SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE 1. N a m a Sodium Sulfit Golongan Garam inorganik (1) Sinonim / Nama Dagang (1,2) Anhhydrous sodium sulfite; disodium sulfite; sodium sulphite; sodium sulfit anyhidrous; sulfurous acid, sodium salt (1:2); Sulfurous acid, disodium salt; Exsiccated sodium sulfite; S–430; S–447; S–400; NA2SO3. Nomor Identifikasi (1) : Nomor CAS
: 7757-83-7
Nomor RTECS
: WE2150000
Nomor EU (EINECS)
: 231-821-4
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Sodium sulfit Deskripsi Padatan, berupa serbuk kristalin, serbuk solid, kristal solid. Berwarna putih kecoklatan, tidak berbau atau berbau sulfur. Rasa sulfur, salin, rasa garam. Berat Molekul 126,04 g/mol. Titik didih >212oF (>100oC). Titik lebur: terdekomposisi pada pemanasan tinggi, pada >500oC (932oF). Kerapatan relatif (air =1): 2,633 @ 15oC. pH: Sekitar 9. Rumus molekul Na2-S-O3. Kelarutan dalam air 12,5% @ 0oC. Kelarutan: larut dalam air dingin, air panas, gliserol, dan hampir tidak larut dalam alkohol. Tidak larut dalam ammonia, cairan klorin.(1,2)
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,2):
Kesehatan 2
=
Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 0
=
Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0
=
Tidak reaktif
Klasifikasi EC
=
Xn Harmful (berbahaya)
R22
=
Berbahaya jika tertelan
R36/37/38
=
Iritasi pada mata, sistem pernafasan, dan kulit
R42
=
Dapat menyebabkan sensitisasi karena terhirup
S22
=
Awas berbahaya, jangan terhirup debu
S24/25
=
Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata
S26
=
Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis lain
S36
=
Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat
3. Penggunaan Sodium sulfit digunakan dalam pengolahan air sebagai agen scavenger oksigen.
Pada
industri
fotografi
digunakan
untuk
melindungi
larutan
pengembang dari oksidasi. Di industri tekstil digunakan sebagai pemutih (bleaching), sebagai agen desulfurizing dan deklorinasi. Digunakan sebagai ekstrak penyamakan pada industri kulit. Sodium sulfit juga digunakan di manufaktur kimia sebagai agen sulfonasi dan sulfometilasi, juga untuk memproduksi sodium tiosulfat. Penggunaan lainnya yaitu dalam flotasi bijih, pemulihan minyak, pengawet makanan, pembuatan pewarna, dan detergen. Sodium sulfit membentuk adisi bisulfit dengan aldehida, serta membentuk asam sulfonik dengan keton, digunakan untuk memurnikan atau mengisolasi aldehida dan keton(7).
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Reaksi alergi(1) Sodium sulfit dapat mengiritasi mata, kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan.
Dapat
menyebabkan
alergi
kulit
dan
reaksi
sensitisasi
pernafasan. Zat ini dapat melepaskan asap toksik dari sulfur dioksida selain
dari asam mineral. Jika dipanasi sampai terdekomposisi,zat ini dapat menghasilkan gas toksik sulfur dioksida dan sodium oksida(4). Target organ Mata, kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan(4). Rute paparan Paparan jangka pendek(1) Terhirup Iritasi, reaksi alergi, gatal, bersin, asma. Kontak dengan kulit Iritasi, gatal. Kontak dengan mata Iritasi, gatal. Tertelan Reaksi alergi, gatal, muntah, gangguan pencernaan, kesulitan bernafas, bersin, asma, gejala seperti orang mabuk. Paparan jangka panjang(1) Terhirup Kongesti (sesak) paru. Kontak dengan kulit Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek. Kontak dengan mata Tidak ada informasi tersedia. Tertelan Tidak ada informasi pada efek samping signifikan.
5. Stabilitas dan Reaktivitas : Stabil pada temperatur dan tekanan normal(1).
Reaktivitas Kondisi dihindari
yang
harus : Panas, nyala, percikan, dan sumber nyala lain. Hindarkan
kontak
dengan
bahan
tak
tercampurkan(1). Lembab(4). Bahan tak tercampurkan
: Asam, bahan pengoksidasi(1). Bahan yang mudah terbakar, bahan organik(2). sodium nitrat, sodium nitrit, sulfur dioksida(3).
Sodium sulfit dengan(1) Asam mineral
: Bereaksi membentuk sulfur dioksida
Bahan pengoksidasi kuat
: Tak tercampurkan. dapat menyebabkan reaksi eksotermik.
Stabilitas
: Stabil(2)
Bahaya dekomposisi
: Oksida dari sulfur, termasuk sulfur dioksida, sodium oksida.(1,4) : Tidak dapat berpolimerisasi(1).
Polimerisasi
6. Penyimpanan
Simpan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku, ventilasi yang baik diperlukan.
Simpan pada wadah yang tertutup rapat
Simpan pada suhu 12oC
Simpan
terpisah
dari
bahan
tak
tercampurkan (1), seperti
pengoksidasi, bahan yang mudah terbakar, bahan organik.
Simpan pada ruang yang sejuk dan kering.(3)
Hindari dari paparan panas atau sinar matahari langsung.
Pastikan
wadah
selalu
dalam
keadaan
tertutup
bahan
(2)
rapat
sebelum
penyimpanan.(4)
7. Toksikologi Toksisitas Data toksisitas (1): LD50 oral-manusia 7 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 820 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (mouse) 950 mg/kg; LD50 intravena-tikus (mouse) 175 mg/kg; LDLo subkutan-anjing 1300 mg/kg; LDLo subkutan-kucing 1300 mg/kg;
LDLo intravena-kucing 400 mg/kg: LDLo oral-kelinci 2825 mg/kg; LDLo subkutan-kelinci 600 mg/kg; LDLo subkutan-babi guinea 600 mg/kg; LDLo intravena-babi guinea 200 mg/kg; Level Toksisitas Akut Sedang: tertelan(1) Data Karsinogenik Efek karsinogenik (IARC): 3 (tidak terklasifikasi pada manusia) (2) Data Mutagenik Mutasi pada mikroorganisme – mikroorganisme lain 600 ppm (–S9); sistem tes mutasi lain – limfosit manusia 100 umol/L; analisis sitogenik – tipe sel tikus (mouse) lainnya 25 mg/L; analisis sitogenik – tipe sel hewan domestik lainnya 250 mg/L; analisis sitogenik – hewan ternak, tipe sel kuda lainnya 250 mg/L; sperma – tipe sel hewan domestik lainnya 250 mg/L; sperma – hewan ternak, tipe sel kuda lainnya 250 mg/L(1). Efek mutagenik: mutagenik pada sel somatik mamalia. Mutagenik pada bakteri dan/atau ragi (yeast). Dapat menyebabkan kerusakan pada: sistem saraf pusat dan perifer(2). Data Reproduksi Teratogenik: Tidak ada data mengenai bahaya reproduksi ditemukan pada manusia. Ketika sodium sulfit dengan dosis 15 mg diinjeksikan pada mencit, sapi, dan biri-biri betina, sodium sulfit berinterferensi dengan miosis (pemisahan kromosom) pada produksi telur hewan-hewan tersebut. Tidak ada efek reproduksi pada studi multi-generasi pada tikus (rat)(4). Informasi Ekologi (1,2) Ekotoksisitas : Toksisitas pada ikan: LC50 (kematian) mosquitofish (Gambusia affinis) 660000 ug/L 96 jam. Toksisitas pada invertebrata: LC50 (kematian) landak laut, sea urchin (Psammechinus miliaris) 1300000 ug/L 24 jam. Toksisitas pada alga: Alga biru-hijau (Spirulina labyrinthiformis), fotosintesis 320 ug/L 1–1,5 bulan.
BOD5 dan COD: Tidak tersedia Produk biodegradasi: Bahaya dari produk degradasi pada jangka waktu pendek tidak ada, tetapi bahaya dari produk degradasi jangka panjang dapat meningkat. Toksisitas produk biodegradasi: Produk biodegradasi lebih tidak toksik daripada produknya sendiri.
8. Efek Klinis Keracunan akut(1) Terhirup Menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Inhalasi sodium sulfit dapat menyebabkan reaksi simpang, termasuk bronkospasma pada individu yang rentan, terutama pengidap asma. Gejala dapat meliputi kulit kemerahan, bersin yang parah, pembengkakkan pada tenggorokan dan langit-langit mulut, serta gatal yang menyeluruh. Kontak dengan kulit Kontak
langsung
dapat
menyebabkan
iritasi
dan
dermatitis
kontak,
menyebabkan gatal dan rasa terbakar. Beberapa sulfit dapat menyebabkan sensitisasi dermatitis pada individu yang sebelumnya pernah terpapar. Kontak dengan mata Kontak langsung dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, gatal, dan rasa terbakar. Tertelan Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan dengan nyeri abdomen, nausea, muntah, dan diare. Pada individu yang rentan, terutama pada penderita
asma.
Sulfit
dapat
menyebabkan
bersin,
nafas
pendek,
ketidaksadaran, dan anafilaksis. Tanda dan gejala termasuk flushing dan gatal yang menyeluruh, serta henti pernafasan. Dosis letal pada manusia yang diperkirakan adalah 10 gram. Pada hewan, dosis besar dapat menyebabkan kolik yang parah dan diare, gangguan sirkulasi, depresi sistem saraf pusat, dan kematian.
Keracunan Kronik(1) Terhirup Paparan yang lama dan berulang dapat menyebabkan sensitisasi. Tikus (rat) yang terpapar aerosolnya pada konsentrasi 0,1–15 mg/m3 selama 3 hari menyebabkan edema paru ringan. Kontak dengan kulit Paparan yang lama dan berulang dapat menyebabkan dermatitis kontak. Paparan berulang dapat menyebabkan sensitisasi. Kontak dengan mata Tidak ada data tersedia. Tertelan Ingesti berulang dari makanan yang mengandung sulfit menyebabkan sensitisasi. Efek reproduksi telah dilaporkan pada hewan.
9. Pertolongan Pertama Terhirup Pindahkan korban dari tempat paparan dengan segera. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau alat sejenisnya untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan penyelamatan). Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1). Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1) Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat (1)
Tertelan Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat, bila diperlukan(1).
10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan Stabilisasi(6) a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi pernafasan dengan tabung oksigen untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. Dekontaminasi(6) a. Dekontaminasi mata -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 15 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
-
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna Tidak direkomendasikan Antidotum : tidak ada informasi mengenai antidotum spesifik untuk keracunan sodium sulfit (6).
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat (local exhaust). Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1).
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, atau busa reguler. Kebakaran besar: Gunakan busa reguler atau gunakan semprotan air(1).
13. Manajemen Tumpahan Pelepasan di tempat kerja : Kumpulkan material yang tumpah di wadah yang tepat untuk pembuangan. Jauhkan dari saluran penyimpanan air dan saluran/selokan
pembuangan
air.
Jauhkan
orang-orang
yang
tidak
berkepentingan di area tumpahan, Isolasi area berbahaya dan larang jika ada yang masuk(1).
14. Daftar Pustaka 1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997. 2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9925046 (diunduh Maret 2012) 3. http://fscimage.fishersci.com/msds/20970.htm (diunduh Maret 2012) 4. http://www.hillbrothers.com/msds/pdf/n/sodium-sulfite.pdf (diunduh Maret 2012) 5. http://www.dynamicaqua.com/msds/sodiumsulphite.pdf (diunduh Maret 2012) 6. http://www.toxinz.com/Spec/1823923 (diunduh Maret 2012) 7. http://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/SODIUM%20SUL FITE.htm (diunduh Maret 2012)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------