP NIP.196509301990031002
Analisis Cuaca Ekstrem
Page 7