i
PENGARUH MEDIA PETA RUPA BUMI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS SMA ISLAM AN-NIDHOM KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Khoirul Umam 3201406570
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang pada ujian skripsi pada: Hari
: Senin
Tanggal
: 11 Februari 2013
DosenPembimbing I
DosenPembimbing II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001
Sriyanto, S.Pd. M.Pd NIP.19770722 2005011 001
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 20 Februari 2013
Penguji Skripsi
Muh. Sholeh, S.Pd.M.Pd NIP. 197707082006041001
Anggota I
Anggota II
Sriyanto, S.Pd. M.Pd______ NIP.19770722 2005011 001
Drs. Apik BudiSantoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dr. Subagyo, M.Pd NIP. 19510808 1980031 003
iii
iv
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etika ilmiah.
Semarang, 13 Januari2013
Khoirul Umam NIM. 3201406570
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ¾ Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar dating bersama kesulitan, dan kemudahan itu ada bersama kesulitan. (Q.S Ath.Thalaq: 7) ¾ Setiap hari langkah kehidupan begitu cepat, bagaikan pembalap berebut dan menjadi yang nomor 1, tetapi yang terakhir bukanlah yang terburuk. (Khoirul Umam)
PERSEMBAHAN Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak Ku H. Mustofa dan ibuku Hj. Mursidah terima kasih atas dukungan dan do’a-do’anya. 2. Semua Kakakku atas do’a, dukungannya, dan motivasi selamaini 3. Sahabat
seperjuanganku
Pendidikan
Geografi 2006 terima kasih atas waktu, dukungan, dan bantuannya.
v
vi
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA ISLAM AN-NIDHOM Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013”. Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusny akepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang ingin penulis sampaikan yaitu kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.,Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di kampus tercinta ini. 2. Dr. Subagyo, M,Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin untuk penelitian. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M. Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang dan dosen pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Sriyanto,S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II dan juga sebagai dosen wali, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen Geografi, yang dengan segala keikhlasan telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu. 6. Izzul Ashofa, S. Pd., kepala sekolah SMA Islam An-Nidhom yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Siti Zulaikah S. Pd, guru Geografi di SMA Islam An-Nidhom yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian. 8. Seluruh siswa kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang telah menjadi subyek penelitian, terima kasih atas kerjasamanya. 9. Keluarga besar kos Pink dan temen-temen seperjuangan, terima kasih atas persahabatan, bantuan, semangat, dan dukungannya, semoga persaudaraan kita bisa terus terjaga. Kritikdan saran sangat diharapkan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembaca khususnya.
Semarang, 13 Januari 2013
Penulis
vii
viii
SARI Umam, Khoirul.2013. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Drs. Apik Budi Santoso, M. Si, Pembimbing II:Sriyanto, S.Pd, M.Pd Kata kunci: Media, Peta Rupa Bumi, Hasil Belajar Siswa. Media mempunyai arti yang cukup penting dalam suatu proses pembelajaran. Penjelasan yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa tersebut biasa saja berpangkal dari penjelasan yang kurang jelas, tidak ada salahnya jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013? (2) Bagaimana pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013? Populasi dalam Penelitian ini adalah kelas XII IPS SMA Islam AnNidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Sempel dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom, Pemilihan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan secara pelemparan koin diperoleh kelas eksperimen dan kontrol. Hasil pengundian terpilih kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan diberinama kelompok E dengan menggunakan media peta rupa bumi dan kelas XII IPS 2 sebagai kelas kontrol dan diberi nama kelompok K dengan menggunakan media konvensional. Variabel yang digunakan ada dua yaitu: (1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media peta rupa bumi dalam materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar petadan (2) Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan tes pengetahuan (Kognitif, Afektif, Psikomotorik). Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji kesamaan duavarians, uji perbedaan dua rata-rata, dan deskriptif persentase. Hasil penelitian pada kelompok eksperimen pembelajaran geografi dengan menggunakan media peta rupa bumi, menunjukkan bahwa pada penggunaan media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar geografi. Hal ini ditunjukkan oleh harga thitung untuk hasil post test = 4,92 lebih besar jika dibandingkan ttabel = diperoleh hasil thitung 2,00.Nilaiaspekafektifbaikkelaseksperimendankontrolsama-sama mengalami kenaikan belajar. Untuk aspek psikomotorik kelas eksperimen 83,57 sedangkan untuk kelas kontrol 69,30.
viii
ix
Saran dari penelitian ini adalah peta rupa bumi dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan media peta rupa bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
iii
PERNYATAAN ..............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
PRAKATA .......................................................................................................
vi
SARI.................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
8
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
8
E. Batasan Istilah ......................................................................................
9
F. Sistematika Skripsi ...............................................................................
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI ...........................................................................
13
1. Tinjauan Pembelajaran Geografi .....................................................
13
2. Media Pembelajaran ........................................................................
17
x
xi
3. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ......................................
23
4. Peta ..................................................................................................
29
5. Peta Rupa Bumi ...............................................................................
36
6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi ..
44
B. Kerangka Berfikir .................................................................................
49
C. Hipotesis ...............................................................................................
50
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................
52
B. Populasi, Sempel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................
52
C. Variabel Penelitian ...............................................................................
54
D. Rancangan Penelitian ...........................................................................
54
E. Metode pengumpulan Data ..................................................................
58
F. Metode analisis data .............................................................................
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................................
70
1. Gambaran Umum Objek Lokasi Penelitian .....................................
70
2. Pelaksanaan Pembelajaran ...............................................................
72
3. Hasil Analisis Aspek Data Kognitif ................................................
75
4. Hasil Observasi siswa ......................................................................
77
5. Hasil Observasi Terhadap Guru ....................................................
79
6. Data Angket Siswa ..........................................................................
82
B. Pembahasan……………………………………………….. ................
83
xi
xii
BAB V PENUTUP A. Simpulan ..............................................................................................
88
B. Saran ....................................................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................
90
LAMPIRAN .....................................................................................................
91
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Desain Eksperimen ................................................................................... 52
2.
Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................... 57
3.
Hasil Perhitungan Validasi Butir Soal ...................................................... 60
4.
Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran .......................................................... 63
5.
Hasil Perhitungan Daya Pembeda ............................................................. 64
6.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test ...................................... 66
7.
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas data populasi ................................... 67
8.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 72
9.
Hasil Analisis Perbedaan Dua rata – rata Data Post Test ......................... 76
10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 80 11. Rangkuman Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 81
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom .................................................. 71
2.
Proses Belajar Kelas Experimen ............................................................... 73
3.
Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Test .............................................. 76
4.
Grafik Nilai Kognitif Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................... 77
5.
Analisis Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 79
6.
Grafik Aktifitas Pembelajaran Guru ......................................................... 81
7.
Diagram Tanggapan Siswa ....................................................................... 82
8.
Guru Menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran ........ 84
9.
Peta Lokasi Penelitian ............................................................................... 138
xiv
xv
Lampiran
Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 91 2. Silabus ..................................................................................................... 95 3. Instrumen Tes Hasil Belajar .................................................................... 97 4. Lembar Jawaban ..................................................................................... 101 5. Analisis Soal UjiCoba ............................................................................. 102 6. Analisis Hasil Belajar.............................................................................. 115 7. Kisi-Kisi Lembar Observasi Afektif Siswa ............................................ 121 8. Kriteria Pensekoran Afektif Siswa .......................................................... 122 9. Daftar Nilai Afektif ................................................................................. 125 10. Kisi-Kisi Lembar Observasi Psikomotorik Siswa .................................. 129 11. Daftar Nilai Psikomotorik ....................................................................... 130 12. Nilai Tanggapan Siswa ........................................................................... 132 13. Lembar Pengamatan Aktifitas Guru........................................................ 135 14. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 137 15. Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 138
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan merupakan suatu sistem yang komponen-komponen yang saling interaksi, saling korelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam arti sempit adalah proses pembelajaran di dalam kelas. Artinya bahwa proses pembelajaran di dalam kelas juga merupakan suatu sistem. Proses pembelajaran di dalam kelas sebagai suatu sistem mempunyai banyak komponen antara lain: Guru, siswa, tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi, dan lain-lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup pesat dewasa ini menuntut proses pembelajaran mau tidak mau harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku yang terbaru sebagai Pusat Sumber Belajar masih sangat dibutuhkan oleh seluruh warga sekolah dalam proses pembelajaran. Demikian juga 1
2
pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang digalakkan yaitu berbagai macam media yang sangat cocok dengan kondisi dan situasi saat ini. Tersedianya media pembelajaran masih dirasakan sangat kurang baik dalam jumlah maupun kualitasnya, sehingga tidak seimbang dengan jumlah kelas dan jumlah siswa. Ditambah lagi penguasaan guru atas berbagai macam media khususnya media elektronik masih sangat kurang, sehingga belum mampu memanfaatkan media yang tersedia. Dalam setiap proses pembelajaran masih sangat sedikit guru yang merancang/mendesain media pembelajaran pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya. Dengan keadaan seperti itu sudah barang tentu membawa dampak terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu sosialisasi tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran masih sangat dibutuhkan. Kondisi saat ini, masih banyak guru yang menggunakan media pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak guru yang hanya mengandalkan buku paket sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3
Penggunaan media pembelajaran model/benda tiruan saat ini sedang diminati oleh para guru dan siswa. Media pembelajaran model merupakan media tiga dimensi yang sangat menarik bagi siswa, karena mempunyai banyak kelebihan. Media pembelajaran ini dapat menyajikan berbagai macam bentuk model sesuai dengan benda aslinya/benda sebenarnya. Minat belajar siswa perlu mendapat perhatian dari guru. Siswa memiliki sifat mudah bosan terhadap suatu obyek, sehingga diperlukan sesuatu yang bervariasi. Belajar sambil bermain dapat menumbuhkan minat siswa pada apa yang dipelajarinya. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan siswanya. Hal itu dapat diartikan bahwa guru yang mengajar dan siswa yang belajar. Seperti apa yang dikatakan oleh Ali (2004:1) bahwa inti dari proses pendidikan formal adalah mengajar, sedangkan inti proses pengajaran adalah siswa belajar. Perpaduan dari guru yang mengajar dan siswa yang belajar akan melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai media perantaranya. Di sana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan, termasuk di dalamnya lingkungan belajar. Lingkungan
belajar
yang
mendukung dapat diciptakan agar proses belajar ini dapat berlangsung optimal. Proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa
disebut
dengan
bahwa
pembelajaran.
Hamalik
(2003:48)
menyimpulkan
pembelajaran merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik
4
antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa. Jadi, dapat diartikan
bahwa pembelajaran
merupakan
suatu
keadaan
untuk
menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar yang di dalamnya terdapat proses komunikasi. Komunikasi tersebut tidak harus berupa pemberian materi dari guru kepada siswa saja, tetapi dapat dengan cara lain
misalnya belajar
melalui
media pembelajaran yang sudah
disiapkan. Hamalik (2002:48) juga menyatakan bahwa guru menempati posisi kunci
dan strategis
dalam
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan untuk mengarahkan agar siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Oleh sebab itu, guru harus berusaha menciptakan suasana belajar yang memungkinkan terjadinya pengalaman belajar pada diri siswa, dengan mengerahkan segala sumber belajar dan menggunakan berbagai strategi
belajar-mengajar
mempunyai
rencana
yang
tentang
tepat. apa
Selain
yang
itu,
guru juga
harus
sebaiknya
dilakukan
untuk
menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat mengantarkan siswa ke tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut menunjukkan bahwa tugas guru berusaha
menciptakan
suasana
belajar
yang
menggairahkan
dan
menyenangkan bagi siswa. Bahri memang
dan
Zain (2002:136) menyatakan bahwa kehadiran
mempunyai
arti
yang
cukup
penting
media
dalam suatu proses
pembelajaran. Ketidakjelasan dalam proses pembelajaran dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
5
akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat membantu dan mewakili kurangnya ucapan guru melalui kata-kata
atau
kalimat
tertentu.
Bahkan
keabstrakan
bahan
dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Setiap materi dalam mata pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. beberapa
Begitu
materi yang
menggambarkan
suatu
pun
dalam
memerlukan peristiwa masa
mata
pelajaran
imajinasi lalu,
yang
sehingga
Geografi,ada kuat
untuk
siswa
harus
mempunyai daya imaginasi yang tinggi. Akan tetapi, tidak semua materi dalam setiap mata pelajaran sukar untuk dicerna, sehingga memerlukan media sebagai perantaranya. Pada satu sisi ada materi pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tapi ada juga materi pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran, contohnya media peta untuk mata pelajaran Geografi. Sudjana (2007:6) mengatakan bahwa media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajar. Penjelasan guru yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa tersebut bisa saja berpangkal dari penjelasannya yang kurang jelas. Maka, salah satu jalan keluar jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan
suatu
materi
dengan baik, tidak ada salahnya jika
6
menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Sadman (2008:83) media adalah perangkat lunak yang berisi pesan (informasi) yang lazimnya disajikan dengan menggunakan peralatan. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media dapat mempertinggi kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Pada kenyataannya, penggunaan media sebagai alat bantu atau sebagai sumber
belajar
memang
jarang
digunakan.
Hal
tersebut
disebabkan karena berbagai kendala yang dimiliki oleh guru untuk membuat media dan sekolah pun tidak banyak yang dapat menyediakan media untuk menunjang proses belajar mengajar tersebut. Maka, tidak banyak guru yang
dapat
menggunakan
media karena berbagai keterbatasan yang
dimilikinya, padahal penggunaan media sangat penting
apalagi
untuk
materi-materi yang membutuhkan perantara dalam penyampaiannya. Macam-macam ekonomi,
penduduk,
peta
tentang
politik
dan
tiap bagian
dunia, seperti
peta
sebagainya sangat diperlukan dalam
pembelajaran geografi, sebab terdapat
beberapa
materi yang
sangat
membutuhkan media peta sebagai alat bantu dan bahkan sebagai sumber belajar. Seperti apa yang dikatakan oleh Bahri dan Zain (2002:138) bahwa kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan hasil
7
belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Jadi, Melalui penggunaan media peta diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses suatu pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Sejalan dengan Kurt Lewin yang mengembangkan teori
motivasi manusia di sekitar teori medan yang dikemukakan oleh Gestalt, bahwa perilaku (behaviour) siswa sebagai perolehan belajar adalah fungsi dari individu (person) dan lingkungan (environment). Jadi lingkungan dapat
mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Lingkungan yang
dimaksud
adalah lingkungan belajar, yang didalamnya terdapat berbagai
macam komponen pembelajaran termasuk media. Maka, berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk menerapkan penggunaan media peta rupa bumi dalam proses pembelajaran Geografi dengan melakukan penelitian yang berjudul:“Pengaruh Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul diatas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?
8
2. Bagaimana pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013. 2. Mengetahui
bagaimana
pengaruh
media
peta
rupa
bumidalam
pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.
D. Manfaat Penelitian Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran geografi dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi.
9
2. Manfaat praktis 1. Bagi dinas pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk menentukan kebijakan di bidang pendidikan. 2. Bagi kepala sekolah dan pengawas, hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan pembinaan profesional dan supervisi kepada para guru secara lebih efektif dan efisien.
E. Batasan Istilah Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah yang dimaksud dengan skripsi ini maka dalam penelitian perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut. 1. Pengaruh Pengaruh yaitu suatu daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkuatan gaib dan sebagainya (WJS. Poerwodarminto, 2005:664). Dalam penelitian ini yang disebut sebagai pengaru adalah penggunaan media peta rupa bumi. 2. Media Peta Rupa Bumi Bahri dan Zain (2002:137) menyatakan bahwa media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Peta rupa bumi adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.
10
Peta rupa bumi dalam hal ini adalah alat bantu yang berupa gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu yang digunakan untuk media pembelajaran geografi. 3. Pembelajaran Geografi Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa dapat berubah kearah yang lebih baik (Darsono, 2000:24).Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Sumaatmaja, 2001:11). Jadi pembelajaran geografi adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Pembelajaran Geografi dalam peneltian ini adalah pada kompetensi dasar prinsip – prinsip dan keteramplan dasar peta pada kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013 4. Hasil Belajar Siswa Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha pikiran (W.J.S Poerwadarminto, 2004:348). Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya (Hamalik, 2003:59). Dalam hal ini hasil belajar yng digunakan dalam penelitan meliputi dua komponen hasil belajar yaitu belajar efektif, kognitif dan
11
psikomotorik. Hasil belajar efektif sendiri diperoleh dari kegiatan observasi pada proses belajar dengan menggunakan media peta rupa bumi, kognitif ditunjukkan oleh nilai evaluasi yang merupakan hasil belajar dari perubahan ketrampilan belajar siswa setelah mengalami proses belajar sedangkan psikomotorik berdasarkan hasil observasi pada proses belajar.
F. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian isi skripsiterdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Bab II Kajian Kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas yaitu mengenai ruang lingkup media peta. Bab III Metodologi Penelitian yang berisikan tentang jenis dan desain penelitian, populasi dan sampel dan teknik pengambilan sampel, bahan dan peralatan pelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, teknik analisa data.
12
Bab IV Hasil Penelitian merupakan pembahasan hasil-hasil penelitian mengenai deskripsi hasil pengolahan data dan analisis hasil penelitian berdasarkan perhitungan statistik. Bab V Kesimpulan dan Saran merupakan interpretasi dari kajian yang penulis lakukan berdasarkan penelitian sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sedangkan saran merupakan rekomendasi hasil yang didapatkan di lapangan yang bertolak dari kekurangan yang didapat dari penelitian sehingga dapat memberi sumbangan bagi pihak-pihak yang terkait. 3. Bagian Akhir Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustakan dan lampiranlampiran.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Tinjauan Pembelajaran Geografi Pengenalan manusia dan perkembangan pemikiran manusia tentang lingkungan menyebabkan pengertian geografi juga mengalami perubahan. Menurut Daldjoeni, dalam Aprilia, 2005:6, geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluk beluk permukaan bumi serta hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan kehidupan). Persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dapat ditinjau dari sudut pandang kewilayahan, kelingkungan dan adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Sumaatmajda, 2001:11). Ruang lingkup studi geografi menurut Sumaatmajda (2001:11), adalah sebagai berikut: 1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia, 2) Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya,
3)
Interaksi
keruangan 13
umat
manusia
dengan
14
alamlingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempattempat di permukaan bumi, 4) Kesatuan regional yang merupakan perpaduan darat, perairan, dan udara di atasnya. Ruang lingkup inilah yang menjadi ciri karakteristik terhadap pengajaran geografi. Apa saja yang akan diproses pada pengajaran geografi, materinya akan selalu digali dari permukaan bumi pada suatu lokasi untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia yang bersangkutan sebagai
hasil
interaksi
faktor-faktor
geografi
pada
lokasi
yang
bersangkutan. Bidang atau pokok-pokok telaah geografi menurut Daldjoeni, dalam Aprilia, 2005:7, adalah sebagai berikut: 1) Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi, 2) Persebaran serta posisi massa darat dan wujud perairan, 3) Batuan, struktur dan relief berbagai permukaan bumi, 4) Air yang ada di berbagai samudera, lautan serta seluk beluk gerakannya, 5) Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan, 6) Atmosfer dengan gejalagejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi, 7) Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berupa aneka penduduk berdasarkan unit kenegaraan, 8) Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan hidup perekonomiannya, 9) Bermacam-macam jenis pemukiman manusia yang ada, 10) Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia, 11) Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antar mereka.Sumber materi pengajaran geografi (Sumaatmaja, 2001:13 dalam Aprilia, 2005:8), adalah kehidupan manusia di masyarakat, alam
15
lingkungan dengan segala sumber dayanya dan gejala-gejalanya, regionregion di permukaan bumi serta buku-buku. Fungsi pendidikan geografi menurut Fairgrieve yang dikutip oleh Sumaatmaja, (2001:16), adalah mengembangkan kemampuan calon warga masyarakat dan warga negara yang akan datang untuk berfikir kritis terhadap masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya, dan melatih mereka untuk cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan di permukaan bumi pada umumnya. Lebih lanjut lagi Sumaatmaja mengungkapkan bahwa pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi yang meliputi nilai teoritis, praktis, filosofis dan ketuhanan. Dengan demikian, dengan mempelajari geografi diharapkan dapat membina anak didik berfikir interagatif untuk dirinya sendiri dan untuk membina kepentingan kehidupan pada umumnya. Pembelajaran geografi selaku sistem intruksional mengacu pada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lainnya untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:10). Lebih lanjut Djamarah (2002:48) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar termasuk di dalamnya pembelajaran geografi sebagai suatu sistem mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi. Komponen-komponen dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
16
a. Tujuan Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan yang ingin dicapai adalah mengenalkan fakta yang terjadi pada siswa. b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran disusun secara sistematis dan terpadu dalam proses pembelajaran sehingga mampu bersaing diera globalisasi. c. Kegiatan Belajar Mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi antara guru dan siswa. Siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. d. Metode Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang digunakan guru bervariasi disesuaikan oleh materi pelajaran yang diajarkan. e. Alat/Media Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
menggunakan
alat
untuk
mempermudah usaha dalam mencapai tujuan. Alat yang digunakan bervariasi dengan media belajar ataupun motivasi dan perintah yang dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar. f. Sumber Pelajaran Sumber belajar merupakan bahanmateri dalam menambah ilmu pengetahuan. Sumber pelajaran berupa buku paket ataupun buku penunjang yang lain serta Lembar Kerja Siswa.
17
Agar tujuan dapat tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar komponen terjadi kerjasama. Pembelajaran akan tercapai jika ada timbal balik yang baik antara guru dan siswa. Interaksi yang terjadi antara komponen ini digambarkan dalam bagan sebagai berikut. Tujuan
Guru
Strategi model/ metode media materi
Siswa
Lingkungan Gambar 1. Bagan Komponen-komponen dalam Sistem Pembelajaran (Sumber: Djamarah, 2002:48) Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa media pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media yang tepat dengan materi pembelajaran yang disampaikan juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. 2. Media Pembelajaram Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media
18
pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran tersebut. Menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi atau alasan teoritis yang benar. Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (1997:21). Kata segala memberi makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada jenis media yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu, akan tetapi juga yang keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk memperjelas atau mempermudah pemahaman siswa terhadap materi atau pesan tertentu. Jadi apapun bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dapat disebut media. Pengertian media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya, sehinggabanyak orang membedakan pengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu media sebagai sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja, tetapi sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses
19
atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain. Media dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sebagai: alat bantu mengajar (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Sebagai alat bantu mengajar (instructional aids), media berfungsi untuk
menyampaikan
informasi
atau
menyajikan
pesan
dalam
pembelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik. Dalam hal ini media berfungsi untuk membantu guru dalam mengajar baik dalam bentuk audio, visual, audio visual aids maupun dalam bentuk lainnya, sebagai contoh antara lain: OHP/OHT, film bingkai, foto, poster, peta, grafik, flip chart, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini media disebut dengan istilah teaching aids karena peranannya sebagai alat bantu pelengkap dalam proses belajar mengajar. Sebagai
media
pembelajaran
(instructional
media),
media
mempunyai fungsi yang memungkinkan terjadinya interaksi dalam proses belajar dari diri siswa pada waktu menggunakan media tersebut. Dalarn hal ini pada umumnya digunakan media yang dirancang (media by design), dalam hal merancangnya, Heinich, Molenda, dan Russell mengemukakan suatu model yang disebut ASSURE yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: A : Analyze Learner Characteristics (menganalisis karakteristik orang yang belajar) S : State Objective (menentukan tujuan) S : Select, modify, or design materials (memilih, memodifikasi, atau merancang bahan) U : Utilize materials (menggunakan bahan)
20
R : Require Learner Response (mengetahui respons pembelajar) E : Evaluate (mengevaluasi) (Heinich at.all. (1996:71). Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian kepada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara penggunaannya harus dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama. Mengenai kegunaannya, secara umum media mempunyai kegunaan untuk untuk menunjang proses pembelajaran. Adapun manfaat itu adalah sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda, maka anak akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh anak-anak, misalnya: adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan-bacaan, letak geografis,
kesempatan
berdarmawisata,
dan
lain-lain.
Media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke siswa. Jadi media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
21
b. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki masing-masing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba, dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh siswa secara bersama-sama dan diarahkan kepada hal-hal yang penting yang dimaksudkan oleh guru. d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula. Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lainlain bisa memberikan konsep dasar yang benar. e. Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar. Pemasangan gambar-gambar dipasang pada papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsanganrangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar. f. Media
membangkitkan
keinginan
dan
minat
guru.
Dengan
menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
22
g. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari konkrit sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi Borobudur misalnya, dapat memberikan imajinasi yang konkret tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya. Selanjutnya perlu diketahui ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan guru dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Tidak ada satu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran,
karena
masing-masing
memiliki
kelebihan
dan
kekurangan. b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaranyang disajikan. d. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakn, seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual. e. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup, seperti mengecek media yang akan dipakai, mempersiapkan serbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pengajaran di mulai. f. Siswa perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penggunaan media.
23
g. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif para siswa. 3. Klasifikasidan Jenis Media Pembelajaran Dari beberapa perkembangan media muncul beberapa klasifikasi menurut
kesamaan
ciri
atau
karakteristiknya.
Ada
berbagai
pengklasifikasian media yang disesuaikan menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan indera mata hingga perpaduan lebih dari satu indera, dari yang murah dan tidak memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat keras. Perkembangan media pembelajaran mengalami revolusi empat kali dalam dunia pendidikan. Revolusi pertama telah terjadi beberapa puluh abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua menyerahkan pendidikan anakanaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai guru, revolusi kedua terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama pendidikan, revolusi ketigatimbul dengan tersedianya media cetak yang merupakan hasil ditemukannya mesin teknik percetakan, dan revolusi keempat berlangsung dengan meluasnya penggunaan media komunikasi elektronik. Para ahli memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda dalam membuat klasifikasi atau mengelompokkan jenis media yang biasa digunakan
dalam
proses
pembelajaran
pada
siswa.
Menurut
24
Schramm(1997:67), media digolongkan menjadi media rumit dan mahal (big media), dengan media sederhana dan murah (little media). Sejalan dengan kemajuan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran juga mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2007:44) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Selanjutnya Arsyad (2007:46) mengutip pendapat dari Seels dan Glasgow, membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia). Adapun menurut Sadiman (2005:20) media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak,
rekaman
suara,
pengajaran
terprogram,
dan
simulasi.
Selanjutnya Rudy Bretz seperti yang dikutip oleh Arief Sadiman, mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Di samping itu Bretz juga membedakan antara
25
media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : (a) media audio visual gerak, (b) media audio visual diam, (c) media audio semi gerak, (d) media visual gerak, (e) media visual diam, (f) media semi gerak, (g) media audio, dan (h) media cetak. Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain, belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu. Setiap jenis media pembelajaran seperti yang dipaparkan di atas memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Terkait dengan penelitian ini, media yang digunakan untuk pajangan dalam ruang kelas difokuskan pada media jenismedia visual yang tidak diproyeksikan,yaitu antara lain: a. Gambar Fotografik/ Gambar Diam/ Gambar Mati Gambar fotografik termasuk pada jenis gambar diam/mati (still pictures), misalnya misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema
26
pelajaran yang diajarkan. Dalam pelaksanaannya, guru dapat melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini. Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri (gambar rantai makanan, metamorfosa). b. Media grafis Media grafis yang dimaksud adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam proses pembelajaran di lembaga sekolah, antara lain berupa: 1) Sketsa, merupakan gambar sederhana. Sketsa dapat langsung dibuat di atas kertas gambar yang dipersiapkan kemudian ditempelkan pada dinding kelas, dan dapat pula langsung digambar pada papan tulis sambil guru menerangkan dengan menggunakan kapur biasa, spidol. 2) Gambar, merupakan bahasa berupa bentuk yang secara umum dapat dimengerti oleh siapa saja yang melihat. Gambar yang dimaksud gambar karya tangan Kemampuan gambar dapat berbicara lebih banyak daripada seribu kata sehingga dapat memperjelas suatu masalah karena sifatnya konkrit. Kelebihan lain dari gambar yaitu dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, keterbatasan kemampuan pengamatan guru, selain harga yang
27
murah dan mudah dipergunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. 3) Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan perkembangan sesuatu keadaan dengan menggunakan titik, garis atau bentuk-bentuk dan diberi keterangan yang sesuai. Tujuan penggunaan grafik yaitu untuk menjelaskan data statistik secara visual, untuk memperlihatkan hubungan dan perbandingan, pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara kuantitatif dengan jelas. Dilihat dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis grafik, yaitu grafik garis, grafik batang, grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik bergambar. Kelebihan grafik sebagai media yaitu dapat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah. Hal ini karena penyajian data pada grafik jelas, cepat menarik, ringkas dan logis. 4) Bagan, merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam bagan terdapat juga media grafis yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Maksud
penggunaannya
memperlihatkan
adanya
dalam
pembelajaran
hubungan,
ialah
untuk
perkembangan,
atau
perbandingan antara fakta inti dan buah pikiran.
28
5) Poster merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan dan ide-ide lain. Pada poster hanya memberikan tekanan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan melihat sepintas lalu. a) Gambarnya sederhana berbentuk natural. b) Menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok. c) Tidak banyak warna. d) Tulisan slogan/ tulisan yang efektif, ringkas, dan jelas. Adapun fungsi poster sebagai media pendidikan yaitu sebagai bahan untuk mengembangkan ide, sebagai peringatan, sebagai alat membangkitkan motivasi dengan
rasa estestis, sebagai alat
pendidikan preventif; contoh : cucilah tangan sebelum makan, berdoalah sebelum belajar 6) Kartun dan karikatur. Gambaran tentang seseorang, suatu buah pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu atau menggelikan yang biasa disebut dengan nama kartoon atau karikatur. Dalam perkembangan dewasa ini kartun dapat dibedakan dari karikatur dilihat dari segi visualisasinya, yaitu : karikatur gambarnya berbentuk seri dan berwarna, lebih bersifat menghibur sehingga selalu dipadukan dengan unsur teks dalam adegannya, dan karikatur yang gambarnya berbentuk tunggal atau
29
tiga adegan dan hitam putih, lebih bersifat mengeritik atau menyindir sehingga tidak menggunakan unsur teks berupa kalimat. 7) Peta datar, bentuk peta adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan bumi atau sebagian dari padanya dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan simbol visual lainnya, sehingga dapat menggambarkan lokasi suatu tempat, luas, jarak antar tempat, dan keadaan dalam bentuk perbandingan dengan menggunakan skala tertentu. Dalam penelitian ini jenis media yang digunakan dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom kecamatan Mijen Kabupaten Demakadalah jenismedia visual yang tidak diproyeksikan sebagai sumber belajar yang dihadirkan guru di dalam kelas. 4. Peta 1. Pengertian Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas
30
Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer. Peta dapat digolongkan (diklasifikasikan) menjadi tiga jenis, yaitu jenis peta berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuannya. Selain itu Anda juga perlu mempelajari fungsi peta. 2. Peta Berdasarkan Isinya Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan isinya. Berdasarkan isinya, peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik). 1) Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan
garis
kontur
(countur
line)
yaitu
garis
yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Kelebihan peta topografi: Untuk mengetahui ketinggian suatu
31
tempat dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng. Beberapa ketentuan pada peta topografi : Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai. Garis kontur
yang
diberi
tanda
bergerigi
menunjukkan
depresi
(lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000. Kedua
adalah
Peta
chorografi
adalah
peta
yang
menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. 2) Peta Khusus atau Tematik Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan
32
berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur penerbangan atau pelayaran). 3. Peta Berdasarkan Skalanya Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan). Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1: 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional). 2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
33
3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku. 4) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil. Perhatikan kembali peta curah hujan pada gambar 2.6. Berdasarkan isinya peta tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya termasuk peta. 4. Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contohcontoh peta untuk berbagai tujuan: 1) Peta Pendidikan (Educational Map) Contohnya : peta lokasi sekolah SLTP/SMU 2) Peta Ilmu Pengetahuan Contohnya : peta arah angin, peta penduduk 3) Peta Informasi Umum (General Information Map) Contohnya : peta pusat perbelanjaan
34
4) Peta Turis (Tourism Map) Contohnya : peta museum, peta rute bus 5) Peta Navigasi Contohnya : peta penerbangan, peta pelayaran 6) Peta Aplikasi (Technical Application Map) Contohnya : peta penggunaan tanah, peta curah hujan 7) Peta Perencanaan (Planning Map) Contohnya : peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan. 5. Fungsi Peta Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. 2) Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. 3) Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. 4) Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. 5) Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. 6) Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 7) Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
35
8) Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. 6. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Komponen kelengkapan peta yang ada pada peta tersebut adalah: 1) Judul peta 2) Tanda orientasi 3) Skala peta 4) Inset peta (peta kecil yang terdapat dalam peta utama) 5) Garis bujur (meridian) 6) Garis lintang (paralel) 7) Garis tepi (border) 8) Sumber dan tahun pembuatan peta 9) Legenda dan proyeksi 7. Langkah–langkah Membuat Peta Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:
36
1) Menentukan daerah yang akan Anda petakan. 2) Membuat peta dasar yaitu peta yang belum diberi simbol. 3) Mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan. 4) Membuat simbol-simbol yang mewakili data. 5) Menempatkan simbol pada peta dasar. 6) Membuat legenda (keterangan). 7) Melengkapi peta dengan tulisan secara baik dan benar. 5. PetaRupa Bumi Nama geografis atau nama unsur rupabumi (topografi) baik dalam ucapan dan tulisan lahir dari sejarah kebudayaan manusia sejak manusia berhenti sebagai pengembara (nomaden). Sejak manusia mulai menetap di suatu kawasan tertentu, manusia mulai menamai unsur-unsur rupabumi di sekitarnya sebagai sarana komunikasi dan berkembangnya sistem acuan dalam orientasi dan transportasi. Kini Nama unsur rupabumi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia sehari-hari. Nama
unsur rupabumi
digunakan sebagai sarana komunikasi antara bangsa dan negara sejak berkembangnya perpetaan, seperti Peta Claudios Ptolemaios (Ptolemy) di abad ke-2 Masehi. Manusia modern tidak dapat lepas dari peta yang memuat semua informasi unsur rupabumi untuk menunjang kegiatan manusia seperti kegiatan perdagangan, eksplorasi, penelitian, perjalanan, bahkan peperangan sekalipun.
37
Menyadari bahwa peta-peta dari berbagai bangsa yang memuat Nama unsur rupabumi dalam abjad masing-masing tidak efektif sebagai sarana komunikasi, maka salah satu program dari PBB yang pertama sejak tahun 1950-an adalah program romanisasi peta-peta non-Romawi. Selain itu, pada tahun 1875 Kongres Geografi Internasional Kedua di Paris telah menetapkan bahwa abjad Romawi yang sederhana sebagai abjad baku untuk mentranskripsi Nama geografis dari abjad non-Romawi ke abjad Romawi. Abjad Romawi sederhana adalah abjad Romawi tanpa diakritik. Program kedua dari PBB adalah membakukan Nama unsur rupabumi secara internasional yang bertumpu pada pembakuan nasional, baik secara tulisan maupun ucapannya. Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari wilayah daratan dan lautan yang meliputi kurang lebih 17.504 pulau (Depdagri, 2003). Di pulau-pulau tersebut terdapat 726 bahasa daerah (menurut Summer Institute of Linguistics). Keanekaragaman bahasa ini sangat berpengaruh dalam tatacara penamaan unsur peta rupabumi yang dapat berakibat pada ketidakseragaman penulisan unsur rupabumi di peta. Oleh karena itu, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 tanggal 29 Desember 2006, mempunyai wewenang penuh untuk mengatur tatacara pembakuan nama rupabumi. Hal ini sesuai dengan Resolusi PBB No. 4 Tahun 1967 dari
The First
UN Conference of Standardization on Geographical
Names di Jenewa yang merekomendasi perlu dibentuknya
National
38
Geographical Names Authority (lembaga nasional otoritas nama geografis) di tiap negara anggota.Bentuk lembaga otoritas tersebut disesuaikan dengan struktur pemerintahan setempat
yang mempunyai
tugas dan fungsi pokok pembakuan nama unsur rupabumi, sebagai langkah mendukung pembakuan nama unsur rupabumi di tataran internasional. Unsur rupabumi umumnya dinamai oleh penduduk setempat dengan menggunakan bahasa daerahnya yang mencerminkan bagian dari sejarah dan kebudayaan suku bangsa yang pertama kali mendiami suatu wilayah. Dalam penamaan unsur rupabumi biasanya mengandung elemen generik yang dapat juga disebut sebagai nama generik dan elemen/nama spesifik. Elemen generik dari suatu nama unsur rupabumi mencerminkan migrasi manusia di masa lalu. Sebagai contoh, istilah wai yang artinya “sungai” tidak hanya terdapat di Lampung saja tetapi tersebar mulai dari Pasifik Selatan
dalam bahasa Maori, Hawaii, Tonga, dan Maui
sampai di
kawasan Indonesia seperti di wilayah Papua, Seram, Buru, Nusa Tenggara, dan Lampung. Sehingga nama unsur rupabumi dalam bahasa setempat harus dipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah yang panjang dari migrasi manusia di muka bumi. Selain itu elemen spesifik dari nama unsur rupabumi juga penting karena mencerminkan legenda atau mitos dari suku bangsa yang mendiami kawasan tersebut. Dengan demikian tugas Tim Nasional Pembakuan Nama Unsur Rupabumi antara lain melestarikan bahasa dan budaya setempat.
39
Banyak nama unsur rupabumi di Indonesia belum memiliki nama baik di daratan dan lautan terutama pulau-pulau. Walaupun sebagian dari unsur rupabumi telah memiliki nama namun dalam kenyataannya di lapangan masih beragam dan tidak baku dalam penulisan dan ucapannya. Pada saat ini ditemukan banyak nama unsur rupabumi yang berganti dari bahasa lokal menjadi bahasa yang tidak dikenal oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, banyak digunakan bahasa asing untuk promosi, terutama untuk nama permukiman (real estate), sehingga nama asli desanya sudah tidak dikenal lagi. Sudah waktunya Pemerintah Indonesia mulai membakukan dan menetapkan nama unsur rupabumi nasional,
yang
bertumpu
dari
penamaan
unsur
rupabumi
secara yang
dilaksanakan mulai dari tataran desa/kelurahan, sebagai bagian dari tertib administrasi pemerintahan. Rupabumi ini dipersiapkan sebagai acuan bagi pelaksanaan pembakuan nama unsur rupabumi di Indonesia dalam pelaksanaan otonomi daerah. Dengan demikian semua lapisan masyarakat termasuk semua jajaran Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah wajib memakai nama baku unsur rupabumi secara konsisten dan taat asas dalam semua aktivitasnya. Tujuan pembuatan Prinsip, Kebijakan, dan Prosedur Pembakuan Nama Rupabumi adalah untuk membantu para administrator pemerintahan dan swasta, pembuat peta, pendidik, penyedia informasi, dan masyarakat luas dalam menuliskan unsur nama rupabumi yang baku. Peta Rupa bumi merupakan salah satu bentuk peta, yang menampilkan kondisi permukaan
40
bumi baik berupa penutupan lahan,jalan, kontur, toponimi, batas administrasi dan lain-lain. Kata topografi maupun rupa bumi sebenarnya merupakan kata yang lazim didengar oleh para geograf. Biasanya, kedua kata tersebut di sandang dengan kata peta di depannya, sehingga menjadi peta topografi dan peta rupa bumi. Juga, lazimnya peta rupa bumi di Indonesia di sebut sebagai peta RBI (Rupa Bumi Indonesia). Kembali pada permasalahan awal, apakah topografi dan rupa bumi merupakan kata yang bersinonim atau mungkin berbeda makna. Topografi secara bahasa berasal dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Menurut istilah, Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan,
dan
bahkan
kebudayaan
lokal.
Topografi
umumnya
menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk
41
kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.(Wikipedia, 2009). Sementara, untuk istilah rupa bumi sendiri belum ditemukan definisi yang baku baik di KBBI maupun di literature lainnya. Terkait dengan hal ini, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan awal, maka dapat dilakukan analisis dengan mengetahui di mana istilah rupa bumi ini mulai muncul. Di Indonesia, istilah rupa bumi selalu di sandangkan dengan kata peta. Umumnya, orang lebih akrab dengan panggilan peta RBI atau Peta Rupa Bumi Indonesia. Istilah ini muncul, mengutip tulisan dari sebuah buku karangan Jacub Rais yang merupakan biografi tentang dirinya sendiri dengan judul : Jacub Rais 80 Tahun, Merintis Geomatika di Indonesia: Sementara itu, untuk membedakan dengan peta topografi, aku mengusulkan agar bakosurtanal memakai istilah peta rupa bumi. Usulanku diterima oleh kedua belah pihak. Istilah ini aku ambil dari Malaysia yang menyebut peta topografi dengan sebutan peta rupa bumi dan peta geologi dengan peta kaji bumi. Beberapa kalimat di atas menjelaskan kepada kita bahwa seorang yang bernama Jacub Rais-lah yang pertama kali menggunakan kalimat “rupa bumi” di Indonesia untuk menggantikan istilah Topografi untuk menyebut nama peta buatan Bakosurtanal. Jadi, telah jelas sekarang bahwa kata topografi sama dengan rupa bumi, yang sebelumnya telah lama digunakan oleh Negara Malaysia.
42
Lalu, mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa kedua istilah tersebut terkesan berbeda. Kedua istilah ini terkesan berbeda dikarenakan kata peta yang berada di depannya. Bila disandang kata peta, maka akan tercipta kata peta topografi dan peta Rupa Bumi. Kita telah paham bahwa rupa bumi dan topografi merupakan kata-kata yang memiliki makna yang sama. Namun, kandungan peta topografi dan peta RBI secara substansi berbeda walaupun secara esensi sama. Sebelum bakosurtanal membuat peta yang kemudian dinamakan Rupa Bumi Indonesia, telah dikenal jenis peta topografi yang dibuat oleh Dittop AD/ Basurta ABRI, yang kemudian dinamakan LCO. Hal yang paling mendasar yang
membedakan
antara keduanya tentunya dari
sisi
pembuatnya. Selain itu, perbedaannya dapat dilihat dari penomorannya. Pada peta topografi LCO, masih menggunakan dua jenis simbol, huruf dan angka.
Sementara,
pada
peta
rupa
bumi,
penomorannya
hanya
dilambangkan dengan angka saja. Perbedaan dapat pula dilihat dari tampilan lay out. Namun, dari segi isi hampir sama yang walaupun kenampakan jalan setapak, menurut buku jacub rais 80 tahun tersebut, di jelaskan bahwa telah disepakati bahwa tidak dicantumkan pada peta RBI namun, ketika dicetak kenampakannya masih ada karena sudah ada dipelat cetak dan sukar dibuang. Masih banyak perbedaan-perbedaan lainnya yang membuat orang melihat topografi dan rupa bumi sebagai dua buah istilah yang berbeda. namun berdasarkan uraian
43
di atas, telah jelaslah bahwa 2 istilah tersebut mengandung makna yang sama. Dalam UU No 4 Tahun 2011 tentang informasi Geospasial disebutkan dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bahwa Peta Rupa Bumi Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat. Sedangkan yang secara umum dipahami sebagai Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsurunsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu: Tema 1 : Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya Tema2 : Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan sebagainya Tema 3 :Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur Tema 4 : Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya Tema 5 :Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan Tema6 :Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa Tema 7 :Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya.
44
Setiap negara mempunyai sistem penomoran peta masing-masing. Oleh karena itu nomor peta umumnya unik. Sistem penomoran peta rupabumi Indonesia dalam bentuk kodenumerik. Dari nomor tersebut dapat diketahui lokasi dimana suatu daerah berada lengkapdengan skala petanya. Sistematika penomoran indeks peta di Indonesia dimulai dari 90°BT dan 15°LS dan seterusnya hingga ke arah Utara dan ke arah Timur. Sistem penomoran untuk lembar Peta Rupabumi Indonesia dimulai dari skala 1:250.000 (4 digit) lalu diturunkan sampai ke skala1:10.000 (8 digit). Urutan penomoran
Peta
Rupabumi
yang
diterbitkan
BAKOSURTANAL
mengikuti aturan tertentu. 6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi Tujuan penggunaan media peta rupa bumi secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah proses pembelajaran geografi di sekolah. Secara khusus dapat memberikan arahan materi pelajaran secara sistematis berdasarkan keilmuan geografi sesuai topik, sub topik dan sub-sub topik secara berkaitan sehingga tetap pada jalur materinya. Joseph D. Novak dan Gowin, D.B., (1995) menjelaskan bahwa dalam proses pendidikan atau pembelajaran yang berkualitas diperlukan adanya strategi yang ampuh (powerfull) untuk membantu siswa belajar dan membantu pendidik mengorganisasikan bahan pelajaran (learning material). Salah satu alat pendidikan yang penting untuk membantu siswa
belajar
dan
membantu
pendidik mengorganisasikan
bahan
45
pelajaran adalah peta konsep. Melalui peta konsep, siswa dan pendidik terbantu untuk melihat makna dari bahan pelajaran. Secara spesifik tujuan dari pembuatan peta konsep geografi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Memberikan arahan dalam mempelajari geografi secara utuh baik fisik maupun sosial
dalam
konteks
keruangan, kewilayahan,
dan
kelingkungan
yang membedakan dengan ilmu lainnya serta
mempunyai makna dalam kehidupan sehari-hari. b. Dapat menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum geografi, khususnya bagi guru yang disesuaikan dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga tidak berada di luar jalur materi geografi dengan menyesuaikan tingkat jenjang sekolahnya. c. Sebagai acuan untuk penulisan buku-buku pelajaran geografi dengan bahasan yang dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. d. Untuk
memudahkan
reviewer
dalam meng-audit buku-buku
pelajaran sesuai dengan jalur ilmu geografi dan kurikulum yang telah dibuat. e. Mempermudah bagi guru untuk memperoleh data geografi baik langsung maupun tidak langsung guna memperjelas bahan ajar di kelas maupun di luar kelas. Menurut Teori Belajar Ausubel diperkenalkan adanya pengatur awal (advance organizer) yang mengarahkan individu pada materi yang akan dipelajari. Adanya peta diharapkan dapat berfungsi sebagai
46
pengatur awal dalam pendidikan untuk mempelajari materi geografi. Penggunaan peta sebagai alat instruksional menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi
dipelajarinya. Spaulding
(1999)
ternyata tidak berbeda dengan
menemukan peranan
pelajaran
yang
bahwa peranan peta
definisi
tertulis
dalam
meningkatkan hasil belajar. Peta dapat
digunakan
untuk menganalisis
penguasaan
siswa
terhadap konsep yang dipelajari secara lebih rinci dari pada tes. Rincinya pemaparan pemahaman konsep yaitu dalam hal menunjukkan jumlah konsep yang dikuasai, kedalaman penguasaaan materi (hierarki), perluasan
penguasaan
materi (diferensiasi progresif), dan kebulatan
penguasaan suatu topik (penyesuaian integratif). Peta dalam hal ini dapat berfungsi sebagai alat evaluasi yang efektif. Keunikan peta sebagai alat evaluasi adalah dapat langsung ditemukannya miskonsepsi pada peta konsep siswa (Ross, et.al., 2001). Secara lebih rinci manfaat peta dalam hubungannya dengan pendidikan dan pembelajaran adalah : (a) mempermudah dalam mengorganisasikan pengetahuan, dan (b) memotivasi dalam pembelajaran siswa. Menurut Sumaatmadja (2001) pengajaran Geografi hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-gejala Geografi yang tersebar di permukaan bumi. Untuk memberikan citra tentang penyebaran dan lokasi gejala-gejala tadi kepada anak didik, tidak dapat hanya diceramahkan, ditanyajawabkan didiskusikan melainkan harus ditunjuk dan diperagakan.
47
Mengingat daya jangkau dan pandangan terbatas, penunjukan serta peragaan. Mengingat daya jangkau dan pandangan kita terbatas, penunjukkan serta peragaan itu dilakukan dengan pengajaran Geogafi. Adapun media pengajaran Geografi tersebut antara lain: 1) Peta, peta merupakan konsep dan hakekat dasar pada Geografi dan pengajaran Geografi. Oleh karena itu, mengajarkan dan mempelajari Geografi tanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep yang baik pada diri anak didik yang dapat meningkatkan kongnitif, afektif dan psikomotor mereka haruslah memanfaatkan peta. Prosesnya mulai pengenalan, pembacaan, pemilihan dan pembuatan, melalui proses ini mereka dibimbing untuk mengerti, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi penyebaran lokasi gejala dan relasi keruangannya satu sama lain. 2) Atlas, atlas adalah kumpulan bermacam-macam peta yang membentuk simbol-simbol, tulisan dan bahasa dengan penafsiran yang sama, pada atlas ini disajikan berbagai peta berdasarkan kenegaraan, gejala alam, penyebaran, sumberdaya, penyebaran aspek kebudayaan dan lain sebagainya. Penggunaan dan pemanfaatan atlas pada pengajaran Geografi oleh anak didik perlu mendapatkan bimbingan. 3) Globe, globe merupakan bentuk dan model yang sangat mini dari bola bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas lebih jauh lagi dapat membina dan mengembangkan citra tentang konsep tentang waktu, iklim, musim dan gejala-gejala alam lainnya baik yang
48
berkenaan dengan atmosfer, hidrosfer maupun litosfer. Dengan demikian pengunaan dan pemanfaatan sebagai media pengajaean Geografi dapat lebih meningkatkan kemapuan kongnitif, afektif, dan psikmotor anak didik tentang relasi keruangan gejala-gejala Geografi dipermukaan bumi. 4) Gambar dan potret, yang berkenaan dengan gejala-gejala Geografi selain diadalkan oleh sekolah dan guru, dapat pula pengadaannya ditugaskan kepada anak-anak. Dengan demikian adapun fungsi gambar dan potret dalam pengajaran Geografi yaitu agar peningkatan citra dan konsep kepada anak didik dapat terpenuhi. 5) Slide, film dan VTR merupakan media pengajaran modern yang dapat membantu membina citra dan konsep Geografi lebih meningkat pada diri anak didik. Sampai saat ini terutama bagi sekolah-sekolah daerahdaerah terpencil media ini masih merupakan barang mewah. 6) Diagram dan grafik yang dapat dideskripsikan data kualitatif gejalagejala Geografi, dapat membantu meningkatkan citra dan konsep Geografi yang bersifat matematis-kuantitatif kepada anak didik. Dari citra dan konsep tadi mereka akan memahami tentang relasi, interelasi dan
interaksi
keruangan
gejala-gejala
geografi
yang
dapat
menimbulkan ketimpangan dan masalah. 7) Media cetak yang berupa surat kabar, majalah dan terutama buku. Media menjadi sumber informasi yang memperkaya citra dan konsep Geografi kepada anak didik. Pemanfaatannya tentu saja menuntut
49
prasarat tentang kemampuan dan minat baca serta kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, secara bertahap prasyarat ini dipenuhi melalui tugas membaca dari guru Geografi. Hal demikian guru Geografi menyelenggarakan PBM secara komperhensip
integral
dengan
menerapkan
berbagai
medel
dan
menggunakan berbagai media yang serasi dengan pokok bahasan dan mencapai tujuan intruksional.
B. Kerangka Berpikir Peta rupa bumi sebagai alat peraga atau benda model dalam pengajaran materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta sangat berguna baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru alat ini akan mempermudah dalam penyampaian materi pembelajaran dan bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam menelaah materi. Selain itu penggunaan media peta rupa bumi ini diharapkan dapat memperkuat ingatan siswa akan materi yang telah diberikan guru dikelas. Hal ini dapat dibuktikan apabila seseorang secara terus menerus melihat suatu benda, maka dapat dipastikan seseorang itu hafal sekalipun tanpa melihatnya. Dengan penggunaan peta rupa bumi ini dapat mendorong siswa untuk menggunakan indera penglihatan mereka dan untuk belajar dengan mengamati model atau media yang dihadirkan guru di dalam kelas. Dengan seringnya menggunakan media peta rupa bumi dalam mempelajari materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar petaakan
50
memperkuat ingatan siswa dan akhirnya akan meningkatkan hasil belajarnya.Secara singkat dapat dilihat pada bagan berikut ini: Pembelajaran dengan media peta rupa bumi
Indera penglihatan
Meningkatkan hasil belajar
Memori Otak
Memperkuat ingatan
Gambar 2. Kerangka Berfikir C. Hipotesis Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak, peneliti membandingkan ratarata hasil belajar kelas yang menggunakan media peta rupa bumi dalam penyampaian materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta dengan kelas yang tidak menggunakan media peta rupa bumi dalam penyampaian materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta. Jika ada perbedaan hasil belajar maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif yang disebabkan oleh pemberian perlakuan dalam penelitian ini yang berupa penggunaan media peta rupa bumi.
51
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis dalam rangka untuk menarik simpulan: Ha : Ada pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013. Ho : Tidak ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam AnNidhom Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang ingin memberikan dan menggunakan suatu gejala yang disebut latihan atau percobaan untuk dilihat hubungan sebab akibat sebagai perbedaan dari suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah desain control group pre test post test yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pre test maupun post test antara kelompok eksperimen dan kontrol. Desain tersebut dapat dijelaskan melalui tabel 1. Tabel 1. Desain Eksperimen Kelompok E K
Tes awal Y1 Y1
Perlakuan X1 X2
Tes akhir Y2 Y2
Keterangan: E =Kelompok eksperimen K = Kelompok kontrol X1 =pembelajaran dengan media peta rupa bumi
X2 =pembelajaran dengan bahan ajar konfensional Y1 = Tes awal Y2 =Tes akhir
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Menurut Arikunto (2006:115), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 52
53
XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XII IPS-1 yang berjumlah 35 siswa dan XII IPS-2 yang berjumlah 34 siswa. 2.
SampelPenelitian dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:117). Lebih lanjut Arikunto (1998:131), menyatakan bahwa sebagai perkiraan dalam pengambilan sampel apabila subjeknya kecil, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti. Mengingat jumlah kelas XII IPS yang ada di SMA Islam AnNidhom hanya terdiri dari dua kelas maka kedua kelas tersebut diikutsertakansebagai sampel penelitian, dua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan cara pelemparan koin maka di peroleh kelas XII IPS 1 diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media peta rupabumi di beri nama kelompok E dan sedangkan kelas XII IPS 2 dilakukan dengan media bahan ajar
konfensional (pembelajaran dengan
menggunakan buku dan lks tanpa menggunakan media) dan diberi nama kelompok K.
54
C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian yang menjadi pusat perhatian (Arikunto, 1996: 99). Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media peta rupa bumipada materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta. 2. Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan tes pengetahuan (kognitif). D. Rencana Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tentang pembelajaran siswa di kelas yang memerlukan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran ini akan dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu oleh observer yang akan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Dalam rancangan penelitian ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara random menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula. Kemudian kedua kelas tersebut dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada variabel perlakuan.
55
Langkah langkah rancangan penelitian sebagai berikut: 1. Memilih 2 subjek penelitian, satu subjek sebagai kelas eksperiman dan subjek lain sebagai kelompok kontrol. 2. Mempertahankan agar kondisi-kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali satu hal yaitu kelas eksperiman dikenai veriabel eksperimental X dan Y. 3. Memberikan tes pada kedua kelompok dengan pengukuran yang sama 4. Menghitung rata-rata masing-masing kelompok dan mencari perbedaan kedua rata-rata itu. 5. Menerapkan tes statistik tertentu untuk menguji apakah perbedaan itu signifikan, yaitu cukup besar untuk menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternative. Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama Peneliti mencari data tentang populasi yang ada dengan cara: a). Siswa yang terdapat dalam populasi tersebut adalah siswa yang berada pada tingkat yang sama yaitu kelas XII IPS. b). Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran geografi pada sub pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta berdasarkan kurikulum yang sama. c). Siswa diampu oleh guru yang sama. d). Siswa diajarkan dengan jumlah jam pelajaran yang sama. e). Siswa terletak disekolah yang sama dengan daerah yang sama. f). Buku yang digunakan siswa relatif sama
56
Berdasarkan kriteria yang diperoleh, selanjutnya menentukan sempel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan mempertimbangkan siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, duduk pada kelas yang sama dan tidak ada kelas unggulan. 2. Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. 3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang sudah dibuat. Dengan menggunakan tes uji coba inilah yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar pada kelas sampel. 4. Mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba dan menganalisis data hasil soal uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. 5. Menentukan soal uji coba yang memenuhi syarat berdasarkan kriteria seperti pada poin no. 6 sehingga diperoleh soal-soal yang sesuai dengan kriteria tersebut. 6. Sebelum pembelajaran di mulai maka tes tahap awal (pre tes), tes ini dilaksanakan untuk mengetahui data awal sebelum sempel mendapat perlakuan pembelajaran yang berbeda. 7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi pada kelas eksperimen dan juga melaksanakan pembelajaran menggunakan media bahan ajar konfensionalpada kelas kontrol. 8. Metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam masing-masing kelas sama, dan bahan ajar yang digunakan pada kedua kelas berbeda.
57
9.
Melaksanakan evaluasi tes hasil belajar (post tes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
10. Menganalisis hasil tes Menyusun laporan hasil penelitian dilakukan 3 kali pertemuan baik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk lebih jelasnya dapat lihat pada tabel 2. Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen. Pertemuan Ke Pertama
Kegiatan pembelajaran Kelompok kontrol 1. Penjelasan mengenai penggunaan media pembelajaran konfesioanal. 2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konfesional.
Kelompok eksperimen 1. Penjelasan mengenai penggunaan media peta rupa bumi. 2. Pelaksanaan pembelajaran media peta rupa bumi. 3. diskusi kelas
3. diskusi kelas Kedua
1 Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konfesional.
1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi. 2. diskusi kelas
2. diskusi kelas Ketiga
Tes akhir
Tes akhir
58
E. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barangbarang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain-lain (Arikunto,2006:236). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama-nama siswa yang akan menjadi sampel penelitian dan juga daftar nama-nama siswa yang akan menjadi responden dalam uji coba instrumen. Selain itu metode ini juga digunakan untuk mendapatkan data nilai geografi pada rapot kelas XII IPS semester 2 dari populasi. Data nilai tersebut kemudian dianalisis dalam rangka menarik simpulan, dari analisis data tersebut dapat diketahui apakah populasi yang dijadikan penelitian berdistribusi normal dan mempunyai varians serta rata-rata yang sama. 2. Metode Tes Tes ini bertujuan untuk memperoleh data tingkat hasil belajar geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak. Bentuk tesnya adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.Dalam penyusunan perangkat tes langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut: a. Materi yang akan diteskan dibatasi pada pokok bahasan prinsip dan keterampilan dasar peta.
59
b. Menyusun sejumlah soal uji coba berbentuk soal obyektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Pilihan soal obyektif ini dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi 2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun 3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah dikoreksi. Setelah soal disusun, dilakukan uji coba (try out) terlebih dahulu agar pengukuran dalam penelitian dapat memberikan hasil yang benarbenar mencerminkan keadaan yang diukur. Hal tersebut untuk mengetahui: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. 3. Uji Coba Instrumen a. Menentukan Validitas Validitas sering diartikan dengan kesahihan.Suatu alat ukur disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak mengukur obyek yang seharusnya diukur dan harus sesuai dengan kriteria tertentu.Artinya adanya kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi
pengukuran
dan
sasaran
pengukuran
(Arikunto
2006:168).Untuk menguji validitas instrumen tes dalam penelitian ini rumus Point Biserial. rpbis =
M p − MT St
p q
Keterangan : rpbis
= Koefisien point biserial
60
Mp
= Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) = Standar deviasi skor total St p = Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut q = 1- p (Arikunto, 2008:270)
Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal No
Ketegori
Jumlah
Nomor soal
1
Valid
31
1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 22, 24, 26, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40
2
Tidak valid
9
3,8,15,20,21,22,23,25,27,36
Sumber : Uji Instrumen soal tes, 2012 Setelah
dihitung ritem dibandingkan dengan rtabel hasil
korelasi product momen, dengan taraf signifikan 5%, jika ritem> rtabel maka item dikatakan valid. Data selengkapnya disajikan pada tabel 3. Soal yang termasuk kategori tidak valid maka tidak dipakai, dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 102. b. Menentukan Reliabilitas Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan. Artinya suatu tes memiliki terkendala bilamana tes tersebut dipakai mengukur berulang-ulang hasilnya sama. Dengan demikian reliabilitas dapat pula diartikan dengan keajegan atau stabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
61
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen
yang
sudah
dapat
dipercaya
atau
releabel
akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006:168). Mencari
reliabilitas
instrumen
tes
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut: ⎛ k ⎞ ⎛⎜ M (k − M ) ⎞⎟ r11 = ⎜ ⎟ 1− ⎟ kVt ⎝ k −1 ⎠ ⎜⎝ ⎠
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen (satu tes penuh) k = banyaknya butir soal Vt = varians total M = skor rata-rata (Arikunto,2008:185) Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel prodak momen dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r tabel , maka instrumen bersifat reliabel. Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut. 0,800 < r ≤ 1,000 : sangat tinggi 0,600 < r ≤ 0,800 : tinggi 0,400 < r ≤ 0,600 : cukup 0,200 < r ≤ 0,400 : rendah 0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (Arikunto 2006). Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas untuk seluruh item soal diperoleh rhitung 0,858. Jika n = 30 dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh rtabel sebesar 0,361. Oleh karena rhitung> rtabel yaitu 0,858 > 0,361 maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel.
62
Perhitungan reliabilitas secara lengkap disajikan pada lampiran 5 hal 106. c. Menentukan Taraf kesukaran Rumus yang digunakan sebagai berikut: IK =
JBA + JBB JSA + JSB
Keterangan: IK = Indeks Kesukaran JBA= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok atas JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah (Arikunto, 2008:208) Dalam penelitian ini kreteria yang digunakan adalah sebagai berikut. 0,10 ≤ p ≤ 0,30 butir soal sukar 0,30 ≤ p ≤ 0,70 butir soal sedang 0,70 ≤ p ≤ 1,00 butir soal mudah data selengkapnya disajikan pada tabel 4 untuk lebih jelasnya pada lampiran 5 halaman 107.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran
63
No
Kategori
Jumlah
Nomor soal
1
Sangat sukar
1
21
2
Sukar
4
4, 11, 19, 20
3
Sedang
30
1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
4
Mudah
5
3, 9, 15, 25, 34
5
Sangat mudah
0
-
Sumber : Hasil penelitian, 2012 d. Daya Pembeda Rumus yang digunakan sebagai berikut: DP =
JBA − JBB JSA
Keterangan : DP = Daya pembeda soal JBA= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok atas JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas (Arikunto, 2008:201) Mengetahui tingkat daya pembeda soal dilakukan dengan mengkonsultasikan skor DP yang diperoleh dengan klasifikasi sebagai berikut. 0,00 ≤ D ≤ 0,20 daya beda jelek 0,20 ≤ D ≤ 0,40 daya beda cukup
64
0,40 ≤ D ≤ 0,70 daya beda baik 0,70 ≤ D ≤ 1,00 daya beda baik sekali (Arikunto, 2008:201). Soal-soal dalam kategori sangat jelek dan jelek dibuang. Data selengkapnya disajikan pada tabel 5 lebih jelasnya lihat lampiran 5 hal 108.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda No
Kategori
Jumlah
Nomor soal
1
Sangat jelek
0
-
2
Jelek
10
3, 8, 15, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 36 1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19,
3
Cukup
21
24, 26, 28,29, 30, 32, 34, 35, 37, 38
3
Baik
8
2, 5, 14, 16, 31, 33, 39, 40
4
Sangat baik
1
17
Sumber : Hasil penelitian, 2012 Berdasarkan hasil pengujian instrumen soal dan analisis yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal maka soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal yang dinyatakan valid, reliabel, memiliki taraf kesukaran bervariasi yaitu soal-soal yang mudah, sedang dan sukar, serta soal yang memiliki daya pembeda antara cukup, baik dan sangat baik. Selanjutnya soal-soal yang memenuhi kriteria tersebut adalah soal-soal nomor: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 dengan jumlah soal sebanyak 30 soal, dan semuanya digunakan sebagai evaluasi atau posttes.
65
Sedangkan soal-soal yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak digunakan dalam evaluasi atau posttes.
F. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian terdiri dari 3 analisis yaitu: 1) analisis perbedaan dua rata-rata hasil pre test, 2) analisis perbedaan dua rata-rata hasil post test dan 3) analisis perbedaan antara pre test dan post test dari masingmasing kelompok sampel. Analisis tersebut dapat dilanjutkan apabila data berdistribusi normal dan homogen. Apabila tidak berdistribusi normal dan homogen maka analisis yang digunakan adalah statistika non parametrik. 1.
Uji Normalitas Data Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh distribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah uji Chi Kuadrat (χ2),yaitu : χ2 =
k
(O1 − Ei )2
i =1
Ei
∑
Keterangan: χ2 = Chi Kuadrat Oi = Frekuensi yang diperoleh dari sampel Ei = Frekuensi yang diharapkan dari sampel K = banyaknya kelas interval (Sudjana, 1996:239)
Jika harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, berarti data yang diperoleh telah mengikuti distribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas data populasi dapat dilihat pada tabel 6 lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 112.
66
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test
Kelas
χ2hitung
Eksperimen
5,169
Kontrol
2,286
χ2tabel 7,81
Kriteria Normal Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012 Karena χ2hitung < χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data pre
test berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan statistik parametrik 2.
Uji Homogenitas Populasi Uji homogenitas data sangat penting bila data penelitian dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006:278). Dalam penelitian ini jumlah kelas yang akan diteliti ada dua kelas oleh karena itu untuk menguji homogenitas data digunakan uji kesamaan dua varians sebagai berikut: F=
Varians terbesar Varians terkecil
Jika Fhitung>Ftabel, maka varians kedua kelompok sampel berbeda tetapi jika Fhitung
67
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Populasi Kelas Varians Fhitung Ftabel Kriteria
Eksperimen Kontrol
59,00 56,22
1,2535
3,84
Mempunyai varians yang sama
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data pretes, diperoleh Fhitung =1,2535< Ftabel =3,84,
jadi dapat disimpulkan bahwa kelas
Eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama 3.
Uji t Berdasarkan hasil uji kesamaan dua varians, apabila kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka rumus t-test yang digunakan adalah: t=
Xe − X k 1 1 S + ne nk
dengan
(ne −1)Se2 + (nk −1)S2k S = ne + nk − 2 2
Keterangan: Xe = rata-rata kelompok eksperimen Xk = rata-rata kelompok kontrol ne = jumlah anggota kelompok eksperimen nk = jumlah anggota kelompok kontrol Se2 = varians kelompok eksperimen Sk2 = varians kelompok kontrol (Sudjana 1996:239)
68
Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah (n1+n2-2) dengan peluang (1-α), α taraf signifikan (Sudjana 1996: 243). Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan α =5%, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: a). Terima Ho jika thitung < t(1-α)(ne+nk-2) , hal ini berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b). Tolak Ho jika thitung > t(1-α)(ne+nk-2), hal ini berarti ada perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4.
Analisis Hasil Observasi Penelitian Data analisis aktivitas diperoleh dari lembar aktivitas siswa yang telah dipersiapkan, selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa dicatat baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Dari dua data tersebut diperoleh data aktivitas siswa yang kemudian dianalisis yaitu dengan membandingkan kelas manakah yang lebih aktif dalam proses pembelajaran.
5.
AnalisisPengamatan Pembelajaran Guru di Kelas Analisis lembar observasi pengamatan model pembelajaran guru di kelas bertujuan untuk menilai pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan media peta rupa bumi pada kelas eksperimen dan menggunakan bahan ajar konvensional di kelas kontrol yang kemudian dianalisis menggunakan analisis presentase oleh observer. Untuk
69
menganalisis presentase digunakan rumus distribusi presentase, dengan rumus: Nilai = ∑ 6.
∑
100 (Purwanto, 2004: 102).
Analisis Hasil Angket Data angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang bahan ajar yang telah digunakan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dari data tersebut kemudian masing-masing item dianalisis persentasenya. Untuk menganalisis hasil angket yaitu dengan menggunakan metode deskriptif persentase teknik ini diberikan untuk memberikan deskripsi mengenai variable penggunaan bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa persepsi siswa yang dibuat dalam bentuk angket. Rumus yang digunakan adalah: 100%
Persentase (%) Jawaban = Keterangan:
n : Jumlah Jawaban Responden N : Jumlah seluruh Jawaban (Ali, 1984: 148). Jumlah pertanyaan 10 butir dan skor jawaban untuk masing– masing sub variabel dihitung berdasarkan skor yang diberikan tiap jawaban: a, b, dan c oleh responden dengan bobot 3, 2 dan 1. Jumlah seluruh responden dihitung berdasarkan jumlah rata–rata dengan persentase 100%.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak lokasi penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Islam AnNidhom. Secara administratif SMA Islam An-Nidhom terletak Jl. Mlati Gang 3Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Letak astronomis SMA Islam An-Nidhom terletak pada garis lintang 60.50’02,14” dan pada garis bujur 1100.42’33,76” dengan batas – batas sebagai berikut : 1) Di sebelah Utara : Desa Tanggul 2) Di sebelah timur
: Kelurahan Ngelo Wetan dan Kecamatan Demak
3) Di sebelah selatan : Kelurahan Ngelo Wetan 4) Di sebelah barat
: Kelurahan Banteng Mati
Keterangan peta dapat dilihat pada lampiran 14 hal 137:
70
71
Gambar 3. Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom Sumber Dokumentasi Penelitian b. Kondisi sekolah
1) Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana penunjang proses pembelajaran di SMA Islam An-Nidhomadalah ruang kelas yang berjumlah 15 kelas. Selain ruang kelas di SMA Islam An-Nidhomjuga dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung kegiatan lainnya, seperti ruang laboratorium, perpustakaan, ruang guru, ruang bimbingan konseling, ruang OSIS, kantin, mushola, kamar mandi dan WC dan lain-lain. Semua sarana dan prasarana tersebut disediakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Sma Islam An-Nidhom. 2) Tenaga pengajar geografi Tenaga pengajar geografi di SMA Islam An-Nidho Msebanyak 2 orang. Pembagian jatah kelas mengajar yaitu satu guru mengajar mata pelajaran di kelas X dan XI secara keseluruhan tidak hanya mata pelajaran geografi saja tetapi sosiologi.Tenaga pengajar
72
yang satunya mengajar di kelas XII tenaga pendidik tersebut juga tidak hanya mengajar geografi saja tetapi juga mengajar bidang IPS yang lain seperti sejarah. 3) Kurikulum Sebagai salah satu sekolah yang berstandar nasional di Indonesia, kurikulum yang digunakan sebagai pedoman di SMA Islam AnNidhom adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas
Eksperimen (E)
Kontrol (K)
Hari
Jam ke-
Tanggal
Rabu
2-3
12 Desember 2012
Jumat
3-4
14 Desember 2012
Sabtu
7-8
15 Desember 2012
Selasa
3-4
18 Desember 2012
Sumber: Jadwal SMA Islam An-Nidhomtahun ajaran 2011/2012 2. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok E sebagai kelompok eksperimen dan kelompok K sebagai kelompok kontrol. Pada prinsipnya, kedua kelompok baik eksperimen
maupun
kontrol
melalui
tahapan
yang
sama
yaitu
pembelajaran (2x pertemuan) dan 1 kali tes akhir (post tes). Akan tetapi model pembelajaran yang digunakan berbeda yaitu pada kelompok kontrol menggunakan media pembelajaran konfensional
dan
pada kelompok
73
eksperimen menggunakan menggunakan media peta rupa bumi. Post tes dilaksankan pada akhir pertemuan setelah kelompok ekperimen dan kontrol mendapatkan perlakuan yang berbeda sehingga dapat mengetahui hasil belajar siswa. Waktu
pembelajaran yang digunakan dari kedua
kelompok relatif sama yaitu 6 jam pelajaran dengan 3 kali pertemuan termasuk postes dengan alokasi waktu setiap jam pelajaran 45 menit, dapat di lihat pada tabel 8. The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
Gambar 4. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen Sumber Dokumentasi Penelitian
a. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan menggunakan media peta rupa bumi (dapat di lihat pada gambar 4). Untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran geografi, peneliti menggunakan metode angket. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksprimen yang
74
dilaksanakan di kelompokE pada pokok bahasan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
1) Pertemuan pertama Pada kelas eksperimen, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan. 2) Pertemuan kedua Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan. 3) Pertemuan ketiga Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan menggunakan media peta rupa bumi pertemuan ke tiga diadakan tes akhir (post tes) dan pembagian angket. b. Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pembelajaran
pada
kelas
kontrol
menggunakan
mediapembelajaran konfensional. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran pada kelompok kontrol yang dilaksanakan pada siswa kelompok K.
75
1) Pertemuan pertama Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi sesuai dengan bahan ajar yang di gunakan untuk kelas kontrol yaitu menggunakan media pembelajaran konfensional yang sudah disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran. 2) Pertemuan kedua Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
konfensional dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan. 3) Pertemuan ketiga Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan menggunakan pembelajaran konfensional pertemuan ke tiga diadakan tes akhir (post tes) dan pembagian angket. 3. Hasil Analisis data kognitif
Hasil analisis data kognitif pada penelitian ini menggunakan hasil uji t atau juga disebut dengan t test, uji t digunakan untuk mengetahui apakah di antara kelompok kontrol dan eksperimen memiliki kemampuan yang sama atau kemampuan yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis varinas bahwa kedua data hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varinas yang sama maka uji t dilakukan dengan menggunakan rumus kedua yaitu uji t jika varians kedua sampel sama. Berdasarkan hasil analisis
76
uji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada post test diperoleh hasil pada tabel 9: Tabel 9. Hasil analisis perbedaan dua rata-rata data post test Kelas
Rata-rata
Eksperimen
76,44
Kontrol
t hitung
t tabel
4,92
2,00
67,89
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
Gambar 5. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Tes Sumber Dokumentasi penelitian
Hasil perhitungan uji analisis perbedaan dua rata-rata hasil post test diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar 76,44 sedangkan rata-rata untuk kelompok kontrol sebesar 67,89 dengan hasil perhitungan analisis perbedaan dua rata-rata diperoleh hasil thitung = 4,92 (dapat dilihat pada lampiran) dan t0.095 dilihat
(34,33)
pada lampiran). Dengan demikian thitung >
= 2,00 (dapat t0.095
(34,33),
ini
menunjukkan data terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau dapat dikatakan bahwa hasil
77
post p test kelompok ekspperimen lebih h baik dibanndingkan hassil post test pada p kelomppok kontrol (dapat lihat gamabar 5)). Maka hipootesis yang berbunyi b “ada pengaruhh media petta rupa bum mi dalam pem mbelajaran geografi g terhhadap hasilbbelajar siswa kelas XII IPS SMA Islam AnNidhom N Keecamatan M Mijen Kabuppaten Demakk”.Hasil belajar kelas kontrol k dan eksperimen e dapat dilihatt pada Gambbar 6.
78 76 74 72 70 68 66 64 62
Ekperimen , 76.44
Kontrol, 67.8 89
Gam mbar 6. Graafik Nilai Koognitif Kelo ompok Eksperimen dan Kelompok K Kontrool
4. Hasiil Observasii siswa a) Analisis A datta hasil afek ktif Annalisis lembbar observassi afektif beertujuan untuuk menilai peningkatan p afektif sisw wa kemudiann dianalisis menggunakkan analisis deskriptif d peersentase. Beerdasarkan oobservasi dip peroleh bahwa afektif siswa s kelas eksperimen e pada pembeelajaran mennggunakan m media peta rupa bumi dari d awal peertemuan siswa sudah memberikann antusias yang y cukup
78
baik dengan selalu mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan muncul di setiap siswa pada waktu pembelajaran, pertemuan I mencapai 46%siswa sering mengacungkan tangan jika guru memberi pertanyaan. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi di tunjukkan siswa dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan dikerjakan lengkap dan rapi, 70%
siswa
memiliki
dua
buku
penunjang
untuk
pelajaran
geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin meningkan (lihat pada lampiran) karena rasa ingin tahu siswa tentang suatu daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa bumi.Efektifitas penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat pada kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran 9 hal 124. b) Analisis data Hasil belajar Psikomotorik
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi) mencapai 83,57% siswa sangat terampil. Kelompok kontrol (pembelajaran menggunakan media pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik siswa 69,75% siswa terampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 7.
79
85
83.57
80 75
Ekperimen
69.75
Kontrol
70 65 60 Eksperim men
Kontrol
Gambar 77. Analisis Hasil H belajarr Psikomotoorik 5. Hasiil Observasii Terhadap Guru Hasil obsservasi terhaadap guru dii lakukan deengan cara pengamatan p modeel pembelajaaran Guru ddi kelas bertu ujuan untukk menilai pem mbelajaran yang g
dilakukann
Guru
ddengan
meenerapkan
model
pem mbelajaran
meng ggunakan media m peta peta rupaa bumidi kkelas eksperrimen dan pemb belajaran menggunakan m n media pem mbelajaran konfensionaal di kelas kontrrol yang kemudian k dianalisis menggunaka m an analisis deskripsi perseentase oleh observer. o Unntuk mengan nalisis presenntase digunaakan rumus distriibusi presenttase sebagai berikut :
Nillai = ∑
Skorr yang diperroleh x100% ∑ Skor Total
80
Tabel 10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru Tahap
Aktivitas
Pendahuluan Situasional
Kegiatan inti
a. Mengkondisikan kelas b. Menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Melakukan apersepsi d. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan Eksplorasi a. Menyajikan gambaran materi yang akan dipelajari b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang akan dipelajari untuk materi hari ini Elaborasi a. Memberikan arahan apa yang akan dipelajari a. Membimbing siswa dalam diskusi Konfirmasi Membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
Penutup
Evaluasi
a. Membimbing siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan materi. b. Mengawasi pelaksanaan evaluasi (postes) Skor total pengamatan Aspek pengamatan yang digunakan untuk menilai model pembelajaran yang diterapkan guru pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdiri dari 3 aspek yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan inti dan penutup. Pada tahap persiapan diklasifikasikan pada tebel 10 .Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer pada guru diperoleh hasil pada tabel 11:
81
Tabell 11. Rangkuuman Aktivvitas Pembelaajaran Guru Pertemuan K Kelas I
II
Rataa-rata
Keterangan K
Ekssperimen
84,09
88,664
866,37
S Sangat Baik
K Kontrol
81,82
86,336
844,09
S Sangat Baik
Berd dasarkan tabbel diatas baahwa pada kelompok k kkontrol denggan dengan modeel pembelajaran metodee konvensioonal diperoleeh skor aktiivitas pada perteemuan I seb besar 81,82 sedangkan pada pertem muan ke-2 meningkat menjjadi 86,36. Sedangkan S ppada kelomppok eksperim men dengan media peta rupa bumi diperooleh skor padda pertemuaan 1 dengan skor sebesarr 84,09 dan n ke-2 menningkat menjadi 88,644. Pada pem mbelajaran padaa pertemuan meng ggunakan media m peta ruupa bumi diipeorleh akttivitas guru yang lebih baik dibandingkaan dengan m menggunakann media pem mbelajaran konfesional. k m gambar 8 pada grafik berikut b ini. Untuuk lebih jelassnya dapat ddilihat dalam
8 88.64
90 9 88 8 86 8 84 8
86.36
86.37 84.09 9
84.06 6 81.82
Kontrol
82 8 80 8 78 7 Pertem muan 1
Eksperimen
Pertemuan 2
Rata rata
Gambar 8.. Grafik Aktiifitas Pembeelajaran Guruu
82
6. Dataa Angket Sisswa 90
83
80
69
70 60 50
60
60 54
51
51 0 40
40 34
40
60
57
54 40
a
37 7 29
29
29 9
34
b
30 20 10
c 9
11
11
9
6
1 11 3
9
3
14 3
0 Soal 1 Soaal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soall 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10
Gambar9..Diagram Taanggapan Sisswa Hasil an nalisi Gambbar 9 diagraam di bawaah menunjuukkan 51% t disamppaikan oleh guru, 9% siswaa dapat memahami maateri yang telah siswaa yang mennyatakan tidaak paham teentang materri yang dibeerikan oleh guru. Siswa juga sangat berminat jika guru melakksanakan pem mbelajaran gan mengguunkan media peta rupaa bumi, 111% siswa yang y tidak deng berm minat dengann pembelajarran menggunnakan mediaa peta rupa buumi. Siswa berhaarap guru daapat mengguunakan pembbelajaran meenggunakan media peta rupa bumi setiapp belajar geoografi di dep pan kelas padda materi po okokprinsip prinssip dan keterrampilan daasar peta 54 % siswa meengatakan haal tersebut, 50% lebih siswaa mengatakann belajar meenggunakan media peta rupa bumi meny yenangkan, menarik. S Selama pem mbelajaran guuru juga memberikan m evaluuasi pembelaajaran mengggunakan meedia peta ruppa bumi yangg membuat 83% siswa lebih mudah mem mahami prosses belajar m mengajar.
83
Berdasarkan analisis data hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik kelas eksperimen dengan menggunakan media peta rupa bumilebih baik dibandingkan
dengan
kelas
kontrol
dengan
media
pembelajaran
konfesional. B. Pembahasan 1. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan sikap dan tingkah laku pada penelitian ini di teliti dalam ranah afektif, psikomotorik dan tanggapan siswa, pada penelitian efektif dan psikomotorik siswa maka dilakuka observasi terhadap aktivitas belajar siswa, aktivitas yang diamati adalah minat dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran baik yang menggunakan media peta rupabumimaupun yang tidak menggunakan peta rupabumi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ada peningkatan hasil aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga antara kelas yang menggunakan media peta rupabumi maupun kelas yang tidak menggunakan media peta rupabumi, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan muncul di setiap siswa pada waktu pembelajaran, pertemuan I mencapai 46%siswa sering mengacungkan tangan jika guru memberi pertanyaan. Antusias siswa
84
untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi ditunjukkan siswa dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan dikerjakan lengkap dan rapi, 70% siswa memiliki dua buku penunjang untuk pelajaran geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin meningkat (lihat pada lampiran 9 hal 125) karena rasa ingin tahu siswa tentang suatu daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa bumi.Efektifitas penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat pada kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran untuk melihat penggunaan peta rupa bumi dapat dilihat pada gambar 10. The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
Gambar 10. Guru menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran
Berdasarkan
perhitungan
yang
diperoleh
rata-rata
nilai
psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan
85
menggunakan media peta rupabumi) mencapai 83,57% siswa sangat terampil.
Kelompok
kontrol
(pembelajaran
menggunakan
media
pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik siswa 69,75% siswa terampil. Berdasarkan analisis deskritif prosentase mengenai hasil belajar afektif siswa tersebut terdapat perbedaan hasil belajar, walaupun materi dan pendekatan yang digunakan pada proses belajar sama. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa manfaat penggunaan peta rupabumidalam proses
pembelajaran
adalah:
mengorganisasikan pengetahuan,
(a) dan (b)
mempermudah
dalam
memotivasi dalam
pembelajaran siswa. Tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan media peta rupabumi menunjukkan 51% siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, 9% siswa yang menyatakan tidak paham tentang materi yang diberikan oleh guru. Siswa juga sangat berminat jika guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunkan media peta rupa bumi,
11%
siswa
yang
tidak
berminat
dengan
pembelajaran
menggunakan media peta rupa bumi. Siswa berharap guru dapat menggunakan pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi setiap belajar geografi di depan kelas pada materi pokokprinsip prinsip dan keterampilan dasar peta 54 % siswa mengatakan hal tersebut, 50% lebih siswa mengatakan belajar menggunakan media peta rupa bumi menyenangkan, menarik. Selama pembelajaran guru juga memberikan
86
evaluasi pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi yang membuat 83% siswa lebih mudah memahami proses belajar mengajar. Tidak dapat dipungkiri peta rupa bumi dapat
digunakan
untuk
menganalisis penguasaan siswa terhadap konsep yang dipelajari secara lebih rinci dari pada tes. Rincinya pemaparan pemahaman konsep yaitu dalam hal menunjukkan jumlah konsep yang dikuasai, kedalaman penguasaaan materi (hierarki), perluasan penguasaan materi (diferensiasi
progresif),
dan
kebulatan
penguasaan
suatu
topik
(penyesuaian integratif).
2. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013
Hasil belajar menggunakan media peta rupabumi dalam pembelajaran geografi dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa pada penggunaan media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar geografi dibandingkan dengan penggunaan media atlas pada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh harga thitung untuk hasil post test diperoleh hasil thitung = 4,92 lebih besar jika dibandingkan ttabel = 2,00, berarti Ho ditolak. Ditolaknya Ho berarti diterimanya Ha, maka secara statistik hipotesis penelitian yang berbunyi ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi
87
terhadap hasilbelajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak”. Penggunaan media peta rupa bumi ternyata menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media atlas yang selama ini digunakan oleh sebagian besar guru geografi, artinya siswa yang mengikuti pelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi
memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan media atlas, pada mata pelajaran geografi pada kelas XII SMA ISLAM AN NIDHOM. Hal ini disebabkan pada peta rupa bumi memiliki 7 unsur tema yaitu : Tema 1
: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya
Tema 2
: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan sebagainya
Tema 3
:Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
Tema 4
: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
Tema 5
:Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan
Tema6
:Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa
Tema 7
:Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya
88
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut: 1. Pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam AnNidhom mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan (1) kognitif kelas eksperimen 73,33 dan kelas kontrol 67,47, (2) afektif kelas eksperimen dan kontrol sama mengalami kenaikan belajar, (3) psikomotorik kelas eksperimen 83,57 dan kelas kontrol 69,30. 2. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil belajar geografi pada materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan peta, pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi ada pengaruhnya. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rat Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai kemudian dilakukan uji hipotesis atau perbedaan dua rata-rata antara hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kedua kelompok secara signifikan, karena diperoleh t
hitung
sebesar 4,92 dan t
tabel
sebesar 2,00 sehingga t berada pada
daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. 88
89
B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1. Hasil pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran geografipada kelasXII SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, maka media peta rupa bumi dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif sumber belajar sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. 2. Masih banyaknya guru-guru geografi yang menggunakan bahan ajar konfensional dalam pembelajaran untuk menggunakan media peta rupa bumi guru perlu menguasai sumber belajar tersebut sehingga guru dapat dengan
mudah
menyampaikan
materi
kepada
siswa
dengan
menggunakanmedia peta rupa bumi. 3. Peta Rupa Bumi dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan media peta rupa bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Aprilia. 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi dengan Menggunakan Metode Inkuiri di SMP Negeri 2 Pundong Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005.Skripsi. YK: UNY. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi III). Jakarta: Rineka Cipta. __________________. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, M.A, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bahri, S dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Rineka Cipta Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik,Oemar. 2003. Metode Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tursito. Poerwadarminto, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana. 1996. Metode Statistika, Bandung : Tarsito. Sumaatmajda, Nursid. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara: Jakarta. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
90
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMA ISLAM AN NIDHOM
Kelas / Semester
: XII / 1 (dua)
Mata Pelajaran
: Geografi
Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan Ke
:1
A. Standar Kompetensi : 2. Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan
B. Kompetensi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan prisip prinsip dasar peta dan pemetaan C. Indikator : • Menjelaskan pengertan peta • Mendeskripsikan jenis jenis peta • Menjelaskan komponen peta
D. Tujuan Pembelajaran : • Menjelaskan pengertan peta • Mendeskripsikan jenis jenis peta • Menjelaskan komponen peta
E. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Peta 2. Jenis jenis peta 3. Komponen peta
92
F. Karakter Siswa yang diharapkan :
1. Disiplin ( Discipline )
4. Jujur ( fairnes )
2. Perhatian (respect ) 3. Tekun ( diligence ) G. Strategi Pembelajaran :
1. Model pembelajaran : Inquiri 2. Metode pembelajaran : Ceramah,Diskusi, Tugas, Tanya Jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran :
NO Kegiatan 1
Waktu
Teknik
Kegiatan awal
Apersepsi: 1. Mengucapkan salam “selamat pagi”
5’
penjelasan
2. Berdo’a dan mengabsen siswa 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2
Kegiatan inti Eksplorasi
Melalui pengamatan gambar peta, siswa
Instruksi
mengutarakan pendapat tentang peta. Elaborasi
Ceramah
1. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat memahami pengertian peta dan isinya. 2. Melalui diskusi kelompok, siswa menbaca 30’
peta. 3. Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok.
diskusi
93
4. Siswa dapat membaca peta dunia. Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3
Penutup
1. Mengulang materi tentang peta 2. Pekerjaan Rumah :
Mengerjakan soal-
10’
soal latihan
I. Alat dan Sumber Belajar :
1. Buku panduan belajar 2. Gambar peta
J. Penilaian :
Kriteria Penilaian 1.Produk ( hasil diskusi ) No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria a. semua benar
4
b. sebagian besar benar
3
c. sebagian kecil benar
2
d. semua salah
1
Skor
94
2. Performan No. 1.
Aspek Kerjasama
Kriteria
Skor
a. bekerjasama
4
b. kadang-kadang
2
kerjasama
1
c. tidak bekerjasama
2.
Partisipasi
a. aktif berpartisipasi
4
b. kadang-kadang aktif
2
c. tidak aktif
1
SOAL
1. apakah yang dimaksud dengan peta 2. apakah fungsi dari skala 3. Sebutkan 2 fungsi peta 4. Apakah perbedaan peta thopografi dengan peta chorografi 5. Sebutkan komponen komponen peta
Guru Geografi
Guru Peneliti
Siti Zulaikah NIP.
Khoirul Umam NIM.3201406570
95
SILABUS
Nama Sekolah
: SMA Islam An-Nidhom
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas
: XII IPS
Standar Kompetensi : Mempraktikan ketrampilan dasar peta dan pemetaan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
2.1
•
Komponen peta
•
Prinsip dasar peta dan pemetaan
Mendeskripsik an prinsipprinsip dasar peta dan pemetaan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
•
Secara individu, mengidentifikasi komponen peta pada atlas
•
•
Secara kelompok diskusi tentang penggambaran satu wilayah pada globe ke bidang datar
•
•
Secara kelompok membuat peta suatu wilayah dari globe ke bidang datar
•
Menunjukkan komponenkomponen peta
Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu Test Mengidentifikasi prinsip dasar peta kelompok dan pemetaan Test tertulis membuat peta wilayah pada Bentuk tagihan : bidang datar Uraian berstruktur Mempraktekkan prinsip proyeksi peta ke bidang datar
Alokasi Waktu (menit) 45 menit
Sumber / Bahan / Alat Sumber : Buku Geografi kelas XII Bahan/Alat : Media peta rupa bumi
96
•
Membuat peta lingkungan sekitar/sekolah
•
•
•
Secara kelompok mengukur lokasi sekolah/lingkungn dengan menggunakan kompas, meteran dan busur Secara kelompok mengolah data hasil pegukuran lokasi sekolah/lingkungan
•
• •
Membuat laporan Jenis data hasil tagihan : Tugas pengukuran individu Merumuskan data Test tertulis hasil pengukuran Membuat peta hasil pengukuran langsung di lapangan
Bentuk tagihan : Uraian berstruktur
Secara kelompok membuat peta hasil pengukuran langsung di lapangan
Guru Geografi
Guru Peneliti
Siti Zulaikah NIP.
Khoirul Umam NIM. 320140657
Sumber : Buku Geografi kelas XII Bahan/Alat : Media peta rupa bumi
97
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR A. Petunjuk Pengerjaan: 1. Kerjakanlah soal‐soal berikut ini pada lembar jawaban yang tersedia! 2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor absen di sudut kanan atas pada lembar jawaban! 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab! 4. Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf di lembar jawaban! 5. Telitilah kembali jawabanmu, sebelum diserahkan kepada guru! 6. Selamat mengerjakan. B. Daftar Pertanyaan:
1. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagaimana ketampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Pernyataan merupakan definisi peta menurut .... a. Erwin Raiz b. R.M. Soetardjo Soerjosoemamo c. Bintarto d. Bakosurtanal e. ICA (International Cartographic: Associatioan) 2. Institusi pemerintah Indonesia yang menangani survei dan pemetaan nasional adalah: d. BPKP a. Bappenas e. Bakorstanasda b. BPPT c. Bakosurtanal 3. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil. Gambaran konvensional artinya .... a. Lukisan tentang permukaan bumi b. Gambaran yang diwujudkan dalam bidang datar c. Gambaran yang telah disepakati secara internasional d. Perubahan bentuk bumi dad tiga dimensional menjadi dua dimensional e. Gambar simbol peta yang berasal dari tokoh kartografi 4. Berikut ini merupakan fungsi dari peta, kecuali.... a. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi b. Peta menyajikan warna yang memiliki makna berbeda c. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang d. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi e. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah 5. Di bawah ini merupakan tugas seorang kartograf, kecuali .... a. Menyelidiki dan mengukur data untuk membuat peta b. Mengoreksi, menganalisa data untuk membuat peta c. Mencocokkan data sesuai dengan keadaan di lapangan d. Mencetak peta sesuai dengan kenyataan yang diperoleh e. Mengadakan pemotretan
98
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini! 1. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi 2. Peta menyajikan gambaran tiga dimensional 3. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang 4. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi 5. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah Dari pernyataan di atas fungsi peta dapat ditunjukkan oleh nomor .... a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 7. Keuntungan proses pembuatan peta secara teristris adalah .... a. Hasil yang diperoleh relatif banyak b. Pengukuran jarak, arah dan ketinggian dapat dilakukan secara cermat c. Dapat dilakukan dengan cepat d. Dapat membuat banyak kenampakan di permukaan bumi secara detail e. Tidak perlu takut terhalang menjumpai rintangan alam 8. Yang membedakan peta antara peta topografi dengan peta chorografi terletak pada …. a. Timbul d. Fotogrametris b. Datar e. Visual c. Digital 9. Peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus yang terdapat di daerah tertentu disebut peta …. a. Topografi d. Lanchaf b. Chorografi e. Konvensional c. Tematik 10. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai dengan 1: 250.000 disebut peta .... a. Kadaster d. Skala kecil b. Skala besar e. Skala geografis c. Skala sedang 11. Di bawah ini yang merupakan contoh peta skala kecil adalah peta .... a. Indonesia d. Negara Eropa b. Dunia e. Asia c. Asia Tenggara 12. Semakinbesar skala peta maka semakin .... a. Besar angka skala peta b. Luas days jangkau penggambaran peta c. Lebar kertas yang dibutuhkan untuk membuat sebuah peta d. Tinggi tingkat penggunaan dan pemahaman dalam membaca peta e. Detail dalam menggambarkan kondisi suatu daerah 13. Dikatakan peta skala geografis apabila peta tersebut menggambarkan .... a. Kondisi geografis suatu wilayah b. Alat peraga yang balk bagi siswa untuk belajar geografi c. Persebaran persebaran tumbuh-tumbuhan yang dipengaruhi oleh faktor geografis d. Perbandingan kondisi geografis antar wilayah yang berada dalam satu negara e. Kelompok negara, benua abu dunia 14. Berikut ini yang termasuk bagian daripeta umum adalah peta .... a. Topografi, peta chorografi, peta hidrografi b. Topografi, peta chorografi, peta dunia c. Chorografi, peta hidrografi, peta geografi
99
d. Topografi, peta arkeologi, peta klimatologi e. Negara, peta benua, peta dunia 15. Peta isohyet adalah peta yang menggambarkan tentang .... a. Persebaran penduduk d. Banyaknya curah hujan e. Letak suatu tempat b. Persebaran flora c. Persebaran fauna 16. Berikut ini merupakan bagian dari peta tematik, kecuali peta .... a. Kepadatan penduduk d. Penggunaan lahan e. Asia tenggara b. Kriminalitas c. Lokasi 17. Berdasarkan objek yang dipetakan, peta dibagi menjadi 2 macarn, yaitu .... a. Peta aktif dan peta pasif d. Peta visual dan peta digital b. Peta statis dan peta dinamis e. Peta regional dan peta dunia c. Peta tunggal dan peta jamak 18. Peta yang banyak dijual di toko-toko buku merupakan jenis peta .... a. Timbul d. Gradual e. Digital b. Datar c. Visual 19. Letak astronomis tempat-tempat yang digambarkan pada peta diketahui melalui .... a. Garis tepi peta d. Koordinat lintang dab bujur e. Orientasi b. Legenda c. Inset peta 20. Untuk mengetahui luas suatu wilayah pada peta dengan melihat .... a. Judul peta d. Lettering e. Skala peta b. Simbol peta c. Legenda 21. Simbol garis terdapat di peta, tetapi tidak terdapat dipermukaan bumi. Simbol garis tersebut menggambarkan tentang .... d. Jalan raya a. Aliran sungai e. Jalan kereta api b. Jalur penerbangan c. Jalur transportasi 22. Dari pernyataan di bawah ini yang betul adalah .... a. Setiap peta harus ada inset b. Skala inset tidak harus sama dengan skala peta pokok c. Kumpulan keterangan pada peta terdapat pada lettering d. Judul peta harus diletakkan pada bagian atas tengah e. Arah mata angin dapat dibuat menurut keinginan pembuat peta 23. Hysography symbols adalah simbol yang berupa kenampakan .... a. Relief batuan d. Vegetasi e. Alam yang bisa dipetakan b. Air c. Hasil budidaya manusia 24. Jarak antara desa X ke desa Y sejauh 6 km, pada peta jarak desa tersebut tergambar 2 cm. Maka peta tersebut berskala .... a. 1 : 200.000 d. 1 : 350.000 b. 1 : 250.000 e. 1 : 400.000 c. 1 : 300.000
100
25. Jenis skala yang sering dipakai dalam membuat peta di Indonesia adalah skala .... a. Pecahan d. Numerik P. Inchi e. Verbal c. Garis 26. Simbol yang merupakan kebalikan dari simbol piktoral adalah simbol .... a. Nonpiktoral d. Gradual e. Konvensional b. Abstrak c. Huruf 27. Simbol titik yang bersifat kuantitatif artinya simbol yang menggambarkan …. a. Letak suatu wilayah b. Penyebaran hasil bumi c. Fenomena tertentu d. Koordinat wilayah yang tidak sesuai e. Nilai atau bobot angka 28. Jika dalam dua peta dimana peta yang satu memuat waduk Kedungombo, sedangkan peta yang lain tidak memuat waduk Kedungombo. Perbedaan tersebut perlu di analisa melalui .... a. Sumber peta itu dibuat b. Tahun pembuatan peta c. Peralatan yang digunakan dalam membuat peta d. Tenaga ahli pembuat peta e. Lembaga yang berwewenang dalam membuat peta 29. Untuk melihat kedalaman laut dalam peta maka perlu menganalisa .... d. Gema duga a. Warna biru e. Radiosonde b. Warna gradual c. Batu duga 30. Berikut ini yang termasuk simbol titik adalah .... a. Kota, gunung, pelabuhan d. Gunung, pelabuhan, candi e. Jalan raya, pelabuhan, waduk b. Kota, gunung, candi c. Kota, jalan raya, waduk
101
LEMBAR JAWABAN Nama : ……………………………… Kelas : ……………………………… 1.
A
B
C
D E
2.
A
B
C
D E
3.
A
B
C
D E
4.
A
B
C
D E
5.
A
B
C
D E
6.
A
B
C
D E
7.
A
B
C
D E
8.
A
B
C
D E
9.
A
B
C
D E
10. A
B
C
D E
11. A
B
C
D E
12. A
B
C
D E
13. A
B
C
D E
14. A
B
C
D E
15. A
B
C
D E
16. A B
C
D E
17.
B
C
D
18. A B
C
D E
19. A B
C
D E
20.
B
C
D
21. A B
C
D E
22. A B
C
D E
23.
B
C
D
24. A B
C
D E
25. A B
C
D E
26.
B
C
D
27. A B
C
D E
28. A B
C
D E
29.
B
C
D
30. A B
C
D E
A
A
A
A
A
E
E
E
E
E
102
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
uji 20 uji 13 uji 11 uji 21 uji 28 uji 27 uji 29 uji 24 uji 23 uji 19 uji 15 uji 06 uji 12 uji 08 uji 03 uji 07 uji 16 uji 26 uji 25 uji 22 uji 02 Uji 04 uji 01 uji 10 Uji 14 uji 18 uji 30 uji 09 uji 05 uji 17 Jumlah Mp Mt p q pq St
Validitas
No
Tingkat kesukaran
Daya pembeda
r pbis r tabel Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria B JS IK Kriteria
kriteria soal
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL TEST No Soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 12 28 7 19 17 16 18 22 18 6 20 13 15 27 11 17
18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 20
19 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
24,8
26,8
6,6
68,6
22,2
23,1
24,7
21,9
23,7
25,4
28,2
23,5
25,1
24,7
22,4
27,2
26,6
23,5
28,0
23,3
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
21,4
0,67
0,40
0,93
0,23
0,63
0,57
0,53
0,60
0,73
0,60
0,20
0,67
0,43
0,50
0,90
0,37
0,57
0,67
0,20
0,13
0,33
0,60
0,07
0,77
0,37
0,43
0,47
0,40
0,27
0,40
0,80
0,33
0,57
0,50
0,10
0,63
0,43
0,33
0,80
0,87
0,22
0,24
0,06
0,18
0,23
0,25
0,25
0,24
0,20
0,24
0,16
0,22
0,25
0,25
0,09
0,23
0,25
0,22
0,16
0,12
7,49
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
2,94
8,86
0,36
0,67
1,20
0,23
1,29
1,69
1,15
0,99
1,09
1,13
0,99
1,50
2,04
1,01
1,12
0,25
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 1
0,36 tidak
0,64
1,49
0,36 1
0,36 1
18,8 0 0,36 1
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
12
11
14
6
13
11
11
9
13
12
6
12
9
11
14
10
14
12
5
2
8
1
14
1
6
6
5
9
9
6
0
8
4
4
13
1
3
8
1
2
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
0,3
0,7
0,0
0,3
0,5
0,3
0,4
0,0
0,3
0,4
0,4
0,3
0,3
0,5
0,1
0,6
0,7
0,3
0,3
0,0
cuku p
baik
jelek
cuku p
baik
cuku p
cuku p
jelek
cuku p
cuku p
cuku p
cuku p
cuku p
baik
jelek
baik
baik sekal i
cuku p
cuku p
jelek
20
12
28
7
19
17
16
18
22
18
6
20
13
15
27
11
17
20
6
4
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
0,67
0,40
0,93
0,23
0,63
0,57
0,53
0,60
0,73
0,60
0,20
0,67
0,43
0,50
0,90
0,37
0,57
0,67
0,20
0,13
seda ng
seda ng
mud ah
suka r
seda ng
seda ng
seda ng
seda ng
mud ah
seda ng
suka r
seda ng
seda ng
seda ng
mud ah
seda ng
seda ng
seda ng
suka r
dipa kai
dipak ai
suka r dih apu s
diha pus
dipa kai
dipa kai
dipa kai
dipa kai
diha pus
dipa kai
dipa kai
dipa kai
dipa kai
dipa kai
dipa kai
diha pus
dipa kai
dipa kai
dipa kai
dipa kai
103
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
23 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
No Soal 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
26 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0
29 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
32 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
35 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
No Soal 36 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Skor total 37 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
38 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Y 31 30 30 30 29 30 27 27 26 26 26 26 25 25 23 23 24 23 21 19 18 17 17 14 11 12 12 7 7 6 642
Y2 961 900 900 900 841 900 729 729 676 676 676 676 625 625 529 529 576 529 441 361 324 289 289 196 121 144 144 49 49 36 1542 0
1
17
21
14
25
11
19
20
17
20
20
19
17
22
12
10
14
10
18
19
26,0 21,4 0,03 0,97 0,03 2,94 0,29
21,7 21,4 0,57 0,43 0,25 2,94 0,12
20,6 21,4 0,70 0,30 0,21 2,94 -0,43
24,3 21,4 0,47 0,53 0,25 2,94 0,92
20,7 21,4 0,83 0,17 0,14 2,94 -0,55
21,3 21,4 0,63 0,37 0,23 2,94 -0,04
23,7 21,4 0,67 0,33 0,22 2,94 1,08
24,5 21,4 0,57 0,43 0,25 2,94 1,20
24,2 21,4 0,67 0,33 0,22 2,94 1,35
25,5 21,4 0,67 0,33 0,22 2,94 1,95
22,4 21,4 0,63 0,37 0,23 2,94 0,43
25,9 21,4 0,57 0,43 0,25 2,94 1,75
23,6 21,4 0,73 0,27 0,20 2,94 1,24
26,0 21,4 0,40 0,60 0,24 2,94 1,28
22,7 21,4 0,33 0,67 0,22 2,94 0,31
23,8 21,4 0,47 0,53 0,25 2,94 0,76
26,7 21,4 0,33 0,67 0,22 2,94 1,28
25,8 21,4 0,60 0,40 0,24 2,94 1,85
25,3 21,4 0,63 0,37 0,23 2,94 1,75
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
tidak
tidak
tidak
valid
tidak
25,2 21,4 0,37 0,63 0,23 2,94 0,98 0,36 1 valid
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
1 0 15 15 0,1
10 7 15 15 0,2
10 11 15 15 -0,1
9 5 15 15 0,3
11 14 15 15 -0,2
9 10 15 15 -0,1
13 7 15 15 0,4
11 6 15 15 0,3
13 7 15 15 0,4
14 6 15 15 0,5
12 7 15 15 0,3
13 4 15 15 0,6
13 9 15 15 0,3
8 4 15 15 0,3
5 5 15 15 0,0
9 5 15 15 0,3
8 2 15 15 0,4
13 5 15 15 0,5
14 5 15 15 0,6
jelek
jelek
jelek
cukup
jelek
jelek
cukup
cukup
cukup
baik
cukup
baik
cukup
cukup
jelek
cukup
cukup
baik
baik
1 30
17 30
21 30
14 30
25 30
8 3 15 15 0,3 cuku p 11 30
19 30
20 30
17 30
20 30
20 30
19 30
17 30
22 30
12 30
10 30
14 30
10 30
18 30
19 30
k
=
0,03
0,57
0,70
0,47
0,83
0,37
0,63
0,67
0,57
0,67
0,67
0,63
0,57
0,73
0,40
0,33
0,47
0,33
0,60
0,63
M
=
sangat sukar
sedang
sedang
sedang
mudah
seda ng
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
sedan g
sedan g
muda h
sedan g
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
Vt
=
dihapus
dihapus
dihapus
dipakai
dihapus
dipa kai
dihapus
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipak ai
dipaka i
dipaka i
dipaka i
dihapus
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
r11
=
31
40 21,4 00 56,0 40 0,84 4
104
Perhitungan P n Validitas Butir Soal S Siklus 1 Rumus R Keterangan: K Mp M = wab benar paada butir soall Rata-rataa skor total yyang menjaw Mt M = Rata-rataa skor total St = Standart deviasi skorr total Proporsi siswa yang m p = menjawab benar b pada seetiap butir sooal Proporsi siswa yang m q = menjawab saalah pada seetiap butir sooal Kriteria K Apabila A rpbiis > rtabel, maka m butir sooal valid. Perhitungan P n Berikut B ini contoh c perhitungan pada butir soal no 1, selanjjutnya untuk k butir soal yang y lain dihitung d den ngan cara yyang sama, dan diperolleh seperti pada tabel analisis a butirr soal. No
Ko ode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ujii 02 Ujii 25 Ujii 36 Ujii 30 Ujii 18 Ujii 31 Ujii 15 Ujii 14 Ujii 33 Ujii 41 Ujii 12 Ujii 03 Ujii 23 Ujii 26 Ujii 28 Ujii 24 Ujii 06 Ujii 05 Ujii 21 Ujii 17 Ujii 16 Ujii 01 Ujii 08 Ujii 27 Ujii 07 Ujii 35 Ujii 13 Ujii 34 Ujii 42 Ujii 37 Jumlah h
Butir soal no 1 (X) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 20
or Total (Y) Sko
Y2
XY
31 30 30 30 29 30 27 27 26 26 26 26 25 25 23 23 24 23 21 19 18 17 17 14 11 12 12 7 7 6 642
961 900 900 900 841 900 729 729 676 676 676 676 625 625 529 529 576 529 441 361 324 289 289 196 121 144 144 49 49 36 15420
31 30 30 30 29 30 27 27 26 0 26 0 0 25 23 23 24 23 21 19 18 17 17 0 0 0 0 0 0 0 496
105
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
Mp = 496 20
=
= 24.80
Mt
Jumlah skor total Banyaknya siswa
= 642 30
=
= 21.40
p
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa
= 20 30
= = 0.67 q
=
p =
1
1
642 30
15420 St
rpbi s
=
=
0.67
2
30
21.40
24.80 7.49
= 0.642 Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361 Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
= 0.33
=
7.49
0.67 0.33
106
Perhitungan Reliabilitass Instrumen n Rumus: R
Keterangan: K k
=
Banyaknyya butir soall
M
=
Rata-rataa skor total
Vt V
=
varians tootal
Kriteria K Apabila A r11 > r tabel, maka m instrumeen tersebut reliabel. r Berdasarkan B n tabel pada analisis ujicoba diperoleeh: k
=
40
M
=
21,4000 15420
Vt
642 30
=
2
= 56.0400
30
r11
=
40 40 4 - 1
1 -
221.400 40
40
21.40 56.0400
= 0,844 Pada P a = 5% % dengan n = 30 diperoleeh r tabel = 0.304 0 Karena K r11 > rtabel, mak ka dapat disiimpulkan baahwa instrum men tersebut reliable
107
Perhitunggan Tingkatt Kesukaran n Soal Rumus
Keterangaan: IK : Indeks kesuukaran JBA : Jumlah yanng benar padda butir soal pada kelomppok atas JBB : Jumlah yanng benar padda butir soal pada kelomppok bawah JSA : Banyaknyaa siswa padaa kelompok atas a Banyaknyaa siswa padaa kelompok bawah b JSB : Kriteria 0.00 0 < 0.11 0 < 0.31 0 < 0.71 0 <
IInterval IK IK < IK < IK < IK <
Kriteriaa Sangat sukkar Sukar Sedang Mudah
0.10 0.30 0.70 1.00
Berikut B ini contoh c perhitungan padaa butir soal no n 1, selanjuttnya untuk u butir soal s yang laiin dihitung ddengan cara yang sama, dan diperoleh d seeperti pada taabel analisis butir soal. Kelom mpok Atas No Kodee Skoor 1 uji 20 0 1 2 uji 13 3 1 3 uji 11 1 1 4 uji 21 1 1 5 uji 28 8 1 6 uji 27 7 1 7 uji 29 9 1 8 uji 24 4 1 9 uji 23 3 1 10 uji 19 9 0 11 uji 15 5 1 12 uji 06 6 0 13 uji 12 2 0 14 uji 08 8 1 15 uji 03 3 1 Jumlah 12 IK
=
122 +
Noo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100 111 122 133 144 155
Kelompokk Bawah Kodde Skorr uji 07 0 1 uji 16 1 uji 26 2 1 uji 25 2 1 uji 22 2 1 uji 02 0 1 Uji 04 0 1 uji 01 0 1 uji 10 0 Uji 14 1 0 uji 18 0 uji 30 3 0 uji 09 0 0 uji 05 0 0 uji 17 0 Jumlah 8
8 30
= 0.67 Berdasarkkan kriteria, maka m soal noo 1 mempun nyai tingkat kkesukaran yaang sedang
108
Perhitungaan Daya Pem mbeda Soal Rumus
Keterangaan: D : Daya Pembbeda ng benar padda butir soal pada p kelomppok atas BA : Jumlah yan ng benar padda butir soal pada p kelomppok bawah BB : Jumlah yan JA : Banyaknyaa siswa pada kelompok atas a b JB : Banyaknyaa siswa pada kelompok bawah Kriteria Inteerval DP 0.00 < DP < 0.220 0.20 < DP < 0.440 0.40 < DP < 0.770 0.70 < DP < 1.000 Perhitung gan
Kriteriia Jelekk Cukupp Baik Sangaat Baik
Berikut inni contoh perrhitungan paada butir soall no 1, selanj njutnya untukk butir soal yang lain dihitung deengan cara yang sama, dan diperooleh seperti pada tabel analisis buutir soal. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
DP
Kelompokk Atas Kode Skor uji 20 1 uji 13 1 uji 11 1 uji 21 1 uji 28 1 uji 27 1 uji 29 1 uji 24 1 uji 23 1 uji 19 0 uji 15 1 uji 06 0 uji 12 0 uji 08 1 uji 03 1 Jum mlah 12 12 8 = 15 15 = 0 0.27
No o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kelom mpok Bawah h K Kode uuji 07 uuji 16 uuji 26 uuji 25 uuji 22 uuji 02 U Uji 04 uuji 01 uuji 10 U Uji 14 uuji 18 uuji 30 uuji 09 uuji 05 uuji 17 Jumlah
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8
109
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN PRE TES ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
Σ
Kelas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Σ X` S2 Ni - 1 (Ni-1) Log Si
Kelompok K
Kelompok E
53 50 53 57 47 63 57 60 47 60 73 60 77 53 63 60 47 50 67 70 70 50 67 60 57 60 63 63 67 47
57 50 63 53 53 50 67 47 57 50 50 57 47 60 63 63 63 53 60 67 50 60 67 60 47 57 57 63 53 43
1770 59.00 68.31 29 53.20
1687 56.22 45.01 29 47.94
110 100 117 110 100 113 123 107 103 110 123 117 123 113 127 123 110 103 127 137 120 110 133 120 103 117 120 127 120 90
58.00 101.15
110 (Ni-1)Si2
1981.11
1305.19
3286.30
111
UJI HOMOGENITAS HASIL PRE TES ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis : Ho :
H1
σ2 1 σ2 1
=
σ2 2 σ2 2
=
Kriteria: Ho diterima jika χ2hitung<χ2 (1-α) (k-1) Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
χ2(α)(k1)
Pengujian Hipotesis 2
2
Sampel
ni
dk = ni - 1
Si
(dk) Si
IX IPS 1 IX IPS 2 Σ
30 30 60
29 29 58
68.31 45.01 113.32
1981.11 1305.19 3286.30
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: Σ(ni-1) Si2 S2 = = Σ(ni-1) 2 = Log S 1.7533
3286.2963 58
log Si
(dk) log Si2
1.8345 1.6533 3.4878
53.201 47.945 101.146
2
=
56.660
Harga satuan B B
χ2
= = =
(Log S2 ) Σ (ni - 1) 1.7533 101.69
= = =
(Ln 10) { B Σ(ni-1) log Si2} 2.3026 1.254
x
58
101.69-101.1458 .
.
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel = Daerah Daerah penolakan Ho penerimaan Ho 1.2535
3.84
Karena χ2hitung <χ2tabel maka data antar kelompok homogen
3.84
112
UJII NORMAL LITAS AWA AL PRE TE ES DATA N NILAI Kelom mpok K Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdisstribusi norma al Data tidak berdistribusi normal
H Pengujian Hipotesis: Rumus yang g digunakan:
Kriteria yan ng digunakan n Ho diterima jika χ2<χ2tabel Pengujian Hipotesis H Nilai maksim mal
=
6.67 76
Nilai minima al Rentang as Banyak kela
= = =
46 6.67 30 0.00 6
Kelas In nterval
Panjang P Kelass Rata-rata R ( x) s n
= = = =
Batas Kelas
Z untuk b batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
46.67
52.17
46.17
-1.55
0.4398
0.1615
4.8453
53.17
57.67
52.67
-0.77
0.2782
0.2381
7.1425
58.67
63.17
58.17
-0.10
0.0402
0.2540
7.6196
64.17
68.67
63.67
0.56
0.2138
0.1768
5.3049
69.67
74.17
69.17
1.23
0.3907
0.0803
2.4098
75.17
79.67
74.67
1.90
0.4710
0.0238
0.7138
80.17
2.56
0.4948 χ²
U Untuk α = 5% %, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tab bel = Daerah penerimaan Ho
7.81
Daera ah penolakan Ho
2.2861 7.8 81 Karena χ² berada pada daerah d penerimaan Ho, ma aka data terse ebut berdistrib busi normal
113
UJII NORMAL LITAS AWA AL PRE TE ES DATA N NILAI Kelom mpok E Hipotesis Ho : Ha :
Data berdisstribusi norma al Data tidak berdistribusi b n normal
H Pengujian Hipotesis: Rumus yang g digunakan:
Kriteria yan ng digunakan n Ho diterima jika χ2<χ2tabel H Pengujian Hipotesis Nilai maksim mal
=
66.67
Nilai minima al Rentang as Banyak kela
= = =
43.33 23.33 6
Batas Kelas
Z untuk ba atas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
42.83 49.33 54.83 60.33 65.83 71.33 76.83
-2.00 -1.03 -0.21 0.61 1.43 2.25 3.07
0.4770 0.3478 0.0820 0.2300 0.4240 0.4879 0.4989
0.1293 0.2658 0.3120 0.1940 0.0638 0.0111
4.9120 10.0985 11.8561 7.3728 2.4257 0.4212
Kelas In nterval 43.33 49.83 55.33 60.83 66.33 71.83
− -
48.83 54.33 59.83 65.33 70.83 76.33
anjang Kelas Pa ata-rata ( Ra x) s n
= = = =
χ² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip peroleh χ² tab bel = Daerah penerimaan Ho
5.1698
7.8 81
Daera ah penolakan n Ho
7.81 1
Karena χ² berada pada daerah d penerimaan Ho, ma aka data terse ebut berdistrib busi normal
114
UJI KESAMAA AN DUA VA ARIANS NIILAI PRE TES T ANTAR RA KELOM MPOK EKS SPERIMEN DAN KON NTROL Hipotesis Ho
:
σ12
=
σ 22
Ha
:
σ12
=
σ 22
Uji Hipotesiss Untuk mengu uji hipotesis diggunakan rumuss:
Ho diterima apabila a Fhit < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah h penerim maan Ho
Daerah D Penolakkan Ho F 1/22a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumbeer variasi
Kelom mpok Kontrol
Kelompok Ekspperimen
Jum mlah n
1687 30
11770 30
56.22
59.00
45.01 6.71
68.31 8 8.27
x 2
Variaans (s ) Standart deviasi (s) Berdasarkan rumus di atas diperoleh: d F hit
=
68.31 45.01
Pada α = 5% dengan: dk pembilang g = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F tab. = F (00.025)(30:30)
Daerah penerimaan Ho
1.5179
=
1.5179
= = =
30 - 1 30 - 1 2.10100
= =
29 29
Daerah D Penolakkan Ho
2.1010
Karena F berada pada daeerah penerimaaan Ho, maka dapat disimpuulkan bahwa kedua k kelompook mempunyai varians v yang tiddak berbeda.
115
N DUA RATA A-RATA / UJI U DUA PIHAK NILA AI PRE UJI PERBEDAAN ARA KELO OMPOK EKS SPERIMEN DAN KELO OMPOK KO ONTROL TESANTA Hipotesis Ho : Ha :
μ1 μ1
= ≠
μ2 μ2
Uji Hipoteesis Untuk men nguji hipotesis digunakan rum mus:
Dimana,
Ho diterim ma apabila -t1-1/22a < t hit < t1-1/2aa Daerah peneerimaan Ho
Daerah Penolaakan Ho
Daerah Penolaakan Ho
d Dari data diperoleh: Suumber variasi
K Kelompok Ekssperimen
Kelompok Kontrol K
Jumlah n
1770 30
1687 30
59.00
2 56.22
68.31 8.27
45.01 1 6.71
x 2
V Varians (s ) Stanndart deviasi (s)) Berdasarkaan rumus di ataas diperoleh:
s
=
t hit
=
30
1
59.00
6 68.31 300 +
+
30 30 0
1 2
45.01
=
7.53
5 56.22
= 1.43 1 + 1 30 30 Pada α = 5% dengan dk = 30 +30 - 2 =558 diperoleh t tab. t = t(0.95)(58) = 7.53
Daerah Pennolakan Ho
Daerah peneerimaan Ho
-2.00
Daerah Penolaakan Ho 2.00
2.00
116
TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN POS TES ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
Kelompok E
30 Σ X S2 Ni - 1 (Ni-1) Log Si
87 77 83 70 67 73 73 80 73 70 80 80 77 70 87 70 80 80 77 83 80 70 73 67 63 77 77 80 93 77
80 60 63 70 77 70 67 57 67 67 70 77 57 67 73 60 60 60 63 63 70 73 63 77 70 83 67 73 70 63
2293 76.44 44.39 29 47.77
2037 67.89 46.35 29 48.31
58.00 96.09
(Ni-1)Si2
1287.41
1344.07
2631.48
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Σ
Kelas Kelompok K
No
167 137 147 140 143 143 140 137 140 137 150 157 133 137 160 130 140 140 140 147 150 143 137 143 133 160 143 153 163 140
117
UJI HOMOGENITAS HASIL POST TES ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis : Ho :
H1
σ2 1 σ2 1
σ22
=
σ2 2
=
Kriteria: Ho diterima jika χ2hitung<χ2 (1-α) (k-1) Daerah penerimaan Ho
χ2(α)(k1)
Pengujian Hipotesis 2
2
Sampel
ni
dk = ni - 1
Si
(dk) Si
IX IPS 1 IX IPS 2 Σ
30 30 60
29 29 58
44.39 46.35 90.74
1287.41 1344.07 2631.48
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: Σ(ni-1) Si2 S2 = Σ(ni-1) = Log S2 1.6568
2631.4815 58
=
Harga satuan B B
= = =
(Log S ) Σ (ni - 1) 1.6568 96.093 2
x
58
(Ln 10) { B - Σ(ni-1) log χ
2
= = =
Si 2 } 2.3026 0.013
96.093
-
96.0870
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel = Daerah Daerah penolakan Ho penerimaan Ho
0.0135
3.84
118
UJII NORMAL LITAS AKH HIR (Post Tees) DATA N NILAI Kelom mpok K Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdis stribusi norma al Data tidak berdistribusi b n normal
Pengujian Hipotesis: H Rumus yang g digunakan:
Kriteria yan ng digunakan n 2 2 Ho diterima jika χ <χ tabel H Pengujian Hipotesis Nilai maksim mal
=
3.33 93
Nilai minima al
=
Rentang as Banyak kela
= =
Kelas In nterval
=
5.0 00
63 3.33
Panjang P Kelass Rata-rata R ( x)
=
76 6.44
30 0.00 6
s n
= =
6.6 66 30 0
Batas Kelas
Z untuk b batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
O Oi
(OiEi)² Ei
63.33 69.83
-
68.83 74.33
62.83 69.33
-2.04 -1.07
0.4795 0.3571
0.1224 0.2615
3.6717 7.8463
3 9
0.123 0.170
75.33 80.83 86.33 91.83
− -
79.83 85.33 90.83 96.33
74.83 80.33 85.83 91.33 96.83
-0.24 0.58 1.41 2.23 3.06
0.0955 0.2203 0.4206 0.4873 0.4989
0.3158 0.2003 0.0667 0.0116
9.4744 6.0098 2.0003 0.3484
6 9 2 1
1.274 1.488 0.000 1.218
χ²
=
4.2728
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip peroleh χ² tab bel = Daerah penerimaan n Ho o
7.8 81
Dae erah penolaka an Ho
4.27279 9 7.8 81 Karena χ² berada pada daerah d penerimaan Ho, ma aka data terse ebut berdistrib busi normal
119
UJII NORMAL LITAS AKH HIR (Post Tees) DATA N NILAI Kelom mpok E Hipotesis Ho : Ha :
Data berdis stribusi norma al Data tidak berdistribusi b n normal
Pengujian Hipotesis: H Rumus yang g digunakan:
Kriteria yan ng digunakan n Ho diterima jika χ <χ 2
2 tabel
Pengujian Hipotesis H Nilai maksim mal
=
83 3.33
Nilai minima al Rentang as Banyak kela
= = =
56 6.67 6.67 26 6
Batas Kelas
Z untuk ba atas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
O Oi
(OiEi)²
56.17 62.67 68.17 73.67 79.17 84.67 90.17
-1.72 -0.77 0.04 0.85 1.66 2.46 3.27
0.4575 0.2785 0.0163 0.3020 0.4512 0.4931 0.4995
0.1790 0.2948 0.2857 0.1492 0.0419 0.0063
6.8008 11.2008 10.8566 5.6705 1.5938 0.2405
6 1 10 6 6 2 0
Ei 0.094 0.129 2.173 0.019 0.104 0.240
χ²
=
2.7587
Kelas In nterval 56.67 63.17 68.67 74.17 79.67 85.17
− -
62.17 67.67 73.17 78.67 84.17 89.67
Pa anjang Kelas ata-rata ( Ra x) s n
U Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip peroleh χ² tab bel = Daerah penerimaan Ho
2.7587
=
4.4 44
= = =
67 7.89 6.8 81 38 8
7.8 81
Daerrah peno olakan Ho
7.81 1
Karena χ² berada pada daerah d penerimaan Ho, ma aka data terse ebut berdistrib busi normal
120
UJI KESAM MAAN DUA A VARIANS S NILAI PO OST TES AN NTARA KEL LOMPOK EKSPERIM MEN DAN KONTROL K Hipotesis Ho
:
σ12
=
σ 22
Ha
:
σ12
=
σ 22
Uji Hipotesiss Untuk mengu uji hipotesis diggunakan rumuss:
Ho diterima apabila a Fhit < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah h penerim maan Ho
Daerah P Penolakan Ho
F 1/2a (nb-1):(nk-11) Dari data diperoleh: Su umber variasi
Kelompok Ko ontrol
Kelompok Eksperimenn
Jumlah n
2037 30
2293 30
x
67.89
76.44
Varians V (s2) Standdart deviasi (s))
46.35 6.81
44.39 6.66
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: d F hit
46.35 44.39
=
=
Pada α = 5% dengan: g = nb - 1 dk pembilang dk penyebut = nk -1 F tab. = F (00.025)(30:30)
Daerah penerimaan Ho
1.0440
1.00440
= = =
30 - 1 30 - 1 2.1010
= =
29 29
Penolakan Ho Daerah P
2.1010
Karena F beerada pada daerah d penerim maan Ho, maaka dapat disiimpulkan bahw wa kedua kelompok mempunyai varians v yang tiddak berbeda.
121
UJI PERBEDAAN DU UA RATA-R RATA / UJI DUA PIHA AK NILAI PO OST TES ANTAR RA KELOM MPOK EKSPE ERIMEN DAN KELOM MPOK KON NTROL Hipotesiss Ho : Ha :
= ≠
μ1 μ1
μ2 μ2
Uji Hipottesis Untuk meenguji hipotesiss digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterim ma apabila -t1-1/2a < t hit < t1-1//2a Daerah pennerimaan Ho Daerah Penollakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi
K Kelompok Ekssperimen
Kelompok Kontrol K
Jumlah n
2293 30
2037 30
x
76.44
67.89
44.39 6.66
46.35 6.81
Varians (s2) Stanndart deviasi (ss) Berdasarkkan rumus di attas diperoleh:
s
=
t hit
=
300
1
76.44
444.39 300 +
+
30 300
1 2
46.35
6.74
667.89 =
4.92
+
6.74
1 1 30 30 Pada α = 5% dengan dk = 30 +30 - 2 = =58 diperoleh t tab. = t(0.95)(588) =
Daerah Peenolakan Ho
=
Daerah pennerimaan Ho
-2.00
2.00
Daerah Penolakan Ho 2.00
4.92
Karena K t hitt berada pada daerah pennolakan Ho, maka dapat disimpulkan n bahwa hasil h belajarr awal kelom mpok eksperiimen lebih baik b dari padda kelompok k kontrol.
122
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas Semester Materi Pokok
: Geografi : SMA ISLAM AN-NIDHOM : XII IPS : 1 (Satu) : Prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
A. Standar Kompetensi Mempraktekan keterampilan dasar peta dan pemetaan. B. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan. C. Aspek Pengamatan Variabel
Aspek
Spesifikasi
Hasil belajar ranah
1. Keaktifian
afektifitas siswa
• • • •
2. Perhatian
• • •
3. Kedisiplinan
• • • •
4. Tanggung jawab
•
Keaktifan mengukapakan pendapat Keaktifan bertanya Keaaktifan menjawab petanyaan guru Keaktifan meredpon jawaban teman Perhatian mengikuti pembelajaran Perhatian terhadap pendapat orang lain Perhatian terhadap tanggahan orang lain Kedispilan siswa terhadap waktu Kedesiplinandalam berpakian Kedisiplinan dalam Tanya jawab. Tanggung jawab dalam tugas Tanggung dalam terhadap hasil belajar
123
KRITERIA PENSEKORAN AFEKTIF
1. Aspek Keaktifan
A. Keaktifan mengungkapan pendapat Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 3 kali atau lebih Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 2 kali Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 1 kali Nilai 4: siswa menyampakain pendapat B. Keaktifan Bertanya Nilai 4: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali atau lebih Nilai 3: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 2 kali Nilai 2: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 1 kali Nilai 1: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali C. Keaktifan menjawab pertanyaan guru Nilai 4: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, lengkap dan sempurna Nilai 3: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, namun kurang lengkap Nilai 2: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru kurang benar, kurang lengkap Nilai 1: Siswa tidak menjawab pertanyaan guru D. Keaktifan merespon jawaban teman Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 3 kali atau lebih Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 2 kali Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 1 kali Nilai 4: Siswa tidak merespon jawaban teman 2. Aspek Perhatian
A. Perhatian mengikuti pembelajaran Nilai 4: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara seksama antara 15-20 menit Nilai 3: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara seksama antara 10-15 menit Nilai 2: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara seksama antara 5-10 menit
124
Nilai 1: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara seksama kurang 5 menit B. Perhatian terhadap pendapat orang lain Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman sebanyak 3 kali atau lebih Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman sebanyak 2 kali Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman sebanyak 1 kali Nilai 1: Siswa tidak mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman C. Perhatian terhadap sanggahan atas pendapatnya Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan pendapatnya dengan sangat baik Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan pendapatnya dengan baik Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan pendapatnya dengan cukup baik Nilai 1: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan pendapatnya dengan kurang baik 3. Aspek Kedisiplinan
A. Kedisiplian siswa terhadap waktu Nilai 4: Siswa selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat Nilai 3: Siswa selalu masuk tepat waktu dan tidak pernah terlambat sampai 5 menit Nilai 2: Siswa pernah tidak masuk dan pernah terlambat sampai dengan 5 menit Nilai 1: Siswa pernah tidak masuk dan sering terlambat sampai lebih dari 5 menit B. Kedisiplinan dalam berpakaian Nilai 4: Siswa berpakaian dengan sangat baik dan rapi Nilai 3: Siswa berpakaian dengan baik dan rapi Nilai 2: Siswa berpakaian cukup baik dan cukup rapi Nilai 1: Siswa berpakaian kurang baik dan kurang rapi C. Kedisiplinan dalam bertanya Nilai 4: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan sangat baik
125
Nilai 3: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan baik Nilai 2: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan cukup baik Nilai 1: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan kurang baik 4. Aspek tanggung jawab
A. Tanggung jawab terhadap guru Nilai 4: Siswa mengerjakan tugas dan selesai serta lengkap Nilai 3: Siswa mengerjakan tugas dan selesai namun kurang lengkap Nilai 2: Siswa mengerjakan tugas dan tidak selesai Nilai 1: Siswa tidak mengerjakan tugas B. Tanggung jawab terhadap hasil kerja Nilai 4: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan sangat baik Nilai 3: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan baik Nilai 2: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan cukup baik Nilai 1: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan kurangbaik
126
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKPERIMEN) Pertemuan 1 NO
NAMA
1
KRITERIA 3 4 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2 2
1.1
1.2
JML
SKOR
1
Abdul Chodir
4
3
4
3
4
4
4
3
29
90.625
2
Abdul Kholiq
3 3
3 3
3 4
4 4
3 3
3 3
78.125
Agus Subiyanto
3 3
25
3
3 2
25
78.125
4
Ahmad Suryanto
4
3
4
3
4
4
3
3
28
87.5
5
Andip Prastiyo
3
3
4
3
2
3
4
3
25
78.125
6
Anis Setyowati
3
3
4
3
3
4
3
3
26
81.25
7 8 9
Aprilia Puspitarini
2
3
4
3
4
4
3
3
3 3 3
4 3 3
3 3 3
4 4 4
4 3 2
3 4 3
3 4 4
81.25 87.5 87.5
10
Eka Safitri Erfan Erlia Anin Ariani
4 4 3
26 28 28 25
78.125
11
Erviana Windasari
3
3
3
4
4
3
4
3
27
84.375
12
Heru Syeh Maulana
3
3
3
3
3
4
4
3
26
81.25
Hidayatul Mustafidah
4
3
4
4
3
4
4
4
30
93.75
14
Khoiriyah
2
3
3
3
3
4
3
3
24
75
15
Litvia Hidayati
3
3
3
4
3
3
4
3
26
81.25
16
Lutfi Maulana
4
3
4
3
4
4
3
3
28
87.5
17
M. Abdul Fatah
3
3
4
3
3
3
3
3
25
78.125
18
M. Fauzi Ahsan
3
3
3
4
3
4
3
3
26
81.25
M. Syaifuddin
2
3
3
4
3
3
2
3
23
71.875
20
Malik Ahmad
3
3
3
4
4
3
2
4
26
81.25
21
Maniatul Dhom'an
3
3
3
3
4
2
3
3
24
75
22
Mar'atus Solikhah
2
3
3
3
3
3
2
3
22
68.75
23
Muhammad Fahimul Fuad
2
3
4
3
3
4
3
3
25
78.125
24
Nadia Husna A.
3
3
3
3
4
3
3
4
26
81.25
Nisa'atus Solihah
2
3
4
3
2
4
2
3
23
71.875
26
Nor Eliya Akhadah
4
3
4
3
4
4
3
4
29
90.625
27
Rani Hidayati
2
3
4
3
2
4
3
2
23
71.875
28
Ratna Setyoningsih
4
3
4
3
3
4
4
3
28
87.5
29
Ria Nita
3
3
3
4
2
4
3
2
24
75
Riko Mawati
3
3
4
3
3
4
4
3
27
84.375
31
Rubiatun
2
3
3
3
3
3
2
3
22
68.75
32
Sisri Nurvia
4
3
4
3
4
4
3
3
28
87.5
33
Siti Munjayanah
3
3
3
4
4
3
2
4
26
81.25
34
Sri Lestari
4
3
4
3
3
4
4
3
28
87.5
Teguh Setiawan Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
3
3
3
4
3
4
3
3
26
81.25
10 16 9 0
0 34 0 0
17 18 0 0
9 25 0 0
15 16 4 0
22 11 2 0
10 19 6 0
7 25 2 0
Persentase skor 4
29
0
49
26
43
63
29
20
Persentase skor 3
46
97
51
71
46
31
54
71
Persentase skor 2
26
0
0
0
11
6
17
6
13
19
25
30
35 JML
127
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 2 KRITERIA NO
NAMA
1
2
3
4
JML
SKOR Keterangan
Abdul Chodir
1.1 4
1.2 4
2.1 4
2.2 3
3.1 4
3.2 4
4.1 4
4.2 3
30
93.75 sangat aktif
2
Abdul Kholiq
4
3
4
4
3
3
2
3
26
81.25 baik
3
Agus Subiyanto
3
4
3
4
3
4
3
3
27
84.38 sangat aktif
4
Ahmad Suryanto
3
3
4
3
4
4
4
3
28
87.5
5
Andip Prastiyo
4
3
4
3
4
3
4
2
27
84.38 sangat aktif
6
Anis Setyowati
3
4
4
3
4
4
4
3
29
90.63 sangat aktif
Aprilia Puspitarini
4
4
3
4
3
4
3
2
27
84.38 sangat aktif
8
Eka Safitri
3
4
3
4
3
4
3
2
26
81.25 baik
9
Erfan
3
3
4
3
3
4
3
3
26
81.25 baik
10
Erlia Anin Ariani
4
3
4
3
4
3
3
3
27
84.38 sangat aktif
11
Erviana Windasari
3
4
4
3
4
4
2
3
27
84.38 sangat aktif
Heru Syeh Maulana
3
4
4
4
4
4
2
2
27
84.38 sangat aktif
13
Hidayatul Mustafidah
4
3
4
3
3
3
3
2
25
78.13 baik
14
Khoiriyah
3
4
4
4
3
4
3
2
27
84.38 sangat aktif
15
Litvia Hidayati
3
3
4
4
3
4
3
3
27
84.38 sangat aktif
16
Lutfi Maulana
3
4
4
4
3
4
4
4
30
93.75 sangat aktif
M. Abdul Fatah
4
3
3
4
3
3
3
4
27
84.38 sangat aktif
M. Fauzi Ahsan
3
4
4
3
2
4
2
3
25
78.13 baik
19
M. Syaifuddin
3
3
3
4
3
4
4
2
26
81.25 baik
20
Malik Ahmad
3
3
4
4
4
3
4
2
27
84.38 sangat aktif
21
Maniatul Dhom'an
4
4
3
4
4
4
4
4
31
96.88 sangat aktif
22
Mar'atus Solikhah
3
4
4
3
3
3
4
3
27
84.38 sangat aktif
Muhammad Fahimul Fuad
4
3
4
3
4
4
4
3
29
90.63 sangat aktif
Nadia Husna A.
3
4
4
4
3
4
3
2
27
84.38 sangat aktif
3
4
3
3
3
4
3
4 3
4 3
4 4
4 4
3 2
4 3
3 2
3 2
27 29
84.38 sangat aktif 90.63 sangat aktif
27
Nisa'atus Solihah Nor Eliya Akhadah Rani Hidayati
4
23
71.88 baik
28
Ratna Setyoningsih
3
4
4
4
4
4
3
4
30
93.75 sangat aktif
29
Ria Nita
3
4
4
3
4
3
3
2
26
81.25 baik
Riko Mawati
4
3
3
3
4
3
4
3
27
84.38 sangat aktif
31
Rubiatun
3
3
4
4
3
4
2
3
26
81.25 baik
32
Sisri Nurvia
3
4
4
4
3
4
3
3
28
87.5
33
Siti Munjayanah
3
3
3
4
3
4
4
2
26
81.25 baik
34
Sri Lestari
4
3
4
3
4
4
4
3
29
90.63 sangat aktif
3
4
4
4
3
4
3
2
27
84.38 sangat aktif
13 22 0 0 37 63 0
18 17 0 0 51 49 0
27 8 0 0 77 23 0
20 14 0 0 57 40 0
14 19 2 0 40 54 6
24 11 0 0 69 31 0
14 15 5 0 40 43 14
4 17 13 0 11 49 37
1
7
12
17 18
23 24 25 26
30
35 JML
Teguh Setiawan Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Persentase skor 4 Persentase skor 3 Persentase skor 2
sangat aktif
sangat aktif
128 DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELAS KONTROL) Pertemuan 1
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA
KRITERIA 1 2 3 4 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 4.1 4.2
Abdul Azis
1
2
4
4
3
4
4
3
Abdul Karim
2
3
3
4
3
4
3
2
Agus Priyanto
1
2
3
4
1
3
2
2
Alfiyanah
1
3
3
4
2
3
2
1
Andre Pratama
2
2
4
4
3
4
1
1
David Nur Afandi
3
3
3
3
2
4
2
1
Dewi Setiawati
2
3
4
2
1
4
1
1
Dian Nur Indahsari
3
2
4
3
2
4
3
2
Eni Susanti
1
2
3
4
2
4
2
2
Falikul Isbah
4
3
4
3
2
4
2
3
Fulki Al Azir
3
2
3
4
3
4
1
4
Gian Muchamad
2
3
4
3
2
3
3
4
Indah Kusmiatun
3
3
3
4
2
4
2
3
Indah Marheni
1
2
4
4
3
4
1
3
Iskhilmi Hidayah
1
2
3
3
3
3
2
2
Jayani
2
3
3
4
2
4
2
2
Kholid Zarqowi
2
2
4
3
3
4
3
3
Lailatul Hidayah
2
3
4
4
2
4
2
3
Lisa Lusiana Kurniasari
1
2
3
3
2
4
3
2
Mohamad Saifudin
1
3
4
4
2
4
2
2
Nazar Ma'arif
2
3
4
3
3
4
2
1
Nor Fadhkhiyah
1
2
3
4
2
3
1
2
Nurchomsatun
3
3
3
4
2
4
1
2
Nurul Mohammad Soleh
4
2
4
3
3
4
1
2
Oktavi Akhadiyah
3
3
4
2
4
3
2
3
Rosmalia Oftafia
3
2
4
3
2
4
1
2
Sakti Sudarsono
1
2
3
4
3
4
1
1
Selamet Joko Karneli
1
2
4
3
3
3
1
2
Setia Bekti
1
3
4
4
1
4
2
2
Siti Juliawati
2
3
3
2
2
4
2
3
Solikhin
2
3
4
3
3
4
2
3
Syaifudin
3
2
4
4
2
4
2
2
Titik Suciati
2
2
4
3
3
4
3
3
Ulya Rahmawati
3
2
4
3
2
4
1
2
JML
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Persentase skor 4 Persentase skor 3 Persentase skor 2
2
0
20
17
1
27
1
2
9
16
14
14
13
7
6
10
12
17
0
3
17
0
16
17
11
0
0
0
4
0
12
6
6 0 57 26 46 40 34 49 0
49 40 9
3 37 49
77 20 0
3 17 46
6 29 49
JML
SKOR
Keterangan
25 24 18 19 21 21 18 23 20 25 24 24 24 22 19 22 24 24 20 22 22 18 22 23 24 21 19 19 21 21 24 23 24 21
78.13 75.00 56.25 59.38 65.63 65.63 56.25 71.88 62.50 78.13 75.00 75.00 75.00 68.75 59.38 68.75 75.00 75.00 62.50 68.75 68.75 56.25 68.75 71.88 75.00 65.63 59.38 59.38 65.63 65.63 75.00 71.88 75.00 65.63
baik baik cukup baik cukup baik cukup baik cukup baik cukup baik baik cukup baik baik baik baik baik baik cukup baik baik baik baik cukup baik baik baik cukup baik baik baik baik cukup baik cukup baik cukup baik cukup baik cukup baik baik baik baik cukup baik
129 DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELASKONTROL) Pertemuan 2
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA
KRITERIA 1 2 3 4 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
Abdul Azis
3
3
3
3
4
4
3
3
Abdul Karim
2
3
4
3
3
4
2
2
Agus Priyanto
3
3
4
3
3
4
3
2
Alfiyanah
2
3
3
3
3
4
2
1
Andre Pratama
4
3
4
3
3
4
2
1
David Nur Afandi
2
3
3
3
4
4
3
1
Dewi Setiawati
2
3
4
3
3
4
2
1
Dian Nur Indahsari
2
3
4
3
3
4
3
2
Eni Susanti
2
3
3
3
3
4
2
2
Falikul Isbah
3
3
4
3
4
4
2
3
Fulki Al Azir
4
3
3
3
4
4
1
3
Gian Muchamad
3
3
4
3
3
4
3
3
Indah Kusmiatun
4
3
3
3
3
4
2
3
Indah Marheni
2
3
4
3
4
4
1
3
Iskhilmi Hidayah
3
3
4
3
2
4
2
3
Jayani
3
3
4
3
4
4
2
3
Kholid Zarqowi
2
3
4
3
2
4
3
4
Lailatul Hidayah
4
3
3
3
3
4
2
2
Lisa Lusiana Kurniasari
4
3
4
4
2
4
3
3
Mohamad Saifudin
3
3
4
3
3
4
2
3
Nazar Ma'arif
3
3
4
3
2
4
2
2
Nor Fadhkhiyah
2
3
3
4
3
4
3
3
Nurchomsatun
3
3
4
3
4
4
4
3
Nurul Mohammad Soleh
2
3
3
4
4
4
4
3
Oktavi Akhadiyah
2
3
4
3
4
4
4
4
Rosmalia Oftafia
3
3
4
4
4
4
3
4
Sakti Sudarsono
3
3
4
3
4
4
3
3
Selamet Joko Karneli
2
3
4
3
3
4
3
2
Setia Bekti
3
3
3
4
3
4
3
4
Siti Juliawati
2
3
3
4
3
4
4
3
Solikhin
2
3
3
4
2
4
2
2
Syaifudin
3
2
3
4
2
4
2
2
Titik Suciati
3
3
4
3
4
4
2
3
Ulya Rahmawati
3
3
4
3
2
4
2
2
JML
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Persentase skor 4 Persentase skor 3 Persentase skor 2
SKOR
26 23 25 21 24 23 22 24 22 26 25 26 25 24 24 26 25 24
81.25 71.88 78.13 65.63 75.00 71.88 68.75 75.00 68.75 81.25 78.13 81.25 78.13 75.00 75.00 81.25 78.13 75.00
baik baik baik cukup baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
27 25 23 25 28 27 28 29 27 24 27 26 22 22 26 23
84.38 78.13 71.88 78.13 87.50 84.38 87.50 90.63 84.38 75.00 84.38 81.25 68.75 68.75 81.25 71.88
sangat aktif baik baik baik sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif sangat aktif baik sangat aktif baik baik baik baik baik
5
0
21
8
12
34
4
4
15
33
13
26
15
0
12
16
14
1
0
0
7
0
16
10
0
1
0
0
0
0
2
4
14 0 43 94 40 3
60 37 0
23 74 0
34 43 20
97 0 0
11 34 46
11 46 29
JML
Keterangan
130
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Satuan Pendidikan: SMA ISLAM AN-NIDHOM Kelas: XII IPS Semester: 1 (Satu) Materi Pokok: Prnsip-prisip dasar peta dan pemetaan A. Standar Kompentensi
Mempraktekan keterampilan B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan C. Aspek Pengamatan
No
Aspek yang diamati
1
Menggali informasi melalui studi pustaka
2
Menemukan informasi melalui studi pustaka
3
Memecahkan masalah
4
Kecakapan berkomunikasi dengan lisan
5
Kecakapan bertanya dalam kelas
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Kriteria Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
131
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK E (KELAS EKSPERIMEN) ASPEK YANG DIAMATI KETERANGAN NAMA JML SKOR 1 2 3 4 4 3 4 4 Abdul Chodir 15 93.75 sangat terampil 4 3 3 3 Abdul Kholiq 13 81.25 terampil 4 4 3 4 Agus Subiyanto 15 93.75 sangat terampil 3 2 3 3 Ahmad Suryanto 11 68.75 terampil 2 2 4 4 Andip Prastiyo 12 75.00 terampil 3 4 2 2 Anis Setyowati 11 68.75 terampil 4 4 3 3 Aprilia Puspitarini 14 87.50 sangat terampil 3 3 4 3 Eka Safitri 13 81.25 terampil 4 4 3 3 Erfan 14 87.50 sangat terampil 3 3 4 4 Erlia Anin Ariani 14 87.50 sangat terampil 4 2 3 3 Erviana Windasari 12 75.00 terampil 4 4 3 3 Heru Syeh Maulana 14 87.50 sangat terampil 4 3 3 3 Hidayatul Mustafidah 13 81.25 terampil 4 4 2 3 Khoiriyah 13 81.25 terampil 3 2 4 4 Litvia Hidayati 13 81.25 terampil 3 3 4 3 Lutfi Maulana 13 81.25 terampil 3 2 4 4 M. Abdul Fatah 13 81.25 terampil 3 3 4 4 M. Fauzi Ahsan 14 87.50 sangat terampil 4 2 3 3 M. Syaifuddin 12 75.00 terampil 3 3 4 3 Malik Ahmad 13 81.25 terampil 4 2 4 4 Maniatul Dhom'an 14 87.50 sangat terampil 4 4 4 4 Mar'atus Solikhah 16 100.00 sangat terampil 4 2 3 3 Muhammad Fahimul Fuad 12 75.00 terampil 4 4 3 2 Nadia Husna A. 13 81.25 terampil 3 4 4 4 Nisa'atus Solihah 15 93.75 sangat terampil 3 4 3 3 Nor Eliya Akhadah 13 81.25 terampil 2 4 3 3 Rani Hidayati 12 75.00 terampil 3 4 4 4 Ratna Setyoningsih 15 93.75 sangat terampil 4 3 4 2 Ria Nita 13 81.25 terampil 4 2 4 3 Riko Mawati 13 81.25 terampil 2 3 4 4 Rubiatun 13 81.25 terampil 3 2 4 4 Sisri Nurvia 13 81.25 terampil Siti Munjayanah 15 93.75 sangat terampil 3 4 4 4 Sri Lestari 14 87.50 sangat terampil 3 4 3 4 Teguh Setiawan 4 4 3 4 15 93.75 sangat terampil 83.57 sangat terampil
132
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK K (KELAS KONTROL) NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Abdul Azis Abdul Karim Agus Priyanto Alfiyanah Andre Pratama David Nur Afandi Dewi Setiawati Dian Nur Indahsari Eni Susanti Falikul Isbah Fulki Al Azir Gian Muchamad Indah Kusmiatun Indah Marheni Iskhilmi Hidayah Jayani Kholid Zarqowi Lailatul Hidayah Lisa Lusiana Kurniasari Mohamad Saifudin Nazar Ma'arif Nor Fadhkhiyah Nurchomsatun Nurul Mohammad Soleh Oktavi Akhadiyah Rosmalia Oftafia Sakti Sudarsono Selamet Joko Karneli Setia Bekti Siti Juliawati Solikhin Syaifudin Titik Suciati Ulya Rahmawati
1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 4 3 3 3 2 1 1
KRITERIA 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3
2 3
4 3
4 4
4 3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
JML SKOR
10 12 10 10 9 12 10 10 10 12 10 10 11 12 11 9 10 12 12 11 13 12 12 10 11 9 12 14 14 11 13 11 11 11
62.50 75.00 62.50 62.50 56.25 75.00 62.50 62.50 62.50 75.00 62.50 62.50 68.75 75.00 68.75 56.25 62.50 75.00 75.00 68.75 81.25 75.00 75.00 62.50 68.75 56.25 75.00 87.50 87.50 68.75 81.25 68.75 68.75 68.75 69.30
KETERANGAN
kurang terampil terampil kurang terampil kurang terampil kurang terampil terampil kurang terampil kurang terampil kurang terampil terampil kurang terampil kurang terampil terampil terampil terampil kurang terampil kurang terampil terampil terampil terampil terampil terampil terampil kurang terampil terampil kurang terampil terampil sangat terampil sangat terampil terampil terampil terampil terampil terampil terampil
133
ANGKET TANGAPAN SISWA SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama : Kelas : Petunjuk: 1. Pilihalah salah satu jawaban sesui kondisi sebenarnya caranya dengan member silang. 2. Jawaban tidak mempengaruhi anda 1. Apakah kalian dapat memahami materi yang telah disampaikan? c. tidak paham a. Paham b. Kurang 2. Menurut kalian bahan ajar yang sering kalian gunakan dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung? c. tidak membantu a. Sangat membantu b. Kurang membantu 3. Apakah media peta rupa bumi menarik minat belajar kalian? c. Tidak berminat a. Sangat berminat b. Kurang berminat 4. Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi? c. Membosankan a. Menyenangakan b. Kurang 5. Bagaimana materi yang diajarkan dengn menggunakan peta rupa bumi? c. Membosankan a. Menyenangkan dan mudah dipahami b. Menyenangkan tapi sulit dipahami 6. Menurut kalian apakah penyusunan informasi bahan ajar menggunakan peta rupa bumi membuat kalian memahami materi yang disampaikan? c. tidak tahu a. Ya b. ragu- ragu 7. Apakah dengan menggunakan peta rupa bumi bias membantu kalian menguasai materi yang disampaikan c. Tidak a. Sangat membantu b. Kurang 8. Bagaiman kesan anda terhadap tampilan media peta rupa bumi tersebut? c. Tidak menarik a. Sangat menarik b. Kurang menarik 9. Bagaimana pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran? c.Tidak menari a. Sangat menarik b. Kurang menarik 10. Apakah setelah pembelajaran dan mengerjakan evaluasi kalian dapat menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut? a. Ya dapat b. Hanya sebagian c. Tidak
134
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS EKPERIMEN) Nama Soal 1 2 3 4 5 6 7 Abdul Chodir b c c b b b b Abdul kholid b b b c b a b Agus Subiyanto b b a a b a a Ahmad Suryanto a b a b b a a Andip Prastiyo a a a a a b a Anis Setyowati a a b b b a a Aprilia Puspitarini a a a a a b b Eka Safitri a b c a a b a Erfan b c c a a b b Erlia Anin Ariani a a a b a b a Erviana Windasari b b b a b a b Heru Syeh Maulana b a a a a b a Hidayatul Mustafidah b b b b b a b Khoiriyah a a a a a b b Litvia Hidayati a b b a c a a Lutfi Maulana b c a a a b a M. Abdul Fatah c a c a b a a M. Fauzi Ahsan a a a a a b a M. Syaifuddin b b a b a a a Malik Ahmad a a a a a a a Maniatus Dhom’an b a a a b a a Mar’ atus Solikhah a b a a a a a Muhammad Fahimul F a a a a b a a Nadia Husna A a a b b c a b Nisa’atus Solihah b b a a b a b Nor elina Akhadah a a b b a a a Rani hidayah c c a c a a c Ratna Setyoningsih a a a b b b a Ria Nita a a b b b a a Riko Mawati b b b c a a a Rubiatun b a a b a a a Sisri Nurvia a a a b b b a Siti Munjayanah a a a b a a b Sri Lestari b b b b a b a Teguh Setiawan c a a a a c a Skor a 3 4 4 3 2 1 1 Skor a 14 12 10 14 14 13 10 Skor a 18 19 21 18 19 21 24 Persentase skor c 9 11 11 9 6 3 3 Persentase skor b 40 34 29 40 40 37 29 Presentase skor a 51 54 60 51 54 60 69
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 J M L
8 b b a c a a a c a a b a b a b a a a a a a a a a b a c a b c b b a b a 4 10 21 11 29 60
9 a a a b a a
a a b b a a b b b a a a b a b b a a a c c b c a a a b a b 3 12 20 9 34 57
10 a a a a a a a a a a a a b b a a a a b a a a a a a a c b a a a a a a b 1 5 19 3 14 83
135
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 J M L
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL) Nama Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 Abdul Azis c b c c c b b b Abdul Karim c b c c c b b b Agus Priyanto c b b b b c b c c b b b b b c b Alfianah Andre Pratama c b c c c c c c David Nor Afandi c a c c c c b c Dewi Setiawati c a c c c c b c b a b b a a a a Dian Nur indah Sari Eni Susanti c b c c b c a c Falikul Isbah b b b b b b b b Fulki Al Azir b b b c c c b c Gian Muchammad c b c b c c b b b b c c c c b c Indah Kusmiatun c b c c c c b b Indah Marheni c b c c a a a b Iskhilmi Hidayah Jayani b b b b b b b b Kholid Yarkowi b b c c c b c c b b c c b a b c Lailatul Hidayah c c c b a b c b Lisa Lusiana Kurniasari Muhammad Saifudin b c b c c c b c Nazar Ma’arif c c b a b b a a c b c c b c b c Nur Fadhkhiyah a b b b b b b a Nurchomsatun Nurul Mohammad Soleh c b c c c c b a c b c b c c c c Oktavi Akhdiayah c b b b c b c c Rosmalia Oftafia Sakti Sudarsono b b b c c b c b Selamet Joko karneli b b b c c c c c Setia Bekti b b b b c c b b c b c c b b b c Siti Juliawati Solikhin c a b c b b b b Syaifudin b a c c c c b b b b c b c b b a Titik Suciati b a c c c c c b Ulya Rahmawati Skor c 16 12 12 10 8 6 4 4 Skor b 24 24 20 18 16 14 12 8 Skor a 0 0 0 0 0 0 0 0 Persentase skor c 47 35 35 29 24 18 12 12 Persentase skor b 71 71 59 53 47 41 35 24 Persentase skor a 0 0 0 0 0 0 0 0
9 c b b c b b b b b b c b c c b a c c b b a c c b c b b b b c c c a c 2 6 0 6 18 0
10 b b b b b b b a b a c c b a c a c b c b c c b b b b b b a b b b b b 0 4 0 0 12 0
136
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU MENGGUNAKAN MEDIA PETA RUPA BUMU (Pertemuan ke- 1)
Nama Guru Tanggal pelaksanaan
: :
Petunjuk: Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai Tahap
Aktivitas
Skor 1
Pendahuluan
2
Mengkondisikan kelas Menyampaikan tujuan pembelajaran. Melakukan apersepsi Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan Eksplorasi a. Menyajikan gambaran materi yang akan dipelajari b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang akan dipelajari untuk materi hari ini Elaborasi b. Memberikan arahan apa yang dipelajari c. Membimbing siswa dalam diskusi
√ √ √ √ √ √
akan
√ √
Konfirmasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
Penutup
√
Evaluasi
a. Membimbing siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan materi. pengawasan terhadap b. Melakukan pelaksanaan kuis atau evaluasi (postes) Skor total Penilaian: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik
Skor maksimal ideal = 4 x 11 = 44
4
Situasional
e. f. g. h.
Kegiatan inti
3
√ √ 37
137
Rata-rata skor =
=
100% =
Presentase aktivitas guru = Kriteria penilaian: Tingkat pengelolaan pembelajaran 85% 100% baik 70% 84% 60% 69% 50% 59% baik < 50%
= 84,09
Kriteria Pengelolaaan pembelajaran sangat Pengelolaan pembelajaran baik Pengelolaan pembelajaran cukup baik Pengelolaan pembelajaran kurang Pengelolaan pembelajaran tidak baik
= 3,36
PETA LOKASI PENELITIAN The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
138