Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID): Perubahan dari Organisasi Mahasiswa menjadi Organisasi Politik 1992—1998
Evit D. Sulistyowati, Abdurakhman Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 16424, Depok, Jawa Barat, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Skripsi ini membahas tentang peranan organisasi mahasiswa bernama SMID dalam proses pembentukan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Menjelaskan peran pemuda dalam pergerakan Indonesia dari masa kebangkitan nasional tahun 1908 hingga memasuki Orde Baru. Kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru yang represif terhadap mahasiswa. Serta munculnya kembali gerakan mahasiswa bersama gerakan rakyat yang lain. Proses terbentuknya Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan perpecahan yang terjadi di dalamnya. Kata kunci: SMID, PRD, mahasiswa, gerakan, Orde Baru.
Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID): Transformation from Student Organization to Political Organization 1992—1998.
Abstract
This thesis discusses the role of a student organization called SMID in the process of formation of the Partai Rakyat Demokratik (PRD). Explaining the role of youth in Indonesia movement of national revival period 1908 until well into the New Order. The policies of the New Order government repression against the student. As well as the re-emergence of the student movement together other people's movement. The process of formation of the People's Democratic Party (PRD) and the divisions that occur in it. Key word: SMID, PRD, student, movement, New Order.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Pendahuluan
Kongres Pemuda I. Kongres pemuda
Pemuda merupakan masa peralihan dari
pertama ini diisi oleh ceramah kebangsaan.
usia kanak-kanak menuju usia dewasa
Selanjutnya, pada 27—28 Oktober 1928
yang penuh dengan tuntutan dan tanggung
diselenggarakan Kongres Pemuda II. Pada
jawab. Kekhawatiran pemuda akan muncul
hari kedua kongres tersebut dibacakan
ketika mereka dihadapkan dengan kondisi
trilogi Sumpah Pemuda.
yang akan mengancam stabilitas di dalam masyarakat yang juga akan memberikan pengaruh
kepada
dirinya.1
Hal
yang
mendorong munculnya gerakan pemuda abad ke-20 adalah masuknya ide-ide baru melalui pendidikan. Pemuda Indonesia memperoleh kesempatan untuk menjadi pelajar dalam lembaga pendidikan Belanda dan menyerap pemikiran-pemikiran baru.2
Gerakan pemuda yang lahir menyoroti kehidupan bangsa menandakan lahirnya golongan muda yang dibekali intelektual dan daya kritis. Pemuda tersebut keluar dari kampus-kampus atau sekolah-sekolah untuk menyikapi kondisi bangsa, sehingga keberadaan mereka sering disebut sebagai aktivis
intelektual.
Hal
lain
yang
membedakan pergerakan pemuda dengan
erat
golongan tua yaitu mengenai cita-cita
kaitannya dengan Budi Utomo sebagai
perjuangan. Perbedaan pendapat antara
pelopornya.
yang
golongan tua dengan golongan muda
dibentuk siswa STOVIA pada 20 Mei 1908
disebabkan oleh ketakutan golongan tua
masih terbatas di Jawa, Madura, dan Bali.
akan penyimpangan nilai-nilai yang sudah
Kondisi ini memicu pemuda di daerah lain
lama dipegang teguh. Hal tersebut menjadi
untuk membentuk organisasi kepemudaan
gambaran golongan muda ada dipihak
yang sama. Mereka kemudian menilai
oposisi.3
Gerakan
pemuda
di
Namun,
Indonesia organisasi
perlu melaksanakan suatu kongres dengan tujuan meningkatkan rasa persatuan dan meningkatkan hubungan antar organisasi pemuda di Indonesia. Untuk itu pada 30 April–2
Mei
1926
diselenggarakan
1
Sujono Atmo, Pendidikan Masyarakat Pemuda masa Kabinet Djuanda, dalam Hardjito, Risalah Gerakan Pemuda, (Jakarta: Pustaka Antara, 1952), hlm 5. 2 Onghokham, Rakyat dan Negara: Angkatan Muda dalam Sejarah dan Politik, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1991), hlm. 136.
Pergerakan pemuda di Indonesia muncul disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama yaitu
pertentangan
generasi
yang
disebabkan oleh masuknya paham-paham baru. Contoh dari pergerakan pemuda ini adalah pertentangan antara pemuda dengan golongan tua seperti di Minangkabau. Faktor kedua adalah akibat dari struktur 3
Arbi Sanit. Sistem Politik Indonesia. (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), hlm 98.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
politik dan sosial.4 Munculnya gagasan-
di dalam bentuk protes dan demonstrasi
gagasan
sebagai
yang
merupakan terhadap
lahir
indikasi nilai-nilai
dari
pemuda
adanya
terobosan
konservatif
yang
selama ini ada di dalam masyarakat. Selepas
revolusi
kemerdekaan
1945,
dalam proses kehidupan berbangsa dan Faktor
dari
pendorong
masih
lemahnya
pemenuhan fungsi legitimasi sistem politik oleh kekuatan politik formal.7 Mahasiswa kemudian
pemuda terus mengambil peran penting bernegara.
akibat
menjadi
ekstraparlementer kepincangan
kekuatan
untuk
dari
menjawab
langkah-langkah
pemerintah. Pada awalnya terjalin hubungan yang
meningkatnya peran mahasiswa dalam
harmonis
kehidupan politik disebabkan mahasiswa
pemerintah Orde Baru. Namun, pada awal
memiliki pandangan yang lebih luas untuk
1970an
bergerak dalam setiap lapisan masyarakat.
mahasiswa mulai merenggang. Hal ini
Selain itu mahasiswa telah mengalami
ditandai dengan adanya aksi turun ke jalan
proses sosialisasi politik di kampus. Faktor
yang dilakukan mahasiswa terkait dengan
pendorong
kehidupan
permasalahan yang ada di masyarakat,
kampus yang beragam membentuk gaya
sebagai contoh kenaikan harga bahan
hidup mahasiswa. Serta meningkatnya
bakar.
kapabilitas
tersebut karena melihat masih maraknya
lainnya
yaitu
mahasiswa
kepemimpinan
dalam
dikarenakan
bidang
perubahan
orientasi kampus dan situasi masyarakat.5 Masuknya mahasiswa dalam kehidupan politik merupakan jawaban atas tanggung jawab sejarah yang bangsa ini berikan kepada
mereka.6
Mahasiswa
dinilai
antara hubungan
Mahasiswa
korupsi
di
merespon
mahasiswa
dengan
pemerintah
menolak
pemerintahan. penolakan
dengan
kebijakan Pemerintah
ini
dengan
membentuk komite yang bertugas mencari fakta terkait korupsi di pemerintahan. Sejak peristiwa tersebut aksi demonstrasi mahasiswa
menjadi
hal
yang
sering
terhadap
dilakukan lagi. Tercatat pada Juni 1971
pemerintah dalam merumuskan kebijakan
terdapat aliansi mehasiswa Golongan Putih
untuk masyarakat. Mahasiswa sebagai
(Golput) menolak diadakannya Pemilu
kekuatan politik moril memperlihatkan diri
tahun 1971. Penolakan dilakukan karena
adanya indikasi manipulasi hasil pemilu.
merupakan
4
mitra
kontra
Ibid., hlm. 135. 5 Ibid., hlm. 143—144. 6 Beban kesejarahan diungkapkan Sutan Sjahrir dalam melihat pergerakan pemuda. Mereka dihadapi dengan perjuangan angkatan-angkatan 08, 28, 45, 66, 74, dan 78 baik yang berhasil atau tidak.
Pada
Desember
1971
7
Arbi Sanit. Loc.Cit., hlm. 15.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
mahasiswa
melakukan penolakan terhadap rencana
Indonesia, Majalah Ekspress, Suluh Berita,
pembangunan pusat kebudayaan sebagai
Mingguan
gambaran
Indonesia Pos.9
miniatur
Indonesia.
Pembangunan tersebut atas usulan Ibu Negara, Tien Soeharto, yang terinspirasi dari Disneyland dan Thai-in-Miniature Land.8 Akibat dari aksi penolakan ini empat
mahasiswa
ditangkap
dan
dipenjarakan selama satu bulan. Aksi
demonstrasi
mahasiswa
Mahasiswa
Indonesia,
dan
Pemerintahan Orde Baru menggunakan jalan yang represif terhadap kemungkinan yang
dapat
mengganggu
jalannya
pemerintahan. Hal tersebut terbukti setelah peristiwa
Malari
tahun
1974
dan
demonstrasi mahasiswa tahun 1987 yang mulai
menolak
majunya
kembali
Soeharto
kembali lagi pada tahun 1974. Pada
sebagai calon presiden pada pemilu.
tanggal 15 Januari 1974 aktivis mahasiswa
Pemerintah mulai melakukan pengawasan
melakukan demonstrasi sebagai protes
ketat terhadap organisasi mahasiswa.
terhadap korupsi di pemerintahan dan penolakan terhadap maraknya penanaman modal asing di Indonesia. Hariman Siregar melihat perekonomian Indonesia saat itu diisi oleh lima faktor yaitu bantuan luar negeri,
bantuan
asing,
ekspor
karet,
minyak bumi, dan kayu. Namun, poin pertama dan kedua menjadi faktor pokok perekonomian Indonesia bukan faktor pendukung
seperti
yang
selama
ini
pemerintah kemukakan. Peristiwa tersebut mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia, lebih dari lima puluh aktivis mahasiswa ditangkap, serta pembredelan surat kabar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Surat kabar yang dilarang terbit yaitu Indonesia Raya, Pedoman, Abadi, Harian KAMI, Nusantara, Jakarta Times,
Mingguan
Wenang,
8
Arief Budiman, Loc. Cit., hlm. 618.
Pemuda
Pemerintah
memberlakukan
kebijakan
Normalisasi Kehidupan Kampus-Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK-BKK) yang mulai diberlakukan masing-masing tahun 1978 dan tahun 1979. Pemerintah yang diwakili Menteri P & K, Daoed Joesoef menilai perlu untuk menjadikan mahasiswa sebagai manusia penganalisa (man of analysis) bukan menjadi manusia rapat umum. NKK-BKK juga dianggap sebagai penghancuran secara sistematis terhadap dunia pendidikan Indonesia.10 Program NKK-BKK memancing reaksi dari mahasiswa sehingga terbentuklah forum-forum diskusi mahasiswa. Program NKK-BKK yang dijalankan pemerintah Orde Baru melahirkan: 9
Imran Hasibuan, dkk., Hariman dan Malari: Gelombang Aksi Mahasiswa Menentang Modal Asing, (Jakarta: Q Communication, 2011), hlm. 68. 10 Cahyo Boedi Oetomo, Op. Cit., hlm 67.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
a. Representasi kemahasiswaan
organ
formal
negara. ASA memberikan fokus dalam hak asasi
manusia
dan
perwujudan
b. Organisasi mahasiswa intrakampus
demokrasi.11 Hasil dari workshop tersebut
c. Organisasi pemuda yang disponsori pemerintah
adalah
Mahasiswa merespon kebijakan ini dengan
in Indonesia (SSDI). Tujuan didirikannya
penolakan dari menggelar mimbar diskusi
SSDI yaitu sebagai payung organisasi
hingga aksi demonstrasi. Namun, hal
pergerakan mahasiswa di Indonesia. Kerja
tersebut
sama antara SSDI dan ASA berlanjut
tidak
menjadikan
pemerintah
lahirnya
organisasi
mahasiswa
bernama Student Solidarity for Democracy
untuk membatalkan pemberlakuan NKK-
dalam
BKK.
demokrasi.
Program NKK-BKK yang bergulir telah
Sejak didirikan pada tahun 1992 SSDI
mempengaruhi gerakan mahasiswa. Selain
terus
itu ketiadaan Dewan Mahasiswa yang
pertama
dibekukan
menyusul
Indonesia dalam penamaan organisasi.
pemberlakukan NKK-BKK menjadikan
Pada tahun 1993 diputuskan Solidaritas
kegiatan aktivis mahasiswa kehilangan
Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi
wadah aslinya. Berbagai alternatif gerakan
(SMID) sebagai nama lain dari SSDI. Pada
yang
tahap
pemerintah
muncul
ternyata
belum
dapat
isu-isu
mengenai
melakukan yaitu
selanjutnya
HAM
dan
penyesuaian.
Tahap
penggunaan
bahasa
SMID
sering
kali
mengembalikan aktivis mahasiswa untuk
melakukan aksi-aksi demonstrasi. Pada
menghidupkan kembali aktivitas politik di
tahun 1994 SMID menggelar deklarasi
kampus.
publik di kantor YLBHI Jakarta. Pada saat
Beberapa mahasiswa memandang perlu
yang
adanya organ pusat pergerakan mahasiswa,
pengubahan status yang awalnya semi
seperti halnya Dewan Mahasiswa yang
legal menjadi legal.
telah dibubarkan pemerintah tahun 1978.
Pada tahun 1996 SMID bersama dengan
Pada November 1992 diadakan workshop
organisasi kerakyatan lintas sektoral, yaitu
tentang pers mahasiswa yang melibatkan
Serikat
beberapa
aktivis
Perjuangan
tersebut
dimotori
Association
kampus.
(ASA).
Workshop
Asian ASA
Student
merupakan
organisasi regional tingkat Asia yang diisi oleh aktivis mahasiswa dari berbagai
bersamaan
Jaringan
Tani
SMID
Nasional
Buruh Kerja
menyatakan
(STN),
Pusat
Indonesia
(PPBI),
Kebudayaan
Rakyat
(Jakker), dan Serikat Rakyat Indonesia 11
“Wawancara Ketua SMID: Kita Nggak Pakai Sistem Sel”, Tiras, 15 Agustus 1996, hlm. 18.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
(SRI) membentuk sebuah partai dengan
menunjang sumber primer. Selain itu,
nama Partai Rakyat Demokratik (PRD)
wawancara
yang dideklarasikan di YLBHI Jakarta.
digunakan
Pada tanggal 27 September 1996 media
penelitian.
nasional
berita
didapatkan dari surat kabar nasional seperti
berkaitan dengan organisasi terlarang (OT)
Forum Keadilan, Sinar, Prisma, Republika,
yang
Gatra,
telah
dinilai
pemerintah.
mengeluarkan
membahayakan PRD
stabilitas
bersama
organisasi
massa yang ada di bawahnya masuk dalam daftar organisasi yang dilarang pemerintah. Hal tersebut menjadikan kegiatan SMID tidak berjalan seperti biasanya. Tahun 1996—1998
menjadi
tahun
di
mana
anggota SMID melakukan gerakan bawah tanah.
dengan
pelaku
sejarah
penulis
sebagai
sumber
Sumber
berupa
Suara
Independen,
foto-foto
Kompas,
Pembebasan, dan Tiras. Langkah selanjutnya yaitu verifikasi atau kritik sejarah. Verifikasi diperlukan untuk memastikan keaslian sumber dan melihat sejauh mana sumber dapat dipercaya.13 Kesulitan dalam kritik sumber terjadi karena minimnya sumber yang mendukung atau sebagai koreksi terhadap sumber
Metode Penelitian Penelitian
ini
utama. Lalu penulis melakukan interpretasi
menggunakan
sejarah.
Metode
heuristik
atau
sejarah
metode
terdiri
dari
dengan dilandasi
menafsirkan dengan
fakta-fakta
sikap
yang
objektif
dan
sumber-
rasional hingga mendekati kebenaran.
dan
Setelah itu, penulis melakukan langkah
historiografi. Sumber sejarah terdiri dari
terakhir yaitu historiografi atau merangkai
tiga jenis yaitu dokumen tertulis, artifact,
fakta dalam bentuk tertulis dan kronologis
dan sumber lisan.12 Penelitian kali ini
yang menjadikannya sebagai sebuah kisah.
sumber,
penulis
pengumpulan
kritik,
interpretasi,
menggunakan
ketiga
sumber
tersebut. Dokumen tertulis berupa suratsurat organisasi, notulensi rapat, dan selebaran
atau
Sedangkan internasional, merupakan
terbitan
organisasi.
buku-buku, dan sumber
hasil
jurnal penelitian
sekunder
yang
12
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1997), hlm 95—98.
Hasil Penelitian Program
depolitisasi
kampus
yang
dijalankan pemerintah Orde Baru berhasil menekan
berbagai
kegiatan
aktivis
kampus. Pemerintah hanya mengijinkan tiga bentuk organisasi kepemudaan yaitu representasi organ formal kemahasiswaan bentukan dan pengawasan ada di rektorat, 13
Ibid., hlm 99.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
organisasi mahasiswa intrakampus seperti
keanggotaan
UKM,
yang
peninjau
disponsori pemerintah seperti KNPI.14
penuh.15
Selain aktif di organisasi intra kampus,
meningkatkan status anggota yaitu dengan
mahasiswa menyalurkan kegiatannya pada
adanya organisasi ditingkat nasional yang
organisasi ekstra kampus seperti forum
bisa mewakili Indonesia di ASA. Aktivis
diskusi, bergabung dengan LSM, dan
mahasiswa yang terkonsentrasi di isu-isu
komite
lokal
dan
organisasi
aksi.
pemuda
Munculnya
organisasi
yang
(observer) Salah
dan
awalnya
sebagai
menjadi
anggota
satu
forum
cara
untuk
diskusi
regional
alternatif selain tiga organisasi bentukan
menyambut niat baik ASA dan menilai
pemerintah
perlu adanya forum di tingkat nasional
tersebut
ketidakpuasan
mengisyaratkan
mahasiswa
terhadap
untuk menyatukan gerakan mereka. Hal
organisasi yang sudah ada. Hal ini terlihat
tersebut
dari aspirasi yang tidak tersampaikan dan
mahasiswa
regenerasi
internasional. Kontrol pemerintah dalam
berjalan
kepemimpinan lancar.
mahasiswa
yang
Sehingga
keluar
tidak
akhirnya
kampus
untuk
juga
bidang
untuk
keterwakilan
Indonesia
pers
juga
dalam
membuat
memberikan
porsi
organisasi ekstra kampus.
pemberitaan
terkait
dilakukan
mahasiswa.
1990an
mahasiswa
menempatkan
tahun
1980—
dirinya
sejajar
dengan masyarakat dan menyebar ke dalam
sektor
kerakyatan
yang
lain.
Pergerakan mahasiswa Indonesia menarik perhatian Lina Cabaero, seorang aktivis mahasiswa Filipina yang juga ketua ASA.
gerakan
mahasiswa terhambat. Pers nasional tidak
mendirikan dan menghidupkan kembali
Pergerakan
forum
mahasiswa
melihat
keikutsertaannya internasional
yang
banyak
aksi-aksi
Sehingga
peluang dalam
baik
yang dengan forum
sebagai
wadah
pemberitaan juga untuk menarik simpati internasional. Setelah itu tercetuslah ide untuk menggelar workshop di Indonesia.
ASA merupakan organisasi mahasiswa
Pada
tingkat regional Asia Tenggara. ASA
delegasinya
berfokus pada isu-isu mengenai HAM dan
memiliki
prodemokrasi. ASA dibawah kepemiminan
Pengiriman delegasi ini sekaligus sebagai
Lina Cabaero melihat Indonesia potensial
undangan terkait diadakannya workshop
dan
ASA bertemakan On Student’s Media di
ingin
meningkatkan
status
14
Muridan S. Widjojo, Penakluk Rezim Orde Baru Gerakan Mahasiswa 1998, (Jakarta: Sinar Harapan, 1999), hlm. 66.
awalnya
ASA
mengirimkan
kebeberapa forum
diskusi
kota
yang
mahasiswa.
15
Wawacara dengan Ngarto Februana di Kantor Redaksi Tempo, Jakarta, Rabu 19 Februari 2014.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Cisarua, Puncak, Bogor pada November
pada tahun 1992. Pertemuan kali ini SSDI
1992. Forum diskusi yang mendapat
mengirimkan Wury Handayani dan Wilson
undangan
Mahasiswa
sebagai perwakilan. Selain itu SSDI dipilih
Yogyakarta (SMY) sebagai perwakilan
sebagai koordinator ASA regional Asia
dari Yogyakarta, Solidaritas Mahasiswa
Tenggara.17
Solidaritas
Jakarta (SMJ), dan Komite Pergerakan Mahasiswa
Untuk
(KPMURI)
yang
Rakyat
Indonesia
mewakili
Bandung.
Selain itu, beberapa perwakilan ASA dari Filipina, Malaysia, Hongkong, Nepal, dan Australia hadir dalam workshop tersebut.16
SSDI
yang
terbentuk
tahun
1992
mengalami penyesuaian. Langkah awal yang dilakukan adalah rapat kerja di Yogyakarta
tahun
1993.
Raker
dilaksanakan di rumah Danuri, salah satu aktivis SSDI di desa Turi, Yogyakarta.
Pada workshop tersebut masing-masing
Agenda utama dari raker tersebut adalah
delegasi
penguatan
menyampaikan
presentasinya
pengurus
SSDI
dan
mengenai pers mahasiswa sebagai gerakan
pembentukan cabang di masing-masing
perjuangan. Mahasiswa Indonesia diwakili
kota. Raker kali ini dihadiri aktivis
oleh Ngarto Februana dari UGM yang
mahasiswa dari SMJ, IMS, SMS, dan
menyamaikan
presentasi
SMY.
perkembangan
pers
mengenai
mahasiswa
di
Indonesia. Selain presentasi juga ada sesi khusus berdiskusi mengenai pembentukan organ nasional sebagai wakil Indonesia di ASA. Akhir dari workshop tersebut adalah terbentuknya
Student
Solidarity
SSDI juga mencari nama lain yang menggambarkan keindonesiaannya yaitu penggunaan nama Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).
for
Democracy in Indonesia (SSDI) dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertamanya Andi Munajat dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang juga sebagai koordinator dari Indonesia dalam acara tersebut. SSDI menjadi perwakilan mahasiswa Indonesia dalam keanggotannya di ASA. Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota ASA pada Kongres ASA di New Delhi
FX Rudi Gunawan, Menyulut Lahan Kering Perlawanan, (Jakarta: Spasi & VHR Book), hlm 52.
16
Ibid.
17
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Struktur organisasi SMID hasil Rapat Kerja di
diakhiri dengan deklarasi organisasi ini.19
Yogyakarta 1993:
Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam waktu dekat SMID menjadi organ yang
Sekretaris Jenderal
terbuka
dalam
masyarakat
setelah
sebelumnya semi terbuka. Agenda raker
Andi Munajat
kedua mengundang perdebatan. Setidaknya terdapat dua kelompok besar pandangan Dep. Pendidikan dan Agitasi Ngarto Februana
Dep. Hubungan Internasional Wury Handayani
Dep. Organisasi dan Jaringan Rendro Prayogo
kemana arah gerak SMID. Perdebatan mengarah kepada sektor petani seperti di Cina dan kelompok pekerja atau buruh seperti
di
Rusia.
Akhirnya
forum
memutuskan untuk berkoordinasi dengan Akhir dari raker tersebut adalah terpilihnya
sektor pekerja atau buruh. Selain itu juga
fungsionaris SMID yaitu Andi Munajat
diputuskan arus deployment ke sektor
(Filsafat UGM 1986) sebagai Sekretaris
buruh.20 Aktivis SMID yang kemudian
Jenderal,
dikirim ke sektor buruh adalah Dita Indah
Ngarto
Februana
(Sastra
Indonesia UGM 1986) sebagai Kepala
Sari.
Departemen Pendidikan dan Agitasi, Wury
dengan buruh akhirnya Dita bersama buruh
Handayani (Sastra Inggris UNS 1987)
lainnya
sebagai Kepala Departemen Hubungan
Buruh Indonesia (PBBI) pada Oktober
Internasional, dan Rendro Prayogo (ISTN)
1994. Pada pembahasan Persatuan Rakyat
sebagai Kepala Departemen Organisasi
Demokratik
dan Jaringan.
18
Setelah
melakukan
mendirikan
sebagai
konsolidasi
Pusat
Perjuangan
perluasan
gerak
organisasi forum tanpa perdebatan yang
Pada tahun 1994 SMID menyelenggarakan
panjang menyetujui hal ini.
Rapat Kerja Nasional di Cilincing Jakarta
Pada tahun 1994 terdapat kemandegan
Utara. Reker ini membawa tiga agenda
dalam
yaitu Kongres Nasional SMID, prioritas
pertamanya, Andi Munajad, kembali ke
strategi
Kalimantan.
perjuangan
pembentukan
SMID,
Persatuan
dan
tubuh
SMID Selama
setelah kepergian
sekjen Andi
Rakyat
Munajad, Ngarto Februana yang semula
Demokratik. Pada agenda pertama forum
menjadi Kepala Departemen Pendidikan
menyepakati dalam waktu dekat akan
dan
Propaganda
menggantikan
digelar Kongres SMID yang nantinya akan
Wawancara dengan Ngarto Februana di Kantor Redaksi Tempo, Jakarta, Rabu 19 Februari 2014.
20
18
19
FX Rudi Gunawan, Op.Cit., hlm 53. Ibid., hlm. 58
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
posisi
tersebut
sebagai
Penanggung
Jawab
Struktur organisasi SMID hasil Rapat Kerja di Jakarta 1994
Sementara (PJS) Sekjen. Kekosongan yang terjadi
di
SMID
membuat
beberapa
Ketua Umum
pengurus inti berinisiatif untuk melakukan
Munif Laredo
Kongres Luar Biasa (KLB). KLB diselenggarakan pada 1—2 Agustus 1994 di kantor YLBHI Jakarta.21 Kongres dihadiri
perwakilan
dari
Jakarta,
Sekretaris Umum Fernando Manulang
Semarang, Yogyakarta, Solo, Salatiga, Surabaya, dan Manado. Pada hari pertama kongres
diisi
oleh
presentasi
yang
dibawakan oleh Ngarto Februana dan diskusi mengenai “Situasi Politik Nasional, Sejarah,
dan
Orientasi
Dep. Pendidikan dan Propaganda I.G. Anom Astika
Pergerakan
Mahasiswa” dengan pembicara Sugeng Bahagio, Budiman Sudjatmiko, Ngarto Februana, Munif Laredo, dan Fernando Manulang.
Pada
hari
kedua
kongres
peserta dibagi menjadi tiga kelompok.22 Masing-masing agenda peraturan
kelompok
membahas
kongres
yaitu
amandemen
dan
pendanaan
organisasi,
program kerja, dan kepengurusan baru periode 1994—1996.
Dep. Pembangunan Petrus H. Haryanto
Dep. Hubungan Internasional Bimo Nugroho
Pada akhir kongres terpilih Munif Laredo dari Filsafat UGM sebagai Ketua Umum, Fernando Manullang dari Teknik Industri, ISTN sebagai Sekretaris Umum, IG Anom Astika dari FISIP Universitas Airlangga sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Propaganda, Petrus H. Haryanto dari FS Universitas Diponegoro sebagai Ketua Departemen Pembangunan, dan Bimo Nugroho dari FE UGM sebagai Ketua Departemen Hubungan Internasional.23 Setelah kongres, pada tanggal 3 Agustus 1994 SMID dideklarasikan di kantor
21
Wawancara dengan Ngarto Februana di Kantor Redaksi Tempo, Jakarta, Rabu 19 Februari 2014. 22 SMID, Press Release from The SSDI/SMID Extraordinary Congress, Agustus 1994.
YLBHI Jakarta. 23
SMID, Declaration Student Solidarity for Democracy in Indonesia (SSDI), Agustus 1994.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
SMID kembali melakukan Rapat Kerja
Hubungan Internasional Hendriyanto (FH
organisasi di Purwokerto pada 27—28
UGM).24
April 1996.
Anggota
Struktur organisasi SMID Rapat Kerja di Purwekerto 1996:
SMID
menyadari
kekuatan
organisasi masyarakat untuk mendukung kegiatan
aktivis
mahasiswa.
SMID
menjalankan program deployment atau
Ketua Umum Andi Arief
penyebaran anggotanya untuk membangun pergerakan bersama masyarakat dengan wilayah
yang
deployment
yang
munculnya
berbagai
sektoral
Sekretaris Jenderal Nezar Patria
lebih
dengan
Organisasi Serikat
Program
dilakukan
memicu
pada
organisasi
tujuan
tersebut
Tani
dibentuk
luas.
diantaranya
Nasional 13
yang
lintas sama. yaitu
(STN)
yang
November
1993,
pembentukan Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) di Ambarawa, Jawa Dep.Pendidikan dan Propaganda Bimo Petrus
Dep.Peng embangan Organisasi Kelik Ismunanto
Dep. Dana Usaha Buyung Husnansy ah
Dep. Hubungan Internasio -nal Hendriyan to
Tengah pada 23 Oktober 1994, dan pembentukan Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker) di Solo pada tahun 1994.25 Pembentukan organisasi sektoral tersebut
Pada KLB tersebut diputuskan susunan
tidak lepas dari peran aktivis mahasiswa
kepengurusan yang baru. Ketua Umum
yang
dipegang oleh Andi Arief (Fisipol UGM),
melakukan perorganisasian di masing-
Sekretaris Jenderal Nezar Patria (Filsafat
masing bidang. Sehingga antara organisasi
UGM), Kadep Pendidikan dan Propaganda
yang satu dengan yang lainnya memiliki
Bimo
Kadep
hubungan kultural. Hubungan yang terjalin
Kelik
atara SMID dengan organisasi tingkat
Petrus
Pengembangan
(Fisipol
Unair),
Organisasi
Ismunanto (FS UNS), Kadep Dana Usaha Buyung Husnansyah (ISTN), dan Kadep
tergabung
dalam
SMID
untuk
24
SMID. Siaran Pers Aksi Massa Nasional Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID): Menggugat Peristiwa Makassar Berdarah, Mei 1996. 25 “Gerakan Menolak Asas Tunggal”, Gatra, 10 Agustus 1996, hlm 29—30.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
sektoral lainnya diisi oleh kegiatan diskusi
itu, terdapat beberapa anggota PRD yang
dan aksi-aksi bersama.
dinilai
Tahun 1991 terjadi keterbukaan politik di Indonesia.
Hal
memiliki
loyalitas
dan
militansi kepada organisasi.
diwarnai
dengan
aliansi
massa
dibentuknya
dalam
Organisasi Persatuan Rakyat Demokratik
pemerintahan.26 Aktivis pro demokrasi
(KPO-PRD) yang dipimpin oleh Budiman
tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Sudjatmiko.
Pada tanggal 2 Mei 1994 di Sleman
membuat petisi pengumpulan tanda tangan
dideklarasikan
untuk
munculnya
ini
tidak
beberapa
menuntut
perbaharuan
Persatuan
Rakyat
Perpecahan dalam tubuh PRD memicu Komite
Penyelamat
KPO-PRD
menurunkan
kemudian
Sugeng
Bahagio
Demokratik (PRD). Terdapat tiga tokoh
sebagai Ketua PRD. Turunnya Sugeng
formatur PRD yaitu Sugeng Bahagio,
Bahagio
anggota
yang
pengaruh terhadap SMID. Sekjen SMID,
kemudian menjadi Ketua PRD, Tumpak
Fernando Manulang, yang dinilai memiliki
Sitorus,
Yogyakarta,
kedekatan dengan Sugeng Bahagio juga
sebagai Sekjen PRD, dan Aris Arief
ditunkan dari posisinya. Hal tersebut
Mundayat, anggota SMID Yogyakarta,
dikarenakan sebagian besar mendukung
sebagai konseptor ideologi dan Kepala
KPO
Litbang PRD. Pembentukan PRD saat itu
Sudjatmiko.
dimaksudkan sebagai wadah dialog antara
kemudian diberikan kepada Petrus Hari
mahasiswa, intelektual, LSM, Organisasi
Haryanto.28
KPO-PRD
kemudian
ABRI.27
membentuk
Presidium
Sementara
terdapat
Persatuan Rakyat Demokratik (PS-PRD)
kemacetan dalam organisasi. Pada tahun
yang bertujuan menyelenggarakan kongres
1995 terjadi perpecahan di tubuh PRD.
penyusunan
Perpecahan
kongres tersebut tercetus juga ide untuk
Peserta
SMID anggota
Pemilu
Namun,
pendapat sebagai
Yogyakarta, SMID
(OPP),
setahun
terjadi terkait
dan
berjalan
akibat
perbedaan
pembentukan
organisasi
payung.
PRD
Ketua
yang
PRD
membawa
diketua
Posisi
Budiman
Sekjen
kepengurusan
SMID
baru.
Pada
PRD
mengubah bentuk organisasi yang awalnya
Beberapa
sebagai forum diskusi menjadi partai
aktivis PRD melihat konsep yang lamban dalam menyikapi kondisi politik. Selain 26
dari
R. E. Elson. Suharto: A Political Biography. (Cambridge: Cambridge University Press, 2001), hlm. 267—271. 27 “Semula Cuma Forum Dialog”, Gatra, 10 Agustus 1996, hlm. 25.
politik. Partai politik menjadi salah satu instrumen pelaksanaan demokrasi. Demokrasi dilihat 28
FX Rudi Gunawan, Op.Cit., hlm 63.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
sebagai keikutsertaan rakyat dalam proses
masyarakat yang hadir dalam deklarasi
bernegara. Hal ini juga bisa dilihat sebagai
tersebut.
kedaulatan penyusunan
rakyat
dalam
kekuasaan.
proses Sehingga,
Struktur Organisasi PRD : Dewan Nasional
pembentukan partai politik dinilai perlu untuk mengakomodasi kepentingan rakyat baik secara keseluruhan maupun tingkat sektoral.29 Hal inilah yang kemudian
Daniel Indra Kusuma
Webby Warrouw
Wilson
menjadi tujuan untuk dibentuknya partai politik selain tiga partai politik yang diakui
Partai Rakyat Demokratik (PRD)
pemerintah. PS-PRD menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Yogyakarta pada Mei 1996. Hasil dari kongres tersebut adalah berdirinya Partai Rakyat Demokratik (PRD). Pada KLB tersebut Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai Ketua Umum PRD. Budiman Sudjatmiko segera merangkul organisasi yang sejalan dengan PRD, diantaranya SMID,
Jakker,
Perangkulan
SRI,
terhadap
dan organisasi
PPBI.
Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi Serikat Tani (SMID) Nasional (STN)
Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) Serikat Rakyat Indonesia (SRI)
Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (Jakker)
lain
Struktur tertinggi PRD berada pada Dewan
dimaksudkan untuk menggalang kekuatan
Nasional yang diisi oleh tiga orang yaitu
dan massa yang lebih besar. Sejak saat itu
Daniel Indra Kusuma (FSUI 1978), Webby
PRD menjadi payung organisasi. PRD
Warrouw (FSUGM), dan Wilson (FSUI
menjadi salah satu organisasi yang besar
1987). Tiga tokoh tersebut dinilai memiliki
jika dilihat dari massa organisasi. PRD
pemahaman dan kontribusi besar dalam
dideklarasikan pada 22 Juli 1996 di
pembentukan PRD. PRD membangun
YLBHI Jakarta. Deklarasi diisi dengan
jaringan melalui organisasi yang ada di
pembacaan manifesto partai, pidato, dan
bawahnya yaitu SMID, Jakker, PPBI, SRI,
puisi untuk membangkitkan semangat
dan STN. Ketua SMID, Andi Arief, menyatakan
bahwa SMID bergabung dengan PRD
KPP-PRD, Demi Demokrasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) Menolak Takluk, 1999, hlm. 22.
secara organisasi dan langkah-langkah
29
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
politik.
Sehingga,
kesamaan
terhadap
peristiwa
ideologi antara SMID dengan PRD yaitu
tuduhan
bergeser
sosial
SMID
subversif.33 Pada tanggal 30 Juli 1996
sosial-demokrasi
Kejaksaan Agung RI mengeluarkan surat
demokrasi
menggunakan
terjadi
kerakyatan.
asas
tersebut, menjadi
tindakan
kerakyatan. Sosial mewujudkan keadilan,
perintah
demokrasi pada kebebasan, dan kerakyatan
bernomor
merujuk pada pergerakan yang dilakukan
menyatakan bahwa telah terjadi tindak
bersama-sama dengan rakyat. Selain itu
pidana subversif sebagaimana dalam pasal
gerakan SMID juga diisi dengan strategi-
1 (1) sub 1 jo pasal 13 UU No.
taktik
perjuangan.30
Strategi
yang
dimaksud adalah tujuan perjuangan yang mereka jalankan, sementara taktik adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencapai strategi perjuangan tersebut. Andi Arief dinilai mampu membawa strategi PRD ke dalam SMID.31
penangkapan.
namun
PRIN
Surat
Perintah
054/FFpd.1/7/1996
11/PNPS/1963 jo pasal 55 (1) KUHP.34 Pemerintah
melalui
Surat
Keputusan
Mendagri bernomor 210-221/1997 yang dikeluarkan pada tanggal 29 Juli 1997 menyatakan bahwa PRD dan ormas-ormas yang
ada
di
bawahnya
merupakan
Organisasi Terlarang. SK tersebut berisi
Peristiwa pendudukan paksa kantor DPP
tentang
PDI di Jalan Diponegoro pada tanggal 27
Organisasi Partai Rakyat Demokratik. Hal
Juli
selanjutnya
tersebut dikarenakan PRD beserta ormas di
prodemokrasi.
bawahnya tidak berasaskan Pancasila dan
1996
pergerakan
menjadi aktivis
alur
pembubaran
dan
Pelarangan
Pemerintah sudah mengumumkan aktor
bertentangan
dibalik kerusuhan yang terjadi di Jalan
Organisasi harus mencari cara lain agar
Diponegoro tersebut dua hari setelah
mereka tetap menjalankan aktivitasnya,
kejadian. Pada tanggal 29 Juli 1996
sehingga perlawanan bawah tanah dipilih.
pemerintah melalui Koordinator Bidang
Budiman Sudjatmiko memberikan mandat
Politik dan Keamanan, Soesilo Soedarman,
kepada
menyatakan bahwa PRD dan ormas-ormas
mengalami
di bawahnya32 yang bertanggung jawab
membentuk
mengakomodasi aktivitas PRD. Maka
KPP-PRD, Demi Demokrasi, Partai Rakyat Demokratik (PRD) Menolak Takluk, 1999, hlm 16. 31 FX Rudi Gunawan, Op.Cit., hlm 65. 32 Organisasi yang berada dalam koordinasi PRD yaitu Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI), Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker), Serikat Tani Nasional (STN), Serikat
dibentuklah kepemimpinan kolektif yang
30
dengan
anggota
PRD
UUD
yang
penangkapan suatu
komite
1945.
tidak untuk yang
Rakyat Indonesia (SRI). “Mereka Punya Moto: Lawan!”, Tiras No. 28, 8 Agustus 1996, hlm. 15. 34 “Demokrasi Oke, Agitasi No”, Tiras, 15 Agustus 1996, hlm. 17. 33
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
diberi nama Komite Pimpinan Pusat-Partai Rakyat
Demokratik
(KPP-PRD).Tugas
KPP-PRD adalah membangun kembali PRD
dengan
melakukan
reorganisasi.
Selain itu PRD juga membentuk Komite Nasional Perjuangan Demokrasi (KNPD). KNPD dibentuk sebagai badan legal yang tersebar dibeberapa daerah lainnya. KNPD kemudian
membentuk
Dewan
Penyelamatan Kedaulatan Rakyat (DPKR) yang dideklarasikan di kantor YLBHI Jakarta. Pembentukan DPKR dimaksudkan untuk menghimpun kekuatan oposisi untuk membentuk pemerintahan peralihan.35 Andi
Arief
SMID
membangun
kesadaran
berorganisasi masyarakat tingkat sektoral. Anggota SMID banyak memainkan peran dalam
bergabungnya
organisasi
masyarakat tersebut dalam PRD. Selain bergerak dengan SMID, para anggotanya juga
ikut
membesarkan
organisasi
masyarakat. Anggota SMID yang dinilai memiliki kemampuan dan pemahaman mengenai politik dan perngorganisasian massa dikirim ke masyarakat, seperti petani, buruh, dan pekerja seni. Anggota SMID membangun kesadaran di dalam
kalangan
masyarakat dan menjadikannya sebuah
organisasi pro-demokrasi, seperti SMID.
gerakan sosial bersama. Terjadi transfer
Andi Arief menilai aliansi yang SMID
wawasan
dalam
program
deployment
bangun
tersebut.
SMID
yang
memberikan
yang
masih
Program penyebaran kader yang dilakukan
adanya
kerapuhan
melihat
Kesimpulan
terjadi
dengan
di
organisasi
sektoral
kerakyatan yang lain belum menjamin
pemahaman politik kepada masyarakat,
kuatnya gerakan mereka.36 Kurang adanya
namun
pendidikan politik dalam aliansi yang
tentang keresahan yang ada di masyarakat.
dibentuk membuat gerakan ini lebih seperti
Setelah
panitia-panitia aksi daripada aliansi politik.
masyarakat tingkat sektoral dengan tujuan
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
yang sama, sehingga antara organisasi
bagaimana
yang satu dengan yang lainnya memiliki
gerakan
pro-demokrasi
ini
membangun program yang bersumber dari pengordinasian Keterlibatan
anggota-anggotanya. aktif
anggota
dapat
menambah kekuatan dalam organisasi. 35
KPP-PRD , Demi Demokrasi Partai Rakyat Demokratik (PRD), hlm. 26. 36 “Wawancara Andi Arief” Suara Independen, 3 Januari 1997, hlm. 8.
SMID itu,
juga
belajar
terbentuklah
langsung organisasi
hubungan kultural. PRD menjadi salah satu organisasi dengan massa
yang
banyak
karena
PRD
menawarkan jalan baru yang lebih radikal melawan membangun
pemerintah. kekuatan
Meski lintas
susah sektoral,
namun pergerakan PRD belum memiliki
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
basis yang kuat. Hal tersebut terlihat ketika partai
ini
dicap
sebagai
Organisasi
Terlarang. Meski memiliki anggota yang militan, namun PRD tidak dapat melawan arus kekuasaan pemerintah. Tidak adanya tokoh
yang
bisa
mengantikan
posisi
Budiman Sudjatmiko ketika ia ditangkap. Sampai reformasi bergulir tahun 1998 dan keterbukaan politik semakin nyata, PRD yang berada di dalamnya berusaha untuk bangkit kembali. Namun, partai peserta pemilu tahun 1998 tersebut tidak berhasil untuk masuk ke parlemen. PRD juga belum mempersiapkan langkah konkret ketika Orde Baru resmi tumbang. Selain itu terdapat kekecewaan bagi sebagian anggota SMID dan PRD ketika partai memutuskan
untuk
mengikuti
Pemilu
tahun 1999. PRD berubah menjadi partai elit yang menginginkan kursi di parlemen, bukan
lain
partai
oposisi
bagi
pemerintahan.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Daftar Referensi A.
Dokumen
Defense Commite of Activists. Press Release Defense Committee of Activist Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI), Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) in The Strike Action at PT Great River Industries (GRI). Agustus 1995. KPP-PRD. Demi Demokrasi, Partai Rakyat Demokratik (PRD) Menolak Takluk. 1999. KPP-PRD. Siaran Pers atas Penangkapan 14 Aktivis PRD. Desember 1996. Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi Vol. 3 No. 3. September 2002. PRD. Penangkapan Aktivis SMID. Agustus 1996. SMID. Declaration Student Solidarity for Democracy in Indonesia (SSDI). Agustus 1994. SMID. Kronologi Penangkapan Aktivis SMID: Rumah Aktivis SMID dan PRD Mulai Didatangi Aparat Militer. Agustus 1996. SMID. Kronologi Penangkapan 9 Aktivis Mahasiswa di Medan. April 1995. SMID. Press Release from The SSDI/SMID Extraordinary Congress. Agustus 1994. SMID. Siaran Pers Aksi Massa Nasional Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID): Menggugat Peristiwa Makassar Berdarah. Mei 1996. B.
Majalah dan Surat Kabar
Forum Keadilan. Agustus 1996. Gatra, Agustus 1996. Kiprah, Desember 2009. Kompas, Agustus 1996. Pembebasan, Mei, Juni 1998. Prisma. Desember 1977, Juli 1996. Republika, Agustus, Desember 1996.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Sinar. Agustus 1996. Suara Independen, Januari, September, November 1997. Suara Merdeka, Januari 2014. Tiras. Agustus 1996. Wawasan, April 1995. Xpos, Agustus 1999. C.
Wawancara
Amrozi adalah seorang mantan aktivis mahasiswa. amrozi pernah menjabat sebagai Ketua Umum SMID cabang Yogyakarta. Amrozi tidak terlalu aktif dalam SMID tingkat nasional dan fokus kepada SMID cabang Yogyakarta. Ia merupakan mahasiswa Filsafat UGM angkatan 1987 dan sekarang aktif sebagai penulis lepas. Wawancara dengan Amrozi dilakukan pada 17 Februari 2014 di Pasar Festival, Rasuna Said. Daniel Hutagalung adalah seorang mantan aktivis mahasiswa. Daniel Hutagalung pernah menjabat sebagai Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Jakarta (SMJ), organisasi yang juga berhubungan dengan SMID dalam aksi massa. Ia merupakan mahasiswa Sejarah Universitas Indonesia angkatan 1990 dan sekarang menjadi dosen di Universitas Indonesia. Wawancara dengan Daniel Hutagalung dilakukan pada 17 Februari di FISIP UI. Ngarto Februana adalah seorang mantan aktivis mahasiswa. Ngarto Februana pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Pendidikan dan Agitasi SMID. Ia merupakan mahasiswa Sastra Indonesia, UGM angkatan 1986 dan sekarang menjadi Koordinator Penerbitan Pusat Data Analisa Tempo (PDAT). Wawancara dengan Ngarto Februana dilakukan pada tanggal 19 Februari 2014 di Kantor Redaksi Tempo. Wilson adalah seorang mantan aktivis mahasiswa. Wilson pernah menjabat sebagai Dewan Nasional dalam struktur PRD. Ia merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah, UI angkatan 1987 dan sekarang aktif menjadi penulis dan pembicara di Komnas HAM. Wawancara dengan Wilson dilakukan pada tanggal 26 Februari 2014 di Perpustakaan Universitas Indonesia. D.
Buku
Adityawan, Arief. 2008. Propaganda Pemimpin Politik Indonesia: Mengupas Semiotika Orde Baru Soeharto. Jakarta: LP3ES. Boland, B.J. 1985. Pergumulan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grafiti Pers. Daulay, Amir Husin., & Imran Hasibuan. 2011. Hariman dan Malari: Gelombang Aksi Mahasiswa Menentang Modal Asing. Jakarta: Q Communication. Elson, R. E. 2001. Suharto: A Political Biography. Cambridge: Cambridge University Press. Gunawan, F.X. Rudi. 2009. Menyulut Lahan Kering Perlawanan. Jakarta: Spasi & VHR
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Book. Hadi, Syamsul. 2005. Strategi Pembangunan Mahathir dan Soeharto. Jakarta: Pelangi Cendikia. Hardiman, Budi. 2009. Demokrasi Deliberatif. Yogyakarta: Kanisius. Hardjito, 1952, Risalah Gerakan Pemuda. Jakarta: Pustaka Antara. Icksan, Achmad. 1985. Mahasiswa dan Kebebasan Akademik. Yogyakarta: Yayasan Pusat Pelatihan dan Kajian. Ilyas, Ulfa. 2013. 17 Tahun Partai rakyat Demokratik: Sumbangsih Pemikiran untuk Indonesia. Jakarta: Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD). Kasenda, Peter. 2013. Soeharto. Jakarta: Kompas. Kuntowijoyo. 1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Manan, Abdul. 2008. Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun ELSAM Memperjuangkan HAM. Jakarta: ELSAM. Miftahuddin. 2004. Radikalisasi Pemuda PRD melawan Tirani. Jakarta: Desantara. Muhtadi, Burhanuddin. 2012. Dilema PKS: Suara dan Syariah. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasonalisme Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. Oetomo, Cahyo Boedi. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Semarang: IKIP Semarang Press. Onghokham. 1991. Rakyat dan Negara: Angkatan Muda dalam Sejarah dan Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. ----------------.1989. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: PT Gramedia. Pangestu, Dharma Jaya. 1992. Aksi Protes sebagai Alat Perjuangan Politik Golongan Lemah: Suatu Studi mengenai Aksi-Aksi Protes Mahasiswa Indonesia Era 1978—1990. Yogyakarta: FISIP UGM. Pringgodigdo, A.K. 1991. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. Reksodipuro, Subagio., & Haji Soebagijo. 1974. 45 Tahun Sumpah Pemuda. Jakarta: Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta. Sanit, Arbi . 1984. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014
Shouthwood, Julie., & Patrick Flanagan. 2013. Teror Orde Baru: Penyelewengan Hukum & Propaganda 1965—1981. Jakarta: Komunitas Bambu. Sirozi, M. 2010. Politik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soekarno. 1963. Di Bawah Bendera Revolusi. Jakarta: Di Bawah Bendera Revolusi. Supriyanto, Didik. 1998. Perlawanan Pers Mahasiswa: Perlawanan Sepanjang NKK/BKK. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Suryadinata, Leo. 1992. Golkar dan Militer: Studi tentang Budaya Politik. Jakarta: LP3ES. Widjojo, Muridan S. 1999. Penakluk Rezim Orde Baru Gerakan Mahasiswa. Jakarta: Sinar Harapan. Zanden, Jan Luiten van dan Daan Marks. 2012. Ekonomi Indonesia 1800—2010: Antara Drama dan Keajaiban Pertumbuhan. Jakarta: Kompas. E.
Website:
“Dwi Fungsi ABRI, Asas, Tunggal, Hingga P4”, BBC Indonesia, tanggal 20 November2013,http://www.bbc.co.uk/Indonesia/laporan_khusus/2013/11/131125_lapsus_suh arto_kebijakankeamananorba diakses pada 21 November 2013 pkl. 20.00 WIB. Sejarah DPR RI dalam www.dpr.go.id/id/tentang-dpr/sejarah diakses pada 15 November 2014 pkl. 20.00 WIB.
E.
Artikel Jurnal
Budiman, Arief. 1978. The Student Movement in Indonesia: A Study of the Relationship between Culture and Structure. Asian Survey. Vol. 18. University of California Press, 1978. Dougall, J. Mac. 1975. Technorats as Modernizers: The Economist of Indonesia’s New Order. Michigan: University of Michigan Press, 1975. Gunawan, Andrew. Youth and Student Politics in Retrospect: With Special Reference to The Guided Democracy Period. Kabar Seberang, No. 17.
Solidaritas mahasiswa..., Evit Dwi Sulistyowati, FIB UI, 2014