ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DAN KULIT KERBAU (Studi Kasus: Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah)
SKRIPSI
ROCH IKA OKTAFIYANI H34050890
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN ROCH IKA OKTAFIYANI. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Menggunakan Bahan Baku Kulit Sapi dan Kulit Kerbau (Studi Kasus: Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan Tintin Sarianti) Sektor UKM merupakan sektor yang memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan ini membuat kontribusi UKM terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2007 sebesar 53,6 persen. UKM juga memiliki laju pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan usaha besar. Keunggulan UKM membuat Pemda Kabupaten Kendal memberdayakan UKM untuk membangun daerah. Kontribusi industri pengolahan termasuk UKM sebesar 35,48 persen dari total PDRB di Kabupaten Kendal. Pemda Kabupaten Kendal telah menetapkan wilayah-wilayah tertentu sebagai produsen makanan kecil. Salah satu produk yang dikembangkan adalah kerupuk rambak dengan sentra pembuatannya adalah di Kecamatan Pegandon. Kerupuk rambak merupakan salah satu jenis kerupuk yang terbuat dari bahan baku kulit sapi dan kerbau. Permintaan kerupuk rambak meningkat namun permintaan ini tidak diimbangi oleh penawaran dari industri kerupuk rambak. Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran ini mengindikasikan masih ada pangsa pasar yang masih dapat diraih oleh pelaku usaha. Namun, usaha pembuatan kerupuk rambak dianggap sebagai usaha tradisional yang tidak mendatangkan keuntungan. Selain itu, usaha kerupuk rambak dipengaruhi oleh bahan baku. Harga kulit kerbau lebih mahal jika dibandingkan dengan kulit sapi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk menilai usaha pembuatan kerupuk rambak serta analisis bagaimana pengaruh penggunaan bahan baku kulit kerbau sebagai input produksi kerupuk rambak terhadap kelayakan usaha. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi kelayakan pembuatan usaha kerupuk rambak dilihat dari aspek non finansial, 2) Menganalisis kelayakan finansial usaha pembuatan kerupuk rambak bahan baku kulit sapi dan kulit kerbau, 3) Menganalisis kepekaan usaha pembuatan kerupuk rambak kulit sapi dan kulit kerbau, 4) Membandingkan kelayakan finansial usaha pembuatan kerupuk rambak dengan bahan baku kulit sapi dan kulit kerbau. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Pengambilan data di lapang dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Maret 2009. Data diambil dari tiga responden pengusaha kerupuk rambak. Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan contoh secara simple random sampling untuk responden pengusaha kerupuk rambak kulit sapi sedangkan untuk pengusaha kerupuk rambak kulit kerbau dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam usaha pembuatan kerupuk rambak. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan aspek finansial menggunakan kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period, Net benefit and Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan analisis switching value. Variabel untuk analisis switching value adalah penurunan penjualan kemasan besar, penurunan penjualan kemasan kecil, penurunan penjualan kedua kemasan, kenaikan harga kulit dan kenaikan harga lemak. Keragaan usaha pembuatan kerupuk rambak jika dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan layak untuk diusahakan. Namun dari aspek manajemen, usaha pembuatan kerupuk rambak belum layak karena belum memiliki pembukuan atas penjualan yang dilakukan. Dari aspek teknis, usaha dinilai lebih layak menggunakan bahan baku kulit sapi karena ketersediaan kulit sapi yang lebih banyak di pasar. Hasil analisis finansial usaha pembuatan kerupuk rambak kulit sapi menunjukkan nilai NPV yaitu Rp 271.883.775,00. Nilai IRR sebesar 67,81 persen. Nilai Net B/C sebesar 5,09. Payback Period (PBP) selama 2,83 tahun. Berdasarkan kriteria kelayakan investasi usaha kerupuk rambak kulit sapi layak diusahakan. Berdasarkan hasil analisis switching value, perubahan terhadap penurunan penjualan kerupuk rambak kedua jenis kemasan secara serentak dikatakan berpengaruh paling besar diantara kondisi lainnya terhadap kelayakan usaha. Sedangkan analisis kelayakan finansial kerupuk rambak kulit kerbau menunjukkan nilai NPV yaitu Rp 89.836.846,00. Nilai IRR sebesar 27,48 persen. Nilai Net B/C sebesar 2,16. Payback Period (PBP) selama 5,30 tahun. Berdasarkan kriteria kelayakan investasi usaha pembuatan kerupuk rambak yang menggunakan bahan baku kulit kerbau layak diusahakan. Berdasarkan hasil analisis switching value, perubahan terhadap penurunan penjualan kerupuk rambak kedua jenis kemasan secara serentak dikatakan berpengaruh paling besar diantara kondisi lainnya terhadap kelayakan usaha. Perbandingan kelayakan finansial antar kedua usaha menunjukkan bahwa dari kedua jenis usaha, usaha pembuatan kerupuk rambak yang menggunakan bahan baku kulit sapi merupakan usaha yang lebih layak diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari kriteria kelayakan finansial dari usaha kerupuk rambak kulit sapi memiliki nilai yang lebih baik berdasarkan kriteria investasi dibandingkan usaha pembuatan kerupuk rambak menggunakan bahan baku kulit kerbau. Perhitungan laba rugi menunjukkan bahwa usaha pembuatan kerupuk rambak kulit sapi menghasilkan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan usaha yang menggunakan kulit kerbau. Usaha pembuatan kerupuk rambak yang menggunakan bahan baku kulit kerbau memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap perubahan yang disebabkan oleh keempat variabel dibandingkan dengan usaha kerupuk rambak yang menggunakan bahan baku kulit sapi.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT SAPI DAN KULIT KERBAU (Studi Kasus: Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah)
ROCH IKA OKTAFIYANI H34050890
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Skripsi
:
Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Sapi dan Kulit Kerbau (Studi Kasus: Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal Jawa Tengah)
Nama
: Roch Ika Oktafiyani
NRP
:
H34050890
Disetujui, Pembimbing
Tintin Sarianti, SP., MM. NIP. 132 311 854
Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 131 415 082
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul
Analisis
Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Sapi dan Kulit Kerbau adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Mei 2009
Roch Ika Oktafiyani H34050890
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kendal pada tanggal 9 Oktober 1987 sebagai anak tunggal pasangan Bapak Samsudin dan Ibu Roch Mujiati, SPd. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 01 Gemuhblanten dan lulus pada tahun 1999. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMPN 2 Kendal dan lulus pada tahun 2002. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Kendal dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pada tahun pertama, penulis
masuk ke Tingkat Persiapan Bersama karena adanya program
mayor-minor yang mulai diterapkan di IPB dan pada tahun pertama belum mendapatkan jurusan. Pada tahun kedua penulis, yaitu tahun 2006 penulis diterima di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di beberapa kegiatan organisasi. Penulis menjabat Sekretaris Departemen Sosial, Lingkungan dan Masyarakat (Soslingmas) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada tahun 2006-2007 dan
Staff Departemen Bisnis HIPMA (Himpunan
Mahasiswa Peminat Agribisnis) pada tahun 2007-2008. Penulis juga aktif di berbagai kegiatan kepanitiaan. Selain itu, penulis juga menjadi asisten responsi mata kuliah ekonomi umum pada tahun 2008-2009.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Sapi dan Kulit Kerbau . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembuatan kerupuk rambak yang berbahan baku kulit sapi dan berbahan baku kulit kerbau serta melakukan perbandingan finansial atas kedua jenis usaha tersebut. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi selama penelitian berlangsung.
Bogor, Mei 2009 Roch Ika Oktafiyani
UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan barbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Tintin Sarianti, SP., MM. selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 2. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 3. Yanti Nuraeni Muflikh, SP., M.Agribus selaku dosen penguji dari wakil komisi pendidikan Agribisnis pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Agribisnis atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis. 5. Ibu atas segalanya yang telah diberikan kepadaku, untuk segala cinta, kasih sayang, doa, dukungan, kesabaran serta semangat yang tidak pernah putus. 6. Almarhum Bapak atas pembelajaran hidup yang sangat berarti. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. 7. Keluarga besarku: Om Eko sekeluarga, Bulik Eni sekeluarga, Bulik Yum sekeluarga, Bulik Sri sekeluarga dan Om Dik. Sepupu-sepupuku: Lilis, Imam, Ajib, Riski, Santos, Irma dan Nanda. Atas segala dukungan yang diberikan. 8. Pemilik Citra Rasa, Pemilik Dwi Joyo, Pemilik Dwi Djaya atas kesediaan menjadi tempat penelitian penulis, atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan yang diberikan. 9. Dek Ita dan Mbak Evi atas persahabatan yang sangat indah. Semoga akan persahabatan ini akan bertahan sampai kapanpun. 10. Hendro Mursalim atas kasih sayang serta dukungan selama ini. 11. Trio Kendal AGB 42 (Twin, Aqsa), Hepi, Wening, Wiwi, Dauz, Cila, Ferdy Daeng , Dani, Zulvan, Yuzda, Nurul, Tika, Rina, Tiara, Lisda dan AGB 42
lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. (Go go Gareba AGB Grooowiiing the future). 12. Debie NFF Napitupulu sebagai pembahas seminar atas masukan dan saran yang telah diberikan. 13. Temen-temen Fokma Bahurekso Kendal khususnya Fokma 42: Aji, Rifka Rino, Farikhin, Topik dan yang lain atas kekeluargaan yang sangat berarti bagi penulis selama merantau disini. Tak Kendal Maka Tak Sayang! 14. Teman-teman kost semua: Mba Putri, Mba Sarah, Mba Dewi, Mba Rahma, Wendi, Lia, Fery, Retno, Suci, Ranti, Ratih, Riska, Dewi, Icha, Manda, Evi, Reika, Eni, dan lain-lain. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.