Liputan Sosialisasi Kurikulum 2013 Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan
Wakil Menteri Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S. (kanan) dan Rektor UNDIKSHA Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. (kiri)
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) melaksanakan Sosialisasi Kurikulum 2013 pada hari Sabtu, tanggal 19 Januari 2013. Sosialisasi ini dikoordinasikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pendidikan Ganesha dengan narasumber tunggal Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S., di Auditorium Pascasarjana UNDIKSHA. Kagiatan ini diawali dengan tari penyambutan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta doa. Acara dilanjutkan dengan sambutan dan sekaligus pembukaan sosialisasi secara resmi oleh Rektor UNDIKSHA, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. Sosialisasi Kurikulum 2013 ini diikuti oleh 400 orang yang terdiri dari pimpinan universitas, direktur pascasarjana, dekan, ketua jurusan, ketua program studi, kepala lembaga dan unit, dosen, mahasiswa dan guru. Seminar dihadiri pula oleh Kepala Bidang Disdikpora Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. Rektor dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak kepada Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, karena dalam kesibukan 1
sehari-hari beliau sebagai menteri masih sempat hadir di UNDIKSHA sebagai narasumber dalam sosialisasi kurikulum 2013 ini. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman terhadap kurikulum baru yang dikembangkan dan akan diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014, sehingga tidak ada kesalah-pahaman terhadap kurikulum tersebut. Rektor juga menyatakan bahwa selama ini banyak polemik yang muncul dalam pemberitaan media masa, baik nasional dan local, terutama terkait dengan mata pelajaran Bahasa Daerah. Kurikulum ini tentunya sudah dipikirkan secara matang dan dirancang oleh para ahli dibidangnya, dan pemerintah tentunya menginginkan pendidikan yang lebih baik kedepan. Karena itu marilah kita berpikiran positif terhadap kurikulum ini. Hari ini UNDIKSHA mendapat keberuntungan dengan kedatangan Bapak Wakil Menteri yang akan mensosialisasikan Kurikulum 2013, dan ini merupakan kegiatan yang sangat berguna bagi kita semua. Dalam kesempatan ini Rektor UNDIKSHA juga menyampaikan perkembangan kampus baik fisik dan kelembagaan. Selanjutnya seminar dipandu oleh Prof. Dr. Gede Astra Wesnawa, M.Si. Mengawali presentasinya, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S., menyampaikan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Sosialisasi ini sangat penting sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap Kurikulum 2013. Wakil Menteri menyatakan rasionalisasi pengembangan Kurikulum 2013 didasari atas hasil kajian penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Kompetensi yang masih ada beberapa kekurangan, dan kali ini disempurnakan dan diberi nama Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sangat memperhatikan keragaman bangsa Indonesia, rasa cinta terhadap tanah air, kemampuan berpikir kritis yang jernih, keterampilan siswa disamping sikap dan penguasaan pengetahuan, dan beban studi siswa. Perubahan kurikulum yang dilakukan terkait dengan reformasi pendidikan dan mengacu pada delapan Standar Pendidikan, terutama standar isi, standar proses dan standar penilaian. Ada empat poin pokok perubahan dalam Kurikulum 2013 meliputi: Standar Kompetensi Lulusan, proses pembelajaran, proses penilaian, dan tingkat kesulitas pelajaran. Kurikulum 2013 dikembangkan mulai dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kemudian baru Standar Isi dan Proses (SK dan KD), mata pelajaran dan materi pelajaran. Berbeda dengan KTSP Berbasis Kompetensi yang dikembangkan dari penentuan mata pelajaran terlebih dahulu baru Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Proses pembelajaran berpusat pada siswa bukan guru (student center) dan kontekstual. Buku wajib akan disediakan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mendukung implementasi kurikulum ini. Proses penilaian didasarkan atas kreativitas siswa, yang meliputi aspek keterampilan dan sikap disamping penguasaan pengetahuan. Kurikulum ini akan diterapkan di SD dan hanya beberapa sekolah yang akan menjadi sebagai pilot projek. Secara rinci struktur kurikulum untuk masing-masing jenjang pendidikan diuraikan di bawah ini. 1. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Pada Sekolah Dasar kelas I-III akan menggunakan proses pembelajaran tematik dengan mata pelajaran kelompok A meliputi: (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, (2) PPKN, (3) Bahasa Indonesia, dan (4) Matematika; dan kelompok B meliputi: (5) Seni budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal, seperti Bahasa Daerah) dan (6) Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olah Raga (termasuk muatan lokal). Pada Sekolah Dasar kelas IV-VI mata pelajaran kelompokan A meliputi: (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, (2) PPKN, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) IPA, (6) IPS dan kelompok B meliputi: (7) Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal, seperti Bahasa Daerah) dan (8) Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olah Raga (termasuk muatan lokal), dengan rincian jumlah jam pelajaran seperti pada Table 1. Melihat struktur kurikulum tersebut, tidak benar pelajaran Bahasa Daerah tidak diakomodasi dalam Kurikulum 2013, yang selama ini mendapat sorotan masyarakat, malahan sekolah diberikan peluang 2
untuk mengatur hal ini sesuai dengan keperluan. Demikian pula pelajaran IPA dan IPS di kelas I-III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya, melalui pembelajaran tematik. Tabel 1. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar
Tabel 2. Struktur Kurikulum SMP
3
2. Struktur Kurikulum SMP Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII-IX mata pelajaran kelompokan A meliputi: (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, (2) PPKN, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) IPA, (6) IPS, (7) Bahasa inggris; dan kelompok B meliputi: (8) Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal, seperti Bahasa Daerah), (9) Pendidikan Jasmani (termasuk muatan lokal), dan (10) Prakarya (termasuk muatan lokal), dengan rincian jumlah jam pelajaran seperti pada Table 2. 3. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri dari mata pelajaran wajib dan permintaan. Mata pelajaran kelompok A meliputi (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, (2) PPKN, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Sejarah Indonesia, (6) Bahasa Inggris; dan kelompok B meliputi: (7) Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal), (9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal). Kelompok permintaan meliputi: (1) mata pelajaran peminatan akademik untuk SMA dan (2) mata pelajaran peminatan akademik dan vokasi untuk SMK, dengan rincian jumlah jam pelajaran seperti pada Table 3. Tabel 3. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk SMA terdiri dari (A) Peminatan Matematika dan IPA, terdiri dari (1) Matematika, (2) Biologi, (3) Fisika, dan (4) Kimia; (B) Peminatan Sosial, terdiri dari (1) Geografi, (2) Sejarah, (3) Sosiologi dan Antropologi, dan (4) Ekonomi; (C) Peminatan Bahasa, terdiri dari: (1) Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) Bahasa dan Sastra Inggris, (3) Bahasa dan Sastra Asing lainnya, dan (4) Antropologi. Disamping mata pelajaran tersebut SMA juga mendapatkan mata pelajaran pilihan dan pendalaman minat atau lintas minat. Jam pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran seperti Table 4. 4
Tabel 4. Struktur Kurikulum Peminatan SMA
Akhirnya, melalui sosialisasi ini guru dapat memahami kebijakan pemerintah untuk melakukan perubahan kurikulum dan akan diterapkan mulai tahun ajaran yang akan datang. Pada akhir sosialisasi, Wakil Menteri Musliar Kasim mengajak para guru utuk bisa menerima dan siap melaksanakan Kurikulum 2013, dan guru menyatakan menerima dan siap melaksanakan. (IWM) 5