SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE 1. N a m a Sodium Bromat Golongan Garam (3) Sinonim / Nama Dagang (1,2,3) Bromic
acid,
sodium
salt,
Natrium Bromate;
Sodium
Bromate
Extra
PureNaBrO3 Nomor Identifikasi (1,3) : Nomor CAS
: 7789-38-0
Nomor RTECS
: EF 8750000
Nomor UN
: 1494
EINECS/ELINCS
: 232-160-4
ICSC
: 0196
NA
: 1494
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Sodium Bromat Deskripsi Kristal padat, tidak berwarna atau berwarna putih, tidak berbau, Sodium bromida memiliki rumus molekul NaBrO3; BM = 150.9 g/mole; Kerapatan uap: 5,2; Kerapatan relatif: 3,4 (air=1); Titik didih 1390°C; Titik beku/lebur: 381°C,
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (2,3,4): Kesehatan 2
=
Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 0
=
Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0
=
Tidak reaktif
R9
=
Mudah meledak jika bercampur dengan bahan yang dapat menyala
R38
=
Menyebabkan iritasi pada kulit
R41
=
Risiko kerusakan serius pada mata
R36/38
=
Iritasi pada mata dan kulit
S17
=
Jauhkan dari bahan mudah menyala
S26
=
Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S37/39
=
Pakai/kenakan
sarung
tangan
dan
pelindung
mata/wajah yang baik 3. Penggunaan(5) Sodium bromat adalah oksidan kuat, digunakan pada proses pencelupan kontinyu atau batch yang melibatkan sulfur untuk pewarna rambut, bahan kimia, pelarut dalam pertambangan emas (bersama Natrium Bromida)
4. Identifikasi Bahaya(2,3,4) Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: berbahaya jika kontak dengan kulit, tertelan, atau terhirup.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan
methemoglobinemia, anemia, dan kerusakan ginjal. Target organ: Mata, kulit. Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Paparan yang berlebihan pada saluran pernapasan dapat menyebabkan iritasi pernafasan, kesulitan bernafas, dan batuk. Kontak dengan kulit Berbahaya jika kontak dengan kulit, mengakibatkan iritasi, yang ditandai dengan gatal, merah, dan kadang melepuh.
Kontak dengan mata Menyebabkan iritasi, inflamasi, yang ditandai dengan mata merah, berair, dan gatal. Tertelan Menyebabkan iritasi pada saluran cerna, mual dan muntah. Paparan jangka panjang Terhirup Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek Kontak dengan kulit Menyebabkan kulit terbakar dan ulserasi. Kontak dengan mata Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek Tertelan Menyebabkan anemia dan abnormalitas pada darah 5. Stabilitas dan Reaktivitas(2,3,4) Kondisi
yang
harus : Bahan
dihindari
tidak
tercampurkan,
adanya
debu,
pemanasan yang berlebihan, bahan yang mudah terbakar.
Bahan tak tercampurkan
: Agen pereduksi kuat, bubuk logam halus, material organik, asam kuat, dan alkohol.
Stabilitas
: Stabil pada temperatur dan tekanan normal
Korosivitas
: Tidak korosif dengan adanya kaca
Bahaya dekomposisi
: Produk dekomposisi termal: hidrogen bromida
Polimerisasi
: Tidak ada
6. Penyimpanan(2,3,4)
Jauhkan dari panas dan sumber nyala.
Jangan simpan di dekat bahan yang mudah terbakar
Hindari kontak dengan kulit dan mata
Simpan di wadah yang aman, dalam cabinet atau ruangan terpisah
Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan wadah tertutup
7. Toksikologi(2,3,4) Toksisitas Data pada hewan Data toksisitas Data LD50 dan LC50 tidak tersedia Data Mutagenik Efek mutagenik terjadi pada hewan uji Data Reproduksi Efek samping pada reproduksi terjadi pada hewan uji. Informasi Ekologi Ekotoksisitas : Tidak tersedia. BOD5 dan COD : Tidak tersedia. Produk Biodegradasi: sedikit kemungkinan bahaya pada jangka pendek, tetapi degradasi produk pada jangka panjang dapat meningkat. Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi lebih toksik Keterangan Khusus tentang Produk Biodegradasi : Tidak tersedia.
8. Efek Klinis(2,3,4) Keracunan akut Terhirup Paparan yang berlebihan pada saluran pernapasan dapat menyebabkan iritasi pernafasan, kesulitan bernafas, dan batuk. Kontak dengan kulit Berbahaya jika kontak dengan kulit, mengakibatkan iritasi, yang ditandai dengan gatal, merah, dan kadang melepuh. Kontak dengan mata Menyebabkan iritasi, inflamasi, yang ditandai dengan mata merah, berair, dan gatal.
Tertelan Menyebabkan iritasi pada saluran cerna, mual dan muntah. Keracunan Kronik Terhirup Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek Kontak dengan kulit Menyebabkan kulit terbakar dan ulserasi. Kontak dengan mata Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek Tertelan Menyebabkan methemoglobinemia, anemia, abnormalitas pada darah, dan kerusakan ginjal. 9. Pertolongan Pertama(2,3,4) Terhirup Pindahkan korban ke tempat dengan udara yang segar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yang banyak. Cuci dengan lembut kulit yang terkontaminasi dengan air yang mengalir dan sabun yang non-abrasif. Hati-hati ketika membersihkan lipatan kulit, celah, dan lipatan paha. Air dingin dapat digunakan. Lapisi kulit yang iritasi dengan emolien. Jika iritasi berlanjut, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Untuk kondisi yang serius: cuci dengan sabun disinfektan dan lapisi kulit yang terkontaminasi dengan krim anti bakteri. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata Periksa dan pindahkan jika ada lensa kontak. Segera basuh mata dengan air yang mengalir selama kurag lebih 15 menit, Jaga kelopak mata tetap terbuka.
Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Jangan menginduksi muntah. Longgarkan kerah, dasi, atau ikat pinggang. Jika korban tidak bernafas, lakukan resusitasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi pernafasan dengan tabung oksigen untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 15 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
-
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna Dilakukan bilas lambung Antidotum : Dianjurkan untuk mengkonsumsi 30 gram arang aktif/240 mL. Dewasa 30–100 gram dan anak-anak 15–30 gram.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri(1) Batas pemaparan di tempat kerja: tidak tersedia Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat (local exhaust) atau sistim ventilasi proses tertutup. Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan. Proteksi mata: Gunakan kacamata pengaman dan pelindung muka tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata keadaan darurat (emergency eye wash fountain) dan semprotan air deras (quick drench shower) dekat area kerja Pakaian: Kenakan pakaian pelindung yang sesuai. Sarung tangan: Pakailah sarung tangan pelindung yang sesuai 12. Manajemen Pemadam Kebakaran(1) Jangan kontak dengan bahan yang mudah terbakar. Penyimpanan harus terpisah dari bahan yang mudah terbakar/ reduktor. Bila terjadi kebakaran, dapat digunakan semua alat pemadam kebakaran
Bila terjadi kebakaran jaga agar drum tetap dingin dengan cara menyemprotkan air. 13. Manajemen Tumpahan(2,3,4) Pelepasan di tempat kerja : vakum/sedot atau sapu bahan ke dalam wadah pembuangan yang cocok. Bersihkan tumpahan segera. Amati peringatan di bagian peralatan pelindung. Hindari kondisi yang dapat menghasilkan debu. Tumpahan kecil: Gunakan alat yang tepat untuk menyimpan tumpahan solid di tempat pembuangan yang benar. Tumpahan besar: Hentikan kebocoran jika tanpa risiko. Hindari kontak dengan bahan yang mudah terbakar (kayu, kertas, minyak, pakaian). Jauhkan zat yang lembab dengan semprotan air. Jangan menyentuh bahan yang tumpah. Cegah zat tumpahan masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah, atau area-area terbatas. Hubungi bantuan untuk pembuangannya.
14. Daftar Pustaka 1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997. 2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927261 (diunduh Mei 2012) 3. http://fscimage.fishersci.com/msds/21050.htm (diunduh Mei 2012) 4. http://exporterlabchemicals.com/msds/AL3520.html (diunduh Mei 2012) 5. http://www.organic-hemistry.org/chemicals/oxidations/sodiumbromate.shtm (diunduh Mei 2012)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------