STANDAR, MAKNA & MANFAAT BAGI UKM Disampaikan oleh:
Yoke S. Fabianto, MT (Anggota MASTAN No. 2500)
1
MENGAPA UKM BUTUH STANDAR ?
KESADARAN KONSUMEN TERHADAP MUTU
2
U.U. PERLINDUNGAN KONSUMEN 1. 2. 3. 4.
Kemajuan Teknologi dan Informatika Perdagangan Bebas (Bisnis Global) Pengetahuan, Kesadaran dan Kemampuan masih rendah Sering menjadi obyek Pelaku Usaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya
PENGERTIAN PASAL -1
1. Konsumen: setiap orang pemakai barang yang tersedia dalam masyarakat baik kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makluk lain tidak untuk diperdagangkan 2. Pelaku Usaha: setiap orang perorangan atau badan usaha baik berbentuk badan hukum maupun bukan yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 3
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN PASAL 4 DAN 5 1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang. 2. Hak untuk memilih barang sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3. Hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi jaminan barang. 4. Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang/jasa yang digunakan. 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen. 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. 7. Hak untuk dilayani atau diperlakukan secara tidak diskriminatif. 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi atau ganti rugi apabila barang/jasa yang diterimakan tidak sesuai dengan perjanjian sebagai mana mestinya.
4
KEWAJIBAN KONSUMEN 1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang/jasa demi keamanan dan keselamatan. 2. Beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang/jasa. 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. 4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
5
HAK DAN KEWAJIBAN PELAKU USAHA Pasal 6 dan 7 Hak Pelaku Usaha : 1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan jasa yang diperdagangankan. 2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beretikat tidak baik. 3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian hukum sengketa konsumen. 4. Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang/jasa yang diperdagangankan.
6
KEWAJIBAN PELAKU USAHA : 1. Beretikat baik dalam melakukan kegiatan usahanya 2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. 3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara tidak diskriminatif 4. Menjamin mutu barang/jasa yang diproduksi dan atau diperdagangankan berdasarkan ketentuan standar mutu 5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan memberi jaminan garansi terhadap barang tertentu 6. Memberi kompensasi ganti rugi atas kerugian 7
PERBUATAN YANG DILARANG BAGI PELAKU USAHA Pasal 8 s/d 18
• Tidak standar • Tidak mencantumkan tanda SNI bila barang tersebut dikenakan SNI Wajib • Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan • Tidak sesuai dengan kondisi yang dinyatakan dalam Label • Tidak mencamtumkan tanggal kedaluwarsa atau jangka waktu batas penggunaan • Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara Halal sebagaimana pernyataan Halal yang dicantumkan dalam Label • Dilarang memperdagangan barang yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang 8
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pemerintah Masyarakat Lembaga Penilai Kesesuaian SMM
9
APA ITU STANDAR ?
STANDAR: Spesifikasi teknis yang dibakukan termasuk tata cara//metode yang disusun berdasarkan konsensus sema pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan Iptek, serta pengalaman, 10 perkembangan masa kini dan masa yang akan
Menurut ISO/IEC Guide 2: 2004: Kata “standar” pada dasarnya merupakan sebuah DOKUMEN yang berisikan persyaratan tertentu yang disusun berdasarkan konsensus oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan disetujui oleh suatu lembaga yang telah diakui bersama.
Menurut : PP No. 102 Tahun 2000 :
‘Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya’. PP No. 102 Tahun 2000 :
‘Proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan. 11
STANDAR KUNO DI INDONESIA
Kebudayaan Indonesia telah membuktikan pentingnya standar ukuran tradisional : • tumbak, • bau, • ubin, • gantang, • kati, dsbnya Candi Borobudur memiliki tertib ukuran, bentuk geometrik tertentu dengan
sudut tertentu Indonesia telah mengikuti sistem metrik, sekarang ada PP. No. 2 th. 1989: Satuan Ukuran
12
STANDARDISASI ABAD 21 Masyarakat dunia sadar Manfaat Standar dalam Peningkatan kualitas hidup Manusia, terutama yang terkait langsung dengan hajat hidup masyarakat :
Standar K3L (kesehatan, keselamatan, keamanan & lingkungan hidup), bidang Ergonomi, Keamanan Pangan, Keamanan dan bahan-bahan berbahaya & Standar Kesehatan
INPUT
OUTPUT
13
STANDARDISASI DI SETIAP NEGARA Setiap Negara mencari Cara yang ditempuh untuk mengintegrasikan Standar dan Kegiatan Standardisasi dalam Tatanan Negara, Kebijakan Negara dan Kehidupan SOSPOL mereka: MS (Malaysian Standard) SS (Singapore Standard) TIS (Thai Industrial Standard) BS (British Standard) JIS (Japan Industrial Standard) DIN (Deutsches Industrie Norm) ANSI (American National Standard Institute)
14
PENGERTIAN ‘STANDAR NASIONAL INDONESIA ‘ ‘Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional’ Perkembangan ilmu dan teknologi, pertumbuhan industri dan semakin luasnya perdagangan global yang begitu cepat menjadi dorongan yang sangat penting bahwa para STAKEHOLDERS STANDARDISASI untuk memiliki pemahaman mendasar tentang: Standar, Penerapan Standar Proses Pembuatan Standar Manfaat Standar bagi pembangunan dan perekonomian nasional
15
SEKTOR
SNI yang telah diberlakukan Wajib
USULAN Regulasi Teknis berbasis SNI
1. Mesin dan perkakas
-
8 SNI
2. Baja
26 SNI
-
3. Elektronik dan elektrik
23 SNI
8 SNI
4 .Pertanian
2 SNI
2 SNI
5. Makanan dan minuman
5 SNI
2 SNI
6. Mainan anak 7. Petrokimia
7 SNI
4 SNI -
-
1 SNI
9. Alas kaki
3 SNI
-
10. plastik
3 SNI
-
8. Tekstil dan produk tekstil
11. Aluminium
Seminar Nasional Standardisasi Jakarta,-15 November 2011
13 SNI
Seminar Nasional Standardisasi 16
Produk Internasional Indonesia
Mie Instan (SNI 01-35512000)
Kopi Luwak (SNI 01-35422004)
17
Udang (SNI 01-6142-2006)
Tuna (SNI 01-2693.12006)
18
Ban (SNI 06-0098-2002)
Teh (SNI 01-1898-2002)
19
MANFAAT PENERAPAN BAGI PRODUSEN a. Mencegah terjadinya kegagalan proses, produk atau jasa akibat tidak dipenuhinya persyaratan mutu proses, produk atau jasa
Pengurangan waktu disain; Efisiensi persiapan gambar; Mengurangi pengujian; Pengurangan biaya mencari material yang cocok; Memudahkan penetapan biaya secara lebih pasti dan ekonomis; Berbagai penghematan dapat dilakukan pada sejumlah item dari suatu proses produksi penerapan • Material (bahan baku, bahan dengan setengah jadi dll); standar didalam perusahaan yaitu: • Energi (listrik, gas, bahan bakar dll.); Mesin dan peralatan; • Resiko produksi (mengurangi produk yang gagal), penanganan; • Biaya umum (administrasi), komunikasi • Transportasi; Penyimpanan dan pergudangan; • Pemeliharaan dan perawatan 20
b. Melalui penetapan standar, proses, produk atau jasa dapat saling dipertukarkan. Contoh: Bilah pisau cukur (silet) dari merek berbeda dapat digunakan di alat cukur yang sama c. Mengendalikan keragaman: Jumlah ragam yang berlebihan akan menyulitkan konsumen dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya, dan serta dari segi produsen akan meningkatkan biaya produksi.
• Lambang, • Satuan Ukuran, • Spesifikasi Produk
21
d. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya yang ada: . Industri Mamin, pemberian Zat tambahan harus sesuai dengan rekomendasi /peraturan yang ditetapkan
Penggolongkan BTP Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 • Pewarna • Pemanis buatan • Pengawet • Antioksidan • Anti kempal • Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
22
e. Memperlancar komunikasi antara produsen dan Pemakai /Konsumen: Menspesifikasi subjek yang ada memberikan kepercayaan bahwa produk yang dipesan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam standar.
23
f.
Standardisasi produk untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi pemakainya. sabuk pengaman, helm, sarung tangan karet; penetapan batas keamanan penggunaan bahan zat warna atau bahan pengawet dalam pangan, Manfaat bagi Konsumen: 1. 2.
Konsumen mendapatkan perlidungan keamanan dan keselamatan atas produk yang dikonsumsi/dipergunakan Memberikan ruang bagi konsumen untuk menuntut (claim) terkait dengan manfaat suatu produk sesuai janji produsen AMANKAN AMANKAN PANGAN PANGAN dan dan BEBASKAN BEBASKAN PRODUK PRODUK dari dari BAHAN BAHAN BERBAHAYA BERBAHAYA
BAHAYA BIOLOGIS
BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK
BEBAS BAHAYA
24
g. Pelestarian Lingkungan: perlindungan alam dari kerusakan Contoh: yang timbul. • Pencemaran akibat proses pengolahan/produksi oleh industri • Penggunaan material yang sulit mengalami pelapukan (mis. plastik), • Pengaturan mengenai gas emisi kendaraan bermotor dsb.
25
h. Menjamin Kepentingan Konsumen
Konsumen kini sangat kritis terhadap masalah keawetan, kehandalan, produk yang diproduksi Melalui Standardisasi, informasi tentang tingkat keawetan, kehandalan, ketahanan dsb tercantum pada LABEL, dan merupakan hasil pengujian suatu laboratorium yang telah diakreditasi • Nama Produk • Berat / Isi Bersih • Nama dan Alamat Produksi • Komposisi • Nomor Pendaftaran • Tanggal Kadaluarsa • Kode Produksi • Kandungan/Nilai Gizi • Petunjuk Penyimpanan • Petunjuk Penggunaan • Pernyataan Khusus
PERHATIKAN ! TIDAK COCOK UTK BAYI
26
i.
Mengurangi Hambatan Perdagangan
Dalam masa globalisasi ini masyarakat international berusaha keras untuk mengurangi hambatan perdagangan yang dilakukan oleh negara tertentu untuk membatasi akses pasar terhadap masuknya produk negara lain misalnya dengan menetapkan bea masuk atau menetapkan standar secara sepihak. Produk udang yang diekspor oleh CP Prima, perusahaan tambak udang nasional terkemuka, ditolak masuk pasar Uni Eropa karena tidak memenuhi standar Food Safety Authorithy (FSA). Ban produksi Eropa tidak memenuhi SNI ban yang ditetapkan sesuai dengan kondisi iklim, suhu dan jalan Indonesia, sehingga tidak bisa masuk pasar Indonesia. Apalagi ban Eropa kebanyakan digunakan oleh angkutan umum atau alat berat yang sering dipakai dengan overcapasity. 27
DAMPAK PENERAPAN STANDAR BAGI UKM 1. 2.
3.
4. 5.
Memberi akses ke pasar yang lebih baik dan memfasilitasi perdagangan Memberi keuntungan bagi industri dalam hal peningkatan mutu, keamanan, kehandalan dan efisiensi produksi Meningkatkan daya saing dengan membantu industri untuk menguasai pengetahuan, teknologi, pengertian bersama dan mengurangi risiko Standar dapat membentuk cara kerja yang terkendali, efisien sehingga dapat mendorong produktifitas Standar dapat memicu inovasi dan merupakan pendukung mulai dari konsep perencanaan hingga pasar
28
6. 7.
8.
9.
Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestik maupun internasional Menghilangkan hambatan teknis dalam perdagangan melalui harmonisasi standar; Produk-produk yang berstandarkan akan memfasilitasi perdagangan, karena adanya jaminan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar tertentu Meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus terhadap mutu, keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelestarian lingkungan Pembuktian kesesuaian terhadap persyaratan mutu proses dan produk
29
MULAI DENGAN STRATEGI SMART MENATA ULANG MANAJEMEN PROSES PRODUKSI UMKM UNGGULAN DAERAH dalam rangka meningkatkan kinerja, mutu & daya saing produk daerah JATIM TERIMA KASIH 30