Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
STANDAR NIELSEN UNTUK BENCHMARKING INTERFACE E-COMMERCE TOUR & TRAVEL Anindika Utami Putri1, Elkagianda Listya Arma Putri2, A. Bima Murti Wijaya3 Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami no.36 A Surakarta, Jawa Tengah Telp. (0271)6462994 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
1,2,3
ABSTRACT The interface of an e-commerce website has an important role in attracting and retaining the customers. A good website interface able toimprove the desire of person to shopping. But a bad website interface can lead to the loss of visitors up to 50 % due the visitors cannot find what they are looking for on the website. It’s has been Reported 62 % of buyers to purchase and the remaining 42 % chose the traditional way to shop. This research aim to explore the interface, identify and analyze the features of interface of the website and the location of the existing common functions such as navigation , rollover behavior , home , breadcrumb navigation , search , get help, and view carts function. The purpose of this research is to determine whether a website e-commerce website has followed the standards that exist or not.This research was involving 10 best tour&travel e-commerce websites on a global scale and 10 best tour&travel e-commerce website in Indonesia. This study used Nielsen 's criteria for a de facto standar . The results show that there are 4 websites that have met the Nielsen’s criteria, or 20 % of total websites are investigated. Keywords: E-commerce, Interface E-commerce, Benchmarking, Nielsen’s Standar ABSTRAK Interface dari suatu websitee-commerce memainkan peran penting dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Interfacewebsite yang baik dapat meningkatkan keinginan belanja seseorang. Sebaliknya, interfacewebsite yang buruk dapat menyebabkan hilangnya pengunjung sampai 50 %, hal ini dikarenakan pengunjung tidak dapat menemukan apa yang mereka cari dari website tersebut. Sebanyak 62% pembeli menyerah untuk membeli dan 42% sisanya memilih kembali menggunakan cara tradisional untuk berbelanja. Untuk menjawab isu tersebut, maka dilakukan riset untuk mengeksplore interface, mengidentifikasi, dan menganalisis fitur dari tampilan tatap muka website dengan user, dan letak fungsi umum yang ada seperti navigasi, rollover behavior, home, breadcrumbnavigation, search, gethelp, dan view cart function. Riset ini dilakukan dengan melibatkan 10 websitee-commerce terbaik di bidang tour&travel dalam skala global, dan 10 websitee-commerce terbaik di bidang tour&travel di Indonesia, dengan menggunakan search engine Google untuk membantu menemukan website terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah website ecommerce tersebut sudah mengikuti standard yang ada atau belum.Penelitian ini menggunakan Nielsen’s criteria for de facto standar. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 4 website yang telah memenuhi kriteria Nielsen, atau 20% dari keseluruhan website yang diteliti, Kata Kunci: E-commerce, InterfaceE-commerce, Benchmarking, Nielsen’sStandar hal ini menjadikan websitesebagai penghubung utama antara pebisnis di dunia maya dengan pelanggan mereka.Dalam hal ini, interface dari suatu websitee-commerce memainkan peran penting dalam menarik dan mempertahankan pelanggan.Interfacewebsite yang baik dapat meningkatkan keinginan belanja seseorang(Purwati, 2011). Sebaliknya, interfacewebsite yang buruk dapat menyebabkan hilangnya pengunjung sampai 50 %, hal ini dikarenakan pengunjung tidak dapat menemukan apa yang mereka cari dari website tersebut(Purwati, 2011). Zona Research (1999) dalam (Liu, 2008) melaporkan sebanyak 62%
1. PENDAHULUAN 1.1 E-commerceInterface E-commercemerupakan pilihan bagi mereka yang sibuk, karena e-commercemenawarkan kenyamanan berbelanja dengan hanya duduk di depan computer, mengunjungi websitee-commerce tertentu, dan melakukan transaksi di dalamnya. Suatu transaksi dapat dikatakan sebagai e-commerce jika memenuhi dua syarat, yaitu seluruh transaksi dilakukan dengan teknologi media digital, seperti melalui internet dan web, serta terjadi perpindahan mata uang pada transaksi tersebut (Laudon, 2009). Karena transaksi e-commerce melibatkan website, 174
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
pembeli menyerah untuk membeli dan 42% sisanya memilih kembali menggunakancara tradisional untuk berbelanja Standar sangat penting dalam pembuatan design website, karena user tidak akan membuang waktunya di dalam sebuah website. Apabila sebuah website menyimpang, maka userakan menganggap website tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai standarinterface dalam suatu travelwebsite untuk mengetahui sejauh mana standarinterface yang digunakan. Penelitian ini menggunakan Nielsen’s criteria for de facto standart.
Jika hasilnya kurang dari 60%, maka anda bebas menggunakan alternative desain yang anda miliki, karena belum ada konversi dominan Nielsen memberi 3 contoh desain konversi, yaitu tata letak tabnavigasi, navigasi kiri, dan breadcrumb.Sebagai contoh yaitu tata letak keyboard QWERTY maupun DVORAK.Keduanya dirancang sebagai tujuan memaksimalkan efisiensi mengetik.Sama halnya dengan tata letak navigasi maupun tab. Dalam teori dikatakan bahwa navigasi yang terletak di sebelah kiri merupakan contoh navigasi yang buruk.Jika navigasi terletak di sebelah kanan halaman, user dapat menjalankan website dengan lebih cepat, karena link terletak di sebelah scroll bar. Hal ini kebanyakan dianggap sepele, namun desain yang salah dapat dipastikan akan menambah 1% biaya, termasuk kebingungan pengguna di dalamnya(Adkisson, 2002).
1.2
Standarisasi UserInterface Sebuah standar memastikan pengguna mengerti elemen interface dari e-commerce dan pengguna tersebut tahu di mana mereka dapat menemukan fitur yang mereka butuhkan. Jakob’s law dalam userexperience website mengemukakan bahwa user menghabiskan hampir seluruh waktunya di situs lain (Nielsen, 1999). Liu et al., (2003) meneliti bahwa standar userinterface yang buruk dapat mempengaruhi keputusan individu dalam berbelanja. Dan hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi user dengan standar userinterface. Walaupun tidak ada satupun pedoman penelitian berbasis desain yang diterima, banyak individu maupun organisasi yang mempublikasikan pedoman yang mereka buat. Ditemukan setidaknya 2580 hasil penelusuran terkait pedoman desain, termasuk diantaranya dari IBM, The National Cancer Institute, dan Yale University. Tujuan dari pedoman ini adalah untuk membantu desainer membuat desain yang lebih baik, lebih bermanfaat atau lebih berguna(Adkisson, 2002).
2. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Riset Untuk menjawab isu tersebut, maka dilakukan riset untuk mengeksploreinterface, mengidentifikasi, dan menganalisis fitur dari tampilan tatap muka website dengan user, dan letak fungsi umum yang ada seperti navigasi, home, search, gethelp, dan viewcart function. Riset ini dilakukan dengan melibatkanwebsitee-commercedi bidang tour&travel dalam skala global, dan websitee-commercetour&travel di Indonesia.Berikut adalah data websitee-commercetour&travel dan ranking dalam alexa.com: Tabel 1.Websitee-commercetour&travel Indonesia Websitee-commercetour&travel Indonesia Global Rank No Website 11.585 1 Tiket.com 194.012 2 GoIndonesia.com 303.41 3 Gonla.com 62.133 4 Nusatrip.com 367.399 5 Bobobobo.com 91.902 6 Skyscanner.co.id 241.034 7 Valadoo.com 23.783 8 Traveloka.com 55.995 9 Pegipegi.com 73.947 10 Burufly.com
1.3
Nielsen’s Criteria for de Facto Standar Selain mengacu pada standard yang telah ada, web desainer juga harus mengamati solusi terkait keadaan saat ini yang dapat mengatasi masalah desain. Jakob Nielsen pada 14 November 1999 di kolom AlertBox nya mengatakan bahwa: “Merancang website itu mudah: Jika Anda berpikir tentang bagaimana merancang elemen halaman websitetertentu , yang Anda harus lakukan adalah melihat dua puluh situs paling sering dikunjungi di Internet dan melihat bagaimana mereka merancangnya” Jika 90% atau lebih dari website besar tersebut melakukan hal umum dengan cara tunggal, maka hal ini adalah de-factostandard yang harus anda patuhi Jika 60-90% dari website besar tersebut menggunakan cara tunggal, maka hal ini adalah konversi besar yang juga harus anda patuhi. Kecuali jika anda memiliki alternative dengan nilai 50% lebih tinggi 175
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
2.2
Temuan Dari total sepuluh website yang berada dalam skala global dan yang berada di Indonesia dilakukan analisis di beberapa bagian, yaitu navigasi, rollover behaviour, home, breadcrumb navigation, search, get help, dan view cart function. Berikut merupakan hasil pengamatan terhadap 20 website terbaik.Tanda centang menandakan tipe ataupun jenis yang digunakan oleh masing-masing website.
Tabel 2.Websitee-commercetour&travel skalaglobal Websitee-commercetour&travel skala Global Global Rank No Website 204 1 Tripadvisor.com 144 2 Booking.com 518 3 Expedia.com 729 4 Priceline.com 616 5 Hotels.com 779 6 Kayak.com 1480 7 Travelocity.com 1591 8 Orbitz.com 1905 9 Hotwire.com 2.894 10 TravelZoo.com
a. Navigasi Tabel4.Navigasi pada Website Skala Global Navigasi Website List Tab Bar √ Tripadvisor.com √ Travel.yahoo.com √ Expedia.com √ Priceline.com √ Hotels.com √ Kayak.com √ Travelocity.com √ Orbitz.com √ Hotwire.com √ TravelZoo.com
Keseluruhan website tersebut akan dibandingkan, atau juga dikenal dengan sebutan benchmarking. Benchmarking adalah proses sistematis membandingkan kinerja atau bagian dari organisasi dengan organisasi lainnya. Proses ini tidak hanya menekankan pada satu performance saja, namun juga standar objektifnya dalam hal ini website di atas akan dijadikan benchmarks, atau elemen yang dibandingkan (SENSE, 2010). Dalam benchmarking antara website-website tersebut, digunakan Nielsen’s Standard, atau Nielsen’s criteria for de facto standar, karena standar Nilsenmerupakan standar yang paling banyak digunakan untuk menganalisis interface atau tatap muka websitee-commerce. Selain itu, riset yang dilakukan Nielsen Norman Group ini mengacu pada User Experience, dan Konsultasi pelanggan(Purwati, 2011). Bernard (2001) dalam (Adkisson, 2002) menyebutkan temuan atas pengamatannya terhadap lokasi navigasi umum di beberapa website besar seperti Amazon.com, EddieBauer.com, BestBuy.com, and Target.com.dan hasilnya seperti pada table berikut:
Tabel5.Navigasi pada Website di Indonesia Navigasi List Website Bar Tiket.com √ GoIndonesia.com √ Gonla.com Nusatrip.com √ Bobobobo.com √ Skyscanner.co.id Valadoo.com √ Traveloka.com √ Pegipegi.com Burufly.com √
Tabel3.Hasil penelitian Bernard E-commerce object Shopping cart Login/register Help Account/order Search Link back to homepage
Tab
√
√
√
Global linkatau yang biasanya terletak di halaman pertamapaling sering diposisikan dibagian atas halaman.Tercatat sebanyak 90% website menggunakan global linkyang diposisikan secara horizontal dibagian atas halaman. Hasil penelitian menunjukan 70% travelwebsite dalam skala global dan 60% travelwebsite di Indonesia menggunakan navigasi berupa bar, sedangkan sisanya menggunakan listatautab.
Lokasi pada halaman Top right corner Top left corner Top right corner Top right of center Top center Top left corner
Beberapa hasil studi di atas dapat digunakan sebagai pedoman penelitian terhadap beberapa websiteecommercetour&travel.
176
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
b. Rollover Behaviour c. Home
Tabel6.Rollover Behaviour pada Website Skala Global Chang Change e HTML text backgr Website underline color ound color √ Tripadvisor.com √ Travel.yahoo.com √ Expedia.com √ √ Priceline.com √ Hotels.com √ Kayak.com √ √ Travelocity.com √ Orbitz.com √ √ Hotwire.com √ √ TravelZoo.com Tabel7.Rollover Indonesia Website Tiket.com GoIndonesia.com Gonla.com Nusatrip.com Bobobobo.com Skyscanner.co.id Valadoo.com Traveloka.com Pegipegi.com Burufly.com
Behaviour
HTML underline
√
pada Change text color √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel8.Home pada Website Skala Global Website Home Welcome Logo √ √ Tripadvisor.com √ √ Travel.yahoo.com √ √ Expedia.com √ Priceline.com √ √ Hotels.com √ Kayak.com √ √ Travelocity.com √ Orbitz.com √ Hotwire.com √ √ TravelZoo.com Tabel9.Home pada Websitedi Indonesia Website Home Welcome logo Tiket.com √ √ GoIndonesia.com √ √ Gonla.com √ √ Nusatrip.com √ √ Bobobobo.com √ Skyscanner.co.id √ √ Valadoo.com √ √ Traveloka.com √ √ Pegipegi.com √ Burufly.com √ √
Websitedi Change backgro und color √ √ √
Semua website dalam skala global maupun nasional menggunakan logo dari perusahaan untuk kembali ke halaman awal, dan biasanya diletakkan di kiri atas halaman. Dalam travelwebsite skala global, 40% tidak menyediakan homelink di atas halaman, sedangkan 60% yang menyediakan kembali ke halaman home dengan logo home maupun tulisan back/home, dan tidak ada website yang menggunakan welcome untuk kembali ke halaman home. 80% Travelwebsite di skala nasional menggunakan link kembali ke halaman home dengan logo home maupun tulisan home. Sedangkan 20% sisanya tidak menyediakan link kembali ke halaman awal /home di atas halaman.
√
√ √
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pada travelwebsite dalam skala global, terdapat sebanyak 20% website yang menggunakan rolloverdenganbackgroundberwarna, 40% lainnya menggunakan rollover yang dapat mengubah warna tulisan bila terkena kursor, 20%dengan mengubah warna tulisan dan backgroundapabila terkena kursor, dan 20% sisanya menggunakan rollover dengan menggaris bawahi tulisan dan mengubah warna background. Pada skala nasional, 40% travelwebsite menggunakan rollover dengan mengubah warna tulisan dan background, 10% mengubah warna tulisan dan menggaris bawah, 20% dengan mengubah warna background, dan 30%hanya mengubah warna tulisan.
177
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
d. BreadcumbNavigation
e. Search
Tabel10.BreadcrumbNavigationpada Website Skala Global Hor Righ Pip Slas Col izon Website tarr e h on talli ow ne Tripadvisor.com √ Travel.yahoo.co √ Expedia.com Priceline.com Hotels.com Kayak.com Travelocity.com Orbitz.com Hotwire.com TravelZoo.com √
Fungsi search digunakan user untuk memasukkan keyword ke dalam text field untuk menemukan informasi sesuai dengan kriteria yang dicari. Tabel12.Searchpada Website Skala Global Search text Website field and Searchlink button Tripadvisor.com Travel.yahoo.com Expedia.com Priceline.com Hotels.com Kayak.com Travelocity.com Orbitz.com Hotwire.com TravelZoo.com
Tabel11.BreadcrumbNavigationpada Website di Indonesia Rig Hori hta Pip Slas Col zont Website rro e h on allin w e √ Tiket.com √ GoIndonesia.com √ Gonla.com √ Nusatrip.com Bobobobo.com √ Skyscanner.co.id Valadoo.com Traveloka.com √ Pegipegi.com Burufly.com
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel13.Searchpada Website di Indonesia Search text Website field and Searchlink button Tiket.com GoIndonesia.com Gonla.com Nusatrip.com Bobobobo.com Skyscanner.co.id Valadoo.com Traveloka.com Pegipegi.com Burufly.com
Dari sepuluh travelwebsite yang berada dalam skala global, hanya 3 website yang menggunakan breadcrumbnavigation, 2 website menggunakan pemisah rightarrow dan 1 website menggunakan horizontalline,sedangkan sisanya tidak menggunakan breadcrumb navigation. Sedangkan dari penelitian terhadaptravelwebsite yang berada di Indonesia, didapatkan 60% websiteyang menggunakan navigasibreadcrumb dengan pemisah rightarrow, sedangkan sisanya tidak menggunakan breadcrumb navigation.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kebanyakan website menyediakan fungsi search dengan text field dantombol, untuk memasukkan kriteria pencarian. Pada Tabel diatas, 20% website yang berskala global menggunakan search text field and button, sedangkan 20% lainnya menggunakan linksearch terlebih dahulu untuk memasukkan kata kunci. Sedangkan pada travelwebsite yang berada di Indonesia menggunakan search text field and button.
178
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
f. Gethelp
g. ViewCart Function
Fungsi gethelp digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang pembelian. Ini bertujuan untuk menyediakan pengguna dengan “self service” dengan bantuan yaitu user dapat mendapatkan jawaban atau memecahkan masalah. Fungsi gethelpbiasanya disajikan dengan “help” atau “customer service” link.
Fungsi viewcartdigunkan untuk memudahkanuser melihat apa saja yang ada pada keranjang belanja. Tabel16.ViewCart Function pada Website Skala Global cekout or Website Cart Basket order √ Tripadvisor.com √ Travel.yahoo.com √ Expedia.com √ Priceline.com √ Hotels.com √ Kayak.com √ Travelocity.com √ Orbitz.com √ Hotwire.com √ TravelZoo.com Tabel17.ViewCart Function pada Website di Indonesia Cekout or Website Cart Basket order √ Tiket.com GoIndonesia.com √ Gonla.com Nusatrip.com √ Bobobobo.com Skyscanner.co.id Valadoo.com √ Traveloka.com √ Pegipegi.com Burufly.com
Tabel14.GetHelppada Website Skala Global Website Customer Help Question Tripadvisor.com √ Travel.yahoo.com √ Expedia.com √ Priceline.com √ Hotels.com √ Kayak.com √ Travelocity.com √ Orbitz.com √ Hotwire.com √ TravelZoo.com √ Tabel15.GetHelppada Website di Indonesia Website Customer Help Question √ Tiket.com √ GoIndonesia.com √ Gonla.com √ Nusatrip.com √ Bobobobo.com √ Skyscanner.co.id √ Valadoo.com √ Traveloka.com √ Pegipegi.com √ Burufly.com
60% website dalam skala global menggunakan fungsi lihat keranjang belanja dengan melabeli dengan cekout/order, sedangkan 40% yang lain menggunakan lambang keranjang belanja maupun “cart”. Namun, pada website yang berasal dari Indonesia hanya 10% website yang menggunakan cart dan 40% menggunakan cekout/order.
Di website skala global, 30% websitemenggunakan fungsi gethelpdengan label “Customer Service”, 30% dengan label“help”, dan 40% dengan kata lainnya, seperti “ask us”. Sedangkan website di Indonesia, 50% diantaranya melabeli gethelp dengan “customer service”, 40% dengan “ask us”, sedangkan burufly melabeli dengan “help”
179
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
3.
ISSN: 2089-9813
4.
KESIMPULAN Dari penelitian di atas, didapati hasil bahwa hanya 20% dari keseluruhan website tersebut yang memenuhi kriteria Nielsen, yaitu Priceline.com dan Hotels.com yang termasuk ke dalam 10 besar websitetour&travel dalam skala global. Dua website lainnya adalah GoIndonesia.com dan Nusatrip.com yang termasuk dalam 10 besar websitetour&travel di Indonesia. Halini mengacu pada pernyataan ketiga Nielsen terkait pengamatan 20 website besar, yaitu “Jika hasilnya kurang dari 60%, maka anda bebas menggunakan alternative desain yang anda miliki, karena belum ada konversi dominan”. Dari sini dapat kita ketahui, website e-commerce tour&travel yang paling sering dikunjungi sekalipun pun, atau dapat dikatakan sebagai website e-commerce tour&travel nomor satu secara global pun belum tentu memenuhi standar kriteria pembuatan website e-commerce yang benar.
DISKUSI
Feature Global back to Home Global view cart Global navigation at first level Global search Global help
Frequency 100% of sites 80% of sites 100% of sites 100% of sites 100% of sites
Presentation Characteristic Logo linked back to home in upper left corner Global search presented as text and button Cart metaphor for view cart Rightarrow character or icon as breadcrumb separator
Frequency 100% of sites 95% of sites 25% of sites 40% of sites
PUSTAKA Adkisson, H. (2002). Identifying De-factoStandards for E-commerceWeb Sites. Washington: University of Washington. Anonim. (2013, December). Top 15 Most Popular TravelWebsites|December 2013. Retrieved December 10, 2013, from eBiz|MBA: http://www.ebizmba.com/articles/travel-websites Bellman, S. L. (1999). Predictors of Online Buying Behavior. New York: Springer Verlag. Laudon, K. C. (2009). E-commerce: Business, Technology, and Society 2009, Fifth Edition. New York: Prentice Hall. Liu, S. P. (2008). StandarUserInterface in Ecommerce. Emerald, 600-610. Purwati, Y. (2011). Standard Features of EcommerceUserInterface. Journal of Arts, Science & Commerce, 1-11. Research, Z. (1999). Zona Research's Online Shopping Repport. Retrieved from Zona Research: www.zonaResearch.com/info/press/preleases99. htm SENSE. (2010). Benchmarking&Benchmarks. Texas: The University of Texas at Austin. Song, J. (2011). Web Design in E-commerce: a Theory and Emperical Analysis. Twenty-Second International Conference on Information Systems Yuliani. (2013, September). 8 Situs dan Startup Travel Terbaik di Indonesia. Retrieved Desember 10, 2013, from TECHINASIA: http://techinasia.com
Dari riset tersebut, didapatkan bahwa keseluruhan link yang terdapat dalam website sudah dilengkapi underline atau garis bawah, saat link tersebut terkena kursor. Breadcrumb yang membantu usermengetahuiia berada di bagian website yang sama juga sangat penting dalam suatu website. Pemakaian breadcrumb dari website yang dijadikan benchmarks seluruhnya berbeda, hal ini tidak menjadi masalah selama suatu website telah memilikinya. Link untuk menunjuk home dapat menggunakan tab atau logo perusahaan yang umumnya terletak di bagian kiri atas, sesuai dengan standar yang disarankan oleh Bernard. Bernard menyatakan bahwa pengguna berekspektasi untuk menemukan letak umum dari fungsi e-commerce. Bernard menemukan bagian yang paling konsisten dari ekspektasi user adalah link untuk kembali ke home, yang letaknya di sudut kiri ataas halaman. Pada penelitian ini, 100% dari website menempatkan logo dengan linkhome berada pojok kiri atas. Menu search dapat sangat membantu seseorang menemukan informasi yang ia cari dengan cepat, sehingga fungsi ini dikatakan sangat penting keberadaannya. Karena website ini adalah e-commerce di bidang tour&travel, maka fungsi reservasi sangat penting. Akan sangat menyulitkan apabila user harus melakukan banyak langkah hanya untuk memesan hotel saja, karena salah satu fungsi e-commerce adalah memotong atau mengurangi bisnis proses dari suatu aktifitas. Suatu desain dari e-commerce yang menarik tidak akan ada gunanya apabila website tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan seseorang pelanggan, apabila jika pelanggan justru merasa kebingungan dalam menggunakannya.
180