PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Woro Widayanti NIM. 3301401057
FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN EKONOMI 2006
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke siding panitia ujian skripsi pada :
Hari
: Senin
Tanggal
: 10 Oktober 2005
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Kusmuriyanto. M,Si
Drs. A.M Budiman B,Sc
NIP. 131404309
NIP. 130324050
Mengetahui : Ketua Jurusan Ekonomi
Drs. Kusmuriyanto. M,Si NIP. 131404309
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Sabtu
Tanggal
: 22 Oktober 2005
Penguji Skripsi
Dr. Joko Widodo M.Pd NIP. 131961218
Anggota I
Anggota II
Drs. Kusmuriyanto. M,Si NIP. 131404309
Drs. A.M Budiman B,Sc NIP. 130324050
Mengetahui : Dekan,
Drs. Sunardi, M.M NIP. 130367998
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 22 Oktober 2005
Woro Widayanti NIM. 3301401057
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Kemampuan adalah mengakui kau salah ketika kau salah (Selina E Matis). Berpikir positif menjadikan kita lebih bijak dalam menyikapi hidup (Azmi). Kehalusan dan kebaikan hati bukan pertanda kelemahan dan putus asa melainkan perlambang kekuatan dan keteguhan (Kahlil Gibran).
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan pada : 1. Orang tuaku tercinta, atas motivasinya baik moril maupun materiil. 2. Adik-adikkku tersayang. 3. Calon suamiku (A’Go2n) atas do’a, motivasi dan kesabarannya. 4. Sahabatku Elis & Azmi atas dukungannya. 5. Almamaterku dan Pendidikan Ekonomi Akuntansi 2001.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Ridlo-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Studi Strata I di Universitas Negeri Semarang guna meraih gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dalam penyelasain skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik yang berupa moril maupun materiil. Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada : 1. Drs. Sunardi. MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Kusmuriyanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang sekaligus sebagai Pembimbing I, yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. A.M. Budiman. B,Sc Selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Joko Widodo M.Pd selaku Dosen Penguji atas saran, kritik serta pengarahannya. 5. Drs. M. Sulthon, selaku kepala BAAKPSI yang telah memberikan ijin pengambilan data untuk penelitian. 6. Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi FIS UNNES Angkatan 2001/2002 yang telah membantu mengisi angket penelitian. 7. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan perhatian dan dukungannya, baik moriil, materiil, maupun spirituil. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan atas jasa beliau-beliau selain ucapan terima ksaih yang sebesar-besarnya dengan harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Amin.
Semarang, 22 Oktober 2005
Penyusun
SARI Woro Widayanti, 2005. Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2001/2002. Sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang. Drs. Kusmuriyanto, M.Si. Drs. A.M Budiman B.Sc. 66 h.
Kata Kunci : Minat Menjadi Guru, Prestasi Belajar Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2001/2002 pada mata kuliah akuntansi. Salah satunya adalah minat dari mahasiswa untuk menjadi guru. Minat yang tinggi akan menciptakan kegigihan, keuletan, kemampuan dan kesabaran dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: : (1) Bagaimana gambaran tentang minat menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jrusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2001. (2)Bagaimana gambaran tentang prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. (3) Adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. (4) Seberapa besar pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. . Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui gambaran tentang minat menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jrusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2001. (2) Untuk mengetahui
gambaran tentang prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2001. (3) Untuk mengetahui adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2001. (4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2001. Sedangkan manfaatnya adalah : (1) Memberikan informasi tentang gambaran minat menjadi guru bagi mahasiswa prodi pendidikan akuntansi dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar. (2) Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi agar dalam penjurusan dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan minat mahasiswa. (3) Sebagai bahan pendorong bagi mahasiswa agar lebih meningkatkan minatnya untuk menjadi guru. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan 2001/2002 yang berjumlah 77 mahasiswa. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sample, karena penelitiannya merupakan penelitian populasi. Variable yang dikaji dalam penelitian ini ada dua yaiti : (1) minat menjadi guru (X) dan (2) prestasi belajar mata kuliah akuntansi (Y). Metode pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan metode dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase dan teknik analisis statistik, untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesa. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 9,530, sementara Ftabel pada taraf signifikansi 5 % sebesar 3,97 berarti ada pengaruh signifikan dan positif antara minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan 2001/2002. Dan koefisien determinasi R2 = 0,113 yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel minat menjadi guru terhadap perubahan variabel prestasi belajar mata kuliah akuntansi adalah sebesar 11,3 %, sedangkan sisanya 88,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat untuk menjadi guru pada mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 sudah tinggi. Adanya pengaruh yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan 2001/2002. Saran yang disampaikan penulis yaitu : (1). Bagi mahasiswa yang berada pada prodi pendidikan harus selalu memupuk dan meningkatkan minatnya untuk menjadi guru, (2). Mahasiswa harus sungguh-sungguh dalam mengikuti kuliah, serta berusaha mencari tambahan pengetahuan diluar jam kuliah, sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan maksimal, (3). Bagi dosen akuntansi hendaknya memberikan motivasi pada mahasiswa calon guru akuntansi, yaitu dengan memberikan gambaran bahwa profesi guru itu menyenangkan dan sebagainya, sehingga dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru, (4). Bagi peneliti selanjutnya dianjurkan mengadakan penelitian serupa guna
mencari sumbangan efektif yang lebih dominan dari unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah akuntansi.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….....
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………………………………
iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………….
v
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
vi
SARI………………………………………………………………………….
viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… x DAFTAR TABEL…………………………………………………………...
xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xiv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………
1
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………….…………
1
1.2. Identifikasi Masalah……………………………………………… 4 1.3. Pembatasan Masalah……………………………………………..
5
1.4. Rumusan Masalah………………………………………………..
7
1.5. Tujuan Penelitian…………………………………………………
7
1.6. Kegunaan Penelitian………………………………………………
8
1.6.1. Kegunaan Teoritis…………………………………………
8
1.6.2. Kegunaan Praktis……………………………….…………
8
1.7. Sistematika Skripsi……………………………………………….
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS…………………….…….… 10 2.1. Minat Menjadi Guru…………………………………………….. 10 2.1.1. Pengertian Minat…………………………………………… 10 2.1.2. Unsur-Unsur Minat………………………………………… 11 2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat…………………. 13 2.1.4. Cara Menumbuhkan Minat Menjadi Guru…………………. 15
2.2. Guru Akuntansi…………………………………………………..
21
2.2.1. Pengertian Guru Akuntansi……………………………….
17
2.2.2. Karakteristik Guru Akuntansi…………………………….
17
2.2.3. Kompetensi Guru Akuntansi……………………………..
18
2.2.4. Tugas dan Peran Guru Akuntansi…………………………
19
2.3. Prestasi Belajar…………………………………………………...
33
2.3.1. Pengertian Prestasi…………………………………………
22
2.3.2. Pengertian Belajar………………………………………….
23
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………………
24
2.3.4. Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar………………….
26
2.4. Mata Kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akunatnsi………
36
2.4.1. Macam Mata Kuliah………………………………………
27
2.4.2. Karakteristik Mata Kuliah Akuntansi…………….……….
28
2.5. Studi Terdahulu yang Relevan……………………………………
28
2.6. Kerangka Berpikir Penelitian…………………………………….
30
2.7. Hipotesis…………………………………………………………. 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian………………………….………., 35 3.2. Variabel Penelitian……………………………………….……….
36
3.3. Metode Pengumpul Data………………………………………….. 36
3.4. Kisi-Kisi Instrumen……………………………………………….
37
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen…………………………….... 39 3.5.1. Uji Validitas Instrumen…………………………………….. 39 3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen………………………….………. 40 3.6. Metode Analisis Data…………………………………….……….. 41 3.6.1. Metode Analisis Deskriptif …………. ……………………... 41 3.6.2. Metode Analisis Statistik……………………….. ………….. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian…………………………………………………… 51 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………... 58
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan………………………………………………………….. 63 5.2. Saran………………………………………………………………. 63 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 65 LAMPIRAN…………………………………………………………………… 67
DAFTAR TABEL
Halaman 3.1. Tabel Keadaan Populasi Penelitian……………………………………
35
3.2. Kisi-Kisi Instrumen Variabel dan Indikatornya……………………...
38
3.3. Kategori Variabel Minat Menjadi Guru………………………………
44
3.4. Kategori Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru……………….
44
3.5. Kategori sikap mahasiswa apabila menjadi guru……………………...
45
3.6. Wawasan Mahasiswa Terhadap Keguruan dan Keakuntansian……….
46
3.7. Penentuan Kriteria Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi………….
46
4.1. Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi……………………………...
55
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Kerangka Berfikir……………………………………………………..
34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1
Instrumen Angket……………………………………………………
67
2
Daftar Responden……………………………………………………
73
3
Daftar Prestasi Belajar Responden………………………………….
76
4
Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………….
80
5
Perhitungan Validitas……………………………………………….
82
6
Perhitungan Reliabilitas…………………………………………….
83
7
Data Hasil Penelitian………………………………………………..
84
8
Perhitungan Uji Normalitas Data……………………………………
93
9
Perhitungan Uji Homogenitas Data…………………………………
95
10
Hasil Perhitungan Regresi dengan program SPSS 10.0…………….
97
11
Daftar Kritik Uji F…………………………………….…... ………
98
12
Daftar Kritik Uji T…………………………………….……………
99
13
Surat Ijin Survey Pendahuluan………………………………………
100
14
Surat Ijin Penelitian Untuk UPT Komputer UNNES….……………
101
15
Surat Ijin Penelitian Untuk Jurusan Ekonomi………………………
102
16
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian…………………….
103
17
Surat Rekomendasi…………………………………….…………...
104
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Profesi guru adalah profesi strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru merupakan salah satu komponen yang penting karena sebagai ujung tombak dalam pendidikan. Gurulah yang berfungsi untuk mendidik dan mencerdaskan arah agar terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan. Tanpa guru tidak mungkin proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Disiniliah guru menjadi motor penggerak dari keseluruhan aktivitas belajar mengajar yang berlangsung dalam situasi edukatif guna mencapai tujuan pendidikan tertentu. Khusus untuk guru akuntansi fungsi strategisnya nampak pada dua hal. Pertama, secara internal ( dalam lingkup proses belajar mengajar) ia dituntut memiliki kemampuan teliti, kecepatan dalam berhitung, berpikir sistematik dan penguasaan terhadap kasus-kasus riel. Alasannya pelajaran akuntansi terdiri atas banyak kasus-kasus perhitungan yang lebih merupakan pengambaran dari kasuskasus transaksi ekonomi secara riel. Kedua, secara eksternal (dalam lingkup kemasyarakatan pada umumnya) maka akuntansi merupakan bidang yang senantiasa ada dan dibutuhkan oleh masyarakat. Hampir tidak ada aktifitis dengan masyarakat yang tidak menggunakan pencatatan keuangan dalam bentuk akuntansi.
2
Dua hal tersebut di atas menuntut pentingnya guru akuntansi yang memiliki kompetensi personal, sosial, dan profesional tertentu jika dibandingkan dengan guru bidang studi lain. Kemampuan personal adalah kemampuan guru akuntansi secara pribadi, yaitu guru akuntansi harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek yaitu siswa. Dengan kata lain, bahwa guru akuntansi harus memiliki kepribadian yang patut diteladani. Kemampuan sosial adalah kemampuan guru akuntansi dalam berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru bidang studi lain, dengan kepala sekolah, dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa pula dengan anggota masyarakat di lingkungannya. Sedangkan kemampuan prifesional adalah kemampuan guru akuntansi dalam artian, guru akuntansi harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang studi yang akan diajarkan yaitu bidang studi akuntansi, serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Kecenderungan yang ada menunjukkan banyak mahasiswa yang tidak berminat terhadap program studi pendidikan akuntansi. Data yang ada menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih program studi pendidikan akuntansi hanya sebagaian kecil dibandingkan dengan jumlah mahasiswa jurusan ekonomi yang ada. Jumlah mahasiswa jurusan ekonomi angkatan tahun 2001/2002 sebanyak 470 mahasiswa, sedangkan yang memilih program studi pendidikan akuntansi hanya sebanyak 77 mahasiswa atau 16,38 %. Melihat data di
3
atas dapat diartikan bahwa minat dari mahasiswa untuk memilih prodi studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES rendah. Sementara minat merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang meiliki minat yang tinggi akan melakukan seuatu yang diminatinya dengan senang, sehingga apa yang diminatinya akan berhasil. Begitu juga mahasiswa yang beriminat untuk menjadi guru dia akan serius dalam belajar sehingga prestasinya akan tinggi. Minat yang tinggi akan menciptakan kegigihan, keuletan, kemampuan dan kesabaran dalam mencapai tujuan. Dengan demikian minat diduga menentukan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Lobby (1994 : 62) bahwa minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja, dan kegiatan-kegiatan lain. Data yang ada menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan akuntansi juruasan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 rata-rata prestasinya sebesar 77,80. Dengan melihat rata-rata prestasi yang diperoleh mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi angkatan 2001/2002 di atas sudah dalam kategori baik, sedangkan minat mahasiswa untuk masuk prodi pendidikan akuntansi rendah, apabila dibandingkan dengan keseluruhan jumlah mahasiswa yang ada pada jurusan ekonomi. Berangkat dari latar belakang diatas, peneliti bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang”
4
1.2. Identifikasi Masalah Program Studi Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program studi yang ada pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Progran Studi Pendidikan Akuntansi mempunyai misi menyelenggarakan program Strata Satu (S1) Pendidikan Akuntansi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global, dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi secara mandiri dan berkelanjutan. Program Studi Pendidikan Akuntansi juga mempunyai tujuan, antara lain : 1. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Akuntansi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Akuntansi yang menguasai dan memahami landasan filosofi, teori-teori, dan konsep-konsep akuntansi. 3. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Akuntansi yang mampu mengkaji dan menganalisis teori-teori, dan konsep-konsep akuntansi secara rasional, realistis dan empirik. 4. Menghasilkan Sarjana Pendidikan Akuntansi yang mampu menerapkan teoriteori dan konsep-konsep akuntansi dalam rangka peningkatan pelayanan dan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
5
Berdasarkan misi dan tujuan program studi pendidikan akuntansi di atas, terdapat identifikasi masalah yang diperoleh selama observasi yaitu : 1. Adanya minat yang rendah dari mahasiswa untuk memilih program studi pendidikan akuntansi. 2. Perubahan kurikulum program studi pendidikan akuntansi yang terjadi setiap tahun sehingga menyulitkan bagi mahasiswa dalam mengambil mata kuliah, karena mata kuliah akan berubah sesuai dengan perubahan kurikulum. 3. Tuntutan sekolah terhadap para calon guru akuntansi untuk memiliki kemampuan profesional tertentu sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). 1.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari adanya salah pengertian atas judul penelitian ini, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 2. Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan anatara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri (Slameto, 2003 , 180). Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Dalam
6
penelitian ini yang dimaksud minat adalah minat menjadi guru bidang studi akuntansi. 3. Guru Guru adalah suatu jabatan profesional, yang memiliki peranan dan kompetensi profesional (Hamalik,1991,9). Sedangkan menurut Usman (1992:4) guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru bidang studi akuntansi. 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu’u, 2004 , 75). 5. Mata Kuliah Akuntansi Mata kuliah akuntansi dalam penelitian ini meliputi mata kuliah Dasar Akuntansi, Akuntansi Menengah I dan II, Akuntansi Lanjut I dan II serta Akuntansi Biaya I dan II. 6. Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Mahasiswa prodi pendidikan akuntansi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa angkatan tahun 2001/2002.
7
1.4. Rumusan Masalah Dari dasar tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagaimana gambaran tentang minat menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002 ? 2. Bagaimana gambaran tentang prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002 ? 3. Adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002 ? 4. Seberapa besar pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002 ? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran tentang minat menjadi guru pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. 2. Untuk mengetahui gambaran tentang prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002.
8
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh minat menjadi guru guru terhadap prestasi belajar mata kuliah pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pada mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. 1.6. Kegunaan Penelitian 1.6.1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini berharap dapat menambah pengetahuan mahasiswa prodi pendidikan akuntansi mengenai minat menjadi guru dan implikasinya terhadap prestasi belajar. 1.6.2. Kegunaan Praktis 1. Memberikan informasi tentang gambaran minat menjadi guru bagi mahasiswa prodi pendidikan akuntansi dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi agar dalam penjurusan mahasiswa dalam memilih program studi, hendaknya disesuaikan dengan minat mahasiswa. 3. Sebagai bahan pendorong bagi mahasiswa agar lebih meningkatkan minatnya untuk menjadi guru.
9
1.7. Sistematika Skripsi Bab satu pendahuluan. Bab ini dimaksudkan untuk mengantarkan kepada pembaca tentang isi skripsi, oleh karena itu dalam bab ini terdiri atas: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab dua landasan teori. Teori adalah pendapat seseorang yang diakui kebenarannya oleh umum sehingga dapat dijadikan anutan. Landasan teori ini merupakan kajian dari teori-teori yang melandasi pemecahan masalah. Landasan teori meliputi minat menjadi guru, prestasi belajar, kerangka berpikir dan hipotesis. Bab tiga metode Penelitian. Berfungsi memberikan penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan cara penelitian dan statistik pengolahan data hasil penelitian. Metode penelitian berisi tentang:
populasi penelitian,
variabel penelitian, validitas dan reliabilitas insrumen, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. Bab empat
hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan
pembahasan berfungsi memberi penjelasan tentang hasil-hasil perhitungan yang dilakukan dan pembahasan penelitian tersebut. Bab lima penutup. Bab ini berfungsi memberi gambaran akhir hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Penutup berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian.
10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1.
Minat Menjadi Guru
2.1.1. Pengertian Minat Menurut Slameto (2003 : 180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan anatara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Berdasar teori di atas bahwa minat menjadi guru berarti rasa senang seseorang terhadap pekerjaan dan merasa terikat pada pekerjaan tersebut tanpa ada orang lain yang menyuruh. Menurut Wibowo (1988 : 19) Minat adalah kecenderungan yang berarah pada obyek atau pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan yang menarik dan memuaskan dirinya. Dengan melihat teori di atas bahwa apabila seseorang mempunyai minat unuk menjadi guru, maka orang tersebut akan melakukan apa saja yang berhubungan dengan kegiatan keguruan, dimana mereka merasa puas bisa melakukan hal tersebut. Mahmud (1990:163) mengatakan minat yang kuat menumbuhkan prestasi yang gemilang dalam situasi yang mendasari sikap seseorang terhadap situasi tersebut. Berangkat dari teori di atas, maka dapat ditarik pengertian bahwa apabila seseorang berminat untuk menjadi guru maka prestasi yang diperoleh
dalam
11
hal-hal yang berhubungan dengan keguruan maupun mata kuliah akan berhasil dengan baik Gunarsa (1989 : 68) mengatakan minat merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat menjadi guru dari seseorang yang tumbuh akan diikuti dengan sikap seseorang yang menjurus pada segala sesuatu yang berkaitan dengan profesi guru. Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa minat adalah suatu kesediaan jiwa atau timbul keinginan emosi yang sifatnya aktif, tetap dan selalu muncul keinginan untuk menerima dan atau melaksanakan aktifitas yang diekspresikan dengan perasaan senang / tidak senang pada obyek atau aktifitas yang bersangkutan. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu minat menjadi guru. Dari pengertian minat di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa minat menjadi guru adalah suatu kesediaan jiwa atau keinginan seseorang untuk menekuni suatu profesi guru, dimna profesi guru ini memiliki peranan dan kompetensi profesional serta memerlukan kehalian khusus sebagai guru. 2.1.2. Unsur-Unsur Minat Unsur-unsur minat menurut Abror (1992:112) yaitu: Unsur Kognisi dan Unsur Konasi. Unsur kognisi merupakan pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang di minati, dan minat terhadap suatu obyek di tandai dengan adanya kesadaran terhadap obyek yang diminatinya. Pengetahuan dan informasi mengenai profesi guru merupakan salah satu unsur minat seseorang untuk menjadi guru. Apabila seseorang telah mempunyai pengetahuan dan informasi yang akurat
12
tentang profesi guru, maka orang tersebut dimungkinkan akan tertarik untuk menjadi guru. Unsur kognisi ini meliputi persepsi seseorang terhadap profesi guru dan sikap seseorang apabila menjadi guru. Apabila seseorang mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi guru, maka orang tersebut akan tertarik untuk menjadi guru dan sebaliknya, apabila seseorang mempunyai persepsi yang buruk terhadap profesi guru misalnya profesi guru sangat berat, gaji guru tidak akan mencukupi kebutuhan hidup, maka dengan mempunyai persepsi seperti itu orang tidak akan berminat untuk menjadi guru. Apabila orang melihat seorang guru dalam bersikap itu baik, sopan maka orang tersebut juga akan tertarik untuk menjadi guru, dan apabila menjai guru akan meniru sikap yang sesuai dengan etika profesi keguruan, karena mereka memang benar-benar menyukai dan mengabdi sebagai seorang guru. Unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi yang diwujudkan dalam bentuk adanya kemauan dan hasrat terhadap suatu obyek yang diminati. Kemauan tersebut kemudian direalisasikan sehingga memiliki wawasan terhadap suatu bidang atau obyek yang diminati. Kemampuan seseorang untuk menjadi guru akan dibuktikan dengan kemampuan penguasaan bahan-bahan mata kuliah yang seseuai dengan keguruan dan mata kuliah bidang studi akuntansi yang diambil, dalam penelitian ini yaitu mata kuliah akuntansi. Seseorang yang berminat untuk menjadi guru, mereka akan benar-benar memperhatikan mata kuliah yang diberikan oleh dosen, dan mencari bahan-bahan lain diluar materi perkuliahan, sehingga apabila mereka menjadi guru nanti mempunyai bekal ilmu yang siap disamapaikan kepada siswanya.
13
Hal ini berkaitan dengan konsentrasinya terhadap obyek yang di minati. Apabila unsur kognisi dan unsur konasi beriring sejalan secara bersama-sama serta saling mendukung, maka akan menumbuhkan minat seseorang yang lebih tinggi untuk melakukan sesuatu yang mereka senangi, misalnya obyek yang di minati seseorang adalah menjadi guru, maka konsentrasi dan perhatiannya terpusat pada hal-hal yang berhubungan dengan profesi keguruan. Sebaliknya, apabila unsur kognisi dan unsur konasi tidak saling mendukung atau hanya salah satu unsur saja yang ada dalam diri seseorang, maka tidak akan menumbuhkan minat yang tinggi. 2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Dari pernyataan di atas bahwa minat dapat dipengaruhi oleh factor yang ada dari dalam diri sendiri dan factor dari luar diri. Menurut Crow&Crow disebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut (Abror, 1992:158): a. Faktor intern Yang termasuk faktor intern yang dapat mempengaruhi minat antara lain : (1). The Factor Of Inner Urgers Faktor ini adalah faktor dorongan dari dalam. Faktor ini dititik beratkan pada kebutuhan biologis. Minat individual timbul dalam usaha individual untuk memenuhi fisik atau jasmaniah. Faktor ini akan menumbuhkan minat seseorang apabila ada dorongan dari dalam dirinya sendiri bukan dari dorongan dari orang
14
lain, misalnya dengan melihat iklan atau tayangan televisi kemudian berminat untuk melakukan sesuatu. (2). Emotional Factor Dalam faktor ini dinyatakan bahwa suatu aktifitas yang dilaksanakan oleh individu yang dapat dicapai dengan sukses akan menyebabkan perasaan yang menyenangkan. Hal ini akan beraikabat pula bisa menambah atau memperbesar minat dalam hal tersebut. Sebaiknya apabila individu menemui kegagalan dapat mengakibatkan perasaan yang kecewa, tak puas dan akhirnya dapat pula menghilangkan atau mengurangi minat. Faktor emosional ini akan mempengaruhi minat apabila sesuatu yang dia kerjakan atau lakukan berhasil, maka dari keberhasilannya itu akan mendorong seseorang untuk menekuni bidang tersebut. Dari kedua faktor di atas yaitu faktor biologis dan faktor emosional harus dipenuhi dalam usaha mencapai minat yang tinggi, misalnya mereka dimana pada awalnya sudah tau bahwa profesi menjadi seorang guru tidak akan memperoleh penghasilan yang besar, dalam artian gaji seorang guru adalah sedikit, dalam hal ini ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu yang pertama mereka memang sudah tidak ada pekerjaan lagi selain menjadi guru, sehingga ia terpaksa memilih profesi ini, hal yang demikian akan membuat faktor emosi seseorang tidak puas dan kecewa. Kemudian kemungkinan yang kedua yaitu mereka memang benar-benar berminat untuk menjadi guru dan hal ini sudah membuat mereka bahagia, sehingga secara tidak langsung kebutuhan biologis mereka sudah terpenuhi.
15
b. Faktor ekstern Yang termasuk faktor ekstern yaitu : The Factor Of Social Motive, Faktor ini adalah motif dalam lingkungan hubungan sosial. Lingkungan hidup dimana individual hidup bersama teman-temannya. Minat seseorang juga bisa tumbuh karena pergaulannya, misal pada awalnya seseorang berminat untuk kuliah mengambil jurusan teknik, tetapi karena teman-temannya kebanyakan mengambil jurusan bahasa maka minat seseorang ini akan berubah sesuai dengan apa yang diminati oleh teman-temannya. Apabila dalam lingkungan soisalnya kebetulan mempunyai keinginan dan minat yang sama pada suatu tertentu maka faktor ini akan memperkuat minat mereka. Sedangkan menurut Fathoni (1988:11) ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang yang berasal dari luar diri yakni motivasi dan cita-cita, peranan guru, fasilitas sekolah, keluarga, teman pergaulan dan media masa. 2.1.4. Cara Menumbuhkan Minat Menjadi Guru Minat seseorang perlu dipupuk untuk memperoleh hasil yang diinginkan, tidak mudah untuk menumbuhkan minat seseorang. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan suatu kegiatan menuju kesuatu yang telah menarik minatnya. Hal ini sesuai dengan teorinya Gunarsa (1989:68-69) yang mengatakan bahwa ; minat akan timbul dari sesuatu yang telah diketahui, dan kita dapat mengetahui sesuatu melalui belajar. Karena itu, semakin banyak belajar, semakin luas pula bidang minat.
16
Minat dapat dipupuk melalui belajar, misalnya seseorang tidak menyenangi sesuatu bidang studi tertentu, mula-mula ia memaksakan diri untuk mempelajari bidang tersebut. Lama kelamaan dengan bertambahnya pengetahuan tentang bidang studi tersebut, minat akan timbul dan bahkan menggiatkan untuk lebih mengenali, mempelajari bidang studi tersebut. Demikian juga dalam upaya menumbuhkan minat seseorang untuk menjadi guru, maka orang tersebut harus mau belajar tentang bidang studi yang berkaitan dengan keguruan, karena dalam penelitan ini adalah guru akuntansi, maka seseorang tersebut harus lebih mengenali dan mempelajari mata kuliah akuntansi, sehingga lama kelamaan akan tertarik dan berminat untuk mempelajari mata kuliah tersebut. Demikianlah akan terlihat bahwa usaha mempelajari suatu bidang studi yang berhasil akan menimbulkan minat yang menambah dorongan seseorang untuk terus mencari ilmu. Menurut Lobby (1994 : 60-61) terdapat beberapa hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa untuk menumbuhkan minat terhadap bidang studi atau mata kuliah tertentu yaitu : a. Berusaha memperoleh informasi tentang bidang studi atau mata kuliah tersebut. b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang studi atau mata kuliah tersebut. c. Setiap mahasiswa hendaknya tampak dan berbuat seakan-akan sungguh berminat.
17
Atas dasar tersebut di atas kita bisa mendapatkan gambaran betapa pentingnya menumbuhkan dan meningkatkan minat mahasiswa program studi pendidikan akuntansi untuk menjadi guru. Minat menjadi guru yang tumbuh pada diri mahasiswa sebagai akibat pemberian dorongan dan informasi perlu dipelihara dan dikembangkan. Disamping itu juga perlu diadakan pencegahan timbulnya minat baru sehingga minat menjadi guru yang telah ada tidak hilang. Hal yang demikian ini secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan pencapain prestasi belajar yang baik. 2.2. Guru Akuntansi 2.2.1. Pengertian Guru Akuntansi Menurut Usman (1992 : 1-2) Guru merupakan jabatan/profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagi guru. Guru akuntansi merupakan jabatan profesional yang mempunyai kjehalian dalam bidang akuntansi. Menurut Hamalik (1991 : 9) guru adalah suatu jabatan profesional, yang memiliki peranan dan kompetensi profesional. Pendidikan guru adalah pendidikan profesional
yang terdiri dari kategori: pendidikan preservice, pendidikan in-
service, pendidikan berlanjut, pendidikan lanjutan dan pengembangan staff. 2.2.2. Karakteristik Guru Akuntansi Guru akuntansi merupakan jabatan seorang guru yang mempunyai fungsi, peran dan tanggungjawab yang sama dengan guru lainnya, yaitu mendidik, mengajar, membimbing dan sebagainya. Guru akuntansi adalah guru yang
18
mengajar bidang studi akuntansi, dimana bidang studi akuntansi ini dalam mempelajarinya diperlukan kesabaran, ketelitian dan ketekunan, oleh karena itu guru akuntansi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan guru bidang studi lainnya yang tidak memerlukan ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Karakteristik guru akuntansi antara lain : 1. Guru akuntansi harus mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. 2. Guru akuntansi harus menguasai bidang studi akuntansi. 3. Guru akuntansi harus disiplin, sabar dan ulet dalam proses belajar mengajar. 4. Guru akuntansi harus bersifat terbuka, peka dan inofatif. 5. Guru akuntansi mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan. 6. Guru akuntansi harus mampu menggunakan jam pelajaran sebaik-baiknya. 2.2.3. Kompetensi Guru Akuntansi Masalah kompetensi profesional guru merupakan sesuatu hal yang harus di miliki oleh setiap guru akuntansi dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi lainnya adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi kemasyarakatan. Secara teoritis ketiga kompetensi tersebut dapat di pisahpisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya ketiga jenis kompetensi tidak mungkin dapat di pisah-pisahkan. Di antara ketiga jenis kompetensi itu saling menjalin secara terpadu dalam diri guru.
19
Dalam Sardiman (2005 : 163-179) menyebutkan bahwa Untuk program SI dikenal sepuluh kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Sepuluh kompetensi guru itu meliputi : “1. Menguasai Bahan 2. Mengelola Program Belajar-Mengajar 3. Mengelola Kelas 4. Menggunakan Media/Sumber 5. Menguasai Landasan-Landasan Kependidikan 6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar 7. Menilai Prestasi Siswa Untuk Kepentingan Pengajaran 8. Mengenal Fungsi dan Program Bimbingan dan Penyuluah di Sekolah 9. Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi sekolah 10.Memahami Prinsip-prinsip dan Menafsirkan Hal Penelitian Pendidikan Guna Keperluan Pengajaran”. 2.2.4. Tugas dan Peranan Guru Akuntansi Dalam Proses Belajar Mengajar, guru akuntansi mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru akuntansi mempunyai tanggung jawab untuk membantu proses perkembangan anak. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan anak. Secara lebih rinci tugas guru akuntansi terpusat pada : a. Mendidik anak dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri.
20
Demikianlah, dalam Proses Belajar Mengajar guru akuntansi tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang murid untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Di samping itu ada beberapa pendapat mengenai peranan guru dalam Sardiman (2005:143-146) yang di jelaskan sebagai berikut : 1. Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nsihat-nasihat, motivator sebgai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai orang yang menguasai bahan yang diajarkan. Sedangkan Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru disekolah sebgai pegawai (Employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (Subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua. 2. James W.Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain : menguasai
dan
mengembangkan
materi
pelajaran,
merencana
dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
21
3. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peranan guru disekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide tetapi juga berperan sebagai transfomer dan katalisator dari nilai dan sikap. Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan Belajar Mengajar , secara singkat dapat di sebutkan sebagai berikut: a. Informator Sebagai pelaksana mengajar inoformatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademika maupun umum. b. Organisator Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain, komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan Belajar Mengajar semua diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar dalam diri siswa. c. Motivator Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Pengarah/Direktor. d. Pengarah/Direktor Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Inisiator Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar mengajar.
22
f. Transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam Proses Belajar Mengajar h. Mediator Guru sebagai mediator dapat diartikan sebgai penengah dalam kegiatan belajar siswa. i. Evaluator Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menialai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. 2.3. Prestasi Belajar 2.3.1. Pengertian Prestasi Menurut Purwodarminto (1987:768) prestasi adalah hasil yang telah di capai, dilakukan dan di laksanakan. Sedangkan Winkel (1987:161) berpendapat bahwa prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Jadi prestasi itu tercapai karena melakukan kegiatan tertentu, sehingga merupakan tingkat pencapaian kegiatan. Prestasi ini dapat tercapai melalui proses interaksi dengan lingkungan alam dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
23
2.3.2. Pengertian Belajar Ada beberapa definisi tentang belajar, dalam Sardiman (2005:5) antara lain dapat diuraikan sebagai berikut: “a. Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change inbehavior as a resilt of experience. b. Harold Spears memberikan batasan : Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. c. Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice”. Dari ketiga definisi di atas, maka dapat di terangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau di subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Menurut Slameto (1992:2) belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Dalyono (1997:49) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya. Jadi dari pengertian prestasi dan
pengertian belajar di atas, maka
pengertian prestasi belajar adalah hasil optimal yang dicapai dengan adanya perubahan atau perkembangan diri seseorang yang di nyatakan dengan cara-cara bertingkah laku baru yang tetap berkat pengalaman di lapangan.
24
Sedangkan yang di maksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah penelitian hasil belajar mata kuliah Akuntansi mahasiswa yang dapat dilihat nyata dalam bentuk nilai atau angka. Prestasi belajar itu dilihat dalam Kartu Hasil Studi (KHS). 2.3.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Slameto (2003:54) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut terdiri dari : a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini terdiri dari tiga, antara lain : 1). Faktor Jasmaniah Yang termasuk faktor jasmaniah yaitu (1) kesehatan; (2) cacat tubuh 2). Faktor Psikologis Yang termasuk dalam faktor psikologis ada tujuh faktor, antara lain (1)Intelegensi; (2) perhatian; (3) minat; (4) bakat; (5) motif; (6) kematangan dan (7) kesepian. 3). Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
25
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern yang dpaat berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1). Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 2). Faktor Sekolah Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standard pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Apabila faktor-faktor tersebut tidak berjalan dengan baik maka diduga hasil belajar siswa tidak akan maksimal. 3). Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam
26
masyarakat, misalnya kegiatan siswa dalam masyarakat, pengaruh mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan dalam masyarakat. Sedangkan Dalyono (1997:59) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu : 1). Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) Yang termasuk faktor internal yaitu : (1) kesehatan; (2) intelegensi dan bakat; (3) minat dan motivasi, serta (4) cara belajar. 2). Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) Yang termasuk faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar yaitu : (1)faktor keluarga; (2) faktor sekolah; (3) faktor masyarakat dan (4) faktor lingkungan sekitar. 2.3.4. Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar Apabila seorang mahasiswa tidak berminat pada bidang tertentu, tetapi dipaksa memasuki bidang tersebut, maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah mahasiswa tersebut tidak akan memperoleh hasil yang memuaskan. Tidak adanya minat dapat mengakibatkan mahasiswa tersebut tidak menyukai mata kuliah Akuntansi yang ada sehingga sulit berkonsentrasi dan sulit mengerti isi mata kuliah tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1996:56) bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil, kalau seseorang tidak berminat unuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya kalau seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.
27
Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Demikian juga prestasi belajar seorang mahasiswa ikut ditentukan pula oleh minat studinya. Dalam penelitiannya terhadap mahasiswa-mahasiswa di Francisco, henry Clay Lingren dalam Lobby (1994 : 62) menyimpulkan bahwa salah satu sebab mahasiswa tak sukses dalam studinya disebabkan kekurangan minat. Dan diantara beberapa sukses itu, kekurangan minat menduduki persentase paling tinggi. Minat pada bidang tertentu akan memunculkan perhatian yang spontan terhadap bidang tersebut. Makin besar minat seseorang akan makin besar derajat spontanitas perhatiannya. Dan belajar tekun untuk jangka waktu panjang, tidaklah mungkin tanpa perhatian yang spontan. 2.4.
Mata Kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi
2.4.1. Macam Mata Kuliah Pada prodi pendidikan akuntansi terdiri dari berbagai macam mata kuliah. Sebagaimana dijelaskan dalam buku sekilas Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (2003:60) bahwa mata kuliah yang berada pada program studi pendidikan akuntansi terdiri dari : Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB), dan Matakuliah Berkehidupan Bersama (MBB). Dari empat macam matakuliah diatas kemudian dijabarkan menjadi 66 mata kuliah yang keseluruhan matakuliah tersebut terangkum dalam Sistem Kredit Semester (SKS) sebanyak 157 SKS.
28
2.4.2. Karakteristik Mata Kuliah Akuntansi Mata kuliah akuntansi berbeda dengan mata kuliah lainnya, oleh karena itu matakuliah akuntansi mempunyai karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut anatara lain : mata kuliah akuntansi memuat perhitungan angka-angka dimana angka-angka ini diperoleh melalui suatu proses yang saling berkelanjutan mulai dari awal hingga akhir, dalam mata kuliah akuntansi apabila perhitungan dari proses awal sudah salah maka sampai pada proses akhir juga akan salah, karena proses tersebut saling berkaitan dan saling berpengaruh. Oleh karena itu dalam mata kuliah akuntansi diperlukan ketelitian, kesabaran , keuletan dan perlu banyak latihan sehingga tidak akan terjadi kesalahan. 2.5.
Studi Terdahulu yang Relevan Penelitian yang diambil oleh peneliti bukan merupakan penelitian yang
baru pertama dilakukan, sudah banyak penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh minat terhadap prestasi belajar. Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti sebagai bahan pembanding, terdapat beberapa penelitian yang hasilnya relevan, antara lain : Penelitian yang dilakukan oleh Winarni mengenai studi korelasi antara minat baca terpola dengan prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri di Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2002/2003 diperoleh hasil ada hubungan antara minat baca terpola dengan prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri di Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2002/2003, yang terbukti rhitung = 0,654 lebih besar dari rtabel = 0,244, dan kedua variabel tersebut (minat baca terpola dan prestasi belajar)
29
memiliki hubungan sebesar 0,654 yang ternyata masuk pada kriteria tinggi (rentang korelasi 0,61 – 0,81). Dari penelitian yang dilakukan oleh Winarni di atas menunjukkan bahwa apabila seseorang mempunyai minat pada suatu bidang tertentu maka orang tersebut akan mempengaruhi hasil, dalam hal ini prestasi belajar. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suwasto tentang hubungan minat dengan prestasi belajar mata pelajaran kerajinan tangan siswa kelas VI SD Danasari 02 Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2002/2003 menunjukkan hasil ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran kerajinan tangan siswa kelas VI SD Danasari 02 Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2002/2003, hal ini terbukti dari hasil perhitungan bahwa rhitung sebesar 0,831 lebih besar dari rtabel sebesar 0,463. dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwasto di atas juga membuktikan bahwa apabila seseorang mempunyai minat untuk belajar, maka akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperolehnya. Kemudian, peneliti juga membandingkan dengan penelitian yang dialakukan oleh Angelia dengan judul studi korelasi antara minat menjadi guru dan prestasi belajar micro teaching dengan prestasi belajar program pengalaman lapangan pada mahasiswa program studi pendidikan luar biasa, dimana hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara minat menjadi guru dengan prestais belajar PPl, variabel minat menjadi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 71,080 %, sedangkan prestasi belajar micro teaching memberikan sumbangan efektif sebesar 15,015 %. Jadi variabel minat menjadi
30
guru memberikan sumbangan yang lebih besar daripada variabel prestasi belajar micro teaching. Dengan melihat hasil penelitian terdahulu yang dialakukan oleh peneliti yang berbeda dan obyek penelitian yang berbeda pula, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa minat dapat mempengaruhi prestasi seseorang. 2.6.
Kerangka Berpikir Penelitian Minat merupakan salah satu faktor intern untuk mencapai kesuksesan
belajar. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003 : 180). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Tanpa minat sulit diharapkan adanya kesungguhan dan keuletan dalam belajar. Demikian juga adanya minat menjadi guru yang mendorong Mahasiswa untuk belajar tentang keguruan dan pendidikan serta belajar tentang mata kuliah akuntansi yang merupakan mata kuliah pokok bagi mahasiswa yang berada pada program studi akuntansi, baik akuntansi murni maupun pendidikan akuntansi dengan sungguh-sungguh. Seorang mahasiswa dalam memilih program studi tentunya sudah mengetahui arah dan tujuannnya nanti, begitu pula mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang secara idealnya nanti akan menjadi guru bidang studi akuntansi harus menyadari hal ini dengan sepenuhnya. Unsur-unsur minat menurut Abror (1992:112)
yaitu unsur kognisi dan
unsur konasi. Unsur kognisi merupakan pengetahuan tentang profesi guru dan
31
informasi mengenai
obyek
yang
di minati yaitu informasi yang akurat
tentang ilmu-ilmu keguruan dan tentang profesi guru, dan minat menjadi guru di tandai dengan adanya kesadaran
terhadap profesi guru yang akan mereka
tekuni.
emosi
Dan
adanya unsur
karena
dalam
partisipasi/pengalaman di sertai dengan perasaan tertentu (perasaan senang) terhadap profesi guru. Unsur kognisi ini meliputi persepsi seseorang terhadap profesi guru dan sikap seseorang nantinya apabila menjadi guru . Sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi yang diwujudkan dalam bentuk adanya kemauan dan hasrat seseorang terhadap suatu obyek yang diminati, apabila seseorang sudah memiliki pengetahuan dan informasi tentang profesi guru dan orang tersebut merasa tertarik maka orang tersebut akan berusaha melakukan apa saja yang berkaitan dengan keguruan . Kemauan untuk mencari informasi tentang ilmu keguruan dan keakuntansian tersebut kemudian direalisasikan sehingga memiliki wawasan terhadap bidang keguruan dan keakuntansian. Untuk menjadi guru yang profesional nantinya, seorang mahasiswa harus mengetahui dengan sungguh-sungguh profesi guru itu dan tahu tentang tujuan guru, sehingga mereka mempunyai persepsi yang tidak keliru tentang profesi guru. Di samping mahasiswa tahu betul tentang profesi guru, untuk menjadi calon guru yang profesional, mereka harus benar-benar menguasai bidang studi yang mereka tekuni dalam hal ini yaitu bidang studi akuntansi, sehingga apabila terjun kelapangan nantinya tidak akan mengalami kesulitan karena bahan yang akan diajarkan telah mereka kuasi dengan sungguh-sungguh. Guru merupakan sosok pendidik yang harus digugu dan ditiru, sehingga seorang guru juga harus
32
memperhatikan betul diri pribadinya baik dalam hal pakaian, sikap dan kepribadiannnya. Demikian juga mahasiswa calon guru sejak sekarang/sejauh mungkin sudah harus mempersiapkan bagaimana sikap dia nantinya apabila menjadi guru, baik tingkah laku maupun hal lainnya yang dapat di contoh oleh murid-muridnya. Sehingga dengan memperhatikan hal ini semua sejak dini diharapkan mahasiswa calon guru siap dan benar-benar mempunyai keinginan atau mempunyai minat untuk menjadi guru. Disamping unsur-unsur minat di atas, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang. Menurut Crow&Crow dalam (Abror,1992:158) disebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut : (1) Faktor Intern, terdiri dari (1.1) the factor of inner urgers, faktor ini dititik beratkan pada kebutuhan biologis. Faktor ini akan menumbuhkan minat seseorang apabila ada dorongan dari dalam dirinya sendiri bukan dari dorongan orang lain. (I.2) emotiional factor,dalam faktor ini dinyatakan bahwa suatu aktifitas yang dilaksanakan oleh individu yang dapat dicapai dengan sukses akan menyebabkan perasaan yang menyenangkan. Faktor emosional ini akan mempengaruhi minat apabila sesuatu yang dia kerjakan berhasil, maka dari keberhasilannya itu akan mendorong seseorang untuk menekuni bidang tersebut. (2) Faktor Ekstern, yang termasuk faktor ini yaitu the factor of social motive, faktor ini adalah motif dalam lingkungan hubungan sosial. Minat seseorang untuk menjadi guru bisa tumbuh karena pergaulannya juga dengan seorang guru, atau disekitar lingkungannya kebanyakan menjadi guru.
33
Menurut
Nasution (1996:56) bahwa minat mempengaruhi proses dan
hasil, kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya kalau seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan teori di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa apabila Mahasiswa memiliki minat yang tinggi untuk menjadi guru Bidang Studi Akuntansi maka prestasi belajar mereka terhadap mata kuliah akuntansi pun tinggi dan sebaliknya, apabila Mahasiswa tersebut tidak mempunyai minat untuk menjadi guru Bidang Studi Akuntansi maka prestasi belajar merekapun terhadap mata kuliah akuntansi rendah. Mata kuliah yang dimaksud yaitu mata kuliah akuntansi yamg telah di tempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FIS UNNES angkatan 2001/2002 sampai dengan semester VI (enam) yang meliputi mata kuliah : Dasar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah I dan II, Akuntansi Lanjut I dan II, Akuntansi Biaya I dan II. Dimana nilai tersebut dapat dilihat dalam Kartu Hasil Studi (KHS) setiap mahasiswa. Dari penjabaran di atas dapat dibuat bagan kerangka berfikir sebagai mana dapat disimak dalam gambar 1. 2.7. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi mahasiswa Program Studi
Pendidikan
34
MINAT MENJADI GURU ( X ) Indikator : 1. Kognisi • Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru • Sikap mahasiswa apabila menjadi guru 2. Konasi •Wawasan terhadap bidang keguruan dan keakuntan sian.
Faktor Intern : (1) The Factor Of Inner Urgers, (2) Emotional Factor
Faktor Ekstern : - The Factor Of Social Motive
PBM
PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI (Y) Indikator : 1. Dasar Akuntansi 2. Akuntansi Menengah I dan II 3. Akuntansi Lanjut I
dan II 4. Akuntnan si Biaya I dan II
Prestasi Baik
Out
Put
Prestasi Buruk
Gambar 1. Kerangka Berpikir Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002. Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2001/2002.
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Arikunto, 2002 : 108). Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena jumlah subyek penelitian yang kurang dari 100 Mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:112) bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik amabil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Program Studi pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2001/2002. yang berjumlah 77 orang yang terdiri dari mahasiswa laki-laki sebanyak 12 orang dan mahasiswa perempuan sebanyak 65 orang. Keseluruhan populasi ini dapat terlihat dalam tabel populasi sebagai berikut : Tabel 3.1. Keadaan Populasi Penelitian KELAS
JUMLAH
Pendidikan Akuntansi VIII A
39
Pendidikan Akuntansi VIII B
38
JUMLAH
77
Sumber : Tata Usaha Jurusan Ekonomi UNNES Tahun 2005
36
3.2. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002 : 98). Adapun variable dalam penelitian ini adalah : 1. Minat Menjadi Guru (X) yaitu suatu kesediaan jiwa atau keinginan seseorang untuk menekuni suatu profesi guru, dimana profesi guru ini memiliki peranan dan kompetensi profesional serta memerlukan keahlian khusus sebagai seorang guru. Minat menjadi guru mempunyai indikator-indikator sebagai berikut : a. Persepsi Mahasiswa terhadap profesi guru b. Sikap Mahasiswa apabila menjadi guru c. Wawasan terhadap bidang keguruan dan keakuntansian 2. Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi (Y) yaitu hasil optimal yang dicapai dari mata kuliah akuntansi dengan adanya perubahan atau perkembangan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku baru yang tetap berkat pengalaman dilapangan. Prestasi belajar dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar mata kuliah dasar akuntansi, akuntansi menengah I dan II, akuntansi lanjut I dan II, serta akuntansi biaya I dan II. 3.3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Angket (kuesioner) Metode ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan pada responden yang berhubungan dengan penelitian. Angket ini digunakan untuk
37
mengetahui besarnya minat menjadi guru yang dimiliki oleh responden, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002. 2. Metode Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat/mengutip data yang ada di Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang Mengenai nilai mata kuliah-mata kuliah Akuntansi yang telah ditempuh oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan tahun 2001/2002. Data yang diperlukan dalam penelitian disini adalah data sekunder yang berupa Kartu Hasil Studi (KHS) yang diambil di BAAK. 3.4. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen penelitian meliputi variabel minat menjadi guru dan variabel prestasi belajar mata kuliah akuntansi. Minat menjadi guru terdiri dari dua unsur yang dijadikan indikator. Antara lain unsur kagnisi dan unsur konasi. Unsur kognisi merupakan pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang di minati. Pengetahuan dan informasi mengenai profesi guru merupakan salah satu unsur minat seseorang untuk menjadi guru. Apabila seseorang telah mempunyai pengetahuan dan informasi yang akurat tentang profesi guru, maka orang tersebut dimungkinkan akan tertarik untuk menjadi guru. Unsur kognisi ini meliputi persepsi seseorang terhadap profesi guru dan sikap seseorang apabila menjadi guru. Sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi yang diwujudkan dalam bentuk adanya kemauan dan hasrat terhadap suatu obyek yang diminati. Unsur konasi ini meliputi wawasan mahasiswa terhadap bidang
38
keguruan dan keakuntansian. Kemampuan seseorang untuk menjadi guru akan dibuktikan dengan wawasan terhadap bahan-bahan mata kuliah yang seseuai dengan keguruan dan mata kuliah bidang studi akuntansi yang diambil, dalam penelitian ini yaitu mata kuliah akuntansi. Prestasi belajar dalam penelitian ini, yaitu prestasi belajar mata kuliah akuntansi yang telah diambil oleh mahasiswa prodi pendidikan akuntansi angkatan 2001/2002 jurusan ekonomi UNNES, yang meliputi : mata kuliah dasar akuntansi, akuntansi menegah I dan II, akuntansi biaya I dan II, serta mata kuliah akuntansi lanjut I dan II. Kisi-kisi tersebut diatas dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Variabel dan Indikatornya No 1.
Variabel
Indikator
No Item
Minat Menjadi Kognisi - Persepsi mahasiswa terhadap 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
Guru
11,12,13,14,15,16,17.
profesi guru -
Sikap
mahasiswa
bila
menjadi guru
bila 18,19,20,21,22,23,24, 25,26.
Konasi - Wawasan mahasiswa terhadap 27,28,29,30,31,32,33, bidang
keguruan
dan 34,35,36,37,38,39.
keakuntansian 2.
Prestasi Belajar - Dasar Akuntansi
Tidak menggunakan
Mata
angket,
Kuliah - Akuntansi Menengah I dan II
Akuntansi
karena
- Akuntansi Biaya I dan II
mengambil nilai dari
- Akuntansi Lanjut I dan II
Kartu (KHS).
Hasil
Studi
39
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Agar bisa di dapatkan hasil data yang akurat di butuhkan alat pengumpul data yang dapat di pertanggung jawabkan dengan cara menguji cobakan instrumen. Kemudian data hasil uji coba diolah dengan pengujian yang meliputi : 3.5.1. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrument ( Arikunto, 2002 :145). Sebuah instrumen dapat di katakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak di ukur dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pada penelitian, peneliti menggunakan validitas internal dengan menggunakan analisis butir, untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Selanjutnya hasil uji coba ini di masukkan ke dalam rumus korelasi produck moment sebagai berikut: Rumus : rxy
=
{ΝΣΧ
ΝΣΧΥ − ΣΧΣΥ 2
}{
− (ΣΧ ) ΝΣΥ − (ΣΥ ) 2
2
}
Dimana : rxy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑X
= jumlah skor item
∑ Y
= jumlah skor total
∑ XY
= jumlah perkalian antara skor item dengan skor toatal
40
∑ X2
= jumlah kuadrat skor item
∑ Y2
= jumlah kuadrat skor total
N
= jumlah subyek/responden Harga rxy atau rhitung dari hasil perhitungan tersebut kemudian di bandingkan
dengan harga rtabel product moment pada taraf signifikansi 5% dan n = 20. apabila harga rhitung >rtabel maka butir soal tersebut dapat di gunakan sebagai alat pengumpul data. Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh harga validitas butirnya adalah rhitung = 0,549 dengan n = 20 dan rtabel = 0,444, karena harga rhitung > rtabel maka butir soal tersebut di nyatakan valid. 3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,2002: 154). Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas internal dan reliabilitas eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal, karena hasil uji coba yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Kemudian cara untuk mengetahui reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Spearman-Brown yaitu sebagai berikut : Rumus :
r11 =
2 x r 12 12 (1 + r 12 12 )
41
Dimana : r 11
= reliabilitas instrument
r ½ ½ = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi dua belahan instrument. Harga r11 atau rhitung dari perhitungan tersebut kemudian di bandingkan dengan harga rtabel product moment pada taraf signifikan 5% dan n = 20. Instrumen dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel. Dari hasil uji coba instrumen penelitian, di peroleh harga r11 atau rhitung = 0,950 dengan n = 20 dan rtabel = 0,444, karena harga rhitung > rtabel maka instrumen penelitian tersebut di nyatakan reliabel sehingga dapat di gunakan sebagai alat pengumpul data.
3.6. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan metode analisis data sebagai berikut : 3.6.1. Metode Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari tiap-tiap indikator dalam variabel yang memberikan gambaran mengenai responden penelitian dan variabel penelitian (minat menjadi guru). Penelitian ini menggunakan tabel statistik deskriptif yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan sesungguhnya, rata-rata serta standar deviasi. Untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel dan masing-masing indikator yang pengumpulan datanya menggunakan angket, setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor sebagai berikut :
42
Alternatif jawaban sangat setuju (SS) dengan skor 4 Alternatif jawaban setuju (S) dengan skor 3 Alternatif jawaban kurang setuju (KS) dengan skor 2 Alternatif jawaban tidak setuju (TS) dengan skor 1 Dalam pembuatan rentang skor didasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Jumlah instrumen minat menjadi guru adalah 39 butir soal yang terbagi dalam tiga indikator, yaitu (1). Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru dengan jumlah soal 11 butir, (2). Sikap mahasiswa bila menjadi guru dengan jumlah soal 9 butir dan (3). Wawasan terhadap bidang
keguruan dan
keakuntansian dengan jumlah soal 13 butir. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan analisis data ini adalah sebagai berikut : a. Menetapkan jumlah responden. b. Menetapkan jumlah butir soal. c. Menetapkan jumlah skor maksimal (tertinggi), yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor tertinggi, jumlah item dan jumlah responden. d. Menetpakan jumlah skor minimal (terendah), yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor terendah, jumlah item dan jumlah responden. e. Menentuakan persentase maksimal. = 100 % f. Menentukan persentase minimal. g. Menentukan rentang skor, yang diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terendah.
43
h. Menentukan rentang skor persentase, yang diperoleh dari persentase maksimal dikurangi persentase minimal. i. Menentukan jenjang kriteria, dalam penelitian ini ditetapkan empat jenjang kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. j. Menentukan interval kelas skor, yang diperoleh dari hasil pembagian rentang skor dengan jenjang kriteria. k. Menentukan interval kelas persentase, yang diperoleh dari hasil pembagian rentang persentase dengan jenjang kriteria. l. Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat diketahui kriteria setiap variabel. m. Setelah didapatkan skor jawaban responden dan skor ideal, dimasukkan rumus sebagai berikut : P=
n x 100 % N
Keterangan : P = Persentase sub variabel n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai Dari perhitungan di atas, dapat diketahui kelas kategori untuk variabel minat menjadi guru (X) sebagai berikut : Skor tertinggi = 77 X 4 X 39
= 12012
Skor terendah = 77 X 1 X 39
= 3003
Interval kelas =
12012 − 3003 4
= 2252,25
44
Klasifikasi kategori variabel minat menjadi guru dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Kategori variabel minat menjadi guru (X) No
Rentang skor
Persentase
Kategori
1.
9759,76 - 12012,00
81,25% < % ≤ 100%
Sangat tinggi
2.
7507,51 - 9759,75
62,50% < % ≤ 81,25%
Tinggi
3.
5255,26 - 7507,50
43,75% < % ≤ 62,50%
Rendah
4.
3003,00 - 5255,25
25% ≤ % ≤ 43,75%
Sangat rendah
Dari kelas kategori variabel minat menjadi guru di atas, dibuat kelas kategori untuk masing-masing indikator, yaitu: 1). Kelas kategori untuk indikator persepsi mahaisiswa terhadap profesi guru adalah sebagai berikut : Skor tertinggi
= 77 X 4 X 17
= 5236
Skor terendah
= 77 X 1 X 17
= 1309
Interval kelas
=
5236 − 1309 4
= 981,75
Klasifikasi kategori persepsi mahasiswa terhadap profesi guru dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.4 Kategori persepsi mahasiswa terhadap profesi guru No
Rentang skor
Persentase
Kategori
1.
4254,26 - 5236,00
81,25% < % ≤ 100%
Sangat tinggi
2.
3272,51 – 4254,25
62,50% < % ≤ 81,25%
Tinggi
3.
2290,76 – 3272,50
43,75% < % ≤ 62,50%
Rendah
4.
1309,00 – 2290,75
25% ≤ % ≤ 43,75%
Sangat rendah
45
2). Kelas kategori untuk indikator sikap mahasiswa bila menjadi guru adalah sebagai berikut : Skor tertinggi
= 77 X 4 X 9
= 2772
Skor terendah
= 77 X 1 X 9
= 693
Interval kelas
=
2772 − 693 4
= 519,75
Klasifikasi kategori sikap mahasiswa apabila menjadi guru dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.5 Kategori sikap mahasiswa apabila menjadi guru No
Rentang skor
Persentase
Kategori
1.
2252,25 – 2772,00
81,25% < % ≤ 100%
Sangat tinggi
2.
1732,51 – 2252,25
62,50% < % ≤ 81,25%
Tinggi
3.
1212,76 – 1732,50
43,75% < % ≤ 62,50%
Rendah
4.
693,00 – 1212,75
25% ≤ % ≤ 43,75%
Sangat rendah
3). Kelas kategori untuk indikator kemampuan umum terhadap bidang studi akuntansi adalah sebagai berikut : Skor tertinggi
= 77 X 4 X 13
= 4004
Skor terendah
= 77 X 1 X 13
= 1001
Interval kelas
=
4004 − 1001 4
= 750,75
46
Klasifikasi kategori Wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.6 Kategori wawasan terhadap bidang keguruan dan keakuntansian No
Rentang skor
Persentase
Kategori
1.
3253,26 – 4004,00
81,25% < % ≤ 100%
Sangat tinggi
2.
2502,51 – 3253,25
62,50% < % ≤ 81,25%
Tinggi
3.
1751,76 – 2502,50
43,75% < % ≤ 62,50%
Rendah
4.
1001,00 – 1751,75
25% ≤ % ≤ 43,75%
Sangat rendah
Sedangkan untuk penentuan kriteria Prestasi belajar mata kuliah akuntansi (Y) yang meliputi mata kuliah dasar akuntansi, akuntansi menengah I dan II, akuntansi lanjut I dan II, akuntansi biaya I dan II, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.7 Penentuan Kriteria Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi (Y) Rentang Nilai
Kriteria
85 – 100
Sangat baik
70 – 84
Baik
60 – 69
Cukup
50 – 59
Kurang
Sumber : Buku Informasi UNNES 3.6.2. Metode Analisis Statistik n. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara signifikan minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi
47
dapat dilihat dari analisis regresi linier. Data tersebut dapat digunakan apabila data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini, perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS releace 10.0, dimana apabila tingkat signifikansi minat menjadi guru (X) dan prestasi belajar mata kuliah akuntansi (Y) lebih dari 0,05, maka data tersebut dikatakan normal. o. Uji Homogenitas
Ini merupakan syarat mutlak untuk pengambilan anggota sampel secara random. Data yang digunakan untuk uji homogenitas ini adalah minat menjadi guru dari anggota populasi. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode Bartlett dengan menggunakan rumus statistik Chi-Kuadrat sebagai berikut :
{
X2 = (1n 10) B − Σ(ni − 1)log Si 2
}
Dengan : B
= (Log Si2) Σ (ni – 1)
S2
= Varians gabungan
N1
= Kelas ke-1
S12
= Varians kelas ke-1 Dengan taraf signifikansi x, hipotesis nol (Ho) Ho ditolak jika x ≥ x2 (1-x)
(k-1), dimana x2 (1-x) (k-1) didapat dari distribusi chi kuadrat dengan peluang (1-X) dan dk = (k-1). (Sudjana, 1996 : 261-263)
48
p. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk mengukur hubungan linieritas antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Menurut Algifari (2000 : 84) jika diantara dua variabel bebas memiliki korelasi yang spesifik, maka didalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas. Dalam penelitian ini, tidak menggunakan uji multikolonieritas karena hanya terdapat satu variabel bebas, sehingga tidak perlu dilakukan uji multikolonieritas. q. Uji Linieritas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara minat menjadi guru (X) terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi (Y). Metode analisis yang digunakan adalah teknik regresi linier satu prediktor, dalam perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS releace 10.0. langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut : (1). Mencari korelasi antar kriterium dengan prediktor Hal ini dimaksudkan untuk mencari adakah korelasi antara kriterium (Y) yaitu prestasi belajar mata kuliah akuntansi dengan prediktor (X) yaitu minat menjadi guru. (2). Menguji taraf signifikan korelasi Untuk mengetahui apakah korelasi signifikan atau tidak maka dari hasil koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel r product moment.
49
(3). Mencari persamaan regresi satu prediktor dengan rumus : Y = aX + K Keterangan : Y = Kriterium X = Prediktor a = Bilangan koefisien predictor K = Bilangan konstan (4). Mencari uji F dengan menggunakan table sidik ragam regresi satu prediktor. Rumus sidik ragam regresi satu prediktor dengan standar deviasi Sumber Variasi
db
JK
Regresi (reg) 1
RK
(ΣΧΥ )2
JK reg
Χ2
dbreg
− (Σ ΧΥ ) ΣΥ − Χ2
Residu (res)
2
2
N-2
Freg RKreg RKres
JKres dbres
ΣΥ 2
Total Keterangan : JK reg =
(ΣΧΥ )2 Χ
2
− (ΣΧΥ ) JK res = ΣΥ − Χ2
RK res =
JKres dbres
F reg =
RKreg RKres
2
2
RK reg =
JKreg dbreg
Setelah bilangan F reg di ketahui, kemudian dikonsultasikan db = 1 lawan N-2 pada F tabel dengan taraf signifikan 5% sesuai dengan kaidah keputusan sebagai berikut :
50
Jika Freg > Ftabel, maka Ha diterima
Jika Freg < Ftabel maka Ha ditolak
(5). Mencari sumbangan efektif dengan rumus : SE % =
JKreg JKtotal
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan Tahun 2001/2002
Analisis deskripsi digunakan untuk mengetahui gambaran tentang variabel yang diteliti, sehingga dapat di ketahui tinggi rendahnya skor variabel minat menjadi guru maupun masing-masing indikator yang ada yaitu : persepsi mahaiswa terhadap profesi guru, wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian serta sikap mahasiswa bila menjadi guru, hal ini dapat terlihat melalui data yang di hasilkan dari analisis deskriptif berdasarkan jawaban seluruh responden. Untuk mengukur variabel X (minat menjadi guru) terhadap variabel Y (prestasi belajar mata kuliah akuntansi) dilakukan dengan memberi skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden. Hasil perhitungan baik variabel X dan variabel Y seperti dalam lampiran 7 dikonsultasikan dengan tabel deskriptif yang dikategorikan dalam empat kategori seperti yang terlihat dalam tabel 3.3, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Dari hasil perhitungan (lampiran 7 ), jumlah skor minat menjadi guru mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 diperoleh skor sebesar 9518 atau sebesar 79,24 % , apabila dikonsultasikan dengan tabel kategori (tabel 3.3), skor tersebet termasuk
52
dalam interval 7507,51 – 9759,75 atau pada persentase 62,50% - 81,25% dengan kategori tinggi.
a. Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru ini merupakan salah satu indikator minat menjadi guru dari unsur kognisi, kognisi merupakan pengetahuan dan informasi mahasiswa tentang profesi guru. Dengan mempunyai pengetahuan tentang profesi guru, sehingga mahaisiswa mempunyai persepsi tentang guru. Apabila mahasiswa mempunyai persepsi yang baik tentang guru, maka mahasiswa tersebut akan berminat untuk menjadi guru dan sebaliknya, apabila mahasiswa mempunyai persepsi yang tidak baik terhadap profesi guru, maka tidak akan berminat untuk menjadi guru. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap profesi guru prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi angkatan 2001/2002 UNNES dibuat beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat minat untuk menjadi guru mahasiswa. Dalam indikator ini terdapat 17 butir soal yaitu soal nomor 1 samapai dengan nomor 17. Dari hasil perhitungan (lampiran 7), dapat diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh untuk indikator persepsi mahasiswa terhadap profesi guru sebesar 3888 atau apabila dipersentase sebesar 74,26 %, setelah dikonsultasikan dengan tabel kategori untuk indikator persepsi mahasiswa terhadap profesi guru (tabel 3.4) skor tersebut termasuk dalam interval 3272,51 – 4254,25 atau 62,50% 81,25% dengan kategori tinggi.
53
b. Sikap Mahasiswa Apabila Menjadi Guru Sikap mahasiswa bila menjadi guru merupakan indikator yang kedua dari unsur kagnisi, yang terdapat dalam variabel minat menjadi guru. Apabila mahasiswa telah mempunyai pengetahuan dan persepsi tersendiri tentang profesi guru, dan kemudian mahasiswa tersebut mempunyai minat untuk menjadi guru, maka dia akan berusaha untuk mencapai apa yang dia minati yaitu menjadi guru. Karena benar-benar berminat untuk menjadi guru, maka mahasiswa tersebut akan bersikap dan bertingkah laku yang sesuai dengan etika seorang guru. Untuk mengetahui bagaimana sikap mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi angkatan tahun 2001/2002 UNNES apabila menjadi guru, disediakan 9 butir soal untuk dijawab oleh responden, yaitu soal nomor 18 sampai dengan soal nomor 26. Dari hasil perhitungan (lampiran 7), dapat diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh untuk indikator sikap mahasiswa apabila menjadi guru sebesar 2357 dan apabila dipersentase sebesar 85,03 %, setelah dikonsultasikan dengan tabel kategori untuk sikap mahasiswa apabila menjadi guru (tabel 3.5) termasuk dalam interval 2252,26 – 2772,00 atau pada interval persentase 81,25% - 100% dengan kategori sangat tinggi.
c. Wawasan mahasiswa Terhadap Bidang keguruan dan keakuntansian Wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian merupakan variabel minat menjai guru, yang termasuk unsur konasi. Unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi yang diwujudkan dalam bentuk adanya kemauan dan hasrat terhadap sesuatu obyek yang diminati. Apabila
54
mahasiswa telah mempunyai pengetahuan tentang profesi guru dan sikap yang akan dia lakukan apabila menjadi guru, maka mahasiswa tersebut akan berusaha mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan keguruan dan keakuntansian, sehimgga mahasiswa tersebut mempunyai kemampuan terhadap bidang studi akuntansi. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi angkatan tahun 2001/2002 terhadap bidang keguruan dan keakuntansian, disediakan pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam indikator ini terdapat 13 butir soal yaitu soal nomor 27 sampai dengan soal nomor 39. Dari hasil perhitungan (lampiran 7), dapat diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh untuk indikator wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian sebesar 3273 dan apabila dipersentase sebesar 81,74 % setelah dikonsultasikan dengan tabel kategori untuk wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian (tabel 3.6) termasuk dalam interval 3253,26 – 4004,00 atau interval persentase 81,25 % - 100 % dengan kategori sangat tinggi. 4.1.2. Deskripsi Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan Tahun 2001/2002
Prestasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah di capai dari hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi angkatan tahun 2001/2002 terhadap mata kuliah yang di terima di kampus yaitu yang meliputi : mata kuliah Dasar Akuntansi, Akuntansi Menengah I dan II, Akuntansi Lanjut I dan II, Akuntansi Biaya I dan II, dimana nilai-nilai ini di
55
nyatakan dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS). Berdasarkan lampiran 7, Ratarata prestasi belajar yang di peroleh mahasiswa sudah baik yaitu sebesar 77.8, dimana apabila dikonsultasikan dengan tabel deskriptif (tabel 3.7), nilai 77,8 berada pada interval 70-80 dengan kategori baik. 4.1.3. Analisis Statistik
Analisis statistik ini di gunakan untuk menguji hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Berdasarkan data yang diolah menggunakan
Program For Statistic Solution (SPSS) 10.0 for windows,yang terdapat dalam lampiran 10, maka dapat dilihat ringkasan perhitungannta sebagai berikut : Tabel 4.1 Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Berdasarkan Program Komputer Special Program For Statistic Solution (SPSS) 10.0 for windows. Keterangan
Nilai
Konstanta
58,625
Koefisien Regresi Variabel Minat Menjadi Guru
0,242
Fhitung
9,530
R
0,336
R2
0,113
thitung Variabel Minat Menjadi Guru
3,087
r2 parsial Variabel Minat Menjadi Guru ( dari r = 0,352)
0,113
Sumber : lampiran 10 a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara
56
signifikan minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi dapat dilihat dari analisis regresi linier. Analisis tersebut dapat digunakan apabila data yang diperoleh berdisribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dalam perhitungannya menggunakan bantuan
program SPSS releace 10.0, yang dapat dilihat dalam lampiran 10,
diperoleh nilai probabilitas dengan N sebanyak 77 pada taraf signifikan 5 % yaitu sebesar 0,05. Sedangkan dari perhitungan (lampiran 8) diperoleh hasil minat menjadi guru sebesar 0,065 dan prestasi belajar mata kuliah akuntansi sebesar 0,056. Karena hasil perhitungan (0.065) lebih besar dari nilai probabilitas (0,05) berarti data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas Ini merupakan syarat mutlak untuk pengambilan anggota sampel secara random. Data yang digunakan untuk uji homogenitas ini adalah minat menjadi guru dari anggota populasi. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode Bartlett dengan menggunakan rumus statistik ChiKuadrat. Dari hasil perhitunga (lampiran 9), diperoleh harga X2 = 26,293. selanjutnya harga X2 tersebut dikonsultasikan dengan harga X2 tabel. Untuk ∂ = 5% dengan dk = k – 1 = 33 –1 = 34 diperoleh X2
tabel
= 48,6. Karena harga chi-kuadrat yang
diperoleh dari perhitungan lebih kecil yaitu 26,293 daripada harga chi-kuadrat pada tabel yaitu 48,6 maka hipotesis nol yang berbunyi “varians antar kelompok dalam populasi adalah sama” yang berarti hipotesis diterima.
57
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk mengukur hubungan linieritas antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Menurut Algifari (2000 : 84) jika diantara dua variabel bebas memiliki korelasi yang spesifik, maka didalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas. Dalam penelitian ini, tidak menggunakan uji multikolonieritas karena hanya terdapat satu variabel bebas, sehingga tidak perlu dilakukan uji multikolonieritas. d. Uji Linieritas ( 1 ). Mencari persamaan regresi satu prediktor
Untuk mengisi persamaan garis regresi itu, harga koefisien predictor (a) dan harga konstan (K) harus kita temukan lebih dahulu. Bedasarkan tabel 4.12 di atas yang di peroleh dari lampiran 10 di temukan harga a sebesar 0,242 dan harga K sebesar 58,625. untuk itu persamaan garis
regresi Y = aX + K adalah :
Y = 0,242 X + 58,625. Persamaan yang di peroleh dari analisa regresi dalam penelitian ini mempunyai arti bahwa setiap satu satuan skor prestasi belajar mata kuliah akuntansi sebagai kriterium (Y) dipengaruhi oleh minat menjadi guru sebagai predictor (X) sebesar 0,242. ( 2 ). Mencari ada tidaknya pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, di peroleh harga Fhitung sebesar 9,530, sedangkan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 5% untuk db pembilang 1 dan db penyebut 75 adalah sebesar 3,97. dengan demikian Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti
58
Ho ditolak dan menerima Ha yang berarti “Ada pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan 2001/2002”. ( 3 ). Mencari sumbangan efektif.
Setelah terbukti bahwa hipotesis kerja yang berbunyi “Ada pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan 2001/2002” diterima, maka sekarang perlu dicari besarnya pengaruh yang ditimbulkan minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi dapat dicari melalui
perhitungan
yang
ada pada lampiran 12. dari perhitungan tersebut dapat di ketahui bahwa Sumbangan Efektif (SE) yang di berikan oleh variable X yaitu minat menjadi guru terhadap variable Y yaitu prestasi belajar mata kuliah akuntansi sebesar 0,113 atau sebesar 11,3 %. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar mata kuliah akuntansi dapat di pengaruhi oleh minat menjadi guru sebesar 11,3 %, sedangkan sisanya 88,7 % di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak di ungkap dalam penelitian ini. 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang penulis ajukan, Sehingga dapat diketahui pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi
59
belajar mata kuliah akuntansi mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat menjadi guru mahasiswa prodi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 dalam kategori tinggi dengan jumlah skor 9518 atau apabila dipersentase sebesar 79,24%. Apabila minat mahasiswa untuk menjadi guru terus dipupuk, maka minat tersebut lama kelamaan akan semakin tinggi, hal ini sesuai dengan pendapatnya Slameto (2003 : 180 ) bahwa minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Minat menjadi guru mempunyai dua unsur yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya minat, yaitu unsur kognisi terdiri dari persepsi mahasiswa terhadap profesi guru dan sikap mahasiswa apabila menjadi guru. Sedangkan unsur yang kedua yaitu konasi, unsur konasi ini meliputi wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan keakuntansian. Apabila ketiga hal ini berjalan secara bersama-sama dan saling mendukung, maka minat menjadi guru seseorang akan tumbuh dengan baik. Sebaliknya, apabila ketiga hal di atas tidak saling mendukung maka kemungkinan besar minat seseorang untuk menjadi guru akan rendah. Dalam hal ini perlu ada perhatian dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa yang berada pada program studi pendidikan akan termotivasi untuk lebih meningkatkan minatnya untuk menjadi guru. Berdasarkan hasil penelitian (lampiran 7), dapat dilihat bahwa persepsi mahasiswa terhadap profesi guru termasuk dalam kategori tinggi dengan skor
60
3888 atau 74,26 %, sedangkan sikap mahasiswa apabila menjadi guru termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan jumlah skor sebesar 2357 atau 85,03 %, serta wawasan mahasiswa terhadap bidang keguruan dan kekauntansian mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 dalam kategori sangat tinggi pula dengan jumlah skor sebesar 3273 atau 81,74 %. Mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 mempunyai minat untuk menjadi guru yang tinggi, karena memang pada awalnya mahasiswa tersebut sudah menyukai profesi guru, selain itu juga mahasiswa mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi guru, setelah mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi guru, kemudian mereka menyikapi bagaimana sikap dia apabila menjadi guru, setelah itu mereka mau menguasai
mata kuliah yang berhubungan dengan keguruan dan
keakuntansian. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian masih ada sebagian mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 yang sebenarnya tidak berminat untuk menjadi guru, mereka memilih program pendidikan karena terpaksa tidak ada pilihan lain yang harus diambil. Selain itu juga berdasarkan jawaban angket yang peneliti ajukan, masih ada sebagian mahasiswa yang menganggap bahwa profesi guru adalah profesi yang berat, serta penghasilannya tidak akan mencukupi untuk kebutuhan hidupnya. Karena mahasiswa mempunyai persepsi yang tidak baik terhadap profesi guru, maka mahasiswa tersebut tidak berminat untuk menjadi guru. Sedangkan prestasi belajar mata kuliah akuntansi yang diperoleh mahasiswa termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 77,8. walaupun rata-
61
rata prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan akuntansi jurusan ekonomi UNNES angkatan tahun 2001/2002 sudah baik, namun prestasi tersebut belum maksimal. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu masih ada sebagaian mahasiswa yang dalam mengikuti kuliah hanya sekedar absen saja, atau dalam mengerjakan tugas hanya menginginkan nilai yang baik saja, dan masih ada mahasiswa yang tidak mau mencari pengetahuan tentang ilmu akuntansi diluar jam kuliah. Mahasiswa yang seperti ini memang dari awal mereka tidak berminat untuk menjadi guru, sehingga prestasi merekapun belum maksimal. Berdasarkan analisis statistik dengan persamaan regresi satu prediktor dengan uji F karena F
regresi
hitung
diketahui F
(9,530) > F
table
hitung
sebesar 9,530 sedangkan F
table
sebesar 3,97.
(3,97) maka hipotesis nol (Ho) yang menyatakan
“tidak ada pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang” ditolak, sehingga hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan “ada pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan 2001/2002”diterima. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat menjadi guru mahasiswa maka prestasi belajar dalam mata kuliah akuntansi akan semakin meningkat. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh predictor X (minat menjadi guru) terhadap kriterium Y (prestasi belajar mata kuliah akuntansi) adalah sebesar 11,3%. Yang mempunyai arti bahwa predictor minat menjadi guru memiliki daya pengaruh terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi sebesar 11,3%, sisanya
62
88,7 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Dari hasi tersebut di atas, menunjukkan bahwa pengaruh minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi rendah. Ini disebabkan karena yang mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah akuntansi tidak hanya satu variabel saja, tetapi masih ada variabel-variabel lain yang turut berpengaruh. Dalam penelitian ini hanya diteliti pengaruh dari minat menjadi guru terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi. Sedangkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh dianggap tetap/konstan. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai pendapat-pendapat tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah akuntansi antara lain : faktor dari dalam mahasiswa selain minat untuk menjadi guru, yang dapat mempengaruhi yaitu tingkat intelegensi, bakat dan motivasi, sedangkan faktor dari luar diri mahasiswa yaitu kondisi lingkungan diantaranya, lingkungan keluarga, lingkungan sosial masyarakat, lingkungan pemerintah, serta lingkungan kampus misalnya para dosen akuntansi khususnya memberikan gambaran tentang profesi guru akunatnsi, dimana menjadi guru akuntansi itu asik dan sebagainya sehingga mahasiswa akan termotivasi untuk menjadi guru bidang studi akuntansi.
63
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan tahun 2001/2002 dalam kategori tinggi dengan jumlah skor sebesar 9518 atau 79,24 %. 2. Prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan tahun 2001/2002 sudah baik yaitu dengan rata-rata sebesar 77,8. 3. Variabel minat menjadi guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan tahun 2001/2002. 4. Pengaruh variabel minat menjadi guru mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi UNNES Angkatan tahun 2001/2002 terhadap prestasi belajar mata kuliah akuntansi sebesar 0,113 atau 11,3%, sedangkan sisanya sebesar 88,7 % dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan sosial masyarakat. 5.2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan sebagai berikut :
64
1. Bagi mahasiswa yang berada pada rogram studi pendidikan, hendaknya selalu memupuk dan meningkatkan minatnya untuk menjadi guru, sehingga apabila lulus nantinya sudah benar-benar siap untuk menjadi seorang guru. 2. Mahasiswa harus sungguh-sungguh dalam mengikuti kuliah, serta berusha mencari tambahan pengetahuan diluar jam kuliah, sehingga prestasi belajar yang diperoleh dapat maksimal. 3. Bagi dosen akuntansi, hendaknya memberikan motivasi pada mahasiswa calon guru akuntansi yaitu dengan memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa profesi guru itu menyenangkan dan sebagainya, sehingga dapat meningkatkan minatnya untuk menjadi guru bidang studi akuntansi. 4. Disarankan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian serupa guna mencari sumbangan efektif yang lebih dominan dari unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah akuntansi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Abror Abd. Rachman. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Tiara Wacana. Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Buku Informasi Universitas Negeri Semarang. 2002/2003. Buku Sekilas Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 2003. Dalyono M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fathoni Totok . 1988. Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Gunarsa Singgih D. 1989. Psikologi Perawatan. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hadi Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : ANDI. Hamalik Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Komptetensi. Bandung : Bumi Aksara. Loekmono JT. Lobby.1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: TBPK Gunung Mulia. Mahmud Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius. Nasution Nochi dkk. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta : UT. Purwodarminto W.J.S.. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonsia. Jakarta: PN. Balai Pustaka. Rachman, Maman dan Muhsin. 2004. Konsep dan Analisis statistik. Semarang: IKIP Press. Sardiman A M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 1996. metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
66
Tu’u Tulus S. Th. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: PT Gramedia Grasindo Usman Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Wibowo Mungin Edi. 1988. Teknik dan Bimbingan Konseling. FKIP: IKIP Semarang Winkel W.S. 1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PN. Balai Pustaka