SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 × 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.
Dengan menggunakan ruas garis yang sudah ada, tentukan banyak jajar genjang tanpa sudut siku-siku pada gambar tersebut. SOLUSI 1. Ada empat tipe jajar genjang yang harus dihitung, yakni sebagai berikut
Kita hitung banyak jajar genjang tipe pertama saja. Tipe kedua tentu saja sama banyak dengan tipe pertama (dengan meninjau refleksi ‘kiri kanan’). Tipe ketiga dan keempat sama banyak juga (tetapi secara umum tidak sama banyak dengan tipe pertama), nanti kita tinjau. Untuk jajar genjang tipe pertama, titik sudut di kiri atas kita namakan titik sudut utama. Kita selesaikan kasus yang lebih umum, tinjau grid berukuran m × n. Kita identifikasi titiktitik latis pada grid tersebut dengan pasangan bilangan bulat tak negatif (i, j) dengan 0 ≤ i ≤ m dan 0 ≤ j ≤ n. Titik di ujung kiri bawah adalah titik (0, 0), kanan bawah (m, 0), kiri atas (0, n) dan kanan atas (m, n). Sekarang tinjau jajar genjang tipe pertama di dalam grid dengan titik sudut utama A (i, j). Jajargenjang-jajargenjang semacam ini ditentukan secara tunggal oleh pasangan titik (B, D) dengan B di segmen AK dan D di segmen AL, dengan B 6= A dan D 6= A. Banyak titik latis di segmen AK selain A adalah m − i dan banyak titik latis di segmen AL selain A adalah min {i, j}. (0,n)
(m,n)
A(i,j)
B K
D C L
(0,0)
(m,0)
1
Jadi, banyak jajar genjang tipe pertama dengan titik sudut utama (i, j) adalah (m − i) min {i, j}. Banyak jajar genjang tipe pertama secara keseluruhan adalah # {jajar genjang tipe pertama} X = # {jajar genjang tipe pertama dengan titik utama A} A ∈ grid
=
m X n X
(m − i) min {i, j} .
i=0 j=0
Dengan menghitung manual, untuk m = 6 dan n = 4 diperoleh banyak jajar genjang tipe pertama (sama dengan banyak jajar genjang tipe kedua) adalah 105. Banyak jajar genjang tipe ketiga (yang sama banyak dengan jajar genjang tipe keempat sama banyak dengan jajar genjang tipe pertama di dalam grid baru yang dihasillkan dengan mengaplikasikan rotasi sebesar 90◦ (berlawanan arah dengan jarum jam) pada grid asal. Dengan demikian, kita tinggal menukar peran m dan n pada sigma sebelumnya, yakni # {jajar genjang tipe ketiga} =
n X m X (n − i) min {i, j} . i=0 j=0
Untuk m = 6 dan n = 4, diperoleh bahwa nilai sigma di atas adalah 55. Jadi, banyak jajar genjang keseluruhan (tipe pertama sampai dengan tipe keempat) adalah 2 × (105 + 55) = 320. KOMENTAR. Kita mempunyai sifat sigma berikut, n X m X
(n − i) min {i, j} =
i=0 j=0
=
m X n m X n X X (n − i) min {i, j} = (n − j) min {j, i} j=0 i=0 m X n X
i=0 j=0
(n − j) min {i, j} .
i=0 j=0
Jadi, #{jajar genjang tipe I - IV} = 2
m X n X
(m + n − i − j) min {i, j} .
i=0 j=0
Selanjutnya, dapat dibuktikan bahwa m X n X
(m + n − i − j) min {i, j}
i=0 j=0
min{m, n} + 1 min{m, n} + 1 max{m, n} = + . 3 2 2 SOLUSI 2. Seperti solusi pertama, kita tinjau kasus umum, yakni kita hitung banyak jajar genjang pada grid berukuran m × n (grid persegi panjang dengan panjang alas m dan tinggi n). Kita klasifikasikan empat tipe jajar genjang yang harus dihitung dan untuk jajar genjang tipe pertama, kita definisikan titik sudut utama seperti pada SOLUSI 1.
2
Di solusi ini, kita hitung jajar genjang tipe pertama dengan tinggi k dan panjang alas l. Perhatikan bahwa 1 ≤ k ≤ min{m, n}, 1 ≤ l dan juga k + l ≤ m. Selain itu, titik sudut utama dari jajar genjang tipe pertama semacam ini terletak pada daerah yang diarsir pada gambar berikut (jika titik sudut utama di luar daerah yang diarsir, maka ada satu titik sudut lain yang terletak di luar grid). A
B
n-k
k
k n-k
D k
C l
m-k-l
Banyak titik latis pada daerah yang diarsir di atas adalah (m − k − l + 1) (n − k + 1). Ini juga menyatakan banyak jajar genjang tipe pertama dengan tinggi k dan panjang alas l. Karena 1 ≤ k ≤ min{m, n} dan 1 ≤ l ≤ m − k, banyak jajar genjang tipe pertama (yang sama banyak dengan tipe kedua) sama dengan #{jajar genjang tipe pertama} X # {jajar genjang tipe pertama dengan tinggi k dan alas l} = k,l yang mungkin min{m,n} m−k
=
X
X
k=1
l=1
(m − k − l + 1) (n − k + 1) .
Untuk m = 6 dan n = 4, sigma ini dapat dihitung secara manual dan sama dengan 105. Banyak jajar genjang tipe ketiga (yang sama banyak dengan tipe keempat) diperoleh dengan menukar m dan n dalam sigma di atas, yakni #{jajar genjang tipe ketiga} =
min{m,n} n−k X X k=1
(n − k − l + 1) (m − k + 1) .
l=1
Untuk m = 6 dan n = 4, sigma ini adalah 55. Jadi, banyak jajar genjang keseluruhan adalah 2 × (105 + 55) = 320. KOMENTAR. Dapat dibuktikan bahwa min{m,n} m−k
X
X
k=1
l=1
(m − k − l + 1) (n − k + 1) +
min{m,n} n−k X X k=1
(n − k − l + 1) (m − k + 1)
l=1
min{m, n} + 1 min{m, n} + 1 max{m, n} = + . 3 2 2
3
SOAL 2. Diberikan segitiga lancip ABC dengan lingkaran luar ω. Garis bagi ∠BAC memotong ω di titik M . Misalkan P suatu titik pada garis AM dengan P di dalam segitiga ABC. Garis melalui P yang sejajar AB dan garis melalui P yang sejajar AC memotong sisi BC berturut-turut di titik E dan F . Garis M E dan M F memotong ω lagi berturut-turut di titik K dan L. Buktikan bahwa garis-garis AM , BL dan CK konkuren. SOLUSI. Misalkan garis M K memotong sisi AB di titik Q dan garis M L memotong sisi CA di titik R dan satu lagi, garis QR memotong garis bagi AD di titik S.
A
K P L Q
R
S B
E
F
C
M
Karena P E || AB dan P F || AC, maka M E/M Q = M P/M A = M F/M R. Jadi, QR || EF yang berakibat ∠ARS = ∠ACB, sehingga 1 ∠ASR = 180◦ − ∠BAC − ∠ACB = 2 = ∠CAM + ∠ABC = ∠CBM
1 ∠BAC + ∠ABC 2 + ∠ABC = ∠ABM.
Dengan demikian, ASQK juga segiempat talibusur. Ini berakibat, ∠AKS = ∠AQS = ∠ABC (karena QS || BC). Padahal kita juga mempunyai ∠AKC = ∠ABC. Jadi, C, S, K kolinear. Dengan cara yang sama, B, S, L juga kolinear. Kita simpulkan bahwa AD, BL dan CK bertemu di titik S dan kita selesai.
4
SOAL 3. Tentukan semua bilangan real positif M sedemikian sehingga untuk sebarang bilangan real positif a, b, c, paling sedikit satu diantara tiga bilangan berikut a+
M , ab
M , bc
b+
c+
M ca
bernilai lebih dari atau sama dengan 1 + M . SOLUSI 1. Perhatikan bahwa untuk sebarang bilangan real positif x, y berlaku r 1 1 x+y+ ≥33 x·y· =3 xy xy berdasarkan ketaksamaan AM-GM. Dengan demikian, untuk sebarang bilangan real positif a, b, c berlaku 1 1 1 a+ + b+ + c+ 2ab 2bc 2ca 1 1 1 1 1 = a+b+ +b+c+ +c+a+ ≥ (3 + 3 + 3). 2 ab bc ca 2 Akibatnya, bilangan terbesar diantara tiga bilangan a+
1 , 2ab
b+
1 , 2bc
c+
1 2ca
pasti lebih dari 3/2 = 1 + 1/2. Dengan demikian, M = 1/2 memenuhi syarat. Kita buktikan bahwa tidak ada bilangan real positif lain √ yang memenuhi. Misalkan M > 0 3 memenuhi syarat pada soal. Dengan mengambil a = b = c = 2M diperoleh √ M M M M 3√ 3 3 √ =b+ =c+ = 2M + √ = 2M . 3 3 ab bc ca 2 2M · 2M √ Dengan demikian, 32 3 2M ≥ 1 + M . Padahal dengan ketaksamaan AM-GM dipunyai r 1 1 1 3√ 3 3 1 1+M = + +M ≥3 · ·M = 2M . 2 2 2 2 2 a+
Jadi, kesamaan harus terjadi pada ketaksamaan AM-GM d atas, sehingga M = 1/2 dan kita selesai. SOLUSI 2. Kita buktikan bahwa M = 1/2 adalah syarat perlu agar kondisi pada soal terpenuhi. Misalkan M memenuhi kondisi pada soal. Dengan mengambil a = b = c = t > 0, diperoleh t + M/t2 ≥ 1 + M untuk setiap t > 0. Perhatikan bahwa t+
M 1 − (1 + M ) = 2 (t − 1) t2 − M t − M . 2 t t
Tinjau fungsi kuadrat f (t) = t2 − M t − M . Diskriminannya D = M 2 + 4M positif, sehingga f memiliki dua akar real yang hasil kalinya −M < 0. Jadi, ada satu akar positif r > 0 dan satu negatif s < 0. Kita selanjutnya mempunyai faktorisasi t+
M 1 1 − (1 + M ) = 2 (t − 1)f (t) = 2 (t − 1)(t − r)(t − s). 2 t t t 5
Karena (t − s)/t2 > 0 untuk setiap t > 0, haruslah (t − 1)(t − r) ≥ 0 untuk setiap t > 0. Karena r > 0, ini hanya terjadi jika dan hanya jika r = 1. Selanjutnya, 0 = f (1) = 1 − 2M , jadi M = 1/2. Untuk M = 1/2, ketaksamaan AM-GM juga bisa digunakan dengan cara yang berbeda sebagai berikut 1 1 1 a+ + b+ + c+ 2ab 2bc 2ca 1 1 1 1 = a+b+ +b+c+ +c+a+ 2 ab bc ca r 99 1 1 1 9 ≥ ab · bc · ca = , 2 ab bc ca 2 sehingga bilangan terbesar diantara tiga bilangan a+
1 , 2ab
b+
1 , 2bc
c+
1 2ca
pasti lebih dari 3/2 = 1 + 1/2. Dengan demikian, M = 1/2 memenuhi syarat. SOLUSI 3. Ini adalah solusi alternatif bahwa M = 1/2 memenuhi syarat. Kita bisa mengasumsikan tanpa mengurangi keumuman bahwa a adalah bilangan terbesar di antara a, b, c karena bentuk ketiga bilangan pada soal bersifat siklis. Dengan demikian, r r 1 1 1 33 a 3 1 33 a+ = a·a· = ≥ . a+a+ ≥ 2ab 2 ab 2 ab 2 b 2 Kita bisa juga misalnya mengasumsikan bahwa a yang terkecil. Dengan asumsi ini, dengan ketaksamaan yang sama, diperoleh bahwa c + 1/2ca ≥ 3/2.
6
SOAL 4. Misalkan p > 3 bilangan prima dan X
S=
ijk.
2≤i<j
Buktikan bahwa bilangan S + 1 habis dibagi p. SOLUSI. Identitas berikut penting dalam bukti kita. LEMA. Misalkan a1 , a2 , . . . , an bilangan-bilangan real. Identitas berikut berlaku !3 ! n ! n n n X X X X X 6 ai aj ak = ai + 2 a3i − 3 a2i ai . i=1
1≤i<j
i=1
i=1
i=1
BUKTI. Lema di atas adalah akibat langsung dari dua penjabaran berikut !3 n n X X X X ai = ai aj (ai + aj ) + 6 a3i + 3 ai aj ak i=1 n X
i=1
1≤i<j≤n
!
!
a2i
i=1
n X
ai
i=1
=
1≤i<j
n X
X
a3i +
i=1
ai aj (ai + aj ) .
1≤i<j≤n
Bukti lema selesai. Sekarang ambil n = p−2 dengan p > 3 dan ai = i+1 untuk i = 1, 2, . . . , p−2, kita mempunyai !3 ! p−1 ! p−1 p−1 p−1 X X X X X 3 2 ijk = i +2 6 i −3 i i . i=2
2≤i<j
i=2
i=2
i=2
Kita gunakan rumus terkenal m X i=1
m (m + 1) , i= 2
m X i=1
m (m + 1) (2m + 1) i = , 6 2
m X i=1
i3 =
m2 (m + 1)2 4
diperoleh 3 (p − 1)p (p − 1)2 p2 6 ijk = −1 +2 −1 2 4 2≤i<j
Sekarang kita lakukan reduksi modulo p. Karena p > 3 dan p prima, maka p ganjil dan p ≡ 1 atau 2 (mod 3). Dengan demikian, (p − 1)/2 dan (p − 1)(2p − 1)/6 selalu bulat. Akibatnya 3 (p − 1)p (p − 1)2 p2 (p − 1)p(2p − 1) (p − 1)p −1 +2 −1 −3 −1 −1 2 4 6 2 ≡ (−1)3 + 2(−1) − 3(−1)(−1) (mod p) ≡ −6 (mod p). Jadi, 6S ≡ −6 (mod p). Karena p > 3 prima, maka gcd(p, 6) = 1, sehingga S ≡ −1 (mod p), atau dengan kata lain, S + 1 habis dibagi p dan kita selesai. 7
SOAL 5. Diberikan sebarang polinom kuadrat P (x) dengan koefisien utama positif dan diskriminan negatif. Buktikan bahwa P (x) dapat dinyatakan sebagai jumlah tiga polinom kuadrat P (x) = P1 (x) + P2 (x) + P3 (x) dengan P1 (x), P2 (x), P3 (x) memiliki koefisien utama positif dan diskriminan nol serta akar (real kembar) dari ketiga polinom tersebut berbeda. Catatan: Koefisien utama dari polinom kuadrat Q(x) adalah koefisien dari x2 . SOLUSI 1. Tulis P (x) = ax2 + bx + c dengan a > 0 dan diskriminan D = b2 − 4ac negatif. Akan dibuktikan bahwa ada tiga bilangan real berbeda r1 , r2 , r3 yang memenuhi P (x) =
a a a (x − r1 )2 + (x − r2 )2 + (x − r3 )2 . 3 3 3
(1)
Kalau ini terbukti, kita tinggal mengambil Pi (x) = a (x − ri )2 /3 untuk i = 1, 2, 3. Dengan menjabarkan dan menyederhanakan, ruas kanan (1) sama dengan 2 r1 + r2 + r3 r1 + r22 + r32 2 P (x) = ax − 2a x+a 3 3 Jadi, agar (1) berlaku, kita cukup menyelesaikan sistem persamaan r1 + r2 + r3 b r2 + r22 + r32 c =− dan 1 = 3 2a 3 a dengan r1 , r2 , r3 berbeda. p Untuk tujuan tersebut, misalkan r = −b/2a, ambil t = −3D/8a2 > 0, lalu ambil r1 = r − t, r2 = r, r3 = r + t. Kita mempunyai r1 < r2 < r3 , dan (r − t) + r + (r + t) b r1 + r2 + r3 = =r=− 3 3 2a (r − t)2 + r2 + (r + t)2 2 r12 + r22 + r32 = = r2 + t2 3 3 3 2 2 b 2 −3D b −D c = − + = = 2 2 2a 3 8a 4a a seperti yang diinginkan dan kita selesai. SOLUSI 2. Tulis P (x) = ax2 + bx + c dengan a > 0 dan diskriminan b2 < 4ac, sehingga c > 0. Sekarang pilih a1 sebarang bilangan di antara b2 /4c dan a dengan a1 6= b2 /2c. Sekarang ambil P1 (x) = (a − a1 )x2 , diperoleh P (x) = P1 (x) + a1 x2 + bx + c dengan Q(x) = a1 x2 + bx + c adalah polinom kuadrat dengan diskriminan negatif dan koefisien utama a1 > 0. Dengan ide yang sama dengan solusi sebelumnya, kita selesaikan persamaan 2 a1 r1 + r22 a1 2 2 2 2 a1 x + bx + c = (x − r1 ) + (x − r2 ) = a1 x − a1 (r1 + r2 ) x + a1 2 2 2 8
yakni r1 + r2 = −b/a1 dan r12 + r22 = 2c/a1 . Sistem persamaan tersebut ekivalen dengan r1 + r2 =
−b , a1
r1 r2 =
b2 − 2ca1 . 2a21
(2)
Karena polinom kuadrat T (x) = x2 + memiliki diskriminan
b2 − 2ca1 b x+ a1 2a21
b2 2b2 − 4a1 c b2 − 4a1 c − =− > 0, a21 a21 a21
maka sistem (2) solusi dengan r1 6= r2 (yang merupakan akar dari T (x)). Dan karena b2 − 2ca1 6= 0 (telah kita hindari pada pemilihan a1 ), maka r1 , r2 tak nol (karena T (0) 6= 0). Kita selanjutnya mengambil P2 (x) = a1 (x − r1 )2 /2 dan P3 (x) = a1 (x − r2 )2 /2 dan kita selesai.
9
SOAL 6. Suatu bilangan asli n dikatakan kuat apabila terdapat bilangan asli x sehingga xnx + 1 habis dibagi 2n . (a) Buktikan bahwa 2013 merupakan bilangan kuat. (b) Jika m bilangan kuat, tentukan bilangan asli terkecil y sehingga y my + 1 habis dibagi 2m .
SOLUSI. Lema berikut sangat penting dalam bukti kita. LEMA. Misalkan a, b, k bilangan asli dengan a, b ganjil. Dengan ini, berlaku 2k | ab + 1 jika dan hanya jika 2k | a + 1. BUKTI. Perhatikan pemfaktoran berikut ab + 1 = (a + 1)(ab−1 − ab−2 + ab−3 − · · · − a + 1). Dari sini, trivial bahwa jika 2k | a + 1, maka 2k | ab + 1. Sekarang untuk arah sebaliknya misalkan 2k | ab +1. Karena a ganjil, maka ab−1 , ab−2 , ab−3 , . . . , a, 1 ganjil dan karena b ganjil, ada sebanyak b bilangan ganjil pada suku kedua pemfaktoran di atas. Dengan demikian, bilangan ab−1 − ab−2 + ab−3 − · · · − a + 1 ganjil sehingga relatif prima dengan 2k . Akibatnya, 2k | a + 1 dan lema terbukti. (a) Kita buktikan lebih umum bahwa semua bilangan ganjil senantiasa kuat. Misalkan m bilangan ganjil dan pilih x = 2m −1. Dengan demikian, x ganjil sehingga mx juga ganjil. Karena x+1 = 2m jelas habis dibagi 2m , maka xmx + 1 juga habis dibagi 2m . Berdasarkan definisi, m adalah bilangan kuat. (b) Misalkan m bilangan kuat dan y bilangan asli terkecil sehingga 2m | y my + 1. Pertama, y my + 1 harus genap, sehingga y m dan y ganjil. Berdasarkan lema (dengan a = y m dan b = y), diperoleh bahwa 2m | y m + 1. Seandainya m genap, maka y m + 1 ≡ 2 (mod 4) sementara 2m habis dibagi 4. Dalam hal ini, tidak mungkin berlaku 2m | y m + 1. Jadi, m harus ganjil dan berdasarkan lema lagi (dengan a = y dan b = m), diperoleh 2m | y + 1. Dengan demikian, y + 1 ≥ 2m atau y ≥ 2m − 1. Sebaliknya, seperti bagian (a), y = 2m − 1 memang memenuhi 2m | y my + 1. Jadi, bilangan y yang kita cari adalah ini dan kita selesai.
10
SOAL 7. Diberikan jajar genjang ABCD. Pada sisi luar jajar genjang, dikonstruksi persegipersegi ABC1 D1 , BCD2 A2 , CDA3 B3 dan DAB4 C4 . Pada sisi-sisi luar B4 D1 , C1 A2 , D2 B3 , dan A3 C4 dari segitiga-segitiga AB4 D1 , BC1 A2 , CD2 B3 , dan DA3 C4 , konstruksi persegi-persegi lagi dengan pusat berturut-turut OA , OB , OC dan OD . Buktikan bahwa AOA = BOB = COC = DOD . SOLUSI 1. Tanpa kehilangan keumuman, misalkan ABCD terurut searah jarum jam. Kita cukup membuktikan bahwa AOA = BOB . Nanti analog, BOB = COC dan COC = DOD dan kesimpulan pada soal mengikuti.
OA
B4
D1
C1 O1 B
A O4
D4
A2 O2
D
C
D2
Misalkan persegi-persegi ABC1 D1 , A2 BCD2 , A3 B3 CD, dan AB4 C4 D berturut-turut berpusat di O1 , O2 , O3 , dan O4 . Pertama, tinjau rotasi dengan pusat D1 dengan sudut 90◦ berlawanan arah dengan jarum jam, kemudian diikuti dengan dilatasi dengan pusat yang sama, yakni D1 , √ dengan faktor dilatasi 2. Transformasi ini akan membawa titik A ke B dan juga membawa √ titik OA ke B4 . Jadi, BB4 = 2AOA . Berikutnya, tinjau rotasi dengan pusat A dengan sudut 90◦ (berlawanan dengan arah jarum jam juga) yang diikuti dengan dilatasi berpusat di A dengan √ √ faktor dilatasi 1/ 2. Ini membawa B ke O1 dan juga B4 ke OA . Jadi, O1 O4 = BB4 / 2 = AOA . Dengan cara yang sama, diperoleh juga BOB = O2 O1 . Cukup dibuktikan bahwa O1 O2 = O1 O4 . Untuk ini, tinjau segitiga O1 AO4 dan O1 BO2 . Per√ √ hatikan bahwa O1 A = O1 B dan AO4 = AD/ 2 = BC/ 2 = BO2 , ∠O1 AO4 = 90◦ + ∠D1 AB4 = 90◦ + (360◦ − 90◦ − 90◦ − ∠BAD) = 90◦ + (180◦ − ∠BAD) = 90◦ + ∠ABC = ∠O1 BO2 . Jadi, kedua segitiga tersebut kongruen sehingga O1 O4 = O1 O2 dan bukti kita sudah lengkap. 11
SOLUSI 2. Seperti solusi sebelumnya, akan dibuktikan bahwa AOA = BOB . Konstruksi titik X, Y, Z, W sedemikian sehingga ABA2 X dan XA2 OB Y jajar genjang kemudian Y titik tengah XW dan O4 titik tengah B4 Z.
OB
C1
W
45
A2
Y B
C
D1 45 P1
X
A
D
Z OA
B4
Dari konstruksi titik X dan Y tersebut, kita mempunyai bahwa segmen-segmen D1 C1 , AB, XA2 , dan Y OB sejajar dan sama panjang. Dari sini kita mempunyai jajar genjang lain, misalnya ABOB Y , yang berakibat BOB = AY , kemudian jajar genjang XA2 OB Y , XA2 C1 D1 , dan Y OB C1 D1 . Karena C1 OB A2 segitiga samakaki dan siku-siku di OB , maka segitiga D1 Y X juga samakaki dan siku-siku di Y . Karena Y titik tengah XW , maka XD1 W samakaki dan siku-siku di D1 . Di sisi lain, karena B4 OA D1 samakaki dan siku-siku di OA sementara OA titik tengah B4 Z, maka segitiga B4 D1 Z samakaki dan siku-siku di D1 . Tinjau rotasi dengan pusat D1 dengan besar sudut −90◦ (berarti 90◦ searah jarum jam). Rotasi ini membawa W ke X dan juga membawa B4 ke Z. Karena rotasi selalu mengawetkan jarak, kita simpulkan B4 W = XZ. Sekarang karena AX || BA2 , maka X, A, B4 segaris. Kita juga mempunyai AX = BA2 = BC = AD = AB4 , yakni A titik tengah B4 X. Jadi, 1 1 AOA = XZ = B4 W = AY = BOB 2 2 dan kita selesai. SOLUSI 3. Solusi ini menggunakan bilangan kompleks. Kita gunakan huruf kecil untuk menyatakan bilangan kompleks (atau koordinat di bidang kompleks) dari titik dengan huruf besar. Misalnya, a, b, a1 , b1 , oa , ob berturut-turut adalah bilangan kompleks dari titik A, B, A1 , B1 , OA , OB 12
dan seterusnya. Tanpa mengurangi keumuman, misalkan ABCD terurut searah jarum jam. Kita gunakan gambar yang sama seperti SOLUSI 2. Pertama, karena ABCD jajar genjang, b − a = c − d. Karena titik D1 diperoleh dari titik B dengan melakukan rotasi yang berpusat di A dengan sudut 90◦ , maka d1 = a+i(b−a). Sedangkan B4 diperoleh dari titik D dengan melakukan rotasi yang berpusat di A dengan sudut 270◦ (atau −90◦ ), jadi b4 = a − i(d − a). Terakhir, perhatikan bahwa titik OA diperoleh dari titik D1 dengan rotasi yang berpusat di titik tengah B4 D1 dengan sudut 90◦ , sehingga b4 + d 1 b4 + d1 oa = + i d1 − 2 2 a − i(d − a) + a + i(b − a) − i (a − i(d − a) − a − i(b − a)) = 2 4a − b − d + i(b − d) = . 2 Kita gunakan metode yang sama, c1 = b − i (a − b), a2 = b + i (c − b) dan c 1 + a2 c 1 + a2 ob = + i a2 − 2 2 b + i (c − b) + b − i (a − b) + i (b + i (c − b) − b + i (a − b)) = 2 4b − a − c + i(c − a) = . 2 Sekarang, dari b − a = c − d, maka d = c + a − b, sehingga 2a − b − (c + a − b) + i(b − (c + a − b)) 2 (2b − a − c) i + (a − c) = = i(ob − b). 2
oa − a =
Akibatnya, AOA dan BOB sama panjang (dan tegak lurus). Analog, BOB = COC dan COC = DOD dan kesimpulan mengikuti.
13
SOAL 8. Misalkan A suatu himpunan berhingga beranggotakan bilangan asli. Tinjau himpunanhimpunan bagian dari A dengan tiga anggota. Himpunan A dikatakan seimbang apabila banyak himpunan bagian dari A dengan tiga anggota yang jumlah ketiga anggota tersebut habis dibagi 3 sama dengan banyak himpunan bagian dari A dengan tiga anggota yang jumlah ketiga anggota tersebut tidak habis dibagi 3. (a) Berikan satu contoh himpunan seimbang dengan 9 anggota. (b) Buktikan bahwa tidak ada himpunan seimbang dengan 2013 anggota. SOLUSI. Misalkan A ⊂ N memiliki n anggota. Misalkan banyak anggota A yang kongruen 1 mod 3 adalah a, banyak anggota A yang kongruen 2 mod 3 adalah b dan banyak anggota A yang kongruen 0 mod 3 adalah c. Perhatikan juga bahwa jumlah tiga bilangan asli x + y + z habis dibagi 3 jika dan hanya jika x ≡ y ≡ z mod 3 atau x, y, z ketiganya memiliki sisa berbeda jika dibagi 3. Dengan demikian, banyak himpunan bagian dari A dengan tiga anggota yang jumlah ketiga anggota tersebut habis dibagi 3 adalah a b c + + + abc 3 3 3 dan banyak himpunan bagian dari A dengan tiga anggota yang jumlah ketiga anggota tersebut tidak habis dibagi 3 adalah a b c (b + c) + (c + a) + (a + b). 2 2 2 Dengan demikian, diperoleh juga bahwa n a b c a b c = + + + abc + (b + c) + (c + a) + (a + b) 3 3 3 3 2 2 2 karena kedua ruas menyatakan banyak himpunan bagian dari A dengan tiga anggota. Jadi, himpunan A seimbang jika dan hanya jika n a b c = 2 (b + c) + (c + a) + (a + b) 3 2 2 2 = a(a − 1)(b + c) + b(b − 1)(c + a) + c(c − 1)(a + b) = a2 b + ab2 + b2 c + bc2 + c2 a + ca2 − 2(ab + bc + ca) = (a + b + c − 2)(ab + bc + ca) − 3abc = (n − 2)(ab + bc + ca) − 3abc.
(3)
(a) Misalkan A himpunan seimbang dengan 9 anggota. Dengan demikian, 9 = 7(ab + bc + ca) − 3abc. 3 Karena 93 = 84 habis dibagi 7, maka 7 juga habis membagi abc. Karena 0 ≤ a, b, c ≤ 9, maka salah satu dari a, b, c harus habis dibagi 7. Karena kita hanya mencari satu contoh, kita ambil a = 7 dan b = c = 1. Kita cek, 9 7(ab + bc + ca) − 3abc = 84 = . 3 14
memang memenuhi persamaan (3). Dalam hal ini, diperoleh contoh himpunan seimbang A = {1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 2, 3}. (b) Andaikan ada himpunan seimbang A dengan 2013 anggota. Dengan demikian, 2013 = (2013 − 2)(ab + bc + ca) − 3abc = 2011(ab + bc + ca) − 3abc. (4) 3 Karena 2013 = 2013 × 2012 × 2011/6 habis dibagi 2011 maka 3abc juga habis dibagi 2011. 3 Padahal 2011 adalah bilangan prima, tanpa mengurangi keumuman, 2011 membagi a. Karena 0 ≤ a ≤ 2013, maka a = 2011 atau a = 0. Kasus 1. Untuk a = 2011, maka b + c = 2 dan dari (4), 2013 × 2012 × 2011 = 2011 (bc + 2011(b + c) − 3bc) = 2 · 2011(2011 − bc) 6 2011 − bc =
2013 × 2012 > 2011 12
yang jelas tidak mungkin. Kasus 2. Untuk a = 0, maka b + c = 2013 dan dari (4), 2013 × 2012 × 2011 = 2011(0 + bc) − 0 = 2011bc 6
(5)
sehingga bc = 2013 × 2012/6 habis dibagi 11 (karena 2013 = 3 × 11 × 61). Tanpa mengurangi keumuman, 11 membagi b. Karena b + c = 2013 habis dibagi 11 juga maka c juga habis dibagi 11. Namun jika demikian, maka 2013 × 2012/6 = bc habis dibagi 112 , suatu kontradiksi (karena faktanya tidak). Jadi pengandaian kita salah dan kita selesai.
15